BAB II TRANSFORMATOR. maupun untuk menyalurkan energi listrik arus bolak-balik dari satu atau lebih
|
|
- Yanti Hermawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II TRASFORMATOR II. UMUM Transformator merupakan suatu alat listrik statis yang mampu mengubah maupun untuk menyalurkan energi listrik arus bolak-balik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik arus bolak-balik yang lain, melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik yang dapat menaikkan/menurunkan tegangan/arus dengan frekuensi yang sama. Pada umumnya transformator terdiri atas sebuah inti, yang terbuat dari besi berlapis, dan dua buah kumparan, yaitu kumparan primer, dan kumparan sekunder. Rasio perubahan tegangan akan tergantung dari rasio jumlah lilitan pada kedua kumparan itu. Biasanya kumparan terbuat dari kawat tembaga yang dibelit pada sekeliling kaki inti transformator. Penggunaan transformator yang sangat sederhana dan andal merupakan salah satu alasan penting dalam pemakaiannya dalam penyaluran tenaga listrik arus bolakbalik, karena arus bolak balik sangat banyak dipergunakan untuk pembangkitan dan penyaluran tenaga listrik. Pada penyaluran tenaga listrik arus bolak-balik terjadi kerugian energi sebesar I R watt. Kerugian ini akan banyak berkurang apabila tegangan dinaikkan setinggi mungkin. Dengan demikian maka saluran saluran transmisi tenaga listrik senantiasa mempergunakan tegangan yang tinggi. Hal ini dilakukan terutama untuk mengurangi kerugian energi yang terjadi, dan menaikkan tegangan listrik di pusat listrik dari tegangan generator yang biasanya berkisar antara 6 k - 3 k yang kemudian, dengan bantuan transformator tegangan tersebut dinaikkan menjadi k. Saluran tegangan tinggi (STT) menyalurkan
2 tegangan ke pusat penerima; di sini tegangan diturunkan menjadi tegangan subtransmisi 70 k. Pada gardu induk (GI), tenaga listrik yang diterima kemudian dilepaskan menuju trafo distribusi (TD) dalam bentuk tegangan menengah 0 k. Melalui trafo distribusi yang tersebar di berbagai pusat-pusat beban, tegangan distribusi primer ini diturunkan menjadi tegangan rendah 380/0 yang akhirnya diterima pihak pemakai. Transformator yang dipakai pada jaringan tenaga listrik merupakan transformator tenaga. Disamping itu ada jenis jenis transformator lain yang banyak dipergunakan, dan yang pada umumnya merupakan transformator yang jauh lebih kecil. Misalnya transformator yang dipakai di rumah tangga untuk menyesuaikan tegangan dari lemari es dengan tegangan yang berasal dari jaringan listrik atau transformator yang lebih kecil, yang dipakai pada lampu TL. Dan yang lebih kecil lagi, transformator transformator mini yang dipergunakan pada berbagai alat elektronik, seperti pesawat penerima radio, televisi, dan lain sebagainya. II. KOSTRUKSI TRASFORMATOR Pada dasarnya transformator terdiri dari kumparan primer dan sekunder yang dibelitkan pada inti ferromagnetik. Berdasarkan letak kumparan terhadap inti, transformator terdiri dari dua macam konstruksi, yaitu tipe inti (core type) dan tipe cangkang (shell type). Kedua tipe ini menggunakan inti berlaminasi yang terisolasi satu sama lainnya, dengan tujuan untuk mengurangi rugi-rugi arus eddy.
3 Tipe inti (Core form) Tipe inti ini dibentuk dari lapisan besi berisolasi berbentuk persegi dan kumparan transformatornya dibelitkan pada dua sisi persegi. Pada konstruksi tipe inti, lilitan mengelilingi inti besi yang disebut dengan kumparan, seperti yang ditunjukkan pada Gambar.. Gambar. Konstruksi transformator tipe inti (core form) Sedangkan konstruksi intinya pada umumnya berbentuk huruf L atau huruf U, dapat kita lihat pada gambar.. Gambar. Konstruksi lempengan logam inti transformator bentuk L dan U Tipe cangkang (Shell form) Jenis konstruksi transformator yang kedua yaitu tipe cangkang yang dibentuk dari lapisan inti berisolasi, dan kumparan dibelitkan di pusat inti, dapat dilihat pada gambar.3.
4 Gambar.3 Transformator tipe cangkang (shell form) Pada transformator ini, kumparan atau belitan transformator dikelilingi oleh inti. Sedangkan konstruksi intinya pada umumnya berbentuk huruf E, huruf I atau huruf F seperti terlihat pada gambar.4. Gambar.4 Konstruksi lempengan logam inti transformator bentuk E, I dan F II.3 PRISIP KERJA TRASFORMATOR Transformator terdiri atas dua buah kumparan (primer dan sekunder) yang bersifat induktif. Kedua kumparan ini terpisah secara elektris namun berhubungan secara magnetis melalui jalur yang memiliki reluktansi (reluctance) rendah. Apabila kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik maka fluks bolak-balik akan muncul di dalam inti yang dilaminasi, karena kumparan tersebut membentuk jaringan tertutup maka mengalirlah arus primer. Akibat adanya fluks di kumparan primer maka di kumparan primer terjadi induksi (self induction) dan terjadi pula induksi di kumparan sekunder karena pengaruh induksi dari kumparan primer atau disebut sebagai induksi bersama (mutual induction) yang menyebabkan timbulnya fluks magnet di kumparan sekunder, maka mengalirlah arus sekunder jika
