Desain Perancangan Produk Gantungan Proyektor yang Ergonomi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Desain Perancangan Produk Gantungan Proyektor yang Ergonomi"

Transkripsi

1 27 Desain Perancangan Produk Gantungan Proyektor yang Ergonomi Herman *1 1 STT Ibnu Sina; Jl.Teuku Umar Lubuk Baja; telp/fax : / Program Studi Teknik Industri, STT Ibnu Sina, Batam herman@stt-ibnusina.co.id Abstrak Proyektor adalah perangkat alat bantu yang sering digunakan untuk media presentasi, atau alat bantu mengajar dikelas karena mampu menampilkan gambar dengan ukuran besar. Alat ini bisa juga diartikan sebagai alat bantu untuk mengajar dan proyektor tersebut belum memiliki alat pendukung yang memadai, produk gantungan Proyektor yang ada saat ini sering kita jumpai masih memiliki beberapa kekurangan dari segi bentuk konsep produk masih menoton dan hanya bisa fokus satu arah saja, olehnya itu masih terdapat beberapa kekurangan yaitu (1) gantungan Proyektornya belum tersedia penyetelan yang bisa diputar kekiri dan kekanan (2) gantungan proyektornya belum tersedia penyetelan untuk posisi naik turun (3) belum dilengkapi adanya Safety dari proyektor tersebut, olehnya itu pada penelitian ini, peneliti dapat merancang gantungan proyektor ergonomi yang dapat memudahkan sesuai dengan keinginan penggunanya. Adapun rumusan masalahnya adalah bagaimana merancang produk gantungan proyektor ergonomi. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode ergonomi dengan menggunakan rumus uji kesergaman data, uji kecukupan data, distribusi frekuensi, uji kenormalan data, Dengan menggunakan metode ergonomi, dengan pengujian data maka dapat menghitung uji keseragaman data, uji kecukupan data, distribusi frekuensi dan histogram, data yang digunakan untuk pengukuran-pengukuran yang terdapat di dalam penelitian ini cukup, dan valid untuk menghasilkan sesuatu produk gantungan proyektor yang ergonomi Kata kunci Perancangan Produk, Gantungan Proyektor, Ergonomi Abstract The projector is a tool tool that is often used for presentation media, or teaching aids in the class because it is able to display images with large sizes. This tool can also be interpreted as a tool for teaching and the projector does not yet have adequate support tools, product hanger Projectors that exist today we often encounter still has some shortcomings in terms of product concept is still menoton and can only focus one direction only, by him there are still some drawbacks that are: (1) Projector hangers not yet available adjustable that can be rotated left and right (2) projector hanger not yet available adjustment for position up and down (3) not yet equipped Safety of projector, by this in this research, can design ergonomic projector hangers that can facilitate in accordance with the wishes of its users. The formulation of the problem is how to design ergonomic projector hanger products. The method used in this research is ergonomic method by using the formula of data kesergaman test, data sufficiency test, frequency distribution, data normality test, By using ergonomic method, with data test it can calculate data uniformity test, data sufficiency test, frequency distribution and histogram, the data used for the measurements contained in this study is sufficient, and valid to produce an ergonomic projector hanger product Keywords - Product Design, Projector Hangers, Ergonomics Jurnal Teknik Ibnu Sina (JT-IBSI)

2 28 Desain Perancangan Produk Gantungan Proyektor yang Ergonomi 1. PENDAHULUAN Latar Belakang Desain pengembangan produk adalah merupakan hal yang sangat penting dalam bidang industri, desain produk yang baik akan dapat meningkatkan jumlah dan harga jual dari produk, sehingga dapat meningkatkan keuntungan. Akan tetapi desain produk yang gagal akan menimbulkan kerugian dan tidak hanya dibidang desain saja, dibidang lain pun akan terkena pengaruhnya, produk yang akan dikembangkan agar dapat didaur ulang, diproduksi sehingga dapat produk tersebut berkualitas dan dapat dipasarkan dengan nilai tinggi. Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara manusia dengan elemen-elemen yang lain dalam suatu sistem, serta profesi yang mempraktekkan teori, prinsip, data, dan metode dalam perancangan produk untuk mengoptimalkan system agar sesuai dengan kebutuhan, kelemahan, dan keterampilan manusia, seiring berjalannya waktu, muncul teknologi yang menyesuaikan dengan zaman, pada zaman saat ini termasuk dalam hal pembelajaran, teknologi saat ini yang kita kenal sebagai proyektor adalah salah satu dari berkembangnya teknologi yang menyesuaikan dengan zaman saat ini. Proyektor adalah perangkat alat bantu yang sering digunakan untuk media presentasi, atau alat bantu proses belajar mengajar di kelas dan dapat menampilkan gambar dengan ukuran besar sehingga dapat memudahkan didalam hal proses belajar mengajar. Alat ini bisa juga diartikan sebagai alat bantu mengajar tatap muka sejati sebab tata letak ruang kelas tetap seperti biasa, tidak ada yang berubah. Guru tetap dapat bertatap muka dengan siswa atau mahasiswa tanpa harus membelakanginya. Seorang pemateri hanya perlu menayangkan materi yang telah dibuat sedemikian rupa di komputer dan diproyeksikan di layar. Hal ini akan sangat menarik karena tayangan gambar, warna, dan gerakan gambar bervariasi. Namun gantungan Proyektor yang ada saat ini yang sering kita jumpai hanya memiliki bentuk konsep yang menoton, untuk itu produk tersebut masih terdapat beberapa kekurangan yaitu (1) gantungan Proyektornya belum tersedia penyetelan yang bisa diputar kekiri dan kekanan (2) gantungan proyektornya belum tersedia penyetelan untuk posisi naik turun (3) belum dilengkapi adanya Safety dari proyektor tersebut, mendesain Gantungan Proyektor tersebut dengan sedemikian rupa sehingga kegunaan dari produk yang kami buat ini memudahkan bagi si penggunanya, dimana kebanyakan proyektor yang ada saat ini hanyalah bisa terfokus dengan satu arah saja.oleh karena itu, peneliti mendesign alat pendukung Gantungan Proyektor yang ergonomi Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang maka peneliti dapat merumuskan masalahnya adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana merancangan gantungan proyektor yang dapat diputar sesuai dengan keinginan penggunanya 2. Bagaimana merancang gantungan proyektor yang dapat digunakan dengan berbagai macam type proyektor 3. Bagaimana merancang gantungan proyektor yang dilengkapi dengan alat pelindung yang dapat melindungi proyektor dari pencurian Batasan Masalah Dari uraian perumusan masalah diatas maka penelitian ini dapat dibatasi masalahnya yaitu perancangan gantungan proyektor dengan menggunakan metode ergonomi 2. METODE PENELITIAN 2.1 Tahapan Perancangan, Alat dan Bahan Produk Gantungan Proyektor Adapun tahapan perencangan atau prosedur dan langkah kerja pada desain pengembangan produk gantungan proyektor adalah sebagai berikut: dan

