BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN"

Transkripsi

1 BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Wakatobi tahun merupakan penjabaran visi dan misi Bupati/Wakil Bupati Wakatobi terpilih. Dalam memperkokoh pencapaian visi dan misi serta tujuan dan sasaran pembangunan daerah, pemerintah daerah terus mengupayakan beragam alternatif kebijakan operasionalnya. Kebijakan tersebut disusun dalam kerangka grand strategy yang merupakan arah kebijakan pembangunan Kabupaten Wakatobi 5 (lima) tahun kedepan. Visi, misi, tujuan dan sasaran serta grand strategi pembangunan Kabupaten Wakatobi tahun diuraikan berikut ini. 5.1 Visi Kabupaten Wakatobi merupakan pemekaran Kabupaten Buton yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 29 tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Bombana, Kabupaten Wakatobi, dan Kabupaten Kolaka Utara di Provinsi Sulawesi Tenggara. Nama Wakatobi merupakan akronim dari nama empat pulau terbesar di daerah ini, yakni Wangi-Wangi, Kaledupa, Tomia, dan Binongko. Wilayah Kabupaten Wakatobi didominasi oleh laut yang mencapai 97 persen, sedangkan daratannya hanya seluas 3 persen dari total luas wilayah ± km 2. Wakatobi memiliki biota bawah laut terkaya dan terindah di dunia. Hasil penelitian Operation Wallacea yang bermarkas di London, menunjukkan bahwa dari 850 spesies terumbu karang teridentifikasi di dunia, sekitar 90 persen atau sebanyak 750 spesies ditemukan di perairan Wakatobi sementara di Laut Merah Mesir sebanyak 300 jenis dan Caribia hanya 50 spesies. Selain memiliki biota laut terindah di dunia, di perairan Wakatobi juga terdapat atol tunggal terpanjang di dunia, yakni Atol Kaledupa. Posisi Wakatobi sangat strategis karena terletak di Laut Banda yang masuk dalam kawasan segi tiga karang dunia yang meliputi 6 (enam) negara, yakni Indonesia, Malaysia, Philipines, RPJMD Kabupaten Wakatobi Tahun V - 119

2 Papua New Guiner, Solomon Island dan Timor Leste. Hal ini menyebabkan Wakatobi menjadi salah satu daerah kunjungan wisata. Berbeda halnya dengan wisatawan mancanegara yang datang ke Bali, wisatawan mancanegara yang datang ke Wakatobi, selain berwisata menikmati keindahan bawah laut Wakatobi, mereka juga melakukan penelitian (wisatawan sicience). Fakta-fakta inilah yang kemudian mengilhami lahirnya visi Kabupaten Wakatobi, yakni: Terwujudnya Surga Nyata Bawah Laut di Pusat Segi Tiga Karang Dunia Pada visi Kabupaten Wakatobi Tahun terdapat tiga kata kunci atau pokok visi, yaitu Surga nyata, Bawah laut, dan Pusat segi tiga karang dunia. Penjelasan dari ketiga pokok visi tersebut adalah sebagai berikut: Surga nyata adalah perwujudan kesejahteraan dan kemakmuran baik secara ekonomi, sosial dan lingkungan hidup serta daya saing daerah yang didukung oleh situasi ketertiban dan ketentraman umum yang kondusif. Bawah laut adalah perwujudan kemanfaatan dan kelestarian atas potensi sumberdaya bawah laut dan perairannya khususnya dalam hal kelautan, perikanan, pariwisata, dan lingkungan/kawasannya. Pusat segi tiga karang dunia adalah aktualisasi posisi geostrategis Wakatobi, yakni pada pusat segitiga karang dunia yang mempunyai keanekaragaman hayati tertinggi di dunia. Secara umum, Visi Surga Nyata Bawah Laut di Pusat Segi Tiga Karang Dunia dapat dimaknai sebagai sebuah niati (kearifan lokal/bahasa daerah) atau nawaitu (bagi kaum muslimin) yang berarti sebuah keinginan yang kuat atau sebuah cita-cita/mimpi besar. Visi ini juga merupakan bagian integral dalam upaya mewujudkan visi nasional maupun visi Sulawesi Tenggara. Dengan demikian, makna yang lebih jauh dari visi ini merupakan way of life. Surga itu sendiri merupakan simbol yang indah-indah, simbol kesejahteraan dan kebahagiaan. Inilah makna simbolik yang diinginkan oleh pemerintah daerah dan masyarakat Wakatobi untuk memberikan pelayanan sebagai surga. Agar surga nyata bawah laut dapat menciptakan surga nyata di darat, maka selama kurun waktu lima tahun kedepan akan dilakukan berbagai terobosan strategis, antara lain dengan melanjutkan pembangunan Bandara Matahora, RPJMD Kabupaten Wakatobi Tahun V - 120

3 sarana dan prasarana jalan, pengembangan pelabuhan dan dermaga sebagai pintu-pintu ekonomi dan laboratorium kelautan sebagai pusat penelitian kelautan dan perikanan bertaraf internasional serta pengembangan sarana dan prasarana pendidikan, kesehatan dan agama. Dengan demikian, pembangunan daerah yang ingin dicapai dalam berbagai bidang diarahkan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat di daerah ini. Peningkatan kesejahteraan merupakan ujung tombak upaya pemerataan pembangunan karena manusia dan sumberdaya manusia itulah tujuan segala upaya pembangunan daerah. 5.2 Misi Dalam upaya mewujudkan Surga Nyata Bawah Laut di Pusat Segi Tiga Karang Dunia, dan memperhatikan perubahan paradigma dan isu-isu strategis serta kondisi yang akan dihadapi pada masa yang akan datang, maka ditetapkan misi pembangunan Wakatobi tahun , sebagai berikut: 1. Meningkatkan pemerataan kesejahteraan masyarakat; 2. Meningkatkan pengelolaan dan pelestarian sumberdaya alam; 3. Meningkatkan kualitas dan daya dukung infrastruktur wilayah; 4. Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan tata kelola pemerintahan; dan 5. Mengembangkan situasi yang kondusif bagi kehidupan masyarakat yang inovatif. Keterkaitan antara pokok-pokok visi dengan misi beserta penjelasannya disajikan pada Tabel 33. Tabel 33. Keterkaitan Antara Pokok-Pokok Visi dengan Misi Pembangunan Kabupaten Wakatobi Tahun No. Pokok-Pokok Visi Misi Penjelasan Misi 1. Surga nyata Misi I: Meningkatkan pemerataan kesejahteraan masyarakat Mencakup upaya-upaya yang terkait dengan sustainable livelyhood, sustainable finance management, pendidikan dan kesehatan. RPJMD Kabupaten Wakatobi Tahun V - 121

