I. PENDAHULUAN. Sebagai pelaksanaan dari Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "I. PENDAHULUAN. Sebagai pelaksanaan dari Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang"

Transkripsi

1 I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sebagai pelaksanaan dari Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), telah diterbitkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 23/Permentan/OT.140/5/2009 tentang Pedoman Umum Sistem Pengendalian Intern di Lingkungan Kementerian Pertanian serta Petunjuk Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern (SPI) Direktorat Jenderal Peternakan sebagai pegangan bagi seluruh Satuan Pelaksana Pengendalian Intern (Satlak PI) dalam mengimplementasikan Sistem Pengendalian Intern di Unit dan Satuan Kerjanya masing-masing. Dengan penerapan SPI yang baik diharapkan upaya pencapaian program dan kegiatan pembangunan peternakan oleh seluruh satker dapat berjalan secara efektif, efisien, ekonomis, tertib dalam penyelenggaraan pemerintahan, kehandalan laporan keuangan, pengamanan aset, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan dalam rangka mewujudkan Good Governance. Balai Inseminasi Buatan (BIB) Lembang sebagai salah satu Satker Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan telah membentuk Satuan Pelaksana Pengendalian Intern (Satlak PI) sejak tahun 2009 dengan Surat Keputusan (SK) Kepala BIB Lembang Nomor : 21/Kpts/ OT.60/F2.J/07/2009, tanggal 6 Juli 2009 yang telah dirubah beberapa kali terakhir dengan SK. Nomor : 109/Kpts/KP.340/F2.J/8/ 2013, tanggal 1 Agustus

2 B. Maksud dan Tujuan Maksud penyusunan Laporan Tahunan Sistem Pengendalian Intern adalah untuk memberikan informasi tentang implementasi Sistem Pengendalian Intern dalam pelaksanaan program dan kegiatan serta masalah, hambatan, kendala dan solusi penyelesaiannya juga tingkat keberhasilan/capaian kinerja selama TA Sedangkan tujuannya adalah sebagai pertanggungjawaban Pimpinan BIB Lembang atas pelaksanaan kegiatan dan penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta dana Kerjasama Optimalisasi (KSO) yang meliputi pertanggung jawaban Keuangan, Subtansi Teknis dan Akuntabilitas. 2

3 (Heny Setiawati, A.Md) II. KEUANGAN A. Realisasi Keuangan 1. APBN 1. Anggaran Balai Inseminasi Buatan Lembang T.A berdasarkan Surat Pengesahan DIPA T.A dari Direktur Jenderal Anggaran a.n Menteri Keuangan RI Nomor : SP DIPA /2015, tanggal 14 November 2014 sebesar Rp ,- Tanggal 5 Januari 2015 Revisi DIPA kesatu pengurangan pagu menjadi Rp ,- revisi DIPA kedua tanggal 9 Maret 2015 penambahan pagu menjadi Rp ,-. Realisasi Anggaran hanya mencapai Rp ,- atau 62,92%sebagai berikut: Tabel 1. Realisasi Anggaran Balai Inseminasi Buatan Lembang Jenis Belanja Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % - Belanja Pegawai ,79 - Belanja Barang ,00 - Belanja Modal ,65 Jumlah ,92 *)Pengembalian terdiri dari : - Pengembalian Belanja Pegawai (konsumsi) Rp ,- Anggaran yang tidak digunakan (siap mati) Tahun 2015 sebesar Rp ,- atau 8,24 % dari Total Anggaran, terdiri dari : a. Efisiensi Belanja Modal Rp ,- atau 8,68 % dari Anggaran Belanja Modal. 3

4 b. Efisiensi Belanja Barang (bahan, operasional, perjalanan dan pemeliharaan) Rp ,- atau 12,29 % dari Anggaran Belanja Barang. 3. Penerimaan Negara Bukan Pajak Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) TA sebesar Rp atau 357,78 % dari target Rp ,-. Target dan Realisasi PNBP dapat dilihat pada tabel 2. Realisasi PNBP TA mengalami kenaikan sebesar Rp ,- atau 70,76 % dibandingkan dengan realisasi PNBP tahun 2014 sebesar Rp ,- Tabel 3. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) No JENIS PENERIMAAN JUMLAH (Rp.) I PENERIMAAN UMUM 1. Sewa Tanah, Gedung, Bangunan 2. Jasa Giro , ,- 3. Penerimaan Kembali Belanja Pegawai Pusat TAYL 4. Denda Keterlambatan 5. Pendapatan anggaran lain-lain , , ,- 6. Pendapatan pemindahtanganan BMN lainnya ,- JUMLAH PENERIMAAN UMUM ,- II PENERIMAAN FUNGSIONAL 1. Penjualan Hasil Peternakan : - Semen Beku ,- 4

5 - Hasil Usaha Kerjasama - Manajemen Fee - Rumput Pakan Ternak 2. Pendapatan Jasa Tenaga Kerja 3. Pendapatan Jasa lainnya , , , , ,- JUMLAH PENERIMAAN FUNGSIONAL ,- JUMLAH I + II ,- 4. Rekonsiliasi Keuangan Rekonsiliasi Laporan Realisasi Anggaran untuk bulan Desember 2015 antara Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) BIB Lembang dengan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Bandung I sebagai Kuasa Bendahara Umum Negara telah dilaksanakan pada tanggal 8 Januari 2015 dimana KPA menyampaikan Laporan Realisasi Anggaran sebagai bahan rekonsiliasi, selanjutnya Kuasa Bendahara Umum Negara menyediakan data transaksi dan Laporan realisasi anggaran berdasarkan SPM/STS yang disampaikan oleh KPA yang diproses menggunakan Sistem Akuntansi Umum (SAU), dengan hasil : a. DIPA Terdapat perbedaan NIHIL antara data SAU dengan data SAI dengan nilai sebesar NIHIL; b. LRA Terdapat perbedaan NIHIL antara data SAU dengan data SAI dengan nilai sebesar NIHIL; c. NERACA Terdapat perbedaan NIHIL antara data SAU dengan data SAI sebesar NIHIL. 5

6 Hasil Rekonsiliasi dituangkan kedalam Berita Acara Rekonsiliasi No. BAR- 5099/ WPB.13/KP.022/2015, tanggal 8 Januari 2015 yang ditanda tangani oleh KPA BIB Lembang dan An. Kuasa Bendahara Umum Negara (Bambang Purwantara) B. Neraca Keuangan 1. Neraca Keuangan Neraca per 31 Desember 2015 ASET Aset BIB Lembang Rp ,- yang terdiri dari : Aset Tetap Rp ,- Aset Lainnya Rp ,- Persediaan Rp ,- Kas Bendahara Pengeluaran Rp 0,- a. Aset Lancar Persediaan Rp ,- b. Aset Tetap Tanah Rp ,- Peralatan dan Mesin Rp ,- Gedung dan Bangunan Rp ,- Jalan, Irigasi dan Jaringan Rp ,- Aset Tetap Lainnya Rp ,- Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Rp. ( ,-) Jumlah Aset Tetap Rp ,- c. Aset Lainnya 6

7 Aset Lain-lain Rp ,- Akumulasi Penyusutan/Amortisasi Aset lainnya Rp ( ,-) Jumlah Aset Lainnya Rp 0 JUMLAH ASET Rp ,- KEWAJIBAN a. Kewajiban Jangka Pendek Utang kepada Pihak Ketiga*) Rp ,- JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Rp ,- *) Biaya langganan listrik EKUITAS DANA a. Ekuitas Dana Lancar Cadangan Persediaan Rp ,- Dana yang harus dibayarkan Untuk pembayaran Utang Rp ( ),- JUMLAH EKUITAS DANA LANCAR Rp ,- b. Ekuitas Dana Investasi Diinvestasikan Aset Tetap Rp ,- Diinvestasikan Aset Lain Rp - JUMLAH EKUITAS DANA INVESTASI Rp ,- JUMLAH EKUITAS DANA Rp ,- JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA Rp ,- 7

8 (Liana Asep Putra) c. Barang Milik Negara (BMN) Posisi BMN dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4. Posisi BMN di Neraca per 31 Desember 2015 No Akun Uraian Jumlah Barang Konsumsi Bahan untuk Pemeliharaan Suku Cadang Bahan Baku Persediaan Lainnya Tanah Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan Jalan, Irigasi dan Jaringan Aset Tetap Lainnya Kontruksi dalam pengerjaan Aset tetap yang tidak digunakan 0 dalam operasi pemerintahan J U M L A H C. Barang Milik Negara (BMN) 1. Inventarisasi dan Penilaian (IP) BMN Barang Milik Negara (BMN) yang ada di BIB Lembang sejak berdirinya 3 April 1976 dikelola sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sejalan dengan reformasi bidang keuangan, barang milik negara yang dikelompokan 8

9 sebagai aset, masuk pada Neraca dalam Laporan Sistem Akuntabilitas Instansi (SAI) sehingga dibutuhkan Inventarisasi dan Penilaian BMN yang akurat. Untuk mendapatkan nilai aset yang dapat dipertanggung jawabkan, BIB Lembang telah mengundang Tim Inventarisasi dan Penilaian (IP) dari Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Bandung. IP dimulai tanggal 22 Januari 2008 dan berakhir tanggal 25 Januari 2008 dengan cara membandingkan hasil Laporan Barang Milik Negara Balai Inseminasi Buatan Lembang (tidak termasuk barang persediaan) dengan keadaan yang sebenarnya di lapangan, dengan hasil sebagai berikut : a. Nilai Barang Milik Negara Balai Inseminasi Buatan Rp ,- per 25 Januari 2008 b. Nilai Hasil Perolehan dilapangan Rp ,- Selisih Rp ,- Pada saat itu, terdapat selisih karena ada 304 item barang inventaris dan 8 unit bangunan yang belum dimasukan kedalam SABMN, karena satker kesulitan dalam hal mengidentifikasi/kodefikasi barang hibah dari KSO serta droping dari Pusat, satu item salah kodefikasi barang, yaitu masjid dalam SABMN dikatagorikan bangunan bersejarah seharusnya masuk pada tempat ibadah permanen. Setelah dilakukan IP, SABMN setiap tahun terus disempurnakan dengan mengentry semua item barang yang belum masuk sehingga per 31 Desember 2015 Nilai Aset termasuk persediaan menjadi Rp ,- terdiri dari : Aset tetap Rp ,-,- Persediaan Rp ,- Aset Lainnya Rp 0 9

10 2. Rekonsiliasi dengan KPKNL Bandung Hasil rekonsiliasi dengan KPKNL Bandung pada tanggal 9 Januari 2015, dituangkan kedalam Berita Acara Pelaksanaan Rekonsiliasi Barang Milik Negara Periode Semester II Tahun Anggaran 2015 Nomor BAR- 209/WKN.08/KNL.01/UPDATE TA.2015/2015 menunjukan bahwa Aset Tetap dan Aset Lancar pada Laporan Barang dan Laporan Keuangan semester II sebesar Rp ,- terdiri dari : - Tanah Rp ,- - Peralatan dan Mesin Rp ,- - Gedung dan Bangunan Rp ,- - Jalan, Irigasi dan Jaringan Rp ,- - Aset Tetap lainnya Rp ,- - Aset Lainnya Rp. 0,- - Ekstrakomptabel Rp ,- Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 01/PMK.06/2013 tentang Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap Pada Entitas Pemerintah Pusat, maka pada tahun 2013 BMN berupa aset tetap, aset lainnya dan ekstrakomptabel telah mengalami akumulasi penyusutan sebagai berikut : Aset Tetap - Tanah Rp ,- - Peralatan dan Mesin Rp ,- - Gedung dan Bangunan Rp ,- - Jalan, Irigasi dan Jaringan Rp ,- - Aset Tetap lainnya Rp ,- 10

