BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM"

Transkripsi

1 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pembuatan aplikasi dalam penelitian ini menggunakan konsep System Development Life Cycle (SDLC) model waterfall. Berdasarkan SDLC model waterfall yang digunakan, maka terdapat dua tahapan yang akan dibahas pada bab ini yaitu tahapan analisis sistem serta desain dan perancangan system. Pada tahapan analisis sistem berisi tentang identifikasi permasalahan yang ada pada CV. Mitra Keluarga. Dari identifikasi permasalahan tersebut, kemudian akan dirumuskan daftar kebutuhan guna mengatasi permasalahan yang ada. Sedangkan pada desain dan perancangan sistem berisi tentang rancangan sistem yang akan dibangun sesuai dengan daftar kebutuhan yang telah dirumuskan. 3.1 Analisis Sistem Dalam pembuatan aplikasi penentuan harga jual, menganalisis sistem bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan yang terjadi pada sistem saat ini, menganalisis penyebab permasalahan tersebut, menganalisis kebutuhan apa saja yang diperlukan untuk aplikasi yang akan dibuat sehingga dapat membantu dalam penyelesaian permasalahan tersebut. Sehingga bagian analisis sistem ini terbagi menjadi dua bagian yaitu identifikasi masalah serta analisis kebutuhan. Untuk memperoleh hasil analisis sistem yang benar dan tepat, analisis sistem dapat dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data pendukung. Berikut ini beberapa tahapan yang dapat dilakukan dalam pengumpulan data-data tersebut: 18

2 19 a. Studi Literatur Tahap ini mempelajari teori teori yang dapat menjadi referensi atau acuan yang berhubungan dengan permasalahan perusahaan. b. Observasi Observasi dilakukan untuk mendapatkan informasi tambahan yang tidak didapatkan dari pengumpulan data dengan cara wawancara. Observasi yang dilakukan adalah melihat secara langsung proses penentuan harga jual yang saat ini dilakukan di perusahaan. c. Wawancara Wawancara dilakukan kepada manajer produksi CV. Mitra Keluarga terkait dengan permasalahan yang ada serta informasi-informasi apa saja yang dibutuhkan sehingga sistem yang nantinya dibuat mampu memberikan solusi atas permasalahan yang ada. Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan kepada manajer produksi CV. Mitra Keluarga, maka diperoleh beberapa hal penting sebagai berikut : Tabel 3. 1 Hasil Wawancara No Hasil Wawancara 1. CV. mitra keluarga merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi pupuk organik. 2. Proses bisnis pada CV. Mitra Keluarga terjadi apabila ada pesanan produk dari pelanggan. Setelah adanya pesanan, maka manajer produksi akan melakukan perhitungan harga jual. 3. Di perhitungan harga pokok produksi, komponen biaya yang digunakan adalah biaya bahan baku, tenaga kerja langsung serta biaya bahan bakar. Sedangkan untuk harga jualnya, perusahaan menerapkan 40% keuntungan dari hasil perhitungan harga pokok produksi. 4. Tenaga kerja yang ada pada CV. Mitra keluarga meliputi manager produksi, Manager keuangan, bagian penjualan, bagian produksi langsung. 5. Mesin yang digunakan untuk melakukan proses produksi diantaranya adalah mesin crusher, mesin granul, mesin ayakan dan mesin oven.

3 Identifikasi Masalah Identifikasi permasalahan digunakan untuk menemukan titik permasalahan yang terjadi pada proses penentuan harga jual di CV. Mitra Keluarga. Setiap aktivitas yang terjadi dalam suatu bagian, dapat menjadi dampak keseluruhan proses bisnis penentuan harga jual. Terdapat dua proses perhitungan dalam melakukan penentuan harga jual yaitu proses perhitungan harga pokok produksi dan proses perhitungan harga jual. Dari perhitungan keduanya dilakukan oleh manager produksi. Pada perhitungan harga pokok produksi, bagian manager produksi menggunakan metode perkiraan yakni dengan menghitung biaya bahan baku yang dibutuhkan, biaya tenaga kerja serta biaya bahan bakar yang dibutuhkan dalam pembuatan produk pupuk tersebut. Setelah diketahui harga pokok produksinya, di tahap kedua manager produksi akan menentukan harga jual dengan cara menambahkan harga pokok produksi dengan laba yang diharapkan perusahaan. Selain biaya produksi, untuk menentukan harga jual juga membutuhkan pembebanan biaya non produksi tetapi biaya non produksi tersebut belum diperhitungkan berdasarkan biaya penjualan yang terdiri dari biaya pengiriman, biaya alat tulis kantor, biaya listrik, dan telepon. Untuk saat ini, perusahaan dalam menentukan harga jual hanya memperhatikan dan mengikuti harga jual yang ditetapkan oleh pangsa pasar. Apabila harga jual yang ditetapkan oleh pasar lebih kecil dari hasil perhitungan harga jual maka perusahaan menentukan harga jual sesuai dengan harga yang ditetapkan oleh pasar. Sedangkan, harga jual yang ditetapkan oleh pasar lebih

4 21 besar dari hasil perhitungan harga jual maka perusahaan akan meningkatkan harga jual dari harga jual yang ditentukan oleh pasar. Dari proses bisnis tersebut, terdapat permasalahan bahwa perusahaan tidak dapat melakukan perhitungan persentase laba yang diharapkan karena perusahaan dalam menentukan harga jual hanya mengikuti harga jual yang ditentukan oleh pasar. Selain itu, perusahaan juga tidak dapat melakukan perhitungan target pengembalian investasi yang dimiliki perusahaan (Return on Investment) karena perusahaan tidak dapat melakukan perhitungan persentase laba yang diharapkan. Menurut Mulyadi (2001), persentase laba yang diharapkan dihitung berdasarkan investasi perusahaan yang digunakan untuk memproduksi produk. Padahal, perusahaan memiliki investasi dalam bentuk aktiva yang digunakan untuk memproduksi produk. Dari aktiva tersebut, seharusnya digunakan perusahaan untuk melakukan perhitungan Return on Investment (ROI). Sehingga dari perhitungan ROI tersebut, digunakan perusahaan untuk melakukan perhitungan persentase laba yang diharapkan. Dari penjelasan tersebut akan digambarkan dalam bentuk document flow mengenai proses penentuan harga jual saat ini pada CV.Mitra Keluarga. Gambaran dari document flow dapat dilihat pada Gambar 3.1.

5 22 Gambar 3. 1 Document Flow harga jual Dari gambar document flow diatas, dapat dilakukan identifikasi masalah terhadap permasalahan yang ada serta mencari akibat yang ditimbulkan dari munculnya permasalahan tersebut. Identifikasi masalah dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

6 23 Tabel 3. 2 Identifikasi Masalah Identifikasi Permasalahan Optimasi Sistem Masalah Dampak Target Sistem Batasan Sistem Penentuan harga jual hanya berdasarkan harga jual pasar. Tidak dapat melakukan perhitungan harga jual secara tepat dan pasti. Sistem yang dibuat dapat menghasilkan perhitungan harga jual sesuai Sistem yang dibuat berbasis desktop serta sistem ini dapat diakses oleh bagian manager produksi. dengan metode variabel costing. Tidak ada perhitungan terhadap target pengembalian investasi yang dimiliki perusahaan. Tidak dapat melakukan perhitungan persentase laba yang diharapkan untuk setiap produk dari investasi yang dimiliki perusahaan. Sistem ini dapat menghasilkan persentase laba yang diharapkan berdasarkan target pengembalian investasi. Untuk perhitungan laba yang diharapkan dan penetapan harga jual, sistem ini dapat diakses oleh manajer produksi. Untuk Informasi investasi dan target lamanya pengembalian investasi diperoleh dari direktur Analisis Kebutuhan Analisis kebutuhan merupakan sebuah pemenuhan kondisi di dalam suatu produk baru atau perubahan produk dengan mempertimbangkan berbagai kebutuhan fungsional dan kebutuhan non fungsional. A. Kebutuhan Fungsional Kebutuhan fungsional merupakan fungsi-fungsi yang harus ada pada sistem yang akan dibangun. Kebutuhan fungsional dibuat berdasarkan identifikasi permasalan dan bertujuan untuk mengatasi permasalahan yang ada. Kebutuhan

7 24 fungsional pada bagian ini terbagi menjadi dua yaitu kebutuhan proses serta kebutuhan informasi. Kebutuhan proses merupakan proses apa saja yang harus ada pada sistem yang sedang dibangun. Sedangkan, kebutuhan informasi merupakan informasi apa saja yang nantinya harus dihasilkan oleh sistem untuk dipakai oleh pengguna sistem nantinya. Adapun kebutuhan fungsional guna mengatasi permasalahan yang saat ini terjadi terdapat pada Tabel 3.3. Tabel 3. 3 Kebutuhan Fungsional Kebutuhan No Fungsional 1 Kebutuhan Proses Spesifikasi Menghitung Biaya Bahan Baku Menghitung Biaya Tenaga Kerja Langsung Menghitung Biaya Overhead Variabel Menghitung Harga Pokok Produksi Deskripsi Fungsi ini bertujuan untuk menghitung berapa biaya bahan baku yang harus dibebankan pada satuan produk yang dihasilkan dalam suatu kegiatan produksi. Fungsi ini bertujuan untuk menghitung berapa biaya tenaga kerja langsung yang harus dibebankan pada satuan produk yang dihasilkan dalam suatu kegiatan produksi. Fungsi ini bertujuan untuk menghitung berapa biaya overhead variabel yang harus dibebankan pada satuan produk yang dihasilkan dalam suatu kegiatan produksi. Proses ini digunakan oleh bagian manager produksi untuk menghitung berapa nilai harga pokok produksi yang harus dibebankan pada satuan produk yang dihasilkan dalam suatu

8 25 Kebutuhan No Fungsional 2 Kebutuhan Informasi Spesifikasi Menghitung Return on Investment Perhitungan Persentase Laba yang Diharapkan Perhitungan Harga Jual Laporan Biaya Bahan Baku Laporan Biaya Tenaga Kerja Langsung Deskripsi kegiatan produksi. Proses ini digunakan oleh manager produksi untuk melakukan perhitungan terhadap target pengembalian investasi yang dimiliki oleh perusahaan. Dari hasil Return on Investment tersebut, akan digunakan sebagai dasar perhitungan persentase laba yang diharapkan. Proses ini digunakan oleh bagian manager produksi untuk menghitung laba yang diharapkan oleh perusahaan terhadap investasi yang telah digunakan perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional. Proses ini digunakan oleh bagian manager produksi untuk melakukan perhitungan terhadap harga jual. Sistem yang nantinya dibangun harus dapat menghasilkan laporan biaya bahan baku. Laporan ini nantinya digunakan oleh pihak manajemen sebagai dasar pengendalian penggunaan bahan baku serta sebagai dasar pembebanan biaya bahan baku pada masing-masing produk yang dihasilkan. Sistem yang nantinya dibangun harus dapat menghasilkan laporan biaya tenaga kerja langsung. Laporan ini

9 26 No Kebutuhan Fungsional Spesifikasi Deskripsi nantinya digunakan oleh pihak manajemen sebagai dasar pengendalian penggunaan tenaga kerja langsung serta sebagai dasar pembebanan biaya tenaga kerja langsung pada masing-masing produk. Laporan Biaya Sistem yang nantinya dibangun harus Overhead Pabrik dapat menghasilkan laporan biaya Variabel. overhead pabrik variabel. Laporan ini nantinya digunakan oleh pihak manajemen sebagai dasar pembebanan biaya overhead pabrik variabel pada masing-masing produk. Laporan Harga Laporan harga pokok produksi Pokok Produksi merupakan laporan yang berisi tentang besaran seluruh biaya produksi yang harus dibebankan kepada masingmasing produk Laporan Return Dari proses perhitungan Return on on Investment Investment, sistem dapat memberikan hasil Return on Investment berdasarkan investasi yang dimiliki perusahaan. Informasi tersebut digunakan oleh direktur untuk mengetahui target pengembalian modal dari investasi yang dimiliki perusahaan. Dan juga, digunakan oleh bagian manager produksi sebagai dasar untuk menentukan persentase laba yang diharapkan.

