Pelanggaran Prinsip Percakapan dalam Wacana Humor Rubrik Sing Lucu Majalah Panjebar Semangat Edisi Bulan Juni Agustus 2013
|
|
- Widya Cahyadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Pelanggaran Prinsip Percakapan dalam Wacana Humor Rubrik Sing Lucu Majalah Panjebar Semangat Edisi Bulan Juni Agustus 2013 Oleh: Radiyah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) pelanggaran prinsip kerja sama yang menunjukkan kelucuan dalam wacana humor rubrik Sing Lucu majalah Panjebar Semangat; (2) pelanggaran prinsip kesopanan yang menunjukkan kelucuan dalam wacana humor rubrik Sing Lucu majalah Panjebar Semangat. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data berupa wacana humor dalam rubrik Sing Lucu majalah Panjebar Semangat. Data dalam penelitian ini meliputi tuturan yang mengandung pelanggaran prinsip percakapan dalam wacana humor rubrik Sing Lucu majalah Panjebar Semangat. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik pustaka, teknik simak, dan teknik catat. Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang dibantu dengan kartu data. Analisis data dilakukan dengan metode analisis pragmatis dan metode deskriptif. Teknik penyajian hasil analisis ini dilakukan dengan menggunakan teknik informal. Hasil penelitian diketahui bahwa: (1) pelanggaran prinsip kerja sama yang menunjukkan kelucuan dalam wacana humor rubrik Sing Lucu majalah Panjebar Semangat edisi bulan Juni Agustus 2013 mencakup empat maksim yaitu (a) pelanggaran maksim kuantitas sebanyak 8 tuturan, (b) pelanggaran maksim kualitas sebanyak 9 tuturan, (c) maksim relevansi sebanyak 6 tuturan, dan (d) maksim pelaksanaan sebanyak 5 tuturan. (2) Pelanggaran prinsip kesopanan yang menunjukkan kelucuan dalam wacana humor rubrik Sing Lucu majalah Panjebar Semangat mencakup enam maksim yaitu (a) maksim kebijaksanaan sebanyak 2 tuturan, (b) maksim kemurahan sebanyak 2 tuturan, (c) maksim penerimaan sebanyak 3 tuturan, (d) maksim kerendahan hati sebanyak 6 tuturan, (e) maksim kecocokan sebanyak 3 tuturan, dan (f) maksim kesimpatian sebanyak 2 tuturan. Kata kunci: pelanggaran prinsip percakapan, humor, rubrik sing lucu Pendahuluan Manusia mempergunakan bahasa sebagai sarana komunikasi yang sangat penting dalam kehidupan. Pemakaian bahasa dalam komunikasi ini diwujudkan dalam bentuk wacana. Mulyana (2005: 51) berpendapat bahwa wacana menurut media penyampaiannya dibagi menjadi dua, yaitu wacana lisan dan wacana tulis. Mediamedia tersebut sangat efektif dan efisien untuk menyampaikan gagasan, wawasan dan ilmu pengetahuan yang mewakili kreativitas manusia. Dengan adanya wacana, masyarakat berkesempatan untuk menjalin komunikasi dan pergaulan, melakukan interaksi sosial dan bekerja sama. Wacana dapat direalisasikan menjadi bermacam-macam bentuk, salah satunya adalah wacana humor. Wacana humor merupakan wacana yang terbentuk Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 61
2 dari proses komunikasi yang tidak bonafid (non-bonafide process of communication) (Wijana dan Rohmadi, 2011: 139). Dalam jenis komunikasi ini, penutur tidak memperhatikan prinsip-prinsip percakapan, yang mencakup prinsip kerja sama dan prinsip kesopanan. Penutur dalam berbicara tidak mempertimbangkan konteks, pembicaraan tidak didasarkan pada bukti-bukti yang memadai, sehingga sering menimbulkan ketaksaan dan menyesatkan lawan bicaranya. Hal tersebut tidak sejalan dengan pendapat Rustono (1999: 51) bahwa prinsip percakapan merupakan prinsip yang mengatur mekanisme percakapan antar peserta tuturnya agar dapat bercakapcakap secara kooperatif dan santun. Rustono membatasi keberhasilan komunikasi didasarkan pada kepatuhan terhadap prinsip kerja sama dan prinsip kesopanan. Wijana (2003: 77) memberi penjelasan bahwa berbicara secara wajar pada hakikatnya berbeda dengan berbicara dalam rangka humor. Dalam humor pelanggaran prinsip percakapan tersebut dijadikan sebagai sumber kelucuan humor dengan tujuan agar para pembaca merasa terhibur dan terbebas dari tekanan. Hal ini sesuai dengan pendapat Wiwiek Dwi Astuti (2006: 16) bahwa pelanggaran prinsip percakapan yang terkandung dalam wacana humor merupakan penyebab pengungkapan humor. Pelanggaran prinsip percakapan ini dapat kita temukan di dalam percakapan wacana humor rubrik Sing Lucu majalah Panjebar Semangat. Majalah Panjebar Semangat adalah majalah berbahasa Jawa tertua di Indonesia. Majalah ini memberikan daya tarik tersendiri untuk menarik perhatian para pembaca yaitu dengan wacana humor rubrik Sing Lucu. Rubrik ini berisi pendapat, cerita, tebak-tebakan lucu dengan dialek yang beraneka ragam sesuai dengan dialek pengirim naskah tersebut. Kelucuan rubrik ini muncul karena hal-hal yang sebenarnya tampak sederhana tetapi mengesankan kebodohan, kekonyolan, ketidaktahuan atau bahkan karena ketidaksengajaan para penuturnya. Permainan bahasa dalam wacana tersebut memiliki kelucuan yang khas dan menggelitik bagi para pembaca. Dengan demikian, pelanggaran prinsip percakapan cukup banyak ditemukan dalam wacana humor rubrik Sing Lucu majalah Panjebar Semangat ini. Peneliti tertarik untuk melakukan analisis tentang pelanggaran prinsip percakapan dalam wacana humor rubrik Sing Lucu karena dalam rubrik tersebut Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 62
