Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
|
|
- Handoko Hermawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Sekolah : SMK Negeri 1 Sidoarjo Kompetensi Keahlian : Teknik Audio Video Mata Diklat : Kompetensi Dasar Kejuruan Kelas / Semester : X T.AV / Ganjil I. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator, Tujuan Pembelajaran A. Standar Kompetensi Mulok Menggulung Trafo B. Kompetensi Dasar Praktek Penerapan Penggulungan Transformator II. Alokasi Waktu : 3 ( 2 x 40 ) III.Model dan Metode Pembelajaran A. Model Pembelajaran : Model pembelajaran langsung (MPL) B. Metode Pembelajaran : Ceramah, Tanya jawab, dan Pemberian tugas. C. Indikator Pertemuan pertama : a. Menjelaskan bahan-bahan yang digunakan untuk menggulung trafo b. Menjelaskan penentuan gulungan trafo atau volt Pertemuan kedua : a. Menjelaskan perhitungan gulungan per volt b. Menjelaskan garis tengah kawat c. Memberikan tugas pada siswa Pertemuan ketiga : a. Menjelaskan cara menggulung kawat trafo b. Memberikan tes formatif pada siswa
2 B. Tujuan Pembelajaran Pertemuan pertama : 1. Siswa dapat menjelaskan bahan-bahan yang digunakan untuk menggulung trafo 2. Siswa dapat menjelaskan penentuan gulungan trafo atau volt Pertemuan kedua : 1. Siswa dapat menjelaskan perhitungan gulungan per volt 2. Siswa dapat menjelaskan garis tengah kawat 3. Siswa dapat mengerjakan tugas dengan baik dan benar Pertemuan ketiga : 1. Siswa dapat menjelaskan cara menggulung kawat trafo 2. Siswa dapat mengerjakan tes formatif dengan baik dan benar 2. Kegiatan Belajar Mengajar Pertemuan pertama A. Pendahuluan (± 10 menit) Kegiatan 1.Guru memulai pelajaran dengan mengucap salam dan berdoa bersama 2.Guru mengabsensi kehadiran siswa 3.Guru memotivasi siswa 4.Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemun ini Terlaksana /Tidak
3 B. Inti ( ± 60 menit ) Kegiatan 1. Guru memberikan penjelasan dengan menyampaikan materi tentang bahan yang digunakan untuk menggulung trafo dan penentuan gulungan trafo atau volt 2. Siswa mencermati penjelasan guru dan menggaris bawahi yang dirasa perlu. 3. Guru memberikan contoh soal dan siswa mencermatinya 4. Guru memberikan soal kepada siswa dan sudah ada di papan tulis, dan meminta satu atau dua siswa mengerjakan soal tersebut di papan dan siswa yang lain mengerjakan di bukunya masing - masing. 5. Sambil menunggu jawaban siswa yang ditulis di papan selesai, guru juga membimbing siswa dengan berkeliling melihat pekerjaan siswa. 6. Guru meminta siswa lain memberikan tepuk tangan kepada temannya yang sudah mengerjakan di depan. 7. Guru menjelaskan jawaban dari siswa, jika ada siswa yang mengerjakan secara salah, guru akan menanyakan pada siswa lain, apakah memiliki jawaban lain. Lalu guru menjelaskan jawaban yang benar C. Penutup ( ± 10 menit) Kegiatan 1.Guru memberikan penambahan dengan memberikan simpulan dari materi yang telah dijelaskan. 2.Guru menutup kegiatan belajar mengajar dengan doa
4 bersama, lalu mempersilahkan siswa untuk keluar kelas dengan terlebih dahulu meminta siswa merapikan tempat duduknya. Pertemuan kedua : A.Pendahuluan (± 10 menit) Kegiatan 1. Guru memulai pelajaran dengan mengucap salam dan berdoa bersama 2. Guru mengabsensi kehadiran siswa 3. Guru mengulang kembali materi pembelajaran minggu kemaren kemudian melanjutkan materi tentang perhitungan gulungan per volt 4. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemun ini Terlaksana /Tidak B.Inti ( ± 60 menit ) Kegiatan 5. Guru memberikan penjelasan dengan menyampaikan materi tentang perhitungan gulungan per volt 6. Siswa mencermati penjelasan guru dan menggaris bawahi yang dirasa perlu. 7. Guru memberikan contoh soal dan siswa mencermatinya 8. Guru memberikan tugas kepada siswa dan sudah ada di papan tulis, dan meminta siswa mengerjakan soal tersebut dan mengumpulkan jawabannya di lembaran kertas Sambil menunggu jawaban siswa yang ditulis dilembaran kertas, guru juga membimbing siswa dengan berkeliling
5 melihat pekerjaan siswa. C.Penutup ( ± 10 menit) Kegiatan 9.Guru memberikan penambahan dengan memberikan simpulan dari materi yang telah dijelaskan. 10. Guru menutup kegiatan belajar mengajar dengan doa bersama, lalu mempersilahkan siswa untuk keluar kelas dengan terlebih dahulu meminta siswa merapikan tempat duduknya. Pertemuan ketiga : A.Pendahuluan (± 10 menit) Kegiatan 1. Guru memulai pelajaran dengan mengucap salam dan berdoa bersama 2. Guru mengabsensi kehadiran siswa 3. Guru mengulang kembali materi pembelajaran minggu kemaren kemudian melanjutkan materi tentang cara menggulung kawat trafo 4. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemun ini Terlaksana /Tidak B.Inti ( ± 60 menit ) Kegiatan 5. Guru memberikan penjelasan dengan menyampaikan materi tentang cara menggulung kawat trafo 6. Siswa mencermati penjelasan guru dan menggaris bawahi yang dirasa perlu.