10 27 No Kebutuhan Fungsional Spesifikasi Deskripsi Laporan Laba Dari proses perhitungan persentase yang Diharapkan laba yang diharapkan, sistem dapat memberikan laporan laba yang diharapkan. Informasi tersebut digunakan oleh bagian manajer produksi sebagai dasar untuk menentukan harga jual dari setiap produk. Laporan Harga Dari proses perhitungan harga jual, Jual sistem dapat memberikan laporan harga jual. Dari laporan tersebut manajer peroduksi dapat meverifikasi harga jual dari setiap produk yang dihasilkan oleh sistem. B. Kebutuhan Non Fungsional Kebutuhan non fungsional merupakan penjelasan mengenai kemampuan maupun kinerja yang diberikan sistem dalam menghasilkan informasi yang diperlukan pengguna. Penjelasan mengenai kebutuhan non fungsional dapat dilihat pada Tabel 3.4. Tabel 3. 4 Kebutuhan Non Fungsional Spesifikasi Operational Security (Keamanan Sistem) Kemampuan Aplikasi ini dapat dijalankan menggunakan komputer personal yang terdapat pada perusahaan. Aplikasi ini dapat digunakan oleh bagian manajer produksi, bagian penjualan dan direktur. Dimana, setiap pengguna diberikan hak akses sehingga dapat menjaga keamanan data

11 28 yang terdapat dalam aplikasi penentuan harga jual. Cultural and Nilai seluruh biaya ditampilkan pada aplikasi Political menggunakan nilai mata uang rupiah. Pengantar bahasa yang digunakan pada aplikasi ini menggunakan bahasa Indonesia. Performa Aplikasi ini memiliki kapasitas untuk menampung seluruh data yang dibutuhkan sebagai dasar penentuan harga jual maupun data yang dihasilkan oleh sistem. Setelah pengguna melakukan login, aplikasi dapat berjalan lancar tanpa ada masalah, memiliki respon time 1-6 detik. Apabila aplikasi tidak dapat berjalan lancar karena terdapat masalah, memiliki respon time lebih dari 10 detik. 3.2 Perancangan Sistem Berdasarkan analisis kebutuhan sistem di atas, maka dapat dibuat suatu rancangan pengembangan sistem yang menggambarkan tentang input apa saja yang dibutuhkan, proses yang dilakukan, serta output yang dihasilkan dari aplikasi yang akan dibangun. Berikut ini gambaran pengembangan yang dilakukan dengan melalui beberapa tahapan, yaitu: Diagram Input-Process-Output, Context Diagram, Diagram Jenjang, Data Flow Diagram (DFD), Conseptual Data Model (CDM), dan Physical Data Model (PDM).

12 Diagram Input-Proses-Output Input Proses Output Jumlah pemakaian bahan baku Data Bahan Baku Hitung biaya bahan baku Laporan biaya bahan baku Data Jabatan Data hasil produksi Hitung tenaga kerja langsung Laporan biaya tenaga kerja langsung Data mesin Data BOO Hitung biaya overhead variabel Laporan biaya overhead variabel Laporan Biaya Bahan Baku Laporan biaya tenaga kerja langsung Hitung Harga Pokok Produksi Laporan harga pokok produksi Laporan biaya overhead variabel Data aktiva lancar Data aktiva tetap Lama kembali investasi Hitung Laba yang diharapkan (target ROI) Laporan Laba yang diharapkan Laporan Laba yang diharapkan Data Biaya non produksi tetap Data BIaya Overhead etap Laporan harga pokok produksi Hitung persentase markup Persentase markup Data Biaya non produksi variabel Laporan harga pokok produksi Persentase markup Perhitungan harga jual Laporan Harga jual Gambar 3. 2 Diagram Input Proses Output A. Input 1. Jumlah pemakaian bahan baku Jumlah pemakaian bahan baku merupakan data yang berisi realisasi penggunaan bahan baku. Adapun contoh jumlah pemakaian bahan baku terdapat pada tabel berikut.

13 30 Tabel 3. 5 Jumlah Pemakaian Bahan Baku Nama Produk : Pupuk Organik Tgl Produksi : 03 Mei 2015 Jumlah Produksi : 6000 Kg Nama Bahan Baku Jumlah Penggunaan Satuan Kotoran ayam Kg Kotoran Sapi Kg Blotong Kg Dolomit 600 Kg 2. Data Bahan Baku Data bahan baku merupakan data yang berisi berbagai macam bahan baku. Adapun contoh data bahan baku terdapat pada tabel berikut. Tabel 3. 6 Data Bahan Baku Kode Bahan Nama Bahan Baku Harga Baku BB_001 Kotoran ayam 250 BB_002 Kotoran Sapi 150 BB_003 Blotong 150 BB_004 Dolomit Data Jabatan Data jabatan merupakan data yang berisi nama jabatan, jenis jabatan, dan gaji. Contoh data jabatan terdapat pada tabel berikut. Tabel 3. 7 Data Jabatan Nama Jabatan Jenis jabatan Gaji Bagian Produksi Tenaga kerja langsung 90/kg Manager Produksi Tenaga kerja tidak langsung Manager Penjualan Tenaga kerja tidak langsung Hasil Produksi Data hasil Produksi merupakan data yang berisi hasil dari produksi yang sudah dikerjakan oleh tenaga kerja langsung tersebut. Data hasil produksi

14 31 nantinya akan digunakan sebagai patokan menghitung biaya tenaga kerja langsung. Adapun contoh data hasil produksi terdapat pada table berikut. Tabel 3. 8 Hasil Produksi Nama Menghasilkan Jabatan Karyawan produksi sebesar Slamet Bagian Pengayakan 1000 kg Budi Bagian Penggilingan 1000 kg Joko Bagian Granul 1000 kg 5. Data Mesin Data mesin merupakan data penggunaan peralatan yang dibutuhkan dalam melakukan proses produksi. Data ini dibutuhkan untuk perhitungan biaya overhead pabrik tetap. Berikut ini adalah contoh data mesin : Tabel 3. 9 Data Mesin Nama Mesin Mesin Granul Mesin Crusher Mesin Oven Mesin Ayakan Harga Perolehan Nilai Residu Umur Ekonom is Penyusutan Per tahun Penyusu tan per jam Tarif bahan bakar , List of Operation List of Operation (LO) merupakan daftar kegiatan yang harus dilakukan pada suatu kegiatan produksi. Selain itu, LO juga berisi kegiatan tersebut dilakukan dimana, serta berapa estimasi waktu yang dibutuhkan pada masing-masing kegiatan.

15 32 Kode Produksi Tabel List Of Operation Nama Kegiatan Operasional Waktu Pengerjaan (menit) PR_001 Pengayakan 140 PR_001 Penggilingan 150 PR_001 Pengovenan 150 PR_001 Granul Data Aktiva Lancar Data aktiva lancar merupakan data tentang kas, piutang, persediaan maupun sumber-sumber yang diharapkan akan direalisasikan menjadi uang kas yang digunakan selama siklus usaha perusahaan. Data ini digunakan untuk mengetahui nilai kas atau uang tunai yang dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan dan dibutuhkan untuk perhitungan rerata aktiva operasional. Berikut ini adalah contoh data aktiva lancar. Tabel Data Aktiva Lancar Aktiva Lancar Total Kas (Uang Tunai) Rp Piutang Usaha Rp Total Aktiva Lancar Rp Data Aktiva Tetap Data aktiva tetap merupakan data aktiva yang mempunyai umur kegiatan jangka panjang (mempunyai umur ekonomis lebih dari satu tahun atau tidak habis dalam satu kali perputaran operasi perusahaan). Data ini digunakan untuk mengetahui nilai investasi perusahaan berupa tanah, bangunan, maupun peralatan pabrik yang digunakan untuk kegiatan operasional

16 33 perusahaan dan dibutuhkan untuk perhitungan rerata aktiva operasional. Berikut ini adalah contoh data aktiva tetap. Tabel Data Aktiva Tetap Nama Jumlah Harga Satuan Total Harga Mesin granulator Mesin cruisher Mesin Oven / Pemanas Mesin Pengayak Total Aktiva Tetap Lama Kembalian Investasi Data lama kembalian investasi berisi nama ivestasi serta jangka investasi yang diinginkan perusahaan. Data lama kembalian investasi digunakan untuk perhitungan laba yang diharapkan. Berikut ini adalah contoh data lama kembalian investasi. Tabel Lama Kembalian Investasi Aktiva Lancar Aktiva Tetap Nama Lama kembali Nama Lama kembali Kas 2 thn Mesin Granulator 1,5 thn Piutang Usaha 2 thn Mesin Crusher 1,5 thn Persediaan 2 thn Mesin Oven 1,5 thn Mesin Pengayak 1,5 thn 10. Data Biaya Nonproduksi Tetap Data biaya non produksi variabel terdiri dari biaya penjualan dan biaya administrasi tetap yang tidak mempengaruhi kegiatan produksi. Berikut ini contoh data biaya non produksi variabel.

17 34 Tabel Data Biaya Nonproduksi Tetap Nama Biaya Bagian Biaya Jenis Administrasi dan penjualan Biaya ATK Bagian Biaya nonproduksi tetap Penjualan Biaya ATK Bagian Adm Biaya nonproduksi tetap 11. Data Biaya Overhead Tetap Data biaya overhead tetap terdiri dari biaya penyusutan mesin, biaya tenaga kerja tidak langsung, biaya penyusutan gedung, dan biaya reparasi mesin. Berikut ini contoh data biaya tetap. Tabel Data Biaya Overhead Tetap Tenaga Kerja Tidak Langsung Bagian Keuangan Bagian Produksi Bagian Penjualan Penyusutan mesin Mesin Ayakan Mesin Granul Mesin Oven Mesin Penggiling 458 Reparasi Mesin 74 Mesin Granul Mesin Crusher Penyusutan Gedung Gedung Total Biaya Overhead Tetap Data Biaya Non Produksi Variabel Data biaya non produksi variabel terdiri dari biaya penjualan dan biaya administrasi variabel yang tidak mempengaruhi kegiatan produksi. Berikut ini contoh data biaya non produksi variabel.

18 35 Tabel Data Biaya Nonproduksi Variable Nama Biaya Bagian Biaya Jenis Administrasi dan penjualan Biaya Telpn Bagian Biaya nonproduksi Penjualan variabel Biaya Telpn Bagian Biaya nonproduksi Administrasi variabel B. Proses 1. Menghitung biaya bahan baku. Proses perhitungan bahan baku diperoleh dari jumlah pemakaian bahan serta data bahan baku. Jumlah pemakaian bahan kemudian dikalikan dengan harga perolehan bahan yang diperoleh dari data bahan baku yang hasilnya akan dibebankan sebagai biaya bahan baku. Sehingga perhitungan biaya bahan baku dapat dirumuskan dengan : 2. Menghitung biaya tenaga kerja langsung. Proses perhitungan biaya tenaga kerja langsung diperoleh dari data jabatan, data hasil produksi serta list of operation. List of operation digunakan untuk mengetahui rencana alokasi sumber daya manusia yang akan digunakan. Ket : BTKL : Biaya tenaga kerja tidak langsung 3. Menghitung biaya overhead pabrik variabel. Biaya overhead variabel adalah biaya overhead yang jumlah biayanya terpengaruh dengan volume kegiatan produksi. Adapun biaya yang

19 36 termasuk ke dalam jenis ini adalah biaya bahan bakar. Berikut merupakan rumus perhitungan biaya-biaya tersebut: Biaya bahan bakar : 4. Menghitung Harga Pokok Produksi Pada proses ini akan menghasilkan perhitungan harga pokok produksi dengan menjumlahkan biaya pemakaian bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, serta biaya overhead pabrik variabel. Berikut ini rumus yang digunakan: 5. Proses menghitung laba yang diharapkan (Target ROI) Untuk menghitung laba yang diharapkan sebelumnya menghitung ROI terlebih dahulu. Perhitungan ROI merupakan perbandingan nilai investasi dengan berapa lama investasi yang digunakan dapat mengembalikan modal sehingga dapat diketahui target laba yang digunakan untuk mengembalikan modal dari investasi tersebut. Investasi tersebut terdiri aktiva lancar dan aktiva tetap. Untuk melakukan perhitungan dari proses ini, berdasarkan nilai saat ini dari aktiva lancar dan aktiva tetap yang dimiliki perusahaan. Selain itu, perusahaan harus memiliki target berapa tahun dari setiap investasi yang berupa aktiva lancar maupun aktiva tetap tersebut akan kembali. Adapun tahapan yang dilakukan untuk menghitung ROI adalah sebagai berikut: a. Menghitung ROI setiap aktiva Keterangan :

20 37 Return on Investment (ROI) = target laba yang digunakan untuk pengembalian modal dari investasi. n = berapa tahun dari setiap investasi yang dimiliki perusahaan dapat kembali. b. Keterangan : 12 : 12 bulan 9 : 9 jam kerja sehari 26 : 26 hari kerja selama 1 bulan c. Keterangan : LYD : Laba Yang Diharapkan Waktu Operasional Mesin : Waktu Operasional Mesin Yang Digunakan Untuk Membuat Produk Tersebut. 6. Proses menghitung persentase markup Pada proses ini, melalui informasi laba yang diharapkan, data biaya non produksi variabel, biaya tetap, dan harga pokok produksi menjadi input dari persentase markup yang menggunakan metode variable costing. Berikut ini rumus yang digunakan menurut Sugiri (2009). Keterangan : Laba yang diharapkan : laba yang diharapkan pada produk.

