PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BANTU SASARAN GAWANG DAN SIMPAI TERHADAP PENINGKATAN KETEPATAN PASSING

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BANTU SASARAN GAWANG DAN SIMPAI TERHADAP PENINGKATAN KETEPATAN PASSING"

Transkripsi

1 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BANTU SASARAN GAWANG DAN SIMPAI TERHADAP PENINGKATAN KETEPATAN PASSING LAMBUNG (LONG PASS) PADA SISWA SEPAK BOLA (SSB) PERSOPI ELTI KU TAHUN TUGAS AKHIR SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Olahraga Oleh : Arif Hidayat PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2017

2 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BANTU SASARAN GAWANG DAN SIMPAI TERHADAP PENINGKATAN KETEPATAN PASSING LAMBUNG (LONG PASS) PADA SISWA SEPAK BOLA (SSB) PERSOPI ELTI KU TAHUN TUGAS AKHIR SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Olahraga Oleh : Arif Hidayat PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2017 i

3 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BANTU SASARAN GAWANG DAN SIMPAI TERHADAP PENINGKATAN KETEPATAN PASSING LAMBUNG (LONG PASS) PADA SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) PERSOPI ELTI KU TAHUN Oleh: Arif Hidayat NIM ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh latihan long pass menggunakan media bantu sasaran gawang dan simpai serta perbandingan keduanya terhadap ketepatan long passing siswa SSB Persopi Elti KU tahun, Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen dengan desain matched subject design. Penelitian dilakukan di Lapangan Piyungan Srimulyo Bantul Yogyakarta. Populasi penelitian adalah siswa Sekolah Sepak Bola (SSB) Persopi Elti KU tahun yang berjumlah 32 orang. Sampel yang diambil dari hasil purposive sampling tersebut yang memenuhi kriteria adalah 24 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes ketepatan long pass dari Bobby Charlton yang memiliki validitas sebesar dan reliabilitas sebesar Analisis data menggunakan uji-t. Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa (1) ada pengaruh latihan long pass menggunakan media bantu sasaran gawang terhadap peningkatan ketepatan long pass siswa Sekolah Sepak Bola (SSB) Persopi Elti KU tahun, dengan t hitung > t tabel 2.201, dan nilai signifikansi < 0.05, dengan peningkatan persentase sebesar %, (2) ada pengaruh latihan long pass menggunakan media bantu sasaran simpai terhadap peningkatan ketepatan long pass siswa Sekolah Sepak Bola (SSB) Persopi Elti KU tahun, dengan t hitung > t tabel 2.201, dan nilai signifikansi < 0.05, dengan peningkatan persentase sebesar %. (3) latihan long pass menggunakan media bantu sasaran simpai lebih efektif daripada latihan long pass menggunakan media bantu sasaran gawang, dengan t hitung > t tabel 2.201, dan nilai signifikansi < 0.05, dengan selisih nilai posttest sebesar Kata kunci: long pass, media bantu, dan ketepatan long pass ii

4 THE IMPACT OF USING TARGET TRAINING EQUIPMENT OF GOAL AND HOOP TOWARDS THE INCREASE OF ACCURACY IN LONG PASS TECHNIQUE OF YEARS OLD STUDENTS OF PERSOPI ELTI SOCCER ACADEMY. By: Arif Hidayat NIM ABSTRACT The aim of this research is to find out the impact of long pass training using target training equipment of goal and hoop, and also their comparison, toward the accuracy in long passing technique of years old students of Persopi Elti KU soccer academy. This research was using experiment research method with matched subject design design. The research was conducted in Piyungan Srimulyo Bantul Yogyakarta soccer field. The research s populations were 24 students who are years old of Persopi Elti KU soccer academy. The sample taken from purposive sampling which fulfilled the criteria were 24 students. The instrument used in the research was Boby Charlton s long pass accuracy test which has validity and reliability. The analysis of the data was using t test. The result of this research shows that (1) there is an impact of the long pass training using goal and hoop target training equipment towards years old students of Persopi Elti KU soccer academy, with 7000 t value > t table, and significant mark < 0.05, with 11,538% percentage increase, (2) there is an impact of long pass training using goal and hoop target training equipment on the years old students of Persopi Elti KU soccer academy, with t value > t table, and significant mark < 0.05, with % percentage increase. (3) long pass training using hoop target training equipment is more effective than the training using goal target training equipment, with t value > t table, and the significant mark is < 0.05, with differences on posttest mark. Keywords: long pass, training equipment, and long pass accuracy iii

5 HALAMAN PENGESAHAN Tugas Akhir Skripsi PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BANTU SASARAN GAWANG DAN SIMPAI TERHADAP PENINGKATAN KETEPATAN PASSING LAMBUNG (LONG PASS) PADA SISWA SEPAK BOLA SSB PERSOPI ELTI KU TAHUN Disusun oleh: Arif Hidayat NIM Telah dipertahankan di depan Tim Penguji Tugas Akhir Skripsi Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta Pada tanggal 12 Oktober 2017 TIM PENGUJI Nama/Jabatan Tanda Tangan Tanggal Ratna Budiarti, M.Or... Ketua Penguji/Pembimbing Danardono, M.Or.... Sekertaris Nawan Primasoni, M.Or.... Penguji Yogyakarta, Oktober 2017 Fakultas Ilmu Keolahragaan Dekan, Prof. Dr. Wawan S. Suherman, M.Ed NIP iv

6 SURAT PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Arif Hidayat NIM : Program Studi : Pendidikan Kepelatihan Olahraga Judul TAS : Pengaruh Penggunaan Media Bantu Sasaran Gawang dan Simpai terhadap Peningkatan Ketepatan Passing Lambung (Long Pass) Pada Siswa Sepak Bola (SSB) Persopi Elti KU Tahun menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya saya sendiri. Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan kutipan dengan mengikuti tata penulisan karya ilmiah yang telah lazim. Yogyakarta, Oktober 2017 Yang menyatakan, Arif Hidayat NIM v

7 LEMBAR PERSETUJUAN Tugas Akhir Skripsi dengan Judul PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BANTU SASARAN GAWANG DAN SIMPAI TERHADAP PENINGKATAN KETEPATAN PASSING LAMBUNG (LONG PASS) PADA SISWA SEPAK BOLA (SSB) PERSOPI ELTI KU TAHUN Disusun oleh: Arif Hidayat NIM telah memenuhi syarat dan disetujui oleh Dosen Pembimbing untuk dilaksanakan Ujian Akhir Tugas Skripsi bagi yang bersangkutan. Yogyakarta, 27 September 2017 Mengetahui Ketua Program Studi Disetujui, Dosen Pembimbing Ch. Fajar Sriwahyuniarti, M. Or Ratna Budiarti M. Or NIP NIP vi

8 MOTTO Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar (Q. S. Al Baqarah 153) Seorang pemenang adalah seorang pemimpi yang tidak pernah menyerah (Nelson Mandela) Pengalaman tidak bisa dipelajari tetapi harus dilalui (B. J. Habibie) Masa muda adalah kekayaan paling besar (JackMa) Selalu sertakan restu orang tua dalam setiap urusan yang akan dilalui (penulis) Apabila kegagalan diibaratakan hujan, dan usaha diibartakan matahari, maka dibutuhkan keduanya untuk melihat pelangi (penulis) Bukan tentang seberapa tinggi kamu menempuh pendidikan, namun seberapa besar kemauanmu untuk mendapatkan ilmu pengetahuan (penulis) vii

9 LEMBAR PERSEMBAHAN Karya kecil ini kupersembahkan untuk : 1. Kedua orang tuaku, Ibu Dewi Saptarini Utarina dan Bapak Ibnu Sukarso yang dengan keikhlasan serta semangatnya memberikan dorongan moral dan materiil serta do a restu dan kasih sayangnya yang tulus kepadaku. Sekali lagi terimakasih untuk kedua orang tuaku tercinta. 2. Adek-adekku, Zenuar Dwi Armanto dan Fibriana Trianingtyas, tiada susasana yang paling mengharukan saat berkumpul bersama kalian. Terimakasih atas doa dan dukungan kalian selama ini, maaf belum bisa menjadi panutan yang tepat sampai saat ini, tapi akan selalu kucoba menjadi kakak terbaik buat kalian 3. Sahabat karibku, Edo, Putut dan Gatot, terimakasih sudah mengisi banyak rasa dan warna di masa kecilku hingga saat ini, Semoga kalian menjadi orang tersukses di dunia 4. Teman-teman seperjuangan PKO A angkatan 2013, terimakasih atas kebersamaan dan kekompakannya 5. Orang terkasihku, Della Ayu Sagita yang setia menemaniku dan selalu mengingatkanku dengan memberikan kalimat seperti, semangat semangat semangat, ingat target ya, jangan lupa berdoa, istighfar, dan bersyukur. Sekali lagi terimakasih untuk orang terkasihku. viii

10 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan karunia-nya, Tugas Akhir Skripsi dalam rangka untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan dengan judul Pengaruh Penggunaan Media Bantu Sasaran Gawang dan Simpai Terhadap Peningkatan Ketepatan Passing Lambung (Long Pass) Pada Siswa Sekolah Sepak Bola (SSB) Persopi Elti KU Tahun dapat disusun sesuai dengan harapan. Tugas Akhir Skripsi ini dapat diselesaikan tidak lepas dari bantuan dan kerjasama dengan pihak lain. Berkenaan dengan hal tersebut, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat: 1. Ibu Ratna Budiarti, M. Or selaku Dosen Pembimbing TAS yang telah banyak memberikan ilmu, semangat, dorongan, dan bimbingan selama penyusunan Tugas Akhir Skripsi ini. 2. Bapak Subagyo Irianto, M. Or dan Bapak Nawan Primasoni, M. Or selaku expert pertama dan kedua instrumen penelitian TAS yang memberikan saran/masukan perbaikan sehingga TAS dapat terlaksana sesuai dengan tujuan. 3. Ketua Penguji, Sekertaris, dan Penguji yang sudah memberikan koreksi perbaikan secara komprehensif terhadap TAS ini. 4. Ibu Ch. Fajar Sriwahyuniarti, M. Or, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan dan Ketua Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga, beserta dosen dan staf yang telah memberikan bantuan dan fasilitas selama proses penyusunan pra proposal sampai dengan selesainya TAS ini. 5. Prof. Dr. Wawan S. Suherman, M. Ed., selaku Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan yang memeberikan persetujuan pelaksanaan Tugas Akhir Skripsi ix

11 6. Bapak Rudi Hartono selaku Ketua Sekolah Sepak Bola (SSB) Persopi Elti yang telah memberikan ijin dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian Tugas Akhir Skripsi ini. 7. Para pelatih dan jajaran manajemen serta pengurus Sekolah Sepak Bola (SSB) Persopi Elti yang telah member bantuan memperlancar pengambilan data selama proses penelitian Tugas Akhir Skripsi ini. 8. Semua pihak, secara langsung maupun tidak langsung, yang tidak dapat disebutkan di sini atas bantuan dan perhatiannya selama penyusunan Tugas Akhir Skripsi ini. Akhirnya, semoga segala bantuan yang telah diberikan semua pihak di atas menjadi amalan yang bermanfaat dan mendapatkan balasan dari Allah SWT dan Tugas Akhir Skripsi ini menjadi informasi bermanfaat bag pembaca atau pihak lain yang membutuhkannya. Yogyakarta, Oktober 2017 Penulis, Arif Hidayat NIM x

12 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN SAMPUL i ABSTRAK... ii ABSTRACT iii HALAMAN PENGESAHAN.. iv SURAT PERNYATAAN. v LEMBAR PERSETUJUAN. vi HALAMAN MOTTO.. vii LEMBAR PERSEMBAHAN.. viii KATA PENGANTAR. ix DAFTAR ISI xi DAFTAR TABEL xiii DAFTAR GAMBAR xiv DAFTAR LAMPIRAN... xv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 B. Identifikasi Masalah.. 6 C. Batasan Masalah 6 D. Rumusan Masalah. 7 E. Tujuan Penelitian 7 F. Manfaat Penelitian. 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori Hakikat Pengaruh Hakikat Media Hakikat Gawang Hakikat Simpai Hakikat Ketepatan Hakikat Passing Hakikat Passing Lambung (Long Pass) Hakikat Sepak Bola Hakikat Latihan Karakteristik Anak Usia Tahun Profil Sekolah Sepak Bola (SSB) Persopi Elti.. 27 xi

13 B. Penelitian yang Relevan 28 C. Kerangka Berpikir. 31 D. Hipotesis 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian 35 B. Tempat dan Waktu Penelitian 36 C. Populasi dan Sampel Penelitian. 37 D. Variabel Penelitian. 38 E. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data. 39 F. Teknik Analisis Data Uji Prasyarat Analisis Uji Homogenitas Uji Hipotesis BAB IV HASIL PENELETIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Data Penelitian. 45 B. Hasil Uji Prasyarat. 50 C. Hasil Uji Hipotesis. 51 D. Pembahasan BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 59 B. Implikasi 59 C. Keterbatasan Penelitian. 60 D. Saran.. 61 DAFTAR PUSTAKA. 62 LAMPIRAN-LAMPIRAN. 65 xii

14 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Prestasi SSB Persopi Elti dari Tahun Tabel 2. Tabel 3. Tabel 4. Tabel 5. Hasil Pretest dan Posttest Ketepatan Long Pass Kelompok Sasaran Gawang 46 Hasil Pretest dan Posttest Ketepatan Long Pass Kelompok Sasaran Simpai. 46 Deskripsi Hasil Pretest dan Posttest Ketepatan Long Pass Latihan Long Pass Menggunakan Media Bantu Sasaran Gawang.. 47 Deskripsi Hasil Pretest dan Posttest Ketepatan Long Pass Latihan Long Pass Menggunakan Media Bantu Sasaran Simpai. 49 Tabel 6. Uji Normalitas. 50 Tabel 7. Uji Homogenitas. 51 Tabel 8. Tabel 9. Uji-t Hasil Pretest dan Posttest ketepatan Long Pass Latihan Long Pass Menggunakan Media Bantu Sasaran Gawang 52 Uji-t Hasil Pretest dan Posttest ketepatan Long Pass Latihan Long Pass Menggunakan Media Bantu Sasaran Simpai. 53 Tabel 10. Uji-t Perbandingan Posttest Kelompok A dan B xiii

15 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1. Operan Short Chip Gambar 2. Operan Long Chip. 18 Gambar 3. Desain Penelitian Two Group Pretest-Posttest design. 36 Gambar 4. Tes Passing Lambung Bobby Charlton 40 Gambar 5. Grafik Pretest dan Posttest Ketepatan Passing Lambung (Long Pass) Latihan Dengan Media Sasaran Gawang. 48 Gambar 6. Grafik Pretest dan Posttest Ketepatan Passing Lambung (Long Pass) Latihan Dengan Media Sasaran Simpai 49 xiv

16 DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian dari Fakultas. 66 Lampiran 2. Lembar Persetujuan.. 67 Lampiran 3. Lembar Bimbingan Skripsi.. 68 Lampiran 4. Surat Ijin Penelitian dari Sekolah Sepak Bola (SSB) Persopi Elti. 70 Lampiran 5. Keterangan Expert Judgement. 71 Lampiran 6. Keterangan Expert Judgement. 72 Lampiran 7. Lampiran 8. Struktur Organisasi Sekolah Sepak Bola (SSB) Persopi Elti 73 Biodata Siswa Sekolah Sepak Bola (SSB) Persopi Elti KU Tahun Lampiran 9. Daftar Hadir Treatment 75 Lampiran 10. Hasil Pretest dan Posttest. 76 Lampiran 11. Deskriptif Statistik 77 Lampiran 12. Uji Normalitas.. 83 Lampiran 13. Uji Homogenitas Lampiran 14. Uji-t.. 86 Lampiran 15. Tabel-t.. 87 Lampiran 16. Sesi Latihan Lampiran 17. Dokumentasi Penelitian. 147 xv

17 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola merupakan olahraga yang sangat terkenal dan digemari oleh masyarakat di berbagai belahan dunia. Mulai dari masyarakat ekonomi rendah sampai tinggi, usia muda hingga tua, baik jenis kelamin pria maupun wanita, semua bisa memainkannya karena sepakbola merupakan olahraga yang sangat mudah untuk dimainkan. Di samping itu, olahraga sepakbola bisa dimainkan dengan baik oleh para pemain sepakbola yang mempunyai kemampuan fisik dan teknik yang baik. Pemain yang sudah memiliki kemampuan fisik dan teknik yang baik dapat meraih prestasi yang tinggi melalui latihan (Firzani Hendri, 2010: 3). Hal yang sangat penting bagi setiap pemain sepakbola adalah penguasaan terhadap teknik-teknik dasar sepakbola. Keterampilan teknik dasar merupakan unsur utama yang harus diajarkan atau dilatih pada pemain sepakbola. Soekatamsi (2000: 15) menyatakan, Keterampilan teknik bermain sepakbola adalah penerapan teknik dasar bermain sepakbola. Ini artinya, keterampilan bermain sepakbola akan dimiliki apabila menguasai teknik dasar bermain sepakbola. Dalam permainan sepakbola ada berbagai teknik yang digunakan seperti dribbling, passing, controling, shooting, dan heading serta teknik khusus penjaga gawang (Sucipto, et al., 2000: 17). Teknik dasar yang paling sering digunakan dalam sepakbola adalah menendang. Pada saat pertandingan maupun latihan, menendang bola merupakan teknik dasar yang paling sering dilakukan. Tujuan dari menendang diantaranya untuk 1

18 memberi operan kepada teman, menembak bola kearah gawang lawan, untuk membuat gol, melakukan clearance di daerah pertahanan yang biasa dilakukan oleh para pemain bertahan dan untuk melakukan bermacam-macam tendangan khususnya yaitu tendangan bebas, tendangan sudut dan tendangan penalty. Menurut pendapat Sucipto (2000: 17) salah satu dari kegunaan menendang bola dengan punggung kaki bagian dalam adalah untuk passing melambung. Karena kaki bagian dalam lebih baik untuk memberikan passing melambung. Ketepatan dalam melakukan passing lambung merupakan faktor dari tingkat keberhasilan pemberian umpan jauh tersebut. Dalam melakukan passing lambung yang tepat, tidak secara mudah dikuasai. Beberapa faktor bisa mempengaruhi ketepatan dalam melakukan passing lambung, diantaranya yaitu akurasi, konsentrasi, perkenaan kaki pada bola, keseimbangan tubuh ketika melakukan, lawan yang menghalangi dan lainnya. Ditinjau dari tujuannya, bahwa 3 sampai 40 passing lambung yang dilakukan bisa memberikan setengah dari kesempatan untuk mencetak gol, namun disisi lain berguna untuk memberikan umpan melambung kepada rekan satu tim yang berada di jarak yang jauh, dan bisa dimaanfaatkan untuk memindahkan bola dari sisi permainan kanan ke kiri ataupun dari sisi belakang ke depan. (Sarumpaet. Dkk., 1992: 20). Jadi umpan lambung bisa dikatakan cukup penting, sehingga dalam menyusun program latihan seorang pelatih harus memperhatikan dan meningkatkan kualitas passing lambung sebagai salah satu program latihan inti. Program latihan merupakan suatu rencana latihan yang sengaja dibuat oleh seorang pelatih dalam mencapai suatu tujuan (Sukadiyanto, 2011: 6). Pelatih 2

19 berperan penting dalam pembuatan dan penyusunan program latihan untuk diberikan kepada atlet. Pengetahuan yang luas serta pengalaman dalam dunia kepelatihan menjadi bekal dalam memprogam latihan secara baik. Namun, tidak sedikit pelatih sekarang ini yang kurang memiliki kreatifitas dalam melatih baik itu dari segi program latihan maupun ketika menjalankan sesi latihan. Salah satu dampak dari hal tersebut adalah para atletnya merasa bosan dengan latihan yang monoton. Minimnya kreativitas pelatih menyusun program berbengaruh terhadap kurangnya variasi latihan yang diberikan. Latihan long pass memerlukan variasi latihan untuk mengindari kejenuhan yang terjadi pada atlet. Untuk usia muda, latihan long pass yang bervariasi diperlukan untuk meningkatkan kemampuan teknik dan ketepatan umpan lambung tersebut serta menghindarkan mereka dari rasa jenuh. Latihan memiliki peran penting untuk peningkatan kemampuan individu baik itu fisik maupun teknik. Secara umum, latihan yang baik adalah latihan yang terencana dan terprogram secara teratur dengan tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Djoko Pekik Irianto (2002: 11-12) latihan adalah proses pelatihan dilaksanakan secara teratur, terencana, menggunakan pola dan sistem tertentu, metodis serta berulang seperti gerakan yang semula sukar dilakukan, kurang koordinatif menjadi semakin mudah, otomatis dan reflektif sehingga gerak menjadi lebih efisien. Pemilihan model latihan yang tepat sangat mempengaruhi dalam peningkatan kemampuan individu secara optimal. Salah satu model latihan yang dapat digunakan untuk meningkatkan ketepatan menendang lambung (long pass) adalah latihan dengan menggunakan media bantu sasaran. Dengan cara ini maka 3

20 siswa dapat melakukan gerakan latihan menendang bola dengan motivasi yang tinggi, sehingga rasa percaya diri akan tumbuh dengan sendirinya. Selain itu, latihan menggunakan media bantu juga dapat membuat siswa tidak mudah bosan, tidak cepat lelah dan merasa ringan melakukannya. Model latihan menendang long pass dapat dilaksanakan dengan berbagai jenis media bantu. Pertama, dengan latihan menendang lambung (long pass) menggunakan media bantu sasaran simpai yang diletakkan ditanah. Kedua, latihan menendang lambung (long pass) dengan media bantu sasaran gawang. Dari kedua jenis media bantu latihan di atas belum diketahui secara pasti media bantu latihan mana yang memberikan hasil yang lebih baik dan efektif dalam meningkatkan ketepatan menendang lambung (long pass). Simpai dan gawang sebagai media bantu latihan menendang lambung dapat diberikan pada pembinaan sepakbola usia dini yaitu pada sekolah sepak bola (SSB) seperti yang ada di daerah-daerah seluruh wilayah Indonesia. Yogyakarta sebagai salah satu daerah di Indonesia yang merupakan kota pelajar dengan banyak siswa didalamnya, memiliki perkembangan sepakbola yang baik pada usia muda. Banyaknya sekolah sepakbola (SSB) yang ada, salah satunya yang sedang berkembang yaitu SSB Persopi Elti. Berlatih di lapangan Piyungan, SSB Persopi Elti memilki julukan Laskar Elang Timur yang merupakan cikal bakal bagi pemain Persopi Piyungan. Berdasarkan pengamatan di lapangan, ternyata masih banyak siswa yang belum bisa menguasai teknik dasar untuk melakukan tendangan long pass sehingga 4

21 banyak tendangan yang tidak tepat pada sasaran yang diinginkan oleh penendang. Permainan melalui bola pendek sudah cukup baik, namun ketika para siswa dituntut dalam situasi yang mengharuskan untuk merubah gaya permainan menjadi umpan lambung long pass, mereka tidak terlalu baik dalam menjalankannya. Disinilah penulis mendapat inspirasi untuk menemukan judul skripsi dikarenakan selama 5 bulan, penulis melakukan praktek program latihan (PPL) dan pengamatan. Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan diatas penelitian akan mengkaji dan meneliti efektifitas penggunaan jenis media bantu yang lebih efektif dalam peningkatan ketepatan passing lambung (long pass). Untuk mengetahui dan menjawab masalah tersebut, maka perlu dikaji dan diteliti lebih mendalam baik secara teori maupun praktik melalui penelitian eksperimen. Siswa sepakbola pada SBB Persopi Elti KU adalah populasi yang dijadikan subyek dalam penelitian ini. Sehingga diharapkan dengan mengikuti penelitian ini dapat membantu atlet dalam menguasai teknik menendang lambung (long pass) dengan baik dan dapat dijadikan modal dasar dalam bermain sepakbola kedepan. Guna meningkatkan ketepatan menendang lambung (long pass) para siswa secara optimal perlu latihan, Latihan yang dilaksanakan selama ini belum mununjukkan hasil yang maksimal, kondisi semacam ini perlu ditelusuri faktor penyebabnya dan semua aspek. Baik semua pemain, pelatih ataupun model latihan yang digunakan. Permasalahan yang telah dikemukakan diatas merupakan dasar yang dapat menjadi latar belakang judul penelitian Pengaruh Penggunaan Media Bantu Sasaran 5