11 3. Laporan BMN Selama tahun 2015 terjadi penambahan aset berupa barang inventaris yang berasal dari hasil pengadaan APBN : Pengadaan DIPA : Rp ,- Hibah dari KSO : Rp ,- Disamping itu, ada juga pengurangan aset : a. Penghapusan peralatan dan mesin - Satu unit kendaraan roda empat Merk/Type Isuzu/Panther KF 80, Tahun pembuatan 1999, Nomor mesin 7KO293529, Nomor rangka MHF11KF , Nomor Polisi D 1158 T, dalam kondisi rusak berat terjual Rp ,- - Satu paket barang inventaris kantor sebanyak 2 (Dua) unit terdiri dari 15 (lima belas) Unit Insemination Device Merk IMV dan 5 (Lima) unit kursi besi terjual Rp ,- b. Penghapusan ternak afkir/tidak layak bibit yang dijual dan disetor ke Kas Negara melalui Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Bandung, yaitu : - Ferguson/30699/FH/804,5 kg terjual Rp ,- - Finerydan/306102/FH/905 kg terjual Rp ,- - Blanch/40782/Brahman/944 kg terjual Rp ,- - Bullion/40784/Brahman/906 kg terjual Rp ,- - Barana/60881/Simental/873 kg terjual Rp ,- - N Dallas/60866/Simental/1035,5 kg terjual Rp ,- - W. Enzo/60996/Simental/984 kg terjual Rp ,- - B. Eddington/60998/Simental/935 kg terjual Rp ,- 11

12 - Buster/609103/Simental/869 kg terjual Rp ,- - T. Coach/80754/Limousin/891 kg terjual Rp ,- - Achiever YR/80871/Limousin/994,5 kg terjual Rp ,- - G. Elgar/80894/Limousin/848,5 kg terjual Rp ,- - New Era/170806/Angus/822 kg terjual Rp ,- - Dream Time/170807/Angus/945 kg terjual Rp ,- - Zacaton/170809/Angus/907 kg terjual Rp ,- a. Dipotong paksa (terpaksa dijual karena kondisi ternak kritis, tidak melalui KPKNL, hasil penjualan disetor ke Kas Negara seluruhnya sebagai Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)) : - Fokker/30697/FH terjual Rp ,- b. Kematian Ternak - Manly/ (Kerbau Murah), tanggal 1 Agustus 2015, karena Ascites akibat Gagal Jantung - Froghollow GS/80873 (Limousin) tanggal 23 September 2015, karena Sepsis akibat Hernia Inguinalis - Ontoseno/ (Domba Texel) tanggal 18 Oktober 2015, karena Urolithiasis - Filmore/30687 (FH) tanggal 25 November 2015, karena Displasia Abomasum Kanan dan Paralisa Kaki Belakang Kanan Laporan BMN Semester II Tahun 2015 selengkapnya terlampir. 12

13 (Drh. Seno Prihandoko) III. SUBSTANTIF TEKNIS a. Kegiatan Pemeliharaan Ternak Pejantan yang dimiliki merupakan ternak-ternak unggul bersertifikat, sebagian besar merupakan ternak bibit impor yang dihasilkan dari pembibitan yang menerapkan Good Breeding Practise. Per 31 Desember 2015 jumlah sapi pejantan yang dipelihara sebanyak 167 ekor, kambing sebanyak 17 ekor, domba 4 ekor dan kerbau 3 ekor, calon Bull FH 7 ekor. Pejantan sapi terdiri dari : sapi perah FH 13 ekor; sapi potong 154 ekor (Ongole 11 ekor, Brahman 13 ekor, Simmental 58 ekor, Limousin 57 ekor, Angus 5 ekor, Madura 5 ekor dan Aceh 5 ekor). Kambing 17 ekor (Peranakan Ettawah 9 ekor, Boehr 6 ekor, Saanen 1 ekor, Alpine 1 ekor) dan Domba 4 ekor (Garut 3 ekor, Texel 1 ekor). 1. Penyiapan Pejantan Pejantan Balai Inseminasi Buatan Lembang dipelihara dengan sangat intensif sehingga memiliki kebugaran dan vitalitas yang tinggi. Tujuannya adalah agar dapat ditampung maninya dengan volume dan kualitas yang layak proses, sehingga dapat diproduksi menjadi semen beku. Untuk mencapai kondisi tersebut, pengawasan terhadap perawatan dan kesehatan pejantan dilaksanakan setiap hari oleh pejabat fungsional baik oleh Pengawas Bibit Ternak (Wasbitnak), Medik Veteriner maupun Paramedik Veteriner. 2. Penyediaan pakan 13

14 Penyediaan pakan yang cukup dan berkualitas, mutlak diperlukan untuk menjamin agar kualitas semen yang dihasilkan memenuhi persyaratan untuk diproses menjadi semen beku. Selama TA kebutuhan pakan hijauan sebagian besar dapat dipenuhi dari kebun rumput yang ada di BIB Lembang berupa Rumput Gajah (Panisetum purpurium Var Taiwan) dan rumput Afrika (Cynodon plectostachyus). Pemenuhan hijauan makanan ternak ini berasal dari m 2 padang penggembalaan (Line Bull) yang ditanami rumput Afrika dan m 2 kebun rumput gajah var Taiwan yang terletak di Kp. Pojok, Desa Cikahuripan Kec. Lembang Kab. Bandung Barat seluas m 2, Kasomalang seluas m 2, Desa Cikareumbi seluas m 2, Desa Bukanagara seluas m 2 dan kompleks BIB lembang seluas M 2. Melanjutkan sistem manajemen kebun rumput sejak tahun 2011, pada tahun 2015 ini, diterapkan manajemen kebun HMT dengan pola rotasi panen berdasarkan pemetaan petak/block yang terbagi atas 56 petak sesuai umur panen. Pola ini mutlak diterapkan sehingga kualitas rumput pada kondisi nutrisi yang baik dan sangat palatabel dikonsumsi oleh pejantan. Total pemberian hijauan selama TA 2015 sebanyak kg yang terdiri dari kg rumput gajah hasil panen dari kebun BIB, kg rumput Afrika hasil panen kebun BIB, kg rumput gajah yang berasal dari pembelian dengan pihak ketiga dan kg jabon yang berasal dari pembelian dengan pihak ketiga. Selain pemberian rumput segar, diberikan pula rumput kering (Hay) R. Afrika yang digunakan sebagai persediaan pakan pada musim kemarau atau tambahan pakan sebelum diberikan konsentrat pada pagi hari. 14

15 Makanan konsentrat yang digunakan merupakan produksi pabrik dengan kadar protein 18,71 %, lemak 4,60 %, kadar Ca 0,59% serta P 0,6%. Setiap pejantan diberikan 3-6 kg/ekor/hari dengan 2 kali pemberian yaitu pagi dan siang hari. Pemberian makanan konsentrat selama TA sebanyak kg (stock awal tahun 2015 sebanyak kg; Pengadaan DIPA 2015 : kg) penggunaan 2015 : kg; Stock akhir tahun 2015 : kg. 3. Kesehatan Ternak Lingkup kegiatan perawatan kesehatan ternak meliputi kegiatan kontrol kesehatan ternak, penolakan penyakit, pencegahan penyakit, pengendalian, investigasi penyakit dan pengobatan penyakit serta pelaksanaan Biosecurity pejantan. a. Penolakan Penyakit Dilakukan terhadap pejantan yang didatangkan dari luar baik melalui pengadaan, bantuan maupun hibah dari BPTU atau BET Cipelang dengan melakukan 2 kali pengujian terhadap minimal 10 macam penyakit yaitu pada saat dilapangan dan masa karantina. Hanya pejantan yang bebas penyakit dari 2 kali pengujianlah yang diperbolehkan diterima oleh BIB Lembang. b. Kegiatan Pencegahan Penyakit Sapi pejantan yang sudah ditampung, digembalakan di padang penggembalaan (line bull) selama 24 jam atau di carraousell (untuk kandang bawah) selama 4-5 jam agar dapat melakukan exercise yang bertujuan untuk menjaga kekuatan otot, memperoleh sinar matahari yang cukup, memelihara kesehatan kuku dan merangsang pembentukan hormon testosterone. 15

16 Sapi pejantan yang sudah melakukan exercise di line bull kemudian dimandikan dengan menggunakan deterjen, disemprot larutan anti ektoparasit dan kuku direndam dalam larutan CuSO4 1 % selama + 15 menit. Penanganan kesehatan sapi pejantan dan biosecurity secara umum dilakukan sebagai berikut : 1) Pemberian multi vitamin rutin secara injeksi atau per oral setiap bulan, yaitu bersamaan dengan dilakukannya penimbangan Berat Badan di awal bulan. 2) Pemberian makanan tambahan (feed supplement / feed additive) berupa kecambah kacang hijau 0,4 0,6 kg/hari/ekor dan campuran mineral dan vitamin (bubuk) 15 gram per ekor per hari dan pemberian mineral Selenium (SE) 7 gram per ekor per hari. 3) Penyemprotan anti ektoparasit yang dilakukan sekali dalam dua bulan, yaitu pada minggu ke dua dan minggu ke empat. 4) Penyemprotan larutan desinfektan lantai dan dinding kandang yang dilakukan dua kali dalam sebulan, pada diminggu ke tiga dan keempat. 5) Untuk kesehatan kuku dilakukan intensifikasi dipping kuku dalam larutan CuSO4 1 % selama + 15 menit setiap hari termasuk pada hari libur oleh petugas Medik dan Paramedik. 6) Pemotongan kuku dilaksanakan setiap 2 4 bulan sekali oleh Tim Potong Kuku 7) Pencegahan masuknya penyakit menular dari luar lokasi dengan mewajibkan setiap pegawai dan pengunjung untuk mensucihamakan 16

17 sepatu/alas kaki pada bak desinfektan yang disediakan didepan pintu gerbang masuk BIB Lembang dan disetiap pintu masuk serta melakukan spraying disinfektan terhadap kendaraan yang masuk lingkungan balai. 8) Pemberian kapur (pengapuran) secara periodik dilakukan pada lantai alas dan sekitar kandang. 9) Pemberian obat cacing secara per oral yang dilakukan setiap 4 (empat) bulan sekali. b. Kegiatan Pengobatan Penyakit Pengobatan pada setiap pejantan yang mengalami gangguan kesehatan, dengan mengalokasikan waktu sesuai dengan keperluan pengobatan, yaitu : 1) Pengontrolan kondisi pejantan dikandang yang dilakukan dua kali sehari, pengobatan dapat dilakukan sedini mungkin. 2) Pengobatan secara kontinyu dan terprogram oleh petugas Medik veteriner dan Paramedik veteriner didukung dengan pencatatan yang lengkap. c. Kegiatan Pengendalian Penyakit Pengendalian penyakit dilaksanakan dengan cara melakukan pemeriksaan/pengujian penyakit secara rutin bekerjasama dengan BBLITVET Bogor, BVet Subang dan PSSP IPB Bogor. Pada tahun 2015 dilakukan pemeriksaan/pengujian 2 (dua) kali secara aktif dan pasif, yaitu : 1) Pemeriksaan I (Aktif) dilakukan dengan mengirim spesimen sebanyak 201 sampel untuk dilakukan pengujian/pemeriksaan terhadap penyakit Brucellocis, Infectious Bovine Rhinotracheitis (IBR), Trichomoniasis, 17

