FAKTOR RISIKO TERJADINYA MUAL MUNTAH LAMBAT AKIBAT KEMOTERAPI PADA PASIEN KANKER PAYUDARA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "FAKTOR RISIKO TERJADINYA MUAL MUNTAH LAMBAT AKIBAT KEMOTERAPI PADA PASIEN KANKER PAYUDARA"

Transkripsi

1 FAKTOR RISIKO TERJADINYA MUAL MUNTAH LAMBAT AKIBAT KEMOTERAPI PADA PASIEN KANKER PAYUDARA Rif atunnisa¹, Rini Rachmawaty², Andi Wardihan Sinrang³ Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Keperawatan, Fakultas Keperawatan, Universitas Hasanuddin Fakultas Keperawatan, Universitas Hasanuddin Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin Alamat korespondensi: 887 ABSTRAK Kanker payudara menjadi penyebab kematian utama di dunia dan di Indonesia dengan prevalensi dan mortalitas yang terus meningkat. Data GLOBACAN, International Agency for Research on Cancer (IARC) mengungkapkan bahwa pada tahun presentasi kasus baru kanker payudara merupakan yang tertinggi yaitu sebesar, % dan menyebabkan kematian sebesar, % (WHO, 7). Penatalaksanaan kanker payudara dengan kemoterapi memberikan dampak utama yaitu mual muntah dan mempengaruhi kualitas hidup pasien. Studi telah menunjukkan bahwa meskipun mendapatkan profilaksis antiemetik, frekuensi pengalaman mual muntah akut dan lambat lebih dari. Studi lain menunjukkan bahwa - pasien mengalami mual dan muntah akibat kemoterapi (Genc, Can, & Aydiner, ). Tujuan penelitian ini yaitu menggambarkan faktor resiko terjadinya mual muntah akibat kemoterapi pada pasien kanker payudara di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Metode yang digunakan yaitu penelitian deskriptif dengan metode case control. Teknik pengambilan sampel menggunakan cara non probability sampling jenis consecutive sampling berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi sampai mencukupi jumlah sampel yang tersedia. Hasil penelitian yaitu karakteristik demografik dari responden: rata-rata berusia tahun, berpendidikan sarjana (8,%); sebagian besar adalah ibu rumah tangga (,7%); dan pada umumnya sudah menikah (8,7%). Secara klinis, responden mengalami mual muntah lambat dan paling banyak terjadi pada wanita yang tidak menggunakan KB (,7%); hampir sebagian besar terdiagnosa stadium kanker IIIB (%); dan sebagian besar mendapatkan kemoterapi neoadjuvant (,7%) dengan emetogenisitas tinggi (8,%); dan sebagian besar mengalami status gizi kurang/malnutrisi (). Hasil analisis data menunjukkan status klinis yang memiliki pengaruh signifikan terhadap terjadinya mual muntah lambat adalah riwayat penggunaan alat kontrasepsi (p=,7) dan tingkat emetogenisitas obat kemoterapi (p=,). Kesimpulan: Perawat dan tim tenaga kesehatan lain sebaiknya melakukan intervensi keperawatan dan terapi alternative komplimenter kepada pasien yang mendapat kemoterapi dengan tingkat emetogenisitas tinggi dan memiliki riwayat penggunaan alat kontrasepsi. Kata Kunci: Mual Muntah lambat, Kemoterapi, Kanker Payudara PENDAHULUAN Kanker payudara merupakan ancaman serius bagi kesehatan masyarakat khususnya perempuan karena insiden dan angka kematiannya terus meningkat. Data GLOBACAN, International Agency for Research on Cancer (IARC) mengungkapkan bahwa pada tahun presentasi kasus baru kanker payudara merupakan yang tertinggi yaitu sebesar,% dan menyebabkan kematian sebesar, % (WHO, 7). Pada tahun di Indonesia, jumlah kasus kanker payudara sebanyak.8 kasus, dengan prevalensi,% (Pusat Data dan Informasi, ). Salah satu pengobatan kanker payudara ialah melalui kemoterapi. Kemoterapi dilakukan dengan menggunakan obat sitotoksik yang akan merusak DNA atau bertindak sebagai inhibitor umum pada pembelahan sel. Kemoterapi dapat menimbulkan efek samping seperti mual dan muntah. Efek samping kemoterapi dengan mual dan muntah adalah yang paling sering terjadi dan salah satu yang paling sulit untuk diatasi. Wanita dengan kanker payudara sering menderita setelah mengalami mual muntah post kemoterapi dan mengakibatkan kelelahan karena agen kemoterapi untuk kanker payudara menggabungkan berbagai agen emetogenik, seperti siklofosfamid, doxorubicin, epirubicin, 88 Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume Nomor Tahun 7 eissn : -