3 Herman Mengukur sesuai dengan ukuran berbagai macam Type Proyektor 2. Membuat pola atau gambar sesuai dengan ukuran rancangan gantungan proyektor 3. Perakitan sisi kanan, bawah,kanan, dan atas tempat proyektor (Safety) 4. Menggabungkan antara tempat proyektor dengan gantungan proyektor 5. Membuat/fabrikasi dudukan dengan ukuran 152x85 mm. 6. Membuat/fabrikasi sapport pegangan proyektor dengan ukuran 272.5x172.5 mm. 7. Membuat/fabrikasi Tiang penyanggah dengan ukuran 500 mm. 8. Membuat lubang baut untuk dudukan plat penyanggah dll. 9. Memasang bering terhadap gantungan proyektor 10. Menyambung/las dudukan plat atas dengan pipa penyanggah. 11. Merakit pipa penyanggah dengan clamp/sapport pendukung dudukan Proyektor 12. Merapikan bekas las dengan menggunakan gerinda dan amplas 13. Mengecat barang yang sudah jadi. 14. Proses pengeringan. a.) Alat dan bahan yang digunakan Bahan yang dipakai untuk membuat produk gantungan proyektor adalah sebagai berikut: Tabel 2.1 Alat dan bahan gantungan proyektor yang ergonomi NO Alat dan Bahan Ukuran Jumlah Kegunaan 1 Pipa Besi 1 & 2 3,49 (diameter) & 3,47 1 Batang Tiang Gantungan (60 cm panjang) 2 Besi flat Strip panjang 2 Ml (tebal) & (lebar 10 cm) 1 Keping Pegangan ke Plafon dan safety proyektor 3 Besi flat strip bulat 2 Ml (tebal) & (11,78 diameter) 1 Keping Stand putaran proyektor 4 Besi flat panjang 5 Ml (tebal) & (2,5 cm lebar) & (12 cm Panjang) 4 Keping Tempat baut proyektor dengan gantungan 5 Bering 3,31 diamater 1 Set Alat putaran proyektor 5 Baut 8M 4 Set Baut proyektor dengan stand gantungan 6 Baut 10M 3 Set Penyambungan Stand proyektor dengan tiang 7 Mesin las - 1 Set Pengelasan produk 8 Bor listrik - 1 Set Melubangi 9 Gerinda - 1 Set Penghalusan dan pemotongan 10 Meteran - 1 Unit Pengukuran 11 Kunci L - 1 Unit Pengunci baut 12 Amplas pasir - 1 Lembar Penghalusan finishing 13 Kuas - 1 Unit Alat pengecatan 14 Cat - 1 Kaleng Pengecatan 2.2 Metode Pengolahan Data. Adapun metode pada penelitian Desain Perancangan Produk Gantungan Proyektor yang Ergonom ini yang digunakan penulis untuk melakukan pengolahan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1 Uji keseragaman data Uji keseragaman data dilakukan dengan rumus sebagai berikut: a. Perhitungan Rata-rata: Rumus: X = Xi Jurnal Teknik Ibnu Sina (JT-IBSI), Sekolah Tinggi Teknik Ibnu sina Batam

4 30 Desain Perancangan Produk Gantungan Proyektor yang Ergonomi N X = Xi Bar K b. Perhitungan Standar Deviasi (Xi X)2 Rumus: σ = (N 1) c. Perhitungan Standar Deviasi rata-rata: Rumus: σx = σ n d. Perhitungan Batas Kontrol: Rumus: BKA = X + 2.σx BKB = X 2.σx 2 Uji kecukupan data Tes uji kecukupan data Dengan tingkat kepercayaan 95%, dengan tingkat ketelitian 5% k Rumus: N = [ s N. 2 Xi2 ( Xi)² ] Xi Dimana: K = Tingkat Kepercayaan jika: Tingkat kepercayaan 99%, sehingga k = 2,58 3 Tingkat kepercayaan 95%, sehingga k = 1,96 2 Tingkat kepercayaan 68%, sehingga k 1 S = Derajat Ketelitian 5 % (0,05) N = Jumlah Data Pengamatan N = Jumlah Data Teoritis Apabila N < N, maka data dinyatakan cukup 3 Distribusi frekuensi dan histogram Adapun data yang akan dihitung dalam distribusi frekuensi adalah sebagai berikut: a. Range ( R) = (Data Terbesar Data terkecil b. Jumlah Kelas (CI) = 1 + 3,3 Log N c. Panjang Kelas = R CI 4 Uji kenormalan data Uji kenormalan data berguna untuk menguji apakah sample waktu yang diambil berasal dari populasi yang normal. Uji normalitas adalah uji yang dilakukan untuk mengecek apakah data penelitian kita berasal dari populasi yang sebarannya normal. Uji ini perlu dilakukan karena semua perhitungan statistik parametrik memiliki asumsi normalitas sebaran. Formula atau rumus yang digunakan untuk melakukan suatu uji yaitu dengan menggunakan table distribusi normal T atau Z yang digunakan dengan mengasumsikan bahwa data yang akan dianalisa berasal dari populasi yang sebarannya normal. Rumus = X 2 hit = ( Foi Ei )2 Ei X 2 tab = (1 - ; k p) Data terdistribusi normal jika, X 2 hit X 2 tab

5 Herman Arsitektur produk Arsitektur produk adalah penugasan elemen-elemen fungsional dari produk terhadap kumpulan bangunan fisik (physical building blocks) produk. Tujuan arsitektur produk adalah menguraikan komponen fisik dasar dari produk, apa yang harus dilakukan oleh komponen tersebut dan seperti apa penghubung atau pembatas (interface) yang dugunakan untuk peralatan lainnya. Sebuah produk dianggap terdiri dari elemen fungsional dan fisik. Elemen-elemen fungsional dari produk terdiri atas opersai dan transformasi yang menyumbang terhadap kinerja keseluruhan produk. Sedangkan elemen fisik dari sebuah produk adalah bagianbagian produk (part) komponen, sub rakitan yang pada akhirnya diimplementasikan terhadap fungsi produk 2.4 Desain dan pengembangan produk Desain pengembangan produk adalah suatu yang penting dalam dunia bisnis. Produk-produk dapat memberikan dan menyediakan kesempatan bertumbuh dan memberikan keuntungan kompetitif terhadap perusahaan, dengan bertambahnya produk-produk baru, maka timbul sebuah tantangan untuk dapat memperkenalkan produk baru secara lebih cepat tanpa mengurangi sisi kualitas. Perancangan produk baru sebagian besar adalah berkenaan dalam hal operasional antara lain men-spesifikasikan produk-produk yang akan dibuat dimana hal tersebut adalah sebuah persyaratan untuk melakukan produksi. Diwaktu yang bersamaan proses-proses yang ada dan produk-produk yang akan dihasilkan dapat memaksa dan mendorong keberadaan teknologi untuk dapat mendukung lahirnya produk-produk baru, dengan demikian perancangan produk mengacu kepada bentuk fisik (fhysical) dan proses manufaktur. 3. Hasil dan Pembahasan Data yang pengamatan pada desain perancangan produk gantungan proyektor yang ergonomi ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Data ukuran dudukan gantungan proyektor DATA PENGAMATAN NO Type Proyektor Panjang Proyektor Lebar Proyektor Tebal Proyektor 1 Infokus DLP 26,8 19,2 7,7 2 Optoma ES ,3 19,2 7,7 3 Optoma ES ,6 19,2 7,8 4 Optoma ES ,6 20 8,0 5 Infocus in ,9 21,6 8,2 6 EPSON EB S ,1 22,2 8,4 7 EPSON EB-X350 29,2 22,3 8,5 8 BEN Q MS ,4 22,3 8,6 9 Infocus in ,4 22,6 8,8 10 DELL Projector 29,5 22,6 8,8 Jurnal Teknik Ibnu Sina (JT-IBSI), Sekolah Tinggi Teknik Ibnu sina Batam

