ANALISIS TINGKAT LITERASI KEUANGAN MAHASISWA Studi Pada Mahasiswa Magister Manajemen Universitas Sanata Dharma

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS TINGKAT LITERASI KEUANGAN MAHASISWA Studi Pada Mahasiswa Magister Manajemen Universitas Sanata Dharma"

Transkripsi

1 ANALISIS TINGKAT LITERASI KEUANGAN MAHASISWA Studi Pada Mahasiswa Magister Manajemen Universitas Sanata Dharma SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Oleh : Galang Mabyakto NIM : PROGRAM STUDI MANAJEMEN, JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017

2 ANALISIS TINGKAT LITERASI KEUANGAN MAHASISWA Studi Pada Mahasiswa Magister Manajemen Universitas Sanata Dharma SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Oleh : Galang Mabyakto NIM : PROGRAM STUDI MANAJEMEN, JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 i

3

4

5 MOTTO DAN PERSEMBAHAN Aku bersyukur kepada-mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Matius 11:25 Learning without thinking is useless, but thinking without learning is very dangerous! -Ir. Soekarno- Kerjakan dengan bahasa cinta, karena itu yang diinginkan setiap orang terhadap dirinya, cinta akan membawa pertanggungjawaban, masyarakat akan disiplin sendiri jika ia sudah mengenal bagaimana ia mencintai dirinya juga, lingkungan dan Tuhan. -Ir. H. Joko Widodo- Dengan penuh syukur skripsi ini ku persembahkan kepada: Tuhan Yesus yang selalu menyertai setiap langkahku dan memberikan kekuatan melalui roh kudus Bunda Maria yang selalu mengingatkanku untuk terus setia dan berusaha Kedua orang tuaku atas doa, dukungan, dan pengorbanan Kepada adikku Matias Galih Pamungkas Teman-teman seperjuanganku dan seluruh orang yang sudah maupun akan aku temui di masa yang akan datang Seluruh dosen dan staff Universitas Sanata Dharma iv

6

7

8 KATA PENGANTAR Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi berjudul, Analisis Tingkat Literasi Keuangan Mahasiswa. Penulisan Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen, Jurusan Manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Dalam penelitian ini peneliti menyadari bahwa tanpa bantuan, dukungan, bimbingan dari berbagai pihak skripsi ini tidak dapat terselesaikan dengan baik. Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini, peneliti secara khusus menyampaikan ucapan terima kasih kepada: 1. Bapak Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. 2. Bapak Dr. Lukas Purwoto, M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma dan Dosen Pembimbing I yang bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan bimbingan, perhatian, dan arahan yang sangat berguna sehingga skripsi ini terselesaikan dengan baik, serta nilai-nilai yang diberikan selama proses pengerjaan skripsi. 3. Ibu Dr.Caecilia Wahyu Estining Rahayu, M.Si., selaku Dosen Pembimbing II yang bersedia meluangkan waktu, tenaga, pikiran, untuk memberikan bimbingan, perhatian, arahan, dan pemikiran, yang berguna untuk semakin menyempurnakan skripsi ini. 4. Seluruh dosen dan staf Sekretariat Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah membantu dan mendukung peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. 5. Seluruh dosen dan staf Sekretariat Program Studi Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah membantu dan mendukung peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. vii

9

10 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS... v HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI... vi HALAMAN KATA PENGANTAR... vii HALAMAN DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR... xii HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN... xiii HALAMAN ABSTRAK... xiv HALAMAN ABSTRACK... xv BAB 1 PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah... 7 C. Pembatasan Masalah... 8 D. Tujuan Penelitian... 8 E. Manfaat Penelitian... 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori B. Penelitian Sebelumnya C. Desain Penelitian ix

11 D. Rumusan Hipotesis BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian B. Subjek Dan Obyek Penelitian C. Waktu Dan Lokasi Penelitian D. Variabel Penelitian E. Definisi Operasional F. Populasi Dan Sampel G. Teknik Pengambilan Sampel H. Sumber Data I. Teknik Pengumpulan Data J. Teknik Pengujian Instrumen K. Teknik Analisis Data BAB IV GAMBARAN UMUM SUBYEK PENELITIAN BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data dan Analisis B. Hasil Uji Instrumen C. Hasil Uji Asumsi Klasik D. Hasil Analisis Data E. Pembahasan BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran C. Keterbatasan Penelitian DAFTAR PUSTAKA x

12 DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman 3.1 Tabel Skala Likert Definisi Operasional dan Indikator Variabel Karakteristik Responden Berdasarkan Angkatan Tingkat Literasi Keuangan Mahasiswa Analisis Tingkat Literasi Keuangan Mahasiswa Magister Manajemen Universitas Sanata Dharma Angkatan IV VII Hasil Uji Validitas Hasil Uji Reliabilitas Financial Attitude Hasil Uji Reliabilitas Financial Behaviour Hasil Uji Normalitas Hasil Uji Multikolinieritas Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Hasil Uji f Hasil Koefisien Determinasi xi

13 DAFTAR GAMBAR Gambar Judul Halaman 1.1 Perbandingan Tingkat Literasi Indonesia Dengan Negara Lain Kerangka Penelitian Sasaran Strategis MM USD Hasil Uji Normalitas Scatterplot Heteroskedastisitas xii

14 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Judul Halaman Lampiran I Kuesioner Penelitian Lampiran II Hasil Olah Data Kuesioner xiii

15 ABSTRAK ANALISIS TNGKAT LITERASI KEUANGAN MAHASISWA Studi Pada Mahasiswa Magister Manajemen Universitas Sanata Dharma Galang Mabyakto Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2017 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat literasi keuangan dan pengaruh financial attitude dan financial behaviour secara parsial dan simultan terhadap tingkat literasi keuangan mahasiswa. Jenis penelitian ini adalah survei. Pengambilan sampel menggunakan teknik sampling purposive. Data yang diperoleh dengan membagikan kuesioner kepada 45 responden. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan (1) financial attitude tidak berpengaruh terhadap tingkat literasi keuangan mahasiswa, (2) financial behaviour berpengaruh terhadap tingkat literasi keuangan mahasiswa.(3) financial attitude dan financial behaviour secara simultan berpengaruh terhadap tingkat literasi keuangan, (4) terdapat lima aspek tingkat literasi yang masuk dalam kategori rendah, empat aspek masuk dalam kategori menengah, dan sebelas aspek masuk dalam kategori tinggi. Kata kunci : literasi keuangan, financial attitude, financial behaviour xiv

16 ABSTRACK ANALYSIS OF STUDENT S FINANCIAL LITERACY LEVEL A case on Master s Degree in Management of Sanata Dharma University Galang Mabyakto Sanata Dharma University Yogyakarta 2017 The aims of this research are to find out financial literacy level and the partial and simultaneous influence of financial attitude and financial behaviour on the level of student financial literacy. This research is a survey. The sampling technique used is purposive sampling technique. The data are obtained by distributing questionnaires to 45 respondens. The data analysis technique used is multiple linear analysis. The results of this research are (1) the financial attitude does not influence the student financial literacy level, (2) the financial behaviour influence the financial literacy level, (3) the financial attitude and the financial behaviour influence the financial literacy level partially and simultaneously, (4) There are five aspects of the financial literacy level falling into the low category, four aspects falling into the middle category, and eleven aspects falling into the high category of the financial literacy level. Keywords : financial literacy, financial attitude, financial behaviour xv

17 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebutuhan dan keinginan manusia terus berkembang seiring berjalannya waktu. Untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya, manusia harus bekerja untuk memperoleh pendapatan bagi mereka. Setelah memperoleh pendapatan, individu juga perlu mengelola pendapatan dengan baik sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka. Pengelolaan keuangan yang baik juga dapat membantu dalam membuat perencanaan jangka panjang maupun jangka pendek. Sebagai orang tua merupakan tanggungjawab untuk bisa mencukupi kebutuhan dan keinginan keluarga. Kebutuhan yang menjadi dasar dalam kehidupan manusia adalah makan, minum, tempat tinggal, dan pakaian. Sedangkan, keinginan manusia sangat beragam bergantung pada status sosial dan pendapatan setiap keluarga. Orang tua akan berusaha dalam membuat pengelolaan keuangan untuk bisa mencukupi segala kebutuhan dan keinginan keluarga. Sedangkan tugas seorang anak akan berusaha untuk membahagiakan orang tua dengan cara apapun. Salah satu harapan orang tua pada anaknya adalah memperoleh pendidikan sebaik dan setinggi mungkin. Maka orang tua akan berusaha untuk bisa membiayai anaknya hingga mencapai tingkat pendidikan tertentu. Harapan orang tua untuk bisa melihat anaknya memperoleh pendidikan 1

18 2 setinggi mungkin. Namun hanya 30% (persen) pelajar di seluruh Indonesia yang bisa melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi ( Pelajar merupakan aset bagi sebuah negeri.pendidikan yang tinggi diharapkan menjadi batu loncatan untuk pelajar mendapatkan pengetahuan dan keterampilan dalam mengembangkan diri. Setelah mencapai jenjang perguruan tinggi seorang pelajar perlu menyesuaikan diri menjadi mahasiswa dengan lingkungan yang baru. Banyak hal baru dan tantangan baru yang akan ditemui. Terutama bagi mereka yang terbiasa tinggal bersama orang tua dan harus memulai hidup mandiri. Menurut Sabri et al (dikutip dalam Margaretha dan Pambudhi, 2015:77) sebagian besar mahasiswa pada masa kuliah adalah saat pertama mereka mengelola keuangannya sendiri tanpa adanya pengawasan dari orang tua. Mahasiswa harus bisa mengatur keuangannya dengan baik dan bertanggung jawab atas keputusan yang mereka buat. Pemasalahan-permasalahan keuangan yang biasa timbul pada mahasiswa adalah belum memiliki pendapatan sendiri, masih bergantung pada orang tua, dan belum bisa membuat keputusan keuangan sendiri. Mahasiswa yang berada pada jenjang lebih tinggi juga akan menghadapi permasalahan yang sama. Pengelolaan keuangan pribadi menjadi penting bagi setiap individu terutama mahasiswa. Pengelolaan keuangan pribadi yang baik menjadi penting karena dapat menentukan kehidupan jangka pendek maupun jangka panjang. Pengelolaan keuangan pribadi merupakan bentuk kecerdasan dalam mengelola aset keuangan pribadi. Pengelolaan keuangan perlu dilakukan secara disiplin dan terencana, sehingga tujuan yang sudah direncanakan dapat terealisasi pada saat

19 3 yang sudah ditentukan. Perencanaan keuangan yang baik perlu diimbangi dengan realisasi atau pelaksanaan untuk mencapai tujuan yang sudah direncanakan. Setiap individu perlu membuat pengelolaan keuangan untuk membantu membuat perencanaan jangka pendek maupun jangka panjang. Pengelolaan keuangan dalam jangka pendek dapat membantu dalam mengendalikan keinginan untuk mengkonsumsi produk yang kurang penting. Sedangkan, pengelolaan keuangan jangka panjang dapat membantu perencanaan masa depan maupun hari tua. Pengelolaan keuangan juga bisa menggunakan jasa keuangan yang tersedia untuk melayani masyarakat. Jika perencanaan keuangan dilakukan secara disiplin dapat membantu mencapai tujuan yang diharapkan. Menurut Karvof (dikutip dalam Sina dan Noya, 2012:173) keputusan keuangan pribadi meliputi : 10 persen dari total pendapatan dialokasikan untuk amal, 20 persen dialokasikan untuk pendidikan dan proteksi, 30 persen dialokasikan untuk investasi, dan 40 persen dialokasikan untuk biaya hidup. Pengelolaan keuangan pribadi identik dengan literasi keuangan. Menurut Otoritas Jasa Keuangan (dikutip dalam Laily,2016:2), literasi keuangan adalah pengetahuan (knowledge), keyakinan (confidence), dan keterampilan (skill), yang mempengaruhi sikap (attitude) dan perilaku (behaviour) untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan pengelolaan keuangan dalam rangka mencapai kesejahteraan. Sedangkan menurut Warsono (dikutip dalam Margaretha dan Sari, 2010:132) literasi keuangan adalah sejauhmana pengetahuan dan implementasi individu dalam mengelola keuangan pribadinya. Pengelolaan keuangan pribadi dapat memberikan pengetahuan kepada individu terhadap

20 4 layanan jasa keuangan yang tersedia. Pengelolaan keuangan pribadi yang baik dapat menunjukkan tingkat literasi keuangan individu. Pengetahuan keuangan dan keterampilan dalam mengelola keuangan pribadi sangat penting dalam kehidupan sehari-hari selain itu literasi keuangan membantu individu agar terhindar dari masalah keuangan (Krishna et al dalam Margaretha dan Pambudhi, 2015:78). Literasi keuangan tidak hanya sekedar pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola keuangan pribadi. Literasi keuangan yang baik dapat membantu individu dalam menentukan investasi yang asli (legal). Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat sampai saat ini terdapat 406 perusahaan yang terindikasi sebagai penyimpan dana ilegal atau investasi bodong. Orang Indonesia mudah tergiur. Ditawari investasi bunga tinggi, imbalan tinggi masuk orang itu, ujar Tongam, di Bogor, Sabtu (4/6/2016). Hal ini yang harus diwaspadai masyarakat Indonesia dalam menggunakan jasa keuangan yang terpercaya supaya dapat terhindar dari masalah keuangan dan investasi bodong yang memberikan keuntungan dalam jumlah besar (Sumber : bisniskeuangan.kompas.com). Pengetahuan terhadap jasa keuangan perlu diimbangi dengan keyakinan dan keterampilan terhadap jasa keuangan. Masyarakat yang memiliki pengetahuan, keyakinan, dan keterampilan terhadap jasa keuangan akan lebih selektif dalam memilih jasa keuangan yang aman dan jasa keuangan tidak aman. Literasi keuangan sebagai upaya untuk meningkatkan kepekaan masyarakat terhadap sektor jasa keuangan, yang diawali dengan mengetahui, kemudian meyakini, hingga menjadi terampil untuk terlibat aktif, dengan kata lain mencapai masyarakat yang well literate pada sektor jasa keuangan, yakni bidang perbankan,

21 5 perasuransian, lembaga pembiayaan, dana pensiun, pasar modal, dan pegadaian (Ilham dalam Welly et al, 2016:2). Chen dan Volpe (dalam Ulfatun et al, 2016:8) menyatakan bahwa kategori tingkat literasi dibedakan menjadi : kurang dari 60 persen berarti individu memiliki tingkat literasi rendah, 60 sampai dengan 79 persen berarti individu memiliki tingkat literasi sedang, dan lebih dari 79 persen berarti individu memiliki tingkat literasi keuangan tinggi. Masyarakat Indonesia tergolong pada kategori tingkat literasi rendah. Rendahnya tingkat literasi masyarakat Indonesia menunjukkan pengetahuan yang masih kurang terhadap jasa keuangan, sehingga masyarakat Indonesia masih mudah tertipu adanya penawaran investasi yang berkedok pengembalian tingkat bunga yang besar. Maraknya investasi ilegal membuat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai lembaga yang mengatur, mengawasi, dan melindungi lembaga keuangan gencar melakukan sejumlah edukasi kepada masyarakat agar lebih mewaspadai terhadap kegiatan ilegal ini (Sumber : finance.detik.com). Tercatat hanya 21,84 persen penduduk Indonesia yang literasi keuangan atau tingkat keuangannya, keterampilan, keyakinan pada lembaga keuangan serta produk jasa itu terkategori baik, ujar Jokowi, saat membuka rapat kabinet terbatas di Istana Negara, Jakarta, Selasa (26/4/2016). Jokowi menyebutkan Singapura dengan persentase yang mencapai 96 persen, Malaysia 81 persen, dan Thailand 78 persen. Menurutnya perlu ada kebijakan dan program yang lebih agresif untuk mendorong masyarakat lebih dekat dengan akses jasa keuangan. Dirinya menambahkan, kategori masyarakat yang layak mendapatkan layanan keuangan perbankan harus ditingkatkan, yang tadinya masuk dalam kategori unbankable menjadi bankable.

22 6 Sehingga jumlah masyarakat yang mendapatkan akses keuangan semakin bertambah (Sumber : finance.detik.com). Berikut perbandingan tingkat literasi keuangan Indonesia dengan Negara lain : Gambar 1.1 Perbandingan Tingkat Literasi Keuangan Indonesia Dengan Negara Lain Indonesia Singapura Malaysia Thailand Tingkat Literasi Bidang keuangan merupakan salah satu penentu kesejahteraan masyarakat. Masyarakat dikatakan sukses dan mencapai kebahagiaan jika sudah mencapai kemerdekaan keuangan (financial freedom), dalam arti kondisi ketika seseorang bisa mencukupi kebutuhan dan gaya hidup tanpa harus bekerja (Sumber : personalfinance.kontan.co.id). Financial freedom juga bisa diartikan individu mampu mengelola keuangan dengan baik dan memiliki rencana untuk masa depan, dengan kata lain individu memiliki investasi sehingga tidak lagi harus mengejar uang tetapi uang yang menghampiri. Namun, masih banyak masyarakat Indonesia yang kurang memiliki pengetahuan terhadap jasa keuangan sehingga masuk dalam kategori tingkat literasi keuangan yang rendah. Seperti diketahui, pada tahun 2013, tingkat literasi keuangan Indonesia sebesar 21,8 persen atau dari 100 orang penduduk Indonesia, hanya 21 orang yang memiliki pengetahuan

23 7 tentang keuangan. Pasar modal memiliki tingkat literasi terendah dibandingkan dengan instrumen keuangan lainnya seperti asuransi, perusahaan pembiayaan, dana pensiun, dan pegadaian. Sedangkan tingkat inklusi keuangan di Indonesia sebesar 59,7 persen, artinya dari 100 orang penduduk Indonesia, hanya 59 orang yang memiliki rekening, polis asuransi, reksadana, dan sukuk atau saham (Sumber: finance.detik.com). Permasalahan yang terjadi dikalangan mahasiswa membuat peneliti ingin menjalankan penelitian tentang tingkat literasi keuangan di kalangan mahasiswa. Penelitian ini akan dilakukan untuk mengetahui tingkat literasi keuangan mahasiswa Magister Manajemen Universitas Sanata Dharma angkatan IV, V, VI, dan VII dengan menggunakan variabel financial attitude (sikap keuangan) dan financial behaviour (perilaku keuangan). B. Rumusah Masalah Dari uraian permasalahan di atas, maka peneliti merumuskan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut : 1. Berapa tinggi tingkat literasi keuangan mahasiswa Magister Manajemen Universitas Sanata Dharma angkatan IV, V, VI, dan VII? 2. Apakah financial attitude berpengaruh terhadap tingkat literasi keuangan mahasiswa Magister Manajemen Universitas Sanata Dharma angkatan IV, V, VI, dan VII?

