BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Instagram adalah salah satu aplikasi media sosial yang diakses oleh semua kalangan, terutama kalangan anak muda. Melalui Instagram, seseorang dapat mengunggah foto atau video, mempublikasikannya, dan terpampang pada feed pengguna yang lain. Sistem pertemanan yang ada di Instagram menggunakan istilah follower (pengikut) dan following (orang yang diikuti). Terdapat fitur like dan comment sehingga orang dapat leluasa memberikan apresiasi berupa tanda suka atau komentar pada foto yang diunggah. Manfaat dari penggunaan Instagram adalah sebagai media promosi, informasi, dan menyalurkan ide kreatif melalui foto. Seiring berjalannya waktu, penggunaan media sosial Instagram tidak sekedar media untuk komunikasi namun beralih menjadi media ajang pamer, khususnya di kalangan anak muda. Instagram menjadi wadah bagi para anak muda untuk memamerkan kehidupan pribadi serta pencitraan diri mereka melalui foto yang diunggah. Ruang pribadi anak muda mulai beralih menjadi ruang publik. Pamer yang dilakukan berupa penampilan fashion, traveling, gaya hidup mewah, dan sebagainya. Keinginan anak muda untuk diakui oleh kalangannya menuntut mereka menampilkan dirinya sebagai pribadi yang kaya, pintar, modis, dan mengikuti perkembangan zaman. Contohnya, hashtag OOTD (outfit of the day) memperlihatkan anak muda dengan gambaran diri modis yang menampilkan pakaian, sepatu, tas, dan aksesoris bermerek. Ketika mencantumkan tag location di media sosial, tempat yang ditampilkan adalah kafe, tempat makan mewah, dan lokasi traveling, baik 1

2 perjalanan di dalam maupun luar negeri. Contoh lainnya adalah anak muda mengunggah video di fitur Insta-stories ketika menyetir mobil pribadi, sedang berbelanja di mal, atau berada di bandara ketika hendak bepergian. Perilaku pamer di media sosial Instagram sebagian besar dilakukan agar anak muda mendapatkan pengakuan dari orang lain. Pengakuan dari orang lain ditunjukkan melalui tiga tanda yaitu like, followers, dan komentar mengenai foto yang diunggah. Ketika anak muda mendapatkan apresiasi positif dari pengguna lain melalui foto yang diunggah, menyebabkan munculnya perasaan diakui dan lebih percaya diri. Perolehan like atau komentar positif menjadi suatu kebanggaan bagi anak muda yang ingin menunjukkan eksistensinya di dunia virtual. Untuk memperoleh apresiasi positif dari orang lain, anak muda kemudian melakukan upaya manipulasi citra. Manipulasi diri yang dilakukan di Instagram adalah dengan cara mengedit imaji visual diri seseorang melalui foto. Cara anak muda mengedit foto berupa manipulasi background, manipulasi fisik dengan memutihkan kulit atau memberikan filter pada wajah, manipulasi produk merek tertentu, dan manipulasi tag location. Melalui modifikasi diri, anak muda ingin dipandang seakan-akan sempurna dan memiliki citra kekinian yang dinilai positif oleh kalangannya. Perilaku anak muda yang suka pamer di media sosial, khususnya Instagram, nyatanya sudah menjadi fenomena baru yang muncul akibat dari adanya modernisasi. Modernisasi yang ditunjukkan dengan kecanggihan teknologi mengakibatkan seseorang dapat melakukan hubungan di dunia virtual, walaupun tidak melakukan kontak fisik. Anak muda menjadi sasaran dari proses modernisasi tersebut. Media inilah yang kemudian mengubah realitas nyata menjadi realitas virtual yang penuh dengan manipulasi. Anak muda yang takut dianggap tidak kekinian akhirnya berusaha memanipulasi identitas diri dengan bersikap pamer di dunia virtual. Lantas modernitas muncul sebagai kepalsuan. 2

3 Modernisasi memaksa anak muda menjadi individu yang selalu mengikuti perkembangan zaman sehingga dapat dikatakan eksis. Modernitas telah mengubah dan mempertanyakan identitas asli seseorang. Anak muda sangat terbuka ketika menunjukkan identitas dirinya di media sosial. Keterbukaan diri tersebut dilandasi dengan keinginan mereka untuk eksis dengan mengunggah serta memamerkan kegiatan yang sedang dilakukan. Perilaku pamer yang dilakukan oleh anak muda telah berubah menjadi gaya hidup. Gaya hidup tidak dapat terlepas dari modernitas yang telah membentuk budaya, yang kemudian dikonstruksi oleh anak muda. Penelitian ini mengamati modernitas dalam kecanggihan media sosial Instagram yang digunakan oleh anak muda sebagai wadah untuk membentuk pencitraan diri yang manipulatif dalam realitas virtual. 1.2 Rumusan Masalah Modernisasi telah menciptakan kecanggihan teknologi yang kemudian digunakan oleh masyarakat sebagai tempat untuk membentuk pencitraan dirinya. Kecanggihan teknologi salah satunya ditunjukkan dengan munculnya media virtual. Media virtual Instagram telah banyak diakses oleh anak muda, khususnya di Kota Semarang dan dijadikan sebagai tempat untuk memamerkan citra diri mereka. 1. Apa citra yang ingin dimunculkan oleh anak muda, khususnya yang ada di Kota Semarang? 2. Bagaimana upaya anak muda dalam membangun citra dirinya dan apa indikasi pendukung perwujudan suatu citra? 3. Mengapa anak muda menggunakan media sosial Instagram untuk membangun citra? 3

4 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini yang pertama untuk mengetahui citra diri yang ingin dibentuk oleh anak muda. Kemudian untuk mengetahui bagaimana upaya anak muda memanfaatkan media sosial dalam membangun eksistensinya. Penelitian ini mencoba untuk menjelaskan berbagai upaya manipulasi dan modifikasi yang dilakukan oleh anak muda dalam membentuk identitas dan pencitraan diri mereka dalam realitas virtual. 1.4 Tinjauan Pustaka Penelitian yang berhubungan dengan modernitas, manipulasi identitas, gaya hidup, media virtual, dan remaja telah dilakukan oleh beberapa orang. Penelitian yang telah dilakukan sebagian besar berfokus pada media sosial Facebook, Twitter, dan Path. Dalam berbagai penelitian, media sosial Instagram masih sedikit dibahas dalam sisi antropologis karena Instagram masih menjadi media yang baru di kalangan masyarakat. Selain itu, penelitian lain yang telah dilakukan juga belum berfokus pada proses manipulasi dan modifikasi anak muda dalam menggunakan media sosial. Salah satu contoh adalah penelitian yang dilakukan oleh Juwita dkk. (2015) dalam penelitiannya yang berjudul Peran Media Sosial terhadap Gaya Hidup Siswa SMA Negeri 5 Bandung. Penelitian dilakukan bertempat di salah satu SMA yang ada di Bandung. Hasil penelitian yang dilakukan ditemukan bahwa penggunaan media sosial bagi remaja berdampak pada gaya hidup remaja, baik dampak positif maupun dampak negatif. Melihat pada dampak positif adalah terjalinnya komunikasi dan interaksi sosial yang lebih mudah. Dampak negatif adalah munculnya sifat konsumtif, individualistis, kurang peka terhadap lingkungan, menginginkan sesuatu secara instan, dan sebagai tolak ukur seorang individu dapat dikatakan sebagai remaja yang eksis di kalangannya. Hal yang menjadi perbedaan adalah penelitian Juwita hanya berfokus pada tiga konsep 4