2 paclitaxel, docetaxel, fluouracil, dan methotrexate (Peoples et al., ). Mual muntah akibat kemoterapi atau Chemotherapy-induced nausea and vomiting (CINV) dikategorikan dalam tiga jenis berdasarkan waktu terjadinya sehubungan dengan pemberian kemoterapi yaitu antisipatori, akut dan lambat (delayed) (Aapro, Jordan, & Feyer, ; Hesketh, 8). Mual dan muntah akibat kemoterapi (CINV) merupakan salah satu efek samping dari pengobatan kemoterapi pada pasien kanker payudara. Lebih dari setengah dari wanita yang menjalani kemoterapi telah dilaporkan mengalami mual muntah post kemoterapi meskipun telah menggunakan obat antiemetik (Peoples et al., ). Kemoterapi, selain mengakibatkan peningkatan mual, muntah, juga menyebabkan diare, hilangnya nafsu makan serta mengurangi status kesehatan di antara penderita kanker payudara (Chean, Zang, Lim, & Zulkefle, ). Gejala mual muntah merupakan salah satu efek samping yang berat akibat pemberian obat kemoterapi. Hal ini bisa menjadi potensi terjadinya stress pada pasien yang terkadang membuat pasien memilih untuk menghentikan siklus terapi dan berpotensi untuk mempengaruhi harapan hidup di masa depan. Disamping itu, jika efek samping ini tidak ditangani dengan baik, maka mual muntah dapat menyebabkan terjadinya dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit, dan resiko aspirasi pneumonia (Hesketh, 8) Studi telah menunjukkan bahwa meskipun mendapatkan profilaksis antiemetik, frekuensi pengalaman mual muntah akut dan lambat lebih dari. Studi lain menunjukkan bahwa - pasien mengalami mual dan muntah akibat kemoterapi (Genc et al., ). Selain itu, mual muntah akibat kemoterapi juga diperparah dengan beberapa faktor resiko yang berhubungan dengan usia, jenis obat kemoterapi berdasarkan tingkat emetogenisitasnya, siklus kemoterapi, dan status gizi pasien kemoterapi (Vergara, Montoya, Luna, Amparo, & Cristal-Luna, ). Dari paparan di atas peneliti ingin menggambarkan faktor resiko terjadinya mual muntah lambat akibat kemoterapi pada pasien kanker payudara di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo, Makassar. BAHAN DAN METODE Lokasi, populasi, dan sampel Penelitian ini menggunakan pendekatan desain case control. Penelitian ini dilakukan di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar sejak bulan Juli sampai Agustus 7. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar. Sampel penelitian sebanyak orang. Pengambilan sampel menggunakan cara non probability sampling jenis consecutive sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah penderita kanker payudara yang menjalani kemoterapi dan pernah mengalami mual muntah akibat kemoterapi dan memenuhi kriteria inklusi.. a. Kriteria Inklusi ) Perempuan yang berusia 8 Tahun ) Pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi ) Riwayat mengalami mual dan muntah b. Kriteria eksklusi ) Riwayat konsumsi alkohol ) Riwayat merokok ) Terdapat luka robek atau lecet pada lokasi titik pericardium ) Belum pernah kemoterapi ) Penderita kanker saluran pencernaan, hati & pankreas Pengumpulan Data Pengambilan data dengan kuesioner Rhodes dilakukan setelah responden bersedia menjadi sampel dalam penelitian setelah menandatangani lembar persetujuan (informed consent). Proses informed consent ini akan melindungi partisipan dan peneliti dari eksploitatif (Rachmawaty, 7). Peneliti melakukan wawancara kepada responden untuk mengisi kuesioner Rhodes. Analisis Data. Analisis univaraiat Data karakteristik responden dengan data numeric disajikan dalam bentuk nil ai mean, standar deviasi. Data kategorik menggunakan ferekuensi dan persentasi. Analisis Bivariat Analisis menggunakan uji Chi-Square, Pearson Chi-Square dan Mann Whitney HASIL PENELITIAN Data demografi responden disajikan pada Tabel. Dari tabel dapat dilihat usia, tingkat pendidikan, pekerjaan, dan riwayat pernikahan responden. Mayoritas responden berusia ratarata tahun (SD=,) dengan tingkat pendidikan terbanyak yaitu SMA dan perguruan tinggi yang masing-masing berjumlah 7 orang (8,%). Responden yang menjadi sampel penelitian mayoritas telah menikah (8,7%) dan bekerja sebagai ibu rumah tangga (,7%). Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume Nomor Tahun 7 eissn : - 8

3 Tabel. Karakteristik Demografik Responden Karakteristik n (%) Usia (mean ± SD); tahun,8 ±, Tingkat Pendidikan Tidak sekolah SD SMP SMA Perguruan Tinggi Pekerjaan PNS Wiraswasta IRT Tidak Bekerja Riwayat Pernikahan Menikah Belum Menikah (,%) (,7%) 8 (,%) 7 (8,%) 7 (8,%) 8 (,%) () 7 (,7%) (%) (8,7%) 8 (,%) Tabel menunjukkan analisis riwayat klinis responden yang menjalani kemoterapi pada pasien kanker paydara. Total sampel responden. Mual muntah lambat paling banyak terjadi pada wanita yang tidak menggunakan KB sebanyak orang (,7%), tetapi skor mual muntah yang ringan dan sedang lebih banyak terjadi pada wanita yang menggunakan KB masing-masing sebanyak orang (,%). Stadium kanker yang paling banyak yaitu stadium IIIB sebanyak 7 orang (%) dan menyebabkan skor mual muntah ringan sebanyak orang (,7%). Respoden penelitian lebih banyak status kemoterapi neoadjuvant orang (,7%). Adapun emetogenisitas obat kemoterapi lebih banyak yang menggunakan emetogenisitas tinggi sebanyak orang (8,%) dan mayoritas pasien mengalami status gizi kurang/malnutisi (). Semua data status klinis pada Tabel menunjukkan bahwa yang memiliki pengaruh yang signifikan yaitu riwayat pemakaian KB (p=,7) dan tingkat emetogenisitas obat kemoterapi (p=,) Tabel. Karakteristik Status Klinis Skor Rhodes Untuk Mual Muntah Lambat Tidak ada Ringan Sedang Berat Sangat Total Berat n % n % n % n % n % n % Riwayat KB Ya,%,%,%,%,% 8,% Tidak,%,%,% %,%,7% Stadium Kanker I II III A III B III C IV Status Kemoterapi Neoadjuvant Adjuvant Emetogenisitas obat kemoterapi Rendah Sedang Tinggi Status Gizi SGA A (Gizi Baik) SGA B &C (Gizi Kurang/Malnutrisi) a Chi-square b Pearson Chi-Square c Mann-Whitney,8%,%,7%,8%,%,7%,%,% 7,7%,%,%,%,%,%,%,%,% 7 % % %,%,%,%,%,%,%,%,%,% 7,% 8,%,% %,%,%,% 8,7%,%,% 7 % %,% % %,7%,7% 8,% %,7% 8,% p,7 a,8 b,8 c, a, c PEMBAHASAN Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa responden (,7%) tidak ada riwayat pemakaian KB. Hal ini sejalan dengan profil pasien di RS Kanker Dharmais tahun yang menggambarkan 8,% pasien kanker payudara menggunakan kontrasepsi oral dan,7% menggunakan kontrasepsi suntik. Sedangkan 8,% tidak pernah menggunakan jenis kontrasepsi apa pun (Lumintang, Susanto, Gadri, & Djatmiko, ). Status estrogen pasien merupakan faktor risiko terjadinya kanker payudara (Key, Appleby, & Barnes, ). Hal ini dapat dinilai dari penggunaan hormon estrogen (terutama kontrasepsi hormonal dan terapi penggantian hormonal). Berdasarkan data analisis pertama oleh Collaborative Group on Hormonal Factors in Breast Cancer (), terdapat peningkatan faktor risiko sebesar 7% dari studi epidemiologi pada wanita yang pernah menggunakan kontrasepsi hormonal (Lumintang et al., ). Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume Nomor Tahun 7 eissn : -