5 rangkaian sekunder dibebani, sehingga energi listrik dapat ditransfer keseluruhan (secara magnetisasi). dφ e = ( ) (olt) (.) dt Dimana : e = gaya gerak listrik (olt) = jumlah lilitan (turn) dφ = perubahan fluks magnet (weber/sec) dt Perlu diingat bahwa hanya tegangan listrik arus bolak-balik yang dapat ditransformasikan oleh transformator, sedangkan dalam bidang elektronika, transformator digunakan sebagai gandengan impedansi antara sumber dan beban untuk menghambat arus searah sambil tetap melakukan arus bolak-balik antara rangkaian. Tujuan utama menggunakan inti pada transformator adalah untuk mengurangi reluktansi (tahanan magnetis) dari rangkaian magnetis (common magnetic circuit). II.3. Keadaan Transformator Tanpa Beban Bila kumparan primer suatu transformator dihubungkan dengan sumber tegangan yang sinusoidal, akan mengalir arus primer I 0 (arus eksitasi) yang juga sinusoidal, dan dengan menganggap belitan reaktif murni, I 0 akan tertinggal 90 o dari. Arus primer I 0 menimbulkan fluks (φ) yang sefasa dan juga berbentuk sinusoidal. Fluks bolak-balik ini akan memotong kumparan primer dan kumparan
6 sekunder, dan harganya naik turun dalam arah bolak-balik, sehingga menginduksikan ggl pada kedua lilitan tersebut. Ggl yang diinduksikan dalam kumparan primer akan melawan tegangan yang dikenakan. φ I E E Gambar.5. Transformator dalam keadaan tanpa beban φ = φ sin ωt (weber)...(.) max Fluks yang sinusoidal ini akan menghasilkan tegangan induksi е (Hukum Faraday). e e e = =. dφ dt dφmax sinωt dt = ω φ cos ωt (tertinggal 90 o dari φ) max ο e = ω φ sin ( wt 90 )..(.3) max Dimana : e = gaya gerak listrik (volt) Harga efektifnya (rms) : = jumlah belitan di sisi primer (turn) ω = kecepatan sudut putar (rad/sec) φ = fluks magnetik (weber) E = ω φ max
7 E = π f φ max E = 3,4 f φmax E = 6,8 f φmax E = 4, 44 f φ max (volt).(.4) Pada rangkaian sekunder, fluks (φ) bersama tadi juga menimbulkan : e = dφ dt e = Harga efektifnya (rms) : ω φ max cos ωt E = 4, 44 f φmax (volt)..(.5) Karena kedua kumparan dipotong oleh fluks yang sama, maka ggl yang diinduksikan dalam setiap lilit dari kumparan adalah sama. Maka tegangan setiap lilit dalam kedua kumparan berturut-turut adalah E dan E, sehingga : E =..(.6) E Dengan mengabaikan rugi tahanan dan adanya fluks bocor, maka : E = = = a (.7) E Dimana : E = ggl induksi di sisi primer (volt)
8 E = ggl induksi di sisi sekunder (volt) = tegangan terminal sisi primer (volt) = tegangan terminal sisi sekunder (volt) = jumlah belitan sisi primer (turn) = jumlah belitan sisi sekunder (turn) a = faktor transformasi Dalam kenyataannya, arus primer I 0 bukanlah merupakan arus induktif murni, sehingga terdiri dari dua komponen (Gambar.6) :. Komponen arus pemagnetan I M, yang menghasilkan fluks (φ). Karena sifat inti besi yang non-linier, maka arus pemagnetan I M dan juga fluks (φ) dalam kenyataannya tidak berbentuk sinusoidal.. Komponen arus rugi tembaga I C, menyatakan adanya daya yang hilang akibat adanya rugi hysteresis dan eddy current. I C sefasa dengan, dengan demikian hasil perkaliannya ( I C ) merupakan daya yang hilang. φ I o I C I M I o I M R C X M I C E Gambar.6. Arus peneralan dalam rangkaian vektoris dan skematis
9 II.3. Keadaan transformator berbeban Apabila kumparan sekunder di hubungkan dengan beban Z L, I mengalir pada kumparan sekunder, dimana I =. Z L I Ф m Ф Ф I AC ZL Gambar.7 Transformator dalam keadaan berbeban R X R X I I 0 I' I I C I M Z L R C X M Gambar.8 Rangkaian ekivalen transformator dalam keadaan berbeban Arus beban I ini akan menimbulkan gaya gerak magnet (ggm) I yang cenderung menentang fluks (Ф) bersama yang telah ada akibat arus pemagnetan. Agar fluks bersama itu tidak berubah nilainya, pada kumparan primer harus mengalir arus I ', yang menentang fluks yang dibangkitkan oleh arus beban I, hingga keseluruhan arus yang mengalir pada kumparan primer menjadi: I = + (Ampere)...(.8) ' I 0 I
10 Bila komponen arus rugi inti (I c ) diabaikan, maka I 0 = I m, sehingga: I = I m + I ' (Ampere).(.9) Dimana: I = arus pada sisi primer (Amp) I' = arus yg menghasilkan Φ' (Amp) I 0 = arus penguat (Amp) I m = arus pemagnetan (Amp) I c = arus rugi-rugi inti (Amp) Untuk menjaga agar fluks tetap tidak berubah sebesar ggm yang dihasilkan oleh arus pemagnetan I M, maka berlaku hubungan : I M = I I ' I M = ( I M + I ) I = I ' I ' Karena I M dianggap kecil, maka I = I. Sehingga : I = I I = I II.4 RAGKAIA EKIALE TRASFORMATOR Fluks yang dihasilkan oleh arus pemagnetan I m tidak seluruhnya merupakan fluks bersama (Ф M ), sebagian mencakup kumparan pimer (Ф ) atau mencakup kumparan sekunder saja (Ф ). Dalam model rangkaian ekivalen yang dipakai untuk menganalisis kerja suatu transformator, adanya fluks bocor Ф dengan mengalami proses transformasi dapat ditunjukan sebagai reaktansi X dan fluks bocor Ф dengan mengalami proses transformasi dapat ditunjukan sebagai reaktansi X sedang rugi
11 tahanan ditunjukan dengan R dan R, dengan demikian model rangkaian dapat dituliskan seperti gambar.9. R X R X I I o I' I I C I M R C X M E E Z L Gambar.9 Gambar rangkaian transformator ideal ФM I I' I0 IC IM IX IR E φ E IX I IR Gambar.0 Diagram vektor model rangkaian transformator ideal Dari diagram vektor diatas dapat pula diketahui hubungan penjumlahan vektor yaitu: = I R + I X + E E = I R + I X + E /E = / = a atau E = a E, hingga E = a (I R + I X + ) Maka : = I R + I X + a (I R + I X + ) = I R + I X + a I R + a I X + a
12 Karena I' /I = / = /a atau I = ai' Maka: = I R + I X + a (a I' R ) + a (a I' X ) + a = I R + I X + a I' R + a I' X + a = I R + I X + I' (a R + a X ) + a (olt)...(.0) Dari rangkaian transformator ideal diatas, apabila semua nilai parameter sekunder dinyatakan pada sisi rangkaian primer, harganya perlu dikalikan dengan faktor a, dimana X' = X a, R' = R a, dan I' = I a maka : R X R' X' I I 0 I' I C R C X M I M a Z L '=a Gambar. Gambar rangkaian ekivalen transformator Untuk memudahkan perhitungan, model rangkaian ekivalen transformator tersebut dapat diubah menjadi seperti gambar. dibawah ini : I R X a R a X I' I o I C I M R C X M a Z L a Gambar. Penyederhanaan rangkaian ekivalen transformator
