PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI"

Transkripsi

1 EVALUASI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN ORGANISASI NIRLABA Studi kasus di Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Yogyakarta SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh: Petricson Pandiangan NIM: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013

2 EVALUASI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN ORGANISASI NIRLABA Studi kasus di Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Yogyakarta SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh: Petricson Pandiangan NIM: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013 i

3 SKRIPSI EVALUASI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGANT ORGANISASI NIRLABA Studi kasus di Gereja Huria Kristen Batak Protestan (I{KBP) Yoryakarta Dosen Pembimbing W Dra. YFM. Gien Agustinawansari.,M.M.,Akt. Tanggal: 16 Oktober 2013 ii

4 SKRIPSI EVALUASI PENI'YAJIAN LAPORAN KEUANGAI{ ORGANISASI NIRLABA Studi kasus di Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) yogyakarta Dipersiapkan dan ditulis oleh : Petricson Pandiangan NIM: $ Telah dipertahankan di depan Dewan penguji Pada tanggal 20 November 2013 dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan Dewan Penguji Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua Sekretaris Anggota Anggota Anggota Dr. Fr. Reni Retno Anggraini, M.Si. Lisia Apriani, S.E.,M. Si.,Akl,eIA. Dra. YFM. Gien Agustinawansari, M.M-,,Ak- Dr. Fr. Reni Retno Anggraini, M.Si. Ir. Drs. Hansiadi Yuli H.,M.Si.,Akt.,eIA. * rn$i, 29 November 2013 Dharma ilry t. rj 4, \ "*3i:; L:=l\ -i": n. l Herry Maridjo, M.Si. 111

5 HALAMAN PERSEMBAHAN Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku Mazmur 23:1 Ku persembahkan kepada Tuhan Yesus Kristus, Keluargaku, Kekasihku, dan Almamaterku. iv

6 MOTTO SEMAKIN KERAS KERJA SAYA SEMAKIN BERUNTUNG SAYA. -Gray Prayer- KEBERHASILAN ADALAH HASIL DARI YANG TAK BERKESUDAHAN. -PauL Richard- Untuk menjadi besar dan berhasil, yang dibutuhkan hanyalah bakat sebesar 1 % sedang yang 99 % adalah keringat. -Thomas alva edison- v

7 I.INIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKYNTANSI-PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI Yang bertandatangan dibawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul: EVALUASI PENYAJIAN LAPORAN KEUAI{GAII ORGANISASI NIRLABA Studi Kasus di Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Yoryakarta dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 20 November 2013 adalalt hasil karya saya. Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulisan aslinya. Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya temyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan rjasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima. Yogyakarta 29 November 2013 Yang membuat pemyataan, Petricson Pandiangan vi

8 LEMBAR PERNYATAAII PERSETUJUAI\ PUBLIKASI KARYA ILMIAH IJNTUK KEPENTINGA}I AKADEMIS Yang bertanda dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Petricson Pandiangan Nomor Mahasiswa : Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: EVALUASI PEIYYAJIAI\ LAPORAN KEUAI\IGAI\ ORGANISASI NIRLABA Studi Kasus di Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Yoryakarta beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengahlikan dalam bentuk media lain, mengola dalam pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencanfumkan rurma saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada TanggalZ9 November 2013 Yang menyatakan Petricson Pandiangan v11

9 KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus di Surga atas berkat dan kasihnya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk meraih gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, untuk itu penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus atas berkat, penyertaan dan bimbingannya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini. 2. Dr. H. Herry Maridjo, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. 3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA., selaku Ketua Program Studi Akuntansi. 4. M. Trisnawati Rahayu, S.E., M.Si., Akt, QIA., selaku dosen pembimbing akademik yang telah membimbing penulis selama kuliah. 5. Dra. YFM, Gien Agustinawansari, M.M., Akt., selaku dosen pembimbing skripsi yang telah membimbing penulis dalam menyusun skripsi ini. 6. Dosen dan Karyawan Fakultas Ekonomi yang telah memberikan bimbingan dan bantuan selama belajar di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 7. Bapak Pdt. Monang Silaban, S.th selaku Pendeta Resort dan Pimpinan Jemaat Gereja HKBP Yogyakarta yang telah memberikan ijin melakukan penelitian. viii

10 8. Bapak St. K. Samosir, SE sebagai Ketua Majelis Perbendaharaan, St. Ir. Ny Pangiribuan Br Simanjuntak, MT sebagai Bendahara Huria, dan Dr. Baldric Siregar, MBA., Akt sebagai tim verifikator Gereja HKBP Yogyakarta yang telah meluangkan waktunya untuk membantu penulis dalam melakukan penelitian. 9. Bapak Edison Pandiangan dan Mama Nurmaida Simbolon tercinta yang selalu memberikan kasih sayang, doa, semangat, dukungan moral dan materi. Terima kasih juga telah menjadi orang tua yang baik dalam menasehati aku untuk menjadikanku orang yang berguna dan terus berjuang dalam menghadapi hidup sehingga aku dewasa dalam menyikapi hidup. 10. Adik-adikku tercinta Shinta, Nova, dan Veren yang sudah memberikan motivasi. 11. Teman-temanku dari jambi (khususnya Alm. Abdiel, Mas Doddy, Erick, Kevin, Ricky, Aar, Raymond, Gendon, Ivan, Tara Bele, Markoni, Hutrindo, Yogi, Enjang, Ekin, dan Fanny). 12. Teman-teman Akuntansi 2009 yang selalu kompak. We ll Never Walk Alone. 13. Teman-teman UKM Teater Seriboe Djendela yang sudah memberikan pengalaman, teman bermain, dan berkreasi tanpa henti. 14. Teodora Uthari Dadara Tarigas, terimakasih atas semua yang telah diberikan dengan tulus hati. 15. Teman-teman Tim Futsal IL SAVERIANO FC dan AKT 09, FORZA PER SEMPRE! AC MILAN VINCI PER NOI! ix

11 16. Teman-teman seperjuangan bimbingannya ibu Gien, Aginowo, Bayu, Eneng, Dian, Elyunai, Veny Tabi, Masora, Rosa, Joan, Diksa, Yunastiti, dan Dian Emi. Terima kasih atas bantuan-bantuan yang kalian berikan, kebersamaan kita sungguh mengajarkan kepedulian dan mengajarkan banyak hal. 17. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan kepada penulis yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Dengan kerendahan hati, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu berbagai saran, kritik, dan masukan sangat diharapkan demi perbaikan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya. Yogyakarta, 27 November 2013 Penulis Petricson Pandiangan x

12 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv HALAMAN MOTTO... v HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS... vi HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... vii KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... xi DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR LAMPIRAN... xv ABSTRAK... xvi BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 4 C. Tujuan Penelitian... 4 D. Manfaat Penelitian... 5 E. Sistematika Penulisan... 6 BAB II. LANDASAN TEORI A. Organisasi Nirlaba Pengertian Organisasi Nirlaba Karakteristik Organisasi Nirlaba Tujuan Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba B. Laporan Keuangan PSAK No Tujuan Laporan Keuangan Menurut PSAK No Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Laporan Aktivitas Laporan Arus Kas C. Review Penelitian Sebelumnya BAB III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian B. Waktu dan Tempat Penelitian C. Subjek dan Objek Penelitian D. Data Penelitian E. Teknik Pengumpulan Data F. Teknik Analisis Data BAB IV. GAMBARAN UMUM ORGANISASI A. Sejarah Singkat Berdirinya Gereja HKBP Yogyakarta B. Lokasi C. Visi dan Misi Organisasi D. Struktur Organisasi E. Program xi

13 BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Laporan Neraca Kas Gereja HKBP Yogyakarta Laporan Penerimaan dan Pengeuaran Kas Gereja HKBP Yogyakarta Laporan Arus Kas Mingguan B. Analisis Data Perbandingan antara teori, temuan, dan analisis dari laporan keuangan yang disajikan oleh Gereja HKBP Yogyakarta berdasarkan ketentuan PSAK No Tabel perbandingan dan analisis berdasarkan ketentuan PSAK No. 45 dengan laporan keuangan Gereja HKBP sebagai bahan untuk mengevaluasi laporan keuangan gereja C. Pembahasan Laporan Keuangan Entitas Nirlaba Laporan Posisi Keuangan Laporan Aktivitas Laporan Arus Kas BAB VI. PENUTUP A. Kesimpulan B. Keterbatasan Penelitian C. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xii

14 DAFTAR TABEL Tabel 5.1 Perbandingan antara teori, temuan, dan analisis ketentuan menurut PSAK No. 45 dengan laporan keuangan Gereja HKBP xiii

15 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Contoh Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan Ketentuan PSAK No Gambar 2.2 Contoh Laporan Aktivitas Berdasarkan Ketentuan PSAK No Gambar 2.3 Contoh Laporan Arus Kas Berdasarkan Ketentuan PSAK No Gambar 4.1 Struktur Organisasi Gereja Huria Kristen Batak Protestan Yogyakarta Gambar 5.1 Laporan Neraca Gereja HKBP Yogyakarta Gambar 5.2 Penerimaan dan Pengeluaran Kas Gereja HKBP Yogyakarta Gambar 5.3 Warta Keuangan Tanggal Januari Gambar 5.4 Contoh Laporan Posisi Keuangan (neraca) Gereja HKBP Menurut Peneliti Berdasarkan Ketentuan PSAK No Gambar 5.5 Contoh Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan Ketentuan PSAK No Gambar 5.6 Contoh Laporan Aktivitas Huria Gereja HKBP Menurut Peneliti Berdasarkan Ketentuan PSAK No Gambar 5.7 Contoh Laporan Aktivitas Berdasarkan Ketentuan PSAK No Gambar 5.8 Contoh Laporan Arus Kas Gereja HKBP Menurut Peneliti Berdasarkan ketentuan PSAK No Gambar 5.9 Contoh Laporan Arus Kas Berdasarkan Ketentuan PSAK No Gambar 5.10 Contoh Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan Ketentuan PSAK No. 45 Dengan Tambahan Aktiva Tetap Gereja HKBP Gambar 5.11 Contoh Laporan Aktivitas Berdasarkan Ketentuan PSAK No. 45 Dengan Tambahan Aktiva Tetap Gereja HKBP Gambar 5.12 Contoh Laporan Arus Kas Berdasarkan Ketentuan PSAK No. 45 Dengan Tambahan Aktiva Tetap Gereja HKBP xiv

16 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Daftar Pedoman Wawancara Lampiran 2 Catatan Atas Laporan Keuangan Gereja HKBP Yogyakarta Lampiran 3 Daftar akun Gereja HKBP Yogyakarta Lampiran 4 Daftar Nama Pengurus Gereja HKBP Yogyakarta Periode Lampiran 5 Neraca Kas Gereja HKBP Yogyakarta Lampiran 6 Surat Keterangan Penelitian Lampiran 7 Struktur Gereja HKBP xv

17 ABSTRAK EVALUASI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN ORGANISASI NIRLABA Studi Kasus di Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Yogyakarta Petricson Pandiangan NIM: Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2013 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketepatan penyajian laporan keuangan organisasi nirlaba pada Gereja Huria Kristen Batak Protestan berdasarkan ketentuan PSAK No. 45. Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Data diperoleh dengan melakukan wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif dengan langkah-langkah sebagai berikut (1) mendeskripsikan laporan keuangan Gereja HKBP, (2) menganalisis data laporan keuangan Gereja HKBP dengan cara membandingkan antara teori, temuan dan analisis dari laporan keuangan gereja berdasarkan ketentuan PSAK No. 45, (3) menyimpulkan dari hasil analisis data, (4) mengusulkan format laporan keuangan Gereja HKBP berdasarkan ketentuan PSAK No. 45. Hasil penelitian menunjukkan laporan keuangan Gereja HKBP belum tepat berdasarkan PSAK No. 45. Hal ini dikarenakan pihak gereja belum mengetahui adanya standar akuntansi keuangan organisasi nirlaba. Gereja HKBP menganggap laporan keuangan Gereja HKBP telah cukup untuk memberikan informasi kepada jemaat dan donatur. Berdasarkan ketentuan PSAK No. 45, organisasi nirlaba wajib melaporkan laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Gereja HKBP hanya menyajikan laporan neraca kas dan laporan penerimaan dan pengeluaran keuangan. Laporan neraca kas berisikan sisa kas dan kewajiban berupa kas yang masih harus disetor ke pusat sedangkan laporan penerimaan dan pengeluaran keuangan menyajikan penerimaan gereja dan pengeluaran gereja dalam suatu periode dan merupakan buku pembantu dalam menyajikan sisa kas pada laporan neraca kas. xvi

18 ABTRACT AN EVALUATION ON FINANCIAL STATEMENT OF NONPROFIT ORGANIZATION A Case Study at Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Church Yogyakarta Petricson Pandiangan St. Num: Sanata Dharma University Yogyakarta 2013 The purpose of this research was to examine the PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) number 45 on the financial statement of nonprofit organization at Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Church. The type of research was case study. The data were obtained by conducting interviews and documentation. The data analysis technique used in the research was descriptive analysis; the steps in analysis were (1) describing the research result of financial statement of HKBP Church, (2) analyzing data of financial statement of church by comparing the theory, finding, and analysis of the financial stament of church based on PSAK number 45, (3) summarize the result of the analyzed data, (4) propose the format of financial statement of HKBP Church based on PSAK number 45. The results showed that financial statement of HKBP Church was not appropriate based on PSAK number 45. This matter was caused by HKBP church not knowing the PSAK for nonprofit organization. HKBP Church considered financial report of HKBP Church was enough to provide information for the assembly and donors. According to PSAK number 45 on the non profit organization s must report the statement of financial position, statement of activities, statement of cash flow, and notes to financial statement. Financial statement of HKBP Church provides only statement of financial position cash and financial of cash flow. Statement of financial position cash contains the remaining cash and obligations in the form of cash that must be paid to the central HKBP Church while the financial of cash flow contains the church receipts and expenditures of the church in a period and a subsidary ledger presenting the rest of the cash on the Statement of financial position. xvii

19 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gereja memiliki dua pengertian, yaitu pengertian fisik dan pengertian spritual. Pengertian fisik dari gereja adalah gedung tempat berdoa dan melakukan upacara agama Kristen (WJS Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia). Jadi, secara fisik gereja adalah tempat umat kristen melakukan peribadatan. Pengertian gereja secara spritual adalah gereja (bahasa Portugis) yang berarti kumpulan kaum, ekklesia (bahasa Yunani) yang berarti kelompok orang yang dipanggil keluar yang dikhususkan Allah untuk suatu maksud yang mulia. Jadi, secara spritual pengertian gereja kumpulan orang yang dipanggil keluar dari dunia untuk menjadi milik Tuhan. Hal ini lebih umum disebut sebagai jemaat. Pengertian gereja dapat disimpulkan menjadi tempat berkumpulnya sekumpulan orang (jemaat) untuk melaksanakan kegiatan peribadatan. Jaman sekarang ini gereja bukan hanya sebagai tempat untuk berkumpulnya jemaat, melainkan sudah menjadi organisasi gereja yang bergerak dengan berbagai bidang seperti pendidikan, kemasyarakatan, pelayanan ibadah dan masih banyak lagi yang bertujuan dalam pelayanan kepada masyarakat. Gereja termasuk kedalam lembaga non profit juga memiliki kegiatan manajemen, baik yang berkaitan dengan sumber daya manusia, keuangan, dan juga kegiatan operasionalnya. Dalam proses menjalankan program dalam 1

20 2 pencapaian tujuan yang dikehendaki, gereja membutuhkan bantuan sumber daya baik berupa uang, barang-barang yang mendukung program maupun tenaga dari pihak luar yang sering disebut dengan donatur. Oleh sebab itu pihak gereja diwajibkan untuk membuat laporan tentang kegiatan atau program dan dana yang dikeluarkan untuk melaksanakan program tersebut dalam bentuk laporan keuangan, sehingga laporan keuangan tersebut merekam jumlah dan jenis persembahan rutin, keluar masuk dana atau donasi untuk berbagai keperluan dan dapat digunakan sebagai alat pertanggungjawaban dari gereja kepada pihak-pihak sebagai penyandang dana dan juga dapat diterima secara umum. Kebutuhan suatu organisasi yang berbeda-beda dan mempunyai karakter tertentu sehingga menghasilkan beberapa transaksi yang berbeda pula. Laporan keuangan sebagai bukti pertanggungjawaban untuk menunjukkan posisi keuangan dan harta benda suatu organisasi dan memberikan informasi yang dihasilkan mengenai laporan keuangan tersebut. Dalam penyajian laporan keuangan suatu organisasi diperlukan standar akuntansi yang sesuai dengan jenis organisasi agar informasi yang disajikan dapat diterima secara umum. Dalam arti laporan keuangan tersebut disajikan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia. Standar akuntansi merupakan pedoman umum penyusunan laporan keuangan yang merupakan pernyataan resmi tentang masalah akuntansi tertentu, yang dikeluarkan oleh badan yang berwenang dan berlaku dalam lingkungan tertentu. Demikian halnya dengan gereja, sebagai salah satu

21 3 organisasi nirlaba, gereja tetap harus menyusun laporan keuangan untuk transparansi keuangan sehingga kondisi keuangan gereja dan pengelolaan dananya dapat dipertanggungjawabkan pada pihak-pihak yang berkepentingan. Laporan keuangan gereja harus disesuaikan dengan standar penyusunan laporan keuangan yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) yaitu dalam PSAK No. 45 tentang Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba. Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Yogyakarta sebagai organisasi nirlaba menyajikan laporan keuangan mengenai aktivitas gereja perminggu. Pada akhir tahun diumumkan seluruh pendapatan dan pengeluaran dari kegiatan gereja pada misa akhir tahun dalam bentuk laporan neraca kas sebagai transparansi pihak gereja dalam melakukan kegiatan gereja kepada jemaat, para penyumbang atau donasi, dan pihak-pihak lainya yang membutuhkan informasi dari laporan keuangan tersebut. Meskipun kegiatan gereja terlihat sederhana dan tidak berorientasi pada laba, akuntabilitas dari gereja akan menjadi masalah ketika laporan keuangan yang disajikan oleh pihak gereja tidak sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. Laporan keuangan organisasi nirlaba agar dapat dipahami, memiliki relevansi tinggi, dan memiliki daya banding tinggi harus mengikuti standar akuntansi yang berlaku di Indonesia. Namun dalam praktiknya penyajian laporan keuangan dapat terjadi pembedaan dalam pelaporan keuangan antara laporan keuangan gereja dengan standar penyusunan laporan keuangan dalam

22 4 PSAK No. 45, karena adanya berbagai keunikan dari organisasi gereja itu sendiri, misalnya adalah penerimaan yang digunakan untuk membiayai operasional berasal dari sumbangan sukarela dan petugas operasional yang tidak digaji. Gereja HKBP Yogyakarta termasuk dalam organisasi nirlaba atau organisasi yang dalam kegiatannya tidak semata-mata untuk mencari laba atau keuntungan, maka laporan keuangan gereja sebaiknya disesuaikan dengan standar penyusunan laporan keuangan yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) yaitu dalam PSAK No. 45 tentang Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba. Dalam praktiknya informasi yang disajikan dalam laporan keuangan gereja belum tentu sama dengan yang disajikan di PSAK No. 45. Atas dasar permasalahan ini penulis bermaksud mengevaluasi penyajian laporan keuangan guna mendapatkan penjelasan lebih lanjut mengenai cara pengakuan dan penyajiannya dalam laporan keuangan. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut maka permasalahan yang diajukan adalah apakah penyajian laporan keuangan pada Gereja HKBP Yogyakarta telah tepat berdasarkan ketentuan PSAK No. 45? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ketepatan penyajian laporan keuangan Gereja HKBP Yogyakarta berdasarkan ketentuan PSAK No. 45.

23 5 D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Organisasi Gereja HKBP Yogyakarta Hasil penelitian diharapkan dapat memberi sumbangan dan saran kepada Gereja HKBP Yogyakarta kepada pihak-pihak yang terkait demi perkembangan Gereja HKBP Yogyakarta. 2. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian ini diharapkan memberi manfaat untuk memperkaya pustaka sebagai bahan bacaan skripsi di Universitas Sanata Dharma. Selain itu, hasil penelitian ini menjadikan sebuah refrensi dan acuan bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian terhadap organisasi nirlaba. 3. Pembaca Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan yang berarti mengenai suatu bentuk pelaporan keuangan khususnya pada organisasi nirlaba. 4. Penulis Hasil penelitian ini dapat memberikan pemahaman secara nyata untuk menguatkan teori yang telah didapat selama menempuh pendidikan dengan praktek akuntansi.

24 6 E. Sistematika Penulisan Bab I Pendahuluan Bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II Landasan Teori Bab ini berisikan teori-teori yang ada hubungannya dengan Akuntansi Organisasi Nirlaba, teori-teori yang digunakan berhubungan dengan penelitian mengenai laporan keuangan khususnya pada Gereja. Bab III Metode Penelitian Bab ini membahas jenis penelitian, waktu dan tempat penelitian, subjek dan objek penelitian, data penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data. Bab IV Gambaran Umum Organisasi Bab ini menguraikan mengenai sejarah organisasi, visi dan misi organisasi, lokasi organisasi, struktur organisasi, dan programprogram yang dilakukan oleh organisasi. Bab V Analisis Data dan Pembahasan Bab ini akan dilakukan analisis data yang diperoleh dari hasil penelitian lapangan serta pembahasannya.

25 7 Bab VI Penutup Bab terakhir ini akan disajikan kesimpulan dari hasil analisis dan pembahasan, keterbatasan dalam penelitian dan saran berguna bagi organisasi tempat penelitian.