3 terdapat pelanggaran prinsip percakapan yang dijadikan sebagai sumber kelucuan humor. Bentuk pelanggaran prinsip-prinsip tersebut mencakup pelanggaran prinsip kerja sama dan pelanggaran prinsip kesopanan yang terbagi menjadi beberapa maksim yang menyertainya. Dengan demikian, analisis terhadap rubrik ini cukup menarik dilakukan untuk mengetahui bentuk pelanggaran prinsip percakapan yang menunjukkan kelucuan wacana humor rubrik Sing Lucu majalah Panjebar Semangat. Peneliti memilih majalah Panjebar Semangat karena majalah ini memiliki keunikan tersendiri, yaitu rubrik Sing Lucu. Dialek yang digunakan dalam rubrik ini beraneka ragam sesuai dengan asal daerah pengirimnya. Hal ini tentu menambah pengetahuan peneliti khususnya, dan pembaca pada umumnya mengenai dialek-dialek yang ada di tanah Jawa. Metode Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Dalam penulisan penelitian ini, sumber data berupa wacana humor dalam rubrik Sing Lucu majalah Panjebar Semangat edisi bulan Juni sampai bulan Agustus tahun Data dalam penelitian ini berupa kutipan-kutipan yang mengandung pelanggaran prinsip percakapan dalam wacana humor rubrik Sing Lucu. Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini yaitu menggunakan teknik pustaka, teknik simak dan teksik catat. Instrumen penelitian ini adalah manusia (human instrument) dan kartu data. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis pragmatis dan metode deskriptif. Teknik informal yaitu perumusan dengan menggunakan kata-kata biasa dan tanpa menggunakan rumus atau simbol (Sudaryanto, 1993: 145). Hasil Penelitian 1. Pelanggaran Prinsip Kerja Sama dalam Wacana Humor Rubrik Sing Lucu Majalah Panjebar Semangat Pelanggaran prinsip kerja sama yang terdapat dalam wacana humor rubrik Sing Lucu majalah Panjebar Semangat edisi bulan Juni Agustus tahun 2013 mencakup pelanggaran terhadap 4 maksim, yaitu: Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 63
4 a. Pelanggaran Maksim Kuantitas Pelanggaran yang terdapat dalam maksim ini berupa pemberian informasi oleh penutur tidak sebanyak yang dibutuhkan oleh lawan tutur. Konteks : Didin memberi tahu Simbok kalau dia mendapat nilai seratus, padahal seratus itu jumlah nilai tiga mata pelajaran. Didin : mbok, simbok! Dina iki aku entuk biji satus ing sekolah. mbok, simbok! Hari ini aku mendapat nilai seratus di sekolah. Simbok : ya ngono. Apik banget bijimu le, iku jenenge putrane simbok sing pinter lan jagoan. Pelajaran apa wae sing oleh biji satus? ya begitu... bagus nilaimu nak..., itu namanya anak simbok yang pintar dan jagoan. Pelajaran apa saja yang dapat nilai seratus Didin : Matematika 30, Bahasa Indonesia 40, lan Sejarah 30 Matematika 30, Bahasa Indonesia 40, dan Sejarah 30 PS, No Juli 2013 (kir. Sulispriyanto-Surabaya) Tuturan Didin pada wacana di atas melanggar maksim kuantitas karena Didin tidak memberikan informasi sesuai yang dibutuhkan simbok. Tuturan tersebut tentu mengundang tawa karena pada kenyataannya nilai seratus Jojo adalah jumlah nilai dari tiga mata pelajaran. Tuturan Jojo tidak akan melanggar maksim kuantitas apabila ia mengatakan sing oleh biji satus pelajaran Matematika. b. Pelanggaran Maksim Kualitas Pelanggaran maksim kualitas berupa pemberian informasi yang tidak didasarkan pada bukti-bukti yang memadai. Konteks : Joko bertanya pada Siswo tentang tanaman yang bakal masuk surga. Joko : Sis, coba bedheken tanduran apa sing bakale mlebu suwarga? Sis, coba tebak tanaman apa yang bakalan masuk surga? Siswo : kabeh Jok, merga padha ora duwe dosa, ya ta? kabeh Jok, karena tidak punya dosa, ya kan? Joko : salah, sing bener Jipang. Jeneng kerene kan labu siyam, ateges seneng pasa, dadi mbesuk mlebu suwarga, ya ta? salah, yang benar Jipang. Nama kerennya kan labu siyam, berarti suka berpuasa, jadi besok masuk surga, ya kan? PS, No Juli 2013 (kir. Siswidiadi Ngesti N, SS-Temanggung) Tuturan Joko pada wacana di atas melanggar maksim kualitas karena tidak didasarkan pada bukti yang memadai. Dikatakan tidak didasarkan pada bukti yang memadai karena nama labu siyam memang asli nama tanaman tersebut bukan berasal dari kata bahasa jawa siyam yang berarti puasa. Hal ini tentu saja mengundang tawa karena Joko menafsirkan bahwa tanaman labu siyam adalah Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 64
5 tanaman yang rajin puasa dan besok bakalan masuk surga. Pernyataan itu tidak akan melanggar maksim kualitas apabila Joko membenarkan tuturan Siswo bahwa tumbuhan tidak mempunyai dosa. c. Pelanggaran Maksim Relevansi Pelanggaran maksim relevansi berupa pemberian kontribusi yang tidak berkaitan dengan topik pembicaraan. Konteks : Marno dan Diman sedang berbicara tentang gambaran Ki Dalang. Marno : abang kumpul padha abang... merah kumpul merah bagaikan... Diman : bisa atusan trilyun rupiah. bisa ratusan trilyun rupiah. PS, No Agustus 2013 (kir. Hadi Sumarto-Cilacap) Tuturan Diman pada penggalan wacana di atas melanggar maksim relevansi karena tidak relevan dengan topik pembicaraan. Tidak relevannya kontribusi yang diberikan Diman sengaja dilakukan untuk menutupi ketidaktahuannya tentang gambaran Ki Dalang dalam wacana tersebut. Hal ini tentu mengundang tawa karena merah ketemu merah menurut Diman bagaikan uang ratusan triyulnan rupiah. Pernyataan tersebut tidak akan melanggar maksim relevansi apabila Diman mengatakan abang ketemu abang kuwi kadya wukir pawaka. d. Pelanggaran Maksim Pelaksanaan Pelanggaran maksim pelaksanaan berupa tuturan yang disampaikan tidak secara langsung dan tidak runtut, sehingga sering menimbulkan kekaburan atau ketaksaan makna. Konteks : Najib bertanya pada Abdul tentang nama orang yang adzan maghrib di TV. Najib : awakmu saben dina meruhi swarane adzan maghrib ana ing TV, Dul? kamu setiap hari mengetahui suara adzan maghrib yang ada di TV, Dul? Abdul : ora! Aja maneh weruh jenenge, kenal wae ora! tidak! Apa lagi tahu namanya, kenal saja tidak! Najib : sing adzan jenenge Saat. Coba delengen ing layar TV, mesthi ana tulisan SAAT ADZAN MAGHRIB untuk wilayah Surabaya dan sekitarnya. yang adzan namanya Saat. Coba lihat di layar TV, mesti ada tulisan SAAT ADZAN MAGHRIB untuk wilayah Surabaya dan sekitarnya. PS, No Juli 2013 (kir. Sulispriyanto-Surabaya) Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 65
