BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

Transkripsi

1 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 1.1. Desain Penelitian Metode penelitian yang dipakai pada penelitian ini adalah kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif menurut Sugiyono (2009), adalah metode berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, dan analisis data bersifat kuantitatif atau statistik yang bertujuan menguji hipotesis yang sudah ditetapkan. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasional. Menurut Sugiyono (2009) penelitian korelasional adalah penelitian yang sifatnya menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih Metode Penelitian Dalam metode penelitian ini diuraikan mengenai jenis penelitian, identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, populasi dan metode pengambilan sampel, metode penggumpulan data, metode analisis instrument serta metode analisis data Variabel Penelitian Identifikasi variabel Variabel-variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Independent variable (IV): Sikap Terhadap Budaya Korea (Korean Wave). 53

2 2. Dependent variable (DV): Perilaku Konsumtif Remaja Korea Lovers di Jakarta Definisi Konseptual 1. Sikap Terhadap Budaya Pop Korea (Korean Wave) adalah Sikap terhadap budaya yang Korea Selatan yang yang diproduksi untuk masyarakat massa, dalam hal ini adalah tayangan-tayangan Korea baik berupa drama, film, musik. Serta juga yang berhubungan dengan Fashion, kuliner serta wisata yang berhubungan dengan Korea Selatan yang pada akhirnya akan menciptakan fanatisme terhadap produk budaya tersebut. 2. Perilaku Konsumtif adalah perilaku konsumtif adalah perilaku membeli barang atau jasa yang berlebihan tanpa pertimbangan rasional demi mendapatkan kepuasan hasrat dan kenyamanan fisik sebesar-besarnya yang bersifat berlebihan. 3. Korean Lovers adalah sebutan bagi penggemar segala hal yang berkaitan dengan Korea Definisi Operasional 1. Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan mengenai Korean Wave adalah skor yang diperoleh dari skala pengukuran Korean Wave berdasarkan komponennya yaitu: Kognitif, afektif dan konasi. Yang terdiri dari lima 54

3 alternatif jawaban, yaitu: sangat setuju (SS), setuju (S), ragu-ragu (R), tidak setuju (TS) dan sangat tidak setuju (STS). 2. Perilaku Konsumtif adalah skor yang diperoleh dari skala pengukuran Perilaku Konsumsi berdasarkan komponennya yaitu: Aktivitas, minat, opini, nilai dan demografis. Yang terdiri dari empat alternatif jawaban, yaitu: sangat setuju (SS), setuju (S), ragu-ragu (R), tidak setuju (TS) dan sangat tidak setuju (STS) Populasi dan sampel Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan Remaja Indonesia yang merupakan Korea Lovers yang ada di Jakarta. Namun dalam hal ini peneliti menggunakan pengambilan sample berdasarkan sampling purposive. Jadi subjek penelitian ini merupakan para remaja yang termasuk dalam Korea Lovers karena dinilai memiliki kompetensi dalam hal tersebut. Jumlah sampel yang digunakan adalah 50 responden Karakteristik Subyek 1. Subyek merupakan remaja berusia tahun 2. Subyek merupakan Korean Lovers (Korea Fanatik) 3. Subyek berdomisili di daerah Jakarta untuk memudahkan proses penelitian Teknik Pengambilan Subyek Teknik penggambilan subyek menggunakan pengambilan sample berdasarkan sampling purposive. Jadi subjek penelitian ini merupakan para 55

4 remaja yang termasuk dalam Korea Lovers karena dinilai memiliki kompetensi dalam hal tersebut. Lalu juga menggunakan metode wawancara singkat untuk mngetahui apakah subyek benar-benar seorang Korean Lovers. Yaitu dengan menanyakan pertanyaan hal tentang Korea dan apa saja yg subyek sukai dari Korean Wave Teknik pengumpulan data Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah dengan menggunakan metode metode kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, dalam Suis 2010) Instrument Skala dan alat ukur penelitian Dalam pengukuran pada penelitian ini menggunakan skala likert, biasanya memiliki skala pengukuran interval, yaitu skala yang tidak memiliki nilai nol mutlak, hanya menunjukkan jarak antar masing-masing pilihan jawaban, dan skala pengukuran yang biasanya digunakan dalam tes sikap (Riduwan, 2008, dan Kerlinger, 1973). Yaitu jawaban setiap item instrumen mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata sangat sesuai, sesui,ragu-ragu,tidak sesuai sampai sangat tidak sesuai (Sugiyono,2009). Terdapat lima pilihan alternatif jawaban dalam setiap pernyataan, yaitu: sangat setuju (SS), setuju (S), ragu (N), tidak setuju (TS), dan sangat 56