21 38 7. Proses perhitungan harga jual Pada proses ini, melalui informasi persentase markup dan data harga pokok produksi menjadi input dari penentuan harga jual produk. Berikut ini rumus yang digunakan menurut Sugiri (2009). ( ) C. Output 1. Laporan Biaya Bahan Baku Laporan biaya bahan baku merupakan laporan yang berisi tentang besaran biaya bahan baku yang harus dibebankan kepada masing-masing produk. Berikut adalah contoh laporan biaya bahan baku. Tabel Laporan Biaya Bahan Baku Kode Produk: Or01 Tanggal Produksi: 3 Mei 2015 Nama Produk: Pupuk Organik Jumlah Produksi: kg No Nama Bahan Baku Jumlah Pemakaian Satuan Harga Satuan Biaya Bahan Baku 1 Kotoran sapi Kg Kotoran Ayam Kg Blotong Kg Dlomit 600 Kg Total Biaya Bahan Baku Biaya Bahan Baku per kg tiap produksi Rp Laporan Biaya Tenaga Kerja Langsung Laporan biaya tenaga kerja langsung merupakan laporan yang berisi tentang besaran biaya tenaga kerja langsung yang harus dibebankan kepada masingmasing produk. Berikut adalah contoh laporan tenaga kerja langsung.

22 39 Tabel Laporan Biaya Tenaga Kerja Langsung Nama Produk: Pupuk Organik Tanggal Produksi: 3 Mei 2015 Aktivitas Yang dihasilkan Jumlah Upah (Kg) tenaga kerja (per kg) Total Upah Penggilingan Pengayakan Granul Pengovenan Total Biaya Tenaga Kerja Langsung Laporan Biaya Overhead Variabel Laporan biaya overhead variabel merupakan laporan yang berisi tentang besaran biaya overhead yang harus dibebankan kepada masing-masing produk. Berikut adalah contoh laporan biaya overhead. Tabel Laporan Biaya Overhead Variabel Nama Mesin Tarif bahan Kebutuhan Kebutuhan Total tarif bakar per mesin per jam Mesin Ayakan Liter/Hari 1,71 Liter Mesin Liter/Hari 1,60 Liter Crusher Mesin Oven Liter/Hari 3,20 Liter Mesin granul Liter/Hari 3,00 Liter Total Biaya Overhead Variabel Laporan Harga Pokok Produksi Laporan harga pokok produksi merupakan laporan yang berisi tentang besaran seluruh biaya produksi yang harus dibebankan kepada masingmasing produk. Berikut adalah contoh laporan harga pokok produksi.

23 40 Tabel Laporan Harga Pokok Produksi Standar Per kg Aktual Jumlah Produksi kg Jumlah Produksi Biaya bahan Biaya bahan baku langsung baku langsung Biaya tenaga Biaya tenaga kerja langsung kerja langsung Biaya Biaya Overhead Overhead variabel variabel Harga pokok produksi standar Harga pokok produksi Aktual kg Laporan laba yang diharapkan Laporan yang ditampilkan dari laba yang diharapkan adalah nama produk beserta berapa lama produk itu diproduksi, laba yang diharapkan tiap jam mesin, dan total laba yang diharapkan pada produk tersebut. Nantinya laporan laba yang diharapkan digunakan sebagai inputan dalam penentuan harga jual produk. Berikut ini contoh laporan laba yang diharapkan. Tabel Laporan Laba Yang Diharapkan Aktiva Nama Aktiva Total Aktiva Lama Investasi ROI per Tahun ROI Jam Kerja Lancar Kas ,5 tahun Piutang Mesin Ayakan Mesin Aktiva Granul 1,5 tahun Tetap Gedung Mesin Crusher Mesin Oven Total ROI Jam Kerja Waktu Operasional Mesin per hari 540 menit Laba Yang Diharapkan

24 41 6. Persentase markup Persentase markup ini menampilkan laba yang diharapkan, biaya tetap, biaya non produksi variabel, jumlah unit, serta harga pokok produksi. Nantinya persentase markup digunakan sebagai inputan dalam penentuan harga jual produk. Berikut ini contoh persentase markup. Tabel Persentase Markup Persentase Markup Nama Produk : Pupuk Organik Jenis Biaya Biaya Laba yang diharapkan Biaya nonproduksi tetap Biaya overhead tetap Biaya Nonproduksi variabel Harga pokok produksi TOTAL 140,17% 7. Laporan harga jual Laporan ini akan menampilkan harga jual produk dari seluruh total biaya yang dibutuhkan dari suatu produk. Nanti laporan harga jual digunakan sebagai informasi yang dibutuhkan oleh bagian penjualan untuk mengetahui harga jual tiap produknya dan sebagai penawaran produk kepada pelanggan. Berikut ini adalah contoh dari laporan harga jual produk. Tabel Laporan Harga Jual Tanggal : 3 Mei 2015 Nama Produk : Pupuk Organik Harga Pokok Produksi Aktual Persentase Markup ,17% dari harga pokok produksi Harga Jual Jumlah produksi aktual kg Harga Jual per kg 735

25 Context Diagram Context Diagram merupakan tingkatan tertinggi dalam diagram aliran data dan hanya memuat satu proses, menunjukkan sistem secara keseluruhan. Semua entitas eksternal yang ditunjukkan pada context diagram merupakan aliran data utama menuju dan dari sistem. Jumlah Pemakaian Bahan Baku Data Hasil Produksi Data jabatan Bag ian Produksi Data List Of Operation Data Mesin Laporan Biaya Bahan Baku Data Aktiva Tetap Data Aktiva Lancar Direktur 0 Laporan Biaya Tenag a Kerja Lang sung Laporan Biaya Overhead Variabel Lama kembalian Investasi Data Reparasi mesin Data g edung Aplikasi Penentuan harg a jual Laporan Laba yang diharapkan Data administrasi dan penjualan tetap Data Administrasi dan penjualan Variabel Persentase M ark up + Laporan Harg a Pokok Produksi Bag ian Penjualan Laporan Harg a Jual Gambar 3. 3 Contex Diagram Aplikasi Penentuan Harga Jual Pada gambar context diagram diatas, terdapat satu proses yaitu penentuan harga jual dan terdapat tiga entitas, yaitu: 1. Direktur Direktur merupakan seseorang yang bertanggung jawab atas seluruh investasi yang dimiliki perusahaan dan menentukan target pengembalian investasi (Return on Investment). Oleh karena itu, direktur memberikan data lama kembalian investasi kepada proses yang terdapat pada context

26 43 diagram. Data lama kembalian investasi tersebut diproses untuk menghitung Return on Investment. Hasil perhitungan Return on Investment akan diberikan kepada direktur. 2. Manajer Produksi Manajer produksi merupakan seseorang yang bertanggung jawab atas kegiatan produksi. Oleh karena itu, manajer produksi harus memperhitungkan harga pokok produksi, menentukan persentase laba yang diharapkan dan harga jual untuk setiap produk. Untuk melakukan kegiatan tersebut, manajer produksi memberikan data produk dan data kegiatan operasional kepada proses yang terdapat pada context diagram. Data-data tersebut diproses untuk menghitung harga pokok produksi, persentase laba yang diharapkan dan menghitung harga jual. Dari proses tersebut akan menghasilkan laporan harga pokok produksi, laporan laba yang diharapkan dan laporan harga jual yang akan diberikan kepada direktur. 3. Bagian penjualan Bagian penjualan dalam proses ini berfungsi sebagai penerima laporan harga jual guna apabila ada pelanggan yang ingin membeli produk pihak bagian penjualan akan memberikan daftar harga jual produk tersebut Diagram Jenjang Langkah berikutnya setelah membuat Context Diagram adalah membuat diagram jenjang. Diagram jenjang digunakan untuk menjabarkan proses apa saja yang ada di dalam sistem.

27 44 0 Aplikasi Penentuan Harga Jual 1 Maintenance Data Master 2 Menghitung Harga Pokok Produksi 3 Menghitung ROI 4 Menghitung Persentase Mark Up 5 Menghitung Harga Jual 1.1 Master Aktiva Operasional 1.2 Master Bahan Baku 1.3 Master Tenaga Kerja 1.4 Master Jabatan 2.1 Menghitung Biaya Bahan Baku Langsung 2.2 Menghitung tenaga kerja Langsung 2.3 Menghitung Overhead pabrik Langsung 3.1 Menghitung ROI jam kerja 3.2 Menghitung ROI Produk 1.5 Master Mesin 1.6 Master Keg. Operasional 1.7 Master Gedung 1.8 Master Produk 1.9 Master Reparasi mesin 1.10 Master Administrasi dan penjualanl 1.11 Master Jangka Investasi Gambar 3. 4 Diagram Jenjang Aplikasi Penentuan Harga Jual

28 45 Pada Gambar 3.4 menggambarkan subproses dari proses besar yang ada pada aplikasi penentuan harga jual. Terdapat 5 subproses yaitu maintenance data master, menghitung harga pokok produksi, menghitung ROI, menghitung persentase mark-up, dan penentuan harga jual produk. Proses yang ditanganin sistem pada proses maintenance data master meliputi maintenance aktiva operasional, maintenance bahan baku, maintenance tenaga kerja, maintenance jabatan, maintenance mesin, maintenance kegiatan operasional, maintenance gedung, maintenance reparasi mesin, maintenance produk, maintenance jangka investasi, dan maintenance penjualan dan administrasi. Proses yang ditanganin sistem pada proses menghitung harga pokok produksi meliputi menghitung biaya bahan baku, menghitung biaya tenaga kerja langsung dan menghitung biaya overhead variabel. Pada aplikasi yang digunakan untuk proses menghitung ROI terdapat beberapa subproses di dalam proses tersebut. Subproses tersebut antara lain menghitung ROI, menghitung laba yang diharapkan tiap jam kerja, dan menentukan laba yang diharapkan produk dari produk yang dipesan Data Flow Diagram (DFD) Level 0 Data Flow Diagram (DFD) Level 0 ini memiliki enam proses. Proses tersebut antara lain pemesanan produk, menghitung harga pokok produksi, menghitung laba yang diharapkan (Target ROI), perhitungan persentase markup, perhitungan harga jual, dan pembuatan laporan.

29 46 Jumlah Pemakaian Bahan Baku Data jabatan Data Hasil Produksi Bagian Direktur Produksi Data Mesin Data List Of Operation Data BOM 2 B OM Data LO 3 List Of Ope ration Laporan Biaya Bahan Baku Laporan Biaya Tenaga Kerja Langsung 1 Data Biaya Bahan Baku Data biaya TKL 8 Biaya bahan baku B iaya tenag a kerja 9 langsung Laporan Biaya Overhead Variabel Laporan Harga Pokok Produksi Menghitung Harga Pokok Produksi Data Biaya Overhead Variabel 10 Biaya overhead variabel Data HPP 11 Harga pokok produksi 16 Bahan Baku Data bahan baku + Data Jabatan 4 Jabatan 2 Lama kembalian Investasi Data Rerata Aktiva Operasional 13 Rerata Aktiva Operasional Direktur Data Aktiva Lancar Menghitung Laba yang diharapkan (T arget ROI) Data Aktiva Tetap Laporan Laba yang diharapkan + Data ROI Jam Kerja 14 ROI Jam Kerja Data ROI Produk 15 ROI P roduk Data gedung Data administrasi dan penjualan 17 gedung A dministrasi dan 18 Data ROI Produk penjualan 20 T enaga Kerja Data Tenaga Kerja 3 Data gedung Data jabatan Data Reparasi mesin Menghitung Persentase Markup Data Markup Data HPP Data administrasi dan penjualan tetap Data Administrasi dan penjualan Variabel Persentase Mark up + 12 Mark Up 5 Mesin Data mesin Data overhead tetap 19 overhead pabrik tetap 4 Data Markup Bagian Penjualan Laporan Harga Jual Menghitung harga jual Data HPP Gambar 3. 5 Data Flow Diagram Level Data Flow Diagram (DFD) Level 1 Menghitung Harga Pokok Produksi Pada DFD Level 1 ini merupakan rincian dari sub perhitungan harga pokok produksi yang lebih rinci dari DFD level 0.