6 7. Guru memberikan contoh soal dan siswa mencermatinya 8. Guru memberikan soal kepada siswa dan sudah ada di papan tulis, dan meminta satu atau dua siswa mengerjakan soal tersebut di papan dan siswa yang lain mengerjakan di bukunya masing - masing.sambil menunggu jawaban siswa yang ditulis di papan selesai, guru juga membimbing siswa dengan berkeliling melihat pekerjaan siswa. C.Penutup ( ± 10 menit) Kegiatan 8.Guru memberikan penambahan dengan memberikan simpulan dari materi yang telah dijelaskan. 9.Guru menutup kegiatan belajar mengajar dengan doa bersama, lalu mempersilahkan siswa untuk keluar kelas dengan terlebih dahulu meminta siswa merapikan tempat duduknya. 10. Guru menutup kegiatan belajar mengajar dengan doa bersama, lalu mempersilahkan siswa untuk keluar kelas dengan terlebih dahulu meminta siswa merapikan tempat duduknya. Materi : PERENCANAAN PENGGULUNGAN TRANSFORMATOR
7 1. Transformator adalah suatu alat untuk memindahkan daya listrik arus bolak balik dari suatu rangkaian ke rangkaian lain secara induksi electromagnet. Suatu transformator terdiri dari 2 buah kumparan (gulungan) kawat . Kumparan pertama disebut gulungan primer dan kumparan yang kedua disebut sekunder. 2. Bahan bahan yang digunakan untuk menggulung suatu transformator antara lain : a. Kern Kern atau teras besi lunak yang terbentuk dari kumparan besi lunak yang mengandung silicon yang berbentuk seperti huruf E dan I b. Koker Koker atau rumah atau tempat mengulung kumparan primer dan sekunder
8 c. Kawat Kawat yang terbuat dari tembaga yang dilapiskan bahan isolasi yang tahan panas. 3. Penentuan Gulungan atau volt Pada system penggulungan trafo biasa terjadi penyimpangan kerugian Seperti kerugian kawat dan kurang panas tidak diperhitungkan. Kerugian seperti ini sekitar 20% sampai 30% dari tembaga gulungan Primer. Apabila kita ingin merencanakan gulungan sekunder 100 watt,maka Tenaga primer harus lebih 20% sampai 25% dari tenaga sekunder. Yang harus selalu diingat bahwa setiap kali tegangan gulungan Sekunder diberi beban tegangannya akan turun. Keterangan : I 2 =arus yang mengalir ke beban E 1 =tegangan gulungan primer dari PLN E 2 =tegangan gulungan sekunder Dinegara kita tegangan listrik berfrekuensi sekitar 50 sampai 60 Circle/second oleh sebab itu untuk menghitung gulungan pervolt kita. Dapat memakai rumus:
9 Circle per second x 1 gulungan Keliling besi kern untuk koker Untuk menghindarkan panasnya transformator tenaga kita dapat memakai standar 56 circle/second sebagai dasar perhitungan. Jadi rumus perhitungan jumlah gulungan per volt : 56 x 1 gulungan Keliling besi kern untuk koker 4. Gulung Per Volt Yang dimaksud dengan gulungan per volt yaitu sejumlah gulungan kawat yang disesuaikan untuk tegangan sebesar 1 Volt. Untuk menetapkan besar jumlah gulung per volt dipakai ketentuan : Rumus : gpv = f / O Dimana : Gpv = jumlah gulang per volt f = frekuensi listrik (50 Hz) O = luas irisan teras diukur dengan cm. (hasil kali dari lebar dan tinggi tempat gulungan Contoh 1 : Sebuah tempat gulung kawat transformator mempunyai ukuran lebar 2,5 Cm dan tinggi 2 cm. Besar jumlah gulungan per volt : Jawab: gpv = f /O f = 50 Hz
10 O = 2,5 x 2 = 5 Cm 2 gpv = 50 / 5 = 10 gulung / volt (setiap 10 lilitan kawat berlaku untuk tegangan sebesar 1 volt) Contoh 2 : Dibutuhkan sebuah transformator dengan tegangan 220 V untuk gulung primer dan tegangan 6 V digulungan sekundernya, lebar tempat gulungan kawat 2,5 cm dan tinggi 2 cm. Berapa jumlah gulungan atau banyaknya lilitan untuk kawat primer dan sekunder. Jawab : O = 2,5 x 2 = 5 cm 2 gpv = 50 / 5 = 10 Jadi untuk gulung primer dibutuhkan sejumlah 220 x 10 = 2200 lilitan. Untuk gulungan sekunder dibutuhkan 6 x 10 = 60 lilitan. Mengingat selalu adanya tenaga hilang di tansformator jumlah lilitan digulungan sekunder ditambahkan 10% = = 66 lilitan. Dengan jumlah lilitan tersebut diatas maka bila gulung primer dihubungkan kepada tegangan listrik jala jala sebesar 220 V, gulungan sekundernya menghasilkan tegangan sebesar 6 volt. 5. Garis Tengah Kawat Garis tengah atau tebal kawat tembaga menentukan kemampuan kawat dilalui arus listrik. Bila listrik yang mengalir didalam kawat melebihi kemapuan dari kawat akan mengakibatkan
11 kawat menjadi panas dan jika arus yang melaluinya jauh lebih besar dari kemampuan kawat, kawat akan terbakar dan putus. Tabel garis t engah kawat Garis tengah atau tebal Kemampuan dilalui kawat (mm) arus ( A ) 0,1 0,016 0,024 0,15 0,035 0,053 0,2 0,063 0,094 0,25 0,098 0,147 0,3 0,141 0,212 0,35 0,190 0,289 0,4 0,251 0,377 0,45 0,318 0,477 0,5 0,390 0,588 0,6 0,566 0,849 0,7 0,770 1,16 0,8 1,01 1,51 0,9 1,27 1,91 1 1,57 2,36 1,5 3,53 5,3 2 6,28 9,42 2,5 9,82 14, ,14 21,20 3,5 19,24 28, ,14 37,71 Contoh 3: Suatu alat memakai alat tenaga listrik 400 Watt dipasang pada tegangan 200 V. Untuk menghubungkan alat tersebut ke sumber aliran dibutuhkan kawat yang bergaris tengah : Diket : W = 400 Watt E = 200 Volt Ditanya : I...? Jawab : I = W/E I = 400/200
12 I = 2 Ampere Agar mampu dilewati arus sebesar 2 A dipakai kawat dengan ukuran garis tengah 1 mm. Transformator jala-jala umumnya mempunyai gulungan yang bercabang guna menyesuaikan tegangan. Contoh perencanaan mengulung trafo : Perencanakan sebuah transformator jala-jala dengan data-data sebagai berikut: Teras besi yang dipergunakan mempunyai lebar 2,5 Cm dan tinggi 2 Cm. Dikehendaki gulung primer untuk dipasang pada tegangan 110 V atau 220 V dan gulung sekunder yang menghasilkan tegangan 6 V dan 9 V, yang menghasilkan arus 500 ma. Tentukan berapa jumlah gulung primer dan gulung sekunder beserta cabang - cabangnya. Berapa ukuran tebal kawat yang dibutuhkan. Pemecahannya: 0 = 2,5 x 2 = 5 Cm 2. gpv = 50/5 = 10. Jumlah gulungan primer untuk 110 V: 110 X 10 = 1100 lilitan Jumlah gulung primer untuk 220 V: 220 X 10 = 2200 lilitan. Jumlah gulungan sekunder untuk 6 V: 6 X 10 = 60 lilitan + 10% = 66 lilitan. Jumlah gulungan sekunder untuk 9 V: 9 X 10 = 90 lilitan + 10% = 99 lilitan. Cara menggulung kawatnya untuk tegangan 110 V dan 220 V tidak digulung sendirisendiri, tetapi cukup mencabang sebagai berikut: digulung dulu sebanyak 1100 lilitan untuk 110
