Analisa Postur Kerja Dengan Metode Rapid Upper Limb Assessment (RULA) (Studi Kasus : Pengawas Radiasi Pertama di SDPFPI-DPFRZR-BAPETEN)
|
|
- Harjanti Agusalim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Analisa Postur Kerja Dengan Metode Rapid Upper Limb Assessment (RULA) (Studi Kasus : Pengawas Radiasi Pertama di SDPFPI-DPFRZR-BAPETEN) Muhammad Kholil (1), Rudini Mulya (2) Program Studi Teknik Industri Universitas Mercubuana Jakarta 1) m.kholil@mercubuana.ac.id, 2) rudinimenteri@gmail.com Abstrak Permasalahan yang timbul pada pengawas radiasi pertama di Subdirektorat Perijinan Fasilitas Penelitian dan Industri, Direktorat Perijinan Fasilitas Radiasi dan Zat Radioaktif, Badan Pengawas Tenaga Nuklir (SDPFPI-DPFRZR-BAPETEN) yaitu melakukan aktivitas kerja yang monoton, antara lain memeriksa kelengkapan dokumen pengajuan nuklir kemudian menginput dan memproses data permohonan masuk tersebut dengan dilakukan pada posisi duduk dalam waktu lama serta mengangkut dokumen tersebut ke ruang Kasubdit yang berjarak 20 m. Pada penelitian analisa postur kerja ini akan menggunakan metode Rapid Upper Limb Assessment (RULA) dan kuesioner Nordic Body Map (NBM) untuk mengetahui keluhan kaku pada bagian tubuh tertentu yang terkait dengan postur kerja yang digunakan. Dari hasil pengamatan yang dilakukan tanggal 17 Mei 12 Juni 2013, postur kerja berdiri saat mengangkut dokumen ke ruang Kasubdit dari perhitungan RULA diperoleh skor tertinggi yaitu 7 dengan level resiko tinggi dan diperlukan perbaikan sekarang juga, hal ini disebabkan oleh beban seberat 3 kg yang diangkut ke ruang Kasubdit dengan jarak 20 m sehingga terjadi perubahan postur kerja pada lengan atas membentuk sudut 18, lengan bawah membentuk sudut 45, pergelangan tangan membentuk sudut 80, leher membentuk sudut 12 dan batang tubuh membentuk sudut 22. Untuk pengamatan kuesioner NBM, keluhan pada pinggang terbanyak dirasakan dengan persentase sebesar 87.78% karena berada pada posisi duduk dalam waktu lama. Kata kunci : RULA, NBM, pengawas radiasi pertama The problems that arise in the first radiation supervisor in Sub-Licensing Facilities and Industrial Research, Directorate of Licensing Facility Radiation and Radioactive Substances, Nuclear Energy Regulatory Agency (SDPFPI-DPFRZR-BAPETEN) is doing monotonous work activities, such as checking the completeness of application documents permit the use of nuclear power and process the data and then enter the incoming request to be done in a sitting position for a long time, and carried the document to Kasubdit space within 20 m. Research work on posture analysis will use the method of Rapid Upper Limb Assessment (RULA) and questionnaires Nordic Body Map (NBM) to determine complaints rigid on certain body parts related to work postures used. From the results of observations made on May 17-June 12, 2013, while standing work posture space to transport documents from the calculation Rula Kasubdit obtained the highest score at 7 with a high level of risk and needed repairs right now, this is caused by the load weighing 3 kg were transported Kasubdit space to a distance of 20 m resulting in a change of working posture on the upper arm form an angle of 18, forearm form an angle of 45, the wrist at an angle of 80, 12 angle to form the neck and torso at an angle 22. NBM for observation questionnaires, complaints on the waist most felt with 87.78% percentage because they are in a sitting position for a long time. Keyword : RULA, NBM, the first radiation supervisor 1 Jurnal Teknik Industri Universitas Mercu Buana Dwi Susanti
2 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Permasalahan yang timbul pada pengawas radiasi pertama di Subdirektorat Perijinan Fasilitas Penelitian dan Industri, Direktorat Perijinan Fasilitas Radiasi dan Zat Radioaktif, Badan Pengawas Tenaga Nuklir (SDPFPI-DPFRZR-BAPETEN) yaitu melakukan aktivitas kerja yang monoton, antara lain memeriksa kelengkapan dokumen pengajuan permohonan izin pemanfaatan tenaga nuklir kemudian menginput dan memproses data permohonan masuk tersebut dengan dilakukan pada posisi duduk dalam waktu lama serta mengangkut dokumen tersebut ke ruang Kasubdit yang berjarak 20 m. Pada penelitian analisa postur kerja ini menggunakan metode Rapid Upper Limb Assessment (RULA) dan kuesioner Nordic Body Map (NBM) untuk mengetahui keluhan kaku pada bagian tubuh tertentu yang terkait dengan postur kerja yang digunakan oleh pengawas radiasi pertama. 1.2 Perumusan Masalah Rumusan permasalahan yang akan dibahas adalah : Bagaimanakah menganalisa postur kerja yang tidak alamiah dengan menggunakan metode RULA pada pegawai BAPETEN? Bagaimanakah menganalisa keluhan kaku pada tubuh bagian atas pegawai BAPETEN setelah melakukan aktivitas kerja dengan kuesioner NBM? Bagaimanakah menyampaikan usulan perbaikan metode kerja yang terkait postur kerja yang ergonomis kepada pegawai BAPETEN untuk mendapatkan postur kerja yang lebih alamiah dalam mengatasi keluhan kaku pada tubuh bagian atas? 1.3 Batasan Permasalahan Penelitian dalam tugas akhir ini dilakukan dengan batasan masalah sebagai berikut : Pegawai yang diamati adalah pengawas radiasi pertama di unit kerja SDPFPI- DPFRZR-BAPETEN. Aktivitas yang diamati yaitu di loket perizinan DPFRZR dan di ruang kerja pengawas radiasi pertama di unit kerja SDPFPI-DPFRZR-BAPETEN. Data postur kerja dan kuesioner NBM diambil pada tanggal 17 Mei 12 Juni Analisa postur kerja pengawas radiasi pertama di SDPFPI-DPFRZR- BAPETEN hanya dengan menggunakan metode RULA dan kuesioner NBM. Usulan perbaikan metode kerja yang terkait postur kerja yang ergonomis hanya disampaikan ke SDPFPI- DPFRZR-BAPETEN. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah : 1. Menganalisa postur kerja yang tidak alamiah dengan menggunakan metode RULA pada pegawai BAPETEN. 2. Menganalisa keluhan kaku pada tubuh bagian atas pegawai BAPETEN setelah melakukan aktivitas kerja dengan kuesioner NBM. 3. Menyampaikan usulan perbaikan metode kerja yang terkait postur kerja yang ergonomis kepada pegawai BAPETEN untuk mendapatkan postur kerja yang lebih alamiah dalam mengatasi keluhan kaku pada tubuh bagian atas. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah : 1. Bahan masukan bagi SDPFPI-DPFRZR- BAPETEN untuk dipertimbangkan sebagai solusi perbaikan metode kerja, sehingga membantu pegawai khususnya pengawas radiasi pertama dalam memberikan pelayan perizinan pemanfaatan tenaga nuklir. 2. Bahan masukan bagi pengawas radiasi pertama SDPFPI-DPFRZR-BAPETEN untuk lebih memperhatikan postur kerjanya supaya keluhan kaku pada bagian atas tubuhnya dapat diminimalisir. II. LANDASAN TEORI Rapid Upper Limb Assessment (RULA) Rapid Upper Limb Assessment (RULA) merupakan suatu metode penelitian untuk menginvestigasi gangguan pada anggota badan bagian atas. Metode ini dirancang oleh Lynn McAtamney dan Nigel Corlett (1993) yang menyediakan sebuah 2 Jurnal Teknik Industri Universitas Mercu Buana Dwi Susanti