4 Penelitian ini menggambarkan bahwa sebagian besar responden mendapatkan kemoterapi dengan potensi emetik tinggi dan menyebabkan mual muntah ringan hingga sangat berat. Hampir semua pasien akan mengalami mual muntah sekitar - jam setelah pemberian kemoterapi dengan potensi emetik tinggi. Biasanya muntah mereda setelah 8- jam dan akan mencapai puncak kekambuhan kedua setelah 8-7 jam (Grove, Burns, & Jennifer, ; Grunberg, ; Jenelsins et al., ). Hal ini sejalan dengan penelitian Suh () yang menemukan % dan % responden masing-masing melaporkan mual dan muntah akut; melaporkan muntah lambat dan % mual lambat (hari ke- sampai ). Hal ini karena regimen kemoterapi yang didapatkan responden merupakan kemoterapi kombinasi yang dapat menyebabkan emetogenik kemoterapi juga meningkat dibandingkan dengan kombinasi tunggal. Ignatavicius & Workman () menjelaskan bahwa kemoterapi kombinasi lebih efektif daripada agen sitotoksik tunggal, tetapi beberapa kombinasi obat kemoterapi menimbulkan derajat emetogenik yang lebih tinggi daripada dosis tunggal. KESIMPULAN Pada penelitian ini menyimpulkan bahwa rata-rata umur pasien yaitu tahun. Tingkat pendidikan responden terbanyak SMA dan Perguruan Tinggi. Lebih dari setengah pasien kanker payudara merupakan ibu rumah tangga dan sudah menikah. Pada penelitian ini faktor yang mempengaruhi kejadian mual muntah lambat pada kanker payudara berhubungan dengan emetogenesitas obat kemoterapi dan riwayat penggunaan KB. SARAN Perawat dan tim tenaga kesehatan lain sebaiknya melakukan intervensi keperawatan dan terapi alternative komplimenter kepada pasien yang mendapat kemoterapi dengan tingkat emetogenisitas tinggi dan memiliki riwayat penggunaan alat kontrasepsi. DAFTAR PUSTAKA Aapro, M., Jordan, K., & Feyer, P. (). Pathophysiology of Chemotherapy induced Nausea and Vomiting. Springer Healthcare. London: Springer Healthcare. Retrieved from Chean, D. C., Zang, W. K., Lim, M., & Zulkefle, N. (). Health Related Quality of Life ( HRQoL ) among Breast Cancer Patients Receiving Chemotherapy in Hospital Melaka : Single Centre Experience. Asian Pacific Journal of Cancer Prevention, 7,. Genc, A., Can, G., & Aydiner, A. (). The efficiency of the acupressure in prevention of the chemotherapyinduced nausea and vomiting. Supportive Care Cancer, Grove, S. K., Burns, N., & Jennifer, G. (). The practise of nursing research: Appraisal, synthesis, and generation of evidence (7th ed.). St. Louis Missouri: Elsevier Saunders. Grunberg, S. M. (). Chemotherapy induced nausea vomiting: Prevention, detection and treatment-how are we doing? Tje Journal of Supportive Oncology, (),. Hesketh, P. J. (8). Chemotherapy-Induced Nausea and Vomiting. The New England Journal of Medicine, 8, 8. Retrieved from Ignatavicius, D. D., & Workman, M.. (). Medical Surgical Nursing; Critical Thinking for Collaborative Care (th ed.). Philadelphia: W.B. Sounders Company. Jenelsins, M. C., Tejani, M., Kamen, C., Peoples, A., Mustian, K., & Morrow, G. R. (). Current pharmacotherapy for chemotherapy induced nausea and vomiting in cancer patiens, (), Key, T., Appleby, P., & Barnes, L. (). Endogenous sex hormones and breast cancer in post menopausal women: Reanalysis of nine prospective studies. Journal of the National Cancer Institute,,. Lumintang, L. M., Susanto, A., Gadri, R., & Djatmiko, A. (). Profil Pasien Kanker Payudara di Rumah Sakit Onkologi Surabaya,. Indonesian Journal of Cancer, (),. Retrieved from httpwww.indonesianjournalofcancer.or.ide-journalindex.phpijocarticleview8 Peoples, A. R., Roscoe, J. A., Block, R. C., Heckler, C. E., Ryan, J. L., Mustian, K. M., Dozier, A. M. (). Nausea and disturbed sleep as predictors of cancer-related fatigue in breast cancer patients: a multicenter NCORP study. Supportive Care in Cancer. Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume Nomor Tahun 7 eissn : -

5 Pusat-Data-dan-Informasi. (). Situasi penyakit kanker. Kementerian Kesehatan RI,. Retrieved from Rachmawaty, R. (7). Ethical issues in action-oriented research in Indonesia. Nursing Ethics, (), 8. Sugiyono. (). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suh, E. E. (). The Effects of P A cupressure and Nurse-Provided Counseling on Chemotherapy-Induced Nausea and Vomiting in Patients With Breast Cancer. Oncology Nursing Forum,,. Vergara, N., Montoya, J. E., Luna, H. G., Amparo, J. R., & Cristal-Luna, G. (). Quality of life and nutritional status among cancer patients on chemotherapy. Oman Med J, 8(), WHO. (7). Globocan : Estimated Cancer Incidence, Mortality and Prevalence Wordwide. Retrieved April, 7, from Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume Nomor Tahun 7 eissn : -

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kanker payudara merupakan salah satu kanker dengan insidensi terbanyak, terutama pada wanita. Perkembangan terapi banyak dilakukan untuk meningkatkan survival

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang. Kemoterapi dalam tatalaksana kanker masih merupakan tindakan utama

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang. Kemoterapi dalam tatalaksana kanker masih merupakan tindakan utama BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Kemoterapi dalam tatalaksana kanker masih merupakan tindakan utama disamping radiasi dan pembedahan. Pemberian sitotoksika atau antikanker merupakan tindakan utama untuk

Lebih terperinci

PENGARUH TERAPI AKUPRESUR TERHADAP MUAL MUNTAH AKUT AKIBAT KEMOTERAPI PADA PASIEN KANKER; A RANDOMIZED CLINICAL TRIAL

PENGARUH TERAPI AKUPRESUR TERHADAP MUAL MUNTAH AKUT AKIBAT KEMOTERAPI PADA PASIEN KANKER; A RANDOMIZED CLINICAL TRIAL Jurnal PSIK FK Unsyiah ISSN : 2087-2879 PENGARUH TERAPI AKUPRESUR TERHADAP MUAL MUNTAH AKUT AKIBAT KEMOTERAPI PADA PASIEN KANKER; A RANDOMIZED CLINICAL TRIAL The Effect of Accupressure Therapy for Acute

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekitar 8,2 juta orang. Berdasarkan Data GLOBOCAN, International Agency