30 47 1 Data Biaya Bahan Baku Hitung Biaya Bahan Baku Data BOM 8 Biaya bahan baku Data bahan baku 16 Bahan Baku 2 BOM 2 Data biaya TKL Hitung tenag a kerja lang sung Data LO 9 Biaya tenag a kerja lang sung Data Jabatan 4 Jabatan 3 List Of Operation 3 Hitung biaya overhead variabel Data Biaya Overhead Variabel 10 Biaya overhead variabel 4 Nilai Direktur Laporan Harg a Pokok Produksi Hitung harg a pokok produksi Nilai Nilai Data HPP 11 Harg a pokok produksi Gambar 3. 6 DFD level 1 Menghitung harga pokok produksi Data Flow Diagram (DFD) Level 1 Menghitung Target ROI Pada DFD Level 1 ini merupakan rincian dari sub perhitungan target ROI yang lebih rinci dari DFD level 0. 1 Direktur Data Aktiva Tetap Data Aktiva Lancar Meng hitung Rerata Aktiva Operasional Data Rerata Aktiva Operasional 13 Rerata Aktiva Operasional Data Rerata Aktiva Operasional 2 Lama kembalian Investasi Menghitung ROI Data Laba Yang diharapkan 3 Meng hitung laba yang diharapkan tiap jam mesin Data ROI Jam Kerja 14 ROI Jam Kerja Data laba yang diharapkan tiap jam mesin 4 Direktur Laporan Laba yang diharapkan Meng hitung Laba yang diharapkan Produk Data ROI Produk 15 ROI Produk Gambar 3. 7 DFD Level 1 Menghitung Target ROI

31 Data Flow Diagram (DFD) Level 1 Menghitung Persentase Mark Up 1 Data Tenaga Kerja 20 Tenaga Kerja Bag ian Produksi Data g edung Data Reparasi mesin Meng hitung Overhead pabrik tetap Data jabatan Data g edung 4 Jabatan 17 g edung Data mesin 5 Mesin Data biaya overhead tetap Data overhead tetap 19 overhead pabrik tetap 2 Bag ian Produksi Data administrasi dan penjualan tetap menghitung biaya non produksi tetap Data administrasi dan penjualan Data biaya tetap 18 Administrasi dan penjualan 3 Bag ian Produksi Data Administrasi dan penjualan Variabel menghitung biaya non produksi variabel Data adminstrasi dan penjualan Data biaya non produksi variabel 4 Data HPP 11 Harg a pokok produksi Bag ian Produksi Persentase M ark up menghitung mark up Data ROI Produk 15 ROI Produk Data Markup 12 Mark Up Gambar 3. 8 Menghitung Persentase Mark-Up Entity Relational Diagram (ERD) Entity Relational Diagram (ERD) merupakan gambaran struktur database dari Sistem Informasi Perpustakaan yang telah dikembangkan. ERD dibagi menjadi dua, yaitu Conceptual Data Model (CDM) atau secara logik dan Physical Data Model (PDM) atau secara fisik.

32 49 A. Conceptual Data Model (CDM) Pada Conceptual Data Model yaitu desain database awal sebelum memiliki foreign key. Conceptual Data Model terdapat sepuluh buah tabel yang saling terintegrasi secara logik yang diperoleh dari penyimpanan data pada Data Flow Diagram (DFD) Level 0. g edung kode_g edung mempunyai nama_g edung harga_perolehan Bahan_Baku Kode_BB Nama_BB Harg a_bb Bill 0f Material Harg a Pokok Produksi nilai_residu umur_ekonomis penyusutan_gedung penyusutan_jam_g edung memiliki Kode_HPP Bahan_baku TKL Bahan_bakar Mesin kode_mesin nama_mesin Produk Kode_produk Nama_produk keterang an mengerjakan Produksi Kode_produksi tgl_produksi jumlah_produksi Bill Of Operation Keg iatan_operasional Kode_Keg iatan Nama_Keg iatan Jenis_Keg iatan Detail mesin harga_mesin nilai_mesin Umur_mesin penyusutan_mesin penyusutan_jam_mesin tarif_bahan_bakar detail tenaga kerja Administrasi dan penjualan Markup kode_adp nama_adp biaya_adp bagian_adp jenis_adp status_adp detail administrasi dan penjualan kode_markup biaya_nonproduksi_tetap biaya_nonproduksi_variabel biaya_overhead_tetap biaya_tetap persentase_markup mengg unakan melihat tenaga_kerja Kode_tk nama_tk jenis_kelamin alamat_tk no_telp menghitung reparasi_mesin kode_reparasi_mesin tgl_reparasi_mesin menghitung menghitung ROI_Produk Kode_ROI_Produk Waktu_Operasional_mesin mempunyai keterang an biaya_reparasi ROI_Produk Harg a Jual Kode_HJ Harg ajual_produk jabatan kode_jabatan Jabatan jenis_jabatan g aji ROI_jam_kerja kode_roi_jam_kerja tgl Nilai_Investasi ROI_tiap_tahun ROI_Jam_Mesin Batas_Berlaku_ROI status menghitung mengg unakan Jang ka_investasi kode_ji lama_investasi detail rerata aktiva operasional aktiva_operasional kode_aktiva_ops nama_aktiva_ops Jenis tgl nilai jumlah total status Gambar 3. 9 Conceptual Data Model Penentuan Harga Jual B. Physical Data Model (PDM) Pada Physical Data Model yang tertera dibawah, telah menunjukkan adanya relasi antar tabel. Terlihat bahwa antar tabel satu dengan yang lain saling memberikan informasi berupa identitas (kode) untuk mengenali tabel yang lain.

33 50 Physical Data Model diperoleh dari hasil generate model dari Conceptual Data Model. Disini foreign key telah muncul di tabel yang dituju. Sehingga desain dari PDM ini adalah desain yang nantinya digunakan sebagai database yang diterapkan dalam pembuatan Rancang Bangun Aplikasi Penentuan Harga Jual. HARGA_POKOK_PRODUKSI KODE_HPP <undefined> BAHAN_BAKU <undefined> TKL <undefined> BAHAN_BAKAR <undefined> GEDUNG KODE_GEDUNG NAMA_GEDUNG HARGA_PEROLEHAN NILAI_RESIDU UMUR_EKONOMIS PENYUSUTAN_GEDUNG PENYUSUTAN_JAM_GEDUNG Integer Integer Integer Integer BAHAN_BAKU RELATION_477 KODE_BB NAMA_BB HARGA_BB Integer KODE_BB = KODE_BB KODE_BB KODE_PRODUKSI <undefined> <undefined> BILL_OF_OPERATION KODE_PRODUKSI KODE_KEGIATAN KODE_GEDUNG = KODE_GEDUNG WAKTU Integer KODE_PRODUKSI = KODE_PRODUKSI KODE_KEGIATAN = KODE_KEGIATAN KEGIATAN_OPERASIONAL KODE_KEGIATAN KODE_GEDUNG NAMA_KEGIATAN JENIS_KEGIATAN KODE_KEGIATAN = KODE_KEGIATAN DETAIL_MESIN KODE_MESIN KODE_KEGIATAN TOT_TARIF Integer PENYUSUTAN_MESIN Integer PRODUKSI KODE_PRODUKSI KODE_HPP = KODE_HPP KODE_MESIN = KODE_MESIN PRODUK KODE_PRODUK NAMA_PRODUK KETERANGAN KODE_PRODUK = KODE_PRODUK KODE_PRODUK TGL_PRODUKSI DateTime JUMLAH_PRODUKSI Integer KODE_HPP <undefined> KODE_PRODUKSI = KODE_PRODUKSI KODE_PRODUKSI = KODE_PRODUKSI KODE_PRODUKSI = KODE_PRODUKSI DETAIL_TENAGA_KERJA KODE_TK KODE_KEGIATAN TOTAL_TARIF_TK Integer KODE_KEGIATAN = KODE_KEGIATAN MESIN KODE_MESIN NAMA_MESIN HARGA_MESIN NILAI_MESIN Integer Integer MARKUP KODE_MARKUP DETAIL_ADMINISTRASI_DAN_PENJUALAN KODE_ROI_PRODUK KODE_MARKUP BIAYA_NONPRODUKSI_TETAP KODE_ADP BIAYA_NONPRODUKSI_VARIABEL PEMAKAIAN_ADP Integer KODE_MARKUP = KODE_MARKUP BIAYA_OVERHEAD_TETAP KET_ADP Integer BIAYA_TETAP SUBTOTAL_ADP Integer PERSENTASE_MARKUP KODE_PRODUKSI KODE_ADP = KODE_ADP KODE_MARKUP = KODE_MARKUP KODE_ROI_PRODUK = KODE_ROI_PRODUK HARGA_JUAL ADMINISTRASI_DAN_PENJUALAN KODE_HJ KODE_ADP KODE_MARKUP NAMA_ADP HARGAJUAL_PRODUK Integer BIAYA_ADP ROI_PRODUK KODE_ROI_PRODUK WAKTU_OPERASIONAL_MESIN ROI_PRODUK KODE_PRODUKSI KODE_ROI_JAM_KERJA Integer <undefined> KODE_TK = KODE_TK TENAGA_KERJA KODE_TK NAMA_TK JENIS_KELAMIN ALAMAT_TK Integer NO_TELP Integer JABATAN KODE_JABATAN KODE_TK JABATAN KODE_TK = KODE_TK JENIS_JABATAN GAJI Integer UMUR_MESIN Integer PENYUSUTAN_MESIN Integer PENYUSUTAN_JAM_MESIN TARIF_BAHAN_BAKAR Integer KODE_MESIN = KODE_MESIN REPARASI_MESIN KODE_REPARASI_MESIN KODE_MESIN TGL_REPARASI_MESIN DateTime KETERANGAN BIAYA_REPARASI Integer BAGIAN_ADP JENIS_ADP STATUS_ADP ROI_JAM_KERJA KODE_ROI_JAM_KERJA TGL NILAI_INVESTASI DateTime KODE_ROI_JAM_KERJA = KODE_ROI_JAM_KERJA ROI_TIAP_TAHUN ROI_JAM_MESIN KODE_JI = KODE_JI BATAS_BERLAKU_ROI STATUS Integer KODE_JI KODE_ROI_JAM_KERJA = KODE_ROI_JAM_KERJA JANGKA_INVESTASI KODE_JI DETAIL_RERATA_AKTIVA_OPERASIONAL LAMA_INVESTASI KODE_RERATA_AKTIVA_OPS KODE_ROI_JAM_KERJA <undefined> KODE_RERATA_AKTIVA_OPS = KODE_RERATA_AKTIVA_OPS RERATA_AKTIVA_OPERASIONAL KODE_RERATA_AKTIVA_OPS NAMA JENIS TGL DateTime NILAI JUMLAH TOTAL STATUS Gambar Physical Data Model Penentuan Harga Jual Struktur Tabel Program Rancang Bangun Aplikasi Penentuan Harga Jual Pada CV. Mitra keluarga memiliki tabel yang terdiri dari 22 tabel. Tabel tabel tersebut memiliki

34 51 struktur tabel yang saling terintegrasi dan memberikan informasi yang cukup lengkap bagi pengguna sistem. Berikut penjelasan struktur tabel dari tiap tabel: 1. Tabel Bahan Baku Primary Key : Kode_BB Foreign Key : - Fungsi : Menyimpan data bahan baku Tabel Tabel Bahan Baku No. Field Data Length Key Type 1 Kode_BB Char 5 Primary Key 2 Nama_BB Varchar 50 3 Harga_BB Int 4 Perkiraan Int 2. Tabel Daftar Kebutuhan Bahan Baku / Bill of Material (BOM) Primary Key : - Foreign Key : Kode_BB, Kode_Produk Fungsi : Menyimpan data BOM Tabel Tabel Daftar Kebutuhan Bahan Baku / BOM No. Field Type Length Key 1 Kode_BB Char 5 Foreign Key 2 Kode_Produk Char 5 Foreign Key 3 Kuantitas Integer 4 Total Money 3. Tabel Produk Primary Key : Kode_Produk Foreign Key : - Fungsi : Menyimpan data produk

35 52 Tabel Tabel Produk No. Field Data Type Length Key 1 Kode_Produk Char 5 Primary Key 2 Nama_Produk Varchar 50 3 Spesifikasi_Produk Varchar Tabel Produksi Primary Key Foreign Key Fungsi : Kode_Produksi : Kode_Produk : Menyimpan data produksi Tabel Tabel Produksi No. Field Data Type Length Key 1 Kode_Produksi Char 5 Primary Key 2 Kode_Produk Char 5 Foreign Key 3 Tgl_Produksi Time 4 Jumlah_Produksi Varchar Realisasi_Produksi Int 5. Tabel Bill Of Operasional Primary Key : - Foreign Key Fungsi : Kode_Keg_operasional, Kode_Produk : Menyimpan data detail Bill Of Operasional Tabel Tabel Bill Of Operation No. Field Data Type Length Key 1 Kode_Keg_Operasional Char 5 Foregin Key 2 Kode_Produksi Char 5 Foreign Key 3 Waktu Time