24 8 3. Apakah financial behaviour berpengaruh terhadap tingkat literasi keuangan mahasiswa Magister Manajemen Universitas Sanata Dharma angkatan IV, V, VI, dan VII? 4. Apakah financial attitude dan financial behaviour secara simultan berpengaruh terhadap tingkat literasi keuangan mahasiswa Magister Manajemen Universitas Sanata Dharma angkatan IV, V, VI, dan VII? C. Pembatasan Masalah Peneliti membuat batasan masalah agar penelitian terfokus dan tidak menyimpang dari pembahasan, dengan rincian sebagai berikut : 1. Sasaran penelitian ini adalah mahasiswa Magister Manajemen Universitas Sanata Dharma. 2. Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Magister Manajemen Universitas Sanata Dharma angkatan IV, V, VI, dan VII. 3. Penelitian ini menggunakan variabel financial attitude dan financial behaviour terhadap tingkat literasi keuangan mahasiswa Magister Manajemen Universitas Sanata Dharma angkatan IV, V, VI, dan VII. D. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah dipaparkan, maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui tingkat literasi keuangan mahasiswa Magister Manajemen Universitas Sanata Dharma angkatan IV, V, VI, dan VII.

25 9 2. Untuk mengetahui pengaruh financial attitude terhadap tingkat literasi keuangan mahasiswa Magister Manajemen Universitas Sanata Dharma angkatan IV, V, VI, dan VII. 3. Untuk mengetahui pengaruh financial behaviour terhadap tingkat literasi keuangan mahasiswa Magister Manajemen Universitas Sanata Dharma angkatan IV, V, VI, dan VII. 4. Untuk mengetahui pengaruh financial attitude dan financial behaviour secara simultan terhadap tingkat literasi keuangan mahasiswa Magister Manajemen Universitas Sanata Dharma angkatan IV, V, VI, dan VII. E. Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini dijabarkan sebagai berikut: 1. Bagi mahasiswa Magister Manajemen Universitas Sanata Dharma angkatan IV, V, VI, dan VII. Penulisan penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi mahasiswa Magister Manajemen Universitas Sanata Dharma angkatan IV, V, VI, dan VII untuk mengetahui tingkat literasi keuangan. Melalui tingkat literasi keuangan, mahasiswa Magister Manajemen Universitas Sanata Dharma angkatan IV, V, VI, dan VII dapat memperdalam pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan dalam mengelola keuangan pribadi. Selain itu, mahasiswa Magister Manajemen Universitas Sanata Dharma angkatan IV, V, VI, dan VII dapat mengembangkan diri dalam mengelola keuangan individu dalam perencanaan jangka pendek maupun jangka panjang.

26 10 2. Bagi Universitas Sanata Dharma Penulisan penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan bacaan dan referensi untuk menambah wawasan terkait pengaruh financial attitude dan financial behaviour terhadap tingkat literasi keuangan mahasiswa Magister Manajemen Universitas Sanata Dharma angkatan IV, V, VI, dan VII. Sebagai sumber bacaan dapat menambah wawasan bagi mahasiswa-mahasiswi dalam menambah pengetahuan dan wawasan pada bidang keuangan. Sebagai bahan referensi dapat dilakukan penelitian serupa maupun dilakukan pengembangan dalam penelitian terkait literasi keuangan. 3. Bagi peneliti Penulisan penelitian ini dapat menjadi sarana untuk menerapkan ilmu-ilmu manajemen yang telah didapatkan oleh peneliti selama menempuh pendidikan pada Program Studi Manajemen Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini dapat menambah wawasan peneliti mengenai jasa keuangan dan mengelola keuangan pribadi serta perencanaan jangka pendek maupun panjang.

27 11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Literasi keuangan Mitchell (dikutip dalam Farah dan Sari, 2015:134) menjelaskan literasi keuangan adalah bagaimana kemampuan seseorang untuk memproses informasi ekonomi yang diperoleh dan membuat keputusan untuk membuat perencanaan keuangan, akumulasi keuangan, pensiun, dan hutang. Sedangkan menurut Bushan dan Medhury (dikutip dalam Farah dan Sari, 2015:134) literasi keuangan adalah kemampuan untuk membuat pertimbangan dan membuat keputusan yang efektif terkait dengan manajemen penggunaan uang. Literasi keuangan menolong seseorang untuk memperbaiki level pemahaman seseorang untuk menghadapi masalah keuangan yang memungkinkan untuk mengolah informasi keuangan lalu membuat keputusan yang tepat untuk keuangan pribadi. Literasi keuangan secara langsung berpengaruh terhadap kesejahteraan seseorang. Dalam berbagai penelitian terdahulu ditemukan bahwa seseorang yang mempunyai literasi keuangan rendah, menghadapi berbagai permasalahan terkait keuangan pribadi seperti tabungan, pinjaman, investasi, rencana pensiun, dan seterusnya. Lusardi dan Mitchell (dikutip dalam Andrew dan Linawati, 2014:35) mendefinisikan financial literacy sebagai pengetahuan keuangan 11

28 12 dan kemampuan untuk mengaplikasikannya (knowledge and ability). Sementara itu, Chen dan Volpe (dikutip dalam Ulfatun et al, 2016:8) mengartikan financial literacy sebagai pengetahuan untuk mengelola keuangan. Chen dan Volpe (dikutip dalam Ulfatun et al, 2016:8) menyatakan bahwa kategori tingkat literasi dibedakan menjadi : kurang dari 60 persen berarti individu memiliki tingkat literasi rendah, 60 sampai dengan 79 persen berarti individu memiliki tingkat literasi sedang, dan lebih dari 79 persen berarti individu memiliki tingkat literasi keuangan tinggi. Chen dan Volpe (dikutip dalam Ulfatun et al, 2016:4) membagi literasi keuangan menjadi 4 bagian yaitu general personal finance knowledge (pengetahuan tentang keuangan pribadi secara umum) meliputi: a. Pemahaman beberapa hal yang berkaitan dengan pengetahuan dasar tentang keuangan pribadi. b. Savings and borrowing (tabungan dan pinjaman), bagian ini meliputi pengetahuan yang berkaitan dengan tabungan dan pinjaman seperti penggunaan kartu kredit. c. Insurance (asuransi), bagian ini meliputi pengetahuan dasar asuransi, dan produk-produk asuransi seperti asuransi jiwa dan asuransi kendaraan bermotor. d. Investment (investasi), bagian ini meliputi pengetahuan tentang suku bunga pasar, reksadana, dan risiko investasi.

29 13 Penelitian Chen dan Volpe (1998) kemudian dikembangkan dengan menambahkan aspek keuangan. Dalam financial literacy terdapat beberapa aspek keuangan yaitu (Nababan dan Sadalia dalam Budiono, 2012:11): a. Basic Personal Finance Dalam Basic Personal Finance mencakup berbagai pemahaman dasar seseorang dalam suatu sistem keuangan seperti perhitungan bunga sederhana, bunga majemuk, inflasi, opportunity cost, nilai waktu, likuiditas aset, dan lain-lain. b. Money Management (pengelolaan uang) Money management mempelajari bagaimana seorang individu mengelola uang pribadi mereka. Semakin banyak pemahaman mengenai financial literacy maka semakin baik pula individu tersebut mengelola uang pribadi mereka. c. Credit and debt management Manajemen perkreditan adalah suatu rangkaian kegiatan dan komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lain secara sistematis dalam proses pengumpulan dan penyajian informasi perkreditan suatu bank. Berdasarkan UU No.10 Tahun 1998 tentang perubahan atas UU No.7 tahun 1992 tentang perbankan, kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disamakan, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antar bank dengan pihak lain yang mewajibkan

30 14 pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Manajemen hutang atau debt management merupakan proses pembayaran hutang dengan melibatkan pihak ketiga untuk membantu peminjaman hutang. Untuk lebih memudahkan mengatur hutang lebih baik jika dibuat debt management plan. Debt management plan berupa langkah-langkah atau proses dimana pihak ketiga membantu pengelolaan hutang dari seseorang. d. Saving and investment Tabungan (saving) merupakan bagian dari pendapatan masyarakat yang tidak dipergunakan untuk kegiatan konsumsi, sedangkan bagian dari tabungan yang dipergunakan untuk kegiatan ekonomi (menghasilkan barang dan jasa) yang menguntungkan disebut dengan investasi (investment). e. Risk management Risiko adalah sesuatu yang muncul akibat adanya suatu ketidakpastian. Berikut merupakan beberapa pengertian dari risiko : 1) Risiko diartikan sebagai ketidakpastian atau kemungkinan adanya kerugian finansial (Milner). 2) Risiko adalah suatu variasi dari hasil-hasil yang dapat terjadi selama periode tertentu (William dan Richard).

31 15 3) Risiko adalah ketidakpastian (uncertainty) yang mungkin melahirkan peristiwa kerugian (loss) (Salim). 4) Risiko adalah ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa (Soekarto). 5) Risiko merupakan penyebaran/ penyimpangan hasil aktual dari hasil yang diharapkan (Darmawi). Banyak cara yang dilakukan oleh individu untuk mengurangi risiko dari ketidakpastian. Cara yang dilakukan oleh individu disebut manajemen risiko. Manajemen risiko adalah pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen dalam penganggulan risiko, terutama risiko yang dihadapi oleh organisasi/ perusahaan, keluarga dan masyarakat (Djojosoedarso, 2003:4). Manajemen risiko bertujuan untuk mengelola risiko sehingga kerugian yang dialami dapat diminimalisir atau keuntungan yang akan diperoleh dapat dioptimalkan. Di dalam manajemen risiko terdiri dari tiga proses yaitu (Budiono, 2014:14) : 1) Identifikasi risiko Di dalam proses ini diidentifikasi risiko-risiko apa yang akan dihadapi. Identifikasi dilakukan dengan melakukan penelusuran sumber risiko sampai terjadinya peristiwa yang tidak diinginkan.

32 16 2) Evaluasi dan pengukuran risiko Evaluasi dilakukan untuk memahami karakteristik risiko dengan baik.dengan memahami risiko tersebut dengan baik, maka kita juga dapat mengendalikan risiko tersebut dengan baik. Evaluasi dilakukan dengan melakukan pengukuran risiko yang dihadapi. 3) Pengelolaan risiko Pengelolaan risiko juga merupakan komponen yang penting dalam melakukan suatu pengelolaan. Jika pengelolaan risiko gagal dilakukan maka kerugian yang akan ditimbulkan dari risiko tersebut akan semakin besar. Remund (dikutip dalam Margaretha dan Pambudhi, 2015:76) menjelaskan lima domain dari literasi keuangan yakni pengetahuan tentang konsep keuangan, kemampuan untuk berkomunikasi tentang konsep keuangan, kemapuan untuk mengelola keuangan pribadi, kemampuan dalam membuat keputusan keuangan, dan keyakinan untuk membuat perencanaan keuangan masa depan. Lima domain dari literasi keuangan tersebut diharapkan dapat membantu individu dalam mengelola keuangan pribadi dan membuat perencanaan masa depan yang lebih baik sehingga terhindar dari masalah keuangan.

33 17 2. Financial Attitude Attitude (sikap) diperlukan oleh setiap individu setiap hari dan dalam segala aspek kehidupan manusia. Tidak terkecuali terhadap aspek keuangan. Sikap keuangan atau financial attitude yang dimiliki oleh seseorang akan membantu individu tersebut dalam menentukan sikap dan berperilaku mereka dalam hal keuangan, baik dalam hal pengelolaan keuangan, penganggaran keuangan pribadi, atau bagaimana keputusan individu mengenai bentuk investasi yang akan diambil. Menurut Pankow (dikutip dalam Zahroh, 2014:13), sikap keuangan diartikan sebagai keadaan pikiran, pendapat, serta penilaian tentang keuangan. Sikap keuangan pribadi merupakan kontributor penting untuk kesuksesan atau kegagalan keuangan individu. Lim dan Teo (dikutip dalam Herdjiono dan Damanik, 2016: ) menyatakan sejumlah financial attitude juga terkait dengan kesulitan keuangan yang seringkali dihadapi oleh anak muda. Financial attitude dapat dicerminkan oleh enam konsep berikut (Furnham dalam Herdjiono dan Damanik, 2016:229): a. Obsession, merujuk pada pola pikir seseorang tentang uang dan persepsinya tentang masa depan untuk mengelola uang dengan baik. b. Power, merujuk pada seseorang yang menggunakan uang sebagai alat untuk mengendalikan orang lain dan menurutnya uang dapat menyelesaikan masalah.

34 18 c. Effort, merujuk pada seseorang yang merasa pantas memiliki uang dari apa yang sudah dikerjakan. d. Inadequacy, merujuk pada seseorang yang selalu merasa tidak cukup memiliki uang. e. Retention, merujuk pada seseorang yang memiliki kecenderungan tidak ingin menghabiskan uang. f. Security, merujuk pada pandangan seseorang yang sangat kuno tentang uang seperti anggapan bahwa uang lebih baik hanya disimpan sendiri tanpa ditabung di Bank atau untuk investasi. 3. Financial Behaviour Nofsinger (dikutip dalam Manurung, 2012:1) mendefinisikan perilaku keuangan yaitu mempelajari bagaimana manusia secara aktual berperilaku dalam sebuah penentuan keuangan. Nababan dan Sadalia (2013:5) menjelaskan financial behavior berhubungan dengan bagaimana seseorang memperlakukan, mengelola, dan menggunakan sumber daya keuangan yang ada padanya. Individu yang memiliki financial behavior yang bertanggungjawab cenderung efektif dalam penggunaan uang yang dimilikinya, seperti membuat anggaran, menghemat uang dan mengontrol belanja, investasi, serta membayar kewajiban tepat waktu. Menurut Ida dan Dwinta (dikutip dalam Andrew dan Linawati, 2014:36) financial behaviour berhubungan dengan tanggung jawab keuangan seseorang terkait dengan cara pengelolaan keuangan. Tanggung jawab keuangan merupakan proses pengelolaan uang dan fase yang

35 19 dilakukan secara produktif. Pengelolaan uang adalah proses menguasai dan menggunakan aset keungan. Ada beberapa elemen yang masuk ke pengelolaan uang yang efektif, seperti pengaturan anggaran, menilai pembelian berdasarkan kebutuhan. Aktivitas utama dalam pengelolaan uang adalah proses penganggaran. Anggaran bertujuan untuk memastikan bahwa individu mampu mengelola kewajiban keuangan secara tepat waktu dengan menggunakan penghasilan yang diterima dalam periode yang sama. Menurut Heck (dikutip dalam Zahroh, 2014:16) terdapat 9 perilaku keuangan pribadi. Dalam daftar berikut ini, empat yang pertama diidentifikasi oleh peneliti sebagai planning behaviour dan lima selanjutnya sebagai implementing behaviour : a. Menetapkan tujuan keuangan. b. Memperkirakan biaya secara akurat. c. Memperkirakan pendapatan dengan tepat. d. Perencanaan dan penganggaran belanja sekarang. e. Mempertimbangkan beberapa alternatif ketika membuat keputusan keuangan. f. Menyesuaikan untuk memenuhi keadaan keuangan darurat. g. Memenuhi tenggat waktu atau tagihan tepat waktu. h. Berhasil memenuhi tujuan keuangan. i. Berhasil melaksanakan rencana pengeluaran.

36 20 B. Penelitian Sebelumnya Peneliti menemukan penelitian sebelumnya yang kurang lebih memiliki variabel yang sama dengan penelitian ini. Penelitian tersebut adalah : 1. Financial Literacy in Nepal : A Survey Analysis from College Students oleh Bharat Singh Thapa, 2015, Surendra Raj Nepal. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui tingkat literasi keuangan mahasiswa di Nepal. Pengumpulan data dalam penelitian tersebut dilakukan melalui survei terhadap empat perguruan tinggi yang berbeda yang kemudian diambil sebanyak 436 mahasiswa sebagai sampel. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah metode survei. Analisis yang digunakan adalah rata-rata, analysis of variance (ANOVA), dan logistic regression analysis. Penelitian ini menggunakan variabel: a. Demographic characteristics 1) Age (usia) 2) Income (pendapatan) 3) Gender (jenis kelamin) b. Educational characteristics 1) Level (Tingkat pendidikan) 2) Type (Tipe lembaga pendidikan) 3) Stream (Jurusan atau Program Studi) 4) University affiliation (Asal Universitas)

37 21 c. Personal characteristics 1) Financial attitude (sikap terhadap bidang keuangan) 2) Financial behaviour (perilaku terhadap bidang keuangan) 3) Financial influencer (pengaruh terhadap bidang keuangan) Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat literasi keuangan mahasiswa di perguruan tinggi yang berbeda masih rendah. Bidang penelitian yang masih rendah terdapat pada kredit, pajak, pasar modal, kebijakan keuangan, dan asuransi. Mahasiswa masih banyak yang dipengaruhi oleh orang tua, namun mereka memiliki sikap positif terhadap tabungan. 2. Tingkat Literasi Keuangan Pada Mahasiswa S-1 Fakultas Ekonomi oleh Margaretha dan Pambudhi, 2015, Universitas Trisakti Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti tingkat literasi keuangan mahasiswa S-1 dan faktor yang mempengaruhinya di Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti. Penelitian ini menggunakan kuesioner yang disebarkan sebanyak 625 kuesioner, namun hanya 584 kuesioner yang dapat digunakan. Metode analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif dan uji ANOVA. Tingkat literasi keuangan yang ditemukan adalah 48,91 persen yang berarti masih dalam kategori rendah. Hasil pengujian menunjukkan terdapat pengaruh antara jenis kelamin, usia, IPK, dan pendapatan orang tua terhadap tingkat literasi keuangan mahasiswa di Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti.