BAB I PENDAHULUAN. sekitar 8,2 juta orang. Berdasarkan Data GLOBOCAN, International Agency BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan pertumbuhan sel tidak normal/terus-menerus dan tidak terkendali yang dapat merusak jaringan sekitarnya serta

Lebih terperinci

RISIKO TERJADINYA KANKER PAYUDARA DITINJAU DARI PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PENCEGAHAN

RISIKO TERJADINYA KANKER PAYUDARA DITINJAU DARI PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PENCEGAHAN Prosiding Seminar Nasional Food Habit and Degenerative Diseases RISIKO TERJADINYA KANKER PAYUDARA DITINJAU DARI PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PENCEGAHAN Irna Setyowati 1, Noor Alis Setiyadi2, Ambarwati2

Lebih terperinci

TERAPI AKUPRESUR DAPAT MENURUNKAN KELUHAN MUAL MUNTAH AKUT AKIBAT KEMOTERAPI PADA PASIEN KANKER: RANDOMIZED CLINICAL TRIAL

TERAPI AKUPRESUR DAPAT MENURUNKAN KELUHAN MUAL MUNTAH AKUT AKIBAT KEMOTERAPI PADA PASIEN KANKER: RANDOMIZED CLINICAL TRIAL TERAPI AKUPRESUR DAPAT MENURUNKAN KELUHAN MUAL MUNTAH AKUT AKIBAT KEMOTERAPI PADA PASIEN KANKER: RANDOMIZED CLINICAL TRIAL Hilman Syarif 1,2*, Elly Nurachmah 3, Dewi Gayatri 3 1. STIKES Cut Nyak Dhien

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat, baik di dunia maupun di Indonesia (Anonim, 2008b). Di dunia, 12%

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat

BAB 1 : PENDAHULUAN. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. neoplasmagana yang berasal parenchyma. Kankerpayudara adalah penyakit

BAB I PENDAHULUAN. neoplasmagana yang berasal parenchyma. Kankerpayudara adalah penyakit 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara (Carcinoma mamae)adalah suatu penyakit neoplasmagana yang berasal parenchyma. Kankerpayudara adalah penyakit yang tidak menular dan kanker yang paling

Lebih terperinci

PHARMACY, Vol.10 No. 02 Desember 2013 ISSN

PHARMACY, Vol.10 No. 02 Desember 2013 ISSN EVALUASI KEPATUHAN DAN RESPON MUAL MUNTAH PENGGUNAAN ANTIEMETIK PADA PASIEN KANKER PAYUDARA YANG MENJALANI KEMOTERAPI DI RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO EVALUATION OF ADHERENCE AND NAUSEA VOMITTING RESPONSE

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Variabel Bebas Variabel Terikat Paritas Riwayat Keluarga Penggunaan KB Hormonal Kanker Payudara Riwayat Kanker Sebelumnya Status Perkawinan Gambar 3.1 Kerangka

Lebih terperinci

PENGARUH AROMATERAPI JAHE TERHADAP MUAL DAN MUNTAH AKIBAT KEMOTERAPI PADA PENDERITA KANKER PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA.

PENGARUH AROMATERAPI JAHE TERHADAP MUAL DAN MUNTAH AKIBAT KEMOTERAPI PADA PENDERITA KANKER PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA. PENGARUH AROMATERAPI JAHE TERHADAP MUAL DAN MUNTAH AKIBAT KEMOTERAPI PADA PENDERITA KANKER PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA Tesis Untuk memenuhi syarat memperoleh derajat Magister Keperawatan

Lebih terperinci

PENILAIAN TERHADAP STRESOR & SUMBER KOPING PENDERITA KANKER YANG MENJALANI KEMOTERAPI. Semarang

PENILAIAN TERHADAP STRESOR & SUMBER KOPING PENDERITA KANKER YANG MENJALANI KEMOTERAPI. Semarang PENILAIAN TERHADAP STRESOR & SUMBER KOPING PENDERITA KANKER YANG MENJALANI KEMOTERAPI Desi Ariyana Rahayu 1), Tri Nurhidayati 2) 1) Departemen keperawatan jiwa, FIKKES, Unimus, Jln. Kedungmundu Raya no

Lebih terperinci

Hubungan Faktor Risiko Lama Penggunaan Kontrasepsi Hormonal dengan Kejadian Kanker Payudara

Hubungan Faktor Risiko Lama Penggunaan Kontrasepsi Hormonal dengan Kejadian Kanker Payudara Hubungan Faktor Risiko Lama Penggunaan Kontrasepsi Hormonal dengan Kejadian Kanker Atania Rachma Anindita, 1 Sri Mulya 2 1 Mahasiswa Program studi D III Kebidanan, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker adalah penyakit tidak menular yang timbul akibat pertumbuhan tidak normal sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker. Pertumbuhan sel tersebut dapat

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. Prosiding SNaPP2015 Kesehatan pissn eissn

1. Pendahuluan. Prosiding SNaPP2015 Kesehatan pissn eissn Prosiding SNaPP2015 Kesehatan pissn 2477-2364 eissn 2477-2356 ANALISIS OUTCOME HUMANISTIK PADA PASIEN KANKER SERVIKS RAWAT INAP SELAMA MENJALANI KEMOTERAPI DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DR.HASAN SADIKIN BANDUNG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu penyakit mematikan di dunia. Sampai saat ini, kanker

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu penyakit mematikan di dunia. Sampai saat ini, kanker BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan penyakit tidak menular yang dikategorikan sebagai salah satu penyakit mematikan di dunia. Sampai saat ini, kanker masih menjadi ancaman kesehatan bagi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker adalah istilah umum untuk pertumbuhan sel tidak normal, yaitu tumbuh sangat cepat, tidak terkontrol, dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker adalah istilah umum untuk pertumbuhan sel tidak normal, yaitu tumbuh sangat cepat, tidak terkontrol, dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker adalah istilah umum untuk pertumbuhan sel tidak normal, yaitu tumbuh sangat cepat, tidak terkontrol, dan tidak berirama yang dapat menyusup dan menekan jaringan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. luas dan kompleks, tidak hanya menyangkut penderita tetapi juga keluarga,

BAB I PENDAHULUAN. luas dan kompleks, tidak hanya menyangkut penderita tetapi juga keluarga, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker adalah suatu penyakit neoplasma ganas yang mempunyai spektrum sangat luas dan kompleks. Penyakit ini dimulai dari neoplasma ganas yang paling jinak sampai neoplasma

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penyakit kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat, baik di dunia maupun di negara berkembang seperti Indonesia. Menurut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. abnormal diubah oleh mutasi genetik dari Deoxyribo Nucleic Acid (DNA) selular.