22 Gawang Dan Simpai Terhadap Peningkatan Ketepatan Passing Lambung (Long Pass) Pada Siswa Sepak Bola (SSB) Persopi Elti KU B. Identifikasi masalah Model dan variasi latihan diperlukan dalam membuat program latihan. Model latihan menggunakan media bantu menjadi alternatif dalam memvariasikan latihan. Perlu diketahuinya media bantu manakah yang paling efektif diantara simpai dan gawang dalam meningkatkan kemampuan dan ketepatan long pass di SSB Persopi Elti KU tahun. Untuk itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap masalah tersebut, dikarenakan: 1. Masih kurangnya kemampuan pelatih dalam menyusun program latihan dan memodifikasi serta memberikan variasi bentuk-bentuk latihan terutama meningkatkan kemampuan siswa terhadap ketepatan long pass. 2. Belum diketahui pengaruh media bantu latihan terhadap kemampuan teknik dan ketepatan long pass siswa SSB. 3. Belum maksimalnya kemampuan siswa dalam melakukan teknik long pass. C. Batasan masalah Berdasarakan identifikasi permasalahan di atas peneliti tidak mampu meneliti semua permasalahan yang ada karena keterbatasan waktu, tenaga dan biaya, maka peneliti memberi batasan penelitian yaitu: Pengaruh Media Bantu Sasaran Latihan 6

23 Terhadap Ketepatan Long Pass Siswa SSB Persopi Elti Kelompok Usia Tahun. D. Rumusan masalah 1. Apakah ada pengaruh latihan long pass menggunakan media bantu sasaran gawang terhadap ketepatan long pass siswa SSB Persopi Elti KU tahun? 2. Apakah ada pengaruh latihan long pass menggunakan media bantu sasaran simpai terhadap ketepatan long pass siswa SSB Persopi Elti KU tahun? 3. Manakah dari kedua latihan long pass menggunakan media bantu sasaran gawang dan simpai yang lebih efektif terhadap ketepatan long pass siswa SSB Persopi Elti KU tahun? E. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui pengaruh latihan long pass menggunakan media bantu sasaran gawang terhadap ketepatan long pass siswa SSB Persopi Elti KU tahun. 2. Untuk mengetahui pengaruh latihan long pass menggunakan media bantu sasaran simpai terhadap ketepatan long pass siswa SSB Persopi Elti KU tahun. 3. Untuk mengetahui jenis media bantu sasaran yang lebih efektif antara latihan long pass menggunakan media bantu sasaran gawang dengan sasaran simpai dalam peningkatan ketepatan passing lambung 7

24 F. Manfaat peneltian 1. Secara teoritis Penelitan ini dapat memberikan info mengenai bentuk latihan yang berupa metode latihan dengan variasi yang berbeda. 2. Secara praktis Bagi Siswa : dapat dijadikan latihan untuk meningkatkan kemampuan siswa terutama dalam ketepatan long passing. Bagi Pelatih : dapat memberikan pedoman yang bisa dijadikan sebagai perbandingan dalam menentukan metode latihan long pass menggunakan media bantu sasaran gawang dan simpai terhadap ketepatan long pass pada pemain sepakbola khususnya usia dini. Bagi SSB : memberikan sumbangan pengetahuan bagi pengelola dan pengurus dalam membina siswa khususnya pemilihan latihan teknik dasar. 8

25 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian teori 1. Hakikat pengaruh Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 849), Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang. Menurut Badudu dan Zain (2001: 1031: pengaruh adalah 1) daya yang menyebabkan sesuatu terjadi, 2) sesuatu yang dapat membentuk atau mengubah sesuatu yang lain, 3) tunduk atau mengikuti karena kuasa. Surakhmad (1982: 7) menyatakan bahwa pengaruh adalah kekuatan yang muncul dari suatu benda atau orang yang dapat memberikan perubahan terhadap apaapa yang ada di sekelilingnya. Pengertian pengaruh menurut Suharsimi Arikunto (2006: 37) adalah suatu hubungan antara keadaan pertama dengan keadaan yang kedua terdapat hubungan sebab akibat. Keadaan pertama diperkirakan menjadi penyebab yang kedua. Keadaan pertama berpengaruh terhadap keadaan yang kedua. Dari pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan, pengertian dari pengaruh adalah suatu daya yang muncul dari seseorang atau suatu benda yang dapat memberikan perubahan terhadap sesuatu baik itu manusia maupun benda disekitarnya. Suatu benda atau orang yang terpengaruh bisa mengalami perubahan menjadi baik maupun lebih buruk dari keadaan awal. 9

26 2. Hakikat media a. Pengertian media Secara harfiah, kata media berasal dari bahas latin medium yang memiliki arti perantara atau pengantar. Menurut Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Guruan (Association for Education and Communication Technology/ AECT) menjelaskan media sebagai benda yang dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat mempengaruhi efektifitas program instruksional (Asnawir dan Usman, 2002: 11). Arif S. Sadiman (2006: 6) menyatakan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi. Menurut Gagne dan Briggs, 1970 (dalam Azhar Arsyad, 2015: 4) media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instuksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan (Daryanto, 2011: 4) Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan bisa berbentuk audio, visual maupun audio-visual yang mengandung materi intruksional untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat bagi penerima. Timbal balik (feedback) yang baik dari penerima 10

27 menandakan bahwa pesan yang disampaikan lewat media tersebut berhasil dan dipahami. b. Media bantu latihan Media bantu latihan termasuk dalam sarana dalam proses berlatih. Media bantu latihan adalah sebuah alat bantu yang digunakan untuk mendukung proses berlatih dalam olahraga. Sukadiyanto (2002: 5) menyebutkan bahwa peralatan yang sesuai dengan tujuan dan kebutuhan cabang olahraga digunakan untuk latihan dalam meningkatkan ketrampilan (kemahiran) berolahraga. Menurut Djoko Pekik (2002: 59) media alat beban digunakan sebagai penunjang proses latihan dengan tujuan untuk meningkatkan kebugaran, kekuatan otot, kecepatan, pengencangan otot, hypertrophy otot, rehabilitasi pasca cedera, penurunan berat badan, dan lain-lainnya. Karena sifatnya adalah alat bantu maka alat ini mudah dipindahkan bahkan mudah untuk dibawa (Agus, 2004: 4) Menurut penjelasan diatas, mengenai pengertian media bantu latihan maka bisa disimpulkan bahwa media bantu latihan adalah sebuah alat bantu yang praktis yang digunakan untuk mendukung proses latihan. Pelatih sebagai seorang professional pada cabang olahraga tertentu, memiliki kreatifitas dalam proses latihan. Media bantu latihan bisa dijadikan sebuah ide kreatif untuk mendukung program latihan yang dijalankan. Penelitian ini menggunakan media bantu latihan yang berjenis benda sebenarnya yaitu berupa gawang dan simpai. 11

28 3. Hakikat gawang Gawang adalah sasaran untuk memasukkan bola sebanyak mungkin dalam permainan sepakbola (Nurhadi, dkk. 2010: 17). Gawang dalam sepakbola memiliki ukuran yang mengacu pada aturan FIFA. Aturan resmi tentang gawang, yaitu tentang definisi gawang dalam permainan sepak bola, yaitu berupa dua tiang, daerah di kedua ujung lapangan dengan panjang maksimum 7,32 m dan tinggi maksimum 2,44 m. Tepi depan gawang tetap sejajar dengan garis gawang. Bagian belakang gawang ditutup dengan jaring yang berfungsi menghentikan bola yang berhasil menembus gawang (Lutfi Avianto, 2012: 22). Penelitian ini menggunakan gawang sebagai salah satu media bantu sasaran latihan longpass. karena bersifat sebagai media bantu maka gawang yang digunakan pun telah dimodifikasi. Dalam penelitian ini mudah untuk dipindahkan dengan ukuran panjang 3 m dan tinggi 1,75 m. 4. Hakikat simpai Simpai merupakan suatu alat berbentuk cincin yang terbuat dari fiber glass atau jika digunakan anak-anak dapat terbuat dari satu bilah bamboo atau rotan yang dipertemukan kedua ujungnya membentuk lingkaran (Sukarma, 2001: 34). Simpai memiliki berat minimal 300 gram dan tebal 8-12 mm. Diameter simpai untuk anakanak berukuran cm, sedangkan untuk dewasa cm. Simpai digunakan untuk mengembangkan kreativitas dalam aktivitas gerak senam secara perorangan yang dapat dilakukan di mana saja. Simpai mudah digunakan dalam aktivitas gerak 12

29 yang berkaitan dengan kelincahan (agility), kelenturan (flexibility), dan daya tahan (endurance), serta mengembangkan aspek-aspek dalam senam dengan alat seperti ritme gerakan. Dalam penelitian ini simpai digunakan sebagai media bantu sasaran latihan untuk meningkatkan ketepatan longpass. Bentuknya yang lingkaran berguna untuk membandingkan hasil peningkatan ketepatan dengan perbedaan sasaran latihan berbentuk persegi panjang. Simpai yang digunakan yaitu berukuran sekitar cm dengan warna yang mencolok untuk memudahkan siswa dalam melaksanakan tendangan ke sasaran. 5. Hakikat ketepatan Ketepatan merupakan kunci keberhasilan dari teknik menendang bola baik itu untuk mengumpan ke pada teman satu tim, mengoper short pass dan long pass, dan untuk memasukan bola ke gawang lawan. Menurut Suharsono (1983: 32), ketepatan (accuracy) adalah kemampuan seseorang untuk mengarahkan sesuatu gerak ke suatu sasaran sesuai dengan tujuannya. Dalam mengarahkan sesuatu tersebut dilakukan secara sadar kepada objek yang dikehendaki agar sesuai dengan hasil akhir yang telah diperkirakan sebelumnya dan dibutuhkan konsentrasi yang penuh terhadap sasaran yang diinginkan. Ketepatan juga merupakan kesesuaian antara kehendak (yang diinginkan) dan kenyataan (hasil) yang diperoleh terhadap sasaran (tujuan) tertentu. Suharno H.P, (1985; 35) ketepatan adalah kemampuan yang mengarahkan suatu gerak kesuatu sasaran sesuai dengan tujuannya. Sedangkan menurut Sajoto 13

30 (1988: 59), ketepatan adalah kemampuan seseorang dalam mengendalikan gerakgerak bebas terhadap suatu sasaran. Melihat dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa ketepatan adalah kemampuan untuk mengarahkan suatu gerak kearah sasaran yang telah menjadi tujuan sebelumnya. Sasaran yang dituju bisa berupa subjek suatu gawang ataupun teman, sesuai dengan tujuan dari menendang bola. Beberapa faktor bisa mempengaruhi dari ketepatan itu sendiri. Ketepatan dipengaruhi oleh berbagai faktor baik internal maupun eksternal. Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri subyek sehingga dapat dikontrol oleh subyek. Sedangkan faktor eksternal berasal dari luar diri subyek, dan tidak dapat dikontrol oleh diri subyek. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi ketepatan antara lain: tingkat kesulitan, pengalaman keterampilan sebelumnya, jenis keterampilan, perasaan dan kemampuan mengantisipasi gerak (Sukadiyanto, 2002: 102 dan 104). Menurut Suharno HP (1985: 36), faktor-faktor penenetu yang mempengaruhi ketepatan antara lain : 1) Koordinasi tinggi berarti ketepatan baik 2) Besar kecilnya sasaran 3) Ketajaman indera 4) Jauh dekatnya jarak sasaran 5) Penguasaan teknik 6) Cepat lambatnya gerakan 7) Feeling dari atlet dan ketelitian 8) Kuat lemahnya suatu gerakan Berdasarkan urain diatas, dapat disimpulkan bahwa suatu ketepatan bisa dipengaruhi oleh dua faktor penentu yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Dari 14

31 faktor internal yang mempengaruhi ketepatan adalah penguasaan teknik, koordinasi, ketajaman indera, cepat lambatnya gerakan, feeling dan ketelitian, kuat lemahnya suatu gerakan, pengalaman keterampilan sebelumnya dan kemampuan mengantisipasi gerak. Sedangkan dari faktor eksternal, yang mempengaruhi ketepatan adalah tingkat kesulitan, jenis keterampilan, besar kecilnya sasaran, dan jauh dekatnya jarak sasaran. 6. Hakikat passing Operan atau umpan atau sering diebut sebagai passing merupakan teknik dasar yang dominan digunakan dalam permainan sepakbola. Passing diartikan dalam dalam bahasa Indonesia berarti mengoper. Mengoper bola adalah menyerahkan atau memberikan bola kepada orang lain (Depdikbud, 2005: 1171). Passing adalah seni memindahkan momentum bola dari satu pemain ke pemain lain dan bisa dimanfaatkan untuk dapat berlari ke ruang yang terbuka dan mengendalikan permainan ketika membangun strategi penyerangan. (Danny Mielke, 2007: 19). Sesuai tujuan dalam permainan sepakbola yaitu untuk mencetak gol sebanyak-banyaknya, salah satu caranya adalah dengan menggunakan passing. Dengan menggunakan passing, bola akan terus berjalan sehingga kesempatan untuk mencetak gol melalui strategi penyerangan tersebut akan tercipta. Menurut Sucipto. Dkk (2000: 17-21), untuk melakukan passing, ditinjau dari segi fungsi dan perkenaan pada kaki, dibedakan menjadi tiga yaitu menendang dengan menggunakan kaki bagian dalam yang berguna untuk melakukkan umpan jarak pendek (short passing), menendang dengan kaki bagian luar yang berguna 15

32 untuk umpan jarak pendek (short passing), dan menendang dengan punggung kaki bagian dalam yang berguna untuk mengumpan jarak jauh (long pass). Permainan sepakbola banyak didukung oleh faktor individu tak terkecuali kemampuan dalam melakukan passing. Pemain yang baik harus mampu menguasai teknik dasar passing baik itu umpan pendek (short pass) maupun umpan lambung (long pass). 7. Hakikat passing lambung (long pass) Passing dalam sepakbola adalah memberikan umpan bola kepada rekan satu tim baik itu dengan umpan jarak pendek (short pass) maupun umpan melambung (long pass). Menurut Depdikbud (2005: 1171) melambung berarti naik (melonjak, terbang dan sebagainya) tinggi, menaikkan, melonjakkan, menerbangkan dan sebagainya. Long passing adalah memberikan atau mengumpan bola kepada teman menggunakan punggung kaki bagian dalam dan punggung kaki penuh, hasil bola yang dilambungkan paling rendah setinggi lutut dan paling tinggi setinggi kepala (Pradipta Alvin 2011: 3). Menurut Herwin (2004: 30-31) perkenaan bola yang dikenakan oleh kaki adalah bagian bawah. Umpan lambung bisa dijadikan suatu alternatif dalam melakukan penyerangan ketika strategi menggunakan umpan pendek tidak berjalan bagus dan sulit menembus pertahanan lawan. Menurut Joseph A. Luxbacher (2011: 21-22, Ed. 2), umpan lambung (long pass) ada dua teknik yaitu: 16

33 1. Operan short chip Operan short chip digunakan untuk melintasi lawan yang memblok jalur operan atau apabila lawan membentuk dinding untuk bertahan menghadapi tendangan bebas. Dalam melaksanakan operan short chip ada tahap yang perlu diperhatikan, yaitu: Gambar 1. Operan Short Chip Joseph A. Luxbacher, Ph. D Sepak Bola Edisi kedua. a. 1) 2) 3) 4) 5) Persiapan Dekati bola dari sudut yang tipis, Letakkan kaki yang menahan keseimbangan disamping bola lalu tekuk, Kaki yang akan menendang ditekuk ke belakang lalu luruskan, Rentangan tangan ke samping untuk menjaga keseimbangan, Pusatkan perhatian pada bola. b. 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) Pelaksanaan Tempatkan lutut kaki yang akan menendang di atas bola, Bungkukkan tubuh sedikit ke depan, Luruskan bahu dengan target, Masukkan bagian depan kaki ke bawah bola, Jaga agar kaki yang akan menendang tetap kuat, Gunakan gerakan menendang pendek dan kuat, Ayunkan tangan ke depan, timbulkan sedikit putaran kebelakang (backspin) pada bola. c. Follow-through 1) Berat badan dipindahkan ke depan diatas bantalan kaki yang menahan keseimbangan, 2) Sentakkan kaki lurus ke depan, 3) Gerakan akhir diperpendek. 2. Operan long chip 17

34 Umpan lambung dengan jarak yang jauh bisa menggunakan operan long chip. Bola yang dikirimkan dengan teknik operan long chip bisa dipakai untuk melakukan umpan panjang dan tinggi sehingga tidak mudah dipotong oleh lawan. Selain itu, perpindahan bola juga lebih cepat sampai disbanding dengan operan short chip. Menurut Joseph A. Luxbacher (2011: 23, Ed. 2) menjelaskan tahapan untuk melakukan operan long chip, yaitu : Gambar 2. Operan Long Chip Joseph A. Luxbacher, Ph. D Sepak Bola Edisi kedua. a) Persiapan 1) Dekati bola dari sudut yang tipis, 2) Letakkan kaki yang menahan keseimbangan dibagian samping dan sedikit dibelakang bola, 3) Tekukkan kaki yang menahan keseimbangan, 4) Tarik kaki yang akan menendang kebelakang, 5) Luruskan kaki tersebut, 6) Rentangkan tangan ke samping untuk menjaga keseimbangan 7) Kepala tidak bergerak, pusatkan perhatian pada bola. b) 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) Pelaksanaan Tempatkan lutut kaki yang akan menendang sedikit ke belakang bola, Miringkan tubuh sedikit ke belakang, Luruskan bahu dengan target, Masukkan instep ke sepertiga bagian bawah bola, Jaga kaki tersebut tetap kuat, Tangan bergerak ke depan, Berikan sedikit backspin pada bola. c) Follow-through 1) Sentakkan kaki lurus ke depan, 2) Berat badan dipindahkan ke depan di atas bantalan kaki yang menahan keseimbangan, 3) Sempurnakan gerakan akhirnya, 4) Kaki yang menendang naik setinggi pinggang atau lebih tinggi lagi. 18

35 Ketika melakukan long pass, keberhasilan tidak bisa selalu didapat. Kesalahan-kesalahan dari segi teknik bisa menjadi faktor kegagalan melakukan long pass. Berikut ini daftar kesalahan-kesalahan umum dan saran untuk memperbaikinya dalam melakukan operan bola lambung baik itu short chip dan long chip (Joseph A. Luxbacher, 2011: 28). a) Operan Short Chip Kesalahan operan short chip: 1) Lintasan operan terlalu rendah 2) Operan kurang tepat Perbaikan operan short chip: 1) Tendang sepertiga dari bagian bawah bola dengan instep. Gunakan gerakan menendang yang pendek dan kuat untuk menggerakkan kaki ke bawah bola dan menggerakkan bola melintas di atas lawan 2) Luruskan bahu dan pinggul dengan target saat menendang bola. Gunakan kura-kura kaki semaksimal mungkin. Pastikan kaki dalam keadaan kuat saat menyelipkannya di bawah bola. b) Operan Long Chip Beberapa kesalahan yang terjadi dalam melakukan operan long chip antara lain bola gagal melewati lawan, operan terlalu pendek, dan operan kurang tepat. Untuk meminimalisir kesalahan yang terjadi dalam melakukan long chip serta bisa tercapai tujuan dari tendangan tersebut, ada beberapa langkah dan gerakan yang perlu diperhatikan, diantaranya: 1) Tempatkan kaki yang menahan keseimbangan di samping bola sedikit ke belakan. Miringkan tubuh kebelakang saat menggerakkan instep yang akan menendang di bawah bola 2) Luruskan dan kuatkan kaki yang akan menendang. Gunakan gerakan kaki yang utuh. 3) Luruskan bahu dan pinggul dengan target yang diinginkan. Tendang pada bagian tengah, sepertiga di bawah bola dengan instep. Jaga agar kaki tetap kuat saat menendang bola. Dalam sebuah pertandingan sepakbola, menjalankan strategi menggunakan teknik long pass menjadi suatu pilihan yang tepat ketika strategi dengan 19

36 menggunakan short pass kurang efektif untuk mencetak gol. Pilihan untuk menggunakan teknik long pass tergantung pada jarak dan tujuannya. Dalam melakukan long pass memerlukan power yang lebih kuat daripada melakukan passing bawah. Sebagai indikator keberhasilan dari long pass, ketepatan adalah faktor utamanya. Ketepatan dalam melakukan long pass tidak mudah didapatkan hanya dengan latihan dalam waktu singkat. Latihan dengan materi long pass yang efektif dan kontinyu akan meningkatkan ketepatan seorang pemain dalam teknik tersebut. 8. Hakikat sepak bola Sepakbola merupakan permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari sebelas pemain, dan salah satunya penjaga gawang (Sucipto, dkk, 2000: 7). Menurut Joseph A. Luxbacher (2011: 8) sepakbola dimainkan oleh dua tim masing-masing beranggotakan 11 orang yang saling berupaya mempertahankan gawang dan berudaha membobol gawang lawan. Adapun arti sepakbola merupakan permainan yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri dari sebelas pemain (Suharsono dan Sukintaka, 1983: 70). Permainan sepakbola merupakan permainan kelompok yang melibatkan banyak unsur, seperti fisik, teknik, taktik, dan mental (Herwin, 2004: 78). Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sepakbola adalah permainan beregu yang dimainkan oleh masing-masing regu berjumlah sebelas pemain, selama dua kali 45 menit waktu normal yang melibatkan unsur fisik, teknik, taktik dan mental. 20

37 Semua cabang olahraga memliki tujuan masing-masing, tidak terkecuali sepakbola. Dalam sebuah permainan sepakbola, masing-masing tim ingin mendapatkan kemenangan. Kemenangan yang dapat diraih bisa membuka jalan bagi sebuah tim untuk meraih sebuah gelar juara. Tim pemenang adalah tim yang dapat mencetak gol lebih banyak dari lawannya. Oleh karena itu, gol dalam sepakbola merupakan tujuan dari cabang olahraga tersebut. 9. Hakikat latihan a. Pengertian latihan Menurut Sukadiyanto (2002: 7) menyatakan bahwa pengertian latihan yang berasal dari kata training dapat disimpulkan sebagai suatu proses penyempurnaan kemampuan berolahraga yang berisikan materi teori dan praktek, menggunakan metode, dan aturan pelaksanaan dengan pendekatan ilmiah, memakai prinsip pendidikan yang terencana dan teratur, sehingga tujuan latihan dapat tercapai tepat pada waktunya. Sedangkan menurut Djoko Pekik Irianto (2002: 11-12) bahwa, latihan adalah proses latihan yang silaksanakan secara teratur, terencara, menggunakan pola dan system tertentu, metodis serta berulang seperti gerakan yang semula sukar dilakukan, kurang koordinatif menjadi semakin mudah, otomatis dan reflektif sehinggga gerak menjadi lebih efisien dan itu harus dikerjakan berkali-kali. Istilah latihan dari kata dalam bahasa Inggris yang dapat mengandung beberapa makna seperti: a) practice, (b) exercises, dan (c) training. Meningkatkan kemampuan atlet dalam mencapai prestasi yang maksimal perlu adanya sebuah tujuan dan sasaran latihan. Rumusan tujuan dan sasaran latihan dapat bersifat jangka panjang untuk olahragawan yang masih junior yang sasaran dan tujuannya akan datang dalam satu tahun atau lebih dan bersifat jangka pendek yaitu 21

