PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KARANGASEM TAHUN 2012

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KARANGASEM TAHUN 2012"

Transkripsi

1 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KARANGASEM TAHUN 2012

2 Bidang Pengembangan Kesehatan KATA PENGANTAR Berkat Asung Kerta Wara Nugraha Ida Sanghyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa maka penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 dapat diselesaikan. Data Profil Kesehatan 2012 bersumber dari hasil kegiatan masing-masing program bidang kesehatan di Kabupaten Karangasem dari bulan Januari sampai dengan bulan Desember Tahun Selain itu Profil Kesehatan juga dilengkapi data yang bersumber dari lintas sektor seperti Badan Pusat Statistik, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Karangasem, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Karangasem serta Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Karangasem, dan juga merupakan rangkuman dan rekapitulasi data hasil kegiatan selama tahun Penyusunan Profil Kesehatan bertujuan untuk menampilkan gambaran tentang kondisi kesehatan secara menyeluruh di Kabupaten Karangasem berdasarkan status gender dalam rangka menyusun perencanaan dan menentukan strategi penanggulangan dan pembangunan dibidang kesehatan yang akan dilaksanakan yang nantinya diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kesehatan sehingga berdampak pada meningkatnya derajat kesehatan masyarakat khususnya di Kabupaten Karangasem. Kami menyadari Profil Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 ini masih terdapat kekurangan, maka kami mengharapkan sumbang saran dan kritik dari semua pihak demi perbaikan dan penyempurnaan di tahun mendatang. Kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan dan penyelesaian Profil Kesehatan ini kami ucapkan terima kasih. Amlapura, 27 Mei 2012 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem dr. I GUSTI MADE TIRTAYANA, MM NIP Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 i

3 Bidang Pengembangan Kesehatan DAFTAR ISI Hal KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN TABEL... iv v viii BAB I. PENDAHULUAN... 1 A. LATAR BELAKANG... 1 B. TUJUAN PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KARANGASEM... 2 C. SISTEMATIKA... 2 BAB II. GAMBARAN UMUM... 4 A. KONDISI GEOGRAFI Batas Wilayah Luas Wilayah Penggunaan Lahan... 4 B. KONDISI DEMOGRAFI Jumlah Penduduk Kepadatan Penduduk Distribusi Penduduk Jumlah Rumah Tangga... 7 C. KONDISI EKONOMI Rasio Beban Tanggungan Keluarga Miskin... 7 BAB III. SITUASI DERAJAT KESEHATAN... 9 A. ANGKA KEMATIAN (MORTALITAS) Angka Kematian Bayi (AKB) Angka Kematian Balita (AKABA) Angka Kematian Ibu (AKI) B. ANGKA KESAKITAN (MORBIDITAS) 12 1 Pola Sepuluh Penyakit Terbanyak di Puskesmas Penyakit Menular Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 ii

4 Bidang Pengembangan Kesehatan 3 Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) Penyakit Potensi Wabah (KLB) C. STATUS GIZI BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN A.PELAYANAN KESEHATAN DASAR 23 1 Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak Pelayanan Keluarga Berencana Pelayanan Imunisasi B. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN Indikator Pelayanan Kesehatan Di Rumah Sakit Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM) C. PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT Pengendalian Penyakit Polio Pengendalian TB Paru Pengendalian Penyakit ISPA Penanganan Penyakit HIV/AIDS dan IMS Pengendalian Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Pengendalian Penyakit Malaria D. PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT Pemberian Tablet Tambah Darah (Fe) Pemberian Kapsul Vit. A Cakupan Pemberian ASI Eksklusif Cakupan Penimbangan Balita di Posyandu E. AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN F. PERILAKU HIDUP MASYARAKAT BAB V SUMBER DAYA KESEHATAN A. SARANA KESEHATAN Puskesmas Puskesmas Pembantu Rumah Sakit Pemerintah Rumah Sakit/Klinik Swasta B.TENAGA KESEHATAN Tenaga Medis Tenaga Keperawatan Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 iii

5 Bidang Pengembangan Kesehatan C.PEMBIAYAAN KESEHATAN VI. SIMPULAN DAN SARAN A SIMPULAN B SARAN Lampiran... Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 iv

6 Bidang Pengembangan Kesehatan DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Jumlah Keluarga dan Penduduk, Luas Wilayah, Sex Ratio, Kepadatan Serta Rata-rata Jiwa per Keluarga, Dirinci per Puskesmas Keadaan Terakhir Tahun 2012 Tabel 3.1 AKB, AKI dan UHH Kabupaten Karangasem Tahun Tabel 3.2 Sepuluh Besar Penyakit di Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Tabel 5.1 Puskesmas Rawat Inap & Non Rawat Inap Tahun 2012 Tabel 5.2 Tabel 5.3 Jumlah Puskesmas Pembantu & Puskesmas Keliling di Puskesmas Jumlah Anggaran Pembangunan Kesehatan Menurut Sumber Pembiayaan di Kabupaten Karangasem Tahun Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 v

7 Bidang Pengembangan Kesehatan DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Piramida Penduduk Karangasem Tahun 2012 Gambar 3.1 Angka Kematian Bayi Kabupaten Karangasem Tahun 2007 s/d 2012 Gambar 3.2 Angka Kematian Balita Kabupaten Karangasem Tahun 2007 s/d 2012 Gambar 3.3 Angka Kematian Ibu Kabupaten Karangasem Tahun 2007 s/d 2012 Gambar 3.4 Angka Kesembuhan TB Kabupaten Karangasem Tahun 2007 s/d 2012 Gambar 3.5 Penemuan Penderita Pneumonia Balita yang Ditangani Tahun 2012 Gambar 3.6 API Malaria Kabupaten Karangasem Tahun 2007 s/d 2012 Gambar 3.7 Insidence Rate Campak Tahun 2012 Gambar 3.8 Insidence Rate (IR) DBD Kabupaten Karangasem Tahun Gambar 3.9 Distribusi kasus GHPR Menurut Bulan Periode Gambar 3.10 Balita Ditimbang D/S Per-Puskesmas Tahun 2012 Gambar 4.1 Cakupan K1 dan K4 Kabupaten Karangasem Tahun 2007 s/d 2012 Gambar 4.2 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K1) Puskesmas Tahun 2012 Gambar 4.3 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K4) Tahun 2012 Gambar 4.4 Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Bidan Tahun Gambar 4.6 Cakupan Pelayanan Ibu Nifas Menurut Puskesmas Tahun 2012 Gambar 4.7 Cakupan Pelayanan Nifas Tahun 2009 s/d 2012 Gambar 4.8 Cakupan Komplikasi Kebidanan Yang Ditangani Di Puskesmas Tahun 2012 Gambar 4.9 Cakupan Bumil Risti Tahun 2012 Gambar 4.10 Cakupan Neonatal Risti per Puskesmas Tahun 2009 s/d 2012 Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 vi

8 Bidang Pengembangan Kesehatan Gambar 4.11 Cakupan Kunjungan Neonatus Lengkap (KN3) Per-Puskesmas Tahun 2012 Gambar 4.12 Cakupan Kunjungan Bayi Yang Mendapat Pelayanan Kesehatan Tahun 2012 Gambar 4.13 Cakupan Pelayanan Anak Balita Per-Puskesmas Tahun 2012 Gambar 4.14 Cakupan Penjaringan Siswa SD/MI di Tiap Puskesmas Tahun 2012 Gambar 4.15 Cakupan Peserta KB Aktif Tahun 2012 Gambar 4.16 Cakupan Peserta KB Aktif Menurut Metoda Kontrasepsi di Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Gambar 4.17 Cakupan Peserta KB Aktif per Puskesmas Tahun Gambar 4.18 Cakupan Imunisasi Campak Per-Puskesmas Tahun 2012 Gambar 4.19 Cakupan Desa UCI Kabupaten Karangasem Tahun Gambar 4.20 BOR RSUD Amlapura Tahun Gambar 4.21 Pencapaian LOS dan TOI RSUD Amlapura Tahun 2012 Gambar 4.22 Pencapaian GDR dan NDR per 1000 Pasien Keluar RSUD Amlapura Tahun 2007 s/d 2012 Gambar 4.24 Angka Penemuan dan Pengobatan Penderita Baru BTA Positif Tahun Gambar 4.25 Cakupan Penemuan Penderita Pneumonia Pada Balita Tahun 2007 Gambar 4.26 Cakupan Angka Bebas Jentik (ABJ) Tahun Gambar 4.27 Cakupan Fe1 dan Fe3 Tahun Gambar 4.28 Cakupan Vitamin A Pada Balita Tahun Gambar 4.29 Cakupan Vit A Per-Puskesmas Tahun 2012 Gambar 4.31 Cakupan ASI Eksklusif Tahun Gambar 4.32 Persentase Pemberian ASI Eksklusif Tahun 2012 Gambar 4.33 Cakupan Balita Ditimbang D/S per Puskesmas Tahun 2012 Gambar 4.34 Cakupan Pelayanan Rawat Jalan & Rawat Inap Pasien Maskin & Hampir Miskin Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 vii

9 Bidang Pengembangan Kesehatan Gambar 5.1 Keadaan Tenaga Kesehatan di Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Gambar 5.2 Persentase Nakes di Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Gambar 5.3 Perbandingan Tenaga Medis Menurut Jenisnya Yang bertugas di Puskesmas & RS Kabupaten Karangasem Th.2012 Gambar 5.4 Jumlah Tenaga Perawat di Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Gambar 5.5 Jumlah Tenaga Bidan di Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 viii

10 Bidang Pengembangan Kesehatan DAFTAR LAMPIRAN TABEL Tabel 1 Tabel 2 Tabel 3 Tabel 4 Tabel 5 Tabel 6 Tabel 7 Tabel 8 Tabel 9 Tabel 10 Tabel 11 Tabel 12 Tabel 13 Luas Wilayah, Jumlah Desa/Kelurahan, Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga, dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin, Kelompok Umur, Rasio Beban Tanggungan, Rasio Jenis Kelamin, dan Kecamatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun Keatas Yang Melek Huruf Menurut Jenis Kelamin dan Kecamatan di Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Persentase Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berusia 10 Tahun keatas Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan dan Kecamatan di Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Jumlah Kelahiran Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas di Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Jumlah Kematian Bayi dan Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas di Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Jumlah Kematian Ibu Menurut Kelompok Umur, Kecamatan dan Puskesmas di Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Jumlah Kasus AFP (Non Polio) Dan AFP Rate (Non Polio) Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Jumlah Kasus Baru TB Paru Dan Kematian Akibat TB Paru Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Jumlah Kasus Dan Angka Penemuan Kasus TB Paru BTA+ Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Jumlah Kasus Dan Kesembuhan TB Paru BTA+ Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas kabupaten Karangasem Tahun 2012 Penemuan Kasus Pneumonia Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 ix

11 Bidang Pengembangan Kesehatan Tabel 14 Tabel 15 Tabel 16 Tabel 17 Tabel 18 Tabel 19 Tabel 20 Tabel 21 Tabel 22 Tabel 23 Tabel 24 Tabel 25 Tabel 26 Tabel 27 Tabel 28 Jumlah Kasus Baru HIV, AIDS Dan Infeksi Menular Seksual Lainnya Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Persentase Donor Darah Diskrining Terhadap HIV Menurut Jenis Kelamin Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Kasus Diare Yang Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Jumlah Kasus Baru Kusta Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun Dan Cacat Tingkat 2 Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Jumlah Kasus Dan Angka Prevalensi Penyakit Kusta Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Jumlah Kasus Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Jumlah Kasus Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Jumlah Kasus DBD Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Kesakitan Dan Kematian Akibat Malaria Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Penderita Filariasis Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Bayi Berat Badan Lahir Rendah Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Status Gizi Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil, Persalinan Ditolong Tenaga Kesehatan Dan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 x

12 Bidang Pengembangan Kesehatan Tabel 29 Tabel 30 Tabel 31 Tabel 32 Tabel 33 Tabel 34 Tabel 35 Tabel 36 Tabel 37 Tabel 38 Tabel 39 Tabel 40 Tabel 41 Tabel 42 Tabel 43 Persentase Cakupan Imunisasi TT Pada Ibu Hamil Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Jumlah Ibu Hamil Yang Mendapatkan Tablet FE1 dan FE3 Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Bayi, Anak Balita Dan Ibu Nifas Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Proporsi Peserta KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Proporsi Peserta KB Baru Menurut Jenis Kontrasepsi, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Jumlah Peserta KB Baru Dan KB Aktif Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Cakupan Kunjungan Neonatus Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Cakupan Kunjungn Bayi Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Cakupan Desa/Kelurahan UCI Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Cakupan Imunisasi DPT, HB Dan Campak Pada Bayi Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Cakupan Imunisasi BCG Dan Polio Pada Bayi Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Jumlah Bayi Yang Diberi ASI Eksklusif Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Pemberian Makanan Pendamping ASI Anak Usia 6-23 Bulan Keluarga Miskin Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Cakupan Pelayanan Anak Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 xi

13 Bidang Pengembangan Kesehatan Tabel 44 Tabel 45 Tabel 46 Tabel 47 Tabel 48 Tabel 49 Tabel 50 Tabel 51 Tabel 52 Tabel 53 Jumlah Balita Ditimbang Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Cakupan Balita Gizi Buruk Yang Mendapat Perawatan Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD & Setingkat Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa SD Dan Setingkat Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Persentase Sarana Kesehatan Dengan Kemampuan Pelayanan Gawat Darurat (GADAR) Level I Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Jumlah Penderita Dan Kematian Pada KLB Menurut Jenis KLB Kabupaten Krangasem Tahun 2012 Desa/Kelurahan Terkena KLB Yang Ditangani <24 Jam Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Anak SD Dan Setingkat Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Tabel 54 Jumlah Kegiatan Penyuluhan Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Tabel 55 Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra Bayar Menurut Jenis Jaminan, Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Tabel 56 Tabel 57 Tabel 58 Cakupan Pelayanan Rawat Jalan Masyarakat Miskin (Dan Hampir Miskin) Menurut Strata Sarana Kesehatan, Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Cakupan Pelayanan Rawat Inap Masyarakat Miskin (Dan Hampir Miskin) Menurut Strata Sarana Kesehatan, Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Jumlah Kunjungan Rawat Jalan, Rawat Inap Dan Kunjungan Gangguan Jiwa Di Sarana Pelayanan Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 xii

14 Bidang Pengembangan Kesehatan Tabel 59 Angka Kematian Pasien Di Rumah Sakit Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Tabel 60 Tabel 61 Tabel 62 Tabel 63 Tabel 64 Tabel 65 Tabel 66 Tabel 67 Tabel 68 Indikator Kinerja Pelayanan Di Rumah Sakit Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih Dan Sehat Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Persentase Rumah Sehat Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Persentase Rumah/Bangunan Bebas Jentik Nyamuk Aedes Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Persentase Keluarga Menurut Jenis Sarana Air Bersih Yang Digunakan, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Persentase Keluarga Menurut Sumber Air Minum Yang Digunakan, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Persentase Keluarga Dengan Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Persentase Tempat Umum Dan Pengelolaan Makanan (TUPM) Sehat Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Persentase Institusi Dibina Kesehatan Lingkungannya Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Tabel 69 Ketersediaan Obat Menurut Jenis Obat Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Tabel 70 Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan Menurut Kepemilikan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Tabel 71 Sarana Pelayanan Kesehatan Dengan Kemampuan Labkes Dan Memiliki 4 Spesialis Dasar Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Tabel 72 Tabel 73 Tabel 74 Tabel 75 Jumlah Posyandu Menurut Strata, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) Menurut Kecamatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Jumlah Tenaga Medis Di Sarana Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Jumlah Tenaga Keperawatan Di Sarana Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 xiii

15 Bidang Pengembangan Kesehatan Tabel 76 Tabel 77 Tabel 78 Jumlah Tenaga Kefarmasian Dan Gizi Di Sarana Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Jumlah Tenaga Kesehatan Masyarakat Dan Sanitasi Di Sarana Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Jumlah Tenaga Teknisi Medis Dan Fisioterapis Di Sarana Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Tabel 79 Anggaran Kesehatan Kabupaten/Kota Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 xiv

16 Bidang Pengembangan Kesehatan BAB I PENDAHULUAN A.LATAR BELAKANG Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehaatn masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Dalam Undang-Undang Kesehatan Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan disebutkan bahwa pemerintah bertanggungjawab atas ketersediaan akses informasi,edukasi dan fasilitas pelayanan kesehatan untuk meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Selain itu disebutkan pula bahwa untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang efektif dan efesien diperlukan informasi kesehatan yang diperlukan melalui sistem informasi dan melalui kerjasama lintas sektor, serta pemerintah memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk memperoleh informasi kesehatan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Salah satu penyelenggaraan Informasi Kesehatan pada Kesehatan Nasional adalah Profil Kesehatan Indonesia, yang merupakan salah satu paket penyajian data/informasi kesehatan yang lengkap, berisi data /informasi derajat kesehatan, upaya kesehatan, sumber daya kesehatan, dan data/informasi kesehatan lainnya yang terbit setiap tahun. Sejalan dengan penyusunan Profil Kesehatan Indonesia, di tingkat kabupaten/kota juga disusun Profil Kesehatan Kabupaten termasuk di Kabupaten Karangasem. Profil Kesehatan Kabupaten Karangasem digunakan untuk melihat keberhasilan pembangunan kesehatan di Kabupaten Karangasem sesuai dengan Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Terwujudnya Karangasem Sehat 2015 menuju Jagadhita Ya ca Iti Dharma Periode II dengan Misinya : 1)Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu dan berkeadilan; 2) Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan; Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 xv

17 Bidang Pengembangan Kesehatan 3)Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam bidang kesehatan. Dengan kata lain Profil Kesehatan Kabupaten Karangasem ini pada intinya berisi data/informasi yang menggambarkan situasi dan kondisi kesehatan masyarakat di Kabupaten Karangasem. Sejak terbitnya Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Nasional, maka sejak Tahun 2011 Profil Kesehatan disusun berdasarkan data terpilah menurut jenis kelamin. Hal ini merupakan strategi pembangunan yang dilakukan untuk mencapai kesetaraan gender dalam berbagai bidang kehidupan dan pembangunan. Dalam Profil Kesehatan Tahun 2012 ini disajikan data indikator kesehatan dan indikator yang terkait kesehatan yang meliputi: (1) Indikator Derajat Kesehatan yang terdiri atas mortalitas, morbiditas dan status gizi; (2) Indikator Upaya Kesehatan yang terdiri atas pelayanan kesehatan, perilaku hidup sehat dan keadaan lingkungan; serta (3) Indikator Sumber Daya Kesehatan terdiri atas sarana kesehatan, tenaga kesehatan dan pembiayaan kesehatan; dan (4) Indikator lain yang terkait dengan kesehatan. B.TUJUAN PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KARANGASEM Profil Kesehatan Kabupaten Karangasem dimaksudkan sebagai gambaran tentang kondisi kesehatan masyarakat Kabupaten Karangasem, juga dapat dipergunakan sebagai sarana untuk memantau, mengevaluasi pencapaian visi di bidang kesehatan, sebagai indikator capaian target dari masing-masing pelaksanaan program dan sebagai masukan bagi penyusunan Profil Kesehatan Indonesia (Pusat). Diharapkan dengan disusunnya Profil Kesehatan ini dapat memberikan gambaran situasi dan hasil pembangunan di bidang kesehatan sesuai dengan target Millenium Development Goal s (MDG s) tahun C.SISTEMATIKA Sistematika penyajian Profil Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 ini terdiri atas : BAB I Pendahuluan : BAB ini berisikan tentang Latar belakang disusunnya Profil Kesehatan, maksud dan tujuan serta isi secara ringkas daripada Profil Kesehatan serta sistematika dari penyajiannya. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 xvi

18 Bidang Pengembangan Kesehatan BAB II Gambaran Umum : Pada BAB ini diuraikan Keadaan Umum Daerah. Selain uraian tentang letak geografis, administratif dan informasi umum lainnya, juga mengulas faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan dan faktor-faktor lainnya misalnya ekonomi, kependudukan, sosial budaya dan lingkungan. BAB III Situasi Derajat Kesehatan: Dalam BAB ini diuraikan tentang indikator mengenai angka kematian, angka kesakitan, dan angka status gizi masyarakat. BAB IV Situasi Upaya Kesehatan : BAB ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang, pemberantasan penyakit menular, pembinaan lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan, pelayanan kesehatan dalam situasi bencana. Upaya pelayanan kesehatan yang diuraikan juga mengakomodir kinerja Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan serta upaya kesehatan lainnya BAB V Situasi Sumber Daya Kesehatan : BAB ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan kesehatan dan sumber daya kesehatan lainnya. BAB VI Simpulan/Kesimpulan : BAB ini menyajikan tentang hal-hal penting yang perlu disimak dan ditelaah lebih lanjut dari profil kesehatan. Selain keberhasilan yang perlu dicatat, bab ini juga mengemukakan hal-hal yang dianggap masih kurang dalam rangka penyelenggaraan pembangunan kesehatan. LAMPIRAN : Pada lampiran berisi resume/angka pencapaian program kesehatan dan 79 tabel data yang merupakan gabungan tabel indikator Kabupaten Sehat dari semua Kabupaten dan indikator pencapaian kinerja Standar Pelayanan Minimal bidang kesehatan. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 xvii

19 Bidang Pengembangan Kesehatan BAB II GAMBARAN UMUM A. KONDISI GEOGRAFI 1. Batas Wilayah Kabupaten Karangasem adalah salah satu dari 8 (delapan) kabupaten yang ada di Provinsi Bali yang terletak di ujung Timur Pulau Bali dengan batas-batas wilayah sebagai berikut : Sebelah Utara: Laut Jawa Sebelah Timur : Selat Lombok Sebelah Selatan : Selat Badung Sebelah Barat : Kabupaten Klungkung, Bangli dan Buleleng Ibukota Kabupaten Karangasem adalah Amlapura yang terletak ± 84 km dari ibu kota Provinsi Bali (Denpasar). Secara administratif kabupaten Karangasem terdiri atas 8 (delapan) kecamatan, 78 desa/kelurahan ( 75 desa definitive dan 3 kelurahan ). 2. Luas Wilayah. Luas wilayah Kabupaten Karangasem adalah 839,54 km 2 dengan luas masing-masing kecamatan antara lain Kecamatan Karangasem seluas 94,23 km 2, Kecamatan Abang seluas 134,05 km 2, Kecamatan Kubu seluas 234,72 km 2, Kecamatan Bebandem seluas 81,51 km 2, Kecamatan Selat seluas 80,35 km 2, Kecamatan Rendang seluas 109,70 km 2, Kecamatan Manggis seluas 69,83 km 2 dan Kecamatan Sidemen seluas 35,15 km Penggunaan Lahan Gambaran penggunaan lahan tahun 2012 didasarkan pada data Karangasem Dalam Angka Sebagian besar wilayah Kabupaten Karangasem merupakan bukan lahan sawah yaitu seluas Ha (91,48%) dan hanya Ha (8,52%) merupakan lahan persawahan. Dari lahan sawah tersebut, lahan irigasi setengah teknis seluas Ha (5,43%), lahan irigasi sederhana PU Ha (1,59%), lahan irigasi desa/non PU Ha (1,35%) dan lahan tadah hujan seluas 131 Ha (0,16%). Dari lahan bukan sawah, Ha merupakan lahan kering (81%) dan lahan lainnya seluas Ha (10,48%). Lahan kering terdiri dari perkebunan seluas Ha (35,18%), Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 xviii

20 Bidang Pengembangan Kesehatan kebun/tegalan seluas Ha (21,05%), hutan negara seluas Ha (17,31%), ditanami pohon/hutan rakyat seluas Ha (5,09%) dan lahan kering lainnya (pekarangan untuk pertanian,dll seluas Ha (1,52%). Pola penggunaan lahan ini cenderung mengalami perubahan setiap tahunnya sebagai akibat adanya alih fungsi lahan terutama dari lahan pertanian ke non pertanian seperti misalnya pengembangan pemukiman, pariwisata dan prasarana lainnya. Terjadinya alih fungsi lahan ini adalah merupakan konsekuensi logis dari kemajuan pembangunan sejalan dengan pertumbuhan penduduk dan perkembangan pariwisata. B. KONDISI DEMOGRAFI 1. Jumlah Penduduk Jumlah penduduk Kabupaten Karangasem Tahun 2012 sebanyak jiwa. Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk tahun 2011 ( jiwa) maka terjadi peningkatan sebanyak Jiwa. Sumber : Tabel 3. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun Kepadatan Penduduk Kepadatan penduduk di Kabupaten Karangasem pada tahun 2012 sebesar 542,58 per km². Jumlah ini meningkat bila dibandingkan dengan kepadatan tahun 2011 (532,20 jiwa/km 2 ). Jika dilihat persebarannya menurut kecamatan, kepadatan penduduk tertinggi Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 xix

21 Bidang Pengembangan Kesehatan tahun 2012 berada di Kecamatan Sidemen (1042,18 jiwa/km 2 ), dan kepadatan penduduk terendah berada di Kecamatan Kubu (320,64 jiwa/km 2 ). 3. Distribusi Penduduk Jumlah penduduk perempuan tahun 2012 sebanyak jiwa (49,91%) dan penduduk laki-laki sebanyak jiwa (50,09%), sex ratio tahun 2012 sebesar Berarti perbandingan jumlah penduduk laki-laki hampir sama dengan jumlah penduduk perempuan. Bila dibandingkan distribusi penduduk tahun 2011 terlihat sedikit ada pergeseran sex ratio, dimana jumlah penduduk laki-laki tahun 2011 sebanyak jiwa (50,57%), dan perempuan jiwa (49,42%). Penduduk usia produktif (kelompok umur tahun) tahun 2012 sebanyak jiwa (54,91%) dengan penduduk laki-laki sebanyak orang dan penduduk perempuan sebanyak orang. Jika dibandingkan dengan persentase penduduk usia produktif Tahun 2011 sebesar jiwa (54,90%) maka terjadi penurunan sebesar 0,01%. Ini berarti tidak ada perubahan jika dibandingkan dengan Tahun 2011 dimana jumlah penduduk terbesar dan terkecil juga berada di Kecamatan Karangasem dan Kecamatan Sidemen. 4. Jumlah Rumah Tangga (KK) Jumlah KK di Kabupaten Karangasem pada tahun 2012 sebanyak KK. Jika dibandingkan dengan Tahun 2011 ( KK.), maka terjadi peningkatan sebesar KK. Tabel 2.1 Jumlah Keluarga dan Penduduk, Luas Wilayah, Sex Ratio, Kepadatan Serta Rata-rata Jiwa per Keluarga, Dirinci per Puskesmas Keadaan Terakhir Tahun 2012 Kab/Kota Luas Wilayah Jml Rumah tangga Penduduk Laki Perempuan Jumlah Sex Ratio Kepadatan (per KM 2 ) Rata-rata Jiwa/RT Manggis ,785 25,248 24,836 50, Sidemen ,691 18,191 18,442 36, Selat ,524 21,468 21,982 43, Rendang ,084 18,738 18,933 37, Bebandem ,744 25,872 25,683 51, Karangasem ,072 44,792 44,305 89, Abang ,338 36,012 35,757 71, Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 xx