BAB 1 PENDAHULUAN. abnormal diubah oleh mutasi genetik dari Deoxyribo Nucleic Acid (DNA) selular. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit kanker adalah suatu proses penyakit yang bermula ketika sel abnormal diubah oleh mutasi genetik dari Deoxyribo Nucleic Acid (DNA) selular. Sel abnormal ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. clearance disetujui sampai jumlah subjek penelitian terpenuhi. Populasi target penelitian ini adalah pasien kanker paru.

BAB III METODE PENELITIAN. clearance disetujui sampai jumlah subjek penelitian terpenuhi. Populasi target penelitian ini adalah pasien kanker paru. 40 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit Dalam sub bagian Onkologi Medik. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di RSUP Dr.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Health Organization, 2014). Data proyek Global Cancer (GLOBOCAN) dari

BAB I PENDAHULUAN. Health Organization, 2014). Data proyek Global Cancer (GLOBOCAN) dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker serviks merupakan salah satu bentuk kanker pada perempuan yang paling mematikan di dunia tetapi paling mudah untuk dicegah ( World Health Organization,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. paling banyak terjadi pada wanita (Kemenkes, 2012). seluruh penyebab kematian (Riskesdas, 2013). Estimasi Globocan,

BAB I PENDAHULUAN. paling banyak terjadi pada wanita (Kemenkes, 2012). seluruh penyebab kematian (Riskesdas, 2013). Estimasi Globocan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan pertumbuhan sel tidak normal dan tidak terkendali yang dapat merusak jaringan sekitarnya serta dapat menjalar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terkendali. Kanker menyerang semua manusia tanpa mengenal umur, jenis

BAB I PENDAHULUAN. terkendali. Kanker menyerang semua manusia tanpa mengenal umur, jenis BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Kanker serviks semakin hari menjadi salah satu penyakit yang semakin meresahkan manusia. Kanker diperkirakan menjadi salah satu penyebab kesakitan dan kematian yang

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan reproduksi merupakan keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan reproduksi merupakan keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan reproduksi merupakan keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial secara utuh yang tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan dalam semua hal yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan studi kasus-kontrol (case control) yaitu suatu penelitian untuk menelaah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada perempuan. Menurut riset yang dilakukan oleh International Agency for

BAB I PENDAHULUAN. pada perempuan. Menurut riset yang dilakukan oleh International Agency for BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara merupakan salah satu masalah kesehatan yang penting pada perempuan. Menurut riset yang dilakukan oleh International Agency for Reasearch on Cancer (IARC)

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara adalah pertumbuhan sel yang abnormal pada struktur saluran dan kelenjar payudara (Pamungkas, 2011). Menurut WHO 8-9 % wanita akan mengalami kanker payudara.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iii

DAFTAR ISI. LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iii DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... i LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING.... ii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iii PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN... iv ABSTRAK...v ABSTRACT... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. human papilloma virus (HPV) terutama pada tipe 16 dan 18. Infeksi ini

BAB I PENDAHULUAN. human papilloma virus (HPV) terutama pada tipe 16 dan 18. Infeksi ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker serviks merupakan kanker ginekologi yang paling sering terjadi pada wanita, penyebab utamanya adalah adanya infeksi virus, yaitu oleh human papilloma virus (HPV)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kardiotoksisitas adalah efek samping yang tidak diinginkan pada jantung dan pembuluh darah yang disebabkan karena efek kemoterapi. Diantara efek kardiotoksisitas pada

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA MENSTRUASI DINI DAN SOSIAL EKONOMI DENGAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI RUANG EDELWIS RSUD ULIN BANJARMASIN

HUBUNGAN ANTARA MENSTRUASI DINI DAN SOSIAL EKONOMI DENGAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI RUANG EDELWIS RSUD ULIN BANJARMASIN HUBUNGAN ANTARA MENSTRUASI DINI DAN SOSIAL EKONOMI DENGAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI RUANG EDELWIS RSUD ULIN BANJARMASIN Indah Nur aini *, Rizqy Amelia 1, Fadhiyah Noor Anisa 1 1 AKBID Sari Mulia Banjarmasin

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK, HAMBATAN WANITA USIA SUBUR MELAKUKAN PAP SMEAR DI PUSKESMAS KEDAI DURIAN

KARAKTERISTIK, HAMBATAN WANITA USIA SUBUR MELAKUKAN PAP SMEAR DI PUSKESMAS KEDAI DURIAN KARAKTERISTIK, HAMBATAN WANITA USIA SUBUR MELAKUKAN PAP SMEAR DI PUSKESMAS KEDAI DURIAN Fransiska Ompusunggu* Evi Karota Bukit ** * Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara ** Dosen Departemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak menular atau NCD (Non-Communicable Disease) yang ditakuti karena

BAB I PENDAHULUAN. tidak menular atau NCD (Non-Communicable Disease) yang ditakuti karena 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker telah menjadi masalah kesehatan serius bagi negara, disebabkan insidennya semakin meningkat. Penyakit ini termasuk salah satu jenis penyakit tidak menular

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker serviks merupakan salah satu kanker penyebab utama kematian wanita di seluruh dunia. Kanker serviks menduduki urutan tertinggi di negara berkembang dan berada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kata kanker merupakan kata yang paling menakutkan di seluruh

BAB I PENDAHULUAN. Kata kanker merupakan kata yang paling menakutkan di seluruh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kata kanker merupakan kata yang paling menakutkan di seluruh dunia. Satu dari empat kematian yang terjadi di Amerika Serikat disebabkan oleh penyakit kanker (Nevid et

Lebih terperinci

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh METODE Desain, Tempat, dan Waktu Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat observasional analitik dengan desain Hospital Based Case Control Study. Prinsip yang mendasari studi ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan adalah RSUP Dr. Kariadi Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan adalah RSUP Dr. Kariadi Semarang. 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian respirologi. Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu kesehatan anak, sub ilmu 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERLAMBATAN PENGOBATAN PADA WANITA PENDERITA KANKER PAYUDARA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERLAMBATAN PENGOBATAN PADA WANITA PENDERITA KANKER PAYUDARA ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERLAMBATAN PENGOBATAN PADA WANITA PENDERITA KANKER PAYUDARA Arlyana Hikmanti 1, Fauziah Hanum Nur Adriani 2 STIKES Harapan Bangsa Purwokerto email : arlyana_0610@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. perubahan. Masalah kesehatan utama masyarakat telah bergeser dari penyakit infeksi ke

