PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 30 SEPTEMBER 2010 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 30 SEPTEMBER 2010 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT)"

Transkripsi

1 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 30 SEPTEMBER 2010 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) Daftar Isi Surat Pernyataan Direksi Laporan Posisi Keuangan Laporan Laba Rugi Laporan Perubahan Modal Laporan Arus Kas Catatan atas Laporan Keuangan A B C D E

2 LAPORAN POSISI KEUANGAN 30 September 2011 (tidak diaudit) 30 September 2010 (tidak diaudit) ASET 30 SEPTEMBER 30 SEPTEMBER 31 DESEMBER Catatan Rp Ribu Rp Ribu Rp Ribu K a s 2e,3 16,528,581 21,530,993 11,433,888 Giro pada Bank Indonesia 2d,f,4 348,231, ,746, ,071,404 Giro pada bank lain - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai masing - masing sebesar nihil pada 2f,g,k,5 20,811,592 46,792,331 62,160, September 2011, 2010 dan 31 Desember 2010 Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar nihil pada 30 September 2011, 2010 dan 31 Desember ,040,387, ,700,000 1,343,709,383 Efek - Efek - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp pada 30 September 2010 Pihak ketiga 2g,k,6 Dimiliki hingga jatuh tempo a,i.7 Tersedia untuk dijual 531,021, ,821, ,382,198 Diperdagangkan 324,374,313 1,324,052, ,831,501 Dikurangi : Jumlah 855,395,916 1,482,873, ,213,699 Cadangan kerugian penurunan nilai 2k - (2,952,127) - Bersih 855,395,916 1,479,921, ,213,699 Kredit - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar Rp pada 30 September 2011, Rp, pada 30 September 2010 dan Rp pada 31 Desember a,j,k,8 Pihak hubungan istimew a Pihak lain 1,731,953,841 1,549,518,006 1,817,950,715 Jumlah 1,731,953,841 1,549,518,006 1,817,950,715 Efek cadangan yang dibeli kerugian dengan penurunan janji dijual nilai kembali masing-masing - setelah dikurangi sebesar nihil pada 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 Tagihan akseptasi - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar nihil pada 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, sebesar Rp pada September k,n,9 2,869,303 43,823,552 52,510,131 Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 39, pada 30 September m,10 91,938, ,493, ,653,945 sebesar Rp pada 30 September 2010 sebesar Rp 29, pada 31 Desember 2010 Aset pajak tangguhan Aset Lain-Lain 2o,11 35,210,373 24,967,936 26,700,110 JUMLAH ASET 4,143,327,106 4,127,494,514 4,399,404,069 Lihat catatan atas laporn keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan

3 LAPORAN POSISI KEUANGAN KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN Simpanan 2q,12 30 SEPTEMBER 30 SEPTEMBER 31 DESEMBER Catatan Rp Ribu Rp Ribu Rp Ribu Pihak hubungan istimew a Pihak ketiga 3,536,041,583 2,909,369,733 3,617,301,460 Jumlah 3,536,041,583 2,909,369,733 3,617,301,460 Simpanan dari bank lain 2q,13 Pihak hubungan istimew a Pihak ketiga 7,051, ,905,532 26,220,923 Jumlah 7,051, ,905,532 26,220,923 Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali - 134,910, ,241,977 Kew ajiban Akseptasi 14 Pihak hubungan istimew a Pihak ketiga 2,869,303 44,144,390 46,377,111 Jumlah 2,869,303 44,144,390 46,377,111 Pinjaman yang diterima Pihak hubungan istimew a Pihak ketiga Jumlah Utang pajak 2v,27 13,630,935 12,359,537 4,961,997 Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi 15 1,095, ,095 1,117,390 Kew ajiban Lain - lain 16 26,370,561 26,189,689 24,313,077 Jum lah Kewajiban 3,587,059,287 3,597,578,817 3,855,533,935 EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 100,- per saham 17 Modal dasar saham pada 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 Modal ditempatkan dan disetor penuh - 453,264, ,264, ,264,662 4,532,646,624,saham pada 30 September 2011, 30 September 2010 dan 31 Desember 2010 Agio saham 18 7,522,410 7,522,410 7,522,410 Laba/rugi yang belum direalisasi atas aset keuangan yang tersedia untuk dijual 2,037,211 15,270,349 Saldo Laba Telah ditentukan penggunaannya 13,250,000 8,750,000 8,750,000 Belum ditentukan penggunaannya 80,193,536 60,378,625 59,062,713 Jum lah Ekuitas 556,267, ,915, ,870,134 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 4,143,327,106 4,127,494,514 4,399,404,069 Lihat catatan atas laporn keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan

4 LAPORAN LABA RUGI Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2011 (tidak diaudit) dan 30 September 2010 (tidak diaudit) 30 September 30 Septem ber Catatan Rp Ribu Rp Ribu PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan Bunga Bunga yang diperoleh 2s,19 285,979, ,245,417 Provisi dan komisi kredit 2t,20 358,676 11,361,246 Jumlah pendapatan bunga 286,337, ,606,663 Beban Bunga Bunga 2s,21 205,996, ,729,573 Pendapatan Bunga - bersih 80,341,107 83,877,090 Pendapatan Operasional Lainnya Keuntungan (kerugian) bersih penjualan efek 22 16,514,085 4,662,311 Provisi dan komisi selain kredit - bersih 23 1,531,679 3,294,205 Pendapatan transaksi valuta asing - bersih 764,030 1,953,083 Lainnya 24 1,343,268 1,060,736 Jum lah Pendapatan Operasional Lainnya 20,153,062 10,970,335 Beban (Pemulihan) penyisihan penghapusan - Bersih Aset produktif 1,968,599 4,998,781 Aset non produktif - - Jum lah Beban Penyisihan Penghapusan 1,968,599 4,998,781 Beban estim asi kerugian komitm en dan kontinjensi 289,897 (493,560) Beban Operasional Lainnya Umum dan administrasi 25 33,154,837 31,371,921 Tenaga kerja 26 32,370,192 24,805,208 Beban pensiun dan imbalan pasca kerja lainnya - - Jum lah Beban Operasional Lainnya 65,525,029 56,177,129 LABA OPERASIONAL 32,710,644 34,165,075 PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL Kerugian penjualan aset tetap dan inventaris (11,380) - Lainnya - bersih 1,475,169 (405,389) PENDAPATAN NON OPERASIONAL - BERSIH 1,463,789 (405,389) LABA SEBELUM BEBAN PAJAK 34,174,433 33,759,686 MANFAAT (BEBAN) PAJAK Pajak kini 2v,27 (8,543,608) (8,356,469) Pajak tangguhan 2v - - Jumlah (8,543,608) (8,356,469) LABA BERSIH 25,630,825 25,403,217 LABA BERSIH PER SAHAM (dalam Rupiah penuh) Dasar 2y 5,65 5,60 Lihat catatan atas laporn keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan

5 LAPORAN PERUBAHAN MODAL Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2011 (tidak diaudit) dan 30 September 2010 (tidak diaudit) Modal Agio Laba (rugi) belum Saldo laba Jumlah Catatan saham saham direalisasi Ditentukan Belum ditentukan Ekuitas atas pemilikan penggunaannya penggunaannya efek tersedia untuk dijual Rp Ribu Rp Ribu Rp Ribu Rp Ribu Rp Ribu Rp Ribu Saldo per 1 Januari ,264,662 7,522,410-4,250,000 39,475, ,512,327 Penyesuaian sehubungan dengan penerapan awal PSAK No.55 (Revisi 2006) Laba (rugi) blm direalisasi atas pemilikan efek tersedia untuk dijual Cadanga umum 4,500,000 (4,500,000) - Jumlah pendapatan komprehensif periode berjalan ,403,370 25,403,370 Saldo per 30 September ,264,662 7,522,410-8,750,000 60,378, ,915,697 Saldo per 1 Januari ,264,662 7,522,410 15,270,349 8,750,000 59,062, ,870,134 Laba (rugi) blm direalisasi atas pemilikan efek tersedia untuk dijual - - (13,233,138) - - (13,233,138) Cadangan umum ,500,000 (4,500,000) - Jumlah pendapatan komprehensif periode berjalan ,630,823 25,630,823 Saldo per 30 September ,264,662 7,522,410 2,037,211 13,250,000 80,193, ,267,819 Lihat catatan atas laporn keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan

6 LAPORAN ARUS KAS Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2011 (tidak diaudit) 30 September 30 September Rp Ribu Rp Ribu ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan bunga, provisi dan komisi 309,984, ,114,959 Pembayaran bunga, provisi dan komisi (201,570,945) (198,745,067) Penerimaan dari transaksi valuta asing - Bersih 1,511,375 (487,913) Penerimaan dari pendapatan operasional lainnya 1,343,268 1,060,736 Penerimaan dari pendapatan non operasional 5,767,870 2,142,224 Pembayaran untuk beban umum dan administrasi (29,016,341) (27,748,237) Pembayaran gaji dan tunjangan (31,360,046) (23,453,312) Pembayaran untuk beban non operasional (22,485,064) (28,126,086) Arus Kas Operasi Sebelum Perubahan dalam Aset dan Kewajiban Operasi 34,174,430 33,757,304 Perubahan dalam aktiva dan kew ajiban : Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain (310,687,455) (336,319,197) Efek-efek (221,751,262) 267,211,583 Kredit yang diberikan (182,435,835) (343,402,698) Aktiva lain-lain 165,583, ,967,977 Simpanan nasabah 626,671, ,845,622 Simpanan dari bank lain (462,854,242) 252,785,472 Hutang pajak 1,084,259 (4,230,320) Kew ajiban Tangguhan 793,170 - Estimasi Komitmen dan Kontinjensi 396,521 (493,560) Kew ajiban lain-lain 2,972,365 7,256,650 Arus Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi (380,226,823) 478,621,529 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan aset tetap (10,555,566) 14,862,509 Hasil penjualan aset tetap (11,380) 83,073 Keuntungan/kerugian yang belum direalisasi 2,037,211 - Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (8,529,735) 14,945,582 ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Kenaikan (penurunan) efek yang dijual dengan janji dibeli kembali - - Tambahan setoran modal - - Arus Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanan - -

7 LAPORAN ARUS KAS Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2011 (tidak diaudit) KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS (354,582,128) 527,324,416 KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE 1,877,486,479 1,350,162,063 KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 1,522,904,351 1,877,486,479 PENGUNGKAPAN TAMBAHAN Kas dan setara kas terdiri dari: Kas 16,528,581 21,530,993 Giro pada Bank Indonesia 348,231, ,746,728 Giro pada bank lain 20,811,592 46,792,331 Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 1,040,387, ,195,000 Sertifikat bank Indonesia 96,944, ,221,427 Jumlah 1,522,904,351 1,877,486,479 Lihat catatan atas laporn keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan

8 1. UMUM a. Pendirian dan Informasi Umum PT Bank Capital Indonesia Tbk ( Bank ) didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 139 tanggal 20 April 1989 yang kemudian diubah dengan akta Perubahan No. 58 tanggal 3 Mei 1989, keduanya dibuat di hadapan Nyonya Siti Pertiwi Henny Shidki, S.H., Notaris di Jakarta dengan nama PT Bank Credit Lyonnais Indonesia. Akta pendirian tersebut telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia (sekarang Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia) dengan Surat Keputusan No. C HT TH.89 tanggal 27 Mei 1989 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 45 tanggal 5 Juni 1990, Tambahan No Nama Bank telah diubah menjadi PT Bank Capital Indonesia berdasarkan akta Notaris Sri Hasmiarti, S.H., No. 1 tanggal 1 September Perubahan nama tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia (sekarang Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia) dengan Surat Keputusan No. C HT TH.2004 tanggal 29 September 2004 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.101 tanggal 17 Desember 2004, Tambahan No Anggaran dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, termasuk perubahan yang dilakukan sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana Saham Bank pada bulan Juli 2007, yang antara lain, mengubah status Bank menjadi Perusahaan Terbuka dan nama Bank menjadi PT Bank Capital Indonesia Tbk. Perubahan ini dilakukan dengan akta Notaris Eliwaty Tjitra, S.H., No. 60 tanggal 17 Juli 2007, yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. W HT TH.2007 tanggal 17 Juli 2007 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 8 tanggal 25 Januari 2008, Tambahan No Dan perubahan sehubungan dengan peningkatan modal dasar Bank dan penyesuaian dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. IX.J.I. Perubahan ini dilakukan dengan akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 25 tanggal 6 Juni 2008, yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU AH TH.2008 tanggal 18 September 2008 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 13 tanggal 13 Pebruari 2009, Tambahan No Dan yang terakhir perubahan anggaran dasar Bank dilakukan sehubungan dengan peningkatan modal dasar Bank menjadi Rp yang dilakukan dengan akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 89 tanggal 28 Juni 2010 yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU AH TH 2010 tanggal 23 Juli 2010 dan sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan ini, perubahan tersebut belum diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia. Berdasarkan Pasal 3 anggaran dasar Bank, maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Bank adalah melakukan usaha di bidang perbankan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku. Bank telah beroperasi secara komersial sejak tahun Bank adalah sebuah Bank devisa swasta nasional berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 1199/KMK.013/1989 tanggal 25 Oktober 1989 dan Surat Bank Indonesia No. 22/946/UPPS/PSD tanggal 26 Desember Kantor pusat Bank beralamat di Sona Topas Tower Lantai 12, Jl. Jendral Sudirman Kav. 26, Jakarta Selatan. Bank memiliki 1 (satu) kantor pusat operasional, 3 (tiga) kantor cabang, 26 (dua puluh enam) kantor cabang pembantu, dan 1 (satu) kantor kas.

9 b. Penawaran Umum Saham Bank Sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham yang diselenggarakan pada tanggal 13 Juli 2007, yang diaktakan dengan akta Notaris Eliwaty Tjitra, S.H. No. 60 tanggal 17 Juli 2007, para pemegang saham Bank telah menyetujui untuk melakukan penawaran umum saham kepada masyarakat. Sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham 13 Juli 2007, yang diaktakan dengan akta Notaris Eliwaty Tjitra, S.H., No. 62 tanggal 10 Oktober 2007 dan surat Ketua Bapepam-LK No. S-4776/BL/2007 tanggal 20 September 2007, jumlah lembar saham yang ditawarkan kepada masyarakat sebanyak lembar saham dengan nilai nominal Rp 100 (Rupiah penuh) per lembar saham dan harga penawaran Rp 150 (Rupiah penuh) per lembar saham. Para pemegang saham Bank telah menyetujui untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I disertai dengan penerbitan Waran dalam rangka Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diadakan pada tanggal 24 Juni 2009, dan telah memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK melalui Surat Keputusannya No. S-5535/BL/2009 tanggal 24 Juni Dalam penawaran ini, dikeluarkan saham baru Bank sebanyak saham dengan nilai nominal sebesar Rp 100 (Rupiah penuh) setiap saham. Setiap pemegang 1 (satu) Saham Biasa Atas nama yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham mempunyai 2 (dua) HMETD untuk membeli 2 (dua) saham biasa dengan harga Rp 101 per saham. Bank secara bersamaan menerbitkan sebanyak lembar Waran Seri I yang menyertai seluruh saham hasil pelaksanaan HMETD dengan nilai nominal sebesar Rp 100 (Rupiah penuh) setiap saham. Untuk setiap 6 (enam) saham pelaksanaan HMETD tersebut melekat 1 (satu) Waran Seri I yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi pemegang saham Bank dan/atau pemegang HMETD yang melaksanakan haknya sehingga seluruhnya berjumlah Rp Waran Seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham yang bernilai nominal Rp 100 (Rupiah penuh) yang dapat dilaksanakan selama periode pelaksanaan Waran selama 3 (tiga) tahun, yaitu mulai tanggal 13 Januari 2010 sampai dengan tanggal 12 Juli 2012 dimana setiap pemegang 1 (satu) Waran berhak untuk membeli 1 (satu) saham Bank. Pemegang Waran Seri I tidak mempunyai hak sebagai pemegang saham, termasuk hak atas dividen selama Waran Seri I tersebut belum dilaksanakan menjadi saham. Bila Waran Seri I tidak dilaksanakan sampai habis periode pelaksanaannya, maka Waran Seri I tersebut menjadi kadaluarsa, tidak bernilai dan tidak berlaku. Saham hasil pelaksanaan HMETD dan hasil pelaksanaan Waran Seri I yang ditawarkan melalui Penawaran Umum Terbatas I ini seluruhnya merupakan saham yang dikeluarkan dari Portepel Bank dan akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.

10 c. Komisaris, Direksi dan Karyawan Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut : Komisaris Utama Danny Nugroho 1) Danny Nugroho 1) Komisaris Independen Hardisan Koman 4) Hardisan Koman 4) Komisaris Independen Amrih Masjhuri 7) Amrih Masjhuri 7) Direktur Utama Nico Mardiansyah 3) Nico Mardiansyah 3) Direktur merangkap Direktur Kepatuhan Isbandiono 5) Isbandiono 5) Direktur Wahyu Dwi Aji 2) Wahyu Dwi Aji 2) Direktur Hengky Setiono 6) Hengky Setiono 6) 1) Berdasarkan persetujuan BI No. 6/69/DGS/DPIP/Rahasia 2) Berdasarkan persetujuan BI No. 7/91/GBI/DPIP/Rahasia 3) Berdasarkan persetujuan BI No. 8/143/GBI/DPIP/Rahasia 4) Berdasarkan persetujuan BI No. 9/57/GBI/DPIP/Rahasia 5) Berdasarkan persetujuan BI No. 1/9/DpG/DPIP/Rahasia 6) Berdasarkan persetujuan BI No. 10/96/GBI/DPIP/Rahasia 7) Berdasarkan persetujuan BI No. 11/59/GBI/DPIP/Rahasia Susunan Komite Audit Bank masing-masing pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 berdasarkan Surat Keputusan Bank Capital No. SK/025A/BCI-DIR/VII/09 tanggal 13 Juli 2009 dan No. SK/031/DIR/VI/07 tanggal 26 Juni 2007 yang telah sesuai dengan peraturan Bapepam No. IX.I.5 adalah sebagai berikut: Ketua : Hardisan Koman Hardisan Koman Anggota : Budi Zainal Dokas Sitio Anggota : Alfanur HR Mulyadi Jumlah karyawan Bank adalah 317 dan 453 orang, masing-masing pada tanggal 30 September 2011 dan Jumlah gaji dan tunjangan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 30 September 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp ,- dan Rp , IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI Kebijakan akuntansi pokok yang diterapkan secara konsisten oleh Bank yang mempengaruhi penentuan posisi keuangan dan hasil usahanya, dijelaskan di bawah ini. a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Laporan Keuangan disajikan dengan menggunakan praktek yang lazim berlaku dalam industri perbankan serta pedoman akuntansi dan pelaporan yang ditetapkan oleh otoritas perbankan Indonesia dan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) Peraturan No. VIII.G.7. tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK

11 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain No. KEP.06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 serta Surat Edaran Bapepam-LK No. SE-02/BL/2008 tanggal 31 Januari 2008 tentang Pedoman Penyajian dan pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Pertambangan Umum, Minyak dan Gas Bumi dan Perbankan. Laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, dan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia ( PAPI ) tahun Laporan keuangan Bank pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan ( PSAK ) No. 31 (Revisi 2000) tentang Akuntansi Perbankan dan PAPI PSAK No. 31 tersebut telah dicabut efektif tanggal 1 Januari Laporan Keuangan telah sesuai dengan PSAK yang berlaku efektif per 1 Januari 2010, yaitu PSAK No. 50 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan : Penyajian dan Pengungkapan dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran dan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI) yang diterbitkan tahun Laporan keuangan disusun dengan menggunakan konsep biaya historis dan atas dasar akrual, kecuali untuk akun-akun tertentu yang disusun dengan menggunakan dasar pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akun tersebut. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan, kecuali untuk beberapa arus kas dalam aktivitas operasi dan pendanaan yang disusun dengan metode langsung yang dimodifikasi (modified direct method). Sejak tanggal 1 Januari 2010, untuk keperluan laporan arus kas, yang termasuk kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada Bank Lain, penempatan pada Bank Indonesia dan surat berharga yang jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) bulan sejak tanggal perolehan, sepanjang tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diterima serta tidak dibatasi penggunaannya. Sebelum 1 Januari 2010, kas dan setara kas hanya terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada Bank Lain yang tidak dibatasi dan tidak digunakan sebagai jaminan. Perubahan tersebut terjadi sehubungan dengan dicabutnya PSAK No. 31 (Revisi 2000), Akuntansi Perbankan, efektif tanggal 1 Januari 2010 dan PAPI tahun Untuk tujuan komparatif, laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, telah direklasifikasi. b. Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Revisi Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan menerapkan secara prospektif PSAK revisi berikut:. 1) PSAK No. 50 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan, yang berisi persyaratan pengungkapan instrumen keuangan dan kriteria informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan pengungkapan diterapkan berdasarkan klasifikasi instrument keuangan, dari perspektif penerbit, yakni aset keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian bunga, dividen, keuntungan dan kerugian yang terkait; dan situasi tertentu dimana saling hapus aset dan liabilitas keuangan diizinkan. PSAK ini juga mewajibkan pengungkapan atas, antara lain, informasi mengenai faktorfaktor yang mempengaruhi pemilihan kebijakan akuntansi atas instrument keuangan.psak No. 16 (Revisi 2007) Aset Tetap, yang mengatur perlakuan akuntansi atas aset tetap. Standar ini mengatur antara lain mengenai pengakuan aset tetap, penentuan jumlah tercatat, penyusutan dan penurunan nilai. Selain itu, standar ini mewajibkan untuk menghitung dan memasukkan biaya pembongkaran dan pemindahan atau restorasi lokasi aset sebagai bagian dari biaya perolehan, serta mewajibkan entitas untuk memilih di antara model biaya atau model revaluasi sebagai kebijakan akuntansi atas aset tetapnya Standar ini menggantikan PSAK No. 50 Akuntansi Investasi Efek Tertentu.

12 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain 2) PSAK No. 55 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, yang menetapkan dasar-dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan dan kontrak-kontrak pembelian atau penjualan instrumen non-keuangan. PSAK ini menjelaskan di antaranya definisi derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penentuan kriteria lindung nilai. Standar ini menggantikan PSAK No. 55 (Revisi 1999) Akuntansi Instrumen Derivatif dan Lindung Nilai. 3) PSAK No. 107 (Revisi 2009), Akuntansi Ijarah, yang mencakup pengaturan untuk pembiayaan multijasa yang menggunakan akad ijarah. Dalam penerapan standar baru diatas, Perusahaan telah mengidentifikasi sejumlah penyesuaian transisi sesuai dengan Buletin Teknis No. 4 mengenai Ketentuan Transisi Penerapan Awal PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Penyesuaian transisi di atas berasal dari dampak penilaian kembali kerugian penurunan nilai aset keuangan, yang merupakan selisih antara cadangan kerugian penurunan nilai yang dihitung berdasarkan PSAK 55 (Revisi 2006) dengan cadangan kerugian penurunan nilai yang dihitung dengan menggunakan Peraturan Bank Indonesia mengenai penyisihan penghapusan aset produktif (Catatan 2j). Sejak tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK revisi sebagai berikut: 1) PSAK 1 (Revisi 2009), Penyajian Laporan Keuangan, menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain. Standar ini menggantikan PSAK No. 1 (Rev 1998) Penyajian Laporan Keuangan. 2) PSAK 2 (Revisi 2009), Laporan Arus Kas memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi maupun pendanaan (financing) selama suatu periode. Standar ini menggantikan PSAK No. 2 (1994) Laporan Arus Kas. 3) PSAK 3 (Revisi 2010), Laporan Keuangan Interim, menentukan isi minimum laporan keuangan interim serta prinsip pengakuan dan pengukuran dalam laporan keuangan lengkap atau ringkas untuk periode interim. Standar ini menggantikan PSAK No. 3 (reformat 2007) Laporan Keuangan Interim. 4) PSAK 5 (Revisi 2009), Segmen Operasi, mensyaratkan pengungkapan informasi segmen untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. Standar ini menggantikan PSAK No. 5 (Revisi 2000) Pelaporan Segmen. 5) PSAK 7 (Revisi 2010), Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi memastikan bahwa laporan keuangan entitas berisi pengungkapan yang diperlukan untuk dijadikan perhatian terhadap kemungkinan bahwa posisi keuangan dan laba rugi telah dipengaruhi oleh keberadaan pihak-pihak berelasi dan oleh transaksi dan saldo, termasuk komitmen dengan pihak-pihak tersebut. Standar ini menggantikan PSAK No. 7 (1994) Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa. 6) PSAK 19 (Revisi 2010), Aset Tak Berwujud menentukan perlakuan akuntansi untuk asset tak berwujud yang tidak diatur secara khusus dalam PSAK lain. Pernyataan ini mensyaratkan entitas untuk mengakui aset tak berwujud jika, dan hanya jika, criteria tertentu dipenuhi. Pernyataan ini juga mengatur cara mengukur jumlah tercatat dari asset tak berwujud dan menentukan pengungkapan yang diisyaratkan tentang aset tak berwujud. Standar ini menggantikan PSAK No. 19 (revisi 2000) Aset Tidak Berwujud.

13 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain 7) PSAK 23 (Revisi 2010), Pendapatan mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu. Mengidentifikasi keadaan saat criteria mengenai pengakuan pendapatan akan terpenuhi, sehingga pendapatan akan diakui. Memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan. Standar ini menggantikan PSAK No. 23 (revisi 1994) Pendapatan. 8) PSAK 25 (Revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan menentukan kriteria dalam pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, bersama dengan perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi dan koreksi kesalahan. Standar ini bertujuan untuk meningkatkan relevansi dan keandalan laporan keuangan entitas, daya banding laporan keuangan sepanjang waktu dan daya banding laporan keuangan entitas dengan laporan keuangan entitas lainnya. Standar ini menggantikan PSAK No. 25 (1994) Laba atau Rugi Bersih untuk Periode Berjalan, Kesalahan Mendasar, dan Perubahan Kebijakan Akuntansi. 9) PSAK 48 (Revisi 2009), Penurunan Nilai Aset menetapkan prosedur yang diterapkan entitas agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkannya. Suatu aset dikatakan melebihi jumlah terpulihkannya jika jumlah tercatat aset melebihi jumlah aset yang akan dipulihkannya melalui penggunaan atau penjualan aset. Pada kasus demikian, asset mengalami penurunan nilai dan standar ini mensyaratkan entitas mengakui rugi penurunan nilai. Standar ini juga menentukan kapan entitas membalik rugi penurunan nilai dan pengungkapan yang diperlukan. Standar ini menggantikan PSAK No. 48 (1998) Penurunan Nilai Aset. 10) PSAK 57 (Revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran provisi, kewajiban kontinjensi dan asset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna laporan keuangan memahami sifat, waktu dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut. Standar ini menggantikan PSAK No. 57 (revisi 2000) Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontinjensi dan Aset Kontinjensi. c. Kuasi-Reorganisasi Berdasarkan PSAK No. 51 (Revisi 2003), Akuntansi Kuasi-Reorganisasi, kuasi-reorganisasi merupakan prosedur akuntansi yang mengatur Bank merestrukturisasi ekuitasnya dengan menghapus akumulasi defisit dan menilai kembali seluruh aset dan kewajibannya dengan nilai wajar untuk mendapatkan awal yang baik (fresh start) dengan neraca yang menunjukan nilai sekarang tanpa dibebani defisit karena saldo akumulasi defisit telah dieliminasikan terhadap akun cadangan umum, selisih penilaian kembali aset tetap dan modal saham ditempatkan dan disetor. Kuasi-reorganisasi dilakukan dengan metode reorganisasi akuntansi (accounting reorganization method). Aset dan kewajiban dinilai kembali sebesar nilai wajarnya. Nilai wajar aset dan kewajiban ditentukan berdasarkan nilai pasar pada tanggal kuasi-reorganisasi. Bila nilai pasar tidak tersedia, estimasi nilai wajar didasarkan pada informasi terbaik yang tersedia dengan mempertimbangkan harga aset sejenis, dan teknik penilaian yang paling sesuai dengan karakteristik aset dan kewajiban yang bersangkutan. Sedangkan untuk aset dan kewajiban tertentu, penilaian dilakukan sesuai dengan PSAK terkait.