3 perhitungan tingkatan beban musculoskeletal di dalam sebuah pekerjaan yang memiliki resiko pada bagian tubuh dari perut hingga leher atau anggota badan bagian atas. Metode ini tidak membutuhkan peralatan spesial dalam penetapan penilaian postur leher, punggung dan lengan atas. Setiap pergerakan diberi skor yang telah ditetapkan. Untuk mempermudah penilaian postur tubuh, maka tubuh dibagi atas 2 segmen grup yaitu grup A dan grup B. A. Penilaian Postur Tubuh Grup A Postur tubuh grup A terdiri atas lengan atas, lengan bawah, pergelangan tangan dan putaran pergelangan tangan. a. Lengan Atas Penilaiannya dilakukan terhadap sudut yang dibentuk lengan atas menurut posisi batang tubuh pada saat melakukan aktivitas kerja. b. Lengan Bawah Penilaiannya dilakukan terhadap sudut yang dibentuk lengan bawah menurut posisi batang tubuh pada saat melakukan aktivitas kerja. c. Pergelangan Tangan Penilaiannya dilakukan terhadap sudut yang dibentuk pergelangan tangan menurut posisi lengan bawah pada saat melakukan aktivitas kerja. d. Putaran Pergelangan Tangan Untuk putaran pergelangan tangan postur netral diberi skor : 1 = Posisi tengah dari putaran 2 = Pada atau dekat dari putaran Nilai dari postur tubuh lengan atas, lengan bawah, pergelangan tangan dan putaran pergelangan tangan dimasukkan ke dalam tabel postur tubuh grup A untuk diperoleh skor. e. Penambahan Skor Aktivitas Setelah diperoleh hasil skor untuk postur tubuh grup A, maka hasil skor tersebut ditambahkan dengan skor aktivitas. f. Penambahan Skor Beban Skor hasil penambahan dengan skor aktivitas ditambahkan dengan skor beban. B. Penilaian Postur Tubuh Grup B Postur tubuh grup B terdiri atas leher, batang tubuh dan kaki. a. Leher (Neck) Penilaiannya dilakukan terhadap posisi leher pada saat melakukan aktivitas kerja apakah operator harus melakukan kegiatan ekstensi atau fleksi dengan sudut tertentu. b. Batang Tubuh (Trunk) Penilaiannya terhadap sudut yang dibentuk tulang belakang tubuh saat melakukan aktivitas kerja dengan kemiringan yang sudah diklasifikasikan. c. Kaki (Legs) Penilaiannya dilakukan terhadap posisi kaki pada saat melakukan aktivitas kerja apakah operator bekerja dengan posisi normal/seimbang atau bertumpu pada satu kaki lurus. Nilai dari skor postur tubuh leher, batang tubuh dan kaki dimasukkan ke dalam tabel postur tubuh grup B untuk diperoleh skor. d. Penambahan Skor Aktivitas Setelah diperoleh hasil skor untuk postur tubuh grup B, maka hasil skor tersebut ditambahkan dengan skor aktivitas. e. Penambahan Skor Beban Skor hasil penambahan dengan skor aktivitas ditambahkan dengan skor beban. Untuk memperoleh skor akhir, skor yang diperoleh untuk postur tubuh grup A dan grup B dikombinasikan ke tabel. Hasil skor akhir tersebut diklasifikasikan ke dalam beberapa kategori level resiko. III. Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada unit kerja SDPFPI DPFRZR - BAPETEN yang berlokasi di Jalan Gajah Mada No. 8, Jakarta Pusat Gedung B Lantai 3 BAPETEN. Penelitian ini dilakukan dari tanggal 17 Mei 12 Juni Dalam penelitian ini, data yang digunakan terdiri dari : 1. Data Primer Data yang diperlukan, diantaranya : Data postur kerja, berupa foto pengawas radiasi pertama ketika melakukan aktivitas dengan postur kerja tertentu. Data RULA worksheet. Data kuesioner NBM. 2. Data Sekunder Diperoleh dari literatur, referensi yang berhubungan dengan masalah yang dibahas dan data perusahaan (gambaran umum, sejarah perusahaan, jumlah pegawai dan organisasi perusahaan). 3 Jurnal Teknik Industri Universitas Mercu Buana Dwi Susanti
4 IV. Pengumpulan dan Pengolahan Data 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data diantaranya meliputi : Gambaran Umum BAPETEN Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) adalah Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden. BAPETEN bertugas melaksanakan pengawasan terhadap segala kegiatan pemanfaatan tenaga nuklir di Indonesia melalui peraturan perundangan, perizinan dan inspeksi sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. BAPETEN didirikan pada tanggal 8 Mei 1998 dan mulai aktif berfungsi pada tanggal 4 Januari Data Postur Kerja Postur kerja pengawas radiasi pertama pada di SDPFPI-DPFRZR-BAPETEN yang diamati yaitu : Pada stasiun kerja 1 (loket DPFRZR) berupa : postur kerja untuk aktivitas peregistrasian, penstempelan dan pengangkutan dokumen permohonan izin pemanfaatan tenaga nuklir / ketetapan persetujuan ke ruang Kasubdit. Elemen aktivitas tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.1, 4.2, dan 4.3. Pada stasiun kerja 2 (ruang kerja pengawas radiasi pertama) berupa postur kerja untuk aktivitas pemrosesan data permohonan izin pemanfaatan tenaga nuklir / ketetapan persetujuan dapat dilihat pada Gambar 4.4. Aktivitas kerja yang dilakukan pada stasiun kerja 1 (loket DPFRZR) berupa : Gambar 4.1 Elemen Aktivitas Peregistrasian Dokumen Dari gambar di atas terlihat bahwa pengawas radiasi pertama melakukan aktivitas registrasi dengan postur duduk. Tinggi tempat duduk dari lantai adalah 45 cm (fleksibel dapat diatur). Tinggi dari tempat duduk ke meja registrasi adalah 35 cm. Lengan atas membentuk sudut 50, lengan bawah membentuk sudut 110, pergelangan tangan membentuk sudut 40, leher membentuk sudut 11 dan batang tubuh membentuk sudut 15. Gambar 4.2 Elemen Aktivitas Penstempelan Dokumen Pemberian stempel dilakukan dengan postur duduk. Tinggi dokumen pengajuan permohonan izin adalah 20 cm. Lengan atas membentuk sudut 55, lengan bawah membentuk sudut 105, pergelangan tangan membentuk sudut 45, leher membentuk sudut 18 dan batang tubuh membentuk sudut 40. Gambar 4.3 Elemen Aktivitas Pengangkutan Dokumen Pengangkutan ke ruang Kasubdit dilakukan dengan postur berdiri, jarak antara loket dengan ruang Kasubdit adalah 20 m dan dokumen permohonan izin pemanfaatan tenaga nuklir berbeban 3 kg. Lengan atas membentuk sudut 18, lengan bawah membentuk sudut 45, pergelangan tangan membentuk sudut 80, leher membentuk sudut 12 dan batang tubuh membentuk sudut 22. Aktivitas kerja pada stasiun kerja 2 (ruang kerja pengawas radiasi pertama) yaitu : 4 Jurnal Teknik Industri Universitas Mercu Buana Dwi Susanti
5 No Nama Umur Masa Kerja Tinggi 1 Nardi 38 Thn 10 Thn 165 Cm 2 Tiar Fridianto 32 Thn 7 Thn 165 Cm 3 Nugraha Santosa Dwi 30 Thn 4 Thn 165 Cm 4 Supriatno 27 Thn 3 Thn 168 Cm 5 Dwi Susanti 27 Thn 3 Thn 165 Cm Gambar 4.4 Elemen Aktivitas Pemrosesan Dokumen Pemrosesan dilakukan di ruang kerja pengawas radiasi pertama dengan postur duduk, Kursi dapat diatur ketinggian ke meja untuk kenyamanan, lebar meja adalah 60 cm dan panjang adalah 143 cm. Lengan atas membentuk sudut 20, lengan bawah membentuk sudut 110, pergelangan tangan membentuk sudut 30, leher pada posisi netral (0 ) dan batang tubuh membentuk sudut Kuesioner NBM Pada Pengawas Radiasi Pertama di SDPFPI- DPFRZR-BAPETEN Lokasi penyebaran kuesioner di SDPFPI- DPFRZR-BAPETEN lantai 3 gedung B BAPETEN Jalan Gajah Mada No. 8 Jakarta Pusat. Proses penyebaran kuesioner dilakukan dengan memberikan langsung kuesioner NBM ke pengawas radiasi pertama setelah responden selesai melakukan aktivitas kerja yaitu pada jam WIB untuk hari Senin Kamis dan jam WIB untuk hari Jumat antara tanggal 17 Mei 2013 sampai dengan tanggal 12 Juni Data pengawas radiasi pertama di SDPFPI- DPFRZR-BAPETEN dapat dilihat pada tabel 4.1 dan pengamatan dari kuesioner NBM pada pengawas radiasi pertama tanggal 17 Mei 2013 dapat dilihat pada tabel 4.2 dengan gambar histogramnya dapat dilihat pada gambar 4.5. Tabel 4.1 Data Pengawas Radiasi Pertama Tabel 4.2 Pengamatan Tanggal 17 Mei 2013 No Jenis Keluhan Ya (orang) Tidak (orang) 1 Keluhan kaku di leher Keluhan pada bahu kiri Keluhan pada bahu kanan Keluhan pada lengan atas kiri Keluhan pada lengan atas kanan 6 Keluhan pada lengan bawah kiri 7 Keluhan pada lengan bawah kanan Keluhan pada tangan kiri Keluhan pada tangan kanan Keluhan pada punggung Keluhan pada pinggang 5 0 Gambar 4.5 Histogram Kuesioner NBM Tanggal 17 Mei Pengolahan Data Pengolahan data yang dilakukan meliputi penilaian postur kerja pengawas radiasi pertama pada stasiun kerja 1 dan 2 dengan metode RULA dan pengamatan keluhan melalui kuesioner NBM Pada Stasiun Kerja 1 (Loket DPFRZR) diantaranya : 5 Jurnal Teknik Industri Universitas Mercu Buana Dwi Susanti