BAB 1 : PENDAHULUAN. perubahan. Masalah kesehatan utama masyarakat telah bergeser dari penyakit infeksi ke BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perubahan pola hidup masyarakat maka pola penyakit pun mengalami perubahan. Masalah kesehatan utama masyarakat telah bergeser dari penyakit infeksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit kanker merupakan suatu penyakit yang diakibatkan oleh pertumbuhan sel jaringan tubuh yang tidak terkontrol sehingga berubah menjadi sel kanker (1). Data Riset

Lebih terperinci

Prosiding SNaPP2017 Kesehatan pissn eissn

Prosiding SNaPP2017 Kesehatan pissn eissn Prosiding SNaPP2017 Kesehatan pissn 2477-2364 eissn 2477-2356 GAMBARAN KLINIK PASIEN KANKER SERVIKS YANG MENDAPATKAN REGIMEN KEMOTERAPI CISPLATIN-VINKRISTIN-BLEOMISIN CLINICAL PICTURE OF CERVICAL CANCER

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Disusun Oleh : UT UILA J

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Disusun Oleh : UT UILA J 1 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT DEPRESI PADA PASIEN KANKER PAYUDARA YANG MENJALANI KEMOTERAPI DI RUANG MAWAR II RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB 1 : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah pertumbuhan sel yang tidak terkendali, yang dapat menyerang dan menyebar ke tempat yang jauh dari tubuh. Kanker dapat menjadi penyakit yang parah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang tumbuh melampaui batas normal yang kemudian dapat menyerang semua

BAB I PENDAHULUAN. yang tumbuh melampaui batas normal yang kemudian dapat menyerang semua digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut WHO kanker adalah pertumbuhan sel-sel baru secara abnormal yang tumbuh melampaui batas normal yang kemudian dapat menyerang semua

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker Payudara merupakan masalah kesehatan di dunia, kejadian dan kematian akibat kanker payudara terus meningkat di semua negara, baik negara maju, berkembang, maupun

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA MAHASISWA AKBID TINGKAT I STIKes YPIB MAJALENGKA TAHUN 2014

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA MAHASISWA AKBID TINGKAT I STIKes YPIB MAJALENGKA TAHUN 2014 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA MAHASISWA AKBID TINGKAT I STIKes YPIB MAJALENGKA TAHUN 2014 Oleh: Inna Antriana, S.SiT SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

Lebih terperinci

FAKTOR RISIKO KEJADIAN KANKER PAYUDARA PADA WANITA USIA SUBUR KOTA SEMARANG TAHUN

FAKTOR RISIKO KEJADIAN KANKER PAYUDARA PADA WANITA USIA SUBUR KOTA SEMARANG TAHUN FAKTOR RISIKO KEJADIAN KANKER PAYUDARA PADA WANITA USIA SUBUR KOTA SEMARANG TAHUN 2015 (Studi Kasus di Puskesmas Ngaliyan, Puskesmas Poncol dan Puskesmas Purwoyoso Kota Semarang) RAHAYU ANGELINA ALFA DENNY

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kanker atau tumor ganas adalah penyakit yang terjadi akibat adanya pertumbuhan sel- sel jaringan tubuh yang tidak normal. Penyebabnya adalah neoplasia, displasia, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. proporsi usia lanjut (WHO, 2005, pp. 8-9). Di Indonesia, data survei kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. proporsi usia lanjut (WHO, 2005, pp. 8-9). Di Indonesia, data survei kesehatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia sebagai penyebab utama kedua kematian di negara maju dan di antara tiga penyebab utama kematian di negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan wawancara Riskesdas 2013 didapatkan prevalensi penderita kanker pada penduduk semua umur di Indonesia sebesar 1,4% per 1000 penduduk, dengan prevalensi kanker

Lebih terperinci

PENGARUH TERAPI AKUPRESUR TERHADAP MUAL MUNTAH EFEK SAMPING KEMOTERAPI PADA ANAK USIA SEKOLAH PENDERITA LEUKEUMIA DI RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG

PENGARUH TERAPI AKUPRESUR TERHADAP MUAL MUNTAH EFEK SAMPING KEMOTERAPI PADA ANAK USIA SEKOLAH PENDERITA LEUKEUMIA DI RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG PENGARUH TERAPI AKUPRESUR TERHADAP MUAL MUNTAH EFEK SAMPING KEMOTERAPI PADA ANAK USIA SEKOLAH PENDERITA LEUKEUMIA DI RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG Eva Supriatin*, Dian Anggraini* *Sekolah Tinggi Ilmu

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitian Desain yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode potong lintang (cross-sectional).

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitian Desain yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode potong lintang (cross-sectional). BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode potong lintang (cross-sectional). 3.2. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masalah kesehatan masyarakat di dunia maupun di Indonesia. Di dunia, 12%

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masalah kesehatan masyarakat di dunia maupun di Indonesia. Di dunia, 12% BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia maupun di Indonesia. Di dunia, 12% seluruh kematian disebabkan

Lebih terperinci

Gambaran Tingkat Depresi pada Pasien Kanker Paru yang Menjalani Kemoterapi di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2015

Gambaran Tingkat Depresi pada Pasien Kanker Paru yang Menjalani Kemoterapi di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2015 Gambaran Tingkat Depresi pada Pasien Kanker Paru yang Menjalani Kemoterapi di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2015 Oleh: Kristian Gerry Raymond Sinarta Bangun 120100203 FAKULTAS KEDOKTERAN

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PENCEGAHAN DENGAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI RSUD Dr. MOEWARDI

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PENCEGAHAN DENGAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI RSUD Dr. MOEWARDI HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PENCEGAHAN DENGAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI RSUD Dr. MOEWARDI Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat

Lebih terperinci

Aplikasi Life Table Untuk Mengukur Harapan Hidup Penderita Ca Mamae Stadium III

Aplikasi Life Table Untuk Mengukur Harapan Hidup Penderita Ca Mamae Stadium III Aplikasi Life Table Untuk Mengukur Harapan Hidup Penderita Ca Mamae Stadium III Ana Habibah dan Nunik Puspitasari Departemen Biostatistika dan Kependudukan FKM UNAIR Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PENELITIAN. Semarang, dimulai pada bulan Mei 2014 sampai dengan Juni 2014.