5 yaitu gaya hidup, media sosial dan remaja, sedangkan untuk modernitas dan manipulasi identitas tidak terlalu dibahas secara rinci. Selain itu, penelitian Juwita menggunakan metode sosiologi dimana penelitian dilakukan dengan pengumpulan sampel dan kuesioner, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh penulis lebih mengarah kepada metode antropologi dengan metode observasi partisipatif dan wawancara mendalam. Penelitian yang lain dilakukan oleh Ayun (2015) dengan judul Fenomena Remaja Menggunakan Media Sosial dalam Membentuk Identitas. Lokasi penelitian yang dilakukan oleh Ayun sama dengan lokasi penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu Kota Semarang. Dalam penelitiannya, Ayun lebih melihat kepada media sosial Facebook, Twitter, dan Path. Kesimpulan dari penelitian yang dilakukan oleh Ayun adalah nilai individu yang ditampilkan dalam media sosial membuat para remaja mencoba membuat sebuah citra positif tentang diri mereka di media sosial tersebut. Dengan begitu para remaja lebih suka menampilkan identitas mereka yang pintar, terlihat bahagia dengan hidupnya, dan suka menampilkan hobi atau kegiatan yang mereka sukai. Yang membedakan penelitian Ayun dengan penelitian penulis adalah penelitian Ayun tidak terlalu berfokus pada manipulasi citra yang dibentuk oleh anak muda dan lebih membahas secara mendalam tentang media sosial yang menciptakan identitas para remaja. Penelitian lainnya dilakukan oleh Judhita (2011) dalam judul Hubungan Penggunaan Situs Jejaring Sosial Facebook Terhadap Perilaku Remaja di Kota Makassar. Penelitian Judhita berlokasi di Kota Makassar dengan lebih berfokus pada penggunaan media sosial Facebook. Menurutnya, penggunaan media sosial lebih banyak diakses oleh remaja dalam rentan usia 16 sampai 23 tahun. Judhita menjelaskan bahwa terdapat dampak positif dan negatif dari penggunaan media sosial Facebook yang hampir sama dengan yang dipaparkan dalam penelitian lainnya. Dampak positif berupa bertambahnya teman, sedangkan dampak negatif 5

6 berupa terbuangnya waktu akibat dari penggunaan Facebook yang berlebihan. Metode yang digunakan oleh Judhita lebih kepada metode kuantitatif yaitu dengan pengisian kuesioner yang dibagikan kepada anak muda di jenjang SMP, SMA, dan universitas. Yang membedakan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah penelitian Judhita hanya mengandung konsep media sosial dan perilaku anak muda, sedangkan mengenai identitas, gaya hidup, dan manipulasi citra tidak terlalu dibahas. Manampiring (2015) yang melakukan penelitian di Manado menemukan bahwa Instagram menjadi media sosial yang digunakan untuk mencari pertemanan. Dalam penelitiannya yang berjudul Peranan Media Sosial Instagram Dalam Interaksi Sosial Antar Siswa SMA Negeri 1 Manado dia menjelaskan bahwa Instagram kini menjadi media sosial yang lebih memenuhi kebutuhan anak muda. Dalam interaksi sosial, anak muda menciptakan suatu proses imitasi dari teman-temannya. Proses ini digunakan untuk menjalin komunikasi dan memunculkan perasaan simpati kepada teman-temannya. Para siswa menganggap bahwa Instagram dapat mengubah perilaku mereka. Metode yang digunakan oleh Manampiring berbeda dari metode penulis, yaitu dengan kuesioner serta populasi dan sampel dalam menganalisis data. Dalam penelitiannya, Manampiring kurang memberikan penjelasan mengenai proses modifikasi perilaku dalam media sosial di kalangan siswa SMA. Penelitian ini berusaha untuk mengungkap realitas mengenai modifikasi atau manipulasi citra yang dilakukan oleh anak muda melalui media virtual. Media sosial Instagram pada masa kini tidak hanya digunakan sebagai alat komunikasi melainkan digunakan untuk membentuk pencitraan anak muda. Citra diri tersebut kemudian dipamerkan dan dimodifikasi sedemikian rupa agar terlihat seakan-akan sempurna. Penelitian ini menjelaskan mengenai modernisasi dalam teknologi yang ikut ambil bagian dalam perubahan sikap manusia yang kini banyak memanipulasi identitas dirinya. 6

7 1.5 Landasan Teori Tidak dapat dipungkiri bahwa modernisasi telah banyak membawa perubahan bagi masyarakat di dunia, khususnya di Indonesia. Konsep modernisasi menurut Abraham (1980:4) merupakan satu kata baru untuk suatu fenomena lama yang berlapis-lapis, kesemuanya mencakup proses perubahan sosial di kawasan yang sedang berkembang. Rogers (1976:14) dalam bukunya Modernization among Peasant menjelaskan bahwa modernisasi merupakan proses dengan mana individu berubah dari cara hidup tradisional menuju gaya hidup lebih kompleks dan maju secara teknologis serta cepat berubah. Featherstone (2001:13) menyatakan bahwa teori modernisasi digunakan untuk menunjuk pada berbagai tahapan perkembangan sosial yang didasarkan salah satunya pada pertumbuhan ilmu dan teknologi. Inglehart dan Baker (2000:19) menjelaskan bahwa modernisasi dilihat sebagai proses dari Barat (westernisasi) dan masyarakat dari non-barat dapat mengikutinya sejauh mereka menelantarkan budaya tradisional mereka dan menerima kemajuan teknologi. Menurut Giddens (1991) dengan adanya modernitas, hubungan ruang dan waktu terputus yang kemudian ruang perlahan-lahan terpisah dari tempat. Dari pernyataan tersebut dapat dilihat bahwa manusia menciptakan interaksi baru tanpa harus bertemu secara fisik, yang salah satunya dilakukan melalui internet khususnya media sosial. Abraham (1980:16) juga menjabarkan bahwa kemajuan teknologi membuat transaksi antar budaya terlihat seolah-olah dialami sendiri. Modernitas telah menghilangkan batasan waktu dan tempat sehingga interaksi tetap dapat dilakukan di segala situasi. Interaksi dapat dilakukan tanpa harus bertemu secara face to face. Cangara (2006:119) dalam buku Pengantar Ilmu Komunikasi menjelaskan bahwa media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Arsyad (2002) 7

8 menjelaskan media adalah tengah, perantara atau pengantar. Media diartikan sebagai suatu alat yang digunakan untuk menjembatani satu pihak dengan pihak lainnya. Seiring dengan perkembangan teknologi dan sosial budaya, telah berkembang berbagai media yang meliputi media cetak, visual, audio, dan audio visual, yang kemudian dikelompokkan ke dalam media massa. Media massa salah satunya dilihat dalam media virtual seperti internet. Melalui media virtual, suatu kondisi dapat dirasakan seolah-olah nyata, walaupun pada kenyataannya tidak merasakan kondisi tersebut secara langsung. Seperti contoh melalui internet, komunikasi antar individu dapat dirasakan seakan-akan nyata, walaupun tidak melakukan komunikasi secara kontak langsung. Semakin banyaknya penggunaan internet melalui smartphone maupun PC (personal computer) membuat proses daring menjadi lebih mudah dilakukan oleh semua kalangan sehingga komunikasi semakin mudah dilakukan. Penggunaan internet dan media sosial lebih banyak dikuasai oleh kalangan anak muda. Anak muda atau remaja menurut Rumini dan Sundari (2004: 53) dalam bukunya Perkembangan Anak dan Remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek atau fungsi seperti fisik, emosional, dan kepribadian untuk memasuki masa dewasa. Beberapa ahli psikologi maupun kedokteran mengelompokkan usia remaja dalam rentang usia 12 tahun sampai 22 tahun. Anak muda atau remaja adalah bagian sosial yang terpisah dan menarik untuk dikaji oleh antropologi. Hal ini karena anak muda memiliki budaya sendiri yang tidak dapat disamakan dengan kelompok lainnya. Perilaku dari anak muda lebih mengarah kepada perilaku yang terbuka dalam menghadapi perubahan, baik berupa perubahan sosial maupun kultural. Hal ini didukung dengan penelitian Mead (1928:2) dalam bukunya Coming of Age in Samoa yang menjelaskan bahwa masa remaja dinyatakan sebagai periode perkembangan idealisme dan 8