18 Vibrocis (campylobacter), Enzootic Bovine Leucosis (EBL), BVD, Leptospirosis, Helminthiasis, Paratuberculocis, dan Parasit darah serta pemeriksaan mineral darah sebanyak 201 ekor yang dilaksanakan pada tanggal 15 April ) Pemeriksaan II (Pasif) dilakukan dalam rangka surveilance penyakit dari BBVET Wates dan BVet Subang sebanyak 192 ekor dengan melakukan pengambilan spesimen darah, serum, preputium wash dan feses yang dilaksanakan pada tanggal Oktober 2015 dengan jenis pemeriksaan terhadap penyakit yang sama diatas. 18

19 (Drh. Dwi Utami) B. Kegiatan Produksi dan Distribusi Semen Beku Target produksi semen beku berdasarkan kontrak kinerja tahun 2015 sebanyak dosis. 1. Produksi Semen Beku Berdasarkan hasil pengukuran terhadap indikator kinerja produksi semen beku yang dihasilkan dapat disimpulkan bahwa penilaian capaian kinerja sangat berhasil dengan total produksi semen beku sebanyak dosis atau telah mencapai 111% dari target kontrak kinerja dosis (data terlampir) Bila dibandingkan dengan tahun lalu total produksi semen beku mengalami kenaikan sebesar dosis. Hal tersebut merupakan indikator positip dengan semakin meningkatnya kualitas dan produktifitas individu pejantan.produksi semen beku dalam 5 tahun terakhir relatif stabil dimana jumlah semen beku yang dihasilkan diatas 2 juta dosis/tahun. Puncak produksi pada tahun 2011 yang mencapai 2,6 juta dosis. Total produksi semen beku dalam 5 tahun terkahir berjumlah dosis. Selengkapnya data produksi semen beku 5 Tahun terakhir dapat dilihat pada grafik. Grafik 1. Produksi Semen Beku

20 2. Produksi Semen Beku Sexing Pada tahun 2015 BIB Lembang melaksanakan produksi semen beku sexing dari pejantan bangsa FH, Simmental, Limousin, Ongole, Aceh dan Madura. Produksi semen beku sexing dilaksanakan dari tanggal 8 Januari 2015 sampai dengan 2 Desember 2015 dan realisasi produksi seluruhnya sebanyak dosis dari target atau tercapai 130,6% dari target. Sexing terdiri dari 2 jenis, yaitu Sexing X sebanyak dosis dan Sexing Y sebanyak 4953 dosis. Semen beku sexing yang diproduksi terdiri dari terdiri dari FH sebanyak dosis, Simmental dosis, Limousin dosis, Ongole dosis, Aceh 313 dosis, dan Madura 111 dosis. Lebih jelasnya dapat dilihat di grafik di bawah ini beserta jumlah sexing X dan Y pada masing-masing bangsa. 20

21 Grafik 2. Rincian Produksi Semen Beku Sexing Per Breed Tahun Σ Y X Distribusi Semen Beku Distribusi semen beku Balai Inseminasi Buatan Lembang melalui tiga pola, yaitu : Subsidi /Hibah (DIPA), Kerjasama Optimalisasi dan Penjualan Langsung. Target distribusi hibah berdasarkan surat Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan No /SR.170/F/02/2015, tanggal 13 Februari 2015 sejumlah dosis dan Kerjasama Optimalisasi Produksi dan Distribusi Semen Beku berdasarkan SK Penetapan Pihak Ketiga sejumlah dosis. Realisasi distribusi semen beku BIB Lembang tahun 2015 sebanyak dosis atau telah mencapai 110,2% (sangat berhasil) dari target dosis yang terdiri dari distribusi hibah sebanyak dosis (100.07%) dari target dosis, KSO sebanyak dosis atau 153,47% dari target dosis yang terdiri dari Kerjasama Optimalisasi 2015 sebanyak dosis atau 94% dan Kerjasama Optimalisasi 2013 yang pelaksanaanya menyeberang ke 21

22 tahun 2015 sebanyak dosis, serta penjualan langsung sebanyak dosis. Proporsi distribusi semen beku terdiridari 3 macam pola distribusi, yang dapat dilihat pada Grafik 3. Grafik 3. Distribusi Semen Beku BIB Lembang Tahun 2015 Berdasarkan Pola Distribusi 1. Distribusi Semen Beku Subsidi / Hibah (DIPA) Distribusi semen beku hibah menggunakan biaya yang berasal dari DIPA, alokasi distribusi sesuai dengan Surat Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan No /SR.170/F/02/2015, tanggal 13 Februari 2015 tentang Alokasi Distribusi Semen Beku TA 2015, surat Dirjen PKH No /TU.210/F/02/2015, BBPTU HPT Sapi Perah Baturraden No /TU.210/F2.E/8/2015 tentang penyebaran semen beku Uji Zuriat, dan Surat dari LIPI tentang pelaksanaan pengujian semen beku sexing di lapangan. Target distribusi semen beku Hibah pada tahun 2015 sebanyak dosis ke 31 provinsi di wilayah Indonesia, sedangkan realisasinya mencapai

23 dosis atau 100,07%.Rincian target dan realisasi distribusi semen beku DIPA seperti tercantum pada Tabel 5. Tabel 5. Target dan Realisasi Distribusi Semen Beku Hibah TA No. Provinsi Target Distribusi (dosis) Realisasi Distribusi (dosis) Prosen tase (%) 1 Sumatera Utara Sumatera Barat Jambi Riau Kepulauan Riau Bengkulu Sumatera Selatan Lampung Bangka Belitung DKI Jakarta Jawa Barat Banten D I. Yogyakarta Jawa Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Tenggara Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Gorontalo Nusa Tenggara Timur Maluku Maluku Utara Papua Papua Barat Jawa Tengah BBPTU Sapi Perah Baturraden PT. Naksatra Kejora Temanggung PT. Fajar Taurus, Sukabumi PT. Green Global, Sukabumi PT. Rayhan Dairy Farm, Bogor 120 Ket. 1) 1) 1) 1) 1) 1) 1) 1) 1) 1) 1) 2) 1) 1) 2) 1) 2) 1) 1) 1) 1) 1) 1) 1) 1) 1) 1) 1) 1) 1) 1) tidak ada transpo rtasi udara 2) 2) 2) 2) 2) 2) 23

24 35 PT. Bogor Agro Lestari, Bogor PT. Nandini Parama Mukti, 60 Sukabumi 37 PT. Greenfields Indonesia, Malang Lembaga Ilmu Pengetahuan 276 Indonesia (LIPI) JUMLAH ) 2) 2) 3) Dalam rangka penyelamatan plasma nutfah maka BIB Lembang berupaya selalu mendistribusikan semen beku bangsa sapi lokal (Brahman dan Ongole) melalui distribusi semen beku hibah terutama untuk wilayah introduksi IB dan wilayah sumber bibit. Adapun rincian distribusi semen beku hibah untuk masing masing bangsa pejantan dapat terlihat pada grafik berikut. Grafik 4. Distribusi semen beku Hibah Tahun 2015 berdasarkan bangsa pejantan 2. Distribusi Semen Beku Melalui Kerjasama Optimalisasi Kerjasama Optimalisasi produksi dan distribusi semen beku BIB Lembang pada tahun 2015 dilaksanakan dengan 4 mitra kerja dan target produksi dan distribusi sebanyak dosis yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Peternakan dan 24

25 Kesehatan Hewan. Realisasi distribusi Kerjasama Optimalisasi tahun 2013/2015 sebanyak yang terdiri dari Kerjasama Optimalisasi 2013 sebanyak dosis dan Kerjasama Optimalisasi 2015 sebanyak dosis. Target dan realisasi distribusi semen beku Kerjasama Optimalisasi BIB Lembang dengan mitra kerja dapat terlihat pada tabel berikut : Tabel 6. Target dan Realisasi Distribusi Semen Beku Kerjasama Optimalisasi TA Target Realisasi Prosen No. Mitra Kerja Distribusi Distribusi tase Ket. (dosis) (dosis) (%) 1 GKSI Jawa Barat KPRI Guyub Rukun DIY CV. Guyub Rukun DIY CV. Sato Sarana Sejahtera DIY JUMLAH Kerjasama Optimalisasi 2015 masih berjalan sesuai perjanjian. Distribusi semen beku Kerjasama Optimalisasi jika dilihat menurut bangsa pejantan, penyerapan semen beku yang tinggi masih pada bangsa Simmental dan Limousin, dapat terlihat pada grafik berikut. Grafik 5. Distribusi semen beku Kerjasama Optimalisasi Tahun 2015 berdasarkan bangsa pejantan 25

26 3. Penjualan Langsung BIB Lembang pada tahun 2015 telah melakukan penjualan semen beku dengan harga jual sesuai PP Tarif No. 48 Tahun 2012 dan harga Rp.7.000,- /dosis untuk semen beku grade B, Rp ,_ Grade A, serta Rp ,- /dosis untuk semen beku sexing Grade B dan Rp ,-/dosis untuk semen beku sexing Grade A tentang tarif PNBP yang berlaku di lingkungan Kementerian Pertanian. Penjualan semen beku BIB Lembang TA tersebar ke beberapa daerah melalui instansi pemerintah, dan stake holder peternakan lainnya. Hasil penjualan semen beku TA sebanyak dosis (penjualan langsung 26

27 dengan jumlah tertinggi sejak tahun 1976) telah disetor ke Kas Negara sebagai Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Penjualan semen beku setiap bulannya mengalami fluktuasi mengikuti permintaan dari lapangan seperti terlihat pada grafik berikut. Grafik 6. Penjualan semen beku Tahun 2015 Permintaan semen beku yang tinggi untuk jenis sapi potong adalah bangsa Simmental dan Limousin tetapi penyerapan semen beku yang tertinggi masih pada sapi perah (bangsa FH), dapat terlihat pada grafik berikut. Data penjualan semen beku untuk masing masing bangsa dapat terlihat pada grafik berikut. Grafik 7 Penjualan semen beku Tahun 2015 berdasarkan bangsa pejantan 27

28 4. Stock Semen Beku Sampai dengan akhir Desember 2015, stock semen beku yang ada di Balai Inseminasi Buatan Lembang sebanyak dosis. Rincian stock semen beku dapat dilihat pada Tabel 7. Hal ini menjadi tantangan untuk tahun 2015 agar BIB Lembang mempromosikan dan memasarkan semen beku. Tabel 7. Stock Semen Beku Akhir TA

29 NO JENIS STOK (dosis) 1 ONGOLE FH UNSEXING FH SEXING BRAHMAN SIMMENTAL SIMMENTAL SEXING LIMOUSIN LIMOUSIN SEXING BLACK LIMOUSIN BRANGUS 0 11 ANGUS MADURA AMZ BELMOND RED HEREFORD S. GERTUDIS SAHIWAL DOMBA GARUT DOMBA WONOSOBO KAMBING PE KAMBING BOER KAMBING SAANEN KAMBING ALPINA JUMLAH