BAB 4 METODE PENELITIAN. Semarang, dimulai pada bulan Mei 2014 sampai dengan Juni 2014. BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Dalam divisi Pulmonologi. 4.2 Tempat dan waktu penelitian Tempat penelitian ini adalah Rumah Sakit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. insulin dependent diabetes melitus atau adult onset diabetes merupakan

BAB I PENDAHULUAN. insulin dependent diabetes melitus atau adult onset diabetes merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Diabetes melitus (DM) tipe 2 yang dahulu dikenal dengan nama non insulin dependent diabetes melitus atau adult onset diabetes merupakan penyakit gangguan metabolik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan case control

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan case control 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan case control yang dilakukan dengan menggunakan desain studi observasional analitik. B. Lokasi dan

Lebih terperinci

Kata kunci: Tingkat pengetahuan, Ketrampilan, SADARI

Kata kunci: Tingkat pengetahuan, Ketrampilan, SADARI Gambaran Tingkat Pengetahuan dan Ketrampilan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) pada Mahasiswi Tingkat I Putri Halimu Husna Akademi Keperawatan Giri Satria Husada Wonogiri ns.haha354@gmail.com Abstrak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Data WHO (World Health Organization) menunjukkan bahwa 78%

BAB I PENDAHULUAN. Data WHO (World Health Organization) menunjukkan bahwa 78% BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara menjadi salah satu penyebab kematian utama di dunia dan di Indonesia. Kanker ini dapat terjadi pada usia kapan saja dan menyerang wanita umur 40-50 tahun,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. negara agraris yang sedang berkembang menjadi negara industri membawa

BAB 1 PENDAHULUAN. negara agraris yang sedang berkembang menjadi negara industri membawa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pelaksanaan pembangunan nasional yang menimbulkan perubahan dari suatu negara agraris yang sedang berkembang menjadi negara industri membawa kecenderungan baru dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. wanita dan penyebab kematian tertinggi pada wanita umur tahun (Bland,

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. wanita dan penyebab kematian tertinggi pada wanita umur tahun (Bland, BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan keganasan yang paling sering terjadi pada wanita dan penyebab kematian tertinggi pada wanita umur 40-44 tahun (Bland, Vezeridis dan Copeland,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. n =

METODE PENELITIAN. n = 24 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study karena pengumpulan variabel independen dan dependen dilakukan pada satu waktu yang tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana terkandung dalam Al Baqarah ayat 233: "Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh,.

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana terkandung dalam Al Baqarah ayat 233: Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh,. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Payudara merupakan salah satu bagian tubuh wanita yang memiliki kedudukan istimewa baik secara lahir dan batin. Selain memiliki nilai estetika, bagian tubuh

Lebih terperinci

STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar. (Alamat Respondensi: ABSTRAK

STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar. (Alamat Respondensi: ABSTRAK HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI DALAM MENCEGAH PENYAKIT CA MAMAE PADA MAHASISWI KEBIDANAN STIKES NANI HASANUDDIN MAKASSAR Lyssa Sumiarsih 1, H. Syamsul Rijal 2 1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan pertumbuhan sel

BAB I PENDAHULUAN. Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan pertumbuhan sel BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan pertumbuhan sel tidak normal/terus-menerus dan tidak terkendali yang dapat merusak jaringan sekitarnya serta

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Penelitian dengan analisis bivariat menggunakan Chi square test untuk

BAB V PEMBAHASAN. Penelitian dengan analisis bivariat menggunakan Chi square test untuk BAB V PEMBAHASAN Penelitian dengan analisis bivariat menggunakan Chi square test untuk mengetahui hubungan antara dua variabel yaitu dari masing-masing faktor risiko terhadap keterlambatan pengobatan.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 2 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan survei analitik yaitu untuk mencari hubungan antara dua variabel yaitu menopause dengan Sindroma Mulut Terbakar (SMT).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kanker payudara seperti dapat melakukan sadari (periksa payudara

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kanker payudara seperti dapat melakukan sadari (periksa payudara 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan salah satu penyakit kronik yang paling banyak ditemukan pada wanita dan ditakuti karena sering menyebabkan kematian. Angka kematian akibat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat pada jaringan payudara, bisa berasal dari komponen kelenjar lemak, pembuluh darah, dan persyarafan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebar pada organ tubuh yang lain (Savitri et al, 2015). Penyakit

BAB I PENDAHULUAN. menyebar pada organ tubuh yang lain (Savitri et al, 2015). Penyakit BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah penyakit yang timbul akibat pertumbuhan tidak normal sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker dan bersifat menyebar pada organ tubuh yang lain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Maharani, 2009). World Health Organization (WHO) (2014) mengatakan. terjadi di Negara berkembang dari pada Negara maju.

BAB I PENDAHULUAN. (Maharani, 2009). World Health Organization (WHO) (2014) mengatakan. terjadi di Negara berkembang dari pada Negara maju. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker serviks adalah kanker yang terdapat di area antara pintu masuk rahim dan vagina. Kanker serviks muncul adanya pertumbuhan sel yang abnormal sehinggal menimbulkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tubuh yang berlebihan terhadap infeksi. Sepsis sering terjadi di rumah sakit

BAB I PENDAHULUAN. tubuh yang berlebihan terhadap infeksi. Sepsis sering terjadi di rumah sakit BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sepsis adalah penyakit mengancam jiwa yang disebabkan oleh reaksi tubuh yang berlebihan terhadap infeksi. Sepsis sering terjadi di rumah sakit misalnya pada pasien

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker paru merupakan penyebab kematian terbanyak di dunia akibat kanker, baik pada pria maupun wanita di dunia. Di seluruh dunia, kematian akibat kanker paru sendiri

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Uji validitas dan reliabilitas dilakukan sebelum penelitian dimulai. Kuisioner divalidasi dengan cara diuji coba pada 30 orang yang mana 20

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker payudara (Carcinoma mammae) adalah keganasan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker payudara (Carcinoma mammae) adalah keganasan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara (Carcinoma mammae) adalah keganasan yang menyerang kelenjar air susu, saluran kelenjar dan jaringan penunjang payudara (Arkhan, 2008).Saat ini kanker

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. saluran dan kelenjar payudara (Pamungkas, 2011). Kanker payudara merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. saluran dan kelenjar payudara (Pamungkas, 2011). Kanker payudara merupakan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara adalah pertumbuhan sel yang abnormal pada struktur saluran dan kelenjar payudara (Pamungkas, 2011). Kanker payudara merupakan penyebab kematian kelima

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak terkendali dan penyebaran sel-sel yang abnormal. Jika penyebaran

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak terkendali dan penyebaran sel-sel yang abnormal. Jika penyebaran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah sekelompok penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan yang tidak terkendali dan penyebaran sel-sel yang abnormal. Jika penyebaran kanker tidak terkontrol,

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ginekologi. Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kedokteran khususnya Ilmu Obstetri dan 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kanker merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di dunia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kanker merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di dunia. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di dunia. Beberapa kanker seperti kanker serviks dan kanker payudara adalah pembunuh terbesar bagi wanita. Kenyataannya,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang mengandung risiko dan berdampak negatif bagi dirinya seperti terjadinya

BAB 1 PENDAHULUAN. yang mengandung risiko dan berdampak negatif bagi dirinya seperti terjadinya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Secara etimiologi, remaja berarti tumbuh menjadi dewasa. Defenisi remaja (adolescent) menurut organisasi kesehatan dunia (WHO) periode usia antara 10 sampai 19 tahun.