26 BAB II LANDASAN TEORI A. Organisasi Nirlaba 1. Pengertian Organisasi Nirlaba Lembaga atau organisasi nirlaba merupakan suatu lembaga atau kumpulan dari beberapa individu yang memiliki tujuan tertentu dan bekerja sama untuk mencapai tujuannya, dalam pelaksanaannya kegiatan yang mereka lakukan tidak berorientasi pada pemupukan laba atau kekayaan semata (Nainggolan, 2005: 01). Menurut PSAK No. 45 organisasi nirlaba adalah organisasi yang memperoleh sumber daya dari sumbangan para anggota dan para penyumbang lainnya yang tidak mengharapkan imbalan apapun dari organisasi tersebut (IAI, 2010: 45.1). Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa organisasi nirlaba adalah salah satu lembaga yang tidak mengutamakan laba dalam menjalankan usaha atau kegiatannya. Dalam organisasi nirlaba pada umumnya sumber daya atau dana yang digunakan dalam menjalankan segala kegiatan yang dilakukan berasal dari donatur atau sumbangan dari orang-orang yang ingin membantu sesamanya. 8

27 9 2. Karakteristik Organisasi Nirlaba Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 45 berlaku bagi organisasi nirlaba yang memiliki karakteristik (PSAK No. 45, paragraf 01) sebagai berikut: a. Sumber daya entitas nirlaba berasal dari para penyumbang yang tidak mengharapkan pembayaran kembali atau manfaat ekonomi yang sebanding dengan jumlah sumber daya yang diberikan. b. Menghasilkan barang dan/atau jasa tanpa bertujuan memupuk laba, dan jika entitas menghasilkan laba, maka jumlahnya tidak dapat dibagikan kepada para pendiri atau pemilik entitas tersebut. c. Tidak ada kepemilikan seperti lazimnya pada organisasi bisnis, dalam arti bahwa kepemilikan dalam organisasi nirlaba tidak dapat dijual, diahlikan, atau ditebus kembali, atau kepemilikan tersebut tidak mencerminkan proporsi pembagian sumber daya entitas pada saat llikuidasi atau pembubaran entitas nirlaba. Karakteristik organisasi nirlaba yang membuat berbeda dengan oganisasi bisnis adalah tata cara organisasi nirlaba memperoleh sumber daya dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas operasinya.

28 10 Menurut Mahsun (Mahsun, dkk. 2011) organisasi nirlaba atau organisasi yang tidak bertujuan untuk memupuk keuntungan memiliki ciri-ciri sebagai berikut: a. Sumber daya entitas berasal dari para penyumbang yang tidak mengharapkan pembayaran kembali atau manfaat ekonomi yang sebanding dengan jumlah sumberdaya yang diberikan. b. Menghasilkan barang/jasa tanpa bertujuan memupuk laba, dan kalau suatu entitas menghasilkan laba, maka jumlahnya tidak pernah dibagikan kepada para pendiri atau pemilik entitas tersebut. c. Tidak ada kepemilikan seperti lazimnya pada organisasi bisnis, dalam arti bahwa kepemilikan dalam organisasi nirlaba tidak dapat dijual, diahlikan, atau ditebus kembali, atau kepemilikan tesebut tidak mencerminkan proporsi pembagian sumberdaya entitas pada saat likuidasi atau pembubaran entitas. Organisasi dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu entitas pemerintah dan entitas nirlaba nonpemerintah. Organisasi nirlaba dipandang amat berbeda dengan organisasi komersial oleh pelanggan, donatur dan sukarelawan, pemerintah, anggota organisasi dan karyawan organisasi nirlaba. Para pengurus organisasi ini yang terseleksi secara ideal mempunyai tujuan tulus untuk mendukung organisasi, guna mencapai tujuannya, walau ada kenyataan tidak selalu demikian (Mahsun, dkk. 2011:185).

29 11 Gereja termasuk ke dalam organisasi nirlaba karena dalam setiap kegiatannya tidak mengharapkan untuk mendapatkan keuntungan atau laba, namun dalam setiap kegiatan operasionalnya gereja mendapatkan pendanaan dengan berbagai macam, yang terdiri dari persembahan, sumbangan, donasi, dan lain-lain yang membantu dalam kegiatan operasional gereja serta mempertanggungjawabkan mengenai kegiatan yang telah dilaksanakan guna diserahkan atau diumumkan kepada jemaat, donasi, pemerintah, dan pihak-pihak lain yang terkait. Oleh karena karakteristik dan ciri yang sama, maka dapat disimpulkan bahwa gereja merupakan bagian dari organisasi nirlaba. 3. Tujuan Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba Menurut PSAK No. 45 tujuan dari laporan keuangan organisasi nirlaba adalah menyediakan informasi yang relevan utuk memenuhi kepentingan para penyumbang, anggota organisasi, kreditur, dan pihakpihak lain yang menyediakan sumber daya bagi organisais nirlaba. Sebagai bagian dari usaha untuk membuat rerangka konseptual, Financial Accounting Standards Boards (FASB, 1980) mengeluarkan Statements of Financial Accounting Concepts No. 4 (SFAC 4) mengenai tujuan laporan keuangan untuk organisasi nonbisnis/nirlaba (objectives of financial reporting by nonbusiness organizations).

30 12 Tujuan laporan keuangan organisasi nirlaba dalam SFAC 4 tersebut adalah (Mardiasmo, 2002:167): a. Laporan keuangan organisasi nonbisnis hendaknya dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi penyedia dan calon penyedia sumberdaya, serta pemakai dan calon pemakai lainnya dalam pembuatan keputusan yang rasional mengenai alokasi sumberdaya organisasi. b. Memberikan informasi untuk membantu para penyedia dan calon penyedia sumberdaya, serta pemakai dan calon pemakai lainnya dalam menilai pelayanan yang diberikan oleh organisasi nonbisnis serta kemampuannya untuk melanjutkan memberi pelayanan jasa tersebut. c. Memberikan informasi yang bermanfaat bagi penyedia dan calon penyedia sumberdaya, serta pemakai dan calon pemakai lainnya dalam menilai kinerja manajer organisasi nonbisnis atas pelaksanaan tanggungjawab pengelolaan serta aspek kinerja lainnya. d. Memberikan informasi mengenai sumberdaya ekonomi, kewajiban, dan kekayaan bersih organisasi, serta pengaruh dari transaksi, peristiwa dan kejadian ekonomi yang mengubah sumberdaya dan kepentingan sumberdaya tersebut. e. Memberikan informasi mengenai kinerja organisasi selama satu periode. Pengukuran secara periodik atas perubahan jumlah dan keadaan/kondisi sumber kekayaan bersih organisasi nonbisnis serta

31 13 informasi mengenai usaha dan hasil pelayanan organisasi secara bersama-sama yang dapat menunjukan informasi yang berguna untuk menilai kinerja. f. Memberikan informasi mengenai bagaimana organisasi memnperoleh dan membelanjakan kas atau sumberdaya kas, mengenai utang dan pembayaran kembali utang, dan mengenai faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi likuiditas organisasi. g. Memberikan penjelasan dan interprestasi untuk membantu pemakai dalam memahami informasi keuangan yang diberikan. B. Laporan Keuangan PSAK No Tujuan Laporan Keuangan Menurut PSAK No. 45 Menurut PSAK No.1 Paragraf ke 07 (Revisi 2009), Laporan Keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Berdasarkan ketentuan PSAK No. 45 mengenai laporan keuangan, tujuan utama laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang relevan untuk memenuhi kepentingan para penyumbang, anggota entitas nirlaba, kreditor, dan pihak lain yang menyediakan sumber daya bagi entitas nirlaba. Pihak pengguna laporan keuangan organisasi nirlaba memiliki kepentingan dalam rangka untuk menilai jasa yang diberikan oleh organsiasi nirlaba dan kemampuan organiasasi tersebut untuk terus

32 14 memberikan jasanya, serta menilai cara kerja manajer dalam melaksanakan tanggungjawabnya. Menurut PSAK No. 45, secara rinci tujuan laporan keuangan (termasuk catatan atas laporan keuangan) adalah untuk menyajikan informasi mengenai: a. Jumlah dan sifat aktiva, kewajiban, dan aktiva bersih suatu organsiasi. b. Pengaruh transaksi, peristiwa dan situasi lainnya yang mengubah nilai aktiva bersih. c. Jenis dan jumlah arus masuk dan arus keluar sumberdaya dalam satu periode dan hubungan antar keduanya. d. Cara suatu organisasi mendapatkan dan membelanjakan kas, memperoleh pinjaman dan melunasi pinjaman, dan faktor lainnya yang berpengaruh terhadap likuiditasnya. e. Usaha jasa organisasi. Laporan organisasi nirlaba meliputi laporan posisi keuangan pada akhir periode pelaporan, laporan aktivitas serta laporan arus kas untuk satu periode pelaporan, laporan aktivitas serta laporan arus kas untuk satu periode pelaporan serta catatan atas laporan keuangan. Dalam laporan keuangan organisasi nirlaba terdapat istilah-istilah yang digunakan dalam pernyataan ini, antara lain: a. Pembatasan permanen adalah pembatasan penggunaan sumberdaya yang ditetapkan oleh penyumbang agar sumberdaya tersebut dipertahankan secara permanen, tetapi organisasi diperbolehkan untuk menggunakan

33 15 semua atau sebagian penghasilan atau manfaat ekonomi lainnya yang dihasilkan oleh sumber daya tersebut. a. Pembatasan temporer adalah pembatasan penggunaan sumber daya oleh penyumbang dan penyumbang tersebut menetapkan berapa lama sumberdaya tersebut dipertahankan oleh organisasi atau sampai dengan terpenuhinya keadaan tertentu. b. Sumbangan terikat adalah sumber daya yang penggunanya dibatasi untuk tujuan tertentu oleh penyumbang dan pembatasan tersebut dapat bersifat permanen ataupun temporer. c. Sumbangan tidak terikat sumber daya yang penggunannya tidak dibatasi oleh penyumbang. Menurut PSAK No 45, laporan keuangan entitas nirlaba meliputi laporan posisi keuangan (neraca) pada akhir periode pelaporan, laporan aktivitas serta laporan arus kas untuk suatu periode pelaporan, dan catatan atas laporan keuangan. 2. Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Menurut Keown, et. al (1996: 87), Laporan Neraca (Posisi Keuangan) adalah suatu bagian dari laporan keuangan yang menunjukkan keadaan dari suatu unit usaha pada tanggal tertentu yang terdiri atas dua bagian yaitu aktiva dan pasiva. Aktiva dapat dikategorikan sebagai investasi yang dilakukan dalam perusahaan sedangkan pasiva merupakan sumber-sumber yang digunakan untuk investasi tersebut dan jumlah kedua bagian ini harus sama.

34 16 Menurut Smith dan Skousen (2007: 152), neraca adalah laporan pada suatu saat tertentu mengenai sumber daya perusahaan (aktiva), hutangnya (kewajiban) dan klaim kepemilikan terhadap sumber daya (ekuitas pemilik). Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan laporan posisi keuangan (neraca) adalah suatu laporan yang menggambarkan mengenai jumlah aktiva, hutang, serta modal suatu perusahaan pada suatu periode tertentu. Laporan posisi keuangan menurut PSAK No. 45 berarti sama dengan laporan neraca pada umumnya. Pada laporan posisi keuangan menurut PSAK No. 45 menjelaskan mengenai tujuan laporan posisi keuangan. Tujuan laporan posisi keuangan (neraca) adalah menyediakan informasi mengenai aktiva, kewajiban, aset neto dan informasi mengenai hubungan antar unsur-unsur tersebut pada waktu tertentu. Informasi dalam laporan posisi keuangan digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan seperti para penyumbang, anggota organisasi, dan kreditur untuk menilai kemampuan organisasi untuk memberikan jasa secara berkelanjutan. Laporan posisi keuangan dapat juga digunakan sebagai alat untuk menilai likuiditas, fleksibilitas keuangam, kemampuan untuk memenuhi kewajiban, dan kebutuhan pendanaan eksternal organisasi nirlaba tersebut. Laporan posisi keuangan mencakup organsiasi secara keseluruhan dan harus menyajikan total aktiva kewajiban dan aktiva bersih. a. Klasifikasi aktiva dan kewajiban

35 17 Laporan posisi keuangan, termasuk catatan atas laporan keuangan menyediakan informasi yang relevan mengenai likuiditas, fleksibilitas keuangan, dan hubungna antara aktiva dan kewajiban. Informasi tersebut umumnya disajikan dnegan pengumpulan aktiva dan kewajiban yang memiliki karakteristik serupa dalam suatu kelompok yang relatif homogen, seperti: 1) Kas dan setara kas. 2) Piutang dan penerimaan jasa lain. 3) Persediaan. 4) Sewa, asuransi, dan jasa lain yang dibayar dimuka. 5) Surat berharga atau efek dan investasi jangka panjang. 6) Tanah, gedung, peralatan, serta aktiva tetap yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa. Kas atau aktiva lain yang dibatasi penggunaannya oleh penyumbang harus disajikan terpisah dari kas atau aktiva lain yang tidak terikat penggunaannya. Informasi likuiditas dalam laporan posisi keuangan dapat disajikan dengan cara sebagai berikut: 1) Informasi likuiditas disajikan berdasarkan urutan likuiditas dan kewajiban disajikan berdasarkan tanggal jatuh tempo. 2) Mengelompokan aktiva ke dalam lancar dan tidak lancar serta mengelompokan kewajiban menjadi kewajiban jangka pendek dan jangka panjang.

36 18 3) Mengungkapkan informasi mengenai likuiditas aktiva atau saat jatuh temponya kewajiban termasuk pembatasan penggunaan aktiva, pada catatan atas laporan keuangan. b. Klasifikasi aktiva bersih terikat dan tidak terikat Laporan posisi keuangan menyajikan jumlah masing-masing kelompok aktiva bersih berdasarkan ada atau tidaknya pembatasan dari penyumbang. Informasi mengenai sifat dan jumlah dari pembatasan permanen atau temporer diungkapkan dengan cara menyajikan jumlah tersebut dalam laporan keuangan atau dalam catatan laporan keuangan. Pembatasan permanen terhadap (1) aktiva, seperti tanah atau karya seni, yang disumbangkan untuk tujuan tertentu, untuk dirawat dan tidak untuk dijual, atau (2) aktiva yang disumbangkan untuk investasi yang mendatangkan pendapatan secara permanen dapat disajikan sebagai unsur terpisah dalam kelompok aktiva bersih yang penggunaannya dibatasi secara permanen atau disajikan dalam catatan atas laporan keuangan. Pembatasan permanen kelompok kedua tersebut berasal dari hibah atau wakaf dan warisan yang menjadi dana abadi (endowment). Pembatasan temporer terhadap (1) sumbangan berupa aktivitas operasi tertentu, (2) investasi untuk jangka waktu tertentu, (3) penggunaan selama periode tertentu di masa depan, atau (4) pemerolehan aktiva tetap, dapat disajikan sebagai unsur terpisah

37 19 dalam kelompok aktiva bersih yang penggunaannya dibatasi secara temporer atau disajikan dalam catatan atas laporan keuangan. Pembatasan temporer oleh penyumbang dapat berbentuk pembatasan waktu atau pembatasan penggunaan, atau keduanya. Aktiva bersih tidak terikat umumnya meliputi pendapatan dari jasa, penjualan barang, sumbangan, dan dividen atau hasil investasi, dikurangi beban untuk memperoleh pendapatan tersebut. Batasan terhadap penggunaan aktiva bersih tidak terikat dapat berasal dari sifat organisasi, lingkungan operasi, dan tujuan organisasi yang tercantum dalam akte pendirian, dan dari perjanjian kontraktual dengan pemasok, kreditur, dan pihak lain yang berhubungan dengan organisasi. Informasi mengenai batasan-batasan tersebut umumnya disajikan dalam catatan atas laporan keuangan. 3. Laporan Aktivitas Laporan aktivitas dapat diartikan sebagai laporan perubahan ekuitas. Menurut PSAK No. 01 Paragraf 66 (Revisi 2009) laporan perubahan ekuitas menggambarkan peningkatan atau penurunan aktiva bersih atau kekayaan selama periode yang bersangkutan, dimana menurut PSAK No. 45 paragaraf 20 (Revisi 2010) laporan aktivitas mencakup organisasi secara keseluruhan dan menyajikan perubahan jumlah aktiva bersih selama satu periode. Dari PSAK di atas dapat ditarik kesimpulan laporan aktivitas adalah laporan yang menyajikan perubahan aktiva bersih pada periode tertentu

38 20 yang nantinya berhubungan dengan laporan posisi keuangan. Perubahan aktiva bersih dalam laporan aktivitas tercermin pada aktiva bersih atau ekuitas dalam laporan posisi keuangan. PSAK No. 45 menjelaskan tentang tujuan utama laporan aktivitas adalah menyediakan pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah jumlah dan sifat aktiva bersih, hubungan antara transaksi dan peristiwa lain, dan bagaimana penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan berbagai program atau aktivitas jasa organisasi. Informasi dalam laporan aktivitas yang digunakan bersama dengan pengungkapan informasi dalam laporan keuangan dapat membantu para penyumbang, kreditur, anggota organisasi, maupun pihak lain yang berkepentingan terhadap organisasi untuk mengevaluasi kinerja dalam satu periode, penilai kemampuan dan kesinambungan organisasi dalam memberikan jasanya atau melaksanakan aktivitas jasanya, dan juga menilai pelaksanaan tanggungjawab serta kinerja manajer (PSAK No. 45 paragraf 19). a. Perubahan kelompok aktiva Laporan aktivitas menyajikan jumlah perubahan aktiva bersih permanen, terikat kontemporer, dan tidak terikat dalam satu periode. b. Klasifikasi pendapatan, beban, keuntungan, dan kerugian Laporan aktivitas menyajikan pendapatan sebagai penambah aktiva bersih tidak terikat, kecuali jika penggunanya dibatasi oleh penyumbang. Laporan aktivitas juga menyajikan beban sebagai

39 21 pengurang aktiva bersih tidak terikat. Sumbangan disajikan sebagai penambah aktiva bersih tidak terikat, terikat permanen, atau terikat temporer, tergantung pada ada tidaknya pembatasan. Sumbangan terikat yang pembatasannya tidak berlaku lagi dalam periode yang sama, dapat disajikan sebagai sumbangan tidak terikat sepanjang disajikan secara konsisten dan diungkapkan sebagai kebijakan akuntansi. Selain itu pendapatan dan beban laporan aktivitas juga menyajikan keuntungan dan kerugian yang diakui dari investasi sebagai penambah atatu pengurang aktiva bersih tidak terikat, kecuali jika penggunaannya dibatasi. Klasifikasi pendapatan, beban, keuntungan, dan kerugian dalam kelompok aktiva bersih tidak menutup peluang adanya klasifikasi tambahan dalam laporan aktivitas. Misalnya, dalam suatu kelompok atau beberapa kelompok perubahan dalam aktiva bersih, organisasi dapat mengklasifikasikan unsur-unsurnya menurut kelompok operasi atau nonoperasi, dapat dibelanjakan atau tidak dapat dibelanjakan, telah direalisasi atau belum direalisasi, berulang atau tidak berulang, atau dengan cara lain. c. Informasi pendapatan dan beban Laporan aktivitas menyajikan jumlah pendapatan dan beban secara bruto. Namun demikian, investasi pendapatan dapat disajikan secara neto dengan syarat beban-beban terkait, seperti beban

40 22 penitipan dan beban penasehat investasi diungkapkan dalam catatan laporan keuangan. Laporan aktivitas menyajikan jumlah neto keuntungan dan kerugian yang berasal dari transaksi insidental atau peristiwa lain yang berada di luar pengendalian organisasi dan manajemen. Misalnya, keuntungan atau kerugian penjualan tanah dan gedung yang tidak digunakan lagi. d. Laporan pemberian jasa Laporan aktivitas atau catatan atas laporan keuangan harus menyajikan informasi mengenai beban menurut klasifikasi fungsional, seperti menurut kelompok program jasa utama dan aktivitas pendukung. Klasifikasi secara fungsional bermanfaat untuk membantu para penyumbang, kreditur, dan pihak lain dalam menilai pemberian jasa dan penggunaan sumber daya yang dimiliki. Program pemberian jasa merupakan aktivitas untuk menyediakan barang atau jasa kepada para penerima manfaat, pelanggan, atau anggota dalam rangka mencapai tujuan atau misi organisasi. 4. Laporan Arus Kas Warren, et.al (1996: 20) menyatakan bahwa laporan arus kas adalah suatu ringkasan mengenai penerimaan dan pembayaran kas dari suatu perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Menurut Helfert (2003: 23), laporan arus kas adalah laporan yang memperlihatkan hasil-hasil operasi selama periode serta perubahan yang terjadi di dalam neraca. Dari kedua

41 23 pengertian di atas dapat disimpulkan, laporan arus kas adalah laporan yang menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran suatu kegiatan dalam suatu periode tertentu. Berdasakan ketentuan PSAK No. 45 tujuan utama laporan arus kas adalah menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode (PSAK No. 45 paragraf 33). Secara khusus PSAK No. 45 tidak mengatur tentang laporan arus kas. Sehingga untuk menjelaskan tentang arus kas dan aturan yang berlaku dalam proses pelaporan arus kas dan aturan yang berlaku dalam pelaporan arus kas diatur dalam PSAK No. 2, karena menurut PSAK tidak banyak perbedaan antara laporan arus kas organisasi yang berorientasi pada laba dengan organisasi nirlaba. Tujuan utama laporan arus kas adalah menyediakan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas selama satu periode (PSAK No. 45). Menurut PSAK No. 2, laporan arus kas merupakan laporan yang digunakan oleh para pengguna laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut. Dalam penyajian laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan (PSAK No.2). Perusahaan menyajikan arus kas dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan sesuai dengan bisnis yang dijalaninya.