13 ФM I IX IR ai X ai R I a φ I0 IC IM Gambar.3 Diagram vektor parameter sekunder pada rangkaian primer Gambar. di atas dapat di sederhanakan dengan menggunakan R ek dan X ek yang dapat dihitung dengan persamaan di bawah ini : R ek = R + a R (Ohm)...(.) X ek = X + a X (Ohm)...(.) Sehingga rangkaian di atas dapat diubah seperti gambar.4 di bawah ini : I I' R ek X ek I 0 Im Xm Rc I c a Z a L Gambar.4 Hasil akhir penyederhanaan rangkaian ekivalen transformator Parameter transformator yang terdapat pada model rangkaian (rangkaian ekivalen) R c, X m, R ek dan X ek dapat ditentukan besarnya dengan dua macam pengukuran yaitu pengukuran beban nol dan pengukuran hubungan singkat. II.4. Pengukuran beban nol
14 Rangkaian pengukuran beban nol atau tanpa beban dari suatu transformator dapat ditunjukkan pada gambar.5. Umumnya untuk pengukuran beban nol semua instrumen ukur diletakkan di sisi tegangan rendah (walaupun instrumen ukur terkadang diletakkan di sisi tegangan tinggi), dengan maksud agar besaran yang diukur cukup besar untuk dibaca dengan mudah. A W AC Gambar.5 Rangkaian pengukuran beban nol Dalam keadaan tanpa beban bila kumparan primer di hubungkan dengan sumber tegangan, maka akan mengalir arus penguat I 0. Dengan pengukuran daya yang masuk (P 0 ), arus penguat I 0 dan tegangan maka akan diperoleh harga : R c = (Ohm)... (.3) P Z = 0 = jx R m c 0 (Ohm) (.4) I0 Rc + jx m Dimana : Z 0 = impedansi beban nol (Ohm) R c = tahanan beban nol (Ohm) X m = reaktansi beban nol (Ohm) II.4. Pengukuran hubung singkat Hubungan singkat berarti terminalnya dihubung singkatkan, sehingga hanya impedansi Z ek = R ek + j X ek yang membatasi arus. Karena harga R ek dan X ek ini
15 relatif kecil maka harus dijaga agar tegangan masuk ( sc ) cukup kecil, sehingga arus yang dihasilkan tidak melebihi arus nominal. Harga I 0 akan relatif sangat kecil bila dibandingkan dengan arus nominal, sehingga pada pengukuran ini dapat diabaikan A W AC A Gambar.6 Rangkaian Pengukuran hubung singkat I sc Rek Xek sc Gambar.7 Rangkaian ekivalen pengukuran hubung singkat parameter : Dengan mengukur tegangan sc, arus I sc dan daya P sc, akan dapat dihitung P R = (Ohm)..(.5) ek sc ( I sc ) = jx (Ohm)...(.6) sc Z ek = Rek + I sc ek X ek ek ek = Z R (Ohm).(.7) II.5 RUGI-RUGI PADA TRASFORMATOR
16 Rugi Tembaga Rugi Tembaga Sumber Kumparan primer Fluks Bersama Kumparan Sekunder Out Put Rugi Besi Histeresis Dan Eddy Current Gambar.8 Blok diagram rugi rugi pada transformator I.5. Rugi tembaga ( Pcu ) Rugi yang disebabkan arus mengalir pada kawat tembaga yang terjadi pada kumparan sekunder dapat ditulis sebagai berikut : Pcu = I R (Watt)..(.8) Formula ini merupakan perhitungan untuk pendekatan. Karena arus beban berubah ubah, rugi tembaga juga tidak konstan bergantung pada beban. Dan perlu diperhatikan pula resistansi disini merupakan resistansi AC. II.5. Rugi besi ( Pi ) Rugi besi terdiri atas : Rugi histerisis (Ph), yaitu rugi yang disebabkan fluks bolak balik pada inti besi yang dinyatakan sebagai : Ph = kh f Bmaks.6 watt...(.9) Kh = konstanta Bmaks = Fluks maksimum ( weber ) Rugi arus eddy (Pe), yaitu rugi yang disebabkan arus pusar pada inti besi. Dirumuskan sebagai : Pe = ke f B maks (Watt)..(.0) Kh = konstanta Bmaks = Fluks maksimum ( weber ) Jadi, rugi besi ( rugi inti ) adalah : Pi = Ph + Pe (Watt)..(.) II.6 TRASFORMATOR TIGA FASA
17 II.6. Umum Tiga transformator berfasa satu dapat dihubungkan untuk membentuk bank-3 fasa (susunan 3 fasa = 3 phase bank) dengan salah satu cara dari berbagai cara menghubungkan belitan transformator. Pada tiga buah transformator satu fasa yang dipakai sebagai transformator tiga fasa setiap kumparan primer dari satu transformator dijodohkan dengan kumparan sekundernya. Hendaknya dicatat bahwa pada transformator tiga fasa ini besar tegangan antar fasa ( L-L ) dan daya transformator (KA) tidak tergantung dari hubungan belitannya. Akan tetapi tegangan fasa netral ( L- ) serta arus dari masing-masing transformator tergantung pada hubungan belitannya. II.6. Konstruksi transformator tiga fasa Untuk mengurangi kerugian yang disebabkan oleh arus pusar di dalam inti, rangkaian magnetik itu biasanya terdiri dari setumpuk laminasi tipis. R S T PRIMER SEKUDER r s t Gambar.9 Konstruksi transformator tiga fasa tipe inti Salah satu jenis konstruksi yang biasa dipergunakan diperlihatkan pada gambar.0 :
18 R PRIMER r S SEKUDER s T t Gambar.0 Transformator tiga fasa tipe cangkang Dalam jenis inti (core type) kumparan dililitkan disekitar dua kaki inti magnetik persegi. Dalam jenis cangkang (shell type) kumparan dililitkan sekitar kaki tengah dari inti berkaki tiga dengan laminasi silikon-steel. Umumnya digunakan untuk transformator yang bekerja pada frekuensi dibawah beberapa ratus Hz. Silikon-steel memiliki sifat-sifat yang dikehendaki yaitu murah, rugi inti rendah dan permeabilitas tinggi pada rapat fluks tinggi. Inti transformator yang dipergunakan dalam rangkaian komunikasi pada frekuensi tinggi dan tingkat energi rendah, kadang-kadang dibuat dari campuran tepung ferromagnetik yang dimanfaatkan sebagai permalloy. II.6.3 Hubungan tiga fasa dalam transformator Secara umum hubungan belitan tiga fasa terbagi atas dua jenis, yaitu hubungan wye (Y) dan hubungan delta (Δ). Masing-masing hubungan belitan ini
