BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR HOTEL DAN SPA. a. Pengelompokkan Pelaku, Aktifitas, Ruang, dan Sifat ruang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR HOTEL DAN SPA. a. Pengelompokkan Pelaku, Aktifitas, Ruang, dan Sifat ruang"

Transkripsi

1 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR HOTEL DAN SPA 3.1. ANALISA PENDEKATAN ARSITEKTUR Studi Aktifitas a. Pengelompokkan Pelaku, Aktifitas, Ruang, dan Sifat ruang Pada studi aktifitas di proyek Hotel Resort dan Spa ini akan dikelompokkan menjadi 3 yaitu aktifitas utama, aktifitas penunjang, dan aktifitas pengelola dan servis. Pelaku aktifitas utama dan aktifitas penunjang adalah seluruh pengunjung baik yang menginap maupun tidak menginap. Sedangkan aktifitas pengelola dan servis adalah aktifitas pelayanan yang dilakukan oleh staff pengelola dan staff servis. 53

2 Berikut adalah tabel 3.1. yang merupakan studi untuk pengelompokkan pelaku, aktifitas, kebutuhan, dan sifat ruang berdasar aktifitas utama. Tabel Studi pengelompokkan pelaku, aktifitas, kebutuhan, dan sifat ruang berdasar aktifitas utama sumber : Analisa Pribadi Kelompok Aktifitas Utama NO Pelaku Aktifitas/ Kegiatan Kebutuhan Ruang Sifat 1 Pengunjung / Menginap Standard room Privat wisatawan menginap Family room Suite room Privat Privat Makan dan minum Restoran Semi public Memarkirkan kendaraan Tempat parkir tamu Public Checkin room Resepsionis Public Mencari informasi Public Beristirahat dan menunggu lobby Public BAB dan BAK Public toilet Service Bersantai Pantai Sepanjang Public Outdoor landscape Public 54

3 Berikut adalah tabel 3.2. yang merupakan studi untuk pengelompokkan pelaku, aktifitas, kebutuhan, dan sifat ruang berdasar aktifitas penunjang. Tabel Studi pengelompokkan pelaku, aktifitas, kebutuhan, dan sifat ruang berdasar aktifitas penunjang sumber : Analisa Pribadi Kelompok Aktifitas Penunjang NO Pelaku Aktifitas/kegiatan Kebutuhan Ruang Sifat 1 Pengunjung / Wisatawan menginap dan tidak menginap Memarkirkan kendaraan Publik parking Public Mencari informasi Resepsionis Public Menunggu dan beristirahat Lobby Public BAB dan BAK Publik toilet Public Berenang Outdoor swimmingpool Semi public Jalan jalan Outdoor landscape Public Bersantai Pantai sepanjang Public Pijat Ruang pijat Semi public Mandi sauna Ruang sauna dan steam Semi public Mandi steam Ratus Ruang ratus Semi public 55

4 Terapi air Ruang terapi Semi public Whirlpool spa Terapi aroma rempah Terapi air laut Makan dan minum Restoran Semi public BBQan Outdoor camping area Semi public Sembayang / beribadah Musholla Publik Berikut adalah tabel 3.3. yang merupakan studi untuk pengelompokkan pelaku, aktifitas, kebutuhan, dan sifat ruang berdasar aktifitas pengelola. Tabel Studi pengelompokkan pelaku, aktifitas, kebutuhan, dan sifat ruang berdasar aktifitas pengelola sumber : Analisa Pribadi Kelompok Aktifitas Pengelola NO Pelaku Aktifitas / kegiatan Kebutuhan ruang Sifat 1 Owner / pemilik Memarkirkan kendaraan Owner parking Privat Mengecek data Direct room Privat Beristirahat Makan dan minum 56

5 Rapat Meeting room Privat BAB dan BAK Toilet Service 2 General manager Memarkirkan kendaraan Staff parking Privat Melaporkan data GM room Privat Mengecek data Mengecek kinerja karyawan Rapat Meeting room Privat Melakukan briefing Makan dan minum Staff dining room Privat BAB dan BAK Staff toilet Service 3 Asisten general manager Memarkirkan kendaraan Staff parking Privat Rapat Meeting room Privat Melakukan briefing Mengecek kinerja manajer tiap bagian Asst. GM room Privat Memantau kegiatan yang berjalan Melaporkan data 57

6 Menerima tamu Guest room Semi public Makan dan minum Staff dining room Privat BAB dan BAK Staff toilet Service 4 Marketing Memarkiran kendaraan Staff parking Privat Menerima tamu Guest room Semi publik Melakukan pekerjaan pemasaran Marketing room Privat Melaporkan data Rapat Meeting room Privat Melakukan briefing Makan dan minum Staff dining room Privat BAB dan BAK Staff toilet Service 5 HRD Memarkirkan kendaraan Staff parking Privat Rapat Meeting room Privat Melakukan briefing Melaporkan data Hrd room Privat Mengecek kinerja para karyawan 58

7 Mengelola dan mengatur bagian kepegawaian Makan dan minum Staff dining room Privat BAB dan BAK Staff toilet Service 6 Accounting Memarkirkan kendaraan Staff parking Privat Rapat Meeting room Privat Melakukan briefing Melaporkan data keuangan Accounting room Privat Membuat pembukuan Mengecek pembukuan Makan dan minum Staff dining room Privat BAB dan BAK Staff toilet Service 7 Engineering Memarkirkan kendaraan Staff parking Privat Rapat Meeting room Privat Melakukan briefing Memeriksa MEE hotel resort dan spa Engineering room Privat 59

8 Makan dan minum Staff dining room Privat BAB dan BAK Staff toilet Service 8 Dept front office Memarkirkan kendaraan Staff parking Privat Rapat Meeting room Privat Melakukan briefing Mengecek kinerja bawahannya Dept. Front office room Privat Mengatur dan mengelola bagian front office Melaporkan data Makan dan minum Staff dining room Privat BAB dan BAK Staff toilet Service 9 Dept restoran Memarkirkan kendaraan Staff parking Privat Rapat Meeting room Privat Melakukan briefing Mengecek kinerja bawahannya Dept resto room Privat Mengatur dan mengelola bagian restoran Melaporkan data 60

9 Makan dan minum Staff dining room Privat BAB dan BAK Staff toilet Service 10 Dept. housekeeping Memarkirkan kendaraan Staff parking Privat Rapat Meeting room Privat Melakukan briefing Privat Mengecek kinerja bawahannya Dept housekeeping room Privat Mengatur dan mengelola bagian housekeeping Makan dan minum Staff dining room Privat BAB dan BAK Staff toilet Service 11 Dept spa Memarkirkan kendaraan Staff parking Privat Rapat Meeting room Privat Melakukan briefing Mengecek kinerja bawahannya Dept spa room Privat Mengatur dan mengelola bagian SPA Makan dan minum Staff dining room Privat 61

10 BAB dan BAK Staff toilet Service Berikut adalah tabel 3.4. yang merupakan studi untuk pengelompokkan pelaku, aktifitas, kebutuhan, dan sifat ruang berdasar aktifitas servis. Tabel Studi pengelompokkan pelaku, aktifitas, kebutuhan, dan sifat ruang berdasar aktifitas penunjang sumber : Analisa Pribadi Kelompok Aktifitas Servis NO Pelaku Aktifitas / Kegiatan Kebutuhan Ruang Sifat 1 Resepsionis Memarkirkan kendaraan Parkir karyawan Privat Reservation Memberikan informasi Lobby Publik Cashier Melayani chekin dan checkout Resepsionis Transaksi Melayani pengunjung by telepon Makan dan minum Ruang makan karyawan Privat BAB dan BAK Toilet karyawan Service 2 Koki Pelayan resto Cashier resto Memarkirkan kendaraan Parkir karyawan Privat Memasak Dapur resto Service Melayani pengunjung Restoran Semi publik 62

11 Cleaning service resto Mengantar makanan dan minuman Mencuci piring dan gelas Pantry resto Service Membuang limbah Menerima transaksi resto Makan dan minum Ruang makan karyawan Privat BAB dan BAK Toilet karyawan Service 3 Bellboy Memarkirkan kendaraan Parkir karyawan Privat OB Mengantar tamu Lobby Publik Security Membawakan barang tamu Resepsionis Petugas parkir Penjaga pantai Cleaning service Menunjukkan kamar tamu Kamar hotel Privat Membersikan kamar Memberikan pelayanan hotel Membersihkan lingkungan hotel Outdoor landscape Publik Memberikan pelayanan laundry Ruang laundry Service Menjaga keamanan di pantai Pantai Public Mengontrol utilitas hotel Ruang kontrol Service 63

12 Menjaga keamanan Security room Privat Menjaga parkir Tempat parkir Public Makan dan minum Ruang makan karyawan Privat BAB dan BAK Toilet karyawan Service 4 Terapis pijat Terapis spa air Terapis spa ratus Memarkirkan kendaraan Parkir karyawan Privat Memberikan informasi spa kepada pengunjung Ruang resepsionis spa Semi publik Transaksi spa Mendata pengunjung Melayani terapi pengunjung Ruang terapi spa Privat Makan dan minum Ruang makan karyawan Privat BAB dan BAK Toilet karyawan Service 64

13 b. Pola Aktivitas Pola Aktifitas Pengunjung Pengunjung menginap Berikut adalah bagan urutan pola aktifitas bagi pengunjung menginap Bagan Pola aktifitas pengunjung menginap Sumber : dokumen pribadi DATANG ADMINISTRASI AKTIFITAS PENUNJANG AKTIFITAS UTAMA -Memarkirkan kendaraan -Diantar ke area drop off -Mencari informasi mengenai penginapan -Reservasi -Checkin -Menunggu dan beristirahat di lobby -Menginap di Hotel Resort -Permintaan Pelayanan Kamar -Permintaan pelayanan laundry -Menikmati fasilitas SPA -berjalan-jalan dan bersantai di pantai -menikmati hidangan restoran -berjalan - jalan di lingkungan hotel -berenang -menikmati fasilitas BBQ PULANG -check out -melakukan transaksi -menuju area parkir -menunggu di lobby (valley / dijemput) 65

14 Pengunjung tidak menginap Berikut adalah bagan urutan pola aktifitas bagi pengunjung tidak menginap Bagan Pola aktifitas pengunjung tidak menginap Sumber : Analisa Pribadi DATANG ADMINISTRASI AKTIFITAS PENUNJANG PULANG -Memarkirkan kendaraan -Diantar ke area drop off -Mencari informasi mengenai fasilitas spa, kolam renang, restoran, dll -Reservasi -Menunggu dan beristirahat di lobby -Menikmati fasilitas SPA -berjalan-jalan dan bersantai di pantai -menikmati hidangan restoran -berjalan - jalan di lingkungan hotel -berenang -menikmati fasilitas BBQ -melakukan transaksi -menuju area parkir -menunggu di lobby (valley / dijemput) 66