42 24 Klasifikasi menurut aktivitas memungkinkan para pengguna untuk menilai pengaruh aktivitas tersebut terhadap posisi keuangan perusahaan serta terhadap jumlah kas dan setara kas. Informasi tersebut dapat juga digunakan untuk mengevaluasi hubungan antar ketiga investasi tersebut (PSAK No. 2). Pada organisasi nirlaba laporan arus kas disajikan sesuai dengan PSAK No. 2 tentang laporan arus kas dengan tambahan sebagai berikut: a) Aktivitas pendanaan 1) Penerimaan kas dari penyumbang yang pendanaanya dibatasi untuk jangka panjang. 2) Penerimaan kas dari sumbangan dan penghasilan investasi yang penggunaannya dibatasi untuk memperoleh, membangun dan pemeliharaan aktiva tetap, atau peningkatan dana abadi (endowment). 3) Bunga dan deviden yang penggunanya dibatasi untuk jangka panjang. b) Penggunaan informasi mengenai aktivitas investasi dan pendanaan non kas berupa sumbangan berbentu bangunan atau aktiva investasi.

43 25 Gambar 2.1 Contoh Laporan Posisi Keuangan Menurut PSAK No. 45 Entitas Nirlaba Laporan Posisi Keuangan 31 Desember 20XX Aset: Kas dan setara kas Piutang bunga Persediaan dan biaya dibayar di muka Piutang lain-lain Investasi Lancar Properti Investasi Aset Tetap Investasi Jangka panjang Jumlah Aset Liabilitas dan Aset Neto: Utang dagang Pendapatan diterima di muka yang dapat dikembalikan Utang Lain-lain Utang Wesel Kewajiban Tahunan Utang jangka panjang Jumlah Liabilitas Aset Neto: Tidak Terikat Terikat temporer (Catatan B) Terikat permanen (Catatan C) Jumlah Aset Neto Jumlah Liabilitas dan Aset Neto 20XX

44 26 Gambar 2.2 Contoh Laporan Aktivitas menurut PSAK No. 45 Entitas Nirlaba Laporan Aktivitas Untuk Tahun Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 20XX Perubahan Aset Neto Tidak Terikat Pendapatan dan Penghasilan: Sumbangan Jasa Layanan Penghasilan Investasi Jangka Panjang (Catatan E) Penghasilan Investasi lain-lain (Catatan E) Penghasilan neto investasi jangka panjang belum direalisasi Lain-Lain Jumlah Pendapatan dan Penghasilan Tidak Terikat Aset Neto yang Berakhir Pembatasanya (Catatan D): Pemenuhan program Pembatasan Berakhirnya pembatasan pemerolehan peralatan Berakhirnya pembatasan waktu Jumlah aset yang telah berakhir pembatasanya Jumlah pendapatan, Penghasilan, dan Sumbangan lain Beban dan Kerugian: Program A Program B Program C Manajemen dan umum Pencarian dana jumlah Beban (Catatan F) Kenaikan Jumlah Aset Neto Tidak Terikat Perubahan Aset Neto Terikat Temporer: Sumbangan Penghasilan Investasi Jangka Panjang (Catatan E) Penghasilan neto terealisasikan dan belum terealisasikan dari investasi jangka panjang (Catatan E) Kerugian akrual untuk kewajiban tahunan Aset neto terbebaskan dari pembatasan (Catatan D) Penurunan Aset Neto Terikat Temporer Perubahan Dalam Aset Neto Terikat Permanen: Sumbangan Penghasilan Investasi Jangka Panjang (Catatan E) () () ()

45 27 Gambar 2.2 Contoh Laporan Aktivitas menurut PSAK No. 45 (lanjutan) Penghasilan neto terealisasikan dan belum terealisasikan dari investasi jangka panjang (Catatan E) Kenaikan Aset Neto Terikat Permanen Kenaikan Aset Neto Aset Neto Pada Awal Tahun Aset Neto Pada Akhir Tahun Gambar 2.3 Contoh Laporan Arus Kas Menurut PSAK No. 45 Metode Langsung Entitas Nirlaba Laporan Arus Kas Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 20XX Aliran Kas dari Aktivitas Operasi: Kas dari pendapatan jasa Kas dari Penyumbang Kas dari Piutang lain-lain Bunga dan dividen yang diterima Penerimaan lain-lain Bunga yang dibayarkan Kas yang dibayarkan kepada karyawan dan suplier Hutang lain-lain yang dilunasi Kas neto yang diterima (digunakan) untuk aktivitas operasi Aliran Kas dari Aktivitas Investasi: Ganti rugi dari asuransi kebakaran Pembelian peralatan Penerimaan dari penjualan investasi Pembelian investasi Kas neto yang diterima (digunakan) untuk aktivitas Investasi Aliran Kas dari Aktivitas Pendanaan: Penerimaan dari kontribusi berbatas dari: Investasi dalam endowment Investasi dalam endowment Investasi bangunan Investasi perjanjian tahunan Aktivitas pendanaan lain: Bunga dan dividen berbatas untuk reinvestasi Pembayaran kewajiban tahunan Pembayaran utang wesel Pembayaran liabilitas jangka panjang Kas neto yang diterima (digunakan) untuk aktivitas pendanaan () () () () () ()

46 28 Gambar 2.3 Contoh Laporan Arus Kas Menurut PSAK No. 45 (lanjutan) Kenaikan (penurunan) neto dalam kas dan setara kas () Kas dan setara kas pada awal tahun kas dan setara kas pada akhir tahun Rekonsiliasi perubahan dalam aset neto menjadi kas neto yang digunakkan untuk aktivitas operasi: Perubahan dalam aset neto Penyesuaian untuk rekonsiliasi perubahan dalam aset neto menjadi kas neto yang digunakan untuk aktivitas operasi: Depresiasi Kerugian akibat kebakaran Kerugian akrual pada kewajiban tahunan Kenaikan piutang bunga () Penurunan dalam persediaan dan biaya dibayar dimuka Kenaikan dalam piutang lain-lain () Kenaikan dalam hutang dagang Penurunan dalam penerimaan dimuka yang dapat dikembalikan () Penurunan dalam hutang lain-lain () Sumbangan terikat untuk investasi jangka panjang () Bunga dividen terikat untuk investasi jangka panjang Penghasilan neto terealisasikan dan belum terealisasikan dari investasi jangka panjang () () Kas neto diterima (digunakan) Untuk aktivitas operasi Data tambahan untuk aktivitas investasi dan pendanaan nonkas: Peralatan yang diterima sebagai hibah Pembebasan premi asuransi kematian, nilai kas yang diserahkan Gambar 2.3 Contoh Laporan Arus Kas Menurut PSAK No. 45 (lanjutan) Metode Tidak Langsung Entitas Nirlaba Laporan Arus Kas Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 20XX Aliran Kas dari Aktivitas Operasi Rekonsiliasi perubahan dalam aset neto menjadi kas neto yang digunakan untuk aktivitas operasi: Perubahan dalam aset neto Penyesuaian untuk rekonsiliasi perubahan dalam aset neto menjadi kas neto yang digunakan untuk aktivitas operasi: Depresiasi

47 29 Gambar 2.3 Contoh Laporan Arus Kas Menurut PSAK No. 45 (lanjutan) Kerugian akibat pada kewajiban tahunan Kerugian akrual pada kewajiban tahunan Kenaikan piutang bunga () Penurunan dalam persediaan dan biaya dibayar dimuka Kenaikan dalam piutang lain-lain () Kenaikan dalam utang dagang Penurunan dalam penerimaan dimuka yang dapat dikembalikan () Penurunan dalam utang lain-lain () Sumbangan terikat untuk investasi () Bunga dan dividen terikat untuk investasi jangka panjang () Penghasilan neto terealisasikan dan belum terealisasikan dari investasi jangka panjang () Kas Neto diterima (digunakan) untuk aktivitas operasi Aliran Kas dari Aktivitas Investasi: Ganti rugi dari asuransi kebakaran Pembelian peralatan () Penerimaan dan penjualan investasi () Pembelian investasi () Aliran Kas dari Aktivitas Pendanaan: Penerimaaan dari sumbangan terikat dari: Investasi dalam endowment Investasi dalam endowment berjangka Investasi dalam bangunan Investasi perjanjian tahunan Aktivitas pendanaan lain: Bunga dan dividen terikat untuk reinvestasi Pembayaran kewajiban tahunan () Pembayaran utang wesel () Pembayaran liabilitas jangka panjang () Kas neto yang diterima (digunakan) untuk aktivitas pendanaan () Penurunan neto dalam kas setara kas () Kas dan setara kas pada awal tahun Kas dan setara kas pada akhir tahun Data Tambahan: Aktivitas investasi dan pendanaan nonkas: Peralatan yang diterima sebagai hibah Pembebasan premi asuransi kematian, nilai kas yang diserahkan Bunga yang dibayarkan

48 30 C. Review Penelitian Sebelumnya Hendrawan (2011) melakukan penelitian analisis penerapan PSAK No. 45 tentang pelaporan keuangan organisasi nirlaba pada rumah sakit berstatus badan layanan umum, studi kasus di RSUD Kota Semarang. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa, pelaporan keuangan BLU RSUD Kota Semarang dengan PSAK No. 45 dapat diterapkan secara penuh pada pelaporan keuangan BLU khususnya rumah sakit. Kristina (2010) melakukan penelitian untuk mengetahui akuntansi pada Gereja Jawi Wetan dilihat dari sudut pandang pelaporan keuangan gereja berdasarkan PSAK No. 45. Hasil penelitian terhadap Gereja Jawi Wetan belum menerapkan PSAK No. 45 dalam penyajian laporan keuangannya.

49 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian penelitian yang dilakukan adalah studi kasus. Penelitian studi kasus ini menggunakan atau mengambil objek Gereja HKBP Yogyakarta yang pengumpulan datanya dengan beberapa elemen, dan kemudian masing-masing elemen tersebut dianalisis. Hasil dari penelitian ini terbatas pada organisasi Gereja HKBP Yogyakarta dan kesimpulan dari penelitian ini terbatas pada objek yang diteliti. B. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu penelitian Penelitian dilakukan pada bulan April sampai Mei Tempat Penelitian Tempat penelitian dilakukan pada Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Yogyakarta berlokasi di Jl. I Dewa Nyoman Oka 22, Kotabaru, Gondokusuman, Yogyakarta,

50 32 C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah pada bagian-bagian yang berhubungan dengan penyusunan laporan keuangan antara lain: Majelis Perbendaharaan Gereja dan Bendahara Gereja. 2. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah neraca, laporan aktivitas, laporan arus kas serta catatan atas laporan keuangan yang diajukan oleh organisasi D. Data Penelitian 1. Sejarah berdirinya organisasi Gereja HKBP Yogyakarta. 2. Visi dan misi organisasi Gereja HKBP Yogyakarta. 3. Gambaran umum organsisasi Gereja HKBP Yogyakarta. 4. Laporan keuangan Gereja HKBP Yogyakarta selama satu periode tahun Kebijakan Akuntansi organisasi Gereja HKBP Yogyakarta dalam penyusunan laporan keuangan. E. Teknik Pengumpulan Data 1. Studi Dokumentasi Studi Dokumentasi merupakan pengumpulan data dengan cara mengutip data dari dokumen-dokumen yang ada di Gereja HKBP Yogyakarta,

51 33 dalam hal ini data yang diperoleh berupa neraca, laporan aktivitas, laporan arus kas, catatatan atas laporan keuangan, sejarah perusahaan serta visi dan misi organisasi. 2. Wawancara Metode pengumpulan data untuk mendapatkan informasi secara langsung dengan mengajukan pertanyaan langsung pada subyek penelitian yaitu staf yang bekerja pada bagian yang berhubungan dengan penyusunan laporan keuangan yaitu pimpinan organisasi, bagian keuangan, dan bagian akuntansi. F. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu dikemukakannya konsep teoritis dan gambaran mengenai objek penelitian serta penyajian dari hasil penelitian dengan cara mengumpulkan data keuangan yang dibuat oleh Gereja HKBP. Dengan demikian, penelitian ini berdasarkan data riil yang diperoleh selama penelitian berlangsung. Untuk menjawab rumusan masalah ditempuh langkah-langkah sebagai berikut: 1. Mendeskripsikan laporan keuangan Gereja HKBP Yogyakarta. 2. Menganalisis data laporan keuangan Gereja HKBP Yogyakarta dengan cara membandingkan antara teori, temuan, dan analisis dari laporan keuangan yang disajikan oleh Gereja HKBP Yogyakarta dengan ketentuan menurut PSAK No. 45 yang terdiri dari 4 pokok utama, yaitu:

52 34 a. Laporan Keuangan Entitas Nirlaba Ketentuan menurut PSAK No. 45 di dalam laporan organisasi nirlaba mengatur tentang komponen laporan keuangan organisasi nirlaba. Komponen tersebut terdiri dari: laporan posisi keuangan(neraca), laporan arus kas, laporan aktivitas, dan catatan atas laporan keuangan. b. Laporan Posisi Keuangan Berisikan mengenai tujuan laporan posisi keuangan dan kalsifikasi aset dan liabilitas yang menjelaskan informasi mengenai pengumpulan aset dan libilitas sesuai dengan karakteristik menurut ketentuan PSAK No. 45. c. Laporan Aktivitas Berisikan mengenai tujuan laporan aktivitas dan penyajian laporan aktivitas yang ketentuannya menurut PSAK No. 45. d. Laporan Arus Kas Berisikan mengenai tujuan laporan arus kas dan penyajian laporan arus kas yang ketentuannya menurut PSAK No Menyimpulkan dari hasil analisis data berdasarkan ketentuan PSAK No. 45. a. Laporan keuangan Gereja HKBP Yogyakarta dikatakan tepat berdasarkan ketentuan PSAK No. 45, jika dari hasil analisis dengan laporan keuangan HKBP Yogyakarta tepat berdasarkan ketentuan PSAK No. 45.

53 35 b. Laporan keuangan Gereja HKBP Yogyakarta dianggap belum tepat berdasarkan ketentuan PSAK No. 45, jika dari hasil analisis laporan keuangan Gereja HKBP Yogyakarta belum tepat berdasarkan ketentuan PSAK No Mengusulkan format laporan keuangan laporan keuangan Gereja HKBP Yogyakarta berdasarkan ketentuan PSAK No. 45.

54 BAB IV GAMBARAN UMUM ORGANISASI A. Sejarah Singkat Berdirinya Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Yogyakarta Pada awal tahun 1940-an banyak orang batak datang ke Pulau Jawa termasuk Yogyakarta. Orang batak datang ke Yogyakarta pertama kali sebagai pejabat pemerintah, kemudian setelah Indonesia merdeka para pemuda Batak datang ke Yogyakarta untuk studi. Pada waktu itu AMS (Algemene Middlebaare School/setingkat SMU) hanya ada di Yogyakarta. Sejak Januari 1946, Ibu Kota Negara Republik Indonesia pindah ke Yogyakarta. Dengan demikian tokoh-tokoh negarawan dan para pejuang Bangsa Indonesia juga banyak yang pindah ke Yogyakarta. Di antara tokohtokoh negarawan dan para pejuang itu banyak yang dari suku Batak. Orang batak yang datang ke Yogyakarta umumnya sudah dibekali iman ke Kristenan dari daerah asalnya. Pada awal kedatangannya di Yogyakarta, orang Batak mengikuti kebaktian di Gereja-Gereja yang ada di Yogyakarta, karena Gereja HKBP di Yogyakarta belum ada. Pada masa Yogyakarta menjadi Ibu Kota Negara Republik Indonesia, setiap hari Sabtu di kota ini banyak pejuang-pejuang yang berlibur. Dalam masa liburan pemuda-pemuda Batak Kristen yang termasuk dalam rombongan tersebut aktif mengikuti kebaktian-kebaktian di Gereja. Kegiatan kebaktian ini didukung oleh Mr. Amir Syarifudin Harahap, Menteri 36

55 37 Pertahanan Republik Indonesia yang berada di Yogyakarta pada saat itu. Mr Amir Syarifudin mempunyai gagasan agar pejuang-pejuang Batak yang tempramen dan emosi perangnya panas perlu ditenangkan pikirannya dengan acara-acara kebaktian serta perlu mendapat pelayanan rohani dari Gereja seperti di Bona Pasogit (kampung halaman). Pelayanan rohani ini tentu dirindukan para pemuda Batak di Yogyakarta. Dengan gagasan ini, terbukalah pikiran orang-orang Batak di Yogyakarta untuk mendirikan Gereja HKBP di Yogyakarta. Pada tanggal 7 April 1946, orang Batak pertama kalinya mengadakan kebaktian di jalan Pakuningratan No. 6 yang dijadikan tanggal lahirnya Gereja HKBP Yogyakarta. Pada masa perjalanannya Gereja HKBP dalam melaksanakan kebaktian selalu berpindah pindah tempat dan Gereja HKBP akhirnya memiliki bangunan Gereja pada tanggal 14 Agustus 1948 atas keputusan Menteri Agama RI yang merupakan peninggalan dari gedung Gereja milik Belanda (milik Gereja Gereformeerd Semarang) yang beralamat di jalan Sultan Boulevard No. 22 yang sekarang ini menjadi Jalan I Dewa Nyoman Oka. Pada saat ini Gereja HKBP Yogyakarta merupakan organisasi nonprofit yang bergerak dibidang pelayanan iman keagamaan khususnya agama Kristen Protestan. Gereja HKBP Yogyakarta adalah bagian pelayanan HKBP Ressort Yogyakarta Distrik XVIII JABERTENGDIY (Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta).

56 38 B. Lokasi Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Yogyakarta berlokasi di Jl. I Dewa Nyoman Oka 22, Kotabaru, Gondokusuman, Yogyakarta, Telp : (0274) C. Visi dan Misi Organisasi 1. Visi HKBP berkembang menjadi gereja yang inklusif, dialogis dan terbuka, serta mampu dan bertenaga mengembangkan kehidupan yang bermutu di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus, bersama-sama dengan semua orang di dalam masyarakat global, terutama masyarakat kristen, demi kemulian Allah Bapa Yang Mahakuasa. 2. Misi HKBP berusaha meningkatkan mutu segenap warga masyarakat, terutama warga HKBP, melalui pelayanan-pelayanan gereja yang bermutu agar mampu melaksanakan amanat Tuhan Yesus dalam segenap perilaku kehidupan pribadi, kehidupan keluarga, maupun kehidupan bersama segenap masyarakat manusia di tingkat lokal dan nasional, di tingkat regional dan global dalam menghadapi tantangan Abad-21. Dalam melaksanakan misi menuju visi tersebut di atas, HKBP berpegang teguh pada prinsip dibawah ini: 1. Melayani, bukan dilayani (Mrk. 10:45) 2. Menjadi garam dan terang (Mat. 5:13-14)

57 39 3. Menegakkan keadilan, perdamaian, dan keutuhan ciptaan (Mrk.16: 15; Luk. 4: 18-19). D. Struktur Organisasi Setiap organisasi selalu dihadapkan pada berbagai kegiatan yang saling berkaitan, oleh karena itu perlu adanya koordinasi agar apa yang menjadi tujuan dapat tercapai secara efektif dan efisien. Didalam organisasi terdapat perbedaan antara tanggungjawab dan wewenang yang dibedakan antara masing-masing anggota organisasi. Adapun tugas, wewenang, dan tanggung jawab masing-masing bagian dalam struktur organisasi Gereja HKBP Yogyakarta sebagai berikut: 1. Pendeta Resort/Pimpinan Jemaat Pimpinan jemaat induk adalah Pendeta Resort, dan yang memimpin jemaat cabang disebut Pimpinan Jemaat. Adapun tugas dan tanggung jawab Jabatan Pendeta Resort / Pimpinan Jemaat, sebagai berikut: 1) Memimpin resort bersama-sama dengan majelis resort. 2) Memimpin jemaat induk resort bersama-sama dengan pelayan tahbisan lainnya. 3) Memimpin rapat resort, rapat majelis resort, dan rapat-rapat lain di tingkat resort. 4) Memikirkan semua yang dibutuhkan demi membangkitkan dan menghidupkan jemaat bersama-sama dengan pelayan-pelayan di resort itu.

58 40 5) Membimbing jemaat-jemaat yang tergabung dalam resort itu untuk memenuhi tanggungjawabnya. 6) Melaksanakan keputusan Sinode Agung, Rapat Majelis Pekerja Sinode, Sinode Distrik, Rapat Majelis pekerja distrik, dan rapat resort. 7) Mengawasi keuangan dan kekayaan jemaat-jemaat yang tergabung dalam resort itu. 8) Membuat evaluasi dan memberikan laporan pekerjaan, statistik, dan keuangan resort ke rapat resort dan praeses. 9) Memimpin jemaat setempat, merencanakan dan melaksanakan pekerjaan-pekerjaan pelayanan sesuai dengan tugas-tugas panggilan gereja. 10) Memimpin pelayanan tahbisan sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing. 11) Memimpin rapat jemaat dan rapat pelayanan. 2. Dewan Koinonia Dewan Koinonia adalah dewan yang merencanakan dan melaksanakan pelayanan-pelayanan untuk memantapkan persekutuan yang sehati, sepikiran, dan seperasaan di jemaat mencakup seksi sekolah minggu, remaja, pemuda, perempuan, bapak, dan lansia. Dalam Dewan Koinonia terdapat seksi-seksi yang terdiri dari: a. Seksi Sekolah Minggu Tugas dan tanggung jawab Seksi Gereja Minggu, antara lain:

59 41 1) Membimbing anak-anak gereja minggu dalam memperlajari firman Allah. 2) membimbing anak-anak gereja minggu dalam perkembangan keagamaan dan kegerejaan. 3) Membimbing anak-anak gereja minggu sesuai dengan pola pendidikan gereja minggu yang telah ditetapkan oleh HKBP. 4) Membuat evaluasi dan laporan berkala tentang pelaksanaan tugas untuk disampaikan kepada ketua dewan diakonia dan kepada pimpinan jemaat, sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. b. Remaja Tugas dan tanggung jawab Seksi Remaja, antara lain: 1) Membimbing remaja untuk mengenal TUHAN 2) Membimbing remaja dalam perkembangan pemahaman keagamaan atau kegerejaan. 3) Membimbing remaja sesuai dengan pola pelaksanaan seksi remaja yang telah di tetapkan oleh HKBP. 4) Membuat evaluasi dan laporan berkala tentang pelayanan terhadap remaja dan menyampaikanya kepada ketua dewan koinonia dan pimpinan jemaat, sesuai dengan waktu yang telah di tentukan.