6 Tuturan Najib dalam wacana di atas melanggar maksim pelaksanaan karena memanfaatkan ambiguitas yaitu pemanfaatan kata berhomonim. Pernyataan tersebut menimbulkan efek lucu karena Najib menafsirkan bahwa kata saat pada tulisan SAAT ADZAN MAGHRIB untuk wilayah Surabaya dan sekitarnya menunjukkan nama orang yang sedang mengumandangkan adzan, bukan saat yang menunjukkan waktu. 2. Pelanggaran Prinsip Kesopanan dalam Wacana Humor Rubrik Sing Lucu Majalah Panjebar Semangat Pelanggaran prinsip kesopanan yang terdapat dalam wacana humor rubrik Sing Lucu majalah Panjebar Semangat edisi bulan Juni Agustus tahun 2013 mencakup pelanggaran terhadap 6 maksim, yaitu: a. Pelanggaran Maksim Kebijaksanaan Pelanggaran maksim kebijaksanaan berupa pemaksimalan kerugian orang lain. Konteks : jitheng dan klewer sedang berdebat tentang wayang yang paling kuat. Jitheng : wayang apa sing kuwat paling rosa? wayang apa kuat yang paling kuat? Klewer : Bima. Bima Jitheng : ya, salah, ta. Sing bener wayang ngisor dhewe, ditindhihi ana kothak ora sambat. ya, salah. Yang benar wayang paling bawah, dihimpit dalam kotak tidak mengeluh. PS, No Juni 2013 (kir. Sukip Djunairi Kandangan Kediri) Tuturan Jitheng dalam dialog di atas melanggar maksim kebijaksanaan karena memaksimalkan keuntungan diri sendiri. Pemaksimalan keuntungan yang dilakukan oleh Jitheng digunakan untuk menutupi ketidaktahuannya tentang nama wayang yang paling kuat. Tuturan tersebut tentu saja mengundang tawa karena Jitheng tetap menafsirkan bahwa wayang yang paling kuat adalah wayang yang berada di posisi paling bawah dalam kotak wayang. Tuturan tersebut tidak akan melanggar maksim kebijaksanaan apabila Jitheng membenarkan tuturan Klewer dengan mengatakan bener kandhamu mau, sing paling rosa kuwi wayang Bima. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 66
7 b. Pelanggaran Maksim Kemurahan Pelanggaran maksim kemurahan berupa pemaksimalan keuntungan dan meminimalkan kerugian diri pribadinya. Konteks : Jihan bertanya kepada Jojo tentang cara menjual kambing agar laku mahal. namun, Jojo memberi jawaban yang tidak sesuai. Jihan : Jo, aku tak takon piye carane ngedol wedhus gembel ben payu larang. Awakmu rak blantik ta? Jo, aku mau tanya bagaimana caranya jual kambing gembel supaya laku mahal. Kamu kan pedagang hewan? Jojo : gampang, takwarahi carane. Ngene, yu... wedhus gembele kuwi direbonding, luwih becik nganggo Makarizo amarga luwih larang. Menawa rebonding Krantee 100 ewu, Makarizo 125 ewu. Kuwi rega bocah sekolah. gampang, saya ajari caranya. Begini, mbak... kambing gembelnya itu direbonding, lebih bagus pakai Makarizo karena lebih mahal. Kalau rebonding Krantee 100 ribu, Makarizo 125 ribu. Itu harga anak sekolah. PS, No Juni 2013 (kir. Siswidiadi NN, SS-Temanggung) Tuturan Jojo dalam wacana di atas melanggar maksim penerimaan karena memaksimalkan keuntungan diri sendiri. Jojo memaksimalkan keuntungan diri sendiri dengan menawarkan rebonding untuk perawatan rambut kambing Jihan. Tuturan Jojo tentu mengundang tawa karena ternyata Jojo itu bukan pedagang hewan, melainkan seorang penata rambut. Tuturan tersebut tidak akan melanggar maksim penerimaan apabila Jojo mengatakan aku iki kapster yu, dudu blantik. c. Pelanggaran Maksim Penerimaan Pelanggaran maksim penerimaan berupa tuturan yang memaksimalkan ketidakhormatan terhadap orang lain. Konteks : Danar bertanya pada Hadi yang datang sambil terengah-engah. rupanya hadi habis dikejar BNN. Hadi Di, ana apa kowe teka-teka ndadak menggos-menggos, kringet mili, rai abang ireng? Sajake kowe wedi banget. Di, ada apa kamu tiba-tiba mendadak terengah-engah, keringat mengalir, muka merah padam sepertinya kamu ketakutan sekali. Hadi : wadhuh Nar. Cilaka aku dioyak BNN. waduh Nar. Celaka aku dikejar BNN. Danar : hah, apa dioyak BNN? Ngonsumsi narkoba ta kowe? Hadi : sing sareh ta, aja nduweni pikiran negatif. Mengkene lho, aku mau liwat sawah, saka kadohan ana babi mlayu banter nabyak-nabyak. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 67
8 Tinimbang aku ditendhang ya mlayua ae. Dadi BNN kuwi Babi Nabyak-Nabyak. Ngono lho jelase. yang sabar, jangan mempunyai fikiran negatif. Ada babi lari kencang nabrak-nabrak. Daripada aku ditendang ya aku lari saja. Jadi BNN itu Babi Nabyak-Nabyak. Begitu lho jelasnya. PS, No Juli 2013 (kir. Wati Sumardi-Probolinggo) Tuturan Hadi dalam wacana di atas melanggar maksim penerimaan karena memaksimalkan ketidakhormatan kepada lawan tuturnya. Hadi memaksimalkan ketidakhormatannya kepada Danar sehingga orang lain berfikir bahwa Danar suka berfikiran buruk terhadap orang lain. Tuturan Hadi tentu mengundang tawa karena ternyata kepanjangan BNN menurut Hadi adalah Babi Nabyak-Nabyak bukan Badan Narkotika Nasional. Tuturan tersebut tidak akan melanggar maksim penerimaan apabila Hadi mengatakan BNN kuwi Babi Nabyak-Nabyak. d. Pelanggaran Maksim Kerendahan Hati Pelanggaran maksim kerendahan hati berupa pemaksimalan rasa hormat pada diri sendiri atau meminimalkan rasa tidak hormat pada diri sendiri. Konteks : Markaban dan Wagiran sedang berdebat tentang wayang yang namanya mangap. Markaban : wayang sakothak kae sing jenenge mangap sapa, Mas? wayang satu kota itu yang namanya mangap (membuka) siapa, wagiran Mas? : Padhas Gempal buta begal, Buta Jurang Grawah, wis ora ana, entek! Padhas Gempal buta begal, Buta Jurang Grawah, sudah tidak ada, habis! Markaban : sih akeh! Lha iku Janaka Manah, Gathutkaca Jangkah, Semar Mlumah. masih banyak! Lha itu Janaka Manah (memanah), Gatutkaca Jangkah (melangkah), Semar mlumah (berbaring). PS, No Juni 2013 (kir. Sukip Djunairi Kandangan Kediri) Tuturan Markaban dalam wacana di atas melanggar maksim kerendahan hati karena memaksimalkan rasa hormat pada diri sendiri yaitu dengan menonjolkan kemampuan diri sendiri bahwa Tuturan tersebut tentu saja menimbulkan kelucuan karena Markaban telah menyombongkan dirinya seolah-olah faham tentang wayang dengan menyebutkan nama wayang yang mulutnya terbuka secara asal. Tuturan tersebut tidak akan melanggar maksim kerendahan hati apabila Markaban merendahkan diri dengan mengatakan Lha iku Janaka Manah, Gathutkaca Jangkah, Semar Mlumah dengan nada merendah. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 68