19 memiliki karakteristik arus dan tegangan yang berbeda-beda, selanjutnya akan dijelaskan dibawah ini. Baik sisi primer maupun sekunder masing-masing dapat dihubungkan wye ataupun delta. Kedua hubungan ini dapat dijelaskan secara terpisah, yaitu :. Hubungan wye (Υ) Hubungan ini dapat dilakukan dengan menggabungkan ketiga belitan transformator yang memiliki rating yang sama dengan mempertemukan ujungujungnya pada satu titik seperti terlihat pada gambar. di bawah ini. R I R PRIMER S T I I S I T Gambar. Transformator Hubungan-Y Dalam hubungan-y dengan memakai kawat netral dalam keadaan seimbang dapat kita ketahui sebagai berikut : = = = (olt).(.) R S T ph = = = 3 (olt)...(.3) RS ST TR ph I = I = I = I = I (Amp)...(.4) L R S T ph Dimana: L = Tegangan line to line (olt)
20 ph = Tegangan fasa (olt) I L I ph = Arus line to line (Amp) = Arus fasa (Amp). Hubungan delta (Δ) Hubungan delta ini juga mempunyai tiga buah belitan dan masing-masing memiliki rating yang sama dengan menghubungkannya berbentuk segitiga, seperti terlihat pada gambar.. Dalam hubungan delta pada keadaan seimbang dapat kita ketahui sebagai berikut : I R - I T R I T I R SEKUDER I S I S - I R I T - I S S T Gambar. Transformator Hubungan Delta I = I = I = I (Amp).(.5) R R S T T S T ph I I = I I = I I = I = 3 I T S L ph (Amp) (.6) = = = (olt).(.7) RS ST TR ph
21 Dimana : L = Tegangan line to line (olt) ph = Tegangan fasa (olt) I L I ph = Arus line to line (Amp) = Arus fasa (Amp) Pada transformator tiga fasa selain terdapat dua hubungan belitan utama yaitu hubungan delta dan hubungan bintang. Ada empat kemungkinan lain hubungan transformator tiga fasa yaitu :. Hubungan YY Transformator tiga fasa Hubungan YY pada transformator tiga fasa dapat dilihat pada gambar.3 berikut ini : a.. a' p s b b' LP Ф p p s Ф s LS c c' p3 s3 n n Gambar.3 Transformator Hubungan YY Pada hubungan Y-Y, tegangan primer pada masing-masing fasa adalah : φ P = LP / 3 (olt)....(. 8) Tegangan fasa primer sebanding dengan tegangan fasa sekunder dan perbandingan belitan transformator. Maka diperoleh perbandingan tegangan pada transformator adalah :
22 LP LS = 3 3 φp φs = a...(.9) Pada hubungan Y-Y ini jika beban transformator tidak seimbang maka tegangan pada fasa transformator tidak seimbang.. Hubungan YΔ Transformator tiga fasa Hubungan YΔ pada transformator tiga fasa dapat dilihat pada gambar.4 berikut ini : a.. a' LP Ф p p s s Ф LS b.. b' p s c.. c' p3 s3 n Gambar.4 Transformator Hubungan YΔ Pada hubungan ini tegangan kawat ke kawat primer sebanding dengan tegangan fasa primer LP = 3 dan tegangan kawat ke kawat sekunder sama φp dengan tegangan fasa LS = ΦS. Sehingga diperoleh perbandingan tegangan pada hubungan ini adalah sebagai berikut : LP LS = 3 φs φp = 3 a (.30) Hubungan ini lebih stabil dan tidak ada masalah dengan beban tidak seimbang dan harmonisa. 3. Hubungan ΔY Transformator tiga fasa
23 berikut ini : Hubungan ΔY pada transformator tiga fasa ditunjukkan pada gambar.5 a a' LP Фp p s Ф s b -.. c' LS p s c.. - b' p3 s3 n Gambar.5 Transformator hubungan ΔY Pada hubungan ini tegangan kawat ke kawat primer sama dengan tegangan fasa primer LP = ΦP dan tegangan sisi sekunder tegangan pada hubungan ini adalah : LS = 3. Maka perbandingan φs LP φp 3 LS = 3 φs = a.(.3) Hubungan ini memberikan keuntungan yang sama dan beda fasa yang sama seperti pada hubungan YΔ. 4. Hubungan ΔΔ Transformator tiga fasa Hubungan ini dapat dilihat pada gambar.6 berikut ini :
24 a a' LP Ф p p s Ф s LS b - - b'.. p s c.. c' p3 s3 Gambar.6 Transformator hubungan ΔΔ Pada hubungan ini tegangan kawat ke kawat dan tegangan fasa sama untuk primer dan sekunder transformator LP = ΦP dan LS = ΦS. Maka hubungan tegangan primer dan sekunder transformator adalah sebagai berikut : LP LS = φp φs = a...(.3) Perbedaan fasa pada hubungan ini tidak ada dan stabil terhadap beban tidak seimbang dan harmonisa.
BAB II TRANSFORMATOR. Transformator merupakan suatu alat listrik statis yang mampu mengubah
BAB II TRANSFORMATOR II. UMUM Transformator merupakan suatu alat listrik statis yang mampu mengubah maupun untuk menyalurkan energi listrik arus bolak-balik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian
Lebih terperinciBAB II TRANSFORMATOR. elektromagnet. Pada umumnya transformator terdiri atas sebuah inti yang terbuat
BAB II TRANSFORMATOR 2.1 UMUM Transformator merupakan suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkain listrik ke rangkaian listrik lainnya melalui suatu
Lebih terperinciBAB II TRANSFORMATOR. sistem ketenagalistrikan. Transformator adalah suatu peralatan listrik. dan berbanding terbalik dengan perbandingan arusnya.
BAB II TRANSFORMATOR II.. Umum Transformator merupakan komponen yang sangat penting peranannya dalam sistem ketenagalistrikan. Transformator adalah suatu peralatan listrik elektromagnetis statis yang berfungsi
Lebih terperinciBAB II TRANSFORMATOR. dan mengubah tegangan dan arus bolak-balik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke
BAB II TRANSFORMATOR II.1. Umum Transformator merupakan suatu alat listrik statis yang dapat memindahkan dan mengubah tegangan dan arus bolak-balik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik
Lebih terperinciBAB II TRANSFORMATOR
7 BAB II TRANSFORMATOR 2.1 Umum Transformator merupakan suatu alat listrik statis yang dapat memindahkan dan mengubah tegangan dan arus bolak-balik dari suatu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian
Lebih terperinciBAB II TRANSFORMATOR
BAB II TRANSFORMATOR II.1 UMUM Transformator merupakan suatu alat listrik statis yang mampu mengubah maupun untuk menyalurkan energi listrik arus bolak-balik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian
Lebih terperinciBAB II TRANSFORMATOR. magnet dan berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik.
