HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MAHASISWA PROGRAM D3 KEPERAWATAN. Sri Widowati ABSTRAK
|
|
- Adi Sutedja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MAHASISWA PROGRAM D3 KEPERAWATAN Sri Widowati ABSTRAK Kecemasan merupakan keadaan emosi yang tidak memiliki obyek yang spesifik, yang dialami secara subyektif dan dikomunikasikan dalam hubungan interpersonal di mana wujudnya adalah respon perilaku, kognitif dan respon yang lain. Kecemasan bisa terjadi sepanjang kehidupan dan dialami oleh siapa saja. Prestasi belajar dapat dioperasionalkan dalam bentuk indeks prestasi dan merupakan akumulasi dari nilai hasil ujian dan tugas-tugas individu maupun kelompok. Dan respon kecemasan bisa muncul pada saat menghadapi ujian, sehingga bisa mempengaruhi prestasi belajar.penelitian ini ditujukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara tingkat kecemasan dengan prestasi belajar (indeks prestasi) pada mahasiswa Program D3 Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang. Penelitian ini adalah penelitian Correlational dengan menggunakan desain penelitian Cross Sectional dengan teknik sampling Purposive sampling dengan jumlah sampel 95 mahasiswa tingkat III pada bulan desember dari hasil analisa statistik dengan menggunakan Uji Statistik korelasi spearman antara tingkat kecemasan dengan prestasi belajar didapatkan p value - 0,093 jika dibandingkan dengan alpha 0.05 maka menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat kecemasan dengan prestasi belajar pada mahasiswa tingkat III. Sedangkan hasil uji regresi linier sederhana diperoleh R square sebesar yang artinya 1% keragaman nilai indeks prestasi ditentukan oleh tingkat kecemasan dan 99% ditentukan oleh faktor lain. Oleh karena itu perlu adanya bimbingan konseling pada mahasiswa tentang bagaimana teknik belajar yang efektif dan managemen waktu, serta mekanisme koping yang tepat dalam menghadapi stres. Dengan demikian perlu penelitian lebih lanjut pada mahasiswa tingkat I dan II. Dan penelitian terhadap faktor-faktor lain yang mempengaruhi indeks prestasi. Kata Kunci : Tingkat kecemasan, prestasi belajar Pendahuluan Sepanjang kehidupan, orang-orang akan senantiasa menghadapi perubahan dan kebutuhan dalam banyak hal, dan reaksi kecemasan bersumber dari respon individu terhadap situasi yang stressfull. Gangguan kecemasan, merupakan penyakit psikologis, dan mempengaruhi kira-kira 15 % dari populasi secara umum sepanjang kehidupan (Otong, 1995). Adanya perubahan status dalam diri mahasiswa dari remaja beranjak ke dewasa, maka akan bertambah juga tugas-tugas perkembangan yang harus diselesaikan pada tahapan ini. Banyak hal baru yang akan ditemui oleh mahasiswa di dunia kampus, baik yang menyangkut masalah akademik seperti perkuliahan, maupun non akademik seperti bersosialisasi (Paryati.S,2004). Pada kondisi seperti ini, pola hidup yang tidak tepat akan membawa mahasiswa pada tingkat kejenuhan, kemalasan, kecemasan dan kebosanan dalam belajar. Akibatnya mahasiswa akan mengalami masalah dengan prestasi belajar di kampus. Prestasi atau keberhasilan belajar dapat dioperasionalkan dalam bentuk indeks prestasi, angka kelulusan, predikat keberhasilan dan sebagainya (Saifuddin Azwar, 2004). 78
2 Penilaian terhadap prestasi belajar mahasiswa di perguruan tinggi, merupakan akumulasi dari nilai UTS, UAS dan tugas-tugas individu maupun kelompok. Sedangkan prosentase untuk nilai UAS adalah sekitar 50 % dari akumulasi nilai-nilai di atas. Sedangkan untuk sistem penilaian yang digunakan di Program D3 Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang, 90% dari mata kuliah yang ada menggunakan sistem penilaian PAP (Penilaian Acuan Patokan), di mana penilaian lebih ditujukan kepada program penguasaan bahan pembelajaran, bukan pada kedudukan mahasiswa di kelasnya. Salah satu konsep yang pernah dirumuskan oleh para ahli mengatakan bahwa keberhasilan belajar dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal, salah satu faktor internalnya adalah psikologis (Azwar, 2004). Momentum yang paling kritis dan paling mencemaskan di kalangan mahasiswa adalah saat menghadapi ujian. Kecemasan, kesibukan belajar mulai meningkat, sebaliknya istirahat dan perilaku santai mulai menurun. Ketegangan psikologis, seperti rasa cemas, was-was mulai muncul dan rasa percaya diri semakin berkurang (Sudjana, 2005). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui adakah hubungan antara tingkat kecemasan dengan prestasi belajar pada mahasiswa tingkat 3 Program D3 Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang. Dan manfaat dari penelitian ini antara lain : a. Bagi bidang keperawatan Sebagai acuan dalam melaksanakan asuhan keperawatan terutama lingkup keperawatan jiwa, khususnya keperawatan jiwa remaja dengan kecemasan. b. Bagi Bidang pendidikan keperawatan Sebagai dasar dalam pelaksanaan bimbingan konseling terhadap mahasiswa-mahasiswa yang bermasalah dalam prestasi belajar. Anxiety atau kecemasan berasal dari bahasa latin Anxietas yang berarti menjengkelkan atau mengganggu. Kecemasan menghadirkan perasaan gelisah dan merupakan aspek integral yang secara alami dari individu, sehingga menyebabkan peran yang menyeluruh dalam proses adaptasi dan homeostasis. Terkadang kecemasan ini sering meluas diluar kepentingan yang adaptif bagi individu. Kecemasan adalah suatu pernyataan yang dihasilkan oleh stres atau perubahan dan sering dihubungkan dengan rasa takut.(otong, 1995). Banyak sekali teori-teori yang menjelaskan tentang kecemasan, kompleksitas dan hubungannya dengan adaptasi dan homeostasis. Teori psikodinamik, kognitif-behaviour, eksistensial, perkembangan, neurobiologi dan psikososial, memperkuat pendapat bahwa kecemasan mempengaruhi keseluruhan aspek dari individu. (Otong, 1995). Stressor mungkin berasal dari sumber internal atau eksternal. Stresor pencetus dapat dikelompokkan dalam dua kategori, yaitu : a. Ancaman terhadap integritas seseorang, meliputi ketidakmampuan fisiologis yang akan datang atau menurunnya kapasitas untuk melakukan aktifitas hidup sehari-hari. b. Ancaman terhadap sistem diri seseorang dapat membahayakan identitas diri, harga diri, yang menyatu dalam fungsi sosial. Sumber-sumber internal dan eksternal dapat mengancam self esteem. Yang termasuk sumber eksternal antara lain hilangnya nilai-nilai individu oleh karena kematian, perceraian, atau relokasi, perubahan dalam status 79
