PENANGANAN STUNTING TERPADU TAHUN 2018
|
|
- Ivan Hartono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENANGANAN STUNTING TERPADU TAHUN 2018 Direktur Anggaran Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Jakarta, 16 Januari
2 Outline Kondisi Stunting di Indonesia Evaluasi Efektivitas dan Efisiensi Penanganan Stunting Alokasi Anggaran Penanganan Stunting Tahun
3 1 Kondisi Stunting di Indonesia 3
4 STUNTING Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. (kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal setelah anak lahir, tetapi baru nampak setelah anak berusia 2 tahun). Sel Otak pada Anak Normal dan Stunted Stunting berdampak pada tingkat kecerdasan, kerentanan terhadap penyakit, menurunkan produktifitas dan kemudian menghambat pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kemiskinan dan ketimpangan. Pengalaman dan bukti Internasional menunjukkan bahwa stunting. Menghambat Pertumbuhan Ekonomi dan Produktivitas Pasar kerja Hilangnya 11% GDP Mengurangi pendapatan pekerja dewasa hingga 20% 2 Singapura 17 Tingkat Kecerdasan Anak Indonesia di urutan 64 terendah dari 65 negara* Vietnam 50 Mengurangi 10% dari total pendapatan seumur hidup Thailand 52 Memperburuk kesenjangan/inequality Kemiskinan antar-generasi Malaysia 64 Indonesia *Asesmen yang dilakukan pada tahun 2012 oleh OECD PISA (Organisation for Economic Co- operation and Development - Programme for International Student Assessment), suatu organisasi global bergengsi, terhadap kompetensi pelajar usia 15 tahun dari 65 negara, termasuk Indonesia, dalam bidang membaca, matematika, dan science. Sumber : diolah dari laporan World Bank Investing in Early Years brief,
5 Sekitar 37% (9 Juta) Anak Mengalami Stunting Stunting di seluruh wilayah dan lintas kelompok pendapatan Jumlah anak stunting <5 tahun Sumber : Estimasi dari RISKESDAS (tingkat stunting) dan proyeksi populasi BPS 5
6 2 Evaluasi Efektivitas dan Efisiensi Penanganan Stunting 6
7 EVALUASI EFEKTIVITAS PENANGANAN STUNTING a. Mengacu pada target RPJMN dan berdasarkan hasil review paruh waktu capaian RPJMN , capaian penurunan stunting di Indonesia telah melampui target yang ditetapkan dalam RPJMN. b. Mengacu pada standar internasional (WHO), target masih belum tercapai sehingga harus diupayakan pencapaian target prevalensi stunting sesuai standar WHO. Sumber: Evaluasi paruh waktu RPJMN-Bappenas Sumber: Estimasi dari RISKESDAS (tingkat stunting) dan proyeksi populasi BPS 7
8 EVALUASI EFEKTIVITAS PENANGANAN STUNTING Pada tahun 2015 kenaikan alokasi anggaran kesehatan per penduduk sebesar 21% tidak diimbangi oleh penurunan prevalensi stunting. Pada tahun 2016 kenaikan alokasi anggaran kesehatan per penduduk sebesar 22% telah diimbangi oleh penurunan prevalensi stunting semula 29% pada tahun 2015 menjadi 27,5% di tahun
9 EVALUASI EFEKTIVITAS PENANGANAN STUNTING per Provinsi Dalam Periode hanya 4 Provinsi yang mengalami penurunan angka prevalensi stunting. 9
10 Anggaran Kesehatan dan Penanganan Stunting, Perbandingan Internasional 10
11 3 Alokasi Anggaran Penanganan Stunting
12 Stunting disebabkan oleh Faktor Multi Dimensi Intervensi paling menentukan pada Hari Pertama Kehidupan (HPK) 1 Praktek pengasuhan yang tidak baik Kurang pengetahuan tentang kesehatan dan gizi sebelum dan pada masa kehamilan 60% dari anak usia 0-6 bulan tidak mendapatkan ASI ekslusif 2 dari 3 anak usia 0-24 bulan tidak menerima MP-ASI 2 Terbatasnya layanan kesehatan termasuk layanan ANC-Ante Natal Care, Post Natal dan pembelajaran dini yang berkualitas 1 dari 3 anak usia 3-6 tahun tidak terdaftar di PAUD* 2 dari 3 ibu hamil belum mengkonsumsi suplemen zat besi yang memadai Menurunnya tingkat kehadiran anak di Posyandu (dari 79% di 2007 menjadi 64% di 2013) Tidak mendapat akses yang memadai ke layanan imunisasi *PAUD = Pendidikan Anak Usia Dini **Komoditas makanan di Jakarta 94% lebih mahal dibanding dengan di New Delhi, India. Buah dan sayuran di Indonesia lebih mahal dari di Singapura. 3 Kurangnya akses ke makanan begizi** 1 dari 3 ibu hamil anemia Makanan bergizi mahal 4 Kurangnya akses ke air bersih dan sanitasi 1 dari 5 rumah tangga masih BAB di ruang terbuka 1 dari 3 rumah tangga belum memiliki akses ke air minum bersih Sumber : Kemenkes, Bank Dunia (2017), dan Susenas berbagai tahun 12
