BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA"

Transkripsi

1 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan Defenisi Pengetahuan Pengetahuan berarti segala sesuatu yang diketahui. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2016) pengetahuan adalah kepandaian yang berkenaan dengan suatu hal. Pengetahuan menurut Notoatmodjo (2007) merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu kejadian tertentu. Penginderaan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga melalui proses penglihatan serta pendengaran dan melalui proses pengalaman dan proses hidup secara formal maupun informal (Effendy, ferry & Mukhfudli, 2009) Tingkat Pengetahuan di dalam Domain Kognitif Notoatmodjo (2012) menjelaskan bahwa pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan, yaitu : Tahu (Know), memahami (comprehension ), aplikasi (application), analisis (analysis), sintesis, evaluasi (evaluation). Tahu (Know) diartikan sebagai suatu proses mengulang kembali hal yang sudah diketahui atau sudah diamati sebelumnya.

2 Tahu disebut juga sebagai mengingat kembali (recall) memori atau ingatan yang sudah tersimpan sebelumnya setelah memperhatikan dan mempersepsikan sesuatu. Memahami (comprehension)adalah proses menginterprestasikan dengan benar tentang suatu objek yang sudah diketahui. Memahami tidak hanya tahu untuk menyebutkan suatu objek tertentu tetapi mampu menjelaskan dengan benar objek yang diketahui. Aplikasi (application) adalah suatu proses dimana seseorang dituntut tidak hanya tahu dan memahami tetapi mampu mengaplikasikan atau menerapkan apa yang sudah diketahui dan dipahami ke dalam bentuk situasi yang lain. Analisis (analysis) adalah kemampuan untuk memisahkan komponen yang terdapat di dalam suatu masalah dan mencari hubungan antar komponen tersebut sehingga seseorang mampu membedakan, memisahkan atau mengelompokkan objek tertentu. Sintesis adalah suatu tahap dimana seseorang mampu merangkum dan membuat menjadi suatu kesatuan yang logis sehingga muncul bentuk yang baru dari dari bentuk yang sudah ada sebelumnya. Evaluasi (evaluation) adalah kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu materi atau objek berdasarkan suatu kriteria yang ditetapkan oleh diri sendiri atau norma-norma yang berlaku di masyarakat.

3 Faktor-Faktor yang mempengaruhi pengetahuan Budiman & Agus (2013) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan sebagai berikut : Pendidikan, informasi/ media massa, sosial, budaya, ekonomi, lingkungan, pengalaman dan usia. Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan baik formal maupun informal dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses pertumbuhan, perkembangan atau perubahan kearah yang lebih dewasa, lebih baik pada diri individu, kelompok atau masyarakat. Informasi/ media massadapat diperoleh baik dari pendidikan formal maupun nonformal yang dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediateimpact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan. Semakin majunya teknologi akan tersedia bermacam-macam media massa yang dapat mempengaruhi pengetahuan masyarakat. Sarana komunikasi dalam bentuk media massa, seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain yang mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan kepercayaan seseorang karena media massa menyampaikan pesan-pesan dan sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang. Sosial, budaya, dan ekonomi adalah kebiasaan atau tradisi yang dilakukan oleh seseorang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian, pengetahuan seseorang akan bertambah walaupun tidak

4 melakukan. Status ekonomi seseorang juga menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehinnga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan seseorang. Lingkungan adalah segala sesuatu yang yang ada disekitar individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Di dalam lingkungan terjadi interaksi timbal balik, sehingga berpengaruh terhadap pengetahuan individu. Pengalamanmerupakan sesuatu yang dirasakan terhadap sesuatu yang diketahui ataupun yang dikerjakan yang tertangkap oleh indera manusia. Pengalaman sebagai sumber pengetahuan, karena pengalaman yang berulang-ulang dapat menyebabkan terbentuknya pengetahuan. Pengalaman juga merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi masa lalu. Usia mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperoleh semakin membaik. Pada usia madya individu akan lebih berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial serta lebih banyak melakukan persiapan demi suksesnya upaya menyesuaikan diri menuju usia tua, namun beberapa teori berpendapat bahwa seseorang akan mengalami fisik dan mental sejalan dengan bertambahnya usia tua.

5 2.2 Perawatan Paliatif Defenisi perawatan paliatif Ungkapan palliative berasal dari bahasa latin yaitu pallium yang artinya adalah menutupi atau menyembuhkan. Perawatan paliatif ditujukan untuk menutupi atau menyembunyikan keluhan pasien dan memberikan kenyamanan ketika tujuan penatalaksanaan tidak mungkin disembuhkan (Muckaden, 2011). Perawatan paliatif merupakan pendekatan untuk meningkatkan kulitas hidup pasien dan keluarga dalam menghadapi penyakit yang mengancam jiwa,dengan cara meringankan penderitaan terhadap rasa sakit dan memberikan dukungan fisik, psikososial dan spiritual yang dimulai sejak ditegakkannya diagnosa hingga akhir kehidupan pasien (World Health Organization, 2016). Perawatan paliatif adalah filosofi dan organisasi perawatan, sistem yang terstruktur dalam memberikan perawatan pada individu dan keluarga. Tujuan perawatan paliatif adalah melindungi atau mengatasi keluhan dan memaksimalkan kualitas hidup individu dan dukungan pada anggota keluarganya ( Coyle & Fereel, 2010). Perawatan paliatif merupakan perawatan yang dicapai dengan efektif dengan mengelola rasa sakit dan hal lainnya yang membuat tidak nyaman seperti kelelahan, dyspnea, mual, muntah, gelisah, sembelit, anoreksia, depresi, kebingungan, serta psikologis dan perawatan spiritual dari awal di diagnosis.

6 Perawatan paliatif tidak berfokus untuk menunda kematian tetapi berusaha untuk membuat keputusn yang dapat memaksimalkan kualitas hidup mereka (Palliative Care Australia, 2014). Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa perawatan paliatif adalah suatu pendekatan aktif yang diberikan untuk mengatasi keluhan baik secara fisik, emosi maupun spiritual sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga dalam menghadapi penyakit yang mengancam jiwa Tujuan perawatan paliatif Tujuan akhir dari perawatan paliatif adalah mencegah dan mengurangi penderitaan serta memberikan bantun untuk memperoleh kualitas kehidupan terbaik bagi pasien dan keluarga tanpa memperhatikan stadium atau kebutuhan terapi lainnya, denan demikian perawatan palitif dapat diberikan secara bersamaan dengan perawatan yang memperpanjang kehidupan atau sebagai focus keperawatan (Campbell, 2009). The National Institute For clinical Excelence (NICE) menyatakan bahwa tujuan perawatan paliatif adalah : Meningkatkan kualitas hidup, menganggap kematian sebagai suatu hal yang normal, menjaga kesinambungan psikologis dan spiritualitas, menghilangkan nyeri dan keluhan lain yang menggangu, mengusahakan agar penderita tetap aktif sampai akhir hayatnya,