6 32 Desain Perancangan Produk Gantungan Proyektor yang Ergonomi 11 BENQ Projector MS 29,6 8, NEC Projector NP-Vt 29,6 8,9 23, LENOVO EX 25ZF 30,0 23,2 9,2 14 Projector P ,2 23,2 9,2 15 GHOLIC GP7Oup 30,2 23,2 9,5 16 LACARLA LED C6 30,4 23,4 9,6 17 CALLIASTORE LZ- 31,4 9,7 23,6 H80 18 PHILLPS PICO PPX 31,4 9,7 24, LG PV150 32,1 24,2 9,7 20 VIEW SONIC PJD ,4 24,3 10,4 Tabel 3.2 Pengolahan data ukuran gantungan proyektor Standar Batas Kontrol No Pengukuran Rata-rata Deviasi BKA = 1 Panjang proyektor 29,755 1,340 30,353cm dan BKB = 29,157 cm Lebar proyektor 22,32 1,658 BKA = 23,06 2. cm dan BKB = 21,58 cm Tinggi/tebal 8,865 0,720 BKA = 9,18 cm 3. proyektor dan BKB = 8,54 cm Uji Kecukupan Data N, = 3,083 N=20 (Data Cukup) N, = 5,85 N=20 (Data Cukup) N, = 11,29 N=20 (Data Cukup) Kenormalan Data X 2 hit = -25,59 X 2 tab = 0,19001 (Data Normal) X 2 hit = -30,0265 X 2 tab = 0,19004 (Data Normal) X 2 hit = -42,051 X 2 tab = 0,19185 (Data Normal) Dari uraian diatas maka telah kita dapatkan ukuran-ukuran yang telah disesuaikan dengan model dan bermacam proyektor, serta diharapkan produk yang dihasilkan nantinya akan lebih memberikan manfaat yang lebih serta fungsi yang lebih baik lagi demi kenyamanan si penggunanya. a). Analisa Kondisi Awal Gantungan Proyektor Berdasarkan hasil pengumpulan data dan pengamatan langsung, diketahui bahwa gantungan proyektor yang sudah ada pada umumnya yang kita jumpai dan memiliki konsep yang monoton, sehingga belum signifikan atau belum mempermudah si pengguna dalam pemanfaatannya. Karena ketika kita ingin memindah focus display gambar yang lebih dari 90 derajat atau sesuai dengan keinginan penggunanya, kita perlu mengatur sedemikian rupa sehingga tidak efisiensi dalam pemanfaatan waktu dan penggunaannya dan gantungan proyektor yang sudah ada belum mempunyai alat pelindung atau safety

7 Herman 33 proyektor sehingga memudahkan bagi orang untuk mengambil tanpa sepengetahuan oleh pemiliknya. Gambar 3.1 Gantungan Proyektor Kondisi Awal b). Analisa Kondisi Hasil Rancangan Gantungan Proyektor Ergonomi Berdasarkan dari hasil Desain Rancangan Gantungan Proyektor yang Ergonomi maka hasil kegunaan dari Produk yang kami rancang ini bisa digerakkan tempat/dudukan proyektor tersebut kemana saja sesuai dengan kebutuhan penggunanya karena pada gantungan proyektor tersebut mempunyai bearing atau alat untuk memutar dudukan proyektor sampai dengan 360 derajat, dan bisa digerakkan ke bawah, atas, samping kanan, dan samping kiri bahkan bisa diarahkan ke depan dan ke belakang pada dudukan proyektor tersebut, kemudian kegunaan lainnya terletak pada gantungan proyektor yang dapat di setel naik turun, karena pada batangan gantungan proyektor yang dirancang ini terdapat 2 pipa besi yang mana pipa besi (1) bisa dimasukkan kedalam pipa besi (2) dan setiap pipa besi gantungan proyektor ini terdapat beberapa lobang pengunci untuk setelan naik turun proyektor tersebut, kemudian kegunaan produk tersebut mempunyai alat pelindung atau safety proyektor (rangka dudukan proyektor) sehingga proyektor tersebut aman Jurnal Teknik Ibnu Sina (JT-IBSI), Sekolah Tinggi Teknik Ibnu sina Batam

8 34 Desain Perancangan Produk Gantungan Proyektor yang Ergonomi Gambar 3.2 Gantungan Proyektor yang Ergonomi Tampak dari Atas Flat baut ke plapon Lobang Baut Setelan Tinggi Rendah Pipa 2 Setelan Sambungan Ke Pipa 1 Bearing Setelan Putaran Arah Kiri atau Kanan Proyektor Pipa 1 Setelan Sambungan Ke Pipa 2 Baut Pengunci Setelan Tinggi Rendah Setelan Naik Turun Proyektor Box Dudukan Proyektor yang dapat melindungi dari kemalingan Gambar 3.3 Gantungan Proyekyor yang Ergonomi Tampak dari Samping c). Analisa Ukuran Dudukan Proyektor Penggunaan pengukuran proyektor pada perancangan ini dimaksudkan agar rancangan yang dihasilkan dapat digunakan dengan baik dan disesuaikan atau paling tidak mendekati karakteristik dan kebutuhan penggunanya. Untuk memperoleh data dari dimensi proyektor tersebut, maka di lakukan pengambilan data 20 Unit Proyektor. Data proyektor yang digunakan dalam perancangan tersebut meliputi: Panjang Proyektor (PP)

9 Herman 35 untuk menentukan ukuran panjang proyektor, Lebar Proyektor (LP) untuk menentukan ukuran lebar proyektor, Tebal Proyektor (TP) untuk menentukan ukuran Tebal Proyektor dengan berbagai macam Type Proyektor d). Analisa Biaya Adapun perincian dari biaya pada desain produk gantungan proyektor ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.3 Rekapitulasi Biaya No Nama Bahan Biaya 1 Pipa Besi 1 & 2 Rp , 2 Besi flat Strip panjang Rp , 3 Besi flat strip bulat Rp , 4 Besi flat panjang Rp , 5 Bering Rp , 6 Baut 8M Rp , 7 Baut 10M Rp , 8 Mesin las - 9 Bor listrik - 10 Gerinda - 11 Meteran Rp , 12 Kunci L Rp , 13 Amplas pasir Rp , 14 Kuas Rp , 15 Cat Rp , 16 Upah Tukang Rp , Total Biaya Rp , 4. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Dari hasil rancangan pada penelitian ini bahwa desain gantungan proyektor ini dapat digunakan dengan berbagai macam Type Proyektor 2. Dari hasil rancangan desain gantungan proyektor ergonomi ini dapat memutar arah kiri dan kekanan sesuai dengan keinginan pengguna 3. Desain produk gantungan proyektor ini mempunyai setingan tinggi rendah sehingga memudahkan bagi penggunanya 4. Desain produk gantungan ini mempunyai box dudukan proyektor yang dapat melindungi dari kemalingan 5. Dengan pengujian, kita dapat menghitung uji keseragaman data, uji kecukupan data, dan kenormalan data 6. Data yang digunakan untuk pengukuran-pengukuran yang terdapat di dalam penelitian ini cukup dan valid untuk menghasilkan sesuatu produk gantungan proyektor yang ergonomi Jurnal Teknik Ibnu Sina (JT-IBSI), Sekolah Tinggi Teknik Ibnu sina Batam