5 tidak setuju dengan diri anda (STS). Jawaban Sangat Setuju (SS) dipilih bila subyek sepenuhnya merasa isi pernyataan menggambarkan keadaan dirinya. Jawaban Setuju (S) dipilih bila merasa sebagian besar isi pernyataan menggambarkan dirinya. Jawaban Netral(N) dipilih bila subjek ragu-ragu dalam melihat pernyataan menggambarkan dirnya atau t idak. Jawaban Tidak Setuju (TS) bila tidak merasakan sebagian besar isi pernyataan menggambarkan dirinya. Jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) bila sepenuhnya tidak merasakan isi pernyataan tersebut menggambarkan keadaan dirinya. Penilaian terhadap item favorable adalah SS (Sangat Setuju) = 5, S (Setuju) = 4, R (Ragu-ragu) = 3, TS (Tidak Setuju) = 2, STS (Sangat Tidak Setuju) = 1. Penilaian terhadap item unfavorable adalah SS (Sangat Setuju) = 1, S (Setuju) = 2, R (Ragu-ragu)= 3, TS (Tidak Setuju) = 4, STS (Sangat Tidak Setuju) = 5. Skor efikasi diri adalah skor total dari seluruh aspek efikasi diri. Semakin tinggi skornya berarti subjek tersebut memiliki efikasi diri yang tinggi. Sebaliknya, semakin rendah skornya berarti subyek memiliki efikasi diri yang rendah Metode Analisis Data Validitas Menurut Arikunto (2010), validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi.sebaliknya, instrumen yang kurang valid 57

6 berarti memiliki validitas rendah. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Analisis data pada pengujian ini menggunakan uji hubungan, yaitu untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen.uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji korelasi. Pengerjaannya akan dibantu dengan menggunakan software SPSS for windows Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang (Priyatno, 2008). Kuisioner sebagai alat ukur didalam penelitian ini perlu diuji keandalannya. Metode yang digunakan untuk 30 mendapatkan keandalan alat ukur adalah koefisien Alpha Cronbach (α) dengan alasan metode Alpha Cronbach sangat cocok digunakan pada skor berbentuk skala ordinal atau interval (Priyatno,2008). Cara untuk mengetahui realibilitas ini yaitu dengan menggunakan bantuan software SPSS versi 16.0 for windows. Koefisien keandalan alat ukur menunjukkan tingkat konsistensi jawaban responden. Nilai koefisien α berkisar antara 0 sampai 1. Semakin tinggi nilai koefisien keandalannya, semakin baik alat ukurnya. Nilai yang mendekati 1 akan menunjukkan konsistensi jawaban responden yang tinggi. Adapun jika dijelaskan dalam rumus mengenai cara uji reliabilitas menggunakan analisa Alpha Cronbach akan tergambar sebagai berikut: 58

7 2 k b k 1 Vt r, Dimana: r 11 = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal 2 b = jumlah varian butir/item 2 V t = varian total Kriteria suatu instrumen penelitian dikatakan reliabel dengan menggunakan teknik ini, bila koefisien reliabilitas (r 11 ) > 0,6. Tabel 3.3 Koefisien Reliabilitas Instrumen menurut Guilford (dalam suis, 2010) Nilai Klasifikasi < 0,20 Derajat reliabilitas hampir tidak ada 0,21 0,40 Derajat reliabilitas rendah 0,41 0,70 Derajat reliabilitas sedang 0,71 0,90 Derajat reliabilitas tingggi 0,91 1,00 Derajat reliabilitas sangat tinggi 3.4. Tahapan Penelitian Tahap Persiapan 59