13 V, kemudian ujung dari akhir gulungan disalurkan keluar sebagai cabang untuk kemudian digulung lagi sebanyak 1100 lilitan lagi untuk tegangan 2200 V. Demikian halnya digulung sekunder: kawat digulung dulu sebesar 66 lilitan untuk tegangan 6 V kemudian di cabang, untuk kemudian ditambah gulungan lagi sebesar 33 lilitan buat tegangan 9 V. Selanjutnya untuk menentukan tebal atau diameter kawat digulung primer dan digulung sekunder dilakukan sebagai berikut: Tebal kawat sekunder: Karena gulung sekunder telah ditentukan mempunyai besar arus 500 ma diperlukan kawat yang mempunyai diameter 0,5 mm (dilihat di daftar tebal kawat) Tebal kawat primer: Untuk menentukan tebal kawat untuk kawat gulungan primer harus diketahui besar arus primer. Besar arus primer: II = WL/EI II = besar arus primer. WL = tenaga digulung primer. EI = tegangan primer. Karena besar tegangan primer juga belum diketahui, maka dapat ditentukan dengan memakai RUMUS : W1 = 1,25 X W2 (rendemen dianggap 80 %) W1= besar tegang digulung primer W2 = besar tegangan digulung sekunder. Besar tegangan sekunder W2 = E2 X 12
14 W2=tegangansekunder. E2 = tegangan sekunder. Besar arus dan tegangan sekunder telah diketahui yaitu: 9 V, 0,5 A. (500mA) Besar tegangan sekunder : W2 = 0 X 0,5 = 4,5 Watt. Besar tegangan primer : W1 = 1,25 X W2 = 1,25 X 4,5 = 5,625 Watt dibutuhkan 5,6 Watt. Besar arus primer : I1 = W1/E1 I1 = 5,6/220 = 0,025 A = 25 ma. Menurut daftar tebal kawat primer untuk untuk 25 ma berukuran: 0,15 mm. Dari keterangan di atas transformator yang direncanakan mempunyai ukuran-ukuran seperti dibawah ini: Jumlah gulung primer untuk 110 V: 1100 lilitan, diberi cabang kemudian digulung lagi sebanyak 1100 lilitan, untuk 220 V.Gulung sekunder untuk 6 V: 66 lilitan, diberi cabang dan ditambah 33 lilitan untuk 9 V. Tebal kawat 0,15 mm. Tebal kawat sekunder 0,5 mm. 6. Cara menggulung kawat trafo Dalam praktek dilakukan dengan melilitkan kawat secara merata syaf demi syaf. Antara syaf satu dengan yang lainnya diberi isolasi kertas tipis. Pembuatan cabang dari lilitan dilakukan
15 dengan membengkokkan kawat diluar lilitan, untuk kemudian dilanjutkan manggulung lagi kawat sampai selesai.guna melakukan itu semua pada lobang tempat gulungan dimasukkan sepotong kayu ukuran yang sesuai yang pada kedua belah ujung intinya dimasukkan as dari logam yang berhubungan dengan alat pemutar. (lihat gambar) Apakah bagian primer atau sekunder yang digulung terlebih dulu tidak menjadi soal karena kedua akan memberi hasil yang sama. 3. Media/ Alat/ Sumber Pembelajaran 1. Papan tulis dan spidol 2. Buku PDL 3. LP1 dan kunci jawaban LP11 4. Penilaian Tujuan pembelajaran Butir Skor Pertemuan pertama : Maksimum Kunci LP
16 a. Menjelaskan bahan yang digunakan Butir 1 30 Kunci LP1, butir 1 untuk menggulug trafo b. Menjelaskan penentuan gulungan Butir 2 30 Kunci LP1, butir 2 trafo atau volt Butir 3 40 Kunci LP1, butir 3 Pertemuan kedua : a. Menjelaskan perhitungan gulungan per volt b. Menjelaskan garis tengah kawat c. Memberikan tugas pada siswa Pertemuan ketiga : Butir 1 30 Kunci LP II, butir 1 a. Menjelaskan cara menggulung kawat trafo Butir 2 30 Kunci LP II, butir 2 b. Memberikan tes formatif pada Butir 3 40 Kunci LP II, butir 3 siswa LP 1 : Perencanaan Penggulungan Transformator Isikan Jawabanmu pada tempat yang disediakan! 1. Bagaimana cara menggulung transformator? Jelaskan! 2. Jelaskan penentuan gulungan atau volt? 3. Suatu ala memakai alat tenaga listrik 300 Watt dipasang pada tegangan 150 V.Untuk menghubungkan alat tersebut ke sunber aliran dibutuhkan kawat yang bergaris tengah? Kunci LP I : Perencanaan Penggulungan Transformator 1. Cara menggulung kawat trafo
17 Dalam praktek dilakukan dengan melilitkan kawat secara merata syaf demi syaf. Antara syaf satu dengan yang lainnya diberi isolasi kertas tipis. Pembuatan cabang dari lilitan dilakukan dengan membengkokkan kawat diluar lilitan, untuk kemudian dilanjutkan manggulung lagi kawat sampai selesai.guna melakukan itu semua pada lobang tempat gulungan dimasukkan sepotong kayu ukuran yang sesuai yang pada kedua belah ujung intinya dimasukkan as dari logam yang berhubungan dengan alat pemutar. (lihat gambar) 2. Pada system penggulungan trafo biasa terjadi penyimpangan kerugian Seperti kerugian kawat dan kurang panas tidak diperhitungkan. Kerugian seperti ini sekitar 20% sampai 30% dari tembaga gulungan Primer.Apabila kita ingin merencanakan gulungan sekunder 100 watt,maka Tenaga primer harus lebih 20% sampai 25% dari tenaga sekunder. Yang harus selalu diingat bahwa setiap kali tegangan gulungan Sekunder diberi beban tegangannya akan turun. Keterangan : I 2 =arus yang mengalir ke beban E 1 =tegangan gulungan primer dari PLN E 2 =tegangan gulungan sekunder Dinegara kita tegangan listrik berfrekuensi sekitar 50 sampai 60 Circle/second oleh sebab itu untuk menghitung gulungan pervolt kita. Dapat memakai rumus: Circle per second x 1 gulungan Keliling besi kern untuk koker Untuk menghindarkan panasnya transformator tenaga kita dapat memakai standar 56 circle/second sebagai dasar perhitungan. Jadi rumus perhitungan jumlah gulungan per volt :