3 pekerjaan, dilema etik, tekanan sosial atau kelompok. Sedangkan sumber internal antara lain kesulitan-kesulitan interpersonal di rumah atau saat bekerja atau adanya peran baru sebagai orang tua, pelajar atau karyawan. Tabel 1 Tingkat Kecemasan Tingkat cemas Definisi Respon fisiologis Respon kognitif Respon perilaku & emosi Cemas ringan Cemas ringan berhubungan dengan ketegangan akan peristiwa kehidupan sehari-hari. lahan persepsi melebar dan individu akan berhati-hati dan waspada. Individu terdoronh untuk belajar yang akan menghasilkan pertumbuhan dan kreativitas -.Sesekali nafas pendek -.nadi dan tekanan darah naik -.gejala ringan pada lambung -.muka berkerut dan bibir bergetar -.lapang persepsi meluas -.mampu menerima rangsangan yang kompleks -.konsentrasi pada masalah -.menyelesaikan masalah secara efektif -.tidak dapat duduk tenang -.tremor halus pada tangan -.suara kadang-kadang meninggi Cemas sedang Pada tingkat ini lahan apersepsi terhadap lingkungan menurun, individu lebih memfokuskan pada hal penting saat itu dan mengesampingkan hal lain. -.sering nafas pendek -.nadi dan tekanan darah naik -.mulut kering -.anoreksi -.lapang persepsi menyempit -.rangsang luar tidak mampu diterima -.berfokus pada apa yang menjadi perhatiannya -.gerakan tersentak-sentak ( meremas tangan) -.bicara banyak dan lebih cepat -.susah tidur -perasaan tidak aman -.diare atau konstipasi -.gelisah Cemas berat Individu cenderung memikirkan hal yang kecil saja dan mengabaikan ha yang lain. individu tidak mampu berpikir berat lagi dan membutuhkan banyak pengarahan/tuntunan -.nafas pendek -.nadi dan tensi naik -.berkeringat dan sakit kepala -.penglihatan kabur -.lapang persepsi menyempit -.tidak mampu menyelesaikan masalah -.perasaan ancaman meningkat -.verbalisasi cepat -.bloking -.ketegangan 80
4 Belajar dalam pengertian yang paling umum, adalah setiap perubahan perilaku yang diakibatkan pengalaman atau sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungannya. Dalam pengertian yang lebih spesifik, belajar didefinisikan sebagai akuisisi atau perolehan pengetahuan dan kecakapan baru. Pengertian inilah yang merupakan tujuan formal di sekolah-sekolah atau lembaga pendidikan yang mempunyai program terencana, tujuan instruksional yang konkret, dan diikuti oleh para sisiwa sebagai suatu kegiatan yang dilakukan secara sistematis.(azwar, 2004). Dalam hal ini pengertian prestasi atau keberhasilan belajar dapat dioperasionalkan dalam bentuk indikator-indikator berupa nilai rapor, indeks prestasi studi, angka kelulusan, predikat keberhasilan, dan semacamnya.(azwar, 2004). Indeks prestasi adalah nilai angka yang menunjukkan prestasi atau kemajuan belajar mahasiswa dalam satu semester, yang dihitung setiap akhir semester. Dengan adanya Indeks Prestasi, dapat diketahui kemampuan akademik mahasiswa dalam satu semester. Indek Prestasi ini diperoleh dengan membandingkan nilai akhir mahasiswa dengan besarnya SKS yang diperoleh untuk mata kuliah yang dimaksud. (Paryati Sudarman, 2004). Dalam menilai hasil belajar mahasiswa, dosen perlu menetapkan suatu kriteria tertentu, melalui kriteria ini akan diperoleh informasi mengenai hasil yang diperoleh mahasiswa, dan dihubungkan dengan tujuan pembelajaran. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain : Faktor internal ( Kondisi fisik secara umum,minat, motivasi, variabel kepribadian, stres emosional, bakat, intelegensi ). Faktor kedua adalah faktor eksternal (kondisi tempat belajar, sarana dan prasarana belajar, materi pembelajaran, kondisi lingkungan belajar,dukungan sosial dan pengaruh budaya) Menurut Slameto (2003) dalam bukunya yang berjudul Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi, menjelaskan bahwa rasa cemas besar pengaruhnya pada tingkah laku mahasiswa. Penelitian-penelitian yang dilakukan Sarason dan kawan-kawan membuktikan bahwa mahasiswa dengan tingkat kecemasan yang tinggi tidak berprestasi sebaik mahasiswa dengan tingkat kecemasan yang rendah. Dan Kirkland (1971) membuat suatu kesimpulan mengenai hubungan antara tes, kecemasan dan hasil belajar : a. Tingkat kecemasan yang sedang biasanya akan mendorong belajar, sedang tingkat kecemasan yang tinggi mengganggu belajar. b. Jika mahasiswa cukup mengenal jenis tes yang akan dihadapi, maka kecemasan akan berkurang. c. Pada tes-tes yang mengukur daya ingat, mahasiswa yang sangat cemas memberikan hasil yang lebih baik daripada mahasiswa yang kurang cemas. Pada tes-tes yang membutuhkan cara berpikir yang fleksibel, mahasiswa yang sangat cemas hasilnya lebih buruk. d. Kecemasan terhadap tes bertambah bila hasil tes dipakai untuk menentukan tingkattingkat mahasiswa. Victor Nol (1939) dalam Slameto 2003, tidak menemukan hubungan antara frekwensi tes dengan prestasi pada siswa dengan kecerdasan rata-rat, tapi bagi siswa dengan kemampuan rendah, tes yang sering diberikan bukan memperbaiki prestasinya. Akan tetapi sebagian orang berpendapat bahwa tes seringkali menimbulkan kecemasan dan dengan demikian mengganggu belajar. Pendapat demikian tidak seluruhnya benar, beberapa studi menunjukkan bahwa kebanyakan siswa menerima tes sebagai sesuatu yang menolong. 81