13 Kerangka Penanganan Stunting NO FAKTOR PENYEBAB INTERVENSI K/L (Dalam Miliar) ALOKASI Praktek pengasuhan yang tidak baik 434,74 a) Kurang pengetahuan tentang kesehatan dan gizi sebelum dan pada masa kehamilan; b) 60% dari anak usia 0-6 bulan tidak mendapatkan ASI ekslusif ;dan c) 2 dari 3 anak usia 0-24 bulan tidak menerima MP-ASI Penguatan Intervensi Paket Gizi (PMT, Vit A, TTD) pada Ibu Hamil dan Balita; Kemenkes 359,93 Kabupaten/Kota Yang Mendapat Pembinaan Dalam Peningkatan Pelayanan Antenatal; Kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Promosi Kesehatan); Pembinaan Kabupaten/Kota dalam Pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat; dan Pemberdayaan Masyarakat (Promkes) 2 Terbatasnya layanan kesehatan termasuk layanan ANC-Ante Natal Care, Post Natal dan pembelajaran dini yang berkualitas a) 1 dari 3 anak usia 3-6 tahun tidak terdaftar di PAUD; b) 2 dari 3 ibu hamil belum mengkonsumsi suplemen zat besi yang memadai; c) Menurunnya tingkat kehadiran anak di Posyandu (dari 79% di 2007 menjadi 64% di 2013) dan d) Tidak mendapat akses yang memadai ke layanan imunisasi Bimbingan Perkawinan Pra Nikah Kemenag 74, ,85 Pembinaan Dalam Peningkatan Persalinan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan; Kemenkes ,20 Kabupaten/Kota Yang Mendapat Pembinaan Dalam Peningkatan Kunjungan Neonatal Pertama; Pembinaan Dalam Peningkatan Pelayanan Antenatal; Pembinaan Dalam Peningkatan Persalinan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan; Pembinaan Dalam Peningkatan Pelayanan Kunjungan Neonatal Pertama; Paket Penyediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan untuk Kesehatan Ibu dan Anak; Cakupan Penduduk yang menjadi peserta penerima bantuan iuran (PBI) melalui JKN/KIS; Pengendalian penyakit filariasis dan kecacingan; dan Pengadaan Obat Filariasis. Provinsi yang mendapatkan pelatihan pengasuhan anak KPPPA 3,00 Keluarga yang mempunyai balita dan anak memahami pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak dan Kepesertaan ber KB BKKBN 731,65 3 Kurangnya akses ke makanan begizi ,92 a) 1 dari 3 ibu hamil anemia dan b) Makanan bergizi mahal Hasil Pengembangan Tabel Komposisi Pangan Indonesia; Penyediaan Makanan Kemenkes 1.367,71 Tambahan bagi Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK); Penyediaan Makanan Tambahan bagi Balita Kekurangan Gizi; Peningkatan Surveilans Gizi dan Pengadaan Obat Gizi (Vit A, TTD) Keluarga Miskin Yang Mendapat Bantuan Tunai Bersyarat dan Penyelenggaraan Kemensos ,92 Bantuan Pangan Non Tunai. Pemberdayaan Pekarangan Pangan Kementan 135,79 Pengawasan produk pangan fortifikasi dan Desa pangan aman BPOM 12,50 4 Kurangnya akses ke air bersih dan sanitasi 6.158,72 a) 1 dari 5 rumah tangga masih BAB di ruang terbuka dan b) 1 dari 3 rumah tangga belum memiliki akses ke air minum bersih Pembinaan Pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Kemenkes 193,00 Sanitasi (Infrastruktur Air Limbah, Persampahan, Drainase) dan Air Bersih Kemenpupera 5.965,72 (SPAM Perkotaan, Berbasis Masyarakat, Kawasan Khusus, Regional) JUMLAH ,23 Intervensi Gizi Spesifik Intervensi Gizi Sensitif 13
14 NO DANA TRANSFER / DANA DESA ALOKASI 2018 A. DAK NON FISIK 1. Bantuan Operasional Kesehatan 8.551,23 2. Bantuan Operasional KB 1.808,78 B. DANA DESA ,00 C. DAK REGULER ALOKASI MENDUKUNG PROYEK PRIORITAS NASIONAL PENURUNAN STUNTING PADA PEMERINTAH DAERAH (Dalam Miliar) 1. Bidang Kesehatan dan KB ,81 2. Air Minum 500,67 3. Sanitasi 521,49 D DAK PENUGASAN 1. Bidang Kesehatan 4.241,66 2. Air Minum 1.053,82 3. Sanitasi 1.097,63 E DAK AFIRMASI 1. Kesehatan 3.226,24 2. Air Minum 516,26 3. Sanitasi 541,88 JUMLAH (A-E) ,48 14
15 PROFILE DEMOGRAFI 10 KABUPATEN PRIORITAS PENANGANAN STUNTING Sumber : Kemenko PMK
16 ALOKASI ANGGARAN PUSAT & DAERAH MENDUKUNG "PENURUNAN STUNTING " PADA 10 KABUPATEN PRIORITAS TAHUN 2018 No. Provinsi Kab/Kota Alokasi Penanganan Stunting (Ribu Rp) Pusat (3 K/L) Daerah Jumlah Jumlah Penduduk (Ribu) Rata2 Per Kapita 1 Riau Rokan Hulu , ,46 2 Lampung Lampung Tengah , ,20 3 Jawa Barat Cianjur , ,87 4 Jawa Tengah Brebes , ,94 5 Jawa Tengah Pemalang , ,12 6 NTB Lombok Tengah , ,47 7 Kalimantan Barat Ketapang , ,01 8 Gorontalo Gorontalo , ,78 9 Maluku Maluku Tengah , ,38 10 Papua Lanny Jaya , ,97 Sumber : DJA (Data diolah) JUMLAH , ,98 16
17 ALOKASI PEMERINTAH PUSAT DALAM MENDUKUNG "PENURUNAN STUNTING " PADA 10 KABUPATEN PRIORITAS (Dalam Miliar) NO PROVINSI KABUPATEN JKN KIS KEMENKES PMT Bumil KEK PMT Balita Kurus KEMENSOS PKH Air Bersih KEMEN PUPERA Sanitasi JUMLAH 1 Riau Rokan Hulu 25,18 0,01 0,18 31,2 2,5 3,0 62,07 2 Lampung Lampung Tengah 110,92 0,13 0,39 174,5 2,25 3,0 291,19 3 Jawa Barat Cianjur 304,48 0,06 0,12 192,0 2,5 3,0 502,16 4 Jawa Tengah Brebes 336,13 0,10 0,50 185,5 2,5 3,0 527,73 5 Jawa Tengah Pemalang 205,58 0,05 0,29 114,9 2,5 3,0 326,32 6 NTB Lombok Tengah 128,15 0,11 0,25 89,8 2,5 3,0 223,81 7 Kalimantan Barat Ketapang 39,12 0,03 0,20 53,6 0, ,2 8 Gorontalo Gorontalo 65,32 0,02 0,09 67,8 2,5 2,7 138,43 9 Maluku Maluku Tengah 45,82 0,02 0,26 62,1 2,5 2,4 113,1 10 Papua Lanny Jaya 40,98 0,01 0,02 64,4 2,5 3,0 118,91 JUMLAH 1.301,68 0,54 2, ,5 26, ,92 Sumber : DJA (Data diolah) 17