18 56 x 1 gulungan Keliling besi kern untuk koker 3. Diket : W = 300 Watt E = 150 V Ditanya : I..? Jawab : I = W / E = 300/150 = 2 A LP II : Tes Formatif Isikan Jawabanmu pada tempat yang disediakan! 1. Sebuah tempat gulung trafo kawat transformator mempunyai ukuran lebar 3,5 cm dan tinggi 4 cm.hitung besar jumlah gulung per volt? 2. Dibutuhkan sebuah transformator dengan tegangan 220 V untuk gulung primer dan tegangan 6 V digulungan sekundernya,lebar tempat gulungan kawat 4,5 cm dan tinggi 4 cm.berapa jumlah gulungan atau banyaknya lilitan untuk kawat primer dan sekunder? (a) Arus primer : (b) Tegangan sekunder : 4. Suatu trafo ideal satu fasa mempunyai 60 lilitan pada primer dan 25 lilitan pada sekunder.jika belitan dihubungkan dengan tegangan sumber sebesar 220 volt dan arus beban sekunder 10 ampere,hitung : Kunci LP II : Tes Formatif
19 1. Diket : f = 50 Hz Ditanya : gpv =? Jawab : f = 50 Hz O = 3,5 x 4 = 14 cm 2 gpv = 50 / 14 = 3,57 gulung / volt 2. Jawab : O = 4,5 x 4 = 18 cm 2 gpv = 50 / 18 = 900 Jadi untuk gulung primer dibutuhkan sejumlah 220 x 900 = lilitan.untuk gulungan sekunder dibutuhkan 6 x 900 = 5400 lilitan.mengingat selalu adanya tenaga hilang di tranformator jumlah lilitan digulungan sekunder ditambahkan 10 % = = 5460 lilitan. Dengan jumlah lilitan tersebut diatas maka bila gulung primer dihubungkan kepada tegangan listrik jala-jala sebesar 220 V,gulungan sekundernya menghasilkan tegangan sebesar 6 V 3. Diket : N p = 60 lilitan V p = 220 volt N S = 25 lilitan I 2 = 10 ampere Ditanya : a.? Vs.? Jawab: N P 60 a= = = 2, 4 N 25 S I I = a = 2,4 I 1 Vs = V P 220 = = 91, 666 volt a 2,4
20 Sidoarjo, 26 Juli 2010 Guru Pamong Guru Pembimbing Guru Pemula Moh.Anas,S.Pd Drs.H.Sudarto Erna Wahyuning Setiyo NIP NIP NIM Mengetahui, Kepala Sekolah KAKOMLI T.AV SMK Negeri 1 Sidoarjo Drs. Heru Mursanyoto, M.M Moh.Anas,S.Pd NIP NIP
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Bab ini membahas mengenai perancangan alat yang meliputi, blok diagram, diagram pembuatan alat, Wiring rangkaian alat, dan juga tahapan pembatan alat. 3.1 Perancangan
Lebih terperinciTeknologi Rekayasa Limbah Transformator Las Listrik
TEKNOLOGI TEPAT GUNA REKAYASA LIMBAH MEMBUAT TRANSFORMATOR LAS LISTRIK Oleh : 1 Sutaji Pratomo B erawal dari pengalaman memesan tralis jendela rumah, setelah dihitung budget membuat pembuatan tralis lebih
Lebih terperinciLEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - INDUKSI ELEKTROMAGNET - INDUKSI FARADAY DAN ARUS
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR Diberikan Tanggal :. Dikumpulkan Tanggal : Induksi Elektromagnet Nama : Kelas/No : / - - INDUKSI ELEKTROMAGNET - INDUKSI FARADAY DAN ARUS BOLAK-BALIK Induksi
Lebih terperinciTRAFO. Induksi Timbal Balik
DASAR TENAGA LISTRIK 23 TRAFO Induksi Timbal Balik Trafo adalah alat elektromagnetik yang memindahkan tenaga listrik dari satu sirkuit ke sirkuit lainnya dengan induksi timbal balik. Trafo satu fasa mempunyai
Lebih terperinciSMA/MA IPA kelas 12 - FISIKA IPA BAB 7 GAYA GERAK LISTRIK INDUKSILatihan Soal 7.1
SMA/MA IPA kelas 12 - FISIKA IPA BAB 7 GAYA GERAK LISTRIK INDUKSILatihan Soal 7.1 1. Sebuah kumparan lawat dengan luas 50 cm 2 terletak dalam medan magnetik yang induksi magnetiknya 1,4 T. Jika garis normal
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Perancangan Dan Pembuatan Mesin preheat pengelasan gesek dua buah logam berbeda jenis yang telah selesai dibuat dan siap untuk dilakukan pengujian dengan beberapa
Lebih terperinciSMP kelas 9 - FISIKA BAB 3. KEMAGNETAN DAN INDUKSI ELEKTROMAGNETLatihan Soal 3.2
SMP kelas 9 - FISIKA BAB 3. KEMAGNETAN DAN INDUKSI ELEKTROMAGNETLatihan Soal 3.2 1. Agar medan magnet yang dihasilkan menjadi lebih besar, maka kawat kumparan yang digunakan adalah kawat yang diameternya
Lebih terperinciTEKNOLOGI TEPAT GUNA MEMBUAT GENSET MENGGUNAKAN SEPEDA MOTOR
TEKNOLOGI TEPAT GUNA MEMBUAT GENSET MENGGUNAKAN SEPEDA MOTOR Oleh : Sutaji Pratomo 1) A. LATAR BELAKANG a. Awal Munculnya ide/tema Berawal dari sering padamnya listrik PLN terutama pada musim hujan berdampak
Lebih terperinciPengenalan Sistem Catu Daya (Teknik Tenaga Listrik)
Prinsip dasar dari sebuah mesin listrik adalah konversi energi elektromekanik, yaitu konversi dari energi listrik ke energi mekanik atau sebaliknya dari energi mekanik ke energi listrik. Alat yang dapat
Lebih terperinciPRINSIP KERJA ALAT UKUR
PRINSIP KERJA ALAT UKUR PRINSIP KERJA kwh dan kvarh meter : sistem induksi kw / kva max meter Volt meter Amper meter : sistem elektrodinamis : sistem elektro magnit, kumparan putar, besi putar : sistem
Lebih terperinciLatihan Soal dan Quiz II
Modul ke: Latihan Soal dan Quiz II Modul ini menjelaskan latihan soal tranformator dan quiz II Fakultas TEKNIK Ima Rochimawati, ST. MT Program Studi Teknik Elektro www.mercubuana.ac.id Latihan Soal : 1.
Lebih terperinciLEMBAR DISKUSI SISWA MATER : INDUKSI ELEKTROMAGNETIK IPA TERPADU KELAS 9 SEMESTER 2
Halaman 1 LEMBAR DISKUSI SISWA MATER : INDUKSI ELEKTROMAGNETIK IPA TERPADU KELAS 9 SEMESTER 2 SMP NEGERI 55 JAKARTA A. GGL INDUKSI Sebelumnya telah diketahui bahwa kelistrikan dapat menghasilkan kemagnetan.
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT. perancangan pembuatan simulasi listrik, Pada perancangan sistem simulasi ini di
24 BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 umum. Pada bab ini akan dibahas tentang perencanaan pembuatan alat simulasi, perancangan pembuatan simulasi listrik, Pada perancangan sistem simulasi ini di
Lebih terperinciK13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika
K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika Listrik Arus Bolak-balik - Soal Doc. Name: RK13AR12FIS0401 Version: 2016-12 halaman 1 01. Suatu sumber tegangan bolak-balik menghasilkan tegangan sesuai dengan fungsi
Lebih terperinci1. Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologi
perubahan medan magnetik dapat menimbulkan perubahan arus listrik (Michael Faraday) Fluks magnetik adalah banyaknya garis-garis medan magnetik yang menembus permukaan bidang secara tegak lurus GGL induksi
Lebih terperinciLaporan Praktikum Fisika Transformator. Disusun Oleh : 1 Bindra Jati. (02) 2 Dwi Puspita A. (07) 3 Lida Puspita N. (13) 4 Mutiara Salsabella.