9 masa yang menggambarkan kesukaran dan perselisihan. Anak muda atau remaja adalah kelompok sosial yang sedang mengalami perubahan perilaku dan sedang membentuk identitas diri yang disebabkan karena masa pertumbuhan jasmaniah. Anak muda mulai membentuk identitas diri mereka melalui penggunaan media sosial. Identitas merupakan gambaran mengenai diri seseorang yang dapat dilihat dari penampilan fisik, warna kulit, ciri ras, bahasa yang digunakan, dan lain sebagainya yang kemudian digunakan dalam mengkonstruksi identitas budaya. Menurut Klap (dalam Berger, 2010:125) definisi identitas meliputi segala hal pada seseorang yang dapat menyatakan secara sah dan dapat dipercaya tentang dirinya sendiri seperti statusnya, nama, kepribadian, dan masa lalunya. Citra diri menurut Ayun (2015:11) berkaitan dengan konsep diri. Konsep diri ini seperti yang dijelaskan oleh Mead (dalam Morissan, 2010) adalah keseluruhan persepsi kita mengenai cara orang lain melihat kita. Pembentukan identitas dan citra yang dilakukan oleh anak muda di media sosial meliputi upaya agar terlihat modern atau eksis di dalam masyarakat. Dalam upaya membentuk identitas diri, anak muda mengalami perubahan perilaku, yaitu perilaku pamer dalam rangka konstruksi diri yang memunculkan suatu gaya hidup modern. Perilaku pamer untuk menunjukkan citra diri yang ditampilkan oleh anak muda berupa pola konsumsi masyarakat modern. Menurut Baudrillard (2009) pola konsumsi masyarakat modern ditandai dengan bergesernya orientasi konsumsi yang semula ditujukan bagi kebutuhan hidup, menjadi gaya hidup. Lambat laun, pola konsumsi masyarakat pun mengalami perubahan, konsumsi yang mereka lakukan tidak lagi berorientasi pada kebutuhan hidup melainkan gaya hidup. Sebagai misal agar seseorang dikatakan eksis, mereka lebih memilih menampilkan produk bermerek. Selain itu, sebagian anak muda kini lebih meniru perilaku hedonisme. Hedonisme menurut Tatarkiewicz (1950:409) yaitu pleasure is the only thing deserving of our aims yang dapat 9

10 diartikan bahwa hedonisme lebih mengarah pada kesenangan sebagai tujuan hidup. Media sosial beralih fungsi yang sebelumnya digunakan sebagai alat untuk memberikan informasi, promosi, dan komunikasi pada masa kini mulai beralih menjadi alat untuk ajang memamerkan citra diri. Instagram adalah salah satu media sosial daring yang digunakan sebagai alat untuk memenuhi perilaku pamer di kalangan anak muda. Anak muda yang melakukan pencitraan melalui Instagram disebabkan karena keinginan untuk dapat menjadi kekinian dan eksis di kalangannya. Tidak berhenti disitu saja, setelah mengumbar pencitraan di media sosial Instagram, anak muda memerlukan pengakuan dari orang lain yang berupa komentar positif dan tanda like pada foto yang mereka unggah. Untuk dapat melakukan pencitraan di media sosial, anak muda melakukan berbagai upaya pendukung yang salah satunya adalah dengan manipulasi. Upaya manipulasi ini dilakukan dengan mengedit foto atau video yang kemudian divisualisasikan ke dalam media sosial agar terlihat lebih sempurna dari sebelumnya. Dalam hal ini, yang ditampilkan secara visual menjadi dasar penilaian tentang seseorang. Muncul suatu budaya baru yaitu budaya visual, dimana menurut Jenks (1998) budaya visual mematikan kemampuan imajinasi, karena ketersediaan segera segala informasi visual. Penglihatan secara langsung maupun tidak langsung, telah menjadi patokan dalam pemikiran manusia mengenai seseorang yang dilihatnya secara visual. Jenks tidak membedakan apakah penilaian yang diberikan berdasarkan gambaran visual secara nyata atau virtual. Pengamatan visual secara tidak langsung yaitu melalui foto yang diunggah di media virtual menjadi hal yang dipandang nyata walaupun kondisi sebenarnya berbeda. Implikasi dari pemikiran Jenks adalah munculnya teori gaze yang dijelaskan oleh Chandler (2008). Teori gaze berkaitan dengan upaya manusia 10

11 untuk ditonton dan ditampilkan, serta cara manusia melihat orang lain berdasarkan identitas mereka. Melalui teori ini, upaya manusia untuk ditampilkan adalah dengan menonjolkan suatu citra yang terbaik dan menyembunyikan citra yang tidak sesuai dengan yang diharapkan sehingga orang lain dapat menanggapi citra yang dibentuk tersebut. Teori ini menghubungkan bahwa suatu pandangan yang sengaja dibentuk di ruang virtual dapat dipercaya oleh orang lain walaupun pada realitanya berbeda dengan kondisi aslinya. Realitas virtual dan realitas nyata pun menjadi bias. 1.6 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Teknik yang dilakukan adalah dengan metode etnografi yaitu wawancara mendalam dan observasi partisipatif. Data yang dikumpulkan oleh penulis adalah data dari informasi langsung di lapangan dan data dari para informan. Wawancara mendalam dilakukan kepada enam informan yang merupakan anak muda Kota Semarang dengan latar belakang yang berbeda-beda. Teknik observasi dilakukan dengan melakukan dua pengamatan, yaitu pengamatan secara langsung dan pengamatan secara daring. Pengamatan secara langsung dilakukan dengan mengunjungi berbagai lokasi yang dianggap kekinian oleh sebagian besar anak muda. Peneliti dalam observasi ini mengamati perilaku anak muda secara langsung ketika berada di berbagai tempat di kawasan Semarang tersebut. Sedangkan untuk pengamatan secara daring, peneliti melakukan pengamatan terhadap beberapa akun yang ada di Instagram yang merupakan akun dari para anak muda di Kota Semarang Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di Kota Semarang, khususnya di kawasan-kawasan yang dianggap kekinian oleh masyarakat, seperti tempat wisata, tempat makan, 11