7 tidak mempercepat atau menunda kematian dan membantu untuk mengatasi suasana dukacita kepada keluarga dengan memberi sistem dukungan Prinsip dasar pemberian perawatan paliatif Dalam memberikan perawatan paliatif sangat penting memperhatikan prinsip-prinsipnya. Becker (2009) menyatakan bahwa prinsip-prinsi dasar dalam memberikan perawatan paliatif adalah : (a) Menghormati dan menghargai pasien serta keluarga. Dalam memberikan perawatan paliatif, perawat harus menghormati dan menghargai pasien dan keluarga, sesuai dengan prinsip menghormati maka segala informasi perawatan harus dikonsultasikan dengan pasien dan keluarga dimulai sejak awal diagnosa ditegakkan sampai tahap pengobatan, (b) Kesempatan atau hak untuk mendapatkan kepuasan dan perawatan paliatif yang pantas. Pada kondisi untuk menghilangkan nyeri dan keluhan fisik lainnya maka petugas kesehatan harus memberikan kesempatan pengobatan yang sesuai untuk meningkatkan kualitas hidup. Terapi tersebut meliputi : dukungan teman sebaya, terapi musik, dukungan spiritual kepada keluarga, perawatan menjelang ajal. (c) Mendukung pemberian perawatan (caregiver) yaitupelayanan perawatan yang profesional harus didukung oleh tim perawatan paliatif, rekan kerjanya, dan institusi untuk penanganan proses berduka dan kematian, seperti : dukungan dari institusi yaitu penyuluhan secara rutin dari ahli psikologis,

8 (d) Pengembangan profesi dan dukungan sosial untuk perawatan paliatif,faktorfaktor yang yang menghambat keluarga untuk mendapatkan kesempatan untuk layanan perawat paliatif adalah; pengetahuan, ekonomi, dan peraturan, sehingga tenaga professional perlu melakukan penyuluhan kepada masyarakat untuk medorong kesadaran perlunya perawatan paliatif Tim perawatan paliatif Perawatan paliatif melibatkan multidisiplin yang masing-masing terlibat berdasarkan masalah yang dihadapi penderita. Multidisiplin yang terlibat mencakup dokter, perawat, tokoh agama, fisioterapi, ahli psikologis. Setiap tim perawatan paliatif dapat memberikan perawatan sesuai dengan keahliannya (Hill, K & Coyne, I, 2012). Menurut Craig (2007) bahwa seluruh anggota tim perawatan paliatif harus memenuhi kriteria dan kesadaran akan tugas dan tanggung jawabnya yaitu akan memberikan perawatan kepada pasien dan keluarga sesuai dengan nilai, harapan, dan kepercayaan Tempat perawatan paliatif Menurut Muckaden (2011) perawatan paliatif diberikan sejak diagnosa ditegakkan dan diberikan selama merasakan rasa sakit dan dukungan untuk berduka. Tempat perawatan paliatif dapat dilaksanakan di rumah sakit, di hospice, atau dirumah pasien.

9 Rumah sakit merupakan salah satu tempat perawatan paliatif. Perawatan paliatif dapat dilaksanakan di rumah sakit jika pasien harus memerlukan perawatan yang intensif. Dalam memberikan perawatan harus memperhatikan kepentingan pasien dan keluarga, sehingga perlu melibatkan keluarga dalam melaksanakan tindakan. Hospice merupakan pelayanan kesehatan yang menggabungkan filosofi hospice care dengan perawatan paliatif. Filosofi hospice care menganggap kematian sebagai proses yang alami dan perawatan pasien yang sekarat termasuk pengelolaan fisik, psikologis, sosial, dan spiritual penderita serta keluarga Layanan hospice care menyediakan home visit dan kunjungan dari pekerja sosial, ahli agama, dokter, perawat. Segala pengobatan dan perawatan sudah dikordinasikan dengan pihak rumah sakit. Perawatan hospice bagi pasien yang sakit memiliki filosofi yang sama dengan perawatan palitif bagaimanapun semua perawatan hospice adalah perawatan paliatif namun tidak semua perawatan paliatif adalah perawatan hospice (Campbell, 2009). Perawatan paliatif sebaiknya ditawarkan kepada pasien yang membutuhkan beberapaa pelayanan, tetapi perawatan hospice diatur dan seorang pasien harus memiliki setidaknya harapan hidup. Rumah juga merupakan salah tempat pelaksanaan perawatan paliatif. Pelaksanaan paliatif dapat dilaksanakan dirumah jika penderita tidak memerlukan peralatan ataupun perawatan khusus.

10 Dalam perawatan ini peran keluarga lebih menonjol sehingga keluarga sebagai caregiver diberikan keterampilan keperawatan dasar Peran perawat di perawatan paliatif Perawat memiliki peranan penting dalam memberikan dukungan bagi penderita kanker dalam mengatasi gejala yang di alami (Mackenzie & Mac Callam, 2009). Menurut Matzo & Sherman (2014) peran perawat dalam perawatan paliatif meliputi sebagai praktik di klinik, pendidik, peneliti, bekerjasama (Collaborator), penasihat. Perawat sebagai salah satu petugas praktik di klinik memiliki kemampuan untuk memahami dan mengevaluasi nyeri beserta keluhan dari nyeri yang dialami pasien. Perawat dapat berkolaborasi dengan tim kesehatan lainnya dalam mengembangkan dan menerapkan perencanaan perawatan yang komprehensif. Perawat mengidentifikasi pendekatan baru dalam mengatasi nyeri dan dikembangkan sesuai dengan standar rumah sakit sehingga dapat dipraktekkan sesuai denga aturan di rumah sakit. Perawat sebagai pendidik memfasilitasi filosofi yang kompleks, etik dan diskusi tentang penatalaksanaan di klinik sehingga semua tim dapat mencapai hasil yang positif. Perawat memperlihatkan dasar keilmuannya yang meliputi : mengatasi nyeri neuropatik, berperan mengatasi konflik profesi, mencegah dukacita dan resiko kehilangan.

11 Perawat pendidik dengan tim lainnya, seperti komite dan ahli farmasi, berdasarkan pedoman dan tim perawatan paliatif, maka memberikan perawatan yang berbeda dan khusus dalam menggunaan obat-obatan intravena untuk mengatasi nyeri neuropatik yang tidak mudah di atasi. Perawat sebagai penelitimenghasilkan ilmu pengetahuan baru melalui pertanyaan-pertanyaan penelitian dan memulai pendekatan baru yang ditujukan pada pertanyaan-pertanyaan. Perawat dapat meneliti dan terintegrasi pada penelitian perawatan paliatif. Perawat sebagai salah satu tim pelayanan kesehatan akan bekerjasama (Collaborator) melakukan pengkajian dalam mengkaji bio-psiko-sosial-spiritual serta penatalaksananya. Perawat membangun dan mempertahankan kolaborasi dengan tim perawatan paliatif. Perawat memfasilitasi dalam mengembangkan anggota dalam pelayanan, perawat bekerjasama dengan tim perawatan paliatif dalam rangka mempersiapkan pelayanan dengan hasil yang terbaik. Perawat sebagai penasihat ( concultant) akan bekerjasama dan berdiskusi dengan dokter, tim perawatan paliatif dan komite untuk menentukan strategi pengobatan yang tepat untuk menetukan tindakan dan memenuhi kebutuhan pasien dan keluarga.

12 2.3. Kanker Defenisi dan epidemologi kanker Kanker merupakan sekumpulan penyakit yang terjadi melalui proses pembelahan dan penyebaran sel yang tidak terkendali yang dapat mempengaruhi tubuh. Sel-sel kanker terus membelah sehingga menciptakan lebih banyak sel. Proses ini disebut dengan metstasis, Jika proses metastasis tidak terkontrol dengan baik, maka dapat menyebabkan kematian (American Cancer Society, 2016). Terdapat lebih dari 100 jenis kanker dan setiap klasifikasi berdasarkan jenis sel yang terlibat. Sejalan dengan pertumbuhan dan kembang biaknya, sel-sel kanker membentuk suatu massa dan jaringan ganas yang menyusup ke jaringan sehat di sekitarnya yang dikenal sebagai invasif. Di samping itu, sel kanker dapat menyebar (metastasis) ke organ tubuh lainnya. Organisasi Penanggulangan Kanker Dunia (UICC) maupun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa diperkirakan angka kejadian kanker di dunia meningkat 300 persen pada tahun 2030, terutama di negara-negara berkembang, seperti Indonesia (KOMPAS 2009). Di Indonesia, kanker menduduki peringkat keenam sebagai penyebab kematian dan sekitar orang Indonesia terserang kanker setiap tahunnya.