Laporan Praktikum Fisika Transformator Disusun Oleh : Bindra Jati. (02) 2 Dwi Puspita A. (07) 3 Lida Puspita N. (3) 4 Mutiara Salsabella. (6) Kelas/Tahun Ajaran : XII IPA 2 205/206 LANDASAN TEORI Transformator
Lebih terperinciANALISA PERANCANGAN KELISTRIKAN PADA MESIN SPOT WELDING STASIONER
ANALISA PERANCANGAN KELISTRIKAN PADA MESIN SPOT WELDING STASIONER Yudi Sushendi 1, Achirul Sholeh 1, Riski Maulana 1,* 1 Teknik Elektro, Sekolah Tinggi Teknologi Texmaco, Jl. Raya Cipeundeuy Pabuaran Km.
Lebih terperinciInduksi Elektromagnetik
Induksi Elektromagnetik Induksi elektromagnetik adalah gejala munculnya ggl induksi dan arus listrik induksi pada suatu penghantar akibat perubahan jumlah garis gaya magnet yang memotong kumparan Apa yang
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI DESAIN PROTOTIPE MOTOR INDUKSI 3 FASA
NASKAH PUBLIKASI DESAIN PROTOTIPE MOTOR INDUKSI 3 FASA Diajukan oleh: JUMANTO D 400 100 041 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014 i LEMBAR PENGESAHAN Karya ilmiah
Lebih terperinciBAB 1 TRANSFORMATOR. Gambar 1. Transformator
BAB 1 TRANSFORMATOR Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energy listrik satu atau lebih rangkaian listrik satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang
Lebih terperinciJOB SHEET MESIN LISTRIK 2. Percobaan Paralel Trafo
JOB SHEET MESIN LISTRIK 2 Percobaan Paralel Trafo UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO JOB SHEET PRAKTIKUM MESIN LISTRIK 2 Materi Judul Percobaan Waktu : Transformator : Percobaan
Lebih terperinciTRANSFORMATOR. Bagian-bagian Tranformator adalah : 1. Lilitan Primer 2. Inti besi berlaminasi 3. Lilitan Sekunder
TRANSFORMATOR PENGERTIAN TRANSFORMATOR : Suatu alat untuk memindahkan daya listrik arus bolak-balik dari suatu rangkaian ke rangkaian lainnya secara induksi elektromagnetik (lewat mutual induktansi) Bagian-bagian
Lebih terperinciBAB II TRANSFORMATOR. elektromagnet. Pada umumnya transformator terdiri atas sebuah inti yang terbuat
BAB II TRANSFORMATOR 2.1 UMUM Transformator merupakan suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkain listrik ke rangkaian listrik lainnya melalui suatu
Lebih terperinciTransformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu
TRANSFORMATOR 1.PengertianTransformator Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain,
Lebih terperinciStator dari motor tiga fasa di desain mempunyai tiga bagian besar kumparan yang
B. Knsep ulungan Statr Mtr Induksi 3 Fasa Statr dari mtr tiga fasa di desain mempunyai tiga bagian besar kumparan yang sama, baik jumlah kumparan, jumlah lilitan perkumparan, diameter kawat, jumlah alur
Lebih terperinciBAB III. Transformator
BAB III Transformator Transformator merupakan suatu alat listrik yang mengubah tegangan arus bolak-balik dari satu tingkat ke tingkat yang lain melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsipprinsip
Lebih terperinciAntiremed Kelas 12 Fisika
Antiremed Kelas 12 Fisika Listrik Arus Bolak Balik - Latihan Soal Doc. Name: AR12FIS0699 Version: 2011-12 halaman 1 01. Suatu sumber tegangan bolak-balik menghasilkan tegangan sesuai dengan fungsi: v =140
Lebih terperinciTransformator. Dasar Konversi Energi
Transformator Dasar Konversi Energi Transformator Transformator adalah suatu peralatan listrik yang termasuk dalam klasifikasi mesin listrik statis dan berfungsi untuk menyalurkan tenaga/daya listrik dari
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TAHUN PELAJARAN 2016/2017
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Nama Sekolah : SMK MA ARIF 1 PIYUNGAN BANTUL Kelas/Semester : X/1 Mata Pelajaran : Rangkaian Listrik Pertemuan ke- : 2 Waktu : 2 45 Menit
Lebih terperinciSILABUS DAN RPP MENGUASAI KONSEP DASAR LISTRIK DAN ELEKTRONIKA SMK NEGERI 56 JAKARTA
SILABUS DAN RPP MENGUASAI KONSEP DASAR LISTRIK DAN ELEKTRONIKA SMK NEGERI 56 JAKARTA NAMA SEKOLAH : SMK NEGERI 56 JAKARTA MATA PELAJARAN : Melilit dan Membongkar Kumparan KELAS/SEMESTER : 3/5 ALOKASI WAKTU
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN. 3.1 Langkah-Langkah Dalam Merancang Motor Induksi 3 Phase. memerlukan langkah-langkah sebagai berikut :
BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN 3.1 Langkah-Langkah Dalam Merancang Motor Induksi 3 Phase Untuk melakukan perancangan motor induksi tiga phase mini, memerlukan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Menggambar
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Flowchart Pengambilan Data Winding Cu-Cu Winding Cu-Cu Bagian Elektrik Bagian Elektrik Kumparan Kumparan Inti Besi Inti Besi Bagian Mekanik Bagian Mekanik Selesai
Lebih terperinciEvaluasi Belajar Tahap Akhir F I S I K A Tahun 2005
Evaluasi Belajar Tahap Akhir F I S I K A Tahun 2005 EBTA-SMK-05-01 Bahan dimana satu arah berfungsi sebagai konduktor dan pada arah yang lain berfungsi sebagai isolator A. konduktor B. isolator C. semi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Transformator distribusi Transformator distribusi yang sering digunakan adalah jenis transformator step up down 20/0,4 kv dengan tegangan fasa sistem JTR adalah 380 Volt karena
Lebih terperinciMAGNET JARUM. saklar. Besi lunak. Sumber arus Oleh : DRS. BRATA,M.Pd. SMAN1 KRA. kumparan. lampu. kumparan
MAGNET JARUM Besi lunak saklar kumparan kumparan lampu Sumber arus Oleh : DRS. BRATA,M.Pd. SMAN1 KRA Jika arus listrik dapat menimbulkan medan magnet, apakah medan magnet juga dapat menimbulkan arus listrik?
