BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Profil Bank bjb Visi Bank bjb Misi Bank bjb Struktur Organisasi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Profil Bank bjb Visi Bank bjb Misi Bank bjb Struktur Organisasi"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Profil Bank bjb Bank bjb merupakan salah satu Bank Umum milik Pemerintah Daerah di Indonesia yang memiliki nasabah utama berupa perorangan, karyawan, koperasi, BUMD, BUMN, beserta institusi lainnya baik Pemerintah maupun swasta. Bank bjb didirikan pada tahun 1961 dan berkantor pusat di Kota Bandung. Hingga akhir tahun 2013, Bank bjb memiliki 62 Kantor Cabang, 304 Kantor Cabang Pembantu, 266 Kantor Kas, 107 Payment Point, 11 mobil kas dan ATM. Jumlah nasabah simpanan yang dimiliki oleh Bank bjb sebanyak pihak yang terdiri dari 85,13% nasabah ritel, 7,04% nasabah korporasi, 0,40% nasabah pemerintah dan nasabah institusional sebesar 7,43%. Selain itu Bank bjb juga telah menyalurkan pinjamannya kepada debitur di seluruh daerah operasional Bank bjb yang terdiri dari 43,9% debitur kredit konsumer, 40,2% debitur kredit guna bhakti (KGB), 3,7% debitur kredit pensiun dan sebesar 12,2% debitur kredit mikro (Annual Report Bank bjb 2013) Visi Bank bjb Menjadi sepuluh Bank terbesar dan berkinerja baik di Indonesia Visi ini merupakan penjabaran dari keinginan yang kuat dari para stakeholder Bank bjb supaya Bank bjb dapat tumbuh dan berkembang menjadi salah satu dari sepuluh bank terbesar dan berkinerja baik di Indonesia (Annual Report Bank bjb 2013) Misi Bank bjb a. Penggerak dan pendorong laju perekonomian daerah b. Melaksanakan penyimpanan uang daerah c. Salah satu sumber pendapatan asli daerah (Annual Report Bank bjb 2013) Struktur Organisasi Dalam suatu perusahaan atau lembaga tertentu, diperlukan adanya kegiatan-kegiatan manusia yang baik dan terarah. Bank bjb didukung oleh struktur organisasi dimana masingmasing divisi dalam struktur tersebut dibagi berdasarkan dengan bidang bisnisnya. Dengan adanya pengelompokan tugas dalam organisasi tersebut, seluruh kegiatannya dapat berjalan lancar sebagaimana yang diharapkan oleh sebuah organisasi. Kantor Cabang Tamansari Bandung memiliki struktur organisasi yang dapat dilihat pada gambar

2 Gambar 1.1 Struktur Oganisasi Kantor Cabang Tamansari Bandung KANTOR WILAYAH KANTOR CABANG DIVISI OPERASION AL DIVISI BISNIS KOMERSIAL, INSTITUSION AL & MIKRO DIVISI BISNIS KONSUMER & KPR DIVISI KONTROL INTERNAL CABANG KANTOR CABANG PEMBANTU OFFICER OFFICER OFFICER OFFICER OFFICER STAFF STAFF STAFF STAFF STAFF CUSTOMER SERVICE CUSTOMER SERVICE TELLER TELLER Sumber: Data Internal Bank bjb Kantor Cabang Tamansari Produk dan Layanan Bank bjb Dalam mencapai visi, misi dan fungsinya, Bank bjb memiliki berbagai macam bidang usaha yang meliputi: a. Bidang Consumer, terdiri dari bjb Deposito, bjb Giro Perorangan, bjb Kredit Guna Bhakti, bjb KPR, Reksa Dana, Simpeda, TabunganKu, bjb Tandamata, bjb Tandamata berjangka, bjb Tandamata Gold dan bjb Tandamata Purnabakti. b. Bidang Micro, terdiri dari bjb Kredit BPR, bjb Kredit Kopkar, bjb KKPE (Kredit Ketahanan Pangan dan Energi), bjb Kredit Mikro Utama, bjb Kridamas, bjb KUR, bjb SSRG (Skema Subsidi Resi Gudang) dan Kredit Cinta Rakyat Jawa Barat c. Bidang Commercial, terdiri dari bjb Deposito Korporasi, bjb Garansi Bank, bjb Giro Korporasi, bjb Kredit Investasi Umum, bjb Kredit Modal Kerja, bjb Kredit Sindikasi, Pemberian Kredit Kepada Perusahaan Pembiayaan dan bjb Pinjaman Daerah 2

3 d. Bidang Treasury, terdiri dari Capital Market Product, bjb Money Changer, Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK), Dealing Room, Foreign Exchange Trading, Hedging Instrument, Money Market Account, ORI 010. e. Bidang International, terdiri dari bjb Deposito Valas, bjb Giro Valas, bjb Remittance, SKBDN, bjb Tandamata Dollar dan Trade Finance and Services. f. Bidang Layanan, terdiri dari bjb Precious, Inkaso, bjb Kas Mobil Keliling dan Safe Deposit Box. ( diakses 11 Maret 2014). 1.2 Latar Belakang Penelitian Proses manajemen strategis banyak dipakai oleh perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil. Semua perusahaan memiliki strategi yang digunakan sebagai cara untuk mencapai tujuan bisnisnya. Sebuah perusahaan yang memiliki rencana ke depan memiliki kemungkinan lebih besar untuk dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Visi dan misi menjadi cerminan maksud dan tujuan dari suatu perusahaan. Begitu pula yang dimiliki oleh Bank bjb. Bank bjb memiliki visi yang merupakan penjabaran dari keinginan yang kuat dari para stakeholder Bank bjb supaya Bank bjb dapat tumbuh dan berkembang menjadi salah satu dari sepuluh bank terbesar dan berkinerja baik di Indonesia. Dalam mewujudkan visinya, Bank bjb merumuskan tiga misi yaitu: 1) Penggerak dan pendorong laju perekonomian daerah, 2) Melaksanakan penyimpanan uang daerah, 3) Salah satu sumber pendapatan asli daerah. Dalam rangka mencapai visinya, Bank bjb diarahkan untuk menjadi bank nasional yang tumbuh berkesinambungan dengan tingkat profitabilitas tinggi dan unggul dalam bidang pelayanan. Sehingga Bank bjb dapat tumbuh menjadi bank yang lebih besar (bigger), lebih kuat (stronger) dan lebih baik (better) (Annual Report Bank bjb 2013). Keseriusan Bank bjb untuk mencapai visinya tercermin dari aset yang senantiasa tumbuh hingga menjadi lebih besar seperti pada gambar 1.2. Gambar 1.2 Pertumbuhan Aset Bank bjb Tahun Sumber : Annual Report Bank bjb