13 WHO menyatakan bahwa sepertiga sampai setengah dari semua jenis kanker dapat dicegah, sepertiga dapat disembuhkan bila ditemukan pada stadium dini. Oleh karena itu, upaya mencegah kanker dengan menekan kanker pada stadium dini merupakan upaya yang penting karena disamping membebaskan masyarakat dari penderitaan juga akan mengurangi angka kejadian penyakit kanker Tanda dan Gejala kanker Menurut America Cancer Society (2013) tanda dan gejala penyakit kanker yaitu: demam, kelelahan, nyeri, perubahan kulit, perubahan pola buang air besar, perubahan fungsi kandung kemih, luka yang tidak kunjung sembuh, benjolan. Demam adalah kejadian yang sangat umum pada pasien kanker. Hampir semua pasien yang menderita penyakit kanker akan mengalami demam pada beberapa waktu, terutama jika kanker atau pengobatan mempengaruhi sistem kekebalan tubuh hal ini dapat membuat lebih sulit bagi tubuh untuk melawan infeksi. Demam merupakan tanda awal kanker seperti kanker darah, leukemia, limfoma. Kelelahan merupakan gejala awal akibat pertumbuhan kanker. Hal ini terjadi lebih awal dalam beberapa kanker seperti leukemia. Beberapa kanker kolon atau lambung dapat menyebabkan kehilangan darah, hal inilah yang dapat menyebabkan kelelahan, bintik-bintik putih di lidah dan mulut, perdarahan, benjolan.

14 Nyerimerupakan gejala awal beberapa kanker seperti kanker tulang atau kanker testis. Sakit kepala yang tidak hilang atau menjadi lebih baik dengan pengobatan merupakan gejala dari tumor otak. Nyeri punggung dapat merupakan gejala dari kanker usus besar, rectum atau ovarium. Paling sering nyeri akibat kanker telah menyebar atau bermestatasis. Perubahan kulit pada penderita kanker dapat berupa kulit tampak gelap (hiperpigmetasi), kulit dan mata berwarna kekuningan (jaundice), kulit tampak kemerahan ( eritema), gatal (pluritus), dan pertumbuhan rambut yang berlebihan. Perubahan pola buang air besar atau fungsi kandung kemih pada penderita kanker dapat berupa sembelit jangka panjang, diare, atau perubahan ukuran tinja mungkin merupakan tanda dari kanker usus besar. Nyeri saat buang air kecil, darah dalam urin, atau perubahan fungsi kandung kemih, seperti perlu buang besar lebih sering dari biasanya dapat dikaitkan dengan kandung kemih atau kanker prostat. Bintik-bintik putih di lidah dan mulut merupakan gejala leukoplasia. Leukoplaksia adalah daerah pra-kanker yang disebakan oleh merokok atau penggunaan tembakau lainnya. Orang yang merokok pipa atau menggunakan tembakau beresiko tiinggi untuk leukoplaksia jika tidak diobati dapat menjadi kanker mulut. Perdarahan yang tidak biasa bisa terjadi pada kanker dini atau lanjut. Batuk darah di sputum merupakan tanda dari kanker paru-paru. Darah dalam tinja yang dapat terlihat seperti tinja sangat gelap dan hitam bisa menjadi tanda dari usus

15 besaratau kanker rektum. Kanker serviks atau endometrium dapat menyebabkan perdarahan vagina abnormal. Darah yang keluar dari putting merupakan tanda kanker payudara. Sebuah benjolan atau penebalan merupakan tanda awal atau akhir dari kanker. Kanker payudara muncul dengan kulit merah atau menebal serta adannya tonjolan.benjolan kanker dapat dirasakan melalui kulit, tanda ini kebanyakan terjadi pada payudara, testis, kelenjar getah bening, dan jaringan lunak tubuh Terapi kanker Hinkle dan Cheever (2013) menyatakan bahwa terapi kanker tergantung pada jenis kanker, stadium kanker, usia, status kesehatan, dan karakteristik pribadi tambahan. Tidak ada pengobatan tunggal untuk kanker dan pasien sering menerima kombinasi terapi dan perawatan paliatif. Terapi yang biasanya diberikan pada pasien kanker antara lain; kemoterapi, terapi radiasi, dan perawatan paliatif. Kemoterapi merupakan pengobatan kanker dengan menghentikan pertumbuhan dengan cara menghancurkan sel-sel kanker. Tujuan kemoterapi adalah untuk penyembuhan dan mengontrol pebelahan sel yang tidak normal. Kemoterapi terkadang merupakan pilihan pertama untuk menangani kanker. Kemoterapi dapat menjangkau sel-sel kanker yang sudah menyebar kebagian tubuh lainnya. Tingkat keberhasilan kemoterapi tergantung kepada jenis kanker.

16 Terapi radiasi merupakan salah satu pengobatan kanker dengan cara memberikan sinar dengan kekuatan tinggi seperti sinar X, elektro, dan gamma. Sinar yang diberikan dengan cepat dapat menghancurkan pertumbuhan sel seperti kanker. Radiasi dapat digunakan dengan sendiri atau bahkan dikombinasikan dengan terapi lain. Perawatan paliatif adalah perawatan yang penuh pengertian dan pendekatan menyeluruh kepada individu dengan penyakit serius. Perawatan ini mendukung individu dan keluarga dengan mengatasi gejala fisik seperi menolong secara emosional, sosial, dan aspek spiritual Perawatan paliatif pada pasien kanker Kanker adalah istilah umum untuk satu kelompok besar penyakit yang dapat mempengaruhi setiap bagian dari tubuh. Kanker terjadi karena pertumbuhan dan pembelahan sel yang tidak normal yang kemudian menyerang organ tubuh lainnya (WHO, 2016). Pengobatan yang diberikan bersifat suportif, dan mempertahankan fungsi tubuh. Tujuan keperawatan pada pasien kanker adalah meningkatkan kualitas hidup dan menghantarkan pasien dengan kondisi End of life dengan tenang. Hal ini sesuai dengan tujuan dari perawatan paliatif. Menurut pedoman teknis pelayanan paliatif kanker (2013) perawatan paliatif pada pasien kanker adalah pelayanan terintegrasi oleh tim paliatif untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dan memberikan dukungan bagi keluarga yang menghadapi masalah yang berhubungan dengan kondisi pasien dengan mencegah

17 dan mengurangi penderitaan melalui identifikasi dini, penilaian yang seksama serta pengobatan nyeri dan masalah lain, baik masalah fisik, psikososial dn spiritual. Hal-hal yan terkait dalam perawatan paliatif adalah : Komunikasi dan pembuatan keputusan Komunikasi perawat dan petugas kesehatan lain dengan pasien dan keluarga serta antara pasien dan keluarga merupakan hal penting dalam perawatan paliatif. Pasien merupakan individu yang memiliki hak untuk mengetahui informasi kondisi penyakitnya. Pasien juga memiliki hak untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan terhadapnya jika pasien masih memiliki kompetensi untuk membuat keputusan. Pada fase end of life banyak pasien yang tidak mampu membuat keputusan, sehingga petugas kesehatan sebaiknya membicarakan segala informasi mengenai kondisi pasien pada saat pasien memiliki kesadaran penuh sehingga mampu membuat keputusan. Walaupun demikian keluarga tetap dapat berperan dalam pegambilan keputusan Manajemen gejala Nyeri merupakan salah satu gejala yang paling banyak diderita pasien kanker. Nyeri juga merupakan keluhan yang paling ditakuti oleh pasien dan keluarga. Tata laksana untuk mengatasi nyeri dapat dilakukan secara medikmetosa dan nonmedikmetosa.pelaksanaan secara medikmetosa yaitu dengan analgetik : NSAID, non opioid, andjuvant (Kortikosteroid, antidepresan, anti epilepsy, relaksan otot, antispas modik). Penggunaan obat analgetik dan terapi adjuvant untuk mengatasi nyeri harus sesuai denga STEP LADDER.