18 ALOKASI DANA TRANSFER DAN DANA DESA MENDUKUNG "PENURUNAN STUNTING " PADA 10 KABUPATEN PRIORITAS (Dalam Miliar) No. Provinsi Kab/Kota DAK Non Fisik BOK BOKB Dana Desa Kesehatan dan KB DAK Reguler DAK Penugasan DAK Afirmasi Air Minum Sanitasi Kesehatan Air Air Sanitasi Kesehatan Minum Minum Sanitasi Jumlah 1 Riau Rokan Hulu 21,15 2,88 119,46 18,04 1,30 1,72 2 Lampung Lampung Tengah 34,89 6,02 261,27 12,17 1,38 3 Jawa Barat Cianjur 4 Jawa Tengah Brebes 5 Jawa Tengah Pemalang 39,62 8,64 349,33 94,99 2,01 31,53 5,00 343,92 31,12 2,15 17,34 4,13 248,80 16,77 2,78 6 NTB Lombok Tengah 24,20 3,95 155,42 11,70 7 Kalimantan Barat Ketapang 8 Gorontalo Gorontalo 9 Maluku Maluku Tengah 10 Papua Lanny Jaya 23,29 6,25 216,75 9,13 1,51 17,52 4,87 175,04 35,79 1,03 35,53 4,45 152,47 25,31 1,36 16,08 7,71 246,37 11,98 4,07 1,81 1,96 2, , ,13-33,95 8,96-25, ,80 4,74 6,49 20,60 5,60 7, , ,68 14, , ,55 323,52 494,59 413,71 298,95 238,69 282,68 309,23 273,46 389,29 JUMLAH 261,16 53, ,82 267,00 17,59 7,75 142,1 28,44 19,94 103,08 4,18 14, ,68 Sumber : DJPK (diolah) 18
19 TINDAK LANJUT Anggaran sudah dialokasikan ke Provinsi dan Kabupaten/ Kota baik dari Pusat, Daerah dan Dana Desa. Tantangannya adalah menginventarisir target dan memastikan capaian baik di 10 Kabupaten prioritas maupun Kabupatan/Kota lainnya. (Desa-desa prioritas di 10 Kabupaten/Kota harus segera dipastikan/diputuskan). Sinergi dalam pelaksanaan (kegiatan, anggaran, waktu) dan monitoring secara periodik. Evaluasi efektivitas dan efisiensi dilaksanakan berdasarkan monitoring yang handal.
20 DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN 20
21 ALOKASI MENDUKUNG PROYEK PRIORITAS NASIONAL PENURUNAN STUNTING PADA PEMERINTAH PUSAT Intervensi Gizi Spesifik NO KEMENTERIAN/PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT (Dalam Miliar) ALOKASI 2018 I KEMENTERIAN KESEHATAN ,87 A Peningkatan /Perbaikan Gizi Masyarakat 1.021,17 B Peningkatan Layanan Kesehatan Ibu dan Reproduksi 117,6 C Penyediaan Obat dan Pengendalian Penyakit Ibu dan Anak 1.321,54 D Penguatan Promotif dan Preventif Gerakan Masyarakat Sehat 322,17 E Pembinaan Pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) 193,00 F Cakupan Penduduk yang menjadi peserta penerima bantuan iuran (PBI) melalui JKN/KIS ,40 21
22 ALOKASI MENDUKUNG PROYEK PRIORITAS NASIONAL PENURUNAN STUNTING PADA PEMERINTAH PUSAT Intervensi Gizi Spesifik (Dalam Miliar) NO KEMENTERIAN/PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT ALOKASI 2018 A KEMENTERIAN KESEHATAN ,87 1 Hasil Pengembangan Tabel Komposisi Pangan Indonesia 8,00 2 Penyediaan Makanan Tambahan bagi Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK) 403,35 3 Penyediaan Makanan Tambahan bagi Balita Kekurangan Gizi 505,86 4 Penguatan Intervensi Paket Gizi (PMT, Vit A, TTD) pada Ibu Hamil dan Balita 24,52 5 Peningkatan Surveilans Gizi 79,44 6 Kabupaten/Kota Yang Mendapat Pembinaan Dalam Peningkatan Pelayanan Antenatal 13,24 7 Kabupaten/Kota Yang Mendapat Pembinaan Dalam Peningkatan Persalinan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 21,64 8 Kabupaten/Kota Yang Mendapat Pembinaan Dalam Peningkatan Kunjungan Neonatal Pertama 11,75 9 Pembinaan Dalam Peningkatan Persalinan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 34,97 10 Pembinaan Dalam Peningkatan Pelayanan Antenatal 32,87 11 Pembinaan Dalam Peningkatan Pelayanan Kunjungan Neonatal Pertama 3,13 12 Paket Penyediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan untuk Kesehatan Ibu dan Anak 746,95 13 Kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Promosi Kesehatan) 196,96 14 Pembinaan Kabupaten/Kota dalam Pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat 76,83 15 Pemberdayaan Masyarakat (Promkes) 48,38 16 Pembinaan Pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) 193,00 17 Cakupan Penduduk yang menjadi peserta penerima bantuan iuran (PBI) melalui JKN/KIS ,40 18 Pengendalian penyakit filariasis dan kecacingan 148,89 19 Pengadaan Obat Filariasis 54,60 20 Pengadaan Obat Gizi (Vit A, TTD) 371,10 22
23 ALOKASI MENDUKUNG PROYEK PRIORITAS NASIONAL PENURUNAN STUNTING PADA PEMERINTAH PUSAT Intervensi Gizi Sensitif (Dalam Miliar) NO KEMENTERIAN/PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT ALOKASI 2018 JUMLAH (A-H) ,80 A. Kementerian Pertanian 135,79 Pemberdayaan Pekarangan Pangan 135,79 B. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 4,41 Makanan Sehat bagi anak usia dini (PAUD) 4,41 C. Kementerian Agama 74,81 Bimbingan Perkawinan Pra Nikah 74,81 D. Kementerian Sosial ,92 1. Keluarga Miskin Yang Mendapat Bantuan Tunai Bersyarat ,85 2. Penyelenggaraan Bantuan Pangan Non Tunai 1.746,07 E. Kementerian Pekerjaan Umum dan PR 5.965,72 1. Sanitasi (Infrastruktur Air Limbah, Persampahan, Drainase) 2.713,73 2. Air Bersih (SPAM Perkotaan, Berbasis Masyarakat, Kawasan Khusus, Regional) 3.252,00 F. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 3,00 Provinsi yang mendapatkan pelatihan pengasuhan anak 3,00 G. Badan Pengawas Obat dan Makanan 12,50 1. Pengawasan produk pangan fortifikasi 1,50 2. Desa Pangan Aman 11,00 H. BKKBN 731,65 1. Keluarga yang mempunyai balita dan anak memahami pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak 5,95 2. Kepesertaan ber KB 725,70 23