Lebih terperinciBAB III METODE PROSES PEMBUATAN
BAB III METODE PROSES PEMBUATAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai tempat serta waktu dilakukannya proses pembuatan dapur busur listrik, alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan dapur busur
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Catu Daya / power supply Power supply adalah rangkaian elektronika yang berfungsi untuk memberikan tegangan listrik yang dibutuhkan oleh suatu rangkaian elektronika. Dalam
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras elektronik dan pembuatan mekanik turbin. Sedangkan untuk pembuatan media putar untuk
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAPUR BUSUR LISTRIK
BAB IV PENGUJIAN DAPUR BUSUR LISTRIK 4.1. Hasil Pengujin Dapur Busur Listrik Dapur busur listrik yang telah dibuat kemudian diuji untuk peleburan logam dengan variasi massa logam sesuai kapasitas tungku
Lebih terperinciMembuat Las Titik Dan Busur
TEKNOLOGI TEPAT GUNA MEMBUAT LAS TITIK DAN BUSUR Oleh : Sutaji Pratomo ) I. LATAR BELAKANG S e i r i n g d e n g a n k e m a j u a n teknologi yang semakin canggih yang dilakukan oleh industri besar dan
Lebih terperinci: Dr. Budi Mulyanti, MSi. Pertemuan ke-12 CAKUPAN MATERI 1. TRANSFORMATOR 2. TRANSMISI DAYA 3. ARUS EDDY DAN PANAS INDUKSI 4. GGL INDUKSI KARENA GERAK
MATA KULIAH KODE MK Dosen : FISIKA DASAR II : EL-122 : Dr. Budi Mulyanti, MSi Pertemuan ke-12 CAKUPAN MATERI 1. TRANSFORMATOR 2. TRANSMISI DAYA 3. ARUS EDDY DAN PANAS INDUKSI 4. GGL INDUKSI KARENA GERAK
Lebih terperinciTRANSFORMATOR. Program Pendidikan Fisika Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Surya, Tangerang 2014
TRANSFORMATOR Ayu Deshiana(12010210008) Program Pendidikan Fisika Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Surya, Tangerang 2014 1. Pendahuluan Transformator atau trafo adalah komponen pasif yang terbuat
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
26 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : MAN Sumpur Mata Pelajaran : Fisika Kelas / Semester : X / II Materi Pokok : Alat Ukur Listrik Alokasi Waktu : 2 x 40 (1 x pertemuan) A. Standar Kompetensi
Lebih terperinciInduksi Elektromagnetik
Induksi Elektromagnetik GGL induksi Generator Dinamo Trafo Cara kerja Trafo Jenis-jenis Trafo Persamaan pada Trafo Efisiensi Trafo Kegunaan Trafo A. GGL induksi Hubungan Pergerakan garis medan magnetik
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Perancangan Alat Perancangan merupakan suatu tahap yang sangat penting dalam pembuatan suatu alat, sebab dengan menganalisa komponen yang digunakan maka alat yang akan dibuat
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Kelas/Semester Mata Pelajaran : SMA Negeri 16 Surabaya : XII/I : Fisika Standar Kompetensi 2. Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai
Lebih terperinciFISIKA LAPORAN PENGAMATAN INDUKSI ELEKTROMAGNETIK (LILITAN & TRANSFORMATOR) Oleh: Wisnu Pramadhitya Ramadhan/36/XII-MIPA 6
FISIKA LAPORAN PENGAMATAN INDUKSI ELEKTROMAGNETIK (LILITAN & TRANSFORMATOR) Oleh: Wisnu Pramadhitya Ramadhan/36/XII-MIPA 6 SMA NEGERI 2 BOGOR Jl. Keranji Ujung No.1 Budi Agung, Bogor 16165; No Telp: (0251)
Lebih terperinciJENIS-JENIS DAN PRINSIP KERJA TRANSFORMATOR Disadur dari tulisan: Gizha Ardizha Efendi Nasution Jurusan Teknik Industri, Universitas Gunadarma, Jakarta Email : Giya_kumeh@yahoo.com I. Pendahuluan Transformator
Lebih terperinciFORUM TEKNOLOGI Vol. 06 No. 3 DIELECTRIC BREAKDOWN MINYAK PADA TRANSFORMATOR PLN 2 PPSDM MIGAS. Oleh : Ahmad Nawawi ABSTRAK
DIELECTRIC BREAKDOWN MINYAK PADA TRANSFORMATOR PLN 2 PPSDM MIGAS Oleh : Ahmad Nawawi ABSTRAK Seperti yang telah kita ketahui bersama, listrik merupakan kebutuhan vital bagi kehidupan manusia, tak terkecuali
Lebih terperinciTEORI LISTRIK TERAPAN
TEORI LISTRIK TERAPAN 1. RUGI TEGANGAN 1.1. PENDAHULUAN Kerugian tegangan atau susut tegangan dalam saluran tenaga listrik adalah berbanding lurus dengan panjang saluran dan beban, berbanding terbalik
Lebih terperinciALAT UKUR BESARAN LISTRIK. Jenis dan Prinsip Kerjanya
ALAT UKUR BESARAN LISTRIK Jenis dan Prinsip Kerjanya Alat ukur besaran listrik : Galvanometer Ampermeter arus searah Voltmeter arus searah ohmmeter Galvanometer Prinsip kerja PMMC (Permanent magnet moving
Lebih terperinciBAB II TRANSFORMATOR. magnet dan berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik.
BAB II TRANSFORMATOR II.1 Umum Transformator atau trafo adalah suatu peralatan listrik yang dapat memindahkan energi listrik atau memindahkan dan mengubah energi listrik bolakbalik dari satu level ke level
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2.1 Tiga Bagian Utama Sistem Tenaga Listrik untuk Menuju Konsumen
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Distribusi Pada dasarnya, definisi dari sebuah sistem tenaga listrik mencakup tiga bagian penting, yaitu pembangkitan, transmisi, dan distribusi, seperti dapat terlihat
Lebih terperinciPENGENALAN KOMPONEN DAN ALAT UKUR : KOMPONEN PASIF
Besarnya daya pada resistor adalah P= VI. (1.5) 2 P= I R (1.6) Tabel 1.2 Tabel Hasil Susunan Resistor No Kombinasi resistor 1 R1, R2, R3 2 R4, R5, R6 3 R7, R8, R9 Serial Pararel Serial - Pararel Teori
Lebih terperinciPerangkat RPP SMK: Analisis Rangkaian Paralel
Perangkat RPP SMK: Analisis Rangkaian Paralel Oleh: Nama : Rudy Novrianto Kelas : ELKOM 2 / 2009 NIM : 095514251 UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO 2011 Silabus SMK TAV
Lebih terperinciBAB V PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISIS HASIL
BAB V PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISIS HASIL 5.1 Respon Sensor Arus Pengujian terhadap sensor arus terbagi menjadi dua, yaitu pengujian tanpa rangkaian pengkodisisan sinyal (transformator arus dan sensor
Lebih terperinciMengukur Kuat Arus dan Beda Potensial Listrik Konsep Arus Listrik dan Beda Potensial Listrik
LISTRIK DINAMIS Daftar isi Mengukur Kuat Arus dan Beda Potensial Listrik Hukum Ohm Hambatan kawat penghantar Penghantar listrik Hukum Kirchoff Rangkaian Seri Rangkaian Paralel Rangkain campuran Keluar
Lebih terperinciANALISA RUGI-RUGI PADA GARDU 20/0.4 KV
ANALISA RUGI-RUGI PADA GARDU 20/0.4 KV Oleh Endi Sopyandi Dasar Teori Dalam penyaluran daya listrik banyak digunakan transformator berkapasitas besar dan juga bertegangantinggi. Dengan transformator tegangan
