Dosen Stikes Wira Husada Yogyakarta. Balai Hiperkes Yogyakarta Diterima : September 2016 Disetujui : Desember 2016 ABSTRAK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Dosen Stikes Wira Husada Yogyakarta. Balai Hiperkes Yogyakarta Diterima : September 2016 Disetujui : Desember 2016 ABSTRAK"

Transkripsi

1 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS FUNGSI PARU PADA PEKERJA YANG TERPAPAR DEBU DI INDUSTRI MEBEL CV.ANNET SOFA PANDOWOHARJO SLEMAN YOGYAKARTA Ariana Sumekar 1, Endang Siwi Ediningsih 2 1 Dosen Stikes Wira Husada Yogyakarta 2 Balai Hiperkes Yogyakarta arianasumekar83@gmail.com Diterima : September 2016 Disetujui : Desember 2016 ABSTRAK Latar Belakang:Pencemaran udara di lingkungan industri telah menjadi masalah lingkungan utama di dunia. Pekerja di industri mebel mempunya resiko yang besar untuk mengalamai penimbunan debu pada pernafasan.kondisi lingkungan kerja di CV.Annet Sofa Pandowoharjo Sleman Yogyakarta dapat mempengaruhi kesehatan pekerja, terutama kesehatan paru. Tujuan:Untuk mengetahuihubungan antara faktor-faktor (jenis kelamin, masa kerja, kebiasaan merokok, dan penggunaan masker) yang berhubungan dengan status fungsi paru pekerja yang terpapar debu di industri CV. Annet Sofa Pandowoharjo Sleman Metode:Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik denganpendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel adalah total sampling. Analisis data dilakukan dalam dua tahap, yaitu univariat dan bivariat, menggunakan chi square dengan taraf kesalahan 5%(0,05). Hasil:Respondenyang memiliki jenis kelamin pria sebagian besar mempunyai status fungsi paru normalada 16 responden (43.2%).Responden yang memiliki masa kerja baru dengan status fungsi paru normal ada15 responden (40.5%), dan pekerja yang memiliki masa kerja lama memiliki status fungsi paru tidak normal ada10 responden (27.0%).Responden yang memiliki kebiasaan tidak merokok memiliki status fungsi parunormal ada 13 responden (35.1%), dan responden yang memiliki kebiasaan merokok memiliki status fungsi paru tidak normal sebanyak 12 responden (32.4%). Responden yang menggunakan masker saat bekerja memiliki status fungsi paru normal ada 16 responden (43.2%). Responden yang tidakmenggunakan masker saat bekerja memiliki status fungsi paru tidak normal ada 9 responden (24.3%). Kesimpulan: Tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan status fungsi paru pada pekerja di industri mebel CV.Annet Sofa, Pandowoharjo, Ada hubungan antara masa kerja, kebiasaan merokok, penggunaan masker dengan status fungsi paru pada pekerja di industri mebel CV.Annet Sofa, Pandowoharjo, 688

2 Kata kunci :debu, status fungsi paru, industri mebel FACTORS RELATING TO THE STATUS OF LUNG FUNCTION IN WORKERS EXPOSED TO DUST IN THE FURNITURE INDUSTRY CV. ANNET SOFA PANDOWOHARJO SLEMAN YOGYAKARTA Ariana Sumekar 1, Endang Siwi Ediningsih 2 1 LecturerSchool ofhealth SciencesWiraHusadaYogyakarta 2 Lecturer Hiperkes Yogyakarta arianasumekar83@gmail.com Diterima : September 2016 Disetujui : Desember 2016 ABSTRACT Background:Industrial developments in Indonesia increased rapidly. Air pollution in industrial environtments becomes a major problem in the world. Workers furniture in industry has very big risk for experiencing accumulation of dust on the breathing.working condition in CV.Annet Sofa, Pandowoharjo, Yogyakarta, exposed to dust can effect the health of workers, especially lung health. Objective:To determine the relationship between factors (gender, years of work, smoking, us of mask) associated with lung function status of workers exposed to dust in the furniture industry CV.Annet Sofa, Pandowoharjo, Methods:The type of research is descriptive analytic with cross sectional approach. The sampling technique is total sampling. Data analysis done in two stages, namely univariate and bivariate with chi square standart error of 5% (0,05%). Results:Respondents who have sex men mostly have normal lung function status as much as 16 respondents (43.2%). Respondents who have a new working life status normal lung function as much as 15 respondents (40.5%), and works with long tenure majority have abnormal lung function status of 10 respondents (27.0%). Respondents who have a habit of not smoking have the status of a normal function as much as 13 respondents (35.1%), and respondents who have the habit of smoking had abnormal lung function status as much as 12 respondents (32.4). Respondents who use a mask when work had normal lung function status of 16 respondent (43.2%), and responden who did not mask status at work have abnormal lung funtion as much of respondents (24.3%). Conclusion:There is not relationship between gender and lung function status to worker in furniture industry CV. Annet Sofa, Pandowoharjo, There is a relationship between tenure with the status of lung function in workers, smoking and use of mask in the furniture industry CV.Annet Sofa, Pandowoharjo, Keywords: Dust, lung function status, furniture industry 689

3 PENDAHULUAN Setiap tenaga kerja harus memperoleh perlindungan dari berbagai persoalan di sekitar tempat kerjanya dan hal-hal yang dapat menimpa dirinya atau mengganggu dalam pelaksanaan tugasnya seharihari.perlindungan tenaga kerja ini bertujuan agar para pekerja dapat melakukan tugas sehari-hari dengan rasa aman sehingga beban tugas yang diterimanya dapat diselesaikan dengan sangat baik.upaya perlindungan terhadap tenaga kerja perlu ditingkatkan melalui beberapa langkah awal. Salah satunya adalah perbaikan kondisi kerja termasuk kesehatan, keselamatan kerja, dan lingkungan kerja 1) (Picket, 2009). Salah satu gangguan kesehatan akibat lingkungan kerja adalah debu yang merupakan salah satu sumber gangguan yang tidak dapat diabaikan.dalam kondisi tertentu, debu merupakan bahaya utama yang dapat menyebabkan pengurangan kenyamanan kerja, gangguan penglihatan, gangguan fungsi faal paru, bahkan dapat menimbulkan keracunan secara umum.debu juga dapat menyebabkan kerusakan paru-paru dan fibrosis bila terinhalasi selama bekerja dan terus menerus. Bila alveoli mengeras akibatnya akanmengurangi elastisitas dalam menampung volume udara sehingga kemampuan mengikat oksigen menurun. Pekerja industri mebel kayu mempunyai resiko yang sangat besar untuk penimbunan debu pada saluran pernafasan. Proses produksi mebel kayu meliputi beberapa tahap yaitu proses penggergajian kayu, penyiapan bahan baku, penyiapan komponen, perakitan dan pembentukan, hingga proses akhir pengamplasan dan pengepakan. Dalam tahapan produksi yang paling banyak menghasilkan debu adalah pada tahapan pengamplasan.jenis debu yang dihasilkan yaitu debu kayu yang termasuk dalam debu padat atau solid. Beberapa poin yang menjadi faktor risiko akan gangguan fungsi paru akibat debu antara lain adalah konsentrasi debu. Debu dalam lingkungan kerja akan mulai mengganggu kenikmatan kerja apabila telah melebihi Nilai Ambang Batas (NAB) yang digunakan sebagai kadar standar perbandingan. Waktu tenaga kerja yang bekerja di dalam perusahaan atau industri yang terpapar debu adalah selama 8 jam sehari dan 40 jam seminggu, maka kriteria atau standar yang dipakai adalah NAB yang ditetapkan menurut 2) Permenaker no 13 tahun 2011 yaitu untuk ukuran debu kayu keras adalah 1 mg/m3. Seiring bertambahnya umur sesorang, kapasitas paru-paru akan menurun. Kapasitas paru orang berumur 30 tahun ke atas rata-rata ml sampai ml, dan pada mereka yang berusia 50-an tentu kurang dari ml. Kapasitas paru-paru yang 690

4 sehat pada laki-laki dewasa bisa mencapai ml sampai ml atau 4,5 sampai 5 liter udara. Sementara itu, kapasitas paru-paru yang sehat pada perempuan adalah sekitar 3 hingga 4 liter 3) (Tjandra Yoga Aditama, Kompas.co.id:2005). Industri mebel CV. Annet Sofa yang bermukim di desa Pandowoharjo, Kabupaten Sleman adalah salah satu industri yang cukup popular di DIY.Industri ini sendiri sudah berdiri sejak beberapa puluh tahun yang lalu dan memiliki tenaga kerja sekitar 70 orang karyawan. Di lingkungan kerja Annet Sofa yang sebagian besar mengolah kayu menjadi mebel/furniture sudah dapat dipastikan akan menghasilkan banyak debu, terutama debu kayu. Pernah ada beberapa keluhan dari karyawan yang bekerja di industri tentang gangguan pernafasan yang dialaminya. Berdasarkan permasalahan tersebut, menarik bagi penulis untuk melakukan penelitan tentanghubungan antara faktor-faktor, yaitu : jenis kelamin, masa kerja, kebiasaan merokok dan penggunaan maskerdengan status fungsi paru pada pekerja yang terpapar debu di industri mebel CV. Annet Sofa, Pandowoharjo, METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel dengan totalsamplingyaitu pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan jumlah populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah tenaga kerja yang bekerja di industri mebel CV.Annet Sofa, Pandowoharjo, Yogyakarta, yaitu sebanyak 37 orang.pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan chi square. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1. Analisis Univariat Analisis univariat menunjukkan distribusi frekuensi masing-masing variabel penelitian yang meliputi jenis kelamin, masa kerja, kebiasaan merokok, penggunaan masker dan status fungsi paru. Tabel 1. Distribusi Karakteristik Responden Di Industri Mebel CV. Annet Sofa, Pandowoharjo, Variabel Jenis Kelamin Masa Kerja Kategori frekuensi persentase (n) (%) Pria Wanita Total Baru Lama Total