38 kurang dari satu tahun yang sasaran dan tujuannya langsung diarahkan pada peningkatan unsur-unsur yang mendukung kinerja fisik (Sukadiyanto, 2002: 8). Beberapa uraian diatas dapat disimpulkan bahwa latihan adalah langkah yang dilakukan secara sistematis, dilakukan berulang-ulang, dan meningkat bagi seorang atlet untuk menyempurnakan kemampuannya pada salah satu cabang olahraga yang ditekuni. b. Prinsip latihan Prinsip-prinsip latihan memiliki peranan penting terhadap aspek fisiologis dan psikologis bagi olahragawan (Sukadiyanto, 2011: 13). Beberpa hal perlu diperhatikan dalam melaksanakan latihan seperti apa yang harus diikuti, ditaati, apa yang perlu dihindari dan laiinya. Dalam olahraga prestasi prinsip latihan sangat berperan penting sebagai landasan untuk membuat dan menjalankan program latihan. Tanpa adanya prinsip latihan, tujuan dari program latihan pun tidak akan tercapai. Selain itu, dengan prinsip latihan, peningkatan kemampuan dari seorang atlet akan lebih terpantau dan terukur. Adapun penjelasan prinsip dasar dalam latihan menurut Djoko Pekik (2000: 19) adalah sebagai berikut: Ada 10 macam prinsip-prinsip mendasar dalam latihan yang bisa dijadikan pedoman dalam menjalankan sebuah proses latihan. 1) Pilih latihan yang efektif dan aman Latihan-latihan yang dipilih harus mampu untuk mencapai tujuan yang diinginkan secara efektif dan aman, artinya latihan yang dipilih dapat mencapai tujuan lebih cepat dan aman, bukan seperti fakta yang ada, yakni program yang ditawarkan dapat lebih cepat mencapai tujuan tetapi kurang 22

39 aman atau sebaliknya aman tetapi tidak efektif atau kurang cepat, sehingga yang menjalani akan meras bosan. 2) Kombinasi latihan dan pola hidup Untuk mencapai tujuan latihan secara optimal disarankan jangan hanya melihat latihannya saja tetapi juga pola hidup atau kebiasaannya, yakni dalam hal pengaturan makan dan istitahatnya. Kombinasi latihan, pengaturan makan, dan istirahat akan sangat mempengaruhi keberhasilan latihan. 3) Latihan harus mempunyai sasaran atau tujuan yang jelas Dalam latihan harus sudah dikonsep dari awal untuk apa tujuan yang akan dicapai dan pola latihan yang akan digunakan. 4) Pembebanan harus overload (beban lebih) dan progressif (meningkat) Pembebanan dalam latihan harus lebih berat dibanding aktifitas sehari-hari dan ditingkatkan secara bertahap sehingga mampu memberikan peningkatan yang berarti pada fungsi tubuh. 5) Latihan bersifat spesifik (khusus) dan individual Model latihan yang dipilih harus disesuaikan dengan tujuan yang hendak dipakai, bersifat khusus dan tidak boleh disamakan antara satu orang dengan lainnya. 6) Reversible (kembali asal) Tingkat kebugaran yang telah dicapai seseorang akan berangsurangsur turun bahkan bisa hilang sama sekali, jika latihan tidak dikerjakan secara teratur dan terus menerus sepanjang tahun dengan takaran dan dosis yang tepat. 7) Tidak memaksakan kemampuan dan ketahanan Program latihan harus diukur sesuai batas kemampuan dan tidak boleh dipaksakan, maka itu sebelum latihan dilakukan pengukuran kemampuan angkatan. 8) Continuitas (terus dan berkelanjutan) Latihan sebaiknya dilakukan secara terus-menerus dan berkelanjutan sehingga minimal mempunyai fungsi mempertahankan kondisi kebugaran agar tidak menurun dan malah bisa untuk meningkatkan tingkat kebugaran secara optimal. 9) Hindari cara yang salah dan merugikan Jangan latihan dengan cara yang salah dan tidak berkonsep. Karena latihan yang salah akan merugikan dan berdampak buruk pada hasil latihan. Dalam hal ini bisa di contohkan seseorang yang berlatih menggunakan alat beban haruslah tahu cara dan fungsi alat yang dipakainya, caranya menggunakan atau menggerakkan latihannya dan pengaturan nafas saat menggunakan alat tersebut. Jangan sampai salah menggunakannya, yang akan berakibat fatal di kemudian hari. 10) Lakukan latihan dengan urutan yang benar Tahapan latihan merupakan rangkaian dari proses berlatih dalam satu sesi latihan dan harus urut mulai dari warming-up latihan inti, dan 23

40 cooling-down. Jangan lakukan latihan sebelum pemanasan, karena fungsi pemanasan sangat penting dalam hal mempersiapkan hormon-hormon dan anggota tubuh untuk latihan. Pada dasarnya latihan olahraga adalah merusak, tetapi proses perusakan yang dilakukan mempunyai tujuan untuk merubah dan menumbuhkan kualitas yang lebih baik, dengan syarat pelaksanaan latihan harus mengacu dan berpedoman pada prinsip-prinsip latihan (Sukadiyanto, 2011: 13). Dengan demikian, untuk mencapai tujuan dari sebuah latihan adalah dengan memperhatikan prinsip-prinsip latihan. Selain model latihan yang tepat, prinsipprinsip latihan bisa menjadi pedoman dan pertimbangan dalam memberikan latihan sesuai kebutuhan atlet serta membantunya untuk meningkatkan kulitas individu secara optimal dan meningkatkan prestasi yang maksimal. 10. Karakteristik anak usia tahun Manusia memiliki masa pertumbuhan selama hidup. Mulai dari masa kanakkanak, remaja dewasa sampai tua. Untuk usia remaja, ada tiga masa yaitu masa remaja awal (12-15 tahun), masa remaja (16-18 tahun) dan masa remaja akhir (18-21 tahun) (Syamsu, 2004: 26-27). Karakteristik pada masa remaja menjadi masa transisi atau peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa remaja. Sifat dan perilaku kanakkanak pun mulai pudar dan mulai mengalami perubahan. Menurut Syamsu Yusuf L. N (2004: ), karakteristik perkembangan pada usia remaja sebagai berikut : 24

41 1) Perkembangan fisik Masa remaja merupakan salah satu diantara dua masa rentangan kehidupan individu, dimana terjadi pertumbuhan fisik yang sangat pesat. 2) Perkembangan kognitif (intelektual) Ditinjau dari perkembangan kognitif, masa remaja sudah mencapai tahap operasi formal (operasi= kegiatan-kegiatan mental tentang berbagai gagasan). 3) Perkembangan emosi Masa pra remaja merupakan puncak emosionalitas, yaitu perkembangan emosi yang tinggi. Pada usia pra remaja, perkembangan emosinya menunjukkan sifat yang sensitif dan reaktif yang sangat kuat terhadap berbagai peristiwa atau situasi sosial, emosinya bersifat negatif dan temperamental (mudah tersinggung/ marah, atau mudah sedih/ murung). 4) Perkembangan sosial Pada masa pra remaja berkembang social cognition, yaitu kemampuan untuk memahami orang lain. Pemahaman ini mendorong pra remaja untuk menjalin hubungan sosial yang lebih akrab dengan mereka (terutama teman sebaya), baik melalui jalinan persahabatan maupun percintaan (pacaran). 5) Perkembangan moral Melalui pengalaman atau berinteraksi sosial dengan orang tua, guru, teman sebaya, atau orang dewasa lainnya, tingkat moralitas pra remaja sudah lebih matang jika dibanding dengan usia anak. Mereka sudah lebih mengenal tentang nilai-nilai atau konsep-konsep moralitas, seperti kejujuran, keadilan, kesopanan, dan kedisiplinan. 6) Perkembangan kepribadian Kepribadian merupakan sistem yang dinamis dari sifat, dan kebiasaan yang menghasilkan tingkat konsistensi respon yang beragam. Sifat-sifat kepribadian mencerminkan perkembangan fisik, seksual, emosional, sosial, kognitif, dan lain-lain. 7) Perkembangan kesadaran beragama Pandangan terhadap tuhan atau agama sangat dipengaruhi oleh perkembangan berpikir, maka pikiran pra remaja tentang Tuhan berbeda dengan pemikiran anak. Kemampuan berpikir abstrak pra remaja memungkinkan untuk dapat mentranformasikan keyakinan beragamanya. Menurut Sukintaka dalam Afristian Ismadraga (2011: 25) tentang siswa SMP yang berumur antara tahun mempunyai karakteristik sebagai berikut: a. Jasmani 1) Laki-laki maupun perempuan ada pertumbuhan memanjang 2) Membutuhkan pengaturan istirahat yang baik 25

42 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9) 10) 11) 12) 13) 14) 15) 16) 17) b. 1) 2) 3) c. 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9) 10) Sering menampilkan hubungan dan kordinasi yang kurang baik Merasa mempunyai ketahanan dan sumber energi tak terbatas Mudah lelah tidak terhiraukan Anak laki-laki mempunyai kecepatan dan kekuatan otot lebih baik dibandingkan dengan anak perempuan Keseimbangan dan kematangan untuk keterampilan bermain menjadi baik Pertumbuhan badannya sangat pesat, terutam pada anak laki yang sudah tertarik pada perempuan Secara praktek semua anak telah mencapai masa pubertas pada akhir usia Perkembangan yang cepat dalam hal kekuatan, kecepatan, daya tahan dan koordinasi Kelincahan adanya ketidak seimbangan pertumbuhan sehingga bentuk badannya kadang-kadang agak kaku Daya pikir untuk mencari sebab musabab berkembang Anak seusia ini selalu ingin mempertahankan pendapatnya Mereka mendambakan keterampilan yang sempurna Suka menirukan Mulai berinisiatif Mulai tertarik pada pekerjaan spesialisasi Psikis dan Mental Banyak mengeluarkan energi untuk fantasinya Ingin menetapkan pandangan hidup Mudah gelisah Sosial Ingin diakui oleh kelompoknya Mengetahui moral etika dari kehidupan Persekawanan yang tetap makin berkembang Sangat emosional, kurang terkontrol dan sukar dimengerti Mempunyai keinginan untuk berpetualangan Berkeinginan mempunyai teman dari jenis yang berbeda Mereka memperhatikan dirinya Mereka mempunyai teman yang tetap Mereka agak takut bertanggung jawab Mereka menyukai permainan beregu Beberapa pendapat mengenai karakteristik anak usia tahun diatas dapat disimpulkan bahwa, manusia pada usia tersebut termasuk pada masa pra remaja. Masa dimana baik dari segi fisik, mental, emosi dan sosial sedang berkembang 26

43 dengan pesat, oleh karena itu pada masa ini anak-anak cenderung lebih sensitif. Peran orang tua dan lingkungan sekitar diperlukan untuk mengontrol anak-anak pada usia ini, agar perkembangan anak pada masa pra remaja lebih mengarah kepada hal yang bersifat positif dan menjadikan diri mereka lebih baik untuk menjalani masa selanjutnya yaitu masa remaja. SSB Persopi Elti merupakan sekolah sepakbola yang melatih beberapa kelompok umur mulai dari 7 tahun sampai dengan usia 17 tahun. Kelompok umur tahun di SSB Persopi merupakan para siswa yang menempuh pendidikan pada tingkat sekolah menengah pertama (SMP). Pada usia ini, pertumbuhan dan perkembangan anak sangat cepat sehingga sangat baik apabila olahraga dijadikan sebagai faktor dalam mendukung hal tersebut. Olahraga yang mengandung aktivitas fisik dapat juga meningkatkan kemampuan gerak serta daya pikir anak. 10. Profil Sekolah Sepak Bola (SSB) Persopi Elti Sekolah Sepak Bola (SSB) Persopi Elti merupakan salah satu sekolah sepakbola yang ada di Yogyakarata dan terletak di Jln. Wonosari km No. 14, Srimulyo Piyungan, Bantul. SSB ini belum lama berdiri yaitu sejak 4 November 2015 yang merupakan gabungan dari 2 sekolah sepak bola, yaitu SSB Persopi Piyungan dan SSB Elang Timur yang telah ada sejak lama dan menggunakan lapangan yang sama untuk berlatih. SSB Persopi Elti memiliki siswa sekitar 80 siswa yang terdiri dari beberapa kelompok umur diantaranya KU tahun, KU tahun, KU 12 tahun dan KU 27

44 7-11 tahun. Untuk latihan diadakan sebanyak 3 kali dalam seminggu yaitu Hari Selasa, Kamis, dan Minggu, khusus untuk kelompok umur yang akan mengikuti turnamen biasanya diadakan latihan tambahan pada hari Sabtu. Durasi latihan sekitar 120 menit yang dimulai pukul wib. Sumber daya manusia untuk pelatih sudah ada 6 orang yang dibagi ke dalam 4 kelompok umur tersebut. Meskipun belum lama berdiri, SSB Persopi Elti sudah mempunyai beberapa prestasi yang berhasil diperoleh, diantaranya : Tabel 1. Prestasi SSB Persopi Elti dari tahun 2016 No. Kejuaraan Tahun Peringkat 1 Muntuk Cup 2016 Juara 2 2 BPJ Cup KU Juara 1 3 Kalitirto Cup 2016 Juara 4 4 Piala ASPROV KU Juara 1 5 ASKAB Bantul 2016 Juara 1 6 Piala ASPROV KU Juara 1 7 Trofeo Baturetno Cup 2017 Juara 1 Sumber: Wawancara dengan Rudi (Ketua Manajemen SSB Persopi Elti) B. Penelitian yang relevan Penelitian yang relevan biasanya digunakan untuk mencari persamaan dan perbedaan antara penelitian orang lain dengan penelitian yang sedang kita buat atau juga bisa dijadikan perbandingan penelitian yang satunya dengan yang lainnya. 28

45 Penelitian yang sedang dilakukan memiliki relevansi dengan penelitian yang dilakukan oleh : 1) Fandi Ahmad., Agus Kristiyanto, Sapta Kunta Purnama 2014 berjudul Efektifitas Penggunaan Media Bantu dan Koordinasi Mata-Kaki Terhadap Peningkatan Ketepatan Tendangan Melambung (Long Pass) dalam Permainan Sepakbola Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa pembinaan prestasi sepakbola JPOK FKIP UNS tahun Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara metode latihan menggunakan media bantú sasaran lingkaran, media bantú sasaran tembok dan media bantú sasaran gawang terhadap ketepatan menendang lambung (longpass) pada mahasiswa pembinaan prestasi sepakbola JPOK FKIP UNS tahun F hitung = lebih besar dari F tabel = 4.15(F0 > Ft), pada taraf signifikansi 5%. Pengaruh peningkatan ketepatan menendang lambung (longpass) yang ditimbulkan oleh latihan mengunakan media bantú sasaran lingkaran rata-rata peningkatanya adalah 2.000, latihan menggunakan media bantú sasaran tembok rata-rata peningkatannya dan latihan menggunakan media bantú sasaran gawang rata-rata peningkatannya adalah 1,333. Latihan menggunakan media bantú sasaran lingkaran lebih baik pengaruh peningkatan menendang lambung (longpass) daripada latihan menggunakan alat bantu sasaran tembok dan media bantú sasaran gawang. 2) Akhmad Fariz tahun 2015, yang berjudul Efektifitas Latihan Drill Long Passing 35 meter dan 25 meter Terhadap Ketepatan Long Passing Atlet SSB Bina Prestasi Indramayu Kelompok Usia Tahun 29

46 Ada perbedaan tes ketepatan long passing atlet SSB Bina Prestasi Indramayu dengan menggunakan latihan yang berbeda. Diketahui bahwa F hitung = 3,722 dan nilai probabilitasnya 0,042 lebih kecil dari 0,05 pada taraf signifikansi 5%. Sedangkan dilihat dari signifikansi hubungan antara penggunaan metode latihan yang berbeda tanpa melakukan kontrol terhadap ketepatan long pass sebelum diberikan latihan yang berbeda menunjukkan adanya pengaruh pemberian metode latihan yang berbeda terhadap ketepatan long pass, di mana F hitung 6,277 dan angka signifikansi sebesar 0,007 yang lebih kecil dari angka kritik 0,05. Hal ini berarti ada pengaruh perlakuan metode latihan yang berbeda terhadap ketepatan long pass. Kontribusi variabel independent terhadap ketepatan long pass yaitu 11,27% sementara kontribusi variabel kontrol terhadap variabel independent sebesar 88,73%. Dari paparan hasil di atas dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan antara kedua bentuk latihan drill yaitu latihan long pass dengan jarak 35 meter dan latihan longpass dengan jarak 25 meter. Kedua latihan tersebut sama-sama memiliki pengaruh yang signifikan untuk meningkatkan ketepatan long pass. Secara keseluruhan latihan long pass yang diberikan memiliki kontribusi terhadap ketepatan long pass yaitu sebesar 11,27%. Dari kedua bentuk latihan tersebut, latihan long pass jarak 35 meter memiliki peningkatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan latihan long pass jarak 25 meter. Hal ini dibuktikan dengan selisih yang diperoleh dari pre test dan post test. Latihan long pass jarak 35 meter memiliki selisih rerata 1,125 sedangkan latihan jarak 25 meter memiliki selisih rerata 0,75. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian latihan long pass jarak 35 meter lebih memiliki pengaruh yang lebih besar. 30

47 C. Kerangka berpikir 1. Pengaruh latihan long pass menggunakan media bantu sasaran gawang terhadap ketepatan long pass Tendangan lambung (long pass) termasuk salah satu teknik dasar dalam olahraga permainan sepakbola yaitu teknik menendang. Tendangan long pass bisa ditendang lambung tinggi di udara sesuai tujuan yang diinginkan misalnya untuk memberikan bola ke pemain lain untuk selanjutnya dilakukan shooting atau operan (Danny Mielke, 2007: 77). Tingkat keberhasilan long pass dinilai dari ketepatan terhadap sasaran. Ketepatan dalam melakukan tendangan perlu dilatihkan untuk menjadikan individu lebih berkualitas serta memberikan opsi strategi sebuah tim dalam permainan sepakbola. Latihan untuk meningkatkan ketepatan long pass bisa menggunakan latihan drill maupun menggunakan media bantu latihan berupa sasaran. Gawang sebagai sasaran utama dalam permainan sepakbola bisa dijadikan sebuah media bantu untuk melatih long pass khususnya dalam meningkatkan ketepatan dan akurasi. Sebagai media bantu latihan, gawang dimodifikasi dan bersifat memudahkan. Gawang berbentuk persegi panjang dan berukuran lebar 3 meter dan tinggi 1.75 meter serta mudah dipindahkan bisa dijadikan media bantu latihan sasaran untuk long pass. Sasaran gawang yang berbentuk persegi panjang memiliki kelebihan dan kekurangan apabila dijadikan sebagai media bantu sasaran latihan long pass. 31

48 Kelebihan dari gawang yang berbentuk persegi panjang sebagai media bantu sasaran latihan long pass adalah memiliki titik yang banyak sebagai pilihan sasaran bola yang ditendang lambung. Selain itu, ketika menginginkan jarak yang berbeda atau arah yang berbeda gawang bisa dipindahkan dalam waktu yang singkat. Namun karena sifat persegi panjang yang memiliki sudut, dan bola yang berbentuk lingkaran maka ujung sudut tidak bisa sepenuhnya dijangkau oleh bola, sehingga bola cenderung lebih diarahkan ke sisi bagian tengah saja. 2. Pengaruh latihan long pass menggunakan media bantu sasaran simpai terhadap ketepatan long pass Tendangan lambung (long pass) termasuk salah satu teknik dasar dalam olahraga permainan sepakbola yaitu teknik menendang. Tendangan long pass bisa ditendang lambung tinggi diudara sesuai tujuan yang diinginkan misalnya untuk memberikan bola ke pemain lain untuk selanjutnya dilakukan shooting atau operan (Danny Mielke, 2007: 77). Tingkat keberhasilan long pass dinilai dari ketepatan terhadap sasaran. Ketepatan dalam melakukan tendangan perlu dilatihkan untuk menjadikan individu lebih berkualitas serta memberikan opsi strategi sebuah tim dalam permainan sepakbola. Latihan untuk meningkatkan ketepatan long pass bisa menggunakan latihan drill maupun menggunakan media bantu latihan berupa sasaran. Selain gawang dengan bentuknya yang persegi panjang, media bantu latihan yang berbentuk lingkaran bisa digunakan sebagai sasaran latihan dalam membantu 32

49 meningkatkan tendangan long pass. Simpai merupakan salah satu bidang yang memiliki bentuk lingkaran. Ukuran simpai yang bervariasi bisa digunakan sebagai alternatif untuk dijadikan sebagai media bantu latihan sasaran long pass. Besar kecilnya diameter sebuah simpai bisa menjadi acuan tingkat kesulitan dalam proses melatih meningkatkan ketepatan tendangan long pass. Kelebihan simpai yang berbentuk lingkaran dan digunakan sebagai media bantu sasaran latihan long pass adalah setiap sisinya yang bisa dijangkau oleh bola karena bidang yang berbentuk lingkaran tidak memiliki satu sudut pun. Selain itu, tingkat ketepatan bola terhadap simpai bisa lebih akurat karena bentuknya yang menyerupai bola. Kelemahan dari simpai adalah dengan tingkat ketebalan yang kurang tinggi, apabila diletakkan ditanah akan kurang jelas terlihat apabila latihan long pass dilakukan dari jarak yang jauh. 3. Perbedaan latihan long pass menggunakan media bantu sasaran gawang dan simpai terhadap ketepatan long pass Media bantu latihan sasaran gawang dan simpai merupakan salah satu dari sekian banyak pilihan variasi latihan dalam meningkatkan kualitas individu pada olahraga sepakbola. Salah satu teknik dasar yang bisa dilatih menggunakan media bantu sasaran gawang dan simpai salah satunya yaitu teknik long pass. Latihan yang diberikan dengan tujuan sasaran tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan ketepatan hasil bola long pass. Oleh karena itu, dengan memberikan latihan long pass menggunakan media bantu sasaran gawang dan simpai selama 16 kali 33

50 pertemuan yang bersifat kontinyu dan progresif, diharapkan dapat meningkatkan ketepatan long pass pada siswa SSB Persopi Elti usia tahun. D. Hipotesis Berdasarkan kajian pada landasan teori diatas, dalam penelitian ini penulis mengambil hipotesis sebagai berikut : 1) Ada pengaruh latihan menggunakan media bantu latihan sasaran gawang terhadap ketepatan passing lambung pada siswa SSB Persopi Elti KU tahun. 2) Ada pengaruh latihan menggunakan media bantu latihan sasaran simpai terhadap ketepatan passing lambung pada siswa SSB Persopi Elti KU tahun. 3) Latihan menggunakan media bantu sasaran simpai lebih efektif dibandingkan media bantu sasaran gawang pada siswa SSB Persopi Elti KU tahun. 34