10 36 Desain Perancangan Produk Gantungan Proyektor yang Ergonomi 5. DAFTAR PUSTAKA Bora, M. Ansyar; Irwan; Setyabudhi, Albertus laurensius. (2017). Analisa Perhitungan Waktu Standar Service Ringan Untuk Meningkatkan Kepuasan Pelanggan. Batam: Jurnal Teknik Ibnu Sina (JT-Ibsi) Vol. 2 No.1 Hal Croney, John, (1971) Anthropometrics for Designers, Ginting, Rosnani (2010), Perancangan Produk Edisi Pertama Yogyakarta. Herman; Larisang; Bora, M. Ansyar (2016). Perancangan Mantel Ergonomi dengan Pendekatan Antropometri. LPPM STT-Ibnu Sina Batam, Prosiding, Konferensi Nasional Sistem Informasi Larisang. (2016). Design Backpack Ergonomics Infusion of Data Using Space Inpatient Anthropometry (Case Study Hospital Budi Kemuliaan): Jurnal/International Journal of Current Research Vol. 8, Issue. 04, pp Nurmianto, Eko, (1998) Ergonomi, Konsep Dasar dan Aplikasinya, Edisi Pertama, Institut Teknologi Sepuluh November, Penerbit Guna Widya. Santoso Gempur, (2013) Ergonomi Terapan Cetakan Pertama Jakarta Situmorang Syafrizal Helmi, (2009) Perencanaan dan pengembangan. Sutalaksana dkk. (1979) Teknik Tata Cara Kerja, Departemen Teknik Industri Institut Teknologi Bandung. Tarwaka, (2014) Ergonomi Kesehatan Kerja dan Produktivitas, Edisi Pertama Cetakan Pertama Surakarta: Uniba Press Wignjosoebroto Sritomo (2006) Ergonomi Studi Gerakan Waktu Edisi Pertama Cetakan Keempat Surabaya.

BAB III METODE PROYEK AKHIR. Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya pembuatan mesin

BAB III METODE PROYEK AKHIR. Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya pembuatan mesin BAB III METODE PROYEK AKHIR A. Waktu dan Tempat Tempat pembuatan dan perakitan mesin pemotong kerupuk ini di lakukan di Bengkel Kurnia Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya

Lebih terperinci

III. METODE PEMBUATAN. Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut

III. METODE PEMBUATAN. Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut 16 III. METODE PEMBUATAN A. Waktu dan Tempat Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut Amanah, jalan raya candimas Natar, Lampung Selatan. Pembuatan mesin pengaduk adonan

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM KERJA KOMPOR EKONOMIS DENGAN BAHAN BAKAR OLI BEKAS

PERANCANGAN SISTEM KERJA KOMPOR EKONOMIS DENGAN BAHAN BAKAR OLI BEKAS 9 PERANCANGAN SISTEM KERJA KOMPOR EKONOMIS DENGAN BAHAN BAKAR OLI BEKAS Albertus Laurensius Setyabudhi 1), M Isra Nur Abdullah Yuzul ) 1, Program Studi Teknik Industri Sekolah Tinggi Teknik Ibnu Sina Batam

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN 4.1 Proses Produksi Produksi adalah suatu proses memperbanyak jumlah produk melalui tahapantahapan dari bahan baku untuk diubah dengan cara diproses melalui prosedur kerja

Lebih terperinci

Perancangan Alat Pelindung Diri (APD) Penutup Bahu dan Lengan yang Ergonomis pada Proses Pengelasan di PT. McDermott

Perancangan Alat Pelindung Diri (APD) Penutup Bahu dan Lengan yang Ergonomis pada Proses Pengelasan di PT. McDermott Petunjuk Sitasi: Bora, M. A., Larisang, & Tarigan, D. B. (017). Perancangan Alat Pelindung Diri (APD) Penutup Bahu dan Lengan Yang Ergonomis pada Proses Pengelasan di PT. McDermott. Prosiding SNTI dan

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Alat Dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan untuk pembuatan bagian rangka, pengaduk adonan bakso dan pengunci pengaduk adonan bakso adalah : 4.1.1 Alat Alat yang

Lebih terperinci

Perancangan ulang alat penekuk pipa untuk mendukung proses produksi pada industri las. Sulistiawan I BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Perancangan ulang alat penekuk pipa untuk mendukung proses produksi pada industri las. Sulistiawan I BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Perancangan ulang alat penekuk pipa untuk mendukung proses produksi pada industri las Sulistiawan I 1303010 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Pada bab ini akan diuraikan proses pengumpulan dan pengolahan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah tahap-tahap yang dilakukan untuk mencapai suatu hasil. Dalam proses pembuatan ini dijelaskan bagaimana proses bahan-bahanyang

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah tahap-tahap yang dilakukan untuk mencapai suatu hasil. Dalam proses pembuatan ini dijelaskan bagaimana proses bahan-bahanyang

Lebih terperinci

Kebutuhan Pegawai Pelayanan Kemahasiswaan Perguruan Tinggi xxx di Batam Menggunakan Work Sampling

Kebutuhan Pegawai Pelayanan Kemahasiswaan Perguruan Tinggi xxx di Batam Menggunakan Work Sampling Kebutuhan Pegawai Pelayanan Kemahasiswaan 1 Albertus L. Setyabudhi* 1 1 Jln. Teuku Umar Lubuk Baja, Telp 0778 425 391 Fax 458394 Batam 29432 1 Program Studi Teknik Industri, STT Ibnu Sina, Batam e-mail:

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PRODUKSI

BAB IV PROSES PRODUKSI BAB IV PROSES PRODUKSI 4.1 Proses Pengerjaan Proses pengerjaan adalah suatu tahap untuk membuat komponen-komponen pada mesin pemotong kerupuk rambak kulit. Pengerjaan paling dominan dalam pembuatan komponen

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Alat Dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan untuk pembuatan bagian rangka, pengaduk adonan bakso dan pengunci pengaduk adonan bakso adalah : 4.1.1 Alat Alat yang

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Alat dan Bahan A. Alat 1. Las listrik 2. Mesin bubut 3. Gerinda potong 4. Gerinda tangan 5. Pemotong plat 6. Bor tangan 7. Bor duduk 8. Alat ukur (Jangka sorong, mistar)

Lebih terperinci

PERANCANGAN DESAIN SAJADAH DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI

PERANCANGAN DESAIN SAJADAH DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI PERANCANGAN DESAIN SAJADAH DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI 91 Nanang Alamsyah *1, Abdul Rahim 2 1,2 STT Ibnu Sina; Jl.Teuku Umar Lubuk Baja; telp/fax : 0778-425391/ 0778-458394 1,2 Program Studi Teknik Industri,

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Proses Pengerjaan Proses pengerjaan adalah tahapan-tahapan yang dilakukan untuk membuat komponen-komponen pada mesin pembuat lubang biopori. Pengerjaan yang dominan

Lebih terperinci

III. METODE PROYEK AKHIR. dari tanggal 06 Juni sampai tanggal 12 Juni 2013, dengan demikian terhitung. waktu pengerjaan berlangsung selama 1 minggu.

III. METODE PROYEK AKHIR. dari tanggal 06 Juni sampai tanggal 12 Juni 2013, dengan demikian terhitung. waktu pengerjaan berlangsung selama 1 minggu. 24 III. METODE PROYEK AKHIR 3.1. Waktu dan Tempat Proses pembuatan Proyek Akhir ini dilakukan di Bengkel Bubut Jl. Lintas Timur Way Jepara Lampung Timur. Waktu pengerjaan alat pemotong kentang spiral ini

Lebih terperinci

BAB III PROSES MANUFAKTUR. yang dilakukan dalam proses manufaktur mesin pembuat tepung ini adalah : Mulai. Pengumpulan data.