PERAN GIZI DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA PERAN GIZI DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI MEIDA OCTARINA 21 Oktober 2017 1 SISTIMATIKA LATAR BELAKANG STATUS GIZI MASYARAKAT
Lebih terperinciBuku Saku Desa dalam Penanganan Stunting
Buku Saku Desa dalam Penanganan Stunting Kata Sambutan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Assalamu alaik um warahmatullahi wa barak atuh Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia
Lebih terperinciPengantar Diskusi Binwil Unit Utama Kemenkes dengan Dinas Kesehatan Provinsi/Kab/Kota
Pengantar Diskusi Binwil Unit Utama Kemenkes dengan Dinas Kesehatan Provinsi/Kab/Kota Rencana Kerja Percepatan Eliminasi Tuberkulosis Missing Cases 1990 1994 1998 2002 2006 2010 2014 Lebih dari Separuh
Lebih terperinciREPUBLIK INDONESIA 2. PRIORITAS NASIONAL KESEHATAN
1 REPUBLIK 2. PRIORITAS NASIONAL KESEHATAN Kesehatan Ibu dan Anak: Angka Kematian Ibu (AKI), Stunting Balita, & Anemia Ibu Hamil Masih Tinggi Imunisasi Belum Merata Angka Kematian Ibu (AKI) Masih Tinggi
Lebih terperinciMasalah Gizi di Indonesia dan Posisinya secara Global
Masalah Gizi di Indonesia dan Posisinya secara Global Endang L. Achadi FKM UI Disampaikan pd Diseminasi Global Nutrition Report Dalam Rangka Peringatan Hari Gizi Nasional 2015 Diselenggarakan oleh Kementerian
Lebih terperinciTANTANGAN PROGRAM GIZI DI INDONESIA. Doddy Izwardy Direktur Bina Gizi Kementerian Kesehatan
TANTANGAN PROGRAM GIZI DI INDONESIA Doddy Izwardy Direktur Bina Gizi Kementerian Kesehatan Mengapa Terjadi Kurang Gizi di Indonesia? Hanya 36% balita 6-23 bulan yang mengkonsumsi asupan makanan berkecukupan
Lebih terperinciGRAFIK KECENDERUNGAN CAKUPAN IBU HAMIL MENDAPAT 90 TABLET TAMBAH DARAH (Fe3) DI INDONESIA TAHUN
GRAFIK KECENDERUNGAN CAKUPAN IBU HAMIL MENDAPAT 90 TABLET TAMBAH DARAH (Fe3) DI INDONESIA TAHUN 2005-2014 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 83.3 85.0 82.0 85.1 60.0 64.5 68.7 71.2 57.5 48.1 2005 2006 2007
Lebih terperinciRPJMN KESEHATAN DAN GIZI MASYARAKAT
RPJMN 2015-2019 KESEHATAN DAN GIZI MASYARAKAT ISU YANG BELUM TERSELESAIKAN Tingginya Kematian Ibu dan Bayi Tingkat Fertilitas yang Stagnan Ketersediaan Farmasi dan Alkes Akses terhadap Air Minum dan Sanitasi
Lebih terperinciESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :
ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia : 255.461.686 Sumber : Pusdatin, 2015 ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk
Lebih terperinciPokok-Pokok Kebijakan Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi (RAN-PG)
Pokok-Pokok Kebijakan Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi (RAN-PG) Subandi Sardjoko Deputi Menteri PPN/Kepala Bappenas Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan Disampaikan pada Lokakarya
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PERBAIKAN GIZI
PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PERBAIKAN GIZI I. PENJELASAN UMUM Kesepakatan global yang dituangkan dalam Millenium Development Goals (MDGs) yang terdiri
Lebih terperinciISSN InfoDATIN PUSAT DATA DAN INFORMASI KEMENTERIAN KESEHATAN RI. Hari Anak-Anak Balita 8 April SITUASI BALITA PENDEK
ISSN 2442-7659 InfoDATIN PUSAT DATA DAN INFORMASI KEMENTERIAN KESEHATAN RI 13 12 11 10 9 8 7 Hari Anak-Anak Balita 8 April 6 5 4 3 SITUASI 2 BALITA PENDEK BALITA PENDEK Pembangunan kesehatan dalam periode
Lebih terperinciKementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS)
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) I. Pendahuluan II. III. IV. Pangan dan Gizi Sebagai Investasi Pembangunan Analisis Situasi Pangan dan Gizi
Lebih terperinciDr.dr. Bondan Agus Suryanto, SE, MA, AAK
Dr.dr. Bondan Agus Suryanto, SE, MA, AAK Millennium Development Goals (MDGs) Komitmen Negara terhadap rakyat Indonesia dan global Komitmen Indonesia kepada masyarakat Suatu kesepakatan dan kemitraan global
Lebih terperinciESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :
ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia : 255.461.686 Sumber : Pusdatin, 2015 ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK PROVINSI KALIMANTAN UTARA TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016
SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 MOR SP DIPA-24.3-/216 DS71-99-46-4 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun
Lebih terperinciESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :
ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia : 255.461.686 Sumber : Pusdatin, 2015 ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK PROVINSI GORONTALO TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk Gorontalo