51 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan, kondisi yang terkendalikan dimaksud adalah adanya hasil dari penelitian yang dikonversikan ke dalam angka-angka, untuk analisis yang digunakan yaitu analisis statistic (Sugiyono, 2011: 72). Hal yang sama juga dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (2006: 272) penelitian eksperimental merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui akibat yang terdapat pada subyek penelitian. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Matched Subject Design yaitu eksperimen yang menggunakan dua kelompok sampel yang sudah disamakan subjek demi subjek sebelum perlakuan dilaksanakan. Dalam hal ini yang disamakan adalah satu variabel atau lebih yang telah diketahui pengaruh terhadap hasil eksperimen yaitu variabel diluar faktor yang dieksperimenkan (Sutrisno Hadi, 2001: 278). Untuk menyamakan atau menyeimbangkan kedua kelompok, caranya menggunakan subject matching ordinal pairing yaitu subjek yang hasilnya sama atau hampir sama dengan tes awal kemudian dipasangkan A-B-B-A, maka terbentuk 2 kelompok yaitu kelompok A dan kelompok B yang masing-masing mempunyai tingkat kemampuan yang seimbang. Hal ini dapat dilihat dari nilai mean yang hampir sama dari kedua kelompok tersebut pada hasil pretest. 35

52 Untuk lebih jelasnya, rancangan dari desain yang digunakan dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut: : E1X1O12 Pretest E1X1O12 Gambar 3. Desain Penelitian Matched Subject Design Keterangan : E1 : Kelompok eksperimen 1 E2 : Kelompok eksperimen 2 X1 : Treatment 1, latihan long pass menggunakan media bantu sasaran gawang X2 : Treatment 2, latihan long pass menggunakan media bantu sasaran simpai O12 : Posttest kelompok eksperimen 1 O22 : Posttest kelompok eksperimen 2 B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Berdasarkan instrumen tes yang dijelaskan, maka diperlukan bidang yang datar dan luas untuk melaksanakan tes long pass dari Bobby Charlton. Untuk itu, lapangan sepakbola menjadi tempat yang tepat untuk melaksanakan tes. Penelitian ini menggunakan Lapangan Piyungan Srimulyo sebagai tempat pelaksanaan tes long pass, baik itu untuk pretest maupun posttest, dikarenakan memiliki bidang yang datar dan merata disetiap sisinya. Selain itu, lapangan tersebut menjadi pilihan untuk melakukan penelitian ini yaitu karena SSB Persopi Elti melaksanakan proses latihan setiap pertemuan di Lapangan Piyungan. 36

53 2. Waktu penelitian Pemberian treatment atau latihan dilakukan sebanyak 16 kali pertemuan. Proses latihan selama 16 kali sudah dapat dikatakan terlatih, sebab sudah ada perubahan yang menetap (Tjaliek Soegiardo, 1991: 25). Sehubungan dengan sesi latihan yang dijadwalkan oleh SSB Persopi Elti kepada siswanya yaitu 3 kali pertemuan dalam satu minggu, dengan rincian pertemuan; Hari Selasa mulai pukul wib, Kamis mulai pukul wib, dan Minggu mulai pukul wib. Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 2 Juli 2017 sampai dengan 20 Agustus C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Seperti yang dikatakan oleh Suharsimi Arikunto (2006: 101), Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Sesuai dengan pendapat diatas, maka populasi dalam penelitian ini adalah siswa SSB Persopi Elti yang masuk dalam usia tahun berjumlah 32 orang. 2. Sampel Sampel yaitu sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti (Suharsimi Arikunto, 2006: 131). Kriteria sampel yang diambil adalah yang memiliki beberapa sifat yang sama untuk bisa mewakili populasi secara keseluruhan. Meskipun sampel hanya diambil dari bagian populasi, kenyataan yang diperoleh harus bisa menggambarkan keadaan populasi secara menyeluruh. 37

54 Sampel yang diambil diperoleh dari kriteria sebagai berikut : 1. Usia tahun 2. Sudah berlatih minimal 6 bulan 3. Bersedia mengikuti treatment dari awal sampai akhir. Adapun teknik pembagian sampel yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan ordinal pairing. Ordinal pairing adalah pembagian kelompok menjadi beberapa bagian dengan tujuan memiliki kesamaan atau kemampuan yang merata, (Sugiyono, 2007: 61). Tahap ini sebelumnya harus melakukan pretest terhadap seluruh sampel dan disusun berdasarkan ranking. Dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling dan diperoleh sampel sejumlah 24 siswa yang selanjutnya sampel dibagi 2 kelompok eksperimen dengan sistem ordinal pairing dan memasangkan (matched) dengan pola A-B-B-A. Untuk kelompok A menjadi kelompok eksperimen latihan long pass menggunakan media bantu sasaran gawang dan untuk kelompok B menjadi kelompok ekperimen latihan long pass menggunakan media bantu sasaran simpai. D. Variabel Penelitian Menurut Arikunto Suharsimi (2006: 118) variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Dalam penelitian ini yang disebut sebagai variabel adalah : 1. Variabel bebas Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi variabel lain. a. Latihan long pass dengan media bantu sasaran gawang 38

55 Bentuk-bentuk latihan dengan coach point yaitu ketepatan long pass dengan media bantu sasaran berupa gawang dari jarak meter. Dengan ukuran gawang, tinggi 1,75 meter dan lebar 3 meter. Tentunya disetiap pertemuan bersifat continuitas. b. Latihan long pass dengan media bantu sasaran simpai Bentuk-bentuk latihan dengan coach point yaitu ketepatan long pass dengan media bantu sasaran berupa simpai yang diletakkan pada tanah dan diangkat diudara, dari jarak meter. Diameter simpai dengan ukuran centimeter dan menggunakan warna yang mencolok. 2. Variabel terikat Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. a. Ketepatan long pass Untuk menentukkan ketepatan long pass ini menggunakan instrumen tes passing lambung Bobby Charlton (Danny, 2007 : 26) dengan area seluas 100 m2 di lapangan. E. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data 1. Instrumen penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 136) instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan peneliti dalam mengumpulan data agar pekerjaannya lebih mudah dan lebih baik. Instrumen ini yang digunakan untuk mendapatkan data yang akan digunakan untuk mengetahui skor sebelum dan sesudah diberi perlakuan atau treatment. Selain itu, data yang didapat memudahkan peneliti untuk membagi 39

56 kelompok secara ordinal pairing. Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan oleh peneliti dalam mengambil data yaitu tes passing lambung Bobby Charlton, yaitu tes passing lambung kearah sasaran daerah berupa persegi dengan luas 100 m2 dengan koefisien Validitas sebesar 0,874 dan Reliabilitas sebesar 0,898. Adapun tata pelaksanaan dalam melaksanaan instrumen tes tendangan long pass dari Bobby Charlton yaitu sebagai berikut. Gambar 4. Tes Passing Lambung Bobby Charlton (Danny Mielke, 2007: 26) Keterangan: a. Tujuan Mengukur ketrampilan ketepatan tendangan long pass yang ditujukan untuk pemain KU tahun b. Alat yang digunakan 1) Bola 2) Ban ukur 3) Tali 4) Kapur 40

57 c. Cara pelaksanaan 1) Tentukan daerah sasaran seluas 100 m2 dilapangan 2) Di dalam bidang persegi tersebut terdapat tiga bidang persegi yang lebih kecil. Bidang persegi yang paling tengah luasnya 4 m2, bidang berikutnya 6 m2, dan bidang ketiga adalah 8 m2. Setiap bidang persegi memiliki nilai poin sendiri-sendiri: bidang yang paling tengah bernilai 100 poin, bidang berikutnya 50 poin, bidang berikutnya lagi 40 poin, dan bidang paling luar bernilai 30 poin. 3) Letakkan 4 buah bola dengan jarak 15 meter dari segi terluar 4) Setiap pemain mendapatkan 4 kali kesempatan untuk melambungkan bola ke target untuk mencetak skor sebanyak mungkin 2. Teknik pengumpulan data Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah survei dengan alat tes dan pengukuran. Metode yang digunakan adalah metode penelitian survei dengan alat tes passing lambung Bobby Charlton yakni tes passing lambung ke daerah sasaran seluas 10 meter2 di lapangan. Sebelum membagi kedalam kelompok sasaran gawang dan simpai, maka dilakukan tes awal (pretest) terlebih dahulu. Setelah itu, kelompok dibagi secara ordinal pairing dan diberi perlakuan selama 16 kali pertemuan dengan materi treatment sesuai dengan pembagian kelompok. Pertemuan yang dilakukan sebanyak 16 kali merupakan program latihan yang dijalani selama hampir dua bulan dengan rincian 3 kali pertemuan dalam satu minggu. Hari yang digunakan dalam melaksanakan program latihan tersebut yaitu Selasa, Kamis dan Minggu. 41

58 Setelah kelompok eksperimen melaksanakan pretest dan telah menjalani 16 kali pertemuan latihan maka dilanjutkan dengan tes akhir (pretest). Selanjutnya, data hasil pretest ketrampilan tendangan long pass dibandingkan dengan hasil posttest kelompok eksperimen, sehingga akan dapat diketahui selisih perbedaan ketrampilan ketepatan tendangan long pass antara sebelum diberikan treatment dengan sesudah diberikan treatment latihan dengan menggunakan media bantu latihan sasaran gawang dan simpai. F. Teknik Analisis Data Sebelum dilakukan pengujian hipotesis yang nantinya akan diketahui hasil kebenaran dari hipotesis tersebut, maka perlu dilakukan uji prasyarat. Dalam mencapai suatu keputusan obyektif mengenai suatu hipotesis yang diperkuat oleh seperangkat data maka harus digunakan juga prosedur yang obyektif untuk menolak atau menerima hipotesis tersebut. Untuk itu dalam penelitian ini terlebih dahulu akan diuji normalitas dan uji homogenitas data. 1. Uji Prasyarat Analisis a. Uji Normalitas Uji normalitas tidak lain sebenarnya adalah mengadakan pengujian terhadap normal tidaknya sebaran data yang akan dianalisis. Pengujian dilakukan tergantung variabel yang akan diolah. Pengujian normalitas sebaran data menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test dengan bantuan SPSS 16. Menurut metode Kolmogorov Smirnov, kriteria pengujian adalah sebagai berikut: 42

59 1) Jika signifikansi di bawah 0.05 berarti data yang akan diuji mempunyai perbedaan yang signifikan dengan data normal baku, berarti data tersebut normal. 2) Jika signifikansi di atas 0.05 maka berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara data yang akan diuji dengan data normal baku, berarti data tersebut tidak normal (Sidney Siegel, 1990: 159). 2. Uji Homogenitas Di samping pengujian terhadap penyebaran nilai yang akan dianalisis, perlu uji homogenitas agar yakin bahwa kelompok-kelompok yang membentuk sampel berasal dari populasi yang homogen. Uji homogenitas menggunakan uji F dari data pretest dan posttest pada kedua kelompok dengan menggunakan bantuan program SPSS Uji Hipotesis Pengujian hipotesis menggunakan uji-t dengan menggunakan bantuan program SPSS 16, yaitu dengan membandingkan mean antara kelompok 1 dan kelompok 2. Apabila nilai t hitung lebih kecil dari t tabel, maka H0 ditolak, jika t hitung lebih besar dibanding t tabel maka H0 diterima. Uji hipotesis dalam penelitian ini peneliti menggunakan bantuan program SPSS 16. Untuk mengetahui persentase peningkatan setelah diberi perlakuan digunakan perhitungan persentase peningkatan dengan rumus sebagai berikut (Sutrisno Hadi, 1991: 37): Presentase peningkatan = Mean Different x 100% Presentase peningkatan = Mean Different x 100% Mean Pretest Mean Pretest Mean Different = mean posttest-mean pretest Mean Different = mean posttest-mean pretest 43

60 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Data Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa Sekolah Sepak Bola (SSB) Persopi Elti KU tahun yang berjumlah 24 orang. Lokasi latihan di Lapangan Persopi yang beralamat di Komplek Lapangan Piyungan Srimulyo. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 2 Juli sampai dengan 20 Agustus Tes awal (pretest) sebelum diberikan perlakuan diambil pada tanggal 2 Juli 2017 dan tes akhir (posttest) setelah diberikan perlakuan diambil pada tanggal 20 Agustus Pengumpulan data ketrampilan ketepatan passing lambung (long pass) menggunakan tes long pass Bobby Charlton ke area persegi 10 m2 (Danny Mielke, 2007: 24). Pengambilan data posttest dilakukan setelah diberikan perlakuan berupa latihan long pass menggunakan media bantu sasaran gawang untuk kelompok eksperimen A dan latihan long pass menggunakan media bantu latihan sasaran simpai untuk kelompok ekperimen B. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan long pass menggunakan media bantu sasaran gawang dan sasaran simpai terhadap ketepatan passing lambung (long pass) pada siswa Sekolah Sepakbola (SSB) Persopi Elti KU tahun. Selanjutnya dari data yang diperoleh dan telah diuji prasyarat serta uji hipotesis, akan dapat diketahui media yang lebih baik diantara media sasaran gawang atau media sasaran simpai dalam peningkatan ketepatan passing lambung. Hasil penelitian pretest dan posttest ketepatan long pass Sekolah Sepakbola (SSB) Persopi Elti KU tahun dideskripsikan sebagai berikut: 44

61 Tabel 2. Hasil Pretest dan Posttest ketepatan long pass kelompok sasaran gawang No Nama Kevin Arya P. Chigar Yudistira H. Muhammad Farchan S. M. Lutfi Aji P. Victory Nanung Rangga A. F. P. Otniel Henry Kamal S. M. Sandy Eka P. Raka Octa B. Aldi Surya B. Daffa Faturrahman S. Pretest Posttest Kelompok A A A A A A A A A A A A Tabel 3. Hasil Pretest dan Posttest ketepatan long pass kelompok sasaran simpai No Nama Afif Ahmadi Akbar Ismawan M. Ahid F. M. Novarico D. R. Zidhane A. Lutviano A. Risang S. M. Irham Erlangga Shirof F. Tamako Majid Hunan Fikriansyah Dafa Januar Pretest Posttest Kelompok B B B B B B B B B B B B

62 1. Pretest-Posttest Ketepatan Long Pass Kelompok A Hasil penelitian tersebut dideskripsikan menggunakan analisis statistik deskriptif sebagai berikut, untuk hasil pretest nilai minimal = 70, nilai maksimal = 240, rata-rata (mean) = dengan simpang baku (std. Deviation) = sedangkan untk posttest nilai minimal = 90, nilai maksimal = 250, rata-rata (mean) = , dengan simpang baku (std. Deviation) = Dapat dilihat pada lampiran 1 haman 77. Deskripsi hasil penelitian pretest dan posttest ketepatan long pass siswa Sekolah Sepakbola (SSB) Persopi Elti kelompok latihan menggunakan media bantu sasaran gawang juga disajikan dalam distribusi frekuensi. Deskripsi hasil tersebut dapat diliat pada tabel dibawah ini: Tabel 4. Deskripsi Hasil Pretest dan Posttest Ketepatan Menggunakan Media Bantu Sasaran Gawang. Pretest Kategori Interval F % Sangat baik > % Baik % Cukup % Kurang % Sangat Kurang < % Total % Long Pass Latihan F Posttest % 0% 8.33% 50.00% 33.33% 8.33% 100% Dilihat dari tabel diatas, apabila ditampilkan dalam bentuk grafik, hasil pretest dan posttest ketepatan long pass siswa Sekolah Sepakbola (SSB) Persopi Elti 46

63 KU tahun kelompok latihan long pass menggunakan mdia bantu sasaran gawang dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Gambar 5. Grafik Pretest dan Posttest Ketepatan Passing Lambung (Long Pass) Latihan Dengan Media Sasaran Gawang 2. Pretest-Posttest Ketepatan Long Pass Kelompok B Hasil penelitian tersebut dideskripsikan menggunakan analisis statistic deskriptif sebagai berikut, untuk hasil pretest nilai minimal = 70, nilai maksimal = 200, rata-rata (mean) = , dengan simpang baku (std. Deviation) = , sedangkan untk posttest nilai minimal = 90, nilai maksimal = 230, rata-rata (mean) = , dengan simpang baku (std. Deviation) = Dapat dilihat pada lampiran 1 haman 77. Deskripsi hasil penelitian pretest dan posttest ketepatan long pass siswa Sekolah Sepakbola (SSB) Persopi Elti kelompok latihan menggunakan media bantu sasaran simpai juga disajikan dalam distribusi frekuensi. Deskripsi hasil tersebut dapat diliat pada tabel dibawah ini: 47

64 Tabel 5. Deskripsi Hasil Pretest dan Posttest Ketepatan Long Pass Latihan Menggunakan Media Bantu Sasaran Simpai Pretest Posttest Kategori Interval F % F % Sangat baik > % 0 0% Baik % 0 0% Cukup % 6 50% Kurang % Sangat Kurang < % % % 100% Total 12 Apabila ditampilkan dalam bentuk grafik, hasil pretest dan posttest ketepatan long pass siswa Sekolah Sepakbola (SSB) Persopi Elti KU tahun kelompok latihan long pass menggunakan mdia bantu sasaran gawang dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Gambar 6. Grafik Pretest dan Posttest Ketepatan Passing Lambung (Long Pass) Latihan Dengan Media Sasaran Simpai 48

65 B. Hasil Uji Prasyarat 1. Uji Normalitas Uji normalitas dimaksudkan apakah variable-variabel dalam penelitian mempunyai sebaran distribusi normal atau tidak. Penghitungan uji normalitas ini menggunakan rumus Kolmogorov-Smirnov Z, dengan pengolahan menggunakan bantuan computer program SPSS 16. Hasilnya sebagai berikut. Tabel 6. Uji Normalitas Kelompok Pretest Sasaran Gawang Posttest Sasaran Gawang Pretest Sasaran Simpai Posttest Sasaran Simpai p Sig. Keterangan Normal Normal Normal Normal Dari hasil tabel di atas dapat dilihat bahwa data pretest dan posttest memiliki nilai p (Sig.) > 0.05, maka variable berdistribusi normal. Karena semua data berdistribusi normal maka analisis dapat dilanjutkan. Hasil selengkapnya disajikan pada lampiran 12 halaman Uji Homogenitas Uji homogenitas berguna untuk menguji kesamaan sampel yaitu seragam atau tidak varian sampel yang diambli dari populasi. Kaidah homogenitas jika p > 0.05 maka tes dinyatakn homogen, jika p < 0.05, maka tes dikatakan tidak homogen. Hasil uji homogenitas penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut: 49

66 Tabel 7. Uji Homogenitas Kelompok Pretest Posttest df1 df2 Sig. Keterangan Homogen Homogen Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai Sig. p > 0.05, sehingga data bersifat homogen. Oleh karena data bersifat homogen maka analisis data dapat dilanjutkan dengan statistik non parametrik. Hasil selengkapnya disajikan pada lampiran 13 halaman 82. C. Hasil Uji Hipotesis a) Perbandingan Pretest Dan Posttest Ketepatan Long Pass Kelompok Latihan Media Sasaran Gawang Uji-t digunakan untuk menguji hipotesis pertama yang berbunyi Ada pengaruh latihan menggunakan media bantu latihan sasaran gawang terhadap ketepatan passing melambung pada siswa SSB Persopi Elti KU tahun, berdasarkan hasil pretest dan posttest. Apabila hasil analisis menunjukkan perbedaan yang signifikan maka latihan long pass menggunakan media bantu sasaran gawang memberikan pengaruh terhadap peningkatan ketepatan long pass siswa. Kesimpulan penelitian dinyatakan signifikan jika nilai t hitung > t table dan nilai Sig. lebih kecil dari 0.05 (Sig < 0.05). Berdasarkan hasil analisis maka diperoleh data sebagai berikut: 50

67 Tabel 8. Uji-t Hasil Pretest-Posttest Ketepatan Long Pass Latihan Menggunakan Media Bantu Sasaran Gawang. t-test for Equality of means RataKelompok Persentase Kenaikan rata T ht T tb Sig. Selisih (%) Pretest Posttest % Dari hasil uji-t dapat dilihat bahwa t hitung dan t table (df 11) dengan nilai signifikansi p sebesar oleh karena t hitung > t tabel 2.201, dan nilai signifikansi < 0.05, persentase kenaikan menunjukkan angka %, maka hasil ini menunjukkan ada perbedaan yang signifikan. Dengan demikian hipotesis alternatif (H0) yang berbunyi Ada pengaruh latihan menggunakan media bantu latihan sasaran gawang terhadap ketepatan passing melambung pada siswa SSB Persopi Elti KU tahun, diterima. Artinya latihan long pass menggunakan media bantu sasaran gawang memberikan pengaruh yang signifikan terhadap ketepatan passing lambung SSB Persopi Elti KU tahun. Pada data pretest memiliki rerata , selanjutnya pada saat posttest rerata mencapai Besarnya perubahan ketepatan long pass tersebut dapat dilihat dari perbedaan nilai rata-rata yaitu sebesar 17.5, dengan kenaikan persentase sebesar %. 51

68 b) Perbandingan pretest dan posttest ketepatan long pass kelompok latihan media sasaran simpai Uji-t digunakan untuk menguji hipotesis pertama yang berbunyi Ada pengaruh latihan menggunakan media bantu latihan sasaran simpai terhadap ketepatan passing melambung pada siswa SSB Persopi Elti KU tahun., berdasarkan hasil pretest dan posttest. Apabila hasil analisis menunjukkan perbedaan yang signifikan maka latihan long pass menggunakan media bantu sasaran gawang memberikan pengaruh terhadap peningkatan ketepatan long pass siswa. Kesimpulan penelitian dinyatakan signifikan jika nilai t hitung > t table dan nilai Sig. lebih kecil dari 0.05 (Sig < 0.05). Berdasarkan hasil analisis maka diperoleh data sebagai berikut: Tabel 9. Uji-t Hasil Pretest-Posttest Ketepatan Long Pass latihan menggunakan media bantu sasaran simpai. RataKelompok t-test for Equality of means rata Persentase T ht T tb Sig. Selisih Kenaikan % Pretest Posttest % Dari hasil uji-t dapat dilihat bahwa t hitung dan t table 2.20 (df 11) dengan nilai signifikansi p sebesar oleh karena t hitung > t tabel 2.201, dan nlai signifikansi < 0.05, presentase kenaikan menunjukkan angka %, maka hasil ini menunjukkan ada perbedaan yang signifikan. Dengan demikian hipotesis alternative (H0) yang berbunyi Ada pengaruh latihan 52

69 menggunakan media bantu latihan sasaran simpai terhadap ketepatan passing melambung pada siswa SSB Persopi Elti KU tahun.,, diterima. Artinya latihan long pass menggunakan media bantu sasaran gawang memberikan pengaruh yang signifikan terhadap ketepatan passing lambung SSB Persopi Elti KU tahun. Pada data pretest memiliki rerata , selanjutnya pada saat posttest rerata mencapai Besarnya perubahan ketepatan long pass tersebut dapat dilihat dari perbedaan nilai rata-rata yaitu sebesar 26.66, dengan kenaikan persentase sebesar %. c) Perbandingan selisih pretest-posttest kelompok sasaran gawang dengan pretestposttest kelompok sasran simpai Hipotesis yang ketiga berbunyi Latihan menggunakan media bantu sasaran simpai lebih efektif dibandingkan media bantu sasaran gawang pada siswa SSB Persopi Elti KU tahun, dapat diketahui melalui selisih posttest antara kelompok latihan menggunakan media bantu sasaran gawang dengan posttest kelompok latihan menggunakan media bantu sasaran simpai. Hasil selengkapnya disajikan pada lampiran 14 halaman 84. Tabel 10. Uji-t Perbandingan Posttest Kelompok A dan B t-test for Equality of means Persentase Kelompok Rata-Rata T ht T tb Sig. Selisih Kenaikan A % B %