60 42 c. Pemuda Tugas dan tanggung jawab Seksi Pemuda, antara lain: 1) Merencanakan dan melaksanakan kegiatan pelayanan terhadap pemuda tentang penghayatan firman Tuhan agar semakin berkembang menuju kedewasaan iman. 2) Membimbing pemuda supaya semakin dewasa dalam pemahaman keagamaan dan kegerejaan, terutama sekali tentang posisi dan kehidupan pemuda, agar semakin dewasa dalam iman. 3) Membimbing pemuda sesuai dengan pola pelaksanaan seksi pemuda yang telah di tetapkan oleh HKBP. 4) Membuat evaluasi dan laporan berkala tentang pelayanan pemuda yang akan di sampaikan kepada ketua dewan koinonia dan pimpinan jemaat, sesuai dengan waktu yang telah di tentukan. d. Perempuan Tugas dan tanggung jawab Seksi Perempuan, antara lain: 1) Merencanakan dan melaksanakan kegitan pelayanan terhadap perempuan tentang penghayatan firman Tuhan agar semakin berkembang menuju menuju kedewasaan iman. 2) Membimbing perempuan supaya semakin berkembang dalam pemahaman keagamaan dan kegerejaan, terutam sekali tentang

61 43 posisi dan kehidupan perempuan, agar semakin dewasa dalam iman. 3) Membimbing perempuan sesuai dengan pola pelaksanaan seksi perempuan yang telah di tetapkan oleh HKBP. 4) Membuat evaluasi dan laporan berkala tentang pelayanan perempuan yang akan di sampaikan kepada ketua dewan koinonia dan pimpinan jemaat, sesuai dengan waktu yang di tentukan. e. Bapak Tugas dan tanggung jawab Seksi Bapak, antara lain: 1) Merencanakan dan melaksanakan kegitan pelayanan terhadap kaum Bapak jemaat tentang penghayatan firman Tuhan agar semakin berkembang menuju menuju kedewasaan iman. 2) Membimbing kaum bapak agar semakin dewasa dalam pemahaman keagamaan dan kegerejaan, terutama sekali tentang posisi dan kehidupan kaum bapak, agar semakin dewasa dalam iman. 3) Membimbing kaum bapak sehubungan dengan pola pelaksanaan seksi bapak yang di tentukan oleh HKBP. 4) Membuat evaluasi dan laporan berkala tentang pelayanan kaum bapak yang akan di sampaikan kepada ketua dewan koinonia dan pimpinan jemaat, sesuai dengan waktu yang di tentukan.

62 44 f. Lansia (Lanjut Usia) Tugas dan tanggung jawab Seksi Lansia, antara lain: 1) Merencanakan dan melaksanakan kegitan pelayanan terhadap kaum Lansia jemaat untuk membantu, mendorong, dan membekali anggota jemaat lanjut usia bersekutu, bersaksi dan melayani serta bertumbuh dalam kedewasaan iman. 2) Membimbing kaum lansia sehubungan dengan pola pelaksanaan seksi lansia yang di tentukan oleh HKBP. 3) Membuat evaluasi dan laporan berkala tentang pelayanan kaum lansia yang akan di sampaikan kepada ketua dewan koinonia dan pimpinan jemaat, sesuai dengan waktu yang di tentukan. 3. Dewan Marturia Dewan Marturia adalah dewan yang memikirkan dan melaksanakan kegiatan pemberitaan injil di tengah-tengah jemaat dan masyarakat yang mencakup seksi musik dan seksi pekabaran injil (seksi zending). Dalam Dewan Marturia terdapat seksi-seksi yang terdiri dari: a. Seksi Musik Tugas dan tanggung jawab Seksi Musik, antara lain: 1) Memberikan bimbingan dalam hal kegiatan musik vokalia dan instrumentalia di jemaat, untuk memberitakan firman allah. 2) Menyediakan keperluan keperluan yang berhubungan dengan kegiatan musik vokalia dan instrumentalia.

63 45 3) Meningkatkan kelompok kelompok paduan suara dan kelompok pemusik. 4) Membuat evaluasi dan laporan berkala tentang pelaksanaan tugasnya yang akan di sampaikan kepada ketua dewan marturia dan pimpinan jemaat, sesuai dengan waktu yang telah di tentukan. b. Seksi Pekabaran Injil (Zending) Tugas dan tanggung jawab Seksi Pekabaran Injil, antara lain: 1) Melaksanakan pemberitaan injil di dalam gereja HKBP sendiri. 2) Melaksanakan pemberitaan injil di luar HKBP. 3) Menghimpun persembahan, dana melalui donatur dan kegiatan kegiatan lainya untuk menyokong kegiatan pekabaran injil yang lebih luas. 4) Menjalankan program pekaran injil HKBP. 5) Membuat evaluasi dan laporan berkala tentang pelaksanaan tugasnya untuk disampaikan kepada ketua dewan marturia dan pimpinan jemaat, sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. 4. Dewan Diakonia Dewan Diakonia adalah dewan yang memikrkan dan melaksanakan pelayanan diakonia, meningkatkan pengetahuan dan kesehatan, demikian juga melaksanakan komunikasi dengan masyarakat sekitar maupun pemerintah, yang mencakup seksi diakonia sosial, seksi pendidikan, seksi kesehatan, dan seksi kemasyarakatan.

64 46 Dalam Dewan Koinonia terdapat seksi-seksi yang terdiri dari: a. Seksi Diakonia Sosial Tugas dan tanggung jawab Seksi Diakonia Sosial, antara lain: 1) Melakukan pelayanan diakonia di tengah tengah jemaat itu sendiri bagi warga yang memerlukan bantuan dari jemaat. 2) Melaksanakan pelayanan dikonia sosial kepada orang orang yang terpenjara, panti panti asuhan, dan orang lain di luar jemaat itu sendiri. 3) Menghimpun sumbangan, dana dari donateur dan sumber sumber lain untuk melaksanakan pelayanan diakonia yang lebih luas. 4) Menjalankan program diakonia sosial HKBP. 5) Membuat evaluasi dan laporan berkala tentang pelaksanaan tugasnya yang akan di sampaikan kepada ketua seksi diakonia sosial dan pimpinan jemaat, sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan. b. Seksi Pendidikan Tugas dan tanggung jawab Seksi Pendidikan, antara lain: 1) Melakukan kegiatan pendidikan atau pengajaran atau pelatihan di tengah tengah warga jemaat dan sekitarnya sesuai dengan keperluan masyarakat dan bangsa. 2) Mengupayakan dan mengembangkan kerja sama pendidikan atau pelatihan dan lapangan kerja yang tepat guna.

65 47 3) Menghimpun sumbangan, dari berbagai sumber untuk melayankan beajemaat kepada putera puteri warga jemaat yang memerlukanya. 4) Membuat evaluasi dan laporan berkala tentang pelaksanaan tugasnya yang akan sampaikan kepada kepada ketua dewan diakoni dan pimpinan jemaat, seuai dengan waktu yang sudah di tentukan. c. Seksi Kesehatan Tugas dan tanggung jawab Seksi Kesehatan, antara lain: 1) Melaksanakan pelayanan kesehatan kepada warga jemaat dan masyarakat sekitarnya yang memerlukanya. 2) Memberikan penerangan kepada warga jemaat dan masyarakat sekitarnya tentang kesehatan. 3) Melayanikan kegiatan menghimpun sumbangan atau dana untuk membantu pembangunan kesehatan masyarakat. 4) Membuat evaluasi dan laporan berkala tentang pelaksanaan tugasnya, yang akan disampaikan kepada ketua dewan diakonia dan pimpinan jemaat sesuai dengan waktu yang telah di tentukan. d. Seksi Kemasyarakatan Tugas dan tanggung jawab Seksi Kemasyarakatan, antara lain: 1) Merencanakan dan melaksanakan pembinaan untuk mengembangkan hubungan yang konstruktif dengan pemerintah

66 48 dan golongan golongan masyarakat sebagai pengejawantahan dari visi HKBP yang insklusif dan dialogis. 2) Memperhatikan perkembangan perkembangan yang terjadi di tengah tengah masyarakat dan di berbagai bidang kehidupan masyarakat dan pemeliharaan lingkunga hidup. 3) Merencanakan dan melaksanakan usaha usaha meningkatkan kehidupan masyarakat dan pemeliharaan lingkungan hidup. 4) Merencanakan dan mengusahakan sumber sumber dana yang di perlukan untuk pelayanan tersebut. 5) Membuat evaluasi dan laporan berkala tentang pelaksanaan tugasnya, yang disampaikan kepada ketua dewan diakonia dan pimpinan jemaat sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan. 5. Majelis Perbendaharaan Tugas dan tanggung jawab Jabatan Majelis Perbendaharaan, antara lain: 1) Membantu pimpinan jemaat menyusun rencana kerja, anggaran belanja, dan tata harta jemaat untuk dibawakan ke rapat pelayanan tahbisan. 2) Mengelola administrasi jemaat yang mencakup administrasi umum, maupun sarana dan prasarana. 3) Mengadakan sarana dan prasarana sesuai dengan program kerja dan anggaran jemaat.

67 49 4) Mengatur semua harta benda yang tidak dapat dipergunakan lagi sesuai dengan ketentuan untuk dibawakan ke rapat pelayanan tahbisan supaya dibahas dan ditetapkan. 5) Membuat laporan berkala tentang pengolahan harta dan administrasi jemaat untuk disampaikan kepada pimpinan jemaat sesuai dengan waktu yang ditentukan. 6. Bendahara Tugas dan tanggung jawab Jabatan Bendahara Jemaat, antara lain: 1) Menghimpun, menghitung, menyimpan semua uang jemaat yang bersumber dari berbagai kegiatan yang dilakukan jemaat. 2) Membayar dengan uang jemaat segala keperluan yang berhubungan dengan berbagai kegiatan di jemaat sesuai dengan keputusan rapat pelayanan tahbisan, dengan persetujuan jemaat. 3) Membuat berita keuangan jemaat melalui warta jemaat dan laporan tertulis atau cetakkan pada minggu pertama setiap bulan, setiap triwulan, atau setiap semester. 4) Menyimpan uang jemaat di Bank atau di kantor pos terdekat, kecuali keperluan sehari-hari yang dapat disimpan di brankas sesuai dengan kepurusan rapat pelayanan tahbisan. 5) Mengirimkan semua uang yang pantas diserahkan ke ressort, distrik, dan kantor Pusat HKBP dengan persetujuan pimpinan jemaat.

68 50 6) Mengatur semua uang jemaat melalui pembukuan uang masuk dan keluar. Semua bendahara dewan dan seksi yang memegang kas kecil dianggap sebagai wakil bendahara jemaat. 7. Utusan Sintua Ke Rapat Resort Tugas untuk utusan Sintua ke rapat resort adalah sebagai perwakilan Gereja HKBP Yogyakarta dalam menghadiri rapat ke resort.

69 51 Rapat Resort Pendeta Resort Majelis Resort Sekretaris Resort Rapat Jemaat Rapat Pelayanan Tahbisan Pimpinan Jemaat Rapat Pelayanan Jemaat Ketua Dewan Koinonia Ketua Dewan Marturia Ketua Dewan Diakonia Majelis Perbendaharaan dan Administrasi Bendahara Utusan Sintua Ke Rapat Resort Seksi Sekolah Minggu Seksi Musik dan Ibadah Seksi Diakonia Sosial Seksi Remaja Seksi Zending Seksi Pendidikan Seksi Pemuda Seksi Perempuan Seksi Kesehatan Seksi Bapak Seksi Kemasyarakatan Seksi Lansia Gambar 4.1 Struktur Organisasi Gereja Huria Kristen Batak Protestan Yogyakarta Sumber: Gereja HKBP Yogyakarta

70 52 E. Program Gereja HKBP Yogyakarta memiliki berbagai program kerja dalam setiap tahunnya. Dalam program kerja tahunan gereja HKBP dibagi menjadi empat bagian yang terdiri dari: 1. Program Kerja Umum Pada program kerja umum yaitu program kerja yang bertujuan untuk peningkatan kualitas gereja dalam pelayanan, administratif dan fasilitas gereja. 2. Program Kerja Dewan Koinonia Program kerja dewan Koinonia terdiri dari program kerja yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan-pelayanan untuk memantapkan persekutuan yang sehati, sepikiran, dan seperasaan di jemaat mencakup seksi sekolah minggu, remaja, pemuda, perempuan, bapak, dan lansia. 3. Program Kerja Dewan Marturia Program kerja dewan Marturia merupakan program kerja yang berhubungan dengan melaksanakan kegiatan pemberitaan injil di tengahtengah jemaat dan masyarakat yang mencakup seksi musik dan seksi pekabaran injil (seksi zending). 4. Program Kerja Dewan Dekanonia Program kerja dewan Dekanonia merupakan program kerja yang berisikan pelayanan diakonia dalam meningkatkan pengetahuan dan kesehatan, demikian juga melaksanakan komunikasi dengan masyarakat

71 53 sekitar maupun pemerintah, yang mencakup seksi diakonia sosial, seksi pendidikan, seksi kesehatan, dan seksi kemasyarakatan.

72 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Gereja HKBP membuat laporan keuangan terdiri dari tiga bagian secara terpisah. Ketiga laporan keuangan tersebut meliputi laporan neraca kas gereja, laporan penerimaan dan pengeluaran kas, dan laporan penerimaan dan pengeluaran kas mingguan. Laporan neraca kas dan laporan penerimaan dan pengeluaran kas tersebut terhitung dari tanggal 1 Desember 2011 sampai dengan 30 November 2012, periode tersebut terhitung selama satu tahun. Hal ini berbeda dengan periode satu tahun pada biasanya yang dimulai dari awal Januari sampai dengan akhir Desember. Gereja HKBP menggunakan periode tersebut dengan alasan pada saat bulan Desember gereja memiliki berbagai kegiatan sehingga periode pelaporan keuangan gereja dimajukan ke akhir bulan November. Laporan keuangan Gereja HKBP disusun oleh Majelis Perbendaharaan dan Administrasi gereja serta Bendahara gereja, kemudian diverifikasi oleh jemaat gereja yang tergabung dalam tim verifikasi yang memiliki latar belakang dibidang akuntansi dan dilaporkan kepada jemaat dan donatur. Penjelasan atas ketiga laporan keuangan tersebut adalah: 1. Laporan Neraca Kas Gereja HKBP Yogyakarta Laporan neraca kas Gereja HKBP Yogyakarta menyajikan informasi keuangan berupa jumlah kas yang masih dipegang dari 54

73 55 masing-masing bagian oleh gereja dan jumlah kewajiban yang wajib disetor oleh Gereja HKBP dalam periode satu tahun dan saldo dana yang tersisa dari serangkaian program Gereja HKBP. Informasi keuangan yang disajikan dalam laporan tersebut berhubungan langsung dengan program-program kegiatan gereja yang telah dianggarkan selama satu tahun. Deskripsi mengenai nama rekening yang digunakan dalam laporan neraca kas Gereja HKBP sebagai berikut: a. Kas Huria Rekening ini menyajikan informasi sisa alokasi dana dari Gereja HKBP yang digunakan untuk kepentingan Gereja HKBP. Alokasi dana tersebut digunakan untuk membiayai program-program kerja yang telah dianggarkan oleh pendeta resort/pimpinan jemaat, biaya rutin, dan biaya umum dan operasional Gereja HKBP. Kas huria didapat dari persembahan I kebaktian dari ibadah tiap minggunya, persembahan bulanan, ucapan syukur/hamauliateon, perpuluhan, acara kebaktian keluarga, dan lain sebagainya. b. Kas Pembangunan Rekening ini menyajikan informasi sisa kas yang masih tersisa dari serangkaian program gereja dalam pembangunan fisik berupa sarana dan prasarana Gereja HKBP. Kas pembangunan ini didapat dari persembahan pembangunan dan sumbangan dari jemaat dan donatur.

74 56 c. Kas Naboho Rekening ini menyajikan informasi jumlah sumbangan dari jemaat dan donatur yang digunakan kegiatan keagamaan diluar dari program gereja yang akan diserahkan ke Gereja HKBP Pusat. d. Kas Fons Rekening ini menyajikan informasi jumlah kas yang dimiliki gereja sebagai bantuan sosial. Kas fons ini berasal dari tabungan sosial kematian dan namamolus. Kas Fons ini didapat dari iuran anggota gereja, sumbangan jemaat atau donatur, dan bunga dari tabungan bank. e. Kas Pusat Rekening ini menyajikan informasi jumlah persembahan yang akan disetor ke Gereja HKBP Pusat. Persembahan tersebut didapat dari jumlah persembahan II pada tiap minggunya. f. Kas Panitia Renovasi dan Marmer Rekening ini menyajikan informasi jumlah kas yang masih tersisa atau belum digunakan untuk renovasi bangunan gereja. g. Kas Panitia Pembangunan dan Pastori Rekening ini menyajikan informasi jumlah kas yang masih tersisa atau belum digunakan untuk kegiatan program kerja panitia pembangunan dan pastori.

75 57 h. Persembahan Naboho disetor Rekening ini menyajikan informasi jumlah sisa dana dari jemaat dan donatur yang masih akan disetor ke Gereja HKBP Pusat. i. Persembahan Pusat ditransfer Rekening ini menyajikan informasi jumlah sisa dana yang masih akan ditransfer ke Gereja HKBP Pusat. j. Saldo Dana Rekening ini menyajikan informasi dana yang masih tersisa dari masing-masing harta dalam laporan neraca kas Gereja HKBP Yogyakarta. Bentuk laporan neraca kas Gereja HKBP Yogyakarta disajikan dalam gambar 5.1 berikut ini.

76 58 Gambar 5.1 Laporan Neraca Gereja HKBP Yogyakarta NERACA KAS Gereja HKBP Yogyakarta Jl. I D Nyoman Oka No. 22, Yogyakarta Per 1 Des Nov 2012 HARTA DEBET Kewajiban KREDIT dan Saldo Dana Kas Huria Persembahan Naboho disetor Kas Persembahan ( ) Pembangunan Pusat ditransfer Kas Naboho Kas Fons Jumlah Kewajiban Kas Pusat ( ) Saldo Dana Kas Panitia Renovasi SM & Marmer Kas Panitia Pembangunan SM & Pastori Huria Saldo Dana Pembangunan Saldo Dana Fons Saldo Dana Panitia Renovasi SM & Marmer Saldo Dana Penitia Pembangunan Gedung SM & Pastori Jumlah Saldo Jumlah Jumlah Sumber: Gereja HKBP Yogyakarta

77 59 2. Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Keuangan Gereja HKBP Yogyakarta Laporan penerimaan dan pengeluaran keuangan Gereja HKBP merupakan laporan yang berisi informasi mengenai sumber penerimaan dan pengeluaran keuangan Gereja HKBP selama periode satu tahun. Deskripsi dari nama rekening yang digunakan dalam laporan penerimaan dan pengeluaran kas Gereja HKBP sebagai berikut: a. Persembahan Huria Rekening ini menyajikan informasi pendapatan dari Gereja HKBP Yogyakarta dari setiap minggu kebaktian gereja. b. Dana Kantor Pusat Rekening ini menyajikan informasi pendapatan dari persembahan bagian kedua pada kebaktian gereja tiap minggunya dan sumbangan dari jemaat dan donatur. Pengeluran dari dana kantor pusat adalah jumlah dana kantor pusat yang telah ditransfer ke gereja pusat. c. Kas Pembangunan Rekening ini mencatat penerimaan dan pengeluaran kas dari jemaat dan donatur yang bertujuan untuk pembangunan gereja. d. Tabungan Sosial Kematian Rekening ini menyajikan informasi pendapatan dari iuran anggota gereja, pendapatan dari bunga tabungan bank,

78 60 sumbangan jemaat dan donatur. Informasi pengeluaran dari tabungan sosial kematian merupakan jumlah dana yang telah tersalurkan. e. Namamolus Rekening ini menyajikan informasi pendapatan dari jemaat dan donatur yang dana tersebut digunakan untuk disalurkan untuk persembahan ke distrik (Gereja HKBP yang berada di pelosok Nusantara), persembahan ke ressort, bantuan bencana alam, dan kegiatan keagamaan lainnya diluar dari program Gereja HKBP. f. Jasa dan Lain-lain Rekening ini menyajikan informasi pendapatan dari sewa sopo godang ( gedung tempat pesta ), penjualan buku-buku, hasil program dari seksi pemuda dan perempuan, tabungan huria, parkir dalam gereja tiap minggunya, dan penerimaan jasa lainnya. g. Ucapan Syukur Rekening ini menyajikan informasi pendapatan dari jemaat gereja yang memberikan uangnya secara sukarela kepada pendeta atau pengurus gereja sebagai ucapan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus. Informasi pengeluaran dari ucapan syukur merupakan jumlah dana yang telah diterima kepada pendeta atau pengurus gereja.

79 61 h. Biaya Rutin Rekening ini digunakan untuk menyajikan informasi biayabiaya yang dikeluarkan untuk kepentingan yang tidak berhubungan dengan kegiatan program gereja. i. Biaya Umum dan Operasional Huria Rekening ini menyajikan informasi biaya-biaya yang dikeluarkan untuk kepentingan gereja dan kegiatan operasional Gereja HKBP. j. Seksi Sekolah Minggu Rekening ini menyajikan informasi jumlah pengeluaran dari program seksi sekolah minggu. Biaya-biaya yang dikeluarkan terdiri dari unit ibadah, unit musik, unit pemerhati, transportasi guru sekolah minggu, pembinaan guru sekolah minggu, natal sekolah minggu, dan biaya pengurus harian seksi sekolah minggu. k. Seksi Remaja Rekening ini menyajikan informasi jumlah pengeluaran dari program kerja seksi remaja. Biaya yang dikeluarkan terdiri dari biaya unit rohani dan vocal group dan biaya pengurus harian seksi remaja.