15 Pola Aktifitas Pengelola dan Servis Pengelola Berikut adalah bagan urutan pola aktifitas bagi pengelola Bagan Pola aktifitas pengelola Sumber : Analisa pribadi DATANG PERSIAPAN BEKERJA ISTIRAHAT -Memarkirkan kendaraan -Diantar ke area drop off pegawai -Absensi pegawai -Mengadakan rapat dan breafing -Memantau pekerjaan karyawan -Mengerjakan pekerjaan sesuai masing-masing divisi -Menerima tamu -Makan minum -Istirahat -BAB BAK dan dan PULANG -menuju area parkir -menunggu di lobby (valley / dijemput) 67

16 Service / karyawan Berikut adalah bagan urutan pola aktifitas bagi karyawan Bagan Pola aktifitas servis / karyawan Sumber : Analisa Pribadi DATANG PERSIAPAN BEKERJA ISTIRAHAT -Memarkirkan kendaraan -Diantar ke area drop off karyawan -Absensi karyawan -Menuju ruang karyawan untuk berganti pakaian dan meletakkan barang -Mengikuti briefing -Mengerjakan pekerjaan sesuai masing-masing divisi -Menerima tamu -Makan minum -Istirahat -BAB BAK dan dan PULANG -menuju area parkir -menunggu di lobby ( dijemput) 68

17 c. Pendekatan Pelaku Pada tabel 3.5. di bawah ini menjelaskan jumlah pengunjung di Kabupaten Gunungkidul dari tahun 2011 sampai 2015 baik wisatawan asing maupun domestik. Tabel Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Gunungkidul tahun Sumber : dinas kebudayaan dan kepariwisataan kabupaten gunungkidul 2015 Wisatawan Tahun Asing Domestik Jumlah

18 Berikut adalah asumsi presentase kenaikan jumlah wisatawan tahun = : x 100% = 47.5% = : x 100% = 33.6% = : x 100% = 12.7% = : x 100% = 23.1% Rata rata prosentase kenaikan jumlah pengunjung tahun adalah 47.5% % % % = 116.9% : 4 = 29.2% Rata rata jumlah pengunjung per hari di Kabupaten Gunungkidul = : ( 5 tahun ) = orang/hari Rata rata pengunjung di Pantai Sepanjang : 16 obyek wisata = 282 orang/hari Asumsi hotel resort yang direncanakan adalah standart bintang 4 dengan jumlah minimal standard room 50 kamar dan suite room minimal 3 kamar Asumsi : 50 deluxe room ( standard ) 70

19 50 2orang = 100 orang 10 family room 10 4orang = 40 orang 3 suite room 3 4 orang = 12 orang Jadi asumsi jumlah pengunjung menginap adalah 152 orang dan pengunjung tidak menginap adalah 130 orang d. Studi jumlah karyawan Pada tabel 3.6. di bawah ini adalah studi jumlah karyawan yang ada di Hotel Resort dan Spa. Tabel 3. 6 studi jumlah karyawan Sumber : analisa pribadi PELAKU JUMLAH Owner 1 GM 1 Asisten GM 1 HRD 1 Marketing 1 Accounting 1 Engineering 1 Kepala dept. front office 1 Kepala dept. restoran 1 Kepala dept. housekeeping 1 Kepala dept. SPA 1 Resepsionis 2 71

20 Reservation 2 Cashier 2 Koki restoran 3 Pelayan restoran 6 Staff koki restoran 3 Bartender 2 Pelayan bar 6 Cleaning service restoran dan bar 4 Staff laundry 4 Bellboy 5 Housekeeping 10 Staff sampah 5 Staff taman 5 Staff keamanan 10 Staff MEE 5 Resepsionis spa 2 Terapis pijat dan massage 3 Terapis ratus 1 Terapis sauna dan steam 2 Terapis mandi air 5 Jumlah total pengelola dan karyawan 98 orang Studi Fasilitas a. Pendekatan Kebutuhan Ruang 72

21 Pada tabel 3.7. di bawah ini adalah studi pendekatan kebutuhan ruang yang ada di Hotel Resort dan Spa. Tabel Pendekatan kebutuhan ruang Sumber : analisa pribadi PELAKU Aktifitas utama KEBUTUHAN RUANG Kamar hotel Lobby Resepsionis Aktifitas penunjang Restoran Ruang spa Musholla Kolam renang Toilet Camp dan BBQ area Taman aktif dan pasif ATM centre Hall pertemuan Lounge and bar Musholla Aktifitas pengelola Kantor pengelola dan servis R. Owner R. GM R. asst GM R. marketing 73

22 R. accounting R. HRD R. engineering R. dept. front office R. dept. housekeeping R. dept. restoran R. dept. spa Gudang R. security Pantry Toilet R. control & CCTV b. Studi Sifat Ruang Pada tabel 3.8. di bawah ini adalah studi sifat ruang yang ada di Hotel Resort dan Spa. Tabel Studi sifat ruang Sumber : analisa pribadi SIFAT RUANG NAMA RUANG INDOOR / OUTDOOR PRIVAT Deluxe room Indoor Family room Indoor Suite room Indoor 74

23 Ruang owner Indoor Ruang GM Indoor Ruang asst GM Indoor Ruang HRD Indoor Ruang Accounting Indoor Ruang marketing Indoor Ruang engineering Indoor Ruang dept. spa Indoor Ruang dept. restoran Indoor Ruang dept. front office Indoor Indoor Ruang dept. housekeeping Ruang rapat Ruang security Indoor Indoor SEMI PUBLIK Restoran Kolam renang Lounge and bar Outdoor camping Indoor dan outdoor Outdoor 75

24 area Spa Guests room Indoor dan outdoor Outdoor Indoor Indoor PUBLIK Pantai sepanjang Outdoor Lobby Indoor Resepsionis Indoor Musholla Indoor Outdoor landscape Outdoor SERVICE Toilet Indoor Gudang Indoor Pantry Indoor Ruang maintenance Indoor Ruang control dan cctv Indoor 76

25 c. Persyaratan Ruang Pada tabel 3.9. di bawah ini adalah studi persyaratan ruang yang ada di Hotel Resort dan Spa. Tabel Persyaratan ruang Sumber : analisa pribadi NO NAMA RUANG KEBUTUHAN AKUSTIK PENCAHAYAAN PENGHAWAAN KEAMANAN Stabil tenang Alami Buatan Alami Buatan Kebakaran Kecelakaan 1 Deluxe room 2 Family room 3 Suite room 4 Resepsionis 5 Lobby 6 Public toilet 7 R ganti berenang 8 R pijat 9 R sauna dan steam 77

26 10 Ruang ratus 11 Ruang terapi 12 Restoran 13 Hall pertemuan 14 Direct room (owner) 15 Meeting room 16 Toilet pengelola 17 GM room 18 Ruang makan pengelola 19 Asst. GM room 20 Guest room 21 Marketing room 22 Hrd room 23 Accounting room 78

27 24 Engineering room 25 Dept front office 26 Dept restoran 27 Dept housekeeping 28 Dept SPA 29 Ruang makan karyawan 30 Toilet karyawan 31 Dapur restoran 32 Ruang karyawan 33 Ruang laundry 34 Ruang control 35 Ruang MEE 36 Security room 37 Parkir karyawan 79

28 38 Parkir pengelola 39 Parkir pengunjung 40 Musholla d. Studi Besaran Ruang dan Ruang Khusus Studi besaran ruang Pada tabel di bawah ini adalah studi besaran ruang fasilitas utama yang ada di Hotel Resort dan Spa. Tabel studi besaran ruang fasilitas utama Sumber : analisa pribadi FASILITAS UTAMA Nama Jum Kapa Perabot Luas ruang Total luas Sumber ruang lah Sitas ( m 2 ) ( m 2 ) (orang) Deluxe room Twin bed / single bed - Lemari pakaian - Meja rias 7m x 4.5m = 31.5m SBR 80

29 - Kursi - TV - Toilet duduk - Wastafel - Shower Family room single bed - twin bed - lemari pakaian - lemari tv - meja rias - kursi - TV - Toilet duduk - Wastafel - Shower 8m x 6m = 48m SBR 81

30 Suite room - Bathub twin bed - lemari pakaian - lemari tv - meja rias - kursi - TV - 1 set family sofa - Toilet duduk - Wastafel - Shower - Bathub 14m x 8.8m = 123.2m SBR JUMLAH m 2 SIRKULASI 30% m 2 TOTAL m 2 82

31 Pada tabel di bawah ini adalah studi besaran ruang fasilitas penunjang yang ada di Hotel Resort dan Spa. Tabel studi besaran ruang fasilitas penunjang Sumber : analisa pribadi FASILITAS PENUNJANG Nama Jum Kapa Perabot Luas ruang Total luas Sumber ruang lah Sitas ( m 2 ) ( m 2 ) (orang) Lobby Meja resepsionis (3m x 1m) + (2m x 1m) + (1m x 1m) SBR Respsionis Kasir R tunggu - Lemari - Loker kunci - Kursi / sofa - Meja (0.6m x 0.6m x 75) + (2m x 1m x 10) = 71 m 2 Sirkulasi 200% = 213 m 2 Restoran Meja makan - Kursi - Wastafel - Meja kasir, Dapur (25 x 1m x 1m) + (50 x 0.6m x 0.6m) + (0.5m x 0.5m) + (1.2m x 1.2m) + (20m x 3m) = m 2 Sirkulasi 200% =314.07m SBR 83

32 Bar and Meja (10 x 1m x 1m) + (25 x 0.6m x 0.6m) SBR lounge - Kursi (4m x 4m) + (5m x 5m) = 60m 2 - Bartender Sirkulasi 200% = - Dapur 180m 2 Hall serbaguna Sound system - Meja - Kursi RUANG SPA 20m x 10m = 200m SBR Resepsioni Meja (2m x 1m) + (0.6m x 0.6m x 5) + (1m x 15 SBR s dan kasir - Kursi 1m) = 4.8m 2 - Lemari Sirkulasi 200% = 14.4m 2 Ruang pijat Kasur terapi (2m x 1m x 2) + (0.8m x 1.2m) + (0.8m 25 SBR / massage - Lemari x 0.8m x 2) = 6.24m 2 - Meja Sirkulasi 300% = 24.96m 2 84

33 Ruang Kursi terapi ratus (0.8m x 0.8m x 2) + (0.8m x 1.2m) + 15 SBR terapi ratus - Lemari (0.8m x 0.8m x 2) = 3.52m 2 - Meja Sirkulasi 300% 14.08m 2 Ruang Kursi (0.8m x 0.8m x 2) + (0.6m x 0.6m x 2) 51 SBR mandi uap - Meja + 1.5m x 1.5m x 2) = 6.5m 2 dan steam - Alat steam Sirkulasi 2 Ruang Bathub terapi (1m x 2m) + (0.8m x 1.2m) = 2.96m 2 30 SBR terapi air - Lemari Sirkulasi 300% 2 Ruang Bathub jacuzzi (1m x 2m) + (0.8m x 1.2m) = 2.96m2 30 SBR Jacuzzi - Lemari Sirkulasi 300% = 11.84m2 x 2 = 23.68m 2 Loker Lemari loker (0.8m x 0.8m x 20) + (0.6m x 0.6m x 60 SBR 85