4 No. Pokok-Pokok Visi Misi Misi IV: Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan tata kelola pemerintahan Misi V: Mengembangkan situasi yang kondusif bagi kehidupan masyarakat yang inovatif 2. Bawah laut Misi II: Meningkatkan pengelolaan dan pelestarian sumberdaya alam 3. Pusat segitiga karang dunia Misi III: Meningkatkan kualitas dan daya dukung infrastruktur wilayah Penjelasan Misi Mencakup upaya-upaya yang terkait dengan peningkatan kualitas SDM aparatur dan sistem pelayanan publik serta perwujudan tata pemerintahan yang baik. Mencakup upaya-upaya yang terkait dengan peningkatan dan pemantapan ketenteraman, ketertiban, kesatuan bangsa, kerjasama daerah, penelitian dan pengembangan serta kondisi sosial budaya. Mencakup upaya-upaya yang terkait dengan pelestarian dan pemanfaatan potensi kelautan, perikanan dan ekowisata dalam prinsip pengelolaan sumberdaya pesisir secara terpadu, pengelolaan sumberdaya air secara terpadu dan konservasi biodiversitas secara terpadu. Mencakup upaya-upaya yang terkait dengan penyediaan, pemeliharaan dan peningkatan fungsi infrastruktur perhubungan, komunikasi, informatika, air bersih, energi listrik, pemukiman dan pengaman pantai. 5.3 Tujuan dan Sasaran RPJMD Kabupaten Wakatobi tahun ialah tahapan kedua dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Wakatobi tahun Untuk mewujudkan misi, maka dirumuskan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, seperti disajikan pada Tabel 34. Tabel 34. Tujuan dan Sasaran Pembangunan Kabupaten Wakatobi Tahun Misi I: Meningkatkan pemerataan kesejahteraan masyarakat. Misi Tujuan Sasaran Tujuan 1: Meningkatkan pertumbuhan ekonomi; Sasaran 1: Angka PDRB perkapita pertahun di atas rata-rata Provinsi Sulawesi Tenggara; RPJMD Kabupaten Wakatobi Tahun V - 122

5 Misi Tujuan Sasaran Misi II: Meningkatkan pengelolaan dan pelestarian sumberdaya alam. Misi III: Meningkatkan kualitas dan daya dukung infrastruktur wilayah Misi IV: Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan tata kelola pemerintahan. Misi V: Mengembangkan situasi yang kondusif bagi kehidupan masyarakat yang inovatif. Tujuan 2: Meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia; Tujuan 3: Menurunnya angka kemiskinan; Tujuan 4: Meningkatnya pemanfaatan sumberdaya alam yang ramah lingkungan; Tujuan 5: Meningkatnya fungsi Ekologi sumberdaya alam; Tujuan 6: Meningkatnya aksesibilitas wilayah; Tujuan 7: Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pemanfaatan ruang wilayah; Tujuan 8: Meningkatnya kinerja Aparatur Pemerintah Daerah; Tujuan 9: Meningkatnya kondisi sosial budaya yang inovatif serta situasi tenteram dan tertib. Sasaran 2: Indeks Pembangunan Manusia peringkat 5 besar di Provinsi Sulawesi Tenggara; Sasaran 3: Angka kemiskinan di bawah rata-rata Provinsi Sulawesi Tenggara; Sasaran 4: Wakatobi menjadi kiblat dalam pemanfaatan, pelestarian dan pengkajian biodiversitas laut serta ekowisata; Sasaran 5: Jumlah dan Jenis biodiversitas terpelihara serta ketersediaan air bersih memenuhi kebutuhan penduduk; Sasaran 6: Jumlah dan kualitas infrastruktur semakin meningkat; Sasaran 7: Masyarakat patuh dan taat dalam pemanfaatan ruang wilayah berdasarkan tata ruang daerah; Sasaran 8: Kualitas pelayanan publik, pengelolaan keuangan daerah, kompetensi dan kinerja pemerintah daerah meningkat; Sasaran 9: Situasi yang tenteram, tertib dan aman; Sasaran 10: Kerjasama daerah, penelitian dan pengembangan sosial budaya meningkat; Sasaran 11: Penguatan kapasitas, fungsi dan peran kelembagaan lokal. Adapun hubungan antara tujuan dan sasaran dengan isu strategis daerah sebagai berikut : RPJMD Kabupaten Wakatobi Tahun V - 123

6 Tujuan 1: Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan sasaran angka PDRB per kapita per tahun penduduk Kabupaten Wakatobi di atas rata-rata Provinsi Sulawesi Tenggara. Peningkatan pertumbuhan ekonomi dimaksudkan untuk mendorong peningkatan pendapatan per kapita penduduk Kabupaten Wakatobi. Pada tahun 2006, pendapatan per kapita penduduk Wakatobi sebesar Rp , naik hampir dua kali lipat pada tahun 2010 yaitu sebesar Rp Kenaikan ini menyebabkan Kabupaten Wakatobi masuk kategori kelompok daerah yang memiliki pendapatan menengah (lower middle income) di Provinsi Sulawesi Tenggara. Peningkatan pertumbuhan PDRB per kapita tersebut telah menurunkan tingkat kemiskinan dari 24,99 persen menjadi 18,52 persen. Walaupun demikian, pada tahun yang sama angka PDRB per kapita penduduk Kabupaten Wakatobi masih di bawah PDRB per kapita Provinsi Sulawesi Tenggara maupun nasional. Keberhasilan peningkatan PDRB per kapita penduduk Kabupaten Wakatabi selama kurun waktu lima tahun terakhir yang cukup signifikan, selain disebabkan oleh tercapainya laju pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi, juga didukung oleh berbagai program intervensi yang terus dilakukan untuk memberikan akses yang lebih luas kepada kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah. Dengan demikian, upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi untuk mendorong peningkatan PDRB per kapita penduduk masih menjadi tujuan dan sasaran pembangunan daerah untuk lima tahun kedepan. Tujuan 2: Meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia dengan sasaran Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Wakatobi peringkat 5 besar di Provinsi Sulawesi Tenggara. Pelaksanaan pembangunan daerah pada urusan pendidikan, kesehatan, dan ekonomi selama kurun waktu lima tahun terakhir telah berhasil mendorong peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan pertumbuhan ekonomi yang cukup menggembirakan di daerah ini. Namun demikian, sampai dengan akhir tahun 2009, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Wakatobi masih berada pada peringkat 11 dari 12 kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Tenggara. RPJMD Kabupaten Wakatobi Tahun V - 124

7 Rendahnya IPM Kabupaten Wakatobi, terkait dengan masih rendahnya rata-rata lama sekolah, angka melek huruf serta daya beli masyarakat. Dengan demikian, upaya percepatan pembangunan pada urusan pendidikan, kesehatan dan ekonomi diharapkan akan berkorelasi positif terhadap peningkatan IPM Kabupaten Wakatobi. Tujuan 3: Menurunnya angka kemiskinan dengan sasaran angka kemiskinan di bawah rata-rata Provinsi Sulawesi Tenggara. Seiring dengan meningkatnya PDRB per kapita per tahun penduduk Kabupaten Wakatobi, maka jumlah penduduk miskin juga mengalami penurunan yang signifikan. Pada tahun 2006, jumlah penduduk miskin di Kabupaten Wakatobi sebanyak jiwa atau sebesar 24,99 persen dari total jumlah penduduk, mengalami penurunan menjadi 18,52 persen atau tinggal sekitar jiwa. Penurunan persentase penduduk miskin di Kabupaten Wakatobi belum maksimal karena masih berada di atas rata-rata Provinsi Sulawesi Tenggara maupun nasional. Dengan demikian, maka upaya penanggulangan kemiskinan masih menjadi tujuan dan sasaran pembangunan daerah tahun Tujuan 4: Meningkatnya pemanfaatan sumberdaya alam yang ramah lingkungan dengan sasaran Wakatobi menjadi kiblat dalam pemanfaatan, pelestarian dan pengkajian biodiversitas laut serta ekowisata. Serangkaian strategi dan kebijakan dalam pemanfaatan sumberdaya alam yang ramah lingkungan di Kabupaten Wakatobi telah berhasil menjadikan Wakatobi sebagai salah satu pusat pelestarian dan pengkajian biodiversitas bertaraf internasional. Hal ini ditunjukkan dengan dijadikannya Wakatobi sebagai salah satu daerah/kawasan cagar biosfer dunia. Karena itu, upaya mengembangkan pola pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan Wakatobi yang lestari menjadi salah satu isu sentral nasional maupun internasional dewasa ini. Dengan demikian, upaya untuk mewujudkan Wakatobi sebagai kiblat dalam pemanfaatan, pelestarian dan pengkajian biodiversitas RPJMD Kabupaten Wakatobi Tahun V - 125