14 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain d. Aset dan Kewajiban Keuangan Aset keuangan Bank terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia, bank lain, efek-efek, kredit yang diberikan dan tagihan akseptasi. Kewajiban keuangan Bank terdiri dari kewajiban segera, simpanan nasabah, simpanan dari bank lain, efek yang dijual dengan janji dibeli kembali dan beban yang masih harus dibayar. Bank menerapkan PSAK No. 55 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran dan PSAK No. 50 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan efektif sejak tanggal 1 Januari 2010, yang menggantikan PSAK No. 55 (Revisi 1999), Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai dan PSAK No. 50, Akuntansi Investasi Efek Tertentu. (i) Aset Keuangan Sejak 1 Januari 2010, Bank mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori (1) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, (2) pinjaman yang diberikan dan piutang, (3) aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo dan (4) aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya. 1. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Kategori ini terdiri dari dua sub-kategori: aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal ditetapkan oleh Bank untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek (short term profit taking) yang terkini. Instrumen keuangan yang dikelompokkan ke dalam kategori ini diakui pada nilai wajarnya pada saat pengakuan awal; biaya transaksi diakui secara langsung kedalam laporan laba rugi. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar dan penjualan instrumen keuangan diakui di dalam laporan laba rugi dan dicatat masing-masing sebagai Keuntungan yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek-efek untuk tujuan diperdagangkan dan (Keuntungan) kerugian penjualan efek-efek. Pendapatan bunga dari instrumen keuangan dalam kelompok diperdagangkan dicatat sebagai Pendapatan bunga. Bank pada pengakuan awal dapat menetapkan aset keuangan tertentu sebagai nilai wajar melalui laporan laba rugi (opsi nilai wajar). Selanjutnya, penetapan ini tidak dapat diubah. Berdasarkan PSAK No. 55 (Revisi 2006), opsi nilai wajar dapat digunakan hanya bila memenuhi ketetapan sebagai berikut: Penetapan sebagai opsi nilai wajar mengurangi atau mengeliminasi ketidak-konsistenan pengukuran dan pengakuan (accounting mismatch) yang dapat timbul, atau Aset keuangan merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan yang risikonya dikelola dan dilaporkan kepada manajemen kunci berdasarkan nilai wajar, atau Aset keuangan terdiri dari kontrak utama dan derivatif melekat yang harus dipisahkan. Perubahan nilai wajar atas aset keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diakui sebagai Keuntungan yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek-efek untuk tujuan diperdagangkan.

15 2. Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif dan Bank tidak berniat untuk menjualnya segera atau dalam waktu dekat, kecuali: yang dimaksudkan oleh Bank untuk dijual dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; atau dalam hal pemilik mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang diberikan dan piutang. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pendapatan dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat di dalam laporan laba rugi dan dilaporkan sebagai Pendapatan bunga. Dalam hal terjadi penurunan nilai, kerugian penurunan nilai dilaporkan sebagai pengurang nilai tercatat dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang dan diakui di dalam laporan laba rugi sebagai Cadangan Kerugian Penurunan Nilai. 3. Aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dimana Bank mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, kecuali: Investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; Investasi yang ditetapkan oleh Bank dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan Investasi yang memiliki definisi pinjaman yang diberikan dan piutang. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif. Pendapatan bunga dari investasi dimiliki hingga jatuh tempo dicatat dalam laporan laba rugi dan diakui sebagai Pendapatan bunga. Ketika penurunan nilai terjadi, kerugian penurunan nilai diakui sebagai pengurang dari nilai tercatat investasi dan diakui didalam laporan keuangan sebagai Cadangan Kerugian Penurunan Nilai. 4. Aset keuangan tersedia untuk dijual Investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki untuk periode tertentu dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Pada saat pengakuan awalnya, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana keuntungan atau

16 kerugian diakui pada laporan perubahan ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi selisih kurs, hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui di laporan perubahan ekuitas, diakui pada laporan laba rugi. Pendapatan bunga dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian yang timbul akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi. (ii) Kewajiban keuangan Sejak 1 Januari 2010, Bank mengklasifikasikan kewajiban keuangan dalam kategori kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Pada saat pengakuan awal, kewajiban keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi. Setelah pengakuan awal, Bank mengukur seluruh kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. (iii) Pengakuan Bank pada awalnya mengakui kredit yang diberikan serta simpanan pada tanggal perolehan. Pembelian dan penjualan aset keuangan yang lazim (regular) diakui pada tanggal perdagangan dimana Bank memiliki komitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut. Semua aset dan kewajiban keuangan lainnya pada awalnya diakui pada tanggal perdagangan dimana Bank menjadi suatu pihak dalam ketentuan kontraktual instrumen tersebut. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan atau kewajiban keuangan diukur pada nilai wajar ditambah (untuk item yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi setelah pengakuan awal) biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung atas perolehan aset keuangan atau penerbitan kewajiban keuangan. Pengukuran aset keuangan dan kewajiban keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset keuangan dan kewajiban keuangan tersebut. Biaya transaksi hanya meliputi biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk perolehan suatu aset keuangan atau penerbitan suatu kewajiban keuangan dan merupakan biaya tambahan yang tidak akan terjadi apabila instrumen keuangan tersebut tidak diperoleh atau diterbitkan. Untuk aset keuangan, biaya transaksi ditambahkan pada jumlah yang diakui pada awal pengakuan aset, sedangkan untuk kewajiban keuangan, biaya transaksi dikurangkan dari jumlah utang yang diakui pada awal pengakuan kewajiban. Biaya transaksi tersebut diamortisasi selama umur instrumen berdasarkan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan aset keuangan atau sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan kewajiban keuangan. Sebelum tanggal 1 Januari 2010, seluruh biaya transaksi yang tidak material dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. (iv) Pengukuran Nilai Wajar Nilai wajar adalah nilai dimana suatu aset dapat dipertukarkan, atau suatu kewajiban diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melaksanakan transaksi wajar (arm s length transaction) pada tanggal pengukuran. Jika tersedia, Bank mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen tersebut. Suatu pasar dianggap aktif jika harga kuotasi sewaktu-waktu dan secara berkala tersedia dan mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan teratur dalam suatu transaksi yang wajar.

17 Jika pasar untuk suatu instrumen keuangan tidak aktif. Bank menentukan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang memahami, berkeinginan, dan jika tersedia, referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, penggunaan analisa arus kas yang didiskonto dan penggunaan model penetapan harga opsi (option pricing model). Teknik penilaian yang dipilih memaksimalkan penggunaan input pasar, dan meminimalkan penggunaan taksiran yang bersifat spesifik dari Bank, memasukkan semua faktor yang akan dipertimbangkan oleh para pelaku pasar dalam menetapkan suatu harga dan konsisten dengan metodologi ekonomi yang dapat diterima dalam penetapan harga instrumen keuangan. Input yang digunakan dalam teknik penilaian secara memadai mencerminkan ekspektasi pasar dan ukuran atas faktor risiko dan pengembalian (risk-return) yang melekat pada instrumen keuangan. Bank mengkalibrasi teknik penilaian dan menguji validitasnya dengan menggunakan harga-harga dari transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi untuk instrumen yang sama atau atas dasar data pasar lainnya yang tersedia yang dapat diobservasi. Bukti terbaik atas nilai wajar instrumen keuangan pada saat pengakuan awal adalah harga transaksi, yaitu, nilai wajar dari pembayaran yang diberikan atau diterima, kecuali jika nilai wajar dari instrumen keuangan tersebut dapat dibuktikan dengan perbandingan dengan transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi dari suatu instrumen yang sama (yaitu tanpa modifikasi atau pengemasan ulang) atau berdasarkan suatu teknik penilaian yang variabelnya hanya menggunakan data dari pasar yang dapat diobservasi. Saat harga transaksi memberikan bukti terbaik atas nilai wajar pada saat pengakuan awal, maka instrumen keuangan pada awalnya diukur pada harga transaksi dan selisih antara harga transaksi dan nilai yang sebelumnya diperoleh dari model penilalan diakui dalam laporan laba rugi setelah pengakuan awal tergantung pada masing-masing fakta dan keadaan dari transaksi tersebut namun tidak lebih lambat dari saat penilaian tersebut didukung sepenuhnya oleh data pasar yang dapat diobservasi atau saat transaksi ditutup. Nilai wajar mencerminkan risiko kredit atas instrumen keuangan dan termasuk penyesuaian yang dilakukan untuk memasukkan risiko kredit Bank dan pihak lawan, mana yang lebih sesuai. Taksiran nilai wajar yang diperoleh dari model penilaian akan disesuaikan untuk mempertimbangkan faktorfaktor lainnya, seperti risiko likuiditas atau ketidakpastian model penilaian, sepanjang Bank yakin bahwa keterlibatan suatu pasar pihak ketiga akan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut dalam penetapan harga suatu transaksi. Sejak tanggal 1 Januari 2010, aset keuangan dan long position diukur menggunakan harga penawaran; kewajiban keuangan dan short position diukur menggunakan harga permintaan. Jika Bank memiliki posisi aset dan kewajiban dimana risiko pasarnya saling hapus, maka Bank dapat menggunakan nilai tengah dari harga pasar sebagai dasar untuk menentukan nilai wajar posisi risiko yang saling hapus tersebut dan menerapkan penyesuaian terhadap harga penawaran atau harga permintaan terhadap posisi terbuka neto (net open position), mana yang lebih sesuai. Sebelum tanggal 1 Januari 2010, aset dan kewajiban keuangan maupun long dan short position diukur pada nilai tengah dari harga pasar (mid price). (v) Saling Hapus Aset keuangan dan kewajiban keuangan dapat saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam neraca jika, dan hanya jika, Bank memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara simultan. Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah bersih hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi.