12 tempat nongkrong, dan pusat perbelanjaan. Kawasan yang dipilih adalah kawasan yang populer di kalangan anak muda karena kawasan tersebut digunakan untuk tempat mengambil foto atau video dan kemudian diunggah keruangannya dalam media sosial. Penelitian juga dilakukan dengan mengamati secara daring unggahan foto di Instagram yang menampilkan keruangan kawasan Semarang. Cara mencari unggahan foto yang mencantumkan lokasi Semarang adalah dengan mencari tag location pada fitur pencarian di Instagram, sehingga kemudian muncul berbagai foto dari banyak akun pengguna yang menampilkan berbagai tempat di kawasan Kota Semarang Informan Penelitian ini mengambil enam anak muda sebagai informan. Empat informan merupakan dua mahasiswa dan dua mahasiswi angkatan 2013, 2014, dan 2015 yang melaksanakan studinya di perguruan tinggi yang berbeda-beda. Dua informan lainnya merupakan siswa SMA yang sedang duduk di bangku kelas satu dan tiga SMA. Enam informan tersebut dipilih karena memiliki latar belakang pola penggunaan Instagram yang berbeda-beda. Berikuti enam informan yang telah peneliti wawancara selama penelitian ini berlangsung: 1. Gege adalah laki-laki berusia 22 tahun. Gege tinggal di daerah Ambarawa, Kabupaten Semarang. Melihat dari keadaan rumahnya, keluarga Gege tergolong berada dalam kelas ekonomi menengah. Gege adalah mahasiswa Universitas Diponegoro yang mengambil jurusan hukum. 2. Uli adalah perempuan berusia 20 tahun. Uli adalah anak muda asli Semarang yang harus merantau ke daerah Jakarta untuk menyelesaikan pendidikannya. Uli tergolong berada dalam kelas ekonomi menengah. 3. Eki adalah laki-laki berusia 20 tahun. Eki merupakan mahasiswa STEM Akamigas Cepu yang sering menghabiskan akhir minggunya di kawasan 12

13 Semarang. Eki adalah anak muda asli Semarang yang tergolong dalam kelas ekonomi atas. 4. Tiyak adalah perempuan berusia 19 tahun. Tiyak merupakan mahasiswa semester tiga di Universitas Diponegoro mengambil jurusan Sastra Inggris. Melihat pada kondisi keluarganya, Tiyak tergolong berada dalam kelas ekonomi menengah. 5. Rudra adalah laki-laki berusia 18 tahun yang masih duduk di bangku kelas tiga SMA. Rudra bertempat tinggal di kawasan Karangjati yang sering menghabiskan waktu bersama teman-temannya di kawasan Semarang. Melihat pada keadaan rumahnya, keluarga Rudra tergolong dalam kelas ekonomi menengah. 6. Deba adalah perempuan berusia 15 tahun yang baru menginjak bangku SMA di SMA Negeri 4 Semarang. Deba tergolong dalam kelas ekonomi menengah keatas apabila dilihat pada keluarganya. Deba sering menghabiskan waktunya di kawasan Semarang untuk nongkrong bersama teman-temannya Refleksi Jalannya Penelitian Secara formal penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2016, tetapi penelitian yang bersifat informal telah dilakukan sebelum rencana penulisan skripsi. Penelitian yang dilakukan sebelumnya dalam wujud pengamatan beberapa pengguna Instagram yang diamati secara acak. Dari beberapa pengamatan ditemukan kesamaan dari unggahan foto atau video milik pengguna-pengguna Instagram, yaitu unggahan foto menampilkan beberapa hal yang bersifat pamer, seperti sedang menyetir mobil, berada di lokasi mewah, melakukan traveling, dan memamerkan fashion modis yang sedang digunakan. Dari pengamatan ini kemudian menimbulkan berbagai pertanyaaan yang kemudian digunakan oleh penulis sebagai bahan refleksi. 13

14 Ketika menanyakan tujuan anak muda dalam mengunggah beberapa foto, sebagian besar jawaban adalah karena iseng dan ingin membagikan sesuatu. Hal ini kemudian menimbulkan pertanyaan apakah hal dan kondisi yang sebenarnya berhubungan dengan sikap pamer ini menjadi sesuatu yang wajar di kalangan anak muda. Peneliti juga mengamati bahwa dalam suatu unggahan foto ditemukan berbagai macam bentuk manipulasi, seperti yang terlihat jelas adalah manipulasi fisik. Seseorang yang pada kenyataannya berkulit gelap dapat menampilkan dirinya berkulit putih di Instagram karena upaya pengeditan yang dilakukannya. Peneliti menemukan bahwa kebohongan yang dilakukan oleh anak muda bertujuan untuk menciptakan realitas virtual yang kondisinya berbeda dengan realitas nyata. Untuk itulah kemudian penulis memutuskan untuk mengambil tema mengenai manipulasi citra visual dalam media virtual Instagram akibat dari pengamatan yang telah dilakukan terhadap teman-temannya yang ada di Kota Semarang. Penelitian dilakukan dengan pengamatan langsung mengunjungi tempat-tempat kekinian yang ada di Semarang seperti The Tavern, The Harvest, Starbucks, beberapa mal diantaranya Citraland dan Paragon City, Retro Kafe, Boomburger, dan beberapa tempat wisata seperti Sam Pho Kong dan Lawang Sewu. Dengan pengamatan langsung ditemukan bahwa anak muda yang mengunjungi berbagai lokasi-lokasi yang sudah disebutkan tidak lupa mengabadikan diri mereka dengan berfoto. Anak muda ingin menunjukkan bukti bahwa dirinya sudah berada di lokasi-lokasi tersebut dengan mengambil foto. Penelitian juga diperdalam dengan melakukan wawancara mendalam terhadap enak anak muda. Keenam anak muda yang dipilih merupakan anak muda yang beberapa diantaranya aktif mengunggah foto. Dengan jawaban dan pandangan anak muda yang berbeda-beda, ditemukan data menarik yang mendukung penelitian ini. Proses screenshot dilakukan oleh peneliti untuk mengambil contoh unggahan gambar yang ditampilkan di Instagram. Screenshot 14

15 yang diambil melalui akun pribadi peneliti digunakan sebagai data pendukung. Data ini menunjukkan contoh anak muda di Kota Semarang melalui aktivitasnya, upaya pencantuman tag location, upaya penunjukkan citra, dan upaya manipulasi yang dilakukan. 15

BAB I PENDAHULUAN. besar yang sudah terfasilitasi oleh provider jaringan-jaringan internet.

BAB I PENDAHULUAN. besar yang sudah terfasilitasi oleh provider jaringan-jaringan internet. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini internet sudah menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat secara umum. Kebutuhan akan internet sudah sangat tinggi, terutama di kotakota besar yang sudah terfasilitasi

Lebih terperinci

PERAN MEDIA SOSIAL TERHADAP GAYA HIDUP SISWA SMA NEGERI 5 BANDUNG

PERAN MEDIA SOSIAL TERHADAP GAYA HIDUP SISWA SMA NEGERI 5 BANDUNG Elsa Puji Juwita, Peran Media Sosial terhadap Gaya Hidup Siswa PERAN MEDIA SOSIAL TERHADAP GAYA HIDUP SISWA SMA NEGERI 5 BANDUNG Elsa Puji Juwita 1, Dasim Budimansyah 2, Siti Nurbayani 3 1 SMA PGRI Bandung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Media sosial hadir sebagai media baru dalam berkomunikasi dimana saat ini berkomunikasi tidak hanya secara tatap muka tetapi juga melalui saluran media. Media sosial

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Dari hasil penelitian Jejaring Informasi Garage Sale di Kalangan Kaum

BAB V PENUTUP. Dari hasil penelitian Jejaring Informasi Garage Sale di Kalangan Kaum BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Dari hasil penelitian Jejaring Informasi Garage Sale di Kalangan Kaum Muda Yogyakarta ini dapat ditarik kesimpulan bahwa 10 pelaku usaha garage saleyang dijadikan informan memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1 Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1 Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi sekarang ini, informasi mengenai berbagai hal bisa kita dapatkan dengan mudah dan cepat. Berkomunikasi adalah cara yang digunakan manusia

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Tinjauan tentang Media Sosial Instagram Media sosial merupakan salah satu produk hasil dari perkembangan- perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi masa kini.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan. Komunikasi pun akhirnya tidak dapat ditawar lagi dan menjadi

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan. Komunikasi pun akhirnya tidak dapat ditawar lagi dan menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada perkembangan terakhir di mana dunia informasi menjadi sangat penting dalam aspek kehidupan. Komunikasi pun akhirnya tidak dapat ditawar lagi dan menjadi bagian

Lebih terperinci

BAB IV INTERPRETASI HASIL PENELITIAN. Pada bab ini akan disajikan pembahasan hasil penelitian.