5 Variabel Kategori frekuensi persentase (n) (%) Kebiasaan Merokok Ya Tidak Total Penggunaan Ya Masker Tidak Total Status Fungsi Paru Normal Tidak Normal Total Sumber : Data Primer Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 37 responden.responden pria ada 27 responden atau (73%), sedangkan responden wanita ada 10 responden (27%). Berdasarkan kategori masa kerja, responden memiliki masa kerja baru, sebanyak 20 responden (54.1%), sedangkan masa kerja lama ada 17 responden (45.9%). Rata-rata responden memiliki masa kerja 4,5 tahun. Responden yang merokok sebanyak 21 responden (56.8%), dan ada 16 responden (43.2%) yang tidak merokok. Berdasarkan kategori penggunaan masker, responden yang memakai masker saat bekerja ada 22 responden atau (59.5%), sebanyak 15 responden (40.5%) yang tidak menggunakan masker ketika bekerja. Berdasarkan kategori status fungsi paru, responden memiliki status fungsi paru normal, yaitu 22 responden (59.5%), dan sebanyak 15 responden (40.5%) memiliki status fungsi paru tidak normal. 2. Analisis Bivariat Analisis bivariat bertujuan mengetahui hubungan antara faktorfaktor yang berhubungan dengan status fungsi paru pekerja yang terpapar debu di indusri mebel CV. Annet Sofa, Pandowoharjo. a. Hubungan antara jenis kelamin dengan status fungsi paru pada pekerjaindustri mebel CV.Annet Sofa, Pandowoharjo, Tabel 2. Hubungan Antara Jenis Kelamin Dengan Status Fungsi Paru Pada Pekerja Di Industri Mebel CV. Annet Sofa, Pandowoharjo, Status Fungsi Paru Jenis Kelamin Normal Tidak Normal Total n % n % N % Pria Wanita χ 2 p-value

6 Total Sumber : Data Primer Tabel diatas menunjukkan bahwa pekerja yang berjenis kelamin pria mempunyai status fungsi paru normal ada 16 responden (43.2%), sedangkan pekerja yang berjenis kelamin wanita mempunyai status fungsi paru normal ada 6 responden (16.2%).Hasil analisis bivariat menunjukkan nilai chi square (χ 2 hitung) sebesar dan nilai p- value sebesar Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai p- valuelebih besar dari nilai α (0.967 > 0.05)atau nilai chi square (χ 2 hitung = 0.002) lebih kecil dari nilai χ 2 tabel (df= 3.481).Berdasarkan hasil demikian maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan status fungsi paru pada pekerjaindustri mebel CV.Annet Sofa, Pandowoharjo, b. Hubunganantara masa kerja dengan status fungsi paru pada pekerja di industri mebel CV.Annet Sofa, Pandowoharjo, Tabel 3. Hubungan Antara Masa Kerja Dengan Status Fungsi Paru Pada Pekerja Di Industri Mebel CV. Annet Sofa, Pandowoharjo, Masa Kerja Status Fungsi Paru Normal Tidak Normal Total n % n % N % Baru Lama Total Sumber : Data Primer χ p-value Tabel diatas menunjukkan bahwa pekerja yang memiliki masa kerja baru mempunyai status fungsi paru normal ada 15 responden (40.5%).Pekerja yang memiliki masa kerja lebih lama mempunyai status fungsi paru normal ada 10 responden (27.0%).Hasil analisis bivariat menunjukkan nilai chi square(χ 2 hitung) sebesar dan nilai p- value sebesar Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai p-value lebih kecil daripada nilai α (0.037 < 0.05)atau nilai chi square (χ 2 hitung = 4.361) lebih besar dari χ 2 tabel (df= 3.481). Berdasarkan hasil yang demikian makadisimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara masa kerja dengan status fungsi parupekerja industri mebel CV.Annet Sofa, 693

7 Pandowoharjo, c. Hubungan antara kebiasaan merokok dengan status fungsi paru pada pekerja di industri mebel CV.Annet Sofa, Pandowoharjo, Tabel 4. Hubungan Antara Kebiasaan Merokok Dengan Status Fungsi Paru Pada Pekerja Di Industri Mebel CV.Annet Sofa, Pandowoharjo, Kebiasaan Merokok Status Fungsi Paru Normal Tidak Normal Total n % n % N % Ya Tidak Total Sumber : Data Primer χ 2 p-value Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa pekerja yang memiliki kebiasaan merokok mempunyai status fungsi paru yang tidak normal ada 12 responden (32.4%), sedangkan pekerja yang tidak memiliki kebiasaan merokok mempunyai status fungsi paru normal sebanyak 13 responden (35.1%).Hasil analisis bivariat menunjukkan nilai chi square (χ 2 hitung) sebesar dan nilai p- value sebesar Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai p-value lebih kecil dari nilai α (0.018 < 0.05)atau nilai chi square (χ 2 hitung = 5.553) lebih besar dari χ 2 tabel (df= 3.481).Dari hasil tersebut maka disimpulkan bahwa ada hubungan signifikan antara kebiasaan merokok dengan status fungsi paru pada pekerja di industri mebel CV. Annet Sofa, Pandowoharjo, d. Hubunganantara penggunaan masker dengan status fungsi paru pada pekerja di industri mebel CV. Annet Sofa, Pandowoharjo, Tabel 5. Hubungan Antara Penggunaan Masker Dengan Status Fungsi Paru Pada Pekerja Di Industri Mebel CV.Annet Sofa, Pandowoharjo, Status Fungsi Paru Penggunaan Masker Normal Tidak Normal Total n % n % N % Ya Tidak χ 2 p-value

8 Total Sumber : Data Primer Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa pekerja yang menggunakan masker saat bekerja mempunyai status fungsi paru yang normal ada 16 responden (43.2%), pekerja yang tidak menggunakan masker ketika bekerja sebagian besar mempunyai status fungsi paru yang tidak normal sebanyak 9 responden (24.3%).Hasil dari analisis bivariat menunjukkan nilai chi square(χ 2 hitung) sebesar dan nilai p-value sebesar Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai p-value lebih kecil dari nilai α (0.047 < 0.05)atau nilai chi square (χ 2 hitung = 3.963) lebih besar dari χ 2 tabel (df= 3.481).Dengan hasil tersebut disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antarapenggunaan maskerdengan status fungsi paru pada pekerjadi industri mebel CV.Annet Sofa, Pandowoharjo, B. Pembahasan 1. Hubungan antara jenis kelamin dengan status fungsi paru pada pekerja di industri mebel CV. Annet Sofa, Pandowoharjo, 2. Hasil analisis hubungan menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan status fungsi paru, dan dibuktikan dengan nilai chi square(χ 2 hitung) sebesar0.002 dan nilai p-value sebesar (> 0.05).Hasil demikian menggambarkanstatus fungsi paru tidak membedakan jenis kelamin baik itu pria maupun wanita.selain itu para pekerja wanita tidak terpapar langsung oleh debu karena para pekerja wanita berada di bagian penjahitan bukan di bagian pengamplasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden merupakan pekerja yang memiliki jenis kelamin pria sebagian besar mempunyai status fungsi paru normal sebanyak 16 responden (43.2%). Dengan demikian status fungsi paru normal pada pekerja pria dimungkinkan karena kapasitas paru pada pria lebih besar daripada kapasitas paru pada wanita.hal ini seperti diungkapkan oleh 4) Jan Tambayong (2001) disebutkan bahwa kapasitas paru pada pria lebih besar yaitu 4,8 L dibandingkan pada wanita yaitu 3,1 L.Hal di atas juga sejalan dengan 3) Tjandra Yoga Aditama, Kompas.co.id(2005) yang menyatakan bahwa seiring 695

9 pertambahan umur seseorang, maka kapasitas paru-paru akan menurun. Kapasitas paru orang berumur 30 tahun ke atas rata-rata ml sampai ml, pada mereka yang berusia 50-an tentunya kurang dari ml. Kapasitas paru-paru yang sehat pada laki-laki dewasa bisa mencapai ml sampai ml atau 4,5 sampai 5 liter udara. Sementara itu, kapasitas paruparu yang sehat pada perempuan, kemampuannya sekitar 3 hingga 4 liter. 3. Hubungan antara masa kerjadengan status fungsi paru pada pekerja di industri mebel CV. Annet Sofa, Pandowoharjo, Hasilanalisis hubungan menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara masa kerja dengan status fungsi paru yangdibuktikan dengan nilai chi square(χ 2 hitung) sebesar dan nilai p-value sebesar (< 0.05). Hasil ini menggambarkan bahwa semakin lama pekerja bekerja maka status fungsi paru kemungkinanbesar semakin tidak normal, begitu pula sebaliknya apabila pekerja yang belum lama atau baru dalam bekerja maka status fungsi paru kemungkinan besar akan tetap normal.semakin lama pekerja terpapar debu kayu maka akan semakin besar pula resiko untuk menderita gangguan pada fungsi paru. Kondisi demikian mencerminkan keadaan di lapangan bahwa para pekerja di industri mebel CV. Annet Sofa, Pandowoharjo, dalam sehari bekerja 8 jam atau 40 jam dalam seminggu dengan kondisi terpapar oleh debu terutama pada proses pengamplasan. Dengan demikian pekerja yang telah bekerja lebih dari 5 tahun akansemakin banyak debu yang masuk ke dalam paru-paru dibandingkan dengan pekerja yang bekerja kurang dari 5 tahun. Hal diatas sejalan dengan 5) MA Jerusalem (1992) yang menyatakan bahwa masa kerja adalah suatu tenggang/kurun waktu atau lamanya tenaga kerja itu bekerja pada suatu tempat. Begitu juga dengan 6) Suma mur(1996)yang mengungkapkan bahwa masa kerja dapat mempengaruhi kinerja baik yang positif maupun negatif.semakin lama seseorangbekerja maka semakin banyak dia telah terpapar bahaya kerja tersebut. Temuan di atas diperkuat dengan tabulasi silang yang menunjukkan bahwa pekerja yang memiliki masa kerja baru dengan status fungsi paru normal sebanyak 15 responden (40.5%), sedangkan pekerja yang memiliki masa kerja lama dan memiliki status fungsi paru tidak normal ada 10 responden (27.0%). 696