22 Bidang Pengembangan Kesehatan Kubu ,391 37,806 37,454 75, Kabupaten 839, , ,75 Sumber : Tabel 2. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 C. KONDISI EKONOMI 1. Rasio Beban Tanggungan (Dependency Ratio) Rasio beban tanggungan di Kabupaten Karangasem tahun 2012 yaitu 58,08 yang artinya di setiap 100 orang penduduk terdapat 58 orang dengan usia tidak produktif. Angka ini tetap bila dibandingkan dengan pencapaian Tahun 2011 (58,08). Rasio beban tanggungan ekonomi keluarga tertinggi tahun 2012 berada di Kecamatan Kubu sebesar 73,32 sedangkan yang terendah berada di Kecamatan Selat sebesar 53,52 2. Keluarga Miskin Jumlah Rumah Tangga miskin berdasarkan data PPLS Tahun 2011 dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Karangasem tahun 2012 sejumlah KK. Angka ini lebih rendah dari jumlah gakin Tahun 2011 ( KK). Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 xxi

23 Bidang Pengembangan Kesehatan BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN Selain dipengaruhi oleh faktor kesehatan seperti pelayanan kesehatan dan ketersediaan sumber daya kesehatan, derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi juga oleh faktor lain seperti faktor ekonomi, pendidikan, lingkungan sosial, keturunan dan serta faktor lainnya. Untuk menilai derajat kesehatan masyarakat digunakan beberapa indikator yang mencerminkan kondisi mortalitas (kematian), status gizi dan morbiditas (kesakitan). Situasi derajat kesehatan di Kabupaten Karangasem digambarkan melalui Angka Mortalitas terdiri dari Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKABA), Angka Kematian Ibu (AKI), Umur Harapan Hidup (UHH) dan beberapa angka morbiditas beberapa penyakit. Capaian indikator mortalitas AKB, AKI dan UHH pada 5 (lima) tahun terakhir adalah seperti terlihat pada tabel 3.1 dibawah ini : Tabel 3.1 AKB, AKI dan UHH Kabupaten Karangasem Tahun No Indikator Satuan A. Angka Kematian Bayi (AKB) B. Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI) Per 1000 KH Per KH 5,3 7,72 8,7 5,66 10,8 66,1 104,70 25,3 75,9 112,74 C. Umur Harapan Hidup Tahun 67,80 67,85 67,9 67,95 Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 xxii

24 Bidang Pengembangan Kesehatan A. ANGKA KEMATIAN (MORTALITAS) Mortalitas merupakan angka kematian yang terjadi pada kurun waktu dan tempat tertentu yang diakibatkan oleh keadaan tertentu, dapat berupa penyakit maupun sebab lainnya. Angka Kematian yang disajikan pada bab ini yaitu AKB (Angka Kematian Bayi ), AKABA ( Angka Kematian Balita ), AKI ( Angka Kematian Ibu ). 1.Angka Kematian Bayi ( AKB ) Angka Kematian Bayi (AKB) dapat didefinisikan sebagai berikut banyaknya bayi yang meninggal sebelum mencapai usia 1 ( satu) tahun yang dinyatakan dalam kelahiran hidup pada tahun yang sama. AKB merupakan indikator yang biasanya digunakan untuk menentukan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu banyak upaya kesehatan yang dilakukan dalam menurunkan AKB. Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan salah satu indikator yang sensitif terhadap kesediaan, pemanfaatan dan kualitas pelayanan antenatal. Disamping itu AKB juga mempunyai korelasi dengan angka GNP per-kapita, pendapatan keluarga, jumlah anggota keluarga, pendidikan ibu dan keadaan gizi keluarga. Pada gambar 3.1 dibawah ini dapat dilihat AKB Kabupaten Karangasem 5 (lima) tahun terakhir dari Tahun 2007 s/d Tahun 2012 : Gambar 3.1 Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun Angka Kematian Bayi di Kabupaten Karangasem berdasarkan laporan dari 12 Puskesmas, pada Tahun 2012 sebesar 86 bayi (10,8 per 1000 KH ), Tahun 2011 tercatat 45 bayi (5,66 per 1000 KH), Tahun 2010 tercatat 69 bayi (8,7 per 1000 KH), pada tahun 2009 tercatat 59 bayi (7,7 per 1000 kelahiran hidup), tahun 2008 tercatat 40 bayi meninggal (5,3/1000 KH), tahun 2007 sebanyak 43 bayi (5,9/1000 KH), dan tahun 2006 sebanyak 64 bayi (8,91/1000 Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 xxiii

25 Bidang Pengembangan Kesehatan KH). Target AKB nasional (Renstra Kementrian Kesehatan Tahun ) adalah maksimal atau tidak melampaui angka 24 per kelahiran hidup, yang berarti AKB di Kabupaten Karangasem masih berada dibawah target nasional. 2.Angka Kematian Balita ( AKABA ) Angka Kematian Balita ( AKABA ) merupakan jumlah anak yang meninggal sebelum mencapai usia 5 tahun yang dinyatakan sebagai angka per kelahiran hidup. AKABA mempresentasikan peluang terjadinya kematian pada fase antara kelahiran dan sebelum umur 5 tahun. Millenium Development Goals ( MDGs) menetapkan nilai normatif AKABA, yaitu sangat tinggi dengan nilai > 140, tinggi dengan nilai , sedang dengan nilai dan rendah dengan nilai <20. Dari laporan 12 Puskesmas yang ada di Kabupaten Karangasem Tahun 2012 tercatat 89 orang Balita meninggal (11,1/1.000KH), angka ini jika dibandingkan dengan nilai normatif AKABA pada target MDGs termasuk kategori rendah, Tahun 2011 tercatat 74 orang balita ( 9,4/1.000 KH),tahun 2010 tercatat 75 orang Balita meninggal (9,5 / KH), tercatat tahun 2009 tercatat 74 kematian Balita (9,4/1.000KH). AKABA tahun ,48 per KH. Berikut AKABA Kabupaten Karangasem dalam 5 (lima) tahun terakhir dari tahun 2007 s/d Tahun 2012 dapat dilihat pada gambar 3.2 dibawah ini : Gambar 3.2 ber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Sum 3.Angka Kematian Ibu ( AKI ) Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu Indikator untuk melihat derajat kesehatan perempuan. Angka Kematian Ibu juga merupakan salah satu target yang telah ditentukan dalam tujuan Pembangunan Millenium yaitu tujuan ke 5 yaitu Meningkatkan Kesehatan Ibu dimana Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 xxiv

26 Bidang Pengembangan Kesehatan target yang akan dicapai sampai tahun 2015 adalah mengurangi sampai ¾ resiko jumlah kematian ibu. Angka Kematian Ibu (AKI) berguna untuk menggambarkan tingkat kesadaran perilaku hidup sehat, status gizi dan kesehatan ibu, kondisi lingkungan, tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk ibu hamil (bumil), pelayanan kesehatan waktu melahirkan dan masa nifas. AKI maternal diperoleh dari perbandingan antara jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + kematian ibu nifas dibagi dengan jumlah kelahiran hidup dikalikan dengan KH. Dari laporan Puskesmas, Tahun 2012 tercatat 9 orang kematian ibu (112,74/ KH). Dengan penyebab kematian karena Anemia Aplastik 1 orang, Meningoencchepalopati 1 orang, Ca Otak 1 orang, Emboli Air Ketuban 1 orang, Ca Mamae 1 orang, HIV/ AIDS, 1 orang, PEB 1 orang, DOA 1 orang, TB Paru 1 orang. Jika dilihat dari tempat terjadinya kematian ibu yaitu di jalan 2 orang, di rumah 1 orang, di RSUP Sanglah 5 orang, di RSUD Amlapura 1 orang. Dan dilihat dari waktu meninggal yaitu pada saat hamil 6 orang, saat bersalin 1 orang, dan pada saat nifas 2 orang. Target AKI nasional (Renstra Kementrian Kesehatan Tahun ) adalah sebesar 118 per KH, ini berarti AKI di Kabupaten Karangasem masih di bawah target. Berikut ini adalah Angka Kematian Ibu Kabupaten Karangasem dalam 5 (lima) tahun terakhir dari Tahun 2007 s/d Tahun 2012 berikut ini: Gambar 3.3 mber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun Su B. ANGKA KESAKITAN (MORBIDITAS) Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 xxv

27 Bidang Pengembangan Kesehatan Morbiditas dapat diartikan sebagai angka kesakitan, baik insiden maupun prevalen dari suatu penyakit. Morbiditas menggambarkan kejadian penyakit dalam suatu populasi pada kurun waktu tertentu. Morbiditas juga berperan dalam penilaian terhadap derajat kesehatan masyarakat. Angka kesakitan/morbiditas menggambarkan suatu pola penyakit tertentu yang banyak terjangkit pada suatu masyarakat pada kelompok umur tertentu. Angka kesakitan penyakit tertentu diperoleh dengan membandingkan antara jumlah kasus baru pada kelompok umur tertentu dengan jumlah penduduk kelompok umur tersebut yang dikalikan dengan Pola 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Pola 10 penyakit terbanyak pada pasien di Puskesmas Tahun 2012 menunjukan kasus terbanyak adalah Infeksi akut lain pada saluran pernafasan bagian atas (ISPA) dengan jumlah kasus kasus dengan perincian seperti tabel di bawah ini : Tabel 3.2 Sepuluh Besar Penyakit di Kab.Karangasem Tahun 2012 NO JENIS PENYAKIT BANYAKNYA KASUS PERSENTASE (KUNJUNGAN) (1) (2) (3) (4) 01. Infeksi akut lain pada saluran pernafasan 47, bagian atas 02. Penyakit Kulit Karena Alergi 19, Penyakit pada sistem otot dan jaringan 19, pengikat (penyakit tulang belulang, radang sendi termasuk reumatik) 04. Penyakit lainnya 14, Penyakit Kulit Karena Infeksi 13, Kecelakaan dan penyakit ruda paksa 11, Penyakit Pulpa dan Jaringan Periapikal 7, Penyakit tekanan darah tinggi 6, Asma 5, Diare 4, Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 xxvi

28 Bidang Pengembangan Kesehatan Jumlah / Total 149, Sumber : Seksi Evapor Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem 2. Penyakit Menular a.tb Paru Prevalensi Tuberkulosis Tahun 2012 adalah sebesar 43,69/ penduduk dimana prevalensi TB penduduk laki-laki adalah sebesar 44,27/ penduduk dan prevalensi TB penduduk perempuan sebesar 43,10/ penduduk, sedangkan Target Prevalensi TB per penduduk (Renstra Kementrian Kesehatan Tahun ) adalah 224 per penduduk, prevalensi TB Kabupaten Karangasem Tahun 2012 berada dibawah target Nasional. Angka kesembuhan penderita TBC BTA+ Tahun 2012 mencapai 88,61% (140 penderita dari 158 yang diobati) dimana kesembuhan laki laki sebesar 89,69 % dan kesembuhan perempuan 86,89%, menurun bila dibandingkan dengan Tahun 2011 yang mencapai 51,34%, sedangkan target nasional (Renstra Kementrian Kesehatan Tahun ) sebesar 88% yang berarti bahwa angka kesembuhan TB BTA+ di Kabupaten Karangasem sudah mencapai target nasional. Berikut gambar 3.4 yang memperlihatkan Angka Kesembuhan TB Kabupaten Karangasem tahun : Gambar 3.4 mber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun Su b.pneumonia Balita dengan Pneumonia yang ditemukan dan ditangani Tahun 2012 sebesar 859 kasus (18,86)% dari jumlah perkiraan penderita penderita, yang terdiri dari 462 balita laki-laki dan 397 balita perempuan, semua penderita Pneumonia yang diketemukan sudah ditangani (100%). Tahun 2011 Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 xxvii

29 Bidang Pengembangan Kesehatan Balita dengan Pneumonia yang ditangani sebanyak 673 penderita (14,9%). Ini berarti terjadi peningkatan jumlah penderita pneumonia yang ditemukan dari tahun sebelumnya. Sedangkan Target Nasional cakupan penemuan dan tata laksana penderita Pneomonia Balita adalah 100% (Renstra Kementerian Kesehatan Tahun ) yang berarti Kabupaten Karangasem belum mencapai target nasional. Penemuan penderita pneumonia balita yang ditangani per Puskesmas Tahun 2012 seperti gambar 3.5 di bawah ini : Gambar 3.5 Sumber: Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kab. Karangasem c.hiv/aids Pada Tahun 2012 di Kabupaten Karangasem ditemukan kasus HIV/AIDS sebanyak 74 kasus baru. Sehingga jumlah penderita HIV/AIDS sampai tahun 2012 di Kabupaten Karangasem sebanyak 227 kasus. Untuk donor darah diskrining terhadap HIV yaitu sebesar 100% (1.527 sampel darah) dari jumlah pendonor yang ada pada UPT. PMI Kabupaten Karangasem. Dari pendonor yang diskrining terdapat 1 orang (0,07%) yang positif HIV. Persentase Infeksi Menular Seksual diobati Tahun 2012 sebanyak 155 orang (100%) dari jumlah yang ditemukan dengan jumlah penderita laki-laki 96 orang dan penderita perempuan 59 orang. Jumlah ini menurun jika dibandingkan dengan tahun 2011 ( 103 penderita). d.malaria Angka kesakitan Malaria per penduduk (API) Tahun 2012 sebesar 0,015 dengan jumlah penderita positif sebanyak 7 orang, penderita laki-laki 5 orang dan perempuan 2 penderita, mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2011 (0,002). Target API Nasional (Renstra Kementerian Kesehatan Tahun ) sebesar 1 per penduduk, ini berarti Kabupaten Karangasem masih berada di bawah Target Nasional. Tahun 2012 tidak ada kematian akibat penyakit Malaria. Persentase penderita malaria yang diobati Tahun 2012 sebesar 100% sama dengan keadaan Tahun 2011 dari jumlah Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 xxviii

30 Bidang Pengembangan Kesehatan penderita sebanyak 7 orang. API Malaria Kabupaten Karangasem selama tahun dapat dilihat pada gambar 3.6 di bawah ini : Gambar 3.6 mber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun Su e.kusta Prevalensi Kusta Tahun 2012 sebesar 0,26 per penduduk, dengan jumlah kasus tercatat sebanyak 12 orang, laki- laki 6 orang (0,13/ penduduk) dan perempuan 6 orang (0,13/ penduduk). Penderita kusta selesai berobat atau RFT PB tahun ini tidak ada, karena memang tidak tercatat penderita Kusta PB pada tahun Sedangkan RFT MB sebesar 88,24%. Target Nasional untuk prevalensi Kusta sebesar <1 (Buku Pedoman Nasional Penanggulangan Kusta), jika dibandingkan dengan target nasional, prevalensi kusta di Kabupaten Karangasem Tahun 2012 sudah sesuai dengan Target Nasional. Target Nasional untuk RFT rate sebesar 85% (Buku Pedoman Nasional penanggulangan Kusta), sedangkan pencapaian Kabupaten Karangasem untuk RFT PB (100%), untuk RFT MB (88,24%) sehingga sudah mencapai target nasional. f.filaria Jumlah Penderita penyakit Filaria yang ditangani tidak ada karena Tahun 2012 di Kabupaten Karangasem tidak ditemukan kasus Filariasis, keadaan yang sama juga terjadi pada Tahun Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi ( PD3I) Jumlah kasus dan angka kesakitan Penyakit Menular yang dapat dicegah dengan Imunisasi (PD3I) Tahun 2012 sebanyak 8 kasus yang terdiri dari 8 kasus Hepatitis B (6 laki-laki dan 2 perempuan), dan penderita yang meninggal akibat kasus PD3I, tidak ada (0) a.acute Flacid Paralysis Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 xxix

31 Bidang Pengembangan Kesehatan Tahun 2012 Angka AFP sebesar 3,13/ penduduk usia di bawah 15 tahun, Tahun 2011 angka AFP sebesar 1,60/ penduduk umur dibawah 15 tahun, angka AFP tahun 2010 sebesar 3.37/ penduduk umur dibawah 15 tahun angka AFP tahun 2009 sebesar 4,29/ penduduk umur dibawah 15 tahun, tahun 2008 AFP sebesar 3,04 per penduduk < 15 tahun. Target AFP nasional (Renstra Kementrian Kesehatan Tahun ) adalah 2 per penduduk < 15 tahun, ini berarti AFP rate per penduduk < 15 tahun di Kabupaten Karangasem berada di atas target nasional yang berarti bahwa kinerja surveilans semakin baik. b.campak Campak disebabkan oleh virus campak. Sebagian besar kasus campak menyerang anak-anak. Penularan dapat terjadi melalui udara yang terkontaminasi oleh sekret yang telah terinfeksi. Namun pada Tahun 2012 tidak ditemukan kasus campak. 4.Penyakit Potensi Wabah ( KLB ) a.demam Berdarah Dengue ( DBD ) Angka kesakitan DBD Tahun 2012 sebesar 27,44 per penduduk dengan jumlah penderita sebanyak 125 penderita, terdiri dari 71 penderita laki-laki dan 54 penderita perempuan. Angka Kesakitan DBD Tahun 2012 meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 25,55 per penduduk dengan jumlah penderita sebanyak 114 penderita, sedangkan target nasional (Renstra Kementrian Kesehatan Tahun ) adalah 51 per penduduk. Ini berarti angka kesakitan DBD di Kabupaten Karangasem Tahun 2012 masih berada di bawah dari Target Nasional. Angka kejadian /Insiden Rate DBD di Kabupaten Karangasem dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir dapat dilihat pada gambar 3.7 berikut ini : Gambar 3.7 Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 xxx

32 Bidang Pengembangan Kesehatan Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun b.diare Diare merupakan penyakit yang terjadi ketika terdapat perubahan konsistensi faeses dan frekuensi buang air besar. Seseorang dikatakan menderita Diare bila faeses lebih berair dari biasanya, atau bila buang air besar tiga kali atau lebih, atau buang air besar yang berair tetapi tidak berdarah dalam waktu 24 jam. Di Kabupaten Karangasem kasus Diare yang ditangani pada Tahun 2012 sebesar 40,70% atau kasus dari kasus yang diperkirakan. Jumlah penderita laki-laki terdiri dari kasus dan penderita perempuan terdiri dari kasus. Jumlah kasus Diare tahun 2012 adalah 21,58 per penduduk, sedangkan Target Nasional sebesar 285/1.000 sehingga pencapaian Kabupaten Karangasem masih lebih rendah dari target Berikut pada gambar 3.11 adalah Incidence Rate Diare di Kabupaten Karangasem Tahun 2007 sampai dengan 2012 : Gambar 3.8 Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun c.rabies Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 xxxi

33 Bidang Pengembangan Kesehatan Rabies adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus rabies yang ditularkan melalui gigitan hewan seperti anjing, kucing, kelelawar, kera, musang dan srigala yang didalam tubuhnya mengandung virus rabies. Kabupaten Karangasem merupakan kategori Daerah Tertular Rabies, data Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies (GHPR) untuk Tahun 2012 sebanyak Sedangkan kasus meninggal karena GHPR untuk Tahun 2012 sebanyak 2 orang, yang berasal dari Tihingan Kangin 1 orang, Br Taman Sari Timrah Beji 1 orang. Sedangkan untuk Tahun 2012 kasus GHPR mengalami kenaikan dari tahun 2011 dari 3972 kasus menjadi 4675 kasus hal ini disebabkan oleh karena kesadaran masyarakat akan bahaya rabies sehingga setiap ada gigitan oleh HPR masyarakat tanggap dan cepat ke pelayanan kesehatan untuk mendapatkan penanganan dan pengobatan yang diperlukan, secara rinci dapat dilihat pada grafik berikut : Gambar 3.9 Sumber : Seksi Surveilan Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Pelayanan kesehatan penanganan luka gigitan dan pemberian Vaksin Anti Rabies (VAR) pada kasus gigitan anjing terhadap manusia di unit pelayanan kesehatan (Rabies center) sedangkan Untuk Pengadaan Vaksin Anti Rabies (VAR) Tahun 2012 pada Dinas Kesehatan Propinsi Bali sebanyak dan Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem sebanyak C.STATUS GIZI Capaian Balita yang ditimbang D/S Kabupaten Karangasem Tahun 2012 sebesar 72,5%, dimana untuk balita laki-laki sebesar 72,87 % dan Balita perempuan sebesar 72,44%. Untuk pencapaian per- Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 xxxii

34 Bidang Pengembangan Kesehatan Puskesmas, Puskesmas yang paling tinggi yaitu Puskesmas Rendang sebesar 87,5% dan yang terendah adalah Puskesmas Sidemen sebesar 58,1%. Pada gambar 3.10 d ibawah ini dapat dilihat cakupan balita ditimbang (D/S) per-puskesmas Tahun 2012 yaitu : Gambar 3.10 ber: Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Sum BBLR yang ditangani Tahun 2012 di Kabupaten Karangasem sebesar 318 bayi atau 3,98% dari total kelahiran hidup. Bila dibandingkan dengan BBLR tahun 2011 mengalami peningkatan dimana BBLR pada Tahun 2011 sebanyak 291 orang (3,7%). Pencapaian Nasional untuk BBLR sebesar 11,5% ( Gizi dalam Angka) sehingga Kabupaten Karangasem masih dibawah Target Nasional atau masih lebih baik dari Pencapaian Nasional. Untuk balita dengan gizi kurang jumlahnya sebanyak 482 Balita (2,03%) dari yang ditimbang, terdiri dari 206 Balita laki-laki (1,64%) dan 276 Balita perempuan (2,47%). Pencapaian Gizi kurang tahun 2012 meningkat bila dibandingkan dengan pencapaian Tahun 2011 (1,32%). Persentase Balita dengan gizi buruk Tahun 2012 untuk BB/U sebesar 0.35% dari jumlah balita yang ditimbang atau 82 balita (33 balita laki-laki dan 50 balita perempuan), gizi buruk untuk BB/TB sebesar % atau sebanyak 23 balita (12 Balita laki-laki dan 11 Balita perempuan). Jika dibandingkan dengan pencapaian Tahun 2011 mengalami sedikit peningkatan dimana pada tahun 2011 untuk BB/U sebesar 0,37%, gizi buruk untuk BB/TB sebesar 0,040 %). Bila dibandingkan dengan pencapaian Nasional sebesar 5,4% (Gizi dalam Angka), maka Kabupaten Karangasem masih berada di bawah pencapaian Nasional atau masih lebih baik dari target pencapaian Nasional. Terjadinya kasus gizi kurang dan buruk disebabkan oleh kondisi sosial ekonomi sebagian masyarakat yang belum membaik. Sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan makanan bergizi dan sehat terutama bagi pertumbuhan balita dan kesehatan ibu hamil. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 xxxiii

35 Bidang Pengembangan Kesehatan BAB IV Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 xxxiv

36 Bidang Pengembangan Kesehatan SITUASI UPAYA KESEHATAN Secara umum upaya kesehatan terdiri atas dua unsur utama, yaitu upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan. Upaya kesehatan masyarakat adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan di masyarakat. Upaya kesehatan masyarakat mencakup upaya-upaya promosi kesehatan, pemeliharaan kesehatan, pemberantasan penyakit menular, pengendalian penyakit tidak menular, penyehatan lingkungan dan penyediaan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, kesehatan jiwa, pengamanan ketersediaan farmasi dan alat kesehatan, pengamanan penggunaan zat aditif dalam makanan dan minuman, pengamanan narkotika, psikotropika, zat aditif dan bahkan berbahaya, serta penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan. Upaya kesehatan perorangan adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan. Upaya kesehatan perorangan mencakup upaya-upaya promosi kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan rawat jalan, pengobatan rawat inap, pembatasan dan pemulihan kecacatan yang ditujukan terhadap perorangan. Berikut ini diuraikan situasi upaya kesehatan selama beberapa tahun terakhir, khususnya Tahun 2012 di Kabupaten Karangasem. A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah penting dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dengan pelayanan kesehatan dasar secara tepat dan cepat, diharapkan sebagian besar masalah kesehatan masyarakat dapat diatasi. Berbagai pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan adalah sebagai berikut : 1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak Seorang ibu mempunyai peran yang sangat besar didalam pertumbuhan bayi dan perkembangan anak. Gangguan kesehatan yang dialami seseorang yang sedang hamil dapat mempengaruhi kesehatan janin dalam kandungannya hingga kelahiran dan masa pertumbuhan bayi dan anak. Kebijakan tentang kesehatan ibu dan bayi baru lahir secara khusus berhubungan dengan pelayanan antenatal, persalinan, nifas dan perawatan bayi baru lahir yang diberikan disemua jenis fasilitas pelayanan kesehatan, dari posyandu sampai Rumah Sakit pemerintah maupun pelayanan kesehatan swasta. Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Neonatus ( AKN ), Angka Kematian Bayi ( AKB ) dan Angka Kematian Balita ( AKABA ) merupakan beberapa indikator status kesehatan masyarakat. a.pelayanan Kesehatan Ibu Hamil ( K1 dan K4 ) Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 xxxv