5 Penelitian ini adalah Penelitian deskriptif analitik korelasional, dengan menggunakan desain cross secsional.populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program D3 Keperawatan dengan jumlah responden adalah 95 mahasiswa tingkat 3 dengan teknik pengambilan sampelnya dengan menggunakan total sampling. Pengumpulan data dilaksanakan dengan penyebaran kuesioner yang berupa Achievement Anxiety Test (AAT), kuesioner dibagikan ke mahasiswa pada hari terakhir dari pelaksaan ujian akhir semester, dan mahasiswa diminta mengisi kuesioner berdasarkan halhal yang dialami selama ujian seminggu kemudian dianalisa tingkat kecemasan mahasiswa dan melihat data akademik dari Indeks prestasi mahasiswa yang dijadikan sampel kemudian dikorelasikan. Adapun teknik analisa data yang akan digunakan oleh peneliti adalah sebagai berikut : 1. Menganalisa tingkat kecemasan dari mahasiswa selama menghadapi ujian, dan mahasiswa mengisi kuesioner yang dibagikan di hari terakhir ujian berlangsung dengan menggunakan alat ukur Achievement Anxiety Test (AAT), di dalam AAT ini terdapat 19 point kuesioner, ada 13 point kuesionaer di mana untuk jawaban selalu (skor 3), sering (skor 2), kadang-kadang (skor 1), dan tidak pernah (skor 0). Dan 6 poin kuesioner lainnya untuk jawaban selalu (skor 0), sering (skor 1), kadang-kadang (skor 2) dan tidak pernah (skor 3) kemudian ditabulasi dan didapatkan hasil dibawah ini : a. Cemas ringan : skor 0-19 b. Cemas sedang : skor c. Cemas berat : skor Menganalisa pencapaian prestasi belajar mahasiswa setelah ujian dengan melihat Indeks Prestasi Mahasiswa. Ada tujuh mata kuliah yang ditempuh mahasiswa dalam semester 5 ini dengan jumlah 17 SKS a. 3,51-4,00 ; dengan pujian/cum laude b. 2,76-3,50 : sangat memuaskan c. 2,00-2,75 : memuaskan d. < 2,00 : kurang memuaskan 3. Mencari hubungan antara tingkat kecemasan dengan prestasi belajar dengan menggunakan uji statistik korelasi rank spearman (Hasan,2004) Adapun hasil penelitian adalah sebagai berikut : Tabel 2. Deskripsi Responden berdasarkan Kategori Cemas No Kategori Frekuensi Persentase (%) 1 Cemas ringan 9 9,5 2 Cemas sedang 86 90,5 3 Cemas berat 0 0 Total Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa tingkat kecemasan mahasiswa saat menghadapi ujian sebagian besar pada tingkat cemas sedang yaitu sebesar 90,5 % dengan jumlah 86 mahasiswa. 82
6 Tabel 3. Deskripsi Responden berdasarkan Kategori IP No Kategori Frekuensi Persentase (%) 1 Cumlaude Sangat memuaskan Memuaskan 80 84,2 4 Kurang memuaskan 0 0 Total Sumber : Data primer yang diolah Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa Indeks Prestasi mahasiswa sebagian besar dalam kategori memuaskan sebanyak 84,2 % dengan jumlah 80 mahasiswa. Sedangkan dari kurve dapat dilihat bahwa indeks pretasi minimum yang dicapai mahasiswa adalah 2,12, sebanyak 23 mahasiswa dan indeks prestasi maksimum 3,25 sebanyak 2 mahasiswa. Tabel 4 Uji Korelasi Spearman Item Uji Korelasi Korelasi (r) Sig. Keputusan Kesimpulan Kategori cemas dengan Nilai IP ,368 Terima Ho Tidak ada hubungan yang signifikan antara Kategori cemas dengan Nilai IP Dari tabel di atas terlihat angka korelasi sebesar dengan nilai signifikansi sebesar Karena p value > α 0.05 maka Ho diterima dan H1 ditolak, dengan kata lain bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat kecemasan dengan indeks prestasi Dari beberapa hal di atas, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal, dan faktor internal dalam hal ini tingkat kecemasan hanya berkontribusi sebesar 1-5% dalam perolehan indeks prestasi yang bagus, sisanya dipengaruhi oleh faktor kemampuan, minat dan bakat, kondisi fisik, sarana dan prasarana, proses pembelajaran dan masih banyak lagi faktor lain yang ikut berkontribusi terhadap perolehan prestasi belajar. Demikian halnya dengan hasil penelitian Spielberger (1966) dalam Slameto(2003) mengemukakan bahwa siswa dengan tingkat cemas yang rendah dapat berprestasi lebih baik daripada siswa dengan tingkat cemas yang tinggi. Penelitian ini juga didukung oleh Kirkland (1971) bahwa ada hubungan antara tingkat kecemasan, tes dan hasil belajar. jika siswa cukup mengenal jenis tes yang akan dihadapi maka kecemasan akan berkurang, kecemasan terhadap hasil tes bertambah jika hasil tes dipakai menentukan tingkat-tingkat mahasiswa. Selama ini hasil dari ujian yang nantinya berupa indeks prestasi, kebanyakan digunakan untuk mencari mahasiswa yang mempunyai prestasi sangat baik, baik dan kurang baik, sehingga akademik akan mengetahui siapa mahasiswa yang pintar dan tidak. Dengan demikian ujian sebenarnya harus dimaksudkan untuk diagnosa bukan menentukan tingkattingkat dari kemampuan mahasiswa. Sedangkan untuk perolehan prestasi belajar (indeks prestasi) di perguruan tinggi merupakan akumulasi dari beberapa mata kuliah. dan nilai akhir yang didapatkan untuk setiap 83