18 Pelaksanaan nonmedikmetosa dapat dilakukan secara fisik dan psikologis. Nonmedikmetosa secara fisik yaitu dengan kompres hangat, TENS, sedangkan untuk psikologis yaitu dengan relaksasi, cognitive-behavioural terapi, psychodynamic terapi Perawatan setelah pasien meninggal Berduka adalah sekumpulan emosi yang menganggu yang diakibatkan oleh perubahan atau berakhirnya pola perilaku yang ada. Hal ini biasanya terjadi setelah seseorang kehilangan yang dapat berupa kehilangan kesehatan, fungsi, mobilitas, potensi, harapan, dan akhirnya kehilangan kehidupan yaitu kematian yang dapat menimbulkan rasa duka. Dua puluh persen dari rasa duka yang muncul akibat kematian bersifat patologis, yaitu berupa gangguan kecemasan atau depresi yang berkepanjangan atau berlebihan. Tahap berduka meliputi shock, tidak percaya, penyangkalan, marah, menimbang-nimbang, depresi, dan penerimaan, rasa berduka yang patologi ditandai dengan hilangnya motivasi dan munculnya tanda-tanda depresi lain yang menetap seperti putus asa, rasa bersalah, dan penyesalan yang berlebihan, serta keinginan untuk bunuh diri. Pada kondisi seperti ini, pendekatan yang diperlukan adalah membantu agar mereka merasa memiliki harga diri, percaya diri, aman. Konseling dari support group akan bermanfaat dalam mengatasi hal tersebut.

19 Tugas dari pelayanan paliatif adalah memberikan dukungan, agar rasa duka yang timbul tidak menjadi duka yang patologis. Dukungan pada masa berkabung dilakukan pada saat pasien meninggal dan pada saat pemakaman. Tujuan dukungan masa berkabung adalah : 1. Membantu agar keluarga bisa menerima kenyataan bahwa pasien telah meninggal dan tidak akan kembali ; 2. Membantu agar keluarga mampu berdaptasi dengan situasi dan kondisi baru 3. Membantu merubah lingkungan yang memungkinkan keluarga dapat melanjutkan hidup tanpa pasien yang meninggal 4. Mambantu keluarga agar mendapatkan kembali rasa percaya diri untuk melanjutkan hidup

BAB 1 PENDAHULUAN. menginduksi pertumbuhan dan pembelahan sel. tubuh tidak membutuhkan sel untuk membelah.

BAB 1 PENDAHULUAN. menginduksi pertumbuhan dan pembelahan sel. tubuh tidak membutuhkan sel untuk membelah. BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Schneider (2010) menyatakan kanker merupakan suatu peristiwa molekuler yang mengubah sifat normal sel. Dalam sel-sel kanker, sistem kontrol normal yang mencegah pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker payudara adalah pertumbuhan sel yang abnormal pada jaringan payudara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker payudara adalah pertumbuhan sel yang abnormal pada jaringan payudara 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara adalah pertumbuhan sel yang abnormal pada jaringan payudara seseorang, yang bersifat buruk, sifat tumbuhnya sangat cepat, merusak, menyebar dan menyebabkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasien dengan penyakit kronis pada stadium lanjut tidak hanya mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Pasien dengan penyakit kronis pada stadium lanjut tidak hanya mengalami BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyakit kronik merupakan suatu kondisi dimana terjadi keterbatasan pada kemampuan fisik, psiologis dan kognitif dalam melakukan fungsi harian, atau kondisi yang memerlukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Definisi sehat sendiri ada beberapa macam. Menurut World Health. produktif secara sosial dan ekonomis.

BAB I PENDAHULUAN. Definisi sehat sendiri ada beberapa macam. Menurut World Health. produktif secara sosial dan ekonomis. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kesehatan merupakan dambaan setiap manusia. Kesehatan menjadi syarat utama agar individu bisa mengoptimalkan potensi-potensi yang dimilikinya. Kesehatan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. tidak terkontrolnya pertumbuhan dan penyebaran sel-sel abnormal. Jika

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. tidak terkontrolnya pertumbuhan dan penyebaran sel-sel abnormal. Jika 7 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kanker 2.1.1 Pengertian Kanker adalah sebuah kumpulan penyakit yang dikarakterisasikan dengan tidak terkontrolnya pertumbuhan dan penyebaran sel-sel abnormal. Jika penyebaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keperawatan holistik adalah pemberian asuhan keperawatan untuk. kesejahteraan bio-psiko-sosial dan spiritual individu, keluarga dan

BAB I PENDAHULUAN. Keperawatan holistik adalah pemberian asuhan keperawatan untuk. kesejahteraan bio-psiko-sosial dan spiritual individu, keluarga dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keperawatan holistik adalah pemberian asuhan keperawatan untuk kesejahteraan bio-psiko-sosial dan spiritual individu, keluarga dan masyarakat. Keperawatan holistik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kanker payudara seperti dapat melakukan sadari (periksa payudara

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kanker payudara seperti dapat melakukan sadari (periksa payudara 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan salah satu penyakit kronik yang paling banyak ditemukan pada wanita dan ditakuti karena sering menyebabkan kematian. Angka kematian akibat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat pada jaringan payudara, bisa berasal dari komponen kelenjarnya (epitel maupun lobulusnya) dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang tumbuh melampaui batas normal yang kemudian dapat menyerang semua

BAB I PENDAHULUAN. yang tumbuh melampaui batas normal yang kemudian dapat menyerang semua digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut WHO kanker adalah pertumbuhan sel-sel baru secara abnormal yang tumbuh melampaui batas normal yang kemudian dapat menyerang semua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. selalu bergerak di luar sadar manusia. Artinya, manusia tidak sadar akan menderita

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. selalu bergerak di luar sadar manusia. Artinya, manusia tidak sadar akan menderita 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Penyakit kanker merupakan kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal,

Lebih terperinci

Dr. H. Lilian B Koord. Blok Kedokteran Keluarga

Dr. H. Lilian B Koord. Blok Kedokteran Keluarga Dr. H. Lilian B Koord. Blok Kedokteran Keluarga Pendahuluan Pusat perhatian pelayanan kesehatan : - Core : Pasien - Cure : Pengobatan - Care : Perawatan Pada kondisi dimana pasien telah berada pada stadium

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penderitanya semakin mengalami peningkatan. Data statistik kanker dunia tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penderitanya semakin mengalami peningkatan. Data statistik kanker dunia tahun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyakit kanker merupakan penyakit yang mematikan dan jumlah penderitanya semakin mengalami peningkatan. Data statistik kanker dunia tahun 2012 yang dikeluarkan

Lebih terperinci

Kanker Paru-Paru. (Terima kasih kepada Dr SH LO, Konsultan, Departemen Onkologi Klinis, Rumah Sakit Tuen Mun, Cluster Barat New Territories) 26/9