37 Bidang Pengembangan Kesehatan Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan antenatal yang ditetapkan dalam Standar Pelayanan Kebidanan ( SPK ). Cakupan kunjungan ibu hamil terdiri dari cakupan K1 atau juga disebut akses pelayanan ibu hamil merupakan gambaran besaran ibu hamil yang telah melakukan kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pelayanan antenatal. Sedangkan cakupan K4 ibu hamil adalah gambaran besaran ibu hamil yang telah mendapatkan pelayanan ibu hamil sesuai dengan standar serta paling sedikit empat kali kunjungan, dengan distribusi sekali pada Trimester pertama, sekali pada Trimester kedua dan dua kali pada Trimester ketiga. Angka ini dapat dimanfaatkan untuk melihat kualitas pelayanan kesehatan pada ibu hamil. Cakupan K1 dan K4 di Kabupaten Karangasem dalam 5 (lima) tahun terakhir dapat dilihat pada gambar dibawah ini : Gambar 4.1 Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa ada kesenjangan yang terjadi antara cakupan K1 dan K4. Kesenjangan antara cakupan K1 dan K4 menunjukkan angka droup out K1-K4, dengan kata lain jika kesenjangan K1 dan K4 kecil maka hampir semua ibu hamil yang melakukan kunjungan lengkap pelayanan antenatal. Cakupan K1 Tahun 2012 masing-masing Puskesmas di Kabupaten Karangasem bervariasi, cakupan Kabupaten sebesar 99,71%. Ini berarti capaian Kabupaten Karangasem hampir memenuhi target Renstra Dinas Kesehatan Tahun (100%), dimana hampir seluruh ibu hamil telah melakukan pemeriksaan kehamilannya ke tempat pelayanan minimal 1 kali. Dari 12 Puskesmas yang ada di Kabupaten Karangasem Puskesmas yang telah mencapai taget (100%) yaitu Puskesmas Manggis II, Rendang, Karangasem I, Abang I, Abang II, dan Kubu II. Gambar 4.2 menyajikan cakupan K1 Tahun 2012 di masing-masing Puskesmas berikut ini : Gambar 4.2 Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 xxxvi

38 Bidang Pengembangan Kesehatan Sumber : Seksi Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Sedangkan capaian indikator cakupan pelayanan K4 Tahun 2012 di Kabupaten Karangasem sebesar 92,67 % dari jumlah ibu hamil sebesar orang, belum dapat memenuhi target Renstra Dinas Kesehatan untuk Tahun 2012 yaitu sebesar 95 %. Tahun 2011 di Kabupaten Karangasem sebesar 93,2 %. Dari 12 Puskesmas, yang dapat mencapai target adalah Puskesmas Manggis II, Rendang, Karangasem I, Abang I, Abang II, dan Kubu II. Dan capaian terendah terdapat pada Puskesmas Kubu I. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.3 dibawah ini : Gambar 4.3 Sumber : Seksi Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem b.cakupan Pertolongan Persalinan oleh Nakes Periode persalinan merupakan salah satu periode yang berkontribusi besar terhadap Angka Kematian Ibu (AKI). Kematian saat bersalin dan 1 minggu pertama diperkirakan 60% dari seluruh kematian ibu. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 xxxvii

39 Bidang Pengembangan Kesehatan Sedangkan dalam target MDGs, salah satu upaya yang harus dilakukan untuk meningkatkan kesehatan Ibu adalah menurunkan angka kematian ibu menjadi 102 per kelahiran hidup pada tahun 2015 dari 425 per kelahiran hidup pada tahun Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah pelayanan persalinan yang aman yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dengan kompetensi kebidanan. Cakupan Persalinan ditolong tenaga kesehatan sebesar 97,13 %. Namun target indikator persalinan oleh tenaga kesehatan menurut Renstra Dinas Kesehatan Tahun sebesar 100%. Namun bila dibandingkan dengan target SPM sesuai dengan KEPMENKES RI NO. 828/MENKES/SK/IX/2008, sudah diatas target (90%). Gambar 4.4 di bawah ini memperlihatkan cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan sejak Tahun 2007 sampai dengan Tahun 2012 : Gambar 4.4 Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun Untuk melihat distribusi persalinan oleh tenaga kesehatan masing-masing Puskesmas Tahun , dapat dilihat pada gambar 4.5 berikut : Gambar 4.5 Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 xxxviii

40 Bidang Pengembangan Kesehatan Persentase persalinan oleh Bidan atau tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan Tahun 2012 sebesar 97,13% atau persalinan dari bulin yang ada. Bila dibandingkan dengan Tahun 2011 sebesar 99,30% yaitu dari persalinan yang ada maka terjadi sedikit penurunan. Jika dibandingkan dengan target SPM (90%) maka pencapaian Kabupaten Karangasem sudah berada di atas target c.cakupan pelayanan Kesehatan Ibu Nifas (KF3) Pelayanan Ibu Nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai standar pada ibu mulai 6 jam sampai 42 hari pasca persalinan oleh tenaga kesehatan. Untuk deteksi dini komplikasi pada ibu nifas diperlukan pemantauan pemeriksaan terhadap ibu nifas dengan melakukan kunjungan nifas minimal sebanyak 3 kali dengan distribusi waktu : 1) kunjungan pertama (KF1) pada 6 jam setelah persalinan sampai 3 hari; 2) kunjungan nifas (KF2) dilakukan pada minggu ke 2 setelah persalinan; 3) kunjungan nifas ke 3 (KF3) dilakukan pada minggu ke 6 setelah persalinan. Diupayakan kunjungan nifas ini dilakukan pada saat dilaksanakannya kegiatan di posyandu dan dilakukan bersamaan pada kunjungan bayi. Gambar 4.6 dibawah ini menyajikan cakupan pelayanan nifas di masing-masing Puskesmas di Kabupaten KarangasemTahun 2012 : Gambar 4.6 Sumber : Seksi Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Persentase ibu Nifas yang mendapat pelayanan Tahun 2012 sebesar 96,74% atau ibu nifas dari persalinan yang ada, sedikit menurun bila dibandingkan dengan Tahun 2011 sebesar 94,9% Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 xxxix

41 Bidang Pengembangan Kesehatan yaitu sebanyak ibu nifas dari 8135 persalinan yang ada. Cakupan pelayanan Nifas per Puskesmas tahun tersaji pada gambar 4.7 di bawah : Gambar 4.7 Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun d.penanganan Komplikasi Obstetri dan Neonatal Dalam memberikan pelayanan khususnya oleh tenaga bidan di desa dan Puskesmas, ibu hamil yang memiliki resiko tinggi (risti) dan memerlukan pelayanan kesehatan, karena terbatasnya kemampuan dalam memberikan pelayanan, maka kasus tersebut perlu dilakukan upaya rujukan ke unit pelayanan kesehatan yang memadai. Risti/komplikasi adalah keadaan penyimpangan dari normal, yang secara langsung menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun bayi. Risti/komplikasi kebidanan meliputi Hb < 8 g%, tekanan darah tinggi (sistole >140 mmhg, diastole > 90 mmhg, oedeme nyata, eklampsia, perdarahan per vaginam, ketuban pecah dini, letak lintang pada usia kehamilan > 32 minggu, letak sungsang, infeksi berat/sepsis, dan persalinan prematur. Pada gambar 4.8 di bawah ini dapat dilihat cakupan penanganan komplikasi kebidanan dimasingmasing Puskesmas pada Tahun 2012 : Gambar 4.8 Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 xl

42 Bidang Pengembangan Kesehatan Sumber : Seksi Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani Tahun 2012 sebesar 785 orang (45,60%) komplikasi dari sasaran komplikasi kebidanan yang diperkirakan. Tahun 2011 sebesar 709 (41,6%) komplikasi dari Ibu hamil risti/komplikasi yang ditangani. Pencapaian Kabupaten Karangasem belum bisa mencapai target SPM yaitu sebesar 80% sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 741/MENKES/PER/VII/2008 tentang SPM Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota dan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 828/MENKES/SK/IX/2008 tentang Petunjuk Teknis SPM Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota. Cakupan bumil risti pada masing-masing Puskesmas dari tahun dapat dilihat pada gambar 4.9 berikut ini : Gambar 4.9 Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 xli

43 Bidang Pengembangan Kesehatan Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun Neonatus risti/komplikasi meliputi aspeksia, tetanus neonatorum, sepsis, trauma lahir, BBLR, sindroma gangguan pernafasan dan kelainan neonatal. Neonatus risti/komplikasi yang ditangani adalah neonatus risti/komplikasi yang mendapat pelayanan oleh tenaga kesehatan yang terlatih yaitu dokter dan bidan di polindes, puskesmas, rumah bersalin dan rumah sakit. Gambar 4.10 di bawah ini memperlihatkan cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani di masing-masing Puskesmas : Gambar 4.10 Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun Pada Tahun 2012 cakupan neonatus komplikasi yang ditangani dan dilaporkan sebesar 49,62 % dari perkiraan neonatus komplikasi, perkiraan ini diperoleh 15% dari jumlah kelahiran hidup. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 xlii

44 Bidang Pengembangan Kesehatan Target indikator penanganan komplikasi neonatus menurut Renstra Dinas Kesehatan Tahun sebesar 80 %, puskesmas yang berhasil mencapai target antara lain Puskesmas Manggis I (116,3%), Puskesmas Manggis II (104,8%), dan Puskesmas Abang I mencapai cakupan yang terendah yaitu 27,0 %. Puskesmas yang belum mencapai target kemungkinan salah satunya dapat diakibatkan karena memang di wilayahnya sedikit terdapat komplikasi pada neonatus. e.kunjungan Neonatal Bayi sampai umur 28 hari merupakan golongan umur yang memiliki risiko gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi risiko tersebut antara lain dengan melakukan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan pada neonatus (0-28 hari) minimal tiga kali, yaitu pada 6 jam 48 jam setelah lahir; pada hari ke 3-7 hari; dan hari ke 8-28 hari. Pelayanan kesehatan tersebut meliputi pelayanan kesehatan neonatal dasar (tindakan resusitasi, pencegahan hipotermia, pemberian ASI dini dan eksklusif, pencegahan infeksi berupa perawatan mata, tali pusat, kulit dan pemberian imunisasi); pemberian vitamin K; Manajemen Terpadu Balita Muda (MTBM); dan penyuluhan perawatan neonatus di rumah menggunakan buku KIA. Pencapaian target pelayanan kesehatan bayi berdasarkan laporan Tahun 2012 yaitu cakupan kunjungan neonatus 3 kali (KN3) yang disebut juga KN lengkap di Kabupaten Karangasem sebesar 97,29 %. Target indikator kunjungan neonatus lengkap (KN3) menurut Renstra Dinas Kesehatan Tahun sebesar 95 %. Pencapaian pada masing-masing puskesmas dapat dilihat seperti gambar 4.11 dibawah ini: Gambar 4.11 Sumber : Seksi Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Cakupan kunjungan neonatus (KN1) Tahun 2012 adalah 99,89% atau neonatus dari kelahiran hidup, melebihi dari pada target KN1 Nasional yaitu 90% (Renstra Kementrian Kesehatan Tahun ). Cakupan kunjungan bayi KN3 Tahun 2012 sebesar 97,29%, menurun bila dibandingkan dengan pencapaian Tahun 2011 yaitu 99,7%, namun bila dibandingkan dengan target Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 xliii

45 Bidang Pengembangan Kesehatan Nasional 90% (Renstra Kementrian Kesehatan Tahun ) maka Kabupaten Karangasem sudah mencapai target yang diharapkan. f.pelayanan Kesehatan Pada Bayi Cakupan kunjungan bayi adalah cakupan kunjungan bayi umur 29 hari 11 bulan disarana pelayanan kesehatan ( polindes, pustu, puskesmas, rumah bersalin dan rumah sakit) maupun dirumah, posyandu, tempat penitipan anak, panti asuhan dan sebagainya melalui kunjungan petugas kesehatan. Setiap bayi memperoleh pelayanan kesehatan minimal 4 kali dalam setahun, yaitu 1 kali pada umur 29 hari-3 bulan, 1 kali pada umur 3-6 bulan, 1 kali pada umur 6-9 bulan dan 1 kali pada umur 9-11 bulan. Pada Tahun 2012 cakupan pelayanan kesehatan bayi sebesar 83,13 %, sedangkan target SPM 2010 sebesar 90%, sehingga cakupan di Kabupaten Karangasem Tahun 2012 masih di bawah target. Hanya 4 Puskesmas yang cakupannya mencapai target yaitu Puskesmas Manggis II, Bebandem, Kubu I dan Kubu II. Secara rinci capaian masing-masing puskesmas dapat dilihat pada gambar 4.12 di bawah ini. Gambar 4.12 Sumber : Seksi Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem g.pelayanan Kesehatan pada Balita Pada Tahun 2012 cakupan pelayanan kesehatan anak balita (1-4 tahun) sebesar 82,06%, sedangkan target SPM Tahun 2012 adalah 90%. Ada 4 Puskesmas yang mencapai target yaitu Puskesmas Manggis I, Manggis II, Selat, dan Karangasem II. Cakupan Pelayanan kesehatan balita per puskesmas dapat dilihat pada gambar 4.13 dibawah ini: Gambar 4.13 Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 xliv

46 Bidang Pengembangan Kesehatan Sumber : Seksi Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem h.pelayanan Kesehatan Pada Siswa SD dan Setingkat Masalah kesehatan anak usia sekolah semakin komplek, yang biasanya berkaitan dengan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) seperti menggosok gigi dengan baik dan benar, mencuci tangan menggunakan sabun. Beberapa masalah kesehatan yang sering dialami anak usia sekolah adalah karies gigi, kecacingan, kelainan refraksi/ketajaman penglihatan dan masalah gizi. Pencapaian cakupan Penjaringan siswa SD/MI Tahun 2012 di Kabupaten Karangasem sebesar 100%, sudah mencapai target SPM Tahun 2012 (100%). Untuk capaian masing-masing per puskesmas dapat dilihat pada gambar 4.14 dibawah ini : Gambar 4.14 Sumber : Seksi Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Guna meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk perilaku hidup sehat anak usia sekolah dilaksanakan penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan secara berkala. Cakupan penjaringan siswa kelas 1 Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 xlv

47 Bidang Pengembangan Kesehatan SD dan setingkat Tahun 2012 sebesar 100% dari siswa kelas 1 SD yang ada. Target SPM sebesar 100% sehingga Kabupaten Karangasem sudah mencapai target yang diharapkan. 2.Pelayanan Keluarga Berencana (KB) Menurut hasil penelitian usia subur seorang wanita biasanya antara tahun. Oleh karena itu untuk mengatur jumlah kelahiran atau menjarangkan kelahiran, wanita/pasangan ini lebih diprioritaskan untuk menggunakan alat/cara KB. Tingkat pencapaian pelayanan keluarga berencana salah satunya dapat dilihat dari cakupan peserta KB aktif dan jenis kontrasepsi yang digunakan oleh akseptor. Pada Tahun 2012 cakupan peserta KB Aktif sebesar PUS (87,01%). Pencapaian KB Aktif di Kabupaten Karangasem tahun 2012 sudah mencapai dari target SPM yang ditentukan sebesar 70%. Pencapaian masing-masing Puskesmas dapat dilihat seperti terlihat pada gambar 4.15 dibawah ini. Gambar 4.15 Sumber : Seksi Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Puskesmas dengan pencapaian KB aktif tertinggi adalah Puskesmas Abang I ( 96,5%) dan Puskesmas yang dibawah target adalah Abang II Peserta KB Aktif dengan Metoda Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) yaitu IUD, MOP, MOW, Implan dan Non MKJP yaitu Suntik, Pil, Kondom, Obat Vagina 0yang sedang digunakan Tahun 2012 dapat dilihat pada gambar 4.14 di bawah ini. Peserta KB Aktif dengan MKJP yang paling banyak digunakan pada Tahun 2012 adalah IUD (38,7%), sedangkan dengan Non MKJP yang paling tinggi digunakan adalah Suntik sebesar 43,0% dan kontrasepsi dengan obat vagina merupakan metoda yang tidak ada peminatnya. Berikut ini gambar 4.16 Cakupan Peserta KB menurut Metode Kontrasepsi di Kabupaten Karangasem tahun 2012 : Gambar 4.16 Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 xlvi

48 Bidang Pengembangan Kesehatan Sumber : Seksi Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Sedangkan untuk cakupan peserta KB aktif Tahun per Puskesmas tersaji pada gambar 4.17 berikut ini : Gambar 4.17 ber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun Sum 3.Pelayanan Imunisasi Bayi dan anak memiliki risiko yang lebih tinggi terserang penyakit menular yang dapat menyebabkan kematian, seperti difteri, tetanus, hepatitis B, typus, radang selaput otak, radang paru-paru dan masih banyak lagi penyakit lainnya. Untuk itu salah satu pencegahan yang terbaik dan sangat vital agar kelompok berisiko ini terlindungi adalah melalui Imunisasi. Imunisasi ada 2 macam, yaitu Imunisasi aktif dan pasif, imunisasi aktif adalah pemberian kuman atau kuman yang sudah dilemahkan atau dimatikan dengan tujuan untuk merangsang tubuh memproduksi antibodi sendiri. Contohnya adalah Imunisasi BCG, HB, DPT, Polio, Campak dan TT. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 xlvii

49 Bidang Pengembangan Kesehatan Sedangkan Imunisasi pasif adalah penyuntikan sejumlah antibodi, sehingga kadar antibodi dalam tubuh meningkat. Contohnya penyuntikan ATS pada orang yang mengalami luka kecelakaan. a.imunisasi Dasar pada Bayi Diantara penyakit pada balita yang dapat dicegah dengan imunisasi, campak adalah penyebab utama kematian pada Balita. Oleh karena pencegahan Campak merupakan faktor penting dalam mengurangi angka kematian Balita. Oleh karena itu harus dipertahankan cakupan Imunisasi Campak sebesar 90 %. Target tersebut sejalan dengan target Renstra Kemenkes 2014 yang menetapkan target cakupan Imunisasi Campak sebesar 90%. Cakupan Imunisasi Campak Kabupaten Karangasem Tahun 2012 sebesar 100,8% cakupan laki-laki (105,8%) dan cakupan Imunisasi Campak perempuan (95,9%) dengan demikian Kabupaten Karangasem telah mampu mencapai target Imunisasi Campak yang ditetapkan oleh WHO dan Target Kemenkes RI Pada gambar 4.18 dibawah ini dapat dilihat Cakupan Imunisasi Campak per-puskesmas di Kabupaten Karangasem Tahun 2012: Gambar 4.18 Sumber : Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Diskes Kab.Karangasem Cakupan imunisasi atau desa/kelurahan UCI (Universal Child Immunization) adalah 93,6% atau 73 Desa yang bisa mencapai UCI dari 78 Desa yang ada. Pencapaian tahun ini menurun dari pencapaian tahun lalu yaitu sebesar 94,9% atau 74 Desa dari 78 desa yang ada, namun sudah memenuhi target yang ditentukan sebesar 90%. Pelayanan imunisasi dilaksanakan guna menurunkan angka kesakitan dan kematian penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Persentase cakupan imunisasi Bayi Tahun 2012 adalah sebagai berikut : DPT1+HB1 sebesar 101,5%, DPT3+HB3 101,8%, Campak 100,8%. BCG BCG 102%. Polio 3 sebesar 101,96%. Gambar 4.19 berikut ini menyajikan Cakupan Desa UCI dari Tahun 2007 s/d Tahun 2012 : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 xlviii

50 Bidang Pengembangan Kesehatan Gambar 4.19 Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kab.Karangasem Tahun b.imunisasi Pada Ibu Hamil Tetanus disebabkan oleh toksin yang diproduksi oleh bakteri yang disebut Clostridium tetani. Tetanus juga bisa menyerang pada bayi baru lahir (Tetanus Neonatorum) pada saat persalinan dan perawatan tali pusat. Masih banyak calon ibu di masyarakat terutama yang tinggal di daerah-daerah terpencil berada dalam kondisi yang masih jauh dari kondisi steril saat persalinan. Hal ini bisa menimbulkan risiko ibu maupun bayinya terkena tetanus, utamanya Tetanus Neonatorum. Maternal and Neonatal Tetanus Elimination (MNTE) merupakan program eliminasi tetanus pada neonatal dan wanita usia subur termasuk ibu hamil. Strategi yang dilakukan untuk mengeliminasi Tetanus Neonatorum dan maternal adalah 1) pertolongan persalinan yang aman dan bersih; 2) cakupan imunisasi rutin TT yang tinggi dan merata; dan 3) penyelenggaraan surveilans. Pada tahun 2012 cakupan imunisasi TT pada ibu hamil yaitu TT-1 sebesar 10,7%, TT-2 sebesar 8,8 %, TT-3 sebesar 26,1%, TT-4 sebesar 24,7%, TT-5 sebesar 30,5% dan TT2+ 90,1% B. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN Beberapa kegiatan pokok upaya kesehatan perorangan adalah peningkatan pelayanan kesehatan rujukan, pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin di kelas III di rumah sakit, cakupan pelayanan gawat darurat dan lain-lain. 1.Indikator Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 xlix

51 Bidang Pengembangan Kesehatan Penilaian tingkat pelayanan di Rumah Sakit biasanya dilihat dari berbagai segi yaitu tingkat pemanfaatan sarana, mutu dan tingkat efisiensi pelayanan. Beberapa Indikator standar terkait dengan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit yang dipantau antara lain pemanfaatan tempat tidur (Bed Occupancy Rate/BOR) rata-rata lama hari perawatan (Length of Stay/LOS), rata-rata tempat tidur dipakai (Bed Turn Over/BTO), rata-rata selang waktu pemakaian tempat tidur (Turn of Interval/TOI), persentase pasien keluar yang meninggal (Gross Death Rate/GDR), dan persentase pasien keluar yang meninggal > 48 jam perawatan (Net Death Rate/NDR). BOR adalah persentase pemakaian tempat tidur pada satu satuan waktu tertentu, Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur RS, BOR ideal mencapai (60-80%) dan untuk RSUD Amlapura Tahun 2012 mencapai nilai BOR sebesar 78,49% dan telah memenuhi BOR ideal serta meningkat bila dibandingkan dengan capaian Tahun 2011 ( 71,6%). Pada gambar 4.20 dibawah ini dapat dilihat pencapaian BOR dari RSUD Amlapura dari tahun : Gambar 4.20 Sumber : Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karangsem Tahun 2012 LOS adalah rata-rata lama rawat (hari) seorang pasien. Indikator ini memberikan gambaran tentang tingkat efisiensi dan mutu pelayanan, apabila diterapkan pada diagnosis tertentu dapat dijadikan hal yang perlu pengamatan lebih lanjut. Nilai LOS yang ideal antara 6-9 hari. Sedangkan TOI adalah ratarata hari dimana tempat tidur tidak ditempati dari telah digunakan sampai saat digunakan kembali (ratarata lama tempat tidur kosong antara pasien satu dengan pasien berikutnya). Idealnya tempat tidur kosong pada kisaran 1-3 hari. Gambaran LOS dan TOI di RSUD Kabupaten Karangsem dapat dilihat pada gambar 4.21 dibawah ini. Gambar 4.21 Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 l

52 Bidang Pengembangan Kesehatan Sumber : RSUD Kabupaten. Karangasem Dari gambar diatas terlihat bahwa dari tahun 2007 s/d 2012 angka LOS di Kabupaten Karangasem berkisar antara 2,30 sampai 3,47 hari dan belum mencapai angka ideal. Demikian pula dengan angka TOI dari tahun 2007 sampai dengan 2012 berkisar antara 0,20 s/d 1,37 hari. Untuk Tahun 2012 LOS sebesar 2,54, jika dilihat dari angka ideal, masih belum tercapai. GDR adalah angka kematian umum setiap penderita keluar Rumah Sakit. Pada GDR, tidak melihat berapa lama pasien berada di Rumah Sakit dari masuk sampai meninggal. Nilai ideal GDR adalah < 45 per pasien keluar. Pada Tahun 2012 angka GDR di Kabupaten Karangasem sebesar 21,99 per pasien. Gambar 4.22 dibawah ini menunjukkan capaian GDR dan NDR RSUD kabupaten Karangasem dari tahun 2007 s/d 2012 : Gambar 4.22 Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 li

53 Bidang Pengembangan Kesehatan Sumber : RSUD Kabupaten Karangasem NDR adalah angka kematian pasien setelah dirawat > 48 jam per pasien keluar. Indikator ini memberikan gambaran mutu pelayanan di Rumah Sakit,. Asumsinya jika pasien meninggal setelah mendapatkan perawatan 48 jam berarti ada faktor pelayanan Rumah Sakit yang terlibat dengan kondisi meninggalnya pasien,. Namun jika pasien meninggal < 48 jam masa perawatan, dianggap faktor keterlambatan pasien datang ke Rumah Sakit yang menjadi penyebab utama pasien meninggal. Nilai NDR yang ideal adalah < 25 per pasien keluar. Pencapaian NDR tahun 2012 sebesar 8,67%. Dengan demikian NDR Kabupaten Karangasem mencapai angka ideal yaitu < 25 per pasien keluar. 2.Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM) JPKM pra bayar merupakan suatu upaya penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan yang paripurna berdasarkan azas usaha bersama dan kekeluargaan, berkesinambungan dengan mutu yang terjamin dan biaya yang terkendali. Di Kabupaten Karangasem Jaminan Pemeliharaan Kesehatan ( JPK ) Pra Bayar meliputi Askes, JKBM, Jamkesmas, Jampersal, dan lainnya. Pada Tahun 2012 cakupan Askes sebesar 3,9%, cakupan Jamkesmas 34,92%, dan cakupan JKBM 66,70%. C. PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT 1.Pengendalian Penyakit Polio Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit Polio telah dilakukan melalui gerakan Imunisasi Polio. Upaya itu ditindaklanjuti dengan kegiatan surveilans epidemiologi secara aktif terhadap kasus-kasus Acute Flaccid Paralysis (AFP) kelompok umur <15 tahun dalam kurun waktu tertentu, untuk mencari kemungkinan adanya virus Polio liar yang berkembang di masyarakat dengan pemeriksaan spesimen tinja dari kasus AFP yang dijumpai. Tahun 2012 tidak dijumpai adanya kasus Polio di Kabupaten Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 lii