70 Tabel hasil uji t di atas dapat dilihat bahwa t hitung sebesar dan data ttabel df (22) sebesar 2.201, sedangkan besarnya signifikansi p Karena t hitung > t table dan sig < 0.05, berarti ada perbedaan yang signifikan. Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh, nilai rerata selisih posttest kelompok latihan long pass menggunakan media bantu sasaran gawang sebesar dengan kenaikan presentase sebesar %, nilai rerata posttest kelompok latihan long pass menggunakan media bantu sasaran simpai sebesar dengan kenaikan presentse sebesar %, dilihat dari selisih nilai posttest sebesar Dilihat dari hasil tersebut, maka hipotesis yang berbunyi Latihan menggunakan media bantu sasaran simpai lebih efektif dibandingkan media bantu sasaran gawang pada siswa SSB Persopi Elti KU tahun, diterima. Maka kelompok eksperimen dengan latihan menggunakan media bantu sasaran simpai lebih baik terhadap ketepatan passing lambung (long pass) daripada kelompok latihan menggunakan media bantu sasaran simpai. D. Pembahasan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh latihan long pass menggunakan media bantu sasaran gawang dan simpai serta untuk mengetahui efektifitas diantara kedua media tersebut terhadapa peningkatan ketepatan long pass pada Sekolah Sepak Bola (SSB) Persopi Elti KU tahun. Berdasarkan data hasil penelitian, diketahui adanya peningkatan terhadap kelompok yang diteliti. Pemberian perlakuan selama 16 kali pertemuan dengan 54

71 frekuensi 3 kali dalam satu minggu memberikan pengaruh terhadap peningkatan ketepatan long pass siswa SSB Persopi Elti KU tahun. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat peningkatan ketepatan passing lambung setelah diberikan latihan long pass menggunakan media bantu sasaran gawang. Hal ini ditunjukkan dengan nilai 7.00 > t tabel 2.201, dan nilai signifikansi < 0.05, maka hasil ini menunjukkan terdapat pengaruh positif berupa peningkatan. Data pretest yang memiliki rerata , selanjutnya pada saat posttest rerata mencapai Besar perubahan ketepatan long pass tersebut dapat dilihat dari perbedaan nilai rata-rata yaitu sebesar 17.5, dengan persentase kenaikan sebesar %. dilihat dari analisis tersebut menunjukkan bahwa pemberian treatment latihan long pass menggunakan media bantu sasaran gawang selama 16 kali pertemuan memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan ketepatan passing lambung (long pass) siswa SSB Persopi Elti KU tahun. Selanjutnya, hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat peningkatan ketepatan passing lambung setelah diberikan latihan long pass menggunakan media bantu sasaran gawang. Hal ini ditunjukkan dengan nilai > t tabel 2.201, dan nilai signifikansi < 0.05, maka hasil ini menunjukkan terdapat pengaruh positif berupa peningkatan. Data pretest yang memiliki rerata , selanjutnya pada saat posttest rerata mencapai Besar perubahan ketepatan long pass tersebut dapat dilihat dari perbedaan nilai rata-rata yaitu sebesar 26.66, dengan persentase kenaikan sebesar %. Dilihat dari hasil analisis tersebut, artinya, latihan long 55

72 pass menggunakan media bantu sasaran simpai memberikan pengaruh yang positif terhadap peningkatan ketepatan passing lambung (long pass) siswa SSB Persopi Elti KU tahun Terakhir, dengan adanya hasil analisis dari kedua bentuk treatment dan selanjutnya dibandingkan, maka hasil analisis menunjukkan bahwa latihan long pass menggunakan media bantu sasaran simpai lebih baik daripada latihan long pass menggunakan media bantu sasaran gawang siswa Sekolah Sepak Bola (SSB) Persopi Elti KU tahun, dengan t hitung > t tabel dan Sig < 0.05, dan selisih nilai posttest sebesar Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan hasil presentase kenaikan pada masing-masing kelompok ekperimen antara media bantu sasaran gawang dengan media bantu sasaran simpai. Hasil tersebut tidak secara khusus mengacu terhadap media bantu yang digunakan pada saat melaksanakan treatment saja melainkan dipengaruhi oleh faktor lain. Pertama, penguasaan teknik dasar yang dimiliki oleh setiap siswa SSB Persopi Elti KU tahun pastinya tidak akan sama. Oleh karena itu kemampuan dalam melakukan long pass khususnya tingkat ketepatan juga pasti berbeda. Kedua, melihat dari analisis gerak, dimana pada saat melakukan long pass perlu diperhatikan sikap persiapan, pelaksanaan dan followthrough. Pada tahap persiapan merupakan awalan yang digunakan untuk melakukan umpan melambung. Tahap ini memperhatikan posisi tubuh, letak tumpuan kaki, 56

73 perhatian terhadap sasaran dan pada bola. Selanjutnya ada tahap pelaksanaan yang merupakan point penting yang berfokus pada bola. Perkenaan pada kaki yaitu kaki punggung bagian dalam dan kaki punggung penuh untuk diayunkan kepada bola (impact). Selanjutnya perkenaan pada bola yang dilambungkan yaitu ada pada bagian bawah bola. Untuk tahap terakhir yaitu follow-through, sebagai gerakan lanjutan untuk mengakhiri tahap melakukan long pass. Tahap ini merupakan gerakan ayunan kaki dan tangan serta posisi tubuh untuk menjaga keseimbangan setelah tahap pelaksanaan. Elevasi atau ketinggian bola dipengaruhi oleh ketiga tahap tersebut. Ketika siswa melakukan long pass dengan ketiga tahap tersebut secara baik dan benar maka tujuan yang telah ditetapkan pun akan sukses tercapai namun sebaliknya, apabila ketiga tahap tersebut tidak berjalan dengan baik dan benar maka hasil dari long pass pun tidak tercapai secara maksimal. Hal ini yang mengindikasikan bahwa ada siswa yang berusia 13 tahun memiliki ketepatan yang lebih baik dari siswa yang berusia 15 tahun dalam melakukan long pass. 57

74 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data, deskripsi, pengujian hasil penelitian, dan pembahasan, dapat diambil kesimpulan, yaitu: 1. Ada pengaruh latihan long pass menggunakan media bantu sasaran gawang terhadap ketepatan long pass siswa Sepak Bola (SSB) Persopi Elti KU tahun 2. Ada pengaruh latihan long pass menggunakan media bantu sasaran simpai terhadap ketepatan long pass siswa Sepak Bola (SSB) Persopi Elti KU tahun 3. Latihan long pass menggunakan media bantu sasaran simpai lebih efektif daripada latihan long pass menggunakan media bantu sasaran terhadap ketepatan long pass siswa Sekolah Sepak Bola (SSB) Persopi Elti KU tahun. B. Implikasi Berdasarkan kesimpulan di atas, hasil penelitian ini mempunyai implikasi, yaitu: 1. Apabila pelatih dan atlet tahu bahwa latihan long pass menggunakan media bantu sasaran gawang dan simpai mampu meningkatkan ketepatan long pass siswa, maka kedua latihan ini dapat digunakan untuk variasi bentuk latihan agar atlet/siswa terhindar dari rasa jenuh. 58

75 2. Hasil penelitian dapat menjadi referensi dan kajian pustaka bagi peneliti selanjutnya, sehingga dapat dijadikan penelitian yang relevan. C. Keterbatasan Penelitian Peneliti sudah berusaha keras memenuhi segala ketentuan yang dipersyaratkan, bukan berarti penelitian ini tanpa kelemahan dan kekurangan. Beberapa kelamahan dan kekurangan menjadikan keterbatasan dalam penelitian ini, yang dikemukakan sebagai berikut: 1. Sampel tidak di asramakan, sehingga kemungkinan ada yang berlatih sendiri di luar treatment. 2. Peneliti tidak dapat mengontrol faktor-faktor lain yang mungkin mempengaruhi treatment dan hasil tes ketepatan long pass, seperti kondisi tubuh, faktor antropometri, faktor psikologis, dan sebagainya. 3. Peneliti tidak dapat mengukur tingkat keseriusan siswa, apakah siswa tersebut menjalani treatment dan tes dengan sungguh-sungguh atau tidak. 4. Peneliti tidak memperhitungkan dengan cermat posisi dalam tim dan kebiasaan siswa dalam melakukan tendangan. 5. Bentuk latihan masih sebatas perbedaan sasaran saja. 59

76 D. Saran Ada beberapa saran yang perlu disampaikan sehubungan dengan hasil penelitian ini, antara lain: 1. Bagi atlet/siswa, untuk menjadi profesional tidak ada latihan singkat dengan hasil yang instan. 2. Bagi pelatih, atlet/siswa harus diperhatikan sesuai dengan kebutuhannya serta perkembangannya harus diperhatikan dengan memberikan latihan yang sesuai dengan kebutuhan individu maupun tim. 3. Bagi SSB Persopi Elti, kreasi dan inovasi dalam perancangan program latihan sangat diperlukan terutama dalam peningkatan prestasi klub maupun individu atlet/siswa. 4. Bagi peneliti selanjutnya, dalam skripsi ini masih banyak kekurangan, untuk itu hendaknya bisa mengembangkan dan menyempurnakan program latihan pada penelitian ini. 60

77 DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA Agus Suryobroto. (2004: 4). Sarana dan Prasarana Pendidikan Jasmani. Yogyakarta: FIK UNY. Ahmad F., Kristiyanto A., Purnama S. K.(2014). Penggunaan Media Bantu Dan Koordinasi Mata-Kaki Terhadap Peningkatan Ketepatan Tendangan Melambung (Long Pass) Dalam Permainan Sepakbola. Solo: Penelelitian eksperimen. Afristian Ismadraga. (2011). Profil Mondisi Fisik Siswa Kelas Khusus Olahraga di SMP Negeri 1 Ngawen Kabupaten Gunung Kidul. Skripsi, Yogyakarta: Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta. Arif S. Sadiman. (2006). Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan Dan Pemanfaatannya. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Asnawir dan Basyiruddin Usman. (2002). Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pers Azhar Arsyad. (2015). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Danny Mielke. (2007). Dasar-Dasar Sepak bola. Bandung: Pakar Raya Daryanto. (2011). Media Pembelajaran. Bandung: Sarana Tutorial Nurani Sejahtera Depdikbud. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Balai Pustaka. Djoko Pekik Irianto. (2002). Dasar Kepelatihan. Yogyakarta: FIK UNY. Fariz A. (2015). Efektifitas Latihan Drill Long Passing 35 meter dan 25 meter Terhadap Ketepatan Long Passing Atlet SSB Bina Prestasi Indramayu Kelompok Usia Tahun. Skripsi UNY. Firzani Hendri. (2010). Segalanya Tentang Sepak Bola. Jakarta: Erlangga. Herwin. (2004). Diktat Pembelajaran Keterampilan Sepakbola Dasar. FIK UNY Badudu, J. S., Zein, S. M. (2001). Kamus Umum Bahsa Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan Joseph A Luxbacher. (2011). Sepakbola Ed. 2. Jakarta: Radjawali Pers 61

78 Lutfi Avianto. (2012). Mengenal Sepakbola. Jakarta Timur: PT Balai Pustaka Moch Sajoto. (1988). Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Jakarta: PL2LPTK Nurhadi, S., Suhadi & Fathan N. (2010). Implementasi Reward Dan Punishment Pada Mata Kuliah Dasar Gerak Sepakbola Dalam Upaya Pembentukan Karakter Fairplay Bagi Mahasiswa PJKR, POR, FIK, UNY Tahun Penelitian UNY Pradipta Alvin K. (2011). Pengaruh Latihan Long Passing Menggunakan Punggung Kaki Bagian Dalam Dan Punggung Kaki Penuh Terhadap Ketepatan Passing Melambung Pada Pemain PS. HW Kudus Tahun Skripsi, Semarang: Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang. Sarumpaet, dkk. (1992. Permainan Besar. Padang: Depdikbud. Soekatamsi. (2000). Teknik Dasar Bermain Sepakbola. Surabaya: Tiga Serangkai. Sidney Siegel. (1990). Statistik Non Parametrik Untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: PT Gramedia Sucipto, dkk. (2000). Sepak bola. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menegah Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta Suharno HP. (1985). Metodologi Pelatihan. Yogyakarta : IKIP Yogyakarta Suharsimi Arikunto (2006). Prosedur penilaian suatu pendekatan praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta Suharsono dan Sukintaka. (1983). Permainan dan Metodik. Jakarta: Depdikbud. Sukadiyanto. (2002). Pengantar Teori dan Metodologi Melatih Fisik. Jakarta: PKO FIK UNY. (2011). Pengantar Teori dan Metodologi Melatih Fisik. Bandung: Lubuk Agung Surakhmad, Winarno. (1982). Pengantar Penelitian Ilmiah: Dasar Metode dan Teknik. Bandung: Tarsito Sutrisno Hadi. (2001). Metodologi Research Jilid III.Yogyakarta: Andi Offset. 62

79 Syamsu Yusuf LN. (2004). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Remaja Rosdakarya. T. Sukarma M. (2001). Pembelajaran Senam Ritmik. Jakarta. Ditjora-Dikdasmen, Depdiknas. Tim Penyusun. (2016). Pedoman Tugas Akhir. Yogyakarta: UNY PRESS. Tjaliek Soegiardo. (1991). Fioiologi Olahraga. FPOK IKIP YOGYAKARTA 63

80 LAMPIRAN 64

81 Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian dari Fakultas 65

82 Lampiran 2. Lembar Persetujuan 66

83 Lampiran 3. Lembar Bimbingan Skripsi 67

84 68

85 Lampiran 4. Surat Ijin Penelitian dari Sekolah Sepak Bola (SSB) Persopi Elti 69

86 Lampiran 5. Keterangan Expert Judgement 70

87 Lampiran 6. Keterangan Expert Judgement 71

88 Lampiran 7. Struktur Organisasi Sekolah Sepak Bola (SSB) Persopi Elti PELATIH 1. Ali Murtono 2. Ikhsan 3. Mailius 4. Rudi 5. Birly Egga 72

89 Lampiran 8. Biodata Siswa Sekolah Sepak Bola (SSB) Persopi Elti KU Tahun NO Nama Tanggal Lahir Umur 1 Kevin Arya P. 17 Juni Tahun 2 Risang S. 20 Januari Tahun 3 Zidhane A 11 Januari Tahun 4 Victory Nanung 16 Juli Tahun 5 Rangga A. F. P. 25 Juli Tahun 6 M. Sandy Eka P. 3 Januari Tahun 7 M. Ahid F. M. 13 Juli Tahun 8 Akbar Ismawan 17 Januari Tahun 9 M. Irham 19 Februari Tahun 10 M Farchan S. 19 Maret Tahun 11 Chigar Yudistira H. 9 Juli Tahun 12 Otniel Henry 28 Mei Tahun 13 Raka Octa B. 1 Oktober Tahun 14 Lutviano A. 10 Februari Tahun 15 Kamal S. 6 Mei Tahun 16 Daffa Faturrahman S. 22 Nopember Tahun 17 Erlangga Shirof F. 24 Maret Tahun 18 Tamako Majid 9 Juli Tahun 19 Dafa Januar 28 Januari Tahun 20 Hunan Fikriansyah 09 September Tahun 21 Aldi Surya B. 28 Februari Tahun 22 M. Lutfi Aji P. 25 Mei Tahun 23 Novarico D. R. 21 Nopember Tahun 24 Afif Ahmadi 17 Agustus Tahun 73

90 Lampiran 9. Daftar Hadir Treatment No Nama Kevin Arya P. Raka Octa B. M Farchan S. Victory Nanung M. Irham Rangga A. F. P. Risang S. Chigar Yudhistira H. Otniel Henry M. Sandy Eka P. Akbar Ismawan Zidhane A. M. Ahid F. M. Lutviano A. Kamal S. Manggolo S. Dafit Andri N. Daffa Faturrahman S. Ivan Ilyas F. Dendi Rizal R Ronaa Mahasin Erlangga Shirof F. Ruly Setiady Afif Ahmadi Pertemuan

91 Lampiran 10. Hasil Pretest dan Posttest No Nama Kevin Arya P. Afif Ahmadi Chigar Yudistira H. Novarico D. R. M. Lutfi Aji P. Victory Nanung Rangga A. F. P. Otniel Henry Kamal S. M. Sandy Eka P. Raka Octa B. Dafa Januar Akbar Ismawan Muhammad Farchan S. M. Ahid F. M. Zidhane A. Lutviano A. Risang S. M. Irham Erlangga Shirof F. Tamako Majid Aldi Surya B. Hunan Fikriansyah Daffa Faturrahman S. Pretest Posttest Kelompok A A A A A A A A A A A A B B B B B B B B B B B B 76

92 Lampiran 11. Deskriptif Statistik Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Pretest Kelompok Gawang Posttest Kelompok Gawang Pretest Kelompok Simpai Posttest Kelompok Simpai Valid N (listwise) 12 Statistics Pretest Kelompok Posttest Kelompok Pretest Kelompok Posttest Kelompok Gawang Gawang Simpai Simpai Valid Missing Mean Median Mode Std. Deviation Minimum Maximum Sum N 77 a 170

93 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Pretest Kelompok Gawang Posttest Kelompok Gawang Pretest Kelompok Simpai Posttest Kelompok Simpai a. Multiple modes exist. The smallest value is shown Pretest Kelompok Gawang Valid Missing Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Total System

94 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Pretest Kelompok Gawang Posttest Kelompok Gawang Pretest Kelompok Simpai Posttest Kelompok Simpai Total

95 Posttest Kelompok Gawang Cumulative Valid Missing Total Frequency Percent Valid Percent Percent Total System

96 Pretest Kelompok Simpai Cumulative Valid Missing Total Frequency Percent Valid Percent Percent Total System

97 Posttest Kelompok Simpai Cumulative Valid Missing Total Frequency Percent Valid Percent Percent Total System

98 Lampiran 12. Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Pretest Kelompok Posttest Kelompok Pretest Kelompok Posttest Kelompok Gawang N Gawang Simpai Simpai Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) Normal Parameters a Most Extreme Differences a. Test distribution is Normal. 83

99 Lampiran 13. Uji Homogenitas Test of Homogeneity of Variances Hasil Posttest Sampel Levene Statistic df df2 6 Sig Hasil Pretest Sampel Levene Statistic df1 df2 6 Sig ANOVA Hasil Posttest Sampel Sum of Squares Between Groups Within Groups Total df Mean Square F Sig..000

100 ANOVA Hasil Pretest Sampel Sum of Squares Between Groups Within Groups Total df Mean Square F Sig..000

101 Lampiran 14. Uji-t Paired Samples Statistics Mean Pair 1 N Std. Deviation Std. Error Mean Posttest Kelompok Simpai Posttest Kelompok Gawang Paired Samples Correlations N Pair 1 Correlation Posttest Kelompok Simpai & 12 Posttest Kelompok Gawang Sig Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence Interval of the Difference Mean Std. Std. Error Deviation Mean Lower Upper t df Sig. (2-tailed) Pair 1 Posttest Kelompok Simpai - Posttest Kelompok Gawang

102 Lampiran 15. Tabel-t 87

103 Lampiran 16. Sesi Latihan SESI LATIHAN 1 LONGPASS DENGAN MEDIA BANTU LATIHAN GAWANG DAN SIMPAI Tempat : Lapangan Persopi Piyungan Objek Penelitian : Siswa SSB Persopi Elti Usia Tahun Jumlah Siswa : 30 Siswa Perlengkapan : Peluit, bola sepak, gawang, simpai, cone, dan stopwatch Durasi Waktu Jenis Latihan : 90 Menit : Longpass jarak 15 meter dengan media bantu gawang dan simpai No 1 Materi Latihan Waktu Formasi a. Pemanasan langsung PENDAHULUAN 20 Menit a. Pengantar X X X X X Berdoa P Penjelasan Keterangan 5-10m menggunakan bola b. Siswa berpasangan melakukan passing bawah materi latihan c. Setiap 30 detik b. Pemanasan X X X X X sekali, melakukan stretching dinamis d. Diakhiri dengan stretching statis 2 LATIHAN INTI 50 Menit 1. Latihan dengan 30 menit sasaran Repetisi: 4 Set: 3 Kelompok A Recovery: Kelompok A: Siswa 88

104 melakukan 1 menit diberikan treatment longpassing latihan longpass dengan dengan sasaran media sasaran gawang. gawang Kaki yang digunakan adalah kaki yang terkuat atau yang dominan. Bola yang di passing lambung harus bisa masuk ke gawang. Untuk menghindari antrian yang banyak, gawang yang digunakan ada 4 buah Kelompok B: Siswa Kelompok B diberikan treatment melakukan latihan longpass dengan longpassing media sasaran simpai. dengan sasaran Kaki yang digunakan simpai yang adalah kaki yang diletakkan ditanah terkuat atau yang dominan. Bola yang di passing lambung harus bisa masuk ke simpai. Untuk menghindari antrian yang banyak, simpai yang digunakan ada 5 buah 89

105 ISTIRAHAT 5 Menit 2. Games 15 Menit a. Bermain games kelompok memasukkan bola ke gawang menggunakan teknik longpass b. Kelompok terbagi dari kelompok sasaran gawang (A) dan kelompok sasaran simpai (B) 15 meter c. Dalam waktu 30 detik setiap kelompok melakukan longpas dan harus masuk ke gawang d. Kelompok yang paling banyak memasukan bola hasil longpass ke dalam gawang menjadi pemenangnya. 3 PENUTUP a. Lakukan pelemasan 20 Menit a. Pendinginan b. Evaluasi P c. Berdoa XXXXXX 90 otot yang telah digunakan untuk latihan

106 XXXXXX b. Coolingdown berpasangan c. Lakukan evaluasi dan motivasisetelah siswa dalam kondisi semula 91

107 SESI LATIHAN 2 LONGPASS DENGAN MEDIA BANTU LATIHAN GAWANG DAN SIMPAI Tempat : Lapangan Persopi Piyungan Objek Penelitian : Siswa SSB Persopi Elti Usia Tahun Jumlah Siswa : 30 Siswa Perlengkapan : Peluit, bola sepak, gawang, simpai, cone, dan stopwatch Durasi Waktu Jenis Latihan : 90 Menit : Longpass jarak 15 meter dengan media bantu gawang dan simpai No 1 Materi Latihan Waktu Formasi Keterangan a. Siswa membentuk PENDAHULUAN 20 Menit a. Pengantar kelompok Berdoa beranggotakan 6 Penjelasan orang. b. Lalu membentuk materi latihan 4-2 (4 siswa b. Pemanasan melakukan passing dan 2 didalam berusaha merebut bola) c. Setiap 1 menit, siswa melakukan stretching dinamis dan statis 2 LATIHAN INTI 50 Menit 1. Latihan dengan 30 menit 92

108 sasaran Repetisi: 4 Set: 4 Recovery: 1 menit Kelompok A: Siswa Kelompok A diberikan treatment melakukan latihan longpass longpassing dengan media sasaran dengan sasaran gawang. Kaki kanan gawang dan kiri digunakan secara bergantian. Bola yang di passing lambung harus bisa masuk ke gawang. Untuk menghindari antrian yang banyak, gawang yang digunakan ada 4 buah Kelompok B: Siswa diberikan treatment latihan longpass Kelompok B dengan media sasaran melakukan simpai. Kaki kanan longpassing dan kiri digunakan dengan sasaran secara bergantian. simpai yang Bola yang di passing diletakkan ditanah lambung harus bisa masuk ke simpai. 93

109 Untuk menghindari antrian yang banyak, simpai yang digunakan ada 5 buah ISTIRAHAT 5 Menit 2. Games 15 Menit a. Bermain games memeasukan bola hasil longpass ke sasaran simpai 15 meter yang diegang b. Kelopok terbagi dari kelompok sasaran gawang (A) dan kelompok sasaran simpai (B) c. Setiap kelompok diberikan masingmasing 15 bola d. Kelompok yang paling banyak memeasukan bola hasil longpass ke dalam gawang menjadi pemenangnya 3 PENUTUP a. Lakukan 20 Menit a. Pendinginan pelemasan otot b. Evaluasi yang telah 94