BAB III PROSES MANUFAKTUR. yang dilakukan dalam proses manufaktur mesin pembuat tepung ini adalah : Mulai. Pengumpulan data. BAB III PROSES MANUFAKTUR 3.1. Metode Proses Manufaktur Proses yang dilakukan untuk pembuatan mesin pembuat tepung ini berkaitan dengan proses manufaktur dari mesin tersebut. Proses manufaktur merupakan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah tahap-tahap yang dilakukan untuk mencapai suatu hasil. Dalam proses pembuatan ini dijelaskan bagaimana proses bahanbahan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Diagram Alir Penelitian Mulai Studi Literatur Penyediaan Alat dan bahan Perancangan Chasis Pembuatan Chasis Pengujian Chasis Analisa dan Pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PRODUKSI

BAB IV PROSES PRODUKSI 28 BAB IV PROSES PRODUKSI 4.1 Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan untuk pembuatan bagian utama Dinamometer Arus Eddy adalah : 4.1.1 Alat Alat yang digunakan meliputi : 1. Mesin Bubut 2. Mesin

Lebih terperinci

BAB IV HASIL & PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Perancangan Komponen Utama & Komponen Pendukung Pada

BAB IV HASIL & PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Perancangan Komponen Utama & Komponen Pendukung Pada BAB IV HASIL & PEMBAHASAN 4.1 Hasil Perancangan Komponen Utama & Komponen Pendukung Pada Rangka Gokart Kendaraan Gokart terdiri atas beberapa komponen pembentuk baik komponen utama maupun komponen tambahan.

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN BAB IV PROSES PEMBUATAN 4.1. Proses Pengerjaan Proses pengerjaan adalah suatu tahap untuk membuat komponen-komponen pada mesin pengayak pasir. Komponen-komponen yang akan dibuat adalah komponen yang tidak

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Proses Pengerjaan Proses pengerjaan adalah suatu tahap untuk membuat komponen-komponen pada mesin pengayak pasir. Komponen komponen yang akan dibuat adalah komponen

Lebih terperinci

Perancangan Ulang Alat Perajangan Daun Tembakau Untuk Mengurangi Keluhan Pada Pekerja

Perancangan Ulang Alat Perajangan Daun Tembakau Untuk Mengurangi Keluhan Pada Pekerja Performa (013) Vol. 1, No.: 105-114 Perancangan Ulang Alat Perajangan Daun Tembakau Untuk Mengurangi Keluhan Pada Pekerja Lobes Herdiman, Taufiq Rochman *), dan Agus Budi Susilo Jurusan Teknik Industri

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Diagram Alir Proses Perancangan Proses perancangan mesin peniris minyak pada kacang seperti terlihat pada gambar 3.1 berikut ini: Mulai Studi Literatur Gambar Sketsa

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PENGERJAAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PENGERJAAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PENGERJAAN DAN PENGUJIAN Pada bab ini akan dibahas mengenai pembuatan dan pengujian alat yang selanjutnya akan di analisa, hal ini dimaksudkan untuk memperoleh data yang dibutuhkan dan untuk

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah tahap-tahap yang dilakukan untuk mencapai suatu hasil. Dalam proses pembuatan ini dijelaskan bagaimana proses bahanbahan yang

Lebih terperinci

PERAKITAN ALAT PENGAYAK PASIR SEMI OTOMATIK

PERAKITAN ALAT PENGAYAK PASIR SEMI OTOMATIK PERAKITAN ALAT PENGAYAK PASIR SEMI OTOMATIK Nama : Hery Hermawanto NPM : 23411367 Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : Dr. Ridwan, ST., MT Latar Belakang Begitu banyak dan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Alat dan Bahan A. Alat 1. Las listrik 2. Mesin bubut 3. Gerinda potong 4. Gerinda tangan 5. Pemotong plat 6. Bor tangan 7. Bor duduk 8. Alat ukur (Jangka sorong, mistar)

Lebih terperinci

c = b - 2x = ,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = 82 mm 2 = 0, m 2

c = b - 2x = ,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = 82 mm 2 = 0, m 2 c = b - 2x = 13 2. 2,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = mm mm = 82 mm 2 = 0,000082 m 2 g) Massa sabuk per meter. Massa belt per meter dihitung dengan rumus. M = area panjang density = 0,000082

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Proses Pembuatan proses pembuatan adalah proses untuk mencapai suatu hasil. Proses pembuatan sand filter rotary machine dikerjakan dalam beberapa tahap, mulai

Lebih terperinci

Laporan Tugas Akhir BAB IV MODIFIKASI

Laporan Tugas Akhir BAB IV MODIFIKASI BAB IV MODIFIKASI 4.1. Rancangan Mesin Sebelumnya Untuk melakukan modifikasi, terlebih dahulu dibutuhkan data-data dari perancangan sebelumnya. Data-data yang didapatkan dari perancangan sebelumnya adalah

Lebih terperinci

Perancangan Ulang Fasilitas Kerja Alat Pembuat Gerabah dengan Mempertimbangkan Aspek Ergonomi

Perancangan Ulang Fasilitas Kerja Alat Pembuat Gerabah dengan Mempertimbangkan Aspek Ergonomi Performa (2011) Vol. 10, No.1: 11-18 Perancangan Ulang Fasilitas Kerja Alat Pembuat Gerabah dengan Mempertimbangkan Aspek Ergonomi Muhammad Hanafi, Rahmaniyah Dwi Astuti, dan Irwan Iftadi Laboratorium

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 sampai dengan Maret

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 sampai dengan Maret 20 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 sampai dengan Maret 2013. Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap pembuatan

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah proses yang mengolah dari bahan mentah menjadi suatu barang jadi. Berikut ini pemilihan bahan yang digunakan dalam pembuatan

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN digilib.uns.ac.id BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN 4.1 Proses Pengerjaan Proses pengerjaan merupakan salah satu tahap untuk membuat komponenkomponen pada Troli Bermesin. Komponen-komponen yang akan

Lebih terperinci

DESAIN BENTUK FISIK KERETA DORONG SESUAI ANTROPOMETRI ANAK-ANAK UNTUK PENJUAL COBEK ANAK

DESAIN BENTUK FISIK KERETA DORONG SESUAI ANTROPOMETRI ANAK-ANAK UNTUK PENJUAL COBEK ANAK DESAIN BENTUK FISIK KERETA DORONG SESUAI ANTROPOMETRI ANAK-ANAK UNTUK PENJUAL COBEK Abstrak ANAK Delta Pralian - NPM : 30402264 Program Studi Teknik Industri, Universitas Gunadarma E-mail : dpralian@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN 30 BAB IV PROSES PEMBUATAN 4.1 Proses Pembuatan Proses pengerjaan adalah tahapan-tahapan yang dilakukan untuk membuat komponen-komponen pada mesin pembuat stik dan keripik. Pengerjaan yang dominan dalam

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Alat dan Bahan A. Alat dan bahan 1. Mesin las listrik 2. Mesin bubut 3. Gerinda potong 4. Gerinda tangan 5. Pemotong plat 6. Bor tangan 7. Alat ukur (jangka sorong, mistar)

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Pembuatan Prototipe 5.1.1. Modifikasi Rangka Utama Untuk mempermudah dan mempercepat waktu pembuatan, rangka pada prototipe-1 tetap digunakan dengan beberapa modifikasi. Rangka

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Alat dan bahan Peralatan yang digunakan untuk membuat alat troli bermesin antara lain: 1. Mesin las 2. Mesin bubut 3. Mesin bor 4. Mesin gerinda 5. Pemotong plat

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Bab IV - Pengumpulan dan Pengolahan Data BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Data Umum PT STI PT STI adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa pembuatan spare part, machinery, engineering,

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah proses untuk mencapai suatu hasil. Proses pembuatan sand filter rotary machine dikerjakan dalam beberapa tahap, mulai