54 Bidang Pengembangan Kesehatan Karangasem, namun ditemukan kasus AFP sebanyak 4 kasus pada kelompok umur <15 tahun, yakni di Puskesmas Sidemen dan Kubu II. 2.Pengendalian TB Paru Upaya dalam penanggulangan TB di Kabupaten Karangasem dengan strategi DOTS sudah dimulai sejak tahun Namun kecendrungan penemuan kasus baru BTA Positif selama tiga tahun terakhir mengalami penurunan dibandingkan tahun- tahun sebelumnya. Menurut standar, prosentase BTA (+) diperkirakan 10% dari suspek yang diperkirakan di masyarakat dengan nilai yang ditoleransi 5-15%. Bila angka ini terlalu kecil (5%) kemungkinan disebabkan penjaringan suspek terlalu longgar, banyak orang tidak memenuhi kriteria suspek atau ada masalah dalam pemeriksaan laboratorium (negatif) palsu). Sedangkan jika angka ini terlalu besar (>15%) kemungkinan disebabkan penjaringan terlalu ketat atau ada masalah dalam pemeriksaan laboratorium (positif palsu). Dengan demikian, sejak tahun persentase BTA (+) terhadap suspek masih dalam batas yang ditolerir, atau petugas kesehatan mampu mendiagnosis kasus BTA (+) sesuai standar. Penemuan dan pengobatan penderita baru BTA positif di Kabupaten Karangasem Tahun 2012 sebanyak 152 orang (52,2 %) dari perkiraan penderita baru BTA positif tahun 2012 adalah 291 orang. Bila dibandingkan dengan target nasional (70%), pencapaian di Kabupaten Karangasem Tahun 2012 masih di bawah target. Penemuan dan pengobatan penderita baru BTA positif di Kabupaten karangasem tahun 2012 masing-masing puskesmas adalah seperti gambar 4.24 berikut ini : Gambar 4.24 Sumber : Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Diskes Kab.Karangasem 3.Pengendalian Penyakit ISPA Program Pemberantasan Penyakit ISPA membagi ISPA dalam 2 (dua) golongan yaitu Pneumonia dan bukan Pneumonia. Pneumonia terdiri dari 2 (dua) bagian yaitu Pneumonia berat dan pneumonia tidak berat. Penyakit batuk pilek seperti rinitis, faringitis, tonsilitis dan penyakit jalan nafas bagian atas lainnya digolongkan sebagai penyakit bukan pneumonia. Etiologi dari sebagian besar penyakit jalan nafas bagian atas ini adalah virus dan tidak dibutuhkan terapi antibiotik. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 liii

55 Bidang Pengembangan Kesehatan Program pengendalian ISPA menetapkan bahwa semua kasus yang ditemukan harus ditatalaksanakan sesuai standar, dengan demikian angka penemuan kasus pneumonia juga menggambarkan penatalaksanaan kasus ISPA. Tahun 2012, angka cakupan penemuan penderita pneumonia pada balita yaitu (18,86%), mengalami penurunan bila dibandingkan dengan Tahun 2011 yaitu (14,87%), Berikut ini gambaran cakupan Pneumonia pada Balita dari tahun sebagai berikut : Gambar 4.25 Sumber : Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Diskes Kab.Kr.Asem 4.Penanganan Penyakit HIV/AIDS dan IMS Upaya pelayanan kesehatan dalam rangka penanggulangan penyakit HIV/AIDS, disamping ditujukan pada penanganan penderita yang ditemukan juga diarahkan pada upaya pencegahan melalui penemuan penderita secara dini yang dilanjutkan dengan kegiatan konseling. Persentase HIV/AIDS yang ditemukan dan ditangani Tahun 2012 sebesar 100% (74 orang) dengan jumlah penderita laki-laki 43 orang dan perempuan 31 orang. Tahun 2011 sebesar 100% (23 orang) dan tahun 2010 sebesar 100% (21 penderita). 5.Pengendalian Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Penyakit DBD merupakan salah satu penyakit yang perjalanan penyakitnya cepat dan dapat menyebabkan kematian dalam waktu singkat. Penyakit ini merupakan penyakit menular yang sering menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB). Upaya pemberantasan DBD terdiri dari 3 hal yaitu : 1) peningkatan kegiatan surveilans penyakit dan surveilans vektor; 2) diagnosis dini; 3) peningkatan upaya pemberantasan vektor penular penyakit DBD. Upaya pemberantasan vektor dilakukan melalui pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan pemeriksaan jentik berkala. Keberhasilan PSN antara lain dapat diukur dengan Angka Bebas Jentik (ABJ). Apabila ABJ > 95% diharapkan penularan DBD dapat dicegah atau dikurangi. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 liv

56 Bidang Pengembangan Kesehatan Pada tahun 2012 pencapaian ABJ di Kabupaten Karangasem sebesar 91 %, hal ini berarti masih lebih rendah dibandingkan target (>95%). Pencapain ABJ di Kabupaten Karangasem dalam lima tahun terakhir dapat dilihat pada gambar 4.26 dibawah ini : Gambar 4.26 Sumber : Seksi Pengendalian & Pemberantasan Penyakit Diskes Kab.Karangasem Dari gambar diatas terlihat bahwa sejak tahun belum pernah cakupan ABJ mencapai target (> 95%), walaupun dari tahun ketahun ABJ cendrung mengalami peningkatan, dan angka tertinggi terjadi tahun 2009 sebesar (91,14%). Dalam 5 (lima) tahun terakhir, setiap terjadi kasus DBD telah tertangani dengan baik dengan cakupan penanganan sebagian besar 100%. 6.Pengendalian Penyakit Malaria Malaria merupakan masalah Kesehatan Dunia termasuk Indonesia, karena dapat mengakibatkan dampak yang luas dan berpeluang menjadi Penyakit Emerging dan Reemerging. Kondisi ini dapat terjadi karena adanya kasus import, resistensi obat dan beberapa insektisida yang digunakan dalam pengendalian vektor, serta adanya vektor potensial yang dapat menularkan dan menyebabkan malaria. Selain itu, malaria umumnya merupakan penyakit di daerah terpencil, sulit dijangkau dan banyak ditemukan didaerah miskin atau sedang berkembang. Oleh karena itu, Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang menjadi sasaran prioritas, komitmen global dalam MDGs. Pemberantasan Malaria digalakkan melalui gerakan masyarakat yang dikenal dengan Gerakan Berantas Kembali Malaria atau Gebrak Malaria telah dicetuskan pada tahun Gerakan ini merupakan embrio pengendalian Malaria yang berbasis kemitraaan dengan berbagai sektor dengan slogan AYO BERANTAS MALARIA Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 lv

57 Bidang Pengembangan Kesehatan Penyakit malaria masih ditemukan di daerah Kabupaten Karangasem. Angka Kesakitan Malaria (API) di Kabupaten Karangasem selama periode 3 tahun terakhir yakni tahun 2010 = 0,05, tahun 2011 turun menjadi 0,006 dan tahun 2012 menjadi 0,02. Upaya penanggulangan penyakit malaria telah dilakukan secara terus menerus baik terhadap penderita maupun terhadap vektor penyakit. Pada penderita telah dilakukan upaya penanganan penyakit meliputi penemuan dan pengobatan penderita baik secara Active Case Detection (ACD) maupun Passive Case Detection (PCD) serta kegiatan survey seperti Mass Fever Survey (MFS). Sedangkan terhadap vektor telah dilakukan upaya pengendalian dan penanganan pada tempat-tempat perindukan nyamuk (lagone) seperti kegiatan pembersihan lumut, evaluasi jentik malaria, larvaciding dengan menggunakan insektisida sumilarv. D. PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT Upaya perbaikan gizi masyarakat dimaksudkan untuk menangani permasalahan gizi yang dihadapi masyarakat. Berdasarkan pemantauan yang telah dilakukan ditemukan beberapa permasalahan gizi yang sering dijumpai pada kelompok masyarakat antara lain anemia gizi besi, kekurangan vitamin A dan gangguan akibat kekurangan yodium. 1.Pemberian Tablet Tambah Darah (Fe) Anemia gizi adalah kekurangan kadar haemoglobin (Hb) dalam darah yang disebabkan karena kekurangan zat gizi yang diperlukan untuk pembentukan Hb tersebut. Di Indonesia sebagian besar anemia ini di sebabkan karena kekurangan zat besi (fe) hingga disebut anemia kekurangan zat besi atau anemia gizi besi dan kelompok yang paling rentan adalah wanita hamil. Tahun 2012 di Kabupaten Karangasem pencapaian program penanggulangan anemia berupa pemberian tablet besi (Fe) telah mencapai 97,92% sedangkan target yang harus dicapai sesuai dengan standar SPM ( 80%). Cakupan ibu hamil yang mendapatkan tablet tambah darah (Fe 1) dan (Fe 3) selama 5 tahun terakhir dapat dilihat pada gambar 4.27 berikut: Gambar 4.27 Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 lvi

58 Bidang Pengembangan Kesehatan Sumber: Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem 2.Pemberian Kapsul Vitamin A Sasaran pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi adalah bayi (umur 6-11 bulan) diberikan kapsul vitamin A SI, anak balita (umur 1-4 tahun) diberikan kapsul vitamin A SI, dan ibu nifas diberikan kapsul vitamin A SI, sehingga bayinya akan memperoleh vitamin A yang cukup melalui ASI. Pada bayi (6-11 bulan) diberikan setahun sekali pada bulan Februari atau Agustus, dan anak balita enam bulan sekali, yang diberikan secara serentak pada bulan Februari dan Agustus. Sedangkan pemberian kapsul vitamin A pada ibu nifas diharapkan dapat dilakukan terintegrasi dengan pelayanan kesehatan ibu nifas atau dapat pula diberikan di luar pelayanan tersebut selama ibu nifas belum mendapatkan kapsul vitamin A. Persentase cakupan pemberian vitamin A balita dalam 5 tahun terakhir seperti gambar 4.28 berikut: Gambar 4.28 Sumber : Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Cakupan pemberian vitamin A pada bayi Tahun 2012 sebesar 92,86%, bayi laki-laki sebesar 91,76% dan bayi perempuan sebesar 93,99%. Target Nasional untuk Bayi mendapat vitamin A sebesar 85% (Renstra Kementrian Kesehatan Tahun ) sehingga Kabupaten Karangasem sudah berada di atas rata-rata Nasional. Cakupan pemberian vitamin A pada Balita Tahun 2012 sebesar 99,05%, Balita laki-laki sebesar 93,44% dan Balita perempuan sebesar 91,09%, yang berarti pencapaian Kabupaten Karangasem berada diatas rata-rata pencapaian Nasional yaitu 87,08% (Gizi dalam Angka). Cakupan pemberian vitamin A pada masing-masing puskesmas Tahun 2012 dapat dilihat pada gambar 4.29 berikut ini : Gambar 4.29 Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 lvii

59 Bidang Pengembangan Kesehatan Sumber : Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Gambar diatas memperlihatkan bahwa hanya 3 (tiga) Puskesmas yang cakupannya mencapai 100% sedangkan Puskesmas dengan nilai terendah adalah Puskesmas Karangasem II (84,9 %). Sedangkan Cakupan pemberian vitamin A pada Ibu Nifas Tahun 2012 sebesar 96,04%, pencapaian Nasional sebesar 57,67%, berarti Kabupaten Karangasem melebihi pencapaian Nasional. 3.Cakupan Pemberian ASI Eksklusif Cara Pemberian makanan pada bayi yang baik dan benar adalah menyusui secara eksklusif sejak lahir sampai dengan umur 6 bulan dan meneruskan menyusui anak sampai umur 24 bulan. Mulai umur 6 bulan, bayi mendapatkan makanan pendamping ASI yang bergizi sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembangnya. Berikut ini gambar yang memperlihatkan Cakupan ASI Eksklusif selama 5 (lima) tahun terkahir dari tahun : Gambar 4.31 Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 lviii

60 Bidang Pengembangan Kesehatan Cakupan pemberian ASI eksklusif Tahun 2012 sebesar 58,59%. Kalau dibandingkan dengan tahun sebelumnya capaian tahun ini mengalami peningkatan sebesar 3,7%. Cakupan pemberian ASI eksklusif 6 bulan Tahun 2012 pada masing-masing Puskesmas dapat dilihat pada gambar 4.32 di bawah : Gambar 4.32 Sumber : Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Puskesmas dengan cakupan pemberian ASI eksklusif (6 bulan) cakupan terendah ada di Puskesmas Sidemen 50,7% sedangkan Puskesmas Manggis II dengan cakupan tertinggi sebesar 72,6%. Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin Tahun 2012 tidak dapat disajikan karena tidak ada pengadaan MP-ASI. 4.Cakupan Penimbangan Balita di Posyandu Cakupan penimbangan balita di posyandu (D/S) merupakan indikator yang berkaitan dengan cakupan pelayanan gizi pada balita, cakupan pelayanan kesehatan dasar khususnya imunisasi serta prevalensi gizi kurang. Semakin tinggi cakupan D/S, semakin tinggi cakupan vitamin A, semakin tinggi cakupan imunisasi dan semakin rendah prevalensi gizi kurang. Berikut ini gambar cakupan balita yang ditimbang pada masing-masing Puskesmas di Kabupaten Karangasem Tahun 2012 : Gambar 4.33 Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 lix

61 Bidang Pengembangan Kesehatan Sumber : Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Cakupan balita yang ditimbang atau partisipasi Masyarakat (D/S) sebesar 72,7 %, dari 31,407 balita yang ada, dengan perincian balita laki-laki (72,87%) dan (72,44%) balita perempuan (72,44%). Bila dibandingkan dengan pencapaian pada tahun 2011 sebesar 71,6 % maka terjadi peningkatan cakupan sebesar 1,1%. Bila dibandingkan dengan target yang harus dicapai pada tahun 2012 sebesar 75% maka cakupan D/S belum mencapai target. Sedangkan hasil cakupan program Balita yang ditimbang naik berat badannya (N/D) telah mencapai 79,4%. Hasil pencapaian ini masih berada dibawah target SPM sebesar 80%. Dan pada tahun 2012 tidak ada kecamatan yang mengalami rawan gizi. Jumlah Balita yang pertumbuhannya di bawah garis merah (BGM) mencapai 87 Balita (0,4%), 38 Balita laki-laki (0,37%) dan 49 Balita perempuan (0,40%). Balita yang naik berat badannya sejumlah (90,0%) Balita, terdiri dari Balita laki-laki (90,4%) dan Balita perempuan (89,4`%). Jika dibandingkan dengan keadaan Tahun 2012 yaitu jumlah balita yang pertumbuhannya dibawah garis merah (BGM) mencapai 416 balita dari jumlah balita yang ditimbang (1,68%) dan jumlah balita yang naik berat badannya adalah balita dari balita yang ditimbang (72,80%), maka kedaan Tahun 2012 masih lebih baik, dan sudah bisa mencapai target nasional yaitu 80% (Renstra Kementrian Kesehatan Tahun ). Persentase Balita gizi buruk yang mendapat perawatan Tahun 2012 sebesar 100% yaitu 11 balita gizi buruk (6 balita laki-laki dan 5 balita perempuan) kesemuanya sudah mendapat perawatan. Persentase Balita gizi buruk yang mendapat perawatan Tahun 2012 adalah 100% atau 2 Balita gizi buruk kesemuanya sudah mendapat perawatan. Keadaan ini mencapai target Nasional yaitu 100% (Renstra Kementrian Kesehatan Tahun ). Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 lx

62 Bidang Pengembangan Kesehatan E. AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN Cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan prabayar Tahun 2012 sebesar 109,9%, sedikit menurun jika dibandingkan dengan pencapaian tahun 2011 yang sebesar 110,58%. Cakupan Pelayanan Kesehatan Rawat Jalan Masyarakat Miskin (dan Hampir Miskin) Tahun 2012 di Sarana Kesehatan strata 1 sebesar 34,6% dari total masyarakat yang dicakup Askeskin/Jamkesmas, sedangkan untuk strata 2 dan strata 3 0%. Cakupan Pelayanan Kesehatan Rawat Inap masyarakat miskin (dan hampir miskin). Berikut adalah Grafik Cakupan Pelayanan Rawat Jalan & Rawat Inap Pasien miskin & Hampir Miskin Kab. Karangasem Tahun 2012 : Gambar 4.34 Sumber : Seksi JPKM Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Gambaran akses dan mutu pelayanan kesehatan dapat dilihat dari 4 indikator yaitu persentase penduduk yang memanfaatkan Puskesmas, persentase penduduk yang memanfaatkan Rumah Sakit (RS), persentase sarana kesehatan (sarkes) dengan kemampuan lab kesehatan dan persentase RS yang menyelenggarakan 4 pelayanan kesehatan (yankes) spesialis dasar. Jumlah kunjungan rawat jalan di Puskesmas dan Rumah Sakit Kabupaten Karangasem Tahun 2012 sebesar 54,02% ( kunjungan) dari total jumlah penduduk , sedangkan kunjungan rawat inap sebesar 0.62% (2.846 kunjungan). Hal ini dapat diketahu bahwa terjadi peningkatan bila dibandingkan dengan kunjungan Tahun 2011 yaitu sebesar 56,16% dari jumlah penduduk di Kabupaten Karangasem Tahun Jumlah kunjungan gangguan jiwa di Sarana Pelayanan Kesehatan Tahun 2012 sebesar kunjungan. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 lxi

63 Bidang Pengembangan Kesehatan Jumlah kematian pasien di Rumah Sakit Tahun 2012 sebesar 498 kematian. Nilai GDR (Gross Death Rate) mempergunakan angka kematian total pasien di RS dan nilai NDR (Net Death Rate) mempergunakan angka kematian pasien 48 jam di RS. Nilai GDR RSUD Karangasem Tahun 2012 mencapai 21,99 dengan perincian laki-laki 21,97 dan perempuan 22,02. Nilai NDR Tahun 2012 di RSUD Karangasem mencapai 8,67 per Ini berarti terjadi peningkatan jika dibandingkan dengan nilai NDR pada Tahun 2011 di RSUD Karangasem mencapai 20,12 per NDR tahun 2009 (14,8 per 1.000). Bila dilihat dari nilai ideal NDR yaitu 45 per 1.000, maka nilai NDR 3 tahun terakhir tergolong rendah Dalam menilai kinerja rumah sakit digunakan indikator BOR (Bed Occupancy Rate), LOS (Length of Stay), TOI (Turn Over Interval), GDR (Gross Death Rate) dan NDR (Ner Death Rate). Jumlah tempat tidur yang ada di RSUD Amlapura Tahun 2012 sebanyak 120 buah dengan jumlah hari rawat sebanyak hari. BOR Tahun 2012 sebesar 78,49 % menurun bila dibandingkan dengan Tahun 2011 sebesar 71,6%. Nilai Length of Stay (LOS) di RSUD Amlapura Tahun 2012 sebesar 2,54 hari, menurun jika dibandingkan dengan Tahun 2011 mencapai 3,47 hari. Apabila melihat nilai ideal LOS yaitu sebesar 6-9 hari, maka nilai LOS Tahun 2012 masih di bawah nilai ideal. Nilai TOI RSUD Karangasem Tahun 2012 sebesar 0,70 hari. F. PERILAKU HIDUP MASYARAKAT Dalam menilai Rumah tangga ber PHBS ( Prilaku Hidup Bersih dan Sehat ) meliputi 10 indikator, tetapi kalau salah satu atau lebih dari indikator itu tdk ada, berarti rumah tangga itu ber PHBS memenuhi banyaknya indikator yang ada pada Rumah Tangga tersebut. Jumlah Rumah Tangga Ber PHBS Tahun 2012 sebesar 72% atau RT dari RT yang dipantau, sedikit meningkat dibandingkan dengan pencapaian Tahun 2011 sebesar rumah tangga (69,8%) dari rumah tangga yang dipantau, sedangkan target Renstra Kementrian Kesehatan Tahun sebesar 70% sehingga pencapaian Kabupaten Karangasem sudah berada di atas target. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 lxii

64 Bidang Pengembangan Kesehatan BAB II GAMBARAN UMUM D. KONDISI GEOGRAFI 4. Batas Wilayah Kabupaten Karangasem adalah salah satu dari 8 (delapan) kabupaten yang ada di Provinsi Bali yang terletak di ujung Timur Pulau Bali dengan batas-batas wilayah sebagai berikut : Sebelah Utara: Laut Jawa Sebelah Timur : Selat Lombok Sebelah Selatan : Selat Badung Sebelah Barat : Kabupaten Klungkung, Bangli dan Buleleng Ibukota Kabupaten Karangasem adalah Amlapura yang terletak ± 84 km dari ibu kota Provinsi Bali (Denpasar). Secara administratif kabupaten Karangasem terdiri atas 8 (delapan) kecamatan, 78 desa/kelurahan ( 75 desa definitive dan 3 kelurahan ). 5. Luas Wilayah. Luas wilayah Kabupaten Karangasem adalah 839,54 km 2 dengan luas masing-masing kecamatan antara lain Kecamatan Karangasem seluas 94,23 km 2, Kecamatan Abang seluas 134,05 km 2, Kecamatan Kubu seluas 234,72 km 2, Kecamatan Bebandem seluas 81,51 km 2, Kecamatan Selat seluas 80,35 km 2, Kecamatan Rendang seluas 109,70 km 2, Kecamatan Manggis seluas 69,83 km 2 dan Kecamatan Sidemen seluas 35,15 km Penggunaan Lahan Gambaran penggunaan lahan tahun 2012 didasarkan pada data Karangasem Dalam Angka Sebagian besar wilayah Kabupaten Karangasem merupakan bukan lahan sawah yaitu seluas Ha (91,48%) dan hanya Ha (8,52%) merupakan lahan persawahan. Dari lahan sawah tersebut, lahan irigasi setengah teknis seluas Ha (5,43%), lahan irigasi sederhana PU Ha (1,59%), lahan irigasi desa/non PU Ha (1,35%) dan lahan tadah hujan seluas 131 Ha (0,16%). Dari lahan bukan sawah, Ha merupakan lahan kering (81%) dan lahan lainnya seluas Ha (10,48%). Lahan kering terdiri dari perkebunan seluas Ha (35,18%), Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 lxiii

65 Bidang Pengembangan Kesehatan kebun/tegalan seluas Ha (21,05%), hutan negara seluas Ha (17,31%), ditanami pohon/hutan rakyat seluas Ha (5,09%) dan lahan kering lainnya (pekarangan untuk pertanian,dll seluas Ha (1,52%). Pola penggunaan lahan ini cenderung mengalami perubahan setiap tahunnya sebagai akibat adanya alih fungsi lahan terutama dari lahan pertanian ke non pertanian seperti misalnya pengembangan pemukiman, pariwisata dan prasarana lainnya. Terjadinya alih fungsi lahan ini adalah merupakan konsekuensi logis dari kemajuan pembangunan sejalan dengan pertumbuhan penduduk dan perkembangan pariwisata. E. KONDISI DEMOGRAFI 5. Jumlah Penduduk Jumlah penduduk Kabupaten Karangasem Tahun 2012 sebanyak jiwa. Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk tahun 2011 ( jiwa) maka terjadi peningkatan sebanyak Jiwa. Sumber : Tabel 3. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun Kepadatan Penduduk Kepadatan penduduk di Kabupaten Karangasem pada tahun 2012 sebesar 542,58 per km². Jumlah ini meningkat bila dibandingkan dengan kepadatan tahun 2011 (532,20 jiwa/km 2 ). Jika dilihat persebarannya menurut kecamatan, kepadatan penduduk tertinggi Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 lxiv

66 Bidang Pengembangan Kesehatan tahun 2012 berada di Kecamatan Sidemen (1042,18 jiwa/km 2 ), dan kepadatan penduduk terendah berada di Kecamatan Kubu (320,64 jiwa/km 2 ). 7. Distribusi Penduduk Jumlah penduduk perempuan tahun 2012 sebanyak jiwa (49,91%) dan penduduk laki-laki sebanyak jiwa (50,09%), sex ratio tahun 2012 sebesar Berarti perbandingan jumlah penduduk laki-laki hampir sama dengan jumlah penduduk perempuan. Bila dibandingkan distribusi penduduk tahun 2011 terlihat sedikit ada pergeseran sex ratio, dimana jumlah penduduk laki-laki tahun 2011 sebanyak jiwa (50,57%), dan perempuan jiwa (49,42%). Penduduk usia produktif (kelompok umur tahun) tahun 2012 sebanyak jiwa (54,91%) dengan penduduk laki-laki sebanyak orang dan penduduk perempuan sebanyak orang. Jika dibandingkan dengan persentase penduduk usia produktif Tahun 2011 sebesar jiwa (54,90%) maka terjadi penurunan sebesar 0,01%. Ini berarti tidak ada perubahan jika dibandingkan dengan Tahun 2011 dimana jumlah penduduk terbesar dan terkecil juga berada di Kecamatan Karangasem dan Kecamatan Sidemen. 8. Jumlah Rumah Tangga (KK) Jumlah KK di Kabupaten Karangasem pada tahun 2012 sebanyak KK. Jika dibandingkan dengan Tahun 2011 ( KK.), maka terjadi peningkatan sebesar KK. Tabel 2.1 Jumlah Keluarga dan Penduduk, Luas Wilayah, Sex Ratio, Kepadatan Serta Rata-rata Jiwa per Keluarga, Dirinci per Puskesmas Keadaan Terakhir Kab/Kota Luas Wilayah Jml Rumah tangga Tahun 2012 Penduduk Laki Perempuan Jumlah Sex Ratio Kepadatan (per KM 2 ) Ratarata Jiwa/RT Manggis ,785 25,248 24,836 50, Sidemen ,691 18,191 18,442 36, Selat ,524 21,468 21,982 43, Rendang ,084 18,738 18,933 37, Bebandem ,744 25,872 25,683 51, Karangasem ,072 44,792 44,305 89, Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 lxv