BAB IV INTERPRETASI HASIL PENELITIAN. Pada bab ini akan disajikan pembahasan hasil penelitian. 69 BAB IV INTERPRETASI HASIL PENELITIAN A. Analisis Data Suatu penelitian diharapkan akan memperoleh hasil sesuai dengan tujuan yang ditetapkan dalam penelitian. Hasil penelitian ini adalah data yang kemudian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang pesat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang pesat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang pesat memberikan berbagai pengaruh bagi para penggunanya. Dalam perkembangannya, teknologi memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipastikan terisolasi dari lingkungan sekitarnya.harold D. Lasswell dalam

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipastikan terisolasi dari lingkungan sekitarnya.harold D. Lasswell dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan satu hal yang wajib untuk dilakukan manusia dalam kehidupannya sehari-hari. Selama hampir dua puluh empat jam, manusia berkomunikasi dengan sesamanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan.

BAB I PENDAHULUAN. ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dan internet membawa dampak besar bagi kehidupan manusia. Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan hiburan menjadi begitu penting bagi kita. Hampir setiap orang selalu menyediakan waktunya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam era-modernisasi negara Indonesia pada saat ini sudah

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam era-modernisasi negara Indonesia pada saat ini sudah I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam era-modernisasi negara Indonesia pada saat ini sudah mencapai tahap pemikiran yang sangat modern. Pada konteks sejarah manusia, tercatat beberapa kali telah terjadi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA FACEBOOK DAN INSTAGRAM SEBAGAI MEDIA PUBLISHING. telah diperoleh pada saat penelitian berlangsung.

BAB IV ANALISIS DATA FACEBOOK DAN INSTAGRAM SEBAGAI MEDIA PUBLISHING. telah diperoleh pada saat penelitian berlangsung. BAB IV ANALISIS DATA FACEBOOK DAN INSTAGRAM SEBAGAI MEDIA PUBLISHING A. Temuan Penelitian Pada penelitian kualitatif dibutuhkan analisis data berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh

Lebih terperinci

negeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih.

negeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persoalan politik di Indonesia saat ini adalah kurangnya kesadaran politik dalam masyarakat khususnya generasi pemuda untuk terlibat dalam partisipasi politik. Tuntutan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Jumlah Perbandingan Pengguna Media Sosial di Indonesia No Media Sosial Pengguna

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Jumlah Perbandingan Pengguna Media Sosial di Indonesia No Media Sosial Pengguna BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi seperti saat ini banyak orang sibuk dengan ponselnya saat perjalanan di kereta, di ruang tunggu, bahkan ketika sedang makan. Mereka menganggap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam era informasi sekarang ini, kehidupan manusia tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam era informasi sekarang ini, kehidupan manusia tidak dapat BAB I PENDAHULUAN - 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam era informasi sekarang ini, kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari peranan media. Dari zaman ke zaman media massa mengalami perkembangan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan media teknologi komunikasi di Indonesia saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan media teknologi komunikasi di Indonesia saat ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan media teknologi komunikasi di Indonesia saat ini semakin canggih dalam kehidupan masyarakat dan tidak dapat dihindarkan. Seperti bertambah banyaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bagi pengguna media sosial, memeriksa dan meng-update aktifitas terbaru ke dalam media sosial adalah sebuah aktifitas yang lazim dilakukan. Seseorang yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pesat di seluruh belahan dunia, yakni salah satunya termasuk di Indonesia. Media

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pesat di seluruh belahan dunia, yakni salah satunya termasuk di Indonesia. Media BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengguna situs media sosial saat ini telah mengalami kemajuan yang pesat di seluruh belahan dunia, yakni salah satunya termasuk di Indonesia. Media sosial mendominasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saat ini pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Karena

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saat ini pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Karena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Karena termasuk kebutuhan dasar, maka pemenuhan terhadap pangan menjadi hal mutlak jika manusia ingin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memposting foto, melakukan update saat berada di suatu tempat dan lain

BAB I PENDAHULUAN. memposting foto, melakukan update saat berada di suatu tempat dan lain BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Mahasiswa/i sering kali menggunakan media sosial path untuk mengutarakan konsep diri mereka. Cara yang dilakukan beraneka ragam seperti, memposting foto,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemunculannya Instagram sudah mencuri perhatian para penggunanya, menurut

BAB I PENDAHULUAN. kemunculannya Instagram sudah mencuri perhatian para penggunanya, menurut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Instagram merupakan media sosial yang sangat berkembang pesat di dunia Internet, banyak sekali yang menggunakan media sosial dari berbagai kalangan untuk keperluanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Semua hasil karya manusia baik yang sengaja diciptakan dengan kesadaran ataupun tidak, memiliki nilai keindahan sekecil apapun. Sudah tentu keindahan tersebut akan

Lebih terperinci

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN INSTAGRAM

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN INSTAGRAM SEJARAH DAN PERKEMBANGAN INSTAGRAM Eka Indriani eka.indriani@raharja.info Abstrak Saat ini media sosial berkembang sangat pesat salah satunya yaitu media sosial Instagram. Instagram merupakan salah satu

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Fokus Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Peneltian...

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Fokus Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Peneltian... 9 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL. i LEMBAR PERSETUJUAN. ii PERNYATAAN ORISINALITAS. iii LEMBAR PENGESAHAN. iv KATA PENGANTAR. v HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH vii ABSTRAK viii ABSTRACT.. ix DAFTAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut tentu saja membawa dampak dalam kehidupan manusia, baik dampak

BAB I PENDAHULUAN. tersebut tentu saja membawa dampak dalam kehidupan manusia, baik dampak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya zaman telah menunjukkan kemajuan yang tinggi dalam berbagai aspek kehidupan. Selain menunjukkan kemajuan juga memunculkan gaya hidup baru

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seolah-olah hasrat mengkonsumsi lebih diutamakan. Perilaku. kehidupan dalam tatanan sosial masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. seolah-olah hasrat mengkonsumsi lebih diutamakan. Perilaku. kehidupan dalam tatanan sosial masyarakat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanpa kita sadari, masyarakat selalu diposisikan sebagai konsumen potensial untuk meraup keuntungan bisnis. Perkembangan kapitalisme global membuat bahkan memaksa masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khalayak luas dengan menggunakan saluran-saluran komunukasi ini.