8 laut masih menjadi salah satu sasaran pembangunan daerah untuk lima tahun kedepan. Tujuan 5: Meningkatnya fungsi ekologi sumberdaya alam dengan sasaran meningkatnya tutupan karang, hutan dan lahan serta terpeliharanya jumlah dan jenis biodiversitas sumberdaya alam. Pada periode tahun , telah dilaksanakan berbagai program penanggulangan kerusakan fungsi ekologi sumberdaya alam dan telah membuahkan hasil antara lain meningkatnya persentase tutupan karang dan tutupan hutan. Namun demikian, masih terdapat kegiatan pemanfaatan yang mengancam fungsi ekologi sumberdaya alam, baik yang dilakukan oleh nelayan dari daerah lain, maupun nelayan/masyarakat Wakatobi. Kondisi tersebut, dapat berimplikasi terhadap menurunnya fungsi ekologi sumberdaya alam, khususnya ekologi terumbu karang dan kawasannya. Kegiatan dimaksud antara lain masih adanya kegiatan penambangan pasir, penebangan kayu pada kawasan hutan lindung dan kegiatan illegal fishing (pemboman dan pembiusan) pada kawasan Taman Nasional Kabupaten Wakatobi. Sementara itu, tuntutan kebutuhan pemenuhan air bersih semakin meningkat seiring dengan meningkatnya penduduk dan aktifitas kegiatan pembangunan di daerah ini. Oleh karena itu, maka sasaran meningkatnya tutupan karang, hutan dan lahan serta jenis biodiversitas terpelihara masih menjadi salah satu sasaran pembangunan daerah untuk lima tahun kedepan. Tujuan 6: Meningkatnya aksesibilitas wilayah dengan sasaran jumlah dan kualitas infrastruktur semakin meningkat. Beberapa kemajuan telah berhasil dicapai dalam pembangunan infrastruktur wilayah. Hasil pembangunan infrastruktur wilayah yang cukup monumental selama kurun waktu tahun adalah pembangunan Bandara Matahora Wangi-Wangi yang dibangun sejak tahun 2007 dan mulai berfungsi pada tahun Pembangunan sarana dan prasarana transportasi, khususnya Bandara Matahora telah memberi kontribusi yang sangat signifikan terhadap meningkatnya aksesibilitas wilayah, baik antar pulau dalam daerah maupun keluar daerah. Disamping itu, aktifitas transportasi arus penumpang RPJMD Kabupaten Wakatobi Tahun V - 126

9 dan barang mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Peningkatan arus penumpang baik domestik maupun internasional tersebut selaras dengan peningkatan jumlah wisatawan domestik maupun internasional. Oleh karena itu, untuk menarik wisatawan mancanegara diperlukan adanya jaminan keselamatan penerbangan di Bandara Matahora sesuai dengan standar keselamatan penerbangan Internasional yang telah ditetapkan ICAO (International Civil Aviation Organization). Pada upaya peningkatan kelancaran arus informasi bagi masyarakat, pemerintah daerah telah berhasil meningkatkan keterjangkauan/jaringan informasi di setiap pulau. Hal ini ditunjukan oleh meningkatnya ketersediaan sarana dan prasarana serta layanan komunikasi dan informatika, baik jumlah akses, kapasitas, kualitas, jangkauan, maupun tarif layanan. Demikian halnya peningkatan cakupan dan kapasitas pelayanan listrik, baik dari PT. PLN (Persero), PLTS, maupun sumber energi listrik lainnya. Kondisi infrastruktur wilayah, khususnya sarana dan prasarana transportasi baik laut, darat, maupun udara belum memadai untuk mendukung aksesibilitas wilayah, baik antar desa/kelurahan, kecamatan, antar pulau, maupun antar daerah. Hal ini antara lain ditunjukkan oleh kuantitas dan kualitas prasarana jalan yang masih rendah khususnya di Ibu Kota Wangi-Wangi serta sarana dan prasarana transportasi laut yang masih terbatas. Pada sektor transportasi udara, kondisi sarana dan prasarana Bandara Matahora juga masih sangat terbatas terutama dikaitkan dengan standar keselamatan penerbangan udara. Disamping itu, kapasitas armada angkutan udara yang ada saat ini sangat terbatas, rendahnya intensitas penerbangan dan masih tingginya biaya yang harus dikeluarkan. Tujuan 7: Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pemanfaatan ruang wilayah dengan sasaran masyarakat patuh dan taat dalam pemanfaatan ruang wilayah berdasarkan tata ruang daerah. Kesadaran masyarakat dalam hal pemanfaatan ruang wilayah pada periode pembangunan tahun masih rendah. Hal ini dapat dilihat pada kepatuhan terhadap kententuan pemanfaatan ruang wilayah pada RPJMD Kabupaten Wakatobi Tahun V - 127

10 kawasan pemukiman penduduk yang belum memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Sementara itu, rancangan Peraturan Daerah (Perda) tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Wakatobi yang penyusunannya telah dimulai sejak tahun 2006 belum dapat ditetapkan menjadi Perda. Demikian halnya kebijakan pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk melakukan zonasi pada kawasan Taman Nasional Kabupaten Wakatobi sebagai bagian dari upaya peningkatan pengelolaan sumberdaya alam yang ramah lingkungan belum membuahkan hasil sebagaimana yang diharapkan. Dengan demikian, upaya meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap pemanfaatan ruang wilayah diharapkan dapat mencapai sasaran meningkatnya ketaatan dan kepatuhan masyarakat dalam pemanfaatan ruang wilayah. Tujuan 8: Meningkatnya kinerja aparatur pemerintah daerah dengan sasaran Kualitas pelayanan publik, pengelolaan keuangan daerah, kompetensi dan kinerja pemerintah daerah meningkat. Revitalisasi biroksi dan tata kelola pemerintahan yang baik merupakan tatanan pengelolaan manajemen yang ditandai dengan penerapan prinsipprinsip keterbukaan, akuntabilitas, efektivitas, efisiensi, supremasi hukum, keadilan dan partisipasi. Terbangunnya tata kelola pemerintahan yang baik dalam manajemen pemerintahan akan tercermin dari berkurangnya tingkat korupsi, makin banyaknya keberhasilan pembangunan, terbentuknya birokrasi pemerintahan yang profesional dan berkinerja tinggi serta dilaksanakan secara konsisten dan berkelanjutan. Penerapan tata kelola pemerintahan yang baik tersebut, harus dilakukan pada seluruh aspek manajemen penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan pengendaliannya. Hal tersebut dilakukan untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN, pelayanan publik yang berkualitas, serta kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi yang tinggi. Tanpa pemerintahan yang bersih akan sulit dicapai pengelolaan sumberdaya pembangunan secara akuntabel, RPJMD Kabupaten Wakatobi Tahun V - 128