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN SISTEM PERPIPAAN UNTUK PENYIRAMAN TANAMAN BUNGA KEBUN VERTIKAL

BAB IV PEMBUATAN SISTEM PERPIPAAN UNTUK PENYIRAMAN TANAMAN BUNGA KEBUN VERTIKAL BAB IV PEMBUATAN SISTEM PERPIPAAN UNTUK PENYIRAMAN TANAMAN BUNGA KEBUN VERTIKAL Bab ini berisikan tentang proses pembuatan sistem perpipaan untuk penyiraman bunga kebun vertikal berdasarkan hasil perancangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Visualisasi Proses Pembuatan Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih dahulu harus mengetahui masalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 42 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 PENERAPAN SOLUSI (IMPLEMENTASI SOLUTION) Pembuatan gambar desain yang akan di kembangkan serta membuat analisa pada model tersebut. Sehingga menghasil mesin pencacah

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN 4.1 Proses Pembuatan Proses pengerjaan adalah tahapan-tahapan yang dilakukan untuk membuat komponen-komponen pada mesin pemotong umbi. Pengerjaan yang dominan dalam

Lebih terperinci

BAB IV PROSESPEMBUATAN MESIN

BAB IV PROSESPEMBUATAN MESIN BAB IV PROSESPEMBUATAN MESIN 4.1 Proses Pengerjaan Proses pengerjaan adalah suatu tahap untuk membuat komponenkomponen pada mesin pemotong krupuk rambak kulit. Pengerjaan paling dominan dalam pembuatan

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor ISSN

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor ISSN Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor 1 2017 ISSN 1412-7350 PERANCANGAN ALAT ANGKUT TABUNG LPG 3 KG YANG ERGONOMIS (STUDI KASUS DI UD. X) Ronal Natalianto Purnomo, Julius Mulyono *, Hadi Santosa Jurusan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2014 sampai dengan bulan Juli 2014

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2014 sampai dengan bulan Juli 2014 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2014 sampai dengan bulan Juli 2014 di Laboratorium Daya, Alat, dan Mesin Pertanian Jurusan Teknik Pertanian Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI Diagram Alir Tugas Akhir. Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Pengecoran Alumunium. Skala Laboratorium.

BAB III METODOLOGI Diagram Alir Tugas Akhir. Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Pengecoran Alumunium. Skala Laboratorium. BAB III METODOLOGI 3.1. Diagram Alir Tugas Akhir Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Pengecoran Alumunium Skala Laboratorium. Gambar 3.1. Diagram Alir Tugas Akhir 3.2. Alat dan Dalam rancang

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PELAKSANAAN 3.1 DIAGRAM ALIR PERANCANGAN ALAT PENGEPRES GERAM SAMPAH MESIN PERKAKAS

BAB III METODELOGI PELAKSANAAN 3.1 DIAGRAM ALIR PERANCANGAN ALAT PENGEPRES GERAM SAMPAH MESIN PERKAKAS 28 BAB III METODELOGI PELAKSANAAN 3.1 DIAGRAM ALIR PERANCANGAN ALAT PENGEPRES GERAM SAMPAH MESIN PERKAKAS Langkah-langkah penyelesaian alat mulai dari perancangan hingga pembuatan dapat dilihat pada Diagram

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di 22 III. METODELOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan 20 22 Maret 2013 di Laboratorium dan Perbengkelan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI Diagram Alur Produksi Mesin. Gambar 3.1 Alur Kerja Produksi Mesin

BAB III METODOLOGI Diagram Alur Produksi Mesin. Gambar 3.1 Alur Kerja Produksi Mesin BAB III METODOLOGI 3.1. Diagram Alur Produksi Mesin Gambar 3.1 Alur Kerja Produksi Mesin 3.2. Cara Kerja Mesin Prinsip kerja mesin pencetak bakso secara umum yaitu terletak pada screw penekan adonan dan

Lebih terperinci

1 Pendahuluan. 2 Tinjauan Literatur

1 Pendahuluan. 2 Tinjauan Literatur Malikussaleh Industrial Engineering Journal Vol.4 No. (015) 17-3 ISSN 30 934X Ergonomic and Work System Perancangan Kursi yang Ergonomis sebagai Alat Bantu di Stasiun Kerja Produksi Air Galon ( Studi Kasus

Lebih terperinci

Perancangan Meja Laboratorium Analisis Perancangan Kerja (APK) yang Ergonomis di Program Studi Teknik Industri Univet Bantara Sukoharjo

Perancangan Meja Laboratorium Analisis Perancangan Kerja (APK) yang Ergonomis di Program Studi Teknik Industri Univet Bantara Sukoharjo Perancangan Meja Laboratorium Analisis Perancangan Kerja (APK) yang Ergonomis di Program Studi Teknik Industri Univet Bantara Sukoharjo Suprapto Prodi Teknik Industri Fakultas Teknik Univet Bantara Sukoharjo.

Lebih terperinci

USULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA PADA STASIUN PEMOTONGAN UNTUK MENGURANGI KELUHAN MUSCULOSKELETAL DI CV. XYZ

USULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA PADA STASIUN PEMOTONGAN UNTUK MENGURANGI KELUHAN MUSCULOSKELETAL DI CV. XYZ USULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA PADA STASIUN PEMOTONGAN UNTUK MENGURANGI KELUHAN MUSCULOSKELETAL DI CV. XYZ Tengku Fuad Maulana 1, Sugiharto 2, Anizar 2 Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pembuatan alat penelitian ini dilakukan di Bengkel Berkah Jaya, Sidomulyo,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pembuatan alat penelitian ini dilakukan di Bengkel Berkah Jaya, Sidomulyo, 31 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Pembuatan Dan Pengujian Pembuatan alat penelitian ini dilakukan di Bengkel Berkah Jaya, Sidomulyo, Lampung Selatan. Kemudian perakitan dan pengujian dilakukan Lab.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN digilib.uns.ac.id 38 BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Proses PembuatanTabung Peniris Luar dan tutup Tabung luar peniris dan tutup peniris (Gambar 4.1) terbuat dari plat stainless steel berlubang dengan

Lebih terperinci

Rancang Bangun Mesin Pemipil Jagung Untuk Meningkatkan Hasil Pemipilan Jagung Kelompok Tani Desa Kuala Dua

Rancang Bangun Mesin Pemipil Jagung Untuk Meningkatkan Hasil Pemipilan Jagung Kelompok Tani Desa Kuala Dua 1 Rancang Bangun Mesin Pemipil Jagung Untuk Meningkatkan Hasil Pemipilan Jagung Kelompok Tani Desa Kuala Dua Silvia Uslianti (1), Tri Wahyudi (2), Muhammad Saleh (3), Suko Priyono (4) (1,2) Program Studi

Lebih terperinci

ADDENDUM I BOQ PROGRAM/KEGIATAN PENGADAAN RAMBU RAMBU LALU LINTAS

ADDENDUM I BOQ PROGRAM/KEGIATAN PENGADAAN RAMBU RAMBU LALU LINTAS ADDENDUM I BOQ PROGRAM/KEGIATAN PENGADAAN RAMBU RAMBU LALU LINTAS PAKET PEKERJAAN PENGADAAN FASILITAS KESELAMATAN LALU LINTAS DAN FASILITAS PERLENGKAPAN LAINYA DI KABUPATEN MANGGARAI TAHUN ANGGARAN 2016

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan CV. Cendana Baru merupakan usaha yang bergerak dibidang perancangan alat yang didirikan oleh Bapak Tut Wuri Handayani, S.T sejak tahun 1990. CV.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendahuluan Bab ini berisikan uraian seluruh kegiatan yang dilaksanakan selama penelitian berlangsung dari awal proses penelitian sampai akhir penelitian. Mulai Studi