BAB I PENDAHULUAN. khalayak luas dengan menggunakan saluran-saluran komunukasi ini. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pada zaman era globalisasi saat ini, merupakan suatu perubahan zaman yang berkembang pesat, yang dimana teknologi yang berkembang yang semakin canggih. Dalam hal ini,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang akan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang akan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang akan menumbuhkan berbagai pengaruh bagi penggunanya. Masyarakat dituntut untuk lebih mampu memanfaatkan teknologi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Unit tematik terbagi atas status updates, comment, photos, dan like. Di

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Unit tematik terbagi atas status updates, comment, photos, dan like. Di BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Uji Reliabilitas Unit tematik terbagi atas status updates, comment, photos, dan like. Di mana setiap unit terdiri atas beberapa tema. Setelah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengakses informasi melalui media cetak, TV, internet, gadget dan lainnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengakses informasi melalui media cetak, TV, internet, gadget dan lainnya. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berkembangnya teknologi memberikan dampak terhadap gaya hidup khususnya bagi kaum remaja saat ini. Hal tersebut dikarenakan mudahnya mereka mengakses informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tentunya. Salah satu dampak negatif dari era globalisasi adalah munculnya gaya

BAB I PENDAHULUAN. tentunya. Salah satu dampak negatif dari era globalisasi adalah munculnya gaya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada hakekatnya manusia adalah makhluk sosial yaitu makhluk yang membutuhkan orang lain untuk pemenuhan kebutuhan hidup dan kelangsungan hidup, untuk itu manusia hidup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun elektronik, maka telah menciptakan suatu gaya hidup bagi masyarakat. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. maupun elektronik, maka telah menciptakan suatu gaya hidup bagi masyarakat. Menurut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tidak dapat dipungkiri bahwa sebuah realita kehidupan pada era globalisasi seperti sekarang ini masih terbilang cukup unik. Karena dengan menawarkan begitu banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN. utama, dengan kata lain mengikuti sebuah tren menjadi salah satu cara jitu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN. utama, dengan kata lain mengikuti sebuah tren menjadi salah satu cara jitu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Untuk dapat diterima dan diakui oleh sekeliling lingkungan atau publik, seseorang harus bisa menjadi pribadi yang dinasmis sebagai kunci utama, dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Saat ini pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Saat ini pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Karena termasuk kebutuhan dasar, maka pemenuhan terhadap pangan menjadi hal mutlak jika manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era modern ini, perkembangan jaman yang semakin maju membawa kita untuk masuk ke dalam kehidupan yang tak lepas dari teknologi. Keberadaan teknologi yang semakin

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. membutuhkan orang lain. Menjalin interaksi dengan individu lain dan lingkungan sekitar

Bab I Pendahuluan. membutuhkan orang lain. Menjalin interaksi dengan individu lain dan lingkungan sekitar 1 Bab I Pendahuluan Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial yang di dalam hidupnya selalu memerlukan dan membutuhkan orang lain. Menjalin interaksi dengan individu lain dan lingkungan sekitar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. media sosial. Popularitas media sosial semakin berkembang dari tahun ke

BAB 1 PENDAHULUAN. media sosial. Popularitas media sosial semakin berkembang dari tahun ke BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang berkembang di era globalisasi saat ini berfungsi untuk mempermudah, mempercepat, atau memberikan alternatif lain bagi pilihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sangat cepat. Begitu pula dengan gaya hidup masyarakat yang juga

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sangat cepat. Begitu pula dengan gaya hidup masyarakat yang juga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan jaman yang semakin modern membuat arus globalisasi menjadi sangat cepat. Begitu pula dengan gaya hidup masyarakat yang juga mengikuti arus globalisasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. merupakan suatu hal yang membanggakan. Kita dapat melihat hal tersebut dari

I. PENDAHULUAN. merupakan suatu hal yang membanggakan. Kita dapat melihat hal tersebut dari 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hingga saat ini perkembangan teknologi khususnya di bidang komunikasi merupakan suatu hal yang membanggakan. Kita dapat melihat hal tersebut dari munculnya berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. wisatawan asing dari luar negeri. Hampir setiap hari libur atau weekend kota

BAB I PENDAHULUAN. wisatawan asing dari luar negeri. Hampir setiap hari libur atau weekend kota BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Bandung merupakan salah satu kota yang ramai dan sering dikunjungi oleh para wisatawan yang berdatangan dari luar kota maupun wisatawan asing dari luar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Modernisasi merupakan pola kehidupan masyarakat yang mulai berkembang sejak

BAB I PENDAHULUAN. Modernisasi merupakan pola kehidupan masyarakat yang mulai berkembang sejak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Modernisasi merupakan pola kehidupan masyarakat yang mulai berkembang sejak dari tahun ketahun. Modernisasi di gunakan untuk tahapan perkembangan sosial yang di dasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi merupakan salah satu alat media massa yang paling digemari oleh masyarakat. Karena televisi telah ada di tengah-tengah lingkungan masyarakat. Televisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kehidupan manusia tidaklah pernah dalam kondisi statis. Dinamika

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kehidupan manusia tidaklah pernah dalam kondisi statis. Dinamika 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kehidupan manusia tidaklah pernah dalam kondisi statis. Dinamika kehidupan manusia merupakan perubahan yang tidak pernah bisa di hindari. Perubahan-perubahan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dipenuhi, baik kebutuhan yang bersifat jasmani maupun rohani. Kebutuhan adalah UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN. dipenuhi, baik kebutuhan yang bersifat jasmani maupun rohani. Kebutuhan adalah UKDW 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia mempunyai kebutuhan yang begitu kompleks yang harus dipenuhi, baik kebutuhan yang bersifat jasmani maupun rohani. Kebutuhan adalah keadaan merasa

Lebih terperinci

FENOMENA KEINGINAN MENAMPILKAN DIRI PADA MAHASISWA MELALUI LAYANAN SITUS JEJARING SOSIAL FACEBOOK SKRIPSI

FENOMENA KEINGINAN MENAMPILKAN DIRI PADA MAHASISWA MELALUI LAYANAN SITUS JEJARING SOSIAL FACEBOOK SKRIPSI FENOMENA KEINGINAN MENAMPILKAN DIRI PADA MAHASISWA MELALUI LAYANAN SITUS JEJARING SOSIAL FACEBOOK SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Menurut data yang diperoleh dari Asosiasi Perusahaan Ritel Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Menurut data yang diperoleh dari Asosiasi Perusahaan Ritel Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis ritel di Indonesia dari tahun ke tahun semakin meningkat. Menurut data yang diperoleh dari Asosiasi Perusahaan Ritel Indonesia (Aprindo),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Manusia merupakan individu yang berdiri sendiri, mempunyai unsur fisik dan psikis yang dikuasai penuh oleh dirinya sendiri. Masing-masing individu tentunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merasa dibawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkat

BAB I PENDAHULUAN. merasa dibawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan kepribadian seseorang maka remaja mempunyai arti yang khusus. Secara psikologis masa remaja adalah usia dimana anak tidak lagi merasa dibawah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serta kebiasaan dan lingkungan yang berbeda-beda, itulah yang sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. serta kebiasaan dan lingkungan yang berbeda-beda, itulah yang sebagian besar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia hidup di bumi dengan berbagai macam budaya dan kepercayaan serta kebiasaan dan lingkungan yang berbeda-beda, itulah yang sebagian besar mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan teknologi informasi dari tahun ke tahun berjalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan teknologi informasi dari tahun ke tahun berjalan dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Perkembangan teknologi informasi dari tahun ke tahun berjalan dengan sangat pesat.penggunaan internet pun digunakan dari berbagai kalangan mulai dari mulai dari anak-anak,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Saat ini perkembangan teknologi informasi berjalan sangat pesat. Kecanggihan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Saat ini perkembangan teknologi informasi berjalan sangat pesat. Kecanggihan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Saat ini perkembangan teknologi informasi berjalan sangat pesat. Kecanggihan teknologi membuat facebook dapat diakses dimana saja, kapan saja dan melalui apa saja. Perkembangan

Lebih terperinci

PERILAKU KONSUMTIF DALAM MEMBELI BARANG ONLINE SHOP PADA MAHASISWA DI KOTA SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

PERILAKU KONSUMTIF DALAM MEMBELI BARANG ONLINE SHOP PADA MAHASISWA DI KOTA SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI PERILAKU KONSUMTIF DALAM MEMBELI BARANG ONLINE SHOP PADA MAHASISWA DI KOTA SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana (S-1) Psikologi Diajukan oleh :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengubah pola perilaku konsumsi masyarakat. Globalisasi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. mengubah pola perilaku konsumsi masyarakat. Globalisasi merupakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era globalisasi merupakan perubahan global yang melanda seluruh dunia. Dampak yang terjadi sangatlah besar terhadap berbagai aspek kehidupan manusia di semua lapisan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dasarnya memiliki kontribusi dalam menciptakan keberagaman media.