11 yang akan berakibat langsung pada menurunnya kualitas pelayanan publik, serta menghilangnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Melalui penyelenggaraan pemerintahan yang bersih, maka keadilan dan kepentingan masyarakat luas dapat dijaga, martabat dan integritas daerah dapat ditingkatkan dan pada akhirnya makin meningkatkan kepercayaan rakyat terhadap penyelenggara pemerintahan dan pembangunan daerah. Pelayanan publik juga dapat dilakukan oleh pemerintah daerah dengan memberikan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakatnya agar dapat hidup lebih aman, nyaman dan sejahtera. Pelayanan publik juga diberikan dengan memfasilitasi perbaikan dunia usaha, sehingga dapat ikut memacu peningkatan kapasitas perekonomian daerah. Hal ini dapat dicapai dengan adanya kinerja birokrasi yang efektif, efisien dan akuntabel. Oleh karena itu, sasaran kualitas pelayanan publik, pengelolaan keuangan daerah, kompetensi dan kinerja pemerintah daerah meningkat masih menjadi salah satu sasaran pembangunan daerah untuk lima tahun kedepan. Tujuan 9: Meningkatnya kondisi sosial budaya yang inovatif serta situasi tenteram dan tertib dengan sasaran (a) Situasi yang tenteram, tertib dan aman (b) Kerjasama daerah, penelitian dan pengembangan sosial budaya meningkat dan (c) Penguatan kapasitas, fungsi dan peran kelembagaan lokal. Pada periode tahun , telah dilaksanakan berbagai program menyangkut perbaikan kondisi sosial budaya dan telah membuahkan hasil antara lain stabilitas keamanan Wakatobi yang relatif kondusif. Namun demikian, masih terdapat kegiatan masyarakat yang dapat mengancam stabilitas keamanan dan kondusifitas di Kabupaten Wakatobi. Kegiatan dimaksud antara lain adanya beberapa kasus kriminal dan demonstrasi yang dilakukan oleh masyarakat walau masih dalam eskalasi yang dapat dikendalikan. Kasus demonstrasi tersebut di atas, disebabkan oleh tingginya tuntunan masyarakat terhadap pengembangan sosial budaya dan penguatan kapasitas, fungsi dan peran kelembagaan lokal. Oleh karena itu, sasaran pembangunan RPJMD Kabupaten Wakatobi Tahun V - 129

12 yang menyangkut situasi yang tenteram, tertib dan aman serta Kerjasama daerah, penelitian dan pengembangan sosial budaya masih menjadi dua sasaran pembangunan daerah untuk lima tahun kedepan. Hal lain yang menjadi fokus sasaran pembangunan daerah tahun yaitu penguatan kapasitas, fungsi dan peran kelembagaan lokal. 5.4 Grand Strategy Grand Strategy pembangunan Wakatobi merupakan arahan kebijakan dalam upaya untuk mewujudkan pencapaian visi dan misi serta tujuan dan sasaran pembangunan Kabupaten Wakatobi tahun sebagaimana dijabarkan pada pembahasan sebelumnya. Kebijakan pembangunan yang disusun dalam kerangka grand strategy tersebut yakni Skema Percepatan Pembangunan Daerah Kabupaten Wakatobi sebagai bagian dari upaya percepatan peningkatan kemajuan daerah dan perbaikan kesejahteraan masyarakat di daerah ini. Desain strategi pembangunan Kabupaten Wakatobi disajikan pada Gambar 2.1 di bawah ini. Gambar 17. Skema Desain Strategi Pembangunan Wakatobi. Adapun desain pembangunan Kabupaten Wakatobi dimaksud terdiri dari 10 (sepuluh) Grand Strategi, yaitu: (1) Integrated Coastal Res management, (2) RPJMD Kabupaten Wakatobi Tahun V - 130

13 Capacity building, (3) Integrated waste management, (4) Population management, (5) Enterprise and livelihood management, (6) Sustainability finance management, (7) International marine research center (world center of excellence), (8) Infrastructure development, (9) Integrated water management dan (10) Integrated biodivercity conservation Integrated Coastal Resources Management Strategi integrated coastal resources management dimaksudkan pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan serta pariwisata sebagai leading sector pembangunan Kabupaten Wakatobi tidak hanya sekedar mempertahankan fungsi ekologinya tetapi juga dapat memberi manfaat bagi masyarakat dan daerah. Untuk mendukung strategi tersebut, maka upaya yang dilakukan ialah menyiapkan beberapa infrastruktur strategis antara lain pembangunan Perguruan Tinggi/Sekolah Tinggi Perikanan bertaraf internasional kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Wakatobi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan R.I. dan Sekolah Tinggi Pariwisata. Selain itu, sedang dirintis pembangunan Menara Pemantau (radar) yang juga merupakan kerjasama antara Pemerintah Daerah Kabupaten Wakatobi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan R.I. dan didukung oleh Japan International Coorporation Agency (JICA) Capacity Building Upaya peningkatan kapasitas (capacity building) sumberdaya aparatur daerah telah mulai dirintis sejak tahun 2006, antara lain melalui kegiatan Diklat, Bintek dan workshop. Kegiatan-kegiatan tersebut terutama dilaksanakan di luar daerah. Selain itu, terdapat Program Pengembangan Kapasitas Berbasis Mekanisme Kolaborasi dan Prakarsa Komunitas Lokal. Sasaran program ini tidak hanya sekedar meningkatkan kapasitas aparatur daerah, tetapi juga stakeholders pembangunan daerah lainnya. Kegiatan pokok program ini antara lain pelatihan, wokshop, fasilitasi/konsultasi, baik yang dilaksanakan melalui sharing APBD dengan JICA dan Program TARGET MDGs-UNDP maupun kegiatan yang seluruhnya dibiayai melalui dana APBD Wakatobi. RPJMD Kabupaten Wakatobi Tahun V - 131

14 Sejumlah program/kegiatan peningkatan kapasitas telah dilaksanakan dalam rangka peningkatan kemampaun aparatur daerah utamanya di bidang perencanaan, penganggaran, pemantauan dan evaluasi, serta formulasi kebijakan yang berpihak pada masyarakat miskin. Mulai tahun 2008, telah dilakukan peningkatan kapasitas aparat Pemda/SKPD Wakatobi dalam pelatihan teknis MDGs scorecard, poverty mapping, budgeting analysis, manajemen sistem database MDGs dan database program. Selain itu, program peningkatan kapasitas yang dilaksanakan atas kerjasama Pemerintah Kabupaten Wakatobi dengan CD Project-JICA ialah peningkatan kapasitas pembangunan daerah. Pada tahun 2007, melalui dana APBD mulai dilaksanakan pelatihan fasilitator masyarakat (community facilitator) yang pesertanya terdiri dari unsur aparat pemerintah daerah, anggota DPRD, LSM dan masyarakat. Kegiatan ini telah memberikan kontribusi yang cukup signifikan, paling tidak di lokasi desa pilot. Keberhasilan kegiatan tersebut telah tampak dan diindikasikan oleh inisiasi (swadaya) masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya dalam hal: (1) penyediaan sarana air bersih (sumur), (2) konservasi hutan lindung, dan (3) penanggulangan abrasi pantai melalui Peraturan Desa (Perdes). Kedepan, peningkatan kapasitas akan dilakukan secara terpusat di daerah, terutama dalam hal peningkatan kemampuan teknis aparatur daerah pada berbagai bidang/keahlian yang disesuaikan dengan kebutuhan daerah dan dilaksanakan melalui pola kemitraan dengan berbagai lembaga, baik lembaga pemerintah maupun lembaga donor. Peningkatan kapasitas aparatur daerah selain ditempuh melalui jenjang pendidikan jangka pendek seperti pelatihan, kursus, dan lain-lain, juga akan ditempuh melalui pendidikan formal jenjang pendidikan strata-2 (S2) dan strata-3 (S3). Hal ini direalisasikan dengan ditandatanganinya kerjasama antara Pemda Wakatobi dan Curtin University Australia pada bulan September Dalam kerjasama tersebut, Pemda Wakatobi akan mengirim aparatur daerah untuk mengikuti pendidikan S2 dan S3 di Curtin University Australia pada berbagai bidang/keahlian sesuai kebutuhan daerah. RPJMD Kabupaten Wakatobi Tahun V - 132