67 Bidang Pengembangan Kesehatan Abang ,338 36,012 35,757 71, Kubu ,391 37,806 37,454 75, Kabupaten 839, , ,75 Sumber : Tabel 2. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 F. KONDISI EKONOMI 3. Rasio Beban Tanggungan (Dependency Ratio) Rasio beban tanggungan di Kabupaten Karangasem tahun 2012 yaitu 58,08 yang artinya di setiap 100 orang penduduk terdapat 58 orang dengan usia tidak produktif. Angka ini tetap bila dibandingkan dengan pencapaian Tahun 2011 (58,08). Rasio beban tanggungan ekonomi keluarga tertinggi tahun 2012 berada di Kecamatan Kubu sebesar 73,32 sedangkan yang terendah berada di Kecamatan Selat sebesar 53,52 4. Keluarga Miskin Jumlah Rumah Tangga miskin berdasarkan data PPLS Tahun 2011 dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Karangasem tahun 2012 sejumlah KK. Angka ini lebih rendah dari jumlah gakin Tahun 2011 ( KK). Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 lxvi

68 Bidang Pengembangan Kesehatan BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN Selain dipengaruhi oleh faktor kesehatan seperti pelayanan kesehatan dan ketersediaan sumber daya kesehatan, derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi juga oleh faktor lain seperti faktor ekonomi, pendidikan, lingkungan sosial, keturunan dan serta faktor lainnya. Untuk menilai derajat kesehatan masyarakat digunakan beberapa indikator yang mencerminkan kondisi mortalitas (kematian), status gizi dan morbiditas (kesakitan). Situasi derajat kesehatan di Kabupaten Karangasem digambarkan melalui Angka Mortalitas terdiri dari Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKABA), Angka Kematian Ibu (AKI), Umur Harapan Hidup (UHH) dan beberapa angka morbiditas beberapa penyakit. Capaian indikator mortalitas AKB, AKI dan UHH pada 5 (lima) tahun terakhir adalah seperti terlihat pada tabel 3.1 dibawah ini : Tabel 3.1 AKB, AKI dan UHH Kabupaten Karangasem Tahun No Indikator Satuan A. Angka Kematian Bayi (AKB) B. Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI) Per 1000 KH Per KH 5,3 7,72 8,7 5,66 10,8 66,1 104,70 25,3 75,9 112,74 C. Umur Harapan Hidup Tahun 67,80 67,85 67,9 67,95 Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun C. ANGKA KEMATIAN (MORTALITAS) Mortalitas merupakan angka kematian yang terjadi pada kurun waktu dan tempat tertentu yang diakibatkan oleh keadaan tertentu, dapat berupa penyakit maupun sebab lainnya. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 lxvii

69 Bidang Pengembangan Kesehatan Angka Kematian yang disajikan pada bab ini yaitu AKB (Angka Kematian Bayi ), AKABA ( Angka Kematian Balita ), AKI ( Angka Kematian Ibu ). 4.Angka Kematian Bayi ( AKB ) Angka Kematian Bayi (AKB) dapat didefinisikan sebagai berikut banyaknya bayi yang meninggal sebelum mencapai usia 1 ( satu) tahun yang dinyatakan dalam kelahiran hidup pada tahun yang sama. AKB merupakan indikator yang biasanya digunakan untuk menentukan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu banyak upaya kesehatan yang dilakukan dalam menurunkan AKB. Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan salah satu indikator yang sensitif terhadap kesediaan, pemanfaatan dan kualitas pelayanan antenatal. Disamping itu AKB juga mempunyai korelasi dengan angka GNP per-kapita, pendapatan keluarga, jumlah anggota keluarga, pendidikan ibu dan keadaan gizi keluarga. Pada gambar 3.1 dibawah ini dapat dilihat AKB Kabupaten Karangasem 5 (lima) tahun terakhir dari Tahun 2007 s/d Tahun 2012 : Gambar 3.1 Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun Angka Kematian Bayi di Kabupaten Karangasem berdasarkan laporan dari 12 Puskesmas, pada Tahun 2012 sebesar 86 bayi (10,8 per 1000 KH ), Tahun 2011 tercatat 45 bayi (5,66 per 1000 KH), Tahun 2010 tercatat 69 bayi (8,7 per 1000 KH), pada tahun 2009 tercatat 59 bayi (7,7 per 1000 kelahiran hidup), tahun 2008 tercatat 40 bayi meninggal (5,3/1000 KH), tahun 2007 sebanyak 43 bayi (5,9/1000 KH), dan tahun 2006 sebanyak 64 bayi (8,91/1000 KH). Target AKB nasional (Renstra Kementrian Kesehatan Tahun ) adalah maksimal atau tidak melampaui angka 24 per kelahiran hidup, yang berarti AKB di Kabupaten Karangasem masih berada dibawah target nasional. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 lxviii

70 Bidang Pengembangan Kesehatan 5.Angka Kematian Balita ( AKABA ) Angka Kematian Balita ( AKABA ) merupakan jumlah anak yang meninggal sebelum mencapai usia 5 tahun yang dinyatakan sebagai angka per kelahiran hidup. AKABA mempresentasikan peluang terjadinya kematian pada fase antara kelahiran dan sebelum umur 5 tahun. Millenium Development Goals ( MDGs) menetapkan nilai normatif AKABA, yaitu sangat tinggi dengan nilai > 140, tinggi dengan nilai , sedang dengan nilai dan rendah dengan nilai <20. Dari laporan 12 Puskesmas yang ada di Kabupaten Karangasem Tahun 2012 tercatat 89 orang Balita meninggal (11,1/1.000KH), angka ini jika dibandingkan dengan nilai normatif AKABA pada target MDGs termasuk kategori rendah, Tahun 2011 tercatat 74 orang balita ( 9,4/1.000 KH),tahun 2010 tercatat 75 orang Balita meninggal (9,5 / KH), tercatat tahun 2009 tercatat 74 kematian Balita (9,4/1.000KH). AKABA tahun ,48 per KH. Berikut AKABA Kabupaten Karangasem dalam 5 (lima) tahun terakhir dari tahun 2007 s/d Tahun 2012 dapat dilihat pada gambar 3.2 dibawah ini : Gambar 3.2 ber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Sum 6.Angka Kematian Ibu ( AKI ) Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu Indikator untuk melihat derajat kesehatan perempuan. Angka Kematian Ibu juga merupakan salah satu target yang telah ditentukan dalam tujuan Pembangunan Millenium yaitu tujuan ke 5 yaitu Meningkatkan Kesehatan Ibu dimana target yang akan dicapai sampai tahun 2015 adalah mengurangi sampai ¾ resiko jumlah kematian ibu. Angka Kematian Ibu (AKI) berguna untuk menggambarkan tingkat kesadaran perilaku hidup sehat, status gizi dan kesehatan ibu, kondisi lingkungan, tingkat pelayanan kesehatan terutama Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 lxix

71 Bidang Pengembangan Kesehatan untuk ibu hamil (bumil), pelayanan kesehatan waktu melahirkan dan masa nifas. AKI maternal diperoleh dari perbandingan antara jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + kematian ibu nifas dibagi dengan jumlah kelahiran hidup dikalikan dengan KH. Dari laporan Puskesmas, Tahun 2012 tercatat 9 orang kematian ibu (112,74/ KH). Dengan penyebab kematian karena Anemia Aplastik 1 orang, Meningoencchepalopati 1 orang, Ca Otak 1 orang, Emboli Air Ketuban 1 orang, Ca Mamae 1 orang, HIV/ AIDS, 1 orang, PEB 1 orang, DOA 1 orang, TB Paru 1 orang. Jika dilihat dari tempat terjadinya kematian ibu yaitu di jalan 2 orang, di rumah 1 orang, di RSUP Sanglah 5 orang, di RSUD Amlapura 1 orang. Dan dilihat dari waktu meninggal yaitu pada saat hamil 6 orang, saat bersalin 1 orang, dan pada saat nifas 2 orang. Target AKI nasional (Renstra Kementrian Kesehatan Tahun ) adalah sebesar 118 per KH, ini berarti AKI di Kabupaten Karangasem masih di bawah target. Berikut ini adalah Angka Kematian Ibu Kabupaten Karangasem dalam 5 (lima) tahun terakhir dari Tahun 2007 s/d Tahun 2012 berikut ini: Gambar 3.3 mber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun Su D. ANGKA KESAKITAN (MORBIDITAS) Morbiditas dapat diartikan sebagai angka kesakitan, baik insiden maupun prevalen dari suatu penyakit. Morbiditas menggambarkan kejadian penyakit dalam suatu populasi pada kurun waktu tertentu. Morbiditas juga berperan dalam penilaian terhadap derajat kesehatan masyarakat. Angka kesakitan/morbiditas menggambarkan suatu pola penyakit tertentu yang Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 lxx

72 Bidang Pengembangan Kesehatan banyak terjangkit pada suatu masyarakat pada kelompok umur tertentu. Angka kesakitan penyakit tertentu diperoleh dengan membandingkan antara jumlah kasus baru pada kelompok umur tertentu dengan jumlah penduduk kelompok umur tersebut yang dikalikan dengan Pola 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Pola 10 penyakit terbanyak pada pasien di Puskesmas Tahun 2012 menunjukan kasus terbanyak adalah Infeksi akut lain pada saluran pernafasan bagian atas (ISPA) dengan jumlah kasus kasus dengan perincian seperti tabel di bawah ini : Tabel 3.2 Sepuluh Besar Penyakit di Kab.Karangasem Tahun 2012 NO JENIS PENYAKIT BANYAKNYA KASUS PERSENTASE (KUNJUNGAN) (1) (2) (3) (4) 01. Infeksi akut lain pada saluran pernafasan 47, bagian atas 02. Penyakit Kulit Karena Alergi 19, Penyakit pada sistem otot dan jaringan 19, pengikat (penyakit tulang belulang, radang sendi termasuk reumatik) 04. Penyakit lainnya 14, Penyakit Kulit Karena Infeksi 13, Kecelakaan dan penyakit ruda paksa 11, Penyakit Pulpa dan Jaringan Periapikal 7, Penyakit tekanan darah tinggi 6, Asma 5, Diare 4, Jumlah / Total 149, Sumber : Seksi Evapor Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem 6. Penyakit Menular Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 lxxi

73 Bidang Pengembangan Kesehatan g.tb Paru Prevalensi Tuberkulosis Tahun 2012 adalah sebesar 43,69/ penduduk dimana prevalensi TB penduduk laki-laki adalah sebesar 44,27/ penduduk dan prevalensi TB penduduk perempuan sebesar 43,10/ penduduk, sedangkan Target Prevalensi TB per penduduk (Renstra Kementrian Kesehatan Tahun ) adalah 224 per penduduk, prevalensi TB Kabupaten Karangasem Tahun 2012 berada dibawah target Nasional. Angka kesembuhan penderita TBC BTA+ Tahun 2012 mencapai 88,61% (140 penderita dari 158 yang diobati) dimana kesembuhan laki laki sebesar 89,69 % dan kesembuhan perempuan 86,89%, menurun bila dibandingkan dengan Tahun 2011 yang mencapai 51,34%, sedangkan target nasional (Renstra Kementrian Kesehatan Tahun ) sebesar 88% yang berarti bahwa angka kesembuhan TB BTA+ di Kabupaten Karangasem sudah mencapai target nasional. Berikut gambar 3.4 yang memperlihatkan Angka Kesembuhan TB Kabupaten Karangasem tahun : Gambar 3.4 mber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun Su h.pneumonia Balita dengan Pneumonia yang ditemukan dan ditangani Tahun 2012 sebesar 859 kasus (18,86)% dari jumlah perkiraan penderita penderita, yang terdiri dari 462 balita laki-laki dan 397 balita perempuan, semua penderita Pneumonia yang diketemukan sudah ditangani (100%). Tahun 2011 Balita dengan Pneumonia yang ditangani sebanyak 673 penderita (14,9%). Ini berarti terjadi peningkatan jumlah penderita pneumonia yang ditemukan dari tahun sebelumnya. Sedangkan Target Nasional cakupan penemuan dan tata laksana penderita Pneomonia Balita adalah 100% (Renstra Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 lxxii

74 Bidang Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Tahun ) yang berarti Kabupaten Karangasem belum mencapai target nasional. Penemuan penderita pneumonia balita yang ditangani per Puskesmas Tahun 2012 seperti gambar 3.5 di bawah ini : Gambar 3.5 Sumber: Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kab. Karangasem i.hiv/aids Pada Tahun 2012 di Kabupaten Karangasem ditemukan kasus HIV/AIDS sebanyak 74 kasus baru. Sehingga jumlah penderita HIV/AIDS sampai tahun 2012 di Kabupaten Karangasem sebanyak 227 kasus. Untuk donor darah diskrining terhadap HIV yaitu sebesar 100% (1.527 sampel darah) dari jumlah pendonor yang ada pada UPT. PMI Kabupaten Karangasem. Dari pendonor yang diskrining terdapat 1 orang (0,07%) yang positif HIV. Persentase Infeksi Menular Seksual diobati Tahun 2012 sebanyak 155 orang (100%) dari jumlah yang ditemukan dengan jumlah penderita laki-laki 96 orang dan penderita perempuan 59 orang. Jumlah ini menurun jika dibandingkan dengan tahun 2011 ( 103 penderita). j.malaria Angka kesakitan Malaria per penduduk (API) Tahun 2012 sebesar 0,015 dengan jumlah penderita positif sebanyak 7 orang, penderita laki-laki 5 orang dan perempuan 2 penderita, mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2011 (0,002). Target API Nasional (Renstra Kementerian Kesehatan Tahun ) sebesar 1 per penduduk, ini berarti Kabupaten Karangasem masih berada di bawah Target Nasional. Tahun 2012 tidak ada kematian akibat penyakit Malaria. Persentase penderita malaria yang diobati Tahun 2012 sebesar 100% sama dengan keadaan Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 lxxiii

75 Bidang Pengembangan Kesehatan Tahun 2011 dari jumlah penderita sebanyak 7 orang. API Malaria Kabupaten Karangasem selama tahun dapat dilihat pada gambar 3.6 di bawah ini : Gambar 3.6 Su mber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun k.kusta Prevalensi Kusta Tahun 2012 sebesar 0,26 per penduduk, dengan jumlah kasus tercatat sebanyak 12 orang, laki- laki 6 orang (0,13/ penduduk) dan perempuan 6 orang (0,13/ penduduk). Penderita kusta selesai berobat atau RFT PB tahun ini tidak ada, karena memang tidak tercatat penderita Kusta PB pada tahun Sedangkan RFT MB sebesar 88,24%. Target Nasional untuk prevalensi Kusta sebesar <1 (Buku Pedoman Nasional Penanggulangan Kusta), jika dibandingkan dengan target nasional, prevalensi kusta di Kabupaten Karangasem Tahun 2012 sudah sesuai dengan Target Nasional. Target Nasional untuk RFT rate sebesar 85% (Buku Pedoman Nasional penanggulangan Kusta), sedangkan pencapaian Kabupaten Karangasem untuk RFT PB (100%), untuk RFT MB (88,24%) sehingga sudah mencapai target nasional. l.filaria Jumlah Penderita penyakit Filaria yang ditangani tidak ada karena Tahun 2012 di Kabupaten Karangasem tidak ditemukan kasus Filariasis, keadaan yang sama juga terjadi pada Tahun Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi ( PD3I) Jumlah kasus dan angka kesakitan Penyakit Menular yang dapat dicegah dengan Imunisasi (PD3I) Tahun 2012 sebanyak 8 kasus yang terdiri dari 8 kasus Hepatitis B (6 laki-laki dan 2 perempuan), dan penderita yang meninggal akibat kasus PD3I, tidak ada (0) c.acute Flacid Paralysis Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 lxxiv

76 Bidang Pengembangan Kesehatan Tahun 2012 Angka AFP sebesar 3,13/ penduduk usia di bawah 15 tahun, Tahun 2011 angka AFP sebesar 1,60/ penduduk umur dibawah 15 tahun, angka AFP tahun 2010 sebesar 3.37/ penduduk umur dibawah 15 tahun angka AFP tahun 2009 sebesar 4,29/ penduduk umur dibawah 15 tahun, tahun 2008 AFP sebesar 3,04 per penduduk < 15 tahun. Target AFP nasional (Renstra Kementrian Kesehatan Tahun ) adalah 2 per penduduk < 15 tahun, ini berarti AFP rate per penduduk < 15 tahun di Kabupaten Karangasem berada di atas target nasional yang berarti bahwa kinerja surveilans semakin baik. d.campak Campak disebabkan oleh virus campak. Sebagian besar kasus campak menyerang anak-anak. Penularan dapat terjadi melalui udara yang terkontaminasi oleh sekret yang telah terinfeksi. Namun pada Tahun 2012 tidak ditemukan kasus campak. 8.Penyakit Potensi Wabah ( KLB ) d.demam Berdarah Dengue ( DBD ) Angka kesakitan DBD Tahun 2012 sebesar 27,44 per penduduk dengan jumlah penderita sebanyak 125 penderita, terdiri dari 71 penderita laki-laki dan 54 penderita perempuan. Angka Kesakitan DBD Tahun 2012 meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 25,55 per penduduk dengan jumlah penderita sebanyak 114 penderita, sedangkan target nasional (Renstra Kementrian Kesehatan Tahun ) adalah 51 per penduduk. Ini berarti angka kesakitan DBD di Kabupaten Karangasem Tahun 2012 masih berada di bawah dari Target Nasional. Angka kejadian /Insiden Rate DBD di Kabupaten Karangasem dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir dapat dilihat pada gambar 3.7 berikut ini : Gambar 3.7 Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 lxxv

77 Bidang Pengembangan Kesehatan Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun e.diare Diare merupakan penyakit yang terjadi ketika terdapat perubahan konsistensi faeses dan frekuensi buang air besar. Seseorang dikatakan menderita Diare bila faeses lebih berair dari biasanya, atau bila buang air besar tiga kali atau lebih, atau buang air besar yang berair tetapi tidak berdarah dalam waktu 24 jam. Di Kabupaten Karangasem kasus Diare yang ditangani pada Tahun 2012 sebesar 40,70% atau kasus dari kasus yang diperkirakan. Jumlah penderita laki-laki terdiri dari kasus dan penderita perempuan terdiri dari kasus. Jumlah kasus Diare tahun 2012 adalah 21,58 per penduduk, sedangkan Target Nasional sebesar 285/1.000 sehingga pencapaian Kabupaten Karangasem masih lebih rendah dari target Berikut pada gambar 3.11 adalah Incidence Rate Diare di Kabupaten Karangasem Tahun 2007 sampai dengan 2012 : Gambar 3.8 Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun f.rabies Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 lxxvi

78 Bidang Pengembangan Kesehatan Rabies adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus rabies yang ditularkan melalui gigitan hewan seperti anjing, kucing, kelelawar, kera, musang dan srigala yang didalam tubuhnya mengandung virus rabies. Kabupaten Karangasem merupakan kategori Daerah Tertular Rabies, data Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies (GHPR) untuk Tahun 2012 sebanyak Sedangkan kasus meninggal karena GHPR untuk Tahun 2012 sebanyak 2 orang, yang berasal dari Tihingan Kangin 1 orang, Br Taman Sari Timrah Beji 1 orang. Sedangkan untuk Tahun 2012 kasus GHPR mengalami kenaikan dari tahun 2011 dari 3972 kasus menjadi 4675 kasus hal ini disebabkan oleh karena kesadaran masyarakat akan bahaya rabies sehingga setiap ada gigitan oleh HPR masyarakat tanggap dan cepat ke pelayanan kesehatan untuk mendapatkan penanganan dan pengobatan yang diperlukan, secara rinci dapat dilihat pada grafik berikut : Gambar 3.9 Sumber : Seksi Surveilan Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Pelayanan kesehatan penanganan luka gigitan dan pemberian Vaksin Anti Rabies (VAR) pada kasus gigitan anjing terhadap manusia di unit pelayanan kesehatan (Rabies center) sedangkan Untuk Pengadaan Vaksin Anti Rabies (VAR) Tahun 2012 pada Dinas Kesehatan Propinsi Bali sebanyak dan Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem sebanyak D.STATUS GIZI Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 lxxvii

79 Bidang Pengembangan Kesehatan Capaian Balita yang ditimbang D/S Kabupaten Karangasem Tahun 2012 sebesar 72,5%, dimana untuk balita laki-laki sebesar 72,87 % dan Balita perempuan sebesar 72,44%. Untuk pencapaian per- Puskesmas, Puskesmas yang paling tinggi yaitu Puskesmas Rendang sebesar 87,5% dan yang terendah adalah Puskesmas Sidemen sebesar 58,1%. Pada gambar 3.10 d ibawah ini dapat dilihat cakupan balita ditimbang (D/S) per-puskesmas Tahun 2012 yaitu : Gambar 3.10 ber: Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Sum BBLR yang ditangani Tahun 2012 di Kabupaten Karangasem sebesar 318 bayi atau 3,98% dari total kelahiran hidup. Bila dibandingkan dengan BBLR tahun 2011 mengalami peningkatan dimana BBLR pada Tahun 2011 sebanyak 291 orang (3,7%). Pencapaian Nasional untuk BBLR sebesar 11,5% ( Gizi dalam Angka) sehingga Kabupaten Karangasem masih dibawah Target Nasional atau masih lebih baik dari Pencapaian Nasional. Untuk balita dengan gizi kurang jumlahnya sebanyak 482 Balita (2,03%) dari yang ditimbang, terdiri dari 206 Balita laki-laki (1,64%) dan 276 Balita perempuan (2,47%). Pencapaian Gizi kurang tahun 2012 meningkat bila dibandingkan dengan pencapaian Tahun 2011 (1,32%). Persentase Balita dengan gizi buruk Tahun 2012 untuk BB/U sebesar 0.35% dari jumlah balita yang ditimbang atau 82 balita (33 balita laki-laki dan 50 balita perempuan), gizi buruk untuk BB/TB sebesar % atau sebanyak 23 balita (12 Balita laki-laki dan 11 Balita perempuan). Jika dibandingkan dengan pencapaian Tahun 2011 mengalami sedikit peningkatan dimana pada tahun 2011 untuk BB/U sebesar 0,37%, gizi buruk untuk BB/TB sebesar 0,040 %). Bila dibandingkan dengan pencapaian Nasional sebesar 5,4% (Gizi dalam Angka), maka Kabupaten Karangasem masih berada di bawah pencapaian Nasional atau masih lebih baik dari target pencapaian Nasional. Terjadinya kasus Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 lxxviii

80 Bidang Pengembangan Kesehatan gizi kurang dan buruk disebabkan oleh kondisi sosial ekonomi sebagian masyarakat yang belum membaik. Sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan makanan bergizi dan sehat terutama bagi pertumbuhan balita dan kesehatan ibu hamil. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 lxxix

81 Bidang Pengembangan Kesehatan BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN Secara umum upaya kesehatan terdiri atas dua unsur utama, yaitu upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan. Upaya kesehatan masyarakat adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan di masyarakat. Upaya kesehatan masyarakat mencakup upaya-upaya promosi kesehatan, pemeliharaan kesehatan, pemberantasan penyakit menular, pengendalian penyakit tidak menular, penyehatan lingkungan dan penyediaan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, kesehatan jiwa, pengamanan ketersediaan farmasi dan alat kesehatan, pengamanan penggunaan zat aditif dalam makanan dan minuman, pengamanan narkotika, psikotropika, zat aditif dan bahkan berbahaya, serta penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan. Upaya kesehatan perorangan adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan. Upaya kesehatan perorangan mencakup upaya-upaya promosi kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan rawat jalan, pengobatan rawat inap, pembatasan dan pemulihan kecacatan yang ditujukan terhadap perorangan. Berikut ini diuraikan situasi upaya kesehatan selama beberapa tahun terakhir, khususnya Tahun 2012 di Kabupaten Karangasem. G. PELAYANAN KESEHATAN DASAR Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah penting dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dengan pelayanan kesehatan dasar secara tepat dan cepat, diharapkan sebagian besar masalah kesehatan masyarakat dapat diatasi. Berbagai pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan adalah sebagai berikut : 4. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak Seorang ibu mempunyai peran yang sangat besar didalam pertumbuhan bayi dan perkembangan anak. Gangguan kesehatan yang dialami seseorang yang sedang hamil dapat mempengaruhi kesehatan janin dalam kandungannya hingga kelahiran dan masa pertumbuhan bayi dan anak. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 lxxx

82 Bidang Pengembangan Kesehatan Kebijakan tentang kesehatan ibu dan bayi baru lahir secara khusus berhubungan dengan pelayanan antenatal, persalinan, nifas dan perawatan bayi baru lahir yang diberikan disemua jenis fasilitas pelayanan kesehatan, dari posyandu sampai Rumah Sakit pemerintah maupun pelayanan kesehatan swasta. Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Neonatus ( AKN ), Angka Kematian Bayi ( AKB ) dan Angka Kematian Balita ( AKABA ) merupakan beberapa indikator status kesehatan masyarakat. i.pelayanan Kesehatan Ibu Hamil ( K1 dan K4 ) Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan antenatal yang ditetapkan dalam Standar Pelayanan Kebidanan ( SPK ). Cakupan kunjungan ibu hamil terdiri dari cakupan K1 atau juga disebut akses pelayanan ibu hamil merupakan gambaran besaran ibu hamil yang telah melakukan kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pelayanan antenatal. Sedangkan cakupan K4 ibu hamil adalah gambaran besaran ibu hamil yang telah mendapatkan pelayanan ibu hamil sesuai dengan standar serta paling sedikit empat kali kunjungan, dengan distribusi sekali pada Trimester pertama, sekali pada Trimester kedua dan dua kali pada Trimester ketiga. Angka ini dapat dimanfaatkan untuk melihat kualitas pelayanan kesehatan pada ibu hamil. Cakupan K1 dan K4 di Kabupaten Karangasem dalam 5 (lima) tahun terakhir dapat dilihat pada gambar dibawah ini : Gambar 4.1 Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa ada kesenjangan yang terjadi antara cakupan K1 dan K4. Kesenjangan antara cakupan K1 dan K4 menunjukkan angka droup out K1-K4, dengan kata lain jika kesenjangan K1 dan K4 kecil maka hampir semua ibu hamil yang melakukan kunjungan lengkap pelayanan antenatal. Cakupan K1 Tahun 2012 masing-masing Puskesmas di Kabupaten Karangasem bervariasi, cakupan Kabupaten sebesar 99,71%. Ini berarti capaian Kabupaten Karangasem hampir Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 lxxxi