36 53 6. Tabel Gedung Primary Key Foreign Key Fungsi : Kode_Gedung : Kode_Aktiva_Operasional : Menyimpan data gedung Tabel Tabel Gedung No. Field Data Type Length Key 1 Kode_Gedung Varchar 5 Primary Key 2 Kode_Aktiva_Operasional Varchar 30 Foreign Key 3 Harga_perolehan Money 4 Nilai_Residu Money 5 Umur_eknomis Integer 5 Penyusutan_gedung Money 6 Penyusutan_jam_gedung Integer 7. Tabel Kegiatan Operasional Primary Key : Kode_Keg_Operasional Foreign Key : - Fungsi : Menyimpan data kegiatan Operasional Tabel Tabel Kegiatan Operasional No. Field Data Type Length Key 1 Kode_Kegiatan Char 5 Primary Key 2 Nama_kegiatan Varchar 50 3 Jenis_Kegiatan Varchar Tabel Detail Mesin Primary Key : - Foreign Key Fungsi : Kode_mesin, Kode_Keg_Operasional : Menyimpan data detail mesin

37 54 Tabel Tabel Detail Mesin No. Field Data Type Length Key 1 Kode_Mesin Char 5 Foreign Key 2 Kode_Keg_Operasioanal Char 5 Foreign Key 3 Kebutuhan 1 Int 4 Kebutuhan 2 Varchar 50 5 Total_tarif Int 6 Penyusutan_mesin Int 9. Tabel Mesin Primary Key Foreign Key Fungsi : Kode_Mesin : Kode_aktiva_operasional : Menyimpan data mesin Tabel Tabel Mesin No. Field Data Type Length Key 1 Kode_Mesin Char 5 Primary Key 2 Kode_Aktiva_Operasional Char 5 Foreign Key 3 Harga_perolehan Money 4 Nilai_Residu Money 5 Umur_Ekonomis Int 6 Penyusutan_mesin Int 7 Penyusutan_jam_mesin Varchar 50 8 Tarif_bahan_bakar Int 10. Tabel Tenaga Kerja Primary Key Foreign Key Fungsi : Kode_TenagaKerja : Kode_Jabatan : Menyimpan data tenaga kerja Tabel Tabel Tenaga Kerja No. Field Type Length Key 1 Kode_Tenaga_Kerja Char 5 Primary Key 2 Nama_Tenaga_Kerja Varchar Jenis_Kelamin Varchar 10

38 55 4 Alamat Varchar No_Telp Varchar 12 6 Kode_Jabatan Varchar 10 Foreign Key 11. Tabel Jabatan Primary Key : Kode_Jabatan Foreign Key : - Fungsi : Menyimpan data jabatan Tabel Tabel Jabatan No. Field Data Type Length Key 1 Kode_Jabatan Varchar 50 Primary Key 2 Nama_Jabatan Varchar 50 3 Jenis_Jabatan Varchar 20 4 Gaji Int 12. Tabel Detail Tenaga Kerja Primary Key : - Foreign Key Fungsi : Kode_Keg_Operasional, Kode_tenagakerja : Menyimpan data detail tenaga kerja Tabel Tabel Detail Tenaga Kerja No. Field Data Type Length Key 1 Kode_Keg_Operasional Varchar 50 Foreign Key 2 Kode_Tenagakerja Varchar 50 Foreign Key 3 Total_tarif_tk Int 13. Tabel Reparasi Mesin Primary Key Foreign Key Fungsi : Kode_Reparasi : Kode_Mesin : Menyimpan data reparasi mesin

39 56 Tabel Tabel Reparasi Mesin No. Field Data Type Length Key 1 Kode_Reparasi Char 5 Primary Key 2 Kode_Mesin Char 5 Foreign Key 3 Tgl_Reparasi Date 4 Keterangan Varchar 50 5 Biaya_Reparasi Int 14. Tabel Jangka_Investasi Primary Key : Kode_JI Foreign Key : - Fungsi : Menyimpan data jangka investasi Tabel Tabel Jangka Investasi No. Field Data Type Length Key 1 Kode_JI Varchar 5 Primary Key 2 Lama_Investasi Varchar Tabel Detail Rerata Aktiva Operasional Primary Key : - Foreign Key : Kode_aktiva_operasional, Kode_ROI_jam_mesin, Kode_jangka_investasi Fungsi : Menyimpan data detail rerata aktiva operasional Tabel Tabel Detail Rerata Aktiva Operasional No. Field Data Type Length Key 1 Kode_aktiva_operasional Varchar 10 Primary Key 2 Kode_ROI_jam_mesin Varchar 10 Foreign Key 3 Kode_Jangka_Investasi Varchar 5 Foreign Key 4 Subtotal_ROI_tahun Bigint 5 Subtotal_ROI_Jam_kerja bigint

40 Tabel ROI Jam Mesin Primary Key : Kode_ROI_Jam_Mesin Foreign Key : - Fungsi : Menyimpan data ROI jam mesin Tabel Tabel ROI Jam Mesin No Field Data Type Length Description 1 Kode_ROI_Jam_Mesin Varchar 10 Primary Key 3 Tgl_RJM Date 4 Nilai_Investasi Bigint 6 ROI_Jam_Mesin Bigint 7 Batas_Berlaku_ROI Date 8 Status_ROI_RJM Varchar Tabel ROI Produk Primary Key Foreign Key Fungsi : Kode_ROI_Produk : Kode_ROI_Jam_Mesin, Kode_Produksi : Menyimpan ROI produk Tabel Tabel ROI Produk No Field Data Type Length Description 1 Kode_ROI_Produk Varchar 10 Primary Key 2 Kode_ROI_Jam_Mesin Varchar 10 Foreign Key 3 Kode_Produksi Varchar 10 Foreign Key 4 Waktu_operasional_mesin Int 5 ROI_Produk Bigint 18. Tabel Administrasi dan Penjualan Primary Key : Kode_ADP Foreign Key : - Fungsi : Menyimpan gaji bagian administrasi dan penjualan

41 58 Tabel Tabel Administrasi Dan Penjualan No Field Data Type Length Description 1 Kode_ADP Varchar 5 Primary Key 2 Nama_ADP Varchar Biaya_ADP Bigint 4 Bagian_ADP Varchar 50 5 Jenis_Biaya Varchar 50 6 Status_ADP Varchar Tabel Detil Administrasi dan Penjualan Primary Key : - Foreign Key Fungsi : Kode_ADP, Kode_Markup : Menyimpan detil administrasi dan penjualan Tabel Tabel Detil Administrasi Dan Penjualan No Field Data Type Length Description 1 Kode_ADP Varchar 5 Foreign Key 2 Kode_Markup Varchar 5 Foreign Key 3 Subtotal_ADP Bigint 20. Tabel Markup Primary Key Foreign Key Fungsi : Kode_Markup : Kode_ROI_Produk, Kode_Produksi : Menyimpan data markup Tabel Tabel Markup No Field Data Type Length Description 1 Kode_Markup Varchar 10 Primary Key 2 Kode_ROI_Produk Varchar 10 Foreign Key 3 Kode_Produksi Varchar 10 Foreign Key 4 Biaya_nonproduksi_tetap Bigint 5 Biaya_nonproduksi_variabel Bigint 6 Biaya_overhead_tetap Bigint 7 Biaya_tetap Bigint 8 Persentase_markup Varchar

42 Tabel Rerata Aktiva Operasional Primary Key : Kode_aktiva_operasional Foreign Key : Fungsi : Menyimpan data rerata aktiva operasional Tabel Tabel Rerata Aktiva Operasional No Field Data Type Length Description 1 Kode_aktiva_operasional Varchar 5 Primary Key 2 Nama_Aktiva Varchar 5 Foreign Key 3 Jenis_Aktiva Varchar 5 Foreign Key 4 Tgl_Aktiva Datetime 5 Nilai_Aktiva Bigint 6 Jumlah_Aktiva Int 7 Total_Aktiva Bigint 8 Status_Aktiva Varchar Tabel Harga Jual Primary Key Foreign Key Fungsi : Kode_Hj : Kode_Markup, Kode_Produksi : Menyimpan harga jual produk Tabel Tabel Harga Jual No Field Data Type Length Description 1 Kode_Hj Varchar 10 Primary Key 2 Kode_Markup Varchar 10 Foreign Key 3 Kode_Produksi Varchar 10 Foreign Key 4 Total_HJ Bigint 5 Harga_jual_produk Bigint 23. Tabel Harga Pokok Produksi Primary Key Foreign Key Fungsi : Kode_HPP : Kode_Produksi : Menyimpan harga pokok produksi

43 60 Tabel Tabel Harga Pokok Produksi No Field Data Type Length Description 1 Kode_Produksi Varchar 50 Foreign Key 2 Kode_HPP Varchar 50 Primary Key 3 Bahan_baku_langsung Int 4 TKL Int 5 Bahan_bakar Int 6 HPP Int Desain Interface Desain interface dari Rancang Bangun Aplikasi Penentuan Harga Jual Pada CV. Mitra keluarga adalah sebagai berikut: A. Desain Input 1. Desain Halaman Login Berikut ini desain login berfungsi untuk dapat masuk ke dalam halaman utama untuk dapat mengakses master, transaksi, dan laporan sesuai dengan tugas masing-masing bagian. Gambar Desain Login

44 61 2. Desain Halaman Utama Form Halaman Utama merupakan form yang digunakan untuk menampilkan menu-menu seperti master, transaksi, maupun laporan. Form ini akan muncul setelah user melakukan login. Gambar Desain Halaman Utama 3. Desain Form Bahan Baku Gambar 3.13 merupakan form input bahan baku yang digunakan untuk menyimpan data bahan baku yang terdiri dari kode bahan baku, nama bahan baku, dan harga. Pada form ini juga terdapat tombol simpan yang digunakan untuk menyimpan dan mengubah data, sedangkan tombol hapus digunakan untuk menghapus data. Data yang disimpan akan ditampilkan pada datagridview. Gambar Desain Form Bahan Baku

45 62 4. Desain Form Tenaga Kerja Gambar 3.14 merupakan form input tenaga kerja yang digunakan untuk menyimpan data tenaga kerja yang terdiri dari kode tenaga kerja, nama tenaga kerja, jenis tenaga kerja, jenis kelamin, alamat, no.telp, dan jabatan. Pada form ini juga terdapat tombol simpan yang digunakan untuk menyimpan dan mengubah data, sedangkan tombol hapus digunakan untuk menghapus data. Data yang disimpan akan ditampilkan pada datagridview. Gambar Desain Form Tenaga Kerja 5. Desain Form Jabatan Gambar 3.15 merupakan form input jabatan yang digunakan untuk menyimpan data jabatan yang terdiri dari kode jabatan, jabatan, jenis jabatan, dan gaji. Pada form ini juga terdapat tombol simpan yang digunakan untuk menyimpan dan mengubah data, sedangkan tombol hapus digunakan untuk menghapus data. Data yang disimpan akan ditampilkan pada datagridview.

46 63 Gambar Desain Form Jabatan 6. Desain Form Mesin Gambar 3.16 merupakan form input mesin yang digunakan untuk menyimpan data mesin yang terdiri dari kode mesin, nama mesin, harga perolehan, nilai residu, umur ekonomis, penyusutan, dan tarif bahan bakar. Tombol hitung digunakan untuk melakukan fungsi perhitungan dari textbox yang ada. Pada form ini juga terdapat tombol SIMPAN yang digunakan untuk menyimpan dan mengubah data, sedangkan tombol HAPUS digunakan untuk menghapus data. Data yang disimpan akan ditampilkan pada datagridview.