Kanker Paru-Paru. (Terima kasih kepada Dr SH LO, Konsultan, Departemen Onkologi Klinis, Rumah Sakit Tuen Mun, Cluster Barat New Territories) 26/9 Kanker Paru-Paru Kanker paru-paru merupakan kanker pembunuh nomor satu di Hong Kong. Ada lebih dari 4.000 kasus baru kanker paru-paru dan sekitar 3.600 kematian yang diakibatkan oleh penyakit ini setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyakit ini. Sejarah kasus dari penyakit dan serangkaian treatment atau

BAB I PENDAHULUAN. penyakit ini. Sejarah kasus dari penyakit dan serangkaian treatment atau 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker merupakan salah satu jenis penyakit kronis yang mematikan di dunia. Kanker menjadi salah satu penyakit yang menakutkan bagi setiap orang. Setiap orang

Lebih terperinci

PALLIATIVE CARE HENDRA

PALLIATIVE CARE HENDRA PALLIATIVE CARE HENDRA LUKA KANKER LUKA KANKER LUKA KANKER Back ground Perawatan paliatif dari bahasa Latin palliare, untuk jubah adalah setiap bentuk perawatan medis atau perawatan yang berkonsentrasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Health Organization, 2014). Data proyek Global Cancer (GLOBOCAN) dari

BAB I PENDAHULUAN. Health Organization, 2014). Data proyek Global Cancer (GLOBOCAN) dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker serviks merupakan salah satu bentuk kanker pada perempuan yang paling mematikan di dunia tetapi paling mudah untuk dicegah ( World Health Organization,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang mengerikan, hal ini dikarenakan kanker merupakan penyakit yang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang mengerikan, hal ini dikarenakan kanker merupakan penyakit yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Kanker merupakan salah satu penyakit pembunuh terbesar di dunia (Yudhasmara, 2009). Paradigma kanker bagi masyarakat umum adalah penyakit yang mengerikan, hal ini

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI PASIEN TERMINAL

IDENTIFIKASI PASIEN TERMINAL PENDAHULUAN Kehidupan manusia Kelahiran & Kematian Kematian pada LANSIA Penyakit Senilitas Perawatan Lansia menjelang kematian tidak boleh dipandang rendah PERAWATAN HOSPITIUM Hospice movement Perintis

Lebih terperinci

Kanker Usus Besar. Bowel Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

Kanker Usus Besar. Bowel Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved Kanker Usus Besar Kanker usus besar merupakan kanker yang paling umum terjadi di Hong Kong. Menurut statistik dari Hong Kong Cancer Registry pada tahun 2013, ada 66 orang penderita kanker usus besar dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas hidup pasien (dewasa dan anak-anak) dan keluarga

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas hidup pasien (dewasa dan anak-anak) dan keluarga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perawatan paliatif adalah pendekatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien (dewasa dan anak-anak) dan keluarga dalam menghadapi penyakit yang mengancam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. semua orang, hal ini disebabkan oleh tingginya angka kematian yang disebabkan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. semua orang, hal ini disebabkan oleh tingginya angka kematian yang disebabkan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyakit kanker adalah penyakit yang sangat berbahaya bahkan dapat mengakibatkan kematian. Sampai saat ini kanker masih menjadi momok bagi semua orang, hal ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. abnormal yang melibatkan kerusakan pada sel-sel DNA (Deoxyribonucleic Acid).

BAB I PENDAHULUAN. abnormal yang melibatkan kerusakan pada sel-sel DNA (Deoxyribonucleic Acid). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker adalah penyakit dari sel-sel tubuh yang berkembang secara abnormal yang melibatkan kerusakan pada sel-sel DNA (Deoxyribonucleic Acid). Penyakit ini juga dinamakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kanker tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi anak-anak juga dapat

BAB I PENDAHULUAN. Kanker tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi anak-anak juga dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan salah satu penyakit pembunuh terbesar di dunia. Kanker tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi anak-anak juga dapat beresiko terkena kanker. Kanker

Lebih terperinci

KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA PENYANDANG KANKER PAYUDARA

KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA PENYANDANG KANKER PAYUDARA KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA PENYANDANG KANKER PAYUDARA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana (S-1) Psikologi Diajukan oleh : Yustina Permanawati F 100 050 056 FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jaringan tubuh yang tidak normal. Sel-sel kanker akan berkembang dengan cepat

BAB I PENDAHULUAN. jaringan tubuh yang tidak normal. Sel-sel kanker akan berkembang dengan cepat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang tidak normal. Sel-sel kanker akan berkembang dengan cepat dan tidak terkendali, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. paling banyak terjadi pada wanita (Kemenkes, 2012). seluruh penyebab kematian (Riskesdas, 2013). Estimasi Globocan,

BAB I PENDAHULUAN. paling banyak terjadi pada wanita (Kemenkes, 2012). seluruh penyebab kematian (Riskesdas, 2013). Estimasi Globocan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan pertumbuhan sel tidak normal dan tidak terkendali yang dapat merusak jaringan sekitarnya serta dapat menjalar

Lebih terperinci

PERAWATAN PALIATIF PASIEN HIV / AIDS

PERAWATAN PALIATIF PASIEN HIV / AIDS PERAWATAN PALIATIF PASIEN HIV / AIDS Agung Nugroho Divisi Peny. Tropik & Infeksi Bag. Peny. Dalam FK-UNSRAT Manado PENDAHULUAN Jumlah pasien HIV/AIDS di Sulut semakin meningkat. Sebagian besar pasien diberobat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak terkendali dan kemampuan sel-sel tersebut untuk menyerang jaringan

BAB I PENDAHULUAN. tidak terkendali dan kemampuan sel-sel tersebut untuk menyerang jaringan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah segolongan penyakit yang ditandai dengan pembelahan sel yang tidak terkendali dan kemampuan sel-sel tersebut untuk menyerang jaringan bilogis lainnya,

Lebih terperinci

Kanker Prostat - Gambaran gejala, pengujian, dan pengobatan

Kanker Prostat - Gambaran gejala, pengujian, dan pengobatan Kanker Prostat - Gambaran gejala, pengujian, dan pengobatan Apakah kanker Prostat itu? Kanker prostat berkembang di prostat seorang pria, kelenjar kenari berukuran tepat di bawah kandung kemih yang menghasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masa dewasa awal adalah masa peralihan dari masa remaja menuju masa

BAB I PENDAHULUAN. Masa dewasa awal adalah masa peralihan dari masa remaja menuju masa BAB I PENDAHULUAN I. A. Latar Belakang Masalah Masa dewasa awal adalah masa peralihan dari masa remaja menuju masa dewasa. Menurut Hurlock (1999), masa dewasa awal dimulai pada umur 18 40 tahun, saat perubahan

Lebih terperinci

Kanker Payudara. Breast Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

Kanker Payudara. Breast Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved Kanker Payudara Kanker payudara merupakan kanker yang paling umum diderita oleh para wanita di Hong Kong dan negara-negara lain di dunia. Setiap tahunnya, ada lebih dari 3.500 kasus kanker payudara baru

Lebih terperinci

Penyakit yang tidak dapat disembuhkan dan tidak ada obatnya, kematian tidak dapat dihindari dalam waktu yang bervariasi. (Stuard & Sundeen, 1995).