15 5.4.3 Integrated Waste Management Permasalahan persampahan telah menjadi isu strategis terkait dengan upaya mempertahankan keindahan dan keragaman hayati bawah laut Wakatobi. Karena itu, Pemerintah Kabupaten Wakatobi mempunyai komitmen yang kuat untuk menjadikan Wakatobi sebagai daerah percontohan dalam pengelolaan sampah, khususnya sampah palstik. Strategi pengelolaan sampah secara terpadu merupakan salah satu prasyarat utama dalam upaya pemerintah daerah untuk mempertahankan Wakatobi sebagai daerah tujuan (destinasi) wisata bertaraf internasional. Implementasi integrated waste management akan ditempuh melalui berbagai kebijakan operasional yang melibatkan semua SKPD Lingkup Pemda Kabupaten Wakatobi, lembaga-lembaga donor dan masyarakat Population Management Pengelolaan penduduk dilaksanakan dalam kerangka pengendalian pertumbuhan penduduk seiring dengan upaya peningkatan kualitasnya. Dengan demikian, diharapkan dapat mendorong terciptanya tenaga kerja yang berkualitas dan didukung dengan penyediaan lapangan usaha berimbang serta komposisi antar kelompok umur penduduk Wakatobi yang ideal Enterprice and Livelihood Management Kebijakan pengembangan usaha-usaha kecil dan menengah serta kaitannya dengan mata pencaharian penduduk, diarahkan pada upaya untuk mendukung pengembangan sektor kelautan dan perikanan serta pariwisata. Oleh karena itu, fokus pengembangannya pada bidang usaha jasa, baik dalam hal pemanfaatan perikanan maupun pariwisata (ekowisata bahari). Sedangkan pengembangan pemanfaatan produksi perikanan akan diarahkan pada upaya budidaya dan penangkapan yang ramah lingkungan Sustainability Finance Management Pengelolaan keuangan daerah yang berkelanjutan antara lain akan ditempuh melalui kebijakan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk RPJMD Kabupaten Wakatobi Tahun V - 133

16 mendukung kemandirian keuangan daerah. Dengan demikian, diharapkan proporsi/kontribusi PAD terhadap total belanja daerah dalam APBD Kabupaten Wakatobi dapat ditingkatkan secara bertahap. Walaupun demikian, mengingat kapasitas kemampuan fiskal daerah untuk membiayai pembangunan selama ini hanya sekitar 25%, maka upaya mencari sumber-sumber pembiayaan pembangunan daerah dari pihak luar akan terus dilanjutkan. Sumber-sumber lain pembiayaan pembangunan daerah dimaksud, antara lain dari anggaran pemerintah pusat (APBN), pihak swasta dan lembaga-lembaga donor. Khusus mengenai upaya untuk memperoleh dukungan pembiayaan/ anggaran dari lembaga-lembaga donor akan ditempuh melalui pengembangan kemitraan. Hal ini sangat memungkinkan untuk dapat diwujudkan mengingat keragaman hayati Wakatobi merupakan salah satu warisan dunia dan telah menjadi isu internasional International Marine Research Management Menjadikan Wakatobi sebagai pusat penelitian bawah laut bertaraf international melalui pembangunan dan pengembangan laboratorium bawah laut Wakatobi. Karena itu, sejak beberapa tahun yang lalu telah mulai dirintis kerjasama penelitian dengan beberapa perguruan tinggi, baik perguruan tinggi dalam negeri maupun luar negeri. Selain itu, telah dibangun laboratorium bawah laut Wakatobi di Pulau Hoga bekerjasama dengan Operation Wallacea Limited. Disamping itu juga, telah dibangun Sekolah Tinggi Perikanan bertaraf internasional (School for Marine Protected Area Management) kerjasama antara Pemda Kabupaten Wakatobi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan R.I Infrastructure Development Pengembangan infrastruktur wilayah diarahkan untuk mendukung sektor keluatan dan perikanan serta pariwisata. Karena itu, pengembangan Bandara Matahora, pelabuhan dan dermaga tetap menjadi prioritas. Selain itu, RPJMD Kabupaten Wakatobi Tahun V - 134

17 penyediaan infrastruktur lainnya yang cukup strategis seperti prasarana jalan, listrik serta prasarana dan sarana komunikasi dan informatika juga menjadi prioritas. Dengan demikian, diharapkan akan mampu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap percepatan kemajuan daerah dan perbaikan kesejahteraan masyarakat. Kemajuan daerah dimaksud, antara lain ditunjukan dengan meningkatnya tingkat aksesibilitas dari dan keluar Wakatobi, antar kecamatan maupun antar desa/kelurahan Integrated Water Management Wakatobi sebagai daerah kepulauan sangat rentan dengan kekurangan air sebagai konsekuensi dari pertambahan penduduk dan alih fungsi lahan/hutan untuk infrastruktur pembangunan, terutama di Wang-Wangi sebagai ibu kota kabupaten. Pengelolaan air secara terpadu (integrated water management) ditempuh melalui berbagai kebijakan baik melalui konservasi dan peningkatan luas areal tertutup hutan maupun dalam pembangunan infrastruktur daerah dan masyarakat. Pelibatan peran serta masyarakat melalui kearifan lokal dalam pengelolaan hutan merupakan salah faktor yang mendapat perhatian pemerintah Integrated Biodivercity Management Salah satu implikasi meningkatnya kasus pencemaran lingkungan dan penurunan daya dukung lingkungan adalah menurunnya keanekaragaman hayati. Kondisi tersebut, antara lain diakibatkan oleh laju pertumbuhan penduduk, pembangunan infrastruktur, industrialisasi, pola kehidupan yang konsumtif, lemahnya penegakan hukum, serta belum optimalnya kapasitas sumberdaya manusia. Persoalan lain yang dilakukan dalam pembangunan lingkungan hidup adalah antisipasi terhadap perubahan iklim global. Dampak perubahan iklim sudah menjadi ancaman yang cukup serius bagi lingkungan. Untuk mengatasi dan meminimalkan dampak aktifitas pembangunan dan perubahan iklim tersebut terhadap lingkungan dalam Pembangunan Jangka Menengah tahun telah dilaksanakan berbagai kegiatan pengelolaan lingkungan hidup yang mengarah kepada pelestarian keanekaragaman hayati. RPJMD Kabupaten Wakatobi Tahun V - 135

18 Pengelolaan biodivercity dilaksanakan dengan mengintegrasikan pertimbangan-pertimbangan lingkungan hidup dalam perencanaan pembangunan dan penataan ruang wilayah, rekomendasi kebijakan pemanfaatan ruang pulau berdasarkan daya dukung lingkungan, koordinasi penyiapan instrument Kajian Lingkungan Hidup Strategis dan terlaksananya program ekonomi hijau. Implementasi berbagai kebijakan tersebut, antara lain akan terus diupayakan peningkatan aktifitas penangkapan ikan laut dalam dan pada saat yang bersamaan mengurangi aktifitas penangkapan pada kawasan terumbu karang. Sementara itu, upaya pengembangan budidaya perikanan (aqua culture) akan terus dilakukan, baik melalui intensifikasi, ekstensifikasi maupun diversifikasi. RPJMD Kabupaten Wakatobi Tahun V - 136