Lebih terperinciMATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011
MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011 PRIORITAS 3 Tema Prioritas Penanggung Jawab Bekerjasama dengan PROGRAM AKSI BIDANG KESEHATAN Penitikberatan pembangunan bidang kesehatan melalui pendekatan preventif, tidak
Lebih terperinciESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :
ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia : 255.461.686 Sumber : Pusdatin, 2015 ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK PROVINSI BANTEN TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk Banten
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, sehat, cerdas dan produktif. Untuk
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tantangan utama dalam pembangunan suatu bangsa adalah membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, sehat, cerdas dan produktif. Untuk mencapainya, faktor
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciPRA-MUSRENBANGNAS RKP 2016 Kelompok Pembahasan: Kesehatan
PRA-MUSRENBANGNAS RKP Kelompok Pembahasan: Kesehatan Deputi Bidang SDM dan Kebudayaan Jakarta, 16-24 April 2015 Buku I: STRATEGI PEMBANGUNAN NORMA PEMBANGUNAN 1) Membangun untuk manusia dan masyarakat;
Lebih terperinciPROFIL SINGKAT PROVINSI MALUKU TAHUN 2014
PROFIL SINGKAT PROVINSI MALUKU TAHUN 2014 1 Jumlah kabupaten/kota 8 Tenaga Kesehatan di fasyankes Kabupaten 9 Dokter spesialis 134 Kota 2 Dokter umum 318 Jumlah 11 Dokter gigi 97 Perawat 2.645 2 Jumlah
Lebih terperinciBIRO PERENCANAAN DAN ANGGARAN KEMENTERIAN KESEHATAN
Disampaikan Pada: Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi e-planning DAK Jakarta, April 2017 BIRO PERENCANAAN DAN ANGGARAN KEMENTERIAN KESEHATAN 1 PERANAN DAK BIDANG KESEHATAN DALAM MENDUKUNG RKP 2018 2 LINGKUP
Lebih terperinciKEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM AKSELERASI PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU
KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM AKSELERASI PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU dr. Budihardja, DTM&H, MPH Direktur Jenderal Bina Gizi dan KIA Disampaikan pada Pertemuan Teknis Program Kesehatan Ibu Bandung,
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
27 November 2014 KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencapai Indonesia Sehat dilakukan. pembangunan di bidang kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam rangka mencapai Indonesia Sehat 2010-2015 dilakukan pembangunan di bidang kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan bangsa. Pemerintah memiliki
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia meningkat dengan pesat dalam 4 dekade
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi di Indonesia meningkat dengan pesat dalam 4 dekade terakhir ditandai dengan perbaikan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Pada tahun 2010, pendapatan
Lebih terperinciKEBIJAKAN PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT DIREKTORAT JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT
KEBIJAKAN PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT DIREKTORAT JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT Bali, 19 April 2018 1 SISTEMATIKA 1. PENDAHULUAN 2. KEBIJAKAN PROGRAM KESMAS 3. CAPAIAN INDIKATOR KESMAS YANG BELUM TERCAPAI
Lebih terperinciSOSIALISASI DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) FISIK 2019 DALAM MENDUKUNG AKSES UNIVERSAL AIR MINUM SANITASI
SOSIALISASI DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) FISIK 2019 DALAM MENDUKUNG AKSES UNIVERSAL AIR MINUM SANITASI Jakarta, 4 April 2018 Direktorat Perkotaan, Perumahan dan Permukiman Kementerian PPN/ Bappenas CAPAIAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Gizi merupakan faktor penting untuk mewujudkan manusia Indonesia.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gizi merupakan faktor penting untuk mewujudkan manusia Indonesia. Berbagai penelitian mengungkapkan bahwa kekurangan gizi, terutama pada usia dini akan berdampak pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka memfokuskan percepatan pencapaian target MDGs (Millenium
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam rangka memfokuskan percepatan pencapaian target MDGs (Millenium Developmet Goals) ke 5 yaitu Meningkatkan Kesehatan Ibu, diperlukan upaya-upaya yang efektif dan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,
SALINAN PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG RENCANA AKSI PANGAN DAN GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2016
RENCANA KINERJA TAHUNAN KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2016 Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan
Lebih terperinciDeputi Bidang SDM dan Kebudayaan. Disampaikan dalam Penutupan Pra-Musrenbangnas 2013 Jakarta, 29 April 2013
Deputi Bidang SDM dan Kebudayaan Disampaikan dalam Penutupan Pra-Musrenbangnas 2013 Jakarta, 29 April 2013 SISTEMATIKA 1. Arah Kebijakan Prioritas Nasional 2. Isu-isu Penting dalam Prioritas Nasional (PN)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dan kesejahteraan manusia. Gizi seseorang dikatakan baik apabila terdapat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gizi merupakan salah satu faktor penting yang menentukan tingkat kesehatan dan kesejahteraan manusia. Gizi seseorang dikatakan baik apabila terdapat keseimbangan dan
Lebih terperinciPerbaikan Kualitas Belanja Bidang Kesehatan Dalam Rangka Meningkatkan Standar Kesehatan Masyarakat
Perbaikan Kualitas Belanja Bidang Kesehatan Dalam Rangka Meningkatkan Standar Kesehatan Masyarakat oleh Direktur Penyusunan APBN Seminar Hasil Kajian Kesehatan Upaya Bersama Untuk Meningkatkan Kualitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dalam hal perkembangan otak dan pertumbuhan fisik yang baik. Untuk memperoleh
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan suatu bangsa ditentukan oleh ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. MDGs lainnya, seperti angka kematian anak dan akses terhadap pendidikan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kasus kekurangan gizi pada anak balita yang diukur dengan prevalensi anak balita gizi kurang dan gizi buruk digunakan sebagai indikator kelaparan, karena mempunyai
Lebih terperinciBAB VI INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
BAB VI INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Berdasarkan visi dan misi pembangunan jangka menengah, maka ditetapkan tujuan dan sasaran pembangunan pada masing-masing
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciStrategi Penanggulangan Masalah Gizi Melalui Desa Siaga. Arum Atmawikarta Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat Bappenas
Strategi Penanggulangan Masalah Gizi Melalui Desa Siaga Arum Atmawikarta Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat Bappenas Disampikan pada Pertemuan Pembahasan Penanggulangan Masalah Gizi di Propinsi Jawa
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stunting merupakan kondisi kronis yang menggambarkan terhambatnya pertumbuhan karena malnutrisi jangka panjang yang ditandai dengan indeks panjang badan dibanding
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan tolak ukur keberhasilan pembangunan kesehatan masyarakat, dimana angka kematian bayi di Indonesia
Lebih terperinciKegiatan Subdit Kesehatan Usia Reproduksi T.A 2017
Kegiatan Subdit Kesehatan Usia Reproduksi T.A 2017 Disampaikan Pada : Pertemuan Rapat Koordinasi Teknis Program Kesehatan Masyarakat Bekasi 14-17 Juni 2016 STATUS KESEHATAN PEREMPUAN Angka Kematian Ibu
Lebih terperinciRingkasanKajian. MDG, Keadilan dan Anak-anak: Jalan ke depan bagi Indonesia. Gambaran umum Tujuan Pembangunan Milenium (MDG) berusaha mengangkat
UNICEF INDONESIA OKTOBER 2012 RingkasanKajian MDG, Keadilan dan Anak-anak: Jalan ke depan bagi Indonesia MDG dan Keadilan Bagi Anak-anak di Indonesia: Gambaran umum Mencapai MDG dengan Keadilan: tantangan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciDinas Kesehatan Aceh 2016
Dinas Kesehatan Aceh 2016 ARAH KEBIJAKAN 2015-2019 Peningkatan surveilans gizi termasuk 1 pemantauan pertumbuhan Peningkatan promosi perilaku masyarakat tentang kesehatan, gizi, dll 2 PERBAIKAN GIZI Peningkatan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh Selamat pagi dan Salam Sejahtera Bagi Kita Semua,
SAMBUTAN DIRJEN BINA GIZI DAN KIA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PADA WORKSHOP DALAM RANGKA HARI GIZI NASIONAL KE 55 JAKARTA, 24 FEBRUARI 2015 Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh Selamat
Lebih terperinciKeynote Speech. Nila Farid Moeloek. Disampaikan pada Mukernas IAKMI XIV Manado, 18 Oktober 2017
www.iakmi.or.id Keynote Speech Nila Farid Moeloek Disampaikan pada Mukernas IAKMI XIV Manado, 18 Oktober 2017 SISTEMATIKA PENYAJIAN ARAH PEMBANGUNAN KESEHATAN PENDEKATAN KELUARGA GERAKAN MASYARAKAT HIDUP
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mulai dari kelaparan sampai pola makan yang mengikuti gaya hidup yaitu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini, situasi gizi dunia menunjukkan dua kondisi yang ekstrem. Mulai dari kelaparan sampai pola makan yang mengikuti gaya hidup yaitu rendah serat dan tinggi kalori,
Lebih terperinciMendorong Konvergensi dan Efektifititas Intervensi untuk Penurunan Stunting
Mendorong Konvergensi dan Efektifititas Intervensi untuk Penurunan Stunting Sekretariat Wakil Presiden Republik Indonesia Januari 2018 1 Sekitar 37% (9 Juta) Anak Mengalami Stunting Stunting di seluruh
Lebih terperinciMencegah kekurangan gizi pada anak, mencegah stanting.