BAB II TRANSFORMATOR II.1 Umum Transformator atau trafo adalah suatu peralatan listrik yang dapat memindahkan energi listrik atau memindahkan dan mengubah energi listrik bolakbalik dari satu level ke level
Lebih terperinciBAB II TRANSFORMATOR
BAB II TRANSFORMATOR II.1 UMUM Transformator merupakan suatu peralatan listrik elektromagnetik statis yang berfungsi untuk memindahkan dan mengubah daya listrik dari suatu rangkaian listrik ke rangkaian
Lebih terperinciBAB II TRANSFORMATOR. II.1 UMUM Transformator atau trafo adalah suatu peralatan listrik yang dapat memindahkan
BAB II TRANSFORMATOR II.1 UMUM Transformator atau trafo adalah suatu peralatan listrik yang dapat memindahkan energi listrik atau memindahkan dan mengubah energi listrik bolak-balik dari satu level ke
Lebih terperinciBAB II TRANSFORMATOR
BAB II TRANSFORMATOR 2.1 Umum Transformator merupakan suatu alat listrik statis yang mengubah suatu nilai arus maupun tegangan (energi listrik AC) pada satu rangkaian listrik atau lebih ke rangkaian listrik
Lebih terperinciBAB II TRANSFORMATOR
BAB II TRANSFORMATOR II.1 Umum Transformator atau trafo adalah suatu peralatan listrik yang dapat memindahkan energi listrik atau memindahkan dan mengubah energi listrik bolak-balik dari satu level ke
Lebih terperinciBAB II TRANSFORMATOR
BAB II TRANSFORMATOR II.1 UMUM Transformator merupakan suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1PengertianTransformator 1 Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energy listrik bolak-balik dari satu level ke level tegangan yang lain,
Lebih terperinciBAB II TRANSFORMATOR. dan mengubah energi listrik bolak-balik (arus dan tegangan) dari satu atau lebih
BAB TRANSFORMATOR. UMUM Transformator merupakan suatu alat listrik statis yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik bolak-balik (arus dan tegangan) dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian
Lebih terperinciBAB II TRANSFORMATOR
BAB II TRANSFORMATOR II.1. Umum Transformator merupakan komponen yang sangat penting peranannya dalam sistem ketenagalistrikan. Transformator adalah suatu peralatan listrik elektromagnetis statis yang
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. melalui gandengan magnet dan prinsip induksi elektromagnetik [1].
BAB II DASAR TEORI 2.1 Umum Transformator merupakan suatu alat listrik statis yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu rangkaian listrik ke rangkaian listrik lainnya melalui gandengan
Lebih terperinciPENGARUH BEBAN TIDAK SEIMBANG TERHADAP EFISIENSI TRANSFORMATOR TIGA FASA HUBUNGAN OPEN-DELTA
PENGARUH BEBAN TIDAK SEIMBANG TERHADAP EFISIENSI TRANSFORMATOR TIGA FASA HUBUNGAN OPEN-DELTA (Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Fakultas Teknik USU) OLEH : NAMA MAHASISWA : HOTDES LUMBANRAJA NIM : 03
Lebih terperinciBAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK. Pusat tenaga listrik umumnya terletak jauh dari pusat bebannya. Energi listrik
BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK 2.1. Umum Pusat tenaga listrik umumnya terletak jauh dari pusat bebannya. Energi listrik yang dihasilkan pusat pembangkitan disalurkan melalui jaringan transmisi.
Lebih terperinciTransformator. Dasar Konversi Energi
Transformator Dasar Konversi Energi Transformator Transformator adalah suatu peralatan listrik yang termasuk dalam klasifikasi mesin listrik statis dan berfungsi untuk menyalurkan tenaga/daya listrik dari
Lebih terperinciTRANSFORMATOR. Bagian-bagian Tranformator adalah : 1. Lilitan Primer 2. Inti besi berlaminasi 3. Lilitan Sekunder
TRANSFORMATOR PENGERTIAN TRANSFORMATOR : Suatu alat untuk memindahkan daya listrik arus bolak-balik dari suatu rangkaian ke rangkaian lainnya secara induksi elektromagnetik (lewat mutual induktansi) Bagian-bagian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Transformator Transformator atau trafo adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang lain, melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip induksi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Transformator Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Tenaga Listrik Suatu sistem tenaga listrik pada dasarnya dapat dikelompokan atas tiga bagian utama, yaitu: sistem pembangkitan, sistem transmisi dan sistem distribusi
Lebih terperinciBAB II PRINSIP DASAR TRANSFORMATOR
BAB II PRINSIP DASAR TRANSFORMATOR 2.1 UMUM Transformator (trafo ) merupakan piranti yang mengubah energi listrik dari suatu level tegangan AC lain melalui gandengan magnet berdasarkan prinsip induksi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum Sistem Distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik. Sistem distribusi ini berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar (Bulk Power
Lebih terperinciPengenalan Sistem Catu Daya (Teknik Tenaga Listrik)
Prinsip dasar dari sebuah mesin listrik adalah konversi energi elektromekanik, yaitu konversi dari energi listrik ke energi mekanik atau sebaliknya dari energi mekanik ke energi listrik. Alat yang dapat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain, melalui suatu
Lebih terperinciBAB 2 DASAR TEORI. lain, melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip induksi
BAB DASAR TEORI. Umum Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian ke rangkaian listrik yang lain, melalui suatu gandengan magnet
Lebih terperinciTeknik Tenaga Listrik (FTG2J2)
Teknik Tenaga Listrik (FTG2J2) Kuliah 4: Transformator Ahmad Qurthobi, MT. Engineering Physics - Telkom University Daftar Isi Transformator Ideal Induksi Tegangan pada Sebuah Coil Tegangan Terapan dan
Lebih terperinciOleh: Sudaryatno Sudirham
1. Transformator Satu Fasa Transformator Oleh: Sudaryatno Sudirham Transformator banyak digunakan dalam teknik elektro. Dalam sistem komunikasi, transformator digunakan pada rentang frekuensi audio sampai
Lebih terperinciSudaryatno Sudirham. Analisis Keadaan Mantap Rangkaian Sistem Tenaga
Sudaryatno Sudirham Analisis Keadaan Mantap Rangkaian Sistem Tenaga ii BAB Transformator.. Transformator Satu Fasa Transformator banyak digunakan dalam teknik elektro. Dalam sistem komunikasi, transformator
Lebih terperinciTransformator (trafo)
Transformator (trafo) ф 0 t Transformator adalah : Suatu peralatan elektromagnetik statis yang dapat memindahkan tenaga listrik dari rangkaian a.b.b (arus bolak-balik) primer ke rangkaian sekunder tanpa
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA. biasanya adalah tipe tiga phasa. Motor induksi tiga phasa banyak digunakan di
BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA 2.1 Umum Motor listrik yang paling umum dipergunakan dalam perindustrian industri adalah motor induksi. Berdasarkan phasa sumber daya yang digunakan, motor induksi dapat
Lebih terperinciTUGAS AKHIR STUDI PENEMPATAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI BERDASARKAN JATUH TEGANGAN (Studi Kasus Pada PT. PLN (Persero) Rayon Medan Kota)
TUGAS AKHIR STUDI PENEMPATAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI BERDASARKAN JATUH TEGANGAN (Studi Kasus Pada PT. PLN (Persero) Rayon Medan Kota) OLEH : BASTANNA ERLAYAS BANGUN NIM : 05 0402 009 DEPARTEMEN TEKNIK
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Transformator Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan atau mentransfer power listrik dari satu sirkuit ke sirkuit-irkuit lainnya, secara induksi electromagnet
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Transformator Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik
Lebih terperinciBAB II TRANSFORMATOR DAYA DAN PENGUBAH SADAPAN BERBEBAN. Tenaga listrik dibangkitkan dipusat pusat listrik (power station) seperti
6 BAB II TRANSFORMATOR DAYA DAN PENGUBAH SADAPAN BERBEBAN 2.1 Sistem Tenaga Listrik Tenaga listrik dibangkitkan dipusat pusat listrik (power station) seperti PLTA, PLTU, PLTD, PLTP dan PLTGU kemudian disalurkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Motor Arus Searah Sebuah mesin yang mengubah energi listrik arus searah menjadi energi mekanik dikenal sebagai motor arus searah. Cara kerjanya berdasarkan prinsip, sebuah konduktor
Lebih terperinciBAB I DASAR TEORI I. TRANSFORMATOR
BAB I DASAR TEORI I. TRANSFORMATOR Transformator atau trafo adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang
Lebih terperinciwaktu. Gaya gerak listrik (ggl) lawan akan dibangkitkan sesuai persamaan: N p dt Substitute Φ = N p i p /R into the above equation, then
TRASFORMATOR Φ C i p v p p P Transformator terdiri dari sebuah inti terbuat dari laminasi-laminasi besi yang terisolasi dan kumparan dengan p lilitan yang membungkus inti. Kumparan ini disuplay tegangan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Transformator merupakan suatu peralatan listrik yang berfungsi untuk
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Transformator Transformator merupakan suatu peralatan listrik yang berfungsi untuk memindahkan dan mengubah tenaga listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau sebaliknya,
Lebih terperinciTransformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu
TRANSFORMATOR 1.PengertianTransformator Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain,
Lebih terperinciBAB II GENERATOR SINKRON
BAB II GENERATOR SINKRON 2.1 Pendahuluan Generator arus bolak balik berfungsi mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga listrik arus bolak balik. Generator arus bolak balik sering disebut juga sebagai alternator,
Lebih terperinciTransformator : peralatan listrik elektromagnetik statis yang berfungsi untuk memindahkan dan mengubah daya listrik dari suatu rangkaian listrik ke ra
TRANSFORMATOR Transformator : peralatan listrik elektromagnetik statis yang berfungsi untuk memindahkan dan mengubah daya listrik dari suatu rangkaian listrik ke rangkaian listrik lainnya,dengan frekuensi
Lebih terperinciANALISA PEMILIHAN TRAFO DISTRIBUSI BERDASARKAN BIAYA RUGI-RUGI DAYA DENGAN METODE NILAI TAHUNAN
ANALISA PEMILIHAN TRAFO DISTRIBUSI BERDASARKAN BIAYA RUGI-RUGI DAYA DENGAN METODE NILAI TAHUNAN Rizky Ferdinan Eddy Warman Konsentrasi Teknik Energi Listrik Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciARUS BOLAK-BALIK Pertemuan 13/14 Fisika 2
ARUS BOLAK-BALIK Pertemuan 13/14 Fisika 2 Arus bolak-balik adalah arus yang arahnya berubah secara bergantian. Bentuk arus bolakbalik yang paling sederhana adalah arus sinusoidal. Tegangan yang mengalir
Lebih terperinciSTUDI PENGGUNAAN SISTEM PENDINGIN UDARA TEKAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI TRANSFORMATOR PADA BEBAN LEBIH
STUDI PENGGUNAAN SISTEM PENDINGIN UDARA TEKAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI TRANSFORMATOR PADA BEBAN LEBIH (Aplikasi pada PLTU Labuhan Angin, Sibolga) Yohannes Anugrah, Eddy Warman Konsentrasi Teknik Energi
Lebih terperinciBAB II HARMONISA PADA GENERATOR. Generator sinkron disebut juga alternator dan merupakan mesin sinkron yang
BAB II HARMONISA PADA GENERATOR II.1 Umum Generator sinkron disebut juga alternator dan merupakan mesin sinkron yang digunakan untuk menkonversikan daya mekanis menjadi daya listrik arus bolak balik. Arus
Lebih terperinciANALISA RUGI-RUGI PADA GARDU 20/0.4 KV
ANALISA RUGI-RUGI PADA GARDU 20/0.4 KV Oleh Endi Sopyandi Dasar Teori Dalam penyaluran daya listrik banyak digunakan transformator berkapasitas besar dan juga bertegangantinggi. Dengan transformator tegangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Transformator distribusi Transformator distribusi yang sering digunakan adalah jenis transformator step up down 20/0,4 kv dengan tegangan fasa sistem JTR adalah 380 Volt karena
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA
BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA II.1 Umum Motor induksi merupakan motor arus bolak balik ( AC ) yang paling luas digunakan dan dapat dijumpai dalam setiap aplikasi industri maupun rumah tangga. Penamaannya
Lebih terperinciAnalisa Konfigurasi Hubungan Primer dan Sekunder Transformator 3 Fasa 380/24 V Terhadap Beban Non Linier
Analisa Konfigurasi Hubungan Primer dan Sekunder Transformator 3 Fasa 380/24 V Terhadap Beban Non Linier *Mohd Yogi Yusuf, Firdaus**, Feranita** *Alumni Teknik Elektro Universitas Riau **Jurusan Teknik
Lebih terperinciANALISIS KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI UNTUK IDENTIFIKASI BEBAN LEBIH DAN ESTIMASI RUGI-RUGI PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH
SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 3/ Juni ANALISIS KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI UNTUK IDENTIFIKASI BEBAN LEBIH DAN ESTIMASI RUGI-RUGI PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH Yoakim Simamora, Panusur
Lebih terperinciPENGUJIAN TAPPING TRANSFORMATOR DISTRIBUSI 20
Laporan Penelitian PENGUJIAN TAPPING TRANSFORMATOR DISTRIBUSI 20 Oleh : Ir. Leonardus Siregar, MT Dosen Tetap Fakultas Teknik LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS HKABP NOMMENSEN MEDAN 2013 Kata Pengantar Puji
Lebih terperinciMOTOR LISTRIK 1 & 3 FASA
MOTOR LISTRIK 1 & 3 FASA I. MOTOR LISTRIK 1 FASA Pada era industri modern saat ini, kebutuhan terhadap alat produksi yang tepat guna sangat diperlukan untuk dapat meningkatkan effesiensi waktu dan biaya.