4 Berdasarkan gambar 1.2 dapat diketahui pertumbuhan aset selama empat tahun terakhir terus bertumbuh. Meskipun pada tahun 2013 hanya mengalami pertumbuhan yang lebih rendah dari tahun-tahun sebelumnya yaitu sebesar 0,16%. Hal ini membuat Bank bjb bertahan di peringkat ke-13 sebagai bank terbesar berdasarkan aset di Indonesia versi survei Majalah Investor (Investor XVI/252 Juni 2014). Pertumbuhan struktur permodalan yang kuat pun dibuktikan melalui masuknya Bank bjb ke dalam kelompok BUKU 3 atau kelompok bank dengan modal inti Rp 5 triliun sampai di bawah Rp 30 triliun di tahun Pengelompokan ini merupakan pengelompokan bank sesuai dengan aturan Bank Indonesia mengenai Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU). Kuatnya struktur modal Bank bjb membuat kegiatan usaha yang dapat dilakukan oleh Bank bjb menjadi lebih luas, serta dapat meningkatkan kepercayaan nasabah dalam melakukan aktivitas kegiatan perbankannya melalui Bank bjb. Biro Riset Infobank mencatat pada akhir 2013 modal inti Bank bjb tumbuh 12,46% menjadi Rp5,63 triliun dari Rp5,01 triliun pada tahun 2012 (Infobank Vol XXXVI No 423 Juni 2014). Dilihat dari rasio kecukupan modal (CAR) yang dimiliki Bank bjb pada tahun 2013 yaitu sebesar 16,51% mengalami penurunan sebesar 1,6% dari tahun sebelumnya. Meskipun mengalami sedikit penurunan rasio ini masih berada jauh di atas batas rasio yang ditentukan oleh regulator yaitu sebesar 8% (Annual Report Bank bjb 2013). Di sisi lain secara umum perbankan Indonesia tumbuh cukup pesat beberapa tahun belakangan ini. Pertumbuhan kredit perbankan Indonesia berada di atas pertumbuhan dana pihak ketiga. Hal ini seperti yang dapat dilihat pada gambar 1.3. Gambar 1.3 Pertumbuhan Kredit dan Dana Pihak Ketiga Perbankan Indonesia Tahun Sumber : Bank Indonesia Berdasarkan gambar 1.3 dapat diketahui bahwa rata-rata pertumbuhan DPK selama empat tahun terakhir sekitar 17% per tahun, sedangkan pertumbuhan kredit rata-rata 23% per tahun. Pertumbuhan dana pihak ketiga yang lebih rendah dibandingkan pertumbuhan kredit menjadi salah satu tantangan industri perbankan Indonesia dalam persoalan likuiditas dimana ketersediaan dana nantinya akan menurun, sehingga dapat memicu persaingan mendapatkan dana di pasar. 4

5 Fenomena pertumbuhan dana pihak ketiga yang lebih rendah dibandingkan pertumbuhan kredit pun dialami oleh Bank bjb. Pertumbuhan dana pihak ketiga Bank bjb dapat dilihat pada gambar 1.4. Gambar 1.4 Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga Bank bjb Tahun (dalam Jutaan Rupiah) Sumber : Annual Report Bank bjb 2013 Berdasarkan gambar 1.4 dapat diketahui dana pihak ketiga terus bertumbuh. Hingga akhir 2013, Bank bjb berhasil menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp 61,2 triliun atau mengalami pertumbuhan sebesar 4,5% dibanding posisi pada tahun Sementara itu, pertumbuhan kredit yang dimiliki oleh Bank bjb mencapai 27,57% atau menjadi Rp 48,90 triliun dari Rp 38,33 triliun pada Peningkatan tersebut didukung oleh pertumbuhan kredit consumer dan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) yang masing-masing secara tahunan tumbuh 27,5% dan 127,2%. Sementara itu kredit mikro Bank bjb tercatat tumbuh 17,8% atau menjadi Rp 5,35 triliun pada akhir tahun 2013 (Annual Report Bank bjb 2013). Pertumbuhan dana pihak ketiga yang lebih rendah dibandingkan pertumbuhan kredit pun berdampak pada rasio LDR (Loan Deposit Ratio) yang dimiliki Bank bjb. Hingga akhir tahun 2013, Bank bjb memiliki rasio LDR sebesar 96,47%. Rasio ini mengalami kenaikan dibanding tahun 2012 yang hanya sebesar 74,09% (Annual Report Bank bjb 2013). Bank Indonesia sendiri telah menetapkan dalam Peraturan Bank Indonesia No. 15 Tahun 2013 bahwa rasio komposisi antara jumlah kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana pihak ketiga (loan deposit ratio-ldr) tidak lebih dari 110%. Produk tabungan menjadi salah satu produk yang memiliki target pertumbuhan yang cukup tinggi untuk dapat mendukung pertumbuhan dana pihak ketiga. Bank bjb menetapkan target pertumbuhan tabungan untuk tahun 2014 di atas pertumbuhan rata-rata perbankan nasional yaitu sebesar 22%. Hal ini membuat Bank bjb harus mengintensifkan pertumbuhan tabungan melalui 5

6 optimalisasi penetrasi pasar (Annual report Bank bjb 2013). Berdasarkan Analyst Meeting 4Q 2013 Bank bjb Presentation, hingga akhir tahun 2013 Bank bjb berhasil menghimpun dana pihak ketiganya sebanyak 58% berasal dari wilayah Jawa Barat. Di wilayah Jawa Barat sendiri Bank bjb terus mengalami peningkatan jumlah nasabah dari tahun 2010 hingga tahun Hal tersebut dapat dilihat pada gambar 1.5. Gambar 1.5 Pertumbuhan Jumlah Nasabah Bank bjb Wilayah Jawa Barat Tahun Sumber: Analyst Meeting 4Q 2013 Bank bjb Presentation Pertumbuhan jumlah nasabah Bank bjb di wilayah Jawa Barat juga mendukung peningkatan market share dalam penghimpunan dana pihak ketiga di Jawa Barat seperti yang dapat dilihat pada gambar 1.6. Gambar 1.6 Pertumbuhan Market Share Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Bank bjb di Jawa Barat Tahun Sumber: Analyst Meeting 4Q 2013 Bank bjb Presentation Salah satu kota yang telah menjadi pangsa pasar Bank bjb di Jawa Barat adalah Kota Bandung. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya jumlah jaringan kantor Bank bjb yang beroperasi di Kota Bandung. Hingga akhir tahun 2013, Bank bjb memiliki satu Kantor Pusat, lima Kantor Cabang, 40 Kantor Cabang Pembantu, 21 Kantor Kas, sembilan Payment Point dan 121 ATM 6

7 yang beroperasi di Kota Bandung ( diakses 13Mei 2014). Pada tahun 2013 inflasi Kota Bandung berada pada kisaran 7,97%. Ini mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan tahun 2012 yang berada di tingkat 4,02%. Inflasi di Kota Bandung ini relatif lebih kecil jika dibandingkan dengan tingkat inflasi secara nasional yang berada di tingkat 8,38% (Data Makro Kota Bandung 2013). Perkembangan teknologi informasi pun mempengaruhi perkembangan industri perbankan. Bank bjb juga melakukan peningkatan kualitas layanan elektronik melalui dukungan teknologi informasi yang memadai dengan pengembangan layanan Internet Banking dan Mobile Banking (Annual Report Bank bjb 2013). Menurut hasil survei yang dilakukan oleh Mars Indonesia pada tahun 2012, menyebutkan bahwa nasabah di Kota Bandung merupakan nasabah yang paling aware terhadap internet banking dibandingkan kota-kota lain dengan porsi 39,3%. Namun tingkat awareness internet banking yang sudah lumayan tinggi, tidak diikuti dengan tingkat penetrasinya yang hanya sebesar 7,2%. Selain itu, pemanfaatan ponsel yang kini semakin canggih ternyata memberikan kemudahan dalam pelayanan perbankan dengan menggunakan mobile banking. Tingkat awareness nasabah di Kota Bandung terhadap mobile banking sebesar 57,6% dengan tingkat penetrasinya sebesar 33% (MARS Newsletter,vol.05, Maret 2013). Dalam pertumbuhan penduduk Kota Bandung, dari tahun 2010 hingga 2013 menunjukkan pertumbuhan yang positif seperti yang dapat dilihat pada gambar 1.7. Gambar 1.7 Pertumbuhan Penduduk Kota Bandung Tahun Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Bandung 2013 Pertumbuhan penduduk dari tahun ke tahun yang positif didukung pula dengan taraf kualitas fisik maupun non fisik penduduknya yang lebih baik. Hal ini dapat dilihat dari Indeks Pembangunan Manusia Kota Bandung pada tahun 2012 sebesar 76,86 lebih tinggi dibandingkan Indeks Pembangunan Manusia secara nasional yang sebesar 73,29 (Data Makro Kota Bandung 2013). Melalui jaringan kantor yang terdapat di Kota Bandung membuat Bank bjb mampu memberikan layanan kepada para nasabahnya salah satunya di Kantor Cabang Tamansari. 7