34 - Tempat duduk 20) = 20m 2 Sirkulasi 200% 60m 2 Toilet Wastafel (0.6m x 0.6m x 4) + (0.8m x 0.6m x 5) 20 SBR pengunjung - Closet duduk + (0.4m x 0.2m x 3) = 4.08m 2 - Shower Sirkulasi 300% = - Urinoir 16.32m 2 Toilet Wastafel (0.6m x 0.6m) + (0.8m x 0.6m) = 4 SBR difabel - Closet duduk 0.84m 2 - Shower Sirkulasi 300% = 3.36m 2 Toilet Wastafel (0.6m x 0.6m x 2) + (0.8m x 0.6m x 3) 10 SBR karyawan - Closet duduk + (0.4m x 0.2m x 2) = 2.32m2 - Shower Sirkulasi 300% = - Urinoir 9.28m2 JUMLAH 1170 m 2 86

35 SIRKULASI 30 % 351 TOTAL 1521 m 2 Pada tabel di bawah ini adalah studi besaran ruang fasilitas pengelola yang ada di Hotel Resort dan Spa. Tabel studi besaran ruang fasilitas pengelola Sumber : analisa pribadi FASILITAS PENGELOLA Nama Jum Kapa Perabot Luas ruang Total luas Sumber ruang lah Sitas ( m 2 ) ( m 2 ) (orang) R owner Meja - Kursi - Sofa - Lemari - Computer - Telepon - Dispenser (4m x 1m) + (0.8m x 0.8m) + (1m x 1m) + (1m x 0.8m) + (0.8m x 0.6m) + (0.6m x 0.6m) = 7.28m 2 Sirkulasi 200% = 21.84m 2 25 SBR 87

36 - Closet duduk - Wastafel - Shower R GM Meja - Kursi - Lemari - Computer - Telepon - Dispenser R asst GM Meja - Kursi - Lemari - Computer - Telepon R HRD Meja - Kursi (4m x 1m) + (0.8m x 0.8m) + (1m x 0.8m) = 5.44m 2 Sirkulasi 200% = m 2 (2m x 1m) + (0.8m x 0.8m) + (1m x 0.8m) = 3.44 m 2 Sirkulasi 200% = m 2 (2m x 1m) + (0.8m x 0.8m) + (1m x 0.8m) = 3.44 m2 20 SBR 11 SBR 11 SBR 88

37 - Lemari - Computer Sirkulasi 200% = m2 - Telepon R marketing Meja - Kursi - Lemari - Computer - Telepon (2m x 1m) + (0.8m x 0.8m) + (1m x 0.8m) = 3.44 m2 Sirkulasi 200% = m2 11 SBR R Meja (2m x 1m) + (0.8m x 0.8m) + (1m x 11 SBR accounting - Kursi 0.8m) = 3.44 m2 - Lemari Sirkulasi 200% = - Computer m2 - Telepon R Meja (2m x 1m) + (0.8m x 0.8m) + (1m x 11 SBR engineering - Kursi 0.8m) = 3.44 m2 - Lemari Sirkulasi 200% = 89

38 - Computer m2 - Telepon R dept Meja (2m x 1m) + (0.8m x 0.8m) + (1m x 11 SBR housekeepi - Kursi 0.8m) = 3.44 m2 ng - Lemari Sirkulasi 200% = - Computer m2 - Telepon R dept Meja (2m x 1m) + (0.8m x 0.8m) + (1m x 11 SBR restoran - Kursi 0.8m) = 3.44 m2 - Lemari Sirkulasi 200% = - Computer m2 - Telepon R dept. front Meja (2m x 1m) + (0.8m x 0.8m) + (1m x 11 SBR office - Kursi 0.8m) = 3.44 m2 - Lemari Sirkulasi 200% = - Computer m2 90

39 - Telepon R dept. SPA Meja - Kursi - Lemari - Computer - Telepon R rapat Meja - Kursi - Lcd - Proyektor Guest room Meja - Kursi - Sofa tamu - Dispenser (2m x 1m) + (0.8m x 0.8m) + (1m x 0.8m) = 3.44 m2 Sirkulasi 200% = m2 (1m x 1m x 20) + (0.8m x 0.8m x 20) = 32.8m 2 Sirkulasi 200% = 98.4 m 2 (1m x 1m x 5) + (0.8m x 0.8m x 5) + (1m x 1m) = 9.2m 2 Sirkualsi 200% = 27.6m 2 11 SBR 100 SBR 30 SBR R karyawan 1 - Meja 10m x 10m 100 AP - Kursi 91

40 R istirahat karyawan - Lemari loker - Ruang ganti 1 - Meja - Pantry - Kursi - Lemari 5m x 6m 30 AP Toilet Toilet duduk (0.6m x 0.6m x 4) + (0.8m x 0.6m x 5) 20 SBR karyawan - Wastafel + (0.4m x 0.2m x 3) = 4.08m2 - Shower Sirkulasi 300% = 16.32m2 Toilet toilet jongkok (0.6m x 0.6m x 4) + (0.8m x 0.6m x 5) 20 SBR pengelola - wastafel + (0.4m x 0.2m x 3) = 4.08m2 - kran Sirkulasi 300% = - ember 16.32m2 - gayung JUMLAH 444 m 2 92

41 SIRKULASI 20% TOTAL m 2 Pada tabel di bawah ini adalah studi besaran ruang fasilitas servis yang ada di Hotel Resort dan Spa. Tabel studi besaran ruang fasilitas utama Sumber : analisa pribadi FASILITAS SERVIS Nama Jum Kapa Perabot Luas ruang Total luas Sumber ruang lah Sitas ( m 2 ) ( m 2 ) (orang) R karyawan 1 - Meja 10m x 10m 100 AP R istirahat karyawan - Kursi - Lemari loker - Ruang ganti 1 - Meja, kursi - Pantry 5m x 6m 30 AP 93

42 - Lemari Toilet Toilet duduk (0.6m x 0.6m x 4) + (0.8m x 0.6m x 5) 20 SBR karyawan - Wastafel + (0.4m x 0.2m x 3) = 4.08m2 - Shower Sirkulasi 300% = 16.32m2 Musholla lemari 1,5x1x30= 45 m2 45 DA - sajadah sarung - mukena Toilet umum 4 - closet duduk (0.6m x 0.6m x 4) + (0.8m x 0.6m x 5) 100 SBR orang - wastafel + (0.4m x 0.2m x 3) = 4.08m2 - urinoir Sirkulasi 300% = - shower 16.32m2 x 6 = 97.92m 2 R bilas shower (0.8m x 0.8m x 8) + (1.5m x 1.5m x 8) 166 SBR kolam - bilik ganti + (0.6m x 0.6m x 8) + (0.6m x 0.6m x renang - kursi 4) = 27.44m 2 94

43 - kaca Sirkulasi 200% = m 2 2 Toilet 1 - wastafel (0.6m x 0.6m) + (0.8m x 0.6m) = 10.5 SBR difabel - closet duduk 0.84m2 - shower Sirkulasi 300% 2 Dapur 1 Mela yani 100 pengun jung - kompor - lemari es - lemari - kursi - oven - kulkas - microwave - peralatan masak - wastafel 15m x 10m 150 AP Loading 1 8m x 6m 48 AP 95

44 dock Gudang 1 - lemari 5m x 8m 40 AP penyimpanan R pompa pompa 3m x 3m 9 AP R genset genset 8m x 6m 48 AP R ME panel listrik 6m x 6m 36 AP - peralatan ME - lemari dan rak ATM 1 - mesin atm 5m x 2m 10 AP JUMLAH m 2 SIRKULASI 30% m 2 TOTAL m 2 TOTAL KESELURUHAN m m m m m 2 96

45 Pada tabel di bawah ini adalah studi besaran ruang fasilitas outdoor yang ada di Hotel Resort dan Spa. Tabel Studi besaran fasilitas outdoor Sumber : analisa pribadi FASILITAS OUTDOOR Nama Jum Kapa Perabot Luas ruang Total Sum ruang lah Sitas (m 2 ) Luas ber (orang) (m 2 ) Kolam Kursi santai 1 orang membutuhkan ruang gerak = 435 SBR renang - Meja 3m x 1m = 3m 2 x 40 = 120m 2 umum - Gazebo (1.5m x 0.5m x 20) + (1m x 1m x 10) = 145m 2 Sirkulasi 200% = 435 m 2 Kolam Kursi santai 1 orang membutuhkan ruang gerak = SBR renang anak - Meja 3m x 1m = 3m2 x 20 = 60m2 (1.5m x 0.5m x 10) + (1m x 1m x 5) = 97

46 72.5m2 Sirkulasi 200% = m2 Restaurant Meja makan (5 x 1m x 1m) + (10 x 0.6m x 0.6m) + 27 SBR outdoor - Kursi (0.5m x 0.5m) = 8.85 m 2 - Wastafel Sirkulasi 200% = 26.55m 2 JUMLAH m 2 Keterangan : SBR AP DA = Studi besaran ruang = Asumsi pribadi = Data Arsitek 98

47 Studi besaran ruang khusus Pada tabel di bawah ini adalah studi besaran ruang khusus yaitu kamar tipe deluxe yang ada di Hotel Resort dan Spa. Tabel studi besaran ruang khusus (deluxe room) Sumber : analisa pribadi Nama Jum Kapa Perabot Luas ruang Total Sum ruang lah Sitas ( m 2 ) luas ber (orang) ( m 2 ) Deluxe room Twin bed / single bed - Lemari pakaian - Meja rias - Kursi - TV - Toilet duduk - Wastafel - Shower 7m x 4.5m = 31.5m SBR 99

48 Berikut adalah gambar-gambar perspektif pada ruang kamar tipe deluxe. Gambar Perspektif 1 deluxe room Sumber : Analisa pribadi Gambar Tampak atas deluxe room Sumber : Analisa pribadi Gambar Perspektif 2 deluxe room Sumber : Analisa pribadi 100

49 Pada tabel di bawah ini adalah studi besaran ruang yaitu kamar tipe family room yang ada di Hotel Resort dan Spa. Tabel studi besaran ruang khusus (family room) Sumber : analisa pribadi Nama Jum Kapa Perabot Luas ruang Total Sum ruang lah Sitas ( m 2 ) luas ber (orang) ( m 2 ) Family room single bed - twin bed - lemari pakaian - lemari tv - meja rias - kursi - TV - Toilet duduk - Wastafel - Shower dan bathub 8m x 6m = 48m SBR 101

50 Berikut adalah gambar-gambar perspektif pada ruang kamar tipe family room. Gambar 3. 5 Perspektif 1 family room Sumber : Analisa pribadi Gambar Tampak atas family room Sumber : Analisa pribadi Gambar Perspektif 1 family room Sumber : Analisa pribadi 102

51 Pada tabel di bawah ini adalah studi besaran ruang yaitu kamar tipe suite room yang ada di Hotel Resort dan Spa. Tabel studi besaran ruang khusus (suite room) Sumber : analisa pribadi Nama Jum Kapa Perabot Luas ruang Total Sumb ruang lah Sitas ( m 2 ) luas er (orang) ( m 2 ) Suite room twin bed - lemari pakaian - lemari tv - meja rias - kursi - 1 set family sofa - Toilet duduk - Wastafel - Shower dan bathub - TV 14m x 8.8m = 123.2m SBR 103