6 A. Penilaian Postur Kerja Pengawas Radiasi Pertama Pada Saat Peregistrasian Dokumen a. Postur tubuh Grup A Postur tubuh bagian lengan atas Lengan atas membentuk sudut 50 diberi skor 3 Postur tubuh bagian lengan bawah Lengan bawah membentuk sudut 110 skornya 2 Postur tubuh bagian pergelangan tangan Sudut pergelangan tangan 40 diberi skor 3 3. Putaran pergelangan tangan Putaran pergelangan tangan berada di garis tengah dengan skor 1 Skor postur kerja Grup A adalah = 4 Skor aktivitas Postur statik, satu atau lebih bagian tubuh Total skor untuk Grup A adalah 4+1+0= 5 b. Postur tubuh Grup B Postur tubuh bagian leher Leher membentuk sudut 11 diberi skor 2 Postur tubuh bagian batang tubuh Batang tubuh membentuk sudut 15 skor 2 Postur tubuh bagian kaki Kaki posisi normal/seimbang diberi skor 1 Skor postur tubuh Grup B adalah = 2 Skor aktivitas Total skor untuk Grup B adalah 2+1+0=3 Total akhir skor Grup C adalah 4. Berdasarkan skor tersebut, maka level resiko dari aktivitas peregistrasian nuklir/ketetapan persetujuan dengan postur duduk berada pada kategori level kecil dan diperlukan tindakan perbaikan postur kerja beberapa waktu ke depan. B. Penilaian Postur Kerja Pengawas Radiasi Pertama Pada Saat Penstempelan Dokumen a. Postur tubuh Grup A Postur tubuh bagian lengan atas Lengan atas membentuk sudut 55 dan bahu naik diberi skor = 4 Postur tubuh bagian lengan bawah Lengan bawah membentuk sudut 105 skornya 2 Postur tubuh bagian pergelangan tangan Sudut pergelangan tangan 45 diberi skor 3 Putaran pergelangan tangan Putaran pergelangan tangan berada pada atau dekat dari putaran diberi skor 2 Skor postur kerja Grup A adalah = 5 Total skor untuk Grup A adalah 5+1+0= 6 b. Postur tubuh Grup B Postur tubuh bagian leher Leher membentuk sudut 18 diberi skor 2 Postur tubuh bagian batang tubuh Batang tubuh membentuk sudut 40 skor 3 Postur tubuh bagian kaki (legs) Kaki posisi normal/seimbang diberi skor 1 Skor postur tubuh grup B adalah = 4 Total skor untuk Grup B adalah 4+1+0= 5 Total akhir skor Grup C adalah 6. Berdasarkan skor tersebut, maka level resiko dari aktivitas penstempelan dokumen nuklir/ketetapan persetujuan dengan postur duduk berada pada kategori level sedang dan diperlukan tindakan perbaikan postur kerja dalam waktu dekat. C. Penilaian Postur Kerja Pengawas Radiasi Pertama dengan Postur Berdiri Pada Saat Pengangkutan Dokumen Permohonan Izin Pemanfaatan Tenaga Nuklir/ketetapan persetujuan persetujuan ke Ruang Kasubdit a. Postur tubuh Grup A Postur tubuh bagian lengan atas Lengan atas membentuk sudut 18 skornya 2 Postur tubuh bagian lengan bawah Lengan bawah membentuk sudut 45 skornya 2 Postur tubuh bagian pergelangan tangan Sudut pergelangan tangan 80 skornya 3 Putaran pergelangan tangan 6 Jurnal Teknik Industri Universitas Mercu Buana Dwi Susanti
7 Putaran pergelangan tangan berada di garis tengah dengan skor 1 Skor postur tubuh Grup A adalah = 3. Beban 3 Kg, berselang diberi skor 1 Total skor untuk Grup A adalah 3+1+1= 5 b. Postur tubuh Grup B Postur tubuh bagian leher Leher membentuk sudut 12 diberi skor 2 Postur tubuh bagian batang tubuh Batang tubuh membentuk sudut 22 skorn 3 Postur tubuh bagian kaki Kaki posisi normal/seimbang skornya 1 Skor postur tubuh grup B adalah = 4. Beban 3 Kg, berselang diberi skor 1 Total skor untuk Grup B adalah 4+1+1= 6 Total skor akhir Grup C adalah 7. Berdasarkan skor tersebut, maka level resiko dari aktivitas pengangkutan dokumen nuklir/ketetapan persetujuan ke ruang kasubdit dengan postur berdiri berada pada kategori level tinggi dan diperlukan tindakan perbaikan postur kerja sekarang juga Pada Stasiun Kerja 2 (Ruang Kerja Pengawas Radiasi Pertama) Penilaian Postur Kerja Pengawas Radiasi Pertama dengan Postur Duduk Pada Saat Pemrosesan Dokumen a. Postur tubuh Grup A Postur tubuh bagian lengan atas Lengan atas membentuk sudut 20 dan lengan didukung/tumpuan skornya 2 1 = 1 Postur tubuh bagian lengan bawah Lengan bawah membentuk sudut 110 skornya 2 Postur tubuh bagian pergelangan tangan Sudut pergelangan tangan 30 skornya 3 Putaran pergelangan tangan Putaran pergelangan tangan berada di garis tengah dengan skor 1 Skor postur tubuh Grup A adalah = 3 Total skor untuk Grup A adalah 3+1+0= 4 b. Postur tubuh Grup B Postur tubuh bagian leher Leher pada posisi netral (0 ) skornya 1 Postur tubuh bagian batang tubuh Batang tubuh membentuk sudut 25 skor 3 Postur tubuh bagian kaki Kaki posisi normal/seimbang diberi skor 1 Skor postur tubuh Grup B adalah = 3. Total skor untuk Grup B adalah 3+1+0= 4 Total skor akhir Grup C adalah 4. Berdasarkan skor tersebut, maka level resiko dari aktivitas pemrosesan izin pemanfaatan tenaga nuklir/ketetapan persetujuan dengan postur duduk berada pada kategori level kecil dan diperlukan tindakan perbaikan postur kerja beberapa waktu ke depan Hasil Pengamatan Dari Kuesioner NBM Pengolahan data pengamatan keluhan melalui kuesioner NBM, didapatkan mean untuk keluhan sebagai berikut. Keluhan kaku di leher = ( ) / (18 x 5) = 69/90 = = % Untuk hasil mean keluhan pada bagian dapat dilihat pada tabel 4.3 dan histogramnya dapat dilihat pada gambar 4.6. Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Tanggal 17 Mei - 12 Juni 2013 No Jenis Keluhan Mean (%) 1 Keluhan kaku di leher Keluhan pada bahu kiri Keluhan pada bahu kanan Keluhan pada lengan atas kiri Keluhan pada lengan atas kanan Keluhan pada lengan bawah kiri Keluhan pada lengan bawah kanan Keluhan pada tangan kiri Keluhan pada tangan kanan Keluhan pada punggung Keluhan pada pinggang Jurnal Teknik Industri Universitas Mercu Buana Dwi Susanti