BAB I PENDAHULUAN. dasarnya memiliki kontribusi dalam menciptakan keberagaman media. 1 BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dibahas secara berturut-turut mengenai (1) latar belakang, (2) pembatasan masalah, (3) rumusan masalah, (4) tujuan penelitian, (5) manfaat penelitian. 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan suatu hal yang sangat mendasar dalam kehidupan manusia dan bahkan komunikasi telah menjadi suatu fenomena bagi terbentuknya suatu masyarakat atau

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Temuan Hasil Penelitian Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola kategori dan suatu uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman yang sangat berkembang seperti saat ini khususnya dibidang teknologi menjadikan informan lebih mudah untuk mengkomunikasikan dan mengiklankan sesuatu kepada

Lebih terperinci

III. PROSES PENCIPTAAN

III. PROSES PENCIPTAAN III. PROSES PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Dunia virtual dalam media sosial memang amat menarik untuk dibahas, hal ini pulalah yang membuat penulis melakukan sebuah pengamatan, perenungan

Lebih terperinci

W, 2015 #INSTAMOMENT KARYA CIPTA FOTOGRAFI MENGGUNAKAN MEDIA SMARTPHONE ANDROID DENGAN APLIKASI INSTAGRAM

W, 2015 #INSTAMOMENT KARYA CIPTA FOTOGRAFI MENGGUNAKAN MEDIA SMARTPHONE ANDROID DENGAN APLIKASI INSTAGRAM BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Keberadaan fitur kamera dan kualitas kamera yang semakin baik pada ponsel memberikan kemudahan bagi setiap orang untuk mengabadikan setiap momen atau kejadian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ternyata dihabiskan di media digital antara lain untuk mengelola website personal

BAB I PENDAHULUAN. ternyata dihabiskan di media digital antara lain untuk mengelola website personal 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketika Internet sudah menjadi suatu hal yang biasa dan kini bergeser menjadi salah satu kebutuhan masyarakat umum di Indonesia. Para pelaku bisnis pun melihat hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan untuk berinteraksi dan berhubungan dengan orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan untuk berinteraksi dan berhubungan dengan orang lain. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial, yaitu makhluk yang mempunyai kebutuhan untuk berinteraksi dan berhubungan dengan orang lain. Berdasarkan kebutuhan-kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja adalah masa yang membutuhkan dorongan atau koneksi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja adalah masa yang membutuhkan dorongan atau koneksi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja adalah masa yang membutuhkan dorongan atau koneksi hubungan individu dengan orang lain. Dengan fasilitas yang ditawarkan Blackberry, akan membantu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. bersamaan dengan pengumpulan data pada penelitian ini. pengamatan lapangan yang sudah direduksi dan di buat kategori-kategorinya

BAB IV ANALISIS DATA. bersamaan dengan pengumpulan data pada penelitian ini. pengamatan lapangan yang sudah direduksi dan di buat kategori-kategorinya 94 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan penelitian Pada bab ini analisis data ini akan disajikan data yang diperoleh peneliti dari informan dan dari lapangan untuk selanjutnya dikaji lebih lanjut. Analisis data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakarat Indonesia. Terlebih kamera aksi ini banyak dimiliki oleh kalangan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakarat Indonesia. Terlebih kamera aksi ini banyak dimiliki oleh kalangan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Belakangan ini fenomena digital mengalami perkembangan yang cukup pesat. Kemudahan dalam penggunaannya menjadi kelebihan digital dibandingkan pendahulunya yaitu analog.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Makanan dalam pandangan sosial budaya, memiliki makna yang lebih

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Makanan dalam pandangan sosial budaya, memiliki makna yang lebih BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Makanan dalam pandangan sosial budaya, memiliki makna yang lebih luas dari sekedar sumber nutrisi. Terkait dengan kepercayaan, status, prestise, kesetiakawanan

Lebih terperinci

JURNAL. Disusun oleh HILDA

JURNAL. Disusun oleh HILDA JURNAL PENCITRAAN DIRI DALAM MEDIA SOSIAL PATH (Studi Deskriptif pada Pelajar SMA Negeri 2 Surabaya) Disusun oleh HILDA RESHTYANTI NIM : 071211432009 DEPARTEMEN SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Internet muncul dipertengahan 1990-an sebagai medium massa baru yang amat kuat. Internet adalah jaringan kabel, telepon dan satelit yang menghubungkan komputer.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terus menciptakan sesuatu yang akan membantu dan menunjang kehidupannya,

BAB I PENDAHULUAN. terus menciptakan sesuatu yang akan membantu dan menunjang kehidupannya, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peradaban manusia semakin waktu akan semakin maju. Manusia akan terus menciptakan sesuatu yang akan membantu dan menunjang kehidupannya, contohnya ialah perkembangan

Lebih terperinci

STUDI POLA APRESIASI MASYARAKAT TERHADAP PASAR MODERN DI KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR

STUDI POLA APRESIASI MASYARAKAT TERHADAP PASAR MODERN DI KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR STUDI POLA APRESIASI MASYARAKAT TERHADAP PASAR MODERN DI KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR Oleh: RONY RUDIYANTO L2D 306 022 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi komunikasi semakin pesat. Perkembangan ini telah

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi komunikasi semakin pesat. Perkembangan ini telah 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi komunikasi semakin pesat. Perkembangan ini telah membawa masyarakat menuju era digitalisasi. Banyak kegiatan manusia yang sangat bergantung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan kebudayaan, perubahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan kebudayaan, perubahan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemikiran Perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan kebudayaan, perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagiannya yaitu : kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi,

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. jeli dalam mengatur pengeluaran agar tidak berlebih. Kebutuhan atas pakaian sering

BAB V PENUTUP. jeli dalam mengatur pengeluaran agar tidak berlebih. Kebutuhan atas pakaian sering BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Pakaian menjadi salah satu kebutuhan yang di rasa semakin meningkat sejak masuk ke bangku kuliah. Terutama bagi mahasiswi, pakaian menjadi salah satu penanda eksistensi diri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sebagai calon-calon intelektual yang bersemangat, penuh dedikasi, enerjik, kritis,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sebagai calon-calon intelektual yang bersemangat, penuh dedikasi, enerjik, kritis, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mahasiswa adalah sekelompok kecil dari masyarakat yang berkesempatan mengembangkan kemampuan intelektualnya dalam mendalami bidang yang diminatinya di perguruan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi merupakan salah satu hal paling penting dalam kehidupan manusia. Semua manusia pasti berinteraksi dan bersosialisasi dengan cara berkomusikasi

Lebih terperinci

2 gambar terbaik untuk mengatur kesan yang baik kepada orang lain. Hal ini terlihat, data dari Taylor Nelson Sofres (TNS) tahun 2015 tercatat lebih da