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Dalam upaya mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan, diperlukan strategi dan arah kebijakan pembangunan yang terencana dan terukur yang akan dilaksanakan

Lebih terperinci

Terwujudnya Surga Nyata Bawah Laut di Pusat Segi Tiga Karang Dunia

Terwujudnya Surga Nyata Bawah Laut di Pusat Segi Tiga Karang Dunia BAB II RENCANA STRATEJIK 2.1. Visi dan Misi 2.1.1. Visi Visi Kabupaten Wakatobi Tahun 2012-2016 ditetapkan sebagai berikut : Terwujudnya Surga Nyata Bawah Laut di Pusat Segi Tiga Karang Dunia Dalam visi

Lebih terperinci

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN Visi dan misi merupakan gambaran apa yang ingin dicapai Kota Surabaya pada akhir periode kepemimpinan walikota dan wakil walikota terpilih, yaitu: V.1

Lebih terperinci

BAB III Visi dan Misi

BAB III Visi dan Misi BAB III Visi dan Misi 3.1 Visi Pembangunan daerah di Kabupaten Bandung Barat, pada tahap lima tahun ke II Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) atau dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Lebih terperinci

BAB V. KEBIJAKAN PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN DAERAH KABUPATEN ALOR

BAB V. KEBIJAKAN PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN DAERAH KABUPATEN ALOR BAB V. KEBIJAKAN PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN DAERAH KABUPATEN ALOR 5.1. Visi dan Misi Pengelolaan Kawasan Konservasi Mengacu pada kecenderungan perubahan global dan kebijakan pembangunan daerah

Lebih terperinci

BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH

BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH 5.1. Sasaran Pokok dan Arah Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tujuan akhir pelaksanaan pembangunan jangka panjang daerah di Kabupaten Lombok Tengah

Lebih terperinci

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAPPEDA KAB. LAMONGAN BAB IV VISI DAN MISI DAERAH 4.1 Visi Berdasarkan kondisi Kabupaten Lamongan saat ini, tantangan yang dihadapi dalam dua puluh tahun mendatang, dan memperhitungkan modal dasar yang dimiliki, maka visi Kabupaten

Lebih terperinci

BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH

BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH RANCANGAN RPJP KABUPATEN BINTAN TAHUN 2005-2025 V-1 BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH Permasalahan dan tantangan yang dihadapi, serta isu strategis serta visi dan misi pembangunan

Lebih terperinci

5.3. VISI JANGKA MENENGAH KOTA PADANG

5.3. VISI JANGKA MENENGAH KOTA PADANG Misi untuk mewujudkan sumberdaya manusia yang cerdas, sehat, beriman dan berkualitas tinggi merupakan prasyarat mutlak untuk dapat mewujudkan masyarakat yang maju dan sejahtera. Sumberdaya manusia yang

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN I. VISI Pembangunan di Kabupaten Flores Timur pada tahap kedua RPJPD atau RPJMD tahun 2005-2010 menuntut perhatian lebih, tidak hanya untuk menghadapi permasalahan

Lebih terperinci

PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun Wates, 27 September 2017

PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun Wates, 27 September 2017 PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun 2017-2022 Wates, 27 September 2017 1 PDRB PER KAPITA MENURUT KABUPATEN/ KOTA DI D.I. YOGYAKARTA ATAS DASAR HARGA BERLAKU, 2012-2016 (JUTA RUPIAH) 1 PERSENTASE PENDUDUK

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional Rencana program dan kegiatan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pemalang mendasarkan pada pencapaian Prioritas

Lebih terperinci

Pemerintah Kabupaten Wakatobi

Pemerintah Kabupaten Wakatobi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Wakatobi memiliki potensi kelautan dan perikanan serta potensi wisata bahari yang menjadi daerah tujuan wisatawan nusantara dan mancanegara. Potensi tersebut

Lebih terperinci

PERENCANAAN KINERJA BAB. A. Instrumen untuk mendukung pengelolaan kinerja

PERENCANAAN KINERJA BAB. A. Instrumen untuk mendukung pengelolaan kinerja BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Instrumen untuk mendukung pengelolaan kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik senantiasa melaksanakan perbaikan

Lebih terperinci

BINTAN BERTUAH, NEGERI BERMARWAH

BINTAN BERTUAH, NEGERI BERMARWAH BINTAN BERTUAH, NEGERI BERMARWAH Menuju BINTAN SEJAHTERA Visi Dan Misi Oleh Drs. H. KHAZALIK INDRA SETIAWAN,SST BINTAN, JUNI 2015 0 DAFTAR ISI I. LATAR BELAKANG 1 II. PERMALAHAN DAN TANTANGAN 2 A. PERMASALAHAN

Lebih terperinci

BUPATI SUMBA BARAT DAYA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SUMBA BARAT DAYA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI SUMBA BARAT DAYA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA TAHUN 2014

Lebih terperinci

DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016

DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016 DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2016-2021 Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016 DASAR PENYUSUNAN Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Lebih terperinci

BAB IV VISI DAN MISI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN

BAB IV VISI DAN MISI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN BAB IV VISI DAN MISI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2005-2025 4.1 VISI PEMBANGUNAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2005-2025 Mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional, Rencana

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN - 115 - BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Visi dan Misi, Tujuan dan Sasaran perlu dipertegas dengan upaya atau cara untuk mencapainya melalui strategi pembangunan daerah dan arah kebijakan yang diambil

Lebih terperinci

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Visi, misi, tujuan, dan sasaran RPJMD Provinsi Utara dapat tercapai dengan efektif tepat guna dan efisien selama lima tahun ke depan apabila strategi dan arah kebijakan

Lebih terperinci

BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA 2.1 RPJMD Tahun 2008-2013 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten

Lebih terperinci

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) A. Visi dan Misi 1. Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sleman 2010-2015 menetapkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika A. Permasalahan Adapun Permasalahan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 VISI Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional menjelaskan bahwa visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN. rencana pembangunan jangka menengah daerah, maka strategi dan arah

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN. rencana pembangunan jangka menengah daerah, maka strategi dan arah BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah, maka strategi dan arah kebijakan pembangunan jangka menengah

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Pembangunan di Kabupaten Murung Raya pada tahap ketiga RPJP Daerah atau RPJM Daerah tahun 2013-2018 menuntut perhatian lebih, tidak hanya untuk menghadapi permasalahan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL TAHUN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL TAHUN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL TAHUN 2010-2025 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Visi dan misi merupakan visualisasi dari apa yang ingin dicapai oleh Kota Sorong dalam 5 (lima) tahun mendatang melalui Walikota dan Wakil Walikota terpilih untuk periode

Lebih terperinci

Visi Misi Gubernur DIY: Rancangan Cascade RPJMD DIY

Visi Misi Gubernur DIY: Rancangan Cascade RPJMD DIY Visi Misi Gubernur DIY: Rancangan Cascade RPJMD DIY 2017-2022 Visi dalam RPJMD DIY 2017-2022 Terwujudnya Peningkatan Kemuliaan Martabat Manusia Jogja Misi 1. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi 2011-2016 adalah: BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Visi Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi Tahun Terwujudnya Kabupaten Kuantan Singingi yang Bersih, Efektif, Religius, Cepat, Aman, Harmonis,