8 Berdasarkan hasil observasi melalui wawancara dengan Divisi Bisnis Konsumer & KPR Cabang Tamansari, Bapak Moch. Arief H, Kantor Cabang Tamansari merupakan Kantor Cabang yang paling lama berdiri di Kota Bandung setelah Kantor Cabang Utama yang terletak di Jalan Braga. Hal ini membuat Kantor Cabang Tamansari dipercaya oleh Pemerintah Kota Bandung untuk mengelola kas daerah Kota Bandung. Oleh karena itu, Kantor Cabang Tamansari membuat satu Kantor Kas dan satu Kantor Cabang Pembantu yang terletak di dekat kawasan Kantor Pemerintah Kota untuk mempermudah melayani Pemerintah Kota Bandung. Kewenangan yang dimiliki oleh Kantor Cabang Tamansari untuk mengelola kas daerah termasuk penyimpanan pendapatan dan pengeluaran belanja daerah. Tahun 2012 Kota Bandung memiliki pendapatan asli daerah sekitar Rp 834 juta. Pendapatan asli daerah Kota Bandung sebesar 79% berasal dari hasil pajak daerah yang terdiri dari pajak hotel, restoran, hiburan, pajak bumi dan bangunan hingga pajak air bawah tanah. (Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Walikota Bandung 2012). Perolehan pajak ini memiliki potensi untuk terus meningkat setiap tahunnya mengingat Kota Bandung memiliki laju pertumbuhan ekonomi (LPE) yang menunjukkan peningkatan yang positif selama tahun LPE merupakan laju perolehan nilai tambah dari seluruh kegiatan ekonomi atas dasar harga konstan pada suatu wilayah. Pada tahun 2010 LPE Kota Bandung mencapai 8,45% dan pada tahun 2012 mengalami kenaikan menjadi 8,98%. Tingkat LPE Kota Bandung ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan kinerja LPE secara secara nasional yang hanya sebesar 6,21% (Data Makro Kota Bandung 2013). Sementara itu sekitar 46% anggaran belanja kas daerah Kota Bandung ditujukan untuk belanja pegawai. Belanja ini digunakan untuk pembayaran gaji pegawai dan tambahan penghasilan Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung (Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Walikota Bandung 2012). Menurut Moch Arief H, kondisi Kantor Cabang Tamansari yang secara langsung sebagai pemegang kas daerah Kota Bandung, membuat dana yang dihimpun oleh Kantor Cabang Tamansari paling besar dibandingkan kantor cabang lainnya di Kota Bandung. Oleh karena itu, Bank bjb Cabang Tamansari memiliki target penghimpunan dana yang lebih besar dibandingkan kantor cabang lain di Kota Bandung. Hal ini didukung oleh pernyataan Bagian Marketing Unit Bisnis Konsumer Cabang Tamansari yang menyebutkan bahwa, Kantor Cabang Tamansari secara target memiliki angka yang lebih tinggi dibanding cabang lain dan untuk tahun 2013 target pencapaian bjb Tandamata 95% terealisasi sesuai dengan target yang ditetapkan sebelumnya. Dalam rangka mendukung strategi penetrasi pasar yang telah ditetapkannya, Bank bjb melakukan penambahan jumlah jaringan di pusat keramaian serta optimalisasi fungsi ATM melalui penambahan fitur layanan juga akan dilakukan Bank bjb untuk menunjang peningkatkan jumlah rekening. Menurut Moch. Arief H, Kantor Cabang Tamansari juga merupakan kantor cabang yang memiliki jaringan kantor paling banyak kedua setelah Kantor Cabang Utama di Kota Bandung. Tahun 2012 Kantor Cabang Tamansari hanya memiliki tiga Kantor Cabang Pembantu 8

9 serta tiga Kantor Kas dua Payment Point yang terletak di Unpas dan Dishub Kota Bandung. Kini Kantor Cabang Tamansari telah membuka empat Kantor Cabang Pembantu baru yang terdapat di daerah Kosambi, Jalan Juanda, Jalan Abdul Rahman Saleh dan Jalan Djundjunan. Ditambah lagi sebanyak lebih dari 35 unit mesin ATM Bank bjb yang beroperasi di Kota Bandung dikelola oleh Kantor Cabang Tamansari. Hal ini membuat jaringan kantor dari Kantor Cabang Tamansari sebagai induknya lebih luas dalam menjangkau para nasabahnya guna mendukung strategi penetrasi pasar di Kota Bandung. Bank bjb memiliki produk Tabungan yang bernama Tabungan bjb Tandamata. Tabungan bjb Tandamata (Tabungan Anda Masa Mendatang) adalah produk tabungan yang dibuat untuk menjangkau golongan masyarakat kecil dan menengah, melalui setoran awal yang relatif ringan. Setoran awal untuk produk Tabungan bjb Tandamata yaitu minimal sebesar Rp ,- dengan biaya adminstrasi sebesar Rp 2.500,- dan tingkat suku bunga hingga 2,5%. Selain memperoleh bunga tabungan, nasabah bjb Tandamata pun mendapatkan Kartu ATM Bank bjb yang berfungsi sebagai kartu ATM dan kartu debit yang dapat digunakan untuk berbelanja dan pembayaran lainnya di seluruh ATM Bank bjb, ATM Bersama dan Prima. Fasilitas yang ditawarkan oleh produk bjb Tandamata dapat dimiliki oleh seluruh nasabah yang telah melakukan pembukaan rekening ( diakses 14 Maret 2014). Hingga akhir tahun 2013, Bank bjb memiliki berbagai jenis produk tabungan bjb Tandamata dan produk tabungan lain yang harus dikeluarkan atas program dari Pemerintah. Meskipun Bank bjb menjual berbagai produk Tabungan bjb Tandamata yang masing-masing memiliki segmen pasar yang berbeda, Tabungan bjb Tandamata (Tabungan Anda Masa Datang) mampu menghimpun dana nasabah paling besar dibanding produk tabungan lainnya. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar 1.8. Gambar 1.8 Komposisi Penghimpunan Dana Berdasarkan Produk Tabungan Tahun 2013 Sumber: Annual Report Bank bjb