2 gambar terbaik untuk mengatur kesan yang baik kepada orang lain. Hal ini terlihat, data dari Taylor Nelson Sofres (TNS) tahun 2015 tercatat lebih da BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Munculnya media komunikasi internet dalam kehidupan manusia menghadirkan suatu peradaban baru khususnya dalam proses komunikasi dan informasi. Ellison dan Boyd dalam

Lebih terperinci

BAB II OBJEK PENELITIAN. dalam penelitian ini, yaitu Takofeitodemao berdasarkan data-data yang peneliti

BAB II OBJEK PENELITIAN. dalam penelitian ini, yaitu Takofeitodemao berdasarkan data-data yang peneliti BAB II OBJEK PENELITIAN Berikut ini adalah deskripsi dan gambaran tentang objek yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu Takofeitodemao berdasarkan data-data yang peneliti kumpulkan melalui wawancara

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. Bonvieux adalah sebuah online shop yang khusus menyediakan produk

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. Bonvieux adalah sebuah online shop yang khusus menyediakan produk BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN A. Profile Bonvieux adalah sebuah online shop yang khusus menyediakan produk fashion bagi perempuan dengan kategori top, bottom, aksesoris dan secara khusus beroperasi

Lebih terperinci

Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Pada Produk X Dengan Citra Diri Remaja Putri

Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Pada Produk X Dengan Citra Diri Remaja Putri Jurnal Mediapsi 2016, Vol. 2, No. 1, 45-50 Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Pada Produk X Dengan Citra Diri Remaja Putri R. A. Adinah Suryati Ningsih, Yudho Bawono dhobano@yahoo.co.id Program Studi Psikologi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan pesat teknologi informasi menempatkan sistem

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan pesat teknologi informasi menempatkan sistem 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan pesat teknologi informasi menempatkan sistem informasi sebagai elemen penting dalam aktivitas sehari-hari. Salah satu tren dalam teknologi informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi komunikasi pada masa kini menyuguhkan media komunikasi yang semakin variatif. Dahulu, kita hanya mengenal media komunikasi tradisional:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan berkembangnya era globalisasi saat ini, negara-negara di dunia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan berkembangnya era globalisasi saat ini, negara-negara di dunia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan berkembangnya era globalisasi saat ini, negara-negara di dunia termasuk Indonesia. Globalisasi tersebut membuat berbagai perubahan-perubahan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia yang mengglobal ini, media massa telah menjadi alat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia yang mengglobal ini, media massa telah menjadi alat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam dunia yang mengglobal ini, media massa telah menjadi alat perpanjangan alat indra. Melalui media massa, dapat diperoleh informasi tentang orang, benda atau tempat

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan 116 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari hasil analisis semiotika dengan unsur tanda, objek, dan interpretasi terhadap video iklan pariwisata Wonderful Indonesia episode East Java, serta analisis pada tiga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik individu maupun organisasi (Hanson, 2000 :7 9). Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. baik individu maupun organisasi (Hanson, 2000 :7 9). Perusahaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Internet sudah menjadi suatu kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari baik individu maupun organisasi (Hanson, 2000 :7 9). Perusahaan menggunakan internet sebagai cara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi komunikasi saat ini seolah-olah tidak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi komunikasi saat ini seolah-olah tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi komunikasi saat ini seolah-olah tidak dapat terbendung lagi. Perkembangan tersebut diiringi juga dengan perkembangan media internet yang biasa

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. 5.1 Kesimpulan

BAB V KESIMPULAN. 5.1 Kesimpulan BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini dilakukan guna mengetahui pengaruh endorsement yang dilakukan oleh selebritis Instagram melalui media sosial Instagram terhadap niat beli konsumen di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diiringi dengan tingkat pendapatan yang semakin meningkat, akan sangat

BAB I PENDAHULUAN. diiringi dengan tingkat pendapatan yang semakin meningkat, akan sangat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan zaman yang semakin modern, teknologi yang berkembang pesat serta kehidupan manusia yang dinamis selalu berubah diiringi dengan tingkat pendapatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masa remaja pun kehidupan untuk berkumpul bersama teman-teman tidak lepas

BAB I PENDAHULUAN. masa remaja pun kehidupan untuk berkumpul bersama teman-teman tidak lepas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejak dilahirkan, individu sudah memiliki naluri bawaan untuk hidup berkelompok dengan orang lain. Gejala yang wajar apabila individu selalu mencari kawan baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Fitur-fitur yang ditawarkan internet yang disebut juga dengan jejaring sosial

BAB I PENDAHULUAN. Fitur-fitur yang ditawarkan internet yang disebut juga dengan jejaring sosial BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi sekarang ini telah banyak menunjukkan kemajuan yang luar biasa. Ini terbukti dengan hadirnya internet sebagai sebuah media baru yang memberikan

Lebih terperinci

Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer)

Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer) Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer) Karya Bidang Disusun untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. semuanya serba instan. Dengan zaman yang serba teknologi dan serba online, akan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. semuanya serba instan. Dengan zaman yang serba teknologi dan serba online, akan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gaya hidup berbelanja masyarakat Indonesia yang saat ini menjadikan semuanya serba instan. Dengan zaman yang serba teknologi dan serba online, akan menjadikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri makanan dan minuman atau restoran merupakan salah satu bisnis yang menjanjikan. Karena pada dasarnya orang makan untuk dapat bertahan hidup sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup mereka. Masa remaja merupakan masa untuk mencari identitas/ jati diri.

BAB I PENDAHULUAN. hidup mereka. Masa remaja merupakan masa untuk mencari identitas/ jati diri. BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Bagi sebagian besar individu yang baru beranjak dewasa bahkan yang sudah melewati usia dewasa, remaja adalah waktu yang paling berkesan dalam hidup mereka. Masa remaja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jaringan digital, jangkauan global, interaktivitas, may to many communications,

BAB I PENDAHULUAN. jaringan digital, jangkauan global, interaktivitas, may to many communications, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Internet disebut sebagai sebuah media baru yang sifatnya multimedia dan interaktif. Karakteristik unik dari media baru yang menggabungkan konvergensi, jaringan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Maraknya dunia jejaring sosial terutama facebook yang muncul pertama kali

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Maraknya dunia jejaring sosial terutama facebook yang muncul pertama kali BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Maraknya dunia jejaring sosial terutama facebook yang muncul pertama kali tahun 2004 oleh Mark Zuckerberg dan mulai resmi dapat di akses secara umum pada tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Apalagi, seperti yang terjadi saat ini, mall mall berkembang dengan sangat pesat di pusat

BAB I PENDAHULUAN. Apalagi, seperti yang terjadi saat ini, mall mall berkembang dengan sangat pesat di pusat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berjalannya arus globalisasi, masyarakat saat ini lebih memilih mall untuk menghabiskan waktu liburannya, daripada mengunjungi tempat tempat wisata.

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. menengah perkotaan, mereka menyadari bahwa penampilan memegang peranan

BAB V PENUTUP. menengah perkotaan, mereka menyadari bahwa penampilan memegang peranan BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Sebagai komunitas yang dibentuk berdasarkan kesadaran religious, Komunitas Hijabers Yogyakarta ingin menampilkan sebuah identitas baru yaitu berbusana yang modis tapi tetap

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Gaya Hidup Hedonis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Gaya Hidup Hedonis 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengertian Gaya Hidup Hedonis A. Gaya Hidup Hedonis Hedonisme dikembangkan oleh dua orang filosof Yunani, Epicurus (341-270 SM) dan Aristippus of Cyrine (435-366 SM). Mereka

Lebih terperinci