9 e. Pelanggaran Maksim Kecocokan Pelanggaran maksim kecocokan berupa pemaksimalan ketidakcocokan antar peserta tuturnya yang disampaikan secara tidak bijak. Konteks : Jihan bertanya pada Jojo tentang hewan yang pandai bahasa Jawa krama. Jihan : Jo, ngerti ora kewan apa sing paling pinter basa Jawa krama? Jo, tahu tidak hewan apa yang paling pintar bahasa Jawa krama? Jojo : manuk Beo, ta? Amarga bisa diwarahi nyuwara kaya manungsa, bener ora? burung Beo, kan? Karena bisa diajari bersuara seperti manusia, benar tidak? Jihan : wah dudu kuwi, salah. Sing bener kuwi kirik alias segawon. wah bukan itu, salah. Yang benar itu anjing alias segawon. PS, No Juli 2013 (kir. Siswidiadi Ngesti N, SS-Temanggung) Tuturan Jihan dalam wacana di atas melanggar maksim kecocokan karena menentang secara total jawaban Jojo. Jihan menafsirkan bahwa hewan yang pandai bahasa Krama adalah anjing bukan burung beo. Pernyataan tersebut juga mengundang tawa karena yang dimaksud Jihan adalah hewan yang suaranya mirip dengan kata dalam bahasa Krama. f. Pelanggaran Maksim Kesimpatian Pelanggaran maksim kesimpatian berupa berupa pemaksimalan perasaan antipati dan peminimalan perasaan simpati antar penuturnya. Konteks : Ninuk dan Luluk sedang membicarakan tentang panu yang ada di tubuh luluk. Ninuk : mbak, biyen tak sawang wajahmu blirik-blirik, ya? mbak, dulu saya lihat wajah kamu belang-belang, ya? Luluk : ya, pancen panunen. ya, memang panuan. Ninuk : saiki kok tambah ayu. kok bisa malih resik kuning mrusuh? sekarang kok tambah cantik. Kok bisa berubah jadi bersih kuning? Luluk : amarga panune wis rata sakujur awak. karena panunya sudah rata sekujur tubuh. PS, No Agustus 2013 (kir. Sukip Djunairi-Kandangan Kediri) Tuturan Luluk dalam wacana di atas melanggar maksim kesimpatian. Luluk memaksimalkan rasa antipati terhadap Ninuk. Dalam keadaan seperti itu, Ninuk seharusnya tidak perlu menanyakan tentang panu yang pernah ada di wajah Luluk, sehingga Luluk tidak perlu memberi tahu bahwa dia memiliki penyakit panu. Pernyataan Luluk tersebut menimbulkan efek lucu karena kulit bersih dan Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 69
10 kuning yang ia miliki ternyata karena penyakit panu yang sudah merata, bukan warna putih asli. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian pelanggaran prinsip percakapan dalam wacana humor rubrik Sing Lucu majalah Panjebar Semangat edisi bulan Juni Agustus 2013 ditemukan adanya (1) pelanggaran prinsip kerja sama yang menunjukkan kelucuan dalam wacana humor rubrik Sing Lucu majalah Panjebar Semangat. Pelanggaran prinsip tersebut mencakup empat maksim yaitu a) maksim kuantitas, b) maksim kualitas, c) maksim relevansi, dan d) maksim pelaksanaan. (2) Ditemukan adanya pelanggaran prinsip kesopanan yang menunjukkan kelucuan dalam wacana humor rubrik Sing Lucu majalah Panjebar Semangat. Pelanggaran prinsip kesopanan ini mencakup enam maksim yaitu a) maksim kebijaksanaan, b) maksim kemurahan, c) maksim penerimaan, d) maksim kerendahan hati, e) maksim kecocokan, dan f) maksim kesimpatian. Daftar Pustaka Astuti, Wiwiek Dwi Wacana Humor Tertulis: Kajian Tindak Tutur. Jakarta: Pusat Bahasa. Mulyana Kajian Wacana: Teori, Metode & Aplikasi Prinsip-prinsip Analisis Wacana. Yogyakarta: Tiara Wacana. Rustono Pokok- Pokok Pragmatik. Semarang: CV IKIP Semarang Press. Sudaryanto Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana University Press. Wijana, I Dewa Putu Kartun: Studi Tentang Permainan Bahasa. Jogjakarta: Ombak. Wijana, I Dewa Putu dan Muhammad Rohmadi Analisis Wacana Pragmatik: Kajian Teori dan Analisis. Surakarta: Yuma Pustaka. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 70
ANALISIS PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN PRINSIP KESOPANAN DALAM KOLOM SING LUCU PADA MAJALAH PANJEBAR SEMANGAT EDISI FEBRUARI-JUNI TAHUN 2012
ANALISIS PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN PRINSIP KESOPANAN DALAM KOLOM SING LUCU PADA MAJALAH PANJEBAR SEMANGAT EDISI FEBRUARI-JUNI TAHUN 2012 Oleh: Hidayatul Mukaromah program studi pendidikan bahasa
Lebih terperinciANALISIS TINDAK TUTUR DALAM NOVEL JARING KALAMANGGA KARYA SUPARTO BRATA
ANALISIS TINDAK TUTUR DALAM NOVEL JARING KALAMANGGA KARYA SUPARTO BRATA Oleh: Riyana Widya Hapsari program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa e-mail: Riyana.hapsari197@yahoo.co.id Abstrak: Penelitian
Lebih terperinciPRINSIP KESOPANAN DAN PARAMETER PRAGMATIK CERITA BERSAMBUNG ARA-ARA CENGKAR TANPA PINGGIR DALAM MAJALAH DJAKA LODANG TAHUN 2010
PRINSIP KESOPANAN DAN PARAMETER PRAGMATIK CERITA BERSAMBUNG ARA-ARA CENGKAR TANPA PINGGIR DALAM MAJALAH DJAKA LODANG TAHUN 2010 Oleh: Agus Suraningsih program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa e-mail:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai media penyampaian informasinya. dipergunakan dalam wacana humor. Penggunaan bahasa yang biasa saja
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada saat ini, surat kabar telah menjadi kebutuhan bagi manusia. Melalui surat kabar kita bisa memperoleh berbagai informasi yang sedang aktual atau sedang hangat
Lebih terperinciANALISIS PENYIMPANGAN MAKSIM KERJASAMA DAN AKSIM KESOPANAN DALAM WACANA KARTUN PADA URAT KABAR KOMPAS (TINJAUAN PRAGMATIK)
ANALISIS PENYIMPANGAN MAKSIM KERJASAMA DAN AKSIM KESOPANAN DALAM WACANA KARTUN PADA URAT KABAR KOMPAS (TINJAUAN PRAGMATIK) Oleh : Agung Nugroho A.310.010.128 Skripsi Ditulis dan Diajukan untuk Memenuhi
Lebih terperinciPELANGGARAN PRINSIP KESOPANAN DALAM REMBUK DESA DI KELURAHAN JATIROTO KABUPATEN WONOGIRI
PELANGGARAN PRINSIP KESOPANAN DALAM REMBUK DESA DI KELURAHAN JATIROTO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra
Lebih terperinciTindak Tutur Ekspresif dalam Novel Emas Sumawur Ing Baluarti Karya Partini B
Tindak Tutur Ekspresif dalam Novel Emas Sumawur Ing Baluarti Karya Partini B Oleh: Ismatul Firdaus Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa ismafrds@gmail.com Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kartun sebagai bentuk komunikasi grafis yang menggunakan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kartun sebagai bentuk komunikasi grafis yang menggunakan simbol-simbol untuk menyampaikan pesan secara cepat dan ringkas, situasi atau kejadian-kejadian tertentu.