10 Produk Tabungan bjb Tandamata (Tabungan Anda Masa Datang), diposisikan Bank bjb sebagai produk yang dapat mempersiapkan simpanan dana untuk masa mendatang bagi para nasabahnya dengan lebih baik. Hal ini dapat dilihat dari tagline Tabungan bjb Tandamata yaitu Menjadikan Persiapan Masa Depan Anda Lebih Baik. Produk Tabungan bjb Tandamata menjadi alat menjalin hubungan dekat dengan para nasabahnya. Tabungan menjadi layanan awal yang nantinya nasabah Bank bjb bisa mengakses layanan lainnya seperti layanan kredit mikro, KPR atau lainnya ( diakses 30 Maret 2014). Para nasabah Tabungan bjb Tandamata pun memiliki kesempatan untuk ikut serta dalam program Petik Hadiah Bank bjb. Petik Hadiah Bank bjb merupakan program undian berhadiah Bank bjb yang diselenggarakan dalam rangka meningkatkan customer loyalty dan juga sebagai bentuk apresiasi Bank bjb kepada para nasabah tabungan bjb. Bagi nasabah yang memiliki saldo tabungan minimal Rp 1 Juta secara otomatis mendapatkan nomor undian. Sehingga semakin banyak saldo tabungan, semakin besar pula kesempatan untuk memperoleh hadiah undian Petik Hadiah Bank bjb. ( diakses 1 Maret 2014). Setiap akhir tahun Bank bjb mengadakan promosi Gebyar Akhir Tahun Tandamata, dimana promosi ini memberikan tingkat suku bunga tabungan setinggi tingkat suku bunga deposito. Dengan minimal saldo tertentu nasabah tabungan bjb Tandamata dapat memperoleh bunga sebesar bunga deposito yaitu sebesar 6%. Promosi ini dilakukan karena Bank bjb menilai, bunga tabungan belum bisa dirasakan oleh nasabah ( diakses 20 April 2014). Selain itu, promosi melalui media massa pun dilakukan oleh Bank bjb baik mempromosikan produkproduknya maupun event-event yang disponsori oleh Bank bjb. Bank bjb beberapa kali menjadi sponsor utama untuk event di Bandung seperti Amazing Bike Race dan Road to JakJazz Festival. Beberapa event tersebut selain bertujuan untuk membentuk brand image juga bertujuan untuk memberikan customer experience untuk nasabah Bank bjb. Beberapa event yang disponsori oleh Bank bjb, pesertanya diharuskan membuka rekening tabungan bjb atau menambah saldo tabungan mereka. Sehingga melalui event-event tersebut Bank bjb dapat meningkatkan jumlah nasabah dan saldo tabungan para nasabahnya ( diakses 2 Maret 2014). Bank bjb pun mengadakan program yang menyasar komunitas di Kota Bandung seperti komunitas motor trail, bobotoh Persib dan fun bike. Program ini telah menjadi agenda tahunan yang dilaksanakan di Kota Bandung. Melalui program ini Bank bjb mensosialisasikan kegiatan menabung melalui produk Tabungan Bank bjb di kalangan komunitas dan diharapkan mampu 10

11 meningkatkan jumlah nasabah Bank bjb ( diakses 20 April 2014) Melihat persaingan industri perbankan dalam meningkatkan penghimpunan dana dari masyarakat dan potensi pasar yang dimiliki oleh Kota Bandung, sehingga diperlukan strategi pemasaran produk Tabungan yang tepat berupa bauran pemasaran untuk menggarap segmen yang dijadikan target pasar sehingga dapat mencapai posisi produk yang diinginkan. Kombinasi dari bauran pemasaran inilah yang akan menentukan apakah nasabah akan menyimpan dananya atau tidak. Kondisi Bank bjb Kantor Cabang Tamansari yang memiliki pasar Pemerintah Kota Bandung dan karyawannya untuk memperkuat penghimpunan dananya membuat penulis tertarik untuk melakukan evaluasi sejauh mana bauran pemasaran produk Tabungan bjb Tandamata dapat mempengaruhi keputusan nasabah dalam menabung. Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian yang berjudul Evaluasi Hasil Implementasi Strategi Pemasaran pada Produk Tabungan bjb Tandamata Tahun 2014 (Studi Kasus pada Bank bjb Kantor Cabang Tamansari Kota Bandung). 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian, maka penulis merumuskan beberapa permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut: a. Bagaimana kinerja bauran pemasaran berdasarkan persepsi nasabah produk Tabungan bjb Tandamata pada Kantor Cabang Tamansari Kota Bandung? b. Bagaimana keputusan nasabah Bank bjb Kantor Cabang Tamansari Kota Bandung dalam memilih produk Tabungan bjb Tandamata? c. Bagaimana pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan nasabah Bank bjb Kantor Cabang Tamansari Kota Bandung dalam memilih produk Tabungan bjb Tandamata secara simultan dan parsial? 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: a. Untuk mengetahui kinerja bauran pemasaran berdasarkan persepsi nasabah produk Tabungan bjb Tandamata pada Kantor Cabang Tamansari Kota Bandung b. Untuk mengetahui keputusan nasabah Bank bjb Kantor Cabang Tamansari Kota Bandung dalam memilih produk Tabungan bjb Tandamata c. Untuk mengetahui pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan nasabah Bank bjb Kantor Cabang Tamansari Kota Bandung dalam memilih produk Tabungan bjb Tandamata secara simultan dan parsial 11

12 1.5 Kegunaan Penelitian Kegunaan dari penelitian ini adalah: a. Aspek teoritis 1) Penelitian ini sebagai bentuk aplikasi ilmu dan teori yang dijelaskan dalam kurikulum prodi S-1 Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan Informatika sehingga dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran mengenai pengaruh kinerja bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian sebagai hasil implementasi strategi pemasaran 2) Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi tambahan khususnya penelitian tentang pengaruh kinerja bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian sebagai hasil implementasi strategi pemasaran dan dapat pula dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya. b. Aspek Praktis Bagi Bank bjb Kantor Cabang Tamansari Kota Bandung, diharapkan hasil penelitian ini bisa digunakan sebagai bahan evaluasi terhadap strategi pemasaran yang diimplementasikannya. 1.6 Sistematika Penulisan Dalam rangka memberikan gambaran yang jelas mengenai isi penelitian ini, disusun suatu sistematika penulisan yang berisi informasi mengenai materi dan hal yang dibahas dalam tiap-tiap bab. Adapun sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini berisi tentang gambaran umum objek penelitian, latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini berisi rangkuman teori, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, hipotesis dan ruang lingkup penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini berisi jenis penelitian, operasionalisasi variabel, teknik pengambilan sampel, uji validitas dan reliabilitas serta teknik analisis data. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini berisi pembahasan terhadap hasil analisis data yang diperoleh selama penelitian dilakukan. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini memuat kesimpulan dari pembahasan atas hasil penelitian serta saran yang ditujukan terutama bagi Bank bjb Kantor Cabang Tamansari Kota Bandung yang menjadi objek studi. 12

INVESTOR SUMMIT AND MARKET CAPITAL EXPO 2013

INVESTOR SUMMIT AND MARKET CAPITAL EXPO 2013 INVESTOR SUMMIT AND MARKET CAPITAL EXPO 2013 PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur, Tbk Grand City Mall & Convex Lantai 3 Surabaya 30 31 Oktober 2013 Copyright IRU BJTM Daftar Isi Perihal Halaman Perihal

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Provinsi Banten bersama-sama

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Provinsi Banten bersama-sama BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat PT. Bank Jabar Banten Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten merupakan Bank milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Provinsi Banten

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan Pada tahun 2005 PT. Sinar Mas Multiartha, Tbk yang merupakan kelompok usaha sinarmas yang berada di bawah unit usaha Financial Services mengambil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikelola oleh bank tersebut. Dalam hal penghimpunan dana masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. dikelola oleh bank tersebut. Dalam hal penghimpunan dana masyarakat yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bisnis perbankan merupakan bisnis kepercayaan. Bank harus mampu memberikan rasa aman pada nasabahnya menyangkut dana yang disimpan atau dikelola oleh bank

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI 9 BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI 2.1 Gambaran Umum Perusahaan Pendirian Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dilatar belakangi oleh Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 33 tahun 1960 tentang penentuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Daerah Jawa Barat, dikeluarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 11/PD-