7 mata kuliah berasal dari ujian tengah semester (UTS), ujian akhir semester (UAS), dan tugastugas individu maupun kelompok serta kehadiran dan keaktifan dikelas. hal ini tentunya dapat membantu mahasiswa dalam perolehan nilai akhir yang bagus, sehingga indeks prestasi yang didapatkan juga akan bagus. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penilaian terhadap prestasi mahasiswa tidak semata-mata berdasarkan hasil nilai ujian murni, tetapi sudah merupakan akumulasi dari beberapa penilaian termasuk di dalamnya adalah keaktifan mahasiswa di kelas, kedisiplinan dan tidak menutup kemungkinan penilaian terhadap etika mahasiswa. Sedangkan pada saat pelaksanaan ujian, masih banyak pula faktor-faktor lain yang mempengaruhi kesiapan mahasiswa dalam mengerjakan soal-soal ujian. Apakah pada saat ujian mahasiswa dalam kondisi sehat atau sedang sakit, sedang memiliki masalah lain atau tidak, tipe dari soal ujian, apakah soal ujian termasuk soal yang menuntut daya ingat atau merupakan soal yang menuntut mahasiswa melakukan analisa yang lebih dalam. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Tingkat kecemasan mahasiswa tingkat 3 dalam menghadapi ujian akhir semester 5 hampir seluruhnya (90.5%) mengalami cemas sedang. 2. Hasil prestasi belajar (Indeks Prestasi) mahasiswa tingkat 3 semester 5 hampir seluruhnya (84.2%) dalam kategori memuaskan. 3. Tidak ada hubungan antara tingkat kecemasan dengan prestasi belajar (indeks prestasi) pada mahasiswa Program D3 Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang. Saran 1. Bagi Bidang Keperawatan a. Menerapkan asuhan keperawatan jiwa pada remaja dengan kecemasan baik pada remaja yang bermasalah dengan kecemasan maupun pada remaja yang tidak bermasalah dengan kecemasan. Karena individu senantiasa berada dalam rentang respon sehat dan sakit. b. Untuk itu perlu adanya penguatan koping bagi individu yang sudah mempunyai koping yang adaptif, dan membantu menyusun koping yang konstruktif bagi yang belum mempunyai koping konstruktif. 2. Bagi Bidang Pendidikan Keperawatan a. Bimbingan konseling dapat dilaksanakan setiap saat kapanpun mahasiswa memerlukannya, sehingga diperlukan perhatian yang intensif terhadap perilaku mahasiswa dalam keseharian, termasuk beberapa masalah yang dihadapi mahasiswa. b. Melakukan evaluasi yang berkesinambungan terhadap prestasi belajar mahasiswa, serta mengidentifikasi mahasiswa yang bermasalah dengan prestasi belajar DAFTAR PUSTAKA Ahmadi Abu H dan Sholeh Munawar Psikologi Perkembangan.Edisi Revisi. Jakarta : Penerbit Rineka Cipta. 84
8 Arikunto Suharsimi Prosedur penelitian : Suatu Pendekatan Praktek.Jakarta : Penerbit PT Rineka Cipta. Azwar Saifuddin Psikologi Intelegensi. Edisi Pertama.Yogyakarta : Penerbit Pustaka Pelajar. Budiarto Eko Biostatistika Untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. Corcoran K. and Fischer J Measures for Clinical Practice A Source Book. The United States of America: The Free Press A Division of Macmillan. Frisch C.Noreen and Frisch E.Lawrence Psychiatric Mental Health Nursing. 2 nd edition. United States of America. Hasan Iqbal Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta : Penerbit Bumi Aksara. Sudjana N Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Penerbit Sinar Baru Algensido. Nursalam Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan : Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta : Penerbit Salemba Medika. Otong A.Deborah Psychiatric Nursing : Biological and Behavioral Concepts.Philadelpia : WB.Saunders Company. Paryati Sudarman Belajar Efektif di Perguruan Tinggi. Bandung : Penerbit Simbiosa Rekatama Media. Slameto Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi. Jakarta : Penerbit PT Rineka Cipta. Stuart W.Gail and Sundeen J.Sandra Principles and Practice of Psychiatric Nursing. Edisi Kelima. United States of America : Mosby Year Book. Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Penerbit AlfaBeta Stuart,G,W dan Sundeen,S,J Buku Saku Keperawatan Jiwa. Alih Bahasa oleh Achir Yani S.Hamid.D.N.Sc.1995.Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran EGC. 85
Endah Tri Wijayanti 1) 1 Prodi DIII Keperawatan, UN PGRI Kediri.
Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Mekanisme Koping Mahasiswa Semester II D-III Keperawatan Dalam Menghadapi Praktek Klinik Keperawatan Di Universitas Nusantara PGRI Kediri Endah Tri Wijayanti 1) 1 Prodi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. subyek, nama subyek, usia subyek dan subyek penelitian berjumlah 70 sampel ibu
43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Gambaran umum subyek penelitian ini diperoleh dari data yang di isi subyek, nama subyek, usia subyek dan subyek penelitian berjumlah 70
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI KELAS VI
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI KELAS VI Yudha Indra Permana & Ida Untari Akper PKU Muhammadiyah Surakarta ABSTRAK Masa reproduksi adalah masa yang penting bagi
Lebih terperinciSartika Tolingguhu NIM :
Summary HUBUNGAN TINGKAT MOTIVASI MENJADI PERAWAT DENGAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF (IPK) MAHASISWA (Suatu Penelitian Mahasiswa Semester IV di Jurusan S1 Keperawatan UNG) Sartika Tolingguhu NIM : 841 409
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan tujuan pendidikan formal di sekolah-sekolah atau di lembagalembaga
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar dalam pengertian yang paling umum adalah setiap perubahan perilaku yang diakibatkan pengalaman atau sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungannya.
Lebih terperinciPENGARUH BEBAN KERJA DENGAN TINGKAT STRES PADA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT WILLIAM BOOTH SURABAYA
PENGARUH BEBAN KERJA DENGAN TINGKAT STRES PADA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT WILLIAM BOOTH SURABAYA Pandeirot *, Fitria**, Setyawan** Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan William Booth
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stres merupakan sebuah terminologi yang sangat popular dalam percakapan sehari-hari. Stres adalah salah satu dampak perubahan sosial dan akibat dari suatu proses modernisasi
Lebih terperinciINTISARI. Kata Kunci : Kondisi Kerja, Beban Kerja, Tingkat Stres perawat.