Penyakit yang tidak dapat disembuhkan dan tidak ada obatnya, kematian tidak dapat dihindari dalam waktu yang bervariasi. (Stuard & Sundeen, 1995). PENYAKIT TERMINAL Pengertian Penyakit yang tidak dapat disembuhkan dan tidak ada obatnya, kematian tidak dapat dihindari dalam waktu yang bervariasi. (Stuard & Sundeen, 1995). Penyakit pada stadium lanjut,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Kanker 1.1 Pengertian Kanker adalah proses penyakit yang dimulai ketika sel abnormal diubah oleh mutasi genetik dari DNA selular. Sel yang abnormal membentuk suatu kumpulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Kementrian Kesehatan RI, 2010). Kanker payudara bisa terjadi pada perempuan

BAB I PENDAHULUAN. (Kementrian Kesehatan RI, 2010). Kanker payudara bisa terjadi pada perempuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara adalah keganasan yang berasal dari sel kelenjar, saluran kelenjar, dan jaringan penunjang payudara, tidak termasuk kulit payudara (Kementrian Kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kanker adalah istilah umum yang digunakan untuk satu kelompok besar penyakit

BAB I PENDAHULUAN. Kanker adalah istilah umum yang digunakan untuk satu kelompok besar penyakit BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kanker adalah istilah umum yang digunakan untuk satu kelompok besar penyakit yang dapat mempengaruhi setiap bagian dari tubuh (WHO, 2015). Menurut National

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. luas dan kompleks, tidak hanya menyangkut penderita tetapi juga keluarga,

BAB I PENDAHULUAN. luas dan kompleks, tidak hanya menyangkut penderita tetapi juga keluarga, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker adalah suatu penyakit neoplasma ganas yang mempunyai spektrum sangat luas dan kompleks. Penyakit ini dimulai dari neoplasma ganas yang paling jinak sampai neoplasma

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pada usia 6-12 tahun. Dimana anak ketika dalam keadaan sakit akan. masalah maupun kejadian yang bersifat menekan.

BAB 1 PENDAHULUAN. pada usia 6-12 tahun. Dimana anak ketika dalam keadaan sakit akan. masalah maupun kejadian yang bersifat menekan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak usia sekolah merupakan periode dalam kehidupan yang dimulai pada usia 6-12 tahun. Dimana anak ketika dalam keadaan sakit akan menimbulkan krisis pada kehidupannya.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. ke dalam jiwa sehingga tidak ada keraguan terhadapnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. ke dalam jiwa sehingga tidak ada keraguan terhadapnya. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan 1. Pengertian Menurut Notoatmodjo (2003) pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker atau karsinoma merupakan istilah untuk pertumbuhan sel abnormal dengan kecepatan pertumbuhan melebihi normal dan tidak terkontrol. (World Health Organization,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULIAN. Keperawatan holistik adalah pemberian asuhan keperawatan untuk. kesejahteraan bio-psikososial dan spiritual individu, keluarga dan

BAB 1 PENDAHULIAN. Keperawatan holistik adalah pemberian asuhan keperawatan untuk. kesejahteraan bio-psikososial dan spiritual individu, keluarga dan BAB 1 PENDAHULIAN 1.1 Latar Belakang Keperawatan holistik adalah pemberian asuhan keperawatan untuk kesejahteraan bio-psikososial dan spiritual individu, keluarga dan masyarakat. Keperawatan holistik berasal

Lebih terperinci

Kanker Serviks. Cervical Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

Kanker Serviks. Cervical Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved Kanker Serviks Kanker serviks merupakan penyakit yang umum ditemui di Hong Kong. Kanker ini menempati peringkat kesepuluh di antara kanker yang diderita oleh wanita dengan lebih dari 400 kasus baru setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa kini banyak pola hidup yang kurang sehat di masyarakat sehingga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa kini banyak pola hidup yang kurang sehat di masyarakat sehingga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa kini banyak pola hidup yang kurang sehat di masyarakat sehingga menimbulkan beberapa macam penyakit dari mulai penyakit dengan kategori ringan sampai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit yang menakutkan karena berpotensi menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit yang menakutkan karena berpotensi menyebabkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan penyakit yang menakutkan karena berpotensi menyebabkan kematian. Dewasa ini tehnologi telah berkembang pesat dalam mendiagnosis dan menangani penyakit

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penyakit kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat, baik di dunia maupun di negara berkembang seperti Indonesia. Menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat pada jaringan payudara, bisa berasal dari komponen kelenjar lemak, pembuluh darah, dan persyarafan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak semua manusia yang harus dijaga,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak semua manusia yang harus dijaga, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak semua manusia yang harus dijaga, dipelihara, dan dibina sebaik-baiknya sehingga dapat tercapai kualitas hidup yang baik. World Health Organisation

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang WHO menyebutkan, di dunia pada tahun 2008 diperkirakan 7,6 juta orang meninggal akibat kanker dan 84 juta orang akan meninggal hingga 10 tahun kedepan. Di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan penyakit yang menyerang kehidupan sel termasuk proses pembentukannya sel. Karena mengubah genom sel (komplomen genetik dari total sel) sehingga menyebar

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Disusun Oleh : UT UILA J

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Disusun Oleh : UT UILA J 1 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT DEPRESI PADA PASIEN KANKER PAYUDARA YANG MENJALANI KEMOTERAPI DI RUANG MAWAR II RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kata kanker merupakan kata yang paling menakutkan di seluruh

BAB I PENDAHULUAN. Kata kanker merupakan kata yang paling menakutkan di seluruh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kata kanker merupakan kata yang paling menakutkan di seluruh dunia. Satu dari empat kematian yang terjadi di Amerika Serikat disebabkan oleh penyakit kanker (Nevid et

Lebih terperinci

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN PENELITIAN PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DENGAN MEMERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA SISWI SEKOLAH MENENGAH ATAS Nurhayati* Kanker payudara merupakan salah satu jenis penyakit yang mempunyai prevalensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pada bab I ini akan membahas tentang uraian pendahuluan mengenai pemilihan judul Rumah Perawatan Anak Penderita Kanker yang akan menjabarkan beberapa sub bab. Dari latar belakang dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ganas hidung dan sinus paranasal (18 %), laring (16%), dan tumor ganas. rongga mulut, tonsil, hipofaring dalam persentase rendah.

BAB I PENDAHULUAN. ganas hidung dan sinus paranasal (18 %), laring (16%), dan tumor ganas. rongga mulut, tonsil, hipofaring dalam persentase rendah. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Karsinoma merupakan tumor ganas daerah kepala dan leher yang terbanyak ditemukan di Indonesia. Hampir 60 % tumor ganas kepala dan leher merupakan karsinoma nasofaring,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (2013), kanker menempati urutan ke-3

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (2013), kanker menempati urutan ke-3 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (2013), kanker menempati urutan ke-3 sebagai penyakit tidak menular terbanyak di Indonesia. Prevalensi kanker nasional yaitu 1,4 per

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tergantung dimana kanker tersebut tumbuh dan tipe dari sel kanker tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. tergantung dimana kanker tersebut tumbuh dan tipe dari sel kanker tersebut. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah suatu penyakit pertumbuhan sel, akibat adanya onkogen yang menyebabkan sel normal menjadi sel kanker (Karsono, 2006). Kanker merupakan salah satu jenis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kematian pada seseorang di seluruh dunia. National Cancer Institute (dalam

BAB I PENDAHULUAN. kematian pada seseorang di seluruh dunia. National Cancer Institute (dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker payudara adalah keganasan yang berasal dari sel kelenjar, saluran kelenjar dan jaringan penunjang payudara, tidak termasuk kulit payudara (Depkes RI,

Lebih terperinci

Kanker Prostat. Prostate Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

Kanker Prostat. Prostate Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved Kanker Prostat Kanker prostat merupakan tumor ganas yang paling umum ditemukan pada populasi pria di Amerika Serikat, dan juga merupakan kanker pembunuh ke-5 populasi pria di Hong Kong. Jumlah pasien telah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Telaah Pustaka 1. Pengetahuan Komunikasi Notoatmodjo (2012) mengemukakan bahwa pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap

Lebih terperinci

MODUL PALIATIF RSCM RUDI PUTRANTO TIM PALIATIF RUMAH SAKIT DR CIPTO MANGUNKUSUMO JAKARTA

MODUL PALIATIF RSCM RUDI PUTRANTO TIM PALIATIF RUMAH SAKIT DR CIPTO MANGUNKUSUMO JAKARTA MODUL PALIATIF RSCM RUDI PUTRANTO TIM PALIATIF RUMAH SAKIT DR CIPTO MANGUNKUSUMO JAKARTA 2015 Daftar Isi : 1. Modul Prinsip Paliatif 2. Modul Komunikasi 3. Modul Penilaian 4. Modul Tatalaksana 1. MODUL

Lebih terperinci

MEKANISME KOPING BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN KEMOTERAPI DI RUANG KEMOTERAPI RS URIP SUMOHARJO LAMPUNG

MEKANISME KOPING BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN KEMOTERAPI DI RUANG KEMOTERAPI RS URIP SUMOHARJO LAMPUNG MEKANISME KOPING BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN KEMOTERAPI DI RUANG KEMOTERAPI RS URIP SUMOHARJO LAMPUNG Asri Rahmawati, Arena Lestari, Ferry Setiawan ABSTRAK Salah satu penyakit yang menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara disebut juga dengan ca mammae adalah sebuah tumor ganas yang tumbuh dalam jaringan mammae. Merupakan masalah global dan isu kesehatan internasional

Lebih terperinci

PENYAKIT TERMINAL PERBEDAAN ANAK DENGAN DEWASA DALAM MENGARTIKAN KEMATIAN, 1. Jangan berfikir kognitif dewasa dengan anak tentang arti kematian

PENYAKIT TERMINAL PERBEDAAN ANAK DENGAN DEWASA DALAM MENGARTIKAN KEMATIAN, 1. Jangan berfikir kognitif dewasa dengan anak tentang arti kematian PENYAKIT TERMINAL PENGERTIAN Penyakit yang tidak dapat disembuhkan dan tidak ada obatnya, kematian tidak dapat dihindari dalam waktu yang bervariasi. (Stuard & Sundeen, 1995). Penyakit pada stadium lanjut,

Lebih terperinci

LAPORAN PENDAHULUAN Soft Tissue Tumor

LAPORAN PENDAHULUAN Soft Tissue Tumor LAPORAN PENDAHULUAN Soft Tissue Tumor A. DEFINISI Jaringan lunak adalah bagian dari tubuh yang terletak antara kulit dan tulang serta organ tubuh bagian dalam. Yang tergolong jaringan lunak antara lain

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel

BAB 1 PENDAHULUAN. Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang tidak normal. Sel kanker tumbuh dengan cepat, sehingga sel kanker dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. tahun dan penyebab kematian kedua pada kelompok anak usia 5-14 tahun (Minino

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. tahun dan penyebab kematian kedua pada kelompok anak usia 5-14 tahun (Minino BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kanker merupakan penyakit keganasan yang menjadi salah satu penyebab kematian terbesar. Penyakit kanker tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi juga anak-anak. Kanker

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih dari setengahnya terdapat di negara berkembang, sebagian besar dari

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih dari setengahnya terdapat di negara berkembang, sebagian besar dari BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini jumlah penderita kanker di seluruh dunia semakin meningkat. Dari kasus kanker baru yang jumlahnya diperkirakan sembilan juta setiap tahun lebih dari setengahnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diagnosa menderita kanker leher rahim (Groom,2007). Kanker leher rahim ini menduduki

BAB I PENDAHULUAN. diagnosa menderita kanker leher rahim (Groom,2007). Kanker leher rahim ini menduduki BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker serviks atau kanker leher rahim merupakan salah satu kanker yang paling sering menyerang perempuan dan menjadi ancaman berbahaya bagi para perempuan di

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI. a. Pengertian Kanker Leher Rahim

BAB II TINJAUAN TEORI. a. Pengertian Kanker Leher Rahim 7 BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Kanker Serviks a. Pengertian Kanker Leher Rahim Kanker adalah pertumbuhan abnormal dari suatu sel atau jaringan dimana sel atau jaringan tersebut tumbuh dan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KECEMASAN PASIEN DENGAN TINDAKAN KEMOTERAPI DI RUANG CENDANA RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KECEMASAN PASIEN DENGAN TINDAKAN KEMOTERAPI DI RUANG CENDANA RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KECEMASAN PASIEN DENGAN TINDAKAN KEMOTERAPI DI RUANG CENDANA RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit yang tidak mengenal status sosial dan dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit yang tidak mengenal status sosial dan dapat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan penyakit yang tidak mengenal status sosial dan dapat menyerang siapa saja. Kanker muncul akibat pertumbuhan tidak normal dari selsel jaringan tubuh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kanker payudara merupakan suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga sel-sel didalam payudara terjadi pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pertama tidak bertindak atau tidak melakukan apa-apa, alasannya antara lain

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pertama tidak bertindak atau tidak melakukan apa-apa, alasannya antara lain 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masyarakat atau anggota masyarakat yang mendapat penyakit namun tidak merasa sakit tidak akan memeriksakannya ke layanan kesehatan, tetapi apabila mereka mendapat

Lebih terperinci

Penyebab, gejala dan cara mencegah polio Friday, 04 March :26. Pengertian Polio

Penyebab, gejala dan cara mencegah polio Friday, 04 March :26. Pengertian Polio Pengertian Polio Polio atau poliomyelitis adalah penyakit virus yang sangat mudah menular dan menyerang sistem saraf. Pada kondisi penyakit yang bertambah parah, bisa menyebabkan kesulitan 1 / 5 bernapas,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian (Latar Belakang Masalah) (WHO), Setiap tahun jumlah penderita kanker payudara bertambah sekitar tujuh

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian (Latar Belakang Masalah) (WHO), Setiap tahun jumlah penderita kanker payudara bertambah sekitar tujuh 1 BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian (Latar Belakang Masalah) Salah satu jenis kanker yang paling ditakuti oleh para wanita adalah kanker payudara (Rahmah, 2009). Menurut data organisasi kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penyakit kronis merupakan penyakit yang berkembang secara perlahan selama bertahuntahun,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penyakit kronis merupakan penyakit yang berkembang secara perlahan selama bertahuntahun, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyakit kronis merupakan penyakit yang berkembang secara perlahan selama bertahuntahun, namun biasanya tidak dapat disembuhkan melainkan hanya diberikan penanganan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. individu dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan. Menurut

BAB 1 PENDAHULUAN. individu dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan. Menurut BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap orang pasti mengalami stres, stres normal dialami oleh setiap individu dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan. Menurut Antonovsky & Burr

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari rasa nyeri jika diberikan pengobatan (Dalimartha, 2002).