Lebih terperinci

Dampak Tindakan Brakiterapi Terhadap Disfungsi seksual Pada Pasien Kanker Serviks

Dampak Tindakan Brakiterapi Terhadap Disfungsi seksual Pada Pasien Kanker Serviks 1 Dampak Tindakan Brakiterapi Terhadap Disfungsi seksual Pada Pasien Kanker Serviks Endang Murwaningsih 1,2*, Dewi Gayatri.3 1. Rumah Sakit Kanker Dharmais,Instalasi Radioterapi, Jl.Let.Jend.S.Parman kav

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Pada tahun 2012, berdasarkan data GLOBOCAN, International

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Pada tahun 2012, berdasarkan data GLOBOCAN, International BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama di seluruh dunia. Pada tahun 2012, berdasarkan data GLOBOCAN, International Agency for Research on Cancer

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analitik cross-sectional dan menggunakan pendekatan observasional.

BAB III METODE PENELITIAN. analitik cross-sectional dan menggunakan pendekatan observasional. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain analitik cross-sectional dan menggunakan pendekatan observasional. Polusi Udara + ISPA

Lebih terperinci

Disusun dalam Rangka Menyelesaikan Mata Ajaran Praktika Senior PRAKTIKA SENIOR. Oleh: FOURLINA NOVIYANI NDRAHA

Disusun dalam Rangka Menyelesaikan Mata Ajaran Praktika Senior PRAKTIKA SENIOR. Oleh: FOURLINA NOVIYANI NDRAHA APLIKASI TEKNIK RELAKSASI OTOT PROGRESIF UNTUK MENGATASI MASALAH NUTRISI DALAM ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN KANKER PAYUDARA YANG MENJALANI KEMOTERAPI DI RINDU B2A RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN Disusun dalam

Lebih terperinci

EVALUASI OUTCOME KLINIK REGIMEN KEMOTERAPI BERBASIS CISPLATIN TERHADAP PASIEN KANKER SERVIKS

EVALUASI OUTCOME KLINIK REGIMEN KEMOTERAPI BERBASIS CISPLATIN TERHADAP PASIEN KANKER SERVIKS Prosiding SNaPP2016 Kesehatan pissn 2477-2364 eissn 2477-2356 EVALUASI OUTCOME KLINIK REGIMEN KEMOTERAPI BERBASIS CISPLATIN TERHADAP PASIEN KANKER SERVIKS 1 Suwendar, 2 Achmad Fudholi, 3 Tri Murti Andayani,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL Penelitian ini dilakukan pada penderita asma rawat jalan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta pada bulan Agustus-September 2016. Jumlah keseluruhan subjek yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan case control. Penelitian ini merupakan penelitian observasional karena peneliti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat pada jaringan payudara, bisa berasal dari komponen kelenjarnya (epitel maupun lobulusnya) dan

Lebih terperinci

Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku Deteksi Dini Kanker Serviks Pada Wanita Usia Subur di Puskesmas Padang Bulan Tahun 2015.

Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku Deteksi Dini Kanker Serviks Pada Wanita Usia Subur di Puskesmas Padang Bulan Tahun 2015. Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku Deteksi Dini Kanker Serviks Pada Wanita Usia Subur di Puskesmas Padang Bulan Tahun 2015 Oleh : VINOSHINI A/P VIGNESVARAN 120100475 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

ABSTRAK. Gambaran Riwayat Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Periksa Payudara Sendiri (SADARI) Pasien Kanker Payudara Sebagai Langkah Deteksi Dini

ABSTRAK. Gambaran Riwayat Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Periksa Payudara Sendiri (SADARI) Pasien Kanker Payudara Sebagai Langkah Deteksi Dini ABSTRAK Gambaran Riwayat Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Periksa Payudara Sendiri (SADARI) Pasien Kanker Payudara Sebagai Langkah Deteksi Dini Stephen Iskandar, 2010; Pembimbing pertama : Freddy T. Andries,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kontrol dan dapat menyerang jaringan di sekitarnya (National Cancer Institute,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kontrol dan dapat menyerang jaringan di sekitarnya (National Cancer Institute, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker adalah penyakit dimana sel-sel membelah secara abnormal tanpa kontrol dan dapat menyerang jaringan di sekitarnya (National Cancer Institute, 2009). Menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jawab terhadap pertumbuhan sel ikut termutasi (Saydam, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. jawab terhadap pertumbuhan sel ikut termutasi (Saydam, 2012). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara adalah tumor ganas yang tumbuh dijaringan payudara, yakni didalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak hingga jaringan ikat pada payudara. Kanker

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. belahan dunia. Data International Agency for Research on Cancer (IARC) GLOBOCAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. belahan dunia. Data International Agency for Research on Cancer (IARC) GLOBOCAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kanker payudara masih merupakan masalah kesehatan utama dalam sepuluh tahun terakhir dengan kecenderungan peningkatan angka kejadian yang signifikan di berbagai

Lebih terperinci

(PR), serta human epidermal growth factor receptor 2 (HER2) kanker payudara tersebut. (Shenkier, 2004) Keberhasilan dalam penatalaksanaan kanker

(PR), serta human epidermal growth factor receptor 2 (HER2) kanker payudara tersebut. (Shenkier, 2004) Keberhasilan dalam penatalaksanaan kanker BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang besar. Kanker payudara menjadi penyebab kematian kedua terbanyak bagi wanita Amerika pada tahun 2013

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. obeservasional analitik dengan pendekatan cross sectional. ( ) ( ) ( )

BAB III METODE PENELITIAN. obeservasional analitik dengan pendekatan cross sectional. ( ) ( ) ( ) 22 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan desain penelitian obeservasional analitik dengan pendekatan cross sectional. B. Populasi dan Sampel

Lebih terperinci

BAB 4. METODE PENELITIAN

BAB 4. METODE PENELITIAN BAB 4. METODE PENELITIAN 4.1.Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kesehatan Anak khususnya bagian Hematologi Onkologi. 4.2.Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan

Lebih terperinci