Lebih terperinciCampur Kode dalam Percakapandi LingkunganHome IndustriDesa Bugel Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo Jawa Tengah
Campur Kode dalam Percakapandi LingkunganHome IndustriDesa Bugel Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo Jawa Tengah Oleh: Dina Kurniawati Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa dinakurniawati131@gmail.com
Lebih terperinciANALISIS TINDAK TUTUR PEDAGANG DI STASIUN BALAPAN SOLO NASKAH PUBLIKASI
ANALISIS TINDAK TUTUR PEDAGANG DI STASIUN BALAPAN SOLO NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah Diajukanoleh
Lebih terperinciOleh: Budi Cahyono, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK
REALISASI PRINSIP KESOPANAN BERBAHASA INDONESIA DI LINGKUNGAN SMA MUHAMMADIYAH PURWOREJO TAHUN 2012 DAN RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA DI SMA Oleh: Budi Cahyono, Pendidikan Bahasa
Lebih terperinciKESANTUNAN DAN FUNGSI PRAGMATIK WACANA TANYA JAWAB KONSULTASI REMAJA RUBRIK DEAR MBAK PIPIET KORAN SUARA MERDEKA SKRIPSI
KESANTUNAN DAN FUNGSI PRAGMATIK WACANA TANYA JAWAB KONSULTASI REMAJA RUBRIK DEAR MBAK PIPIET KORAN SUARA MERDEKA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pandangannya selama hidup dalam masyarakat. Dalam hidup bermasyarakat manusia
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Humor adalah sesuatu yang lucu dan menyenangkan. Keberadaan humor bermanfaat bagi manusia untuk terbebas dari belenggu kesengsaraan, kecemasan, dan kekejaman
Lebih terperinciTINDAK TUTUR PERLOKUSI PADA PERCAKAPAN PARA TOKOH OPERA VAN JAVA DI TRANS7. Naskah Publikasi Ilmiah
0 TINDAK TUTUR PERLOKUSI PADA PERCAKAPAN PARA TOKOH OPERA VAN JAVA DI TRANS7 Naskah Publikasi Ilmiah Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia
Lebih terperinciCampur Kode pada Tuturan Siswa dalam Proses Pembelajaran Bahasa Jawa Kelas XI di SMK Batik Sakti 1 Kebumen
Campur Kode pada Tuturan Siswa dalam Proses Pembelajaran Bahasa Jawa Kelas XI di SMK Batik Sakti 1 Kebumen Oleh: Siyam Thohiroh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa siyam_thohiroh@yahoo.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. gagasan, pendapat, perasaan, keinginan dan harapannya. Komunikasi yang terjalin diharapkan dapat dipahami maknanya oleh orang-orang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Bahasa digunakan oleh manusia di dalam sebuah interaksi. Bahasa merupakan alat komunikasi yang paling efektif bagi manusia. Melalui bahasa, manusia dapat menyampaikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa berperan penting bagi kehidupan manusia sebagai alat komunikasi, untuk
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa berperan penting bagi kehidupan manusia sebagai alat komunikasi, untuk menjalankan segala aktivitas. Bahasa juga sebagai salah satu aspek tindak tutur yang terkait
Lebih terperinciTUTURAN EKSPRESIF PADA PEMBELAJARAN GURU DAN SISWA DI BEBERAPA SD NEGERI KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2011/2012
TUTURAN EKSPRESIF PADA PEMBELAJARAN GURU DAN SISWA DI BEBERAPA SD NEGERI KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah alat komunikasi, manusia dapat saling memahami satu sama lain sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi antar sesama dalam kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menyampaikan maksud dan tujuan kepada orang lain sehingga dapat
Lebih terperinciAnalisis Tindak Tutur Direktif dalam Novel Ngulandara Karya Margana Djajaatmadja
Analisis Tindak Tutur Direktif dalam Novel Ngulandara Karya Margana Djajaatmadja Oleh: Fattrika Susseptiana Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Fattrika29@gmail.com Abstrak: Penelitian ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial mutlak memiliki kemampuan untuk dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk sosial mutlak memiliki kemampuan untuk dapat berkomunikasi antara sesama manusia lainnya. Salah satu media yang digunakan dalam berkomunikasi
Lebih terperinciOleh: Wenny Setiyawan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhamadiyah Purworejo
PENERAPAN PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA DALAM PERCAKAPAN FILM SANG PENCERAH SUTRADARA HANUNG BRAMANTYO, RELEVANSINYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENYIMAK DAN BERBICARA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah alat interaksi manusia. Bahasa disebut sebagai sistem
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah alat interaksi manusia. Bahasa disebut sebagai sistem lambang- lambang vokal yang arbitrer yang disampaikan oleh seorang penutur akan membentuk suatu
Lebih terperinciSKRIPSI PENYIMPANGAN PRAGMATIK KARTUN OPINI DALAM BUKU DARI PRESIDEN KE PRESIDEN KARUT MARUT EKONOMI HARIAN & MINGGUAN KONTAN (2009)
SKRIPSI PENYIMPANGAN PRAGMATIK KARTUN OPINI DALAM BUKU DARI PRESIDEN KE PRESIDEN KARUT MARUT EKONOMI HARIAN & MINGGUAN KONTAN (2009) KARYA BENNY RACHMADI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai
Lebih terperinciMemperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Diajukan oleh: RIZKA RAHMA PRADANA A
KESANTUNAN BERBICARA PENYIAR RADIO SE-EKS KARESIDENAN SURAKARTA: KAJIAN PRAGMATIK Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Diajukan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. universal. Anderson dalam Tarigan (1972:35) juga mengemukakan bahwa salah
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan media yang utama dalam komunikasi manusia untuk menyampaikan informasi. Bahasa itu bersifat unik bagi manusia sekaligus bersifat universal. Anderson
Lebih terperinciAnalisis Kalimat Majemuk dalam Cerita Bersambung Ngoyak Lintang Karya Al Aris Purnomo
Analisis Kalimat Majemuk dalam Cerita Bersambung Ngoyak Lintang Karya Al Aris Purnomo Oleh: Feni Astuti Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa fenia228@gmail.com Abstrak: Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciKajian Humor pada Wacana Guyon dalam Majalah Djaka Lodang Edisi Juni-Desember Tahun 2013
Kajian Humor pada Wacana Guyon dalam Majalah Djaka Lodang Edisi Juni-Desember Tahun 2013 Oleh: Lutfiani Indah Permata Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Lutfiani22@gmail.com Abstrak: Penelitian
Lebih terperinciPENYIMPANGAN PRINSIP KERJA SAMA DAN PRINSIP KESOPANAN PADA WACANA KARTUN DALAM KARTUN TOM AND JERRY KARYA OSCAR MARTIN (KAJIAN PRAGMATIK)
PENYIMPANGAN PRINSIP KERJA SAMA DAN PRINSIP KESOPANAN PADA WACANA KARTUN DALAM KARTUN TOM AND JERRY KARYA OSCAR MARTIN (KAJIAN PRAGMATIK) NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai
Lebih terperinciPROSIDING SEMNAS KBSP V
PENYIMPANGAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM LIRIK LAGU BOJO GALAK Putri Haryanti, Tety Bekti Sulistyorini, Hari Kusmanto, dan Laili Etika Rahmawati Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Lebih terperinciAlih Kode dan Campur Kode dalam Roman Kadurakan Ing Kidul Dringu Karya Suparto Brata
Alih Kode dan Campur Kode dalam Roman Kadurakan Ing Kidul Dringu Karya Suparto Brata Oleh: Yuliana Wardani program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa y.adinda@ymail.com Abstrak: Penelitian ini bertujuan:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Linguistik memiliki berbagai cabang disiplin ilmu. Cabang-cabang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Linguistik memiliki berbagai cabang disiplin ilmu. Cabang-cabang tersebut diantaranya adalah fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, pragmatik dan sebagainya. Berbeda
Lebih terperinciAnalisis Nilai Moral Rubrik Wacan Bocah dalam Majalah Djaka Lodang Edisi Juni-Desember 2013 dan Relevansinya dengan Kehidupan Sekarang
Analisis Nilai Moral Rubrik Wacan Bocah dalam Majalah Djaka Lodang Edisi Juni-Desember 2013 dan Relevansinya dengan Kehidupan Sekarang Oleh: Imroati Hasanah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa
Lebih terperinciANALISIS KESANTUNAN BAHASA DALAM KONTEKS PEMBELAJARAN TEKS NEGOSIASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017
ANALISIS KESANTUNAN BAHASA DALAM KONTEKS PEMBELAJARAN TEKS NEGOSIASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017 Oleh Intan Br Tarigan (intansepty68@gmail.com) Dr. Abdurahman AS, M.Hum.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi untuk menyampaikan gagasan, konsep, dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah alat komunikasi untuk menyampaikan gagasan, konsep, dan pikiran manusia. Bahasa merupakan alat komunikasi yang efektif bagi manusia. Tanpa bahasa, sulit
Lebih terperinciRagam Bahasa Jawa dalam Komunitas Pecinta Musik Reggae di Alun-alun Kebumen
Ragam Bahasa Jawa dalam Komunitas Pecinta Musik Reggae di Alun-alun Kebumen Oleh: Marlina Werdiati Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa marlinawerdiati89@gmail.com Abstrak: Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciIMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM KARIKATUR SUKRIBO HARIAN KOMPAS EDISI HARI MINGGU BULAN JANUARI FEBRUARI 2010
IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM KARIKATUR SUKRIBO HARIAN KOMPAS EDISI HARI MINGGU BULAN JANUARI FEBRUARI 2010 SKRIPSI Guna memenuhi persyaratan untuk mencapai Derajat Sarjana (S1) Pendidikan Bahasa Sastra
Lebih terperinciAnalisis Tindak Tutur Direktif dan Ekspresif dalam Novel Kembang Saka Persi Karya Soebagijo I. N.