8 Sebelum peneliti melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu membuat persiapan-persiapan penelitian. Diawali dengan menentukan topik dan variabel penelitian serta masalah penelitian yang akan di angkat dalam penelitian ini, dengan membaca sumber-sumber ilmiah yang terkait dengan topik dan mengumpulkan studi penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, sesuai dengan topik pembahasan dalam penelitian ini. Setelah itu peneliti mulai mencari fenomena yang terkait dengan topik penelitian tersebut, dengan mencari teori-teori yang mendukung. Dilanjutkan dengan menentukan populasi dan sampel, kemudian peneliti mulai menentukan dan menyusun instrumen penelitian untuk uji coba alat ukur serta menetapkan jumlah dan karakteristik subyek penelitian (sampel penelitian) Tahap pelaksanaan 1) Penyebaran kuesioner penelitian pada subjek sesuai jumlah subjek yang dikehendaki. 2) Sebelum memberikan lembar kuesioner, peneliti memberikan penjelasan singkat kepada subjek mengenai hal yang harus dilakukan subjek dan point yang harus di isi pada lembar yang telah disediakan Tahap Pengolahan 1) Sebelum masuk ke tahapan pengolahan data, data yang masuk harus melalui tahapan penyortiran dan pemindahan dari lembar jawaban kuesioner ke lembar pengolahan (jika menggunakan software data mentah yang diperoleh dipindahkan ke dalam software tersebut). 60

9 2) Pengolahan data dimulai berdasarkan kebutuhan peneliti. 3) Setelah didapat data output, peneliti akan melakukan interpretasi terhadap hasil data output yang diperoleh. 4) Melakukan uji prasyarat untuk melengkapi uji hipotesis yang terdiri dari uji normalitas. 5) Setelah mendapatkan jawaban dari hipotesis yang dibuat, maka tahapan selanjutnya adalah melakukan penarikan kesimpulan penelitian dan pemberian saran yang bermanfaat baik bagi peneliti maupun bagi pihak-pihak lain yang nantinya akan bersinggungan dengan penelitian yang dilakukan penelitian Alat Ukur Penelitian Alat Ukur Sikap Terhadap Budaya Pop Korea Alat ukur ini merupakan adabtasi dari skripsi Munawaroh, M. pada tahun2007. Dengan judul skripsi Hubungan Antara Sikap Siswa Terhadap Fullday School Dengan Motivasi Belajar Siswa Mts Surya Buana. Namun ada perubahan pada dimensinya dan sudah dilakukan uji coba instrumenya dengan nilai realibilitas hal ini berarti bahwa alat ukur ini memiliki realibilitas yang baik. Tabel Alat Ukur Sikap Terhadap Budaya Pop Korea No Indikator Dimensi No Item Jumlah 61

10 Favorable Unfavorable 1 Kognitif Pengetahuan, 1,3,4 2,5 6 pikiran dan keyakinan 2 Afektif Perasaan senang 6,8,9, 7,10 5 dan tidak senang serta Sikap positif dan negatif 3 Konasi Tindakan, 13,14 12,15 4 perilaku Jumlah Alat Ukur Sikap Terhadap Budaya Pop Korea Alat ukur ini merupakan adaptasi dari skripsi Rezi Suci Agustia dengan skripsi Gambaran Perilaku Konsumtif Siswa-I Sekolah Menengah Atas "International Islamic Boarding School Republic Of Indonesia" (Sma Iibs Ri). Namun telah dirubah itemnya dan sudah dilakukan uji coba intrumenya dengan nilai realibilitas Hal ini berarti bahwa alat ukur ini memiliki reliabilitas yang baik. 62

11 Tabel Alat Ukur Perilaku Konsumtif Dimensi Indikator No Item Total Favorable Unfavorable Pemenuhan Membeli produk 1,3,6 2,4,5 6 Keinginan hanya karena memenuhi keinginan atau mencari kepuasan Membeli produk 8,10,11 7,9,12 6 hanya karena ingin mendapatkan sesuatu : imingiming potongan hadiah, harga besar atau murah Barang di Membeli produk 13,16,17 14,15,18 6 Luar Jangkauan dengan harga yang di luar batas kemampuan Berusaha keras 19,20,22 21,23,24 6 membeli produk di 63

12 luar jangkauan dengan menggunakan sebagian besar uang saku atau simpanan, hingga meminjam uang. Barang Membeli produk 25,27,28 26,29,30,32 8 Menjadi tanpa,31 Tidak Produktif mempedulikan kebutuhan manfaat kegunaannnya. serta dan Membeli barang 33,35,37 34,36,38 6 atas dasar mencoba produk, membeli produk dengan beberapa (sejenis yang berbeda baik model, warna maupun merk) 64

13 Status Membeli produk 39,41,43 40,42,44 7 karena menjaga penampilan, mengikuti perkembangan jaman dan gaya hidup (trend) Membeli produk 46,48, ,47 karena harga diri. Jumlah 50 65