80 62 l. Seksi Pemuda Rekening ini menyajikan informasi jumlah pengeluaran dari program seksi Pemuda yang terdiri dari berbagai unit didalamnya. Biaya yang dikeluarkan terdiri dari biaya pengurus harian seksi pemuda, unit olah raga, unit pengkaderan anggota, unit perlengkapan, peralatan dan transportasi, unit seni dan kreatifitas, unit ibadah dan natal, unit koor dan paduan suara, unit kewirausahaan, unit media dan informasi, unit pelayanan kasih, unit judika, unit miracle voice(vocal group), dan unit el shadai. m. Seksi Perempuan Rekening ini menyajikan informasi jumlah pengeluaran dari berbagai program kerja seksi perempuan dalam pelayanan gereja. Seksi perempuan terdiri dari berbagai unit didalamnya yang berhubungan dengan program kerja seksi perempuan. Biaya yang dikeluarkan terdiri dari unit kerohanian dan oikumene, biaya pengurus harian seksi perempuan, unit ina parhari kamis (perkumpulan perempuan tiap hari kamis), unit ina hanna (vocal group), dan unit TD Debora (Pelayanan seksi perempuan). n. Seksi Bapak Rekening ini menyajikan informasi jumlah pengeluaran dari berbagai program kerja seksi bapak dalam pelayanan gereja.

81 63 Seksi bapak terdiri dari beberapa unit dalam pelayanan gereja. Biaya yang dikeluarkan terdiri dari unit rohani, koor, dan kunjungan yang bersifat sosial. o. Simeon Lois-Lansia Rekening ini menyajikan informasi jumlah pengeluaran dari seksi lansia gereja. Biaya yang dikeluarkan dari seksi lansia digunakan untuk kepentingan program kerja dari seksi lansia dan biaya pengurus harian seksi lansia. p. Diakonia Sosial Rekening ini menyajikan informasi jumlah pengeluaran dari serangkaian program kerja yang telah dilakukan oleh Diakonia Sosial. q. Pendidikan dan Kemasyarakatan Rekening ini menyajikan informasi pengeluaran dari kegiatan pendidikan dan kemasyarakatan. r. Seksi Kesehatan Rekening ini menyajikan informasi jumlah pengeluaran dari bagian seksi kesehatan dalam menjalankan program kerjanya. s. Seksi Zending Rekening ini menyajikan informasi jumlah pengeluaran dari bagian seksi zending dalam pelayanannya dalam menyebarkan injil.

82 64 t. Seksi Musik dan Ibadah Rekening ini menyajikan informasi jumlah pengeluaran seksi musik dan ibadah yang berhubungan langsung dengan kegiatan operasional gereja. u. Selisih Kas Masuk-Keluar Rekening ini menyajikan informasi selisih jumlah kas pada pengeluaran gereja. Bentuk laporan penerimaan dan pengeluaran kas Gereja HKBP Yogyakarta dapat disajikan dalam gambar 5.2 berikut ini.

83 65 Gambar 5.2 Penerimaan dan Pengeluaran Kas Gereja HKBP Yogyakarta PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KEUANGAN Gereja HKBP Yogyakarta JL I D Nyoman Oka No 22, Yogyakarta Per 01 Des Nov 2012 PENDAPATAN DEBET PENGELUARAN KREDIT Persembahan Huria Biaya Rutin Dana Kantor Pusat & Biaya Umum & Namarboho Operasional Huria Kas Pembangunan Kas Pembangunan Tabungan Sosial Tabungan Sosial Kematian-Fons Kematian-Fons Namamolus Namamolus Jasa dan Lain-lain Seksi Sekolah Minggu Ucapan Syukur Seksi Remaja - Seksi Pemuda Seksi Perempuan Seksi Bapak Miracle Voice - Panitia Pembangunan Debora - Perolehan Inventaris Simeon Lois-Lansia Perolehan Fisik Diakonia Sosial Pembangunan Pendidikan & Kemasyarakatan Seksi Kesehatan Seksi Zending Seksi Musik dan Ibadah Dana Kantor Pusat & Namarboho Ucapan Syukur Selisih Kas Masuk-Keluar Jumlah Jumlah Sumber: Gereja HKBP Yogyakarta

84 66 3. Laporan Arus Kas Mingguan Laporan arus kas mingguan merupakan informasi sumber penerimaan dan pengeluaran Gereja HKBP selama satu minggu yang dilaporkan pada warta jemaat gereja didalam warta keuangan. Deskripsi dan tujuan rekening yang digunakan dalam laporan arus kas mingguan hampir sama dengan laporan arus kas gereja dalam periode satu tahun. Laporan arus kas mingguan bertujuan memberikan informasi dari jemaat dan donatur bahwa dana tersebut telah diterima oleh pihak gereja dan dana yang dikeluarkan pihak gereja dalam tiap minggunya serta menunjukkan perubahan jumlah saldo dana yang dimiliki gereja pada setiap pelaporan laporan arus kas mingguan ini. Berikut ini laporan arus kas mingguan Gereja HKBP yang terdapat pada gambar 5.3.

85 67 Gambar 5.3 Contoh Warta Keuangan Gereja HKBP Yogyakarta Tanggal Januari 2011 A. Penerimaan : No NAMA KEGIATAN/HURIA MASUK HURIA PEMB. NA BOH O FONS PUSAT JUMLAH 1 Pers. Keb ujung tahun 31/12/2010, pkl (589) Pers. Keb tahun baru 01/01/2011, pkl (483) Pers. Keb minggu, 02/01/11, pkl (82) Pers. Keb minggu, 02/01/11, pkl (267) Pers. Keb minggu, 02/01/11, pkl (210) Pers. S. Minggu,(40) Pers. Keb. Syukur Kel. H. Simanjuntak/Iriani, atas lepas sidi : Ferdinan Simanjuntak 26/12/ Pers. Keb. Rapat Sinode Ressort, 28/12/ Persembahan Bulanan : 1. Kel.Simanjuntak/br. Pardede, S.Timur; lunas Kel. Ny. Siallagan/br. Simbolon, S.Selatan; Lunas Kel. L. Manihuruk/br/ Hutabalian, S.Tengah; Lunas WWT (sept-des 2010) Kel. H. Limbong/br. Sirait; lunas Ucapan Syukur / Hamauliateon : 1. (ralat warta tgl 02/01/11) an. Sitauli Siallagan, SE, Akt., NHKBP Rp Kel. Okha Marundruri/Uly br. Simanjuntak Kel. Besar M. Tambunan/br. Lumbantobing (+), S.Timur, utk Pak Sri Rp NN. Utk Pdt. MKP, Rp RRS, 19/12/ Kel. F. Silitonga/br. Tambunan, atas kelahiran anak kembar kel. L. Manihuruk/br. Hutabalian, S Tengah; Pdt. Ress. Rp ; Pdt. MKP, 000 Rp ; Pdt. Dipb. Rp Kel. Hendra Sirait/br. Panjaitan, atas Baptisan Kudus anak; Huria Rp , Pdt. Ress., Pdt. Dip., Pdt. Rp , Sintua Rp NN., untuk korban bencana merapi, (26/12/2010) 10. Kel. H. Limbong/br. Sirait, Huria Rp

86 68 Gambar 5.3 Contoh Warta Keuangan Gereja HKBP Yogyakarta Tanggal Januari 2011(Lanjutan) 4 Perpuluhan : 1. RM.( 17.30) 02/01/2011; utk s.minggu NN, 17.30' 02/01/ Natal Keluarga : 1. Kel. H. Marpaung/br. Sirait Acara Tahun Baru Keluarga : 1. Kel. Pdt. M. Silaban, S.Th/br. Marbun Kel. Pdt. E. Rambe, M.Th/br. Hutapea Kel. Besar St. LH. Simanjuntak/br. Tambunan (Op.Sumanggara) Kel. St. E.S. Siahaan/br. Sitorus (S. Timur) Kel. St. SW. Sirait, SH/br. Tampubolon (S.Timur) Kel. Besar M. Tambunan/br. L. Tobing(+), S. Timur Kel. Ny. St. Napitupulu/br. Simanjuntak (S.Timur) Kel. Ny. St. Limbong/br. Tamba (S.Tengah) Kel. Ny. St. R.L. Siagian (S. Barat) Kel. RM. Siringoringo/br. Siregar (S.Timur) Kel. St. J. Damanik/br. Siahaan (HKBP Bontang) Kel. Ir. R. Hutahaean/br. Pasaribu (S. Timur) Kel. Besar D. Panjaitan/br. Pardede (S.Timur) Kel. St. M. Marpaung/br. Panjaitan (S. Barat) Kel. St. KB. Sirait/br. Panjaitan (S. Timur) kel. St. Ep. Sirait/br. Hutagalung (S. Timur) Kel. Ny. S. Hutapea (Per Batam) ; S. Timur kel. St. LMH. Hutapea/br. Hutahaean (S.Timur) Kel. St. Ep. Lubis/br. Sinamo (S. Selatan) Kel. Drs. R.W. Peranginangin, MM (S.Selatan) kel. S. Panggabean/br. Aritonang (S. Selatan) Kel. S. Tambunan/br. Sijabat (S.Selatan) kel. Ir. H. Marpaung/br. Sirait & kel B. Manurung/br. Purba (S.Selatan) Kel. R. Br. Rajagukguk (S. Selatan) Kel. Drs. S. Naibaho/br. Sianipar (Demangan Baru) Kel. B. Turnip/br. Sihaloho (Op. Reyno.T), S. Selatan Kel. L. Lumbanraja/br. Tambunan

87 69 Gambar 5.3 Contoh Warta Keuangan Gereja HKBP Yogyakarta Tanggal Januari 2011(Lanjutan) 27. Kel. V. Gultom/br. Purba (S. Barat) Kel. M. Marpaung/br. Naibaho, Indri, Nico, Anggi Kel. Ny. Simanjuntak/br. Siagian (S. Barat) Kel. St. B. Purba/Pdt. MK, br. Pakpahan (S. Tengah) Kel. Ny. Sianipar/br. Siahaan (S. Tengah) Joseph Silaen, Priscila Silaen, David Sianturi; Gondokusuman III/ Horong pemuda HKBP Yoogyakarta Roma Doly H. Pasaribu (Naposo, Orang Tua, Kakak dan Abang) Robert Sibarani dan keluarga dari medan (pendatang) Kel. R. Siagian/br. Marpaung JUMLAH B. Pengeluaran : NO NAMA KEGIATAN/HURIA KELUA PEM NA R B. BOHO FONS PUSAT JUMLAH 1 Biaya 1 rim kertas HVS F Potocopy Ibadah dan warta minggu 26/12/ buah lampu Tornado depan s godang buah lampu kamar mandi putri karbol kamar mandi dan 1/2kg karet tall Minum, snack sermon parhalado 30/12/ Minum parhalado dan musik 31/12/ Minum parhalado dan minum petugas musik 01/01/ Minum, snack parhalado minggu pagi, tgl 02/01/ Minum, snack petugas musik minggu pagi 02/01/ Minum parhalado minggu siang, tgl 02/01/ Minum petugas musik minggu siang dan sore tgl 02/01/ Biaya potocopy tata ibadah dan warta tgl 02/01/ JUMLAH SALDO HURIA PEMB. NA BOHO FONS PUSAT JUMLAH Saldo awal minggu II Januari Selisih penerimaan dengan pengeluaran Saldo Akhir minggu II Januari Sumber:Gereja HKBP Yogyakarta Seperti organisasi lain pada umumnya Gereja HKBP juga mempunyai penomoran terhadap akun-akunnya. Akun-akun tersebut berhubungan langsung dengan laporan neraca kas dan laporan penerimaan dan pengeluaran

88 70 keuangan Gereja HKBP yang informasinya di lampirkan pada lampiran 2: Daftar akun Gereja HKBP Yogyakarta. B. Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini dibagi menjadi dua bagian, antara lain: 1. Perbandingan antara teori, temuan, dan analisis dari laporan keuangan yang disajikan oleh Gereja HKBP Yogyakarta berdasarkan ketentuan PSAK No.45. a. Laporan Neraca Kas Laporan neraca yang dibuat oleh Gereja HKBP adalah laporan neraca kas. Informasi dalam neraca kas berupa jumlah kas yang tersisa pada gereja dalam waktu periode satu tahun kemudian kewajiban berupa persembahan naboho yang masih harus disetor dan persembahan pusat yang masih harus ditransfer serta saldo dana dari sisa jumlah kas yang harus wajib digunakan untuk kepentingan gereja. Selanjutnya laporan tersebut digunakan sebagai pertanggung jawaban gereja dalam melaporkan keuangannya kepada jemaat dan donatur dalam periode satu tahun. Istilah mengenai laporan neraca kas sebenarnya tidak ada pada PSAK No. 45. Berdasarkan ketentuan PSAK No. 45 dalam pengelompokan aset bersih, liabilitas, dan perlakuan biaya dalam Gereja HKBP penulis menelaah berdasarkan rekening yang disajikan pada laporan keuangan tersebut. Seluruh informasi atas laporan keuangan neraca dalam laporan neraca kas

89 71 Gereja HKBP disajikan berdasarkan sisa kas dari laporan penerimaan dan pengeluaran gereja dalam tiap tahunnya. Berdasarkan ketentuan PSAK No. 45 dalam laporan posisi keuangan (laporan neraca) tentang klasifikasi aset dan liabilitas. Klasifikasi aset yaitu aset dikelompokkan menurut aset lancar dan tidak lancar kemudian klasifikasi kewajiban berdasarkan jangka panjang dan jangka pendek. Dalam laporan neraca yang disajikan oleh Gereja HKBP tidak mengklasifikasikan mengenai aset kedalam aset lancar dan aset tidak lancar, kewajiban ke dalam kewajiban jangka panjang dan kewajiban jangka pendek. Ketentuan menurut PSAK No. 45 juga membahas mengenai Klasifikasi aset neto berdasarkan ada atau tidaknya pembatasan oleh penyumbang, yaitu terikat secara permanen, tidak terikat secara permanen, terikat secara temporer, dan tidak terikat secara temporer serta adanya informasi mengenai sifat dan jumlah dari pembatasan permanen dan temporer. Pada laporan neraca kas Gereja HKBP belum melakukan klasifikasi aset neto karena gereja hanya menyajikan sisa penggunaan dana dari penerimaan kas dari penyumbang yang berasal dari jemaat atau donatur. Penerimaan kas yang berasal dari penyumbang tersebut digolongkan berdasarkan masing-masing pos penerimaan kas tanpa ada pembatasan terikat atau tidak terikat dalam penggunaannya.

90 72 Laporan neraca kas Gereja HKBP melaporkan pengelompokan akun kas ini dilakukan untuk membagi fungsi tiap-tiap bagian dari gereja dalam menjalankan tugasnya. Rencana anggaran yang dibuat oleh gereja akan dibandingkan dengan realisasi dari anggaran tersebut untuk mengetahui jumlah kas yang masih dipegang oleh gereja. Kewajiban yang disajikan oleh Gereja HKBP berupa persembahan yang merupakan bagian dari kas gereja berupa Kas Pusat dan Kas Naboho. Dalam wawancara dari Majelis Perbendaharaan gereja, kedua kas tersebut nantinya berupa kewajiban gereja yang dalam menyalurkan kedua kas tersebut sesuai dengan fungsinya. Kas Pusat merupakan kewajiban gereja yang distor kepada Gereja HKBP pusat yang berpusat di Sumatra Utara dan Kas Naboho merupakan kas yang berasal dari pihak luar gereja yang nantinya dikelolah oleh pihak gereja untuk meneruskan dana tersebut untuk kegiatan gereja. Penyajian mengenai serangkaian informasi kegiatan gereja atas laporan keuangan neraca kas dalam menggunakan bagian kas-kas tersebut disajikan secara manual (penyajian laporan dalam bentuk manual lembar exel) dan dihitung atas dasar basis mingguan yang nantinya disajikan dalam warta keuangan dan dihitung kembali ke dalam basis tahunan untuk mengetahui sisa dana kas yang tersedia pada akhir tahun.

91 73 b. Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Keuangan Berdasarkan bentuk dan susunan laporan penerimaan dan pengeluaran yang dibuat oleh pihak Gereja HKBP di atas dapat dilihat bahwa laporan tersebut menunjukan laporan pertanggung jawaban atas penerimaan dan pengeluaran keuangan gereja. Istilah laporan penerimaan dan pengeluaran keuangan Gereja HKBP sama seperti laporan arus kas. Tujuan utama laporan arus kas berdasarkan ketentuan PSAK No. 45 adalah menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam satu periode. Lebih lanjut laporan arus kas memberikan penjelasan bahwa laporan kas diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. Berdasarkan laporan penerimaan dan pengeluaran keuangan yang dibuat oleh Gereja HKBP dapat diketahui bahwa Gereja HKBP telah membuat laporan kegiatan/huria mingguan yang dicantumkan pada bagian warta keuangan yang berhubungan langsung dengan pendapatan dan penerimaan keuangan gereja dalam mingguan kemudian akan dilaporkan dalam tahunan. Selama ini Gereja HKBP menyajikan laporan penerimaan dan pengeluaran berdasarkan aktivitas gereja dalam tiap minggunya tetapi dilaporkan secara umum tanpa membedakan dan memisahkan arus kas yang berasal dari aktivitas gereja. Laporan penerimaan dan pengeluaran Gereja

92 74 HKBP pada tiap tahunnya digunakan sebagai buku pembantu dalam membuat laporan neraca kas gereja. Laporan arus kas yang dibuat Gereja HKBP sangat sederhana, dan tidak sesuai dengan ketentuan menurut PSAK No. 45 tetapi laporan arus kas yang disajikan oleh gereja telah menunjukan arus kas masuk dan kas keluar dalam satu periode. Dalam pengelolaannya dari wawancara kepada Majelis Perbendaharaan gereja masih beberapa seksi dalam menyampaikan pertanggungjawaban dari anggaran kegiatan yang dilakukan tidak mampu memberikan bukti pengeluaran yang sah ke bendahara. Namun beberapa seksi menyampaikan pertanggungjawaban dalam bentuk laporan. Gereja HKBP membuat laporan arus kas mingguan sebagai periode akuntansi untuk melaporkan kegiatan gereja yang nantinya berhubungan langsung dengan penerimaan dan pendapatan gereja. Laporan arus kas mingguan memberikan informasi kepada jemaat dan donatur mengenai pemasukan dan pengeluaran gereja serta kegiatan gereja yang dilakukan. Namun Gereja HKBP tidak membuat laporan arus kas tahunan secara terperinci mengenai mana yang termasuk kedalam aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. Berdasarkan ketentuan PSAK No. 45 laporan arus kas mengenai pengungkapan tambahan dari aktivitas pendanaan. Gereja HKBP menggunakan penerimaan kas yang didapat dari jemaat dan donatur

93 75 penggunaanya digunakan untuk kegiatan gereja, biaya umum dan operasional gereja kemudian Penerimaan kas dari jemaat dan donatur sebagai penyumbang dana Gereja HKBP penggunaannya untuk pemeliharaan, dan pembangunan gedung Gereja HKBP dipisahkan kedalam akun kas pembangunan. Dalam prakteknya penerimaan kas tersebut penggunaannya dilaporkan menjadi satu kesatuan dalam laporan penerimaan dan pengeluaran gereja tanpa ada pemisahan kedalam aktivitas pendanaan gereja. Laporan arus kas Gereja HKBP juga tidak menyajikan pengungkapan sumbangan berupa bangunan atau aset investasi sebagai informasi atas aktivitas investasi dan pendanaan nonkas berdasarkan ketentuan PSAK No. 45. Pengungkapan tersebut tidak dilakukan oleh pihak gereja karena gereja belum menerima sumbangan dari jemaat berupa bangunan ataupun aset investasi. 2. Tabel perbandingan antara teori, temuan dan analisis ketentuan menurut PSAK No. 45 dengan laporan keuangan Gereja HKBP Yogyakarta.