v Mencegah kekurangan gizi pada anak, mencegah stanting. Direktur PKGBM MCA-Indonesia, Iing Mursalin STANTING STANTING ADALAH Ketika balita lebih pendek dari standar tinggi badan seumurnya. Hampir 9 juta
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciRANCANGAN AWAL RKP 2019
RANCANGAN AWAL RKP 2019 PROGRAM PRIORITAS: PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN DAN GIZI MASYARAKAT Dr. Ir. Subandi, M.Sc Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas
Lebih terperinci100 Kabupaten/Kota Prioritas untuk Intervensi Anak Kerdil (Stunting)
100 Kabupaten/Kota Prioritas untuk Intervensi Anak Kerdil (Stunting) RINGKASAN 100 Kabupaten/Kota 1 100 KABUPATEN/KOTA PRIORITAS UNTUK INTERVENSI ANAK KERDIL (STUNTING) RINGKASAN Cetakan Pertama, Agustus
Lebih terperinciOleh: Ellyna Chairani Direktorat Sistem dan Pelaporan EKP, BAPPENAS. Jakarta, 8 Desember 2015 Kementerian Kesehatan
Oleh: Ellyna Chairani Direktorat Sistem dan Pelaporan EKP, BAPPENAS Jakarta, 8 Desember 2015 Kementerian Kesehatan Outline Paparan 1. Kinerja Pelaksanaan Rencana Kerja Kemenkes 2014-2015 - Capaian Indikator
Lebih terperinciKualitas Gizi Faktor Penting Pembangunan
Kebijakan Strategis RAN-PG 2016-2019: Kualitas Gizi Faktor Penting Pembangunan Prof. Dr. Bustanul Arifin barifin@uwalumni.com Guru Besar Ilmu Ekonomi Pertanian UNILA Dewan Pendiri dan Ekonom Senior INDEF
Lebih terperinciEVIDENCE KAMPANYE GIZI SEIMBANG MEMASUKI 1000 HPK ( SDT- SKMI 2014)
EVIDENCE KAMPANYE GIZI SEIMBANG MEMASUKI 1000 HPK ( SDT- SKMI 2014) P R A W I D Y A K A R Y A P A N G A N D A N G I Z I B I D A N G 1 : P E N I N G K A T A N G I Z I M A S Y A R A K A T R I S E T P E N
Lebih terperinciSTRATEGI NASIONAL DALAM PENCAPAIAN TARGET PENGURANGAN KEMISKINAN TAHUN Rahma Iryanti Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan
STRATEGI NASIONAL DALAM PENCAPAIAN TARGET PENGURANGAN KEMISKINAN TAHUN 2019 Rahma Iryanti Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Jakarta, 11 Februaru 2016 TARGET PEMBANGUNAN TPT Kondisi Terkini
Lebih terperinciDirektorat Bina Gizi Masyarakat, Ditjen Bina Kesmas Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 23 Nopember 2010
PENCAPAIAN DAN UMPAN BALIK PELAPORAN INDIKATOR PEMBINAAN GIZI MASYARAKAT 2010 Direktorat Bina Gizi Masyarakat, Ditjen Bina Kesmas Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 23 Nopember 2010 SASARAN PEMBINAAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Gizi merupakan salah satu unsur penting sebagai penentu dalam peningkatan kualitas
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gizi merupakan salah satu unsur penting sebagai penentu dalam peningkatan kualitas hidup manusia. Kualitas hidup manusia terbagi atas kualitas fisik dan kualitas non
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah stunting masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Stunting pada balita bisa berakibat rendahnya produktivitas dan kualitas sumber daya manusia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan Masyarakat (IPM). IPM terdiri dari tiga aspek yaitu pendidikan,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indikator keberhasilan pembangunan suatu bangsa dinilai dengan Indeks Pembangunan Masyarakat (IPM). IPM terdiri dari tiga aspek yaitu pendidikan, ekonomi dan kesehatan.
Lebih terperinciPROFIL KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU, KECUKUPAN ZAT GIZI DAN STATUS GIZI MASYARAKAT INDONESIA (ANALISIS DATA STUDI DIET TOTAL 2014)
PROFIL KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU, KECUKUPAN ZAT GIZI DAN STATUS GIZI MASYARAKAT INDONESIA (ANALISIS DATA STUDI DIET TOTAL 2014) Dr. Siswanto, MHP, DTM Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes
Lebih terperinciLAUNCHING RENCANA AKSI NASIONAL PANGAN DAN GIZI (RAN-PG) TAHUN
SAMBUTAN Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Prof. Dr. Armida S. Alisjahbana, MA LAUNCHING RENCANA AKSI NASIONAL PANGAN DAN GIZI (RAN-PG) TAHUN 2011-2015 Jakarta, 28 Februari 2011
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadi sangat pesat. Pada masa ini balita membutuhkan asupan zat gizi yang cukup
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usia balita merupakan masa di mana proses pertumbuhan dan perkembangan terjadi sangat pesat. Pada masa ini balita membutuhkan asupan zat gizi yang cukup dalam jumlah
Lebih terperinciFood 1000 HPK. for Kids. Warisan untuk Anak Cucu. Asal... Luar Biasa! 1000 HPK. Kehamilan Usia 1 Tahun Usia 2 Tahun. GEN CERDAS Bisa Diturunkan,
Edisi 1 Januari Vol 4 2016 Food for Kids I N D O N E S I A KIAT MEMPERSIAPKAN 1000 HPK Peran Ayah pun Luar Biasa! Kehamilan Usia 1 Tahun Usia 2 Tahun 270 Hari 365 Hari 365 Hari GEN CERDAS Bisa Diturunkan,
Lebih terperinciBAGAIMANA MENJADI SEORANG AHLI GIZI PEOFESIONAL DALAM PENGHADAPI PERDAGANGAN BEBAS ASEAN
BAGAIMANA MENJADI SEORANG AHLI GIZI PEOFESIONAL DALAM PENGHADAPI PERDAGANGAN BEBAS ASEAN Aplikasi sikap profesional tenaga gizi di bidang Gizi masyarakat Oleh : Sudarmi.SKM Koord. Gizi puskesmas kec. Kebayoran
Lebih terperinciIKAN UNTUK KETAHANAN PANGAN DAN GIZI NASIONAL
IKAN UNTUK KETAHANAN PANGAN DAN GIZI NASIONAL Oleh Muhammad Zaini Direktur Pemasaran Dalam Negeri Disampaikan pada acara Workshop Hari Gizi Nasional Jakarta, 24 Februari 2015 DITJEN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN
Lebih terperinciBULETIN 1 MEI 2013 PERKEMBANGAN GERAKAN 1000 HPK PERIODE EMAS PADA 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN DATA KUNCI
PERKEMBANGAN GERAKAN 1000 HPK BULETIN 1 MEI 2013 PENERAPAN DAN PENYELARASAN PROGRAM Sebuah kerangka umum untuk menyela-raskan berbagai sektor dan para pemangku kebijakan untuk fokus pada Periode Emas Pada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sulit diharapkan untuk berhasil membangun bangsa itu sendiri. (Hadi, 2012).