47 64 Gambar Desain Form Mesin 7. Desain Form Reparasi Mesin Gambar 3.17 merupakan form input reparasi mesin yang digunakan untuk menyimpan data reparasi mesin yang terdiri dari kode reparasi mesin, tanggal, nama mesin, keterangan, dan biaya. Pada form ini juga terdapat tombol simpan yang digunakan untuk menyimpan dan mengubah data, sedangkan tombol hapus digunakan untuk menghapus data. Data yang disimpan akan ditampilkan pada datagridview. Gambar Desain Form Reparasi Mesin

48 65 8. Desain Form Kegiatan Operasional Gambar 3.18 merupakan form input kegiatan operasional yang digunakan untuk menyimpan data kegiatan operasional yang terdiri dari kode kegiatan operasional, nama kegiatan operasional, jenis kegiatan operasional, dan waktu. Pada form ini juga terdapat tombol SIMPAN yang digunakan untuk menyimpan dan mengubah data, sedangkan tombol HAPUS digunakan untuk menghapus data. Data yang disimpan akan ditampilkan pada datagridview. Gambar Desain Form Kegiatan Operasional 9. Desain Form Gedung Gambar 3.19 merupakan form input gedung yang digunakan untuk menyimpan data gedung yang terdiri dari kode gedung, nama gedung, harga perolehan, nilai residu, umur ekonomis, dan penyusutan. Tombol hitung digunakan untuk melakukan fungsi perhitungan dari textbox yang ada. Pada form ini juga terdapat tombol SIMPAN yang digunakan untuk menyimpan dan mengubah data, sedangkan tombol HAPUS digunakan

49 66 untuk menghapus data. Data yang disimpan akan ditampilkan pada datagridview. Gambar Desain Form Gedung 10. Desain Form Produk Gambar 3.20 merupakan form input produk yang digunakan untuk menyimpan data produk yang terdiri dari kode produk, nama produk dan spesifikasi produk. Pada form ini juga terdapat tombol SIMPAN yang digunakan untuk menyimpan dan mengubah data, sedangkan tombol HAPUS digunakan untuk menghapus data. Data yang disimpan akan ditampilkan pada datagridview. Gambar Desain Form Produk

50 Desain Form Bill Of Material Form bill of material yang digunakan untuk menyimpan data bill of material yang terdiri dari produksi, bahan baku, harga, kuantitas, dan total. Tombol hitung digunakan untuk melakukan fungsi perhitungan dari textbox yang ada. Pada form ini juga terdapat tombol SIMPAN yang digunakan untuk menyimpan dan mengubah data, sedangkan tombol HAPUS digunakan untuk menghapus data. Data yang disimpan akan ditampilkan pada datagridview. Gambar Desain Form Bill Of Material 12. Desain Form Bill Of Operation Form bill of operation yang digunakan untuk menyimpan data bill of operation yang terdiri dari produksi, bahan baku, harga, kuantitas, dan total. Tombol hitung digunakan untuk melakukan fungsi perhitungan dari textbox yang ada. Pada form ini juga terdapat tombol SIMPAN yang digunakan untuk menyimpan dan mengubah data, sedangkan tombol HAPUS

51 68 digunakan untuk menghapus data. Data yang disimpan akan ditampilkan pada datagridview. Gambar Desain Form Bill Of Operation 13. Desain Form Aktiva Operasional Form aktiva operasional merupakan form yang digunakan untuk melakukan proses penyimpanan, perubahan dan penghapusan data aktiva operasional. Gambar Desain Form Aktiva Operasional

52 Desain Form Jangka Investasi Form jangka investasi merupakan form yang digunakan untuk melakukan proses penyimpanan, perubahan dan penghapusan data investasi. Gambar Desain Form Jangka Investasi 15. Desain Form Administrasi dan Penjualan Form administrasi dan penjualan merupakan form yang digunakan untuk melakukan proses penyimpanan, perubahan dan penghapusan data biaya nonproduksi tetap dan variabel. Gambar Desain Form Administrasi dan Penjualan

53 Desain Form ROI Jam Kerja Form ROI Jam Kerja merupakan form yang digunakan untuk melakukan penyimpanan, perubahan dan penghapusan data ROI Jam Kerja beserta detil aktiva operasional yang digunakan pada ROI Jam Kerja Gambar Desain Form ROI Jam Kerja Tab Cari Data digunakan untuk pencarian data ROI Tiap Jam Kerja yang kemudian berfungsi untuk melihat data yang telah disimpan maupun ingin merubah ataupun menghapus data. Gambar Desain Form ROI Tiap Jam Mesin Tab Cari Data

54 Desain Form ROI Produk Form ROI Produk merupakan form yang digunakan untuk melakukan penyimpanan, perubahan dan penghapusan data ROI Produk. Gambar Desain Form ROI Produk 18. Desain Form Markup Form Markup merupakan form yang digunakan untuk melakukan penyimpanan, perubahan dan penghapusan data markup beserta detil administrasi dan penjualan yang digunakan pada markup.

55 72 Gambar Desain Form Markup Tab Cari Data digunakan untuk pencarian markup yang kemudian berfungsi untuk melihat data yang telah disimpan maupun ingin merubah ataupun menghapus data. Gambar Desain Form Markup Tab Cari Data

56 Desain Form Harga Jual Form harga jual merupakan form yang digunakan untuk melakukan penyimpanan, perubahan dan penghapusan data harga jual. Gambar Desain Form Penentuan Harga Jual 20. Desain Form Produksi Gambar 3.32 merupakan form input produksi yang digunakan untuk menyimpan data produksi yang terdiri dari kode produksi, tgl produksi, nama produk dan jumlah produksi. Pada form ini juga terdapat tombol SIMPAN yang digunakan untuk menyimpan dan mengubah data, sedangkan tombol HAPUS digunakan untuk menghapus data. Data yang disimpan akan ditampilkan pada datagridview. Gambar Desain Form Produksi

57 Desain Form Realisasi Produksi Form input realisasi produksi digunakan untuk menyimpan data realisasi produksi yang terdiri dari kode produksi, tgl produksi, nama produk, jumlah produksi, dan realisasi produksi. Pada form ini juga terdapat tombol SIMPAN yang digunakan untuk menyimpan dan mengubah data, sedangkan tombol HAPUS digunakan untuk menghapus data. Data yang disimpan akan ditampilkan pada datagridview. Gambar Desain Form Realisasi Produksi 22. Desain Form Harga Pokok Produksi Form harga pokok produksi digunakan untuk menyimpan data harga pokok produksi yang terdiri dari kode produksi, kode HPP, bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan bahan bakar. Pada form ini juga terdapat tombol CARI yang digunakan untuk mencari data, SIMPAN yang digunakan untuk menyimpan dan mengubah data, sedangkan tombol HAPUS digunakan untuk menghapus data. Data yang disimpan akan ditampilkan pada datagridview.

58 75 Gambar Desain Form Harga Pokok Produksi B. Desain Output 1. Desain Laporan Biaya Bahan Baku Langsung Gambar 3.35 merupakan desain laporan biaya bahan baku langsung yang menampilkan rincian biaya bahan baku langsung dalam memproduksi produk. Laporan ini terdiri dari nama bahan baku, harga, satuan, kuantitas, dan sub total. Gambar 3.35 Desain Laporan Biaya Bahan Baku Langsung

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Pada bab ini akan dijelaskan tentang analisis dan perancangan sistem. Berdasarkan System Development Life Cycle

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Metode yang digunakan dalam pembuatan aplikasi penentuan harga jual

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Metode yang digunakan dalam pembuatan aplikasi penentuan harga jual BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Metode yang digunakan dalam pembuatan aplikasi penentuan harga jual berdasarkan metode full costing menggunakan konsep System Development Life

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Development Life Cycle (SDLC) model waterfall. Berdasarkan SDLC model

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Development Life Cycle (SDLC) model waterfall. Berdasarkan SDLC model BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pembuatan aplikasi dalam penelitian ini menggunakan konsep System Development Life Cycle (SDLC) model waterfall. Berdasarkan SDLC model waterfall yang digunakan,

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. material langsung dan biaya tenaga kerja langsung. Sedangkan biaya overheadnya

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. material langsung dan biaya tenaga kerja langsung. Sedangkan biaya overheadnya BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1. Analisis Sistem Berdasarkan hasil analisis sistem yang sedang berjalan saat ini pada PT. Sumatraco Langgeng Makmur, ditemukan masih banyak kekurangan yang terjadi. Salah

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. UMKM Fredshoes. Dalam pengumpulan data yang digunakan untuk bahan

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. UMKM Fredshoes. Dalam pengumpulan data yang digunakan untuk bahan BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Analisis Sistem Tahap analisis sistem merupakan suatu proses untuk menganalisis dan mengumpulkan data yang ada di perusahaan. Tujuan dari tahap ini adalah agar

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... iv KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... vii. DAFTAR GAMBAR... xii. DAFTAR TABEL...xvii BAB I PENDAHULUAN Tujuan...

DAFTAR ISI. ABSTRAK... iv KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... vii. DAFTAR GAMBAR... xii. DAFTAR TABEL...xvii BAB I PENDAHULUAN Tujuan... DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR TABEL...xvii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan Masalah... 4 1.3 Pembatasan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1. Analisis Sistem Dalam pengembangan teknologi informasi ini dibutuhkan analisa dan perancangan sistem. Sistem tersebut diharapkan mampu membantu PT. Sumatraco Langgeng Makmur

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vii. KATA PENGANTAR... viii. DAFTAR GAMBAR... xiv. DAFTAR TABEL... xxiii BAB I PENDAHULUAN... 1

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vii. KATA PENGANTAR... viii. DAFTAR GAMBAR... xiv. DAFTAR TABEL... xxiii BAB I PENDAHULUAN... 1 DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... vii KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... x DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR TABEL... xxiii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan Masalah... 4 1.3

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. berbeda dengan beberapa institusi pendidikan lain. Hal ini disebabkan karena

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. berbeda dengan beberapa institusi pendidikan lain. Hal ini disebabkan karena BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN SMA Kristen Kalam Kudus memiliki prosedur sistem yang sedikit berbeda dengan beberapa institusi pendidikan lain. Hal ini disebabkan karena sistem yang dijalankan masih tergolong

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Pertama kali dimulai dari pelanggan memilih barang yang dibeli,

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Pertama kali dimulai dari pelanggan memilih barang yang dibeli, BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Permasalahan Sistem penjualan pada CV. Sukses yaitu penjualan secara tunai. Dan berikut penjelasannya di bawah ini. 3.1.1 Analisis Proses Penjualan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. adalah mengoptimalkan kinerja semua mesin agar tidak ada karyawan yang

BAB III PERANCANGAN SISTEM. adalah mengoptimalkan kinerja semua mesin agar tidak ada karyawan yang BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Salah satu alternatif untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi adalah mengoptimalkan kinerja semua mesin agar tidak ada karyawan yang menganggur dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. System Development Life Cycle (SDLC). Untuk dapat menganalisis

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. System Development Life Cycle (SDLC). Untuk dapat menganalisis BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Menurut Jogiyanto (1995:41) analisis permasalahan merupakan bagian dari tahapan System Development Life Cycle (SDLC). Untuk dapat menganalisis

Lebih terperinci

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN. sistem informasi penggajian pada PT. KARYA MANDIRI BERSAMA.

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN. sistem informasi penggajian pada PT. KARYA MANDIRI BERSAMA. 19 BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Analisa Sistem Menganalisa sistem merupakan langkah awal dalam membuat sistem baru. Langkah pertama adalah melakukan wawancara dan pengamatan, dalam hal ini sistem informasi

Lebih terperinci

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN Kerja Praktik ini dilakukan selama 160 jam dengan pembagian waktu dalam satu minggu, 8 jam sebanyak 20 kali. Dalam kerja Praktik ini, diharuskan menemukan permasalahan yang ada,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. mempengaruhi minat beli konsumen. Menurut Utami (2006:57) Harga adalah

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. mempengaruhi minat beli konsumen. Menurut Utami (2006:57) Harga adalah 22 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem 3.1.1 Identifikasi Masalah Harga yang diberikan kepada suatu produk sangat mempengaruhi tingkat penjualan perusahaan. Apalagi dengan pangsa

Lebih terperinci

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN Kerja praktek ini dilakukan selama 160 jam pada PT. Sinar Baja Hutama yang bertujuan untuk mengidentifikasi sistem yang ada serta untuk menemukan permasalahan yang terjadi pada

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK 4.1 Prosedur Kerja Praktek Dalam pengumpulan data sebagai penyusunan laporan dan penyelesaian masalah dalam kerja praktek ini, dilakukan dengan magang selama kurang lebih

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Permasalahan Pada sistem pembelian perusahaan melakukan secara tunai. Untuk pembelian tunai pertama kali dimulai dari bagian gudang memberikan informasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. perangkat keras, perangkat lunak, dan pengguna. Analisis ini diperlukan sebagai

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. perangkat keras, perangkat lunak, dan pengguna. Analisis ini diperlukan sebagai BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Analisis sistem bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahanpermasalahan yang ada pada sistem dimana aplikasi dibangun yang meliputi perangkat keras,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Berdasarkan System Development Life Cycle (SDLC) metode waterfall yang

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Berdasarkan System Development Life Cycle (SDLC) metode waterfall yang BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Berdasarkan System Develpment Life Cycle (SDLC) metde waterfall yang digunakan dalam pembuatan aplikasi penentuan harga jual, terdapat beberapa tahapan yang terdiri

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Deskripsi Kerja Praktik menggambarkan tahapan-tahapan bagaimana penulis

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Deskripsi Kerja Praktik menggambarkan tahapan-tahapan bagaimana penulis BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Deskripsi Kerja Praktik menggambarkan tahapan-tahapan bagaimana penulis merancang sistem yang akan digunakan oleh perusahaan. Tahapan awal yang dilakukan adalah Tahap perencanaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Aplikasi Menurut Jogiyanto (2005), aplikasi adalah penggunaan dalam suatu komputer, instruksi atau pernyataan (statement) yang disusun sedemikian rupa sehingga komputer dapat