10 Penelitian di atas mendukung hasil penelitian dari 7) Siti Muslikatul Mila (2006)yang menyimpulkan bahwa adanya hubungan antara masa kerja, pemakaian APD (masker) pada tenaga kerja bagian pengamplasan dengan kapasitas fungsi paru PT. Ascent House Pecangaan Jepara. 4. Hubungan antara kebiasaan merokok dengan status fungsi paru pada pekerja di industri mebel CV. Annet Sofa, Pandowoharjo, 5. Hasil analisis hubungan menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kebiasaan merokok dengan status fungsi paru yangdibuktikan dengan nilai chi square(χ 2 hitung) sebesar dan nilai p-value sebesar (< 0.05). Hal ini menggambarkan bahwa semakin banyak rokok atau asap yang dihisap oleh pekerja maka status fungsi paru akan semakin tidak normal begitu pula sebaliknya apabila semakin sedikit rokok atau asap yang dihisap maka status fungsi paru kemungkinan besar akan tetap normal. Temuan tersebut diperkuat dengan hasil tabulasi silang yang menunjukkan bahwa para pekerja yang memiliki kebiasaan tidak merokok dengan status fungsi paru normal ada13 responden (35.1%), sedangkan pekerja yang memiliki kebiasaan merokok dengan memiliki status fungsi paru tidak normal ada 12 responden (32.4%). Dalam ruang lingkup yang berbeda, 8) Anies (2005) menyatakandalam melakukan kegiatan apapun, pekerja berisiko mendapat gangguan kesehatan ataupun penyakit yang ditimbulkan oleh pekerjaan tersebut. Penyakit akibat kerja disebabkan oleh pekerjaan, baik itu alat kerja, bahan-bahan, proses kerja, maupun lingkungan kerja itu sendiri. Penyakit akibat kerja merupakan penyakit Man Made Disease.Hal tersebut merupakan masalah bagi para pekerja di berbagai sektor. 6. Hubungan antara penggunaan maskerdengan status fungsi paru pada para pekerja yang ada di industri mebel CV.Annet Sofa, Pandowoharjo, Hasil analisis hubungan menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara penggunana masker dengan status fungsi paru yangdibuktikan dengan nilai chi square (χ 2 hitung) sebesar dan nilai p-value sebesar (< 0.05). Hal ini menunjukkan bahwa apabila dalam bekerja para pekerja selalu menggunakan masker maka status fungsi paru akan semakin normal, begitu pula sebaliknya apabila para pekerja dalam waktu bekerja 697

11 tidak selalu menggunakan masker maka status fungsi paru kemungkinan besar akan tidak normal. Kegunaan utama masker adalah untuk melindungi debu atau partikel yang lebih besar untuk masuk ke dalam pernafasan, biasanya terbuat dari kain atau bahan sejenis, dengan ukuran tertentu.kebanyakan tenaga kerja merasa kurang nyaman ketika menggunakan masker.perasaan atau keluhan yang dirasakan memberikan respon yang berbeda-beda, sehingga mengakibatkan keengganan untuk menggunakannya.hasil penelitian di atas mendukung ungkapan 1) Picket (2009) yang menyatakan bahwa setiap tenaga kerja harus memperoleh perlindungan diri dari berbagai persoalan di sekitar tempat kerjanya dan berbagai hal yang dapat menimpa dirinya atau bahkan mengganggu dalam pelaksanaan tugasnya sehari-hari. Perlindungan tenaga kerja ini bertujuan agar para pekerja dapat melakukan tugasnya sehari-hari dengan rasa aman dan nyaman sehingga beban tugas yang diterima atau dkerjakan dapat diselesaikan dengan baik.upaya perlindungan pada tenaga kerja perlu ditingkatkan melalui beberapa langkah, salah satunya adalah perbaikan kondisi kerja termasuk kesehatan, keselamatan kerja, serta lingkungan kerja. Temuan diatas diperkuat oleh tabulasi silang yang menunjukkan bahwa mayoritas responden yang menggunakan masker ketika bekerja memiliki status fungsi paru normal ada 16 responden (43.2%), sedangkan pekerja tidak menggunakan masker ketika bekerja dan memiliki status fungsi paru tidak normal sebanyak 9 responden (24.3%). Penelitian diatas mendukung hasil penelitian yang dilakukan 7) SitiMila Muslikatul (2006)yang menyimpulkan bahwa ada hubungan antara masa kerja, pemakaian APD (masker) pada tenaga kerja bagian pengamplasan dengan kapasitas fungsi paru PTAscent House Pecangaan Jepara. Dalam ruang lingkup yang berbeda hasil penelitian diatas sejalan dengan hasil daripenelitian yang telah dilakukan oleh 9) Widyastuti Dewi (2005) yang menyimpulkan bahwa adanya pengaruh paparan debu kayu terhadap kapasitas vital paru pada para pekerja mebel di kecamatan Jatipuro, Kabupaten Karanganyar.Demikian pula dengan hasil dari penelitian yang dilakukan 10) Asmara Yasa (2014) yang menyimpulkan bahwa saja ada hubungan negatif yang bermakna antara pajanan debu kayu dan interfront gama (IFN) serum pada para pekerja industri 698

12 pengolahan kayu di industri pengolahan kayu perusahaanx, Badung, Bali. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan a. Tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan status fungsi paru padapekerja di industri mebel CV.Annet Sofa, Pandowoharjo, Yogyakarta yang dibuktikan dengan nilai chi square (χ 2 hitung) sebesar0.002 dan nilai p-value sebesar (> 0.05). b. Ada hubungan antara masa kerja dengan status fungsi paru pada pekerja di industri mebel CV. Annet Sofa, Pandowoharjo. Yogyakarta yangdibuktikan dengan nilai chi square (χ 2 hitung) sebesar dan nilai p-value sebesar (< 0.05). c. Ada hubungan antara kebiasaan merokok dengan status fungsi paru pada pekerja di industri mebel CV. Annet Sofa, Pandowoharjo. Yogyakarta yangdibuktikan dengan nilai chi square (χ 2 hitung) sebesar dan nilai p-value sebesar (< 0.05). d. Ada hubungan antara penggunaan masker dengan status fungsi paru pada pekerja yang ada di industri mebel CV. Annet Sofa, Pandowoharjo. Yogyakarta yangdibuktikan dengan nilai chi square (χ 2 hitung) sebesar dan nilai p-value sebesar (< 0.05). 2. Saran a. Bagi pemilik usaha industri mebel CV. Annet Sofa. Sebaiknya melakukan pengukuran kapasitas paru pada pekerja secara berkala, agar dapat mengetahui gangguan fungsi paru yang dialami atau diderita oleh pekerja.mewajibkan serta mengawasi penggunaan masker secara ketat dengan harapan dapat mengurangi angka kejadian gangguan paru yang dialami oleh para pekerja.seharusnya melakukan pengendalian terhadap pencemaran udara di lingkungan industri, misalnya memasang exhaust-fan sehingga debu dapat langsung keluar dari industri secara cepat.memberikan penyuluhan kepada pekerja yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan membantu kesadaran pekerja tentang pentingnya menjaga kesehatan diri sendiri dalam bekerja. b. Bagi pekerja di industri mebel CV.Annet Sofa. 699

13 Diperlukan kesadaran diri yang tinggi dan kedisiplinan yang kuat dalam penggunaan masker atau alat pelindung diri lainnya pada saat bekerja sehingga dapat mengurangi resiko gangguan fungsi paru yang dapat membahayakan kesehatan dan merugikan diri sendiri. UCAPAN TERIMAKASIH 1. Allah SWT, yang menjadi penolong dan pelindungku. 2. Prof.dr. Sugeng Juwono Mardihusodo, D.A.P. &E, M.Sc (Tropmed)selaku ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Wira Husada 3. Ariana Sumekar, S.KM, M.Sc selaku Ketua Prodi S1 Kesehatan Masyarakat STIKES Wira Husada Yogyakarta dan sekaliguspembimbing I yang telah membantu dan membimbing sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. 4. Endang Siwi, S.T, M.M selaku Pembimbing II yang telah membantu dan membimbing sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. 5. Catur Budi Susilo, S.Pd, S.Kp, M.Kes selaku penguji yang telah memberikan saran dan bimbingan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. 6. Seluruh jajaran staffdan dosen STIKES Wira Husada Yogyakarta yang telah memberikan bekal ilmu kepada peneliti. 7. Kepada kedua orang tua saya yang tercinta, adik-adik saya yang tersayang, juga kepada temanteman saya dan kepada para sahabat saya yang telah memberikan dorongan semangat dalam mengerjakan skripsi ini. DAFTAR PUSTAKA Aditama Yoga, Kompas.co.id:2005. Kapasitas Paru-Paru Pada Manusia. Anies Penyakit Akibat Kerja. PT. Elex Media Komputindo, Jakarta. MA Jerusalem Keselamatan Kesehatan Kerja Dan Lingkungan Hidup, Penerbit Intan Sejati Klaten, Muslikatul Mila Siti Hubungan Antara Masa Kerja, Pemakaian APD (masker) Pada Para Tenaga Kerja Bagian Pengamplasan Dengan Kapasitas Fungsi Paru PTAscent House Pecangaan Jepara. Picket Pengaruh Utama Kesehatan Lingkungan Dalam Peningkatan Kualitas Hidup Manusia. Widyastuti Dewi Pengaruh Paparan Debu Kayu Terhadap Kapasitas Vital Paru Pada pekerja Mebel Di Kecamatan Jatipuro, Kabupaten Karanganyar. Yasa Asmara Hubungan Antara Pajanan Debu Kayu Dan Interfront Gama (IFN) Serum Pada Para 700