8 Tabel 5.2 Hasil Pengamatan Tanggal 17 Mei 12 Juni 2013 No Gambar 4.6 Histogram Kuesioner NBM Tanggal 17 Mei 12 Juni 2013 V. HASIL DAN ANALISA 5.1 Hasil A. Penilaian Postur Kerja Berdasarkan Metode RULA Hasil pengolahan data postur kerja pengawas radiasi pertama di SDPFPI-DPFRZR- BAPETEN dengan metode RULA, dapat dilihat pada tabel 5.1. Tabel 5.1 Hasil Pengolahan Postur Kerja dengan Metode RULA Aktivitas Kerja Skor Akhir 1 Peregistrasian dokumen 4 2 Penstempelan dokumen 6 3 Pengangkutan dokumen 7 4 Pemrosesan dokumen 4 Metode RULA Level Resiko & Tindakan Level kecil dan diperlukan tindakan perbaikan postur kerja beberapa waktu ke depan Level sedang dan diperlukan tindakan perbaikan postur kerja dalam waktu dekat Level tinggi dan diperlukan tindakan perbaikan postur kerja sekarang juga Level kecil dan diperlukan tindakan perbaikan postur kerja beberapa waktu ke depan B. Pengamatan Kuesioner NBM Hasil pengamatan kuesioner NBM dari tanggal 17 Mei 12 Juni 2013 terhadap pengawas radiasi pertama di SDPFPI- DPFRZR-BAPETEN yang merasakan keluhan, dapat dilihat pada Tabel 5.2. No Jenis Keluhan Mean (%) 1 Keluhan kaku di leher Keluhan pada bahu kiri Keluhan pada bahu kanan Keluhan pada lengan atas kiri Keluhan pada lengan atas kanan Keluhan pada lengan bawah kiri Keluhan pada lengan bawah kanan Keluhan pada tangan kiri Keluhan pada tangan kanan Keluhan pada punggung Keluhan pada pinggang Analisa A. Penilaian Postur Kerja Berdasarkan Metode RULA Skor akhir untuk aktivitas pengangkutan dokumen permohonan izin pemanfaatan tenaga nuklir/ketetapan persetujuan ke ruang kasubdit dengan postur berdiri adalah 7. Berdasarkan skor tersebut, maka level resiko dari aktivitas pengangkutan dokumen nuklir/ketetapan persetujuan ke ruang kasubdit dengan postur berdiri berada pada kategori level tinggi dan diperlukan tindakan perbaikan postur kerja sekarang juga. Hal ini disebabkan karena pengawas radiasi pertama melakukan perubahan postur kerja untuk mengangkut dokumen dengan beban 3 kg dan jarak dari loket ke ruang Kasubdit sejauh 20 m, sehingga lengan atas membentuk sudut 18, lengan bawah membentuk sudut 45, pergelangan tangan membentuk sudut 80, leher membentuk sudut 12 dan batang tubuh membentuk sudut 22. Untuk mengurangi level resiko tersebut, maka SDPFPI-DPFRZR-BAPETEN harus menyediakan personil lainnya yang hanya bertugas mengangkut dengan alat bantu (meja dorong) atau dengan menerima dokumen persyaratan tersebut hanya dalam bentuk softfile. Sesuai usulan tersebut di atas kemudian dinilai kembali dengan metode RULA untuk mengetahui apakah usulan tersebut lebih baik atau tidak. Hasil penilaian postur kerja usulan dengan menggunakan metode RULA dapat dilihat pada Tabel Jurnal Teknik Industri Universitas Mercu Buana Dwi Susanti
9 Tabel 5.3 Hasil Penilaian Postur Kerja Usulan No Bagian Tubuh Skor Skor Akhir 1 Lengan atas membentuk sudut 18 2 Lengan bawah membentuk sudut 45 3 Pergelangan tangan membentuk 15 4 Putaran pergelangan tangan berada di garis tengah 5 Penambahan skor aktivitas (postur statik, satu atau lebih bagian tubuh statis/diam) 6 Penambahan skor beban < 2 Kg (berselang) 7 Leher membentuk sudut 12 8 Batang tubuh membentuk sudut 22 9 Kaki berada pada posisi seimbang 10 Penambahan skor aktivitas (postur statik, satu atau lebih bagian tubuh statis/diam) 11 Penambahan skor beban < 2 Kg (berselang) = 4 (skor A) = 5 (skor B) Total Skor Pada postur kerja sebelumnya yaitu postur kerja aktual seperti yang dapat dilihat pada Gambar 4.4, kesimpulan yang didapat adalah bahwa postur kerja perlu diperbaiki sekarang juga dengan skor 7 (level resiko tinggi). Sedangkan untuk postur kerja usulan seperti yang dapat dilihat pada Tabel 5.3, didapat kesimpulan bahwa postur kerja perlu diperbaiki dalam waktu dekat atau memiliki resiko sedang dengan skor 5. Hal ini menunjukkan bahwa postur kerja usulan lebih baik daripada postur kerja aktual. B. Pengamatan Kuesioner NBM Keluhanpada pinggang yang dirasakan pengawas radiasi pertama dengan persentase sebesar %. Keluhan pada pinggang paling banyak yang dirasakan responden akibat posisi duduk dalam waktu lama dan adanya penekanan pada punggung. 5 Untuk mengurangi keluhan pada pinggang akibat aktivitas kerja, maka pengawas radiasi pertama dianjurkan untuk tidak mengangkut dokumen terlalu berat dengan posisi membungkuk, tidak berada pada posisi sama (duduk) dalam waktu lama dan mengusahakan untuk melakukan peregangan / relaksasi badan. VI. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 KESIMPULAN Berdasarkan tujuan dari penelitian ini, maka kesimpulan yang dihasilkan adalah sebagai berikut : Penilaian postur kerja yang tidak alamiah dengan menggunakan metode RULA pada pengawas radiasi pertama SDPFPI-DPFRZR-BAPETEN dengan skor akhir 7 (kategori level tinggi) dan diperlukan tindakan perbaikan postur kerja sekarang juga yaitu ketika aktivitas pengangkutan dokumen nuklir/ketetapan persetujuan ke ruang kasubdit dengan postur berdiri. Pengamatan keluhan kaku pada tubuh bagian atas pengawas radiasi pertama SDPFPI-DPFRZR-BAPETEN setelah melakukan aktivitas kerja dengan kuesioner NBM yaitu keluhan pada pinggang paling banyak dirasakan dengan persentase sebesar %. Memberikan usulan ke SDPFPI- DPFRZR-BAPETEN agar menyediakan personil lain yang hanya bertugas mengangkut dokumen nuklir/ketetapan persetujuan dengan alat bantu (meja dorong) atau dengan menerima dokumen persyaratan tersebut hanya dalam bentuk softfile supaya keluhan pada tubuh bagian atas (khususnya pinggang) pengawas radiasi pertama dapat diminimalisir. 6.2 SARAN Berikut ini adalah saran yang dapat diberikan kepada pihak perusahaan berkaitan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan, diantaranya : Untuk mengadakan pendidikan dan pelatihan mengenai keselamatan dan kesehatan kerja yang didalamnya 9 Jurnal Teknik Industri Universitas Mercu Buana Dwi Susanti
10 terdapat materi mengenai ergonomi kantor secara berkala. Untuk membuat standar kebeterimaan dokumen permohonan izin pemanfaatan tenaga nuklir/ketetapan persetujuan dalam bentuk softfile. Untuk mengadakan barang milik negara yang bernilai ergonomis, misalnya pengadaan meja, kursi dan komputer (keyboard). Pekerja di PT. Asaba Industry, UNDIP, III (2). pp ISSN , Semarang, http: //www. Chalisbrotherengineering.blogpot.com/2009/12/postur -kerja.html diakses 22 April =page&pagename=profile_ind VII. DAFTAR PUSTAKA Chaffin, D. & Andersson, G., Occupational Biomechanics, John Wiley & Sons, Kanada, Kroemer, K., et al, Ergonomics How to Design For Ease and Efficiency, Prentice Hall, New Jersey, McAtamney, L. & Corlett, E.N., RULA : a survey method for the investigation of work-related upper limb disorders, Applied Ergonomics, 24, 91-99, University of Nottingham, England, Wickens, et al, An Introduction to Human Factors Engineering, Pearson Education, New Jersey, Staf SDPFPI, et al, Instruksi Kerja Pengawas Radiasi Pertama, DPFRZR BAPETEN, Jakarta, Tri Pujadi, et al, Aplikasi Sistem Informasi K3 Dengan Metode RULA Dan NIOSH, Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi, SNATI, Yogyakarta, Farida Ariani, Analisis Postur Kerja Dalam Sistem Manusia Mesin Untuk Mengurangi Fatigue Akibat Kerja Pada Bagian Air Traffic Control (ATC) di PT. Angkasa Pura II Polonia Medan, Jurnal Dinamis Vol. II, No. 6, Januari 2010, ISSN , Staff Pengajar Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik USU, Medan, Fitri Agustina, Arief Maulana, Analisis Postur Kerja Dengan Tinjauan Ergonomi di Industri Batik Madura, Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan, Volume 1, No. 3 September 2012 Halaman , Universitas Trunojoyo, Tri Wulandari S. Dewayana, et al, Identifikasi Resiko Ergonomi Pada 10 Jurnal Teknik Industri Universitas Mercu Buana Dwi Susanti
DAFTAR PUSTAKA. Chaffin, D. & Andersson, G., Occupational Biomechanics, John Wiley & Sons, Kanada, 2004.