Analisis Tindak Tutur Direktif dan Ekspresif dalam Novel Kembang Saka Persi Karya Soebagijo I. N. Oleh: Riswanti Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa riez_t@yahoo.com Abstrak: Analisis Tindak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berbahasa adalah aktivitas sosial. Seperti halnya aktivitas-aktivitas sosial
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbahasa adalah aktivitas sosial. Seperti halnya aktivitas-aktivitas sosial lain, kegiatan berbahasa baru terwujud apabila manusia terlibat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Sejenis Sebelumnya Penelitian tentang humor mengenai prinsip kerjasama sudah penah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya, antara lain Rini Devi Ellytias (2013)
Lebih terperinciIMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM WACANA POJOK PADA DJAKA LODANG EDISI JANUARI-JUNI TAHUN 2013
IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM WACANA POJOK PADA DJAKA LODANG EDISI JANUARI-JUNI TAHUN 2013 Oleh: Risalatul Umami program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa umamirisalatul@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Raydinda Nacita Ramadhani, 2015
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia politik senantiasa menjadi sorotan publik. Hal-hal yang terjadi di dunia politik kerap menimbulkan pro dan kontra. Pro dan kontra yang timbul tertuang baik dalam
Lebih terperinciBAB VII SIMPULAN DAN SARAN. Tesis ini membahas tentang pelanggaran maksim-maksim prinsip
BAB VII SIMPULAN DAN SARAN 7.1 Simpulan Tesis ini membahas tentang pelanggaran maksim-maksim prinsip kerjasama dan prinsip kesopanan dalam drama seri House M.D. di mana tuturantuturan dokter Gregory House
Lebih terperinciOleh : Wahyu Sriastuti program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa
ANALISIS CAMPUR KODE BAHASA JAWA RAGAM KRAMA TOKOH HANDOKO DALAM NOVEL KUNARPA TAN BISA KANDHA KARYA SUPARTO BRATA DAN RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN BERBICARA KELAS XII DI SMA Oleh : Wahyu Sriastuti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada penelitian ini yang bertopik Warna Warni Percintaan dan Gelar Pendidikan.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Humor sudah mulai berkembang sesuai dengan perkembangan zaman. Humor dapat terjadi diberbagai kegiatan baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam suatu acara, dan
Lebih terperinciPELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR WACANA HUMOR DALAM RUBRIK MESEM SURAT KABAR HARIAN WARTA JATENG
PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR WACANA HUMOR DALAM RUBRIK MESEM SURAT KABAR HARIAN WARTA JATENG NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar BelakangPenelitian. Manusia dalam kesehariannya selalu menggunakan bahasa. Dengan bahasa,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar BelakangPenelitian Manusia dalam kesehariannya selalu menggunakan bahasa. Dengan bahasa, manusia dapat saling menyapa dengan manusia lain serta mengungkapkan perasaan dan gagasannya.
Lebih terperinciEksistensi Penggunaan Ragam Bahasa Jawa Krama Pada Anak Usia 9-10 Tahun di Desa Tanjunganom Kecamatan Banyuurip Kabupaten Purworejo
Eksistensi Penggunaan Ragam Bahasa Jawa Krama Pada Anak Usia 9-10 Tahun di Desa Tanjunganom Kecamatan Banyuurip Kabupaten Purworejo Oleh: Winda Mei Puspita Dewi Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kaidah-kaidah yang mengatur tindakannya, penggunaan bahasanya, dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Berbahasa adalah aktivitas sosial. Seperti halnya aktivitas-aktivitas sosial yang lain, kegiatan berbahasa baru terwujud apabila manusia terlibat di dalamnya.
Lebih terperinciKAJIAN PENYIMPANGAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM WACANA HUMOR ON LINE
KAJIAN PENYIMPANGAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM WACANA HUMOR ON LINE Oleh Syawaludin Nur Rifa i Universitas Sebelas Maret Surakarta Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penyimpangan prinsip
Lebih terperinciAnalisis Psikologis dan Nilai Moral dalam Roman T Spookhuis Karya Suparto Brata
Analisis Psikologis dan Nilai Moral dalam Roman T Spookhuis Karya Suparto Brata Oleh: Syahriyatun Nikmah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa syahriyatun@gmail.com Abstrak: penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciREALISASI KESANTUNAN BERBAHASA PADA PERCAKAPAN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 GEYER
REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA PADA PERCAKAPAN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 GEYER NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- I Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia,
Lebih terperinciAnalisis Semantik Geguritan dalam Majalah Panjebar Semangat Periode Januari-Juli 2013 Edisi 1-30
Analisis Semantik Geguritan dalam Majalah Panjebar Semangat Periode Januari-Juli 2013 Edisi 1-30 Oleh: CandraDwi Pravitasari Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa candra_dwipravitasari@yahoo.co.id
Lebih terperinciPELANGGARAN PRINSIP KERJASAMA SEBAGAI SARANA PENGUNGKAPAN HUMOR DALAM WACANA LISAN KOMIKA DODIT MUYANTO
PELANGGARAN PRINSIP KERJASAMA SEBAGAI SARANA PENGUNGKAPAN HUMOR DALAM WACANA LISAN KOMIKA DODIT MUYANTO Titi Puji Lestari Universitas Negeri Semarang titipujilestari29@gmail.com Abstrak Humor dapat disampaikan
Lebih terperinciAnalisis Deiksis dalam Komik Angkara Tan Nendra Karya Resi Wiji S. dalam Majalah Panjebar Semangat
Analisis Deiksis dalam Komik Angkara Tan Nendra Karya Resi Wiji S. dalam Majalah Panjebar Semangat Oleh: Anis Cahyani Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa namakuaniscahyani@yahoo.com Abstrak:
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. Fraser dalam Irawan (2010:7) mendefinisikan kesopanan adalah property
7 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kesopanan Berbahasa Kesopanan berbahasa sangat diperlukan bagi penutur dan petutur. Menurut Fraser dalam Irawan (2010:7) mendefinisikan kesopanan adalah property associated with
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Manusia umumnya mempunyai bidang keahlian untuk menunjang kelangsungan
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia umumnya mempunyai bidang keahlian untuk menunjang kelangsungan hidupnya. Keahlian itu sangat ditekankan pada arah dan tujuan pembentukan emosional. Seseorang
Lebih terperinciKESANTUNAN BERBAHASA POLITISI DALAM ACARA TALK SHOW
KESANTUNAN BERBAHASA POLITISI DALAM ACARA TALK SHOW Syamsul Arif Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan ABSTRAK Kesantunan berbahasa merupakan hal yang penting dalam kegiatan berkomunikasi.