BAB I PENDAHULUAN. dari rasa nyeri jika diberikan pengobatan (Dalimartha, 2002). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Insidens kanker di Indonesia diperkirakan 100 per 100.000 penduduk per tahun atau sekitar 200.000 penduduk per tahun. Pada survei kesehatan rumah tangga yang diselenggarakan

Lebih terperinci

Kanker Rahim - Gejala, Tahap, Pengobatan, dan Resiko

Kanker Rahim - Gejala, Tahap, Pengobatan, dan Resiko Kanker Rahim - Gejala, Tahap, Pengobatan, dan Resiko Apakah kanker rahim itu? Kanker ini dimulai di rahim, organ-organ kembar yang memproduksi telur wanita dan sumber utama dari hormon estrogen dan progesteron

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat, baik di dunia maupun di Indonesia (Anonim, 2008b). Di dunia, 12%

Lebih terperinci

Limfoma. Lymphoma / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

Limfoma. Lymphoma / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved Limfoma Limfoma merupakan kanker pada sistem limfatik. Penyakit ini merupakan kelompok penyakit heterogen dan bisa diklasifikasikan menjadi dua jenis utama: Limfoma Hodgkin dan limfoma Non-Hodgkin. Limfoma

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pencapaian utama masa dewasa awal berkaitan dengan pemenuhan. intimasi tampak dalam suatu komitmen terhadap hubungan yang mungkin

BAB I PENDAHULUAN. Pencapaian utama masa dewasa awal berkaitan dengan pemenuhan. intimasi tampak dalam suatu komitmen terhadap hubungan yang mungkin BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang penelitian Pencapaian utama masa dewasa awal berkaitan dengan pemenuhan intimasi tampak dalam suatu komitmen terhadap hubungan yang mungkin menuntut pengorbanan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sel asalnya, namun dalam bentuk primitif dan tidak sempurna (Pusat Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sel asalnya, namun dalam bentuk primitif dan tidak sempurna (Pusat Komunikasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker adalah sel-sel jaringan tubuh yang menjadi ganas yang ditandai oleh pembelahan sel dengan cepat dan tidak terkendali membentuk sel sejenis dengan sel

Lebih terperinci

Kanker Leher Rahim (serviks)

Kanker Leher Rahim (serviks) Kanker Leher Rahim (serviks) DEFINISI Kanker Leher Rahim (Kanker Serviks) adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam leher rahim/ serviks (bagian terendah dari rahim yang menempel pada puncak vagina. Kanker

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DEMAM CHIKUNGUNYA Oleh DEDEH SUHARTINI

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DEMAM CHIKUNGUNYA Oleh DEDEH SUHARTINI ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DEMAM CHIKUNGUNYA Oleh DEDEH SUHARTINI A. PENGERTIAN Chikungunya berasal dari bahasa Shawill artinya berubah bentuk atau bungkuk, postur penderita memang kebanyakan membungkuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kista ovarium merupakan salah satu bentuk penyakit repoduksi yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. Kista ovarium merupakan salah satu bentuk penyakit repoduksi yang banyak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kista ovarium merupakan salah satu bentuk penyakit repoduksi yang banyak menyerang wanita. Kista atau tumor merupakan bentuk gangguan yang bisa dikatakan adanya pertumbuhan

Lebih terperinci

MERAWAT PAYUDARA DAN WASPADA KANKER PAYUDARA

MERAWAT PAYUDARA DAN WASPADA KANKER PAYUDARA MERAWAT PAYUDARA DAN WASPADA KANKER PAYUDARA Zulkhah Noor Bagian Fisiologi FKIK UMY Mamae atau payudara merupakan organ vital dalam pemenuhan kebutuhan gisi bayi. Selain itu juga berperan penting untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masalah-masalah lain, fisik, psikososial dan spiritual (World Health Organization,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masalah-masalah lain, fisik, psikososial dan spiritual (World Health Organization, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelayanan paliatif pada penyakit kanker merupakan pelayanan yang bertujuan untuk menurunkan permasalahan yang diakibatkan oleh penyakit kanker meskipun dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebar pada organ tubuh yang lain (Savitri et al, 2015). Penyakit

BAB I PENDAHULUAN. menyebar pada organ tubuh yang lain (Savitri et al, 2015). Penyakit BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah penyakit yang timbul akibat pertumbuhan tidak normal sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker dan bersifat menyebar pada organ tubuh yang lain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kanker payudara terjadi karena perubahan sel-sel kelenjar dan saluran air susu

BAB I PENDAHULUAN. kanker payudara terjadi karena perubahan sel-sel kelenjar dan saluran air susu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan penyakit yang disebabkan karena pembelahan sel-sel tubuh secara tidak teratur sehingga pertumbuhan sel tidak dapat dikendalikan dan akan tumbuh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terkendali. Kanker menyerang semua manusia tanpa mengenal umur, jenis

BAB I PENDAHULUAN. terkendali. Kanker menyerang semua manusia tanpa mengenal umur, jenis BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Kanker serviks semakin hari menjadi salah satu penyakit yang semakin meresahkan manusia. Kanker diperkirakan menjadi salah satu penyebab kesakitan dan kematian yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kardiovaskuler. Insiden dan mortalitas kanker terus meningkat. Jumlah penderita

BAB 1 PENDAHULUAN. kardiovaskuler. Insiden dan mortalitas kanker terus meningkat. Jumlah penderita BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dunia, kanker merupakan penyebab kematian nomor dua setelah penyakit kardiovaskuler. Insiden dan mortalitas kanker terus meningkat. Jumlah penderita kanker mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena saluran reproduksi wanita lebih dekat ke anus dan saluran kencing. Bagian

BAB I PENDAHULUAN. karena saluran reproduksi wanita lebih dekat ke anus dan saluran kencing. Bagian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Setiap individu di dunia ini memerlukan kesehatan untuk dapat melakukan aktivitasnya sehari-hari dengan nyaman. Agar terhindar dari penyakit, individu sebaiknya

Lebih terperinci

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PASIEN TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN KECEMASAN PASIEN KEMOTERAPI PADA KANKER PAYUDARA DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI Disususn Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kaum wanita yang cukup tinggi, baik di negara-negara maju maupun negara

BAB I PENDAHULUAN. kaum wanita yang cukup tinggi, baik di negara-negara maju maupun negara 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kanker serviks sampai saat ini merupakan salah satu penyebab kematian kaum wanita yang cukup tinggi, baik di negara-negara maju maupun negara berkembang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker adalah sekelompok penyakit kompleks yang dicirikan dengan dengan pertumbuhan dan penyebaran sel abnormal yang tidak terkontrol. Kanker dapat terjadi dengan berbagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kanker serviks atau kanker leher rahim merupakan penyakit keganasan yang sebabkan oleh Infeksi Human Pappiloma Virus (HPV) dan menimbulkan masalah kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hockenberry, Wilson, Winkelstein & Schwartz, 2008; American Cancer. sisanya sebagian besar AML (Rudolph, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. Hockenberry, Wilson, Winkelstein & Schwartz, 2008; American Cancer. sisanya sebagian besar AML (Rudolph, 2007). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Leukemia adalah sekumpulan penyakit yang ditandai oleh adanya akumulasi leukosit ganas dalam sumsum tulang dan darah (Hoffbrand, Pettit & Moss, 2005). Leukemia merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker adalah sekelompok penyakit yang terjadi akibat adanya perubahan sel tubuh menjadi sel yang abnormal dan membelah diri di luar kendali yang dikenali sebagai sel

Lebih terperinci

PENELITIAN PENGARUH TERAPI MUSIK RELIGI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012

PENELITIAN PENGARUH TERAPI MUSIK RELIGI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012 PENELITIAN PENGARUH TERAPI MUSIK RELIGI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012 Penelitian Keperawatan Jiwa SITI FATIMAH ZUCHRA BP. 1010324031

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Holmes dan Rahe tahun 1967 dengan menggunakan Live Event Scale atau biasa

BAB I PENDAHULUAN. Holmes dan Rahe tahun 1967 dengan menggunakan Live Event Scale atau biasa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia pada dasarnya menginginkan dirinya selalu dalam kondisi yang sehat, baik sehat secara fisik maupun secara psikis, karena hanya dalam kondisi yang sehatlah

Lebih terperinci