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. mempelajari serta memberikan solusi bagi masalah yang timbul. Permasalahan yang ada pada PT Istana Keramik Indah

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. mempelajari serta memberikan solusi bagi masalah yang timbul. Permasalahan yang ada pada PT Istana Keramik Indah BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN PT Istana Keramik Indah memiliki proses transaksi yang hamper sama dengan perusahaan took keramik yang laen namun yang membedakan adalah perusahaan ini telah terkomputerisasi

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. penghitungan data penggajian akan berakibat penerimaan gaji pegawai tidak

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. penghitungan data penggajian akan berakibat penerimaan gaji pegawai tidak BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Berdasarkan hasil survey yang penulis lakukan pada saat kerja praktek di CV Intan Kediri, secara garis besar permasalahan yang ada adalah belum adanya sistem yang dapat mengelola

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. jalan, alat alat pertanian dan perkebunan, Stone / Coal Crusher Plant & Mobile,

PENDAHULUAN. jalan, alat alat pertanian dan perkebunan, Stone / Coal Crusher Plant & Mobile, BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT. Sinar Baja Hutama merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang produksi alat alat berat, seperti peralatan kereta api, peralatan perawatan

Lebih terperinci

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN. UPT. Taman Budaya Jawa Timur, secara garis besar permasalahan pada

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN. UPT. Taman Budaya Jawa Timur, secara garis besar permasalahan pada BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN Berdasarkan hasil survey yang dilakukan saat Kerja Praktik di UPT. Taman Budaya Jawa Timur, secara garis besar permasalahan pada penyewaan gedung UPT. Taman Budaya Jawa Timur

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. pengumpulan data, identifikasi masalah, dan rancangan penelitian. keuangan, dan penyimpanan data transaksi.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. pengumpulan data, identifikasi masalah, dan rancangan penelitian. keuangan, dan penyimpanan data transaksi. BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Pada proses ini terdapat beberapa tahap yang telah dilalui yaitu pengumpulan data, identifikasi masalah, dan rancangan penelitian. 3.1.1 Pengumpulan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK 4.1 Prosedur Kerja Praktek Cara Pengumpulan data-data untuk penyelesaian kerja praktek ini baik di dalam memperoleh data, menyelesaikan dan memecahkan permasalahan yang diperlukan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. digunakan dalam tahap analisis sistem ini yaitu metode pengembangan waterfall.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. digunakan dalam tahap analisis sistem ini yaitu metode pengembangan waterfall. BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem merupakan tahap pengembangan perangkat. Metode yang digunakan dalam tahap analisis sistem ini yaitu metode pengembangan waterfall.

Lebih terperinci

Perencanaan. Pemodelan

Perencanaan. Pemodelan BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan menjelaskan tentang analisis dan perancangan sistem. Berdasarkan System Development Life Cycle (SDLC) yang digunakan, terdapat lima tahapan, pada

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... vii. KATA PENGANTAR... viii. DAFTAR ISI... x. DAFTAR GAMBAR... xiv. DAFTAR TABEL... xix. DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... vii. KATA PENGANTAR... viii. DAFTAR ISI... x. DAFTAR GAMBAR... xiv. DAFTAR TABEL... xix. DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... vii KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... x DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR TABEL... xix DAFTAR LAMPIRAN... xxii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI SISTEM. manual. Manual di sini mempunyai arti bahwa belum adanya sebuah sistem yang

BAB IV DESKRIPSI SISTEM. manual. Manual di sini mempunyai arti bahwa belum adanya sebuah sistem yang BAB IV DESKRIPSI SISTEM 4.1 Analisis Permasalahan Sistem Perpustakaan yang ada di PT. PAL INDONESIA masih tergolong manual. Manual di sini mempunyai arti bahwa belum adanya sebuah sistem yang mampu mengelola

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Perancangan Sistem Perancangan sistem dimaksudkan untuk membantu menyelesaikan beberapa masalah yang terjadi saat ini sehingga dapat menjadi lebih baik dengan adanya sistem

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Model Pengembangan Model pengembangan yang akan digunakan rancang bangun ini adalah menggunakan model waterfall Gambar 3.1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem Metode Waterfall

Lebih terperinci

BAB IV 4. DESKRIPSI KERJA PRAKTIK

BAB IV 4. DESKRIPSI KERJA PRAKTIK BAB IV 4. DESKRIPSI KERJA PRAKTIK Berdasarkan hasil wawancara pada saat melaksanakan kerja praktek di PT. Bioli Lestari, secara garis besar permasalahan yang dialami langsung pada bagian produksi khususnya

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. identifikasi masalah. Adapun penjelasannya sebagai berikut: beberapa cara yang telah dilakukan, antara lain:

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. identifikasi masalah. Adapun penjelasannya sebagai berikut: beberapa cara yang telah dilakukan, antara lain: BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK 4.1 Analisa Sistem Pada tahap ini penulis melakukan 2 langkah, yaitu prosedur penelitian dan identifikasi masalah. Adapun penjelasannya sebagai berikut: 4.2 Prosedur Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. yaitu sering kali mengalami kesalahan dalam melakukan pencatatan data

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. yaitu sering kali mengalami kesalahan dalam melakukan pencatatan data BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM Berdasarkan hasil analisis sistem parkir yang sedang berjalan saat ini pada PT. Surya Toto Indonesia Tbk., ditemukan masih banyak kekurangan yang terjadi, yaitu sering

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Permasalahan 3.1.1 Identifikasi Masalah Proses penjadwalan produksi pada CV Azaria dilakukan dengan model penjadwalan berdasarkan tanggal pesan pertama

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. 4.2 Prosedur Usulan Perhitungan Harga Pokok Produksi

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. 4.2 Prosedur Usulan Perhitungan Harga Pokok Produksi BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.2 Prosedur Usulan Perhitungan Harga Pokok Produksi Dibawah ini adalah usulan prosedur perhitungan harga pokok produksi di Pabrik Bintang dengan menggunakan metode direct costing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sepatu dan sandal, serta bahan baku alas kaki seperti sole dan heels. UD Eka berdiri

BAB I PENDAHULUAN. sepatu dan sandal, serta bahan baku alas kaki seperti sole dan heels. UD Eka berdiri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang UD Eka merupakan sebuah perusahaan manufaktur yang memproduksi sepatu dan sandal, serta bahan baku alas kaki seperti sole dan heels. UD Eka berdiri pada tahun 1990

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. yang digunakan oleh CV. DAUN MUDA COMMUNICATION, ini dilakukan

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. yang digunakan oleh CV. DAUN MUDA COMMUNICATION, ini dilakukan BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Prosedur Kerja Praktek Dalam pengumpulan data sebagai bahan penyusunan laporan kerja praktek ini, pendekatan terhadap permasalahan yang dilakukan adalah dengan mempelajari

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Berdasarkan hasil survey, wawancara dan pengamatan yang dilakukan di

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Berdasarkan hasil survey, wawancara dan pengamatan yang dilakukan di 26 BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Analisis Sistem Berdasarkan hasil survey, wawancara dan pengamatan yang dilakukan di bagian Bendahara KONTAN Sumber Manis, maka didapatkan proses-proses yang terjadi dalam

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. ditemukan solusi yang tepat sesuai dengan harapan pihak perusahaan.

BAB IV METODE PENELITIAN. ditemukan solusi yang tepat sesuai dengan harapan pihak perusahaan. BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Identifikasi Masalah Sebelum membuat aplikasi penjualan pada PT. Bahtera Citra Abadi, perlu dilakukan identifikasi masalah yang ada pada perusahaan. Hal ini dilakukan agar

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. langkah-langkah tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.1.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. langkah-langkah tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.1. BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Langkah-langkah pelaksanaan analisis dan perancangan sistem informasi penilaian kinerja pada PT Wijaya Karya Gedung ini akan menggunakan metode System Development

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. terdapat pegawai atau karyawan. Dalam pelaksanaannya sering timbul masalah

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. terdapat pegawai atau karyawan. Dalam pelaksanaannya sering timbul masalah BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM Setiap Perusahaan pasti memiliki struktur organisasi yang didalamnya terdapat pegawai atau karyawan. Dalam pelaksanaannya sering timbul masalah mengenai pengelolaan data

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. masyarakat serta lembaga usaha dalam menghadapi ancaman bencana.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. masyarakat serta lembaga usaha dalam menghadapi ancaman bencana. BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Uraian Permasalahan Identifikasi masalah yang ada di Pusdalops-PB Jawa Timur adalah penilaian bahaya terhadap bencana. Penilaian bahaya ini digunakan untuk menyusun

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. ini menggunakan model System Development Life Cycle (SDLC). Tahapan analisis dan

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. ini menggunakan model System Development Life Cycle (SDLC). Tahapan analisis dan BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Tahapan yang dilakukan dalam pelaksanaan analisis dan perancangan aplikasi administrasi proyek digitalisasi dokumen pada CV. Smart Solusi Indonesia ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang penulis lakukan pada saat kerja praktek di CV. Lancar Jaya, secara garis besar permasalahan dalam perusahaan ini berada pada bagian

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR GAMBAR... xvii. DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR GAMBAR... xvii. DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI ABSTRAK... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xvii DAFTAR LAMPIRAN... xxii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah...

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. penelitian terhadap aplikasi pencatatan history barang gudang pada PT. GRLJI.

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. penelitian terhadap aplikasi pencatatan history barang gudang pada PT. GRLJI. BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Pada bab ini dijelaskan tentang hasil pengerjaaan sistem serta metode penelitian terhadap aplikasi pencatatan history barang gudang pada PT. GRLJI. 4.1 Prosedur Penelitian Dalam

Lebih terperinci

DESKRIPSI PEKERJAAN. Pada proses penyusunan laporan kerja praktik peneliti melakukan

DESKRIPSI PEKERJAAN. Pada proses penyusunan laporan kerja praktik peneliti melakukan DESKRIPSI PEKERJAAN Pada proses penyusunan laporan kerja praktik peneliti melakukan proses penghimpunan data yang akan digunakan sebagai dasar kebutuhan sistem pelayanan pengelolaan obat. Penghimpunan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. Analisis dan perancangan aplikasi jasa pengiriman paket online berbasis

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. Analisis dan perancangan aplikasi jasa pengiriman paket online berbasis BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Analisis dan perancangan aplikasi jasa pengiriman paket online berbasis android pada PT Pos Indonesia dilakukan dengan menggunakan tahapan tahapan yang ada pada system

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Berdasarkan hasil wawancara di perusahaan tersebut terdapat

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Berdasarkan hasil wawancara di perusahaan tersebut terdapat BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Analisis Permasalahan Berdasarkan hasil wawancara di perusahaan tersebut terdapat berbagai masalah terkait proses penggajian karyawan. Berbagai masalah yang ada di perusahaan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. System Development Life Cycle (SDLC) yang berfungsi untuk memberi gambaran

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. System Development Life Cycle (SDLC) yang berfungsi untuk memberi gambaran 11 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pembuatan sistem informasi ini pada dasarnya menerapkan metode System Development Life Cycle (SDLC) yang berfungsi untuk memberi gambaran tahapan-tahapan utama

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. sistem informasi penjadwalan produksi pada PT Bukit Baja Anugrah.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. sistem informasi penjadwalan produksi pada PT Bukit Baja Anugrah. BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Tahapan yang dilakukan dalam pelaksanaan analisis dan perancangan sistem informasi penjadwalan produksi pada PT Bukit Baja Anugrah. 3.1 Analisis Sistem Pada tahap

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK. satu usaha yang didirikan adalah Surya Mart. Saat ini Surya Mart masih

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK. satu usaha yang didirikan adalah Surya Mart. Saat ini Surya Mart masih BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK PT. Layindo Surya Gemilang adalah perusahaan swasta yang bergerak di bidang perdagangan umum dan jasa. Perusahaan ini memiliki beberapa lingkup usaha meliputi kafe, franchise

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK 4.1 Identifikasi Masalah Dalam menyelesaikan masalah pada CV. Jinako Karya sehingga dapat diketahui aplikasi pendukung yang dapat mengatasi permasalahan yang ada adalah yang

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI SISTEM KERJA PRAKTEK. diwujudkan dalam bentuk survey ke PT. Perkebunan Nusantara X (Persero)

BAB IV DESKRIPSI SISTEM KERJA PRAKTEK. diwujudkan dalam bentuk survey ke PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) BAB IV DESKRIPSI SISTEM KERJA PRAKTEK Dalam pelaksanaan kerja praktek ini penulis melakukan beberapa pendekatan untuk menemukan permasalahan dan sekaligus penyelesaiannya, yang mulanya diawali dari sistem

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK Penulis melakukan kerja praktek di PT. Jasamitra Propertindo yang berdomisili di Surabaya. PT. Jasamitra Propertindo adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. dilakukan dalam pengumpulan data tersebut, antara lain:

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. dilakukan dalam pengumpulan data tersebut, antara lain: BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Dalam pengumpulan data sebagai bahan penyusunan laporan kerja praktek, diperlukan adanya pengamatan data dan informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan. Data dan informasi

Lebih terperinci

BAB IV METODE KERJA PRAKTEK. Sistem yang terdapat pada SMU Negeri 1 Sidoarjo khususnya pada

BAB IV METODE KERJA PRAKTEK. Sistem yang terdapat pada SMU Negeri 1 Sidoarjo khususnya pada BAB IV METODE KERJA PRAKTEK 4.1 Observasi Melakukan pengamatan secara langsung di SMU Negeri 1 Sidoarjo. Dari pengamatan tersebut dapat diperoleh data secara langsung dari karyawan bagian keuangan serta

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. di Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur.