DAFTAR PUSTAKA Chaffin, D. & Andersson, G., Occupational Biomechanics, John Wiley & Sons, Kanada, 2004. Kroemer, K., et al, Ergonomics How to Design For Ease and Efficiency, Prentice Hall, New Jersey,
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN ANALISA
BAB V HASIL DAN ANALISA 5.1 Hasil A. Penilaian Postur Kerja Berdasarkan Metode RULA Hasil pengolahan data postur kerja pengawas radiasi pertama di SDPFPI- DPFRZR-BAPETEN dengan metode RULA, dapat dilihat
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. Analisa Postur Kerja Dengan Metode Rapid Upper Limb Assessment (RULA) (Studi Kasus : Pengawas Radiasi Pertama di SDPFPI-DPFRZR-BAPETEN)
TUGAS AKHIR Analisa Postur Kerja Dengan Metode Rapid Upper Limb Assessment (RULA) (Studi Kasus : Pengawas Radiasi Pertama di SDPFPI-DPFRZR-BAPETEN) Diajukan guna melengkapi sebagian syarat Dalam mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut antara lain adalah hardware, operator, software, lingkungan fisik dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem kerja merupakan suatu gabungan dari beberapa atau seluruh komponen kerja yang saling berinteraksi satu dengan lain, dimana komponen-komponen tersebut
Lebih terperinciANALISA POSTUR DENGAN METODE RULA UNTUK KERJA ADMINISTRASI
ISSN: 40-33 ANALISA POSTUR DENGAN METODE RULA UNTUK KERJA ADMINISTRASI Torik Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana Jl. Raya Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta 650 E-mail:
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGAJUAN... ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. KATA PENGANTAR... iv. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGAJUAN... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... xiii INTISARI... xiv ABSTRACT...
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian adalah tata cara yang terperinci mengenai tahap-tahap melakukan sebuah penelitian. Metodologi penelitian pada penelitian ini
Lebih terperinciANALISIS PERBAIKAN POSTUR KERJA DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI PADA HOME INDUSTRY JKS SNACK & CATERING DI SERANG-BANTEN
Journal Industrial Manufacturing Vol. 3, No. 1, Januari 2018, pp. 51-56 P-ISSN: 2502-4582, E-ISSN: 2580-3794 ANALISIS PERBAIKAN POSTUR KERJA DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI PADA HOME INDUSTRY JKS SNACK & CATERING
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Untuk mendapatkan gambaran tentang langkah-langkah pendekatan yang dilakukan untuk memcahkan masalah dalam penelitian ini, maka dalam bab ini akan dijelaskan secara terperinci
Lebih terperinciJurnal Dinamis Vol. II, No. 6, Januari 2010 ISSN
ANALISIS POSTUR KERJA DALAM SISTEM MANUSIA MESIN UNTUK MENGURANGI FATIGUE AKIBAT KERJA PADA BAGIAN AIR TRAFFIC CONTROL (ATC) DI PT. ANGKASA PURA II POLONIA MEDAN Farida Ariani Staff Pengajar Departemen
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Biomekanika Kerja Pada subbab ini berisi mengenai definisi biomekanika kerja menurut beberapa ahli, biomekanika kerja dan disiplin ilmu lainnya, manfaat disiplin ilmu biomekanika
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini terfokus pada lingkungan kerja saat ini dan data antropometri yang dibutuhkan untuk perancangan
Lebih terperinciSeminar Nasional IENACO 2016 ISSN: DESAIN ALAT BANTU PADA AKTIVITAS PENUANGAN MATERIAL KEDALAM MESIN PENCAMPUR DI PT ABC DENGAN METODE REBA
DESAIN ALAT BANTU PADA AKTIVITAS PENUANGAN MATERIAL KEDALAM MESIN PENCAMPUR DI PT ABC DENGAN METODE REBA Etika Muslimah 1*, Dwi Ari Wibowo 2 1,2 Jurusan Teknik Industri, Universitas Muhammadiyah Surakarta
Lebih terperinciANALISA ERGONOMI PADA POSTUR KERJA OPERATOR PAKAN AYAM MENGGUNAKAN METODE RAPID UPPER LIMB ASSESMENT (RULA) DI PT. X. Abstrak
ANALISA ERGONOMI PADA POSTUR KERJA OPERATOR PAKAN AYAM MENGGUNAKAN METODE RAPID UPPER LIMB ASSESMENT (RULA) DI PT. X Krishna Tri Sanjaya 1 Staf Pengajar, Universitas PGRI Ronggolawe, Tuban krishnasanjaya@yahoo.com
Lebih terperinciGambar 3.1 Metodologi Penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan tahapan-tahapan dan langkah-langkah yang akan di lewati dalam melakukan penelitian. Metodologi penelitian ini akan membantu menyelesaikan penelitian
Lebih terperinciEVALUASI FASILITAS KERJA BAGIAN FINISHING PERUSAHAAN MEUBEL DENGAN METODE RAPID UPPER LIMB ASSESSMENT (RULA)
EVALUASI FASILITAS KERJA BAGIAN FINISHING PERUSAHAAN MEUBEL DENGAN METODE RAPID UPPER LIMB ASSESSMENT (RULA) Indah Pratiwi Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. Ahmad Yani Tromol
Lebih terperinciMetode REBA Untuk Pencegahan Musculoskeletal Disorder Tenaga Kerja
https://doi.org/10.22219/jtiumm.vol18.no1.19-28 Metode REBA Untuk Pencegahan Musculoskeletal Disorder Tenaga Kerja Dian Palupi Restuputri, M. Lukman, Wibisono Teknik Industri, Teknik, Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciPerbaikan Postur Kerja dengan Pendekatan Metode RULA dan NIOSH di Bagian Produksi Mixer
Jurnal Teknik Industri, Vol., No., Maret 0, pp.77-8 ISSN 0-95X Perbaikan Postur Kerja dengan Pendekatan Metode RULA dan NIOSH di Bagian Produksi Mixer Saepul Bahri, Ja far Salim, Wahyu Susihono,, JurusanTeknik
Lebih terperinciAnalisis Postur Kerja dengan Rapid Entire Body Assesment (REBA) di Industri Pengolahan Tempe
Analisis Postur Kerja dengan Rapid Entire Body Assesment (REBA) di Industri Pengolahan Tempe Farida Ariani 1), Ikhsan Siregar 2), Indah Rizkya Tarigan 3), dan Anizar 4) 1) Departemen Teknik Mesin, Fakultas
Lebih terperinciProgram Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Universitas Telkom
USULAN PERBAIKAN SPESIFIKASI ALAT BANTU DI STASIUN KERJA PENGIKISAN ALAT CAP DENGAN MENGGUNAKAN METODE (RULA) RAPID UPPER LIMB ASSESSMENT (STUDI KASUS RUMAH BATIK KOMAR) Yuvie Mutiarasari 1, Rino Andias
Lebih terperinciANALISA DAN PERANCANGAN ULANG PROSEDUR KERJA PENCETAKAN PAVING YANG ERGONOMIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE RULA
ANALISA DAN PERANCANGAN ULANG PROSEDUR KERJA PENCETAKAN PAVING YANG ERGONOMIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE RULA Studi Kasus : UD. Dhiana Kali Ampo Batu - Malang Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan
Lebih terperinciAnalisis Risiko Manual Handling pada Pekerja PT. XYZ
Analisis Risiko Manual Handling pada Pekerja PT. XYZ Cita Anugrah Adi Prakosa 1), Pringgo Widyo Laksono 2) 1,2) Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret Surakarta 2) Laboratorium
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: a. Meja dan Kursi yang dirancang terbukti menurunkan keluhan kedua operator
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Egonomi Ergonomi atau ergonomis berasal dari kata Yunani yaitu Ergo yang berarti kerja dan Nomos yang berarti hukum. Ergonomi dapat didefenisikan sebagai studi tentang aspek-aspek
Lebih terperinciPerkapalan Negeri Surabaya, Surabaya Abstrak
Analisis Tingkat Risiko Cedera MSDs pada Pekerjaan Manual Material Handling dengan Metode REBA dan RULA pada Pekerjaan Area Produksi Butiran PT. Petrokimia Kayaku Reza Rashad Ardiliansyah 1*, Lukman Handoko