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan suatu bangsa sangat tergantung kepada keberhasilan bangsa itu sendiri dalam menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas, sehat, cerdas,
Lebih terperinciDaya tahan rendah Mudah sakit Kematian
DR. ESI EMILIA, MSI Gizi Kurang Daya tahan rendah Mudah sakit Kematian Daya tahan rendah Absensi meningkat Produktivitas rendah Pendapatan rendah Tumbuh kembang otak tidak optimal Gangguan kecerdasan &
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. besar. Masalah perbaikan gizi masuk dalam salah satu tujuan MDGs tersebut.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu modal yang sangat penting dalam pembangunan. Upaya peningkatan kesehatan masyarakat menjadi salah satu tujuan utama seluruh bangsa di
Lebih terperinciDIREKTUR JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN RI
1 2 SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN RI Gizi merupakan salah satu komponen yang harus dipenuhi suatu bangsa untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, terutama pada periode
Lebih terperinciWIKO SAPUTRA. Economics and Public Policy Researcher Prakarsa Email: wiko@theprakarsa.org
APBN KONSTITUSI BIDANG KESEHATAN DAN JAMINAN SOSIAL KESEHATAN 2014 WIKO SAPUTRA Economics and Public Policy Researcher Prakarsa Email: wiko@theprakarsa.org Agenda or Summary Layout 1 2 3 4 PENDAHULUAN
Lebih terperinciSusunan Acara Rembuk Stunting Tahap 2 Hotel Borobudur, Jakarta Senin-Selasa, Maret 2018
Susunan Acara Rembuk Stunting Tahap 2 Hotel Borobudur, Jakarta Senin-Selasa, 26-27 Maret 2018 Hari/Tanggal Waktu Pokok Bahasan Tujuan Pembelajaran Narasumber HARI KE-1 (26 Maret 2018) 17.00-18.00 Registrasi
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciTOPIK UTAMA Pelaksanaan Indonesia Sehat Untuk Mendukung Kualitas Hidup Manusia Sehat
TOPIK UTAMA Pelaksanaan Indonesia Sehat Untuk Mendukung Kualitas Hidup Manusia Sehat SUB TOPIK Paradigma Sehat Upaya Preventif dan Promotif Dalam Penurunan AKI, AKB, dan Gizi Buruk Oleh: KOMISI I Penanggungjawab
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Gizi merupakan salah satu masalah utama dalam tatanan kependudukan dunia.
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gizi merupakan salah satu masalah utama dalam tatanan kependudukan dunia. Jumlah penderita kurang gizi di dunia mencapai 104 juta anak dan keadaan kurang gizi merupakan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciPenurunan Kematian Ibu: Pencapaian MDG dalam Perspektif Pemerintah. Arum Atmawikarta Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat - Bappenas
Penurunan Kematian Ibu: Pencapaian MDG dalam Perspektif Pemerintah Arum Atmawikarta Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat - Bappenas Rakernas dan Semiloka Aliansi Pita Putih Indonesia Jakarta 4 Maret
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu indikator keberhasilan pembangunan sumber daya manusia adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dimana Indonesia sekarang berada pada peringkat 108
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan terhadap kesehatan bayi baru lahir tidak dapat dipisahkan dengan pelayanan terhadap ibu hamil, pelayanan persalinan serta pelayanan kesehatan bayi tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stunting atau pendek merupakan salah satu indikator gizi klinis yang dapat memberikan gambaran gangguan keadaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stunting atau pendek merupakan salah satu indikator gizi klinis yang dapat memberikan gambaran gangguan keadaan sosial ekonomi secara keseluruhan di masa lampau dan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciRancangan Rencana Kerja Pemerintah 2017 Prioritas Pelayanan Kesehatan
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL Rancangan Rencana Kerja Pemerintah 2017 Prioritas Pelayanan Kesehatan Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat
Lebih terperinciBetter Prepared And Ready to Help
Mengukur dan Memahami Kerawanan Pangan di Indonesia: Pengalaman WFP Emergency Retno Sri Handini Preparedness VAM Officer Mission Nepal Yogyakarta, 10 Desember 2015 Outline 1. Program WFP di Indonesia 2.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 11 bulan) per kelahiran hidup dalam kurun waktu satu tahun. AKB
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan jumlah kematian bayi (0-11 bulan) per 1.000 kelahiran hidup dalam kurun waktu satu tahun. AKB menggambarkan tingkat permasalahan
Lebih terperinci100 Kabupaten/Kota Prioritas untuk Intervensi Anak Kerdil (Stunting)
100 Kabupaten/Kota Prioritas untuk Intervensi Anak Kerdil (Stunting) VOLUME 2 100 Kabupaten/Kota Prioritas untuk Intervensi Anak Kerdil (Stunting) 100 KabuPaten/Kota Prioritas untuk intervensi anak Kerdil
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan yaitu meningkatnya kesadaran,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan Indonesia diselenggarakan dalam upaya mencapai visi Indonesia Sehat 2010. Tujuan pembangunan kesehatan 2005 2009 diarahkan untuk mencapai tujuan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. Millenuim Development Goals (MDGs) adalah status gizi (SDKI, 2012). Status
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu indikator kesehatan yang dinilai keberhasilannya dalam Millenuim Development Goals (MDGs) adalah status gizi (SDKI, 2012). Status gizi adalah ekspresi
Lebih terperinciBAB PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan,
Lebih terperinciPOLICY UPDATE WIKO SAPUTRA
POLICY UPDATE Arah dan Strategi Kebijakan Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita (AKABA) di Indonesia WIKO SAPUTRA Peneliti Kebijakan Ekonomi dan Publik
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yakni gizi lebih dan gizi kurang. Masalah gizi lebih merupakan akibat dari
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini negara Indonesia sedang menghadapi masalah gizi ganda, yakni gizi lebih dan gizi kurang. Masalah gizi lebih merupakan akibat dari kemajuan jaman pada latar
Lebih terperinci