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado HUBUNGAN ANTARA MASA KERJA, PENGETAHUAN PENGGUNAAN APD, DAN KEBIASAAN MEROKOK DENGAN PENURUNAN KAPASITAS VITAL PARU PADA PEKERJA INDUSTRI MEBEL DI DESA LEILEM KECAMATAN SONDER KABUPATEN MINAHASA Jennifer

Lebih terperinci

Rimba Putra Bintara Kandung E2A307058

Rimba Putra Bintara Kandung E2A307058 Hubungan Antara Karakteristik Pekerja Dan Pemakaian Alat Pelindung Pernapasan (Masker) Dengan Kapasitas Fungsi Paru Pada Pekerja Wanita Bagian Pengampelasan Di Industri Mebel X Wonogiri Rimba Putra Bintara

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERILAKU PENGGUNAAN MASKER DENGAN GANGGUAN FUNGSI PARU PADA PEKERJA MEBEL DI KELURAHAN HARAPAN JAYA, BANDAR LAMPUNG

HUBUNGAN PERILAKU PENGGUNAAN MASKER DENGAN GANGGUAN FUNGSI PARU PADA PEKERJA MEBEL DI KELURAHAN HARAPAN JAYA, BANDAR LAMPUNG HUBUNGAN PERILAKU PENGGUNAAN MASKER DENGAN GANGGUAN FUNGSI PARU PADA PEKERJA MEBEL DI KELURAHAN HARAPAN JAYA, BANDAR LAMPUNG Zamahsyari Sahli 1) Raisa Lia Pratiwi 1) 1) Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan kerjanya. Resiko yang dihadapi oleh tenaga kerja adalah bahaya

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan kerjanya. Resiko yang dihadapi oleh tenaga kerja adalah bahaya BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Tenaga kerja sebagai sumber daya manusia memegang peranan utama dalam proses pembangunan industri. Oleh karena itu peranan sumber daya manusia perlu mendapat perhatian

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA PEKERJA BAGIAN RING SPINNING

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA PEKERJA BAGIAN RING SPINNING FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA PEKERJA BAGIAN RING SPINNING DI PT. BINTANG MAKMUR SENTOSA TEKSTIL INDUSTRI SRAGEN Skripsi ini Disusun Guna Memenuhi

Lebih terperinci

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ** Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ** Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Hubungan Lama Paparan Debu Kayu Dan Kebiasaan Merokok Dengan Gangguan Fungsi Paru Pada Tenaga Kerja Mebel di CV. Mariska Dan CV. Mercusuar Desa Leilem Kecamatan Sonder Kabupaten Minahasa Fernando Rantung

Lebih terperinci

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado Hubungan Antara Lama Paparan dengan Kapasitas Paru Tenaga Kerja Industri Mebel di CV. Sinar Mandiri Kota Bitung Donald J.W.M Kumendong*, Joy A.M Rattu*, Paul A.T Kawatu* * Fakultas Kesehatan Masyarakat

Lebih terperinci

HUBUNGAN PAPARAN PARTIKEL DEBU KAYU DENGAN GANGGUAN FUNGSI PARU PADA PEKERJA MEBEL DI UD. SURYA ABADI FURNITURE, GATAK, SUKOHARJO

HUBUNGAN PAPARAN PARTIKEL DEBU KAYU DENGAN GANGGUAN FUNGSI PARU PADA PEKERJA MEBEL DI UD. SURYA ABADI FURNITURE, GATAK, SUKOHARJO HUBUNGAN PAPARAN PARTIKEL DEBU KAYU DENGAN GANGGUAN FUNGSI PARU PADA PEKERJA MEBEL DI UD. SURYA ABADI FURNITURE, GATAK, SUKOHARJO SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan bebas sehingga jumlah tenaga kerja yang berkiprah disektor

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan bebas sehingga jumlah tenaga kerja yang berkiprah disektor BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini, Seluruh Negara dituntut untuk memasuki perdagangan bebas sehingga jumlah tenaga kerja yang berkiprah disektor industri akan bertambah sejalan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN FUNGSI PARU PADA PEKERJA PEMBUAT BATU BATA DI KELURAHAN PENGGARON KIDUL KECAMATAN PEDURUNGAN SEMARANG TAHUN 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN FUNGSI PARU PADA PEKERJA PEMBUAT BATU BATA DI KELURAHAN PENGGARON KIDUL KECAMATAN PEDURUNGAN SEMARANG TAHUN 2015 1 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN FUNGSI PARU PADA PEKERJA PEMBUAT BATU BATA DI KELURAHAN PENGGARON KIDUL KECAMATAN PEDURUNGAN SEMARANG TAHUN 2015 Yuanika Permata Dewi *), Eni Mahawati **) *) Alumni

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KAPASITAS PARU PETERNAK AYAM. Putri Rahayu H. Umar. Nim ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KAPASITAS PARU PETERNAK AYAM. Putri Rahayu H. Umar. Nim ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KAPASITAS PARU PETERNAK AYAM (Studi Pada Peternakan Ayam CV. Malu o Jaya dan Peternakan Ayam Risky Layer Kabupaten Bone Bolango) Putri Rahayu H. Umar Nim. 811409003 ABSTRAK

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PENGGUNAAN MASKER TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP PEKERJA PENGAMPLASAN KAYU DI DESA RENGGING PECANGAAN JEPARA

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PENGGUNAAN MASKER TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP PEKERJA PENGAMPLASAN KAYU DI DESA RENGGING PECANGAAN JEPARA PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PENGGUNAAN MASKER TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP PEKERJA PENGAMPLASAN KAYU DI DESA RENGGING PECANGAAN JEPARA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat

Lebih terperinci

FAKTOR RISIKO GANGGUAN FUNGSI PARU PADA TENAGA KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN KAYU DI DAERAH CARGO PERMAI, KABUPATEN BADUNG, BALI

FAKTOR RISIKO GANGGUAN FUNGSI PARU PADA TENAGA KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN KAYU DI DAERAH CARGO PERMAI, KABUPATEN BADUNG, BALI FAKTOR RISIKO GANGGUAN FUNGSI PARU PADA TENAGA KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN KAYU DI DAERAH CARGO PERMAI, KABUPATEN BADUNG, BALI I Putu Fajar Sukmajaya 1, I Made Muliarta 2 1 Program Studi Pendidikan Dokter

Lebih terperinci

Muhammad Miftakhurizka J

Muhammad Miftakhurizka J HUBUNGAN LAMA PAPARAN DEBU KAYU DAN KEDISIPLINAN PEMAKAIAN MASKER DENGAN PENURUNAN KAPASITAS FUNGSI PARU PADA PEKERJA MEBEL UD. MITA FURNITURE KALINYAMATAN JEPARA NASKAH PUBLIKASI Muhammad Miftakhurizka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia perlu mendapat perhatian khusus baik kemampuan, keselamatan, berbagai faktor yaitu tenaga kerja dan lingkungan kerja.

BAB I PENDAHULUAN. manusia perlu mendapat perhatian khusus baik kemampuan, keselamatan, berbagai faktor yaitu tenaga kerja dan lingkungan kerja. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Tenaga kerja sebagai sumber daya manusia memegang peranan utama dalam proses pembangunan industri. Oleh karena itu peranan sumber daya manusia perlu mendapat perhatian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan pekerja di suatu perusahaan penting karena menjadi salah

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan pekerja di suatu perusahaan penting karena menjadi salah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan pekerja di suatu perusahaan penting karena menjadi salah satu investasi perusahaan dengan kata lain ketika pekerja sehat akan menghasilkan produksi perusahaan

Lebih terperinci

HUBUNGAN PAPARAN DEBU KAYU TERHIRUP DENGAN GANGGUAN FUNGSI PARU PADA PEKERJA DI INDUSTRI MEBEL CV. CITRA JEPARA FURNITURE KABUPATEN SEMARANG

HUBUNGAN PAPARAN DEBU KAYU TERHIRUP DENGAN GANGGUAN FUNGSI PARU PADA PEKERJA DI INDUSTRI MEBEL CV. CITRA JEPARA FURNITURE KABUPATEN SEMARANG HUBUNGAN PAPARAN DEBU KAYU TERHIRUP DENGAN GANGGUAN FUNGSI PARU PADA PEKERJA DI INDUSTRI MEBEL CV. CITRA JEPARA FURNITURE KABUPATEN SEMARANG Risa Kartika Putri, Yusniar Hanani Darundiati, Nikie Astorina

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA LAMA PAPARAN DEBU KAYU DENGAN KAPASITAS VITAL PARU PADA PEKERJA KAYU DI KECAMATAN KELAPA LIMA TAHUN 2015

HUBUNGAN ANTARA LAMA PAPARAN DEBU KAYU DENGAN KAPASITAS VITAL PARU PADA PEKERJA KAYU DI KECAMATAN KELAPA LIMA TAHUN 2015 HUBUNGAN ANTARA LAMA PAPARAN DEBU KAYU DENGAN KAPASITAS VITAL PARU PADA PEKERJA KAYU DI KECAMATAN KELAPA LIMA TAHUN 2015 ABSTRAK Reza Eka Putra, Dwita Anastasia Deo, Dyah Gita Rambu Kareri Bekerja di industry

Lebih terperinci

Kata kunci : Lama bekerja, penggunaan Alat Pelindung Diri (APD), Kebiasaan merokok, Kapasitas Vital Paru (KVP).