110 c. Berdoa P XXXXXX XXXXXX digunakan untuk latihan b. Coolingdown berpasangan c. Lakukan evaluasi dan motivasi. 95

111 SESI LATIHAN 3 LONGPASS DENGAN MEDIA BANTU LATIHAN GAWANG DAN SIMPAI Tempat : Lapangan Persopi Piyungan Objek Penelitian : Siswa SSB Persopi Elti Usia Tahun Jumlah Siswa : 30 Siswa Perlengkapan : Peluit, bola sepak, gawang, simpai, cone, dan stopwatch Durasi Waktu : 90 Menit Jenis Latihan : Longpass jarak 20 meter dengan media bantu gawang dan simpai No 1 Materi Latihan Waktu Formasi a. Menggunakan area PENDAHULUAN 20 Menit a. Keterangan 35m2 Pengantar Berdoa b. Pemanasan langsung Penjelasan dengan bola c. Siswa memainkan materi latihan game bola tangan b. Pemanasan 7v7 dan 8v8 d. Passing dilakukan dengan cara melepas bola dari tangan lalu di passing menggunakan kaki. e. Setiap 1 menit sekali melakukan stretching dinamis f. Diakhiri stretching statis 96

112 2 LATIHAN INTI 50 Menit 1. Latihan dengan 30 menit sasaran Repetisi: 4 Kelompok A Set: 3 melakukan Recovery: 1 longpass menit Kelompok A: Siswa diberikan treatment latihan longpass dengan media sasaran gawang yang bernomor. Nomor yang dijadikan sasaran longpass adalah nomor yang disebutkan oleh siswa sebelum bola di passing lambung. Kaki yang digunakan adalah kaki yang terkuat atau yang dominan. Untuk menghindari antrian yang banyak, maka menggunakan 4 buah gawang menggunakan media bantu sasaran gawang yang bernomor Kelompok B: Siswa diberikan treatment latihan longpass dengan media sasaran simpai. Kaki yang digunakan adalah kaki yang terkuat atau yang dominan. Bola yang di passing lambung harus bisa masuk ke simpai. Untuk menghindari antrian yang banyak, maka menggunakan 4 buah simpai Kelompok B melakukan longpassing dengan sasaran simpai yang berada 1 meter diatas tanah ISTIRAHAT 5 Menit 97

113 2. Games 15 Menit a. Bermain games kelompok memasukkan bola ke gawang yang telah diberi point menggunakan teknik longpass b. Kelopok terbagi dari kelompok sasaran gawang (A) dan 20 meter kelompok sasaran simpai (B) c. Setiap kelompok mendapatkan kesempatan 15 bola d. Kelompok yang paling banyak mengumpulkan poin menjadi pemenangnya. 3 PENUTUP a. Pendinginan b. Evaluasi c. Berdoa 20 Menit P XXXXXX XXXXXX a. Lakukan pelemasan otot yang telah digunakan untuk latihan b. Coolingdown berpasangan c. Lakukan evaluasi dan motivasi. 98

114 SESI LATIHAN 4 LONGPASS DENGAN MEDIA BANTU LATIHAN GAWANG DAN SIMPAI Tempat : Lapangan Persopi Piyungan Objek Penelitian : Siswa SSB Persopi Elti Usia Tahun Jumlah Siswa : 30 Siswa Perlengkapan : Peluit, bola sepak, gawang, simpai, cone, dan stopwatch Durasi Waktu Jenis Latihan : 90 Menit : Longpass jarak 20 meter dengan media bantu gawang dan simpai No 1 Materi Latihan Waktu Formasi a. Menggunakan area PENDAHULUAN 20 Menit a. Keterangan Pengantar setengah lapangan Berdoa sepakbola. Penjelasan b. Didalam area siswa melakukan materi latihan passing bawah dan b. Pemanasan selalu bergerak untuk meminta bola c. Setiap 30 detik sekali, melakukan stretching dinamis d. Terakhir, lakukan stretching statis 99

115 2 LATIHAN INTI 50 Menit 1. Latihan dengan 30 menit sasaran Repetisi: 4 Set: 4 Kelompok A Recovery: 1 melakukan menit Kelompok A: Siswa diberikan treatment latihan longpass dengan media sasaran gawang yang bernomor. Nomor yang dijadikan sasaran longpass adalah nomor yang disebutkan oleh siswa sebelum bola di passing lambung. Menggunakan kaki kanan dan kiri secara bergantian. Untuk menghindari antrian yang banyak, maka menggunakan 4 buah gawang longpass menggunakan media bantu sasaran gawang yang bernomor Kelompok B Kelompok B: Siswa melakukan diberikan treatment longpassing latihan longpass dengan sasaran dengan media sasaran simpai yang berada simpai. 1 meter diatas Menggunakan kaki tanah kanan dan kiri secara bergantian. Bola yang 100

116 di passing lambung harus bisa masuk ke simpai. Untuk menghindari antrian yang banyak, maka 5 Menit menggunakan 4 buah ISTIRAHAT 2. Games simpai. 15 Menit a. Bermain games memasukkan bola hasil longpass ke sasaran simpai yang dipegang b. Kelopok terbagi 20 meter dari kelompok sasaran gawang (A) dan kelompok sasaran simpai (B) c. Setiap kelompok diberikan masingmasing 15 bola d. Kelompok yang paling banyak memasukan bola hasil longpass ke dalam gawang menjadi pemenangnya 3 PENUTUP a. Lakukan 20 Menit a. Pendinginan pelemasan otot 101

117 b. Evaluasi yang telah c. Berdoa P XXXXXX XXXXXX digunakan untuk latihan b. Coolingdown berpasangan c. Lakukan evaluasi dan motivasi. 102

118 SESI LATIHAN 5 LONGPASS DENGAN MEDIA BANTU LATIHAN GAWANG DAN SIMPAI Tempat : Lapangan Persopi Piyungan Objek Penelitian : Siswa SSB Persopi Elti Usia Tahun Jumlah Siswa : 30 Siswa Perlengkapan : Peluit, bola sepak, gawang, simpai, cone, dan stopwatch Durasi Waktu Jenis Latihan : 90 Menit : Longpass jarak 25meter dengan media bantu gawang dan simpai No 1 Materi Latihan PENDAHULUAN Waktu Formasi Keterangan a. Menggunakan area 20 Menit 35m2 a. Pengantar Berdoa b. Siswa memainkan Penjelasan game bola tangan 7v7 dan 8v8 materi latihan c. Sasaran adalah b. Pemanasan gawang d. Setiap 1 menit sekali melakukan stretching dinamis e. Diakhiri stretching statis 2 LATIHAN INTI 1. Latihan dengan 50 Menit 30 menit Repetisi: 4 103

119 sasaran Set: 3 Recovery: 1 menit Kelompok A Kelompok A: Siswa melakukan long diberikan treatment passing kearah latihan longpass dengan gawang dengan media sasaran gawang sasaran bergerak dan ada sasaran bergerak yang menjadi titik ketepatan. Kedua kaki digunakan secara bergantian. Hasil bola yang di longpass harus masuk dalam kotak yang bergerak tersebut. Kelompok B: Siswa diberikan treatment Kelompok B latihan longpass dengan melakukan long media sasaran simpai passing dengan yang bergerak. Kedua sasaran simpai yang kaki digunakan secara bergerak bergantian. Hasil bola yang di longpass harus masuk ke dalam simpai yang bergerak ISTIRAHAT 5 Menit 104

120 2. Games 15 Menit a. Bermain games kelompok memasukkan bola ke gawang menggunakan teknik longpass b. Kelompok terbagi dari kelompok sasaran gawang (A) dan kelompok sasaran simpai (B) c. Dalam waktu 1 menit setiap kelompok melakukan longpas dan harus masuk ke sasaran persegi yang bergerak d. Kelompok yang paling banyak memasukan bola hasil longpass ke dalam gawang menjadi pemenangnya. 3 PENUTUP 20 Menit a. Pendinginan P b. Evaluasi c. Berdoa XXXXXX XXXXXX 105 a. Lakukan pelemasan otot yang telah digunakan untuk latihan b. Coolingdown berpasangan c. Lakukan evaluasi dan motivasi.

121 SESI LATIHAN 6 LONGPASS DENGAN MEDIA BANTU LATIHAN GAWANG DAN SIMPAI Tempat : Lapangan Persopi Piyungan Objek Penelitian : Siswa SSB Persopi Elti Usia Tahun Jumlah Siswa : 30 Siswa Perlengkapan : Peluit, bola sepak, gawang, simpai, cone, dan stopwatch Durasi Waktu Jenis Latihan : 90 Menit : Longpass jarak 25 meter dengan media bantu gawang dan simpai No 1 Materi Latihan PENDAHULUAN Waktu Formasi Keterangan a. Menggunakan area 20 Menit a. Pengantar setengah lapangan Berdoa sepakbola Penjelasan b. Siswa melakukan dribbling 4 kali materi latihan sentuhan lalu di b. Pemanasan passing c. Setiap 20 detik sekali, melakukan stretching dinamis d. Terakhir, melakukan stretching statis 2 LATIHAN INTI 3. Latihan 50 Menit 30 menit dengan Repetisi: 5 sasaran Set: 3 106

122 Kelompok A Recovery: 1 Kelompok A: Siswa melakukan long menit diberikan treatment passing kearah latihan longpass dengan gawang dengan media sasaran gawang sasaran bergerak dan ada sasaran bergerak yang menjadi titik ketepatan. Kedua kaki digunakan secara bergantian. Hasil bola yang di longpass harus masuk dalam kotak yang bergerak tersebut. Kelompok B: Siswa diberikan treatment Kelompok B latihan longpass dengan melakukan long media sasaran simpai passing dengan yang bergerak. Kedua sasaran simpai yang kaki digunakan secara bergerak bergantian. Hasil bola yang di longpass harus masuk ke dalam simpai yang bergerak ISTIRAHAT 5 Menit 2. Games 15 Menit a. Bermain games kelompok memasukkan bola 107

123 ke gawang menggunakan teknik longpass b. Kelompok terbagi dari kelompok sasaran gawang (A) dan kelompok sasaran simpai (B) c. Setiap kelompok diberikan masingmasing 15 bola. 25 meter d. Kelompok yang paling banyak memasukan bola hasil longpass ke dalam gawang menjadi pemenangnya. 3 PENUTUP a. Lakukan pelemasan 20 Menit a. Pendinginan otot yang telah P b. Evaluasi c. Berdoa XXXXXX digunakan untuk latihan b. Coolingdown XXXXXX berpasangan c. Lakukan evaluasi dan motivasi. 108

124 SESI LATIHAN 7 LONGPASS DENGAN MEDIA BANTU LATIHAN GAWANG DAN SIMPAI Tempat : Lapangan Persopi Piyungan Objek Penelitian : Siswa SSB Persopi Elti Usia Tahun Jumlah Siswa : 30 Siswa Perlengkapan : Peluit, bola sepak, gawang, simpai, cone, dan stopwatch Durasi Waktu Jenis Latihan : 90 Menit : Longpass jarak 30 meter dengan media bantu gawang dan simpai No 1 Materi Latihan Waktu Formasi a. Siswa membuat PENDAHULUAN 20 Menit a. Keterangan Pengantar kelompok Berdoa beranggotakan 6 Penjelasan orang b. Setiap kelompok materi latihan melakukan b. Pemanasan juggling bola secara bergantian c. Setelah bola di passing sebanyak 15 kali, dilanjutkan melakukan stretching dinamis. d. Terakhir, melakukan stretching statis. 109

125 2 LATIHAN INTI 50 Menit 1. Latihan dengan 30 menit sasaran Repetisi: 4 Set: 3 Kelompok A Recovery: melakukan 1 menit Kelompok A: Siswa diberikan treatment latihan longpass dengan media sasaran gawang yang bernomor. Nomor yang dijadikan sasaran longpass adalah nomor yang disebutkan oleh siswa sebelum bola di passing lambung. Kaki yang digunakan adalah kaki yang terkuat atau yang dominan. longpass menggunakan media bantu sasaran gawang yang bernomor Kelompok B Kelompok B: Siswa diberikan treatment latihan longpass dengan media sasaran simpai yang diletakkan di tanah dan diberi nomor. Nomor yang dijadikan sasaran longpass adalah nomor yang disebutkan oleh siswa sebelum bola di passing lambung. Kaki yang digunakan melakukan longpass menggunakan media bantu sasaran simpai yang terletak ditanah dan bernomor 110

126 ISTIRAHAT 5 Menit adalah kaki yang terkuat atau yang dominan. 2. Games 15 Menit a. Bermain games kelompok memasukkan bola ke gawang yang telah diberi point menggunakan teknik longpass b. Kelompok terbagi dari kelompok sasaran gawang 30 meter (A) dan kelompok sasaran simpai (B) c. Dalam waktu 1 menit melakukan sebanyak mungkin. d. Kelompok yang paling banyak mengumpulkan poin menjadi pemenangnya. 3 PENUTUP a. Lakukan 20 Menit a. Pendinginan b. Evaluasi P c. Berdoa XXXXXX XXXXXX 111 pelemasan otot yang telah digunakan untuk latihan

127 b. Coolingdown berpasangan c. Lakukan evaluasi dan motivasi setelah siswa dalam kondisi semula 112

128 SESI LATIHAN 8 LONGPASS DENGAN MEDIA BANTU LATIHAN GAWANG DAN SIMPAI Tempat : Lapangan Persopi Piyungan Objek Penelitian : Siswa SSB Persopi Elti Usia Tahun Jumlah Siswa : 30 Siswa Perlengkapan : Peluit, bola sepak, gawang, simpai, cone, dan stopwatch Durasi Waktu Jenis Latihan : 90 Menit : Longpass jarak 30 meter dengan media bantu gawang dan simpai No 1 Materi Latihan Waktu Formasi Keterangan a. Menggunakan PENDAHULUAN 20 Menit area 35m2 a. Pengantar Berdoa b. Pemanasan Penjelasan langsung dengan bola materi latihan c. Siswa memainkan b. Pemanasan game 7v7 dan 8v8, passing bawah d. Sasarannya adalah bola. e. Setiap 1 menit sekali melakukan stretching dinamis f. Diakhiri stretching statis 113

129 2 LATIHAN INTI 50 Menit 3. Latihan dengan 30 menit sasaran Repetisi: 6 Set: 3 Kelompok A Recovery: melakukan 1 menit Kelompok A: Siswa diberikan treatment latihan longpass dengan media sasaran gawang yang bernomor. Nomor yang dijadikan sasaran longpass adalah nomor yang disebutkan oleh siswa sebelum bola di passing lambung. Kaki yang digunakan adalah kaki yang terkuat atau yang dominan. longpass menggunakan media bantu sasaran gawang yang bernomor Kelompok B Kelompok B: Siswa diberikan treatment latihan longpass dengan media sasaran simpai yang diletakkan di tanah dan diberi nomor. Nomor yang dijadikan sasaran longpass adalah nomor yang disebutkan oleh siswa sebelum bola di passing lambung. melakukan longpass menggunakan media bantu sasaran simpai yang terletak ditanah dan bernomor 114

130 ISTIRAHAT 5 Menit 2. Games 15 Menit Kaki yang digunakan adalah kaki yang terkuat atau yang dominan. a. Bermain games kelompok memasukkan bola ke gawang yang telah diberi point menggunakan teknik longpass b. Kelompok terbagi dari kelompok sasaran gawang 30 meter (A) dan kelompok sasaran simpai (B) c. Dalam waktu 1 menit melakukan sebanyak mungkin. d. Kelompok yang paling banyak mengumpulkan poin menjadi pemenangnya. 3 PENUTUP a. Lakukan 20 Menit a. Pendinginan pelemasan otot b. Evaluasi yang telah c. Berdoa digunakan untuk latihan 115

131 P XXXXXX XXXXXX 116 b. Coolingdown berpasangan c. Lakukan evaluasi dan motivasi

132 SESI LATIHAN 9 LONGPASS DENGAN MEDIA BANTU LATIHAN GAWANG DAN SIMPAI Tempat : Lapangan Persopi Piyungan Objek Penelitian : Siswa SSB Persopi Elti Usia Tahun Jumlah Siswa : 30 Siswa Perlengkapan : Peluit, bola sepak, gawang, simpai, cone, rompi 2 set dan stopwatch Durasi Waktu : 90 Menit Jenis Latihan : Longpass jarak 35 meter dengan media bantu gawang dan simpai No 1 Materi Latihan Waktu Formasi a. Pemanasan PENDAHULUAN 20 Menit a. Pengantar X X X X X Berdoa P Penjelasan Keterangan 5-10m langsung menggunakan bola b. Siswa berpasangan melakukan passing materi latihan bawah b. Pemanasan X X X X X c. Setiap 30 detik sekali, melakukan stretching dinamis d. Diakhiri dengan stretching statis 2 LATIHAN INTI 50 Menit 1. Latihan dengan 30 menit sasaran Repetisi: 4 Kelompok A: Siswa Kelompok A Set: 6 diberikan treatment melakukan Recovery: latihan longpass dengan 117

133 longpassing 1 menit media sasaran gawang. dengan sasaran Kaki yang digunakan gawang adalah kaki kanan dan kiri secara bergantian. Bola yang di passing lambung harus bisa masuk ke gawang. Kelompok B: Siswa Kelompok B diberikan treatment melakukan latihan longpass dengan longpassing media sasaran simpai. dengan sasaran Kaki yang digunakan simpai yang adalah kaki kanan dan diletakkan ditanah kiri secara bergantian. Bola yang di passing lambung harus bisa masuk ke simpai. ISTIRAHAT 5 menit 2. Games 15 Menit a. Bermain games kelompok soccerbowl menggunakan teknik longpass b. Kelompok terbagi dari kelompok 118

134 sasaran gawang (A) dan kelompok sasaran simpai (B) c. Dalam waktu 45 detik setiap kelompok melakukan longpas dan harus mengenai kepala dari pion bowling d. Kelompok yang 35 meter paling banyak mengenai kepala pion menjadi pemenangnya 3 PENUTUP a. Lakukan pelemasan 20 Menit a. Pendinginan otot yang telah b. Evaluasi digunakan untuk c. Berdoa P XXXXXX XXXXXX latihan b. Coolingdown berpasangan c. Lakukan evaluasi dan motivasisetelah siswa dalam kondisi semula 119

135 SESI LATIHAN 10 LONGPASS DENGAN MEDIA BANTU LATIHAN GAWANG DAN SIMPAI Tempat : Lapangan Persopi Piyungan Objek Penelitian : Siswa SSB Persopi Elti Usia Tahun Jumlah Siswa : 30 Siswa Perlengkapan : Peluit, bola sepak, gawang, simpai, cone, rompi 2 set dan stopwatch Durasi Waktu Jenis Latihan : 90 Menit : Longpass jarak 35 meter dengan media bantu gawang dan simpai No 1 Materi Latihan Waktu Formasi Keterangan a. Siswa membentuk PENDAHULUAN 20 Menit a. Pengantar kelompok Berdoa beranggotakan 6 Penjelasan orang. b. Lalu membentuk 4- materi latihan 2 (4 siswa b. Pemanasan melakukan passing dan 2 didalam berusaha merebut bola) c. Setiap 1 menit, siswa melakukan stretching dinamis dan statis 2 LATIHAN INTI 50 Menit 120

136 1. Latihan dengan sasaran Kelompok A 30 menit Repetisi: 6 Kelompok A: Siswa Set: 4 diberikan treatment melakukan latihan longpass longpassing Recovery: dengan media sasaran dengan sasaran 1 menit gawang. Kaki yang gawang digunakan adalah kaki kanan dan kiri secara bergantian. Bola yang di passing lambung harus bisa masuk ke gawang. Kelompok B Kelompok B: Siswa melakukan diberikan treatment longpassing latihan longpass dengan sasaran dengan media sasaran simpai yang simpai. Kaki yang diletakkan ditanah digunakan adalah kaki kanan dan kiri secara bergantian. Bola yang di passing lambung harus bisa masuk ke simpai. ISTIRAHAT 5 menit 2. Games 15 Menit a. Bermain games memeasukan bola 121

137 hasil longpass ke sasaran simpai yang diegang b. Kelopok terbagi dari kelompok sasaran gawang (A) dan kelompok sasaran simpai (B) c. Setiap kelompok diberikan masing35 meter masing 15 bola d. Kelompok yang paling banyak memeasukan bola hasil longpass ke dalam gawang menjadi pemenangnya 3 PENUTUP 20 Menit a. Pendinginan b. Evaluasi P c. Berdoa XXXXXX XXXXXX 122 a. Lakukan pelemasan otot yang telah digunakan untuk latihan b. Coolingdown berpasangan c. Lakukan evaluasi dan motivasi setelah siswa dalam kondisi semula

138 SESI LATIHAN 11 LONGPASS DENGAN MEDIA BANTU LATIHAN GAWANG DAN SIMPAI Tempat : Lapangan Persopi Piyungan Objek Penelitian : Siswa SSB Persopi Elti Usia Tahun Jumlah Siswa : 30 Siswa Perlengkapan : Peluit, bola sepak, gawang, simpai, cone, dan stopwatch Durasi Waktu Jenis Latihan : 90 Menit : Longpass jarak 25 meter dengan media bantu gawang dan simpai No 1 Materi Latihan Waktu Formasi 20 Menit P a. Menggunakan 1. Pengantar XXXXXX area 35m2 Berdoa XXXXXX PENDAHULUAN Penjelasan materi Keterangan b. Pemanasan langsung dengan bola latihan c. Siswa memainkan 2. Pemanasan game bola tangan 7v7 dan 8v8 d. Passing dilakukan dengan cara melepas bola dari tangan lalu di passing menggunakan kaki. 123

139 e. Setiap 1 menit sekali melakukan stretching dinamis f. Diakhiri stretching statis 2 LATIHAN INTI 1. Latihan dengan sasaran 50 Menit 30 menit Repetisi: 4 Set: 5 Recovery: 1 Kelompok A menit Kelompok A: Siswa melakukan long diberikan treatment passing kearah gawang latihan longpass dengan sasaran dengan media sasaran bergerak gawang dan ada sasaran bergerak yang menjadi titik ketepatan. Kedua kaki digunakan secara bergantian. Hasil bola yang di longpass harus masuk dalam kotak yang bergerak tersebut. Kelompok B Kelompok B: Siswa melakukan long diberikan treatment passing dengan sasaran latihan longpass simpai yang bergerak dengan media sasaran 124

140 simpai yang bergerak. Kedua kaki digunakan secara bergantian. Hasil bola yang di longpass harus masuk ke simpai yang bergerak ISTIRAHAT 5 Menit 2. Games 15 Menit a. Bermain games kelompok memasukkan bola ke gawang yang telah diberi point menggunakan teknik longpass 20 meter b. Kelopok terbagi dari kelompok sasaran gawang (A) dan kelompok sasaran simpai (B) c. Setiap kelompok mendapatkan kesempatan 15 bola d. Kelompok yang paling banyak mengumpulkan poin menjadi pemenangnya. 125

141 3 PENUTUP a. Lakukan 20 Menit a. Pendinginan pelemasan otot b. Evaluasi P yang telah c. Berdoa XXXXXX digunakan untuk XXXXXX latihan b. Coolingdown berpasangan c. Lakukan evaluasi dan motivasi. 126