38 22 3. Menguji Tingkat Pengetahuan Keuangan, Sikap Keuangan Pribadi, Dan Perilaku Keuangan Pribadi Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomika Dan Bisnis Semester 3 Dan Semester 7 oleh Fatimatus Zahroh, 2014, Universitas Diponegoro. Penelitian ini meneliti mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro semester 3 dan semester 7. Data berbentuk data primer dan sampel disebar sebanyak 50 mahasiswa untuk semester 3 dan 50 mahasiswa untuk semester 7. Metode penelitian yang digunakan adalah statistik deskriptif, uji validitas, uji reliabilitas, dan uji t-test. Hasilnya terdapat perbedaan signifikan pada tingkat pengetahuan keuangan dengan nilai signifikan 0,004, sikap keuangan pribadi dengan nilai signifikan 0,05, dan perilaku keuangan pribadi dengan nilai signifikan 0,000 terhadap tingkat literasi keuangan antara mahasiswa semester 3 dan mahasiswa semester 7, Universitas Diponegoro. 4. Analisis Tingkat Literasi Keuangan Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta Tahun Angkatan oleh Titik Ulfatun, Umi Syafa atul Udhma, dan Rina Sari Dewi, 2016, Universitas Negeri Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat literasi keuangan mahasiswa Fakultas Ekonomi UNY tahun angkatan Aspek literasi keuangan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi aspek pengetahuan dasar keuangan pribadi, tabungan dan simpanan, asuransi, dan investasi.penelitian ini merupakan penelitian

39 23 deskriptif yang didasarkan atas survei terhadap subjek penelitian. Subjek dari penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi UNY tahun angkatan Objek dari penelitian ini yaitu literasi keuangan mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi UNY tahun angkatan Populasi dalm penelitian ini adalah mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi UNY angkatan yang berjumlah orang. Sampel penelitian dilakukan dengan teknik proporsional random sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat literasi keuangan mahasiswa Fakultas Ekonomi UNY tahun angkatan sebesar 57 persen. Berdasarkan kriteria tingkat literasi keuangan menurut Chen dan Volpe, maka 57 persen berada dalam kategori rendah (kurang dari 60 persen). C. Desain Penelitian Gambar 2.1 Kerangka Penelitian FINANCIAL ATTITUDE (X1) H1 Parsial Simultan TINGKAT LITERASI KEUANGAN (Y) H2 FINANCIAL BEHAVIOUR (X 2 ) H3

40 24 D. Rumusan Hipotesis Menurut Sugiyono (2009:100), hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dengan kata lain hipotesis merupakan kesimpulan yang masih harus diuji kebenarannya. Pada penelitian ini tingkat literasi keuangan dipengaruhi oleh financial attitude dan financial behaviour. Berikut hipotesis dalam penelitian ini: 1. Menurut Pankow (dikutip dalam Zahroh, 2014:13), sikap keuangan diartikan sebagai keadaan pikiran, pendapat, serta penilaian tentang keuangan. Financial attitude (sikap keuangan) memiliki pengaruh pada tingkat literasi keuangan karena dalam menjalankan pengelolaan keuangan dipengaruhi oleh sikap individu. Setiap pengambilan keputusan individu dipengaruhi oleh sikap yang dimiliki. Sikap dalam pengambilan keputusan dapat didasari dengan unsur obsession, power, effort, inadequacy, retention, dan security. Oleh karena itu, individu yang dapat mengontrol sikap keuangan dengan baik mempengaruhi tingkat literasi keuangan. Maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H 1 : Financial attitude berpengaruh terhadap tingkat literasi keuangan. 2. Nofsinger (dikutip dalam Manurung, 2012:1) mendefinisikan perilaku keuangan yaitu mempelajari bagaimana manusia secara actual berperilaku dalam sebuah penentuan keuangan. Financial behaviour (perilaku keuangan) memiliki pengaruh pada tingkat literasi keuangan karena pengelolaan keuangan didasari oleh tanggung jawab dalam perilaku

41 25 individu. Pengelolaan keuangan yang baik dapat terlihat dari kedisiplinan menjalankan pengelolaan keuangan sehingga dapat membuat perencanaan yang matang dan pelaksanaan jangka pendek maupun jangka panjang dapat tercapai. Oleh karena itu, pengelolaan keuangan yang baik melalui financial behaviour dapat mempengaruhi tingkat literasi keuangan. Maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H 2 : Financial behaviour berpengaruh terhadap tingkat literasi keuangan. 3. Financial attitude memiliki pengaruh pada tingkat literasi keuangan dalam menjalankan pengelolaan keuangan yang dipengaruhi oleh sikap individu dan mempelajari bagaimana manusia secara aktual berperilaku dalam sebuah penentuan keputusan keuangan keuangan. Oleh karena itu, financial attitude dan financial behaviour dapat secara simultan berpengaruh terhadap tingkat literasi keuangan. H 3 : Financial attitude dan financial behaviour secara simultan berpengaruh terhadap tingkat literasi keuangan.

42 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei. Menurut Sugiyono (2009:6) metode survei digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner/angket, test, wawancara terstruktur, dan sebagainya (perlakuan tidak seperti dalam eksperimen). Sugiyono (2014:167) menyatakan angket digunakan bila responden jumlahnya besar dapat membaca dengan baik, dan dapat mengungkapkan hal-hal yang sifatnya rahasia. B. Subjek Dan Obyek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek yang diteliti dalam penelitian ini adalah mahasiswa Magister Manajemen Universitas Sanata Dharma angkatan IV, V, VI, dan VII. 2. Obyek Penelitian Obyek yang diteliti dalam penelitian ini adalah tingkat literasi keuangan mahasiswa Magister Manajemen Universitas Sanata Dharma.Peneliti akan meneliti pengaruh financial attitude (sikap keuangan) dan financial behaviour (perilaku keuangan) terhadap tingkat literasi keuangan. 26

43 27 C. Waktu Dan Lokasi Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada Mei Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kampus II Mrican Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. D. Variabel Penelitian 1. Identifikasi Variabel Menurut Sugiyono (2014:63), variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Sugiyono (2014:64) menyatakan variabel dapat dikelompokkan menjadi empat, namun penelitian ini hanya menggunakan dua jenis variabel sebagai berikut : a. Variabel Independen Menurut Sugiyono (2014:64), variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel bebas pada penelitian ini diwakili dengan simbol X. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah : 1) Financial attitude (sikap keuangan) 2) Financial behaviour (perilaku keuangan)

44 28 b. Variabel Dependen Menurut Sugiyono (2014:64), variabel dependen atau variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini diwakili dengan simbol Y. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah tingkat literasi keuangan. 2. Definisi variabel Untuk menghindari perbedaan pengertian dari setiap variabel yang digunakan dalam penelitian ini, maka perlu dibuat batasan atau definisi dari masing-masing variabel, antara lain : a. Financial attitude Menurut Pankow (dikutip dalam Zahroh, 2014:13), sikap keuangan diartikan sebagai keadaan pikiran, pendapat, serta penilaian tentang keuangan. b. Financial behaviour Nofsinger (dikutip dalam Manurung, 2012:1) mendefinisikan perilaku keuangan yaitu mempelajari bagaimana manusia secara aktual berperilaku dalam sebuah penentuan keuangan. c. Literasi keuangan Bushan dan Medhury (dikutip dalam Farah dan Sari, 2015:134) literasi keuangan adalah kemampuan untuk membuat pertimbangan dan membuat keputusan yang efektif terkait dengan manajemen penggunaan uang.

45 29 3. Pengukuran variabel Menurut Sugiyono (2014:135), skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif. Skala pengukuran ini menyatakan nilai variabel yang diukur dengan instrumen tertentu dapat dinyatakan dalam bentuk angka, sehingga akan lebih akurat, efisien, dan komunikatif. Skala yang digunakan dalam pengukuran ini adalah skala Likert. Menurut Sugiyono (2014:136), skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Berikut ini tabel skala Likert yang digunakan dalam penelitian: Tabel 3.1 Tabel Skala Likert Keterangan Skor Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Tidak Setuju (TS) 2 Netal (N) 3 Setuju (S) 4 Sangat Setuju (SS) 5 Ketentuan pemberian skor untuk masing-masing variabel adalah sebagai berikut :

46 30 1) Financial attitude Semakin positif jawaban responden diwakili dengan pilihan jawaban Sangat Setuju. 2) Financial behaviour Semakin positif jawaban responden diwakili dengan pilihan jawaban Sangat Setuju. E. Definisi Operasional Definisi operasional adalah definisi yang dinyatakan dalam istilah-istilah dengan kriteria spesifik untuk pengujian atau pengukuran (Cooper dan Schindler, 2006:44). Berikut operasional dan indikator variabel penelitian: Tabel 3.2 Definisi Operasional dan Indikator Variabel No. Variabel Definisi Variabel Sub Variabel 1 Financial attitude (X 1 ) Menurut Pankow (dikutip dalam Zahroh,2014:13), sikap keuangan diartikan sebagai keadaan pikiran, pendapat, serta penilaian tentang keuangan. 1. Obsession 2. Power 3. Effort 4. Inadequacy 5. Retention 6. Security (Furnham dalam Herdjiono dan Damanik,2016:22 9) Indikator 1. Memiliki orientasi keuangan kebiasaan merencanakan anggarannya. 2. Sikap individu dalam menghadapi perkembangan filsafat uang dan jasa keuangan. 3. Individu memiliki kebiasaan dalam memberikan keamanan terhadap keuangan. 4. Sikap individu dalam mengatur keuangan pribadi. (Marsh dalam Zahroh,2014:31)

47 31 Tabel 3.2 Definisi Operasional dan Indikator Variabel (Sambungan) No. Variabel Definisi Variabel Sub Variabel 2 Financial behaviour (X 2 ) Nofsinger (dikutip dalam Manurung,2012:1) mendefinisikan perilaku keuangan yaitu mempelajari bagaimana manusia secara aktual berperilaku dalam sebuah penentuan keuangan 1. Menetapkan tujuan keuangan. 2. Memperkirakan biaya secara akurat. 3. Memperkirakan pendapatan dengan tepat. 4. Perencanaan dan penganggaran belanja sekarang. 5. Mempertimbang kan beberapa alternatif ketika membuat keputusan keuangan. 6. Menyesuaikan untuk memenuhi keadaan keuangan darurat. 7. Memenuhi tenggat waktu atau tagihan tepat waktu. 8. Berhasil memenuhi tujuan keuangan. 9. Berhasil melaksanakan rencana pengeluaran. (Heck dalam Zahroh,2014:16) Indikator 1. Individu dapat mengorganisasikan atau mengalokasikan pendapatan sesuai dengan kebutuhan. 2. Individu dapat mengatur pengeluaran dengan terencana. 3. Individu memiliki, menjalankan dan mengetahui tentang tabungan. 4. Individu dapat mengatur konsumsi dan meminimalkan pemborosan. (Marsh dalam Zahroh,2014:31)

48 32 Tabel 3.2 Definisi Operasional dan Indikator Variabel (Sambungan) No. Variabel Definisi Variabel Sub Variabel 3 Tingkat literasi keuangan (Y) Bushan dan Medhury (dikutip dalam Farah dan Sari,2015) literasi keuangan adalah kemampuan untuk membuat pertimbangan dan membuat keputusan yang efektif terkait dengan manajemen penggunaan uang. 1. Pengetahuan dasar tentang keuangan pribadi. 2. Savings and borrowing (tabungan dan pinjaman). 3. Insurance (asuransi). 4. Investment (investasi). 5. Risk management (pengelolaan risiko) (Nababan dan Sadalia dalam Budiono,2012:11 ) Indikator 1. < 60% berarti individu memiliki tingkat literasi rendah % - 79% berarti individu memiliki tingkat literasi sedang. 3. >79% berarti individu memiliki tingkat literasi keuangan tinggi. (Chen dan Volpe dalam Ulfatunet al, 2016:8) F. Populasi Dan Sampel 1. Populasi Menurut Sugiyono (2014:119), populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas: subjek/obyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Magister Manajemen Universitas Sanata Dharma Angkatan IV, V, VI, dan VII.

49 33 2. Sampel Menurut Sugiyono (2014:120), sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. G. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah metode sampling purposive. Menurut Sugiyono (2014:126), sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Berikut pertimbangan tertentu dalam penelitian ini: 1. Mahasiswa Magister Manajemen Universitas Sanata Dharma. 2. Mahasiswa angkatan IV, V, VI, dan VII. 3. Mahasiswa tidak sedang mengambil tesis. H. Sumber Data Sumber data dari penelitian ini didapat dari sumber primer. Menurut Sugiyono (2014:187), sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Dalam penelitian ini sumber primer didapatkan melalui kuesioner (angket) yang dibagikan kepada responden. I. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner atau angket. Menurut Creswell (dalam Sugiyono, 2014:192), questionnaires, are form used in a survey design that participant in a study complete and return to the researcher atau kuesioner merupakan teknik

50 34 pengumpulan data di mana partisipan/responden mengisi pertanyaan atau pernyataan kemudian setelah diisi dengan lengkap mengembalikan kepada peneliti. J. Teknik Pengujian Instrumen Sebelum melakukan analisis data dan melakukan intreprestasi, sebuah kuesioner perlu diuji validitas dan reliabilitasnya. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui ketepatan dan kecermatan alat ukurnya dalam melakukan fungsi dalam memberikan hasil ukur yang sesuai dengan tingkat valid dan reliabelnya, sehingga pada akhirnya didapatkan kesimpulan yang tidak keliru dan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya terjadi. Oleh karena itu kebenaran dan ketepatan data akan menentukan kualitas dari suatu penelitian, sedangkan data yang tepat dan benar sangat tergantung dari instrumen yang digunakan. 1. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid apabila pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2011:52). Uji validitas pada penelitian ini menggunakan rumus: { ( ) } ( )

51 35 Keterangan: r xy x y : Koefisien korelasi : Nilai total jawaban masing-masing nomor dari responden : Total butir dari jawaban responden : Jumlah skor butir : Jumlah skor total n : Jumlah sampel Pengujian menggunakan dua sisi dengan taraf signifikansi (α) = 5%. Kriteria pengujian adalah sebagai berikut: a) Jika r hitung r tabel maka instrumen yang digunakan valid b) Jika r hitung < r tabel maka instrumen yang digunakan tidak valid 2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal apabila jawaban responden atas pernyataan itu konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2011:47). Untuk mengetahui tingkat reliabilitas dari kuesioner maka dilakukan uji reliabilitas dengan rumus Cronbach s Alpha sebagai berikut: { } { } Keterangan: r11 k = reliabilitas instrument = banyak butir pertanyaan

52 36 = total dari varian masing-masing pertanyaan = Varian dari total skor Dalam penentuan tingkat reliabilitas, suatu instrumen penelitian dapat diterima bila dalam kisaran Cronbach s Alpha lebih dari 0,60 sampai dengan 0,80 dianggap baik atau reliabel, serta dalam kisaran lebih dari 0,80 s/d 1,00 dianggap sangat baik atau sangat reliabel. K. Teknik Analisis Data 1. Analisis Deskriptif Menurut Sugiyono (2014:199), statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Untuk tingkat literasi keuangan, data didapatkan dari jawaban responden terhadap 20 pertanyaan yang diadopsi dari Chen dan Volpe (dikutip dalam Ulfatun et al, 2016:8) kemudian jawaban yang benar dihitung dan dibagi dengan seluruh pertanyaan kemudian dikali dengan 100 persen. Setiap satu pertanyaan yang dijawab benar akan mendapat skor 1 dan jika dijawab salah akan mendapatkan nilai 0. Hasil perhitungan tersebut kemudian akan dibandingkan dengan kriteria tingkat literasi keuangan menurut Chen dan Volpe (dalam Ulfatun et al, 2016:8). Kriteria tingkat literasi keuangan dibagi menjadi:

53 37 a. Tinggi, jika tingkat literasi melebihi 79 persen. b. Menengah, jika tingkat literasi antara 60 sampai dengan 79 persen. c. Rendah, jika tingkat literasi kurang dari 60 persen. 2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan mengetahui normal atau tidaknya suatu distribusi data dalam sebuah penelitian. Penelitian ini menggunakan Kolmogrov-Smirnov Goodness of Fit Test untuk melihat normal atau tidaknya distribusi data dilakukan dengan membandingkan nilai Sig. di bagian Asymp. Sig. Apabila nilai Sig. 0,05 maka data berdistribusi normal. Sebaliknya jika nilai Sig. < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal (Sarjono dan Julianita, 2011:53). b. Uji Multikolinieritas Ghozali (2011:105) menyatakan uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Korelasi yang tinggi memberikan petunjuk adanya kolinieritas, tetapi tidak sebaliknya, yakni adanya kolinieritas akan mengakibatkan korelasi yang tinggi. Model regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya masalah multikolinieritas. Salah satu cara untuk mengetahui bahwa tidak terdapat masalah multikolinieritas adalah dengan melihat nilai VIF (varianve-inflating factor). Jika nilai VIF lebih kecil dari 10 (VIF < 10), maka tingkat kolinieritas dapat ditoleransi.