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. di Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur. BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Analisa Sistem Menganalisa sistem merupakan langkah awal dalam membuat sistem baru. Langkah pertama adalah melakukan wawancara dan pengamatan, dalam hal ini sistem informasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Masalah-masalah yang sering dihadapi oleh PT. Central Proteinaprima adalah kesulitan serta seringnya terjadi kesalahan dalam pencatatan jumlah

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan membahas tentang identifikasi masalah, analisis permasalahan, solusi permasalahan dan perancangan sistem dalam Rancang Bangun Aplikasi Administrasi

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI SISTEM

BAB IV DESKRIPSI SISTEM BAB IV DESKRIPSI SISTEM 4.1 Analisis Sistem Analisis sistem adalah langkah pertama untuk membuat suatu sistem baru. Langkah awal yang dilakukan adalah melakukan wawancara, dengan tujuan untuk mendapatkan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR GAMBAR... xvi BAB I PENDAHULUAN...

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR GAMBAR... xvi BAB I PENDAHULUAN... DAFTAR ISI ABSTRAK... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xvi BAB I PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...4 1.3 Batasan Masalah...4 1.4

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. kosong. Hal ini dapat digunakan untuk menentukan berapa jumlah limit yang

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. kosong. Hal ini dapat digunakan untuk menentukan berapa jumlah limit yang BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Pada puskesmas Kupang, sistem yang diperlukan oleh puskesmas adalah sistem yang dapat membantu dan memenuhi kebutuhan semua proses yang ada secara terkomputerisasi dengan baik

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan saat kerja praktik di PT. Jawa Pos Koran, permasalahan yang ada dalam perusahaan ini adalah banyaknya kumpulan koleksi seperti koran,

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE PROCESS COSTING STUDI KASUS PADA PT. XYZ

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE PROCESS COSTING STUDI KASUS PADA PT. XYZ PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE PROCESS COSTING STUDI KASUS PADA PT. XYZ Rudy Adipranata Program Studi Teknik Informatika, Universitas Kristen Petra Surabaya

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Analisis Sistem 1. Permasalahan yang timbul

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Analisis Sistem 1. Permasalahan yang timbul BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Analisis Sistem Analis sistem (system analysis) dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian atau komponenkomponen dengan maksud

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. kegiatan perusahaan menjadi terganggu dalam pemenuhan permintaan barang

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. kegiatan perusahaan menjadi terganggu dalam pemenuhan permintaan barang BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Permasalahan Sistem untuk melakukan pembelian atau pemesanan barang pada PT. Panamas Dwitama Distrindo saat ini kurang efisien dan tidak ekonomis, akibatnya

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Implementasi aplikasi adalah tahap penerapan hasil analisis dan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Implementasi aplikasi adalah tahap penerapan hasil analisis dan 99 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Implementasi aplikasi adalah tahap penerapan hasil analisis dan perancangan sistem yang telah dibuat agar bisa berjalan sesuai dengan yang diharapkan,_yaitu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Akuntani Biaya 1. Pengertian biaya Biaya merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan dalam proses produksi dalam satu perusahaan manufaktur. Terdapat

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. data, selanjutnya melakukan tahapan sebagai berikut: menyajikan suatu rancangan langkah kerja dari sistem yang baru.

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. data, selanjutnya melakukan tahapan sebagai berikut: menyajikan suatu rancangan langkah kerja dari sistem yang baru. BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Pada proses penyusunan laporan kerja praktik peneliti melakukan proses penghimpunan data yang akan digunakan sebagai dasar kebutuhan sistem penjualan bahan kimia. Penghimpunan

Lebih terperinci

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Analisa Sistem Menganalisa sistem merupakan langkah awal dalam membuat rancang bangun sebuah sistem baru. Langkah pertama adalah melakukan wawancara dan pengamatan secara

Lebih terperinci

BAB 4 DESKRIPSI PEKERJAAN. tersebut kedalam laporan perilaku siswa selama 1 hari, 1 bulan, dan 1 tahun.

BAB 4 DESKRIPSI PEKERJAAN. tersebut kedalam laporan perilaku siswa selama 1 hari, 1 bulan, dan 1 tahun. 1 BAB 4 DESKRIPSI PEKERJAAN Dalam merancang, membangun dan mengimplementasikan aplikasi yang dibuat dengan aplikasi sistem informasi pencatatan perilaku siswa menjadi satu kesatuan yang utuh, maka terdapat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM Dalam pengembangan teknologi informasi saat ini, dibutuhkan analisa dan perancangan sistem pengolah data yang baik. Sistem pengolah data tersebut diharapkan mampu meningkatkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. yang telah diperoleh dari hasil studi lapangan. Analisis sistem dilakukan dengan

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. yang telah diperoleh dari hasil studi lapangan. Analisis sistem dilakukan dengan BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Analisis merupakan cara untuk menganalisis permasalahan berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil studi lapangan. Analisis sistem dilakukan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS_DAN_PERANCANGAN_SISTEM

BAB III ANALISIS_DAN_PERANCANGAN_SISTEM 4841948 BAB III ANALISIS_DAN_PERANCANGAN_SISTEM 3.1 Analisis Sistem Penilaian kinerja karyawan merupakan salah satu aspek penting yang harus diperhatikan. Hal ini disebabkan karena apabila penilaian kinerja

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. 2. Analisa permasalahan dan perancangan sistem

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. 2. Analisa permasalahan dan perancangan sistem BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Dalam penyelesaian tugas akhir ini, mengikuti beberapa tahap SHPS yang terdiri atas: 1. Identifikasi masalah 2. Analisa permasalahan dan perancangan sistem 3. Pengembangan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. tahapan berdasarkan System Development Life Cycle (SDLC), terdapat empat fase,

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. tahapan berdasarkan System Development Life Cycle (SDLC), terdapat empat fase, BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Dalam melakukan analisis dan perancangan sistem akan menggunakan tahapan berdasarkan System Development Life Cycle (SDLC), terdapat empat fase, pada bab ini akan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. departemen Health, Safety dan Environment (HSE) PT Bangun Sarana Baja,

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. departemen Health, Safety dan Environment (HSE) PT Bangun Sarana Baja, BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis 3.1.1 Identifikasi Masalah Untuk melakukan identifikasi masalah maka dilakukan wawancara di departemen Health, Safety dan Environment (HSE) PT Bangun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini, pengembangan sistem informasi akuntansi yang dilakukan yaitu menggunakan metode Model Driven Development. Metode tersebut dipilih bertujuan untuk merancang,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT. Sinar Baja Hutama yang berlokasi di Jl. Dupak Rukun No Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. PT. Sinar Baja Hutama yang berlokasi di Jl. Dupak Rukun No Surabaya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT. Sinar Baja Hutama yang berlokasi di Jl. Dupak Rukun No. 111 - Surabaya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi alat-alat berat antara lain:

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada proses penyusunan laporan kerja praktik peneliti melakukan proses penghimpunan data yang akan digunakan sebagai dasar kebutuhan sistem penjualan obat. Penghimpunan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang Sedang Berjalan Sistem yang saat ini sedang berjalan di PT. Indah Sejahtera Com dalam hal pengolahan laporan penjualan aktiva tetap data diolah

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. Spesifikasi sistem yang ada pada Rancang Bangun Sistem Informasi Pengadaan

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. Spesifikasi sistem yang ada pada Rancang Bangun Sistem Informasi Pengadaan BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Spesifikasi sistem yang ada pada Rancang Bangun Sistem Informasi Pengadaan Barang Pada PT. Jakarta Megapolitan Cabang Surabaya ini adalah mengolah data master

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Tahap analisis dan perancangan sistem merupakan tahap yang menjabarkan dalam perencanaan sistem yang digunakan untuk membuat aplikasi penjadwalan proyek pada PT.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Dalam pengembangan Sistem Informasi(SI) ini, dibutuhkan analisis dan perancangan sistem pengolah data. Sistem pengolah data tersebut diharapkan mampu

Lebih terperinci

DISKRIPSI PEKERJAAN. tahapan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut.

DISKRIPSI PEKERJAAN. tahapan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut. 32 BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN 4.1. Metode Penelitian Dalam penyelesaian laporan kerja praktik ini dilakukan beberapa tahapan penelitian sebagai penunjang dalam pembuatan laporan kerja praktik. Beberapa

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 1.1. Analisis Kebutuhan Sistem Analisis adalah tahap awal dalam membuat sistem baru. Langkah awal adalah melakukan wawancara dan pengamatan. Pengamatan dilakukan dengan cara

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Bangun Aplikasi Penjualan dan Pengiriman Spare part komputer pada Bismar

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Bangun Aplikasi Penjualan dan Pengiriman Spare part komputer pada Bismar BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang identifikasi permasalahan, analisis permasalahan, solusi permasalahan dan perancangan sistem dalam Rancang Bangun Aplikasi Penjualan

Lebih terperinci

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN Berdasarkan hasil survey yang dilakukan saat Kerja Praktik di Rush Kurir, secara garis besar permasalahan pada Rush Kurir adalah kurangnya informasi jasa pengiriman dan report

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Kegiatan yang dilakukan dalam pengumpulan data tersebut, antara lain:

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Kegiatan yang dilakukan dalam pengumpulan data tersebut, antara lain: BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Dalam pengumpulan data sebagai bahan penyusunan laporan kerja praktek, diperlukan adanya pengamatan data dan informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan. Data dan informasi

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. perhitungan data presensi siswa yang dilakukan oleh wali kelas. Dalam

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. perhitungan data presensi siswa yang dilakukan oleh wali kelas. Dalam BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada saat kerja praktek di SMA Negeri 2 Sidoarjo, permasalahan yang terjadi adalah proses yang berkaitan dengan perhitungan data presensi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. perusahaan. Data dan informasi tersebut diperoleh dari sumber terkait untuk

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. perusahaan. Data dan informasi tersebut diperoleh dari sumber terkait untuk BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Dalam pengumpulan data sebagai bahan penyusunan laporan kerja praktek, diperlukan adanya pengamatan data dan informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan. Data dan informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang CV Multi Star Teknik merupakan perusahaan manufaktur yang berada di Jalan Terusan Bojongsoang No.293 Bandung, didirikan pada tahun 2002. Dahulu perusahaan ini bergerak

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. dengan beberapa perusahaan lain. Hal ini diakibatkan karena sistem yang

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. dengan beberapa perusahaan lain. Hal ini diakibatkan karena sistem yang BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN PT Istana Keramik Indah memiliki prosedur sistem yang sedikit berbeda dengan beberapa perusahaan lain. Hal ini diakibatkan karena sistem yang dijalankan masih tergolong manual.

Lebih terperinci

BAB IV 4. DESKRIPSI PEKERJAAN. yang dikembangkan dengan tampilan yang mudah untuk dijalankan. Aplikasi

BAB IV 4. DESKRIPSI PEKERJAAN. yang dikembangkan dengan tampilan yang mudah untuk dijalankan. Aplikasi BAB IV 4. DESKRIPSI PEKERJAAN Berdasarkan hasil survey saat kerja praktek di PT Salemba Emban Patria, secara garis besar permasalahan yang ada pada administrasi PT Salemba Emban Patria ini adalah pencatatan

Lebih terperinci

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN. Kerja praktik ini dilaksanakan selama satu bulan di Klinik Pendidikan

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN. Kerja praktik ini dilaksanakan selama satu bulan di Klinik Pendidikan BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN Kerja praktik ini dilaksanakan selama satu bulan di Klinik Pendidikan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Tujuan dari kerja praktik ini adalah untuk memberikan solusi atas

Lebih terperinci