BAB I PENDAHULUAN. Daerah Jawa Barat, dikeluarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 11/PD- BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usah 1.1.1 Bentuk Usaha PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten merupakan bank umum milik Pemerintah di daerah Jawa Barat dan Banten yang

Lebih terperinci

2 BAB II PROSES BISNIS PERUSAHAAN

2 BAB II PROSES BISNIS PERUSAHAAN 2 BAB II PROSES BISNIS PERUSAHAAN Menurut UU No. 10 Tahun 1998 Bab 1 Pasal 1 Ayat 1 dan 2: Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Financial inclusion merupakan suatu upaya yang bertujuan meniadakan segala bentuk hambatan terhadap akses masyarakat dalam memanfaatkan layanan jasa keuangan perbankan dengan

Lebih terperinci

ekonomi Kelas X BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK KTSP & K-13 A. Pengertian Bank Tujuan Pembelajaran

ekonomi Kelas X BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK KTSP & K-13 A. Pengertian Bank Tujuan Pembelajaran KTSP & K-13 Kelas X ekonomi BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Mendeskripsikan produk bank

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya pertumbuhan kredit perbankan sebelum krisis ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya pertumbuhan kredit perbankan sebelum krisis ekonomi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pesatnya pertumbuhan kredit perbankan sebelum krisis ekonomi dan keuangan di Indonesia pada pertengahan tahun 1997, tidak terlepas dari besarnya kemampuan perbankan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 5.1.1 Pelaksanaan strategi pemasaran produk consumer banking my First Bjb Cabang Majalengka Dari hasil observasi dan praktek kerja langsung yang telah dilakukan

Lebih terperinci

luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang profesional.

luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang profesional. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi 1.1.1 Profil Perusahaan Bank Rakyat Indonesia Bank Rakyat Indonesia adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Bank Rakyat Indonesia

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Kasmir (2008), mendefinisikan bank sebagai lembaga keuangan yang kegiatan

BAB II LANDASAN TEORI. Kasmir (2008), mendefinisikan bank sebagai lembaga keuangan yang kegiatan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Kasmir (2008), mendefinisikan bank sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang I.2 Profil Perusahaan I.2.1 Sejarah Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang I.2 Profil Perusahaan I.2.1 Sejarah Perusahaan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Berdasarkan survey Majalah InfoBank edisi Februari, Maret, dan Agustus 2004, Bank Jabar memperoleh prestasi sebagai berikut (Bank Jabar Annual Report, 2004) : - Bank

Lebih terperinci

KINERJA PERBANKAN 2008 (per Agustus 2008) R e f. Tabel 1 Sumber Dana Bank Umum (Rp Triliun) Keterangan Agustus 2007

KINERJA PERBANKAN 2008 (per Agustus 2008) R e f. Tabel 1 Sumber Dana Bank Umum (Rp Triliun) Keterangan Agustus 2007 KINERJA PERBANKAN (per ) R e f A. Sumber Dana Bank A.1. Dana Pihak Ketiga (DPK) merupakan sumber utama dana perbankan. Hingga total sumber dana bank umum mencapai Rp1.746,80 triliun atau naik 10,89% dibandingkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting dalam menunjang kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting dalam menunjang kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri perbankan memegang peranan penting dalam menunjang kegiatan perekonomian. Begitu penting perannya sehingga ada anggapan bahwa bank merupakan "nyawa

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTITUSI. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) pada awalnya bernama Bank

BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTITUSI. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) pada awalnya bernama Bank BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTITUSI A. Sejarah Ringkas Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) pada awalnya bernama Bank Pegawai Pensiunan Militer (BAPEMIL) dengan status usaha sebagai Badan Perkumpulan

Lebih terperinci

PELAKSANAAN TABUNGAN CITRA PADA PT. BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL, Tbk KANTOR CABANG UTAMA SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

PELAKSANAAN TABUNGAN CITRA PADA PT. BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL, Tbk KANTOR CABANG UTAMA SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR PELAKSANAAN TABUNGAN CITRA PADA PT. BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL, Tbk KANTOR CABANG UTAMA SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR Oleh : PUPUT APRILIA PUSPITA SARI 2013110704 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha. sejak tahun 1897 dengan nama Postspaarbank. Di era kemerdekaan,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha. sejak tahun 1897 dengan nama Postspaarbank. Di era kemerdekaan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha 1.1.1 Bentuk Usaha PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. atau yang lebih dikenal dengan nama Bank BTN memiliki sejarah yang sangat panjang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam kegiatan perekonomian, dunia perbankan sangat dibutuhkan. Hal

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam kegiatan perekonomian, dunia perbankan sangat dibutuhkan. Hal BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kegiatan perekonomian, dunia perbankan sangat dibutuhkan. Hal ini dikarenakan adanya faktor keanekaragaman masyarakat. Target utama dari kegiatan perbankan adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut UU Perbankan No.10 tahun 1998, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat

Lebih terperinci

EKUITAS LAPORAN LABA RUGI. Ekuitas

EKUITAS LAPORAN LABA RUGI. Ekuitas EKUITAS Pada tahun total ekuitas BCA tumbuh 16,6% atau Rp 18,7 triliun menjadi Rp 131,4 triliun. Kenaikan ekuitas ini sejalan dengan peningkatan profitabilitas dan kebijakan pembagian dividen secara terukur.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang dan meminjamkan uang.

BAB I PENDAHULUAN. dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang dan meminjamkan uang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang dan meminjamkan uang. Sedangkan menurut undang-undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha Pemerintah Republik Indonesia mengubah nama Postspaarbank

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha Pemerintah Republik Indonesia mengubah nama Postspaarbank BAB I PENDAHULUAN 1.1. Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha 1.1.1. Bentuk Usaha PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. atau yang lebih dikenal dengan nama Bank BTN memiliki sejarah yang sangat panjang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan antara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana (surplus unit)

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan antara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana (surplus unit) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan sebuah lembaga intermediasi yang berfungsi sebagai perantara keuangan antara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana (surplus unit) dengan pihak-pihak

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 6 /POJK.03/2016 TENTANG KEGIATAN USAHA DAN JARINGAN KANTOR BERDASARKAN MODAL INTI BANK

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 6 /POJK.03/2016 TENTANG KEGIATAN USAHA DAN JARINGAN KANTOR BERDASARKAN MODAL INTI BANK OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 6 /POJK.03/2016 TENTANG KEGIATAN USAHA DAN JARINGAN KANTOR BERDASARKAN MODAL INTI BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan objek penelitian terdapat sub bab perumusan masalah, tujuan masalah dan

BAB I PENDAHULUAN. dan objek penelitian terdapat sub bab perumusan masalah, tujuan masalah dan BAB I PENDAHULUAN Bab I ini membahas tentang alasan pemilihan judul penelitian dan latar belakang objek penelitian. Kemudian dari latar belakang alasan pemilihan judul dan objek penelitian terdapat sub

Lebih terperinci

Tugas pemimpin cabang adalah : d. Mengelola pelaksanaan sistem dan prosedur. bisnis di wilayah kerja kantor cabang. layanan unggul kepada nasabah.

Tugas pemimpin cabang adalah : d. Mengelola pelaksanaan sistem dan prosedur. bisnis di wilayah kerja kantor cabang. layanan unggul kepada nasabah. 40 4.1.4 Deskripsi Jabatan 1. Pemimpin Cabang Tugas pemimpin cabang adalah : a. Bertugas memimpin kantor cabang ditempat kedudukannya dan bertindak atas nama direksi baik di dalam maupun di luar pengadilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang semakin kompetitif di pasar domestik maupun pasar internasional.