Lebih terperinciBAB II GENERATOR SINKRON TIGA FASA
BAB II GENERATOR SINKRON TIGA FASA II.1. Umum Konversi energi elektromagnetik yaitu perubahan energi dari bentuk mekanik ke bentuk listrik dan bentuk listrik ke bentuk mekanik. Generator sinkron (alternator)
Lebih terperinciTRANSFORMATOR PRINSIP DASAR RANGKAIAN EKIVALEN
PRISIP DASAR RAGKAIA EKIVALE PEGUKURA SISTEM PER UIT (PU) TAPA BEBA+PEGUJIA BERBEBA+PEGUJIA HUBUG SIGKAT PEGATURA TEGAGA OPERASI PARALEL RUGI DA EFISIESI TIGA FASA AGUS R UTOMO DEPARTEME TEKIK ELEKTRO
Lebih terperinciBAB III KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN
39 BAB III KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN 3.1 Sistem Distribusi Awalnya tenaga listrik dihasilkan di pusat-pusat pembangkit seperti PLTA, PLTU, PLTG, PLTGU, PLTP, dan PLTP dan yang lainnya, dengan tegangan yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Arus Netral pada Sistem Tiga Fasa Empat Kawat Jaringan distribusi tegangan rendah adalah jaringan tiga fasa empat kawat, dengan ketentuan, terdiri dari kawat tiga fasa (R, S,
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA
BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA.1 UMUM Motor induksi merupakan motor listrik arus bolak balik (ac) yang paling luas digunakan. Penamaannya berasal dari kenyataan bahwa motor ini bekerja berdasarkan induksi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2.1 Tiga Bagian Utama Sistem Tenaga Listrik untuk Menuju Konsumen
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Distribusi Pada dasarnya, definisi dari sebuah sistem tenaga listrik mencakup tiga bagian penting, yaitu pembangkitan, transmisi, dan distribusi, seperti dapat terlihat
Lebih terperinciPoliteknik Negeri Sriwijaya
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Transformator Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA
BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA 2.1 UMUM Motor induksi merupakan motor arus bolak-balik yang paling banyak dipakai dalam industri dan rumah tangga. Dikatakan motor induksi karena arus rotor motor ini merupakan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Umum Untuk menjaga agar faktor daya sebisa mungkin mendekati 100 %, umumnya perusahaan menempatkan kapasitor shunt pada tempat yang bervariasi seperti pada rel rel baik tingkat
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. searah. Energi mekanik dipergunakan untuk memutar kumparan kawat penghantar
BAB II DASAR TEORI 2.1 Umum Generator arus searah mempunyai komponen dasar yang hampir sama dengan komponen mesin-mesin lainnya. Secara garis besar generator arus searah adalah alat konversi energi mekanis
Lebih terperinciBAB II MOTOR SINKRON. 2.1 Prinsip Kerja Motor Sinkron
BAB II MTR SINKRN Motor Sinkron adalah mesin sinkron yang digunakan untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Mesin sinkron mempunyai kumparan jangkar pada stator dan kumparan medan pada rotor.
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI 3 Ø
BAB II MOTOR INDUKSI 3 Ø 2.1. Prinsip Kerja Motor Induksi Pada motor induksi, supply listrik bolak-balik ( AC ) membangkitkan fluksi medan putar stator (B s ). Fluksi medan putar stator ini memotong konduktor
Lebih terperinciElektrodinamometer dalam Pengukuran Daya
Elektrodinamometer dalam Pengukuran Daya A. Wattmeter Wattmeter digunakan untuk mengukur daya listrik searah (DC) maupun bolak-balik (AC). Ada 3 tipe Wattmeter yaitu Elektrodinamometer, Induksi dan Thermokopel.
Lebih terperinciMODEL SISTEM.
MODEL SISTEM MESIN SEREMPAK KONTRUKSI MESIN SEREMPAK Kedua bagian utama sebuah mesin serempak adalah susunan ferromagnetik. Bagian yang diam, yang pada dasarnya adalah sebuah silinder kosong dinamakan
Lebih terperinciBAB II MOTOR ARUS SEARAH. searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip
BAB II MOTOR ARUS SEARAH 2.1. Umum Motor arus searah (DC) adalah mesin yang mengubah energi listrik arus searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip pengoperasiannya, motor arus searah
Lebih terperinciBAB 2II DASAR TEORI. Motor sinkron tiga fasa adalah motor listrik arus bolak-balik (AC) yang
BAB 2II DASAR TEORI Motor Sinkron Tiga Fasa Motor sinkron tiga fasa adalah motor listrik arus bolak-balik (AC) yang putaran rotornya sinkron/serempak dengan kecepatan medan putar statornya. Motor ini beroperasi
Lebih terperinciBAB II GENERATOR SINKRON. bolak-balik dengan cara mengubah energi mekanis menjadi energi listrik. Energi
BAB II GENERATOR SINKRON 2.1. UMUM Konversi energi elektromagnetik yaitu perubahan energi dari bentuk mekanik ke bentuk listrik dan bentuk listrik ke bentuk mekanik. Generator sinkron (altenator) merupakan
Lebih terperinciDA S S AR AR T T E E ORI ORI
BAB II 2 DASAR DASAR TEORI TEORI 2.1 Umum Konversi energi elektromagnetik yaitu perubahan energi dari bentuk mekanik ke bentuk listrik dan bentuk listrik ke bentuk mekanik. Generator sinkron (altenator)
Lebih terperinciLEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - INDUKSI ELEKTROMAGNET - INDUKSI FARADAY DAN ARUS
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR Diberikan Tanggal :. Dikumpulkan Tanggal : Induksi Elektromagnet Nama : Kelas/No : / - - INDUKSI ELEKTROMAGNET - INDUKSI FARADAY DAN ARUS BOLAK-BALIK Induksi
Lebih terperinciBAB II GENERATOR ARUS SEARAH. energi mekanis menjadi energi listrik berupa arus searah (DC). Dimana energi listrik
BAB II GENERATOR ARUS SEARAH II.1 Umum Generator arus searah adalah suatu mesin yang digunakan untuk mengubah energi mekanis menjadi energi listrik berupa arus searah (DC). Dimana energi listrik yang digunakan
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI SEBAGAI GENERATOR (MISG)
BAB II MOTOR INDUKSI SEBAGAI GENERATOR (MISG) II.1 Umum Motor induksi tiga phasa merupakan motor yang banyak digunakan baik di industri rumah tangga maupun industri skala besar. Hal ini dikarenakan konstruksi
Lebih terperinciBAB II TEORI DASAR. Universitas Sumatera Utara
BAB TEOR DASAR.1 Jaringan Distribusi Secara garis besar, suatu sistem tenaga listrik yang lengkap mengandung empat unsur. Pertama, adanya suatu unsur pembangkit tenaga listrik. Tegangan yang dihasilkan
Lebih terperinciGENERATOR SINKRON Gambar 1