30 (Heni Setyawati, A.Md.) C. Kegiatan Pengembangan IB Selain produksi dan pemasaran benih unggul ternak, tugas pokok BIB Lembang adalah Pengembangan Inseminsai Buatan (IB). Sebagai pelaksanaan dari tugas pokok tersebut, BIB Lembang sejak tahun 2010 melaksanakan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Keterampilan Petugas Teknis Inseminasi Buatan. Melanjutkan sukses penyelenggaraan Bimtek Peningkatan Keterampilan Petugas Teknis IB Tahun dan berdasarkan tingginya animo masyarakat terhadap pelatihan dan edukasi peternakan, selama tahun 2015, telah dilaksanakan 10 Angkatan Bimtek Peningkatan Keterampilan Petugas Teknis IB, yang terdiri dari 3 angkatan Bimtek Inseminator dan 4 angkatan Bimtek PKb dan 3 angkatan Bimtek ATR. Target peserta adalah 300 orang, terealisasi 300 orang. Untuk Bimtek Inseminator telah dilaksanakan 3 (tiga) angkatan, yaitu : 1. Angkatan I dilaksanakan tanggal 03 s.d 16 April 2015 diikuti oleh 30 orang peserta. Bimtek dibuka oleh Kasubdit Kelembagaan Direktorat Budidaya Ternak yaitu Ir. Wignyo Sadwoko. 2. Angkatan II dilaksanakan tanggal 22 Mei s.d 04 Juni 2015 diikuti oleh 25 orang peserta. Bimtek dibuka oleh Kasi Yantek Produksi Semen yaitu : Ir. Supraptono. 3. Angkatan III dilaksanakan tanggal 12 s.d 25 Agustus 2015 diikuti oleh 35 orang peserta. Bimtek dibuka oleh Kepala BIB Lembang Drh. Oloan Parlindungan, M.P. 30

31 Untuk Bimtek PKb telah dilaksanakan 4 (empat) angkatan, yaitu : 1. Angkatan I dilaksanakan tanggal 04 s.d 17 Maret 2015 diikuti oleh 27 orang peserta. Bimtek dibuka oleh Kepala BIB Lembang Drh. Oloan Parlindungan, M.P. 2. Angkatan II dilaksanakan tanggal 19 Maret s.d 01 April 2015 diikuti oleh 35 orang peserta. Bimtek dibuka oleh Kepala Seksi Yantek Produksi Semen Ir. Supraptono. 3. Angkatan III dilaksanakan tanggal 10 s.d 23 Juni 2015 diikuti oleh 29 orang peserta. Bimtek dibuka oleh Kepala Seksi Yantek Produksi Semen Ir. Supraptono. 4. Angkatan IV dilaksanakan tanggal 16 s.d 29 September 2015 diikuti oleh 28 orang peserta. Bimtek dibuka oleh Direktur Budidaya Ternak Ir. Fauzi Luthan. Untuk Bimtek ATR telah dilaksanakan 3 (tiga) angkatan, yaitu : 1. Angkatan I dilaksanakan tanggal 22 April s.d 05 Mei 2015 diikuti oleh 31 orang peserta. Bimtek dibuka oleh Kepala BIB Lembang Drh. Oloan Parlindungan, M.P. 2. Angkatan II dilaksanakan tanggal 27 Agustus s.d 09 September 2015 diikuti oleh 26 orang peserta. Bimtek dibuka oleh Plh. Kepala Sub Bagian Tata Usaha Krismono, SST. 3. Angkatan III dilaksanakan tanggal 01 s.d 14 Oktober 2015 diikuti oleh 34 orang peserta. Bimtek dibuka oleh Kepala BIB Lembang Drh. Oloan Parlindungan, M.P. 31

32 Realisasi peserta Bimtek Petugas Teknis Inseminasi Buatan berjumlah 300 orang dari target 300 orang, yang dilaksanakan selama 14 hari meliputi : 3 hari materi teori dan praktek di ruang pelatihan, 5 hari materi praktek pada hewan betina di RPH, 5 hari praktek lapangan di daerah dan 1 hari evaluasi. Selain itu BIB Lembang juga telah berhasil menyelenggarakan Bimtek Swadana sebanyak 130 orang yang terdiri dari 81 orang peserta Bimtek Inseminator, 16 orang peserta Bimtek PKb, 5 orang peserta Bimtek ATR, dan Handling Semen Beku 8 orang, serta Bimtek Inseminator Internasional sebanyak 20 orang berasal dari Malaysia. D. Kegiatan Monitoring, Evaluasi IB dan Pemetaan Distribusi Semen Beku Kegiatan monitoring dan evaluasi IB dilaksanakan di 26 provinsi bertujuan untuk : monitoring dan evaluasi kegiatan IB, memantau penggunaan semen beku (pemetaan), menjaring informasi kebutuhan semen beku tahun 2015, pembinaan BIBD, berinteraksi secara langsung dengan pemakai dan promosi produk BIB Lembang. E. Kegiatan KSO Kerjasama Optimalisasi tugas dan fungsi BIB Lembang pada tahun 2015 dilaksanakan dengan 4 mitra kerja dan target produksi dan distribusi sebanyak dosis yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. Realisasi distribusi Kerjasama Optimalisasi sebanyak yang terdiri dari Kerjasama Optimalisasi 2015 sebanyak dosis dan realisasi distribusi Kerjasama Optimalisasi tahun 2013 sebanyak dosis. 32

33 (Drh. Dwi Utami) F. Tingkat Keberhasilan IB Tingkat keberhasilan IB dapat diukur dari Angka S/C (service per conception), yaitu jumlah pelayanan IB untuk menghasilkan satu kebuntingan dan Conseption Rate (CR) merupakan persentase kebuntingan akseptor yang diinseminasi. Simulasi bibit (pedet) yang dihasilkan dari hasil inseminasi buatan berdasarkan distribusi semen beku DIPA BIB Lembang sebanyak dosis diperoleh data rata-rata :S/C 1,9 dan C/R 59,6% (hasil sinkronisasi berahi BIB Lembang TA. 2015) Σ kebuntingan = Σ straw = S/C 1,9 = Σ kelahiran = 85% X Jumlah Kebuntingan = 85% X = Σ anak = Σ calon bibit = 85% X = ekor dengan asumsi 60% jantan dan 40% betina : Bibit induk (breeding stock) = 40% X ekor = ekor Bibit sebar (untuk penggemukan) = 60% X ekor = ekor 33

34 G. Output, Outcome, Benefit, Impact Selama tahun 2015 telah diproduksi sebanyak dosis dan disitribusikan sebanyak dosis semen beku yang merupakan output kegiatan, sementara outcome, BIB Lembang mampu melayani 31 provinsi, 4 mitra KSO tahun 2015 serta 88 konsumen penjualan langsung. Berdasarkan asumsi rata-rata S/C 1,9 dan CR 59,6 % maka akan diperoleh kebuntingan sebanyak ekor, angka kelahiran ekor sebagai benefit. Jumlah kelahiran tersebut dapat diasumsikan akan menjadi breeding stock dan commercial stock, adapun Impact sebagai dampak dari pelaksanaan IB swadana adalah : a. Penyerapan tenaga kerja dan kemandirian petugas Dari dosis semen beku yang didistribusikan, membutuhkan pelayanan IB (0,1% losses). Apabila setiap pelayanan IB, Inseminator memperoleh jasa rata-rata Rp ,- maka terdapat dana sebesar Rp ,-. Dengan asumsi jasa inseminator Rp ,-/bulan atau Rp ,- tahun, akan mampu menyerap Inseminator sebagai tenaga mandiri sebanyak orang b. Peningkatan pendapatan masyarakat Perkiraan kontribusi dari penjualan pedet hasil IB adalah sebesar Rp ,- terdiri dari : - Penjualan bibit jantan umur 1 tahun sebesar Rp ,- ( ekor x Rp ,-) - Penjualan bibit betina umur 1 tahun sebesar Rp ,- ( ekor x Rp ,-) c. Penghematan devisa Negara akibat menurunnya import ternak/daging. 34

35 (Krismon) IV. AKUNTABILITAS KINERJA A. Pengukuran Kinerja Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja kegiatan dengan memanfaatkan data kinerja internal dan data kinerja eksternal, baik data primer maupun data sekunder. Kinerja kegiatan yang diukur yang bersifat stratejik, merupakan hasil suatu kegiatan (outcome), bermanfaat (benefit) bagi tujuan program serta berdampak (impact) pada kepentingan masyarakat peternakan. Pengukuran Kinerja Kegiatan BIB Lembang TA telah terinci pada Indikator kinerja kegiatan, meliputi : 1. Tersedianya bahan dan sarana produksi semen beku, 2. Terkelolanya Gaji, Tunjangan, Uang Makan dan TKK PNS, 3. Terselenggaranya kegiatan perkantoran, 4. Terpeliharanya sarana prasarana, 5. Tersedianya prasarana kerja. B. Evaluasi Kinerja Evaluasi kinerja dilakukan terhadap pencapaian indikator kinerja kegiatan dengan cara menganalisis output dengan input dan penilaian efektivitas kegiatan, tujuan dan hasil, manfaat dan dampak dari kegiatan/program, dengan membandingkan kinerja nyata dengan kinerja yang direncanakan, antara lain : 1) Tersedianya bahan dan sarana produksi semen beku, berupa mini straw, liquid nitrogen, vaksin/obat-obatan ternak, makanan konsentrat, bahan peralatan kebun, bahan peralatan ternak, feed suplemen, pupuk urea, phospat, NPK, 35

36 KCL, bahan pokok produksi, bahan penunjang produksi, bahan penunjang lab, bahan penampungan semen. Terlaksananya operasional pemotongan rumput, kebun HMT, peremajaan kebun rumput, pelelangan, pengiriman semen beku, pemeliharaan ternak, pembuatan hay, penanaman rumput, penyediaan hijauan (rumput), kegiatan lab uji mutu dan SMM, peningkatan SDM, pemeliharaan kebun HMT, terbayarnya insentif pelaksanaan PNBP, terselenggaranya dan terfasilitasinya kegiatan SPI dan telah direalisasikan sesuai kebutuhan dan efisien. 2) Terkelolanya Gaji, Tunjangan, dan Uang Makan. Anggaran untuk Gaji, Tunjangan, Uang Makan Pegawai dan Lembur PNS disediakan sebesar Rp ,- dengan realisasi Rp ,- dengan jumlah pegawai pada awal tahun 84 orang, ditambah pegawai baru CPNS 4 orang sehingga pada akhir tahun jumlah pegawai sebanyak 88 orang. 3) Terselenggaranya kegiatan perkantoran berupa pemenuhan keperluan seharihari perkantoran, pengiriman surat-surat dinas, pembayaan honor pengelola keuangan, panitia/tim/petugas, pembayaran biaya langanan listrik, telepon, internet, fasilitasi perjalanan dinas, tersedianya pakaian (SATPAM, Pakaian Teknis, Pakaian Laboratorium) dapat terpenuhi dan terlaksanan dengan baik serta efisien. 4) Terpeliharanya sarana prasarana berupa gedung dan bangunan, halaman dan lingkungan, tempat penjemuran rumput, jalan, kandang ternak dan terpeliharanya peralatan dan mesin. 5) Tersedianya prasarana kerja berupa terlaksananya renovasi kandang biosecurity, terlaksananya pembuatan pagar biosecurity, terlaksananya belanja modal peralatan dan mesin, terlaksananya pengerasan jalan kebun rumput dan terlaksananya pemagaran kebun rumput. 36