18 (vi) Penghentian Pengakuan Bank menghentikan pengakuan aset keuangan pada saat hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut kadaluwarsa, atau Bank mentransfer seluruh hak untuk menerima arus kas kontraktual dari aset keuangan dalam transaksi dimana Bank secara substansial telah mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan yang ditransfer. Setiap hak atau kewajiban atas aset keuangan yang ditransfer yang timbul atau yang masih dimiliki oleh Bank diakui sebagai aset atau kewajiban secara terpisah. Bank melakukan transaksi dimana Bank mentransfer aset yang diakui di neraca, tetapi masih memiliki semua risiko dan manfaat atas aset yang ditransfer atau bagian darinya. Jika seluruh atau secara substansi semua risiko dan manfaat masih dimiliki, maka aset yang ditransfer tidak dihentikan pengakuannya dari neraca. Pada saat aset dijual ke pihak ketiga dengan pertukaran tingkat pengembalian secara bersamaan dari aset yang ditransfer, transaksi dianggap sebagai transaksi keuangan yang dijamin serupa dengan transaksi dengan janji akan dibeli kembali. Dalam transaksi dimana Bank secara substansial tidak memiliki atau tidak mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, Bank menghentikan pengakuan aset tersebut jika Bank tidak lagi memiliki pengendalian atas aset tersebut. Hak dan kewajiban yang timbul atau yang masih dimiliki dalam transfer tersebut diakui secara terpisah sebagai aset atau kewajiban. Dalam transfer dimana pengendalian atas aset masih dimiliki, Bank tetap mengakui aset yang ditransfer tersebut sebesar keterlibatan berkelanjutan, dimana tingkat keberlanjutan Bank dalam aset yang ditransfer adalah sebesar perubahan nilai aset yang ditransfer. Bank menghentikan pengakuan kewajiban keuangan pada saat kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Dalam beberapa transaksi, Bank masih memiliki hak untuk mengelola aset keuangan yang ditransfer dengan imbalan tertentu. Aset yang ditransfer dihentikan pengakuannya secara keseluruhan ketika memenuhi kriteria penghentian pengakuan. Suatu aset atau kewajiban diakui untuk hak pengelolaan atas aset tersebut, tergantung apakah imbalan yang akan diterima diperkirakan lebih dari cukup untuk mengkompensasi beban penyediaan jasa yang diberikan (aset) atau imbalan tersebut tidak cukup untuk menyediakan jasa pengelolaan (kewajiban). Bank menghapusbukukan saldo kredit dan efek hutang untuk tujuan investasi, dan cadangan kerugian penurunan nilai terkait, pada saat Bank menentukan bahwa kredit atau efek-efek tersebut tidak dapat ditagih. Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan informasi seperti telah terjadinya perubahan signifikan pada posisi keuangan debitur/penerbit sehingga debitur/ penerbit tidak lagi dapat melunasi kewajibannya, atau hasil penjualan agunan tidak akan cukup untuk melunasi seluruh ekposur kredit yang diberikan. (vii) Reklasifikasi aset keuangan Bank tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi instrumen keuangan dari atau ke kategori instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi selama instrumen keuangan tersebut dimiliki atau diterbitkan. Bank tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu dua tahun sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (lebih dari jumlah yang tidak signifikan dibandingkan dengan jumlah nilai investasi dimiliki hingga jatuh tempo), kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut:

19 (i) dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali di mana perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan tersebut; (ii) terjadi setelah Bank telah memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok aset keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau Bank telah memperoleh pelunasan dipercepat; atau (iii) terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali Bank, tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh Bank. Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tetap dilaporkan dalam komponen ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya, dan pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui pada laporan laba rugi konsolidasian. Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok tersedia untuk dijual ke kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dicatat pada nilai tercatat. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi harus diamortisasi menggunakan suku bunga efektif sampai dengan tanggal jatuh tempo instrumen tersebut. d. Giro Wajib Minimum Pada tanggal 4 Oktober 2010, Bank Indonesia mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 12/19/PBI/2010 mengenai perubahan atas Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 10/25/PBI/200/ tentang Giro Wajib Minimum (GWM) Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan mata uang asing. Peraturan tersebut kemudian diperbaharui dengan Peraturan No. 13/10/PBI/2011 tanggal 9 Februari 2011 yang berlaku efektif tanggal 1 Maret Berdasarkan peraturan tersebut, GWM dalam Rupiah terdiri dari GWM Utama, GWM Sekunder dan GWM Loan to Deposit Ratio (LDR). GWM Utama dalam Rupiah ditetapkan sebesar 8% dari Dana Pihak Ketiga (DPK) dalam Rupiah ditambah dengan GWM LDR yang ditetapkan sebesar selisih LDR yang dimiliki oleh Bank dan target LDR yang diwajibkan Bank Indonesia. GWM Sekunder dalam Rupiah ditetapkan sebesar 2,5% dari Dana Pihak Ketiga (DPK) dalam Rupiah. GWM dalam mata uang asing ditetapkan sebesar 5% selama periode 1 Maret 2011 sampai dengan 31 Mei 2011 dan meningkat menjadi 8% mulai tanggal 1 Juni 2011 dari dana pihak ketiga dalam mata uang asing. GWM Utama adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh bank dalam bentuk saldo rekening giro pada BI yang besarnya ditetapkan oleh BI sebesar persentase tertentu dari DPK. GWM Sekunder adalah cadangan minimum yang wajib dipelihara oleh bank dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia ( SBI ), Surat Utang Negara ( SUN ) dan/atau Excess Reserve, yang besarnya ditetapkan BI sebesar persentase tertentu. GWM LDR adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank dalam bentuk saldo rekening Giro pada Bank Indonesia sebesar presentase dari DPK yang dihitung berdasarkan selisih LDR yang dimiliki oleh Bank dan target LDR yang wajib dipenuhi oleh Bank. e. Kas dan Setara Kas Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas meliputi kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain dan investasi jangka pendek likuid lainnya dengan jangka waktu kurang dari 3 (tiga) bulan sejak tanggal perolehan, sepanjang tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diterima serta tidak dibatasi penggunaanya. Sebelum 1 Januari 2010, kas di Bank dinyatakan sebesar saldo penempatan di bank. Sejak 1 Januari 2010, pada pengukuran awal, kas di Bank disajikan sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Ekshibit E 1. U M U M. a. Pendirian dan Informasi Umum

Ekshibit E 1. U M U M. a. Pendirian dan Informasi Umum 1. U M U M a. Pendirian dan Informasi Umum PT Bank Capital Indonesia Tbk ( Bank ) didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 139 tanggal 20 April 1989 yang kemudian diubah dengan akta Perubahan No. 58 tanggal

Lebih terperinci

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN PERIODE 31 MARET 2010 DAN PERIODE 31 MARET 2009 Bapepam LK 0310 . LAPORAN KEUANGAN Daftar Isi Surat Pernyataan Direksi Ekshibit N e r a c a Laporan Laba Rugi

Lebih terperinci

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk L A P O R A N K E U A N G A N D A N LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN L A P O R A N K E U A N G A N D A F T A R I S I Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen N e r a c a Laporan Laba Rugi Laporan

Lebih terperinci

PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL,Tbk SEPTEMBER 2011 DAN 2010

PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL,Tbk SEPTEMBER 2011 DAN 2010 PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL,Tbk SEPTEMBER 2011 DAN 2010 EQUITY TOWER LT.9 JL. JEND. SUDIRMAN KAV 52 53 TLP (021 ) 51401707, FAX (021) 51401708/09 JAKARTA -12910 Email : bankwindu@cbn.net.id http//:www.bankwindu.com

Lebih terperinci

PT Bank Mayapada Internasional Tbk Laporan Keuangan Interim Per 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 serta periode yang berakhir pada tanggal-tanggal

PT Bank Mayapada Internasional Tbk Laporan Keuangan Interim Per 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 serta periode yang berakhir pada tanggal-tanggal PT Bank Mayapada Internasional Tbk Laporan Keuangan Interim Per 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 serta periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2014 dan 2013 DAFTAR ISI Halaman Surat Pernyataan

Lebih terperinci

REKSA DANA SCHRODER PRESTASI GEBYAR INDONESIA II DAFTAR ISI. Halaman. Laporan Auditor Independen 1

REKSA DANA SCHRODER PRESTASI GEBYAR INDONESIA II DAFTAR ISI. Halaman. Laporan Auditor Independen 1 DAFTAR ISI Halaman Laporan Auditor Independen 1 LAPORAN KEUANGAN - Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut Laporan Aset dan Kewajiban Laporan