52 Berikut adalah gambar-gambar perspektif pada ruang kamar tipe suite room. Tabel Perspektif 1 suite room Sumber : Analisa pribadi Tabel Tampak atas suite room Sumber :Analisa pribadi Tabel Perspektif 2 suite room Sumber : Analisa pribadi 104

53 Kebutuhan Luas Parkir Total jumlah pengunjung = 282 Total jumlah pengelola dan karyawan = 98 Pengunjung menginap Asumsi = 152 orang Mobil 80% ( 1 mobil 4 orang ) Jumlah pengguna mobil = 152 x 80% = 122 : 4 = 30.5 = 31 mobil Motor 10% ( 1 motor 2 orang ) Jumlah pengguna motor = 152 x 10% = 16 : 2 = 8motor Bus 10% ( 1 bus 30 orang ) Jumlah pengguna bus = 152 x 10% = 14 1 bus Pengunjung tidak menginap Asumsi = 130 orang Mobil 50% ( 1 mobil 4 orang ) Jumlah pengguna mobil = 130 x 50% = 65 : 4 = = 17 mobil Motor 30% ( 1 motor 2 orang ) Jumlah pengguna motor = 130 x 30% = 39 : 2 = 19.5 = 20 motor Bus 20 % ( 1 bus 30 orang ) Jumlah pengguna bus = 130 x 20% = 26 1 bus Pengelola dan karyawan 105

54 Asumsi = 98 orang Mobil 30% ( 1 mobil 4 orang ) Jumlah pengguna mobil = 98 x 30% = 29.4 : 4 = 7.35 = 8 mobil Motor 70 % ( 1 motor 2 orang ) Jumlah pengguna motor = 98 x 70% = 68.6 : 2 = 34.3 = 35 motor Perhitungan luas lahan mobil 1 mobil = 2.5m x 5m = 12.5m 2 56 mobil x 12.5m 2 + sirkulasi 100% = 1400m 2 Perhitungan luas lahan motor 1 motor = 1m x 2m = 2m 2 63 motor x 2m 2 + sirkulasi 100% = 252m 2 Perhitungan luas lahan bus 1 bus = 5m x 10m = 50m 2 2 bus x 50m 2 + sirkulasi 100% = 200m 2 Luas total lahan parkir = 1400m m m 2 =1852m 2 e. Studi Kebutuhan Luas Bangunan Menurut Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 14 tahun 2012 Tentang Retribusi Izin Mendirikan Bangunan : KDB = max 40% KDH = 60% KLB = 0.5 GSP = 100 m Luas kebutuhan tapak KLB = 0.5 : m 2 106

55 = ,66 m 2 = m 2 Luas lantai dasar Luas lantai dasar = luas kebutuhan tapak x KDB = m 2 x 40% = = m 2 Ketinggian lantai Ketinggian lantai = Total L. bangunan : L. lantai dasar = 6369 m 2 : m 2 = 1.25 = 1 Luas ruang terbuka L. ruang terbuka = L. keb. tapak L. lantai dasar = m m 2 = 7643 m 2 Luas RTH Luas RTH = KDH x L. ruang terbuka = 60% x 7643 m 2 = 4.585,8 m 2 = m 2 Total luas lahan = Luas kebutuhan tapak +luas kebutuhan parkir + fasilitas outdoor = m m m2 = ,5 m 2 = m 2 107

56 f. Studi Citra Arsitektural Proyek Hotel Resort dan Spa ini adalah sebuah bangunan penginapan yang ada untuk memfasilitasi para pengunjung yang datang untuk berwisata di kabupaten Gunungkidul tepatnya di Pantai Sepanjang. Selain fasilitas utamanya sebagai akomodasi menginap, di Hotel Resort dan Spa ini juag menyediakan berbagai fasilitas penunjang, seperti Spa, kolam renang, restoran, camping dan BBQ area, dll. Citra Guna Hotel Resort dan Spa ini diharapkan dapat menjadi fasilitas akomodasi hotel resort di daerah Kabupaten Gunungkidul khususnya Pantai Sepanjang. Dengan adanya hotel resort ini di harapkan juga dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan domestic maupun mancanegara sehingga kawasan wisata di kabupaten Gunungkidul dapat lebih dikenal oleh masyarakat luas. Selain itu hotel resort ini juga menyediakan berbagai fasilitas yang diharapkan nantinya dapat menunjang kawasan wisata Pantai Sepanjang dan dapat dimanfaatkan oleh wisatawan yang menginap agar lebih menikmati liburan dan bersantai. Fasilitas yang di sediakan yaitu seperti kolam renang, spa, restoran, camping dan BBQ area, dan sebagainya. Citra Visual a. Eksterior Fasad pada bangunan Hotel Resort dan Spa ini harus dapat menjadi ciri khas dan ikon di kawasan kabupaten Gunungkidul 108

57 khususnya Pantai Sepanjang, mengingat fungsinya sebagai bangunan komersial. Dalam perencanaan dan perancangannya bangunan ini harus dapat mementingkan dan merespon keadaan lingkungan sekitar sehingga tidak terjadi kerusakan alam dalam skala besar di kawasan Pantai Sepanjang b. Interior Pada perencanaan dan perancangan interior bangunan ini harus memperhatikan beberapa aspek seperti diantaranya aspek visual, thermal, dan kualitas udara di dalam ruangan. Lalu untuk penataan interior pada ruangan kamar dan Spa direncanakan dengan baik dan memperhatikan kualitas udara di dalam ruang sehingga pengunjung dapat merasa nyaman di dalam ruangan ANALISIS PENDEKATAN SISTEM BANGUNAN Perencanaan sistem bangunan merupakan faktor sangat penting yang harus di perhatikan untuk penentu utama yang sangat mempengaruhi ketahanan dan kekokohan bangunan. Struktur yang digunakan pada bangunan Resort Tepi Pantai Sepanjang ini adalah struktur yang dapat menahan beban serta dapat menunjang bangunan tersebut. Karena letak tapak yng berada di tepi pantai dan memiliki kontur, sehingga system struktur yang dipilih harus cocok dengan kondisi tapak dan yang paling penting dapat menahan beban vertical maupun horisontal. Pada analisa pendekatan system struktur ini akan membahas tentang struktur bawah, struktur tengah, dan struktur atas. 109

58 Studi Sistem Struktur & Enclosure Struktur yang akan digunakan pada bangunan Hotel Resort dan Spa ini adalah struktur yang dapat menahan beban dan menunjang bangunan yang berada di lahan berkontur. Berikut pada gambar 3.7 ini ada beberapa perbedaan jenis pondasi bangunan yang berada di lahan datar dan yang berada di lahan berkontur menurut Frick (2003, 36) yaitu : Gambar Perbedaan pondasi bangunan pada lahan datar dan lahan berkontur Sumber : membangun dan menghuni rumah di lerengan, Heinz Frick, 2003, halaman

59 Pada tabel di bawah ini adalah studi sistem struktur yang digunakan di Hotel Resort dan Spa dari struktur bawah, struktur tengah, dan struktur atas. Tabel Studi sistem struktur Sumber : google No Sistem Struktur Kelebihan Analisa Kekurangan Gambar Sumber Gambar 1 Struktur Bawah (Low Structure) - Pondasi batu kali Pondasi batu kali adalah pondasi yang sering digunakan untuk bangunan yang bertantai 1-2 lantai. - Pondasi setempat (footplat) Pondasi ini dapat digunakan pada tanah yang berkontur. Kedalaman pondasi ini antara cm. dan dapat menahan beban bangunan 3-4 lantai. Bahan-bahan mudah di dapat, biaya murah, proses dan waktu pengerjaan cepat, Dapat digunakan untuk bentuk tanah yang berkontur atau di lerengan, tidak banyak menggali tanag, dapat menahan beban bangunan 3-4 lantai. Pondasi ini tidak dapat digunakan untuk bangunan yang berlantai banyak. Waktu pengerjaan memerlukan waktu yang lama, memerlukan beberapa tahapan proses (persiapan bekisting, rangka besi) Ilmu Konstruksi Bangunan Ilmu Konstruksi Bangunan 111

60 Struktur Bawah (Low Structure) - Pondasi Lajur Pondasi ini digunakan untuk bangunan yang berkontruksi dinding massif dan pada dinding sejajar. - Dinding penahan tanah (Retaining Wall) Dinding penahan tanah di gunakan untuk melawan garis kontur dan di susun berlawanan dengan garis kontur supaya tidak terjadi longsor. Sangat dianjurkan untuk tapak yang merupakan lahan berlereng. Pondasi ini dapat dipadukan dengan pondasi setempat. Bahan yang di butuhkan mudah dicari, pelaksanaan mudah. Untuk menahan erosi, menahan longsor, dapat digunakan untuk dinding saluran air. Tidak dapat menerima beban yag besar. Ilmu Konstruksi Bangunan ogle.com 2 Struktur Tengah (Middle Structure) 1.Struktur Rangka sistem struktur yang terdiri dari balok dan kolom-kolom yang membentuk suatu modul dan berfungsi untuk menerima beban. Beban yang di terima merata. Susunan antara kolom dan balok harus disusun sesuai modul dan harus depadan. ogle.com 112

61 2. Pelingkup - Dinding batu bata Dinding batu bata in digunakan untuk penutup ruangan. Bahan baku tanah liat yang mudah didapat dan proses pembuatan yang sederhana sehingga harganya menjadi relatif murah. Waktu pemasangan cukup lama di bandingkan dengan pelingkup dinding batako. ogle.com - dinding batako Batako merupakan material untuk dinding yang terbuat dari batu kemudian di cetak namun tidak melalui proses pembakaran. harganya lebih murah, dimensi yang lebih besar dan berlubang dapat menghemat 75% plesteran dan 50% beban dinding, Pelaksanaan pekerjaannya lebih cepat. ogle.com - dinding batu alam Dinding batu alam biasanya terbuat dari batu kali utuh atau pecahan batu cadas. Untuk memberi kesan cantikdan indah pada eksterior/interior bangunan sehingga dapat melekatkan kean alam. ogle.com 113

62 - Partisi Digunakan untuk pemisah antar ruang dan juga dapat di jadikan dinding permanen dan non permanen. ogle.com - dinding kaca Dinding kaca memberikan kesan luas. Memberi kesan luas sehingga dapat digunaka sebagai pembatas ruang, memberi kesan estetis. Kaca yang telanjang, dapat memaparkan sinar mata hari secara langsung ogle.com 3. Penutup Lantai - Granit Granit memiliki sifat yang keras dan kuat, sehingga banyak digunakan sebagai batuan untuk konstruksi. Jika di tata tidak monotone dapat memberikan kesan artistic. Nyaris tanpa menggunakan nat. ogle.com 114

63 - lantai parquet dapat memberi kehangatan pada suatu ruangan, melalui kehadirannya mampu pula menambah estetika sebuah hunian. Mudah terbakar dan tergores. ogle.com - Keramik Harganya relative sangat murah, Tahan lama, tahan air, perawatannya mudah, ukuran & motif beragam, ogle.com 3 Struktur Atas (Upper Structure) 1. Struktur Atap Atap Limasan Atap berbentuk limas terdiri dari empat bidang atap, dua bidang bertemu pada satu garis bubungan jurai dan dua bidang bertemu pada garis bubungan atas. ogle.com 115