94 76 Tabel 5.1 Perbandingan antara teori, temuan dan analisis ketentuan menurut PSAK No. 45 dengan laporan keuangan Gereja HKBP No Komponen yang dianalisis 1 Laporan keuangan entitas nirlaba Ketentuan Menurut PSAK No. 45 Komponen laporan keuangan organisasi nirlaba terdiri dari: a. Laporan posisi Keuangan (neraca) b. Laporan arus kas c. Laporan aktivitas d. Catatan atas laporan keuangan Laporan Keuangan Gereja HKBP Yogyakarta Laporan Keuangan yang disusun Gereja HKBP Yogyakarta terdiri atas laporan neraca kas, laporan penerimaan dan pengeluaran keuangan dan warta keuangan mingguan sebagai buku pembantu dalam membuat laporan penerimaan dan pengeluaran keuangan, dan catatan atas laporan keuangan berupa catatan kaki atas laporan neraca kas Gereja HKBP. Komponen laporan keuangan yang dibuat oleh Gereja HKBP dimulai dari per 1 Desember November Analisis Laporan Keuangan Gereja HKBP berdasarkan ketentuan PSAK No. 45 a. Gereja HKBP tidak menyajikan laporan posisi keuangan tetapi hanya menyajikan laporan neraca kas. Hal ini berbeda dari laporan posisi keuangan berdasarkan ketentuan PSAK No. 45. b. Gereja HKBP membuat laporan penerimaan dan pengeluaran keuangan sebagai laporan arus kas. c. Gereja HKBP tidak menyajikan laporan aktivitas dalam membuat laporan keuangan. PSAK No. 45 menjelaskan bahwa seharusnya suatu organsiasi nirlaba menyajikan laporan aktivitas didalam komponen laporan keuangannya. d. Catatan atas laporan keuangan Gereja HKBP Yogyakarta hanya berupa catatan kaki pada laporan neraca kas. Keterangan Tepat atau Belum Tepat berdasarkan ketentuan PSAK No. 45 Belum Tepat Tepat Belum Tepat Belum Tepat

95 77 Tabel 5.1 Perbandingan Perbandingan antara teori, temuan dan analisis ketentuan menurut PSAK No. 45 dengan laporan keuangan Gereja HKBP (Lanjutan) No Komponen yang dianalisis Ketentuan Menurut PSAK No. 45 Laporan Keuangan Gereja HKBP Yogyakarta Analisis Laporan Keuangan Gereja HKBP berdasarkan ketentuan PSAK No. 45 Keterangan Tepat atau Belum Tepat berdasarkan ketentuan PSAK 2 Laporan Posisi Keuangan (Neraca) a. Mengenai tujuan laporan posisi keuangan adalah untuk menyediakan informasi mengenai aset, liabilitas, serta aset neto dan informasi mengenai hubungan di antara unsur-unsur tersebut pada waktu tertentu. a. Pada laporan neraca kas Gereja HKBP per 1 Desember November 2012 hanya menyajikan informasi mengenai aset berupa kas yang tersisa dan diperoleh Gereja HKBP dalam satu periode dan kewajiban berupa persembahan yang wajib disetor kepada Naboho dan pusat dan berupa saldo dana berupa kewajiban yang masih harus dipenuhi. a. Gereja HKBP dalam menyajikan laporan neraca kas berbeda dengan laporan posisi keuangan (neraca) berdasarkan ketentuan PSAK No. 45. Istilah mengenai laporan neraca kas sebenarnya tidak ada pada PSAK No. 45. Dalam laporan neraca kas Gereja HKBP seluruh informasi atas laporan keuangan neraca tersebut disajikan berdasarkan sisa kas dari anggaran tahunan untuk masing-masing bagian dan rencana gereja dalam tiap tahunnya. Oleh karena itu, gereja belum menyajikan informasi mengenai kelompok aset, liabilitas, serta aset neto yang dimiliki oleh Gereja HKBP. No. 45 Belum Tepat

96 78 Tabel 5.1 Perbandingan Perbandingan antara teori, temuan dan analisis ketentuan menurut PSAK No. 45 dengan laporan keuangan Gereja HKBP (Lanjutan) No Komponen yang dianalisis Ketentuan Menurut PSAK No. 45 Laporan Keuangan HKBP Yogyakarta Analisis Laporan Keuangan Gereja HKBP berdasarkan ketentuan PSAK No. 45 Keterangan Tepat atau Belum Tepat berdasarkan ketentuan PSAK b. Klasifikasi Aset dan Liabilitas. Informasi mengenai pengumpulan aset dan liabilitas yang memiliki karakteristik serupa dalam suatu kelompok yang relatif homogen. b. Pada laporan neraca Gereja HKBP: 1) Aset disajikan hanya berupa kas 2) Aset tidak dikelompokkan kedalam aset lancar dan aset tidak lancar. Kewajiban hanya berupa persembahan yang disetor dan saldo dana b. Dari laporan neraca kas yang dibuat oleh Gereja HKBP mengenai informasi klasifikasi aset dan liabilitas gereja tidak dapat dibedakan kedalam suatu kelompok homogen berdasarkan ketentuan PSAK No. 45. Klasifikasi aset tersebut terdiri dari aset lancar dan aset tidak lancar dan klasifikasi kewajiban dengan mengelompokkan kewajiban berdasarkan jangka panjang atau jangka pendek. Dalam laporan neraca yang disajikan oleh Gereja HKBP tidak mengklasifikasikan mengenai aset dan kewajiban ke dalam pos masing-masing. Hal ini dikarenakan Gereja HKBP dalam menyajikan laporan neraca berupa laporan neraca kas yang berisikan kas yang masih tersisa, kewajiban yang wajib disetor, dan saldo dana sebagai kewajiban. No. 45 Belum Tepat

97 79 Tabel 5.1 Perbandingan Perbandingan antara teori, temuan dan analisis ketentuan menurut PSAK No. 45 dengan laporan keuangan Gereja HKBP (Lanjutan) c. Klasifikasi aset neto terikat atau tidak terikat. Laporan posisi keuangan menyajikan jumlah masing-masing kelompok aset neto berdasarkan ada atau tidaknya penyumbang, yaitu: terikat secara permanen, terikat secara temporer, dan tidak terikat. Informasi mengenai sifat dan jumlah pembatasan permanen atau temporer diungkapkan dengan cara menyajikan jumlah tersebut dalam laporan keuangan atau dalam catatan atas laporan keuangan. c. Pada laporan neraca kas gereja HKBP aset hanya berupa sisa kas dari serangkaian program kegiatan gereja. c. Laporan neraca kas Gereja HKBP mengenai klasifikasi aset neto terikat atau tidak terikat belum tepat berdasarkan ketentuan PSAK No. 45. Gereja HKBP belum melakukan klasifikasi aset neto karena gereja hanya menyajikan kas dari penyumbang yang berasal dari jemaat dan donatur. Penerimaan kas yang berasal dari penyumbang tersebut digolongkan berdasarkan masing-masing pos penerimaan kas tanpa ada pembatasan terikat atau tidak terikat dalam penggunaannya. Belum Tepat

98 80 Tabel 5.1 Perbandingan Perbandingan antara teori, temuan dan analisis ketentuan menurut PSAK No. 45 dengan laporan keuangan Gereja HKBP (Lanjutan) No Komponen yang dianalisis Ketentuan Menurut PSAK No. 45 Laporan Keuangan HKBP Yogyakarta 3 Laporan Aktivitas Pengklasifikasian pendapatan, beban, keuntungan, dan kerugian: a. Dalam laporan aktivitas menyajikan perubahan jumlah aset neto. b. Laporan aktivitas mengelompokan pendapatan sebagai penambah aset neto tidak terikat kecuali penggunaan dibatasi oleh penyumbang. c. Beban sebagai pengurang aset neto tidak terikat. Gereja HKBP tidak menyajikan Laporan Aktivitas dalam membuat laporan keuangan Analisis Laporan Keuangan Gereja HKBP berdasarkan ketentuan PSAK No. 45 Gereja HKBP tidak menyajikan laporan aktivitas dalam laporan keuangannya. Gereja HKBP menyajikan laporan arus kas berdasarkan aktivitas gereja dalam tiap minggunya tetapi dilaporkan secara umum tanpa membedakan dan memisahkan mana yang termasuk sebagai bagian dari laporan arus kas dan laporan aktivitas. Gereja HKBP sebaiknya membuat laporan aktivitas guna memberikan informasi kepada jemaat dan donatur bagaimana gereja dalam penggunaan sumber daya dalam melaksanakan program atau aktivitas dari Gereja HKBP dan sebagai bahan mengevaluasi kinerja, penilaian kemampuan, dan kesinambungan gereja dalam melaksanakan aktivitasnya dan sebagai pelaksanaan tanggungjawab serta kinerja pengurus Gereja HKBP. Keterangan Tepat atau Belum Tepat berdasarkan ketentuan PSAK No. 45 Belum Tepat

99 81 Tabel 5.1 Perbandingan Perbandingan antara teori, temuan dan analisis ketentuan menurut PSAK No. 45 dengan laporan keuangan Gereja HKBP (Lanjutan) No Komponen yang dianalisis Ketentuan Menurut PSAK No. 45 Laporan Keuangan HKBP Yogyakarta 3 Laporan Aktivitas d. Sumbangan disajikan sebagai penambah aset neto tidak terikat, terikat permanen, atau terikat temporer, bergantung ada tidaknya pembatasan. Keuntungan dan kerugian yang diakui dari investasi dan aset lain (atau liabilitas) sebagai penambah atau Pengurang aset neto tidak terikat, kecuali jika penggunaannya dibatasi. Analisis Laporan Keuangan Gereja HKBP berdasarkan ketentuan PSAK No. 45 Keterangan Tepat atau Belum Tepat berdasarkan ketentuan PSAK No. 45

100 82 Tabel 5.1 Perbandingan Perbandingan antara teori, temuan dan analisis ketentuan menurut PSAK No. 45 dengan laporan keuangan Gereja HKBP (Lanjutan) No Komponen yang dianalisis Ketentuan Menurut PSAK No. 45 Laporan Keuangan HKBP Yogyakarta 3 Laporan Aktivitas e. Laporan aktivitas atau catatan atas laporan keuangan harus menyajikan informasi mengenai beban menurut klasifikasi fungsional, seperti menurut kelompok program jasa utama dan aktivitas pendukung. Analisis Laporan Keuangan Gereja HKBP berdasarkan ketentuan PSAK No. 45 Keterangan Tepat atau Belum Tepat berdasarkan ketentuan PSAK No Laporan Arus Kas a. Tujuan laporan arus kas adalah menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode. a. Gereja HKBP membuat Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Kas Gereja HKBP sebagai Laporan Arus Kas Gereja HKBP dengan periode per 1 Desember- 30 November a. Gereja HKBP telah menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode. Tepat

101 83 Tabel 5.1 Perbandingan Perbandingan antara teori, temuan dan analisis ketentuan menurut PSAK No. 45 dengan laporan keuangan Gereja HKBP (Lanjutan) No Komponen yang dianalisis Ketentuan Menurut PSAK No. 45 Laporan Keuangan HKBP Yogyakarta Analisis Laporan Keuangan Gereja HKBP berdasarkan ketentuan PSAK No. 45 Keterangan Tepat atau Belum Tepat berdasarkan ketentuan PSAK 4 Laporan Arus Kas b. Laporan arus kas disajikan sesuai PSAK 2 (revisi 2009): Laporan Arus Kas dengan tambahan berikut ini: 1) Aktivitas Pendanaan a) Penerimaan kas dari penyumbang yang penggunaannya dibatasi untuk jangka panjang. b) Penerimaan kas dari sumbangan dan penghasilan investasi yang penggunaannya dibatasi untuk pemerolehan, pembangunan dan pemeliharaan aset tetap, atau peningkatan dana abadi. b. Gereja HKBP membuat laporan Penerimaan dan Pengeluaran Keuangan sebagai Laporan Arus Kas. Dalam praktiknya Gereja HKBP tidak mengelompokan arus kas kedalam aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan. b. Menurut PSAK No. 45 dalam menyajikan laporan arus kas sesuai PSAK 2 (revisi 2009) harus dikelompokkan ke dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Laporan arus kas yang dibuat oleh Gereja HKBP tidak dapat dibedakan secara jelas arus yang berasal dari aktivitas operasi sebagai penghasilan dari Gereja HKBP. Begitupun aktivitas investasi dan pendanaan. Berdasarkan ketentuan PSAK No. 45 mengenai penerimaan kas dalam aktivitas pendanaan, Gereja HKBP menggunakan penerimaan kas yang didapat dari jemaat dan donatur penggunaanya digunakan untuk kegiatan gereja, biaya umum dan operasional gereja kemudian Penerimaan kas dari jemaat dan donatur sebagai penyumbang dana Gereja HKBP penggunaannya untuk- No. 45 Belum Tepat

102 84 Tabel 5.1 Perbandingan Perbandingan antara teori, temuan dan analisis ketentuan menurut PSAK No. 45 dengan laporan keuangan Gereja HKBP (Lanjutan) No Komponen Ketentuan Menurut Laporan Keuangan yang dianalisis PSAK No. 45 HKBP Yogyakarta 4 Laporan Arus Kas Sumber: Data Diolah 2) Pengungkapan informasi mengenai aktivitas investasi dan pendanaan nonkas: sumbangan berupa bangunan atau aset investasi. Analisis Laporan Keuangan Gereja HKBP berdasarkan ketentuan PSAK No. 45 pemeliharaan, dan pembangunan gedung Gereja HKBP dipisahkan kedalam akun kas pembangunan. Dalam prakteknya penerimaan kas tersebut penggunaannya dilaporkan menjadi satu kesatuan dalam laporan penerimaan dan pengeluaran gereja tanpa ada pemisahan kedalam aktivitas pendanaan gereja. Pengungkapan informasi mengenai aktivitas investasi dan pendanaan nonkas tidak dilaporakan dalam laporan penerimaan dan pengeluaran keuangan gereja. Karena gereja belum menerima sumbangan bangunan atau aset investasi dari jemaat dan donatur sampai saat ini. Keterangan Tepat atau Belum Tepat berdasarkan ketentuan PSAK No. 45

103 85 C. Pembahasan Berdasarkan hasil analisis dan tabel perbandingan, laporan keuangan yang disajikan oleh Gereja HKBP belum tepat berdasarkan ketentuan PSAK No. 45. Komponen laporan keuangan yang belum tepat tersebut terdiri dari: 1. Laporan keuangan entitas nirlaba Laporan keuangan entitas nirlaba menurut PSAK No. 45 adalah untuk menyajikan empat komponen laporan keuangan yaitu laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan yang disajikan oleh Gereja HKBP berupa laporan neraca kas, laporan penerimaan dan pengeluaran keuangan, dan laporan penerimaan dan pengeluaran keuangan mingguan. Perbedaan penyajian laporan keuangan berdasarkan PSAK No. 45 dengan Gereja HKBP menunjukkan bahwa laporan keuangan Gereja HKBP belum tepat berdasarkan ketentuan PSAK No. 45 dalam laporan keuangan entitas nirlaba. Gereja HKBP sebaiknya menyajikan laporan keuangan berupa laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan sehingga tujuan laporan keuangannya tepat berdasarkan ketentuan PSAK No. 45. Laporan yang disajikan oleh gereja berdasarkan ketentuan PSAK No. 45 dapat menyediakan informasi yang relevan untuk memenuhi kepentingan para jemaat dan donatur.

104 86 2. Laporan posisi keuangan (neraca) Laporan posisi keuangan (neraca) berdasarkan ketentuan PSAK No. 45 berisi informasi mengenai aset, liabilitas, serta aset neto dan informasi mengenai hubungan di antara unsur-unsur tersebut. Aset dan liabilitas diklasifikasikan beradasarkan karakteristik serupa dalam suatu kelompok yang relatif homogen. Laporan posisi keuangan juga menyajikan informasi mengenai klasifikasi aset neto terikat atau tidak terikat. Klasifikasi tersebut menyajikan jumlah masing-masing kelompok aset neto berdasarkan ada atau tidakya penyumbang, yaitu terikat secara permanen, terikat secara temporer, dan tidak terikat. Informasi mengenai sifat dan jumlah pembatasan permanen atau temporer diungkapkan dengan cara menyajikan jumlah tersebut dalam laporan keuangan atau dalam catatan atas laporan keuangan. Gereja HKBP hanya menyajikan laporan posisi keuangan (neraca) berupa laporan neraca kas. Perbedaan penyajian laporan posisi keuangan antara Gereja HKBP dengan ketentuan PSAK No. 45 menunjukkan bahwa laporan posisi keuangan gereja belum tepat berdasarkan PSAK No. 45. Laporan neraca kas pada gereja hanya menginformasikan tentang jumlah kas yang masih dimiliki oleh gereja, jumlah kewajiban, dan saldo dana. Laporan tersebut tidak menyajikan informasi mengenai aset lancar atau tidak lancar, liabilitas dibedakan kedalam jangka panjang atau jangka pendek dan aset neto yang diklasifikasi aset neto terikat dan tidak terikat.

105 87 Gereja HKBP sebaiknya menyajikan laporan posisi keuangan berupa neraca yang dapat menyediakan informasi mengenai aset, liabilitas, dan aset neto yang dimiliki berdasarkan ketentuan PSAK No. 45. Aktiva tetap yang dimiliki oleh Gereja HKBP sebaiknya juga dicantumkan pada laporan posisi keuangannya karena aktiva tetap merupakan bagian dari aset dari gereja. Kas dan setara kas, aset tetap Gereja HKBP, dan piutang dikelompokkan kedalam aset. Kewajiban tahunan, aset neto tidak terikat, dan aset neto terikat temporer yang dimiliki oleh gereja sebaiknya dikelompokkan kedalam kewajiban dan aset neto. Akun kas dan setara kas menyajikan total kas yang masih dimiliki oleh pihak Gereja HKBP, aset tetap berisi informasi berupa tanah, gedung dan peralatan yang dimiliki oleh Gereja HKBP, dan piutang berisi informasi mengenai pinjaman anggota pengurus Gereja HKBP. Pada akun liabilitas dan aset neto menyajikan informasi mengenai kewajiban tahunan Gereja HKBP. Aset neto tidak terikat berisi informasi berupa jumlah aset neto tidak terikat dari laporan aktivitas Gereja HKBP sedangkan aset neto terikat temporer berisi informasi jumlah aset neto terikat temporer dari laporan aktivitas Gereja HKBP. Pihak Gereja HKBP sebaiknya juga membuat catatan atas laporan keuangan yang mendukung laporan posisi keuangan (neraca) sebagai informasi mengenai penambah atau pengurang dari hasil akhir yang diperoleh dari tiap-tiap akun pada laporan keuangan tersebut. Berikut ini

106 88 adalah contoh laporan posisi keuangan (neraca) Gereja HKBP menurut peneliti berdasarkan ketentuan PSAK No. 45. Gambar 5.4 Contoh laporan posisi keuangan (neraca) Gereja HKBP menurut peneliti berdasarkan ketentuan PSAK No. 45 Gereja HKBP Yogyakarta Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Per 01 Des Nov Catatan ASET Kas dan setara kas Rp JUMLAH ASET Rp KEWAJIBAN DAN ASET NETO Kewajiban Tahunan Persembahan Pusat Rp Persembahan Naboho JUMLAH KEWAJIBAN Rp ASET NETO Aset Neto Tidak Terikat Rp Aset Neto Terikat Temporer Aset Neto Pembangunan s.d periode lalu (Terikat Temporer) A.1 Aset Neto Pembangunan s.d periode berjalan (Terikat Temporer) A.2 JUMLAH ASET NETO Rp JUMLAH KEWAJIBAN DAN ASET NETO Rp Sumber : Data Diolah

107 89 Gambar 5.5 Contoh laporan posisi keuangan (neraca) berdasarkan ketentuan PSAK No. 45 Entitas Nirlaba Laporan Posisi Keuangan 31 Desember 20XX Aset: Kas dan setara kas Piutang bunga Persediaan dan biaya dibayar di muka Piutang lain-lain Investasi Lancar Properti Investasi Aset Tetap Investasi Jangka panjang Jumlah Aset Liabilitas dan Aset Neto: Utang dagang Pendapatan diterima di muka yang dapat dikembalikan Utang Lain-lain Utang Wesel Kewajiban Tahunan Utang jangka panjang Jumlah Liabilitas Aset Neto: Tidak Terikat Terikat temporer (Catatan B) Terikat permanen (Catatan C) Jumlah Aset Neto Jumlah Liabilitas dan Aset Neto 20XX

108 90 3. Laporan aktivitas Laporan aktivitas berdasarkan ketentuan PSAK No. 45 berisi informasi mengenai perubahan aset neto selama suatu periode. Aset neto dipisahkan kedalam aset neto terikat permanen, terikat temporer, dan tidak terikat dalam suatu periode. Laporan aktivitas mengelompokkan pendapatan sebagai penambah aset neto tidak terikat kecuali penggunaan dibatasi oleh penyumbang dan beban sebagai pengurang aset neto tidak terikat. Sumbangan disajikan sebagai penambah aset neto tidak terikat, terikat permanen, atau terikat temporer, bergantung ada atau tidaknya pembatasan. Beban disajikan sebagai pengurang aset neto diklasifikasikan berdasarkan kelompok program jasa utama dan aktivitas pendukung. Gereja HKBP tidak menyajikan laporan aktivitas pada penyajian laporan keuangannya karena gereja telah membuat laporan keuangan penerimaan dan pengeluaran mingguan Gereja HKBP berdasarkan aktivitas gereja dalam satu minggu. Laporan keuangan Gereja HKBP yang disajikan tanpa laporan aktivitas kedalam komponen penyajian laporan keuangannya menunjukan bahwa laporan keuangan Gereja HKBP belum tepat berdasarkan PSAK No. 45. Gereja HKBP sebaiknya menyajikan laporan aktivitas pada penyajian laporan keuangannya. Gereja HKBP membuat laporan aktivitas agar dapat menyediakan informasi mengenai penggunaan

109 91 sumber daya yang dimiliki oleh gereja berupa aset neto yang berasal dari pendapatan, penghasilan, dan sumbangan sebagai penambah aset neto dan beban sebagai pengurang aset neto yang pengakuannya dari masingmasing akun tersebut berdasarkan ketentuan PSAK No. 45. Gereja mengelompokkan persembahan huria, dana kantor pusat dan namarboho, tabungan sosial kematian-fons, kas naboho, namamolus, ucapan syukur, dan jasa dan lain-lain sebagai penambah aset neto gereja. Biaya, Beban, dan pengeluaran sebagai pengurang aset neto dalam laporan aktivitas menyajikan informasi tentang program kegiatan gereja, biaya rutin, biaya umum dan operasional, kewajiban tahunan dan pengeluaran gereja lainnya. Pihak Gereja HKBP sebaiknya juga membuat catatan atas laporan keuangan yang mendukung laporan aktivitas sebagai informasi mengenai penambah atau pengurang dari hasil akhir yang diperoleh dari tiap-tiap akun pada laporan keuangan tersebut. Berikut ini adalah contoh laporan aktivitas Gereja HKBP menurut peneliti berdasarkan ketentuan PSAK No. 45.