37 C. Analisis Akuntabillitas Kinerja Pada saat ini BIB Lembang memiliki sarana/prasarana, teknologi, laboratorium, ternak pejantan unggul dan sumberdaya manusia yang handal dan berpengalaman sebagai input (masukan) yang menjadi modal dalam menjalankan program/kegiatan sesuai tugas pokok dan fungsinya. Program/kegiatan pokok dilaksanakan dengan dukungan sumber dana APBN/DIPA TA dan dari mitra kerja (KSO) mampu menghasilkan semen beku sebagai output sebanyak dosis, pemasaran dan distribusi semen beku ke daerah-daerah sebagai outcome TA sebanyak dosis, PNBP yang disetor ke Kas Negara, TA sebesar Rp ,- Perbandingan output dan input : Nilai realisasi produksi semen beku TA sebanyak dosis, atau (@ Rp 7.000,-/dosis) = Rp ,- PNBP yang disetor ke Kas Negara Rp ,- maka jumlah nilai output TA sebesar Rp ,- Realisasi APBN (DIPA) TA sebesar Rp ,- Belanja Modal Rp ,- maka nilai input TA sebesar Rp ,- Nilai Surplus Kinerja TA adalah (Rp ,- minus Rp ,-) = Rp ,- Peranan stratejik BIB Lembang dalam hal menyediakan benih unggul ternak (semen beku) sangat besar. Jika semen beku harus dibeli (import) dari luar negeri dengan harga Rp ,- per dosis, maka BIB Lembang telah ikut menghemat devisa Negara sebesar Rp ,- ( dosis x Rp ,-); 37

38 Disisi lain peternak akan merasakan dampak (Impact) dari kegiatan produksi semen beku BIB Lembang, yaitu hasil ternak keturunan IB pertumbuhan/ perkembangan berat badannya lebih cepat dan nilai jual ternaknya lebih mahal, sehingga pendapatan peternak meningkat. D. Akuntabilitas Keuangan Kegiatan Inseminasi Buatan (IB) pada ternak merupakan salah satu upaya penerapan teknologi tepat guna untuk peningkatan populasi ternak. Melalui kegiatan IB, penyebaran benih unggul ternak dapat dilakukan dengan murah, mudah dan cepat, serta diharapkan dapat meningkatkan pendapatan peternak. Guna mendukung program tersebut, BIB Lembang mendapat tugas untuk menyediakan benih unggul ternak sebanyak dosis berupa semen beku dengan anggaran Dana DIPA sebesar Rp ,- terdiri dari Rupiah murni Rp ,- dan PNBP Rp ,- Pengelolaan dana APBN (Rupiah Murni maupun PNBP) dilaksanakan dan dipertanggung jawabkan sesuai prinsip dan peraturan perundangan-undangan yang berlaku. E. Apresiasi terhadap Kinerja BIB Lembang 2015 Penataan sistem kerja BIB Lembang telah menghasilkan dinamika intern yang solid, efisien, efektif, ekonomis dan tertib serta berhasil menunjukan capaian kinerja yang signifikan. Apresiasi dan pengakuan dalam bentuk penghargaan dan nilai pada tahun 2015 sebagai berikut : 1. Dapat mempertahankan sebagai Unit Kerja berpredikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) 38

39 Untuk ke-enam kalinya secara berturut-turut BIB Lembang mampu mempertahankan sebagai Unit Kerja berpredikat Wilayah Bebas dari Korupsi yang ditetapkan oleh Menteri Pertanian. Predikat ini memperkuat komitmen intern yang telah lama dicanangkan untuk terus konsisten membangun sistem yang bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN). 2. Piagam Penghargaan dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. Sebagai apresiasi atas perannya didalam mendukung Program Swasembada Sapi dan Kerbau (PSDS/K) Tahun 2015, Balai Inseminasi Buatan Lembang ditetapkan sebagai salah satu UPT dari 2 UPT di lingkup Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan yang memperoleh penghargaan sebagai UPT Berprestasi pada Tahun Dengan penghargaan ini BIB Lembang terbukti berkinerja sesuai visinya, antara lain sebagai Balai yang Berprestasi. 3. Piala SPI Terbaik I Satlak PI Tingkat Eselon III Tahun Setelah satu tahun terlewat pada tahun 2013 Satlak PI BIB Lembang tanpa memperoleh penghargaan apapun, akhirnya atas kerja keras seluruh pegawai BIB Lembang Piala SPI Terbaik I Satlak PI Tingkat Eselon III diraih kembali. 4. Memperpanjang Sertifikat ISO 9001 : 2008 pada saat Re-akreditasi Penerapan sistem manajemen mutu yang mengacu pada Standar Internasional ISO 9001 : 2008 telah mendapat sertifikat dari SAI Global pada tanggal 11 Desember 2010 dengan nomor sertifikat : QEC28321 dan Certification body for Quality System LSSM-009-IDN dari Komite Akreditasi Nasional (KAN), dan diperpanjang melalui reakreditasi sistem manajemen mutu ISO 9001 : 2008, pada tanggal 19 November 2015 yang berlaku hingga 10 Desember Mempertahankan Sertifikat ISO :

40 Sertifikat ISO : 2005 yang telah disandang sejak tanggal 21 Juli 2011 KAN telah melaksanakan accesment secara berkelanjutan, sehingga Sertifikat Akreditasi dengan nomor LP-329-IDN dapat dipertahankan dengan masa berlakunya sampai 21 Juli Hasil accesment ini, sebagai dasar untuk menerbitkan hasil uji mutu semen ber-logo KAN. 6. Capaian Kinerja Baik Hasil penilaian dari monev pembangunan peternakan untuk BIB Lembang yang disusun oleh Universita Gadjah Mada, Yogyakarta menunjukan : a. Secara keseluruhan kinerja pembangunan peternakan untuk BIB Lembang untuk tahun anggaran 2015 adalah BAIK. b. Hal ini berarti hampir seluruh kegiatan yang terkait dengan peningkatan pelayanan prima pada masyarakat peternakan sudah berjalan dengan baik. 40

41 V. PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN SPI A. Lingkungan Pengendalian 1. Organisasi a. Bagan Organisasi Terdapat 3 (tiga) Bagan/Struktur Organisasi di tahun 2015, yaitu : - Bagan Organisasi Struktural ditetapkan dengan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 287/Kpts/OT.210/4/2002, tanggal 16 April 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja BIB Lembang dan disempurnakan dengan Permentan Nomor : 58/Permentan/OT.140/5/2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Inseminasi Buatan tanggal 24 Mei Bagan Organisasi Pengelola Keuangan ditetapkan dengan Keputusan KPA BIB Lembang Nomor 01/Kpts/OT.210/F2.J/01/2015, tanggal 2 Januari 2015; - Bagan Organisasi Satlak PI ditetapkan dengan Keputusan Kepala BIB Lembang Nomor 109/Kpts/KP.340/F2.J/8/2015, tanggal 1 Agustus 2013; b. Organisasi Pendukung - Unit Layanan Pengadaan (ULP) Barang/Jasa, ditetapkan dengan Keputusan Kepala BIB Lembang Nomor : 12/Kpts/Kp.340/F2.J/01/2015, tanggal 2 Januari 2015; 41

42 - Panitia Pengawas dan Penerima Hasil Pekerjaan, ditetapkan dengan Keputusan KPA BIB Lembang Nomor : 13/Kpts/Kp.340/F2.J/01/2015, tanggal 2 Januari 2015; - Admin Agency e-procurement ditetapkan dengan Keputusan KPA BIB Lembang Nomor : 15/Kpts/OT.160/F2.J/07/2010, tanggal 2 Januari 2015; - Panitia Kegiatan Bimbingan Teknis bagi Inseminator, PKB/ATR dan Supervisor, ditetapkan dengan Keputusan KPA BIB Lembang Nomor : 17/Kpts/KP.360/F2.J/01/2015, tanggal 2 Januari 2015; - Tim Satuan Pelaksana Sinkronisasi Berahi, ditetapkan dengan Keputusan KPA BIB Lembang Nomor : 18/Kpts/KP.360/F2.J/01/2015, tanggal 2 Januari 2015; - Pengurus/Penyimpan BMN, ditetapkan dengan Keputusan KPA BIB Lembang Nomor : 19/Kpts/KP.340/F2.J/01/2015, tanggal 2 Januari 2015; - Pramu Gudang, ditetapkan dengan Keputusan KPA BIB Lembang Nomor : 05/Kpts/Kp.340/F2.J/01/2015, tanggal 2 Januari 2015; - Petugas Pengelolaan Administrasi Belanja Pegawai (PPABP), ditetapkan dengan Keputusan KPA BIB Lembang Nomor : 06/Kpts/Kp.340/F2.J/01/ 2015, tanggal 2 Januari 2015; - Penanggung Jawab Pool Kendaraan, ditetapkan dengan Keputusan KPA BIB Lembang Nomor : 07/Kpts/Kp.340/F2.J/01/201, tanggal 2 Januari 2015; - Petugas Unit Akutansi, ditetapkan dengan Keputusan KPA BIB Lembang Nomor : 09/Kpts/Kp.340/F2.J/01/201, tanggal 2 Januari 2015; - Tim Implementasi Sisitem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008, ditetapkan dengan Keputusan Kepala BIB Lembang Nomor : 111/Kpts/Kp.340/F2.J/8/ 2015, tanggal 1 Agustus 2015; 42

43 - Tim Pengelola Sistem Informasi dan Komunikasi, ditetapkan dengan Keputusan Kepala BIB Lembang Nomor : 25/Kpts/Kp.340/F2.J/04/2011, tanggal 1 April 2011; - Tim Penyusun Warta BIB Lembang, ditetapkan dengan Keputusan Kepala BIB Lembang Nomor : 163/Kpts/OT.160/F2.J/10/2012, tanggal 24 Oktober 2015; - Tim Kerja Penyusunan Laporan-Laporan Wajib Tahun 2015 dan ROK 2015, ditetapkan dengan Keputusan Kepala BIB Lembang Nomor : 128/Kpts/Kp.340/F2.J/12/2015, tanggal 12 Desember 2015; c. Susunan Personalia - Personalia pejabat struktural berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 4489/Kpts/Kp.330/7/2013, tanggal 15 Juli 2013 Drh. Oloan Parlindungan, M.P. diangkat sebagai Kepala Balai Inseminasi Buatan Lembang, sehingga Pejabat Struktural menjadi : Kepala Balai Kepala Subbagian Tata Usaha : Drh. Oloan Parlindungan, M.P : Sudirman, BA Kepala Seksi Yantek Pemeliharaan Ternak: Drh. IGP. Ngurah Raka Kepala Seksi Yantek Produksi Semen Kepala Seksi Jasa Produksi : Ir. Supraptono : Lina Widyawati, S.Pt. M.Si - Terhitung mulai tanggal 1 November 2013 Sudirman, BA, Kepala Sub Bagian Tata Usaha telah memasuki masa purnabakti, sampai pada saat laporan ini dibuat, belum ada pejabat Kepala Sub Bagian Tata Usaha definitif. 43