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Ergonomi Ergonomi berasal dari kata Yunani yaitu Ergo, yang berarti kerja, dan Nomos yang berarti hukum. Dengan demikian ergonomi dimaksudkan sebagai disiplin keilmuwan
Lebih terperinci1 Pedahuluan. Malikussaleh Industrial Engineering Journal Vol.5 No.1 (2016) 4-10 ISSN X
Malikussaleh Industrial Engineering Journal Vol.5 No.1 (2016) 4-10 ISSN 2302 934X Ergonomic and Work System Analisis Pemindahan Material Secara Manual Pada Pekerja Pengangkut Kayu Dengan Menggunakan Metode
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD Satria merupakan usaha kecil menengah yang bergerak di bidang produksi linggis. Usaha ini dikelola secara turun menurun yang didirikan pada tahun
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Penelitian merupakan serangkaian aktivitas merumuskan, mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan menarik suatu kesimpulan dari suatu permasalahan yang dijadikan objek
Lebih terperinciCut Ita Erliana dan Ruchmana Romauli Rajagukguk. Lhokseumawe Aceh Abstrak
ANALISA POSTUR KERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE RAPPID UPPER LIMB ASSESSMENT (RULA) PADA PEKERJA BAGIAN MOTHER PLANT DEPARTEMEN NURSERY PT. TOBA PULP LESTARI, TBK PORSEA Cut Ita Erliana dan Ruchmana Romauli
Lebih terperinciBAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL
BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL Bab ini berisi analisis dan interpretasi hasil berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya. Analisis dan interpretasi hasil bertujuan untuk menjelaskan hasil dari
Lebih terperinciEvaluasi Postur Kerja Operator Pengangkatan Pada Distributor Minuman Kemasan ABSTRAK
Evaluasi Postur Kerja Operator Pengangkatan Pada Distributor Minuman Kemasan Ery Suhendri¹, Ade Sri Mariawati²,Ani Umiyati³ ¹ ² ³ Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa erysuhendri@yahoo.com¹,adesri77@gmail.com²,
Lebih terperinciABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Perusahaan Nai Shoes Collection merupakan home industry yang bergerak di bidang industri sepatu safety dan sepatu boot yang berlokasi di Jl. Cibaduyut Raya Gang Eteh Umi RT. 2 RW 1 kota Bandung.
Lebih terperinciPerbaikan Postur Kerja Dengan Menggunakan Metode RULA (Rapid Upper Limb Assesment) Di CV.XYZ
Perbaikan Postur Kerja Dengan Menggunakan Metode RULA (Rapid Upper Limb Assesment) Di CV.XYZ Tri Yanuar 1, Yayan Harry Yadi 2, Ade Sri Mariawati 3 1, 2, 3 Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng
Lebih terperinciDAFTAR ISI. vii. Unisba.Repository.ac.id
DAFTAR ISI ABSTRAK... i ABSTRACT... ii AYAT AL-QURAN... iii PEDOMAN PENGGUNAAN TUGAS AKHIR... iv KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xv DAFTAR
Lebih terperinciMODUL 10 REBA. 1. Video postur kerja operator perakitan
MODUL 10 REBA 1. Deskripsi Rapid Entire Body Assessment (REBA) merupakan metode yang dikembangkan dalam bidang ergonomic dan dapat digunakan secara cepat untuk menilai postur kerja seorang operator. Berdasarkan
Lebih terperinci19/03/2013. Apa Itu RULA? Contoh RULA Worksheet. Klasifikasi Skor RULA. Penghitungan Skor RULA. Contoh Kasus
Winda Halim, ST., MT IE-402 Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi 2 Jurusan Teknik Industri Fakutas Teknik Universitas Kristen Maranatha Apa Itu RULA? Contoh RULA Worksheet Klasifikasi Skor RULA Penghitungan
Lebih terperinciAnalisis Sistem Kerja Sortasi Biji Kopi Dengan Menggunakan Pendekatan Ergonomi Di CV. Kopi Tunah Kolak Jaya
Malikussaleh Industrial Engineering Journal Vol.4 No.1 (2015) 11-16 ISSN 2302 934X Ergonomic and Work System Analisis Sistem Kerja Sortasi Biji Kopi Dengan Menggunakan Pendekatan Ergonomi Di CV. Kopi Tunah
Lebih terperinciPENILAIAN POSTUR OPERATOR DAN PERBAIKAN SISTEM KERJA DENGAN METODE RULA DAN REBA (STUDI KASUS)
PENILAIAN POSTUR OPERATOR DAN PERBAIKAN SISTEM KERJA DENGAN METODE RULA DAN REBA (STUDI KASUS) Rizki Wahyuniardi *), Dhia Malika Reyhanandar Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciIDENTIFIKASI POSTUR KERJA SECARA ERGONOMI UNTUK MENGHINDARI MUSCULOSKELETAL DISORDERS
IDENTIFIKASI POSTUR KERJA SECARA ERGONOMI UNTUK MENGHINDARI MUSCULOSKELETAL DISORDERS Meri Andriani Universitas Samudra, Jl. Meurandeh Prodi Teknik Industri. Email: meri_zulham@yahoo.com Abstrak Postur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Postur tubuh yang tidak seimbang dan berlangsung dalam jangka waktu lama dapat mengakibatkan stress pada bagian tubuh tertentu, yang biasa disebut dengan postural
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini dibahas teori-teori yang digunakan sebagai landasan dan dasar pemikiran yang mendukung analisis dan pemecahan permasalahan dalam penelitian ini. 2.1 Kajian Ergonomi
Lebih terperinciPOSTUR KERJA. 1. Video postur kerja operator perakitan 2. Foto hasil screencapture postur kerja
A. Deskripsi POSTUR KERJA Rapid Entire Body Assessment (REBA) merupakan metode yang dikembangkan dalam bidang ergonomi dan dapat digunakan secara cepat untuk menilai postur kerja seorang operator. Rapid
Lebih terperinciANALISIS PERBAIKAN POSTUR KERJA OPERATOR MENGGUNAKAN METODE RULA UNTUK MENGURANGI RESIKO MUSCULOSKELETAL DISORDERS
ANALISIS PERBAIKAN POSTUR KERJA OPERATOR MENGGUNAKAN METODE RULA UNTUK MENGURANGI RESIKO MUSCULOSKELETAL DISORDERS (Studi Kasus pada Bagian Bad Stock Warehouse PT. X Surabaya) ANALYSIS IMPROVEMENT OF OPERATOR
Lebih terperinciPERANCANGAN STASIUN KERJA PEMBUATAN KULIT MOCHI DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI
PERANCANGAN STASIUN KERJA PEMBUATAN KULIT MOCHI DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI Silvi Ariyanti 1 1 Program Studi Teknik Industri Universitas Mercubuana Email: ariyantisilvi41@gmail.com ABSTRAK Pada industri
Lebih terperinciAnalisis Postur Kerja dengan Metode REBA untuk Mengurangi Resiko Cedera pada Operator Mesin Binding di PT. Solo Murni Boyolali
Analisis Postur Kerja dengan Metode REBA untuk Mengurangi Resiko Cedera pada Operator Mesin Binding di PT. Solo Murni Boyolali Alfian Destha Joanda *1) dan Bambang Suhardi *2) 1,2) Program Pascasarjana
Lebih terperinciKAJIAN POSTUR KERJA PADA PENGRAJIN TENUN SONGKET PANDAI SIKEK
KAJIAN POSTUR KERJA PADA PENGRAJIN TENUN SONGKET PANDAI SIKEK Dessi Mufti 1, Eva Suryani 2 dan Novia Sari 3 Abstract: Working position of Songket workers at Tenunan Antik Pusako Minang Pandai Sikek were
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan 1. Alternatif yang dipilih untuk perancangan alat pilin tampar pandan menggunakan alternatif 3 dengan biaya pembuatan alat Rp 911.000,00 2. Setelah dianalisis
Lebih terperinciGambar 3. 1 Flowchart Penelitian
BAB III METOLOGI PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Metodologi penelitian berkaitan dengan prosedur, alat, metode serta desain penelitian yang dipergunakan di dalam melaksanakan penelitian. Tahapan proses
Lebih terperinciRAPID UPPER LIMB ASSESSMENT (RULA)
RAPID UPPER LIMB ASSESSMENT (RULA) A. TUJUAN PRAKTIKUM 1. Mampu merancang metode kerja berdasarkan pada prinsip-prinsip biomekanika. 2. Mengetahui postur kerja yang baik menurut prinsip-prinsip RULA. 3.