Lebih terperinciA. RUMAH PANGGANG PE A. OMAH PANGGANG PE
A. OMAH PANGGANG PE Cakrik omah panggang pe iki minangka cakrik omah jawa kang prasaja dhewe yen katandhingake karo cakrik-cakrik liyane. Dumadi saka papat utawa enem saka. Saka kang separo rada endhek
Lebih terperinciTINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM SLOGAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA. Naskah Publikasi
TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM SLOGAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA Naskah Publikasi Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah EKO CAHYONO
Lebih terperinciAnalisis Sapaan Dalam Novel Gumuk Sandhi Karya Poerwadhie Atmodihardjo
Analisis Sapaan Dalam Novel Gumuk Sandhi Karya Poerwadhie Atmodihardjo Oleh: Rinda Aprilia Eka Wati Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Rindaapriliaekawati@gmail.com Abstrak: Penelitian ini
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat
47 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif. Edi Subroto (1992:7) menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat deskriptif.
Lebih terperinciTINDAK KESANTUNAN KOMISIF PADA IKLAN KENDARAAN BERMOTOR DI WILAYAH SURAKARTA. Naskah Publikasi
TINDAK KESANTUNAN KOMISIF PADA IKLAN KENDARAAN BERMOTOR DI WILAYAH SURAKARTA Naskah Publikasi Untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Lebih terperinciPEMERTAHANAN DAN PERGESERAN BAHASA JAWA DALAM PERCAKAPAN MEDIA SOSIAL JEJARING FACEBOOK
PEMERTAHANAN DAN PERGESERAN BAHASA JAWA DALAM PERCAKAPAN MEDIA SOSIAL JEJARING FACEBOOK Oleh: Nita Sulistya Wati program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa niech_chan@yahoo.com Abstrak Penelitian
Lebih terperinciJurnal Sasindo Unpam, Volume 3, Nomor 3, Desember 2015 PELANGGARAN PRINSIP-PRINSIP KESOPANAN PADA MEMO DINAS DI SALAH SATU PERGURUAN TINGGI DI BANTEN
PELANGGARAN PRINSIP-PRINSIP KESOPANAN PADA MEMO DINAS DI SALAH SATU PERGURUAN TINGGI DI BANTEN Dhafid Wahyu Utomo 1 Bayu Permana Sukma 2 Abstrak Di ranah formal, seperti di perguruan tinggi, penggunaan
Lebih terperinciIMPLIKATUR PERCAKAPAN DAN DAYA PRAGMATIK PADA IKLAN PRODUK KOSMETIK DI TELEVISI SKRIPSI
IMPLIKATUR PERCAKAPAN DAN DAYA PRAGMATIK PADA IKLAN PRODUK KOSMETIK DI TELEVISI SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia
Lebih terperinciANALISIS DEIKSIS DALAM NOVEL EMPRIT ABUNTUT BEDHUG KARYA SUPARTO BRATA
ANALISIS DEIKSIS DALAM NOVEL EMPRIT ABUNTUT BEDHUG KARYA SUPARTO BRATA Oleh: Gumilang Laksana program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa laksanagumilang@yahoo.com Abstrak. Penelitian ini bertujuan:
Lebih terperinciAnalisis Tindak Tutur Bahasa Jawa di Pasar Sampang Kecamatan Sampang Kabupaten Cilacap
Analisis Tindak Tutur Bahasa Jawa di Pasar Sampang Kecamatan Sampang Kabupaten Cilacap Oleh: Agus Setiaji Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa agussetiaji94 @yahoo.com Abstrak: Penelitian ini
Lebih terperinciSOSIOLOGI SASTRA DAN NILAI PENDIDIKAN DALAM ROMAN KADURAKAN ING NGISOR DRINGU KARYA SUPARTO BRATA
SOSIOLOGI SASTRA DAN NILAI PENDIDIKAN DALAM ROMAN KADURAKAN ING NGISOR DRINGU KARYA SUPARTO BRATA Oleh : Agus Setiaji program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa Agusaji38@gmail.com ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Baby Blues terdapat tiga permasalahan yang menjadi tujuan penelitiannya.
133 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dalam studi dan analisis wacana percakapan terhadap strip komik Baby Blues terdapat tiga permasalahan yang menjadi tujuan penelitiannya. Pertama, mengetahui
Lebih terperinciTINDAK TUTUR ILOKUSI DIREKTIF PADA TUTURAN KHOTBAH SALAT JUMAT DI LINGKUNGAN MASJID KOTA SUKOHARJO
TINDAK TUTUR ILOKUSI DIREKTIF PADA TUTURAN KHOTBAH SALAT JUMAT DI LINGKUNGAN MASJID KOTA SUKOHARJO Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Progam Studi Pendidikan Bahasa
Lebih terperinciFrase Nominal dan Frase Verbal pada Novel Pinatri Ing Teleng Ati Karya Tiwiek SA
Frase Nominal dan Frase Verbal pada Novel Pinatri Ing Teleng Ati Karya Tiwiek SA Oleh: Alip Rahman Sulistio Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa aliprahman16@gmail.com Abstrak: Penelitian ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mereka. Dalam bertutur atau berkomunikasi sangat erat hubungannya dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Percakapan atau dialog dalam sebuah tuturan diperlukan suatu kerja sama yang baik antara penutur dengan mitra tutur. Selain kerja sama, faktor kesopanan harus
Lebih terperinciPELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM TALK SHOW EMPAT MATA DI TRANS 7
PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM TALK SHOW EMPAT MATA DI TRANS 7 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Diajukan
Lebih terperinciANALISIS PENYIMPANGAN PRINSIP KERJA SAMA DAN PRINSIP KESOPANAN DALAM ACARA SENTILAN SENTILUN DI METRO TV
ANALISIS PENYIMPANGAN PRINSIP KERJA SAMA DAN PRINSIP KESOPANAN DALAM ACARA SENTILAN SENTILUN DI METRO TV SKRIPSI Oleh Windy Estiningrum NIM 070110201079 JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Naluri manusia untuk mencari kesenangan, kegembiraan, dan hiburan sudah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Naluri manusia untuk mencari kesenangan, kegembiraan, dan hiburan sudah dimiliki sejak bayi (Rahmanadji, 2007: 1). Hal itu dapat dilihat saat seorang ibu mengajari bayinya
Lebih terperinciPENYIMPANGAN PRINSIP KERJA SAMA DAN PRINSIP KESOPANAN PADA WACANA KARTUN DALAM KARTUN TOM AND JERRY KARYA OSCAR MARTIN (KAJIAN PRAGMATIK) SKRIPSI
PENYIMPANGAN PRINSIP KERJA SAMA DAN PRINSIP KESOPANAN PADA WACANA KARTUN DALAM KARTUN TOM AND JERRY KARYA OSCAR MARTIN (KAJIAN PRAGMATIK) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peran penting bagi kehidupan manusia.tanpa bahasa kehidupan manusia akan lumpuh dalam komunikasi atau beinteraksi antarindividu maupun kelompok.