142 SESI LATIHAN 12 LONGPASS DENGAN MEDIA BANTU LATIHAN GAWANG DAN SIMPAI Tempat : Lapangan Persopi Piyungan Objek Penelitian : Siswa SSB Persopi Elti Usia Tahun Jumlah Siswa : 30 Siswa Perlengkapan : Peluit, bola sepak, gawang, simpai, cone, dan stopwatch Durasi Waktu Jenis Latihan : 100 Menit : Longpass jarak 25 meter dengan media bantu gawang dan simpai No 1 Materi Latihan Waktu Formasi c. Menggunakan area PENDAHULUAN 20 Menit a. Pengantar setengah lapangan Berdoa sepakbola. Penjelasan d. Didalam area siswa melakukan passing materi latihan b. Keterangan bawah dan selalu Pemanasan bergerak untuk meminta bola e. Setiap 30 detik sekali, melakukan stretching dinamis f. Terakhir, lakukan stretching statis 2 LATIHAN INTI 60 Menit 1. Latihan dengan 25 menit 127

143 sasaran Repetisi: 5 Set: 5 Recovery: 1 menit Kelompok A melakukan long Kelompok A: Siswa passing kearah diberikan treatment gawang dengan latihan longpass sasaran bergerak dengan media sasaran gawang dan ada sasaran bergerak yang menjadi titik ketepatan. Kedua kaki digunakan secara bergantian. Hasil bola yang di longpass harus masuk dalam kotak yang bergerak tersebut. Kelompok B melakukan long Kelompok B: Siswa passing dengan diberikan treatment sasaran simpai latihan longpass yang bergerak dengan media sasaran simpai yang bergerak. Kedua kaki digunakan secara bergantian. Hasil bola 128

144 yang di longpass harus masuk ke dalam simpai yang ISTIRAHAT 5 Menit bergerak 2. Games 15 Menit a. Bermain games memasukkan bola hasil longpass ke sasaran simpai yang dipegang b. Kelopok terbagi dari kelompok sasaran gawang (A) dan 25 meter kelompok sasaran simpai (B) c. Setiap kelompok diberikan masingmasing 15 bola d. Kelompok yang paling banyak memasukan bola hasil longpass ke dalam gawang menjadi pemenangnya 3 PENUTUP a. Lakukan 20 Menit a. Pendinginan pelemasan otot b. Evaluasi yang telah 129

145 c. Berdoa P XXXXXX XXXXXX digunakan untuk latihan b. Coolingdown berpasangan c. Lakukan evaluasi dan motivasi. 130

146 SESI LATIHAN 13 LONG PASS DENGAN MEDIA BANTU LATIHAN GAWANG DAN SIMPAI Tempat : Lapangan Persopi Piyungan Objek Penelitian : Siswa SSB Persopi Elti Usia Tahun Jumlah Siswa : 30 Siswa Perlengkapan : Peluit, bola sepak, gawang, simpai, cone, dan stopwatch Durasi Waktu Jenis Latihan : 90 Menit : Long Passing jarak 30 meter dengan media bantu gawang dan simpai No 1 Materi Latihan Waktu Formasi e. Menggunakan area PENDAHULUAN 20 Menit a. Keterangan 35m2 Pengantar f. Berdoa Siswa memainkan game bola tangan Penjelasan 7v7 dan 8v8 materi latihan g. Sasaran adalah b. Pemanasan gawang h. Setiap 1 menit sekali melakukan stretching dinamis i. Diakhiri stretching statis 2 LATIHAN INTI 50 Menit 1. Latihan dengan 30 menit 131

147 sasaran Repetisi: 6 Set: 4 Recovery: 1 menit Kelompok A Kelompok A: Siswa diberikan treatment latihan longpass dengan media sasaran gawang yang bernomor. Nomor yang dijadikan sasaran longpass adalah nomor yang disebutkan oleh siswa sebelum bola di passing lambung. Kaki yang digunakan adalah kaki kanan dan kiri secara bergantian. melakukan longpass menggunakan media bantu sasaran gawang yang bernomor Kelompok B melakukan Kelompok B: Siswa diberikan treatment latihan longpass dengan media sasaran simpai yang diletakkan di tanah dan diberi nomor. Nomor yang dijadikan sasaran longpass adalah nomor yang disebutkan oleh siswa sebelum bola longpass menggunakan media bantu sasaran simpai yang terletak ditanah dan bernomor 132

148 ISTIRAHAT 5 Menit 2. Games 15 Menit di passing lambung. Kaki yang digunakan adalah kaki kanan dan kiri secara bergantian. 30 meter 3 PENUTUP 20 Menit e. Bermain games kelompok memasukkan bola ke gawang menggunakan teknik longpass f. Kelompok terbagi dari kelompok sasaran gawang (A) dan kelompok sasaran simpai (B) g. Dalam waktu 1 menit setiap kelompok melakukan longpas dan harus masuk ke sasaran persegi yang bergerak h. Kelompok yang paling banyak memasukan bola hasil longpass ke dalam gawang menjadi pemenangnya. a. Lakukan d. Pendinginan pelemasan otot e. Evaluasi yang telah 133

149 f. Berdoa P XXXXXX XXXXXX digunakan untuk latihan b. Coolingdown berpasangan c. Lakukan evaluasi dan motivasi 134

150 SESI LATIHAN 14 LONGPASS DENGAN MEDIA BANTU LATIHAN GAWANG DAN SIMPAI Tempat : Lapangan Persopi Piyungan Objek Penelitian : Siswa SSB Persopi Elti Usia Tahun Jumlah Siswa : 30 Siswa Perlengkapan : Peluit, bola sepak, gawang, simpai, cone, rompi 2 set dan stopwatch Durasi Waktu Jenis Latihan : 90 Menit : Longpass jarak 35 meter dengan media bantu gawang dan simpai No 1 Materi Latihan Waktu PENDAHULUAN 20 Menit Formasi a. Menggunakan area setengah lapangan a. Pengantar sepakbola Berdoa b. Siswa melakukan Penjelasan dribbling 4 kali materi latihan b. Keterangan sentuhan lalu di Pemanasan passing c. Setiap 20 detik sekali, melakukan stretching dinamis d. Terakhir, melakukan stretching statis 2 LATIHAN INTI 50 Menit 1. Latihan dengan 30 menit sasaran Repetisi: 5 Kelompok A: Siswa 135

151 Kelompok A Set: 5 diberikan treatment melakukan Recovery: 1 latihan longpass longpassing menit dengan media dengan sasaran sasaran gawang. gawang Kaki yang digunakan adalah kaki kanan dan kiri secara bergantian. Bola yang di passing lambung harus bisa masuk ke gawang. Kelompok B Kelompok B: Siswa melakukan diberikan treatment longpassing latihan longpass dengan sasaran dengan media simpai yang sasaran simpai. Kaki diletakkan ditanah yang digunakan adalah kaki kanan dan kiri secara bergantian. Bola ISTIRAHAT yang di passing 5 menit lambung harus bisa masuk ke simpai. 2. Games 15 Menit a. Bermain games kelompok memasukkan 136

152 bola ke gawang menggunakan teknik longpass b. Kelompok terbagi dari kelompok sasaran gawang (A) dan kelompok sasaran simpai (B) c. Setiap kelompok diberikan masing-masing 35 meter 15 bola. d. Satu orang mempunyai satu kesempatan untuk melakukan longpass ke sasaran e. Kelompok yang paling banyak memasukan bola hasil longpass ke dalam gawang menjadi pemenangnya. 3 PENUTUP a. Lakukan 20 Menit a. Pendinginan pelemasan otot 137

153 b. Evaluasi yang telah c. Berdoa P XXXXXX XXXXXX digunakan untuk latihan b. Coolingdown berpasangan c. Lakukan evaluasi dan motivasi setelah siswa dalam kondisi semula 138

154 SESI LATIHAN 15 LONGPASS DENGAN MEDIA BANTU LATIHAN GAWANG DAN SIMPAI Tempat : Lapangan Persopi Piyungan Objek Penelitian : Siswa SSB Persopi Elti Usia Tahun Jumlah Siswa : 30 Siswa Perlengkapan : Peluit, bola sepak, gawang, simpai, cone, dan stopwatch Durasi Waktu Jenis Latihan : 90 Menit : Longpass jarak 40 meter dengan media bantu gawang dan simpai No 1 Materi Latihan PENDAHULUAN Waktu Formasi Keterangan a. Siswa membuat 20 Menit a. Pengantar kelompok Berdoa beranggotakan 6 Penjelasan orang b. Setiap kelompok materi latihan melakukan juggling b. Pemanasan bola secara bergantian c. Setelah bola di passing sebanyak 15 kali, dilanjutkan melakukan stretching dinamis. d. Terakhir, melakukan stretching statis. 139

155 2 LATIHAN INTI 50 Menit 1. Latihan dengan 30 Menit sasaran Repetisi: 4 Kelompok A Set: 3 melakukan Recovery: 1 longpass menit Kelompok A: Siswa diberikan treatment latihan longpass dengan media sasaran gawang yang bernomor. Nomor yang dijadikan sasaran longpass adalah nomor yang disebutkan oleh siswa sebelum bola di passing lambung. Kaki kanan dan kiri digunakan secara bergantian. menggunakan media bantu sasaran gawang yang bernomor Kelompok B: Siswa diberikan treatment latihan longpass dengan media sasaran simpai yang diletakkan di tanah dan diberi nomor. Nomor yang dijadikan sasaran longpass adalah nomor yang disebutkan oleh siswa sebelum bola di passing lambung. Kaki kanan dan kiri digunakan secara Kelompok B melakukan longpass menggunakan media bantu sasaran simpai yang terletak ditanah dan bernomor 140

156 bergantian. ISTIRAHAT 2. Games 5 Menit 15 Menit a. Bermain games kelompok memasukkan bola ke gawang yang telah diberi point menggunakan teknik longpass b. Kelompok terbagi dari kelompok sasaran gawang (A) 40 meter dan kelompok sasaran simpai (B) c. Dalam waktu 1 menit melakukan sebanyak mungkin. d. Kelompok yang paling banyak mengumpulkan poin menjadi pemenangnya. 3 PENUTUP 20 Menit a. Pendinginan b. Evaluasi P c. Berdoa XXXXXX XXXXXX 141 a. Lakukan pelemasan otot yang telah digunakan untuk latihan b. Coolingdown

157 berpasangan c. Lakukan evaluasi dan motivasi setelah siswa dalam kondisi semula 142

158 SESI LATIHAN 16 LONGPASS DENGAN MEDIA BANTU LATIHAN GAWANG DAN SIMPAI Tempat : Lapangan Persopi Piyungan Objek Penelitian : Siswa SSB Persopi Elti Usia Tahun Jumlah Siswa : 30 Siswa Perlengkapan : Peluit, bola sepak, gawang, simpai, cone, dan stopwatch Durasi Waktu Jenis Latihan : 90 Menit : Longpass jarak 40 meter dengan media bantu gawang dan simpai No 1 Materi Latihan Waktu Formasi a. Menggunakan PENDAHULUAN 20 Menit area 35m2 a. Pengantar Berdoa b. Pemanasan Penjelasan langsung dengan bola materi latihan b. Keterangan c. Siswa memainkan Pemanasan game 7v7 dan 8v8, passing bawah d. Sasarannya adalah bola. e. Setiap 1 menit sekali melakukan stretching dinamis f. Diakhiri stretching statis 143

159 2 LATIHAN INTI 50 Menit 1. Latihan dengan 30 Menit sasaran Repetisi: 6 Set: 3 Kelompok A Recovery: melakukan 1 menit Kelompok A: Siswa diberikan treatment latihan longpass dengan media sasaran gawang yang bernomor. Nomor yang dijadikan sasaran longpass adalah nomor yang disebutkan oleh siswa sebelum bola di passing lambung. Kaki kanan dan kiri digunakan secara bergantian. longpass menggunakan media bantu sasaran gawang yang bernomor Kelompok B: Siswa diberikan treatment latihan longpass dengan media sasaran simpai yang diletakkan di tanah dan diberi nomor. Nomor yang dijadikan sasaran longpass adalah nomor yang disebutkan oleh siswa sebelum bola di passing lambung. Kaki kanan dan kiri digunakan secara bergantian. Kelompok B melakukan longpass menggunakan media bantu sasaran simpai yang terletak ditanah dan bernomor ISTIRAHAT 5 Menit 144

160 2. Games 15 Menit a. Bermain games kelompok memasukkan bola ke gawang yang telah diberi point menggunakan teknik longpass i. Kelompok terbagi dari kelompok sasaran gawang (A) dan kelompok sasaran simpai (B) 40 meter j. Dalam waktu 1 menit melakukan sebanyak mungkin. k. Kelompok yang paling banyak mengumpulkan poin menjadi pemenangnya. 3 PENUTUP 20 Menit a. Pendinginan P b. Evaluasi c. Berdoa XXXXXX XXXXXX a. Lakukan pelemasan otot yang telah digunakan untuk latihan b. Coolingdown berpasangan 145

161 c. Lakukan evaluasi dan motivasi setelah siswa dalam kondisi semula 146

162 Lampiran 17. Dokumentasi Penelitian Penjelasan Teknis Pelaksanaan Pretest Long Pass Pelaksanaan Pretest Long Pass 147

163 Pelaksanaan treatment 148

164 Pelaksanaan treatment 149

165 Pelaksanaan treatment 150

166 Penjelasan Teknis Pelaksanaan Posttest Long Pass Pelaksanaan Posttest Long Pass 151

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BANTU SASARAN GAWANG DAN SIMPAI TERHADAP PENINGKATAN KETEPATAN PASSING

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BANTU SASARAN GAWANG DAN SIMPAI TERHADAP PENINGKATAN KETEPATAN PASSING Pengaruh Pengunaan Media... (Arif Hidayat) 1 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BANTU SASARAN GAWANG DAN SIMPAI TERHADAP PENINGKATAN KETEPATAN PASSING LAMBUNG (LONG PASS)PADA SISWA SEPAK BOLA (SSB) PERSOPI ELTI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. permainan yang cukup cantik dan menarik bagi siapapun.

BAB I PENDAHULUAN. permainan yang cukup cantik dan menarik bagi siapapun. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sepak bola merupakan olahraga yang sangat populer dan mengagumkan. Hal itu bisa kita lihat dengan banyaknya orang yang menggemari olahraga ini, baik dari pelosok

Lebih terperinci

GAMBARAN KETERAMPILAN SHOOTING DAN PASSING SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) TALAWI PUTRA USIA DI BAWAH 17 TAHUN KECAMATAN TALAWI KOTA SAWAHLUNTO JURNAL

GAMBARAN KETERAMPILAN SHOOTING DAN PASSING SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) TALAWI PUTRA USIA DI BAWAH 17 TAHUN KECAMATAN TALAWI KOTA SAWAHLUNTO JURNAL GAMBARAN KETERAMPILAN SHOOTING DAN PASSING SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) TALAWI PUTRA USIA DI BAWAH 17 TAHUN KECAMATAN TALAWI KOTA SAWAHLUNTO JURNAL Oleh MAIZUL HENDRI FAUZI 1103183/2011 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sangat digemari oleh semua lapisan masyarakat di Indonesia, baik di kota-kota maupun di desa-desa. Bahkan sekarang

Lebih terperinci

PENGARUH HALF SQUAT JUMP DAN SPLIT SQUAT JUMP TERHADAP KECEPATAN TENDANGAN MAE GERI CHUDAN ATLET SENIOR (USIA 21 TAHUN KEATAS) KABUPATEN KLATEN

PENGARUH HALF SQUAT JUMP DAN SPLIT SQUAT JUMP TERHADAP KECEPATAN TENDANGAN MAE GERI CHUDAN ATLET SENIOR (USIA 21 TAHUN KEATAS) KABUPATEN KLATEN PENGARUH HALF SQUAT JUMP DAN SPLIT SQUAT JUMP TERHADAP KECEPATAN TENDANGAN MAE GERI CHUDAN ATLET SENIOR (USIA 21 TAHUN KEATAS) KABUPATEN KLATEN SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. pertandingan tingkat lokal, regional hingga tingkat dunia. Berjuta-juta pasang

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. pertandingan tingkat lokal, regional hingga tingkat dunia. Berjuta-juta pasang BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Hakekat Sepak Bola Ikman Suleman (2008 : 3) menjelaskan sepak bola merupakan jenis olahraga yang fenomenal. Minat masyarakat terhadap sepak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tujuan dari olahraga adalah untuk pendidikan, rekreasi, dan

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tujuan dari olahraga adalah untuk pendidikan, rekreasi, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Olahraga merupakan sesuatu yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Tujuan dari olahraga adalah untuk pendidikan, rekreasi, dan prestasi. Hal ini sesuai

Lebih terperinci

Oleh : Watak Putra Wijaya Kusuma, Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Oleh : Watak Putra Wijaya Kusuma, Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi PERBEDAAN KETEPATAN PASSING SHORT PASS DAN PASSING LONG PASS MENGGUNAKAN KAKI KANAN DAN KAKI KIRI PESERTA EKSTRAKULIKULER SEPAKBOLA SISWA SMP NEGERI 2 WATES Oleh : Watak Putra Wijaya Kusuma, Program Studi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Anggi Sugiyono, 2015

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Anggi Sugiyono, 2015 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Sepakbola termasuk olahraga permainan. Olahraga sepakbola merupakan olahraga yang tidak asing lagi di dunia maupun di Indonesia, setiap orang baik laki-laki

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. regu yang saling berhadapan dengan masing-masing regu terdiri dari sebelas

II. TINJAUAN PUSTAKA. regu yang saling berhadapan dengan masing-masing regu terdiri dari sebelas II. TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Sepakbola 1. Pengertian Sepakbola Pada hakikatnya permainan sepakbola merupakan permainan beregu yang menggunakan bola sepak. Sepakbola dimainkan dilapangan rumput oleh

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Santoso Giriwijoyo (2012:73 ) Pendidikan jasmani adalah kegiatan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Santoso Giriwijoyo (2012:73 ) Pendidikan jasmani adalah kegiatan 9 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pendidikan Jasmani Menurut Santoso Giriwijoyo (2012:73 ) Pendidikan jasmani adalah kegiatan jasmani yang disajikan sebagai bagian dari kegiatan kurikuler, yang dipergunakan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepak bola merupakan suatu permainan yang dilakukan dengan cara menendang bola keberbagai arah untuk diperebutkan oleh para pemainnya, yang mempunyai tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Di dalam undang-undang sistem pendidikan nasional No.20 Tahun 2003, disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan berencana untuk mewujudkan suasana belajar

Lebih terperinci

Journal of Sport Sciences and Fitness

Journal of Sport Sciences and Fitness JSSF 3 (4) (2014) Journal of Sport Sciences and Fitness http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jssf PENGARUH LATIHAN TENDANGAN DENGAN PERUBAHAN JARAK DAN LATIHAN TENDANGAN DENGAN MENGUBAH UKURAN TARGET

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang sepak bola bagi sebahagian orang tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang sepak bola bagi sebahagian orang tidak hanya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang sepak bola bagi sebahagian orang tidak hanya menjadi sekedar hobi telah berkembang menjadi fanatik. Fanatik dari para pecinta sepak bola membuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat olahraga merupakan kegiatan fisik yang mengandung sifat

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat olahraga merupakan kegiatan fisik yang mengandung sifat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hakekat olahraga merupakan kegiatan fisik yang mengandung sifat permainan dan berisi perjuangan melawan diri sendiri atau dengan orang lain atau konfrontasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kemampuan dan teknik yang tinggi. Dimana dalam sepak bola terdapat. banyak unsur-unsur yang harus dikuasai para pemainnya dari

I. PENDAHULUAN. kemampuan dan teknik yang tinggi. Dimana dalam sepak bola terdapat. banyak unsur-unsur yang harus dikuasai para pemainnya dari I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga yang memerlukan kemampuan dan teknik yang tinggi. Dimana dalam sepak bola terdapat banyak unsur-unsur yang harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sangat populer hampir di

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sangat populer hampir di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sangat populer hampir di seluruh belahan dunia. Demikian juga di Indonesia bahkan mendapat simpati di hati masyarakat.

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN PULL UP DAN PUSH UP TERHADAP PENINGKATAN KETEPATAN SERVIS ATLET BOLA VOLI REMAJA PUTRA YUSO SLEMAN SKRIPSI

PENGARUH LATIHAN PULL UP DAN PUSH UP TERHADAP PENINGKATAN KETEPATAN SERVIS ATLET BOLA VOLI REMAJA PUTRA YUSO SLEMAN SKRIPSI PENGARUH LATIHAN PULL UP DAN PUSH UP TERHADAP PENINGKATAN KETEPATAN SERVIS ATLET BOLA VOLI REMAJA PUTRA YUSO SLEMAN SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga sepak bola merupakan cabang olahraga yang sangat popular diseluruh dunia. Sepak bola telah banyak digemari orang-orang baik di Indonesia maupun negara-negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola

BAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permainan sepak bola adalah permainan bola besar yang dimainkan oleh dua tim dengan masing-masing beranggotakan sebelas orang. Sepak bola merupakan olahraga paling populer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam dunia olahraga yang sifatnya persaingan satu dengan lainnya, termasuk dalam olahraga permainan sepakbola untuk mencapai prestasi dibutuhkan kemampuan kondisi

Lebih terperinci

2014 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PASSING DALAM PEMBELAJARAN SEPAKBOLA

2014 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PASSING DALAM PEMBELAJARAN SEPAKBOLA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga telah mengalami kemajuan yang begitu pesat seiring dengan perkembangan jaman. Hal tersebut ditandai dengan semakin meningkatnya perhatian dan antusiasme

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Tempat pelaksanaan dalam penelitian ini tempat penelitian di Sekolah Sepakbola (SSB) IPI GS Bandung yang ada di lapangan SMK VIKU kompleks TNI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sepak bola merupakan olahraga yang dimainkan oleh dua tim yang masing-masing tim berjumlah 11 orang dan masing-masing tim memiliki satu gawang, yang harus dijaga agar

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS. kaki, kepala, dan dada. Hanya penjaga gawang yang disahkan memakai tangan.

BAB II KAJIAN TEORITIS. kaki, kepala, dan dada. Hanya penjaga gawang yang disahkan memakai tangan. BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Hakikat Permainan Sepakbola Sepakbola adalah permainan yang dimainkan oleh 11 orang termasuk penjaga gawang. Dalam bermain sepakbola hanya diizinkan melakukan gerakan kaki, kepala,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepak bola merupakan salah satu olahraga yang memasyarakat. Masyarakat yang melakukan kegiatan olahraga sepak bola mempunyai berbagai tujuan diantaranya untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hakekat olahraga merupakan kegiatan teknik yang mengandung sifat permainan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hakekat olahraga merupakan kegiatan teknik yang mengandung sifat permainan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga merupakan salah satu cara untuk menjaga agar kesegaran jasmani tetap berada dalam kondisi yang baik. Sehingga terlihat pria dan wanita, tua atau muda

Lebih terperinci

2014 PENGARUH METODE LATIHAN MENTAL IMAGERY TERHADAP PENGUASAAN KETERAMPILAN PASSING DAN STOPPING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA

2014 PENGARUH METODE LATIHAN MENTAL IMAGERY TERHADAP PENGUASAAN KETERAMPILAN PASSING DAN STOPPING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga permainan yang saat ini menjadi tren masyarakat dunia, termasuk di Indonesia. Cabang olahraga yang dianggap berasal

Lebih terperinci

Sepak Bola. 1. Lapangan dan Peralatan Sepak Bola

Sepak Bola. 1. Lapangan dan Peralatan Sepak Bola Sepak Bola Sepak bola termasuk salah satu permainan bola besar. Sepak bola merupakan olahraga yang paling akbar di dunia. Setiap kejuaraan sepak bola akan mengundang banyak penonton. Jumlah penonton sepak

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN SHOOTING

PENGARUH LATIHAN SHOOTING 2 Jurnal Pendidikan Kepelatihan Olahraga 2 PENGARUH LATIHAN SHOOTING DENGAN LATIHAN IMAGERY MENGGUNAKAN AUDIO VISUAL (VIDEO) TERHADAP AKURASI SHOOTING /PLEASSING ATLET SEPAKBOLA FOOTBALL CLUB UNY ACADEMY

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Sepakbola merupakan olahraga yang sangat digemari oleh masyarakat dunia, khususnya masyarakat Indonesia. Fakta membuktikan bahwa saat ini sepakbola menduduki peringkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Deni Haryadi, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Deni Haryadi, 2014 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat populer di muka bumi ini. Sepakbola dimainkan oleh berjuta-juta manusia, baik laki-laki maupun perempuan,

Lebih terperinci

PERSETUJUAN. Skripsi yang berjudul Perbedaan Ketepatan Shooting Menggunakan Punggung

PERSETUJUAN. Skripsi yang berjudul Perbedaan Ketepatan Shooting Menggunakan Punggung PERSETUJUAN Skripsi yang berjudul Perbedaan Ketepatan Shooting Menggunakan Punggung Kaki Antara Pemain Depan Dengan Pemain Tengah Pada Siswa yang Mengikuti Ekstrakurikuler Sepakbola di SMA Negeri Wilayah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga populer di dunia

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga populer di dunia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga populer di dunia pada umumnya dan di Indonesia pada khususnya. Di Indonesia sendiri permainan sepakbola berkembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang baik dan tentu harus didukung dengan teknik-teknik yang benar.