Lebih terperinciPerancangan Alat Bantu Pemasangan Stiker Gitar untuk Mengurangi Keluhan dan Memperbaiki Postur Kerja di Tarjo Guitar Sukoharjo
Performa (2011) Vol. 10, No. 2: 119-130 Perancangan Alat Bantu Pemasangan Stiker Gitar untuk Mengurangi Keluhan dan Memperbaiki Postur Kerja di Tarjo Guitar Sukoharjo Maria Puspita Sari, Rahmaniyah Dwi
Lebih terperinciPerbaikan Fasilitas Kerja pada Stasiun Kerja Jahit di Home Industry Konveksi Permata
Prosiding Teknik Industri ISSN: 2460-6502 Perbaikan Fasilitas Kerja pada Stasiun Kerja Jahit di Home Industry Konveksi Permata Working Facilities Improvements on a Sewing Work Station in Konveksi Permata
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Data dan Informasi Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Kota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Februari Maret 2016. Penelitian
Lebih terperinciMetode dan Pengukuran Kerja
Metode dan Pengukuran Kerja Mengadaptasi pekerjaan, stasiun kerja, peralatan dan mesin agar cocok dengan pekerja mengurangi stress fisik pada badan pekerja dan mengurangi resiko cacat kerja yang berhubungan
Lebih terperinciSeminar Nasional IENACO 2016 ISSN: PERANCANGAN ALAT BANTU PENGAMBILAN SAMPEL PADA ROAD TANK PT PERTAMINA EP CEPU
PERANCANGAN ALAT BANTU PENGAMBILAN SAMPEL PADA ROAD TANK PT PERTAMINA EP CEPU Ratnanto Fitriadi 1*, Dini Hapsari 2 1,2 Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta 1 PUSLOGIN (Pusat Studi
Lebih terperinciUSULAN RANCANGAN FASILITAS KERJA PADA STASIUN PEMOTONGAN DAUN PANDAN UNTUK MENGURANGI RESIKO MUSCULOSKELETAL DISORDERS DI CV XYZ
USULAN RANCANGAN FASILITAS KERJA PADA STASIUN PEMOTONGAN DAUN PANDAN UNTUK MENGURANGI RESIKO MUSCULOSKELETAL DISORDERS DI CV XYZ Muhammad Zein Anwar 1, Abdul Rahim Matondang 2, Anizar 3 Departemen Teknik
Lebih terperinciAnalisa Postur Kerja Menggunakan Metode OWAS dan RULA
https://doi.org/10.22219/jtiumm.vol18.no1.43-54 Analisa Postur Kerja Menggunakan Metode OWAS dan RULA Alfin Nur Bintang *, Shanty Kusuma Dewi Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciNovena Ayu Parasti, Chandra Dewi K., DM. Ratna Tungga Dewa
ANALISIS POSTUR KERJA PADA INDUSTRI GERABAH Novena Ayu Parasti, Chandra Dewi K., DM. Ratna Tungga Dewa PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI, FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA, Jln.
Lebih terperinciLampiran 1. Format Standard Nordic Quetionnaire
Lampiran 1. Format Standard Nordic Quetionnaire A. DATA RESPONDEN Nama : Usia : Jenis Kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan Status Pernikahan : Berat Badan Tinggi Badan : kg : cm Tangan dominan : a. Kanan
Lebih terperinciLAMPIRAN Kajian risiko cummulative..., Dieta Febriyanti, FKM UI, 2008 Universitas Indonesia
LAMPIRAN RULA Employee Assessment Worksheet based on RULA: a survey method for the investigation of work-related upper limb disorders, McAtamney & Corlett, Applied Ergonomics 1993, 24(2), 91-99 A. Arm
Lebih terperinciUSULAN PERANCANGAN ALAT BANTU YANG ERGONOMIS UNTUK MENGEFISIENSIKAN PENGGANTIAN BATERAI FORKLIFT DI PT LINFOX LOGISTICS INDONESIA BEKASI
USULAN PERANCANGAN ALAT BANTU YANG ERGONOMIS UNTUK MENGEFISIENSIKAN PENGGANTIAN BATERAI FORKLIFT DI PT LINFOX LOGISTICS INDONESIA BEKASI Diajukan oleh : SUGENG TRI SURYO 2012.10.215.060 PROGRAM STUDI TEKNIK
Lebih terperinciGambar. Postur Batang Tubuh REBA Tabel. Skor Batang Tubuh REBA Pergerakan Skor Skor Perubahan Posisi normal 1
Lampiran 1. Form penilaian metode REBA Grup A: b.batang tubuh (trunk) Gambar. Postur Batang Tubuh REBA Tabel. Skor Batang Tubuh REBA Pergerakan Skor Skor Perubahan Posisi normal 1 0-20 0 (ke depan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melaksanakan pekerjaannya adalah keluhan musculoskeletal disorders(msds).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tipe masalah ergonomi yang sering dijumpai ditempat kerja khususnya yang berhubungan dengan kekuatan dan ketahanan manusia dalam melaksanakan pekerjaannya
Lebih terperinciPERANCANGAN DESAIN KURSI DAN MEJA KOMPUTER YANG SESUAI UNTUK KENYAMANAN KARYAWAN DI PT. BUMI FLORA MEDAN
PERANCANGAN DESAIN KURSI DAN MEJA KOMPUTER YANG SESUAI UNTUK KENYAMANAN KARYAWAN DI PT. BUMI FLORA MEDAN TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Lebih terperinciD E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2015
USULAN PERANCANGAN FASILITAS KERJA UNTUK MENGURANGI MUSCULOSKELETAL DISORDER (MSDs) PADA STASIUN PENDEMPULAN DI CV.SUPER PLATES TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh
Lebih terperinciPERBAIKAN PROSES IRAT BAMBU DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI DI UKM ALIFA CRAFT WEDDING SOUVENIR KASONGAN,BANTUL
PERBAIKAN PROSES IRAT BAMBU DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI DI UKM ALIFA CRAFT WEDDING SOUVENIR KASONGAN,BANTUL TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana Teknik Industri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Masalah utama dalam aktivitas produksi ditinjau dari segi kegiatan / proses produksi adalah bergeraknya material dari satu proses ke proses produksi berikutnya. Untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cuci jet stream motor Al-Hidayah adalah suatu bidang jasa mencuci motor dengan menggunakan engine spray. Kelebihan dari cuci jet stream motor adalah bisa membersihkan
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang
Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Batik Komar merupakan badan usaha milik perseorangan yang dimiliki oleh H. Komarudin Kudiya S.IP, M.Ds. yang bergerak dibidang produksi kain batik. Batik Komar didirikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. proses produksi. Jika manusia bekerja dalam kondisi yang nyaman baik
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Perusahaan dituntut untuk memperhatikan kinerja pekerjanya, karena pekerja merupakan salah satu aset perusahaan yang sangat vital dalam kegiatan proses
Lebih terperinciHUBUNGAN SIKAP KERJA DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA UNIT WEAVING DI PT DELTA MERLIN DUNIA TEXTILE IV BOYOLALI
Hubungan Sikap Kerja dengan Keluhan Muskuloskeletal... (Amelinda dan Iftadi) HUBUNGAN SIKAP KERJA DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA UNIT WEAVING DI PT DELTA MERLIN DUNIA TEXTILE IV BOYOLALI Bela
Lebih terperinciUsulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Pendekatan Metode Rapid Upper Limb Assesment
Prosiding Teknik Industri ISSN: 2460-6502 Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Pendekatan Metode Rapid Upper Limb Assesment Dan Antropometri Pada Stasiun Kerja Linking (Study Kasus: Sentra Industri
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini digambarkan dalam diagram alir yang ditunjukkan pada gambar 3.1 berikut ini: Mulai Studi Pustaka Studi Lapangan Identifikasi
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Seiring meningkatnya pertumbuhan perekonomian di Indonesia, membuat pembangunan semakin meningkat pula. Untuk memenuhi kebutuhan pembangunan tersebut banyak orang membuka usaha di bidang bahan
Lebih terperinciSKRIPSI PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEREDUKSI ISSUE ERGONOMICS BACKBONE PAIN PADA PROSES WELDING NUT
SKRIPSI PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEREDUKSI ISSUE ERGONOMICS BACKBONE PAIN PADA PROSES WELDING NUT Disusun Oleh : Sanusi Akbar NPM. 201310217011 PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciAnalisis Postur Kerja Anak Sekolah Dasar Saat Menggunakan Komputer: Sebuah Studi Kasus
Performa (2013) Vol. 12, No.1: 19-24 Analisis Postur Kerja Anak Sekolah Dasar Saat Menggunakan Komputer: Sebuah Studi Kasus Martika Mayangsari,1), Irwan Iftadi 2), Taufiq Rochman 2) 1) Mahasiswa Teknik
Lebih terperinciABSTRAK. iv Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Pabrik Tahu Cibuntu merupakan salah satu dari sekian banyak perusahaan di Bandung yang memproduksi tahu. Berlokasi di daerah jalan Babakan Ciparay, Kecamatan Bandung Kulon, pabrik ini memiliki
Lebih terperinciPenentuan Tingkat Resiko Kerja Dengan Menggunakan Score Reba
Malikussaleh Industrial Engineering Journal Vo.1 No.1 (01) 5-9 ISSN 30 934X Ergonomi Penentuan Tingkat Resiko Kerja Dengan Menggunakan Score Reba Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh
Lebih terperinciANALISA POSTUR KERJA TERHADAP AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING MENGGUNAKAN METODE OWAS
ANALISA POSTUR KERJA TERHADAP AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING MENGGUNAKAN METODE OWAS Dian Palupi Restuputri *1, Erry Septya Primadi 2, M. Lukman 3 1,2,3 Universitas Muhammadiyah Malang Kontak person:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Tabel 1.1 Gambar 1.1.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan salah satu dari bentuk usaha menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian merupakan proses pemecahan masalah yang digunakan untuk menyelesaikan persoalan yang hendak diteliti, yang disusun berdasarkan latar belakang dan tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan produksi merupakan interaksi dari tenaga kerja, metode kerja, fasilitas kerja dan lingkungan kerja untuk menghasilkan nilai tambah bagi produk. Peranan manusia
Lebih terperinciDisusun Oleh: Roni Kurniawan ( ) Pembimbing: Dr. Ina Siti Hasanah, ST., MT.