83 Bidang Pengembangan Kesehatan memenuhi target Renstra Dinas Kesehatan Tahun (100%), dimana hampir seluruh ibu hamil telah melakukan pemeriksaan kehamilannya ke tempat pelayanan minimal 1 kali. Dari 12 Puskesmas yang ada di Kabupaten Karangasem Puskesmas yang telah mencapai taget (100%) yaitu Puskesmas Manggis II, Rendang, Karangasem I, Abang I, Abang II, dan Kubu II. Gambar 4.2 menyajikan cakupan K1 Tahun 2012 di masing-masing Puskesmas berikut ini : Gambar 4.2 Sumber : Seksi Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Sedangkan capaian indikator cakupan pelayanan K4 Tahun 2012 di Kabupaten Karangasem sebesar 92,67 % dari jumlah ibu hamil sebesar orang, belum dapat memenuhi target Renstra Dinas Kesehatan untuk Tahun 2012 yaitu sebesar 95 %. Tahun 2011 di Kabupaten Karangasem sebesar 93,2 %. Dari 12 Puskesmas, yang dapat mencapai target adalah Puskesmas Manggis II, Rendang, Karangasem I, Abang I, Abang II, dan Kubu II. Dan capaian terendah terdapat pada Puskesmas Kubu I. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.3 dibawah ini : Gambar 4.3 Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 lxxxii

84 Bidang Pengembangan Kesehatan Sumber : Seksi Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem j.cakupan Pertolongan Persalinan oleh Nakes Periode persalinan merupakan salah satu periode yang berkontribusi besar terhadap Angka Kematian Ibu (AKI). Kematian saat bersalin dan 1 minggu pertama diperkirakan 60% dari seluruh kematian ibu. Sedangkan dalam target MDGs, salah satu upaya yang harus dilakukan untuk meningkatkan kesehatan Ibu adalah menurunkan angka kematian ibu menjadi 102 per kelahiran hidup pada tahun 2015 dari 425 per kelahiran hidup pada tahun Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah pelayanan persalinan yang aman yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dengan kompetensi kebidanan. Cakupan Persalinan ditolong tenaga kesehatan sebesar 97,13 %. Namun target indikator persalinan oleh tenaga kesehatan menurut Renstra Dinas Kesehatan Tahun sebesar 100%. Namun bila dibandingkan dengan target SPM sesuai dengan KEPMENKES RI NO. 828/MENKES/SK/IX/2008, sudah diatas target (90%). Gambar 4.4 di bawah ini memperlihatkan cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan sejak Tahun 2007 sampai dengan Tahun 2012 : Gambar 4.4 Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 lxxxiii

85 Bidang Pengembangan Kesehatan Untuk melihat distribusi persalinan oleh tenaga kesehatan masing-masing Puskesmas Tahun , dapat dilihat pada gambar 4.5 berikut : Gambar 4.5 Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun Persentase persalinan oleh Bidan atau tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan Tahun 2012 sebesar 97,13% atau persalinan dari bulin yang ada. Bila dibandingkan dengan Tahun 2011 sebesar 99,30% yaitu dari persalinan yang ada maka terjadi sedikit penurunan. Jika dibandingkan dengan target SPM (90%) maka pencapaian Kabupaten Karangasem sudah berada di atas target k.cakupan pelayanan Kesehatan Ibu Nifas (KF3) Pelayanan Ibu Nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai standar pada ibu mulai 6 jam sampai 42 hari pasca persalinan oleh tenaga kesehatan. Untuk deteksi dini komplikasi pada ibu nifas diperlukan pemantauan pemeriksaan terhadap ibu nifas dengan melakukan kunjungan nifas minimal sebanyak 3 kali dengan distribusi waktu : 1) kunjungan pertama (KF1) pada 6 jam setelah persalinan sampai 3 hari; 2) kunjungan nifas (KF2) dilakukan pada minggu ke 2 setelah persalinan; 3) kunjungan nifas ke 3 (KF3) dilakukan pada minggu ke 6 setelah persalinan. Diupayakan kunjungan nifas ini dilakukan pada saat dilaksanakannya kegiatan di posyandu dan dilakukan bersamaan pada kunjungan bayi. Gambar 4.6 dibawah ini menyajikan cakupan pelayanan nifas di masing-masing Puskesmas di Kabupaten KarangasemTahun 2012 : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 lxxxiv

86 Bidang Pengembangan Kesehatan Gambar 4.6 Sumber : Seksi Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Persentase ibu Nifas yang mendapat pelayanan Tahun 2012 sebesar 96,74% atau ibu nifas dari persalinan yang ada, sedikit menurun bila dibandingkan dengan Tahun 2011 sebesar 94,9% yaitu sebanyak ibu nifas dari 8135 persalinan yang ada. Cakupan pelayanan Nifas per Puskesmas tahun tersaji pada gambar 4.7 di bawah : Gambar 4.7 Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun l.penanganan Komplikasi Obstetri dan Neonatal Dalam memberikan pelayanan khususnya oleh tenaga bidan di desa dan Puskesmas, ibu hamil yang memiliki resiko tinggi (risti) dan memerlukan pelayanan kesehatan, karena terbatasnya kemampuan Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 lxxxv

87 Bidang Pengembangan Kesehatan dalam memberikan pelayanan, maka kasus tersebut perlu dilakukan upaya rujukan ke unit pelayanan kesehatan yang memadai. Risti/komplikasi adalah keadaan penyimpangan dari normal, yang secara langsung menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun bayi. Risti/komplikasi kebidanan meliputi Hb < 8 g%, tekanan darah tinggi (sistole >140 mmhg, diastole > 90 mmhg, oedeme nyata, eklampsia, perdarahan per vaginam, ketuban pecah dini, letak lintang pada usia kehamilan > 32 minggu, letak sungsang, infeksi berat/sepsis, dan persalinan prematur. Pada gambar 4.8 di bawah ini dapat dilihat cakupan penanganan komplikasi kebidanan dimasingmasing Puskesmas pada Tahun 2012 : Gambar 4.8 Sumber : Seksi Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani Tahun 2012 sebesar 785 orang (45,60%) komplikasi dari sasaran komplikasi kebidanan yang diperkirakan. Tahun 2011 sebesar 709 (41,6%) komplikasi dari Ibu hamil risti/komplikasi yang ditangani. Pencapaian Kabupaten Karangasem belum bisa mencapai target SPM yaitu sebesar 80% sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 741/MENKES/PER/VII/2008 tentang SPM Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota dan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 828/MENKES/SK/IX/2008 tentang Petunjuk Teknis SPM Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota. Cakupan bumil risti pada masing-masing Puskesmas dari tahun dapat dilihat pada gambar 4.9 berikut ini : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 lxxxvi

88 Bidang Pengembangan Kesehatan Gambar 4.9 Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun Neonatus risti/komplikasi meliputi aspeksia, tetanus neonatorum, sepsis, trauma lahir, BBLR, sindroma gangguan pernafasan dan kelainan neonatal. Neonatus risti/komplikasi yang ditangani adalah neonatus risti/komplikasi yang mendapat pelayanan oleh tenaga kesehatan yang terlatih yaitu dokter dan bidan di polindes, puskesmas, rumah bersalin dan rumah sakit. Gambar 4.10 di bawah ini memperlihatkan cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani di masing-masing Puskesmas : Gambar 4.10 Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 lxxxvii

89 Bidang Pengembangan Kesehatan Pada Tahun 2012 cakupan neonatus komplikasi yang ditangani dan dilaporkan sebesar 49,62 % dari perkiraan neonatus komplikasi, perkiraan ini diperoleh 15% dari jumlah kelahiran hidup. Target indikator penanganan komplikasi neonatus menurut Renstra Dinas Kesehatan Tahun sebesar 80 %, puskesmas yang berhasil mencapai target antara lain Puskesmas Manggis I (116,3%), Puskesmas Manggis II (104,8%), dan Puskesmas Abang I mencapai cakupan yang terendah yaitu 27,0 %. Puskesmas yang belum mencapai target kemungkinan salah satunya dapat diakibatkan karena memang di wilayahnya sedikit terdapat komplikasi pada neonatus. m.kunjungan Neonatal Bayi sampai umur 28 hari merupakan golongan umur yang memiliki risiko gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi risiko tersebut antara lain dengan melakukan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan pada neonatus (0-28 hari) minimal tiga kali, yaitu pada 6 jam 48 jam setelah lahir; pada hari ke 3-7 hari; dan hari ke 8-28 hari. Pelayanan kesehatan tersebut meliputi pelayanan kesehatan neonatal dasar (tindakan resusitasi, pencegahan hipotermia, pemberian ASI dini dan eksklusif, pencegahan infeksi berupa perawatan mata, tali pusat, kulit dan pemberian imunisasi); pemberian vitamin K; Manajemen Terpadu Balita Muda (MTBM); dan penyuluhan perawatan neonatus di rumah menggunakan buku KIA. Pencapaian target pelayanan kesehatan bayi berdasarkan laporan Tahun 2012 yaitu cakupan kunjungan neonatus 3 kali (KN3) yang disebut juga KN lengkap di Kabupaten Karangasem sebesar 97,29 %. Target indikator kunjungan neonatus lengkap (KN3) menurut Renstra Dinas Kesehatan Tahun sebesar 95 %. Pencapaian pada masing-masing puskesmas dapat dilihat seperti gambar 4.11 dibawah ini: Gambar 4.11 Sumber : Seksi Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 lxxxviii

90 Bidang Pengembangan Kesehatan Cakupan kunjungan neonatus (KN1) Tahun 2012 adalah 99,89% atau neonatus dari kelahiran hidup, melebihi dari pada target KN1 Nasional yaitu 90% (Renstra Kementrian Kesehatan Tahun ). Cakupan kunjungan bayi KN3 Tahun 2012 sebesar 97,29%, menurun bila dibandingkan dengan pencapaian Tahun 2011 yaitu 99,7%, namun bila dibandingkan dengan target Nasional 90% (Renstra Kementrian Kesehatan Tahun ) maka Kabupaten Karangasem sudah mencapai target yang diharapkan. n.pelayanan Kesehatan Pada Bayi Cakupan kunjungan bayi adalah cakupan kunjungan bayi umur 29 hari 11 bulan disarana pelayanan kesehatan ( polindes, pustu, puskesmas, rumah bersalin dan rumah sakit) maupun dirumah, posyandu, tempat penitipan anak, panti asuhan dan sebagainya melalui kunjungan petugas kesehatan. Setiap bayi memperoleh pelayanan kesehatan minimal 4 kali dalam setahun, yaitu 1 kali pada umur 29 hari-3 bulan, 1 kali pada umur 3-6 bulan, 1 kali pada umur 6-9 bulan dan 1 kali pada umur 9-11 bulan. Pada Tahun 2012 cakupan pelayanan kesehatan bayi sebesar 83,13 %, sedangkan target SPM 2010 sebesar 90%, sehingga cakupan di Kabupaten Karangasem Tahun 2012 masih di bawah target. Hanya 4 Puskesmas yang cakupannya mencapai target yaitu Puskesmas Manggis II, Bebandem, Kubu I dan Kubu II. Secara rinci capaian masing-masing puskesmas dapat dilihat pada gambar 4.12 di bawah ini. Gambar 4.12 Sumber : Seksi Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem o.pelayanan Kesehatan pada Balita Pada Tahun 2012 cakupan pelayanan kesehatan anak balita (1-4 tahun) sebesar 82,06%, sedangkan target SPM Tahun 2012 adalah 90%. Ada 4 Puskesmas yang mencapai target yaitu Puskesmas Manggis I, Manggis II, Selat, dan Karangasem II. Cakupan Pelayanan kesehatan balita per puskesmas dapat dilihat pada gambar 4.13 dibawah ini: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 lxxxix

91 Bidang Pengembangan Kesehatan Gambar 4.13 Sumber : Seksi Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem p.pelayanan Kesehatan Pada Siswa SD dan Setingkat Masalah kesehatan anak usia sekolah semakin komplek, yang biasanya berkaitan dengan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) seperti menggosok gigi dengan baik dan benar, mencuci tangan menggunakan sabun. Beberapa masalah kesehatan yang sering dialami anak usia sekolah adalah karies gigi, kecacingan, kelainan refraksi/ketajaman penglihatan dan masalah gizi. Pencapaian cakupan Penjaringan siswa SD/MI Tahun 2012 di Kabupaten Karangasem sebesar 100%, sudah mencapai target SPM Tahun 2012 (100%). Untuk capaian masing-masing per puskesmas dapat dilihat pada gambar 4.14 dibawah ini : Gambar 4.14 Sumber : Seksi Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 xc

92 Bidang Pengembangan Kesehatan Guna meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk perilaku hidup sehat anak usia sekolah dilaksanakan penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan secara berkala. Cakupan penjaringan siswa kelas 1 SD dan setingkat Tahun 2012 sebesar 100% dari siswa kelas 1 SD yang ada. Target SPM sebesar 100% sehingga Kabupaten Karangasem sudah mencapai target yang diharapkan. 5.Pelayanan Keluarga Berencana (KB) Menurut hasil penelitian usia subur seorang wanita biasanya antara tahun. Oleh karena itu untuk mengatur jumlah kelahiran atau menjarangkan kelahiran, wanita/pasangan ini lebih diprioritaskan untuk menggunakan alat/cara KB. Tingkat pencapaian pelayanan keluarga berencana salah satunya dapat dilihat dari cakupan peserta KB aktif dan jenis kontrasepsi yang digunakan oleh akseptor. Pada Tahun 2012 cakupan peserta KB Aktif sebesar PUS (87,01%). Pencapaian KB Aktif di Kabupaten Karangasem tahun 2012 sudah mencapai dari target SPM yang ditentukan sebesar 70%. Pencapaian masing-masing Puskesmas dapat dilihat seperti terlihat pada gambar 4.15 dibawah ini. Gambar 4.15 Sumber : Seksi Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Puskesmas dengan pencapaian KB aktif tertinggi adalah Puskesmas Abang I ( 96,5%) dan Puskesmas yang dibawah target adalah Abang II Peserta KB Aktif dengan Metoda Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) yaitu IUD, MOP, MOW, Implan dan Non MKJP yaitu Suntik, Pil, Kondom, Obat Vagina 0yang sedang digunakan Tahun 2012 dapat dilihat pada gambar 4.14 di bawah ini. Peserta KB Aktif dengan MKJP yang paling banyak digunakan pada Tahun 2012 adalah IUD (38,7%), sedangkan dengan Non MKJP yang paling tinggi digunakan adalah Suntik sebesar 43,0% dan kontrasepsi dengan obat vagina merupakan metoda yang Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 xci

93 Bidang Pengembangan Kesehatan tidak ada peminatnya. Berikut ini gambar 4.16 Cakupan Peserta KB menurut Metode Kontrasepsi di Kabupaten Karangasem tahun 2012 : Gambar 4.16 Sumber : Seksi Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Sedangkan untuk cakupan peserta KB aktif Tahun per Puskesmas tersaji pada gambar 4.17 berikut ini : Gambar 4.17 ber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun Sum 6.Pelayanan Imunisasi Bayi dan anak memiliki risiko yang lebih tinggi terserang penyakit menular yang dapat menyebabkan kematian, seperti difteri, tetanus, hepatitis B, typus, radang selaput otak, radang paruparu dan masih banyak lagi penyakit lainnya. Untuk itu salah satu pencegahan yang terbaik dan sangat vital agar kelompok berisiko ini terlindungi adalah melalui Imunisasi. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 xcii

94 Bidang Pengembangan Kesehatan Imunisasi ada 2 macam, yaitu Imunisasi aktif dan pasif, imunisasi aktif adalah pemberian kuman atau kuman yang sudah dilemahkan atau dimatikan dengan tujuan untuk merangsang tubuh memproduksi antibodi sendiri. Contohnya adalah Imunisasi BCG, HB, DPT, Polio, Campak dan TT. Sedangkan Imunisasi pasif adalah penyuntikan sejumlah antibodi, sehingga kadar antibodi dalam tubuh meningkat. Contohnya penyuntikan ATS pada orang yang mengalami luka kecelakaan. c.imunisasi Dasar pada Bayi Diantara penyakit pada balita yang dapat dicegah dengan imunisasi, campak adalah penyebab utama kematian pada Balita. Oleh karena pencegahan Campak merupakan faktor penting dalam mengurangi angka kematian Balita. Oleh karena itu harus dipertahankan cakupan Imunisasi Campak sebesar 90 %. Target tersebut sejalan dengan target Renstra Kemenkes 2014 yang menetapkan target cakupan Imunisasi Campak sebesar 90%. Cakupan Imunisasi Campak Kabupaten Karangasem Tahun 2012 sebesar 100,8% cakupan laki-laki (105,8%) dan cakupan Imunisasi Campak perempuan (95,9%) dengan demikian Kabupaten Karangasem telah mampu mencapai target Imunisasi Campak yang ditetapkan oleh WHO dan Target Kemenkes RI Pada gambar 4.18 dibawah ini dapat dilihat Cakupan Imunisasi Campak per-puskesmas di Kabupaten Karangasem Tahun 2012: Gambar 4.18 Sumber : Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Diskes Kab.Karangasem Cakupan imunisasi atau desa/kelurahan UCI (Universal Child Immunization) adalah 93,6% atau 73 Desa yang bisa mencapai UCI dari 78 Desa yang ada. Pencapaian tahun ini menurun dari pencapaian tahun lalu yaitu sebesar 94,9% atau 74 Desa dari 78 desa yang ada, namun sudah memenuhi target Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 xciii

95 Bidang Pengembangan Kesehatan yang ditentukan sebesar 90%. Pelayanan imunisasi dilaksanakan guna menurunkan angka kesakitan dan kematian penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Persentase cakupan imunisasi Bayi Tahun 2012 adalah sebagai berikut : DPT1+HB1 sebesar 101,5%, DPT3+HB3 101,8%, Campak 100,8%. BCG BCG 102%. Polio 3 sebesar 101,96%. Gambar 4.19 berikut ini menyajikan Cakupan Desa UCI dari Tahun 2007 s/d Tahun 2012 : Gambar 4.19 Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kab.Karangasem Tahun d.imunisasi Pada Ibu Hamil Tetanus disebabkan oleh toksin yang diproduksi oleh bakteri yang disebut Clostridium tetani. Tetanus juga bisa menyerang pada bayi baru lahir (Tetanus Neonatorum) pada saat persalinan dan perawatan tali pusat. Masih banyak calon ibu di masyarakat terutama yang tinggal di daerah-daerah terpencil berada dalam kondisi yang masih jauh dari kondisi steril saat persalinan. Hal ini bisa menimbulkan risiko ibu maupun bayinya terkena tetanus, utamanya Tetanus Neonatorum. Maternal and Neonatal Tetanus Elimination (MNTE) merupakan program eliminasi tetanus pada neonatal dan wanita usia subur termasuk ibu hamil. Strategi yang dilakukan untuk mengeliminasi Tetanus Neonatorum dan maternal adalah 1) pertolongan persalinan yang aman dan bersih; 2) cakupan imunisasi rutin TT yang tinggi dan merata; dan 3) penyelenggaraan surveilans. Pada tahun 2012 cakupan imunisasi TT pada ibu hamil yaitu TT-1 sebesar 10,7%, TT-2 sebesar 8,8 %, TT-3 sebesar 26,1%, TT-4 sebesar 24,7%, TT-5 sebesar 30,5% dan TT2+ 90,1% H. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 xciv

96 Bidang Pengembangan Kesehatan Beberapa kegiatan pokok upaya kesehatan perorangan adalah peningkatan pelayanan kesehatan rujukan, pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin di kelas III di rumah sakit, cakupan pelayanan gawat darurat dan lain-lain. 3.Indikator Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Penilaian tingkat pelayanan di Rumah Sakit biasanya dilihat dari berbagai segi yaitu tingkat pemanfaatan sarana, mutu dan tingkat efisiensi pelayanan. Beberapa Indikator standar terkait dengan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit yang dipantau antara lain pemanfaatan tempat tidur (Bed Occupancy Rate/BOR) rata-rata lama hari perawatan (Length of Stay/LOS), rata-rata tempat tidur dipakai (Bed Turn Over/BTO), rata-rata selang waktu pemakaian tempat tidur (Turn of Interval/TOI), persentase pasien keluar yang meninggal (Gross Death Rate/GDR), dan persentase pasien keluar yang meninggal > 48 jam perawatan (Net Death Rate/NDR). BOR adalah persentase pemakaian tempat tidur pada satu satuan waktu tertentu, Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur RS, BOR ideal mencapai (60-80%) dan untuk RSUD Amlapura Tahun 2012 mencapai nilai BOR sebesar 78,49% dan telah memenuhi BOR ideal serta meningkat bila dibandingkan dengan capaian Tahun 2011 ( 71,6%). Pada gambar 4.20 dibawah ini dapat dilihat pencapaian BOR dari RSUD Amlapura dari tahun : Gambar 4.20 Sumber : Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karangsem Tahun 2012 LOS adalah rata-rata lama rawat (hari) seorang pasien. Indikator ini memberikan gambaran tentang tingkat efisiensi dan mutu pelayanan, apabila diterapkan pada diagnosis tertentu dapat dijadikan hal yang perlu pengamatan lebih lanjut. Nilai LOS yang ideal antara 6-9 hari. Sedangkan TOI adalah ratarata hari dimana tempat tidur tidak ditempati dari telah digunakan sampai saat digunakan kembali (rata-rata lama tempat tidur kosong antara pasien satu dengan pasien berikutnya). Idealnya tempat Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 xcv

97 Bidang Pengembangan Kesehatan tidur kosong pada kisaran 1-3 hari. Gambaran LOS dan TOI di RSUD Kabupaten Karangsem dapat dilihat pada gambar 4.21 dibawah ini. Gambar 4.21 Sumber : RSUD Kabupaten. Karangasem Dari gambar diatas terlihat bahwa dari tahun 2007 s/d 2012 angka LOS di Kabupaten Karangasem berkisar antara 2,30 sampai 3,47 hari dan belum mencapai angka ideal. Demikian pula dengan angka TOI dari tahun 2007 sampai dengan 2012 berkisar antara 0,20 s/d 1,37 hari. Untuk Tahun 2012 LOS sebesar 2,54, jika dilihat dari angka ideal, masih belum tercapai. GDR adalah angka kematian umum setiap penderita keluar Rumah Sakit. Pada GDR, tidak melihat berapa lama pasien berada di Rumah Sakit dari masuk sampai meninggal. Nilai ideal GDR adalah < 45 per pasien keluar. Pada Tahun 2012 angka GDR di Kabupaten Karangasem sebesar 21,99 per pasien. Gambar 4.22 dibawah ini menunjukkan capaian GDR dan NDR RSUD kabupaten Karangasem dari tahun 2007 s/d 2012 : Gambar 4.22 Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 xcvi

98 Bidang Pengembangan Kesehatan Sumber : RSUD Kabupaten Karangasem NDR adalah angka kematian pasien setelah dirawat > 48 jam per pasien keluar. Indikator ini memberikan gambaran mutu pelayanan di Rumah Sakit,. Asumsinya jika pasien meninggal setelah mendapatkan perawatan 48 jam berarti ada faktor pelayanan Rumah Sakit yang terlibat dengan kondisi meninggalnya pasien,. Namun jika pasien meninggal < 48 jam masa perawatan, dianggap faktor keterlambatan pasien datang ke Rumah Sakit yang menjadi penyebab utama pasien meninggal. Nilai NDR yang ideal adalah < 25 per pasien keluar. Pencapaian NDR tahun 2012 sebesar 8,67%. Dengan demikian NDR Kabupaten Karangasem mencapai angka ideal yaitu < 25 per pasien keluar. 4.Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM) JPKM pra bayar merupakan suatu upaya penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan yang paripurna berdasarkan azas usaha bersama dan kekeluargaan, berkesinambungan dengan mutu yang terjamin dan biaya yang terkendali. Di Kabupaten Karangasem Jaminan Pemeliharaan Kesehatan ( JPK ) Pra Bayar meliputi Askes, JKBM, Jamkesmas, Jampersal, dan lainnya. Pada Tahun 2012 cakupan Askes sebesar 3,9%, cakupan Jamkesmas 34,92%, dan cakupan JKBM 66,70%. I. PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT 7.Pengendalian Penyakit Polio Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit Polio telah dilakukan melalui gerakan Imunisasi Polio. Upaya itu ditindaklanjuti dengan kegiatan surveilans epidemiologi secara aktif terhadap kasus-kasus Acute Flaccid Paralysis (AFP) kelompok umur <15 tahun dalam kurun waktu tertentu, untuk mencari kemungkinan adanya virus Polio liar yang berkembang di masyarakat dengan pemeriksaan spesimen Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 xcvii