HUBUNGAN ANTARA KONDISI KERJA DAN BEBAN KERJA DENGAN TINGKAT STRESS PERAWAT PELAKSANA DI RUANG ICU RSUP DR. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN Deden Iwan Setiawan INTISARI Latar Belakang : Stress adalah suatu
Lebih terperinciANALISIS HUBUNGAN BEBAN KERJA DAN LAMA MASA KERJA DENGAN STRES PADA PERAWAT DI PUSKESMAS BLOOTO KOTA MOJOKERTO. Arief Fardiansyah 1 *)
ANALISIS HUBUNGAN BEBAN KERJA DAN LAMA MASA KERJA DENGAN STRES PADA PERAWAT DI PUSKESMAS BLOOTO KOTA MOJOKERTO Arief Fardiansyah 1 *) Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan beban kerja
Lebih terperinciHUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DIII KEBIDANAN TINGKAT I POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DIII KEBIDANAN TINGKAT I POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA Widi Nusitawati, Ari Kurniarum & Suwanti Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Kebidanan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN KEJADIAN INSOMNIA PADA MAHASISWA KEPERAWATAN SEBELUM MENGHADAPI PRAKTIK KLINIK DI RUMAH SAKIT SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN KEJADIAN INSOMNIA PADA MAHASISWA KEPERAWATAN SEBELUM MENGHADAPI PRAKTIK KLINIK DI RUMAH SAKIT SKRIPSI Guna memenuhi salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana
Lebih terperinciHUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA YANG DILAKUKAN HOME CARE
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA YANG DILAKUKAN HOME CARE DI WILAYAH KERJA RUMAH SAKIT RAJAWALI CITRA BANGUNTAPAN BANTUL NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : AYU PUTRI UTAMI NIM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN survei rutin yang dilakukan rutin sejak tahun 1991 oleh National Sleep
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap tahun angka kejadian insomnia terus meningkat, diperkirakan sekitar 20% sampai 50% orang dewasa melaporkan adanya gangguan tidur atau insomnia, dan sekitar 17%
Lebih terperinciseseorang. Setiap individu membutuhkan jumlah yang berbeda untuk Kozier(2008) dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya adalah:
1 Naskah Publikasi Pendahuluan Tidur merupakan kondisi tidak sadar dimana individu dapat dibangunkan oleh stimulus atau sensoris yang sesuai.tidur memberikan peran yang esensial bagi kebutuhan fisiologis,
Lebih terperinciHUBUNGAN MOTIVASI MENJADI PERAWAT DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA AKPER YPIB MAJALENGKA TAHUN 2015
HUBUNGAN MOTIVASI MENJADI PERAWAT DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA AKPER YPIB MAJALENGKA TAHUN 2015 Oleh: Deis Isyana Nur Putri ABSTRAK Motivasi dapat membuat seseorang berbuat demi mencapai tujuan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan sektor pendidikan mutlak dilakukan, karena secara
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan sektor pendidikan mutlak dilakukan, karena secara langsung akan berpengaruh tehadap hidup dan kehidupan umat manusia. Pendidikan secara hakiki menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. riskan pada perkembangan kepribadian yang menyangkut moral,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia sekolah mempunyai berbagai resiko yang lebih mengarah pada kecerdasan, moral, kawasan sosial dan emosional, fungsi kebahasaan dan adaptasi sosial.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Kecemasan Kecemasan merupakan reaksi emosional yang timbul oleh penyebab yang tidak pasti dan tidak spesifik yang dapat menimbulkan perasaan tidak nyaman dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kehidupan sehari-hari manusia. Nevid (2005) berpendapat bahwa kecemasan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kecemasan adalah reaksi normal terhadap stressor yang membantu seorang individu untuk menghadapi situasi yang menuntut motivasi untuk mengatasinya, tetapi ketika
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Kecemasan a. Pengertian Kecemasan Kecemasan sangat berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Keadaan emosi ini tidak memiliki objek yang spesifik.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. ketersediaan sumber dukungan yang berperan sebagai penahan gejala dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persepsi Dukungan Sosial 2.1.1 Definisi Persepsi dukungan sosial adalah cara individu menafsirkan ketersediaan sumber dukungan yang berperan sebagai penahan gejala dan peristiwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perguruan Tinggi merupakan salah satu jenjang yang penting dalam
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. LATAR BELAKANG MASALAH Perguruan Tinggi merupakan salah satu jenjang yang penting dalam pendidikan. Perguruan Tinggi diadakan dengan tujuan untuk mempersiapkan peserta didik menjadi
Lebih terperinciANALISIS KESULITAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA STKIP PGRI PASURUAN PADA POKOK BAHASAN TEKNIK PENGINTEGRALAN
Jurnal Psikologi September 2015, Vol. III, No. 1, hal 20-27 ANALISIS KESULITAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA STKIP PGRI PASURUAN PADA POKOK BAHASAN TEKNIK PENGINTEGRALAN Andika Setyo Budi
Lebih terperinciGAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PADA KLIEN PRA BEDAH MAYOR DI RUANG RAWAT INAP MEDIKAL BEDAH GEDUNG D LANTAI 3 RUMAH SAKIT UMUM CIBABAT CIMAHI
GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PADA KLIEN PRA BEDAH MAYOR DI RUANG RAWAT INAP MEDIKAL BEDAH GEDUNG D LANTAI 3 RUMAH SAKIT UMUM CIBABAT CIMAHI Ibrahim N. Bolla ABSTRAK Tindakan pembedahan adalah suatu tindakan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA TOLERANSI STRES DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DIPLOMA IV BIDAN PENDIDIK JALUR ANVULEN DI STIKES ASIYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2012
2 HUBUNGAN ANTARA TOLERANSI STRES DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DIPLOMA IV BIDAN PENDIDIK JALUR ANVULEN DI STIKES ASIYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI Oleh: DZUL ISTIQOMAH HASYIM NIM : 201110104187
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ansietas 1. Pengertian Ansietas atau kecemasan adalah respons emosi tanpa objek yang spesifik yang secara subjektif dialami dan dikomunikasikan secara interpersonal (Suliswati,
Lebih terperinciANALISIS KECEMASAN MAHASISWA PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FKIP UNLAM BANJARMASIN DALAM MENGHADAPI UJIAN AKHIR SEMESTER.