Lebih terperinci

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2010 (MATA UANG INDONESIA)

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2010 (MATA UANG INDONESIA) PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2010 (MATA UANG INDONESIA) PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2010 Daftar

Lebih terperinci

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN 55 (REVISI 2006) INSTRUMEN KEUANGAN: PENGAKUAN DAN PENGUKURAN

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN 55 (REVISI 2006) INSTRUMEN KEUANGAN: PENGAKUAN DAN PENGUKURAN 0 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (REVISI 0) INSTRUMEN KEUANGAN: PENGAKUAN DAN PENGUKURAN Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (revisi 0) terdiri dari paragraf - dan Panduan Aplikasi. Seluruh paragraf

Lebih terperinci

PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL Tbk

PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL Tbk PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL, Tbk MAR 2012, 2011 & DES 2011 EQUITY TOWER LT.9 JL. JEND. SUDIRMAN KAV 52 53 TLP (021 ) 51401707, FAX (021) 51401708/09 JAKARTA -12910 Email : bankwindu@cbn.net.id

Lebih terperinci

PT. BANK CAPITAL INDONESIA

PT. BANK CAPITAL INDONESIA 1. UMUM a. Pendirian dan Informasi Umum PT Bank Capital Indonesia Tbk ("Bank") didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 139 tanggal 20 April 1989 yang kemudian diubah dengan Akta Perubahan No. 58 tanggal

Lebih terperinci

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN PERIODE 30 SEPTEMBER DAN PERIODE 30 SEPTEMBER Bapepam LK 0909 . LAPORAN KEUANGAN Daftar Isi Surat Pernyataan Direksi Ekshibit N e r a c a Laporan Laba Rugi

Lebih terperinci

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN PERIODE 30 SEPTEMBER 2012 (TIDAK DIAUDIT) 31 DESEMBER 2011 ( DIAUDIT) DAN PERIODE 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT) Bapepam LK 0912 PT BANK CAPITAL INDONESIA

Lebih terperinci

PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK REVISI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2013 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (AKUN-AKUN

Lebih terperinci

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: Tahun 2011 Tahun 2010

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: Tahun 2011 Tahun 2010 1. UMUM a. Pendirian dan Informasi Umum PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk. (Perusahaan) didirikan di Bandung berdasarkan Akta No. 7 tanggal 1 Juli 1988 dan Notaris Nany Sukarja, S. H. Akta Pendirian

Lebih terperinci

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2011 DAN 2010 (MATA UANG INDONESIA)

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2011 DAN 2010 (MATA UANG INDONESIA) PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2011 DAN 2010 (MATA UANG INDONESIA) PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2011 DAN 2010 Daftar Isi Halaman Neraca... 2-3 Laporan

Lebih terperinci

PT Bank Dinar Indonesia, Tbk Laporan Keuangan 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Dan Periode Sembilan Bulan yang

PT Bank Dinar Indonesia, Tbk Laporan Keuangan 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Dan Periode Sembilan Bulan yang PT Bank Dinar Indonesia, Tbk Laporan Keuangan dan Dan Periode Sembilan Bulan yang berakhir pada Tanggal-Tanggal dan 2013 DAFTAR ISI Halaman Surat Pernyataan Direksi Laporan Keuangan Laporan Posisi Keuangan

Lebih terperinci

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Rerangka Teori dan Literatur 2.1.1. Pengertian Bank Pada Pasal 1 (Butir 2) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan,

Lebih terperinci

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN PERIODE 31 MARET 2016 (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2015 ( TIDAK DIAUDIT) DAN PERIODE 31 DESEMBER 2015 (DIAUDIT) Bapepam LK 0316 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk

Lebih terperinci

PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (AKUN-AKUN PADA

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk tahuntahun yang berakhir pada tanggal tersebut

LAPORAN KEUANGAN Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk tahuntahun yang berakhir pada tanggal tersebut DAFTAR ISI Halaman Laporan Auditor Independen 1 LAPORAN KEUANGAN Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk tahuntahun yang berakhir pada tanggal tersebut Laporan Aset dan Kewajiban Laporan Operasi

Lebih terperinci

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2010 (MATA UANG INDONESIA)

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2010 (MATA UANG INDONESIA) PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2010 (MATA UANG INDONESIA) PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2010 Daftar Isi Halaman Laporan

Lebih terperinci

PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2016 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (AKUN-AKUN

Lebih terperinci

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN (Mata Uang Rupiah) Approved by: PT SEKAWAN INTIPRATAMA

Lebih terperinci

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (Mata Uang Rupiah) 1 PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN DAN SEMBILAN BULAN

Lebih terperinci

PT PENYELENGGARA PROGRAM PERLINDUNGAN INVESTOR EFEK INDONESIA

PT PENYELENGGARA PROGRAM PERLINDUNGAN INVESTOR EFEK INDONESIA Daftar Isi Halaman Laporan Auditor Independen Laporan Keuangan Untuk Periode yang Dimulai dari 18 Desember 2012 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2012 Laporan Posisi Keuangan 1 Laporan Laba

Lebih terperinci

PT Bank Dinar Indonesia, Tbk Laporan Keuangan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Dan Periode Enam Bulan yang berakhir pada

PT Bank Dinar Indonesia, Tbk Laporan Keuangan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Dan Periode Enam Bulan yang berakhir pada PT Bank Dinar Indonesia, Tbk Laporan Keuangan dan Dan Periode Enam Bulan yang berakhir pada Tanggal-Tanggal dan 2013 DAFTAR ISI Halaman Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen Laporan Keuangan

Lebih terperinci

PT BANK MUTIARA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MUTIARA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 A S E T Catatan 31 Maret 2012 31 Desember 2011 Kas 3.c, 3.e, 3.f, 4, 44 198,875 140,997 Giro pada Bank Indonesia 3.c, 3.e, 3.g,5, 44 949,568

Lebih terperinci

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 (MATA UANG INDONESIA)

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 (MATA UANG INDONESIA) PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 (MATA UANG INDONESIA) PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 Daftar Isi Halaman Laporan

Lebih terperinci

Salinan Surat Pernyataan tentang Tanggung Jawab Direksi atas Laporan Keuangan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 PT Citatah Tbk

Salinan Surat Pernyataan tentang Tanggung Jawab Direksi atas Laporan Keuangan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 PT Citatah Tbk DAFTAR ISI Halaman Salinan Surat Pernyataan tentang Tanggung Jawab Direksi atas Laporan Keuangan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 PT Citatah Tbk Laporan Auditor Independen 1 LAPORAN

Lebih terperinci

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 1. UMUM a. Pendirian dan Informasi Umum PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk. (Perusahaan) didirikan di Bandung berdasarkan Akta No. 7 tanggal 1 Juli 1988 dan Notaris Nany Sukarja, S. H. Akta Pendirian

Lebih terperinci

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September

Lebih terperinci

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN Laporan No. AR/L-099/12 Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi PT Sidomulyo Selaras Tbk Kami telah mengaudit laporan posisi keuangan konsolidasian PT Sidomulyo Selaras Tbk

Lebih terperinci

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 Beserta LAPORAN AUDITOR

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 Beserta LAPORAN AUDITOR PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 Beserta LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAFTAR ISI Halaman I. SURAT PERNYATAAN DIREKSI

Lebih terperinci

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015

Lebih terperinci

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) Serta Untuk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) Serta Untuk PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016

Lebih terperinci

PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk

PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk Laporan Keuangan Interim periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011 Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan Konsolidasi... 1-2 Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi...

Lebih terperinci

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2011 (DIAUDIT) DAN (Mata Uang Rupiah) PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS

Lebih terperinci

BANK METRO EXPRESS LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Tanggal 29 Februari 2016 dan 31 Desember 2015

BANK METRO EXPRESS LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Tanggal 29 Februari 2016 dan 31 Desember 2015 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) ASET 1. Kas 18,172 17,859 2. Penempatan pada Bank Indonesia 166,785 168,240 3. Penempatan pada bank lain 1,128,825 1,118,035 4. Tagihan spot dan derivatif 5. Surat berharga

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN TANGGAL LAPORAN : Per LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 9.601.772 2. Penempatan pada Bank Indonesia 37.086.352 3. Penempatan pada bank lain 14.455.137 4. Tagihan spot dan derivatif

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN TANGGAL LAPORAN : Per LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 11.253.358 2. Penempatan pada Bank Indonesia 39.954.020 3. Penempatan pada bank lain 19.876.744 4. Tagihan spot dan derivatif

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN TANGGAL LAPORAN : Per LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 16,585,317 2. Penempatan pada Bank Indonesia 38,046,361 3. Penempatan pada bank lain 22,931,445 4. Tagihan spot dan derivatif

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN TANGGAL LAPORAN : Per LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 10,417,472 2. Penempatan pada Bank Indonesia 37,972,458 3. Penempatan pada bank lain 19,313,423 4. Tagihan spot dan derivatif

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN TANGGAL LAPORAN : Per LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 11,609,497 2. Penempatan pada Bank Indonesia 34,482,395 3. Penempatan pada bank lain 26,093,132 4. Tagihan spot dan derivatif

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN TANGGAL LAPORAN : Per LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 10,260,695 2. Penempatan pada Bank Indonesia 32,182,944 3. Penempatan pada bank lain 26,766,738 4. Tagihan spot dan derivatif

Lebih terperinci

PT KRESNA GRAHA SEKURINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tiga Bulan Yang Berakhir Pada 31 Maret 2013, 31 Maret 2012 dan