110 92 Gambar 5.6 Contoh laporan aktivitas Gereja HKBP menurut peneliti berdasarkan ketentuan PSAK No. 45 PENERIMAAN Gereja HKBP Yogyakarta Laporan Aktivitas Per 01 Des Nov 2012 Terikat Temporer Tidak Terikat Persembahan Huria Rp Dana Kantor Pusat & Namarboho Rp Tabungan Sosial Kematian-Fons Namamolus Ucapan Syukur Jasa dan Lain-lain Kas Naboho Sub Jumlah Rp Rp BIAYA/BEBAN/PENGELUARAN BIAYA PROGRAM: Program Dewan Koinonia Seksi Sekolah Minggu Seksi Remaja Seksi Pemuda Seksi Perempuan Seksi Bapak Seksi Lansia Program Dewan Marturia Seksi Musik dan Ibadah Seksi Zending Program Dewan Diakonia Seksi Diakonia Sosial Seksi Pendidikan & kemasyarakatan Seksi Kesehatan

111 93 Gambar 5.6 Contoh laporan aktivitas Gereja HKBP menurut peneliti berdasarkan ketentuan PSAK No. 45 (Lanjutan) BIAYA RUTIN: Biaya Rutin Biaya Umum dan Operasional Huria BEBAN/PENGELUARAN: Namamolus Tabungan Sosial Kematian-Fons Ucapan Syukur Dana Kantor Pusat & Namarboho Kewajiban Tahunan Persembahan Pusat Persembahan Naboho Sub Jumlah Rp Rp PERUBAHAN ASET NETO Rp Rp ASET NETO AWAL TAHUN AWAL TAHUN ASET NETO AKHIR TAHUN Rp Rp Sumber: Data Diolah

112 94 Gambar 5.7 Contoh laporan aktivitas berdasarkan ketentuan PSAK No. 45 Entitas Nirlaba Laporan Aktivitas Untuk Tahun Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 20XX Perubahan Aset Neto Tidak Terikat Pendapatan dan Penghasilan: Sumbangan Jasa Layanan Penghasilan Investasi Jangka Panjang (Catatan E) Penghasilan Investasi lain-lain (Catatan E) Penghasilan neto investasi jangka panjang belum direalisasi Lain-Lain Jumlah Pendapatan dan Penghasilan Tidak Terikat Aset Neto yang Berakhir Pembatasanya (Catatan D): Pemenuhan program Pembatasan Berakhirnya pembatasan pemerolehan peralatan Berakhirnya pembatasan waktu Jumlah aset yang telah berakhir pembatasanya Jumlah pendapatan, Penghasilan, dan Sumbangan lain Beban dan Kerugian: Program A Program B Program C Manajemen dan umum Pencarian dana jumlah Beban (Catatan F) Kenaikan Jumlah Aset Neto Tidak Terikat Perubahan Aset Neto Terikat Temporer: Sumbangan Penghasilan Investasi Jangka Panjang (Catatan E) Penghasilan neto terealisasikan dan belum terealisasikan dari investasi jangka panjang (Catatan E) Kerugian akrual untuk kewajiban tahunan Aset neto terbebaskan dari pembatasan (Catatan D) Penurunan Aset Neto Terikat Temporer Perubahan Dalam Aset Neto Terikat Permanen: Sumbangan Penghasilan Investasi Jangka Panjang (Catatan E) () () ()

113 95 Gambar 5.7 Contoh laporan aktivitas berdasarkan ketentuan PSAK No.45 (Lanjutan) Penghasilan neto terealisasikan dan belum terealisasikan dari investasi jangka panjang (Catatan E) Kenaikan Aset Neto Terikat Permanen Kenaikan Aset Neto Aset Neto Pada Awal Tahun Aset Neto Pada Akhir Tahun 4. Laporan Arus Kas Laporan arus kas berdasarkan ketentuan PSAK No. 45 bertujuan untuk menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode. Laporan arus kas sendiri disajikan berdasarkan ketentuan PSAK No. 02 (revisi 2009) dengan tambahan dari PSAK No. 45. Laporan arus kas berdasarkan ketentuan PSAK No. 45 menjelaskan aktivitas pendanaan berupa penerimaan kas dari penyumbang yang penggunaannya dibatasi untuk jangka panjang dan penerimaan kas dari sumbangan dan penghasilan investasi yang penggunaannya dibatasi untuk pemerolehan, pembangunan dan pemeliharaan aset tetap, atau peningkatan dana abadi. Pada laporan arus kas berdasarkan ketentuan PSAK No. 45 juga menyajikan mengenai pengungkapan informasi mengenai aktivitas investasi dan pendanaan nonkas berupa sumbangan bangunan atau aset investasi. Gereja HKBP membuat laporan penerimaan dan pengeluaran keuangan yang berisikan informasi pendapatan dan pengeluaran gereja dalam suatu periode. Laporan penerimaan dan pengeluaran keuangan yang disajikan Gereja HKBP mengandung arti yang sama dengan laporan arus kas berdasarkan ketentuan PSAK No. 45. Perbedaan dalam laporan

114 96 penerimaan dan pengeluaran keuangan Gereja HKBP dengan laporan arus kas berdasarkan ketentuan PSAK No. 45 adalah tidak adanya pengelompokan kedalam aktivitas operasi, pendanaan, dan investasi. Laporan arus kas yang dibuat Gereja HKBP masih sederhana, dan belum tepat berdasarkan ketentuan PSAK No. 45. Penerimaan kas dari jemaat dan donatur sudah dipisahkan oleh pihak gereja yaitu adanya pemisahan penerimaan kas dari jemaat dan donatur yang digunakan sebagai penggunaan jangka panjang untuk pembangunan gereja, dengan penerimaan kas yang digunakan untuk membiayai kegiatan gereja yang telah disusun dalam rencana anggaran gereja selama satu tahun. Penerimaan kas dari jemaat dan donatur sebagai penyumbang dana Gereja HKBP yang penggunaanya untuk pemeliharaan dan pembangunan gedung gereja sudah dipisahkan sesuai dengan fungsinya. Berdasarkan ketentuan PSAK No. 45 pemisahan penerimaan kas dari jemaat dan donatur tersebut dipisahkan kedalam aktivitas pendanaan tetapi gereja tidak memisahkan penerimaan kas tersebut kedalam aktivitas pendanaan. Gereja HKBP sebaiknya menyajikan laporan arus kas yang berisikan informasi penerimaan dan pengeluaran berdasarkan aktivitas operasi, pendanaan, dan investasi. Gereja HKBP sebaiknya juga mengakui penerimaan kas berupa persembahan huria, dana kantor pusat & namarboho, namamolus, kas naboho, ucapan syukur, tabungan sosial kematian-fons dan jasa dan lain-lain sebagai aliran kas dari aktivitas operasi gereja.

115 97 Pengeluaran dari aktivitas operasi gereja diambil dari pengeluaran pada contoh laporan aktivitas gereja menurut penulis berdasarkan PSAK No. 45 dengan tambahan mengenai arus kas dari transaksi diluar perubahan aktivitas operasi berupa mutasi kewajiban tahunan. Aliran kas investasi dapat berupa pembelian aktiva tetap oleh Gereja HKBP dan aktivitas pendanaan berupa kas bersih diterima untuk aktivitas pendanaan berupa pembangunan gereja. Pihak Gereja HKBP sebaiknya juga membuat catatan atas laporan keuangan yang mendukung laporan arus kas sebagai informasi mengenai penambah atau pengurang dari hasil akhir yang diperoleh dari tiap-tiap akun pada laporan keuangan tersebut. Berikut ini adalah contoh arus kas Gereja HKBP menurut peneliti berdasarkan ketentuan PSAK No. 45.

116 98 Gambar 5.8 Contoh Laporan Arus Kas Gereja HKBP menurut peneliti berdasarkan ketentuan PSAK No. 45 Gereja HKBP Yogyakarta Laporan Arus Kas Per 01 Des Nov 2012 ALIRAN KAS DARI AKTIVITAS OPERASI 2012 ARUS KAS DARI PERUBAHAN ASET NETO PENERIMAAN: Persembahan Huria Rp Jasa dan Lain-lain Dana Kantor Pusat & Namarboho Kas Naboho Tabungan Sosial Kematian-Fons Namamolus Ucapan Syukur Sub Jumlah Rp PENGELUARAN: BIAYA PROGRAM: Program Dewan Koinonia Seksi Sekolah Minggu Rp Seksi Remaja Seksi Pemuda Seksi Perempuan Seksi Bapak Seksi Lansia Program Dewan Marturia Seksi Musik dan Ibadah Seksi Zending Program Dewan Diakonia Seksi Diakonia Sosial Seksi Pendidikan & kemasyarakatan Seksi Kesehatan BIAYA RUTIN: Biaya Rutin Biaya Umum dan Operasional Huria BEBAN/PENGELUARAN: Namamolus Tabungan Sosial Kematian-Fons Ucapan Syukur Dana Kantor Pusat & Namarboho

117 99 Gambar 5.8 Contoh Laporan Arus Kas Gereja HKBP menurut peneliti berdasarkan ketentuan PSAK No. 45 (Lanjutan) Kewajiban Tahunan Persembahan Pusat Persembahan Naboho Total Pengeluaran Rp Perubahan Aset Neto Rp Arus Kas Dari Transaksi Diluar Perubahan Aktivitas Operasi Mutasi Kewajiban Tahunan Kas Bersih Diterima (Digunakan) untuk Aktivitas Operasi Rp Aliran Kas dari Aktivitas Investasi: Kas Bersih Diterima (Digunakan) untuk Aktivitas Investasi Aliran Kas dari Aktivitas Pendanaan: Aset Neto Pembangunan s.d periode lalu Rp Aset Neto Pembangunan s.d periode berjalan Kas Bersih Diterima (Digunakan) untuk Aktivitas Pendanaan Rp Kenaikan (Penurunan) bersih Kas dan Setara Kas Rp Kas dan Setara Kas Awal Tahun Kas dan Setara Kas Akhir Tahun Rp Sumber: Data Diolah

118 100 Gambar 5.9 Contoh Laporan Arus Kas berdasarkan ketentuan PSAK No. 45 Metode Langsung Entitas Nirlaba Laporan Arus Kas Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 20XX Aliran Kas dari Aktivitas Operasi: Kas dari pendapatan jasa Kas dari Penyumbang Kas dari Piutang lain-lain Bunga dan dividen yang diterima Penerimaan lain-lain Bunga yang dibayarkan Kas yang dibayarkan kepada karyawan dan suplier Hutang lain-lain yang dilunasi Kas neto yang diterima (digunakan) untuk aktivitas operasi Aliran Kas dari Aktivitas Investasi: Ganti rugi dari asuransi kebakaran Pembelian peralatan Penerimaan dari penjualan investasi Pembelian investasi Kas neto yang diterima (digunakan) untuk aktivitas Investasi Aliran Kas dari Aktivitas Pendanaan: Penerimaan dari kontribusi berbatas dari: Investasi dalam endowment Investasi dalam endowment Investasi bangunan Investasi perjanjian tahunan Aktivitas pendanaan lain: Bunga dan dividen berbatas untuk reinvestasi Pembayaran kewajiban tahunan Pembayaran utang wesel Pembayaran liabilitas jangka panjang Kas neto yang diterima (digunakan) untuk aktivitas pendanaan () () () () () ()

119 101 Gambar 5.9 Contoh Laporan Arus Kas berdasarkan ketentuan PSAK No. 45 (Lanjutan) Kenaikan (penurunan) neto dalam kas dan setara kas () Kas dan setara kas pada awal tahun kas dan setara kas pada akhir tahun Rekonsiliasi perubahan dalam aset neto menjadi kas neto yang digunakkan untuk aktivitas operasi: Perubahan dalam aset neto Penyesuaian untuk rekonsiliasi perubahan dalam aset neto menjadi kas neto yang digunakan untuk aktivitas operasi: Depresiasi Kerugian akibat kebakaran Kerugian akrual pada kewajiban tahunan Kenaikan piutang bunga () Penurunan dalam persediaan dan biaya dibayar dimuka Kenaikan dalam piutang lain-lain () Kenaikan dalam hutang dagang Penurunan dalam penerimaan dimuka yang dapat dikembalikan () Penurunan dalam hutang lain-lain () Sumbangan terikat untuk investasi jangka panjang () Bunga dividen terikat untuk investasi jangka panjang Penghasilan neto terealisasikan dan belum terealisasikan dari investasi jangka panjang () () Kas neto diterima (digunakan) Untuk aktivitas operasi Data tambahan untuk aktivitas investasi dan pendanaan nonkas: Peralatan yang diterima sebagai hibah Pembebasan premi asuransi kematian, nilai kas yang diserahkan Gambar 5.9 Contoh Laporan Arus Kas berdasarkan ketentuan PSAK No. 45 (Lanjutan) Metode Tidak Langsung Entitas Nirlaba Laporan Arus Kas Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 20XX Aliran Kas dari Aktivitas Operasi Rekonsiliasi perubahan dalam aset neto menjadi kas neto yang digunakan untuk aktivitas operasi: Perubahan dalam aset neto Penyesuaian untuk rekonsiliasi perubahan dalam aset neto menjadi kas neto yang digunakan untuk aktivitas operasi: Depresiasi

120 102 Gambar 5.9 Contoh Laporan Arus Kas berdasarkan ketentuan PSAK No. 45 (Lanjutan) Kerugian akibat pada kewajiban tahunan Kerugian akrual pada kewajiban tahunan Kenaikan piutang bunga Penurunan dalam persediaan dan biaya dibayar dimuka Kenaikan dalam piutang lain-lain Kenaikan dalam utang dagang Penurunan dalam penerimaan dimuka yang dapat dikembalikan Penurunan dalam utang lain-lain Sumbangan terikat untuk investasi Bunga dan dividen terikat untuk investasi jangka panjang Penghasilan neto terealisasikan dan belum terealisasikan dari investasi jangka panjang Kas Neto diterima (digunakan) untuk aktivitas operasi Aliran Kas dari Aktivitas Investasi: Ganti rugi dari asuransi kebakaran Pembelian peralatan Penerimaan dan penjualan investasi Pembelian investasi Aliran Kas dari Aktivitas Pendanaan: Penerimaaan dari sumbangan terikat dari: Investasi dalam endowment Investasi dalam endowment berjangka Investasi dalam bangunan Investasi perjanjian tahunan Aktivitas pendanaan lain: Bunga dan dividen terikat untuk reinvestasi Pembayaran kewajiban tahunan Pembayaran utang wesel Pembayaran liabilitas jangka panjang Kas neto yang diterima (digunakan) untuk aktivitas pendanaan Penurunan neto dalam kas setara kas Kas dan setara kas pada awal tahun Kas dan setara kas pada akhir tahun Data Tambahan: Aktivitas investasi dan pendanaan nonkas: Peralatan yang diterima sebagai hibah Pembebasan premi asuransi kematian, nilai kas yang diserahkan Bunga yang dibayarkan () () () () () () () () () () () () () () ()

121 103 Gereja HKBP memiliki aktiva tetap berupa bangunan, tanah, kendaraan, dan inventaris gereja, tetapi kepemilikian aktiva tetap tersebut tidak disajikan dalam laporan keuangan gereja. Berdasarkan ketentuan PSAK No. 45 paragraf 11, laporan posisi keuangan mencakup entitas nirlaba secara keseluruhan dan menyajikan total aset, liabilitas, dan aset neto. Aktiva tetap yang dimiliki oleh Gereja HKBP sampai saat ini belum pernah dilakukan penghitungan guna memberikan informasi jumlah nominal aset tetap yang dimiliki oleh gereja. Pihak gereja hanya melakukan pendataan aktiva tetap yang dimiliki kemudian dilaporkan kepada jemaat dan donatur pada misa akhir tahun. Guna menyajikan laporan keuangan berdasarkan PSAK No. 45 secara lengkap, peneliti melakukan penghitungan aktiva tetap yang dimiliki oleh gereja. Dalam penelitian ini untuk menghitung aktiva tetap gereja HKBP menggunakan harga pasar yang berlaku pada saat ini. Penetapan harga pasar pada aktiva tetap gereja tidak lepas dari persetujuan dari pengurus gereja yang ikut serta dalam menentukan harga pasar aktiva tetap gereja. Hasil dari penghitungan aktiva tetap berdasarkan harga pasar yang dimiliki oleh Gereja HKBP diperoleh aktiva tetap berupa tanah sebesar Rp , bangunan sebesar Rp , kendaraan Rp , dan inventaris gereja sebesar Rp Berikut ini disajikan laporan keuangan berdasarkan ketentuan PSAK No. 45 dengan tambahan aktiva tetap Gereja HKBP.

122 104 Gambar 5.10 Contoh laporan posisi keuangan berdasarkan ketentuan PSAK No. 45 dengan tambahan aktiva tetap Gereja HKBP Gereja HKBP Yogyakarta Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Per 01 Des Nov Catatan ASET Kas dan setara kas Rp ASET TETAP Tanah Bangunan Kendaraan Inventaris JUMLAH ASET Rp KEWAJIBAN DAN ASET NETO Kewajiban Tahunan Persembahan Pusat Rp Persembahan Naboho JUMLAH KEWAJIBAN Rp ASET NETO Aset Neto Tidak Terikat Rp Aset Neto Terikat Temporer Aset Neto Pembangunan s.d periode lalu (Terikat Temporer) A.1 Aset Neto Pembangunan s.d periode berjalan (Terikat Temporer) A.2 Aset Neto lain-lain periode berjalan (Terikat Temporer) A.3 JUMLAH ASET NETO Rp JUMLAH KEWAJIBAN DAN ASET NETO Rp Sumber: Data Diolah

123 105 Gambar 5.11 Contoh laporan aktivitas berdasarkan ketentuan PSAK No. 45 dengan tambahan aktiva tetap Gereja HKBP Gereja HKBP Yogyakarta Laporan Aktivitas Per 01 Des Nov 2012 PENERIMAAN Terikat Temporer Tidak Terikat Persembahan Huria Rp Dana Kantor Pusat & Namarboho Rp Tabungan Sosial Kematian-Fons Namamolus Ucapan Syukur Jasa dan Lain-lain Kas Naboho Sub Jumlah Rp Rp BIAYA/BEBAN/PENGELUARAN BIAYA PROGRAM: Program Dewan Koinonia Seksi Sekolah Minggu Rp Seksi Remaja Seksi Pemuda Seksi Perempuan Seksi Bapak Seksi Lansia Program Dewan Marturia Seksi Musik dan Ibadah Seksi Zending Program Dewan Diakonia Seksi Diakonia Sosial Seksi Pendidikan & kemasyarakatan Seksi Kesehatan BIAYA RUTIN: Biaya Rutin Biaya Umum dan Operasional Huria BEBAN/PENGELUARAN: Namamolus Rp Tabungan Sosial Kematian-Fons Ucapan Syukur Dana Kantor Pusat & Namarboho Kewajiban Tahunan Persembahan Pusat Persembahan Naboho Sub Jumlah Rp Rp PERUBAHAN ASET NETO Rp Rp ASET NETO AWAL TAHUN AWAL TAHUN ASET NETO AKHIR TAHUN Rp Rp Sumber: Data Diolah

124 106 Gambar 5.12 Contoh laporan arus kas berdasarkan ketentuan PSAK No. 45 dengan tambahan aktiva tetap Gereja HKBP Gereja HKBP Yogyakarta Laporan Arus Kas Per 01 Des Nov 2012 ALIRAN KAS DARI AKTIVITAS OPERASI 2012 ARUS KAS DARI PERUBAHAN ASET NETO PENERIMAAN: Persembahan Huria Rp Jasa dan Lain-lain Dana Kantor Pusat & Namarboho Kas Naboho Tabungan Sosial Kematian-Fons Namamolus Ucapan Syukur Sub Jumlah Rp PENGELUARAN: BIAYA PROGRAM: Program Dewan Koinonia Seksi Sekolah Minggu Rp Seksi Remaja Seksi Pemuda Seksi Perempuan Seksi Bapak Seksi Lansia Program Dewan Marturia Seksi Musik dan Ibadah Seksi Zending Program Dewan Diakonia Seksi Diakonia Sosial Seksi Pendidikan & kemasyarakatan Seksi Kesehatan BIAYA RUTIN: Biaya Rutin Biaya Umum dan Operasional Huria BEBAN/PENGELUARAN: Namamolus Tabungan Sosial Kematian-Fons Sumber: Data Diolah

125 107 Gambar 5.12 Contoh laporan arus kas berdasarkan ketentuan PSAK No. 45 dengan tambahan aktiva tetap Gereja HKBP (Lanjutan) Ucapan Syukur Dana Kantor Pusat & Namarboho Kewajiban Tahunan Persembahan Pusat Persembahan Naboho Total Pengeluaran Rp Perubahan Aset Neto Rp Arus Kas Dari Transaksi Diluar Perubahan Aktivitas Operasi Mutasi Kewajiban Tahunan Kas Bersih Diterima (Digunakan) untuk Aktivitas Operasi Rp Aliran Kas dari Aktivitas Investasi: Kas Bersih Diterima (Digunakan) untuk Aktivitas Investasi Aliran Kas dari Aktivitas Pendanaan: Aset Neto Pembangunan s.d periode lalu Rp Aset Neto Pembangunan s.d periode berjalan Kas Bersih Diterima (Digunakan) untuk Aktivitas Pendanaan Rp Kenaikan (Penurunan) bersih Kas dan Setara Kas Rp Kas dan Setara Kas Awal Tahun Kas dan Setara Kas Akhir Tahun Rp Sumber: Data Diolah

126 BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian dan analisis atas penyajian laporan keuangan Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Yogyakarta diketahui bahwa penyajian laporan keuangan Gereja HKBP belum tepat berdasarkan ketentuan PSAK No. 45. Hal ini dikarenakan pihak gereja belum mengetahui adanya standar akuntansi keuangan organisasi nirlaba. Gereja HKBP menganggap laporan keuangan Gereja HKBP telah cukup untuk memberikan informasi kepada jemaat dan donatur. Berdasarkan ketentuan PSAK No. 45, organisasi nirlaba wajib melaporkan laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Gereja HKBP hanya menyajikan laporan keuangan yang terdiri dari laporan neraca kas dan laporan penerimaan dan pengeluaran keuangan. Laporan neraca kas berisikan sisa kas dan kewajiban berupa kas yang masih harus disetor ke pusat sedangkan laporan penerimaan dan pengeluaran keuangan menyajikan penerimaan gereja dan pengeluaran gereja dalam suatu periode dan merupakan buku pembantu dalam menyajikan sisa kas pada laporan neraca kas. 108

127 109 B. Keterbatasan Penelitian Keterbatasan yang dialami dalam melakukan penelitian ini adalah aktiva tetap gereja ditentukan berdasarkan harga pasar dari situs jual beli khusus daerah Yogyakarta sedangkan aktiva tetap gereja yang tidak ada dipasaran harga pasar ditaksir berdasarkan keputusan pengurus Gereja HKBP Yogyakarta, sehingga aktiva tetap yang dimiliki oleh gereja tidak dapat diungkapkan secara lebih mendalam. C. Saran Beberapa saran yang kiranya dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi pihak pengurus gereja dalam membuat laporan keuangan berdasarkan ketentuan PSAK No. 45: 1. Gereja HKBP perlu mempelajari mengenai laporan posisi keuangan berdasarkan ketentuan PSAK No Gereja HKBP mempunyai aset tetap berupa gedung, tanah, prasarana, dan inventaris gereja seharusnya disajikan dalam neraca sebagai kekayaan yang dimilikinya. 3. Gereja HKBP perlu menyajikan laporan aktivitas guna menyajikan informasi yang menambah atau mengurangi kas di dalam kegiatan gereja lakukan untuk memastikan apakah dalam satu periode tersebut gereja mengalami surplus atau defisit. 4. Gereja HKBP perlu menyajikan laporan arus kas berdasarkan arus kas menurut aktivitas operasi, pendanaan, dan investasi.