44 - Berdasarkan Surat Perintah Kepala Balai Inseminasi Buatan Nomor : 01008/Kp.340/F2.J/11/2013 tanggal 1 November 2013 diperintahkan kepada : 1. Ir. Supraptono, disamping tugas jabatannya sebagai Kepala Seksi Yantek Produksi Semen juga sebagai Plt. Kepala Sub Bagian Tata Usaha 2. Krismono, SST, disamping tugas jabatannya sebagai Pejabat Fungsional Paramedik Veteriner Pelaksana Lanjutan juga sebagai Plh. Kepala Sub Bagian Tata Usaha - Personalia Pejabat Pengelola Keuangan ditetapkan oleh Menteri Pertanian dengan Surat Keputusan Nomor : 5174/Kpts/KU.410/12/2013, tanggal 23 Desember 2013, yaitu : KPA : Drh. Oloan Parlindungan, M.P.; Bendahara Pengeluaran Yeyet Yeti Sumiyati, S.Pt. dan Bendahara Penerimaan Lina Eka Nuryulianti, A.Md. - Berdasarkan Surat Sekretaris Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Nomor : 05068/KU.510/F1/03/2015 tanggal 05 Maret 2015 bahwa penetapan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar (PPSPM) dilakukan di tingkat satker yaitu dengan Keputusan Kepala Balai Inseminasi Buatan Lembang selaku Kuasa Pengguna Anggaran Nomor : 04/Kpts/KP.340/F2.J/01/2015 yaitu : PPK : Wulandini Solihah, S.Pt. dan PPSPM : Krismono, SST. - Personalia Satlak PI ditetapkan dengan Keputusan Kepala BIB Lembang Nomor : 109/Kpts/Kp.340/F2.J/8/2015, tanggal 1 Agustus 2013 dengan susunan : Penanggung jawab Kepala BIB Lembang; Ketua merangkap anggota Kepala Sub Bagian Tata Usaha; Anggota : Kasi Yantek 44

45 Pemeliharaan Ternak; Kasi Yantek Produksi Semen; Kasi Jasa Produksi; Pejabat Pembuat Komitmen; Ketua ULP; Pengelola SAI (SAK); Pengelola SIMAK-BMN; Pengelola Monev & Penyusunan LAKIP; Koordinator Medik Veteriner; Koordinator Paramedik Veteriner; Koordinator Pengawas Bibit Ternak; Koordinator Pengawas Mutu Pakan. - Personalia Lab Uji : 2005 : Pimpinan Puncak Drh. Oloan Parlindungan, M.P; Manajer Mutu Drh. Emi Rochmiati, Manajer Teknis Ir. Astuti Witarsa, Manajer Administrasi Krismono, SST dibantu oleh para Deputi dan Penguji. - Personalia system manajemen mutu ISO 9001 : 2008 : mengacu pada personalia Struktural dan fungsional Balai, kecuali jabatan Wakil Manajemen yang dijabat oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha - Semua pegawai telah ditunjuk untuk menduduki suatu jabatan/tugas berdasarkan Surat Keputusan Kepala BIB Lembang Nomor 02/Kpts/KP.340/F2.J/01/2015, tanggal 2 Januari Dasar penunjukan/penempatan pegawai terutama didasarkan atas pertimbangan kompetensi (knowledge & skill) dan sikap (attitude) pegawai. d. Sosialisasi dan Evaluasi - Sosialisai organisasi disampaikan kepada seluruh pegawai pada awal tahun dan pada setiap kesempatan pertemuan/rapat. - Evaluasi Jabatan; telah disusun Informasi Faktor Jabatan dan Hasil Evaluasi Jabatan dengan mengacu pada Permen PAN dan RB Nomor 34 Tahun 2012 tentang Pedoman Evaluasi Jabatan dengan menggunakan metode FES (Factor Evaluation System), meliputi 1 45

I. PENDAHULUAN. Sebagai pelaksanaan dari Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang

I. PENDAHULUAN. Sebagai pelaksanaan dari Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sebagai pelaksanaan dari Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), telah diterbitkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG Tahun 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG-BOGOR 1 RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUNAN BALAI INSEMINASI BUATAN LEMBANG TAHUN 2018

RENCANA KERJA TAHUNAN BALAI INSEMINASI BUATAN LEMBANG TAHUN 2018 RENCANA KERJA TAHUNAN BALAI INSEMINASI BUATAN LEMBANG TAHUN 2018 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Organisasi dan Tata Kerja Balai Inseminasi Buatan Lembang ditetapkan dengan Surat Keputusan (SK) Menteri

Lebih terperinci

Dengan ini kami sampaikan Laporan Kegiatan Balai Inseminasi Buatan Lembang Bulan Februari TA. 2016, sebagai berikut :

Dengan ini kami sampaikan Laporan Kegiatan Balai Inseminasi Buatan Lembang Bulan Februari TA. 2016, sebagai berikut : Nomor : 01014/TU.020/F2.J/03/2016 1Maret2016 Lampiran : 1 (satu) Berkas Hal : Laporan Kegiatan Bulan Februari 2016 Yang terhormat Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Di Jakarta Dengan ini

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG Tahun 2017 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG-BOGOR 1 RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI

Lebih terperinci

Nomor : 02009/TU.020/F2.J/02/ Februari 2015 Lampiran : 1 (satu) Berkas Hal : Laporan Kegiatan Bulan Januari 2015

Nomor : 02009/TU.020/F2.J/02/ Februari 2015 Lampiran : 1 (satu) Berkas Hal : Laporan Kegiatan Bulan Januari 2015 Nomor : 02009/TU.020/F2.J/02/2015 02 Februari 2015 Lampiran : 1 (satu) Berkas Hal : Laporan Kegiatan Bulan Januari 2015 Yang terhormat Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Di Jakarta Dengan

Lebih terperinci

Nomor : 01001/TU.020/F2.J/07/ Juli 2016 Lampiran : 1 (satu) Berkas Hal : Laporan Kegiatan Bulan Juni 2016

Nomor : 01001/TU.020/F2.J/07/ Juli 2016 Lampiran : 1 (satu) Berkas Hal : Laporan Kegiatan Bulan Juni 2016 Nomor : 01001/TU.020/F2.J/07/2016 01 Juli 2016 Lampiran : 1 (satu) Berkas Hal : Laporan Kegiatan Bulan Juni 2016 Yang terhormat Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Di Jakarta Dengan ini kami

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai tindak lanjut dari Peraturan Menteri Pertanian Nomor 23/Permentan/ OT.140/5/2009, tentang Pedoman Umum Sistem Pengendalian Intern (SPI) Departemen Pertanian, Tim

Lebih terperinci

I. GAMBARAN UMUM. Sebagai pelaksanaan dari Peraturan Menteri Pertanian Nomor

I. GAMBARAN UMUM. Sebagai pelaksanaan dari Peraturan Menteri Pertanian Nomor I. GAMBARAN UMUM A. KEBIJAKAN Sebagai pelaksanaan dari Peraturan Menteri Pertanian Nomor 32/Permentan/OT.140/5/2011 tentang Pengelolaan dan Pelayanan Informasi Publik di Lingkungan Kementerian Pertanian,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Akhirnya, hanyalah kepada Allah SWT kami memohon bimbingan dan kekuatan dalam melaksanakan amanah ini. Amin.

KATA PENGANTAR. Akhirnya, hanyalah kepada Allah SWT kami memohon bimbingan dan kekuatan dalam melaksanakan amanah ini. Amin. KATA PENGANTAR Puji dan syukur hanyalah milik Allah SWT, Tuhan yang Maha Kuasa, yang telah membimbing kami hingga Laporan Sistem Pengendalian Intern (SPI) Triwulan II tahun 2014 dapat selesai. Laporan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... BAB I. PENDAHULUAN... 1 Latar Belakang 1 Maksud dan Tujuan... 1

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... BAB I. PENDAHULUAN... 1 Latar Belakang 1 Maksud dan Tujuan... 1 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... Halaman i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iv BAB I. PENDAHULUAN... 1 Latar Belakang 1 Maksud dan Tujuan... 1 BAB II. PERKEMBANGAN PELAKSANAAN... 2 A. Lingkungan Pengendalian..

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai tindak lanjut dari Peraturan Menteri Pertanian Nomor 23/Permentan/ OT.140/5/2009, tentang Pedoman Umum Sistem Pengendalian Intern (SPI) Departemen Pertanian, Tim

Lebih terperinci

Nomor : 01022/TU.020/F2.J/04/ April 2016 Lampiran : 1 (satu) Berkas Hal : Laporan Kegiatan Bulan Maret 2016

Nomor : 01022/TU.020/F2.J/04/ April 2016 Lampiran : 1 (satu) Berkas Hal : Laporan Kegiatan Bulan Maret 2016 Nomor : 01022/TU.020/F2.J/04/2016 01 April 2016 Lampiran : 1 (satu) Berkas Hal : Laporan Kegiatan Bulan Maret 2016 Yang terhormat Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Di Jakarta Dengan ini

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai tindak lanjut dari Peraturan Menteri Pertanian Nomor 23/Permentan/ OT.140/5/2009, tentang Pedoman Umum Sistem Pengendalian Intern (SPI) Departemen Pertanian, Tim

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUNAN BALAI BESAR INSEMINASI BUATAN SINGOSARI TAHUN 2016 (DATA RKT BBIB SINGOSARI TAHUN 2016) A. DATA UMUM 1 UNIT KERJA :

RENCANA KERJA TAHUNAN BALAI BESAR INSEMINASI BUATAN SINGOSARI TAHUN 2016 (DATA RKT BBIB SINGOSARI TAHUN 2016) A. DATA UMUM 1 UNIT KERJA : (DATA RKT BBIB SINGOSARI TAHUN 2016) RENCANA KERJA TAHUNAN BALAI BESAR INSEMINASI BUATAN SINGOSARI TAHUN 2016 A. DATA UMUM 1 UNIT KERJA : 2 TUGAS : FUNGSI 1. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 1 1 BALAI BESAR INSEMINASI

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2011

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2011 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2011 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR INSEMINASI BUATAN SINGOSARI 2011 KATA PENGANTAR Berdasarkan INPRES Nomor 7

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BALAI BESAR INSEMINASI BUATAN SINGOSARI TAHUN 2012

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BALAI BESAR INSEMINASI BUATAN SINGOSARI TAHUN 2012 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BALAI BESAR INSEMINASI BUATAN SINGOSARI TAHUN 2012 BALAI BESAR INSEMINASI BUATAN SINGOSARI DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 KATA

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai tindak lanjut dari Peraturan Menteri Pertanian Nomor 23/Permentan/ OT.140/5/2009, tentang Pedoman Umum Sistem Pengendalian Intern (SPI) Departemen Pertanian, Tim

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai tindak lanjut dari Peraturan Menteri Pertanian Nomor 23/Permentan/ OT.140/5/2009, tentang Pedoman Umum Sistem Pengendalian Intern (SPI) Departemen Pertanian, Tim

Lebih terperinci

Nomor :01001/TU.020/F2.J/02/ Februari2015 Lampiran : 1 (satu) Berkas Hal : Laporan Kegiatan Bulan Januari 2016

Nomor :01001/TU.020/F2.J/02/ Februari2015 Lampiran : 1 (satu) Berkas Hal : Laporan Kegiatan Bulan Januari 2016 Nomor :01001/TU.020/F2.J/02/2016 01Februari2015 Lampiran : 1 (satu) Berkas Hal : Laporan Kegiatan Bulan Januari 2016 Yang terhormat Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Di Jakarta Dengan ini

Lebih terperinci

Nomor : 01019/TU.020/F2.J/12/ Desember 2015 Lampiran : 1 (satu) Berkas Hal : Laporan Kegiatan Bulan Nopember 2015

Nomor : 01019/TU.020/F2.J/12/ Desember 2015 Lampiran : 1 (satu) Berkas Hal : Laporan Kegiatan Bulan Nopember 2015 Nomor : 01019/TU.020/F2.J/12/2015 1 Desember 2015 Lampiran : 1 (satu) Berkas Hal : Laporan Kegiatan Bulan Nopember 2015 Yang terhormat Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Di Jakarta Dengan

Lebih terperinci

Revisi ke 05 Tanggal : 23 November 2016

Revisi ke 05 Tanggal : 23 November 2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci

Revisi ke 04 Tanggal : 29 September 2016

Revisi ke 04 Tanggal : 29 September 2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci

BAGIAN ANGGARAN 007 RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

BAGIAN ANGGARAN 007 RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN BAGIAN ANGGARAN 007 RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA TAHUN ANGGARAN 2014 AUDITED Jl. Veteran 17 18 Jakarta 10110 I. PENDAHULUAN Berdasarkan ketentuan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai tindak lanjut dari Peraturan Menteri Pertanian Nomor 23/Permentan/ OT.140/5/2009, tentang Pedoman Umum Sistem Pengendalian Intern (SPI) Departemen Pertanian, Tim

Lebih terperinci

- 2 - MEMUTUSKAN: BAB I KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, DAN SUSUNAN ORGANISASI. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas dan Fungsi. Pasal 1

- 2 - MEMUTUSKAN: BAB I KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, DAN SUSUNAN ORGANISASI. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas dan Fungsi. Pasal 1 - 2-5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82); 6. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2015 BPTU HPT PADANG MENGATAS BAB I

LAPORAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2015 BPTU HPT PADANG MENGATAS BAB I BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laporan Akuntabilitas Kinerja Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak Padang Mengatas tahun Anggaran 2015 merupakan wujud pertanggungjawaban terhadap

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN BPTU-HPT DENPASAR TAHUN 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN BPTU-HPT DENPASAR TAHUN 2016 RENCANA KINERJA TAHUNAN BPTU-HPT DENPASAR TAHUN 2016 A. DATA UMUM 1 UNIT KERJA 2 TUGAS DAN FUNGSI a. TUGAS : BPTU-HPT DENPASAR Melaksanakan pemeliharaan, produksi, pemuliaan, pelestarian, pengembangan,

Lebih terperinci

BAGIAN ANGGARAN LAPORAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM

BAGIAN ANGGARAN LAPORAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM BAGIAN ANGGARAN 018.06.411956 LAPORAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM PERIODE 01 JANUARI SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER TAHUN ANGGARAN 2014 (TAHUNAN) BALAI BESAR INSEMINASI BUATAN SINGOSARI DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1038, 2013 KEMENTERIAN PERTANIAN. Kerjasama. Optimalisasi. Tusi. Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 21 MOR SP DIPA-32.1-/21 DS553-54-8921-629 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 1 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun

Lebih terperinci

BAGIAN ANGGARAN 089 JALAN TAMALANREA RAYA NOMOR 3 BTP MAKASSAR 90245

BAGIAN ANGGARAN 089 JALAN TAMALANREA RAYA NOMOR 3 BTP MAKASSAR 90245 BAGIAN ANGGARAN 089 LAPORAN BULANAN REALISASI ANGGARAN PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI SULAWESI SELATAN BULAN JANUARI 2012 JALAN TAMALANREA RAYA NOMOR 3 BTP MAKASSAR 90245

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 217 MOR SP DIPA-32.4-/217 DS21-98-8-666 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci

RINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A 2017

RINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A 2017 Halaman : 1 018.06.09 Program Pemenuhan Pangan Asal Ternak dan Agribisnis Peternakan Rakyat 25.242.970.000 1783 Peningkatan Produksi Pakan Ternak 6.697.357.000 1783.302 Pengembangan Kebun HPT di UPT 20,00

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN (BPKP)

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN (BPKP) BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN (BPKP) LaporanBarang Milik Negara (Audited) Untuk Periodeyang Berakhir 31 Desember2016 JalanPramuka No. 33, Jakarta Timur 13120 CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 21 MOR SP DIPA-32.6-/21 DS264-891-4155-6432 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 1 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1

Lebih terperinci

RINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A 2017

RINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A 2017 Halaman : 1 018.06.09 Program Pemenuhan Pangan Asal Ternak dan Agribisnis Peternakan Rakyat 25.242.970.000 1783 Peningkatan Produksi Pakan Ternak 6.697.357.000 1783.302 Pengembangan Kebun HPT di UPT 20,00

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Populasi dan produktifitas sapi potong secara nasional selama beberapa tahun terakhir menunjukkan kecenderungan menurun dengan laju pertumbuhan sapi potong hanya mencapai

Lebih terperinci

DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN

DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN Jakarta, 26 Januari 2017 Penyediaan pasokan air melalui irigasi dan waduk, pembangunan embung atau kantong air. Target 2017, sebesar 30 ribu embung Fokus

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. LAKIN BBIB Singosari Tahun

BAB I PENDAHULUAN. LAKIN BBIB Singosari Tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 40/Permentan/OT.140/6/2012 tanggal 5 Juni 2012. Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari adalah Unit Pelaksana

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BENGKULU

UNIVERSITAS BENGKULU KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BENGKULU Jalan W.R. Supratman, Kandang Limun Bengkulu 38371A Telpon (0736) 21170, 26793 Faksimile (0736) 20815 Laman : //www.unib.ac.id e-mail : rektorat@unib

Lebih terperinci

BAGIAN ANGGARAN 089 LAPORAN BULANAN REALISASI ANGGARAN PER AKI B 0 PE G ASA EU 0 PE B GU AN PR V 51 U 5 'A BULAN OKTOBER 2013

BAGIAN ANGGARAN 089 LAPORAN BULANAN REALISASI ANGGARAN PER AKI B 0 PE G ASA EU 0 PE B GU AN PR V 51 U 5 'A BULAN OKTOBER 2013 BAGIAN ANGGARAN 089 LAPORAN BULANAN REALISASI ANGGARAN PER AKI B 0 PE G ASA EU 0 PE B GU AN PR V 51 U 5 'A BULAN OKTOBER 2013 JA N TAMALANREA RAYA NO OR 3 BlP MAKASSAR 9 245 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN

Lebih terperinci

Revisi ke 05 Tanggal : 27 Desember 2017

Revisi ke 05 Tanggal : 27 Desember 2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

Nomor : 04008/TU.020/F2.J/01/ Januari 2016 Lampiran : 1 (satu) Berkas Hal : Laporan Kegiatan Bulan Desember 2015

Nomor : 04008/TU.020/F2.J/01/ Januari 2016 Lampiran : 1 (satu) Berkas Hal : Laporan Kegiatan Bulan Desember 2015 Nomor : 04008/TU.020/F2.J/01/2016 4 Januari 2016 Lampiran : 1 (satu) Berkas Hal : Laporan Kegiatan Bulan Desember 2015 Yang terhormat Direktur JenderalPeternakandanKesehatanHewan Di Jakarta Dengan ini

Lebih terperinci

Revisi ke 01 Tanggal : 18 April 2017

Revisi ke 01 Tanggal : 18 April 2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

Revisi ke 05 Tanggal : 23 Agustus 2016

Revisi ke 05 Tanggal : 23 Agustus 2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BISNIS ( )

RENCANA STRATEGIS BISNIS ( ) RENCANA STRATEGIS BISNIS (200 204) A. VISI DAN MISI. Visi Terwujudnya penyedia jasa layanan inseminasi buatan dan jasa manajemen peternakan lainnya yang mampu bersaing di tingkat internasional 2. Misi

Lebih terperinci

Laporan Keuangan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Semester 1 Tahun 2013

Laporan Keuangan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Semester 1 Tahun 2013 RINGKASAN Berdasarkan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 sebagaimana telah diubah dengan 233/PMK.05/2011

Lebih terperinci

Populasi Ternak Menurut Provinsi dan Jenis Ternak (Ribu Ekor),

Populasi Ternak Menurut Provinsi dan Jenis Ternak (Ribu Ekor), Babi Aceh 0.20 0.20 0.10 0.10 - - - - 0.30 0.30 0.30 3.30 4.19 4.07 4.14 Sumatera Utara 787.20 807.40 828.00 849.20 871.00 809.70 822.80 758.50 733.90 734.00 660.70 749.40 866.21 978.72 989.12 Sumatera

Lebih terperinci

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENGUJIAN MUTU DAN SERTIFIKASI OBAT HEWAN TAHUN ANGGARAN 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR PENGUJIAN MUTU DAN

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci

Revisi ke 01 Tanggal : 05 Januari 2015

Revisi ke 01 Tanggal : 05 Januari 2015 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 27 Tahun

Lebih terperinci

LAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA BELANJA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA MELALUI KPPN DAN BUN UNTUK TRIWULAN YANG BERAKHIR 31 MARET2016 (dalam rupiah)

LAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA BELANJA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA MELALUI KPPN DAN BUN UNTUK TRIWULAN YANG BERAKHIR 31 MARET2016 (dalam rupiah) LAPORAN REALISASI BELANJA BELANJA MELALUI KPPN DAN BUN UNTUK TRIWULAN YANG BERAKHIR 31 MARET216 BAGIAN PELAKSANA : 15 KEMENTERIAN KEUANGAN : LRBKW 1 : 16 Juni 216 : 1 SEMULA 1 I. IKHTISAR MENURUT SUMBER

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN OPTIMALISASI FUNGSI UNIT PEMBIBITAN DAERAH TAHUN 2015

PEDOMAN PELAKSANAAN OPTIMALISASI FUNGSI UNIT PEMBIBITAN DAERAH TAHUN 2015 PEDOMAN PELAKSANAAN OPTIMALISASI FUNGSI UNIT PEMBIBITAN DAERAH TAHUN 2015 Direktorat Perbibitan Ternak Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian-RI Jl. Harsono RM No. 3 Pasar

Lebih terperinci

ANGGARAN (Rp0,00) 2. Belanja Barang , Belanja Modal ,

ANGGARAN (Rp0,00) 2. Belanja Barang , Belanja Modal , BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI PAPUA BARAT Jalan Angkasa Mulyono Amban Manokwari Papua Barat Telp / Fax: 09862217088 Email: papuabarat@bpkp.go.id Nomor : LRA-05/PW27/1/2014

Lebih terperinci

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA. Berikut ini merupakan gambaran umum pencapaian kinerja Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur :

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA. Berikut ini merupakan gambaran umum pencapaian kinerja Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur : BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA 3.1. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI 3.1.1. Capaian Kinerja Berikut ini merupakan gambaran umum pencapaian kinerja Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur : Tujuan 1 Sasaran : Meningkatkan

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembar

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembar BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1712, 2016 PERRPUSNAS. Penyelenggaraan Dekonsentrasi. TA 2017. PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PELIMPAHAN URUSAN

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN INSENTIF TENAGA LAPANGAN DIKMAS (TLD)/ FASILITATOR DESA INTENSIF (FDI) Lampiran 3

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN INSENTIF TENAGA LAPANGAN DIKMAS (TLD)/ FASILITATOR DESA INTENSIF (FDI) Lampiran 3 Lampiran 3 DAFTAR NAMA TLD/FDI PENERIMA DANA INSENTIF TAHUN 2012 PROVINSI :... NO NAMA ALAMAT *) KAB/KOTA NAMA BANK CABANG/UNIT NO. REKENING MASA KERJA (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) *) sesuai dengan

Lebih terperinci

MEKANISME PENGELOLAAN KEUANGAN PASCA OPTIMALISASI DAN PENGHENTIAN KEGIATAN DEKONSENTRASI URUSAN PEMERINTAHAN UMUM DAN FORKOPIMDA TAHUN ANGGARAN 2016