54 38 c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastistas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi terjadi ketidaksamaan varicance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Uji heteroskedastistas dapat dilihat dengan menggunakan grafik scatterplot. Jika grafik scatterplot menunjukkan suatu pola titik seperti titik yang bergelombang atau melebar kemudian menyempit maka dapat disumpulkan bahwa telah terjadi heteroskedastistas. Tetapi jika grafik plot membentuk pola menyebar, maka tidak terjadi heteroskedastistas (Ghozali, 2011:139). 3. Analisis Regresi Linier Berganda Analisis ini menggunakan analisis regresi linier berganda. Menurut Sugiyono (2014:277), regresi linier berganda digunakan oleh peneliti bila penelitian bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen, bila dua variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (naik turunnya nilai). Analisis regresi linier berganda dilakukan untuk mengetahui arah pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, apakah masingmasing variabel independen berpengaruh positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Rumus regresi linier berganda dalam penelitian ini yaitu (Sugiyono, 2009:277):

55 39 Keterangan : Y : Tingkat literasi keuangan mahasiswa Magister Manajemen Universitas Sanata Dharma x 1 : Financial attitude (sikap keuangan) x 2 : Financial behaviour (perilaku keuangan) A : Konstanta b 1,b 2 : Koefisien regresi 4. Pengujian Hipotesis a. Uji t Uji t biasa dikenal dengan uji signifikansi terhadap masing-masing koefisien regresi, diperlukan untuk mengetahui signifikansi pengaruh dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen yang dilihat dari interpretasi hasil di kolom Sig. Dengan dasar pengambilan keputusan (Sarjono dan Julianita, 2011:91): 1) Jika nilai probabilitas lebih kecil dari atau sama dengan nilai α (P value 0,05) maka H a diterima dan H o ditolak, artinya variabel independen berpengaruh terhadap varibael dependen. 2) Jika nilai probabilitas lebih besar dari nilai α (P value > 0,05) maka H a ditolak dan H o diterima, artinya variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

56 40 b. Uji F Uji F adalah pengujian untuk melihat bagaimana pengaruh variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen: 1) Jika nilai probabilitas lebih kecil dari atau sama dengan nilai α (P value <= 0,05) maka H a diterima dan H 0 ditolak, artinya variabel independen berpengaruh secara simultan terhadap variabel depeneden. 2) Jika nilai probabilitas lebih besar dari nilai α (P value > 0,05) maka H a ditolak dan H 0 diterima, artinya variabel independen tidak berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen. c. Koefisien Determinasi Jika Adjusted R 2 sama dengan 1 (satu) maka variasi variabel dependen dapat dijelaskan 100 persen. Sebaliknya, jika Adjusted R 2 sama dengan 0 (nol) maka variasi variabel dependen tidak dapat dijelaskan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan Adjusted R 2 untuk mengukur besarnya kontribusi variabel independen terhadap variasi variabel dependen. Setiap tambahan 1 (satu) variabel independen maka Adjusted R 2 pasti meningkat (Ghoali,2002:97).

57 41 BAB IV GAMBARAN UMUM SUBYEK PENELITIAN Universitas Sanata Dharma merupakan salah satu universitas swasta di Yogyakarta yang memiliki 7 (enam) fakultas yaitu fakultas ekonomi, farmasi, keguruan dan ilmu pendidikan, psikologi, sains dan teknologi, sastra, teologi, dan program pasca sarjana. Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma memiliki 5 (lima) program studi diantaranya, ekonomi akuntansi, ekonomi manajemen, pendidikan profesi akuntansi, magister manajemen, dan ekonomi. Fakultas ekonomi (FE) Universitas Sanata Dharma memiliki tujuan: 1. Menghasilkan Sarjana Ekonomi dalam bidang Manajemen dan Akuntansi yang mampu mengelola serta mengembangkan perusahaan atau organisasi. 2. Menghasilkan Sarjana Ekonomi dalam bidang manajemen dan Akuntansi dengan kemampuan akademik yang memadai untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Fakulas Ekonomi Universitas Sanata Dharma memiliki 3 (tiga) Pusat Pengembangan, yaitu: 1. Pusat Pengembangan Akuntansi (PPA) 2. Pusat Pengembangan Manajemen (PPM) 3. Pusat Pengembangan Ekonomi (PPE) 41

58 42 Secara umum PPA, PPM, dan PPE bertujuan: 1. Meningkatkan kualitas dosen dan mahasiswa FE USD melalui kegiatankegiatan akademik berupa penelitian, seminar dan diskusi ilmiah, penulisan artikel, penulisan modul pelatihan, penulisan diktat, penulisan buku, dan lain-lain. 2. Mewadahi kebutuhan aktualisasi diri dosen dan mahasiswa FE USD. 3. Membangun citra FE USD sebagai sebuah business school. 4. Merintis PPA, PPM, dan PPE sebagai profit centers bagi FE USD. 5. Memberikan pelayanan pada masyarakat umum dengan outreach programs. 6. Membangun network dengan pihak-pihak di luar kampus. Perkembangan yang cepat dalam bidang organisasi di sektor swasta maupun pemerintahan menghadapi tantangan yang semakin kompleks menuntut untuk menghadirkan para profesional dengan kompetensi managerial level / leader yang inovatif, profesional, unggul dan humanis. Universitas Sanata Dharma memiliki komitmen untuk merespon hal tersebut dengan memberikan kesempatan para S1/D IV untuk memperoleh pendidikan profesional di Program Magister Manajemen Universitas Sanata Dharma (MM USD). Lulusan program MM USD akan menjadi pribadi yang mempunyai competitive advantage untuk meraih peluang di era Integrasi ASEAN yang dimulai tahun Program studi Magister Manajemen Universitas Sanata Dharma memiliki sasaran strategis dan program studi Magister Manajemen Universitas Sanata Dharma, yaitu:

59 43 Gambar 4.1 Sasaran Strategis MM USD Sasaran Strategis Magister Manajemen Universitas Sanata Dharma, yaitu: 1. Menjadi program studi unggul nasional yang ditargetkan pada tahun Menjadi program studi unggul internasional ASEAN pada tahun Menjadi program studi terakreditasi internasional ASIA pada tahun 2040 Sasaran Program Studi Magister Manajemen Universitas Sanata Dharma, yaitu: 1. Dihasilkannya lulusan MM USD yang memiliki pribadi yang unggul dan humanis. 2. Terselenggaranya pendidikan di MM USD yang mengembangkan talenta mahasiswa secara optimal. 3. Terselenggaranya peningkatan wawasan global mahasiswa. 4. Dihasilkannya karya penelitian yang mampu meningkatkan harkat martabat manusia. 5. Terselenggaranya pengabdian masyarakat pada UMKM untuk membantu terwujudnya kesejahteraan bersama.

60 44 6. Terselenggaranya Tri Dharma Perguruan Tinggi (Pendidikan, Penelitian, Pengabdian) dengan menerapkan teknologi informasi (TI), jejaring nasional dan internasional. 7. Tercapainya alumni MM USD inovatif, kreatif, profesional dalam mengelola organisasi bisnis, pemerintah, dan sosial. Program Studi Magister Manajemen Universitas Sanata Dharma memiliki tujuan: 1. Mengembangkan bakat serta kemampuan pribadi mahasiswa sehingga menjadi pribadi yang unggul dan humanis. 2. Mengembangkan talenta mahasiswa secara optimal dan berwawasan global. 3. Mengembangkan penelitian interdisipliner untuk meningkatkan harkat martabat manusia. 4. Memberdayakan masyarakat (UMKM) melalui karya pengabdian masyarakat untuk membantu terwujudnya kesejahteraan bersama. 5. Mengembangkan dan menerapkan teknologi informasi (TI), jejaring nasional dan internasional untuk pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.

61 45 Visi yang dimiliki Program Studi Magister Manajemen Universitas Sanata Dharma yaitu menjadi business school yang unggul dan humanis dalam menggali kebenaran ilmu manajemen, mendidik mahasiswa menjadi manajer menengah (middle manager/leader) yang inovatif, kreatif, dan profesional, dan turut memandirikan organisasi bisnis, pemerintah, dan sosial demi terwujudnya kesejahteraan bersama. Misi Program Studi Magister Manajmen Universitas Sanata Dharma, yaitu: 1. Menyelenggarakan pengajaran yang transformatif kontekstual untuk mengembangkan talenta secara optimal seta memperluas wawasan global mahasiswa. 2. Melaksanakan penelitian interdisipliner bidang manajemen untuk meningkatkan harkat martabat manusia dalam dunia yang berkembang pesat. 3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat yang memandirikan organisasi bisnis, pemerintah, dan sosial demi terwujudnya kesejahteraan bersama. 4. Memanfaatkan teknologi dan jejaring nasional dan internasional untuk mendukung efektivitas pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi.

62 46 Sasaran penelitian ini adalah mahasiswa Magister Manajemen Universitas Sanata Dharma angkatan IV, V, VI, dan VII yang berada di kampus II Mrican. Jumlah masing-masing angkatan adalah sebagai berikut: 1. Angkatan IV berjumlah 22 mahasiswa. 2. Angkatan V berjumlah 11 mahasiswa. 3. Angkatan VI berjumlah 18 mahasiswa. 4. Angkatan VII berjumlah 12 mahasiswa. Total seluruh mahasiswa Magister Manajemen Universitas Sanata Dharma yang menjadi responden dalam penelitian adalah 63 mahasiswa.

63 47 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data dan Analisis 1. Deskripsi Data Responden Deskripsi data responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Angkatan No Angkatan Jumlah Persentase (%) 1 IV 7 15,6 2 V 10 22,2 3 VI VII 10 22,2 Total Sumber: Data primer Berdasarkan tabel 5.1, terdapat responden dari angkatan IV sebanyak 7 mahasiswa, angkatan V sebanyak 10 mahasiswa, angkatan VI sebanyak 18 mahasiswa, dan angkatan VII sebanyak 10 mahasiswa dengan total seluruh responden dalam penelitian ini sebanyak 45 mahasiswa. 2. Deskripsi Variabel Penelitian a. Variabel Tingkat Literasi Keuangan Pada bagian tingkat literasi keuangan ini akan disajikan deskripsi hasil kuesioner yang sudah diisi oleh mahasiswa Magister Manajemen Universitas Sanata Dharma angkatan IV, V, VI, dan VII sudah diolah oleh 47

64 48 peneliti. Disajikan tabel tingkat literasi keuangan mahasiswa dan analisis tingkat literasi keuangan mahasiswa magister manajemen Universitas Sanata Dharma angkatan IV, V, VI, dan VII sebagai berikut: Tabel 5.2 Tingkat Literasi Keuangan Mahasiswa Kategori Jumlah Persentase (%) Rendah 5 11,11 Menengah 24 53,33 Tinggi 16 35,56 Total Sumber: Data primer diolah Berdasarkan tabel 5.2, ditunjukkan tingkat literasi keuangan mahasiswa Magister Manajemen Universitas Sanata Dharma angkatan IV, V, VI, dan VII yaitu 5 (11,11%) mahasiswa termasuk kategori rendah, 24 (53,33%) mahasiswa termasuk kategori menengah, dan 16 (35,56%) mahasiswa termasuk kategori tinggi dengan total seluruh responden sebanyak 45 (100%) mahasiswa. Pada bagian tingkat literasi ini akan disajikan aspek pengetahuan keuangan pribadi, tabungan dan pinjaman, asuransi, dan investasi. Masingmasing aspek kemudian diwakilkan dengan lima pertanyaan maupun pertanyaan. Berikut analisis tingkat literasi keuangan mahasiswa Magister Manajemen Universitas Sanata Dharma angkatan IV, V, VI, dan VII yang diadopsi dari penelitian Ulfatun et al tahun 2016:

65 49 Tabel 5.3 Analisis Tingkat Literasi Keuangan Mahasiswa Magister Manajemen Universitas Sanata Dharma Angkatan IV - VII Tingkat Literasi Keuangan Aspek Pengetahuan Umum Keuangan Pribadi Tabungan dan Pinjaman Pertanyaan/ Pernyataan Rendah (<60%) Menengah (60 79%) Tinggi (>79%) Rata-rata 80% 1. Likuiditas suatu aset 2. Manfaat pengetahuan keuangan pribadi 3. Pengetahuan tentang aset bersih 4. Pengetahuan tentang pengeluaran dan pemasukan uang 5. Pengetahuan tentang perencanaan keuangan pribadi Rata-rata 6. Karakteristik deposito 7. Pengetahuan tentang bunga kartu kredit 8. Perhitungan mengenai bunga majemuk 9.Pengetahuan tentang manfaat menabung 42,22% 53,33% 40,33% 77,78% 69,78% 100% 86,67% 93,33% 95,56% 100% Asuransi 10.Pengetahuan jenis pinjaman Rata-rata tentang 60% 64,44% 11.Pengetahuan umum tentang asuransi 82,22% 12.Pengetahuan tentang premi asuransi 88,89% 13.Kelompok masyarakat pengguna jasa asuransi 80% 14.Pengetahuan tentang jenis asuransi 28,89%

66 50 Tabel 5.3 Analisis Tingkat Literasi Keuangan Mahasiswa Magister Manajemen Universitas Sanata Dharma Angkatan IV VII (Sambungan) Tingkat Literasi Keuangan Aspek Asuransi Pertanyaan/ Pernyataan Rendah (<60%) 15.Pengetahuan tentang risiko asuransi 42,22% Menengah (60 79%) Tinggi (>79%) Investasi Rata-rata 80,44% 16.Pengetahuan tentang jenis saham 62,22% 17.Pengetahuan tentang investasi jangka panjang 93,33% 18.Pengetahuan tentang risiko invesasi 71,11% 19.Pengetahuan tentang reksa dana 20.Pengaruh harga terhadap investasi 86,67% 88,89% Sumber: Data primer diolah Berdasarkan tabel 5.3, disajikan data primer diolah dari kuesioner penelitian menggunakan 20 butir pertanyaan untuk mengetahui tingkat literasi keuangan mahasiswa Magister Manajemen Universitas Sanata Dharma angkatan IV, V, VI, dan VII. B. Hasil Uji Instrumen 1. Hasil Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid apabila pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2011:52). Uji validitas dilakukan menggunakan Product Moment

67 51 (Pearson) dengan membandingkan nilai r hitung dan r tabel. Untuk mengetahui r tabel, maka digunakan perhitungan menggunakan rumus r tabel (a,n-2). Dalam uji validitas ini diketahui n yaitu jumlah sampel adalah sejumlah 45, dan a = 5%, maka r tabel (5%, 45-2) = 0,294. Setiap item pernyataan dikatakan valid jika nilai r hitung lebih besar dari 0,294. Adapun hasil uji validitas instrumen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 5.4 Hasil Uji Validitas Pernyataan r hitung r tabel Keterangan Butir1 0,580 0,294 Valid Butir2 0,541 0,294 Valid Butir3 0,302 0,294 Valid Butir4 0,384 0,294 Valid Butir5 0,626 0,294 Valid Butir6 0,538 0,294 Valid Butir7 0,478 0,294 Valid Butir8 0,395 0,294 Valid Butir9 0,458 0,294 Valid Butir10 0,629 0,294 Valid Butir11 0,500 0,294 Valid Butir12 0,644 0,294 Valid Butir13 0,645 0,294 Valid Butir14 0,592 0,294 Valid Butir15 0,576 0,294 Valid Butir16 0,523 0,294 Valid Butir17 0,477 0,294 Valid Butir18 0,563 0,294 Valid

68 52 Tabel 5.4 Hasil Uji Validitas (Sambungan) Pernyataan r hitung r tabel Keterangan Butir19 0,333 0,294 Valid Butir20 0,714 0,294 Valid Sumber: Data primer diolah Berdasarkan tabel 5.4, seluruh item pernyataan mengenai variabel financial attitude dan financial behavior dinyatakan valid, karena setiap item pernyataan memiliki nilai r hitung lebih besar dari 0, Hasil Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal apabila jawaban responden atas pernyataan itu konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2011:47). Uji reliabilitas dilakukan menggunakan program aplikasi SPSS Suatu instumen dikatakan reliabel jika nilai Cronbach s Alpha > 0,60. Adapun hasil uji reliabilitas instrumen penelitian ini adapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 5.5 Hasil Uji Reliabilitas Financial Attitude Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items Sumber: Data primer diolah

69 53 Berdasarkan tabel 5.5, dapat disimpulkan bahwa instrumen variabel financial attitude dapat dikatakan reliabel karena nilai Cronbach s Alpha sebesar 0,639, lebih besar dari 0,60 (0,639 lebih besar dari 0,60). Tabel 5.6 Hasil Uji Reliabilitas Financial Behaviour Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items Sumber: Data primer diolah Berdasarkan tabel 5.6, dapat disimpulkan bahwa instrumen financial behavior dapat dikatakan reliabel karena nilai Cronbach s Alpha sebesar 0,712, lebih besar dari 0,60 (0,712 lebih besar 0,60). C. Hasil Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Menurut Sarjono dan Julianita (2011:53), metode yang digunakan untuk melakukan uji normalitas dalam penelitian ini adalah dengan Kolmogrov Smirnov, suatu data dinyatakan normal jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) > 0,05. Selain itu, normal atau tidaknya distribusi suatu data dapat dilihat dari graik Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual. Suatu distribusi data dapat dikatakan normal jika titik pada grafik Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual membentuk pola menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti garis diagonal. Program aplikasi yang digunakan dalam uji normalitas ini adalah SPSS Berikut ini adalah hasil dari uji normalitas:

70 54 Tabel 5.7 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 45 Normal Parameters a Mean Std. Deviation Most Extreme Differences Absolute.081 Positive.080 Negative Kolmogorov-Smirnov Z.544 Asymp. Sig. (2-tailed).929 Sumber: Data primer diolah a. Test distribution is Normal. Berdasarkan tabel 5.7, jika dilihat dari nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,929 > 0,05, maka data berdistribusi normal. Gambar 5.1 Hasil Uji Normalitas Sumber: Data primer diolah

71 55 Berdasarkan graik Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual pada Gambar 5.1, terjadi penyebaran titik disekitar garis diagonal dan mengikuti garis diagonal. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. 2. Uji Multikolinieritas Menurut Ghozali (2011:105), uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Korelasi yang tinggi memberikan petunjuk adanya kolinieritas, tetapi tidak sebaliknya, yakni adanya kolinieritas akan mengakibatkan korelasi yang tinggi. Uji multikolinieritas dilakukan menggunakan aplikasi SPSS 16.0 dan hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut: Tabel 5.8 Hasil Uji Multikolinieritas Coefficients a Collinearity Statistics Model 1 (Constant) Tolerance VIF totalvar totalvar Sumber: Data primer diolah a. Dependent Variable: vay Berdasarkan tabel 5.8 hasil uji multikolinieritas di atas, diperoleh output nilai VIF (Nilai VIF variabel financial attitude sebesar 2,034; dan nilai variabel financial behavior sebesar 2,034) < 10, maka dapat diketahui bahwa antar variabel independen tidak terjadi masalah multikolinieritas.