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN 5.1 Visi 2014-2018 adalah : Visi pembangunan Kabupaten Bondowoso tahun 2014-2018 TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi merupakan cara pandang ke depan tentang kemana Pemerintah Kabupaten Belitung akan dibawa, diarahkan dan apa yang diinginkan untuk dicapai dalam kurun

Lebih terperinci

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI SULAWESI TENGAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI SULAWESI TENGAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI SULAWESI TENGAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan memantapkan

Lebih terperinci

RPJMD Kota Pekanbaru Tahun

RPJMD Kota Pekanbaru Tahun RPJMD Kota Pekanbaru Tahun 2012-2017 BAB V VISI, MISI, DAN V - 1 Revisi RPJMD Kota Pekanbaru Tahun 2012-2017 5.1. VISI Dalam rangka mewujudkan pembangunan jangka panjang sebagaimana tercantum di dalam

Lebih terperinci

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI SULAWESI TENGAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI SULAWESI TENGAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, INSTRUKSI PRESIDEN NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI SULAWESI TENGAH PRESIDEN, Dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan memantapkan situasi keamanan dan ketertiban

Lebih terperinci

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAPPEDA KAB. LAMONGAN BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH 5.1 Sasaran Pokok dan Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang Untuk Masing masing Misi Arah pembangunan jangka panjang Kabupaten Lamongan tahun

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala daerah dan

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala daerah dan BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih yang disampaikan pada waktu pemilihan kepala daerah (pilkada).

Lebih terperinci

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaiman pemerintah mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien. Dengan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, disebutkan bahwa setiap Provinsi, Kabupaten/Kota wajib menyusun RPJPD

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I - 1

BAB I PENDAHULUAN I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan pembangunan daerah sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Undang-undang

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 97 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL TAHUN

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 97 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL TAHUN GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 97 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL TAHUN 2011-2030 GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : bahwa sebagai pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Visi dan misi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tapin tahun 2013-2017 selaras dengan arah Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi Misi SKPD Lingkungan yang baik sehat merupakan hak asasi setiap warga negara Indonesia. Ketersediaan sumber daya alam secara kuantitas

Lebih terperinci

BAPPEDA Planning for a better Babel

BAPPEDA Planning for a better Babel DISAMPAIKAN PADA RAPAT PENYUSUNAN RANCANGAN AWAL RKPD PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2018 PANGKALPINANG, 19 JANUARI 2017 BAPPEDA RKPD 2008 RKPD 2009 RKPD 2010 RKPD 2011 RKPD 2012 RKPD 2013 RKPD

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lumajang tahun 2015-2019 merupakan bagian dari Rencana Pembangunan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Sesuai dengan Permendagri 54/2010, visi dalam RPJMD ini adalah gambaran tentang kondisi Provinsi Sulawesi Selatan yang diharapkan terwujud/tercapai pada akhir

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH Kebijakan Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2013

Lebih terperinci

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN A. S T R A T E G I Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. Strategi juga diberi makna sebagai usaha-usaha untuk

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi,

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi, BAB VI. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komperhensif tentang bagaimana Pemerintah Daerah mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien.

Lebih terperinci

Rencana Strategis

Rencana Strategis kesempatan kerja serta meningkatkan pendapatan masyarakat. Pertumbuhan ekonomi yang berkualitas adalah pertumbuhan ekonomi yang diharapkan mampu menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran. Berdasarkan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL TAHUN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL TAHUN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL TAHUN 2010-2025 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KUNINGAN TAHUN

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KUNINGAN TAHUN RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KUNINGAN TAHUN 2014-2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUNINGAN,

Lebih terperinci

PROVINSI SULAWESI SELATAN

PROVINSI SULAWESI SELATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BARRU NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH KABUPATEN BARRU TAHUN 2016-2021 BUPATI BARRU, Menimbang: a. bahwa berdasarkan ketentuan dalam

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor tidak terlepas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki banyak potensi wisata baik dari segi sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki banyak potensi wisata baik dari segi sumber daya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki banyak potensi wisata baik dari segi sumber daya alam maupun kebudayaan unik dan tidak dimiliki oleh Negara lain. Oleh karena itu, Indonesia menjadi

Lebih terperinci

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Kab. Minahasa Selatan MISI TUJUAN SASARAN

Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Kab. Minahasa Selatan MISI TUJUAN SASARAN Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Kab. Minahasa Selatan 2016-2021 I. MENGEMBANGKAN KEHIDUPAN MASYARAKAT YANG BERIMAN DAN BERBUDAYA MEMBENTUK MANUSIA YANG BERTAQWA KEPADA TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi didefinisikan sebagai suatu kondisi ideal masa depan yang ingin dicapai dalam suatu periode perencanaan berdasarkan pada situasi dan kondisi saat ini.

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 VISI Dalam periode Tahun 2013-2018, Visi Pembangunan adalah Terwujudnya yang Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri, Berwawasan Lingkungan dan Berakhlak Mulia. Sehingga

Lebih terperinci

Rancangan RPJMD Kabupaten Belitung Timur Tahun

Rancangan RPJMD Kabupaten Belitung Timur Tahun Rancangan Kabupaten Belitung Timur 5.1. VISI Perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses penyusunan tahapantahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan, guna pemanfaatan

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA Pemerintah Kabupaten Demak Perencanaan strategik, sebagai bagian sistem akuntabilitas kinerja merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah agar mampu

Lebih terperinci

Teruskan. Visi dan Misi

Teruskan. Visi dan Misi Visi dan Misi Pasangan Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kaimana Masa Bhakti 2105 2020 Matias Mairuma dan Ismail Sirfefa, SH., MH Teruskan 1. Pendahuluan Pembangunan yang berdampak adalah pembangunan

Lebih terperinci

(eksisting condition) dan berbagai potensi sumber daya lokal (sumber daya

(eksisting condition) dan berbagai potensi sumber daya lokal (sumber daya BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi merupakan cara pandang jauh ke depan cita-cita atau kondisi ideal yang diinginkan di masa depan dengan memperhatikan kondisi kekinian (eksisting condition)

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN A. Visi Mengacu kepada Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 5 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Semarang Tahun

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN KEBIJAKAN Dalam rangka mewujudkan visi dan melaksanakan misi pembangunan daerah Kabupaten Ngawi 2010 2015, Pemerintah Kabupaten Ngawi menetapkan strategi yang merupakan upaya untuk

Lebih terperinci

BAB II TUJUAN, KEBIJAKAN, DAN STRATEGI PENATAAN RUANG WILAYAH PROVINSI BANTEN

BAB II TUJUAN, KEBIJAKAN, DAN STRATEGI PENATAAN RUANG WILAYAH PROVINSI BANTEN BAB II TUJUAN, KEBIJAKAN, DAN STRATEGI PENATAAN RUANG WILAYAH PROVINSI BANTEN 2.1 Tujuan Penataan Ruang Dengan mengacu kepada Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang, khususnya Pasal 3,

Lebih terperinci

2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah. (RPJPD) Provinsi Riau , maka Visi Pembangunan

2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah. (RPJPD) Provinsi Riau , maka Visi Pembangunan BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Sesuai dengan amanat Peraturan Daerah Nomor 9 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Riau 2005-2025, maka Visi Pembangunan

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pulau-pulau kecil memiliki potensi pembangunan yang besar karena didukung oleh letaknya yang strategis dari aspek ekonomi, pertahanan dan keamanan serta adanya ekosistem

Lebih terperinci

BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN. roses pembangunan pada dasarnya merupakan proses yang berkesinambungan,

BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN. roses pembangunan pada dasarnya merupakan proses yang berkesinambungan, BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN 10.1. Program Transisii P roses pembangunan pada dasarnya merupakan proses yang berkesinambungan, berlangsung secara terus menerus. RPJMD Kabupaten Kotabaru

Lebih terperinci

VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO

VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO 1 VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO V I S I Riau Yang Lebih Maju, Berdaya Saing, Berbudaya Melayu, Berintegritas dan Berwawasan Lingkungan Untuk Masyarakat yang Sejahtera serta Berkeadilan

Lebih terperinci

BAB IV VISI DAN MISI DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA

BAB IV VISI DAN MISI DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA BAB IV VISI DAN MISI DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA Pembangunan adalah suatu orientasi dan kegiatan usaha yang tanpa akhir. Development is not a static concept. It is continuously changing. Atau bisa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 I BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perencanaan pembangunan diperlukan untuk menjamin agar kegiatan pembangunan berjalan efektif, efisien, dan berkelanjutan. Hal ini merupakan salah satu faktor kunci

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN 5.1 Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Konawe Selatan Tahun 2016-2021 merupakan bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah

Lebih terperinci

VISI DAN MISI DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN TANAH DATAR

VISI DAN MISI DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN TANAH DATAR VISI DAN MISI DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN TANAH DATAR Visi dan Misi Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tanah Datar mengacu pada Visi dan Misi instansi di

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI,TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI,TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI,TUJUAN DAN SASARAN Perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses penyusunan tahapantahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan, guna pemanfaatan dan pengalokasian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja Tahunan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja Tahunan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang- Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kepulauan Wakatobi merupakan salah satu ekosistem pulau-pulau kecil di Indonesia, yang terdiri atas 48 pulau, 3 gosong, dan 5 atol. Terletak antara 5 o 12 Lintang Selatan

Lebih terperinci

Pemerintah Daerah Provinsi Bali BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

Pemerintah Daerah Provinsi Bali BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Untuk mewujudkan tujuan dan sasaran pembangunan serta pencapaian target-target pembangunan pada tahun 2016, maka disusun berbagai program prioritas yang

Lebih terperinci

RANCANGAN RKPD KABUPATEN SIDOARJO TAHUN 2018

RANCANGAN RKPD KABUPATEN SIDOARJO TAHUN 2018 RANCANGAN RKPD KABUPATEN SIDOARJO TAHUN 2018 Disampaikan pada : Musrenbang Tahun 2017 Untuk Penyusunan RKPD Tahun 2018 Oleh: Drs. ACHMAD ZAINI, MM. Kepala Bappeda Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi pembangunan merupakan upaya pemerintah daerah secara keseluruhan mengenai cara untuk mencapai visi dan melaksanakan misi, melalui penetapan kebijakan dan program

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH 3.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah Kondisi perekonomian Kota Ambon sepanjang Tahun 2012, turut dipengaruhi oleh kondisi perekenomian

Lebih terperinci

BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. VISI Pada awal tahun 2013 Pemerintah Kabupaten Tangerang memasuki babak baru pembangunan daerah seiring terpilihnya kepala daerah baru. Dalam masa jabatannya

Lebih terperinci

Visi TERWUJUDNYA KOTA JAMBI SEBAGAI PUSAT PERDAGANGAN DAN JASA BERBASIS MASYARAKAT YANG BERAKHLAK DAN BERBUDAYA. Misi

Visi TERWUJUDNYA KOTA JAMBI SEBAGAI PUSAT PERDAGANGAN DAN JASA BERBASIS MASYARAKAT YANG BERAKHLAK DAN BERBUDAYA. Misi BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH 2.1. VISI MISI Visi dan Misi yang telah dirumuskan dan dijelaskan tujuan serta sasarannya perlu dipertegas dengan bagaimana upaya atau cara untuk mencapai tujuan dan

Lebih terperinci

RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 PRIORITAS PEMBANGUNAN 2017 Meningkatkan kualitas infrastruktur untuk mendukung pengembangan wilayah

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN 6.1. STRATEGI Untuk mewujudkan visi dan misi daerah Kabupaten Tojo Una-una lima tahun ke depan, strategi dan arah

Lebih terperinci

REVITALISASI KEHUTANAN

REVITALISASI KEHUTANAN REVITALISASI KEHUTANAN I. PENDAHULUAN 1. Berdasarkan Peraturan Presiden (PERPRES) Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional Tahun 2004-2009 ditegaskan bahwa RPJM merupakan

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi pembangunan daerah dirumuskan untuk menjalankan misi guna mendukung terwujudnya visi yang harapkan yaitu Menuju Surabaya Lebih Baik maka strategi dasar pembangunan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. VISI PEMBANGUNAN Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Lebih terperinci

RPJMD Kabupaten Jeneponto Tahun ini merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Bupati dan Wakil Bupati Jeneponto terpilih

RPJMD Kabupaten Jeneponto Tahun ini merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Bupati dan Wakil Bupati Jeneponto terpilih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan daerah sebagai bagian integral dari pembangunan nasional dan regional, juga bermakna sebagai pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk peningkatan kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA 6 BAB II PERENCANAAN KINERJA Laporan Kinerja Kabupaten Purbalingga Tahun mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Lebih terperinci

BAB V VISI DAN MISI RPJMD KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN

BAB V VISI DAN MISI RPJMD KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN BAB V VISI DAN MISI Secara Nasional, isu strategis yang telah dirumuskan pada RPJM nasionaldalam sembilan agenda prioritas dan dikenal dengan Nawa Cita adalah sebagai berikut: 1. Menghadirkan kembali Negara

Lebih terperinci

Biro Bina Sosial, Sekretariat Daerah Propinsi Sumatera Barat

Biro Bina Sosial, Sekretariat Daerah Propinsi Sumatera Barat BAB VI INDIKATOR KINERJA BIRO BINA SOSIAL YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD 6.1. TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Berdasarkan RPJMD Provinsi Sumatera Barat Tahun 2010 2015, telah ditetapkan Visi Pemerintah

Lebih terperinci

RPJMD KABUPATEN LINGGA BAB 5 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

RPJMD KABUPATEN LINGGA BAB 5 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN I BAB 5 I VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Pengertian visi secara umum adalah gambaran masa depan atau proyeksi terhadap seluruh hasil yang anda nanti akan lakukan selama waktu yang ditentukan.

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN Lampiran I Peraturan Bupati Pekalongan Nomor : 17 Tahun 2015 Tanggal : 29 Mei 2015 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 DAFTAR ISI

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ------------------------------------------------------------------------------------------------------ i DAFTAR ISI ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

SEKILAS TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

SEKILAS TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH Malang 2014 SEKILAS TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH 1 Penjabaran dari Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah yang penyusunannya berpedoman kepada RPJPD Provinsi Jawa Timur dengan memperhatikan

Lebih terperinci

Walikota dan Wakil Walikota Samarinda. Periode

Walikota dan Wakil Walikota Samarinda. Periode VISI, MISI dan AGENDA PRIORITAS Walikota dan Wakil Walikota Samarinda Periode 2016-2021 1 INDIKATOR MAKRO KOTA SAMARINDA TARGET TAHAP 3 RPJPD KOTA SAMARINDA 2005-2025 PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS KOTA

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015 Lampiran I Peraturan Bupati Pekalongan Nomor : 15 Tahun 2014 Tanggal : 30 Mei 2014 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dokumen perencanaan

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaimana pemerintah Kabupaten Pinrang bersama seluruh pemangku kepentingan mencapai tujuan

Lebih terperinci