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang semakin kompetitif di pasar domestik maupun pasar internasional. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan perbankan dalam situasi bisnis di pasar saat ini berubah dengan cepat. Kondisi tersebut berhadapan pula dengan sistem pasar global dengan tingkat persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan setiap bank dalam menghimpun dana masyarakat, baik berskala

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan setiap bank dalam menghimpun dana masyarakat, baik berskala BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan setiap bank dalam menghimpun dana masyarakat, baik berskala kecil maupun besar merupakan masalah yang paling utama. Tanpa dana yang cukup, bank tidak dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri perbankan saat ini mengalami pertumbuhan kredit secara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri perbankan saat ini mengalami pertumbuhan kredit secara 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri perbankan saat ini mengalami pertumbuhan kredit secara signifikan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Sebagai gambaran umum, BRI menargetkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Era perdagangan bebas dewasa ini, menuntut perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Era perdagangan bebas dewasa ini, menuntut perusahaan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era perdagangan bebas dewasa ini, menuntut perusahaan untuk menemukan dan membangun sistem manajemen yang mampu secara profesional meretensi pelanggannya. Dua hal yang

Lebih terperinci

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I KEUANGAN OJK. Bank. Modal. Jaringan Kantor. Kegiatan Usaha. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 18) PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA

Lebih terperinci

Diskusi dan Analisis Manajemen

Diskusi dan Analisis Manajemen Diskusi dan Analisis Manajemen Data Keuangan Konsolidasi Hasil Usaha Pendapatan Bunga Bersih 4.603 5.645 7.136 26% Pendapatan Imbal Jasa 1.080 1.358 1.741 28% Pendapatan Operasional 5.683 7.003 8.877 27%

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pensiun, penyediaan sistem pembayaran dan mekanisme transfer dana.

BAB I PENDAHULUAN. pensiun, penyediaan sistem pembayaran dan mekanisme transfer dana. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan lembaga keuangan perbankan semakin ketat dan berkembang pada produk dan layanan jasanya. Menurut Kasmir (2005:9) lembaga keuangan adalah setiap perusahaan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dari pendahuluan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dari pendahuluan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dari pendahuluan sampai dengan pembahasan mengenai Pengaruh Atribut Produk Tabungan Tandamata Terhadap Keputusan Menabung Nasabah

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. peternak, khususnya bagi yang berminat meningkatkan skala usahanya. Salah satu

PENDAHULUAN. peternak, khususnya bagi yang berminat meningkatkan skala usahanya. Salah satu I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Pemberian kredit pada saat ini telah banyak dilakukan oleh berbagai lembaga keuangan yang ada di Indonesia. Jenis kredit yang diberikan pun sudah menyesuaikan dengan berbagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah 1 A. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN Di negara seperti Indonesia, bank memegang peranan penting dalam pembangunan karena bukan hanya sebagai sumber pembiayaan untuk kredit investasi kecil,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini perusahaan-perusahaan berlomba-lomba untuk memenangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini perusahaan-perusahaan berlomba-lomba untuk memenangkan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini perusahaan-perusahaan berlomba-lomba untuk memenangkan persaingan dan mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Dengan semakin meningkatnya

Lebih terperinci

Perbankan Komersial dan UKM

Perbankan Komersial dan UKM 01 Ikhtisar Data 02 Laporan Tinjauan Bisnis 04 122 PT Bank Central Asia Tbk 03 Profil 04 Analisis dan Pembahasan 05 Tata Kelola Pendukung Bisnis 06 Tanggung Jawab Sosial Tinjauan Perbankan Komersial dan

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1 Sejarah PT.Bank Bukopin tbk PT. Bank Bukopin, tbk yang sejak berdirinya tanggal 10 Juli 1970 menfokuskan diri pada segmen UMKMK, saat ini telah tumbuh dan berkembang menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional yang dilaksanakan selama ini merupakan upaya

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional yang dilaksanakan selama ini merupakan upaya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan nasional yang dilaksanakan selama ini merupakan upaya pembangunan yang berkesinambungan dalam rangka mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha. panjang di industri perbankan di Indonesia. Bank BTN telah berdiri

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha. panjang di industri perbankan di Indonesia. Bank BTN telah berdiri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha 1.1.1 Bentuk Usaha PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. atau yang lebih dikenal dengan nama Bank BTN memiliki sejarah yang sangat panjang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan penting. Menurut Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan penting. Menurut Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri perbankan sangat penting peranannya dalam perekonomian suatu negara, tidak terkecuali di Indonesia. Dalam industri perbankan sendiri, bank memiliki peranan

Lebih terperinci

10,3% Perbankan Komersial dan UKM. Tinjauan Bisnis. Rp 164,7 triliun

10,3% Perbankan Komersial dan UKM. Tinjauan Bisnis. Rp 164,7 triliun Ikhtisar Data Keuangan Laporan Manajemen Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan Tinjauan Bisnis BCA terus meningkatkan kapabilitas dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan masyarakat terhadap produk pembiayaan seperti pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan masyarakat terhadap produk pembiayaan seperti pembiayaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Penelitian Kebutuhan masyarakat terhadap produk pembiayaan seperti pembiayaan usaha kecil menengah, pemilikan rumah, kendaraan bermotor dan lain-lain semakin meningkat

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN BAB III PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya Bank Syari'ah Mandiri PT Bank Syari'ah Mandiri (Bank) didirikan pertama kali dengan nama PT Bank Industri National disingkat PT BINA atau disebut juga PT

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/26/PBI/2012 TAHUN 2012 TENTANG KEGIATAN USAHA DAN JARINGAN KANTOR BERDASARKAN MODAL INTI BANK

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/26/PBI/2012 TAHUN 2012 TENTANG KEGIATAN USAHA DAN JARINGAN KANTOR BERDASARKAN MODAL INTI BANK PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/26/PBI/2012 TAHUN 2012 TENTANG KEGIATAN USAHA DAN JARINGAN KANTOR BERDASARKAN MODAL INTI BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengalami kemerosotannya. Hal ini terlihat dari nilai tukar yang semakin melemah, inflasi

BAB I PENDAHULUAN. mengalami kemerosotannya. Hal ini terlihat dari nilai tukar yang semakin melemah, inflasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada awal tahun 1998 yakni pada awal masa orde baru perekonomian Indonesia mengalami kemerosotannya. Hal ini terlihat dari nilai tukar yang semakin melemah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas perbankan selalu berkaitan dengan bidang keuangan. Seperti telah

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas perbankan selalu berkaitan dengan bidang keuangan. Seperti telah BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH Bank merupakan perusahaan yang bergerak di bidang keuangan, artinya aktivitas perbankan selalu berkaitan dengan bidang keuangan. Seperti telah ditegaskan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. supaya produk mereka banyak diminati oleh masyarakat luas, meraka juga

BAB I PENDAHULUAN. supaya produk mereka banyak diminati oleh masyarakat luas, meraka juga 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sekarang ini ekonomi semakin berkembang sangat pesat dan cepat. Sehingga mengharuskan para pelaku ekonomi untuk lebih tangkas, tangguh dan cepat dalam menentukan

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian LAPORAN POSISI KEUANGAN BCA membukukan posisi keuangan yang solid, didukung oleh posisi permodalan dan likuiditas

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat perusahaan Di dirikan 1968 Di dirikan 1960 Di dirikan 1968 Di dirikan 1970 Di dirikan 1998 Di dirikan 1998 Sumber : dari Bank Mandiri Gambar 2.1 Sejarah