72 56 3. Uji Heteroskedastisitas Menurut (Ghozali, 2011:139), uji heteroskedastisitas memiliki kriteria jika data hasil pengujian heteroskedastisitas membentuk titik menyebar secara acak, baik di bagian atas angka nol atau di bagian bawah angka nol pada tabel scatterplot maka dapat dikatakan tidak terjadi hetero skedastisitas dalam model regresi. Sebaliknya, jika data hasil pengujian heteroskedastisitas tidak membentuk titik menyebar secara acak, maka bisa dikatakan terjadi heteroskedastisitas dalam penelitian ini. Berikut adalah hasil uji heteroskedastisitas menggunakan aplikasi SPSS 16.0: Gambar 5.2 Scatterplot Heteroskedastisitas Sumber: Data primer diolah

73 57 Berdasarkan gambar 5.2, diperoleh hasil berupa data berbentuk grafik dengan titik-titik menyebar secara acak, baik di bagian atas angka nol atau di bagian bawah angka nol, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas dalam model regresi ini. Artinya, data di atas menunjukkan bahwa varians sama untuk semua pengamatan atau observasi. D. Hasil Analisis Data 1. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Berikut ini adalah hasil analisis regresi linier berganda melalui pengolahan data menggunakan aplikasi SPSS 16.0: Tabel 5.9 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) totalvar totalvar Sumber: Data primer diolah a. Dependent Variable: vay 2. Hasil Pengujian Hipotesis a. Uji t Uji t digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen secara parsial terhadap variabel

74 58 dependen. Apabila nilai signiikansi lebih kecil dari 0,05 (sig. < 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa variabel independen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Penjelasan hasil uji t untuk masing-masing variabel adalah sebagai berikut: 1) Financial Attitude Berdasarkan tabel 5.9 hasil analisis regresi linier berganda, statistik uji t variabel financial attitude diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,077 lebih besar dari 0,05 (0,077 > 0,05), maka hipotesis satu (H 1 ) yang menyatakan Financial attitude berpengaruh terhadap tingkat literasi keuangan mahasiswa tidak terbukti. Dengan demikian H 1 ditolak. Hal ini berarti financial attitude tidak berpengaruh terhadap tingkat literasi keuangan mahasiswa. 2) Financial Behaviour Berdasarkan tabel 5.9 hasil analisis regresi linier berganda, hasil statistik uji t financial behaviour diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,004 lebih kecil dari 0,05 (0,004 < 0,05), maka hipotesis dua (H 2 ) yang menyatakan Financial behaviour berpengaruh signifikan terhadap tingkat literasi keuangan mahasiswa terbukti. Dengan demikian H 2 diterima. Hal ini berarti financial behaviour berpengaruh terhadap tingkat literasi keuangan mahasiswa. b. Uji F Uji F dilakukan untuk menganalisis pengaruh semua variabel independen yang meliputi variabel financial attitude dan financial

75 59 behaviour secara simultan terhadap tingkat literasi keuangan. Semua variabel independen akan dikatakan berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen apabila nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05. Uji F dilakukan menggunakan SPSS 16.0 dan hasil yang diperoleh sebagai berikut: Tabel 5.10 Hasil Uji F ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression a Residual Total Sumber: Data primer diolah a. Predictors: (Constant), totalvar2, totalvar1 b. Dependent Variable: vay Berdasarkan tabel 5.10, diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,014. Oleh karena itu, nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,014 < 0,05), maka variabel financial attitude dan financial behaviour secara simultan berpengaruh terhadap tingkat literasi keuangan. c. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen terhadap variasi perubahan variabel dependen. Dari analisis koefisien determinasi diperoleh hasil sebagai berikut:

76 60 Tabel 5.11 Hasil Koefisien Determinasi Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate a Sumber: Data primer diolah a. Predictors: (Constant), totalvar2, totalvar1 Berdasarkan tabel 5.11, diperoleh nilai Adjusted R square sebesar 0,146. Artinya sumbangan pengaruh variabel independen (variabel financial attitude dan financial behaviour) terhadap variabel dependen (tingkat literasi keuangan) adalah 14,6 persen, sedangkan sisanya sebesar 85,4 persen dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain di luar penelitian ini. E. Pembahasan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh financial attitude dan financial behaviour secara parsial maupun simultan terhadap tingkat literasi keuangan mahasiswa Magister Manajemen Universitas Sanata Dharma angkatan IV, V, VI, dan VII. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 45 responden, terdiri dari angkatan yaitu angkatan IV sebanyak 7 mahasiswa, angkatan V sebanyak 10 mahasiswa, angkatan VI sebanyak 18 mahasiswa, dan angkatan VII sebanyak 10 mahasiswa.

77 61 Hasil uji hipotesis 1 (H 1 ) menunjukkan financial attitude tidak berpengaruh terhadap tingkat literasi keuangan mahasiswa. Berdasarkan tabel 5.9 hasil analisis regresi linier berganda, diperoleh nilai sig. variabel financial attitude 0,077 (0,077 > 0,05) artinya financial attitude tidak berpengaruh terhadap tingkat literasi keuangan mahasiswa Magister Manajemen Universitas Sanata Dharma angkatan IV, V, VI, dan VII. Hal ini dikarenakan responden yang dalam hal ini adalah mahasiswa Magister Manajemen angkatan IV, V, VI, dan VII memiliki kecenderungan bahwa seseorang tidak selamanya dapat menggunakan uang untuk mengendalikan orang lain dan menyelesaikan masalah dalam kehidupan. Uang tidak seharusnya menjadi senjata utama untuk seseorang menyelesaikan masalah. Relasi yang baik dan kerjasama dengan orang lain dapat membantu menyelesaikan masalah dan tidak perlu menggunakan uang sebagai alat pemecah masalah. Uang dapat digunakan untuk amal, pendidikan dan proteksi, investasi, dan biaya hidup (Karkof dalam Sina dan Noya, 2012:173). Selain itu keinginan manusia yang tidak terbatas juga menyebabkan hal negatif yang membuat manusia harus terus mencari uang tanpa menghiraukan orang lain. Kepedulian dengan sesama juga perlu ditumbuhkan sehingga uang tidak menguasai pemikiran manusia. Hal lain yang dapat menyebabkan financial attitude tidak berpengaruh terhadap tingkat literasi keuangan yaitu pandangan seseorang yang sangat kuno tentang uang yang beranggapan bahwa uang lebih baik hanya disimpan sendiri tanpa ditabung di Bank atau untuk investasi. Dengan demikian akses individu terhadap layanan keuangan menjadi kurang.

78 62 Hasil uji hipotesis 2 (H 2 ) menunjukkan financial behaviour berpengaruh terhadap tingkat literasi keuangan mahasiswa. Berdasarkan tabel 5.9 hasil analisis regresi linier berganda, diperoleh dari nilai sig. variabel financial behaviour 0,004 < 0,05. Hal ini dikarenakan individu mampu menetapkan tujuan keuangan dan membuat perencanaan jangka pendek maupun panjang, mampu membuat perencanaan biaya yang akurat sehingga sesuai dengan pendapatan yang diterima, dan tidak tergesa-gesa membuat keputusan keuangan karena memiliki alternatif pilihan dengan perencanaan keuangan. Keadaan darurat terkadang membuat individu harus mengeluarkan uang lebih yang dapat mengganggu pengelolaan keuangan. Namun dengan pengelolaan keuangan yang baik dan mempersiapkan anggaran dalam kondisi darurat dapat mengatasi permasalahan yang datang secara tidak terduga. Pembayaran tagihan (seperti: telepon, kartu kredit, dan lain-lain) juga perlu direncanakan dalam melakukan pembayaran sehingga tidak terlambat dalam melakukan pembayaran yang berakibat sanksi maupun tambahan biaya yang harus dikeluarkan individu. Perencanaan keuangan yang baik juga perlu memberikan kenyamanan kepada individu atas tercapainya tujuan dan berhasil dalam perencanaan keuangan. Maka individu juga perlu membuat perencanaan keuangan untuk diri sendiri dengan memberikan apresiasi diri dengan menyisihkan uang demi kenginan pribadi tanpa mengganggu perencaan keuangan yaitu dengan mengalokasikan uang untuk kepentingan pribadi. Semakin besar pendapatan yang diterima harus dapat dialokasikan sesuai dengan pembagian alokasi seperti kegiatan amal, pendidikan dan proteksi, investasi, dan biaya hidup (Karkof dalam Sina dan Noya, 2012:173).

79 63 Hasil uji hipotesis 3 (H 3 ) menunjukkan variabel financial attitude dan financial behaviour berpengaruh secara simultan terhadap tingkat literasi keuangan. Berdasarkan tabel 5.10 hasil uji F, diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,014. Hal ini berarti nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,014 < 0,05), maka variabel financial attitude dan financial behaviour secara simultan berpengaruh terhadap tingkat literasi keuangan. Umumnya kebutuhan dan keinginan masingmasing individu berbeda. Pola pikir individu tentang uang dan persepsinya tentang masa depan bertujuan untuk mengelola uang dengan baik. Individu yang memiliki kebutuhan dan keinginan lebih akan berusaha lebih keras untuk mencapai tujuannya, sedangkan individu yang merasa cukup dengan pemasukan yang diterima maka akan berusaha mencukupkan diri dengan kebutuhan dan keinginannya. Individu yang sudah berusaha keras dan individu yang berusaha hanya mencukupi kebutuhannya saja tentu akan berbeda. Individu yang berusaha lebih keras akan merasa bahwa pantas memiliki pemasukan yang lebih dari apa yang sudah dikerjakan. Individu yang bekerja keras maupun hanya mencukupi kebutuhannya tentu memiliki kecenderungan untuk tidak ingin menghabiskan uangnya. Demi mencapai tujuan keuangan maka individu juga perlu menyisihkan uang demi kebutuhan yang tidak terduga. Berbeda dengan individu yang tidak memikirkan masa depannya maka akan langsung menghabiskan pemasukan yang diterima tanpa memikirkan hal-hal yang dapat terjadi. Dalam perencanaan keuangan perlu membuat alternatif pilihan dalam membuat keputusan keuangan apakah akan menghabiskan uang atau menyimpan sebagian untuk investasi maupun kebutuhan yang tidak terduga. Begitu pula perencanaan keuangan juga

80 64 perlu mempertimbangkan tagihan yang harus dibayarkan tepat waktu sehingga tidak memunculkan biaya tambahan yang dapat membebani individu. Berdasarkan tabel 5.11, diperoleh nilai Adjusted R square sebesar 0,146. Artinya sumbangan pengaruh variabel independen yang terdiri dari variabel financial attitude dan financial behaviour terhadap variabel dependen yaitu tingkat literasi keuangan adalah 14,6 persen, sedangkan sisanya sebesar 85,4 persen dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain di luar penelitian ini misalnya penelitian Amaliyah dan Witiastuti tahun 2015 yang menggunakan variabel gender, tingkat pendidikan, dan tingkat pendapatan yang memberikan sumbangan pengaruh terhadap tingkat literasi keuangan sebesar 59 persen dan penelitian Rasyid pada tahun 2012 yang menggunakan variabel spending literation, literasi kredit, literasi tabungan, dan literasi investasi yang memberikan sumbangan pengaruh terhadap pengelolaan dan keputusan keuangan sebesar 75,9 persen. Berdasarkan tabel 5.3 hasil analisis tingkat literasi keuangan menunjukkan bahwa terdapat beberapa aspek yang termasuk dalam kategori rendah. Beberapa aspek yang masuk dalam kategori rendah yaitu likuiditas aset, karakteristik deposito, pengetahuan tentang bunga kartu kredit, jenis asuransi, dan risiko asuransi. Hal ini dapat terjadi karena pengelolaan aset dan utang yang kurang mendalam oleh responden. Responden juga dinilai kurang mengenal layanan yang diberikan oleh Bank seperti deposito dan kartu kredit. Investasi melalui deposito dan pengetahuan tentang kartu kredit dinilai masih rendah dan perlu diperdalam oleh mahasiswa. Mahasiswa yang belum memiliki pekerjaan tetap dan masih

81 65 memperoleh uang saku cenderung kurang memperdalam pengetahuan tentang kartu kredit. Mahasiswa cenderung hanya menggunakan kartu kredit sebagaimana mestinya saja tanpa mengetahui secara mendalam dalam pengelolaannya. Karakter individu yang berbeda dalam penggunaan kartu kredit juga dapat terlihat melalui penggunaan kartu kredit yang biasa digunakan untuk pembayaran secara berkala yang akan menguntungkan pihak yang menawarkan jasa kartu kredit. Sedangkan individu cenderung melakukan pembayaran secara tunai tidak akan bergantung pada penggunaan kartu kredit. Selain itu pengetahuan responden tentang jenis dan risiko asuransi juga masih rendah karena responden dinilai belum mengenal dan menggunakan akses asuransi untuk melindungi aset yang dimiliki. Aspek lain yang masuk dalam kategori menengah yaitu pengetahuan tentang pemasukan dan pengeluaran uang, jenis pinjaman, jenis saham, dan risiko investasi. Hal ini dapat terjadi karena pengetahuan yang masih umum tentang pemasukan dan pengeluaran uang, saham, dan risiko investasi. Pemasukan dan pengeluaran uang yang belum dikelola dengan baik dapat menimbulkan pemborosan dan tidak memperhatikan keadaan yang dapat terjadi di waktu yang akan datang. Pengelolaan pemasukan dan pengeluaran uang yang baik dapat membantu untuk membuat perencanaan jangka pendek maupun jangka panjang untuk mencapai tujuan. Pengetahuan tentang saham yang masih termasuk kategori menengah perlu diperdalam melalui pengalaman langsung berinvestasi di pasar modal. Sedangkan risiko investasi yang masih termasuk kategori menengah dapat terjadi karena modal dan pengalaman yang dimiliki individu dalam menjalankan

82 66 usaha yang masih sedikit membuat risiko yang ditimbulkan cukup membuat individu merasa ragu-ragu dalam menjalankan investasi. Individu perlu pengalaman nyata untuk memberikan kepercayaan diri dan pengetahuan yang memadai demi memperoleh modal dalam menjalankan investasi dalam bentuk saham maupun usaha pribadi atau kelompok. Sedangkan aspek yang masuk dalam kategori tinggi yaitu manfaat pengelolaan keuangan pribadi, pengetahuan tentang aset bersih, perencanaan keuangan pribadi, bunga majemuk, manfaat menabung, asuransi secara umum, premi asuransi, kelompok masyarakat pengguna asuransi, investasi jangka panjang, reksa dana, dan pengaruh harga terhadap investasi. Hal ini dapat terjadi karena kesadaran individu dalam mengelola keuangan untuk memenuhi kebutuhan. Kebiasaan menabung menjadi pengalaman yang membantu individu untuk mengerti manfaat dari kegiatan menabung serta perhitungan bunga majemuk. Literasi keuangan yang tinggi tentang premi dan kesadaran menggunakan jasa asuransi dapat terjadi karena kesadaran akan pengalihan risiko yang dapat dilakukan melalui asuransi sehingga pengetahuan tentang premi dan pengguna asuransi termasuk dalam kategori yang tinggi. Pembahasan materi investasi dalam perkuliahan yang membahas bidang ekonomi seperti kenaikan maupun penurunan harga saham yang berkaitan dengan investasi dapat memberikan gambaran bagi responden untuk mengerti hubungan antara kenaikan maupun penurunan harga saham terhadap investasi.