64 Atap pelana Bentuk atap ini cukup sederhana, karena itu banyak dipakai untuk bangun atau rumah. Bidang atap teridiri dari dua sisi yang bertemu pada satu garis pertemuan yang disebut bubungan. ogle.com 2. Penutup Atap Sirap Kayu Atap sirap berasal dari kayu ulin yang dikenal juga dengan nama kayu besi atau kayu bulian, bahannya cukup ringan, bersifat isolisasi terhadap panas pemasangannya cukup sulit sehingga biaya yang akan digunakan akan bertambah, bila lembaran sirap belum cukup kering sudah di pasang akan membilut dan berubah bentuk menjadi cekung. ogle.com 116

65 Penutup Atap Rumbia Atap Rumbia terbuat dari helai daun rumbia yang dirangkaikan hingga berbentuk sisir lalu diikat pada sebatang tongkat atau bambu yang berfungsi sebagai reng. Baik atap ijuk dan alang-alang mempunyai kelebihan terutama pada aspek estetika dan nuansa tradisionalnya. Kelemahannya adalah ketersediaan bahan dengan kualitas yang baik di pasaran, sistem pemasangan yang sedikit rumit, dan umur yang relatif pendek. ogle.com 3. Plafon Gypsum Daya tarik dari plafon gypsum ini adalah plafon yang rata, mulus, dan tidak tampak terlihat sambungan, dapat dibuat beragam bentuk seperti bertingkat Berat, Tidak tahan terhadap air, Membutuhkan keahlian dalam pemasangannya. ogle.com 117

66 Studi Sistem Utilitas A. Jaringan Air Bersih Sumber utama air bersih pada kawasan Hotel Resort dan Spa adalah berasal dari PDAM. Ada dua jenis cara menyalurkan air bersih ke dalam bangunan, yaitu: Up feed system Pada sistem up feed ini pipa distribusi dari ground tank dengan pompa kemudian langsung disambungkan dengan pipa-pipa utama penyediaan air bersih pada bangunan. Pada proses ini kinerja air sepenuhnya dibantu oleh pompa. Kerugian pada system up feed ini adalah: - Pompa akan bekerja secara terus menerus, - Ketinggiatan bangunan terbatas karena kekuatan pipa terbatas untuk mengatasi tekanan air. Down feed system Sistem down feed ini air ditampung dulu di ground tank, kemudian dipompakan ke tangki atas (upper tank). Kemudian, air didistribusikan ke seluruh bangunan. Dengan system ini maka kebutuhan air akan selalu ada. Adapula kekurangan pada system ini adalah: - Membutuhkan biaya tambahan untuk tangki tambahan, - Menambah biaya pemeliharaan. 118

67 B. Jaringan air kotor Grey Water Untuk grey water terlihat pada bagan 3.5, air limbah berasal dari limbah cucian, kamar mandi, wastafel, dan dapur di buang ke bak penampung lalu di saring kemudian hasil air saringan tersebut di gunakan kembali. Grey Water Bak penampung pompa Penyaringan Distribution Black Water Bak Penampung Bagan Alur grey water Sumber : analisa pribadi Untuk limbah black water dijelaskan pada bagan 3.6. limbah dari kotoran manusia, kemudian limbah tersebut di saring lalu di buang ke saluran air. Black Water Septictank penyaringan Sumur resapan Bagan Alur black water Sumber : analisa pribadi 119

68 Air Hujan Dijelaskan pada bagan 3.7. air hujan yang ditampung kemudian di masukan ke dalam bak penampungan lalu di filter. Hasil filter tersebut di gunakan kembali. Air hujan Bak penampungan filter distribusi Bagan Alur air hujan Sumber : analisa pribadi C. Jaringan Listrik Jaringan listrik yang di gunakan pada Resort ini bersumber dari PLN dan juga Genset. Genset sendiri digunakan jika mengalami pemadaman listrik. Selain itu juga terdapat energy cadangan dari panel surya, yang prinsip penggunaanya yaitu menangkat sinar matahari dan mengubah menjadi listrik. Berikut terlihat pada gambar 3.8. cara kerja panel surya. Gambar Panel surya Sumber: google.com 120

69 D. Pencahayaan Alami dan Buatan Pencahayaan Alami Pada siang hari, resort menggunakan pencahayaan alami yang didapat dari terang langit. Dan juga dapat dipicu dengan bukaan-bukaan jendela yang dapat mengoptimalkan pencahayaan alami tersebut. Berikut pada gambar 3.9. adalah contoh pencahayaan alami di dalam ruangann. Pencahayaan Buatan Gambar Pencahayaan alami pada ruang tertutup Sumber: google.com Pencahayaan buatan akan diperlukan jika hari sudah gelap/malam dan pada saat cuaca sedang mendung. Pencahayaan juga dapat memberi kesan indah untuk interior dan eksterior. Pada tabel berikut dijelaskan jenis-jenis lampu untuk pencahayaan buatan: Tabel Jenis jenis lampu Sumber : google.com Jenis Lampu Gambar Keterangan 121

70 Lampu Flourescent CFL LED Halogen Sumber: google Sumber: google Listrik yang memanfaatkan gas NEON dan lapisan Fluorescent seba gai pemendar cahaya pada saat dialiri arus listrik. Lampu jenis ini membutuhkan daya listrik yang tinggi. Lampu CFL (Compact Fluorescent Lamp) adalah lampu fluorescent yang berbentuk seperti lampu tungsten, ataupun lampu pijar. Lampu CFL yang umum adalah menggunakan VAC 220 Volt. Lampu LED memiliki usia pakai dan efisiensi listrik beberapa kali lipat lebih balik daripada lampu pijar dan tetap jauh lebih efisien daripada lampu neon. Lampu ini memiliki ketahanan ang cukup lama. Sangat terang sehingga cocok digunakan untuk outdoor. E. System Penghawaan alami dan buatan Penghawaan alami Penghawaan alami di optimalkan dengan adanya system cross ventilation di dalam bangunan dan juga memaksimalkan bukaan yang ada. Penghawaan buatan Penghawaan buatan di dapat dari beberapa elektronik, yaitu: 122

71 Exhaust Fan : kipas angin berada di dinding-dinding yang berguna sebagai masukan dan mengeluarkan udara. Berikut adalah contoh exhaust fan pada gambar Gambar Exhaust fan Sumber : google.com F. Sistem pemadam kebakaran APAR (Portable Fire Extinghuser) alat pemadam api portable yang mudah dibawa, cepat dan tepat di dalam penggunaan untuk awal kebakaran, selain itu pula karena bentuknya yang portable dan ringan sehingga mudah mendekati daerah kebakaran. Pada gambar berikut adalah contoh APAR. Gambar APAR Sumber : goole.com Fire Hidrant Pilar Penempatan Hidran ini pada titik-titik tertentu sebagai sumber air. Gambar berikut adalah contoh fire hydrant pilar. 123

72 Gambar Fire hydrant pilar Sumber : goole.com G. Jaringan Keamanan System manual System keamanan manual dilakukan selama 24 jam oleh satpam jaga yang bergantian (shift). System teknologi Pengamanan menggunakan CCTV. Gambar 3.13 berikut adalah contoh CCTV. Gambar CCTV Sumber : goole.com H. Jaringan Komunikasi System komunikasi menggunakan telepon, fax., dan internet. Untuk pengguna internet sendiri menggunakan wi-fi internet. 124

73 Gambar Wifi Sumber : goole.com Studi Pemanfaatan Teknologi Water heating system Sistem penyediaan air panas adalah instalasi yang menyediakan air panas dengan menggunakan sumber air bersih. Pemanasan dapat dilakukan dengan berbagai cara, baik langsung dari alat pemanas ataupun melalui sistem perpipaan. (Risman, 2008, perencanaan system pemipaan air panas dengan hot water boiler pada bangunan fashion hotel jalan Gunung Sahari 12/2 jakarta. Skirpsi program sarjana Teknik Mesin fakultas Teknologi Industri. Jakarta: Universitas Mercu Buana).Terlihat pada gambar 3.17 ini alur water heating system. Gambar Water heating system Sumber : goole.com 125

74 3.3. ANALISA KONTEKS LINGKUNGAN Lokasi Lokasi proyek Hotel Resort dan Spa ini berada di kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta tepatnya di Pantai Sepanjang. Menurut Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul no 04 tahun 2016 Pantai Sepanjang ini adalah kawasan peruntukan daerah pariwisata Analisa Pemilihan Tapak Setelah melakukan analisa pada pemilihan lokasi yang ada di kabupaten Gunungkidul, maka langkah selanjutnya yang dilakukan adalah melakukan pemilihan alternatif lokasi tapak. Pada proyek Hotel Resort dan Spa ini akan direncanakan berada di atas tebing di Pantai Sepanjang. Sedangkan pada Pantai Sepanjang terdapat beberapa tebing yang dapat dijadikan alternatif lokasi tapak. 1. Alternatif tapak 1 Alternatif tapak yang pertama berada di sebelah kanan Pantai Sepanjang terlihat pada gambar alternatif tapak adalah yang diarsir. Gambar Lokasi alternative tapak 1 Sumber : analisa pribadi 126

75 Batas tapak yaitu : - Utara : Jalan Sepanjang Gambar Batas utara alternative tapak 1 Sumber : dokumen pribadi - Selatan : Pantai Sepanjang Gambar Batas selatan alternative 1 Sumber : dokumen pribadi - Barat : Rumah Makan Sepanjang Indah Gambar Batas barat alternative tapak 1 Sumber : google - Timur : Jalan Watu kodok Gambar Batas Timur alternative tapak 1 Sumber : google 127

76 Berikut ini adalah foto foto hasil survey pada tapak 1 : Gambar Kemiringan lahan tidak begitu terjal Sumber : dokumen pribadi Gambar Pemandangan dari Pantai Sepanjang Sumber : dokumen pribadi Gambar Tapak masih di dominasi oleh vegetasi yang dapat dimanfaatkan Sumber : dokumen pribadi Gambar Tapak masih di dominasi oleh vegetasi yang dapat dimanfaatkan Sumber : dokumen pribadi Pada tabel ini dijelaskan potensi dan kendala yang ada di alternative tapak 1. Tabel Potensi dan kendala tapak 1 Sumber : analisa pribadi POTENSI Lokasi mudah dijangkau KENDALA Jalan Kemiringan tapak cukup landai Terdapat banyak pepohonan alami yang dapat dimanfaatkan untuk menuju lokasi ke vegetasi pada tapak berkelokkelok dan Letak tebing dapat berinteraksi menanjak langsung dengan Pantai Sepanjang 128

77 2. Alternative tapak 2 Alternatif tapak yang pertama berada di sebelah kanan Pantai Sepanjang terlihat pada gambar alternatif tapak adalah yang diarsir. Gambar Lokasi alternative tapak 2 Batas Tapak yaitu : Sumber : analisa pribadi - Utara : Lahan Persawahan Gambar Batas utara alternative tapak 2 Sumber : google maps - Selatan : Warung warung di sekitar Pantai Sepanjang Gambar Batas selatan alternative tapak 2 Sumber : dokumen pribadi 129