Kata kunci : Lama bekerja, penggunaan Alat Pelindung Diri (APD), Kebiasaan merokok, Kapasitas Vital Paru (KVP). Hubungan antara Lama Bekerja, Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) dan Kebiasaan Merokok dengan Kapasitas Vital Paru (KVP) pada Polisi Lalu Lintas Kepolisian Resort Kota Manado Relations Between Years

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEPATUHAN PENGGUNAAN MASKER DENGAN KAPASITAS FUNGSI PARU PADA SUKARELAWAN PENGATUR LALU LINTAS (SUPELTAS) SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA KEPATUHAN PENGGUNAAN MASKER DENGAN KAPASITAS FUNGSI PARU PADA SUKARELAWAN PENGATUR LALU LINTAS (SUPELTAS) SURAKARTA HUBUNGAN ANTARA KEPATUHAN PENGGUNAAN MASKER DENGAN KAPASITAS FUNGSI PARU PADA SUKARELAWAN PENGATUR LALU LINTAS (SUPELTAS) SURAKARTA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata

Lebih terperinci

Unnes Journal of Public Health

Unnes Journal of Public Health UJPH 4 () (0) Unnes Journal of Public Health http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujph ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN MEMAKAI ALAT PELINDUNG TELINGA PADA TENAGA KERJA BAGIAN PRODUKSI

Lebih terperinci

HUBUNGAN PAPARAN DEBU DENGAN GANGGUAN FAAL PARU DI INDUSTRI PAKAN TERNAK PT.CHAROEN POKPHAND INDONESIA SEMARANG SKRIPSI

HUBUNGAN PAPARAN DEBU DENGAN GANGGUAN FAAL PARU DI INDUSTRI PAKAN TERNAK PT.CHAROEN POKPHAND INDONESIA SEMARANG SKRIPSI HUBUNGAN PAPARAN DEBU DENGAN GANGGUAN FAAL PARU DI INDUSTRI PAKAN TERNAK PT.CHAROEN POKPHAND INDONESIA SEMARANG SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan SANTI EKASARI

Lebih terperinci

Kata Kunci : Umur, Masa Kerja, Status Gizi, Kapasitas Vital Paru

Kata Kunci : Umur, Masa Kerja, Status Gizi, Kapasitas Vital Paru HUBUNGAN ANTARA UMUR, MASA KERJA, DAN STATUS GIZI DENGAN KAPASITAS VITAL PARU PADA PENAMBANG EMAS DI WILAYAH PERTAMBANGAN RAKYAT TATELU KECAMATAN DIMEMBE Angriani J. ilhaq*, Paul A.T Kawatu*, Benedictus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ATP (Adenosin Tri Phospat) dan karbon dioksida (CO 2 ) sebagai zat sisa hasil

BAB I PENDAHULUAN. ATP (Adenosin Tri Phospat) dan karbon dioksida (CO 2 ) sebagai zat sisa hasil BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Paru merupakan salah satu organ vital yang berfungsi sebagai tempat pertukaran gas oksigen (O 2 ) yang digunakan sebagai bahan dasar metabolisme dalam tubuh.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. lingkungan sehari-hari pajanan dan proses kerja menyebabkan gangguan

BAB 1 PENDAHULUAN. lingkungan sehari-hari pajanan dan proses kerja menyebabkan gangguan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dunia industri mengubah pola penyakit yang ada di masyarakat khususnya bagi pekerja. Pekerja menghabiskan sepertiga waktunya tiap hari di tempat kerja dimana

Lebih terperinci

ABSTRAK. Simpulan : Ada hubungan pengetahuan APD masker dengan kedisiplinan penggunaannya. Kata Kunci : Pengetahuan APD, Kedisiplinan

ABSTRAK. Simpulan : Ada hubungan pengetahuan APD masker dengan kedisiplinan penggunaannya. Kata Kunci : Pengetahuan APD, Kedisiplinan ABSTRAK Sidik Abdul Azis, R0211046, 2015. Hubungan Pengetahuan Penggunaan APD Masker dengan Kedisiplinan Penggunaannya pada Pekerja Bagian Sewing Garmen di PT. Dan Liris, Sukoharjo, Diploma 4 Keselamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab IV ini membahas hasil penelitian yaitu analisa univariat. dan bivariat serta diakhiri dengan pembahasan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab IV ini membahas hasil penelitian yaitu analisa univariat. dan bivariat serta diakhiri dengan pembahasan. 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab IV ini membahas hasil penelitian yaitu analisa univariat dan bivariat serta diakhiri dengan pembahasan. 4.1. ANALISA UNIVARIAT Penelitian dilakukan di Rumah

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PEKERJA TENTANG APD TERHADAP PENGGUNAANNYA DI CV. UNGGUL FARM NGUTER

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PEKERJA TENTANG APD TERHADAP PENGGUNAANNYA DI CV. UNGGUL FARM NGUTER HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PEKERJA TENTANG APD TERHADAP PENGGUNAANNYA DI CV. UNGGUL FARM NGUTER SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan Tati Sri Wahyuni R. 0209054 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. Setiap tempat kerja selalu mengandung berbagai potensi bahaya yang dapat

BAB 1 : PENDAHULUAN. Setiap tempat kerja selalu mengandung berbagai potensi bahaya yang dapat BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap tempat kerja selalu mengandung berbagai potensi bahaya yang dapat mempengaruhi kesehatan tenaga kerja atau dapat menyebabkan timbulnya penyakit akibat kerja.

Lebih terperinci

ABSTRAK. Utin Dewi Sri Aryani; 2016 Pembimbing I : Lisawati Sadeli, dr., M.Kes Pembimbing II : Sri Utami Sugeng, Dra., M.Kes.

ABSTRAK. Utin Dewi Sri Aryani; 2016 Pembimbing I : Lisawati Sadeli, dr., M.Kes Pembimbing II : Sri Utami Sugeng, Dra., M.Kes. ABSTRAK PENGARUH MASA KERJA DAN PENGGUNAAN MASKER TERHADAP KADAR TIMBAL (Pb) DARAH PETUGAS PARKIR AKIBAT PAPARAN GAS BUANG KENDARAAN DI WILAYAH PASAR KECAMATAN NGABANG KALIMANTAN BARAT PERIODE JANUARI-SEPTEMBER

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan mesin, mulai dari mesin yang sangat sederhana sampai dengan

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan mesin, mulai dari mesin yang sangat sederhana sampai dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini begitu banyak pekerjaan yang dilakukan dengan menggunakan mesin, mulai dari mesin yang sangat sederhana sampai dengan penggunaan mesin dengan kapasitas teknologi

Lebih terperinci

Suryani., Mulyadi, A., Afandi, D 2015 : 9 (1)

Suryani., Mulyadi, A., Afandi, D 2015 : 9 (1) Suryani., Mulyadi, A., Afandi, D 2015 : 9 (1) ISSN 1978-5283 Analisis Gangguan Pendengaran ANALISIS GANGGUAN PENDENGARAN TIPE SENSORINEURAL PADA PEKERJA AKIBAT KEBISINGAN DI INDUSTRI MEBEL KAYU DI KOTA

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA UMUR, MEROKOK, DAN TINDAKAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA PENGRAJIN BATU AKIK DARI BEBERAPA TEMPAT DI KOTA MANADO

HUBUNGAN ANTARA UMUR, MEROKOK, DAN TINDAKAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA PENGRAJIN BATU AKIK DARI BEBERAPA TEMPAT DI KOTA MANADO HUBUNGAN ANTARA UMUR, MEROKOK, DAN TINDAKAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA PENGRAJIN BATU AKIK DARI BEBERAPA TEMPAT DI KOTA MANADO Reydel N. Gaspersz*, Paul. A. T. Kawatu*, A. J. M. Rattu* * Fakultas

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN MASKER PADA PEKERJA BAGIAN PENGHALUSAN DAN PEMOTONGAN DI PT WAROENG BATOK INDUSTRY CILACAP

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN MASKER PADA PEKERJA BAGIAN PENGHALUSAN DAN PEMOTONGAN DI PT WAROENG BATOK INDUSTRY CILACAP FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN MASKER PADA PEKERJA BAGIAN PENGHALUSAN DAN PEMOTONGAN DI PT WAROENG BATOK INDUSTRY CILACAP Ida Widyaningsih 1) Sri Maywati dan Yuldan Faturrahman 2) Mahasiswa

Lebih terperinci

PENGARUH PAPARAN DEBU KAYU TERHADAP KAPASITAS VITAL PARU PADA PEKERJA DI PT. UTAMA CORE ALBASIA KECAMATAN CANGKIRAN TAHUN 2016

PENGARUH PAPARAN DEBU KAYU TERHADAP KAPASITAS VITAL PARU PADA PEKERJA DI PT. UTAMA CORE ALBASIA KECAMATAN CANGKIRAN TAHUN 2016 PENGARUH PAPARAN DEBU KAYU TERHADAP KAPASITAS VITAL PARU PADA PEKERJA DI PT. UTAMA CORE ALBASIA KECAMATAN CANGKIRAN TAHUN 2016 Dwi Prastiani*),Eko Hartini**) *) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kerja. Agar terciptanya lingkungan yang aman, sehat dan bebas dari. pencemaaran lingkungan (Tresnaniangsih, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. kerja. Agar terciptanya lingkungan yang aman, sehat dan bebas dari. pencemaaran lingkungan (Tresnaniangsih, 2004). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia sebagai salah satu negara didunia yang sangat berkepentingan terhadap masalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Hal ini desebabkan karena masalah kesehatan

Lebih terperinci

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH. Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH. Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat HUBUNGAN ANTARA LAMA PAPARAN KADAR DEBU KACA DENGAN PENURUNAN KAPASITAS FUNGSI PARU PADA TENAGA KERJA DI BAGIAN PRODUKSI KACA CV. FAMILY GLASS SUKOHARJO ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Memenuhi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

HUBUNGAN KADAR DEBU DENGAN KAPASITAS PARU PADA TENAGA KERJA DI BAGIAN CEMENT MILL PT.SEMEN BOSOWA MAROS

HUBUNGAN KADAR DEBU DENGAN KAPASITAS PARU PADA TENAGA KERJA DI BAGIAN CEMENT MILL PT.SEMEN BOSOWA MAROS HUBUNGAN KADAR DEBU DENGAN KAPASITAS PARU PADA TENAGA KERJA DI BAGIAN CEMENT MILL PT.SEMEN BOSOWA MAROS Relation Between Dust-Content and Lungs Capacity of Labors at Cement Mill PT. Semen Bosowa Maros

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Penyakit saluran nafas banyak ditemukan secara luas dan berhubungan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Penyakit saluran nafas banyak ditemukan secara luas dan berhubungan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit saluran nafas banyak ditemukan secara luas dan berhubungan erat dengan lamanya pajanan terhadap debu tertentu karena pada dasarnya saluran pernafasan merupakan

Lebih terperinci

KAPASITAS VITAL PARU PEKERJA MEBEL DI KELURAHAN KAMPUNG ISLAM MANADO Senduk Gratia Norri Amelia*, Oksfriani Jufri Sumampouw*, Harvani Boky*

KAPASITAS VITAL PARU PEKERJA MEBEL DI KELURAHAN KAMPUNG ISLAM MANADO Senduk Gratia Norri Amelia*, Oksfriani Jufri Sumampouw*, Harvani Boky* KAPASITAS VITAL PARU PEKERJA MEBEL DI KELURAHAN KAMPUNG ISLAM MANADO Senduk Gratia Norri Amelia*, Oksfriani Jufri Sumampouw*, Harvani Boky* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. solusi alternatif penghasil energi ramah lingkungan.