83 67 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat literasi keuangan dan pengaruh financial attitude dan financial behaviour secara parsial dan simultan terhadap tingkat literasi keuangan mahasiswa Magister Manajemen Universitas Sanata Dharma angkatan IV, V, VI, dan VII. Melalui proses pengolahan data dan serangkaian pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Financial attitude tidak berpengaruh terhadap tingkat literasi keuangan mahasiswa Magister Manajemen Universitas Sanata Dharma angkatan IV, V, VI, dan VII. 2. Financial behaviour berpengaruh terhadap tingkat literasi keuangan mahasiswa Magister Manajemen Universitas Sanata Dharma angkatan IV, V, VI, dan VII. 3. Financial attitude dan financial behaviour secara simultan berpengaruh terhadap tingkat literasi keuangan mahasiswa Magister Manajemen Universitas Sanata Dharma angkatan IV, V, VI, dan VII. 4. Aspek tingkat literasi keuangan dalam kategori rendah yaitu likuiditas aset, karakteristik deposito, pengetahuan tentang bunga kartu kredit, jenis asuransi, dan risiko asuransi. Aspek lain yang masuk dalam kategori menengah yaitu pengetahuan tentang pemasukan dan pengeluaran uang, jenis pinjaman, jenis saham, dan risiko investasi. 67

84 68 Sedangkan aspek yang masuk dalam kategori tinggi yaitu manfaat pengelolaan keuangan pribadi, pengetahuan tentang aset bersih, perencanaan keuangan pribadi, bunga majemuk, manfaat menabung, asuransi secara umum, premi asuransi, kelompok masyarakat pengguna jasa asuransi, investasi jangka panjang, reksa dana, dan pengaruh harga saham terhadap investasi. B. Saran Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini, maka dapat diberikan saran sebagai berikut: 1. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh perilaku keuangan terhadap tingkat literasi keuangan. Perilaku mengorganisasikan atau mengalokasikan pendapatan sesuai dengan kebutuhan, dapat mengatur pengeluaran dengan terencana, memiliki dan mengelola tabungan dengan baik, dan dapat mengatur konsumsi dan meminimalkan pemborosan perlu diperhatikan oleh mahasiswa dalam meningkatkan literasi keuangan. Berdasarkan hasil analisis tingkat literasi keuangan maka dapat dilakukan peningkatan literasi keuangan mahasiswa pada aspek-aspek yang bersangkutan. Mahasiswa dapat diarahkan untuk mulai terlibat dalam proses investasi melalui pasar modal sehingga dapat belajar dan memperoleh pengalaman serta keuntungan melalui investasi di pasar modal. Pengembangan minat berinvestasi di pasar modal juga dapat dikembangkan dengan interaksi secara langsung individu dalam pasar modal. Hal tersebut penting karena perkembangan teknologi dan

85 69 persaingan yang semakin canggih dalam perekonomian dunia. Sesuai dengan sasaran Magister Manajemen Universitas Sanata Dharma untuk menjadi program studi yang terakreditasi internasional pada tahun 2040 maka pelayanan dan penawaran yang dapat diberikan program studi MM USD dapat dikembangkan sehingga dapat mencapai sasaran tepat waktu. 2. Hasil analisis pada tingkat literasi keuangan menunjukkan masih terdapat aspek yang termasuk dalam kategori rendah dan menengah. Beberapa aspek yang masuk dalam kategori rendah yaitu likuiditas aset, karakteristik deposito, pengetahuan tentang bunga kartu kredit, jenis asuransi, dan risiko asuransi. Sedangkan aspek yang masuk dalam kategori menengah yaitu pengetahuan tentang pemasukan dan pengeluaran uang, jenis pinjaman, jenis saham, dan risiko investasi. Mahasiswa dapat mulai belajar untuk mengenal secara langsung mengenai likuiditas aset dan karakteristik desposito. Selain itu dengan melatih mahasiswa untuk menggunakan layanan keuangan seperti penggunaan kartu kredit dan asuransi dapat meningkatkan literasi keuangan mahasiswa. Keterlibatan mahasiswa dalam pasar modal juga dapat ditingkatkan sehingga dapat mengenal lebih dalam tentang saham dan memberikan pengalaman untuk melakukan investasi sehingga memberikan kepercayaan diri dan memiliki solusi dalam mengatasi permasalahan modal dan usaha pribadi atau kelompok.

86 70 3. Untuk penelitian yang akan datang pada topik yang sama dapat ditambahkan variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi variasi perubahan tingkat literasi keuangan. Berdasarkan nilai koefisien determinasi dapat diketahui sumbangan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen yang hanya 14,6 persen. Penelitian selanjutnya dapat menambahkan variabel lain yang menambah sumbangan pengaruh variabel independen terhadap variasi perubahan variabel dependen yaitu tingkat literasi keuangan misalnya penelitian Amaliyah dan Witiastuti tahun 2015 yang menggunakan variabel gender, tingkat pendidikan, dan tingkat pendapatan yang memberikan sumbangan pengaruh terhadap tingkat literasi keuangan sebesar 59 persen dan penelitian Rasyid pada tahun 2012 yang menggunakan variabel spending literation, literasi kredit, literasi tabungan, dan literasi investasi yang memberikan sumbangan pengaruh terhadap pengelolaan dan keputusan keuangan sebesar 75,9 persen. Penelitian selanjutnya juga dapat melakukan perbandingan antara jenjang yang berbeda antara mahasiswa dan pekerja tetap. C. Keterbatasan Penelitian Peneliti menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut:

87 71 1. Faktor responden Peneliti tidak dapat mengetahui kejujuran dan kesungguhan responden dalam menjawab setiap butir pertanyaan dan pernyataan pada kuesioner yang diberikan. 2. Faktor kuesioner Keterbatasan dalam memberikan pertanyaan maupun pernyataan yang dapat digunakan dalam penelitian yang masih bisa dikembangkan lagi. Pertanyaan maupun pernyataan dapat disesuaikan dengan perkembangan jasa keuangan.

88 72 Daftar Pustaka Budiono, Tania Keterkaitan Financial Attitude, Financial Behaviour & Financial Knowledge pada Mahasiswa Strata 1 Universitas Atmajaya Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas Atmajaya. Ghozali, Imam Statistik Non-Parametrik. Semarang. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Laily, Nujmatul Pengaruh Literasi Keuangan terhadap Perilaku Mahasiswa dalam Mengelola Keuangan. Malang: Universitas Negeri Malang. Manurung, Adler Haymans Teori Investasi: Konsep dan Empiris. PT Adler Manurung Press. Nababan, Darman dan Sadalia, Isfenti Analisis Personal Financial Literacy dan Financial Behaviour Mahasiswa Strata I Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Medan: Sumatera Utara. Sarjono, Haryadi dan Julianita, Winda SPSS vs LISREL Sebuah Pengantar, Aplikasi untuk Riset. Salemba Empat. Jakarta. Welly., Kardinal., dan Juwita, Ratna Analisis Pengaruh Literasi Keuangan terhadap Keputusan Investasi di STIE Multi Data Palembang. Palembang: STIE MDP. Zahroh, Fatimatus Menguji Tingkat Pengetahuan Keuangan, Sikap Keuangan Pribadi, dan Perilaku Keuangan Pribadi Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Semester 3 dan Semester 7. Semarang: Universitas Diponegoro. Amaliyah, Riski dan Witiastuti, Rini Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Literasi Keuangan di Kalangan UMKM Kota Tegal, Management Analysis Journal 4 (3), 2015, Andrew, Vincentius dan Linawati, Nanik Hubungan Faktor Demografi dan Pengetahuan Keuangan dengan Perilaku Keuangan Karyawan Swasta di Surabaya, Finesta, Vol.02 No.02,2014, Herdjiono, Irine dan Damanik, Lady Angela Pengaruh Financial Attitude, Financial Knowledge, Parental Income terhadap Financial Management Behaviour, Jurnal Manajemen Teori dan Terapan, Tahun 9 No.3, Desember 2016, Margaretha, Farah dan Pambudhi, Reza Arief Tingkat Literasi Keuangan pada Mahasiswa S-1 Fakultas Ekonomi, Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, Vol.17 No.1, Maret 2015,

89 73 Margaretha, Farah dan Sari, Siti May Faktor Penentu Tingkat Literasi Keuangan Para Pengguna Kartu Kredit di Indonesia, Jurnal Akuntansi Dan Investasi, Vol.16 No.2, Juli 2016, Rasyid, Rosyeni Analisis Tingkat Literasi Keungan Mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang, Jurnal Kajian Manajemen Bisnis Volume 1, Nomor 2, September 2012, Sina, Peter Garlans dan Noya, Adris Pengaruh Kecerdasan Spiritual terhadap Pengelolaan Keuangan Pribadi, Jurnal Manajemen, Vol.11 No.2,2(Mei), Sina, Peter Garlans Motivasi Sebagai Penentu Perencanaan Keuangan (Suatu Studi Pustaka), Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Bisnis, Vol.9 No.1, 1(Januari), Thapa, Bharat Singh Financial Literacy in Nepal : A Survey Analysis from College Students, Nrb Economic Review, Ulfatun, Titik., Udhma, Umi Syafa atul., dan Dewi, Rina Sari Analisis Tingkat Literasi Keuangan Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta Tahun Angkatan , Pelita, Vol.XI No.2, Agustus 2016, Widyawati, Irin. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Literasi Finansial Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Brawijaya Asset: Jurnal Akuntansi dan Pendidikan, Volume 1, Nomor 1, Oktober 2012, Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sugiyono Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta. Budi Apa, sih, financial freedom?. Chandra, Adhi Ardan Jokowi : Baru 21,8% Penduduk RI yang Mengjangkau Layanan Keuangan. finance.detik.com/moneter/ /jokowi-baru-218-penduduk-ri-yangmenjangkau-layanan-keuangan. Fauzi, Ahmad Soal Investasi Bodong, OJK Sebut Orang Indonesia Mudah Tergiur. bisniskeuangan.kompas.com/read/2016/06/05/ /soal.investasi. bodong.ojk.sebut.orang.indonesia.mudah.tergiur.

90 74 Jeriando, Maikel Baru 21,8% Orang RI Dapat Akses Jasa Keuangan, Jokowi Kumpulkan Menteri, BI, dan OJK. finance.detik.com/moneter/ /baru-218-orang-ri-dapat-aksesjasa-keuangan-jokowi-kumpulkan-menteri-bi-dan-ojk. Rayanti, Dina Marak Investasi Ilegal, OJK Gencar Beri Edukasi Masyarakat. finance.detik.com/moneter/ /marak-investasiilegal-ojk-gencar-beri-edukasi-ke-masyarakat. Simorangkir, Eduardo Fed Fund Rate Tetap, Ini Kata OJK. finance.detik.com/moneter/ /fed-fund-rate-tetap-ini-kata-ojk. Sumut Hanya 30 persen pelajar bisa kuliah. persen-pelajar-bisa-kuliah/.

91 75 Lampiran I Kuesioner Penelitian Hal : Permohonan Penelitian Kepada Yth. Saudara/ Saudari Mahasiswa Magister Manajemen Universitas Sanata Dharma Daerah Istimewa Yogyakarta Dengan hormat, Saya Galang Mabyakto adalah mahasiswa Program Studi Manajemen, Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta yang sedang melakukan penelitian dengan judul Analisis Tingkat Literasi Keuangan Mahasiswa studi pada mahasiswa Magister Manajemen Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini tidak menimbulkan akibat bagi saudara/saudari mahasiswa Magister Manajemen, Universitas Sanata Dharma sebagai responden dalam penelitian ini. Kerahasiaan dari informasi yang diberikan akan dijaga dan hanya untuk kepentingan penelitian. Mohon bantuan untuk mengisikan kuesioner ini dengan sungguh-sungguh dan tanpa bantuan alat apapun. Demikian pengantar dalam kuesioner penelitian yang akan dilaksanakan. Mohon kesediaan saudara/saudari mahasiswa Magister Manajemen Universitas Sanata Dharma untuk dapat bekerja sama dalam membantu menyelesaikan penelitian ini dengan baik dan jujur. Atas perhatian dan kesediaan saudara/saudari mahasiswa Magister Manajemen Universitas Sanata Dharma saya mengucapkan terima kasih.

92 76 Isihlah data berikut : Nama (boleh tidak disertakan) : Usia : Jenis Kelamin : Laki-laki perempuan Status Keluarga : Belum menikah Menikah, anak ( ) Asal pendidikan S1 : Ekonomi, Manajemen, dan Akuntansi Non Ekonomi, Manajemen, dan Akuntansi Petunjuk pengisian : Berilah tanda ( X ) pada alternatif jawaban yang tersedia! BAGIAN I. LITERASI KEUANGAN No. Pertanyaan / Pernyataan Benar Salah 1 Likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjang. 2 Pengelolaan keuangan yang baik dapat membantu membuat perencanaan jangka pendek dan jangka panjang. 3 Aset merupakan kekayaan yang harus segera dilunasi. 4 Pendapatan adalah semua penghasilan yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan, sedangkan pengeluaran adalah arus uang keluar yang digunakan untuk membeli barang atau jasa yang dibutuhkan.

93 77 No. Pertanyaan / Pernyataan Benar Salah 5 Cara membuat perencanaan keuangan adalah menentukan kondisi finansial saat ini, tanpa membertimbangkan masa depan. 6 Deposito diperuntukkan kepada nasabah perseorangan dalam bentuk surat berharga. 7 Perhitungan bunga atas utang kartu kredit didasarkan dan dimulai dari tanggal pembukaan penerbitan kartu kredit. 8 Perhitungan bunga majemuk akan terus berubah dari tahun ke tahun dihitung dari modal tahun sebelumnya. 9 Manfaat menabung dalam pengelolaan keuangan pribadi adalah untuk menyimpan uang demi keperluan masa depan Kredit pemilikan rumah merupakan jenis pinjaman berupa investasi yang memiliki jangka waktu 50 tahun. Asuransi adalah salah satu bentuk pengendalian risiko yang dilakukan dengan cara mengalihkan/transfer risiko dari satu pihak ke pihak lain. Premi adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan pada setiap bulannya sebagai suatu kewajiban dari yang tertanggung atas keikutsertaannya pada asuransi.

94 78 No. Pertanyaan / Pernyataan Benar Salah 13 Semua kelompok masyarakat dapat menggunakan jasa asuransi untuk melindungi aset apapun. 14 Salah satu jenis asuransi adalah asuransi pribadi. 15 Risiko spekulatif terjadi jika individu melakukan perencanaan keuangan yang sudah baik Nilai saham biasa lebih rendah dibandingkan saham preferen. Investasi merupakan bentuk penanaman modal atau uang yang dapat diambil keuntungan di masa depan. Risiko bisnis selalu membawa keuntungan bagi seorang investor. Reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. Inflasi yang tinggi memberikan dampak negatif terhadap investasi.

95 79 BAGIAN II.FINANCIAL ATTITUDE DAN FINANCIAL BEHAVIOUR Berilah tanda ( X ) pada alternatif jawaban yang tersedia! STS : Sangat Tidak Setuju TS : Tidak Setuju N : Netral S : Setuju SS : Sangat Setuju FINANCIAL ATTITUDE No. Pernyataan STS TS N S SS Perencanaan keuangan penting untuk kehidupan masa depan saya. Uang dapat menyelesaikan masalah dalam kehidupan saya. Mendapatkan balas jasa merupakan hak yang pantas saya peroleh setelah bekerja. Pendapatan yang saya peroleh belum mencukupi kebutuhan saya. Pendapatan yang saya peroleh belum mencukupi keinginan saya. Saya hanya membeli barang sesuai kebutuhan saya. Menyimpan uang di rumah lebih praktis. 8 Menyimpan uang di bank lebih aman Asuransi dapat memberikan keamanan untuk harta yang saya miliki. Menggunakan jasa keuangan dapat memberikan keuntungan bagi diri saya.

96 80 FINANCIAL BEHAVIOUR No. Pernyataan STS TS N S SS Catatan keuangan membantu saya mengatur pengelolaan uang. Catatan keuangan membantu saya membuat perencanaan kebutuhan. Membuat batas pengeluaran membantu saya hidup hemat. Survei harga membantu saya mendapatkan harga yang murah. Saya melakukan survei sebelum membeli barang. Saya selalu membayar tagihan tepat waktu. (seperti:kartu kredit,telepon, dan lain-lain) Saya menyimpan uang untuk keperluan yang tidak terduga. Saya akan melihat bunga deposito sebelum menyimpan uang di bank. Semakin banyak pendapatan yang saya peroleh, maka semakin banyak barang yang saya konsumsi. Saya selalu menyimpan sebagian pendapatan yang saya peroleh.

97 81 Lampiran II Hasil Olah Data Kuesioner Tabel I Skor Jawaban Financial Attitude Responden Financial Attitude B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10 Jumlah Ratarata

98 82 Tabel I Skor Jawaban Financial Attitude (Sambungan) Responden Financial Attitude B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10 Jumlah Ratarata

99 83 Tabel I Skor Jawaban Financial Attitude (Sambungan) Responden Financial Attitude B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10 Jumlah Ratarata Total Rata-rata Tabel II Skor Jawaban Financial Behaviour Responden Financial Behaviour B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10 Jumlah Ratarata , , , , , , ,20

100 84 Tabel II Skor Jawaban Financial Behaviour (Sambungan) Responden Financial Behaviour B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10 Jumlah Ratarata , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,60

101 85 Tabel II Skor Jawaban Financial Behaviour (Sambungan) Responden Financial Behaviour B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10 Jumlah Ratarata , , , , , , , , , , , , , , , , ,90 Total Rata-rata 4,33 4,33 4,20 4,24 4,04 4,27 4,22 3,96 3,56 4,18 41,33 4,13

102 86 Hasil Uji Validitas Financial Attitude

103 87 Hasil Uji Validitas Financial Behaviour

104 88 Tabel 5.4 Hasil Uji Validitas Pernyataan r hitung r tabel Keterangan Butir1 0,580 0,294 Valid Butir2 0,541 0,294 Valid Butir3 0,302 0,294 Valid Butir4 0,384 0,294 Valid Butir5 0,626 0,294 Valid Butir6 0,538 0,294 Valid Butir7 0,478 0,294 Valid Butir8 0,395 0,294 Valid Butir9 0,458 0,294 Valid Butir10 0,629 0,294 Valid Butir11 0,500 0,294 Valid Butir12 0,644 0,294 Valid Butir13 0,645 0,294 Valid Butir14 0,592 0,294 Valid Butir15 0,576 0,294 Valid Butir16 0,523 0,294 Valid Butir17 0,477 0,294 Valid Butir18 0,563 0,294 Valid Butir19 0,333 0,294 Valid Butir20 0,714 0,294 Valid

105 89 Tabel 5.5 Hasil Uji Reliabilitas Financial Attitude Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items Tabel 5.6 Hasil Uji Reliabilitas Financial Behaviour Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items Tabel 5.7 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 45 Normal Parameters a Mean Std. Deviation Most Extreme Differences Absolute.081 Positive.080 Negative Kolmogorov-Smirnov Z.544 Asymp. Sig. (2-tailed).929 a. Test distribution is Normal.