78 - Barat : Lahan Persawahan Gambar Batas barat alternative tapak 2 Sumber : dokumen pribadi - Timur : Jalan Sepanjang Gambar Batas timur alternatif tapak 2 Sumber : google maps Berikut ini adalah foto foto hasil survey pada tapak 2 : Gambar Kondisi tapak alternative 2 Sumber : dokumen pribadi Gambar Tapak masi didominasi pepohonan Sumber : dokumen pribadi Gambar Kemiringan tapak cukup terjal Sumber : dokumen pribadi Gambar Terdapat rumah makan di samping tapak Sumber : dokumen pribadi 130

79 Pada tabel ini dijelaskan potensi dan kendala yang ada di alternative tapak 2. Tabel potensi dan kendala tapak 2 Sumber : analisa pribadi POTENSI KENDALA Lokasi mudah di jangkau Jalan menuju ke lokasi Terdapat banyak pepohonan yang dapat dimanfaatkan sebagai vegetasi pada tapak berkelok-kelok menanjak dan Terdapat lahan parkir yang dapat dimanfaatkan untuk parkir Hotel Resort Kemiringan tapak lumayan terjal Lokasi tebing terhalang oleh jalan utama sehingga tidak dapat berinteraksi langsung dengan Pantai Sepanjang Berikut ini adalah kriteria pemilihan tapak yang dapat mendukung fungsi dari Hotel Resort dan Spa, yaitu : a. Memiliki pencapaian yang mudah b. Lokasi yang dipilih harus dapat beriteraksi langsung dengan Pantai Sepanjang karena itu yang menjadi salah satu ciri khas Hotel Resort ini c. Kemiringan tapak sebisa mungkin yang landai agar tidak banyak merusak kondisi alam, karena apabila lahan terjal maka akan banyak di lakukan split level dan sistem cut and fill yang dapat merusak lingkungan apabila berlebihan 131

80 Pada tabel ini adalah hasil penilaian alternative tapak berdasarkan kriteria pemilihannya. Tabel Penilaian tapak 1 dan tapak 2 Sumber : analisa pribadi NO KRITERIA BOB TAPAK 1 TAPAK 2 OT NIL TOT NIL TOT AI AL AI AL 1. Pencapaian Lokasi dapat berinteraksi langsung dengan Pantai Sepanjang 3. Kemiringan tapak sebisa mungkin landai Jumlah Berdasarkan hasil penilaian tapak diatas maka dapat disimpulkan tapak yang memenuhi kriteria pemilihan tapak dan dapat digunakan untuk proyek Hotel Resort dan Spa adalah Tapak 1 yaitu tebing yang berada di sebelah kanan Pantai Sepanjang. 132

Jumlah Luasan (m²) Ruang Nama Ruang Kapasitas Standart Kapasitas Sirkulasi. (260m²) 3 Bus. 30 m²/bus. (650 m²)

Jumlah Luasan (m²) Ruang Nama Ruang Kapasitas Standart Kapasitas Sirkulasi. (260m²) 3 Bus. 30 m²/bus. (650 m²) 2.4 Kebutuhan Ruang 2.4.1 Kuantitatif Besarnya ruang dan jumlah ruang diperngaruhi oleh kapasitas dalam ruangan dan jumlah penggunan dalam suatu ruangan. Perhitungan standar besaran ruang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1. Program Dasar Perencanaan 6.1.1. Program Ruang Tabel 6.1. Rekapitulasi Program Ruang JENIS RUANG JUMLAH (UNIT) LUAS TOTAL (m 2 ) INDOOR Ruang Kegiatan Hunian

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL 6.1 Program Dasar Perencanaan 6.1.1 Pelaku Kegiatan Pelaku pelaku yang melakukan aktivitas pada hotel diantaranya adalah : a. Pengunjung Pengunjung hotel

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TEMPAT ISTIRAHAT KM 166 DI JALAN TOL CIKOPO-PALIMANAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TEMPAT ISTIRAHAT KM 166 DI JALAN TOL CIKOPO-PALIMANAN BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TEMPAT ISTIRAHAT KM 166 DI JALAN TOL CIKOPO-PALIMANAN 5.1 Program Dasar Perencanaan Program dasar perencanaan Tempat Istirahat KM 166 di Jalan Tol Cipoko-Palimanan

Lebih terperinci

STUDI AKTIVITAS. STUDI AKTIVITAS UMUM PENGUNJUNG / TAMU AKTIFITAS TEMPAT WAKTU KETERANGAN Datang memarkir kendaraan. Parkir Tamu

STUDI AKTIVITAS. STUDI AKTIVITAS UMUM PENGUNJUNG / TAMU AKTIFITAS TEMPAT WAKTU KETERANGAN Datang memarkir kendaraan. Parkir Tamu STUDI AKTIVITAS STUDI AKTIVITAS UMUM PENGUNJUNG / TAMU AKTIFITAS TEMPAT WAKTU KETERANGAN Datang memarkir kendaraan Parkir Tamu Mencari informasi Resepsionis Bebas Insidentil Menunggu Lounge Beristirahat

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Dasar Pendekatan Metode pendekatan ditujukan sebagai acuan dalam penyusunan landasan perencanaan dan perancangan arsitektur. Dengan metode pendekatan diharapkan

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP

BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP 5.1 Dasar Pendekatan Kolam Renang Universitas Diponegoro merupakan kolam renang tipe C. Program perencanaannya berdasarkan pada tinjauan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan Topik dan Tema Proyek wisma atlet ini menggunakan pendekatan behavior/perilaku sebagai dasar perencanaan dan perancangan.

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1. Program Dasar Perencanaan 5.1.1. Program Ruang Tabel 5. 1 Program Ruang No. Kelompok Kegiatan/Ruang Luas KELOMPOK RUANG KEGIATAN PRIVAT 1. Deluxe Room 811,2

Lebih terperinci

5 BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

5 BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5 BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Konsep perancangan mengacu pada karakteristik arsitektur organik, yaitu 1. Bukan meniru bentuk dari alam tapi mengembangkan prinsip yang ada di alam Mengembangkan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global. BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan Konsep dasar perancangan kostel ini yaitu untuk memenuhi kebutuhan hunian bagi mahasiswa Binus University, khususnya

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Program Perencanaan Didasari oleh beberapa permasalahan yang ada pada KOTA Kudus kususnya dibidang olahraga dan kebudayaan sekarang ini, maka dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Program Dasar Perencanaan 6.1.1. Program Ruang Jenis ruang dan kebutuhan luasan ruang kelompok utama Pusat Informasi Budaya Baduy dapat dilihat pada tabel

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL RESORT

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL RESORT BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL RESORT.. Program Perencanaan dan Perancangan Hotel Resort... Program Ruang Pembagian ruang dibedakan sesuai kelompok kegiatan (kelompok kegiatan utama, penunjang,

Lebih terperinci

STADION AKUATIK DI SEMARANG

STADION AKUATIK DI SEMARANG BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN 5.1. Program Dasar Perencanaan 5.1.1. Program Ruang Program ruang disini dibedakan sesuai dengan kelompok jenis kegiatan dan fungsinya, yaitu kelompok kegiatan umum,

Lebih terperinci

BAB VI LANDASAN PROGAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Program Perencanaan Arsitektur Aspek Fungsional

BAB VI LANDASAN PROGAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Program Perencanaan Arsitektur Aspek Fungsional BAB VI LANDASAN PROGAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 1.1. Program Perencanaan Arsitektur 1.1.1. Aspek Fungsional A. Kelompok Pelaku Pelaku yang ada di dalamhotel resort terdiri dari : 1. Tamu

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL RESORT

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL RESORT BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL RESORT 6.1 Program Dasar Perencanaan 6.1.1 Program Ruang A. Kelompok Ruang Kegiatan Umum 1. Plasa Penerima 163,2 2. Lobby 63,2 3. Lounge 42,66 4.

Lebih terperinci

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bagi Anak Putus Sekolah Di Sidoarjo dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin menurun.

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pelatihan

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pelatihan BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Perancangan 5.1.1 Aspek Fungsional Pengelompokan berdasarkan area aktivitas besar : Pelatihan pelatihan kerja (teori&praktek) uji sertifikasi,informasi

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL 6.1. Program Ruang Berdasarkan tapak terpilih, dilakukan perhitungan kembali untuk mengoptimalkan jumlah kamar. Perhitungan ini sama seperti perhitungan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Rumusan konsep ini merupakan dasar yang digunakan sebagai acuan pada desain studio akhir. Konsep ini disusun dari hasil analisis penulis dari tinjauan pustaka

Lebih terperinci

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Perencanaan dan perancangan Wisma Atlet Jatidiri Semarang bertujuan untuk mendapatkan suatu rancangan sarana beristirahat atlet yang mewadahi

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1. Program Dasar Perencanaan 5.1.1. Tapak Terpilih Berdasarkan komposisi nilai masing masing alternatif tapak, maka tapak terpilih adalah tapak 3. Gambar 5.1

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RESORT HOTEL

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RESORT HOTEL BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RESORT HOTEL Program dasar perencanaan dan perancangan resort hotel merupakan sebuah hasil dari kesimpulan menyeluruh dan berfungsi sebagai pemandu desain

Lebih terperinci

LP3A REDESAIN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL TIPE B BAB V KONSEP DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL

LP3A REDESAIN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL TIPE B BAB V KONSEP DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL BAB V KONSEP DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL 5.1. Pendekatan Perancangan 5.1.1. Kelompok Pelaku Kegiatan Pelaku yang ada di Terminal Bus Bahurekso yaitu: a) Pemimmpin

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan V.1.1 Topik dan Tema Proyek Hotel Kapsul ini menggunakan pendekatan sustainable design sebagai dasar perencanaan dan perancangan.

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN IV.1 KONSEP DASAR Konsep dasar dalam perancangan hotel ini adalah menghadirkan suasana alam ke dalam bangunan sehingga tercipta suasana alami dan nyaman, selain itu juga menciptakan

Lebih terperinci

BAB 5 PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB 5 PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO BAB 5 PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO 6.1.PROGRAM DASAR PERENCANAAN 6.1.1. Tapak Tapak yang digunakan adalah tapak existing Asrama Universitas Diponegoro, dengan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang. BAB V KONSEP V. 1. KONSEP DASAR PERENCANAAN Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di awal, maka konsep dasar perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Menciptakan sebuah ruang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERANCANGAN

BAB IV ANALISA PERANCANGAN BAB IV 4.1 Analisa Non Fisik Adalah kegiatan yang mewadahi pelaku pengguna dengan tujuan dan kegiatannya sehingga menghasilkan besaran ruang yang dibutuhkan untuk mewadahi kegiatannya. 4.1.1 Analisa Pelaku

Lebih terperinci

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Makro Hotel Resort sebagai Fasilitas Akomodasi Penginapan Kelas Menengah ke Atas

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Makro Hotel Resort sebagai Fasilitas Akomodasi Penginapan Kelas Menengah ke Atas BAB V KONSEP 5.1 Konsep Makro 5.1.1 Hotel Resort sebagai Fasilitas Akomodasi Penginapan Kelas Menengah ke Atas Hotel Resort di Pantai Siung menjadi sesuatu yang diperlukan untuk menunjang pariwisata di

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1. Program Dasar Perencanaan Program dasar perencanaan Cafe and Chocolate Factory di Semarang dibagi menjadi 2 bagian yaitu program ruang dan tapak terpilih.