99 Bidang Pengembangan Kesehatan tinja dari kasus AFP yang dijumpai. Tahun 2012 tidak dijumpai adanya kasus Polio di Kabupaten Karangasem, namun ditemukan kasus AFP sebanyak 4 kasus pada kelompok umur <15 tahun, yakni di Puskesmas Sidemen dan Kubu II. 8.Pengendalian TB Paru Upaya dalam penanggulangan TB di Kabupaten Karangasem dengan strategi DOTS sudah dimulai sejak tahun Namun kecendrungan penemuan kasus baru BTA Positif selama tiga tahun terakhir mengalami penurunan dibandingkan tahun- tahun sebelumnya. Menurut standar, prosentase BTA (+) diperkirakan 10% dari suspek yang diperkirakan di masyarakat dengan nilai yang ditoleransi 5-15%. Bila angka ini terlalu kecil (5%) kemungkinan disebabkan penjaringan suspek terlalu longgar, banyak orang tidak memenuhi kriteria suspek atau ada masalah dalam pemeriksaan laboratorium (negatif) palsu). Sedangkan jika angka ini terlalu besar (>15%) kemungkinan disebabkan penjaringan terlalu ketat atau ada masalah dalam pemeriksaan laboratorium (positif palsu). Dengan demikian, sejak tahun persentase BTA (+) terhadap suspek masih dalam batas yang ditolerir, atau petugas kesehatan mampu mendiagnosis kasus BTA (+) sesuai standar. Penemuan dan pengobatan penderita baru BTA positif di Kabupaten Karangasem Tahun 2012 sebanyak 152 orang (52,2 %) dari perkiraan penderita baru BTA positif tahun 2012 adalah 291 orang. Bila dibandingkan dengan target nasional (70%), pencapaian di Kabupaten Karangasem Tahun 2012 masih di bawah target. Penemuan dan pengobatan penderita baru BTA positif di Kabupaten karangasem tahun 2012 masing-masing puskesmas adalah seperti gambar 4.24 berikut ini : Gambar 4.24 Sumber : Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Diskes Kab.Karangasem 9.Pengendalian Penyakit ISPA Program Pemberantasan Penyakit ISPA membagi ISPA dalam 2 (dua) golongan yaitu Pneumonia dan bukan Pneumonia. Pneumonia terdiri dari 2 (dua) bagian yaitu Pneumonia berat dan pneumonia tidak berat. Penyakit batuk pilek seperti rinitis, faringitis, tonsilitis dan penyakit jalan nafas bagian atas Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 xcviii

100 Bidang Pengembangan Kesehatan lainnya digolongkan sebagai penyakit bukan pneumonia. Etiologi dari sebagian besar penyakit jalan nafas bagian atas ini adalah virus dan tidak dibutuhkan terapi antibiotik. Program pengendalian ISPA menetapkan bahwa semua kasus yang ditemukan harus ditatalaksanakan sesuai standar, dengan demikian angka penemuan kasus pneumonia juga menggambarkan penatalaksanaan kasus ISPA. Tahun 2012, angka cakupan penemuan penderita pneumonia pada balita yaitu (18,86%), mengalami penurunan bila dibandingkan dengan Tahun 2011 yaitu (14,87%), Berikut ini gambaran cakupan Pneumonia pada Balita dari tahun sebagai berikut : Gambar 4.25 Sumber : Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Diskes Kab.Kr.Asem 10.Penanganan Penyakit HIV/AIDS dan IMS Upaya pelayanan kesehatan dalam rangka penanggulangan penyakit HIV/AIDS, disamping ditujukan pada penanganan penderita yang ditemukan juga diarahkan pada upaya pencegahan melalui penemuan penderita secara dini yang dilanjutkan dengan kegiatan konseling. Persentase HIV/AIDS yang ditemukan dan ditangani Tahun 2012 sebesar 100% (74 orang) dengan jumlah penderita laki-laki 43 orang dan perempuan 31 orang. Tahun 2011 sebesar 100% (23 orang) dan tahun 2010 sebesar 100% (21 penderita). 11.Pengendalian Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Penyakit DBD merupakan salah satu penyakit yang perjalanan penyakitnya cepat dan dapat menyebabkan kematian dalam waktu singkat. Penyakit ini merupakan penyakit menular yang sering menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB). Upaya pemberantasan DBD terdiri dari 3 hal yaitu : 1) peningkatan kegiatan surveilans penyakit dan surveilans vektor; 2) diagnosis dini; 3) peningkatan Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 xcix

101 Bidang Pengembangan Kesehatan upaya pemberantasan vektor penular penyakit DBD. Upaya pemberantasan vektor dilakukan melalui pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan pemeriksaan jentik berkala. Keberhasilan PSN antara lain dapat diukur dengan Angka Bebas Jentik (ABJ). Apabila ABJ > 95% diharapkan penularan DBD dapat dicegah atau dikurangi. Pada tahun 2012 pencapaian ABJ di Kabupaten Karangasem sebesar 91 %, hal ini berarti masih lebih rendah dibandingkan target (>95%). Pencapain ABJ di Kabupaten Karangasem dalam terakhir dapat dilihat pada gambar 4.26 dibawah ini : Gambar 4.26 lima tahun Sumber : Seksi Pengendalian & Pemberantasan Penyakit Diskes Kab.Karangasem Dari gambar diatas terlihat bahwa sejak tahun belum pernah cakupan ABJ mencapai target (> 95%), walaupun dari tahun ketahun ABJ cendrung mengalami peningkatan, dan angka tertinggi terjadi tahun 2009 sebesar (91,14%). Dalam 5 (lima) tahun terakhir, setiap terjadi kasus DBD telah tertangani dengan baik dengan cakupan penanganan sebagian besar 100%. 12.Pengendalian Penyakit Malaria Malaria merupakan masalah Kesehatan Dunia termasuk Indonesia, karena dapat mengakibatkan dampak yang luas dan berpeluang menjadi Penyakit Emerging dan Reemerging. Kondisi ini dapat terjadi karena adanya kasus import, resistensi obat dan beberapa insektisida yang digunakan dalam pengendalian vektor, serta adanya vektor potensial yang dapat menularkan dan menyebabkan malaria. Selain itu, malaria umumnya merupakan penyakit di daerah terpencil, sulit dijangkau dan banyak ditemukan didaerah miskin atau sedang berkembang. Oleh karena itu, Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang menjadi sasaran prioritas, komitmen global dalam MDGs. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 c

102 Bidang Pengembangan Kesehatan Pemberantasan Malaria digalakkan melalui gerakan masyarakat yang dikenal dengan Gerakan Berantas Kembali Malaria atau Gebrak Malaria telah dicetuskan pada tahun Gerakan ini merupakan embrio pengendalian Malaria yang berbasis kemitraaan dengan berbagai sektor dengan slogan AYO BERANTAS MALARIA Penyakit malaria masih ditemukan di daerah Kabupaten Karangasem. Angka Kesakitan Malaria (API) di Kabupaten Karangasem selama periode 3 tahun terakhir yakni tahun 2010 = 0,05, tahun 2011 turun menjadi 0,006 dan tahun 2012 menjadi 0,02. Upaya penanggulangan penyakit malaria telah dilakukan secara terus menerus baik terhadap penderita maupun terhadap vektor penyakit. Pada penderita telah dilakukan upaya penanganan penyakit meliputi penemuan dan pengobatan penderita baik secara Active Case Detection (ACD) maupun Passive Case Detection (PCD) serta kegiatan survey seperti Mass Fever Survey (MFS). Sedangkan terhadap vektor telah dilakukan upaya pengendalian dan penanganan pada tempat-tempat perindukan nyamuk (lagone) seperti kegiatan pembersihan lumut, evaluasi jentik malaria, larvaciding dengan menggunakan insektisida sumilarv. J. PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT Upaya perbaikan gizi masyarakat dimaksudkan untuk menangani permasalahan gizi yang dihadapi masyarakat. Berdasarkan pemantauan yang telah dilakukan ditemukan beberapa permasalahan gizi yang sering dijumpai pada kelompok masyarakat antara lain anemia gizi besi, kekurangan vitamin A dan gangguan akibat kekurangan yodium. 5.Pemberian Tablet Tambah Darah (Fe) Anemia gizi adalah kekurangan kadar haemoglobin (Hb) dalam darah yang disebabkan karena kekurangan zat gizi yang diperlukan untuk pembentukan Hb tersebut. Di Indonesia sebagian besar anemia ini di sebabkan karena kekurangan zat besi (fe) hingga disebut anemia kekurangan zat besi atau anemia gizi besi dan kelompok yang paling rentan adalah wanita hamil. Tahun 2012 di Kabupaten Karangasem pencapaian program penanggulangan anemia berupa pemberian tablet besi (Fe) telah mencapai 97,92% sedangkan target yang harus dicapai sesuai dengan standar SPM ( 80%). Cakupan ibu hamil yang mendapatkan tablet tambah darah (Fe 1) dan (Fe 3) selama 5 tahun terakhir dapat dilihat pada gambar 4.27 berikut: Gambar 4.27 Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 ci

103 Bidang Pengembangan Kesehatan Sumber: Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem 6.Pemberian Kapsul Vitamin A Sasaran pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi adalah bayi (umur 6-11 bulan) diberikan kapsul vitamin A SI, anak balita (umur 1-4 tahun) diberikan kapsul vitamin A SI, dan ibu nifas diberikan kapsul vitamin A SI, sehingga bayinya akan memperoleh vitamin A yang cukup melalui ASI. Pada bayi (6-11 bulan) diberikan setahun sekali pada bulan Februari atau Agustus, dan anak balita enam bulan sekali, yang diberikan secara serentak pada bulan Februari dan Agustus. Sedangkan pemberian kapsul vitamin A pada ibu nifas diharapkan dapat dilakukan terintegrasi dengan pelayanan kesehatan ibu nifas atau dapat pula diberikan di luar pelayanan tersebut selama ibu nifas belum mendapatkan kapsul vitamin A. Persentase cakupan pemberian vitamin A balita dalam 5 tahun terakhir seperti gambar 4.28 berikut: Gambar 4.28 Sumber : Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Cakupan pemberian vitamin A pada bayi Tahun 2012 sebesar 92,86%, bayi laki-laki sebesar 91,76% dan bayi perempuan sebesar 93,99%. Target Nasional untuk Bayi mendapat vitamin A sebesar 85% (Renstra Kementrian Kesehatan Tahun ) sehingga Kabupaten Karangasem sudah berada di Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 cii

104 Bidang Pengembangan Kesehatan atas rata-rata Nasional. Cakupan pemberian vitamin A pada Balita Tahun 2012 sebesar 99,05%, Balita laki-laki sebesar 93,44% dan Balita perempuan sebesar 91,09%, yang berarti pencapaian Kabupaten Karangasem berada diatas rata-rata pencapaian Nasional yaitu 87,08% (Gizi dalam Angka). Cakupan pemberian vitamin A pada masing-masing puskesmas Tahun 2012 dapat dilihat pada gambar 4.29 berikut ini : Gambar 4.29 Sumber : Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Gambar diatas memperlihatkan bahwa hanya 3 (tiga) Puskesmas yang cakupannya mencapai 100% sedangkan Puskesmas dengan nilai terendah adalah Puskesmas Karangasem II (84,9 %). Sedangkan Cakupan pemberian vitamin A pada Ibu Nifas Tahun 2012 sebesar 96,04%, pencapaian Nasional sebesar 57,67%, berarti Kabupaten Karangasem melebihi pencapaian Nasional. 7.Cakupan Pemberian ASI Eksklusif Cara Pemberian makanan pada bayi yang baik dan benar adalah menyusui secara eksklusif sejak lahir sampai dengan umur 6 bulan dan meneruskan menyusui anak sampai umur 24 bulan. Mulai umur 6 bulan, bayi mendapatkan makanan pendamping ASI yang bergizi sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembangnya. Berikut ini gambar yang memperlihatkan Cakupan ASI Eksklusif selama 5 (lima) tahun terkahir dari tahun : Gambar 4.31 Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 ciii

105 Bidang Pengembangan Kesehatan Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Cakupan pemberian ASI eksklusif Tahun 2012 sebesar 58,59%. Kalau dibandingkan dengan tahun sebelumnya capaian tahun ini mengalami peningkatan sebesar 3,7%. Cakupan pemberian ASI eksklusif 6 bulan Tahun 2012 pada masing-masing Puskesmas dapat dilihat pada gambar 4.32 di bawah : Gambar 4.32 Sumber : Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Puskesmas dengan cakupan pemberian ASI eksklusif (6 bulan) cakupan terendah ada di Puskesmas Sidemen 50,7% sedangkan Puskesmas Manggis II dengan cakupan tertinggi sebesar 72,6%. Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin Tahun 2012 tidak dapat disajikan karena tidak ada pengadaan MP-ASI. 8.Cakupan Penimbangan Balita di Posyandu Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 civ

106 Bidang Pengembangan Kesehatan Cakupan penimbangan balita di posyandu (D/S) merupakan indikator yang berkaitan dengan cakupan pelayanan gizi pada balita, cakupan pelayanan kesehatan dasar khususnya imunisasi serta prevalensi gizi kurang. Semakin tinggi cakupan D/S, semakin tinggi cakupan vitamin A, semakin tinggi cakupan imunisasi dan semakin rendah prevalensi gizi kurang. Berikut ini gambar cakupan balita yang ditimbang pada masing-masing Puskesmas di Kabupaten Karangasem Tahun 2012 : Gambar 4.33 Sumber : Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Cakupan balita yang ditimbang atau partisipasi Masyarakat (D/S) sebesar 72,7 %, dari 31,407 balita yang ada, dengan perincian balita laki-laki (72,87%) dan (72,44%) balita perempuan (72,44%). Bila dibandingkan dengan pencapaian pada tahun 2011 sebesar 71,6 % maka terjadi peningkatan cakupan sebesar 1,1%. Bila dibandingkan dengan target yang harus dicapai pada tahun 2012 sebesar 75% maka cakupan D/S belum mencapai target. Sedangkan hasil cakupan program Balita yang ditimbang naik berat badannya (N/D) telah mencapai 79,4%. Hasil pencapaian ini masih berada dibawah target SPM sebesar 80%. Dan pada tahun 2012 tidak ada kecamatan yang mengalami rawan gizi. Jumlah Balita yang pertumbuhannya di bawah garis merah (BGM) mencapai 87 Balita (0,4%), 38 Balita laki-laki (0,37%) dan 49 Balita perempuan (0,40%). Balita yang naik berat badannya sejumlah (90,0%) Balita, terdiri dari Balita laki-laki (90,4%) dan Balita perempuan (89,4`%). Jika dibandingkan dengan keadaan Tahun 2012 yaitu jumlah balita yang pertumbuhannya dibawah garis merah (BGM) mencapai 416 balita dari jumlah balita yang ditimbang (1,68%) dan jumlah balita yang naik berat badannya adalah balita dari balita yang ditimbang (72,80%), maka kedaan Tahun 2012 masih lebih baik, dan sudah bisa mencapai target nasional yaitu 80% (Renstra Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 cv

107 Bidang Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan Tahun ). Persentase Balita gizi buruk yang mendapat perawatan Tahun 2012 sebesar 100% yaitu 11 balita gizi buruk (6 balita laki-laki dan 5 balita perempuan) kesemuanya sudah mendapat perawatan. Persentase Balita gizi buruk yang mendapat perawatan Tahun 2012 adalah 100% atau 2 Balita gizi buruk kesemuanya sudah mendapat perawatan. Keadaan ini mencapai target Nasional yaitu 100% (Renstra Kementrian Kesehatan Tahun ). K. AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN Cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan prabayar Tahun 2012 sebesar 109,9%, sedikit menurun jika dibandingkan dengan pencapaian tahun 2011 yang sebesar 110,58%. Cakupan Pelayanan Kesehatan Rawat Jalan Masyarakat Miskin (dan Hampir Miskin) Tahun 2012 di Sarana Kesehatan strata 1 sebesar 34,6% dari total masyarakat yang dicakup Askeskin/Jamkesmas, sedangkan untuk strata 2 dan strata 3 0%. Cakupan Pelayanan Kesehatan Rawat Inap masyarakat miskin (dan hampir miskin). Berikut adalah Grafik Cakupan Pelayanan Rawat Jalan & Rawat Inap Pasien miskin & Hampir Miskin Kab. Karangasem Tahun 2012 : Gambar 4.34 Sumber : Seksi JPKM Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Gambaran akses dan mutu pelayanan kesehatan dapat dilihat dari 4 indikator yaitu persentase penduduk yang memanfaatkan Puskesmas, persentase penduduk yang memanfaatkan Rumah Sakit (RS), persentase sarana kesehatan (sarkes) dengan kemampuan lab kesehatan dan persentase RS yang menyelenggarakan 4 pelayanan kesehatan (yankes) spesialis dasar. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 cvi

108 Bidang Pengembangan Kesehatan Jumlah kunjungan rawat jalan di Puskesmas dan Rumah Sakit Kabupaten Karangasem Tahun 2012 sebesar 54,02% ( kunjungan) dari total jumlah penduduk , sedangkan kunjungan rawat inap sebesar 0.62% (2.846 kunjungan). Hal ini dapat diketahu bahwa terjadi peningkatan bila dibandingkan dengan kunjungan Tahun 2011 yaitu sebesar 56,16% dari jumlah penduduk di Kabupaten Karangasem Tahun Jumlah kunjungan gangguan jiwa di Sarana Pelayanan Kesehatan Tahun 2012 sebesar kunjungan. Jumlah kematian pasien di Rumah Sakit Tahun 2012 sebesar 498 kematian. Nilai GDR (Gross Death Rate) mempergunakan angka kematian total pasien di RS dan nilai NDR (Net Death Rate) mempergunakan angka kematian pasien 48 jam di RS. Nilai GDR RSUD Karangasem Tahun 2012 mencapai 21,99 dengan perincian laki-laki 21,97 dan perempuan 22,02. Nilai NDR Tahun 2012 di RSUD Karangasem mencapai 8,67 per Ini berarti terjadi peningkatan jika dibandingkan dengan nilai NDR pada Tahun 2011 di RSUD Karangasem mencapai 20,12 per NDR tahun 2009 (14,8 per 1.000). Bila dilihat dari nilai ideal NDR yaitu 45 per 1.000, maka nilai NDR 3 tahun terakhir tergolong rendah Dalam menilai kinerja rumah sakit digunakan indikator BOR (Bed Occupancy Rate), LOS (Length of Stay), TOI (Turn Over Interval), GDR (Gross Death Rate) dan NDR (Ner Death Rate). Jumlah tempat tidur yang ada di RSUD Amlapura Tahun 2012 sebanyak 120 buah dengan jumlah hari rawat sebanyak hari. BOR Tahun 2012 sebesar 78,49 % menurun bila dibandingkan dengan Tahun 2011 sebesar 71,6%. Nilai Length of Stay (LOS) di RSUD Amlapura Tahun 2012 sebesar 2,54 hari, menurun jika dibandingkan dengan Tahun 2011 mencapai 3,47 hari. Apabila melihat nilai ideal LOS yaitu sebesar 6-9 hari, maka nilai LOS Tahun 2012 masih di bawah nilai ideal. Nilai TOI RSUD Karangasem Tahun 2012 sebesar 0,70 hari. L. PERILAKU HIDUP MASYARAKAT Dalam menilai Rumah tangga ber PHBS ( Prilaku Hidup Bersih dan Sehat ) meliputi 10 indikator, tetapi kalau salah satu atau lebih dari indikator itu tdk ada, berarti rumah tangga itu ber PHBS memenuhi banyaknya indikator yang ada pada Rumah Tangga tersebut. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 cvii

109 Bidang Pengembangan Kesehatan Jumlah Rumah Tangga Ber PHBS Tahun 2012 sebesar 72% atau RT dari RT yang dipantau, sedikit meningkat dibandingkan dengan pencapaian Tahun 2011 sebesar rumah tangga (69,8%) dari rumah tangga yang dipantau, sedangkan target Renstra Kementrian Kesehatan Tahun sebesar 70% sehingga pencapaian Kabupaten Karangasem sudah berada di atas target. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 cviii

110 Bidang Pengembangan Kesehatan BAB V SUMBER DAYA KESEHATAN A. SARANA KESEHATAN 1.Puskesmas Jumlah dan persebaran Puskesmas yang mencakup layanan rawat inap dan layanan rawat jalan di Puskesmas yang ada di Kabupaten Karangasem pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 5.1 Tabel Puskesmas Rawat Inap & Non Rawat Inap Tahun 2012 Puskesmas Jumlah Rawat Inap Non Rawat Inap Alamat 1 Manggis I Desa Ulakan, Kec. Manggis 2 Manggis II Jln. I Gst Ngr Tenganan-Pesedahan 3 Sidemen Jln. Raya Sidemen Desa Talibeng 4 Selat Jln. Karangasem-Besakih Desa Selat 5 Rendang Jln. Batur No. 5, Desa Menanga 6 Bebandem Jln. Kuncara Giri, Bebandem 7 Karangasem I Jln.Raya Perasi Kec. Karangasem 8 Karangasem II Desa Seraya, Karangasem 9 Abang I Desa Abang Kec. Abang 10 Abang II Jln. Raya Amlapura Singaraja, Culik 11 Kubu I Jln. Raya Amlapura Singaraja, Kubu 12 Kubu II Jln. Raya Amlapura Singaraja, Tianyar Jumlah Puskesmas di Kabupaten Karangasem Tahun 2012 adalah 12 Puskesmas (tidak ada penambahan jika dibanding dengan tahun 2011). Dari 12 Puskesmas yang ada, terdiri dari 6 (enam) buah Puskesmas yang merupakan Puskesmas Perawatan yang disertai dengan layanan rawat inap dan sisanya yaitu 6 (enam) Puskesmas yang tidak memiliki fasilitas rawat inap. Ada penambahan Puskesmas rawat inap dibanding Tahun 2011 yaitu Puskesmas Karangasem II. Sehingga persentase keberadaan Puskesmas yang tidak memiliki fasilitas Rawat Inap sama dengan Puskesmas yang memiliki fasilitas Rawat Inap yaitu 50%. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 cix

111 Bidang Pengembangan Kesehatan Dari grafik diatas terlihat bahwa di Kabupaten Karangasem keberadaan persentase Puskesmas yang tidak memiliki fasilitas Rawat Inap sama dengan Puskesmas yang memiliki fasilitas Rawat Inap yaitu 50%. 2. Puskesmas Pembantu Puskesmas Pembantu yang ada pada Tahun 2012 sebanyak 70 buah sama dengan jumlah yang ada pada Tahun 2011 yang tersebar diseluruh wilayah Puskesmas di Kabupaten Karangasem. Untuk persebaran jumlah Pustu dan Pusling di masing-masing puskesmas di Kabupaten Karangasem Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 5.2 Jumlah Pustu dan Pusling di masing-masing Puskesmas di Kabupaten Karangasem Tahun 2012 No Puskesmas Jumlah Pustu Pusling 1 Manggis I Manggis II Sidemen Selat Rendang Bebandem Karangasem I Karangasem II Abang I Abang II Kubu I Kubu II 6 1 Jumlah Rumah Sakit Pemerintah Di Kabupaten Karangasem ada satu Rumah Sakit Pemerintah yaitu Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Karangasem, termasuk kelas Rumah Sakit C+ dan memiliki 120 tempat tidur pada Tahun Rumah Sakit/Klinik Swasta Untuk keadaan Rumah Sakit Swasta di Kabupaten Karangasem belum ada. Sedangkan untuk klinik swasta ada 4 (empat) yang telah mempunyai izin operasi. B. TENAGA KESEHATAN Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 cx

112 Bidang Pengembangan Kesehatan Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan adalah seseorang yang bekerja secara efektif di bidang kesehatan, baik yang memiliki pendidikan formal kesehatan maupun tidak yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan dalam melakukan upaya kesehatan. Sedangkan tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau ketrampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. Jenis tenaga kesehatan terdiri dari tenaga medis, tenaga keperawatan, tenaga kefarmasian, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga gizi, tenaga keterapian fisik dan tenaga keteknisian medis. Jumlah dan Jenis Tenaga Kesehatan di Kabupaten Karangasem Tahun 2012 adalah seperti gambar berikut : Gambar 5.1 Jumlah Tenaga Kesehatan di Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Sumber : Subag Kepegawaian Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Persentase keadaan tenaga kesehatan berdasarkan jenis tenaga di Kabupaten Karangasem Tahun 2012 dapat dilihat pada gambar 5.2 berikut ini : Gambar 5.2 Sumber : Subag Kepegawaian Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun Tenaga Medis Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 cxi

113 Bidang Pengembangan Kesehatan Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 32 Tahun 1996 tentang tenaga kesehatan, yang dimaksud dengan tenaga medis meliputi dokter dan dokter gigi. Pelayanan medis menurut Permenkes RI No. 512 Tahun 2007 tentang Ijin Praktek dan Pelaksanaan Praktek Kedokteran adalah pelayanan kesehatan yang diberikan oleh dokter dan dokter gigi sesuai dengan kompetensi dan kewenangannya yang dapat berupa pelayanan promotif, preventif, kuratif serta rehabilitatif. Lebih lanjut juga disebutkan, yang dimaksud dengan dokter adalah dokter umum, dokter gigi, dokter spesialis, dokter gigi spesialis lulusan pendidikan kedokteran atau kedokteran gigi didalam maupun luar negeri yang diakui oleh Pemerintah Republik Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Profesi kedokteran menurut keputusan konsil Kedokteran Indonesia No.20 Tahun 2006 tentang Pengesahan Standar Pendidikan Profesi Dokter adalah suatu pekerjaan kedokteran yang dilaksanakan berdasarkan suatu keilmuan dan kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan yang berjenjang, serta kode etik yang bersifat melayani masyarakat sesuai dengan UU No.29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran. Tenaga dokter terdiri dari dokter, dokter gigi dan dokter spesialis baik yang berada di Puskesmas, Rumah Sakit dan Dinas Kesehatan. Pada Tahun 2012 tenaga dokter yang ada di Kabupaten Karangasem berjumlah 100 orang dengan rasio terhadap penduduk sebesar 21 per penduduk, meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2011, tenaga dokter yang ada di Kabupaten Karangasem berjumlah 91 orang dengan rasio terhadap penduduk sebesar 20 per , Target Indonesia sehat 2010 sebesar 40/ penduduk sehingga untuk Tahun 2012 Kabupaten Karangasem masih kekurangan 82 dokter. Tenaga dokter spesialis yang ada di Kabupaten Karangasem Tahun 2012 berjumlah 7 orang dengan rasio terhadap jumlah penduduk sebesar 1,5 per penduduk, menurun bila dibandingkan dengan keadaan tahun 2011 sebesar 1,8 per , terjadi penurunan disebabkan karena 1 dokter spesialis pindah tugas. Jika Target IS 2010 sebesar 6/ penduduk sehingga Tahun 2012 Kabupaten Karangasem masih kekurangan 21 orang dokter spesialis. Tenaga dokter gigi yang ada di Kabupaten Karangasem Tahun 2012 berjumlah 23 orang dengan rasio terhadap jumlah penduduk sebesar 5,0 per penduduk meliputi 19 orang di Puskesmas dan 4 orang di Rumah Sakit. Rasio dokter gigi terhadap jumlah penduduk adalah 5 per sedangkan target Indonesia Sehat 2010 (11 per penduduk), maka masih ada kekurangan tenaga dokter gigi sebanyak 27 orang. Perbandingan jumlah masing-masing tenaga medis menurut jenis tenaganya, dilihat pada gambar berikut : Gambar 5.3 Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 cxii

114 Bidang Pengembangan Kesehatan Sumber :Subag Kepegawaian Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem 2.Tenaga Keperawatan Menurut Peraturan Pemerintah RI Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan, yang dimaksud dengan tenaga keperawatan adalah Perawat dan Bidan. Perawat adalah tenaga profesional di bidang perawatan kesehatan yang terlibat dalam kegiatan perawatan. Perawat bertanggung jawab untuk perawatan, perlindungan dan pemulihan orang luka atau pasien yang menderita penyakit akut atau kronis, pemeliharaan kesehatan orang sehat dan penanganan keadaan darurat yang mengancam nyawa dalam berbagai jenis perawatan kesehatan. Perawat juga terlibat dalam riset medis dan perawatan serta menjalankan berbagai fungsi non klinis yang diperlukan untuk perawatan kesehatan. a.keadaan Tenaga Keperawatan Tenaga perawat terdiri dari sarjana keperawatan, D-3 perawat, SPK dan sederajat baik yang berada di Puskesmas, Rumah Sakit dan Dinas Kesehatan. Tenaga perawat yang ada di Kabupaten Karangasem pada Tahun 2012 sebanyak 274, rasio dengan penduduk sebesar 60 per Sedangkan target yang ingin dicapai Indonesia Sehat 2010 (117,5 per ), maka masih ada kekurangan tenaga perawat sebanyak 261 orang. b.distribusi Tenaga Keperawatan Distribusi tenaga perawat menurut tempat kerja dapat dilihat pada gambar 5.4 berikut ini : Gambar 5.4 Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 cxiii

115 Bidang Pengembangan Kesehatan Sumber :Subag. Kepegawaian Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem 3.Tenaga Bidan Tenaga bidan terdiri dari D3 bidan dan bidan baik yang berada di Puskesmas, rumah sakit dan Dinas Kesehatan. Tenaga bidan di Kabupaten Karangasem Tahun 2012 berjumlah 211 orang dengan rasio tenaga bidan dengan penduduk sebesar 50 per Jika dibandingkan dengan target Indonesia Sehat 2010 (100 per ), maka Kabupaten Karangasem belum memenuhi target tenaga Bidan. Distribusi tenaga bidan menurut tempat kerja dapat dilihat pada gambar berikut : Gambar 5.5 Sumber : Subag Kepegawaian Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem C. PEMBIAYAAN KESEHATAN Anggaran pembangunan kesehatan bersumber dari APBN, APBD Kabupaten/Kota, APBD Provinsi, BLN dan lain-lain. Jumlah anggaran kesehatan berdasarkan sumbernya dapat dilihat pada tabel berikut ini : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2012 cxiv

KATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3

KATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3 DAFTAR ISI hal. KATA SAMBUTAN DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN i ii iv v x BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3 A. KEADAAN PENDUDUK 3 B. KEADAAN EKONOMI 8 C. INDEKS PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KARANGASEM TAHUN 2014

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KARANGASEM TAHUN 2014 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KARANGASEM TAHUN 2014 DINAS KESEHATAN KABUPATEN KARANGASEM TAHUN 2015 Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem KATA PENGANTAR Berkat Asung Kerta Wara Nugraha Ida Sanghyang Widhi

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KARANGASEM TAHUN 2013

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KARANGASEM TAHUN 2013 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KARANGASEM TAHUN 2013 DINAS KESEHATAN KABUPATEN KARANGASEM TAHUN 2014 Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem KATA PENGANTAR Berkat Asung Kerta Wara Nugraha Ida Sanghyang Widhi

Lebih terperinci

Seluruh isi dalam buku ini dapat dikutip tanpa izin, dengan menyebut sumber.