Lebih terperinciDESAIN PROTOTIPE MOTOR INDUKSI 3 FASA ABSTRAKSI
Jumanto, Hasyim Asy ari, Agus Supardi, Desain Prototipe Motor Induksi 3 Fasa DESAIN PROTOTIPE MOTOR INDUKSI 3 FASA Jumanto, Hasyim Asy ari, Agus Supardi Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TAHUN PELAJARAN 2016/2017
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Nama Sekolah : SMK MA ARIF 1 PIYUNGAN BANTUL Kelas/Semester : X/1 Mata Pelajaran : Rangkaian Listrik Pertemuan ke- : 4 Waktu : 2 45Menit
Lebih terperinciINDUKSI ELEKTROMAGNETIK
Pada saat magnet bergerak terhadap kumparan, pada ujung-ujung kumparan timbul tegangan listrik dan pada penghantar timbul arus listrik. peristiwa tersebut dinamakan induksi elektromagnetik. generator AC
Lebih terperinciElektronika daya. Dasar elektronika daya
Elektronika daya Dasar elektronika daya Pengertian Elektronika daya merupakan cabang ilmu elektronika yang berkaitan dengan pengolahan dan pengaturan daya listrik yang dilakukan secara elektronis Elektronika
Lebih terperinciREWINDING MOTOR INDUKSI 3 FASA JENIS IMC (INDUCTION MOTOR CAGE) DI PT. HOLCIM INDONESIA Tbk CILACAP PLANT
REWINDING MOTOR INDUKSI 3 FASA JENIS IMC (INDUCTION MOTOR CAGE) DI PT. HOLCIM INDONESIA Tbk CILACAP PLANT Nama : Arif Andriansyah NPM : 11410068 Fakultas Jurusan Pembimbing : Teknologi Industri : Teknik
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Pertemuan II
Kelas Structured-Problem Posing RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Pertemuan II Oleh: Emilia Dwi Oktavia RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( Pertemuan II ) A. Identitas Mata Pelajaran: 1. Nama Sekolah : SMA
Lebih terperinciRANCANGBANGUN TRANSFORMATOR STEP UP
DAFTAR ISI RANCANGBANGUN TRANSFORMATOR STEP UP 220 V / 5 KV, 0,5 A, 50 Hz... i HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING.. Error! Bookmark not defined. LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN... Error! Bookmark not defined. LEMBAR
Lebih terperinciK13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika
K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika Persiapan Penilaian Akhir Semester (PAS) Ganjil Doc. Name: RK13AR12FIS01PAS Version: 2016-11 halaman 1 01. Perhatikan rangkaian hambatan listrik berikut. Hambatan pengganti
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Pertemuan II
Kelas Free-Problem Posing RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Pertemuan II Oleh: Emilia Dwi Oktavia RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( Pertemuan II ) A. Identitas Mata Pelajaran: 1. Nama Sekolah : SMA Negeri
Lebih terperinciBAB II TRANSFORMATOR DAYA DAN PENGUBAH SADAPAN BERBEBAN. Tenaga listrik dibangkitkan dipusat pusat listrik (power station) seperti
6 BAB II TRANSFORMATOR DAYA DAN PENGUBAH SADAPAN BERBEBAN 2.1 Sistem Tenaga Listrik Tenaga listrik dibangkitkan dipusat pusat listrik (power station) seperti PLTA, PLTU, PLTD, PLTP dan PLTGU kemudian disalurkan
Lebih terperinciBAB II TRANSFORMATOR. maupun untuk menyalurkan energi listrik arus bolak-balik dari satu atau lebih
BAB II TRASFORMATOR II. UMUM Transformator merupakan suatu alat listrik statis yang mampu mengubah maupun untuk menyalurkan energi listrik arus bolak-balik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian
Lebih terperinciPERANGKAT RPP SMK TAV RANGKAIAN SERI PARALEL OLEH AHMAD SAHID ( )
PERANGKAT RPP SMK TAV RANGKAIAN SERI PARALEL OLEH AHMAD SAHID (095514259) UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO 2011 SILABUS SMK TAV: Rangkaian Seri Paralel SILABUS Sekolah
Lebih terperinciRangkaian Listrik. 4. Ebtanas Kuat arus yang ditunjukkan amperemeter mendekati.. a. 3,5 ma b. 35 ma c. 3,5 A d. 35 A e. 45 A
Rangkaian Listrik Kerjakan Sesuai Petunjuk A 1. UMPTN 1990. Sebuah keluarga menyewa listrik PLN sebesar 500 W dengan tegangan 110 V. Jika untuk penerangan, keluarga itu menggunakan lampu 100 W, 220 V,
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI SATU PHASA. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran
BAB II MOTOR INDUKSI SATU PHASA II1 Umum Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran rotornya tidak sama dengan putaran medan stator, dengan kata lain putaran rotor dengan putaran
Lebih terperinciMODUL 10 DASAR KONVERSI ENERGI LISTRIK. Motor induksi
MODUL 10 DASAR KONVERSI ENERGI LISTRIK Motor induksi Motor induksi merupakan motor yang paling umum digunakan pada berbagai peralatan industri. Popularitasnya karena rancangannya yang sederhana, murah
Lebih terperinciBAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK. Pusat tenaga listrik umumnya terletak jauh dari pusat bebannya. Energi listrik
BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK 2.1. Umum Pusat tenaga listrik umumnya terletak jauh dari pusat bebannya. Energi listrik yang dihasilkan pusat pembangkitan disalurkan melalui jaringan transmisi.
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TAHUN PELAJARAN 2016/2017
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Nama Sekolah : SMK MA ARIF 1 PIYUNGAN BANTUL Kelas/Semester : X/1 Mata Pelajaran : Rangkaian Listrik Pertemuan ke- : 2 dan 3 Waktu : 4 45
Lebih terperinciULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2015 KELAS XII. Medan Magnet
ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2015 KELAS XII gaya F. Jika panjang kawat diperpendek setengah kali semula dan kuat arus diperbesar dua kali semula, maka besar gaya yang dialami kawat adalah. Medan Magnet
Lebih terperinciPEMANFAATAN ENERGI MATAHARI MENGGUNAKAN SOLAR CELL SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF UNTUK MENGGERAKKAN KONVEYOR
PEMANFAATAN ENERGI MATAHARI MENGGUNAKAN SOLAR CELL SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF UNTUK MENGGERAKKAN KONVEYOR M. Helmi F. A. P. 1, Epyk Sunarno 2, Endro Wahjono 2 Mahasiswa Teknik Elektro Industri 1, Dosen
Lebih terperinciULANGAN MID SEMESTER GENAP. Mata Pelajaran : Ketrampilan Elektronika : VII (Tujuh) Hari/tanggal : Waktu :
ULANGAN MID SEMESTER GENAP Mata Pelajaran : Ketrampilan Elektronika Kelas : VII (Tujuh) Hari/tanggal : Waktu : Soal : Utama PETUNJUK UMUM. 1. Berdoalah terlebih dahulu sebelum kamu mengerjakan soal. 2.