BAB 1 PENDAHULUAN. solusi alternatif penghasil energi ramah lingkungan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri pengolahan kelapa sawit di Indonesia mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Hal ini disebabkan tingginya permintaan atas Crude Palm Oil

Lebih terperinci

HUBUNGAN KADAR DEBU DENGAN FUNGSI PARU PADA PEKERJA PROSES PRESS-PACKING DI USAHA PENAMPUNGAN BUTUT KELURAHAN TANJUNG MULIA HILIR MEDAN TAHUN 2013

HUBUNGAN KADAR DEBU DENGAN FUNGSI PARU PADA PEKERJA PROSES PRESS-PACKING DI USAHA PENAMPUNGAN BUTUT KELURAHAN TANJUNG MULIA HILIR MEDAN TAHUN 2013 HUBUNGAN KADAR DEBU DENGAN FUNGSI PARU PADA PEKERJA PROSES PRESS-PACKING DI USAHA PENAMPUNGAN BUTUT KELURAHAN TANJUNG MULIA HILIR MEDAN TAHUN 2013 SKRIPSI Oleh: DUNIA TERANG SIHOMBING 091000132 FAKULTAS

Lebih terperinci

HUBUNGAN POSTUR KERJA TIDAK ERGONOMIS DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN DENGAN MUSCOLOSKELETAL DISORDERS

HUBUNGAN POSTUR KERJA TIDAK ERGONOMIS DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN DENGAN MUSCOLOSKELETAL DISORDERS HUBUNGAN POSTUR KERJA TIDAK ERGONOMIS DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN DENGAN MUSCOLOSKELETAL DISORDERS (MSDs) PADA PEKERJA FURNITURE DI CV NOVA FURNITURE BOYOLALI Skripsi ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu

Lebih terperinci

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Gangguan Fungsi Paru Pada Pekerja Yang Terpapar Potassium Permanganate Dan Phosphoric Acid Di Industri Garmen

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Gangguan Fungsi Paru Pada Pekerja Yang Terpapar Potassium Permanganate Dan Phosphoric Acid Di Industri Garmen Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Gangguan Pada Pekerja Yang Terpapar Potassium Permanganate Dan Phosphoric Acid Di Industri Garmen *) **) Cecep Fathurrahman *), Siswi Jayanti **), Ekawati **) Mahasiswa

Lebih terperinci

Unnes Journal of Public Health

Unnes Journal of Public Health Unnes Journal of Public Health 1 (1) (2012) Unnes Journal of Public Health http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujph HUBUNGAN PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG PERNAPASAN DENGAN TINGKAT KAPASITAS VITAL PARU

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi HUBUNGAN ANTARA MASA KERJA DENGAN KAPASITAS VITAL PARU PEKERJA TEMPAT PENGGILINGAN PADI DI KECAMATAN DUMOGA TIMUR KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW Marfil Lumantow*, Diana Vanda Doda**, Oksfriani Jufri Sumampouw*

Lebih terperinci

Skripsi Ini Di Susun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh. Ijasah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun oleh : LENI INDRIANTI J

Skripsi Ini Di Susun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh. Ijasah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun oleh : LENI INDRIANTI J HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KEDISIPLINAN PEMAKAIAN MASKER DENGAN KAPASITAS FUNGSI PARU TENAGA KERJA TERPAPAR DEBU KAPAS PADA BAGIAN WINDING DI PT. BINTANG MAKMUR SENTOSA TEKSTIL INDUSTRI (BMSTI) SRAGEN Skripsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan suatu bangsa dan negara tentunya tidak bisa lepas dari peranan

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan suatu bangsa dan negara tentunya tidak bisa lepas dari peranan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Memasuki AFTA, WTO dan menghadapi era globalisasi seperti saat ini pertumbuhan suatu bangsa dan negara tentunya tidak bisa lepas dari peranan sektor industri,pemerintah

Lebih terperinci

HUBUNGAN USIA, LAMA PAPARAN DEBU, PENGGUNAAN APD, KEBIASAAN MEROKOK DENGAN GANGGUAN FUNGSI PARU TENAGA KERJA MEBEL DI KEC.

HUBUNGAN USIA, LAMA PAPARAN DEBU, PENGGUNAAN APD, KEBIASAAN MEROKOK DENGAN GANGGUAN FUNGSI PARU TENAGA KERJA MEBEL DI KEC. HUBUNGAN USIA, LAMA PAPARAN DEBU, PENGGUNAAN APD, KEBIASAAN MEROKOK DENGAN GANGGUAN FUNGSI PARU TENAGA KERJA MEBEL DI KEC. KALIJAMBE SRAGEN Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi

Lebih terperinci

PENGARUH INTENSITAS KEBISINGAN TERHADAP PENURUNAN DAYA DENGAR PADA PEKERJA PENGGILINGAN PADI DI DESA BANGUN ASRI KARANG MALANG SRAGEN

PENGARUH INTENSITAS KEBISINGAN TERHADAP PENURUNAN DAYA DENGAR PADA PEKERJA PENGGILINGAN PADI DI DESA BANGUN ASRI KARANG MALANG SRAGEN digilib.uns.ac.id 1 PENGARUH INTENSITAS KEBISINGAN TERHADAP PENURUNAN DAYA DENGAR PADA PEKERJA PENGGILINGAN PADI DI DESA BANGUN ASRI KARANG MALANG SRAGEN SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

Efek Asap Bakaran Sate terhadap Kesehatan Pernapasan Penjual Sate yang Diukur dengan Peak Flow Meter di Kota Medan tahun 2012

Efek Asap Bakaran Sate terhadap Kesehatan Pernapasan Penjual Sate yang Diukur dengan Peak Flow Meter di Kota Medan tahun 2012 i Efek Asap Bakaran Sate terhadap Kesehatan Pernapasan Penjual Sate yang Diukur dengan Peak Flow Meter di Kota Medan tahun 2012 KARYA TULIS ILMIAH Oleh : Lamhot SF 090100192 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kerjanya. Potensi bahaya menunjukkan sesuatu yang potensial untuk mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. kerjanya. Potensi bahaya menunjukkan sesuatu yang potensial untuk mengakibatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tenaga kerja sebagai sumber daya manusia memegang peranan utama dalam proses pembangunan industri. Sehingga peranan sumber daya manusia perlu mendapatkan perhatian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki banyak pabrik yang mengolah bahan mentah. menjadi bahan yang siap digunakan oleh konsumen. Banyaknya pabrik ini

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki banyak pabrik yang mengolah bahan mentah. menjadi bahan yang siap digunakan oleh konsumen. Banyaknya pabrik ini BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia memiliki banyak pabrik yang mengolah bahan mentah menjadi bahan yang siap digunakan oleh konsumen. Banyaknya pabrik ini tentunya berdampak langsung pula pada

Lebih terperinci

HUBUNGAN PAPARAN DEBU KAYU DI LINGKUNGAN KERJA TERHADAP GANGGUAN FUNGSI PARU PADA PEKERJA DI PT. ARUMBAI KASEMBADAN, BANYUMAS

HUBUNGAN PAPARAN DEBU KAYU DI LINGKUNGAN KERJA TERHADAP GANGGUAN FUNGSI PARU PADA PEKERJA DI PT. ARUMBAI KASEMBADAN, BANYUMAS HUBUNGAN PAPARAN DEBU KAYU DI LINGKUNGAN KERJA TERHADAP GANGGUAN FUNGSI PARU PADA PEKERJA DI PT. ARUMBAI KASEMBADAN, BANYUMAS Rr. Sarah Fadhillah Nafisa, Tri Joko, Onny Setiani Bagian Kesehatan Lingkungan,

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Faktor Lingkungan Dan Faktor Pekerja Terhadap Kapasitas Fungsi Paru Pekerja Industri Meubel Di Kota Pekanbaru Tahun 2013

Analisis Pengaruh Faktor Lingkungan Dan Faktor Pekerja Terhadap Kapasitas Fungsi Paru Pekerja Industri Meubel Di Kota Pekanbaru Tahun 2013 Dinamika Lingkungan Indonesia, Juli, p ISSN 566 Volume, Nomor Dinamika Lingkungan Indonesia Analisis Pengaruh Faktor Lingkungan Dan Faktor Pekerja Terhadap Kapasitas Fungsi Paru Pekerja Industri Meubel

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Analisis Univariat 5.1.1 Konsentrasi Partikulat yang Diukur Berdasarkan hasil pengukuran yang telah dilakukan di lokasi pertambangan Kapur Gunung Masigit, didapatkan bahwa total

Lebih terperinci

PREVALENSI GANGGUAN FUNGSI PARU PADA PEKERJA BATU PADAS DI SILAKARANG GIANYAR BALI. Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

PREVALENSI GANGGUAN FUNGSI PARU PADA PEKERJA BATU PADAS DI SILAKARANG GIANYAR BALI. Fakultas Kedokteran Universitas Udayana PREVALENSI GANGGUAN FUNGSI PARU PADA PEKERJA BATU PADAS DI SILAKARANG GIANYAR BALI Akbar Pratama 1, Luh Putu Ratna Sundari 2 1 Program Studi Pendidikan Dokter, 2 Bagian Ilmu Faal Fakultas Kedokteran Universitas

Lebih terperinci

Sri Marisya Setiarni, Adi Heru Sutomo, Widodo Hariyono Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

Sri Marisya Setiarni, Adi Heru Sutomo, Widodo Hariyono Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta KES MAS ISSN : 1978-0575 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN, STATUS EKONOMI DAN KEBIASAAN MEROKOK DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU PADA ORANG DEWASA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TUAN-TUAN KABUPATEN KETAPANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat lebih mudah memenuhi kebutuhan hidupnya. Keadaan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat lebih mudah memenuhi kebutuhan hidupnya. Keadaan tersebut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keadaan lingkungan dapat mempengaruhi kondisi kesehatan masyarakat. Banyak aspek kesejahteraan manusia dipengaruhi oleh lingkungan, dan banyak penyakit dapat dimulai,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. akibat penggunaan sumber daya alam (Wardhani, 2001).