Lebih terperinciPENGGUNAAN BAHASA JAWA PADA ANAK USIA 8 DAN 9 TAHUN DI DESA LUNDONG KECAMATAN KUTOWINANGUN KABUPATEN KEBUMEN
PENGGUNAAN BAHASA JAWA PADA ANAK USIA 8 DAN 9 TAHUN DI DESA LUNDONG KECAMATAN KUTOWINANGUN KABUPATEN KEBUMEN Oleh : Ani Lestari program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa anisetiyawan27@yahoo.co.id
Lebih terperinciANALISIS IMPLIKATUR PERCAKAPAN PADA TRANSAKSI TAWAR MENAWAR PENJUAL DAN PEMBELI LAIN JENIS KELAMIN DI PASAR TRADISONAL KOTA BATU SKRIPSI
ANALISIS IMPLIKATUR PERCAKAPAN PADA TRANSAKSI TAWAR MENAWAR PENJUAL DAN PEMBELI LAIN JENIS KELAMIN DI PASAR TRADISONAL KOTA BATU SKRIPSI Oleh SUSANTI FITRIANA PATRISIA NIM 201010080311008 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Naskah Drama merupakan genre sastra yang disejajarkan dengan puisi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Naskah Drama merupakan genre sastra yang disejajarkan dengan puisi dan prosa. Naskah drama terdapat perbincangan antar pemeran. Melalui perbincangan tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. gagasan, pikiran maupun suatu informasi. Bahasa sebagai media penyampai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bahasa merupakan alat komunikasi yang berfungsi untuk menyampaikan gagasan, pikiran maupun suatu informasi. Bahasa sebagai media penyampai gagasan, pikiran,
Lebih terperinciANALISIS PRINSIP KERJA SAMA DAN PRINSIP KESOPANAN PADA BUKU HUMOR SEHAT KARYA PUJO RAHARJO SKRIPSI
ANALISIS PRINSIP KERJA SAMA DAN PRINSIP KESOPANAN PADA BUKU HUMOR SEHAT KARYA PUJO RAHARJO SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Lebih terperinciWACANA KARTUN EDITORIAL OOM PASIKOM PADA RUBRIK OPINI HARIAN KOMPAS: SUATU TINJAUAN PRAGMATIK SKRIPSI
WACANA KARTUN EDITORIAL OOM PASIKOM PADA RUBRIK OPINI HARIAN KOMPAS: SUATU TINJAUAN PRAGMATIK SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia
Lebih terperinciPENGGUNAAN DAN PENYIMPANGAN PRINSIP KESOPANAN DALAM ACARA HUMOR LENONG REMPONG DI TRANS 7
PENGGUNAAN DAN PENYIMPANGAN PRINSIP KESOPANAN DALAM ACARA HUMOR LENONG REMPONG DI TRANS 7 Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Lebih terperinciREALISASI KESANTUNAN BERBAHASA PADA PERCAKAPAN SISWA DENGAN GURU DI SMA MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA
REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA PADA PERCAKAPAN SISWA DENGAN GURU DI SMA MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciAnalisis Tindak Tutur Direktif dalam Novel Kadurakan Ing Kidul Dringu Karya Suparto Brata
Analisis Tindak Tutur Direktif dalam Novel Kadurakan Ing Kidul Dringu Karya Suparto Brata Oleh: Dwi Apriyanti Program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa dwiapriyanti02@gmail.com Abstrak:Penelitian
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Arwah Setiawan (dalam Rahmanadji, 2009: 14) humor itu adalah rasa atau gejala
9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Humor Menurut Ensiklopedia Indonesia (dalam Jusuf, 1984: 5), kata humor berasal dari bahasa Yunani, yang berarti getah. Dalam kehidupan sehari-hari humor dapat diartikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pada hakikatnya, manusia adalah makhluk sosial, di dalam dirinya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada hakikatnya, manusia adalah makhluk sosial, di dalam dirinya terdapat hasrat untuk berkomunikasi, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain (Muryati
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tindak tutur terdapat dalam komunikasi bahasa. Tindak tutur merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tindak tutur terdapat dalam komunikasi bahasa. Tindak tutur merupakan produk dari suatu ujaran kalimat dalam kondisi tertentu dan merupakan kesatuan terkecil
Lebih terperinciAnalisis Tokoh Utama dalam Cerita Bersambung Ngoyak Lintang Karya Al Aris Purnomo Ditinjau Dari Psikologi Sastra
Analisis Tokoh Utama dalam Cerita Bersambung Ngoyak Lintang Karya Al Aris Purnomo Ditinjau Dari Psikologi Sastra Oleh: Sri Rahayu Tusngidah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa rahayusrit@yahoo.co.id
Lebih terperinciNilai Moral dalam Serat Kartawiyoga karya Ki Reditanaya dan Relevansinya dengan Kehidupan Sekarang
Nilai Moral dalam Serat Kartawiyoga karya Ki Reditanaya dan Relevansinya dengan Kehidupan Sekarang Oleh: Andi Prasetiyawan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Andyzie21@gmail.com Abstrak: Nilai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN Dalam metode penelitian akan dibahas enam hal yaitu jenis penelitian, data dan sumber data, populasi, sampel, metode dan teknik pengumpulan data, metode dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hidup dan bekerja sama satu dengan lainya tanpa menggunakan bahasa sebagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sarana vital dalam berkomunikasi dan berinteraksi antarsesama manusia. Dengan bahasa, kita dapat menyampaikan dan memahami pesan atau maksud
Lebih terperinciANALISIS PENGGUNAAN KALIMAT PERINTAH GURU DALAM PROSES KEGIATAN BELAJAR-MENGAJAR DI SD NEGERI 09 PANGGANG, KABUPATEN JEPARA
ANALISIS PENGGUNAAN KALIMAT PERINTAH GURU DALAM PROSES KEGIATAN BELAJAR-MENGAJAR DI SD NEGERI 09 PANGGANG, KABUPATEN JEPARA NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana
Lebih terperinciPENERAPAN PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA DALAM PERCAKAPAN FILM SANG PEMIMPI
PENERAPAN PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA DALAM PERCAKAPAN FILM SANG PEMIMPI SUTRADARA RIRI RIZA DAN RELEVANSINYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENYIMAK DAN BERBICARA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk sosial dan anggota masyarakat memerlukan bahasa sebagai media komunikasi untuk berinteraksi dengan makhluk lainnya untuk mengungkapkan
Lebih terperinciPARTISIPAN SERTA KONTEKS SITUASI DAN SOSIAL BUDAYA PADA RUBRIK KARTUN OPINI DALAM HARIAN KOMPAS
PARTISIPAN SERTA KONTEKS SITUASI DAN SOSIAL BUDAYA PADA RUBRIK KARTUN OPINI DALAM HARIAN KOMPAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia,
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Kelas Siswa Kelas XI SMA N 1 Sleman, implikasi penelitian ini bagi pembelajaran
BAB V PENUTUP Pada bagian ini akan dibahas mengenai kesimpulan hasil penelitian Analisis Pemanfaatan Prinsip Kesantunan Berbahasa pada Kegiatan Diskusi Kelas Siswa Kelas XI SMA N 1 Sleman, implikasi penelitian
Lebih terperinci