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/26/PBI/2012 TENTANG KEGIATAN USAHA DAN JARINGAN KANTOR BERDASARKAN MODAL INTI BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/26/PBI/2012 TENTANG KEGIATAN USAHA DAN JARINGAN KANTOR BERDASARKAN MODAL INTI BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/26/PBI/2012 TENTANG KEGIATAN USAHA DAN JARINGAN KANTOR BERDASARKAN MODAL INTI BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sektor perbankan menjadi salah satu sektor penting dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. Sektor perbankan menjadi salah satu sektor penting dalam proses BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor perbankan menjadi salah satu sektor penting dalam proses pertumbuhan ekonomi disuatu negara. Sektor perbankan seperti Bank Indonesia berperan dalam hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia ekonomi di Indonesia semakin meningkat. Hal ini tidak

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia ekonomi di Indonesia semakin meningkat. Hal ini tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini perkembangan dunia ekonomi di Indonesia semakin meningkat. Hal ini tidak terlepas dari peran semakin meningkatnya sektor usaha mikro, kecil dan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Utama Surabaya sebagai objek laporan Tugas Akhir.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Utama Surabaya sebagai objek laporan Tugas Akhir. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan-pembahasan yang telah dikemukakan serta hasil penelitian di bank BTPN kantor Cabang Utama Surabaya, saya dapat member kesimpulan dan saran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang baik tetapi juga pada bentuk produk yang ditawarkan. Upaya bank untuk menarik

BAB I PENDAHULUAN. yang baik tetapi juga pada bentuk produk yang ditawarkan. Upaya bank untuk menarik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia perbankan masa sekarang ini mengalami kemajuan yang sangat pesat. Hal tersebut dapat dilihat dengan banyaknya bank baru di Indonesia, sehingga persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam berbagai kegiatan, berbagai macam kebutuhan selalu

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam berbagai kegiatan, berbagai macam kebutuhan selalu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan ekonomi yang timbul pada saat ini menjadi kendala bagi masyarakat dalam berbagai kegiatan, berbagai macam kebutuhan selalu meningkat. Sementara kemampuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Rahim dan Irpa, 2008).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Rahim dan Irpa, 2008). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia merupakan salah satu tujuan yang hendak dicapai dalam pelaksanaan program pembangunan. Meningkatkan kualitas hidup antara

Lebih terperinci

1.1. Latar Belakang Industri perbankan Indonesia pada masa pra-krisis merupakan salah satu sektor yang mengalami pertumbuhan yang pesat antara tahun

1.1. Latar Belakang Industri perbankan Indonesia pada masa pra-krisis merupakan salah satu sektor yang mengalami pertumbuhan yang pesat antara tahun 1.1. Latar Belakang Industri perbankan Indonesia pada masa pra-krisis merupakan salah satu sektor yang mengalami pertumbuhan yang pesat antara tahun 1992 dan 1997 dengan tingkat pertumbuhan aset sebesar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perbankan memiliki peranan yang sangat strategis dalam menunjang berjalannya roda perekonomian dan pembangunan nasional mengingat fungsinya sebagai lembaga

Lebih terperinci

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.7/24/DPNP tanggal 18 Juli 2005 PETUNJUK PENGISIAN LAPORAN PENANGANAN DAN PENYELESAIAN PENGADUAN NASABAH

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.7/24/DPNP tanggal 18 Juli 2005 PETUNJUK PENGISIAN LAPORAN PENANGANAN DAN PENYELESAIAN PENGADUAN NASABAH PETUNJUK PENGISIAN LAPORAN PENANGANAN DAN PENYELESAIAN PENGADUAN NASABAH Umum Laporan Penanganan dan Penyelesaian Pengaduan Nasabah bagian I s.d. bagian III diisi dengan kuantitas Pengaduan, yaitu frekuensi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan mengenai analisis Kesehatan Bank terhadap Harga Saham pada Perbankan BUMN Go Public periode tahun 2007-2011,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Sejarah Perusahaan PT. Bank XYZ berkedudukan di Jakarta; yang akta pendiriannya telah diumumkan dalam lembaran Berita Negara Republik Indonesia tanggal 25 Februari 2000

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan. Laporan mengenai rugi laba suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan. Laporan mengenai rugi laba suatu perusahaan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Prinsip semua pelaku usaha adalah mencari laba yang maksimal atau berusaha untuk meningkatkan labanya. Hal ini menyebabkan laba menjadi salah satu ukuran kinerja perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih di era modern saat ini, membuat sebagian orang dituntut untuk mampu dan paham mengenai perkembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENULISAN. adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada.

BAB III METODE PENULISAN. adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada. 15 BAB III METODE PENULISAN 3.1 Sumber Data Sumber data terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung, sementara data sekunder

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Besar Haluan Negara (GBHN), dipaparkan secara tegas bahwa pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Besar Haluan Negara (GBHN), dipaparkan secara tegas bahwa pembangunan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan merupakan kondisi utama yang penting bagi berlangsungnya pembangunan ekonomi. Di dalam Garis Besar Haluan Negara (GBHN),

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. modal kerja dan usaha, perdagangan, dan distribusi banyak ditentukan oleh ada

PENDAHULUAN. modal kerja dan usaha, perdagangan, dan distribusi banyak ditentukan oleh ada PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era industrialisasi, perbankan merupakan suatu industri jasa yang dominan dan hampir menopang semua sendi perekonomian. Kelancaran modal investasi, modal kerja dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian lndonesia pasca krisis ekonomi masih belum. sepenuhnya pulih, namun berdasarkan Laporan Statistik Perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian lndonesia pasca krisis ekonomi masih belum. sepenuhnya pulih, namun berdasarkan Laporan Statistik Perekonomian BAB I PENDAHULUAN I.I. Latar Belakang Kondisi perekonomian lndonesia pasca krisis ekonomi masih belum sepenuhnya pulih, namun berdasarkan Laporan Statistik Perekonomian lndonesia tahun 2002, selama kurun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Berdasarkan data yang tersedia di idx, jumlah perusahaan yang tercatat sampai dengan bulan Januari 2016 adalah sejumlah 523 emiten (www.idx.co.id).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, secara mengglobal persaingan dalam industri perbankan cukup

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, secara mengglobal persaingan dalam industri perbankan cukup BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, secara mengglobal persaingan dalam industri perbankan cukup tinggi, meningkatkan loyalitas nasabah muncul sebagai suatu tantangan penting yang

Lebih terperinci

Kuesioner Penelitian Persepsi dan Tingkat Pemahaman Masyarakat Kota Medan Terhadap Produk-Produk Perbankan (Financial Inclusion)

Kuesioner Penelitian Persepsi dan Tingkat Pemahaman Masyarakat Kota Medan Terhadap Produk-Produk Perbankan (Financial Inclusion) Kuesioner Penelitian Persepsi dan Tingkat Pemahaman Masyarakat Kota Medan Terhadap Produk-Produk Perbankan (Financial Inclusion) Assamualaikum Wr Wb. Salam sejahtera Dalam rangka menunjang kegiatan penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia dewasa ini mengalami perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia dewasa ini mengalami perkembangan dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi di Indonesia dewasa ini mengalami perkembangan dan kemajuan yang pesat. Perkembangan ini terjadi setelah Krisis Perbankan Indonesia sebagai akibat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan, bank harus melakukan pendekatan oprasional sampai berhasil

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan, bank harus melakukan pendekatan oprasional sampai berhasil BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perekonomian tidak terlepas dari peranan sektor perbankan untuk meningkatkan taraf hidup bangsa. Bank merupakan suatu lembaga keuangan yang berperan dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. nasabahnya dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari. Bank merupakan suatu badan usaha yang