Al Ulum Vol.60 No.2 April 2014 halaman 4-9 4 ANALISIS KECEMASAN MAHASISWA PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FKIP UNLAM BANJARMASIN DALAM MENGHADAPI UJIAN AKHIR SEMESTER Ali Rachman* ABSTRAK Kecemasan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kepentingan diri sendiri tetapi juga untuk kepentingan yang memberi manfaat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era gobalisasi seperti ini, bekerja bukan hanya menjadi kemauan tetapi menjadi sebuah tuntutan. Bekerja hakekatnya merupakan bagian dari hidup manusia
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECEMASAN PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI BANGSAL MELATI RSUD TUGUREJO SEMARANG
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECEMASAN PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI BANGSAL MELATI RSUD TUGUREJO SEMARANG M. Fatkhul Mubin, Dessy Maria Hanum Staf Pengajar Prodi S1 Keperawatan FIKKES UNIMUS Abstraks
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Cara Pemilihan Contoh
METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini berjudul Konsep Diri, Kecerdasan Emosional, Tingkat Stres, dan Strategi Koping Remaja pada Berbagai Model Pembelajaran di SMA. Disain penelitian
Lebih terperinciHUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN PERKEMBANGAN EMOSI ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK ROHMATUL MAGFIROH DESA PAKISAJI KECAMATAN PAKISAJI KABUPATEN MALANG
HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN PERKEMBANGAN EMOSI ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK ROHMATUL MAGFIROH DESA PAKISAJI KECAMATAN PAKISAJI KABUPATEN MALANG Heni Dwi Windarwati*, Asti Melani A*, Rika Yustita*
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk tertentu, dalam kadar berat ringan yang berbeda dan dalam. Tak seorang pun bisa terhindarkan dari stres.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Stres merupakan hal yang melekat pada kehidupan. Siapa saja dalam bentuk tertentu, dalam kadar berat ringan yang berbeda dan dalam jangka panjang pendek yang
Lebih terperinciHUBUNGAN STRESOR DENGAN STRES DAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA STUDI COSS SECTIONAL DI STIKES YARSI SUMBAR BUKITTINGGI TAHUN 2014
HUBUNGAN STRESOR DENGAN STRES DAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA STUDI COSS SECTIONAL DI STIKES YARSI SUMBAR BUKITTINGGI TAHUN 2014 Kriscillia Molly Morita 1*) 1. Program Studi D3 Keperawatan STIKES YARSI
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KECEMASAN DALAM MENYUSUN PROPOSAL SKRIPSI
Hubungan Antara Kepercayaan Diri dengan Kecemasan dalam Menyusun Proposal Skripsi (Pindho Hary Kristanto, dkk.) HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KECEMASAN DALAM MENYUSUN PROPOSAL SKRIPSI Pindho
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III Fitriana Ikhtiarinawati F* dan Dwi Tria Khoirunnisa** *Dosen Program Studi Diploma III Kebidanan
Lebih terperinciHUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN WANITA PRAMENOPAUSE DI DESA BANGSALSARI KECAMATAN BANGSALSARI JEMBER
HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN WANITA PRAMENOPAUSE DI DESA BANGSALSARI KECAMATAN BANGSALSARI JEMBER Fitriana Putri fitput81@gmail.com Susi Wahyuning Asih fikes@unmuhjember.ac.id Dian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar merupakan cara untuk mendapatkan ilmu pengetahuan bagi siswa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan cara untuk mendapatkan ilmu pengetahuan bagi siswa di sekolah. Istilah belajar sebenarnya telah dikenal oleh masyarakat umum, namun barangkali
Lebih terperinciLEMBAR PERSTUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN
Lampiran 4 LEMBAR PERSTUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN Judul Penelitian : Hubungan Tingkat Kecemasan Klien Pre Operasi Dengan Gangguan Pola Tidur Di Ruang Kenanga RS. PELNI Jakarta Tahun 2010 Peneliti
Lebih terperinciHUBUNGAN PELIBATAN ORANG TUA DALAM PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN KECEMASAN ANAK USIA TODDLER YANG DIRAWAT DI RUMAH SAKIT
HUBUNGAN PELIBATAN ORANG TUA DALAM PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN KECEMASAN ANAK USIA TODDLER YANG DIRAWAT DI RUMAH SAKIT Liane Sandy Koba 1 ; Tina Shinta P 2 STIKes Santo Borromeus, Padalarang Kabupaten
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menurut Kunandar (2009) merupakan investasi Sumber Daya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan menurut Kunandar (2009) merupakan investasi Sumber Daya Manusia (SDM) jangka panjang yang mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan hidup manusia di dunia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Fidianty & Noviastuti, 2010). Menurut Taylor (2006) kecemasan adalah suatu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap orang dalam kehidupan sehari-hari pernah mengalami kecemasan. Kecemasan merupakan hal yang alamiah yang pernah dialami oleh setiap manusia dan sudah dianggap
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU MENCONTEK PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI BADRAN NO. 123 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016
HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU MENCONTEK PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI BADRAN NO. 123 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Vania Dwi Tristiana (14541084) Prodi : PGSD FKIP UNISRI ABSTRAK
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANSIETAS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANSIETAS I. PENGKAJIAN PASIEN ANSIETAS 1. DEFINISI Ansietas adalah suatu perasaan tidak santai yang samar-samar karena ketidaknyamanan atau rasa takut yang disertai suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diperlukan untuk menjaga homeostatis dan kehidupan itu sendiri. Kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia mempunyai kebutuhan tertentu yang harus dipenuhi secara memuaskan melalui proses homeostasis, baik fisiologis maupun psikologis. Kebutuhan merupakan suatu hal
Lebih terperinciSutamat Amin, Patni Ninghardjanti, Jumiyanto Widodo. Pendidikan Administrasi Perkantoran. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN TINGKAT PENGHASILAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014 Sutamat Amin, Patni Ninghardjanti,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Skripsi 1. Pengertian Skripsi merupakan karya ilmiah yang dibuat oleh mahasiswa setingkat strata satu (S1) dalam rangka persyaratan untuk menyelesaikan tugas akhir atau program
Lebih terperinciPERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KEIKUTSERTAAN PADA LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR SISWA SMP NASKAH PUBLIKASI
PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KEIKUTSERTAAN PADA LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR SISWA SMP NASKAH PUBLIKASI Diajukanoleh : APRIYANDER YUDHO N S F100070124 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan desain penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan dengan menggunakan metode deskriptif korelasional, yaitu menggambarkan faktor-faktor yang berhubungan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa yang terdiri dari dewasa awal,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia akan mengalami perkembangan sepanjang hidupnya, mulai dari masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa yang terdiri dari dewasa awal, dewasa menengah,
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU DALAM TOILET TRAINING PADA ANAK TODDLER DI DESA GLODOGAN KECAMATAN KLATEN SELATAN
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU DALAM TOILET TRAINING PADA ANAK TODDLER DI DESA GLODOGAN KECAMATAN KLATEN SELATAN Yeni Frestina, Chori Elsera, Dian Wahyu A Latar belakang Jumlah balita di Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang biasa terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan tidak dapat dihindari serta
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Stres tidak terpisahkan dari kehidupan setiap individu, suatu fenomena yang biasa terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan tidak dapat dihindari serta akan dialami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan keterbaruan penelitian.