PT KRESNA GRAHA SEKURINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tiga Bulan Yang Berakhir Pada 31 Maret 2013, 31 Maret 2012 dan PT KRESNA GRAHA SEKURINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tiga Bulan Yang Berakhir Pada 31 Maret 2013, 31 Maret 2012 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2012 DAFTAR

Lebih terperinci

PT EVERGREEN INVESCO Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT EVERGREEN INVESCO Tbk DAN ENTITAS ANAK PT EVERGREEN INVESCO Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2016 DAFTAR ISI Halaman Surat Pernyataan Direksi Laporan Posisi

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN. PT BANK MEGA Tbk. Tanggal : 28 Februari 2018

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN. PT BANK MEGA Tbk. Tanggal : 28 Februari 2018 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN PT MEGA Tbk. Tanggal : 8 Februari 018 POS - POS ASET 1. Kas 94,05. Penempatan pada Bank Indonesia 5,59,49 3. Penempatan pada bank lain 3,364,909 4. Tagihan spot

Lebih terperinci

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (MATA UANG INDONESIA)

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (MATA UANG INDONESIA) PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (MATA UANG INDONESIA) PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2010 DAN 2009 Daftar Isi Halaman Neraca... 2-3 Laporan

Lebih terperinci

PT Citatah Tbk Laporan Posisi Keuangan 30 September 2011 dengan angka perbandingan 31 Desember 2010 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Citatah Tbk Laporan Posisi Keuangan 30 September 2011 dengan angka perbandingan 31 Desember 2010 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Laporan Posisi Keuangan 30 September 2011 dengan angka perbandingan 31 Desember 2010 Catatan Aset Aset lancar Kas dan setara kas 2d,4 10.051.209.650 10.812.416.225 Piutang usaha - setelah dikurangi penyisihan

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGGARA PER 31 OKTOBER 2016 (dalam jutaan rupiah)

LAPORAN POSISI KEUANGAN PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGGARA PER 31 OKTOBER 2016 (dalam jutaan rupiah) LAPORAN POSISI KEUANGAN PER 31 OKTOBER 216 NO POS-POS 31-Oct-16 ASET 1 Kas 82,52 2 Penempatan pada Bank Indonesia 313,1 3 Penempatan pada bank lain 619,75 4 Tagihan spot dan derivatif 5 Surat Berharga

Lebih terperinci

PT KRESNA GRAHA SEKURINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2013, 30 September

PT KRESNA GRAHA SEKURINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2013, 30 September PT KRESNA GRAHA SEKURINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2013, 30 September 2012 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember

Lebih terperinci

NERACA PER 31 MARET 2005 & 2004 (Dalam Jutaan Rupiah) NO POS - POS

NERACA PER 31 MARET 2005 & 2004 (Dalam Jutaan Rupiah) NO POS - POS NERACA PER 31 MARET 2005 & 2004 NO POS - POS AKTIVA 1 Kas 68.597 55.437 2 Penempatan pada Bank Indonesia a. Giro Bank Indonesia 1.410.533 982.799 b. Sertifikat Bank Indonesia 743.202 800.000 c. Lainnya

Lebih terperinci

PT EVERGREEN INVESCO Tbk DAN ENTITAS ANAK. Laporan Keuangan Konsolidasian

PT EVERGREEN INVESCO Tbk DAN ENTITAS ANAK. Laporan Keuangan Konsolidasian PT EVERGREEN INVESCO Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 DAFTAR ISI Halaman

Lebih terperinci

ii. Kredit 4,251,765 iii. Pembiayaan Syariah 40,726

ii. Kredit 4,251,765 iii. Pembiayaan Syariah 40,726 LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF Periode 1 Januari - 31 Desember 2016 (Audited) No. POS-POS 2016 PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL A. Pendapatan dan Beban Bunga 1. Pendapatan Bunga a. Rupiah

Lebih terperinci

PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. LAPORAN KEUANGAN

PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. LAPORAN KEUANGAN LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2017 dan 2016 (Tidak Diaudit) LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 MARET 2017 dan 2016 DAFTAR ISI Halaman Surat Pernyataan Direksi Laporan Posisi Keuangan... 1-2 Laporan Laba Rugi

Lebih terperinci

PT. Pacific Strategic Financial Tbk dan Anak Perusahaan

PT. Pacific Strategic Financial Tbk dan Anak Perusahaan Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 30 September 2011 ( Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain ) Catatan 30 September 2011 31 Desember 2010 Aset Kas dan setara kas 2e,2k, 5 181.713.580.752 8.316.271.784

Lebih terperinci

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 30 JUNI 2015 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2014 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR

Lebih terperinci

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN PERIODE 31 Maret 2018 (TIDAK DIAUDIT) 31 Maret 2017 ( TIDAK DIAUDIT) DAN PERIODE 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT) Bapepam LK 0318 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN. PT BANK MEGA Tbk. Tanggal : 30 September 2015

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN. PT BANK MEGA Tbk. Tanggal : 30 September 2015 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN PT MEGA Tbk. Tanggal : 30 September 015 POS POS ASET 1. Kas 986,868. Penempatan pada Bank Indonesia 7,735,495 3. Penempatan pada bank lain 1,190,04 4. Tagihan spot

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN. PT BANK MEGA Tbk. Tanggal : 30 September 2016

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN. PT BANK MEGA Tbk. Tanggal : 30 September 2016 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN PT MEGA Tbk. Tanggal : 30 September 016 POS POS ASET 1. Kas 1,047,66. Penempatan pada Bank Indonesia 4,38,991 3. Penempatan pada bank lain 84,107 4. Tagihan spot

Lebih terperinci

Per 31 Oktober 2016 (dalam jutaan Rupiah)

Per 31 Oktober 2016 (dalam jutaan Rupiah) LAPORAN PUBLIKASI BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BANTEN TBK Jl. RS Fatmawati No. 12A, Jakarta Selatan Telp. 021-7234666 Per 31 Oktober 2016 (dalam jutaan Rupiah) POS-POS NOMINAL

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN. PT BANK MEGA Tbk. Tanggal : 31 Oktober 2016

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN. PT BANK MEGA Tbk. Tanggal : 31 Oktober 2016 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN PT MEGA Tbk. Tanggal : 31 Oktober 016 POS POS ASET 1. Kas 1,084,590. Penempatan pada Bank Indonesia 4,635,441 3. Penempatan pada bank lain 1,563,604 4. Tagihan

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN. PT BANK MEGA Tbk. Tanggal : 31 Oktober 2017

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN. PT BANK MEGA Tbk. Tanggal : 31 Oktober 2017 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN PT MEGA Tbk. Tanggal : 31 Oktober 017 POS POS ASET 1. Kas 1,086,199. Penempatan pada Bank Indonesia 5,314,067 3. Penempatan pada bank lain,730,938 4. Tagihan spot

Lebih terperinci

PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. LAPORAN KEUANGAN. Per 30 Juni 2014 dan 2013

PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. LAPORAN KEUANGAN. Per 30 Juni 2014 dan 2013 LAPORAN KEUANGAN Per 30 Juni 2014 dan 2013 LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2014 DAN 2013 DAFTAR ISI Halaman Surat Pernyataan Direksi Laporan Posisi Keuangan. 1-2 Laporan Laba Rugi Komprehensif... 3 Laporan

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN. PT BANK MEGA Tbk. Tanggal : 28 Februari 2017

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN. PT BANK MEGA Tbk. Tanggal : 28 Februari 2017 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN PT MEGA Tbk. Tanggal : 8 Februari 017 POS POS ASET 1. Kas 1,133,453. Penempatan pada Bank Indonesia 7,351,174 3. Penempatan pada bank lain 1,561,55 4. Tagihan spot

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN BULANAN PERIODE 31 DESEMBER 2017 (Dalam Jutaan Rupiah) No. POS - POS 31 DESEMBER 2017 ASET 1. Kas 37,590 2.

LAPORAN POSISI KEUANGAN BULANAN PERIODE 31 DESEMBER 2017 (Dalam Jutaan Rupiah) No. POS - POS 31 DESEMBER 2017 ASET 1. Kas 37,590 2. LAPORAN POSISI KEUANGAN ASET 1. Kas 37,590 2. Penempatan pada Bank Indonesia 1,206,840 3. Penempatan pada bank lain 59,439 4. Tagihan spot dan derivatif - 5. Surat berharga a. Diukur pada nilai wajar melalui

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Desember 2015 (Unaudited)

LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Desember 2015 (Unaudited) LAPORAN POSISI KEUANGAN POS POS ASET 1. Kas 28.470.316 2. Penempatan pada Bank Indonesia 95.635.319 3. Penempatan pada bank lain 24.146.273 4. Tagihan spot dan derivatif 13.102 5. Surat berharga a. Diukur

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Januari 2016 (Unaudited)

LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Januari 2016 (Unaudited) LAPORAN POSISI KEUANGAN POS POS ASET 1. Kas 20.110.663 2. Penempatan pada Bank Indonesia 79.527.736 3. Penempatan pada bank lain 17.394.631 4. Tagihan spot dan derivatif 281 5. Surat berharga a. Diukur

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 30 Juni 2015

LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 30 Juni 2015 LAPORAN POSISI KEUANGAN POS POS ASET 1. Kas 18.819.152 2. Penempatan pada Bank Indonesia 79.253.524 3. Penempatan pada bank lain 16.633.391 4. Tagihan spot dan derivatif 722 5. Surat berharga a. Diukur