Lebih terperinci

Tabel Uji Keseragaman Data Pada Work Center Pengukuran dan Pemotongan

Tabel Uji Keseragaman Data Pada Work Center Pengukuran dan Pemotongan Uji Keseragaman Data Tabel Uji Keseragaman Data Pada Work Center Pengukuran dan Pemotongan Pengamatan (Menit) No Kegiatan Rata rata sigma (Xirata)^2 S BKA BKB Keterangan 1 Plat MS di ukur, digambar dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. stand cutting Turbocharger sebagai berikut : 1. Tempat pembuatan Alat : Klaten

BAB III METODE PENELITIAN. stand cutting Turbocharger sebagai berikut : 1. Tempat pembuatan Alat : Klaten BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan waktu pelaksanaan Waktu dan tempat pelaksanaan pembuatan Media pembelajaran stand cutting Turbocharger sebagai berikut : 1. Tempat pembuatan Alat : Klaten 2. Tempat

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN LAYOUT DAN PENEMPATAN SEL SURYA PADA PROTOTIPE MOBIL TENAGA SURYA

RANCANG BANGUN LAYOUT DAN PENEMPATAN SEL SURYA PADA PROTOTIPE MOBIL TENAGA SURYA JRM. Volume 01 Nomor 01 Tahun 2013, 38-43 RANCANG BANGUN LAYOUT DAN PENEMPATAN SEL SURYA PADA PROTOTIPE MOBIL TENAGA SURYA Septian Suryo Sugiharto D3 Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

Lebih terperinci

MODUL 1 PERANCANGAN PRODUK MODUL 1 ANALISA DAN PERANCANGAN KERJA (MOTION AND WORK MEASUREMENT)

MODUL 1 PERANCANGAN PRODUK MODUL 1 ANALISA DAN PERANCANGAN KERJA (MOTION AND WORK MEASUREMENT) MODUL 1 PERANCANGAN PRODUK MODUL 1 ANALISA DAN PERANCANGAN KERJA (MOTION AND WORK MEASUREMENT) 1.1. TUJUAN PRAKTIKUM Untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2012 sampai Mei 2012 di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2012 sampai Mei 2012 di III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2012 sampai Mei 2012 di Laboratorium Rekayasa Bioproses dan Pasca Panen dan di Laboratorium Mekanisasi

Lebih terperinci

TEKNOLOGI PERTANIAN RANCANG BANGUN MESIN PENGEPRES SHEET DENGAN POMPA HIDROLIK PADA PENGOLAHAN KARET STUDI KASUS PT

TEKNOLOGI PERTANIAN RANCANG BANGUN MESIN PENGEPRES SHEET DENGAN POMPA HIDROLIK PADA PENGOLAHAN KARET STUDI KASUS PT 1 TEKNOLOGI PERTANIAN RANCANG BANGUN MESIN PENGEPRES SHEET DENGAN POMPA HIDROLIK PADA PENGOLAHAN KARET STUDI KASUS PT. KALIANDA CONCERN PERKEBUNAN KOPI DAN KARET KALIJOMPO JEMBER Faishal Tifo M 1), Siswoyo

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN DESAIN ALAT TANAM BIJI JAGUNG DENGAN METODE ANTROPOMETRI GUNA UNTUK MENGURANGI KELELAHAN PADA PEKERJA

PENGEMBANGAN DESAIN ALAT TANAM BIJI JAGUNG DENGAN METODE ANTROPOMETRI GUNA UNTUK MENGURANGI KELELAHAN PADA PEKERJA PENGEMBANGAN DESAIN ALAT TANAM BIJI JAGUNG DENGAN METODE ANTROPOMETRI GUNA UNTUK MENGURANGI KELELAHAN PADA PEKERJA Suliawati dan Vita Sari Gumay 1 Teknik Industri, FakultasTeknik, Universitas Islam Sumatera

Lebih terperinci

Pengolahan lada putih secara tradisional yang biasa

Pengolahan lada putih secara tradisional yang biasa Buletin 70 Teknik Pertanian Vol. 15, No. 2, 2010: 70-74 R. Bambang Djajasukmana: Teknik pembuatan alat pengupas kulit lada tipe piringan TEKNIK PEMBUATAN ALAT PENGUPAS KULIT LADA TIPE PIRINGAN R. Bambang

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Proses Pengerjaan Proses pengerjaan adalah suatu tahap untuk membuat komponen-komponen pada mesin press serbuk kayu. Pengerjaan dominan dalam pembuatan komponen tersebut

Lebih terperinci

ANALISIS WAKTU STANDAR PELAYANAN DAN PRODUKTIVITAS PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE WORK SAMPLING

ANALISIS WAKTU STANDAR PELAYANAN DAN PRODUKTIVITAS PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE WORK SAMPLING ANALISIS WAKTU STANDAR PELAYANAN DAN PRODUKTIVITAS PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE WORK SAMPLING Albertus L. Setyabudhi 1, Refdilzon Yasra 2, Heru Seruwanto 3 1,2,3 Program Studi Teknik Industri, STT Ibnu Sina,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam melaksanakan pengujian ini penulis menggunakan metode pengujian dan prosedur pengujian. Sehingga langkah-langkah serta tujuan dari pengujian yang dilakukan dapat sesuai

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM ATAP LOUVRE OTOMATIS

BAB III PERANCANGAN SISTEM ATAP LOUVRE OTOMATIS BAB III PERANCANGAN SISTEM ATAP LOUVRE OTOMATIS 3.1 Perencanaan Alat Bab ini akan menjelaskan tentang pembuatan model sistem buka-tutup atap louvre otomatis, yaitu mengenai konstruksi atau rangka utama

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN Kegiatan penelitian yang meliputi perancangan, pembuatan prototipe mesin penanam dan pemupuk jagung dilakukan di Laboratorium Teknik Mesin Budidaya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI Diagram Alir Tugas Akhir. Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Peleburan Alumunium. Skala Laboratorium.

BAB III METODOLOGI Diagram Alir Tugas Akhir. Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Peleburan Alumunium. Skala Laboratorium. BAB III METODOLOGI 3.1. Diagram Alir Tugas Akhir Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Peleburan Alumunium Skala Laboratorium. Gambar 3.1. Diagram Alir Tugas Akhir 27 3.2. Alat dan Dalam rancang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu dan tempat pelaksanaan pembuatan stand pada mesin vespa P150X. Waktu Pelaksanaan : 1 Januari April 2016

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu dan tempat pelaksanaan pembuatan stand pada mesin vespa P150X. Waktu Pelaksanaan : 1 Januari April 2016 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Waktu dan tempat pelaksanaan pembuatan stand pada mesin vespa P150X sebagai berikut : Tempat pembuatan stand : Bengkel Kampus Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, mulai pada bulan

BAHAN DAN METODE. Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, mulai pada bulan BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini direncanakan akan dilakukan di Laboratorium Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, mulai pada bulan September- Oktober

Lebih terperinci

Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT)2 2014

Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT)2 2014 PERANCANGAN ULANG WHEELBARROW RODA TIGA YANG ERGONOMIS (Studi Kasus di UD Marsono, Gedong Kuning, Yogyakarta) Agung Kristanto 1, Nurcipta Umbara 2 1,2 Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri

Lebih terperinci

Usulan Desain Laboratorium Perancangan Sistem Kerja & Ergonomi di Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam

Usulan Desain Laboratorium Perancangan Sistem Kerja & Ergonomi di Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam Usulan Desain Laboratorium Perancangan Sistem Kerja & Ergonomi di M. Ansyar Bora 1 1 Sekolah Tinggi Teknik (STT) Ibnu Sina Batam; Jl. Teuku Umar Lubuk Baja Batam, 0778-425391 1 Program Studi Teknik Industri,

Lebih terperinci

II METODOLOGI A. Orisinalitas Perancangan kursi mancing lipat dengan cagak pancing yang dibuat memiliki orisinalitas sendiri berdasarkan fungsi seperti kursi lipat yang ada cagak pancingnya, Dengan menonjolkan

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tulang

BAHAN DAN METODE. Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tulang BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret hingga April 2016 di Laboratorium Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan. Bahan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Maret 2013

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Maret 2013 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Maret 2013 di Laboratorium Daya dan Alat Mesin Pertanian, Jurusan Teknik Pertanian,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PROSES PEMBUATAN JIG & FIXTURE KAKI TOWER PIPA. Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bentuk jig dan fixture yang

BAB IV ANALISA PROSES PEMBUATAN JIG & FIXTURE KAKI TOWER PIPA. Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bentuk jig dan fixture yang BAB IV ANALISA PROSES PEMBUATAN JIG & FIXTURE KAKI TOWER PIPA Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bentuk jig dan fixture yang diharapkan berdasarkan metode VDI 2221. Maka pada bab ini akan dijelaskan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Bintang Persada Satelit merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi parabola dengan merek BP Sat dan merek QQ. PT. Bintang Persada Satelit

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keyword : Quality, Defect Product, Statistical Quality Control, and np Control Chart. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keyword : Quality, Defect Product, Statistical Quality Control, and np Control Chart. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Quality is the most important element in bussines world competition. A company can be compete and survive by always produce a very good quality product and appropriate with customer expectation.

Lebih terperinci

STUDI KRITIS ATAS UJI KECUKUPAN DATA

STUDI KRITIS ATAS UJI KECUKUPAN DATA STUDI KRITIS ATAS UJI KECUKUPA DATA Budi Aribowo 1 ABSTRACT Data proficiency test that often used in research, especially in ergonomic and working system design to determine whether the number of the sample

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PENGEMBANGAN PROTOTYPE PRODUK ALAT BANTU BERJALAN KAKI TIGA (TRIPOD) BAGI PENDERITA STROKE SECARA ERGONOMIS

ANALISIS DAN PENGEMBANGAN PROTOTYPE PRODUK ALAT BANTU BERJALAN KAKI TIGA (TRIPOD) BAGI PENDERITA STROKE SECARA ERGONOMIS ANALISIS DAN PENGEMBANGAN PROTOTYPE PRODUK ALAT BANTU BERJALAN KAKI TIGA (TRIPOD) BAGI PENDERITA STROKE SECARA ERGONOMIS Rindra Yusianto 1, Andreas Setiawan 2 1 Program Studi Teknik Industri, Fakultas

Lebih terperinci

kondisi fasilitas kerja yang tidak beraturan menyebabkan produk yang dihasilkan kurang produktif.

kondisi fasilitas kerja yang tidak beraturan menyebabkan produk yang dihasilkan kurang produktif. JISI : JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI VOLUME 3 NO. 2 AGUSTUS 2016 PERBAIKAN FASILITAS KERJA PADA PROSES PEMOTONGAN MAINAN TAMAN KANAK- KANAK MENGGUNAKAN PENDEKATAN ERGONOMI UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 14 METODOLOGI PENELITIAN Tahapan Penelitian Tahap-tahap penelitian terdiri dari : (1) proses desain, () konstruksi alat, (3) analisis desain dan (4) pengujian alat. Adapun skema tahap penelitian seperti

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PROTOTIPE ALAT TANAM BENIH JAGUNG ERGONOMIS DENGAN TUAS PENGUNGKIT DAN MEKANIK PEMBUAT LUBANG UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS TANAM

RANCANG BANGUN PROTOTIPE ALAT TANAM BENIH JAGUNG ERGONOMIS DENGAN TUAS PENGUNGKIT DAN MEKANIK PEMBUAT LUBANG UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS TANAM RANCANG BANGUN PROTOTIPE ALAT TANAM BENIH JAGUNG ERGONOMIS DENGAN TUAS PENGUNGKIT DAN MEKANIK PEMBUAT LUBANG UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS TANAM Rindra Yusianto Fakultas Teknik, Universitas Dian Nuswantoro,

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE A. BAHAN BAB III BAHAN DAN METODE Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Besi plat esser dengan ketebalan 2 mm, dan 5 mm, sebagai bahan konstruksi pendorong batang,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ENGINE STAND. yang diharapkan. Tahap terakhir ini termasuk dalam tahap pengetesan stand

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ENGINE STAND. yang diharapkan. Tahap terakhir ini termasuk dalam tahap pengetesan stand BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ENGINE STAND 4.1. Hasil Rancang Bangun Stand Engine Cutting Hasil dari stand engine sendiri adalah dimana semua akhir proses perancangan telah selesai dan penempatan komponennya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Area terhadap hasil rancang bangun alat Uji Konduktivitas Thermal Material.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Area terhadap hasil rancang bangun alat Uji Konduktivitas Thermal Material. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu 3.1.1. TEMPAT Pengujian dilakukan di laboratorium Prestasi Mesin Universitas Medan Area terhadap hasil rancang bangun alat Uji Konduktivitas Thermal Material.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. WAKTU DAN TEMPAT Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan bulan Desember 2009 bertempat di Bengkel Teknik Mesin Budidaya Pertanian, Leuwikopo, Departemen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Untuk Pembuatan rancangan trainer sistem kelistrikan body mobil toyota

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Untuk Pembuatan rancangan trainer sistem kelistrikan body mobil toyota BAB III METODOLOGI PERANCANGAN 3.1. Alat Dan Bahan Untuk Pembuatan rancangan trainer sistem kelistrikan body mobil toyota maka alat dan bahan yang dibutuhkan meliputi. 3.1.1. Alat Alat-alat yang dibutuhkan

Lebih terperinci

LAPORAN PROYEK AKHIR ANALISA KEKUATAN RANGKA MESIN PEMBUAT STIK DAN KERIPIK

LAPORAN PROYEK AKHIR ANALISA KEKUATAN RANGKA MESIN PEMBUAT STIK DAN KERIPIK LAPORAN PROYEK AKHIR ANALISA KEKUATAN RANGKA MESIN PEMBUAT STIK DAN KERIPIK Disusun guna memenuhi sebagian syarat Untuk menyelesaikan studi dan mendapatkan gelar Ahli Madya Teknik Mesin Oleh: HENDRAWAN

Lebih terperinci

STRUKTUR BAJA Fabrikasi komponen struktur baja. a. Komponen sambungan struktur baja; 1) Baja profil. 2) Baja pelat atau baja pilah

STRUKTUR BAJA Fabrikasi komponen struktur baja. a. Komponen sambungan struktur baja; 1) Baja profil. 2) Baja pelat atau baja pilah STRUKTUR BAJA 4.4.1 Fabrikasi komponen struktur baja a. Komponen sambungan struktur baja; 1) Baja profil 2) Baja pelat atau baja pilah b. Melaksanakan fabrikasi komponen struktur baja 1) Penandaan atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PEMBUATAN

BAB III METODE PEMBUATAN BAB III METODE PEMBUATAN 3.1. Metode Pembuatan Metodologi yang digunakan dalam pembuatan paratrike ini, yaitu : a. Studi Literatur Sebagai landasan dalam pembuatan paratrike diperlukan teori yang mendukung

Lebih terperinci