Seluruh isi dalam buku ini dapat dikutip tanpa izin, dengan menyebut sumber. Pelindung/ Penasehat : Dr. dr. H. Rachmat Latief, SpPD., M.Kes., FINASIM drg.hj. Susilih Ekowati, M.Si Pengarah : Hj. Asmah, SKM., M.Kes Penyusun : Mohamad Nur, SKM Syahrir, S.Kom Agusyanti, SKM Nurmiyati

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KARANGASEM TAHUN 2015

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KARANGASEM TAHUN 2015 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KARANGASEM TAHUN 2015 DINAS KESEHATAN KABUPATEN KARANGASEM TAHUN 2016 Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem KATA PENGANTAR Berkat Asung Kerta Wara Nugraha Ida Sanghyang Widhi

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012

RESUME PROFIL KESEHATAN DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012 RESUME PROFIL KESEHATAN NO A. GAMBARAN UMUM L P L + P Satuan 1 Luas Wilayah 37.116,5 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 5.918 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 22.666.168 21.882.263 44.548.431 Jiwa

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK... I II VII VIII X BAB I PENDAHULUAN BAB II GAMBARAN UMUM KOTA BANDUNG A. GEOGRAFI... 4 B. KEPENDUDUKAN / DEMOGRAFI...

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TABEL 1 LUAS WILAYAH, DESA/KELURAHAN, PENDUDUK, RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN NO KABUPATEN/KOTA LUAS RATA-RATA KEPADATAN WILAYAH

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 8,5 Ha 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 68 3 JUMLAH PENDUDUK 50,884 493,947,004,83 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 407,97 382,66 790,533 5 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS DENGAN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1118KM2 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 367 3 JUMLAH PENDUDUK 1 576,544 561,855 1,138,399 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 469,818 464,301 934,119.0 5 PENDUDUK 10 TAHUN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1.753,27 KM 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 309 3 JUMLAH PENDUDUK 1 2,244,772 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KARANGASEM TAHUN 2016

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KARANGASEM TAHUN 2016 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KARANGASEM TAHUN 2016 DINAS KESEHATAN KABUPATEN KARANGASEM TAHUN 2017 Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem KATA PENGANTAR Berkat Asung Kerta Wara Nugraha Ida Sanghyang Widhi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR Masyarakat Kolaka yang Sehat, Kuat. Mandiri dan Berkeadilan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2016 Hal. i

KATA PENGANTAR Masyarakat Kolaka yang Sehat, Kuat. Mandiri dan Berkeadilan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2016 Hal. i KATA PENGANTAR Puji syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas Taufik dan Hidayah - NYA, sehingga buku Profil Kesehatan Tahun dapat disusun. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka Tahun merupakan gambaran pencapaian

Lebih terperinci

Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rakhmatnya sehingga buku Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 203 KABUPATEN CIREBON NO INDIKATOR TABEL A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 3 JUMLAH PENDUDUK 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 0

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM - 1 LUAS WILAYAH 1 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 381/ 5 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI SMP+ 6 JUMLAH

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 972 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 192 3 JUMLAH PENDUDUK 1 852,799 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 682,447 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 343 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI SMP+ 6 JUMLAH BAYI

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 299,019 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 417 desa/17 kel 3 JUMLAH PENDUDUK 1 5,077,210 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 17,650 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan. kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan. kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas Kecamatan Matraman Tahun 2017 selesai disusun. Laporan Tahunan dan Profil

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 20,994 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 DESA=309 KEL=8-3 JUMLAH PENDUDUK 1 869,767 819,995 1,689,232 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 673,079 551,261 1,224,340 5 PENDUDUK

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 203 K0TA TASIKMALAYA NO INDIKATOR TABEL A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 3 JUMLAH PENDUDUK 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 0

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 305,519 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 442 3 JUMLAH PENDUDUK 1 1,277,610 1,247,873 2,525,483 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 belum mendapat data dari BPS 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 Kabupaten 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI BENGKULU TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN PROVINSI BENGKULU TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN TABEL 1 LUAS WILAYAH, DESA/KELURAHAN, PENDUDUK, RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KABUPATEN/KOTA LUAS RATA-RATA KEPADATAN KABUPATEN/KOTA WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK DESA

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1762,4 km2 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 desa 270+ kel 10 = 280 3 JUMLAH PENDUDUK 1 341700 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 2388161 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 4037,6 ha 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 15 3 JUMLAH PENDUDUK 1 558178 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 327536 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR dr. Hj. Rosmawati

KATA PENGANTAR dr. Hj. Rosmawati KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kami dapat menyelesaikan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka ini dengan baik. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka merupakan salah

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 167 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 151 3 JUMLAH PENDUDUK 1 1260565 1223412 2483977 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 1083136 1048577 2131713 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013 PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013 DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Tabel Daftar Lampiran BAB I PENDAHULUAN... A. Latar Belakang. B. Sistematika

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2013

KATA PENGANTAR. Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2013 kk KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT atas rahmat, hidayah dan inayah-nya sehingga Buku Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2013 ini dapat terselesaikan dengan baik. Buku

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2014 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2014 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG i KATA PENGANTAR Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas serta pemanfaatan guna mendukung sistem manajemen di Dinas Kesehatan, maka penyajian informasi kesehatan yang akurat, tepat

Lebih terperinci

PROFIL DINAS KESEHATAN

PROFIL DINAS KESEHATAN PROFIL DINAS KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2012 DINAS KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT KATA PENGANTAR Alhamdulillahirrabbil alamiin. Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan

Lebih terperinci

Tim Penyusun Pengarah : dr. Hj. Rosmawati. Ketua : Sitti Hafsah Yusuf, SKM, M.Kes. Sekretaris : Santosa, SKM

Tim Penyusun Pengarah : dr. Hj. Rosmawati. Ketua : Sitti Hafsah Yusuf, SKM, M.Kes. Sekretaris : Santosa, SKM KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kami dapat menyelesaikan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2014 ini dengan baik. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka merupakan

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang

Lebih terperinci

Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta 2016 i KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu memberi rahmat dan hidayah Nya sehingga dapat tersusunnya Profil Kesehatan Dinas Kesehatan

Lebih terperinci

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 47

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 47 2 KESEHATAN AWAL TARGET SASARAN MISI 212 213 214 215 216 217 218 218 Kunjungan Ibu Hamil K4 % 92,24 95 95 95 95 95 95 95 Dinas Kesehatan Jumlah Ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2012 -1- BAB I PENDAHULUAN Penyelenggaraan upaya kesehatan yang bermutu dan mengikuti perkembangan IPTEK, harus lebih mengutamakan pendekatan promosi, pemeliharaan, peningkatan kesehatan, dan pencegahan penyakit.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Sambutan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Hari... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar Grafik... Daftar Bagan... Daftar Lampiran...

DAFTAR ISI. Sambutan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Hari... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar Grafik... Daftar Bagan... Daftar Lampiran... DAFTAR ISI Sambutan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Hari... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar Grafik... Daftar Bagan... Daftar Lampiran... i ii iii iv v vi Bab I Bab II Bab III Bab IV Bab V

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 24 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 37,117 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 5891 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kolaka, Maret 2012 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka, dr. Hj. Rosmawati NIP Pembina Tk. I Gol.

KATA PENGANTAR. Kolaka, Maret 2012 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka, dr. Hj. Rosmawati NIP Pembina Tk. I Gol. KATA PENGANTAR Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, hidayah dan nayah-nya atas tersusunnya Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka Tahun. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka merupakan salah

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii -

KATA PENGANTAR. PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii - KATA PENGANTAR Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas serta pemanfaatan guna mendukung sistem manajemen di Dinas Kesehatan, maka penyajian informasi kesehatan yang akurat, tepat

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR : 738 TAHUN : 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 17 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SERANG Menimbang : DENGAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. semua pihak yang telah menyumbangkan pikiran, tenaga dan

KATA PENGANTAR. semua pihak yang telah menyumbangkan pikiran, tenaga dan KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan atas kemurahan dari Alloh yang Maha Kuasa bahwasannya buku Profil Kesehatan Kabupaten Rembang tahun 2012 telah dapat diterbitkan. Buku Profil Kesehatan Kabupaten

Lebih terperinci

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA SE PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015 JUMLAH KELAHIRAN

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA SE PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015 JUMLAH KELAHIRAN TABEL 4 JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA SE JUMLAH KELAHIRAN KABUPATEN KOTA LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas

KATA PENGANTAR. Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas KATA PENGANTAR Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas serta pemanfaatan guna mendukung system manajemen di Dinas Kesehatan, maka penyajian informasi kesehatan yang akurat, tepat

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA Dl JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR Menimbang : a. bahwa sesuai

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA 1 BAB II PERENCANAAN KINERJA Dalam mencapai suatu tujuan organisasi diperlukan visi dan misi yang jelas serta strategi yang tepat. Agar lebih terarah dan fokus dalam melaksanakan rencana strategi diperlukan

Lebih terperinci

TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA PANGKAL PINANG TAHUN 2013

TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA PANGKAL PINANG TAHUN 2013 TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA PANGKAL PINANG RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 118.41 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 42

Lebih terperinci

Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan kesehatan yang baik membutuhkan data/infor

Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan kesehatan yang baik membutuhkan data/infor DATA/INFORMASI KESEHATAN KABUPATEN LAMONGAN Pusat Data dan Informasi, Kementerian Kesehatan RI 2012 Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Piere Tendean No. 24 Semarang Telp. 024-3511351 (Pswt.313) Fax. 024-3517463 Website : www.dinkesjatengprov.go.id

Lebih terperinci

MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Kesehatan Masyarakat SATU AN

MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Kesehatan Masyarakat SATU AN MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Masyarakat No PROGRAM SI AWAL PENGGU NG WAB 1 Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 Cakupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pembangunan Kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Piere Tendean No. 24 Semarang Telp. 024-3511351 (Pswt.313) Fax. 024-3517463 Website : www.dinkesjatengprov.go.id

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN 2011

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN 2011 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 181 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 68 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 80.041 90.463

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii -

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii - PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG - ii - DAFTAR ISI Judul Halaman Halaman Judul... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iii Daftar Gambar... iv Daftar Tabel... v BAB I PENDAHULUAN... 1 BAB II GAMBARAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. i P r o f i l K e s e h a t a n P r o v i n s i B a l i T a h u n xv

KATA PENGANTAR. i P r o f i l K e s e h a t a n P r o v i n s i B a l i T a h u n xv KATA PENGANTAR Puji Astiti Angayubagia dipanjatkan atas Asung Kerta Wara Nugraha Ida Sang Hyang Widhi Wasa / Tuhan Yang Maha Esa, maka penyusunan Profil Kesehatan Propinsi Bali Tahun 2013 ini bisa diselesaikan

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN MADIUN TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN MADIUN TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, serta atas berkat dan rahmat-nya, buku Profil Kesehatan Kabupaten Madiun Tahun 2012 dapat diterbitkan. Profil Kesehatan

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN KOTA PADANG TAHUN 2011

RESUME PROFIL KESEHATAN KOTA PADANG TAHUN 2011 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 695 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 104 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 421.900 424.831

Lebih terperinci

BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 2014 GAMBARAN UMUM

BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 2014 GAMBARAN UMUM BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 214 GAMBARAN UMUM Kota Makassar sebagai ibukota Propinsi Sulawesi Selatan dan merupakan pintu gerbang dan pusat perdagangan Kawasan Timur Indonesia. Secara

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Gorontalo, Agustus 2011 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI GORONTALO

KATA PENGANTAR. Gorontalo, Agustus 2011 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI GORONTALO KATA PENGANTAR Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahirobbilalamin, segala puji bagi Allah SWT atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-nya sehingga Buku Profil Kesehatan Provinsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN BAB I PENDAHULUAN Penyelenggaraan upaya kesehatan yang bermutu dan mengikuti perkembangan IPTEK, harus lebih mengutamakan pendekatan promosi, pemeliharaan, peningkatan kesehatan, dan pencegahan penyakit.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, akhirnya laporan tahunan Dinas Kesehatan Kota Padang Tahun 2009 telah selesai dengan baik. Laporan Tahunan tahun 2009 ini disusun dengan

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG BAB I PENDAHULUAN Penyelenggaraan upaya kesehatan yang bermutu dan mengikuti perkembangan IPTEK, harus lebih mengutamakan pendekatan promosi, pemeliharaan, peningkatan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG KATA PENGANTAR Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas serta pemanfaatan guna mendukung sistem manajemen di Dinas Kesehatan, maka penyajian informasi kesehatan yang akurat, tepat

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini:

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2012 Profil Kesehatan Tahun 2013 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-nya Buku Profil Kesehatan Kabupaten

Lebih terperinci

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Tebing Tinggi 011-016 3 NAMA UNIT ORGANISASI : DINAS KESEHATAN TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2012 DINAS KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2013 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2012 DINAS KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2013 Profil Kesehatan

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2013

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2013 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 1.281 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 460 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 586.021

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Plt. KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BONDOWOSO. dr.h.mohammad IMRON,M.MKes. NIP

KATA PENGANTAR. Plt. KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BONDOWOSO. dr.h.mohammad IMRON,M.MKes. NIP KATA PENGANTAR Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso telah dapat menyusun Profil Kesehatan Kabupaten Bondowoso Tahun 2012, yang berisi apa yang telah dikerjakan oleh Dinas

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2011 Kepala Pusat Data dan Informasi. dr. Jane Soepardi NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2011 Kepala Pusat Data dan Informasi. dr. Jane Soepardi NIP KATA PENGANTAR Salah satu sarana yang dapat digunakan untuk melaporkan pemantauan dan evaluasi terhadap pencapaian hasil pembangunan kesehatan, termasuk kinerja dari penyelenggaraan pelayanan minimal di

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG PEMERINTAH KABUPATEN MALANG DINAS KESEHATAN DALAM PENCAPAIAN RPJMD KABUPATEN MALANG 2010-1015 Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, hidayah dan inayah-nya atas tersusunnya Profil

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Judul Tabel

DAFTAR TABEL. Judul Tabel DAFTAR TABEL Tabel Judul Tabel Tabel 1 : Tabel 2 : Luas wilayah, jumlah desa/kelurahan, jumlah penduduk, jumlah rumah tangga dan kepadatan penduduk menurut kecamatan Kota Depok tahun 2007 Jumlah penduduk

Lebih terperinci

1 Usia Harapan Hidup (UHH) Tahun 61,2 66,18. 2 Angka Kematian Bayi (AKB) /1.000 KH Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI) /100.

1 Usia Harapan Hidup (UHH) Tahun 61,2 66,18. 2 Angka Kematian Bayi (AKB) /1.000 KH Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI) /100. Berdasarkan uraian mengenai visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan daerah yang ingin dicapai oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah selama periode 2011-2015, maka telah ditetapkan target agregat untuk

Lebih terperinci

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA 1 BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja pada Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar secara umum sudah sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang terukur berdasar Rencana Strategis yang mengacu

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN 2015

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN 2015 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI No. L P L + P Satuan Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 315 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 59 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 86,900 88,800

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS KESEHATAN

PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS KESEHATAN PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS KESEHATAN KANTOR PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH LANTAI V JL. JEND SUDIRMAN KM 12 CAMBAI KODE POS 31111 TELP. (0828) 81414200 Email: dinkespbm@yahoo.co.id KOTA PRABUMULIH Lampiran

Lebih terperinci

DINAS KESEHATAN KABUPATEN MOJOKERTO JLN. R. A BASOENI NO. 4 SOOKO KABUPATEN MOJOKERTO TELP. (0321) , FAX. (0321)

DINAS KESEHATAN KABUPATEN MOJOKERTO JLN. R. A BASOENI NO. 4 SOOKO KABUPATEN MOJOKERTO TELP. (0321) , FAX. (0321) DINAS KESEHATAN KABUPATEN MOJOKERTO JLN. R. A BASOENI NO. 4 SOOKO KABUPATEN MOJOKERTO TELP. (0321) 321957, FAX. (0321) 390113 Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Kata Pengantar Puji syukur

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN MADIUN TAHUN 2013

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN MADIUN TAHUN 2013 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN MADIUN KATA PENGANTAR Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat dan Hidayah-Nya, Profil Kesehatan Kabupaten Madiun tahun 2013 ini dapat diselesaikan dan

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KOTA PALEMBANG TAHUN 2012 PEMERINTAH KOTA PALEMBANG

PROFIL KESEHATAN KOTA PALEMBANG TAHUN 2012 PEMERINTAH KOTA PALEMBANG PEMERINTAH KOTA PALEMBANG PROFIL KESEHATAN KOTA PALEMBANG TAHUN 2012 DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANG JL. MERDEKA NO. 72 PALEMBANG www.dinkes.palembang.go.id DAFTAR ISI HALAMAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN

SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN Nama SKPD : DINAS KESEHATAN Jenis Data :Pemerintahan Tahun : 2015 KESEHATAN Nama Nilai Satuan Ketersediaan Sumber Data 1 2 3 4 5 A. Sarana Kesehatan

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2012

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2012 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 1.281 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 460 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 581.947

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI BALI TAHUN 2013

PROFIL KESEHATAN PROVINSI BALI TAHUN 2013 PROFIL KESEHATAN PROVINSI BALI TAHUN 2013 DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Puji Astiti Angayubagia dipanjatkan atas Asung Kerta Wara Nugraha Ida Sang Hyang Widhi Wasa / Tuhan Yang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Denpasar, Juni 2012 Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Bali

KATA PENGANTAR. Denpasar, Juni 2012 Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Bali KATA PENGANTAR Atas Asung Kerta Wara Nugraha Ida Sang Hyang Widhi Wasa / Tuhan Yang Maha Esa, maka penyusunan Profil Kesehatan Propinsi Bali Tahun 211 ini bisa diselesaikan pada waktunya. Profil kesehatan

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang

1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang 1. Pendahuluan 1.1 Latar belakang Derajat kesehatan yang tinggi merupakan salah satu perwujudan dari kesejahteraan umum masyarakat Indonesia. Oleh karena itu salah satu agenda pemerintah dalam rangka pembangunan

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG TAHUN 2014

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG TAHUN 2014 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG TAHUN 214 Mewujudkan Derajat Kesehatan Masyarakat KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-nya sehingga penyusunan

Lebih terperinci

PROFIL PUSKESMAS KARANGASEM I TAHUN 2012

PROFIL PUSKESMAS KARANGASEM I TAHUN 2012 PROFIL PUSKESMAS KARANGASEM I TAHUN PUSKESMAS KARANGASEM I TAHUN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman tingkat persaingan di bidang kesehatan semakin meningkat demikian

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga Peta Kesehatan Indonesia Tahun 2012 ini bermanfaat. Jakarta, September 2013 Kepala Pusat Data dan Informasi

KATA PENGANTAR. Semoga Peta Kesehatan Indonesia Tahun 2012 ini bermanfaat. Jakarta, September 2013 Kepala Pusat Data dan Informasi KATA PENGANTAR Peta Kesehatan Indonesia Tahun 2012 ini disusun untuk menyediakan beberapa data/informasi kesehatan secara garis besar pencapaian program-program kesehatan di Indonesia. Pada edisi ini selain

Lebih terperinci

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau 1 1. Pendahuluan Pembangunan kesehatan bertujuan untuk: meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud

Lebih terperinci

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau 1 1. Pendahuluan UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan Pembangunan kesehatan bertujuan untuk: meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup

Lebih terperinci

Target Tahun. Kondisi Awal Kondisi Awal. 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 Program pengadaan, peningkatan dan penduduk (tiap 1000 penduduk

Target Tahun. Kondisi Awal Kondisi Awal. 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 Program pengadaan, peningkatan dan penduduk (tiap 1000 penduduk PEMERINTAH KOTA MALANG MATRIK RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA MALANG (PENYEMPURNAAN) TAHUN 2013-2018 Lampiran : KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA M Nomor : 188.47/ 92 / 35.73.306/ 2015 Tanggal

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN REMBANG TAHUN 2013

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN REMBANG TAHUN 2013 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN REMBANG TAHUN 2013 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan atas kemurahan dari Alloh yang Maha Kuasa bahwasannya buku Profil Kesehatan Kabupaten Rembang tahun 2013 telah dapat

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, September 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI DKI JAKARTA. dr. R. KOESMEDI PRIHARTO, Sp.OT,M.Kes NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, September 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI DKI JAKARTA. dr. R. KOESMEDI PRIHARTO, Sp.OT,M.Kes NIP KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu memberi rahmat dan hidayah Nya sehingga dapat tersusunnya Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015. Profil

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2013

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2013 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO DINAS KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2014 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO DINAS KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO DINAS KESEHATAN

Lebih terperinci

Malang, April 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN MALANG. dr. ABDURRACHMAN, M.Kes. Pembina Tk I NIP

Malang, April 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN MALANG. dr. ABDURRACHMAN, M.Kes. Pembina Tk I NIP Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, hidayah dan inayah-nya atas tersusunnya Profil Kesehatan Kabupaten Malang Tahun 2015. Profil Kesehatan Kabupaten Malang merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N BAB I P E N D A H U L U A N Untuk mengukur keberhasilan pembangunan kesehatan sesuai dengan Visi Departemen Kesehatan Masyarakat Yang Mandiri Untuk Hidup Sehat dengan Misinya Membuat Rakyat Sehat diperlukan

Lebih terperinci

DINAS KESEHATAN BUKU SAKU DINAS KESEHATAN P R O V I N S I K A L I M A N T A N T I M U R

DINAS KESEHATAN BUKU SAKU DINAS KESEHATAN P R O V I N S I K A L I M A N T A N T I M U R DINAS KESEHATAN BUKU SAKU DINAS KESEHATAN 2012-2016 P R O V I N S I K A L I M A N T A N T I M U R KATA PENGANTAR KEPALA DINAS KESEHATAN Assalamu alaikum Wr.Wb. Segala Puji Syukur kita panjatkan Kehadirat

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI BALI TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN PROVINSI BALI TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN PROVINSI BALI KATA PENGANTAR Puji Astiti Angayubagia dipanjatkan atas Asung Kerta Wara Nugraha Ida Sang Hyang Widhi Wasa / Tuhan Yang Maha Esa, maka penyusunan Profil Kesehatan Propinsi

Lebih terperinci