GENERATOR SINKRON Generator sinkron merupakan mesin listrik arus bolak balik yang mengubah energi mekanik menjadi energi listrik arus bolak-balik. Energi mekanik diperoleh dari penggerak mula (prime mover)
Lebih terperinciBAB III. Transformator
BAB III Transformator Transformator merupakan suatu alat listrik yang mengubah tegangan arus bolak-balik dari satu tingkat ke tingkat yang lain melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsipprinsip
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain, melalui
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI SATU FASA. Motor induksi adalah adalah motor listrik bolak-balik (ac) yang putaran
BAB II MOTOR INDUKSI SATU FASA II.1. Umum Motor induksi adalah adalah motor listrik bolak-balik (ac) yang putaran rotornya tidak sama dengan putaran medan stator, dengan kata lain putaran rotor dengan
Lebih terperinciBAB III 3 METODE PENELITIAN. Peralatan yang digunakan selama penelitian sebagai berikut : 1. Generator Sinkron tiga fasa Tipe 72SA
BAB III 3 METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ini akan dilakukan di Laboratorium Konversi Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik,. Penelitian dilaksanakan selama dua bulan
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA
BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA.1 UMUM Motor induksi merupakan motor listrik arus bolak balik (ac) yang paling luas digunakan. Penamaannya berasal dari kenyataan bahwa motor ini bekerja berdasarkan induksi
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Motor asinkron atau motor induksi biasanya dikenal sebagai motor induksi
BAB II DASAR TEORI 2.1 Umum Motor asinkron atau motor induksi biasanya dikenal sebagai motor induksi yang merupakan motor arus bolak-balik yang paling luas penggunaannya. Penamaan ini berasal dari kenyataan
Lebih terperinciBAB II. 1. Motor arus searah penguatan terpisah, bila arus penguat medan rotor. dan medan stator diperoleh dari luar motor.
BAB II MOTOR ARUS SEARAH II.1. Umum (8,9) Motor arus searah adalah suatu mesin yang berfungsi mengubah energi listrik menjadi energi mekanik, dimana energi gerak tersebut berupa putaran dari motor. Ditinjau
Lebih terperinciBAB II GENERATOR SINKRON
BAB II GENERATOR SINKRON 2.1 Umum Generator sinkron merupakan mesin listrik arus bolak balik yang mengubah energi mekanik menjadi energi listrik arus bolak-balik. Energi mekanik diperoleh dari penggerak
Lebih terperinciBAB II TRANSFORMATOR TENAGA
BAB II TRANSFORMATOR TENAGA 2.1 Pengertian Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain
Lebih terperinciBAB II MOTOR ARUS SEARAH
BAB II MOTOR ARUS SEARAH II.1. Umum Motor arus searah (motor DC) adalah mesin yang merubah enargi listrik arus searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Hampir pada semua prinsip pengoperasiannya,
Lebih terperinci1. Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologi
perubahan medan magnetik dapat menimbulkan perubahan arus listrik (Michael Faraday) Fluks magnetik adalah banyaknya garis-garis medan magnetik yang menembus permukaan bidang secara tegak lurus GGL induksi
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI 3 FASA
BAB II MOTOR INDUKSI 3 FASA 2.1 Umum Motor listrik merupakan beban listrik yang paling banyak digunakan di dunia, motor induksi tiga fasa adalah suatu mesin listrik yang mengubah energi listrik menjadi
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Dalam menyalurkan daya listrik dari pusat pembangkit kepada konsumen
TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Distribusi Sistem distribusi merupakan keseluruhan komponen dari sistem tenaga listrik yang menghubungkan secara langsung antara sumber daya yang besar (seperti gardu transmisi)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Transformator Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik bolak-balik dari satu level ke level tegangan yang lain,
Lebih terperinciBAB II GENERATOR ARUS SEARAH. arus searah. Energi mekanik di pergunakan untuk memutar kumparan kawat
BB II GENERTOR RUS SERH II.1. Umum Generator arus searah mempunyai komponen dasar yang umumnya hampir sama dengan komponen mesin mesin listrik lainnya. Secara garis besar generator arus searah adalah alat
Lebih terperinciRANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK.
Arus Bolak-balik RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK. Dalam pembahasan yang terdahulu telah diketahui bahwa generator arus bolakbalik sebagai sumber tenaga listrik yang mempunyai GGL : E E sinω t Persamaan di atas
Lebih terperinciTRANSFORMATOR. 1. Pengertian Transformator
TRANSFORMATOR 1. Pengertian Transformator Transformator atau transformer atau trafo adalah komponen elektromagnet yang dapat mengubah taraf suatu tegangan AC ke taraf yang lain. Selain itu tranformator
Lebih terperinciBAB III SISTEM KELISTRIKAN MOTOR INDUKSI 3 PHASA. 3.1 Rangkaian Ekivalen Motor Induksi Tiga Fasa
BAB III SISTEM KELISTRIKAN MOTOR INDUKSI 3 PHASA 3.1 Rangkaian Ekivalen Motor Induksi Tiga Fasa Telah disebutkan sebelumnya bahwa motor induksi identik dengan sebuah transformator, tentu saja dengan demikian
Lebih terperinci20 kv TRAFO DISTRIBUSI
GENERATOR SINKRON Sumber listrik AC dari Pusat listrik PEMBANGKIT 150 k INDUSTRI PLTA PLTP PLTG PLTU PLTGU TRAFO GI 11/150 k TRAFO GI 150/20 k 20 k 20 k 220 BISNIS RUMAH TRAFO DISTRIBUSI SOSIAL PUBLIK
Lebih terperinciBAB II SISTEM DAYA LISTRIK TIGA FASA
BAB II SISTEM DAYA LISTRIK TIGA FASA Jaringan listrik yang disalurkan oleh PLN ke konsumen, merupakan bagian dari sistem tenaga listrik secara keseluruhan. Secara umum, sistem tenaga listrik terdiri dari
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. 2.1 Umum. Motor induksi tiga fasa rotor belitan merupakan salah satu mesin ac yang
BAB II DASAR TEORI 2.1 Umum Motor induksi tiga fasa rotor belitan merupakan salah satu mesin ac yang berfungsi untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanis. Motor induksi terdiri atas bagian stasioner
Lebih terperinciPoliteknik Negeri Sriwijaya
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum Generator adalah mesin yang mengelola energi mekanik menjadi energi listrik. Prinsip kerja generator adalah rotor generator yang digerakan oleh turbin sehingga menimbulkan
Lebih terperinci