BAB 1 PENDAHULUAN. akibat penggunaan sumber daya alam (Wardhani, 2001). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan di bidang industri merupakan perwujudan dari komitmen politik dan pilihan pembangunan yang tepat oleh pemerintah untuk mewujudkan kesejahteraan bagi segenap

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. DJITOE INDONESIAN TOBACCO SURAKARTA

PENGARUH PENERAPAN PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. DJITOE INDONESIAN TOBACCO SURAKARTA PENGARUH PENERAPAN PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. DJITOE INDONESIAN TOBACCO SURAKARTA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi

Lebih terperinci

Unnes Journal of Public Health

Unnes Journal of Public Health UJPH 2 (3) (2013) Unnes Journal of Public Health http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujph HUBUNGAN ANTARA MASA KERJA DAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DENGAN KAPASITAS VITAL PARU PADA PEKERJA UNIT

Lebih terperinci

PERBEDAAN GANGGUAN FUNGSI PARU PADA PEKERJA YANG TERPAPAR PARTIKULAT PM10 DIBAWAH DAN DIATAS NILAI AMBANG BATAS DI PT WIJAYA KARYA BETON BOYOLALI

PERBEDAAN GANGGUAN FUNGSI PARU PADA PEKERJA YANG TERPAPAR PARTIKULAT PM10 DIBAWAH DAN DIATAS NILAI AMBANG BATAS DI PT WIJAYA KARYA BETON BOYOLALI PERBEDAAN GANGGUAN FUNGSI PARU PADA PEKERJA YANG TERPAPAR PARTIKULAT PM10 DIBAWAH DAN DIATAS NILAI AMBANG BATAS DI PT WIJAYA KARYA BETON BOYOLALI SKRIPSI Untuk Memenuhui Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun di luar rumah, baik secara biologis, fisik, maupun kimia. Partikel

BAB I PENDAHULUAN. maupun di luar rumah, baik secara biologis, fisik, maupun kimia. Partikel 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Masalah Menurut International Labor Organisasion (ILO) setiap tahun terjadi 1,1 juta kematian yang disebabkan oleh penyakit atau yang disebabkan oleh pekerjaan. Ada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membahayakan terhadap keselamatan dan kesehatan para pekerja di tempat

BAB I PENDAHULUAN. membahayakan terhadap keselamatan dan kesehatan para pekerja di tempat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan industri di Indonesia dewasa ini maju sangat pesat, seiring dengan tuntutan berbagai kebutuhan bermacam produk. Penerapan teknologi berbagai bidang tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kapasitas paru merupakan volume udara yang dapat diekspirasi secara paksa sesudah inspirasi maksimal (costanzo, 2012). Kapasitas vital paru rata rata pada usia

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEBISINGAN DAN BEBAN KERJA DENGAN STRES KERJA PADA PEKERJA UNIT PERBAIKAN DI PT. KAI DAOP VI YOGYAKARTA DIPO SOLO BALAPAN

HUBUNGAN ANTARA KEBISINGAN DAN BEBAN KERJA DENGAN STRES KERJA PADA PEKERJA UNIT PERBAIKAN DI PT. KAI DAOP VI YOGYAKARTA DIPO SOLO BALAPAN HUBUNGAN ANTARA KEBISINGAN DAN BEBAN KERJA DENGAN STRES KERJA PADA PEKERJA UNIT PERBAIKAN DI PT. KAI DAOP VI YOGYAKARTA DIPO SOLO BALAPAN Skripsi ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KAPASITAS VITAL PARU PADA PEKERJA JATINDO UKIR JEPARA TAHUN 2016

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KAPASITAS VITAL PARU PADA PEKERJA JATINDO UKIR JEPARA TAHUN 2016 FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KAPASITAS VITAL PARU PADA PEKERJA JATINDO UKIR JEPARA TAHUN 2016 Melliyana*), MG Catur Yuantari**) *) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro **) Staf

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besar. Salah satu industri yang banyak berkembang yakni industri informal. di bidang kayu atau mebel (Depkes RI, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. besar. Salah satu industri yang banyak berkembang yakni industri informal. di bidang kayu atau mebel (Depkes RI, 2003). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri mempunyai peranan penting yang sangat besar dalam menunjang pembangunan di Indonesia. Banyak industri kecil dan menengah baik formal maupun informal mampu menyerap

Lebih terperinci

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KAPASITAS PARU TENAGA KERJA DI PT EASTERN PEARL FLOUR MILLS KOTA MAKASSAR

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KAPASITAS PARU TENAGA KERJA DI PT EASTERN PEARL FLOUR MILLS KOTA MAKASSAR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KAPASITAS PARU TENAGA KERJA DI PT EASTERN PEARL FLOUR MILLS KOTA MAKASSAR FACTORS ASSOCIATED WITH LUNG CAPACITY OF LABOR AT EASTERN PEARL CITY FLOUR MILLS MAKASSAR Amidya

Lebih terperinci

PENGUKURAN KADAR DEBU DAN PERILAKU PEKERJA SERTA KELUHAN KESEHATAN DI TEMPAT PERTUKANGAN KAYU DESA TEMBUNG KECAMATAN PERCUT SEI TUAN TAHUN 2010

PENGUKURAN KADAR DEBU DAN PERILAKU PEKERJA SERTA KELUHAN KESEHATAN DI TEMPAT PERTUKANGAN KAYU DESA TEMBUNG KECAMATAN PERCUT SEI TUAN TAHUN 2010 PENGUKURAN KADAR DEBU DAN PERILAKU PEKERJA SERTA KELUHAN KESEHATAN DI TEMPAT PERTUKANGAN KAYU DESA TEMBUNG KECAMATAN PERCUT SEI TUAN TAHUN 2010 SKRIPSI OLEH : KIKI MAYASARI NIM. 051000128 FAKULTAS KESEHATAN

Lebih terperinci

HUBUNGAN PAPARAN DEBU KAYU DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA PEKERJA MEBEL DI PT. X JEPARA

HUBUNGAN PAPARAN DEBU KAYU DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA PEKERJA MEBEL DI PT. X JEPARA HUBUNGAN PAPARAN DEBU KAYU DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA PEKERJA MEBEL DI PT. X JEPARA Ibnu Sri Fuqoha, Ari Suwondo, Siswi Jayanti Peminatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan pestisida di seluruh dunia (world-wide), tetapi dalam hal kematian

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan pestisida di seluruh dunia (world-wide), tetapi dalam hal kematian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penggunaan pestisida semakin lama semakin tinggi terutama di negara-negara berkembang di Asia, Afrika, Amerika Tengah dan Amerika Latin. Negara-negara berkembang ini

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, KETERSEDIAAN APD DENGAN KEPATUHAN PEMAKAIAN APD PEKERJA BAGIAN WEAVING PT ISKANDARTEX INDAH PRINTING TEXTILE SKRIPSI

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, KETERSEDIAAN APD DENGAN KEPATUHAN PEMAKAIAN APD PEKERJA BAGIAN WEAVING PT ISKANDARTEX INDAH PRINTING TEXTILE SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, KETERSEDIAAN APD DENGAN KEPATUHAN PEMAKAIAN APD PEKERJA BAGIAN WEAVING PT ISKANDARTEX INDAH PRINTING TEXTILE SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Penambangan Emas Desa Hulawa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Penambangan Emas Desa Hulawa BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Penambangan Emas Desa Hulawa Lokasi penambangan Desa Hulawa merupakan lokasi penambangan yang sudah ada sejak zaman Belanda.