ANALISIS POSTUR KERJA MENGGUNAKAN METODE RAPID ENTIRE BODY ASSESMENT PADA OPERATOR DALAM PEMBUATAN PEMBERSIH AIR LIMBAH DI PT. KAMIADA LESTARI INDONESIA Disusun Oleh: Roni Kurniawan (36411450) Pembimbing:
Lebih terperinciAnalisis Postur Kerja Terkait Musculoskeletal Disorders (MSDS) pada Pengasuh Anak
Petunjuk Sitasi: Restuputri, D. P., Baroto, T., & Enka, P. (2017). Analisis Postur Kerja Terkait Musculoskeletal Disorders (MSDS) pada Pengasuh Anak. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. B265-271). Malang:
Lebih terperinciUSULAN PERBAIKA STASIUN KERJA MENCANTING DENGAN ANALISIS KELUHAN MUSKULOSCELETAL (Studi Kasus: Industri Batik Gress Tenan)
USULAN PERBAIKA STASIUN KERJA MENCANTING DENGAN ANALISIS KELUHAN MUSKULOSCELETAL (Studi Kasus: Industri Batik Gress Tenan) Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Industri
Lebih terperinciIMPLEMENTASI KONSEP ERGONOMI PADA PEMBUATAN ALAT TENUN TRADISIONAL MENGGUNAKAN PRINSIP PERANCANGAN YANG DAPAT DISESUAIKAN
IMPLEMENTASI KONSEP ERGONOMI PADA PEMBUATAN ALAT TENUN TRADISIONAL MENGGUNAKAN PRINSIP PERANCANGAN YANG DAPAT DISESUAIKAN (Studi Kasus Industri Tenun Pandai Sikek Sumatera Barat) Nilda Tri Putri, Ichwan
Lebih terperinciANALISIS POSTUR TUBUH DENGAN METODE RULA PADA PEKERJA WELDING DI AREA SUB ASSY PT. FUJI TECHNICA INDONESIA KARAWANG
ANALISIS POSTUR TUBUH DENGAN METODE RULA PADA PEKERJA WELDING DI AREA SUB ASSY PT. FUJI TECHNICA INDONESIA KARAWANG LAPORAN TUGAS AKHIR Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Dewi Masitoh
Lebih terperinciProgram Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang ABSTRAK
EVALUASI DAN ANALISIS POSTUR KERJA MANUAL MATERIAL HANDLING pada OPERATOR PT. PINDAD (Persero) Dengan MENGGUNAKAN ANALISIS RULA (Rapid Upper Limb Assesment) Adimas Prakoso 1), Darminto Pujotomo 2) Program
Lebih terperinciANALISIS KELUHAN RASA SAKIT PEKERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE REBA DI STASIUN PENJEMURAN
ANALISIS KELUHAN RASA SAKIT PEKERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE REBA DI STASIUN PENJEMURAN Michella Hasibuan 1, Anizar 2, Sugih Arto P 2 Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Tempat Kerja Tempat kerja adalah tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, beregrak atau tetap, dimana tenaga kerja bekerja atau yang sering dimasuki
Lebih terperinciJURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK
TUGAS AKHIR ANALISA POSTUR KERJA DAN PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING INDUSTRI KECIL (Studi kasus: Industri Kecil Pembuatan Tahu di Kartasuro) Diajukan sebagai salah satu
Lebih terperinciGambar I.1 Workstation aktual pengoperasian mesin CNC Router
BAB I Pendahuluan Latar Belakang Laboratorium Proses Manufaktur Teknik industri Universitas Telkom merupakan salah satu sarana pendukung mahasiswa dalam mempelajari keilmuan industri. Dalam perkembangannya,
Lebih terperinciperusahaan lupa untuk memperhatikan akibat dari pengangkutan material secara manual tersebut bagi kenyamanan dan kesehatan pekerja atau operator. Pabr
ANALISIS PEMINDAHAN MATERIAL SECARA MANUAL PEKERJA PENGANGKUT GENTENG UD. SINAR MAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE RAPID ENTIRE BODY ASSESSMENT (REBA) Dian Herdiana Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi
Lebih terperinciAnalisis Resiko Postural Stress Pada Pekerja Di UD.XYZ Dengan Metode Rapid Upper Limb Assessment
Analisis Resiko Postural Stress Pada Pekerja Di UD.XYZ Dengan Metode Rapid Upper Limb Assessment Katherine Macella Silvanus Sie, Felix Valentino, Elvina Yunia Dearosa, Benedictus Rahardjo Jurusan Teknik
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. Latar Belakang
Bab I Pendahuluan Latar Belakang Laboratorium Proses Manufaktur merupakan salah satu laboratorium yang baru saja didirikan dijurusan Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Universitas Telkom. Laboratorium
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. berkat dan karunia-nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini di PT. Florindo Makmur Serdang
Lebih terperinciPROGRAM STUDI TEKNIK MANAJEMEN PABRIK P R O G R A M D I P L O M A IV F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010
ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN METODE RULA PADA STASIUN PEREBUSAN DI PABRIK KELAPA SAWIT PT. PP. LONDON SUMATERA INDONESIA, Tbk KARYA AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Mendapatkan
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. 5.1 Hasil Perhitungan Seluruh Tahapan Menggunakan Metode REBA, REBA, OWAS & QEC
BAB V ANALISA HASIL 5.1 Hasil Perhitungan Seluruh Tahapan Menggunakan Metode REBA, OWAS & QEC Berdasarkan bab sebelumnya, maka pada bab ini akan dilakukan analisis hasil pengolahan data terhadap pengukuran
Lebih terperinciRANCANGAN ERGONOMIS FASILITAS KERJA DI STASIUN PENGEMASAN PADA PT. FLORINDO MAKMUR UNTUK MEREDUKSI MUSCULOSKELTAL DISORDERS (MSDs)
RANCANGAN ERGONOMIS FASILITAS KERJA DI STASIUN PENGEMASAN PADA PT. FLORINDO MAKMUR UNTUK MEREDUKSI MUSCULOSKELTAL DISORDERS (MSDs) TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh
Lebih terperinciDAFTAR ISI Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI Halaman Judul... i Lembar Pengesahan Dosen Pembimbing... ii Lembar Pengesahan Dosen Penguji... Error! Bookmark not defined. Halaman Persembahan... iii Halaman Motto... v Kata Pengantar... vi
Lebih terperinci