Lebih terperinciKISI KISI UJIAN PRAKTEK UJIANT NASIONAL MATA PELAJARAN IPA ( FISIKA ) SMP NEGERI 1 BANCAR TAHUN PELAJARAN
KISI KISI UJIAN PRAKTEK UJIANT NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2012 2013 Jenis Praktek : Membuat Magnet Elektromagnet Alokasi Waktu : 3 X 50 Menit No Tujuan Praktikum Standar Kompetensi / Kompetensi Dasar Kelas
Lebih terperinciBAB III ALAT PENGUKUR DAN PEMBATAS (APP)
BAB III ALAT PENGUKUR DAN PEMBATAS (APP) 3.1 Alat Ukur Listrik Besaran listrik seperti arus, tegangan, daya dan lain sebagainya tidak dapat secara langsung kita tanggapi dengan panca indra kita. Untuk
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN. Diketahui : Ditanya : m Al : 200g : 0,2kg Q :... (Joule) c Al
28 BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Menghitung Energi Yang Dibutuhkan Saat Peleburan Pada perancangan dapur listrik ini dibutuhkan energi agar dapat meleburkan 200 gram aluminium. Untuk dapat mengetahui
Lebih terperinciGambar 2.1 : a. Bentuk kumparan jerat b. Bentuk kumparan sepusat
2.1 Bentuk Bentuk Kumparan Stator Bentuk kumparan stator dari motor induksi 1 fasa dapat dibagi menjadi 2 macam, hal semacam ini adalah tergantung dari cara melilitkannya kedalam alur alur stator. Bentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dipakai adalah tegangan dan arus bolak-balik ( AC). Sedangkan tegangan dan arus
BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG MASALAH Dalam istilah elektro, transformator adalah suatu alat yang dapat mengubah energi listrik menjadi energi listrik dengan frekuensi yang sama. Perubahan energi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem tenaga listrik DC Arus listrik searah dikenal dengan singkatan DC (Direct Current). Sesuai dengan namanya listrik arus searah itu mengalir ke satu jurusan saja dalam
Lebih terperinciSILABUS dan R P P MATA PELAJARAN DASAR KOMPETENSI KEJURUAN ( Dasar Teknik Mesin)
KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN SILABUS dan R P P MATA PELAJARAN DASAR KOMPETENSI KEJURUAN ( Dasar Teknik Mesin) KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT
Lebih terperinciNo Fasa/Line Tegangan(Volt) 1 Vrs Vst Vtr Vrn Vsn Vtn
BAB IV ANALISIS DAN KESIMPULAN 4.1. Hasil Pengukuran Tegangan Transformator Tiga Fasa Tanpa Beban konfigurasi hubungan kumparan Y-Y diperlihatkan pada tabel 4.1. berikut ini : Tabel.4.1. Tegangan transformator
Lebih terperinciBAB II MESIN INDUKSI TIGA FASA. 2. Generator Induksi 3 fasa, yang pada umumnya disebut alternator.
BAB II MESIN INDUKSI TIGA FASA II.1. Umum Mesin Induksi 3 fasa atau mesin tak serempak dibagi atas dua jenis yaitu : 1. Motor Induksi 3 fasa 2. Generator Induksi 3 fasa, yang pada umumnya disebut alternator.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain, melalui suatu
Lebih terperinciTUGAS FISIKA DASAR 2
TUGAS FISIKA DASAR 2 RANGKUMAN MAGNET Dosen Pengampu: Bachrun Sutrisno Ir. M.Sc. Oleh: Nama : RIFQI ARIGHI FAHMI NIM : 13522121 Kelas : B UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA A. Pengertian Magnet Magnet atau magnit
Lebih terperinciInduksi Elektromagnetik. Tenaga listrik dapat dibangkitkan dengan generator. Apa hubungannya generator dengan
VIII Induksi Elektromagnetik Tenaga listrik dapat dibangkitkan dengan generator. Apa hubungannya generator dengan induksi elektromagnetik? Arus listrik bagaimana yang dapat dihasilkan beberapa tiang listrik
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di laboratorium terpadu jurusan teknik elektro, fakultas teknik,
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan di laboratorium terpadu jurusan teknik elektro, fakultas teknik, universitas lampung dan mulai dilaksanakan pada bulan november 2013
Lebih terperinciGerak Gaya Listrik (GGL) Electromotive Force (EMF)
FISIKA II Gerak Gaya Listrik (GGL) Electromotive Force (EMF) Jika suatu kawat penghantar digerakkan memotong arah suatu medan magnetic, maka akan timbul suatu gaya gerak listrik pada kawat penghantar tersebut.
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PEMANFAATAN TRAFO ISOLASI UNTUK INSTALASI RUMAH TANGGA
TUGAS AKHIR PEMANFAATAN TRAFO ISOLASI UNTUK INSTALASI RUMAH TANGGA Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh : Nama : SUDARMADI NIM : 41411120026
Lebih terperinciB A B 1 PENDAHULUAN. sebaliknya dari energi mekanik ke energi listrik. Alat yang dapat mengubah
1 B A B 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Prinsip dasar dari sebuah mesin listrik adalah konversi energi elektromekanik, yaitu konversi dari energi listrik ke energi mekanik atau sebaliknya dari energi
Lebih terperinciMODIFIKASI ALTERNATOR MOBIL MENJADI GENERATOR SINKRON 3 FASA PENGUAT LUAR 220V/380V, 50Hz. M. Rodhi Faiz, Hafit Afandi
TEKNO, Vol : 19 Maret 2013, ISSN : 1693-8739 MODIFIKASI ALTERNATOR MOBIL MENJADI GENERATOR SINKRON 3 FASA PENGUAT LUAR 220V/380V, 50Hz M. Rodhi Faiz, Hafit Afandi Abstrak : Metode yang digunakan dalam
Lebih terperinciSNMPTN 2011 FISIKA. Kode Soal Gerakan sebuah mobil digambarkan oleh grafik kecepatan waktu berikut ini.
SNMPTN 2011 FISIKA Kode Soal 999 Doc. Name: SNMPTN2011FIS999 Version: 2012-10 halaman 1 01. Gerakan sebuah mobil digambarkan oleh grafik kecepatan waktu berikut ini. Percepatan ketika mobil bergerak semakin
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Flow Chart Pengujian Deskripsi sistem rancang rangkaian untuk pengujian transformator ini digambarkan dalam flowchart sebagai berikut : Mulai Peralatan Uji Merakit Peralatan
Lebih terperinciLATIHAN SOAL PTS SEMESTER 1 KELAS 9 TAHUN PELAJARAN
LATIHAN SOAL PTS SEMESTER 1 KELAS 9 TAHUN PELAJARAN 2017-2018 1. Daerah di sekitar benda bermuatan listrik yang dipengaruhi oleh muatan listrik pada benda disebut... 2. Lengkapi table berikut! No Benda
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun elektronika. Penggunaan transformator dalam sistem tenaga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Transformator digunakan secara luas, baik dalam bidang tenaga listrik maupun elektronika. Penggunaan transformator dalam sistem tenaga memungkinkan terpilihnya
Lebih terperinciPembuatan dan Penggunaan ALAT PERAGA SEDERHANA FISIKA SMP LISTRIK MAGNET
Pembuatan dan Penggunaan ALAT PERAGA SEDERHANA FISIKA SMP LISTRIK MAGNET Oleh : Drs. Sutrisno, M.Pd. JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN
Lebih terperinci