Lebih terperinci

BANK ROYAL INDONESIA PERIODE : 28 FEBRUARI 2018

BANK ROYAL INDONESIA PERIODE : 28 FEBRUARI 2018 LAPORAN POSISI KEUANGAN/NERACA BULANAN PERIODE : 28 FEBRUARI 208 POS - POS ASET. Kas 0.357 2. Penempatan pada Bank Indonesia 6.583 3. Penempatan pada bank lain 2.702 4. Tagihan spot dan derivatif 5. Surat

Lebih terperinci

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) DAFTAR ISI Halaman Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen

Lebih terperinci

BANK SHINHAN INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA)

BANK SHINHAN INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BANK SHINHAN INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) ASET 1. Kas 16,800 17,859 2. Penempatan pada Bank Indonesia 271,059 168,240 3. Penempatan pada bank lain 507,862 1,118,200 4. Tagihan spot dan derivatif

Lebih terperinci

TOTAL ASET 85,982,283

TOTAL ASET 85,982,283 LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN ASET 1. Kas 1,123,362 2. Penempatan pada Bank Indonesia 8,684,778 3. Penempatan pada bank lain 2,087,488 4. Tagihan spot dan derivatif 3,975 5. Surat berharga:

Lebih terperinci

TOTAL ASET 84,802,795

TOTAL ASET 84,802,795 LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN ASET 1. Kas 1,256,517 2. Penempatan pada Bank Indonesia 9,020,664 3. Penempatan pada bank lain 1,917,892 4. Tagihan spot dan derivatif 43,652 5. Surat berharga:

Lebih terperinci

TOTAL ASET 84,923,383

TOTAL ASET 84,923,383 LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN ASET 1. Kas 1,217,214 2. Penempatan pada Bank Indonesia 8,457,923 3. Penempatan pada bank lain 1,088,927 4. Tagihan spot dan derivatif 7,487 5. Surat berharga:

Lebih terperinci

TOTAL ASET 83,967,262

TOTAL ASET 83,967,262 LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN ASET 1. Kas 1,178,137 2. Penempatan pada Bank Indonesia 8,446,926 3. Penempatan pada bank lain 1,690,067 4. Tagihan spot dan derivatif 253 5. Surat berharga: 5,850,999

Lebih terperinci

TOTAL ASET

TOTAL ASET LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN ASET 1. Kas 1.122.024 2. Penempatan pada Bank Indonesia 9.223.085 3. Penempatan pada bank lain 1.694.438 4. Tagihan spot dan derivatif 105 5. Surat berharga: 5.775.137

Lebih terperinci

TOTAL ASET

TOTAL ASET LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN ASET 1. Kas 1.312.028 2. Penempatan pada Bank Indonesia 8.824.905 3. Penempatan pada bank lain 1.980.257 4. Tagihan spot dan derivatif 1.624 5. Surat berharga:

Lebih terperinci

TOTAL ASET 89,648,272

TOTAL ASET 89,648,272 LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN ASET 1. Kas 1,581,513 2. Penempatan pada Bank Indonesia 11,660,113 3. Penempatan pada bank lain 3,242,369 4. Tagihan spot dan derivatif 1,098 5. Surat berharga:

Lebih terperinci

TOTAL ASET 88,075,236

TOTAL ASET 88,075,236 LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN ASET 1. Kas 1,294,085 2. Penempatan pada Bank Indonesia 8,684,113 3. Penempatan pada bank lain 1,089,865 4. Tagihan spot dan derivatif 350 5. Surat berharga: 5,230,104

Lebih terperinci

TOTAL ASET 85,932,429

TOTAL ASET 85,932,429 LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN ASET 1. Kas 1,236,095 2. Penempatan pada Bank Indonesia 7,080,589 3. Penempatan pada bank lain 1,105,201 4. Tagihan spot dan derivatif 35,413 5. Surat berharga:

Lebih terperinci

TOTAL ASET 85,474,937

TOTAL ASET 85,474,937 LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN ASET 1. Kas 1,229,632 2. Penempatan pada Bank Indonesia 8,069,150 3. Penempatan pada bank lain 1,108,366 4. Tagihan spot dan derivatif 675 5. Surat berharga: 4,830,077

Lebih terperinci

TOTAL ASET 87,302,409

TOTAL ASET 87,302,409 LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN ASET 1. Kas 1,126,306 2. Penempatan pada Bank Indonesia 9,015,894 3. Penempatan pada bank lain 1,125,987 4. Tagihan spot dan derivatif 21,003 5. Surat berharga:

Lebih terperinci

TOTAL ASET 87,686,543

TOTAL ASET 87,686,543 LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN ASET 1. Kas 1,128,229 2. Penempatan pada Bank Indonesia 9,197,289 3. Penempatan pada bank lain 842,333 4. Tagihan spot dan derivatif 14,004 5. Surat berharga: 6,134,587

Lebih terperinci

TOTAL ASET 87,035,918

TOTAL ASET 87,035,918 LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN ASET 1. Kas 1,268,260 2. Penempatan pada Bank Indonesia 11,643,950 3. Penempatan pada bank lain 981,207 4. Tagihan spot dan derivatif 2,338 5. Surat berharga: 6,298,959

Lebih terperinci

TOTAL ASET 81,190,623

TOTAL ASET 81,190,623 LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN ASET 1. Kas 1,188,987 2. Penempatan pada Bank Indonesia 7,488,609 3. Penempatan pada bank lain 990,536 4. Tagihan spot dan derivatif 67,956 5. Surat berharga: 5,868,588

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS - POS ASET 1. Kas 138,248 2. Penempatan pada Bank Indonesia 1,967,265 3. Penempatan pada bank lain 488,298 4. Tagihan spot dan derivatif 577 5. Surat berharga

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS - POS ASET 1. Kas 124,877 2. Penempatan pada Bank Indonesia 1,489,384 3. Penempatan pada bank lain 394,768 4. Tagihan spot dan derivatif 74,842 5. Surat berharga

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS - POS ASET 1. Kas 97,734 2. Penempatan pada Bank Indonesia 2,540,949 3. Penempatan pada bank lain 1,189,868 4. Tagihan spot dan derivatif 5,950 5. Surat berharga

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS - POS ASET 1. Kas 88,246 2. Penempatan pada Bank Indonesia 2,217,499 3. Penempatan pada bank lain 334,458 4. Tagihan spot dan derivatif 1,286 5. Surat berharga

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS - POS ASET 1. Kas 106,921 2. Penempatan pada Bank Indonesia 2,652,083 3. Penempatan pada bank lain 560,019 4. Tagihan spot dan derivatif 4,903 5. Surat berharga

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS - POS ASET 1. Kas 89,341 2. Penempatan pada Bank Indonesia 2,106,222 3. Penempatan pada bank lain 284,267 4. Tagihan spot dan derivatif 23,154 5. Surat berharga

Lebih terperinci

PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2014 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (AKUN-AKUN PADA

Lebih terperinci

Per 31 Mei 2017 (dalam jutaan Rupiah)

Per 31 Mei 2017 (dalam jutaan Rupiah) LAPORAN POSISI KEUANGAN ASET Kas 169,726 Penempatan pada Bank Indonesia 1,019,319 Penempatan pada bank lain 91,015 Tagihan spot dan derivatif - Surat berharga 1,096,262 a. Diukur pada nilai wajar melalui

Lebih terperinci

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 30 SEPTEMBER (dalam jutaan rupiah) POS - POS 30 SEPTEMBER 2015

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 30 SEPTEMBER (dalam jutaan rupiah) POS - POS 30 SEPTEMBER 2015 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 204,546 2. Penempatan pada Bank Indonesia 7,571,110 3. Penempatan pada bank lain 1,250,337 4. Tagihan spot dan derivatif 2,616,986 5. Surat

Lebih terperinci

Per 31 Agustus 2017 (dalam jutaan Rupiah)

Per 31 Agustus 2017 (dalam jutaan Rupiah) ASET Kas 137,700 Penempatan pada Bank Indonesia 942,327 Penempatan pada bank lain 55,892 Tagihan spot dan derivatif - Surat berharga 686,194 a. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi 141,360

Lebih terperinci

Per 31 Januari 2018 (dalam jutaan Rupiah)

Per 31 Januari 2018 (dalam jutaan Rupiah) ASET Kas 106,546 Penempatan pada Bank Indonesia 1,001,210 Penempatan pada bank lain 39,524 Tagihan spot dan derivatif - Surat berharga 546,745 a. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi - b.

Lebih terperinci

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 30 SEPTEMBER (dalam jutaan rupiah) POS - POS 30 SEPTEMBER 2016

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 30 SEPTEMBER (dalam jutaan rupiah) POS - POS 30 SEPTEMBER 2016 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 197,711 2. Penempatan pada Bank Indonesia 4,095,629 3. Penempatan pada bank lain 927,102 4. Tagihan spot dan derivatif 1,284,113 5. Surat berharga

Lebih terperinci

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 30 SEPTEMBER (dalam jutaan rupiah) POS - POS 30 SEPTEMBER 2017

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 30 SEPTEMBER (dalam jutaan rupiah) POS - POS 30 SEPTEMBER 2017 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 235,221 2. Penempatan pada Bank Indonesia 6,405,563 3. Penempatan pada bank lain 1,078,107 4. Tagihan spot dan derivatif 1,019,212 5. Surat

Lebih terperinci