BAB I PENDAHULUAN. yang baik dan tentu harus didukung dengan teknik-teknik yang benar. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola merupakan olahraga permainan yang menggunakan bola, lapangan dan dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu disebut kesebelasan. Masing-masing

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC BARRIER HOPS

PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC BARRIER HOPS PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC BARRIER HOPS (PBH) DAN MULTIPLE BOX TO BOX (MBTB) TERHADAP HASIL TENDANGAN LAMBUNG JAUH DALAM SEPAK BOLA PADA PEMBINAAN PRESTASI SEPAK BOLA KU 19-21 TAHUN POK FKIP UNS TAHUN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. individu secara menyeluruh. Namun, perolehan keterampilan dan

BAB I PENDAHULUAN. individu secara menyeluruh. Namun, perolehan keterampilan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan pendidikan melalui aktivitas jasmani yang dijadikan sebagai media untuk mencapai perkembangan individu secara menyeluruh.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang masuk ke dalam

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang masuk ke dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang masuk ke dalam permaianan beregu, permainan sepak bola ini terdiri dari sebelas pemain yang berada dilapangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah penjaga gawang. Cabang olahraga ini asal mulanya dari cabang

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah penjaga gawang. Cabang olahraga ini asal mulanya dari cabang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Futsal merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri dari 5 orang pemain yang salah satunya

Lebih terperinci

EFEK PENGGUNAAN TEKNIK TENDANGAN BLASTING DAN TEKNIK TENDANGAN TOE KICK TERHADAP KETEPATAN TENDANGAN PINALTI DALAM PERMAINAN FUTSAL DI BOYOLALI

EFEK PENGGUNAAN TEKNIK TENDANGAN BLASTING DAN TEKNIK TENDANGAN TOE KICK TERHADAP KETEPATAN TENDANGAN PINALTI DALAM PERMAINAN FUTSAL DI BOYOLALI EFEK PENGGUNAAN TEKNIK TENDANGAN BLASTING DAN TEKNIK TENDANGAN TOE KICK TERHADAP KETEPATAN TENDANGAN PINALTI DALAM PERMAINAN FUTSAL DI BOYOLALI SKRIPSI Oleh : ROBITA ARDI DARMAWAN K4608070 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin ketatnya tingkat kompetisi antar individu, kelompok, masyarakat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. Permainan sepakbola merupakan permainan yang paling populer dewasa ini di seluruh

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. Permainan sepakbola merupakan permainan yang paling populer dewasa ini di seluruh BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Permainan Sepak Bola Permainan sepakbola merupakan permainan yang paling populer dewasa ini di seluruh dunia. Sepakbola adalah suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Aji Rasa Kurniawan, 2014 HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

BAB I PENDAHULUAN. Aji Rasa Kurniawan, 2014 HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Salah satu olahraga yang sangat bermasyarakat saat ini adalah futsal. Olahraga futsal merupakan modifikasi olahraga sepakbola yang dimainkan di dalam ruangan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan olahraga yang tidak asing lagi di indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan olahraga yang tidak asing lagi di indonesia, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola merupakan olahraga yang tidak asing lagi di indonesia, begitupun di dunia. Setiap orang, baik perempuan maupun laki-laki, tua maupun muda, mengetahui

Lebih terperinci

Sepakbola. Oleh: Rano Sulisto,S.Pd.

Sepakbola. Oleh: Rano Sulisto,S.Pd. Sepakbola Oleh: Rano Sulisto,S.Pd Untuk bermain bola dengan baik pemain harus dibekali dengan teknik dasar yang baik. Pemain yang memiliki teknik dasar yang baik pemain tersebut cenderung dapat bermain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sepakbola adalah suatu permainan beregu yang dimainkan masing-masing regunya terdiri dari sebelas orang pemain termasuk seorang penjaga gawang. Sepakbola adalah permainan

Lebih terperinci

PERSETUJUAN. Siswa Kelas Khusus Olahraga Sepakbola di Sekolah Menengah Pertama

PERSETUJUAN. Siswa Kelas Khusus Olahraga Sepakbola di Sekolah Menengah Pertama PERSETUJUAN Skripsi dengan judul Status Kondisi Fisik dan Keterampilan Bermain Sepakbola Siswa Kelas Khusus Olahraga Sepakbola di Sekolah Menengah Pertama Negeri 13 Yogyakarta. ini telah disetujui oleh

Lebih terperinci

KEMAMPUAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA SISWA KELAS VIII SMP N 2 PANDAK. Oleh Fitri Hermawan N dan Soni Nopembri Universitas Negeri Yogyakarta

KEMAMPUAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA SISWA KELAS VIII SMP N 2 PANDAK. Oleh Fitri Hermawan N dan Soni Nopembri Universitas Negeri Yogyakarta KEMAMPUAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA SISWA KELAS VIII SMP N 2 PANDAK Oleh Fitri Hermawan N dan Soni Nopembri Universitas Negeri Yogyakarta Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kemampuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional, (Depdiknas, 2003: 30). Karanggambas sesuai silabus adalah: atletik, senam, renang, kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional, (Depdiknas, 2003: 30). Karanggambas sesuai silabus adalah: atletik, senam, renang, kesehatan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan olahraga sering kali terkalahkan oleh pendidikan akademis lainya, padahal aspek kesehatan jasmani merupakan aspek penting guna mendukung pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga permainan yang menuntut keterampilan yang tinggi. Olahraga ini terdiri dari gerakan-gerakan yang sangat kompleks.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia bahkan mendapat simpati di hati masyarakat. Sepakbola digemari oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia bahkan mendapat simpati di hati masyarakat. Sepakbola digemari oleh BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang paling banyak digemari oleh sebagian besar manusia yang ada di bumi ini. Demikian juga di Indonesia bahkan mendapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Futsal (futbol sala dalam bahasa Spanyol berarti sepak bola dalam ruangan) merupakan permainan sepak bola yang dilakukan di dalam ruangan. Dalam beberapa tahun terakhir

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN Pada abad ke 2 dan ke 3 sebelum masehi di Cina, dimasa Dinasti Han, masyarakat menggiring bola kulit dengan menendangnya ke jaring kecil. Permainan serupa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia merupakan perwujudan manusia yang bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola adalah suatu olahraga yang tidak asing lagi ditelinga kita.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola adalah suatu olahraga yang tidak asing lagi ditelinga kita. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola adalah suatu olahraga yang tidak asing lagi ditelinga kita. Semua orang suka dengan sepakbola. Baik orang tua, dewasa hingga anakanak. Tidak hanya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA Passing dan Ketepatan Tembakan Sepak Bola

BAB II KAJIAN PUSTAKA Passing dan Ketepatan Tembakan Sepak Bola 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Passing dan Ketepatan Tembakan Sepak Bola 2.1.1. Pengertian Passing Yang dimaksud dengan passing adalah mengoper bola dengan menggunakan kaki yang sebenarnya.pada permainan

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN HAND SPRING

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN HAND SPRING PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN HAND SPRING DENGAN MENGGUNAKAN MATRAS GULUNG DAN MATRAS LEBIH TINGGI TERHADAP KEMAMPUAN HAND SPRING PADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER II PROGRAM STUDI PENJASKESREK JPOK FKIP UNS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan melalui pembinaan di usia dini baik dari kemampuan teknik taktik dan

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan melalui pembinaan di usia dini baik dari kemampuan teknik taktik dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga merupakan aktifitas fisik yang mana tujuan olahraga adalah mencapai prestasi setinggi tingginya dengan semaksimal mungkin bagi mereka baik yang dia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. didalam ruangan. Kata ini diperkenalkan oleh FIFA ketika mengambil alih futsal

BAB I PENDAHULUAN. didalam ruangan. Kata ini diperkenalkan oleh FIFA ketika mengambil alih futsal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Futsal berarti sepak bola dalam ruangan. Kata futsal berasal dari kata Fut yang diambil dari kata futebol, yang dalam bahasa Spanyol dan Portugal berarti sepak bola.

Lebih terperinci

JURNAL PENGARUH LATIHAN SPEED LADDER DRILL TERHADAP KELINCAHAN DAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA SSB AKADEMI AREMA KABUPATEN TULUNGAGUNG

JURNAL PENGARUH LATIHAN SPEED LADDER DRILL TERHADAP KELINCAHAN DAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA SSB AKADEMI AREMA KABUPATEN TULUNGAGUNG JURNAL PENGARUH LATIHAN SPEED LADDER DRILL TERHADAP KELINCAHAN DAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA SSB AKADEMI AREMA KABUPATEN TULUNGAGUNG THE EFFECT OF SPEED LADDER DRILL PRACTICE TO STUDENT S ENERGETIC AND

Lebih terperinci

FAKTOR PENGHAMBAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLA BASKET BAGI GURU PENJAS DI SD SE-KECAMATAN WONOSOBO TUGAS AKHIR SKRIPSI

FAKTOR PENGHAMBAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLA BASKET BAGI GURU PENJAS DI SD SE-KECAMATAN WONOSOBO TUGAS AKHIR SKRIPSI FAKTOR PENGHAMBAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLA BASKET BAGI GURU PENJAS DI SD SE-KECAMATAN WONOSOBO TUGAS AKHIR SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dalam proses belajar mengajar agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

Lebih terperinci

2015 DAMPAK PENERAPAN POLA LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KONDISI FISIK PEMAIN SEPAKBOLA

2015 DAMPAK PENERAPAN POLA LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KONDISI FISIK PEMAIN SEPAKBOLA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat di seluruh dunia. Di Indonesia, sepakbola bukan hanya dipandang sebagai salah satu cabang olahraga,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Permainan sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang banyak digemari di dunia, termasuk di negara Indonesia. Orang tua, anak-anak baik laki-laki dan perempuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, dari anak-anak, dewasa, dan orang tua, pria, maupun wanita. Hakekat sepakbola menurut Sucipto (1999:7) bahwa.

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, dari anak-anak, dewasa, dan orang tua, pria, maupun wanita. Hakekat sepakbola menurut Sucipto (1999:7) bahwa. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sepakbola merupakan salah satu olahraga yang sangat digemari oleh semua lapisan masyarakat di Indonesia, baik dikota, didesa,maupun sampai pelosokpelosok tanah air,

Lebih terperinci

TINGKAT KETERAMPILAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMK NEGERI 1 JUMO KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

TINGKAT KETERAMPILAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMK NEGERI 1 JUMO KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI TINGKAT KETERAMPILAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMK NEGERI 1 JUMO KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. telah cukup tumbuh dan berkembang. Hal ini ditandai dengan kegiatan

I. PENDAHULUAN. telah cukup tumbuh dan berkembang. Hal ini ditandai dengan kegiatan 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini olahraga menjadi suatu kebutuhan bagi masyarakat, jika diamati kegiatan-kegiatan olahraga yang ada di lingkungan masyarakat sekarang ini, telah cukup tumbuh

Lebih terperinci

HUBUNGAN KAPASITAS AEROBIK MAKSIMAL DENGAN KEMAMPUAN BERMAIN BOLA BASKET PUTRA SMA NEGERI I BANJARNEGARA SKRIPSI

HUBUNGAN KAPASITAS AEROBIK MAKSIMAL DENGAN KEMAMPUAN BERMAIN BOLA BASKET PUTRA SMA NEGERI I BANJARNEGARA SKRIPSI HUBUNGAN KAPASITAS AEROBIK MAKSIMAL DENGAN KEMAMPUAN BERMAIN BOLA BASKET PUTRA SMA NEGERI I BANJARNEGARA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi

Lebih terperinci

PERBEDAAN EFEKTIFITAS TENDANGAN PENALTI DENGAN MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN PUNGGUNG TIM SEPAK BOLA UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN 2015

PERBEDAAN EFEKTIFITAS TENDANGAN PENALTI DENGAN MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN PUNGGUNG TIM SEPAK BOLA UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN 2015 PERBEDAAN EFEKTIFITAS TENDANGAN PENALTI DENGAN MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN PUNGGUNG TIM SEPAK BOLA UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknik permainan, peraturan peraturan, pengorganisasian, atau dipandang dari

BAB I PENDAHULUAN. teknik permainan, peraturan peraturan, pengorganisasian, atau dipandang dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat di gemari diseluruh dunia. Sepakbola dalam perkembangan makin dapat diterima dan digemari oleh masyarakat,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar Mengajar Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang belajar. Belajar adalah modifikasi atau memperteguhkan kelakuan melalui pengalaman.

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN METODE KONTINYU DAN METODE INTERVAL TERHADAP KEMAMPUAN PASSING

PENGARUH LATIHAN METODE KONTINYU DAN METODE INTERVAL TERHADAP KEMAMPUAN PASSING PENGARUH LATIHAN METODE KONTINYU DAN METODE INTERVAL TERHADAP KEMAMPUAN PASSING ATAS BOLA VOLI PESERTA EKSTRAKULIKULER SISWA KELAS VII SMP N 3 PAKIS MAGELANG TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan manusia yang tidak dapat di pisahkan dari usaha-usaha pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan manusia yang tidak dapat di pisahkan dari usaha-usaha pendidikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan olahraga di Indonesia pada hakikatnya adalah usaha mengenai pendidikan manusia yang tidak dapat di pisahkan dari usaha-usaha pendidikan nasional yaitu

Lebih terperinci

PERBEDAAN KETEPATAN SHOOTING MENGGUNAKAN PUNGGUNG KAKI ANTARA PEMAIN DEPAN DENGAN PEMAIN TENGAH DI KLUB SEPAKBOLA PS KUDA LAUT PACITAN

PERBEDAAN KETEPATAN SHOOTING MENGGUNAKAN PUNGGUNG KAKI ANTARA PEMAIN DEPAN DENGAN PEMAIN TENGAH DI KLUB SEPAKBOLA PS KUDA LAUT PACITAN Artikel Skripsi PERBEDAAN KETEPATAN SHOOTING MENGGUNAKAN PUNGGUNG KAKI ANTARA PEMAIN DEPAN DENGAN PEMAIN TENGAH DI KLUB SEPAKBOLA PS KUDA LAUT PACITAN SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN SHOOTING DENGAN BOLA JALAN DAN BOLA DIAM TERHADAP AKURASI TENDANGAN KE GAWANG SEKOLAH SEPAKBOLA GELORA MUDA KELOMPOK UMUR 11 TAHUN

PENGARUH LATIHAN SHOOTING DENGAN BOLA JALAN DAN BOLA DIAM TERHADAP AKURASI TENDANGAN KE GAWANG SEKOLAH SEPAKBOLA GELORA MUDA KELOMPOK UMUR 11 TAHUN E Journal...(Muhammad Satrio Nurrachman) 2 E-Journal Prodi PKO edisi Agusutus 2017 PENGARUH LATIHAN SHOOTING DENGAN BOLA JALAN DAN BOLA DIAM TERHADAP AKURASI TENDANGAN KE GAWANG SEKOLAH SEPAKBOLA GELORA

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN MEMUKUL BOLA DENGAN PITCHEDBALL

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN MEMUKUL BOLA DENGAN PITCHEDBALL PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN MEMUKUL BOLA DENGAN PITCHEDBALL DAN SOFT TOSS BALL TERHADAP KETERAMPILAN MEMUKUL BOLA DALAM PERMAINAN BASEBALL BAGI PEMAIN KLUB BASEBALL MSC SOLO TAHUN 2009 Skripsi Oleh : AGUS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencapai prestasi terhadap kemampuan hasil passingbola yang benar

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencapai prestasi terhadap kemampuan hasil passingbola yang benar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan sepakbola dalam perkembangan dewasa ini makin dapat diterima dan digemari oleh masyarakat. Gejala ini terjadi karena permainan sepakbola merupakan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Permainan Sepakbola a. Pengertian Sepakbola Sepakbola merupakan permainan yang menggunakan bola sepak yang dimainkan oleh dua kesebelasan yang masing-masing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini olahraga menjadi suatu kebutuhan bagi masyarakat, jika

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini olahraga menjadi suatu kebutuhan bagi masyarakat, jika BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini olahraga menjadi suatu kebutuhan bagi masyarakat, jika diamati kegiatan-kegiatan olahraga yang ada di lingkungan masyarakat sekarang ini, telah cukup

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN PASSING SEPAK BOLA DI SD

MODEL PEMBELAJARAN PASSING SEPAK BOLA DI SD MODEL PEMBELAJARAN PASSING SEPAK BOLA DI SD Gutomo Harianto 1, Mochamad Nurhadi 2, Nur Wakit 3, Eko Sujarwo 4 1 SDN Karangrejo I Kec. Ngasem Kab. Kediri, 2 SDN Karangrejo II Kec. Ngasem Kab. Kediri, 3

Lebih terperinci

ANALISIS KONDISI FISIK PEMAIN SEPAK BOLA KLUB PERSEPU UPGRIS TAHUN 2016

ANALISIS KONDISI FISIK PEMAIN SEPAK BOLA KLUB PERSEPU UPGRIS TAHUN 2016 ANALISIS KONDISI FISIK PEMAIN SEPAK BOLA KLUB PERSEPU UPGRIS TAHUN 016 Osa Maliki 1), Husnul Hadi ), Ibnu Fatkhu Royana 3) Universitas PGRI Semarang osamaliki04@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bangsa tersebut. Hal itulah yang merupakan asumsi secara umum terhadap

BAB I PENDAHULUAN. bangsa tersebut. Hal itulah yang merupakan asumsi secara umum terhadap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semakin baik pendidikan suatu bangsa, maka semakin baik pula kualitas bangsa tersebut. Hal itulah yang merupakan asumsi secara umum terhadap program pendidikan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: Rizky Andriyanto K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Desember 2014 commit to user

SKRIPSI. Oleh: Rizky Andriyanto K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Desember 2014 commit to user APLIKASI MODEL PEMBELAJARAN AKTIF DAN GAME SENSE YANG DIINTEGRASIKAN UNTUK MENINGKATKAN KETRAMPILAN BERMAINBOLA TANGAN DALAM PENJASORKES PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 10 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar Mengajar Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang belajar. Belajar adalah modifikasi atau memperteguhkan kelakuan melalui pengalaman.

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TEKNIK DAN BERMAIN

PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TEKNIK DAN BERMAIN PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TEKNIK DAN BERMAIN TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING BOLA MENYUSUR TANAH SEPAKBOLA PADA SISWA PUTRA KELAS XI SMA NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Oleh :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meliputi: ketahanan (endurance), kekuatan (strength) dan kecepatan (speed).

BAB I PENDAHULUAN. meliputi: ketahanan (endurance), kekuatan (strength) dan kecepatan (speed). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini Sepakbola adalah suatu permainan beregu yang dimainkan masing-masing regunya terdiri dari sebelas orang pemain. Sepakbola adalah permainan yang sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sepak bola adalah cabang olahraga yang menggunakan bola yang terbuat dari bahan kulit dan dimainkan oleh dua tim yang masing-masing beranggotakan 11 (sebelas)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Seseorang yang akan melakukan sebuah penelitian tentu memerlukan sebuah langkah-langkah yang dapat menunjang keberhasilan suatu penelitian. Posedurprosedur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dalam kegiatan belajar mengajar agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani,

Lebih terperinci

Jurnal Ilmu Keolahragaan Vol. 14 (1) Januari Juni 2015: 24-34

Jurnal Ilmu Keolahragaan Vol. 14 (1) Januari Juni 2015: 24-34 UPAYA MENINGKATKAN HASIL PASSING MELALUI VARIASI LATIHAN BERBALIK DAN MENGOPER BOLA PADA ATLET SEPAK BOLA USIA 13-15 TAHUN DI SSB SINAR PAGI Amansyah 1 Ricko Tampaty Sinaga 2 Abstrak: Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan permainan sepakbola saat ini sangat pesat sekali, hal ini bisa

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan permainan sepakbola saat ini sangat pesat sekali, hal ini bisa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola merupakan suatu olahraga permainan yang menggunakan bola lapangan dan dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu disebut dengan kesebelasan. Permainan

Lebih terperinci

2015 PENGARUH PENGGUNAAN BOLA MOD IFIKASI TERHAD AP HASIL BELAJARA PASSING D AN STOPING D ALAM PEMBELAJARAN SEPAKBOLA D I SMP NEGERI 4 BAND UNG

2015 PENGARUH PENGGUNAAN BOLA MOD IFIKASI TERHAD AP HASIL BELAJARA PASSING D AN STOPING D ALAM PEMBELAJARAN SEPAKBOLA D I SMP NEGERI 4 BAND UNG 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dengan dilatar belakangi oleh pribadi yang sangat menyukai olahraga sepakbola peneliti selalu memperhatikan semua kegiatan sepakbola dimanapun itu dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola adalah suatu permainan beregu yang terdiri dari sebelas orang pemain termasuk seorang penjaga gawang. Sepakbola adalah permainan yang sangat populer.

Lebih terperinci

STUDI PERBANDINGAN TINGKAT KETERAMPILAN TEKNIK DASAR

STUDI PERBANDINGAN TINGKAT KETERAMPILAN TEKNIK DASAR STUDI PERBANDINGAN TINGKAT KETERAMPILAN TEKNIK DASAR BERMAIN SEPAKBOLA PADA SISWA USIA 13-15 TAHUN ANTARA SSB PERKOTAAN DAN SSB PEDESAAN SE KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2015 SKRIPSI Oleh: ARDHIAN SATMOKO K.5608005

Lebih terperinci

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS MODEL PENEMUAN TERBIMBING DAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS MODEL PENEMUAN TERBIMBING DAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING PERBANDINGAN EFEKTIVITAS MODEL PENEMUAN TERBIMBING DAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP N 2 PIYUNGAN TUGAS AKHIR SKRIPSI Diajukan kepada

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA PERBEDAAN PENGARUH JENIS PERMAINAN DAN KELOMPOK UMUR TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR (Eksperimen Pada Siswa Umur 6-7 tahun dan Siswa Umur 10-11 tahun pada SD Negeri Jombor 01 Sukoharjo) TESIS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga sekarang ini telah menjadi kebutuhan setiap individu,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga sekarang ini telah menjadi kebutuhan setiap individu, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga sekarang ini telah menjadi kebutuhan setiap individu, karena melakukan kegiatan olahraga yang baik dan benar serta berkesinambungan dapat meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sepakbola merupakan olahraga yang sangat populer di dunia. Ini dapat dilihat dari antusias penonton di stadion, dan siaran televisi yang banyak menyiarkan

Lebih terperinci