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAMPUS II PONDOK PESANTREN MODERN FUTUHIYYAH DI MRANGGEN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAMPUS II PONDOK PESANTREN MODERN FUTUHIYYAH DI MRANGGEN BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAMPUS II PONDOK PESANTREN MODERN FUTUHIYYAH DI MRANGGEN 5.1. Program Dasar perencanaan Program dasar perencanaan pada kampus II Pondok Pesantren Futuhiyyah terdiri

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1. Program Dasar Perencanaan 6.1.1. Program Ruang KELOMPOK RUANG KEGIATAN PRIVAT 1. Standart Villa 53 m² TOTAL (30 unit villa) 1590m² Deluxe Villa 68 m² TOTAL

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Program Perencanaan Di lihat dari kenyataan yang sudah ada beberapa permasalahan yang ada pada terminal bus Terminal Kabupaten Tegal Slawi sekarang

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. mempertahankan identitas Binus University sebagai kampus Teknologi.

BAB V KONSEP. dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. mempertahankan identitas Binus University sebagai kampus Teknologi. BAB V KONSEP V.1. KONSEP DASAR PERENCANAAN Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan pada awalnya, maka konsep dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. membuat suatu bangunan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Konsep Perencanaan dan Perancangan Topik dan Tema Proyek Hotel Kapsul ini memiliki pendekatan Sustainable Design yang secara lebih fokus menitik beratkan kepada

Lebih terperinci

b. Kebutuhan ruang Rumah Pengrajin Alat Tenun

b. Kebutuhan ruang Rumah Pengrajin Alat Tenun BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Konsep program dasar perencanaan dan perancangan yang merupakan hasil dari pendekatan perencanaan dan perancangan, yang berupa segala sesuatu mengenai kebutuhan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 5.1. Tujuan Perencanaan dan Perancangan a. Merancang bangunan Showroom dan Service Station Vespa di Semarang yang mengakomodasi segala

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANAGAN

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANAGAN BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANAGAN 5.1 Program Perencanaan 5.1.1 Program Ruang Tabel 5.1 Program ruang Sumber : Analisa Jenis Ruang Luas Kegiatan Administrasi Kepala Dinas 42,00 Sekretariat

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan. Kostel. yang ada didalam. Pelaku kegiatan dalam Kostel ini adalah :

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan. Kostel. yang ada didalam. Pelaku kegiatan dalam Kostel ini adalah : BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan Dasar dari perencanaan dan perancangan Kostel (kos-kosan hotel) dengan penerapan arsitektur berkelanjutan hemat energi: Rancangan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Makro 5.1.1 Site terpilih Gambar 5.1 Site terpilih Sumber : analisis penulis Site terpilih sangat strategis dengan lingkungan kampus/ perguruan tinggi

Lebih terperinci

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB III: DATA DAN ANALISA BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik 3.1.1 Lokasi Site Gambar 6 Lokasi Site Makro Gambar 7 Lokasi Site Berdampingan Dengan Candi Prambanan Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 26 Lokasi

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Program Dasar Perencanaan 6.1.1 Program Ruang Dari hasil perhitungan besaran ruang pada bab sebelumnya, maka didapat program ruang sebagai berikut: GEDUNG

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki BAB V KONSEP 5.1 Konsep Perancangan Tapak 5.1.1 Pencapaian Pejalan Kaki Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki Sisi timur dan selatan tapak terdapat jalan utama dan sekunder, untuk memudahkan

Lebih terperinci

BAB VI Konsep Perencanaan Dan Program Dasar Perancangan

BAB VI Konsep Perencanaan Dan Program Dasar Perancangan BAB VI Konsep Perencanaan Dan Program Dasar Perancangan 6.1 Konsep Dasar Perencanaan 6.1.1 Program Ruang No. Jenis Ruang Luas (M 2 ) KELOMPOK RUANG KEGIATAN UMUM 1. Lobby 104,00 2. Sky Lounge 70,20 3.

Lebih terperinci

BAB V K O N S E P P E R A N C A N G A N

BAB V K O N S E P P E R A N C A N G A N BAB V K O N S E P P E R A N C A N G A N V.1 Perancangan Siteplan Siteplan massa bangunan berorientasi kepada pantai Selat Sunda dan Gunung Krakatau. Pada siteplan ini jalan utama untuk memasuki kawasan

Lebih terperinci

BAB 6 LANDASAN PROGAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB 6 LANDASAN PROGAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB 6 LANDASAN PROGAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 6.1 Program Perencanaan Arsitektur 6.1.1 Aspek Fungsional A. Kelompok Pelaku Pelaku yang ada di dalamhotel resort terdiri dari : 1. Tamu menginap

Lebih terperinci

BAB V PROGRAMMING. Luas (m 2 ) (orang) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) KELOMPOK KEGIATAN MASJID

BAB V PROGRAMMING. Luas (m 2 ) (orang) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) KELOMPOK KEGIATAN MASJID BAB V PROGRAMMING 5.1 Program Dasar Perencanaan 5.1.1 Program Kelompok Kapasitaiber Perhitungan Un- Sum- Luas No (m 2 ) (orang) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) KELOMPOK KEGIATAN MASJID Masjid 1000 Jumlah

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Pusat Rekreasi Peragaan IPTEK ini terletak di Batu,karena

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Pusat Rekreasi Peragaan IPTEK ini terletak di Batu,karena BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Desain Kawasan 6.1.1 Rancangan Obyek Dalam Tapak Perancangan Pusat Rekreasi Peragaan IPTEK ini terletak di Batu,karena kesesuian dengan fungsi dan kriteria obyek perancangan

Lebih terperinci

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan BAB 6 HASIL RANCANGAN 6.1 Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan 6.1.1 Bentuk Tata Massa Konsep perancangan pada redesain kawasan wisata Gua Lowo pada uraian bab sebelumnya didasarkan pada sebuah

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perancangan V.1.1 Kebutuhan Luas Ruangan Gedung Asrama Putri Ruang Standart Sumber Kapasitas Jumlah Luas (m 2 ) Unit 2 orang 12,25 m 2 / kmr Asumsi

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEASIDE HOTEL DI KAWASAN PANTAI TIRTA SAMUDRA JEPARA

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEASIDE HOTEL DI KAWASAN PANTAI TIRTA SAMUDRA JEPARA BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEASIDE HOTEL 5.1 Progam Dasar Perencanaan 5.1.1 Progam Ruang DI KAWASAN PANTAI TIRTA SAMUDRA JEPARA Tabel 5.1 Progam Ruang Kelompok Publik KELOMPOK PUBLIK Front

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Konsep Makro Konsep makro merupakan konsep dasar perancangan bangunan secara makro yang bertujuan untuk menentukan garis besar hotel bandara yang akan dirancang. Konsep makro

Lebih terperinci

Terminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA

Terminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA 5.1 Program Dasar Perencanaan 5.1.1 Program a. Kelompok Kegiatan Utama Terminal Antarmoda Tabel 5.1 Program Kegiatan Utama Fasilitas Utama Terminal

Lebih terperinci

Tabel 5.1. Kapasitas Kelompok Kegiatan Utama. Standar Sumber Luas Total Perpustakaan m 2 /org, DA dan AS 50 m 2

Tabel 5.1. Kapasitas Kelompok Kegiatan Utama. Standar Sumber Luas Total Perpustakaan m 2 /org, DA dan AS 50 m 2 BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH AKULTURASI BUDAYA KAMPUNG LAYUR 5.1 Program Dasar Perencanaan 5.1.1. Program Berdasarkan analisa mengenai kebutuhan dan besaran ruang pada Rumah Akulturasi

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 MORFOLOGI KOTA BATAVIA DARI TAHUN 1627 SAMPAI Peta Kota Batavia pada tahun

LAMPIRAN 1 MORFOLOGI KOTA BATAVIA DARI TAHUN 1627 SAMPAI Peta Kota Batavia pada tahun LAMPIRAN 1 MORFOLOGI KOTA BATAVIA DARI TAHUN 1627 SAMPAI 1650 Peta Kota Batavia pada tahun 1627-1632 Peta Kota Batavia pada tahun 1635-1650 Sumber: Sejarah Kota Tua, UPT Kota Tua, 2005 LAMPIRAN 2 KEPUTUSAN

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN MUSEUM BATIK INDONESIA

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN MUSEUM BATIK INDONESIA BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN MUSEUM BATIK INDONESIA 5.1 PROGRAM DASAR PERENCANAAN 5.1.1 PROGRAM RUANG a. Kelompok Penerima Tabel 5.1 Kelompok Penerima JENIS RUANG KAPASITAS LUAS Parkir Pengelola

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SMK PARIWISATA DI KABUPATEN PEMALANG

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SMK PARIWISATA DI KABUPATEN PEMALANG BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SMK PARIWISATA DI KABUPATEN PEMALANG 6.. Program Dasar Perencanaan 6... Program ruang Kelompok Ruang Kegiatan Utama No. Jenis Ruang Jumlah Kapasitas Standar Sumber

Lebih terperinci

BAB VI LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAWASAN GLAMPING BARU BOLANG

BAB VI LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAWASAN GLAMPING BARU BOLANG BAB VI LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAWASAN GLAMPING BARU BOLANG Perencanaan dan perancangan Kawasan Glamor Camping di Baru Bolang bertujuan untuk mewujudkan suatu rancangan fasilitas penginapan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan 5.1.1 Program Ruang Topik dari proyek ini adalah perilaku atlet, dengan tema penerapan pola perilaku istirahat atlet

Lebih terperinci

BAB VI LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RESORT DI PULAU SAMOSIR. Kegiatan Privat

BAB VI LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RESORT DI PULAU SAMOSIR. Kegiatan Privat BAB VI LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RESORT DI PULAU SAMOSIR 6.1 Program Perencanaan Arsitektur 6.1.1 Aspek Fungsional A. Kelompok Pelaku Pelaku yang ada di dalam hotel resort terdiri dari

Lebih terperinci

4 BAB IV KONSEP PERANCANGAN

4 BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4 BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Konsep Fungsi Dalam merancang sebuah bangunan, hal yang utama yang harus diketahui adalah fungsi bangunan yang akan dirancang, sehingga terciptalah bangunan dengan desain

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Arsitektur yang didasarkan dengan perilaku manusia merupakan salah satu bentuk arsitektur yang menggabungkan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

Tabel 6.1. Program Kelompok Ruang ibadah

Tabel 6.1. Program Kelompok Ruang ibadah BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Konsep program perencanaan dan perancangan merupakan hasil dari pendekatan perencanaan dan perancangan. Hasil ini berupa segala sesuatu mengenai kebutuhan dan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PROGRAM DASAR PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PROGRAM DASAR PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PROGRAM DASAR PERANCANGAN 5.1 Tujuan Perencanaan Dan Perancangan Tanjung Kelayang Beach Resort merupakan resort hotel berbintang empat di Kabupaten Belitung yang direncanakan

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Aktivitas Utama Ruang Jumlah Kapasitas Luas (m 2 ) Entrance hall dan ruang tiket

BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Aktivitas Utama Ruang Jumlah Kapasitas Luas (m 2 ) Entrance hall dan ruang tiket BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 6.1 Program Dasar Perencanaan 6.1.1. Program Ruang a. Aktivitas Utama Aktivitas Utama Ruang Jumlah Kapasitas Luas (m 2 ) Entrance hall

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. kendaraan dan manusia akan direncanakan seperti pada gambar dibawah ini.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. kendaraan dan manusia akan direncanakan seperti pada gambar dibawah ini. BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Perancangan Tapak 5.1.1 Pintu Masuk Kendaraan dan Manusia Dari analisa yang telah dibahas pada bab sebelumnya pintu masuk kendaraan dan manusia akan

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Penerapan Tema dasar Arsitektur Islam yang berwawasan lingkungan pada

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Penerapan Tema dasar Arsitektur Islam yang berwawasan lingkungan pada 190 BAB VI HASIL PERANCANGAN Penerapan Tema dasar Arsitektur Islam yang berwawasan lingkungan pada bangunan, terbagi menjadi tiga wujud nilai yaitu Hablumminal alam, Hablumminannas, dan Hablumminallah,

Lebih terperinci

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Tata Ruang Luar Gambar 5.1 Skema Site Plan

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Tata Ruang Luar Gambar 5.1 Skema Site Plan BAB V KONSEP 5.1 Konsep Tata Ruang Luar 5.1.1 Konsep Site Plan Dalam standarnya, area parkir pengunjung harus berada di bagian depan site agar terlihat langsung dari jalan. Untuk itu, area parkir diletakkan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Perencanaan dan perancangan Exhibition Center bertujuan untuk mewujudkan suatu rancangan fasilitas pusat pertemuan dan mampu mewadahi kegiatan

Lebih terperinci

Zona lainnya menjadi zona nista-madya dan utama-madya.

Zona lainnya menjadi zona nista-madya dan utama-madya. 6.1 KONSEP ZONASI 5.1.1 Zonasi Bangunan zona. BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Zonasi pada bangunan mengikuti prinsip sanga mandala dan dibagi menjadi 9 Gambar 5. 2 Pembagian 9 Zona Sanga Mandala

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Desain secara arsitektur organik akan ditonjolkan dalam perencanaan dan perancangan hotel resort ini. Dengan desain tersebut diharapkan dapat menjadikan hotel resort

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Perencanaan dan perancangan Galeri Lukisan di Semarang ini bertujuan untuk mewujudkan suatu rancangan galeri lukisan dengan kelengkapan

Lebih terperinci

BAB IV PROGRAM ARSITEKTUR

BAB IV PROGRAM ARSITEKTUR BAB IV PROGRAM ARSITEKTUR 4.1. Konsep Program 4.1.1. Aspek Citra / Performance Arsitektural Pada pembangunan Sport Club di kota Semarang ini maka tidak lupa dari peranan aspek visual yang cukup menarik.

Lebih terperinci

PERABOT ANAK. Sumber : _ html

PERABOT ANAK. Sumber : _ html LAMPIRAN 200 ANAK Sumber : http://renopia.en.ec21.com/toy_piano_digital_piano_musical-- 3691712_4713603.html Pink : Origin : Korea, Brand : Spendid Junior Coklat : Origin : China, Brand : December Dimensi

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN AGROBISNIS, KABUPATEN SEMARANG

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN AGROBISNIS, KABUPATEN SEMARANG BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN AGROBISNIS, KABUPATEN SEMARANG 5.. Program Dasar Perencanaan Konsep program perencanaan dan perancangan merupakan hasil dari pendekatan

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REST AREA TOL SEMARANG BATANG. Tabel 5.1. Besaran Program Ruang

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REST AREA TOL SEMARANG BATANG. Tabel 5.1. Besaran Program Ruang BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REST AREA TOL SEMARANG BATANG 5.1 Program Dasar Perencanaan Program dasar perencanaan Rest Area Tol Semarang - Batang ini berisi mengenai hasil perhitungan program

Lebih terperinci

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA BAB II: TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Student Housing Student housing atau asrama mahasiswa didefinisikan sebagai suatu fasilitas tempat penginapan yang ditunjukan untuk anggota suatu kelompok, umumnya

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1. Konsep Perancangan Makro V.1.1. Konsep Manusia Pelaku kegiatan di dalam apartemen adalah: 1. Penyewa meliputi : o Kelompok orang yang menyewa unit hunian pada apartemen yang

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. tema perancangan dan karakteristik tapak, serta tidak lepas dari nilai-nilai

BAB V KONSEP PERANCANGAN. tema perancangan dan karakteristik tapak, serta tidak lepas dari nilai-nilai BAB V KONSEP PERANCANGAN Konsep perancangan ini pada dasarnya diperoleh dari hasil analisis pada bab analisis perancangan yang kemudian disimpulkan (sintesis). Sintesis di dapat berdasarkan pendekatan

Lebih terperinci

BAB IV SINTESA PEMBAHASAN. yang diusung dalam sebuah konsep desain Hotel Mulia adalah luxurious

BAB IV SINTESA PEMBAHASAN. yang diusung dalam sebuah konsep desain Hotel Mulia adalah luxurious BAB IV SINTESA PEMBAHASAN 4.1 Gaya Dan Tema Perancangan Menentukan jenis tema merupakan langkah awal dalam membangun suatu ruangan. Untuk dapat memberikan rekomendasi kepada klien akan interior Hotel Mulia

Lebih terperinci

Tabel 5.1 : Rekapitulasi Program Ruang Depo Lokomotif

Tabel 5.1 : Rekapitulasi Program Ruang Depo Lokomotif BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perencanaan Konsep dasar perencanaan Pengembangan Stasiun Alastua sebagai Depo Penyimpanan dan Perawatan Kereta Api adalah untuk

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN A. KONSEP PERUANGAN 1. Konsep Kebutuhan Ruang Berdasarkan analisa pola kegiatan dari pelaku pusat tari modern, mak konsep kebutuhanruang pada area tersebut adalah

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 28 Pusat Rehabilitasi Bagi Pengguna Narkoba Di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN A. Konsep Pelaku dan Kegiatan. Konsep Pelaku Pelaku kegiatan yang beraktivitas

Lebih terperinci

BAB V: ANALISA DAN PEMROGRAMAN

BAB V: ANALISA DAN PEMROGRAMAN BAB V: ANALISA DAN PEMROGRAMAN 5.1. Pemrograman 5.1.1. Kebutuhan Ruang NO RUANG JMLH LUAS SAT LUAS TOTAL STANDART LUAS KAMAR 1 standard/ deluxe 231 28 m2 6.468 2 junior suite 36 45 m2 1.620 3 president

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. menghasilkan keuntungan bagi pemiliknya. aktivitas sehari-hari. mengurangi kerusakan lingkungan.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. menghasilkan keuntungan bagi pemiliknya. aktivitas sehari-hari. mengurangi kerusakan lingkungan. BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Konsep Umum Perancangan V.1.1. Dasar Perancangan Rusun dan pasar di Jakarta Barat merupakan bangunan yang bersifat sosial dan komersial dimana bangunan nantinya

Lebih terperinci

Hotel Resort Di Gunungkidul

Hotel Resort Di Gunungkidul BAB VI KONSEP PERANCANGAN 6.1. Konsep Tapak Privat Semi Privat Publik Semi Publik Privat Semi Privat Privat Gambar 6.1. Konsep Tapak Pembagian tapak terbagi atas kebutuhan privasi tiap ruang berdasar kebutuhan

Lebih terperinci

BAB V. Tabel 5.1. Besaran Kebutuhan Ruang Kelompok Kegiatan Belajar-Mengajar (Sumber: Analisa Pribadi, 2016)

BAB V. Tabel 5.1. Besaran Kebutuhan Ruang Kelompok Kegiatan Belajar-Mengajar (Sumber: Analisa Pribadi, 2016) BAB V PROGRAM PERENCANAAN N PERANCANGAN SMK GRAFIKA 1.1. Program Dasar Perencanaan 1.1.1. Program Ruang Berdasarkan analisa mengenai kebutuhan dan besaran ruang pada Sekolah Menengah Kejuruan Grafika di

Lebih terperinci

BAB V KONSEP DASAR DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP DASAR DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB V KONSEP DASAR DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 5.1. Program Dasar Perencanaan 5.1.1. Program Ruang Pasar Yaik Semarang Program ruang pasar Yaik Semarang berdasarkan hasil studi

Lebih terperinci

& ><&$& JNWMa Dl KAWASAN W,SATA &m & & &

& ><&$& JNWMa Dl KAWASAN W,SATA &m & & & BAB VI KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1. Konsep Dasar Untuk menentukan konsep dasar dari perencanaan dan perancangan resort hotel yang memenuhi aspek yang telah digariskan maka perlu adanya

Lebih terperinci

Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis)

Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis) 101 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Ide Gagasan Ide gagasan perancangan desain interior Resort ini berupa konsep Zen. Zen merupakan konsep yang terinspirasi dari konsep interior Jepang, yang memadukan antara

Lebih terperinci

BAB IV: KONSEP Konsep Dasar

BAB IV: KONSEP Konsep Dasar BAB IV: KONSEP 4.1. Konsep Dasar Mengacu pada TOR sayembara, performance arsitektur diharapkan dapat tampil sebagai sebuah karya arsitektur yang mengandung kriteria: Mengangkat kearifan lokal / local genius

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru. BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Beberapa hal yang menjadi dasar perencanaan dan perancangan Asrama Mahasiwa Bina Nusantara: a. Mahasiswa yang berasal dari

Lebih terperinci

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS TIPE A DI CILACAP

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS TIPE A DI CILACAP BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS TIPE A DI CILACAP 5.1. Tujuan Perencanaan dan Perancangan Tujuan dari perencanaan dan perancangan Terminal Bus tipe A di Cilacap ini adalah

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU Program perencanaan dan perancangan Terminal Tipe B di Kawasan Stasiun Depok Baru merupakan hasil analisa dari pendekatan-pendekatan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 47 BAB V KONSEP PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1. Program Dasar Perencanaan Program dasar perencanaan terdiri atas kelompok ruang, program ruang, dan tapak terpilih. Kelompok ruang merupakan kegiatan

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI DAN PROGRAM

LANDASAN TEORI DAN PROGRAM PROJEK AKHIR ARSITEKTUR Periode LXVIII, Semester Genap, Tahun 2015/2016 LANDASAN TEORI DAN PROGRAM (DOKUMEN UNTUK SIDANG UJIAN) HOTEL RESORT DI KAWASAN WISATA GUCI Tema Desain : Arsitektur Organik Fokus

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRIYȀ PERNIKAHAN DI YOGYAKARTA

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRIYȀ PERNIKAHAN DI YOGYAKARTA BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRIYȀ PERNIKAHAN DI YOGYAKARTA VI.1. KONSEP DASAR Permasalahan yang ada dalam perencanaan dan perancangan Griyä Pernikahan di Yogyakarta adalah bagaimana wujud

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PROGRAM DASAR PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PROGRAM DASAR PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PROGRAM DASAR PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perencanaan Dari uraian pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam tapak akan ditambahkan fungsinya sebagai sarana

Lebih terperinci