MEKANISME PENGELOLAAN KEUANGAN PASCA OPTIMALISASI DAN PENGHENTIAN KEGIATAN DEKONSENTRASI URUSAN PEMERINTAHAN UMUM DAN FORKOPIMDA TAHUN ANGGARAN 2016 MEKANISME PENGELOLAAN KEUANGAN PASCA OPTIMALISASI DAN PENGHENTIAN KEGIATAN DEKONSENTRASI URUSAN PEMERINTAHAN UMUM DAN FORKOPIMDA TAHUN ANGGARAN 2016 Oleh Kepala Bagian Keuangan Setditjen Politik dan Pemerintahan

Lebih terperinci

16. Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan

16. Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan 5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

Revisi ke 03 Tanggal : 03 Agustus 2016

Revisi ke 03 Tanggal : 03 Agustus 2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya PROGRAM DAN RENCANA KINERJA KPU KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN ANGGARAN 2016 AKUN PROGRAM KEGIATAN / SUB-SUB KEGIATAN RINCIAN KEGIATAN 076.01.01 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya 2.022.409.000

Lebih terperinci

iii LAPORAN KINERJA BET CIPELANG 2016 apabila dicermati BET Cipelang telah memanfaatkan anggaran dengan baik untuk hasil yang maksimal.

iii LAPORAN KINERJA BET CIPELANG 2016 apabila dicermati BET Cipelang telah memanfaatkan anggaran dengan baik untuk hasil yang maksimal. RINGKASAN EKSEKUTIF Balai Embrio Ternak Cipelang merupakan institusi yang berperan dalam penerapan bioteknologi reproduksi di Indonesia khususnya aplikasi Transfer Embrio (TE). Ternakternak yang dihasilkan

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA PADA LAPORAN BARANG KUASA PENGGUNA UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA BARANG PENGADILAN AGAMA BANJARNEGARA BAGIAN ANGGARAN 5.4 SEMESTER I TAHUN 216 I. Pendahuluan CATATAN

Lebih terperinci

CATATAN RINGKAS BARANG MILIK NEGARA TA. 2016

CATATAN RINGKAS BARANG MILIK NEGARA TA. 2016 CATATAN RINGKAS BARANG MILIK NEGARA TA. 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN 2017 I. PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM bcatatan ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN UJI PERFORMAN SAPI POTONG TAHUN 2012

PEDOMAN PELAKSANAAN UJI PERFORMAN SAPI POTONG TAHUN 2012 PEDOMAN PELAKSANAAN UJI PERFORMAN SAPI POTONG TAHUN 2012 DIREKTORAT PERBIBITAN TERNAK DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2012 KATA PENGANTAR Peningkatan produksi ternak

Lebih terperinci

BAGIAN ANGGARAN 089 LAPORAN BULANAN REALISASI ANGGARAN PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN JULI 2016

BAGIAN ANGGARAN 089 LAPORAN BULANAN REALISASI ANGGARAN PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN JULI 2016 BAGIAN ANGGARAN 89 LAPORAN BULANAN REALISASI ANGGARAN PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN JULI 16 NOMOR LAP-4/PW1/1/16 TANGGAL 9 Agustus 16 JALAN PARANGTRITIS

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL, PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BADAN PERTANAHAN NASIONAL DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

FOKUS PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN PETERNAKAN DAN KESWAN TAHUN 2016

FOKUS PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN PETERNAKAN DAN KESWAN TAHUN 2016 DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN FOKUS PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN PETERNAKAN DAN KESWAN TAHUN 2016 Disampaikan pada: MUSRENBANGTANNAS 2015 Jakarta, 04 Juni 2015 1 TARGET PROGRAM

Lebih terperinci

Revisi ke 01 Tanggal : 16 Maret 2016

Revisi ke 01 Tanggal : 16 Maret 2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA 2014 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

LAPORAN KINERJA 2014 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi

Lebih terperinci

BIRO ADMINISTRASI UMUM & KEUANGAN PROSEDUR TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN BAGIAN ANGGARAN MASYARAKAT LEMBAR PENGESAHAN

BIRO ADMINISTRASI UMUM & KEUANGAN PROSEDUR TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN BAGIAN ANGGARAN MASYARAKAT LEMBAR PENGESAHAN BIRO ADMINISTRASI UMUM & KEUANGAN PROSEDUR TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN BAGIAN ANGGARAN MASYARAKAT LEMBAR PENGESAHAN No. Dokumen Revisi Tanggal Berlaku Halaman ::0 : 1 Januari 2012 : 1 Dari 15 LEMBAR PENGESAHAN

Lebih terperinci

RINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A 2017

RINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A 2017 Halaman : 1 018.06.09 Program Pemenuhan Pangan Asal Ternak dan Agribisnis Peternakan Rakyat 41.179.686.000 1783 Peningkatan Produksi Pakan Ternak 3.354.500.000 1783.301 Pengembangan Padang Penggembalaan

Lebih terperinci

2017, No dalam rangka Penyelenggaraan Dekonsentrasi Tahun Anggaran 2018; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

2017, No dalam rangka Penyelenggaraan Dekonsentrasi Tahun Anggaran 2018; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan No.1161, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERPUSNAS. Pelimpahan Urusan Pemerintahan Perpusnas. PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG PELIMPAHAN URUSAN

Lebih terperinci

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA PEDOMAN TEKNIS PEMBINAAN USAHA PERKEBUNAN TAHUN 2013 DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN DESEMBER 2012 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan

Lebih terperinci

BAGIAN ANGGARAN 089 BULAN DESEMBER 2013 JALAN TAMALANREA RAYA NOMOR 3 BTP MAKASSAR 90245

BAGIAN ANGGARAN 089 BULAN DESEMBER 2013 JALAN TAMALANREA RAYA NOMOR 3 BTP MAKASSAR 90245 BAGIAN ANGGARAN 089 LAPORAN BULANAN REALISASI ANGGARAN PERWAKILA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI SULAWESI SELATAN (KODE SATKER 450624) BULAN DESEMBER 2013 JALAN TAMALANREA RAYA NOMOR

Lebih terperinci

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Magetan

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Magetan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Magetan LAPORAN BARANG MILIK NEGARA Untuk Periode Yang Berakhir 30 Juni 2016 TAHUN ANGGARAN 2016 KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN MAGETAN Jl. Karya Dharma No. 70 Magetan

Lebih terperinci

Laporan Barang Kuasa Pengguna Balai Besar Logam dan Mesin Tahun Anggaran 2017

Laporan Barang Kuasa Pengguna Balai Besar Logam dan Mesin Tahun Anggaran 2017 CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA PADA BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN PERIODE TAHUN ANGGARAN 2017 I. PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM a) Undang-Undang No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara; b) Undang-Undang

Lebih terperinci

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Magetan

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Magetan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Magetan LAPORAN BARANG MILIK NEGARA Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2015 TAHUN ANGGARAN 2015 KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN MAGETAN Jl. Karya Dharma No. 70 Magetan

Lebih terperinci

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA PEDOMAN TEKNIS PENILAIAN USAHA PERKEBUNAN TAHUN 2013 DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN DESEMBER 2012 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan

Lebih terperinci

AKADEMI TEKNOLOGI KULIT YOGYAKARTA

AKADEMI TEKNOLOGI KULIT YOGYAKARTA AKADEMI TEKNOLOGI KULIT YOGYAKARTA Laporan Keuangan Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2014 Jl. Ringroad Selatan, Glugo, Panggungharjo, Sewon, Bantul Yogyakarta TAHUN ANGGARAN 2014 LRA Pendapatan

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI PUBLIK (PPID) PELAKSANA UPT TAHUN 2014

LAPORAN TAHUNAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI PUBLIK (PPID) PELAKSANA UPT TAHUN 2014 LAPORAN TAHUNAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI PUBLIK (PPID) PELAKSANA UPT TAHUN 2014 BALAI PEMBIBITAN TERNAK UNGGUL DAN HIJAUAN PAKAN TERNAK DENPASAR 2014 BAB I. GAMBARAN UMUM PENGELOLAAN

Lebih terperinci

2013, No TARIF LAYANAN BADAN LAYANAN UMUM BALAI BESAR INSEMINASI BUATAN SINGOSARI PADA KEMENTERIAN PERTANIAN

2013, No TARIF LAYANAN BADAN LAYANAN UMUM BALAI BESAR INSEMINASI BUATAN SINGOSARI PADA KEMENTERIAN PERTANIAN 6 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 119/PMK.05/2013 TENTANG TARIF LAYANAN BADAN LAYANAN UMUM BALAI BESAR INSEMINASI BUATAN SINGOSARI PADA KEMENTERIAN PERTANIAN TARIF LAYANAN

Lebih terperinci

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN BAB I PENDAHULUAN A. UMUM Memasuki awal tahun 2016 sesuai dengan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Inspektorat IV melakukan kegiatan yang

Lebih terperinci

BIRO ADMINISTRASI UMUM & KEUANGAN PROSEDUR TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN BAGIAN ANGGARAN MASYARAKAT LEMBAR PENGESAHAN

BIRO ADMINISTRASI UMUM & KEUANGAN PROSEDUR TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN BAGIAN ANGGARAN MASYARAKAT LEMBAR PENGESAHAN Halaman : 1 Dari 15 LEMBAR PENGESAHAN PERSEDIAAN BAGIAN BIRO ADMINISTRASI UNIVERSITAS NUSA CENDANA DIBUAT OLEH MENYETUJUI MENGETAHUI Penyusun SOP Drs. S.A.F. Pandie Ir. D. Roy Nendissa, MP Kepala Biro

Lebih terperinci

Terlampir. Terlampir

Terlampir. Terlampir KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 27 Tahun

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013 BAB I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi

Lebih terperinci

Revisi ke 02 Tanggal : 16 Maret 2017

Revisi ke 02 Tanggal : 16 Maret 2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 215 NOMOR SP DIPA-18.1-/215 DS791-3632-6284-16 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA SEMESTER II PERIODE 31 DESEMBER 2015 TAHUN 2015

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA SEMESTER II PERIODE 31 DESEMBER 2015 TAHUN 2015 CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA SEMESTER II PERIODE 31 DESEMBER 2015 TAHUN 2015 SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN-SMAK MAKASSAR PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (PUSDIKLAT) INDUSTRI KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR SP DIPA-018.02-0/2016 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA PADA LAPORAN BARANG KUASA PENGGUNA UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA BARANG PENGADILAN AGAMA BANJARNEGARA BAGIAN ANGGARAN 005.04 SEMESTER II TAHUN2016 I. Pendahuluan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PETERNAKAN DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PETERNAKAN DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR ARAH KEBIJAKAN ( KEMENTAN RI ) PEMBANGUNAN PETERNAKAN DAN KESWAN 2015-2019 KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PETERNAKAN DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERUBAHAN PROGRAM WAKTU PROGRAM 2010-2014 2015-2019 DALAM RANGKA

Lebih terperinci

15. Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014 tentang Pembentukan Kementerian dan Pengangkatan Menteri Kabinet Kerja Periode Tahun ; 16.

15. Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014 tentang Pembentukan Kementerian dan Pengangkatan Menteri Kabinet Kerja Periode Tahun ; 16. 5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2016 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2016 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud pertanggung jawaban dalam mencapai visi dan misi serta tujuan instansi pemerintah dalam rangka perwujudan penyelenggaraan

Lebih terperinci

RINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A 2016

RINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A 2016 Halaman : 1 018.06.09 Program Pemenuhan Pangan Asal Ternak dan Agribisnis Peternakan Rakyat 41.402.435.000 1782 Peningkatan Produksi Ternak 745.249.000 1782.148 Peningkatan Produksi Semen Beku Sapi 1,00

Lebih terperinci