106 90 Gambar 5.1 Hasil Uji Normalitas Tabel 5.8 Hasil Uji Multikolinieritas Coefficients a Collinearity Statistics Model 1 (Constant) Tolerance VIF totalvar totalvar a. Dependent Variable: vay

107 91 Gambar 5.2 Scatterplot Heteroskedastisitas Tabel 5.9 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) totalvar totalvar Sumber: Data primer diolah a. Dependent Variable: vay

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian dan untuk memperkuat penelitian yang dilakukan. Teori-teori yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian dan untuk memperkuat penelitian yang dilakukan. Teori-teori yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menjelaskan teori-teori yang digunakan oleh peneliti sebagai dasar penelitian dan untuk memperkuat penelitian yang dilakukan. Teori-teori yang digunakan adalah teori mengenai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1) Cude, B. J, Lawrence (2006), melakukan penelitian dengan judul College

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1) Cude, B. J, Lawrence (2006), melakukan penelitian dengan judul College BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Berikut ini merupakan beberapa penelitian terdahulu yang mendasari peneliti untuk melakukan penelitian kembali serta menjadi rujukan dalam penelitian ini.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Financial Behavior Financial behavior mempelajari bagaimana manusia secara actual berperilaku dalam sebuah penentuan keuangan, khususnya mempelajari bagaimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas. Tempat di mana terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas. Tempat di mana terjadinya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas. Tempat di mana terjadinya

Lebih terperinci

Strategi Volume 6, No. 10, April 2016 ISSN :

Strategi Volume 6, No. 10, April 2016 ISSN : ANALISIS TINGKAT LITERASI KEUANGAN PADA KELOMPOK IBU RUMAH TANGGA (STUDI KASUS KOTA PALEMBANG) Kardinal*) Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Multi Data Palembang kardinal@stie-mdp.ac.id Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT LITERASI KEUANGAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN ANGKATAN

ANALISIS TINGKAT LITERASI KEUANGAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN ANGKATAN ANALISIS TINGKAT LITERASI KEUANGAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN ANGKATAN 2012-2014 Titik Ulfatun 1), Umi Syafa atul Udhma 2), dan Rina Sari Dewi 3) 1) Mahasiswa Pendidikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melakukan penelitian kembali serta menjadi rujukan dalam penelitian ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melakukan penelitian kembali serta menjadi rujukan dalam penelitian ini. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Berikut ini merupakan penelitian terdahulu yang mendasari peneliti untuk melakukan penelitian kembali serta menjadi rujukan dalam penelitian ini. 2.2.1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan setiap orang bekerja adalah memperoleh pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan setiap orang bekerja adalah memperoleh pendapatan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada umumnya tujuan setiap orang bekerja adalah memperoleh pendapatan yang kemudian digunakan untuk kebutuhan hidupnya. Misalnya digunakan untuk membeli makanan, minuman,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia mempunyai tujuan hidup yang ingin dicapai. Tujuan hidup ini

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia mempunyai tujuan hidup yang ingin dicapai. Tujuan hidup ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap manusia mempunyai tujuan hidup yang ingin dicapai. Tujuan hidup ini berbeda-beda, tetapi pada umumnya manusia ingin mencapai hidup yang bahagia. Manusia

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Financial Literacy 2.1.1.1 Pengertian Financial Literacy Perkembangan industri jasa keuangan semakin meningkat dan semakin kompleks sehingga mengubah kondisi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melekat kuat dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, ilmu ini mutlak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melekat kuat dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, ilmu ini mutlak BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Financial Literacy 2.1.1.1 Pengertian Financial Literacy Ilmu keuangan merupakan sebuah ilmu yang dinamis dan prakteknya melekat kuat dalam kehidupan sehari-hari.

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR PENGARUH LITERASI KEUANGAN TERHADAP PELAKU UMKM KOTA MAKASSAR (STUDI KASUS PASAR SENTRAL)

ANALISIS FAKTOR PENGARUH LITERASI KEUANGAN TERHADAP PELAKU UMKM KOTA MAKASSAR (STUDI KASUS PASAR SENTRAL) ANALISIS FAKTOR PENGARUH LITERASI KEUANGAN TERHADAP PELAKU UMKM KOTA MAKASSAR (STUDI KASUS PASAR SENTRAL) Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia Indah_asrowati@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

Diajukan Oleh: DIAN AYU PUSPITASARI NIM

Diajukan Oleh: DIAN AYU PUSPITASARI NIM PENGARUH PERMODALAN, PEMAHAMAN ILMU AKUNTANSI DAN MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK BERWIRAUSAHA (STUDI KASUS PADA MAHASISWA AKUNTANSI UNIVERSITAS MURIA KUDUS) Skripsi ini diajukan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyesuaikan diri dalam menghadapi globalisasi dibidang perekonomian seperti

BAB I PENDAHULUAN. menyesuaikan diri dalam menghadapi globalisasi dibidang perekonomian seperti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan kemajuan zaman, setiap individu perlu untuk menyesuaikan diri dalam menghadapi globalisasi dibidang perekonomian seperti saat ini, khususnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia yang mempunyai 34 provinsi. Menurut survey terakhir yang dilakukan BPS pada tahun 2010 penduduk

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: financial self-efficacy, faktor sosiodemografi, pengelolaan keuangan pribadi

ABSTRAK. Kata kunci: financial self-efficacy, faktor sosiodemografi, pengelolaan keuangan pribadi ABSTRAK Kesejahteraan keuangan merupakan kondisi dimana seseorang memiliki kontrol atas keuangan sehari-hari, punya kapasitas untuk menghadapi masalah keuangan, berada di jalur yang benar menuju tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akhir-akhir ini. Perilaku financial management sangat erat kaitannya dengan perilaku

BAB I PENDAHULUAN. akhir-akhir ini. Perilaku financial management sangat erat kaitannya dengan perilaku BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perilaku financial management menjadi isu yang menarik dan banyak dibahas akhir-akhir ini. Perilaku financial management sangat erat kaitannya dengan perilaku

Lebih terperinci

Bayu Fathurahman

Bayu Fathurahman PENGARUH FAKTOR BUDAYA, SOSIAL, SUKU BUNGA DAN LITERASI EKONOMI TERHADAP KEPUTUSAN PENGAMBILAN MODAL PADA LEMBAGA KREDIT INFORMAL (Studi pada Pedagang Pasar Yang Ada di Daerah Pasar Wage) SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR, GAYA BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR (Studi Pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Muria Kudus)

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR, GAYA BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR (Studi Pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Muria Kudus) PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR, GAYA BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR (Studi Pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Muria Kudus) Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan mereka mengalami kerugian, baik akibat penurunan kondisi

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan mereka mengalami kerugian, baik akibat penurunan kondisi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian nasional tidak akan mudah tergoyahkan atau terimbas dari krisis keuangan dunia jika masyarakat memahami sistem keuangan (Kompas, 21 Oktober 2008). Banyaknya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Pembahasan yang dilakukan pada penelitian ini merujuk pada penelitian sebelumnya. Berikut ini akan diuraikan beberapa penelitian terdahulu antara lain :

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian ini, penelitian tersebut berkaitan dengan literasi keuangan, efikasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian ini, penelitian tersebut berkaitan dengan literasi keuangan, efikasi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Terdapat beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelum adanya penelitian ini, penelitian tersebut berkaitan dengan literasi keuangan, efikasi keuangan

Lebih terperinci

(Studi Empiris Mahasiswa dan Mahasiswi S1 pada Perguruan Tinggi Se-Karisidenan Pati ) Skripsi Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

(Studi Empiris Mahasiswa dan Mahasiswi S1 pada Perguruan Tinggi Se-Karisidenan Pati ) Skripsi Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, NILAI INTRINSIK, PENGHASILAN, KELEBIHAN DAN KELEMAHAN PROFESI AKUNTAN PAJAK SERTA PERTIMBANGAN PASAR KERJA TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK BERKARIER DI BIDANG PERPAJAKAN

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK BERKARIER SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK : APLIKASI THEORY OF PLANNED BEHAVIOR

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK BERKARIER SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK : APLIKASI THEORY OF PLANNED BEHAVIOR i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK BERKARIER SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK : APLIKASI THEORY OF PLANNED BEHAVIOR (Studi Empiris pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Muria Kudus)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 behavior mempelajari bagaimana manusia secara aktual berperilaku dalam sebuah penentuan keuangan, khususnya mempelajari bagaimana psikologi mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset/DPPKA karena dinas inilah yang bertugas merumuskan kebijakan teknis,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. september 2015 sampai dengan bulan Januari mahasiswa akuntansi, dan mahasiswa manajemen.

BAB III METODE PENELITIAN. september 2015 sampai dengan bulan Januari mahasiswa akuntansi, dan mahasiswa manajemen. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi Akuntan Pendidik, Mahasiswa Akuntansi dan Mahasiswa Manajemen terhadap Etika

Lebih terperinci

PENGARUH SUMBER DAYA MANUSIA, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP KETERANDALAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

PENGARUH SUMBER DAYA MANUSIA, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP KETERANDALAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH PENGARUH SUMBER DAYA MANUSIA, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP KETERANDALAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Survei Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten

Lebih terperinci

PENGARUH MUATAN ETIKA DAN KEPUASAN PILIHAN PENDIDIKAN DALAM PENDIDIKAN AKUNTANSI TERHADAP PERSEPSI ETIKA MAHASISWA

PENGARUH MUATAN ETIKA DAN KEPUASAN PILIHAN PENDIDIKAN DALAM PENDIDIKAN AKUNTANSI TERHADAP PERSEPSI ETIKA MAHASISWA PENGARUH MUATAN ETIKA DAN KEPUASAN PILIHAN PENDIDIKAN DALAM PENDIDIKAN AKUNTANSI TERHADAP PERSEPSI ETIKA MAHASISWA (Studi Empiris Mahasiswa dan Mahasiswi S1 pada Perguruan Tinggi Se Eks-Karisidenan Pati

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian merupakan cara kerja untuk dapat memahami obyek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian merupakan cara kerja untuk dapat memahami obyek BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan cara kerja untuk dapat memahami obyek yang menjadi sasaran atau tujuan penelitian. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan berbagai

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN Latar Belakang Penelitian... 1

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN Latar Belakang Penelitian... 1 DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN MOTTO ABSTRAK KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i v xii xv xvi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian...

Lebih terperinci

PENGARUH HUMAN RELATION, LEADERSHIP DAN TRAINING TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN (Studi Kasus Pada Karyawan PT. Berkat Manunggal Jaya Di Semarang)

PENGARUH HUMAN RELATION, LEADERSHIP DAN TRAINING TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN (Studi Kasus Pada Karyawan PT. Berkat Manunggal Jaya Di Semarang) PENGARUH HUMAN RELATION, LEADERSHIP DAN TRAINING TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN (Studi Kasus Pada Karyawan PT. Berkat Manunggal Jaya Di Semarang) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Tugas & Syarat

Lebih terperinci

(Studi pada SKPD Kabupaten Pati)

(Studi pada SKPD Kabupaten Pati) Pengaruh Kejelasan Tujuan, Gaya Kepemimpinan, Kinerja Keuangan Pemerintah dan Partisipasi Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Studi pada SKPD Kabupaten Pati) Skripsi ini

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT SEKARISIDENAN PATI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT SEKARISIDENAN PATI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT SEKARISIDENAN PATI Diajukan Oleh: Ivaratih Azizah 2011-12-147 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR. Diajukan Dalam Rangka Memenuhi Syarat Penyusunan Laporan Akhir Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Sriwijaya

LAPORAN AKHIR. Diajukan Dalam Rangka Memenuhi Syarat Penyusunan Laporan Akhir Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Sriwijaya PENGARUH RETURN ON EQUITY (ROE), DEBT TO TOTAL ASSETS RATIO (DAR) DAN NET PROFIT MARGIN (NPM) TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN SUBSEKTOR PERTAMBANGAN BATU BARA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

Lebih terperinci

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi. Universitas Muria Kudus

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi. Universitas Muria Kudus PENGARUH TINGKAT RISIKO PEMBIAYAAN MUDHARABAH, RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH TERHADAP TINGKAT PROFITABILITAS ( STUDI PADA BANK SYARIAH YANG TERDAFTAR DI BANK INDONESIA PERIODE

Lebih terperinci

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus KAJIAN EMPIRIS ATAS PERILAKU BELAJAR, EFIKASI DIRI, KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL DALAM MEMPENGARUHI STRES KULIAH MAHASISWA AKUNTANSI DI UNIVERSITAS MURIA KUDUS Skripsi ini diajukan sebagai

Lebih terperinci

Diajukan Oleh : INDAH NURHAYATI NIM

Diajukan Oleh : INDAH NURHAYATI NIM PENGARUH PERSEPSI PERTIMBANGAN MORAL, INTENSITAS MORAL,SENSITIVITAS MORAL MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP PROSES PEMBUATAN KEPUTUSAN MORAL (Studi Survei pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Diponegoro Semarang)

Lebih terperinci

PENGARUH PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN DAERAH, AKSESIBILITAS LAPORAN KEUANGAN DAERAH, PENGENDALIAN INTERNAL DAN VALUE FOR MONEY

PENGARUH PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN DAERAH, AKSESIBILITAS LAPORAN KEUANGAN DAERAH, PENGENDALIAN INTERNAL DAN VALUE FOR MONEY PENGARUH PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN DAERAH, AKSESIBILITAS LAPORAN KEUANGAN DAERAH, PENGENDALIAN INTERNAL DAN VALUE FOR MONEY TERHADAP AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (Studi Empiris Pada Satuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek dari penelitian ini adalah pengguna sepatu Converse, dan lokasi dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang. 3.2 Populasi dan Sampel

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR INDIVIDU, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN AKUNTANSI DAN KEUANGAN BANK BPR SE- KARESIDENAN PATI

PENGARUH FAKTOR INDIVIDU, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN AKUNTANSI DAN KEUANGAN BANK BPR SE- KARESIDENAN PATI PENGARUH FAKTOR INDIVIDU, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN AKUNTANSI DAN KEUANGAN BANK BPR SE- KARESIDENAN PATI Diajukan Oleh : SITI LUTFIYAH NIM. 2011-12-103 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus PENGARUH SUMBER DAYA MANUSIA, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN PENGAWASAN INTERN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Survei Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Kudus). Skripsi

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN PADA UMKM SONGKET PALEMBANG

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN PADA UMKM SONGKET PALEMBANG FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN PADA UMKM SONGKET PALEMBANG LAPORAN AKHIR Dibuat Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Studi Pada Jurusan Akuntansi Politeknik

Lebih terperinci

Skripsi Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat. Untuk Menyelesaikan Jenjang Pendidikan Strata Satu (S1) Pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus

Skripsi Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat. Untuk Menyelesaikan Jenjang Pendidikan Strata Satu (S1) Pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus PENGARUH PERILAKU BELAJAR, EFIKASI DIRI, KECERDASAN EMOSIONAL, KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP STRES KULIAH MAHASISWA AKUNTANSI PERGURUAN TINGGI SWASTA DI KARISIDENAN PATI. Skripsi Ini Diajukan Sebagai Salah

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR. Laporan Akhir Ini Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Pada Jurusan Akuntansi. Oleh: AISYAH LABIBAH

LAPORAN AKHIR. Laporan Akhir Ini Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Pada Jurusan Akuntansi. Oleh: AISYAH LABIBAH PENGARUH CURRENT RATIO (CR), DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA LAPORAN AKHIR Laporan Akhir Ini Disusun

Lebih terperinci

PENGARUH EFEKTIVITAS STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KINERJA PERKREDITAN PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) DI PURWODADI

PENGARUH EFEKTIVITAS STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KINERJA PERKREDITAN PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) DI PURWODADI FAKULTAS EKONOMI PENGARUH EFEKTIVITAS STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KINERJA PERKREDITAN PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) DI PURWODADI Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduk Muslim di

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduk Muslim di BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduk Muslim di dunia. Data Badan Pusat Statistik tahun 2015 mencatat sebanyak 207,2 juta jiwa (87,18%) beragama Islam.