1 BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan diuraikan latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan keterbaruan penelitian. A. Latar belakang Rumah sakit adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
34 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini, Peneliti menggunakan penelitian kuantitatif dengan metode Deskriptif. B. Identifikasi Variabel Variabel adalah objek yang menjadi
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords :personality, learning achievement PENDAHULUAN
HUBUNGAN TIPE KEPRIBADIAN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU ANGKATAN 2010 Aisya Selvia 1, Zulharman 2, Daviq Chairilsyah 3 ABSTRACT There are several factors that affect
Lebih terperinciHUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER I PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN TAHUN AKADEMIK
HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER I PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN TAHUN AKADEMIK 2013/2014 Dadang Kusbiantoro.......ABSTRAK....... Motivasi
Lebih terperinciPENGARUH ORIENTASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK PRA SEKOLAH DI BANGSAL ANAK RUMAH SAKIT BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG. Eni Mulyatiningsih ABSTRAK
PENGARUH ORIENTASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK PRA SEKOLAH DI BANGSAL ANAK RUMAH SAKIT BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG 6 Eni Mulyatiningsih ABSTRAK Hospitalisasi pada anak merupakan suatu keadaan krisis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. xiv
xiv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tindakan operasi atau pembedahan walaupun minor/mayor merupakan pengalaman yang sulit dan bisa menimbulkan kecemasan bagi hampir semua pasien dan keluarganya. Kecemasan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. bertujuan dan kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan klien. Tehnik
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Terapeutik 2.1.1 Pengertian Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan secara sadar, bertujuan dan kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan klien. Tehnik
Lebih terperinciGASTER, Vol. 8, No. 2 Austus 2011 ( )
GASTER, Vol. 8, No. 2 Austus 2011 (765-771) HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER IV PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN UNS Istiqomah Risa Wahyuningsih Dosen Program Studi
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran apakah terdapat hubungan antara dukungan orang tua dan self-esteem. Adapun yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah siswa/i SMP X Bandung
Lebih terperinciHUBUNGAN KUALITAS MODEL PEMBELAJARAN STUDENT CENTERED LEARNING
HUBUNGAN KUALITAS MODEL PEMBELAJARAN STUDENT CENTERED LEARNING DENGAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN II MAHASISWA DIV BIDAN PENDIDIK REGULER SEMESTER III DI STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA
Lebih terperinciJournal of Health (JoH) Vol.2 No.2 Juli 2015
HUBUNGAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN HASIL BELAJAR MAHASISWA JALUR UMUM PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN STIKes DHARMA HUSADA BANDUNG Endang Astiriyani Jurusan Kebidanan POLTEKKES Kemenkes Tasikmalaya email
Lebih terperinciKORELASI ANTARA BIMBINGAN BELAJAR ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SDN PREMULUNG NO.94 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015 NASKAH PUBLIKASI
KORELASI ANTARA BIMBINGAN BELAJAR ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SDN PREMULUNG NO.94 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat
Lebih terperinciHUBUNGAN RELAKSASI PERNAPASAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN ASMA BRONKHIALE DI RUANG BOUGENVILLE 2 RSUD KUDUS
HUBUNGAN RELAKSASI PERNAPASAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN ASMA BRONKHIALE DI RUANG BOUGENVILLE 2 RSUD KUDUS Rizka Himawan,Diyah Krisnawati, ABSTRAK Latar Belakang:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. unsur lapisan masyarakat merupakan potensi yang besar artinya bagi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan suatu bangsa merupakan proses yang berkesinambungan dan melibatkan keseluruhan lapisan masyarakat. Generasi muda sebagai salah satu unsur lapisan
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI
JURNAL EDU HEALTH, VOL. 1, N0. 1, SEPTEMBER 2010 33 HUBUNGAN TINGKAT KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI Kurniawati, Utomo Heri S, Abstrak Operasi merupakan tindakan medik
Lebih terperinciMEKANISME KOPING BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN KEMOTERAPI DI RUANG KEMOTERAPI RS URIP SUMOHARJO LAMPUNG
MEKANISME KOPING BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN KEMOTERAPI DI RUANG KEMOTERAPI RS URIP SUMOHARJO LAMPUNG Asri Rahmawati, Arena Lestari, Ferry Setiawan ABSTRAK Salah satu penyakit yang menjadi
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhui sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
PENGARUH POLA ASUH DAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI PURWOREJO NOGOSARI BOYOLALI TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhui sebagian persyaratan
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Bimbingan Dan Konseling.
PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK RELAKSASI TERHADAP KECEMASAN BERBICARA DI DEPAN UMUM SISWA KELAS X SMA KATOLIK WIJAYA KUSUMA BLORA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan wadah untuk menjawab pertanyaan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Desain penelitian merupakan wadah untuk menjawab pertanyaan penelitian, dan mengkaji kesahihan hipotesis (Sudigdo, 1995). Jenis penelitian ini adalah deskripitif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hasil penelitian yang memenuhi syarat-syarat ilmiah dan digunakan sebagai
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mahasiswa merupakan orang yang belajar di sekolah tingkat perguruan tinggi untuk mempersiapkan dirinya bagi suatu keahlian tingkat sarjana (Budiman, 2006). Syarat
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KECEMASAN DALAM MENGHADAPI UJIAN DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG JURNAL
hhh HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN DALAM MENGHADAPI UJIAN DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG JURNAL Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai Gelar Sarjana
Lebih terperinciPERSEPSI MAHASISWA TENTANG METODE PENGAJARAN DOSEN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA KEPERAWATAN STIKES AISYIYAH SURAKARTA
PERSEPSI MAHASISWA TENTANG METODE PENGAJARAN DOSEN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA KEPERAWATAN STIKES AISYIYAH SURAKARTA Sri Hartutik, Irma Mustikasari STIKES Aisyiyah Surakarta Ners_Tutty@yahoo.com
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah descriptive correlational yaitu
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah descriptive correlational yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antar variabel (Nursalam,
Lebih terperinciNaskah Publikasi SKRIPSI. Disusun oleh : LELY ERNAWATI 0302R00019
Naskah Publikasi HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN STRES PADA ORANG TUA YANG MEMPUNYAI ANAK USIA PRA SEKOLAH YANG MENJALANI HOSPITALISASI DI BANGSAL IBNU SINA RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA SKRIPSI Disusun
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah yang digunakan adalah penelitian Cross
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah yang digunakan adalah penelitian Cross Sectional. Cross Sectional ialah suatu penelitian untuk mempelajari dinamika kolerasi antara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membangun bangsa ke arah yang lebih baik. Mahasiswa, adalah seseorang