BAB 1 PENDAHULUAN. nasabahnya dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari. Bank merupakan suatu badan usaha yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peranan lembaga keuangan seperti perbankan sangatlah penting bagi sistem perekonomian di Indonesia saat ini. Sebagai lembaga keuangan, bank sangat dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. upaya penyelesaian pembayaran atau transaksi keuangan, maupun kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. upaya penyelesaian pembayaran atau transaksi keuangan, maupun kebutuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perbankan telah menjelma sebagai badan perusahaan yang mempengaruhi masyarakat dalam segala aspek kehidupan. Perbankan telah memenuhi kebutuhan masyarakat dalam mempermudah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. penentuan perusahaan di Indonesia milik Belanda yang dinasionalisasi. Salah satu

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. penentuan perusahaan di Indonesia milik Belanda yang dinasionalisasi. Salah satu BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Bank BJB Pendirian Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dilatar belakangi oleh Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 33 tahun 1960 tentang penentuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. strategi dalam rangka mengefisienkan dana dari masyarakat seperti dengan

BAB I PENDAHULUAN. strategi dalam rangka mengefisienkan dana dari masyarakat seperti dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank sebagai lembaga keuangan yang memegang peranan penting dalam perekonomian di setiap negara, merupakan sebuah alat yang dapat mempengaruhi suatu pergerakan pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jasa lalu lintas pembayaran dan sebagai sarana dalam kebijakan moneter.

BAB I PENDAHULUAN. jasa lalu lintas pembayaran dan sebagai sarana dalam kebijakan moneter. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan jasa yang menyediakan jasa keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat adalah bank. Bank mempunyai peranan penting dalam kehidupan perekonomian. Fungsi

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. 1 Jumlah bank di Indonesia.21 Maret inibank.wordpress.com [3 Juni 2010]

I PENDAHULUAN. 1 Jumlah bank di Indonesia.21 Maret inibank.wordpress.com [3 Juni 2010] I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang tingkat perekonomiannya sedang berkembang. Hal ini ditandai dengan banyaknya perusahaan perbankan yang didirikan, baik itu bank BUMN maupun

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. konsumen untuk mendapatkan kebutuhan dan keinginan dari masing-masing

LANDASAN TEORI. konsumen untuk mendapatkan kebutuhan dan keinginan dari masing-masing 14 II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan kegiatan yang berhubungan erat dengan pertumbuhan ekonomi bangsa, karena pada kegiatan tersebut terjadi proses antara produsen dan konsumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini industri perbankan pasca krisis multidimensi yang melanda

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini industri perbankan pasca krisis multidimensi yang melanda 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini industri perbankan pasca krisis multidimensi yang melanda Indonesia telah memperoleh banyak pelajaran berharga tentang pentingnya suatu kebijakan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM. 51% harus dikuasai oleh pemerintah (Wikipedia, 2017). Persero

BAB IV GAMBARAN UMUM. 51% harus dikuasai oleh pemerintah (Wikipedia, 2017). Persero BAB IV GAMBARAN UMUM A. Bank Persero Persero adalah BUMN yang bentuk usahanya adalah perseoran terbatas atau PT. Saham kepemilikan Persero sebagaian besar atau setara 51% harus dikuasai oleh pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah telah berkembang begitu pesat di Indonesia dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah telah berkembang begitu pesat di Indonesia dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan syariah telah berkembang begitu pesat di Indonesia dengan bermunculan bank-bank umum syariah maupun unit usaha syariah yang dimiliki oleh bank-bank konvensional.

Lebih terperinci

- 1 - GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

- 1 - GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG - 1 - GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2000 TENTANG PENGGABUNGAN DAN PERUBAHAN BENTUK

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. bentuk investasi kredit kepada masyarakat yang membutuhkan dana. Dengan

I. PENDAHULUAN. bentuk investasi kredit kepada masyarakat yang membutuhkan dana. Dengan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Fungsi pokok bank sebagai lembaga intermediasi sangat membantu dalam siklus aliran dana dalam perekonomian suatu negara. Sektor perbankan berperan sebagai penghimpun dana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui peranan bank sebagai perantara keuangan (financial intermediary). meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB I PENDAHULUAN. melalui peranan bank sebagai perantara keuangan (financial intermediary). meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sektor perbankan masih berperan sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi di Indonesia, artinya perbankan tetap menjadi pemain utama di sistem keuangan nasional.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan hubungan antar perusahaan dan pelanggan secara permanen. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan hubungan antar perusahaan dan pelanggan secara permanen. Untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era perdagangan bebas dewasa ini, menuntut perusahaan untuk menemukan dan membangun sistem manajemen yang mampu secara profesional meretensi pelanggannya.

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 45 IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.9.1.3 Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten 4.1.1 Sejarah Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Pendirian Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dilatar belakangi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Visi & Misi PT Bank Tabungan Negara (Persero) tbk: Mengembangkan human capital yang berkualitas dan memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. Visi & Misi PT Bank Tabungan Negara (Persero) tbk: Mengembangkan human capital yang berkualitas dan memiliki BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha PT Bank Tabungan Negara (Persero) tbk adalah Badan Usaha Milik Negara Indonesia yang berbentuk perseroan terbatas. Sejak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menurut UU No.10 tahun 1998 : Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan operasionalnya dengan cara menghasilkan laba tinggi sehingga. profitabilitasnya terus mengalami peningkatan.

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan operasionalnya dengan cara menghasilkan laba tinggi sehingga. profitabilitasnya terus mengalami peningkatan. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan lembaga intermediasi bagi pihak yang kelebihan dana dengan pihak yang kekurangan dana. Di samping itu, bank juga sebagai suatu industri yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Krisis moneter yang melanda Negara Indonesia pada tahun 1998 lalu, berimbas banyak terhadap perekonomian masyarakat. Jumlah orang miskin dan pengangguran

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seorang investor dalam melakukan pembelian dan penjualan suatu saham

BAB I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seorang investor dalam melakukan pembelian dan penjualan suatu saham BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seorang investor dalam melakukan pembelian dan penjualan suatu saham di pasar modal berhubungan erat dengan informasi yang berkembang disekitarnya. Seringkali sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sektor perbankan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sektor perbankan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sektor perbankan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi dalam sebuah negara. Bank memegang peranan penting dalam menyeimbangkan

Lebih terperinci

Press Conference. Laporan Keuangan unadited Juni PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk

Press Conference. Laporan Keuangan unadited Juni PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk Press Conference Laporan Keuangan unadited Juni 2012 PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk 1 Daftar Isi 1 Ikhtisar Kinerja 4-7 Neraca 5 Laporan Laba Rugi 6 Rasio Keuangan 7 2 Jaringan Kantor 8-9 3

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan produk perbankan seperti kartu kredit, kartu debit dan ATM membuat

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan produk perbankan seperti kartu kredit, kartu debit dan ATM membuat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman modern saat sekarang ini, menyimpan uang kas dalam jumlah banyak sudah tidak aman lagi. Dengan perkembangan teknologi dan semakin sempitnya lapangan pekerjaan,

Lebih terperinci

Inovatif. Analisis dan Pembahasan Manajemen. Bab

Inovatif. Analisis dan Pembahasan Manajemen. Bab Bab 3 Analisis dan Pembahasan Manajemen Yoyo dimainkan dengan mengaitkan ujung bebas tali pada jari tengah. Pemain memegang yoyo dan melemparkannya ke bawah dengan gerakan-gerakan yang kreatif dan variatif,

Lebih terperinci