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Tax compliance cost, tax service quality, tindakan tax evasion. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci : Tax compliance cost, tax service quality, tindakan tax evasion. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tax compliance cost wajib pajak badan dan tax service quality terhadap tindakan tax evasion pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Lebih terperinci

PENGARUH KEMAMPUAN, MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI PT. SLAMET LANGGENG KABUPATEN PURBALINGGA

PENGARUH KEMAMPUAN, MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI PT. SLAMET LANGGENG KABUPATEN PURBALINGGA PENGARUH KEMAMPUAN, MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI PT. SLAMET LANGGENG KABUPATEN PURBALINGGA SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi pada karyawan kontrak PT. Royal Korindah Bumiayu)

PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi pada karyawan kontrak PT. Royal Korindah Bumiayu) PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi pada karyawan kontrak PT. Royal Korindah Bumiayu) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat

Lebih terperinci

Pemahaman Kelompok Ibu Rumah Tangga Di Kota Palembang Terhadap Literasi Keuangan Dan Penggunaan Produk Keuangan

Pemahaman Kelompok Ibu Rumah Tangga Di Kota Palembang Terhadap Literasi Keuangan Dan Penggunaan Produk Keuangan Pemahaman Kelompok Ibu Rumah Tangga Di Kota Palembang Terhadap Literasi Keuangan Dan Penggunaan Produk Keuangan Siti Khairani STIE MDP Siti_kh@stie-mdp.ac.id Abstract: The objective of this study was to

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH AKUNTANSI PENGANTAR

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH AKUNTANSI PENGANTAR FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH AKUNTANSI PENGANTAR Diajukan Oleh: ULFA WAHYUNI NIM. 201212057 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MURIA KUDUS TAHUN 2016 FAKTOR-FAKTOR

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini yaitu penelitian lapangan (field research) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini yaitu penelitian lapangan (field research) dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini yaitu penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif, yang dilakukan melalui

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. non tunai yang saat ini sedang digemari adalah kartu kredit dan e-money.

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. non tunai yang saat ini sedang digemari adalah kartu kredit dan e-money. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Trend pola hidup masyarakat yang berkembang saat ini adalah kemudahan. Masyarakat cenderung menyukai sesuatu yang dianggap mudah dan praktis. Kemajuan perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dipergunakan sebagai acuan adalah dengan menggunakan penelitian terdahulu. 1. Vincentius Andrew dan Nanik Linawati (2014)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dipergunakan sebagai acuan adalah dengan menggunakan penelitian terdahulu. 1. Vincentius Andrew dan Nanik Linawati (2014) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian dilaksanakan dengan landasan teori yang akan dipergunakan untuk mendukung teori yang akan diajukan. Salah satu landasan yang dapat dipergunakan

Lebih terperinci

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus FAKULTAS EKONOMI PENGARUH PENYELENGGARAAN DAN PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP PERSEPSI PENGUSAHA KECIL ATAS INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) AGRO (KHUSUS INDUSTRI

Lebih terperinci

Lampiran 1 Kuesioner FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FINANCIAL BEHAVIOR PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 5 MEDAN

Lampiran 1 Kuesioner FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FINANCIAL BEHAVIOR PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 5 MEDAN 69 Lampiran 1 Kuesioner FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FINANCIAL BEHAVIOR PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 5 MEDAN Responden Yth, Saya mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, memohon kesediaan saudara/i

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian,

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH USIA, JENIS KELAMIN, PENDIDIKAN DAN PENDAPATAN TERHADAP TINGKAT LITERASI KEUANGAN (STUDI KASUS KONSUMEN CV.

ANALISIS PENGARUH USIA, JENIS KELAMIN, PENDIDIKAN DAN PENDAPATAN TERHADAP TINGKAT LITERASI KEUANGAN (STUDI KASUS KONSUMEN CV. 1 ANALISIS PENGARUH USIA, JENIS KELAMIN, PENDIDIKAN DAN PENDAPATAN TERHADAP TINGKAT LITERASI KEUANGAN (STUDI KASUS KONSUMEN CV. SEJAHTERA ABADI Erwin 1, Idham Cholid 2, Usniawati Kristin 3 Jurusan Manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia, tingkat pengetahuan keuangan atau financial knowledge dari

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia, tingkat pengetahuan keuangan atau financial knowledge dari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di Indonesia, tingkat pengetahuan keuangan atau financial knowledge dari masyarakat Indonesia dapat dikatakan masih jauh tertinggal dari Malaysia, Singapura,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata-kata kunci: perceived ewom, minat beli. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata-kata kunci: perceived ewom, minat beli. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh perceived ewom yang meliputi kredibilitas, kualitas, dan kuantitas ewom terhadap minat beli baik secara parsial maupun simultan.

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH CELEBRITY ENDORSER TERHADAP CITRA MEREK PADA IKLAN PRODUK SIMCARD GSM PRABAYAR KARTU AS DI KOTA YOGYAKARTA

ANALISIS PENGARUH CELEBRITY ENDORSER TERHADAP CITRA MEREK PADA IKLAN PRODUK SIMCARD GSM PRABAYAR KARTU AS DI KOTA YOGYAKARTA ANALISIS PENGARUH CELEBRITY ENDORSER TERHADAP CITRA MEREK PADA IKLAN PRODUK SIMCARD GSM PRABAYAR KARTU AS DI KOTA YOGYAKARTA INFLUENCE ANALYSIS CELEBRITY ENDORSER TO THE BRAND IMAGE ON ADVERTISING KARTU

Lebih terperinci

PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI, GAYA KEPEMIMPINAN, KOMPLEKSITAS TUGAS DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP KINERJA KARYAWAN

PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI, GAYA KEPEMIMPINAN, KOMPLEKSITAS TUGAS DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP KINERJA KARYAWAN PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI, GAYA KEPEMIMPINAN, KOMPLEKSITAS TUGAS DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Kabupaten Kudus) Skripsi ini diajukan

Lebih terperinci

2.4 Pengaruh Antar Variabel Penelitian... 41

2.4 Pengaruh Antar Variabel Penelitian... 41 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN BERITA ACARA UJIAN TESIS... iii HALAMAN PENGESAHAN... iv HALAMAN PERNYATAAN... v HALAMAN MOTTO... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xii DAFTAR

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Asuransi Jiwa Pendidikan Bumiputera 1912 Pekanbaru Cabang Sukajadi.

BAB III METODE PENELITIAN. Asuransi Jiwa Pendidikan Bumiputera 1912 Pekanbaru Cabang Sukajadi. BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Lokasi dan Waktu Penelitian Dalam penelitian ini penulis mengambil objek penelitian pada AJB. Asuransi Jiwa Pendidikan Bumiputera 1912 Pekanbaru Cabang Sukajadi. Waktu penelitian

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MURIA KUDUS SRI RAHAYU NIM Diajukan Oleh :

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MURIA KUDUS SRI RAHAYU NIM Diajukan Oleh : PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA, SISTEM PENGENDALIAN INTERN, PENGAWASAN FUNGSIONAL, PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN PERAN MANAJERIAL PENGELOLAAN KEUANGAN

Lebih terperinci

PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL, GAYA KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI, KOMUNIKASI DAN PRESTASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN SPBU SE KABUPATEN PATI

PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL, GAYA KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI, KOMUNIKASI DAN PRESTASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN SPBU SE KABUPATEN PATI i PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL, GAYA KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI, KOMUNIKASI DAN PRESTASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN SPBU SE KABUPATEN PATI Skripsi ini di ajukan sebagai salah satu syarat Untuk

Lebih terperinci

RETNO DWI LESTARI JARMIATI NIM:

RETNO DWI LESTARI JARMIATI NIM: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI PADA PENDIDIKAN TINGGI AKUNTANSI DENGAN PERILAKU BELAJAR SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi pada Universitas

Lebih terperinci

PENGARUH PERILAKU BELAJAR DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP STRESS KULIAH MAHASISWA AKUNTANSI ( Studi Kasus di Universitas Muria Kudus )

PENGARUH PERILAKU BELAJAR DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP STRESS KULIAH MAHASISWA AKUNTANSI ( Studi Kasus di Universitas Muria Kudus ) PENGARUH PERILAKU BELAJAR DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP STRESS KULIAH MAHASISWA AKUNTANSI ( Studi Kasus di Universitas Muria Kudus ) Diajukan oleh : ANITA OKTAVIANA NIM. 2008-12-057 PROGRAM STUDI AKUNTANSI

Lebih terperinci

KEPERCAYAAN, IMPLEMENTASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN PENYUSUNAN, KULTUR ORGANISASIONAL TERHADAP PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DI KABUPATEN PATI

KEPERCAYAAN, IMPLEMENTASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN PENYUSUNAN, KULTUR ORGANISASIONAL TERHADAP PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DI KABUPATEN PATI KEPERCAYAAN, IMPLEMENTASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN PENYUSUNAN, KULTUR ORGANISASIONAL TERHADAP PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DI KABUPATEN PATI Skripsi Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel. yang sama untuk obyek atau orang yang berbeda.

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel. yang sama untuk obyek atau orang yang berbeda. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel adalah hal yang menjadi fokus memiliki variasi sekaligus memberi pengaruh dan mempunyai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut karena Universitas Mercu Buana Jakarta merupakan salah satu universitas

Lebih terperinci

PENGARUH KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KESETIAAN MEREK PADA PENGGUNA KARTU SELULAR IM3 (Studi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto)

PENGARUH KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KESETIAAN MEREK PADA PENGGUNA KARTU SELULAR IM3 (Studi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto) 1 PENGARUH KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KESETIAAN MEREK PADA PENGGUNA KARTU SELULAR IM3 (Studi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Syarat Mencapai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pelalawan yang terletak di jalan Lintas Timur Ukui Satu. Penelitian ini dimulai pada

BAB III METODE PENELITIAN. Pelalawan yang terletak di jalan Lintas Timur Ukui Satu. Penelitian ini dimulai pada BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Adapun yang menjadi objek penelitian dalam penulisan proposal ini adalah PT. Hamparan Orion Hasil Optimal ( PT. HOHO ) di Kecamatan Ukui Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Berdasarkan penelitian yang peneliti lakukan dengan judul pengaruh kegiatan usaha mahasiswa, pengetahuan produk tabungan, dan nisbah bagi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menganalisis bagaimana pengaruh Pengetahuan, Objek Fisik Bank, pelayanan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menganalisis bagaimana pengaruh Pengetahuan, Objek Fisik Bank, pelayanan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek dan Subyek Penelitian Penelitian menggunakan data yang diperoleh dengan cara survey lapangan kepada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis di lingkungan Kampus Terpadu

Lebih terperinci

PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS (INTERNATIONAL ACCOUNTING STANDARDS) KE DALAM PSAK DI INDONESIA ( Survei Pada Etnis Betawi)

PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS (INTERNATIONAL ACCOUNTING STANDARDS) KE DALAM PSAK DI INDONESIA ( Survei Pada Etnis Betawi) PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS (INTERNATIONAL ACCOUNTING STANDARDS) KE DALAM PSAK DI INDONESIA ( Survei Pada Etnis Betawi) Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat

Lebih terperinci

SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi

SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH YANG DIHASILKAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI STUDI PADA PEMERINTAH DAERAH DI PROVINSI SULAWESI UTARA SKRIPSI Disusun Sebagai Salah

Lebih terperinci

Laporan Akhir ini Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Pada Jurusan Akuntansi / Program Studi Akuntansi OLEH

Laporan Akhir ini Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Pada Jurusan Akuntansi / Program Studi Akuntansi OLEH PENGARUH LIKUIDITAS (CASH RATIO) DAN LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2010-2014 Laporan Akhir ini Disusun Sebagai Salah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian kuantitatif yaitu metode

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian kuantitatif yaitu metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian kuantitatif yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti

Lebih terperinci

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS Pengaruh Kecukupan Modal, Likuiditas, Resiko Kredit, Pendapatan Bunga Bersih, dan GWM Terhadap Return On Assets (Studi pada perusahaan sektor bank yang terdaftar di BEI periode 2011-2015) SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

PENGARUH JENJANG PENDIDIKAN, UKURAN USAHA, LAMA USAHA, LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN AKUNTANSI TERHADAP PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI UMKM

PENGARUH JENJANG PENDIDIKAN, UKURAN USAHA, LAMA USAHA, LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN AKUNTANSI TERHADAP PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI UMKM PENGARUH JENJANG PENDIDIKAN, UKURAN USAHA, LAMA USAHA, LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN AKUNTANSI TERHADAP PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI UMKM (Studi pada UMKM Industri Jenang di Kabupaten Kudus)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian merupakan salah satu dari tindakan yang dapat dikatakan sebagai tindakan dalam mencari kebenaran dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tujuan mencapai kesejahteraan (Lusardi & Mitchell, 2007). Literasi keuangan

BAB I PENDAHULUAN. tujuan mencapai kesejahteraan (Lusardi & Mitchell, 2007). Literasi keuangan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Literasi keuangan dapat diartikan sebagai pengetahuan keuangan, dengan tujuan mencapai kesejahteraan (Lusardi & Mitchell, 2007). Literasi keuangan menjadi lebih penting

Lebih terperinci

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN PERILAKU BELAJAR TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI (Studi Empiris pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Jember)

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN PERILAKU BELAJAR TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI (Studi Empiris pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Jember) PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN PERILAKU BELAJAR TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI (Studi Empiris pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Jember) SKRIPSI Oleh : ADITYA PRIMA NUGRAHA NIM. 080810391060

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini yaitu mahasiswa pada program studi Akuntansi terakreditasi A

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini yaitu mahasiswa pada program studi Akuntansi terakreditasi A BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek dan Obyek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa program studi Akuntansi pada perguruan tinggi di Yogyakarta. Sedangkan sampel pada penelitian ini

Lebih terperinci

ANALISIS KEPATUHAN DOKTER DALAM MENGISI REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

ANALISIS KEPATUHAN DOKTER DALAM MENGISI REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BOYOLALI ANALISIS KEPATUHAN DOKTER DALAM MENGISI REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BOYOLALI TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Manajemen Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta

Lebih terperinci

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN (Studi pada Perusahaan Kuningan Sampurna Kecamatan Juwana Kabupaten Pati) Diajukan Oleh : ELVA

Lebih terperinci

Keywords : Earnings Per Share, Return On Investment, Price to Book Value, Price Earnings Ratio, and Stock Price. vii. Universitas Kristen Maranatha

Keywords : Earnings Per Share, Return On Investment, Price to Book Value, Price Earnings Ratio, and Stock Price. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The Influence of Earnings Per Share ( EPS ), Return On Investment (ROI), Price To Book Value (PBV) and Price Earnings Ratio (PER) To Share Price: An Empirical Study of Food and Beverage Sector

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. permasalahan ditempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. permasalahan ditempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian, BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Waktu Penelitian Penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan ditempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Kualitas Pelayanan Fiskus, Ketegasan Sanksi Perpajakan, Meningkatkan Penerimaan Pajak PPh Pasal 21. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: Kualitas Pelayanan Fiskus, Ketegasan Sanksi Perpajakan, Meningkatkan Penerimaan Pajak PPh Pasal 21. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pengetahuan tentang kualitas pelayanan fiskus, dan ketegasan sanksi perpajakan untuk meningkatkan penerimaan pajak PPh Pasal 21. Variabel independen

Lebih terperinci

PENGARUH BUDAYA, SOSIAL, PRIBADI DAN PSIKOLOGIS TERHADAP KEPUTUSAN PENGAMBILAN KREDIT DI PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL, TBK.

PENGARUH BUDAYA, SOSIAL, PRIBADI DAN PSIKOLOGIS TERHADAP KEPUTUSAN PENGAMBILAN KREDIT DI PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL, TBK. TESIS PENGARUH BUDAYA, SOSIAL, PRIBADI DAN PSIKOLOGIS TERHADAP KEPUTUSAN PENGAMBILAN KREDIT DI PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL, TBK. ULITUA SITOHANG No. Mhs: 01.540/PS/MM PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seseorang harus mempunyai perencanaan keuangan yang baik dalam pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. seseorang harus mempunyai perencanaan keuangan yang baik dalam pendapatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam hal kehidupan seseorang tidak akan lepas dari faktor keuangan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan bertahan hidup. Disadari atau tidak, keuangan memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan hidup setiap orang. Seseorang akan berusaha memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan hidup setiap orang. Seseorang akan berusaha memenuhi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap orang memiliki kebutuhan yang semakin meningkat dan bervariasi. Uang yang sebagai alat transaksi atau pembayaran merupakan hal terpenting untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada CV.Bunda Payakumbuh berlokasi di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada CV.Bunda Payakumbuh berlokasi di BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada CV.Bunda Payakumbuh berlokasi di Jl.Soekarno-Hatta No.108 Parit Rantang, Payakumbuh, Sumatera Barat. Dimana penelitian

Lebih terperinci

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus FAKULTAS EKONOMI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTENSITAS PENGGUNAAN E-FILLING OLEH WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI SEBAGAI SARANA PENYAMPAIAN SPT TAHUNAN SECARA ONLINE DAN REALTIME PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK

Lebih terperinci

PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA SBI, EARNING PER SHARE, PRICE EARNING RATIO, PRICE BOOK VALUE, DAN NILAI TUKAR RUPIAH PADA DOLAR TERHADAP HARGA SAHAM

PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA SBI, EARNING PER SHARE, PRICE EARNING RATIO, PRICE BOOK VALUE, DAN NILAI TUKAR RUPIAH PADA DOLAR TERHADAP HARGA SAHAM PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA SBI, EARNING PER SHARE, PRICE EARNING RATIO, PRICE BOOK VALUE, DAN NILAI TUKAR RUPIAH PADA DOLAR TERHADAP HARGA SAHAM Diajukan Oleh : MUHAMMAD MULYONO NIM. 2010-12-066 PROGRAM

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata-kata kunci:electronic word of mouth,brand image,purchase intention.

ABSTRAK. Kata-kata kunci:electronic word of mouth,brand image,purchase intention. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis pengaruh electronic word of mouth dan brand image terhadap purchase intention mahasiswa Universitas Kristen Maranatha pada situs Lazada

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria kudus

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria kudus PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, UMUR PERUSAHAAN, REPUTASI AUDITOR, FINANCIAL LAVERAGE, REPUTASI UNDERWRITER, RETURN ON EQUITY, DAN DEBT TO EQUITY RATIO TERHADAP UNDERPRICING PADA PENAWARAN SAHAM PERDANA PERUSAHAAN

Lebih terperinci