15 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mahasiswa, pada dasarnya sebagai generasi penerus. Mereka diharapkan sebagai subyek atau pelaku didalam pergerakan pembaharuan. Sebagai bagian dari masyarakat,
Lebih terperinciTINGKAT KECEMASAN KELUARGA DALAM MENGHADAPI ANGGOTA KELUARGA PENDERITA GANGGUAN JIWA DI POLI JIWA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA KOTA KEDIRI
TINGKAT KECEMASAN KELUARGA DALAM MENGHADAPI ANGGOTA KELUARGA PENDERITA GANGGUAN JIWA DI POLI JIWA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA KOTA KEDIRI Norma Risnasari Prodi DIII Keperawatan Universitas Nusantara PGRI Kediri
Lebih terperinciHUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN GANGGUAN KARDIOVASKULAR YANG DIRAWAT DIRUANGAN ALAMANDA TAHUN 2015
HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN GANGGUAN KARDIOVASKULAR YANG DIRAWAT DIRUANGAN ALAMANDA TAHUN 2015 Fransisca Imelda Ice¹ Imelda Ingir Ladjar² Mahpolah³ SekolahTinggi
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini melibatkan 70 orang responden yang merupakan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ini melibatkan 70 orang responden yang merupakan mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (FKIK UMY). Hasil penelitian
Lebih terperinciSIKAP SISWA PADA PEMBELAJARAN PRAKTEK SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN DENGAN HASIL BELAJAR
284 SIKAP SISWA PADA PEMBELAJARAN PRAKTEK SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN DENGAN HASIL BELAJAR Hilman Parid 1, Inu H. Kusumah 2, Tatang Permana 3 Departemen Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari kita pasti pernah merasa cemas, misalnya perasaan berdebar-debar sebelum menghadapi ujian, merasa sakit perut saat menghadapi kelulusan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap orang cenderung pernah merasakan kecemasan pada saat-saat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap orang cenderung pernah merasakan kecemasan pada saat-saat tertentu, dan dengan tingkat yang berbeda-beda. Kecemasan merupakan salah satu bentuk emosi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia merupakan makhluk hidup yang unik, tidak ada seorang individu yang sama persis dengan individu yang lain. Salah satunya adalah dalam hal kecepatan dan kemampuan
Lebih terperincip. ISSN: e. ISSN: Jurnal Elektronik Sistem Informasi Dan Komputer VOL 1 No.2 Juli-Desember 2015
HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA SEMESTER IV PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN DI SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA JAYA PALU MENGGUNAKAN TOOLS SPSS Dewa Made Mertayasa
Lebih terperinciHUBUNGAN POLA ASUH DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK KARTIKA X-9 CIMAHI 2012
46 HUBUNGAN POLA ASUH DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK KARTIKA X-9 CIMAHI 2012 Oleh : Siti Dewi Rahmayanti dan Septiarini Pujiastuti STIKES Jenderal Achmad Yani Cimahi ABSTRAK Pola asuh orang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia tidak terlepas dari stres, masalahnya adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia pada umumnya pernah mengalami stres. Stres merupakan bagian dari kehidupan yang tidak dapat dihindari. Meskipun demikian stres bukan sesuatu hal yang buruk dan
Lebih terperinciHUBUNGAN MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP NILAI EVALUASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER III AKADEMI KEPERAWATAN PRIMA JAMBI TAHUN AJARAN 2012/2013
HUBUNGAN MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP NILAI EVALUASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER III AKADEMI KEPERAWATAN PRIMA JAMBI TAHUN AJARAN 2012/2013 HUBUNGAN LINGKUNGAN KAMPUS DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN
Lebih terperinciHUBUNGAN PERSEPSI PERAWAT DENGAN TINDAKAN TERHADAP PERLINDUNGAN HAK ATAS PRIVASI KLIEN TAHUN 2015
HUBUNGAN PERSEPSI PERAWAT DENGAN TINDAKAN TERHADAP PERLINDUNGAN HAK ATAS PRIVASI KLIEN TAHUN 2015 Fras Hinang Hawirami¹ Chrisnawati² Sr.Imelda Ingir Ladjar³ SekolahTinggi Ilmu Kesehatan Suaka Insan Banjarmasin
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. secara objektif (Notoatmodjo, 2005). mahasiswa semester akhir Fakultas Psikologi dan Kesehatan.
BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif yang merupakan suatu metode penelitian yang dilakukan
Lebih terperinciPENGETAHUAN DAN KECEMASAN IBU PENGGUNA KONTRASEPSI AKDR. Vera Virgia
PENGETAHUAN DAN KECEMASAN IBU PENGGUNA KONTRASEPSI AKDR Vera Virgia Program Studi Kebidanan, STIKES Dian Husada Mojokerto Email : veravirgia@gmail.com ABSTRAK IUD (Intra Uteri Device) atau AKDR (Alat Kontrasepsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah penulisan tugas akhir (Iswidharmanjaya, 2006).
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mahasiswa adalah orang yang belajar di sekolah tingkat perguruan tinggi untuk mempersiapkan dirinya bagi suatu keahlian tingkat sarjana (Budiman, 2006). Syarat lulus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Saat ini pendidikan adalah penting bagi semua orang baik bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia pada dasarnya merupakan makhluk hidup yang harus terus berjuang agar dapat mempertahankan hidupnya. Manusia dituntut untuk dapat mengembangkan dirinya
Lebih terperinciPENGARUH BRAIN GYM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT STRES PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI D IV FISIOTERAPI TINGKAT AKHIR
PENGARUH BRAIN GYM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT STRES PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI D IV FISIOTERAPI TINGKAT AKHIR Skripsi Ini Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Mendapatkan Gelar Sarjana Sains Terapan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dan tuntutan kehidupan (Sunaryo, 2013). Menurut Nasir & Muhith (2011) stres
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Stres adalah gangguan pada tubuh dan pikiran yang disebabkan oleh perubahan dan tuntutan kehidupan (Sunaryo, 2013). Menurut Nasir & Muhith (2011) stres merupakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk mengetahui gambaran kecemasan siswa
Lebih terperinciAnalisis Pengaruh Faktor Internal Dan Eksternal. Terhadap Prestasi Belajar Siswa
Analisis Pengaruh Faktor Internal Dan Eksternal Terhadap Prestasi Belajar Siswa Hamsa Wicaksana (10320093) Mahasiswa PTM Otomotif IKIP Veteran Semarang Abstrak Kegiatan pendidikan hakekatnya merupakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. transfusi darah, prosedur invasif). (Potter & Perry, 2005). operasi dan prosedur-prosedur diagnostik yang besar, seperti
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Informed Consent Informed Consent atau persetujuan tindakan adalah persetujuan seseorang untuk memperbolehkan sesuatu yang terjadi (mis. operasi, transfusi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stres tidak dapat dipisahkan dari setiap aspek kehidupan. Stres dapat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stres tidak dapat dipisahkan dari setiap aspek kehidupan. Stres dapat dialami oleh siapa saja dan memiliki implikasi negatif jika berakumulasi dalam kehidupan individu
Lebih terperinciHUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA USIA TAHUN DI RW 08 KELURAHAN SUKUN KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG
HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA USIA 60-74 TAHUN DI RW 08 KELURAHAN SUKUN KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG Catharina Galuh Suryondari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendedes, Jalan
Lebih terperinci