Lebih terperinci

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Gangguan Faal Paru Pada Perusahaan Galangan Kapal

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Gangguan Faal Paru Pada Perusahaan Galangan Kapal Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Gangguan Faal Paru Pada Perusahaan Galangan Kapal Amilatun Nazikhah 1*, Binti Mualifatul R. 2, Am Maisarah Disrinama 3 1 Program Studi Teknik Keselamatan dan Kesehatan

Lebih terperinci

Kata Kunci: Lama Kerja, Penggunaan Alat Pelindung Diri, Kapasitas Vital Paru

Kata Kunci: Lama Kerja, Penggunaan Alat Pelindung Diri, Kapasitas Vital Paru HUBUNGAN ANTARA LAMA KERJA DAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DENGAN KAPASITAS VITAL PARU PADA PENAMBANG EMAS WILAYAH PERTAMBANGAN RAKYAT TATELU KECAMATAN DIMEMBE Griffit J. Budiak*, A. J. M. Rattu*, Paul

Lebih terperinci

The Relation Of Predisposing, Enabling And Reinforcing Factors On The Using Of Mask As Self Protector In CV. Kalima Art Jepara In 2013 ABSTRACT

The Relation Of Predisposing, Enabling And Reinforcing Factors On The Using Of Mask As Self Protector In CV. Kalima Art Jepara In 2013 ABSTRACT The Relation Of Predisposing, Enabling And Reinforcing Factors On The Using Of Mask As Self Protector In CV. Kalima Art Jepara In 2013 Ahmad Farif 1, Supriyono Asfawi 2, MG Catur Yuantari 2 1 Alumni Fakultas

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS KEBISINGAN DAN LAMA KERJA DENGAN NILAI AMBANG DENGAR PADA TENAGA KERJA DI BAGIAN PRODUKSI PT TROPICA COCOPRIMA DESA LELEMA KABUPATEN MINAHASA SELATAN Brenda Natalia Rauan*, Grace

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini akan di laksnakan di Kelurahan Paguyaman

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini akan di laksnakan di Kelurahan Paguyaman BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan waktu penelitian 3.1.1 Lokasi Lokasi penelitian ini akan di laksnakan di Kelurahan Paguyaman Kecamatan Kota Tengah. 3.1.2 Waktu Penelitian Waktu penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keberadaannya. Terutama industri tekstil, industri tersebut menawarkan

BAB I PENDAHULUAN. keberadaannya. Terutama industri tekstil, industri tersebut menawarkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan Industri di Indonesia sekarang ini semakin pesat keberadaannya. Terutama industri tekstil, industri tersebut menawarkan berbagai kesempatan yang penting

Lebih terperinci

HUBUNGAN KADAR PLUMBUM (Pb) DALAM DARAH DENGAN JUMLAH ERITROSIT PADA PEDAGANG PASAR BUKU BELAKANG SRIWEDARI SURAKARTA

HUBUNGAN KADAR PLUMBUM (Pb) DALAM DARAH DENGAN JUMLAH ERITROSIT PADA PEDAGANG PASAR BUKU BELAKANG SRIWEDARI SURAKARTA HUBUNGAN KADAR PLUMBUM (Pb) DALAM DARAH DENGAN JUMLAH ERITROSIT PADA PEDAGANG PASAR BUKU BELAKANG SRIWEDARI SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhui Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan Nazrotul

Lebih terperinci

PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU SISWA SMA TENTANG BAHAYA ROKOK DI KOTA DENPASAR PASCA PENERAPAN PERINGATAN BERGAMBAR PADA KEMASAN ROKOK

PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU SISWA SMA TENTANG BAHAYA ROKOK DI KOTA DENPASAR PASCA PENERAPAN PERINGATAN BERGAMBAR PADA KEMASAN ROKOK UNIVERSITAS UDAYANA PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU SISWA SMA TENTANG BAHAYA ROKOK DI KOTA DENPASAR PASCA PENERAPAN PERINGATAN BERGAMBAR PADA KEMASAN ROKOK LUH DEVI PRIYANTHI ASDIANA 1120025061 PROGRAM

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA LAMA PAPARAN KADAR DEBU KACA DENGAN PENURUNAN KAPASITAS FUNGSI PARU PADA TENAGA KERJA DI BAGIAN PRODUKSI KACA CV

HUBUNGAN ANTARA LAMA PAPARAN KADAR DEBU KACA DENGAN PENURUNAN KAPASITAS FUNGSI PARU PADA TENAGA KERJA DI BAGIAN PRODUKSI KACA CV HUBUNGAN ANTARA LAMA PAPARAN KADAR DEBU KACA DENGAN PENURUNAN KAPASITAS FUNGSI PARU PADA TENAGA KERJA DI BAGIAN PRODUKSI KACA CV. FAMILY GLASS SUKOHARJO Skripsi ini Disusun untuk memenuhi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

SKRIPSI HUBUNGAN TEMPERATUR DAN KEBISINGAN DENGAN KELELAHAN SUBJEKTIF INDIVIDU DI PT X JAKARTA

SKRIPSI HUBUNGAN TEMPERATUR DAN KEBISINGAN DENGAN KELELAHAN SUBJEKTIF INDIVIDU DI PT X JAKARTA SKRIPSI HUBUNGAN TEMPERATUR DAN KEBISINGAN DENGAN KELELAHAN SUBJEKTIF INDIVIDU DI PT X JAKARTA Oleh: KARINA WAHYU ANDRIANI UNIVERSITAS AIRLANGGA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT SURABAYA 2016 SKRIPSI HUBUNGAN

Lebih terperinci

Moch. Fatkhun Nizar Hartati Tuna Ningsih Dewi Sumaningrum Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

Moch. Fatkhun Nizar Hartati Tuna Ningsih Dewi Sumaningrum Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri HUBUNGAN KARAKTERISTIK PEKERJA DENGAN KEPATUHAN DALAM PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PETUGAS LABORATORIUM KLINIK DI RUMAH SAKIT BAPTIS KOTA KEDIRI Moch. Fatkhun Nizar Hartati Tuna Ningsih Dewi

Lebih terperinci

PERILAKU TIDAK AMAN (UNSAFE BEHAVIOUR) PADA PEKERJA DI UNIT MATERIAL PT. SANGO CERAMICS INDONESIA SEMARANG

PERILAKU TIDAK AMAN (UNSAFE BEHAVIOUR) PADA PEKERJA DI UNIT MATERIAL PT. SANGO CERAMICS INDONESIA SEMARANG PERILAKU TIDAK AMAN (UNSAFE BEHAVIOUR) PADA PEKERJA DI UNIT MATERIAL PT. SANGO CERAMICS INDONESIA SEMARANG Bella Sovira *), Nurjanah, S.KM, M.Kes **) *) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional, yaitu melakukan pengukuran terhadap nilai kapasitas vital

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Puskesmas Marisa Kec. Marisa merupakan salah satu dari 16 (enam belas)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Puskesmas Marisa Kec. Marisa merupakan salah satu dari 16 (enam belas) 32 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Geografi Puskesmas Marisa Kec. Marisa merupakan salah satu dari 16 (enam belas) Puskesmas yang ada di Kabupeten Pohuwato, dimana

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi Manado HUBUNGAN ANTARA KEBISINGAN DENGAN STRES KERJA PADA ANAK BUAH KAPAL YANG BEKERJA DI KAMAR MESIN KAPAL MANADO-SANGIHE PELABUHAN MANADO TAHUN 2015 Handre Sumareangin* Odi Pinontoan* Budi T. Ratag* *Fakultas

Lebih terperinci

PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP STRES KERJA PADA PEKERJA BAGIAN WEAVING DI PT ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA

PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP STRES KERJA PADA PEKERJA BAGIAN WEAVING DI PT ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP STRES KERJA PADA PEKERJA BAGIAN WEAVING DI PT ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan RATIH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbahaya bagi kesehatan pekerja (Damanik, 2015). cacat permanen. Jumlah kasus penyakit akibat kerja tahun

BAB I PENDAHULUAN. berbahaya bagi kesehatan pekerja (Damanik, 2015). cacat permanen. Jumlah kasus penyakit akibat kerja tahun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia memiliki banyak tenaga kerja yang bekerja di sektor industri informal dan formal. Banyak industri kecil dan menengah harus bersaing dengan industri besar,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) yang berjumlah 96 pasien sesuai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) yang berjumlah 96 pasien sesuai 32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Paru Respira Yogyakarta pada bulan Agustus Desember 2016. Peserta penelitian adalah

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KAPASITAS VITAL PARU PADA PEKERJA JATINDO UKIR JEPARA TAHUN 2016

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KAPASITAS VITAL PARU PADA PEKERJA JATINDO UKIR JEPARA TAHUN 2016 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KAPASITAS VITAL PARU PADA PEKERJA JATINDO UKIR JEPARA TAHUN 2016 SKRIPSI Disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat

Lebih terperinci

GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI MASKER PADA PEKERJA INDUSTRI MEBEL DI KABUPATEN JEPARA

GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI MASKER PADA PEKERJA INDUSTRI MEBEL DI KABUPATEN JEPARA GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI MASKER PADA PEKERJA INDUSTRI MEBEL DI KABUPATEN JEPARA SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Ajar Skripsi Oleh Andrian Setyo Hutomo

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP KEDISIPLINAN PEMAKAIAN MASKER PADA PEKERJA BAGIAN WINDING

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP KEDISIPLINAN PEMAKAIAN MASKER PADA PEKERJA BAGIAN WINDING HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP KEDISIPLINAN PEMAKAIAN MASKER PADA PEKERJA BAGIAN WINDING DI PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya, serta cara-cara melakukan pekerjaan. Keselamatan kerja

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya, serta cara-cara melakukan pekerjaan. Keselamatan kerja BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keselamatan pekerja merupakan faktor yang sangat dominan dalam suatu industri, karena majunya suatu industri sangatlah dipengaruhi pula adanya suatu jaminan keselamatan

Lebih terperinci

JUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN

JUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TUMBUH KEMBANG BALITA USIA 3-5 TAHUN DI TK PERMATA HATI TAHUN 2015 Sun Aidah Andin Ajeng Rahmawati Dosen Program Studi DIII Kebidanan STIKes Insan Cendekia Husada Bojonegoro

Lebih terperinci

HUBUNGAN KADAR TIMBAL DALAM DARAH DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PEDAGANG BUKU DI PASAR BUSRI SRURAKARTA

HUBUNGAN KADAR TIMBAL DALAM DARAH DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PEDAGANG BUKU DI PASAR BUSRI SRURAKARTA HUBUNGAN KADAR TIMBAL DALAM DARAH DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PEDAGANG BUKU DI PASAR BUSRI SRURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhui Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan Andhika Yuli Pratama R.

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI KADAR DEBU DI LINGKUNGAN KERJA DAN KELUHAN SUBYEKTIF PERNAFASAN TENAGA KERJA BAGIAN FINISH MILL

IDENTIFIKASI KADAR DEBU DI LINGKUNGAN KERJA DAN KELUHAN SUBYEKTIF PERNAFASAN TENAGA KERJA BAGIAN FINISH MILL Aditya S.A., dan Denny A., Identifikasi Kadar Debu di Lingkungan Kerja IDENTIFIKASI KADAR DEBU DI LINGKUNGAN KERJA DAN KELUHAN SUBYEKTIF PERNAFASAN TENAGA KERJA BAGIAN FINISH MILL Identification of Dust

Lebih terperinci