128 Gereja HKBP perlu menerapkan ketentuan dalam hal menyajikan aset, kewajiban, pendapatan dan beban di dalam laporan keuangan tertentu pada periode mendatang. 6. Penyajian laporan keuangan Gereja HKBP sebaiknya dimulai pada periode awal Januari sampai akhir Desember sesuai dengan periode akuntansi pada umumnya. 7. Pihak majelis perbendaharaan harus membedakan dan menyajikan secara terperinci dalam menyusun laporan keuangan sesuai dengan daftar akun yang telah dibuat oleh Gereja HKBP. 8. Majelis perbendaharaan dan Bendahara Gereja HKBP diharapkan dapat memahami mengenai PSAK No. 45 dan dapat menyajikan laporan keuangan sesuai dengan ketentuan menurut PSAK No. 45 meliputi laporan posisi keuangan (neraca), laporan aktivitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. Hal ini bertujuan agar dapat memberikan informasi secara jelas kepada jemaat maupun donatur dalam melihat laporan keuangan Gereja HKBP dan dapat juga berguna dalam mengambil keputusan dengan baik oleh pihak gereja dalam menyusun anggaran maupun program gereja kedepannya. 9. Diharapkan pada penelitian selanjutnya dalam mempertimbangkan nilai depresiasi aktiva menggunakan perhitungan harga perolehan berdasarkan nilai wajar yang sudah ditentukan pada saat ini dengan metode depresiasi garis lurus. Karena jika setiap tahunnya dinilai berdasarkan nilai wajar

129 111 akan terjadi over estimate atau under estimate pada penilaian aktiva tetap tersebut.

130 DAFTAR PUSTAKA Alfiah Laporan Keuangan (Financial Statement) blogspot.com. Diakses 28 November Debora, Raphita Sejarah Perkembangan Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Di Yogyakarta Tahun Skripsi Sarjana Sastra, Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Hendrawan, Rony Analisis Penerapan PSAK No. 45 Tentang Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba Pada Rumah Sakit Berstatus Badan Layanan Umum. Skripsi Sarjana, Universitas Dipenogoro. (Online) diakses melalui Google Search Engine ( Ikatan Akuntan Indonesia Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 1 Penyajian Laporan Keuangan. PSAK. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Ikatan Akuntan Indonesia Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 2 Laporan Arus Kas. PSAK. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Ikatan Akuntan Indonesia. revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 45 Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba. PSAK. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Kristina, Francisca Maria Studi Atas Akuntansi Pada Organisasi Gereja Yang Dilihat Dari Sudut Pandang Pelaporan Keuangan. Rangkuman Skripsi Sarjana, STIE Perbanas Surabaya. (Online) diakses melalui Google Search Engine ( Mahsun, Moh., et al Akuntansi Sektor Publik. Edisi ketiga. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta. Mardiasmo, (2002), Akuntansi Sektor Publik, Yogyakarta: Andi. Nainggolan, Pahala Akuntansi Keuangan Yayasan Dan Lembaga Nirlaba Sejenis. Edisi Pertama. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 112

131 113 Poerwadarminta, WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia. Diakses 13 April Setio, Wirawan Sistem Pengendalian Manajemen Gereja: Studi Kasus Gereja Di Kota Yogyakarta. Jurnal Akuntansi. (Online) diakses melalui Google Search Engine (

132 114 LAMPIRAN

133 115 Lampiran 1: Daftar Pedoman Wawancara DAFTAR PEDOMAN WAWANCARA I. GAMBARAN UMUM ORGANISASI 1. Sejarah singkat: a. Kapan Gereja HKBP didirikan? b. Siapa yang mendirikan Gereja HKBP? c. Apa visi dan misi Gereja HKBP? II. STRUKTUR ORGANISASI 1. Bagaimana struktur organisasi Gereja HKBP 2. Bagaimana tanggung jawab dan wewenang masing-masing bagian dalam organsasi? III. PENERAPAN PSAK No Bagaimana proses penyusunan laporan keuangan Gereja HKBP Yogyakarta? 2. Bagaimana kebijakan akuntansi yang digunakan Gereja HKBP Yogyakarta dalam menyusun laporan keuangan? 3. Apakah Gereja HKBP Yogyakarta sudah memiliki standar akuntansi keuangan yang dibuat khusus untuk akuntansi Gereja HKBP Yogyakarta? 4. Apakah dalam laporan posisi keuangan Gereja HKBP Yogyakarta, aktiva dikelompokkan ke dalam aktiva lancar dan tidak lancar, dan kewajiban ke dalam kewajiban jangka pendek dan jangka panjang?

134 Apakah aktiva bersih dalam laporan posisi keuangan disajikan secara terpisah berdasarkan ada atau tidaknya pembatasan penggunaanya oleh penyumbang? 6. Apakah dalam laporan aktivitas HKBP Kota Yogyakarta telah mencakup organisasi secara keseluruhan dan menyajikan jumlah aktiva bersih selama satu periode? 7. Apakah dalam laporan aktivitas telah menyajikan perubahan aktiva bersih terikat permanen, terikat temporer, dan tidak terikat dalam satu periode? 8. Apakah perubahan aktiva bersih dalam laporan aktivitas telah tercermin dalam laporan posisi keuangan? 9. Dalam laporan aktivitas, apakah informasi mengenai beban telah disajikan berdasarkan klasifikasi fungsional, seperti menurut kelompok jas, dan aktivitas pendukung lainnya? 10. Dalam laporan arus kas, apakah Gereja HKBP telah melaporkan arus kas selama periode tertentu dan mengklasifikasikannya berdasarkan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan? 11. Apakah metode akuntansi yang digunakan organisasi untuk melaporkan arus kas dari kegiatan organisasi?

135 117 Lampiran 2: Catatan Atas Laporan Keuangan Gereja HKBP Yogyakarta A.1 A Aset Neto Pembangunan s.d periode lalu (Terikat Temporer) Sisa kas yang diterima oleh pihak Gereja HKBP untuk pembangunan gereja pada tahun 2012 Penerimaan Kas Pembangunan Rp Pengeluaran Kas Pembangunan (Rp ) Jumlah Rp Aset Neto Pembangunan s.d periode berjalan (Terikat Temporer) Kas yang diterima oleh pihak Gereja HKBP dari jemaat atau donatur untuk pembangunan gereja pada tahun 2012 Kas Pembangunan Rp Kas Panitia Renovasi SM & Marmer Rp Kas Panitia Pembangunan SM & Pastori Rp Jumlah Rp A.3 Aset Neto lain-lain (Terikat Temporer) Pengakuan aset tetap gereja diakui sebagai perolehan aset tetap Gereja HKBP. Tanah Rp Bangunan Rp Kendaraan Rp Inventaris Rp Jumlah Rp Sumber: Data Diolah

136 118 Lampiran 2: Catatan Atas Laporan Keuangan Gereja HKBP (Lanjutan) Ruang: Gedung Gereja HKBP Sumber: Gereja HKBP Yogyakarta DATA INVENTARIS GEREJA HKBP YOGYAKARTA SAMPAI BULAN NOVEMBER 2012 NO KETERANGAN JUMLAH SATUAN HARGA PASAR TOTAL 1 Kursi Pengantin 2 UNIT Rp Rp Bangku pendek kayu jati 98 UNIT Rp Rp Bangku pendek dgn sambungan kayu jati 5 UNIT Rp Rp Bangku panjang dgn sambungan kayu jati 2 UNIT Rp Rp Meja kecil (u/ letak buku pengkhotbah) 1 UNIT Rp Rp Meja Altar 1 UNIT Rp Rp Kursi Lipat warna hitam 58 UNIT Rp Rp Kursi Lipat warna merah 13 UNIT Rp Rp Kursi Lipat warna biru 5 UNIT Rp Rp Altar + Podium Pengkhotbah 1 UNIT Rp Rp Podium Pembaca warta 1 UNIT Rp Rp Mikropon 4 UNIT Rp Rp Stand Mikropon Panjang 3 UNIT Rp Rp Stand Mikropon Pendek 1 UNIT Rp Rp Mikropon (u/ pengkhotbah) 1 UNIT Rp Rp Speaker kecil (tempel di plafond) 8 UNIT Rp Rp Kipas Angin Gantung 5 UNIT Rp Rp Kipas Angin (tempel tembok) 4 UNIT Rp Rp Lampu Kristal 3 UNIT Rp Rp Lampu Bulat Gantung 2 UNIT Rp Rp

137 119 Lampiran 2: Catatan Atas Laporan Keuangan Gereja HKBP (Lanjutan) Gedung Gereja HKBP DATA INVENTARIS GEREJA HKBP YOGYAKARTA SAMPAI BULAN NOVEMBER 2012 NO KETERANGAN JUMLAH SATUAN HARGA PASAR TOTAL 21 Jam Dinding 1 UNIT Rp Rp Loudspeaker (tempel tembok) 8 UNIT Rp Rp Kursi panjang 1 UNIT Rp Rp Speaker luar 3 UNIT Rp Rp Drum 1 UNIT Rp Rp Gitar + Power 1 UNIT Rp Rp Bas + Power 1 UNIT Rp Rp Mixer Yamaha 1 UNIT Rp Rp Power Misioner 1 UNIT Rp Rp Speaker Samson 1 UNIT Rp Rp Layar Focus 2 UNIT Rp Rp LCD (gantung) 2 UNIT Rp Rp Amplifier 2 UNIT Rp Rp Equalizer 1 UNIT Rp Rp Meja Besar (pakai roda) 1 UNIT Rp Rp Laptop + Mouse 1 UNIT Rp Rp Lampu TL double 36 Watt 4 UNIT Rp Rp Lampu TL tunggal 36 Watt 6 UNIT Rp Rp Lampu TL 18 Watt 11 UNIT Rp Rp Lampu ultra elektronik 21 Watt 5 UNIT Rp Rp Kabel listrik 2 cabang 7 METER Rp Rp Sumber: Gereja HKBP Yogyakarta

138 120 Lampiran 2: Catatan Atas Laporan Keuangan Gereja HKBP (Lanjutan) Gedung Gereja HKBP DATA INVENTARIS GEREJA HKBP YOGYAKARTA SAMPAI BULAN NOVEMBER 2012 NO KETERANGAN JUMLAH SATUAN HARGA PASAR TOTAL 44 Lampu 75 Watt 1 UNIT Rp Rp Pitting 1 UNIT Rp Rp Stop Kontak 1 UNIT Rp Rp Electone Yamaha 1 UNIT Rp Rp Adaptor (untuk electone) 1 UNIT Rp Rp Pohon Natal 1 UNIT Rp Rp SUB TOTAL Rp Ruang: Sekretariatan NO KETERANGAN JUMLAH SATUAN HARGA PASAR TOTAL 1 Layar LCD 1 UNIT Rp Rp Lemari besar 3 pintu 1 UNIT Rp Rp Lemari 2 pintu 1 UNIT Rp Rp Kursi lipat hitam 12 UNIT Rp Rp Kursi lipat biru 2 UNIT Rp Rp Kursi + meja kerja 1 UNIT Rp Rp Jam dinding 1 UNIT Rp Rp Kipas angin (berdiri) 1 UNIT Rp Rp Kursi putar TU 1 UNIT Rp Rp Sumber: Gereja HKBP Yogyakarta

139 121 Lampiran 2: Catatan Atas Laporan Keuangan Gereja HKBP (Lanjutan) Ruang: Sekretariatan DATA INVENTARIS GEREJA HKBP YOGYAKARTA SAMPAI BULAN NOVEMBER 2012 NO KETERANGAN JUMLAH SATUAN HARGA PASAR TOTAL 10 Meja kerja TU 1 UNIT Rp Rp Meja plastik merah 2 UNIT Rp Rp Monitor 1 UNIT Rp Rp Meja kerja Pdt Dip 1 UNIT Rp Rp Modem 1 UNIT Rp Rp Telp + Fax 1 UNIT Rp Rp Rak arsip data 2 UNIT Rp Rp Monitor 1 UNIT Rp Rp Printer Laser Jet UNIT Rp Rp Printer Canon Inkject MP UNIT Rp Rp Printer +Fax KX MB UNIT Rp Rp Kipas kecil tempel 1 UNIT Rp Rp Stabilizer 500 VA 1 UNIT Rp Rp Sumber: Gereja HKBP Yogyakarta

140 122 Lampiran 2: Catatan Atas Laporan Keuangan Gereja HKBP (Lanjutan) Ruang: Sekretariatan DATA INVENTARIS GEREJA HKBP YOGYAKARTA SAMPAI BULAN NOVEMBER 2012 NO KETERANGAN JUMLAH SATUAN HARGA PASAR TOTAL 24 Printer 1 UNIT Rp Rp UPS prolink 1 UNIT Rp Rp Filling Cabinet hijau 1 UNIT Rp Rp Kalkulator 2 UNIT Rp Rp Switch printer 1 UNIT Rp Rp Dispenser 1 UNIT Rp Rp Kursi tamu 1 UNIT Rp Rp Wi Fi 1 UNIT Rp Rp Taplak Altar 1 UNIT Rp Rp Taplak besar 2 UNIT Rp Rp Bendera 1 UNIT Rp Rp SUB TOTAL Rp Sumber: Gereja HKBP Yogyakarta

141 123 Lampiran 2: Catatan Atas Laporan Keuangan Gereja HKBP (Lanjutan) Ruang: Konsistori DATA INVENTARIS GEREJA HKBP YOGYAKARTA SAMPAI BULAN NOVEMBER 2012 NO KETERANGAN JUMLAH SATUAN HARGA PASAR TOTAL 1 Layar LCD 1 UNIT Rp Rp Lemari besar 3 pintu 1 UNIT Rp Rp Lemari 2 pintu 1 UNIT Rp Rp Kursi lipat hitam 12 UNIT Rp Rp Kursi lipat biru 2 UNIT Rp Rp Kursi + meja kerja 1 UNIT Rp Rp Jam dinding 1 UNIT Rp Rp Kipas angin (berdiri) 1 UNIT Rp Rp Kursi putar TU 1 UNIT Rp Rp Meja kerja TU 1 UNIT Rp Rp Meja plastik merah 2 UNIT Rp Rp Monitor 1 UNIT Rp Rp Meja kerja Pdt Dip 1 UNIT Rp Rp Modem 1 UNIT Rp Rp Telp + Fax 1 UNIT Rp Rp Rak arsip data 2 UNIT Rp Rp Sumber: Gereja HKBP Yogyakarta

142 124 Lampiran 2: Catatan Atas Laporan Keuangan Gereja HKBP (Lanjutan) Ruang: Konsistori DATA INVENTARIS GEREJA HKBP YOGYAKARTA SAMPAI BULAN NOVEMBER 2012 NO KETERANGAN JUMLAH SATUAN HARGA PASAR TOTAL 18 Monitor 1 UNIT Rp Rp Printer Laser Jet UNIT Rp Rp Printer Canon Inkject MP UNIT Rp Rp Printer +Fax KX MB UNIT Rp Rp Kipas kecil tempel 1 UNIT Rp Rp Stabilizer 500 VA 1 UNIT Rp Rp Printer 1 UNIT Rp Rp UPS prolink 1 UNIT Rp Rp Filling Cabinet hijau 1 UNIT Rp Rp Kalkulator 2 UNIT Rp Rp Switch printer 1 UNIT Rp Rp Dispenser 1 UNIT Rp Rp Kursi tamu 1 UNIT Rp Rp Wi Fi 1 UNIT Rp Rp Taplak Altar 1 UNIT Rp Rp Taplak besar 2 UNIT Rp Rp Bendera 1 UNIT Rp Rp Sumber: Gereja HKBP Yogyakarta SUB TOTAL Rp

143 125 Lampiran 2: Catatan Atas Laporan Keuangan Gereja HKBP (Lanjutan) DATA INVENTARIS GEREJA HKBP YOGYAKARTA SAMPAI BULAN NOVEMBER 2012 Ruang: Yobel NO KETERANGAN JUMLAH SATUAN HARGA PASAR TOTAL 1 Kursi lipat hitam 9 UNIT Rp Rp Kursi lipat merah 7 UNIT Rp Rp Kursi lipat biru 3 UNIT Rp Rp Kursi plastik ASM hijau 13 UNIT Rp Rp Kursi plastik ASM kuning 10 UNIT Rp Rp Kursi plastik ASM biru 13 UNIT Rp Rp Kursi plastik ASM merah 10 UNIT Rp Rp Meja plastik ASM hijau 3 UNIT Rp Rp Meja plastik ASM merah 11 UNIT Rp Rp Meja panjang putih (melamin) 12 UNIT Rp Rp Kipas Angin tempel 5 UNIT Rp Rp Podium 1 UNIT Rp Rp White Board 1 UNIT Rp Rp Bangku kayu 2 UNIT Rp Rp Lemari arsip 3 UNIT Rp Rp Sumber: Gereja HKBP Yogyakarta

144 126 Lampiran 2: Catatan Atas Laporan Keuangan Gereja HKBP (Lanjutan) DATA INVENTARIS GEREJA HKBP YOGYAKARTA SAMPAI BULAN NOVEMBER 2012 Ruang: Yobel NO KETERANGAN JUMLAH SATUAN HARGA PASAR TOTAL 16 Lemari 3 pintu panjang 1 UNIT Rp Rp Lemari kaca 1 UNIT Rp Rp Rak plastik ASM 3 UNIT Rp Rp Kotak plastik kecil ASM 2 UNIT Rp Rp Gendang 1 UNIT Rp Rp Tikar kecil 3 UNIT Rp Rp Tikar besar 1 UNIT Rp Rp Gitar 3 UNIT Rp Rp Kursi ASM (baru) 150 UNIT Rp Rp SUB TOTAL Rp Sumber: Gereja HKBP Yogyakarta

145 127 Lampiran 2: Catatan Atas Laporan Keuangan Gereja HKBP (Lanjutan) DATA INVENTARIS GEREJA HKBP YOGYAKARTA SAMPAI BULAN NOVEMBER 2012 Ruang: Sopogodang NO KETERANGAN JUMLAH SATUAN HARGA PASAR TOTAL 1 Kursi lipat hitam 68 UNIT Rp Rp Kursi lipat merah 51 UNIT Rp Rp Kursi lipat biru 7 UNIT Rp Rp Meja putih melamin 8 UNIT Rp Rp Meja plastik merah ASM 2 UNIT Rp Rp Kipas angin tempel 6 UNIT Rp Rp Jam dinding 1 UNIT Rp Rp Lampu neon panjang 4 UNIT Rp Rp Kipas angin gantung 2 UNIT Rp Rp Loudspeaker 2 UNIT Rp Rp Bangku sandar kayu 20 UNIT Rp Rp Bangku tanpa sandar kayu 20 UNIT Rp Rp Kursi plastik biru 200 UNIT Rp Rp LCD dan layar 1 UNIT Rp Rp SUB TOTAL Rp Sumber: Gereja HKBP Yogyakarta

146 128 Lampiran 2: Catatan Atas Laporan Keuangan Gereja HKBP (Lanjutan) DATA INVENTARIS GEREJA HKBP YOGYAKARTA SAMPAI BULAN NOVEMBER 2012 INVENTARIS SUB TOTAL Gedung Gereja HKBP Rp Ruang: Sekretariatan Rp Ruang: Konsistori Rp Ruang: Yobel Rp Ruang: Sopogodang Rp TOTAL INVENTARIS Rp Sumber: Gereja HKBP Yogyakarta

147 129 Lampiran 2: Catatan Atas Laporan Keuangan Gereja HKBP (Lanjutan) DATA TANAH, BANGUNAN, KENDARAAN GEREJA HKBP YOGYAKARTA SAMPAI BULAN NOVEMBER 2012 Safety Box BNI 46 Type 5X10X24/288/288. Berlaku s/d 1 Juli 2099 Nama Dokumen Status Nomor Jumlah Satuan Tahun Harga Pasar TOTAL BUKU TANAH HAK MILIK M.36/Ktb m (GEREJA) Rp Rp PEKARANGAN HAK MILIK m Rp Rp PEKARANGAN HAK MILIK m Rp Rp PEKARANGAN HAK MILIK m Rp Rp SUB TOTAL Rp HAK GUNA BANGUNAN HGB B.00210/Ktb m Rp Rp SUB TOTAL Rp BPKP SEPEDA HONDA/100CC AB 3258 CZ 1 Unit 2003 MOTOR Rp Rp BPKB SEPEDA HONDA/100CC AB 4934 GF 1 Unit 2002 MOTOR Rp Rp BPKB MOBIL TOYOTA KIJANG KF AB 1611 JA 1 Unit /1486 CC Rp Rp SUB TOTAL Rp Sumber: Gereja HKBP Yogyakarta

148 130 Lampiran 3: Daftar akun Gereja HKBP Kota Yogyakarta Kode Akun Nama Akun PP01.00 PERSEMBAHAN HURIA PP01.01 Minggu Pukul PP01.02 Minggu Pukul PP01.03 Minggu Pukul PP01.04 Seksi Sekolah Minggu PP01.05 Seksi Remaja PP01.06 Seksi Pemuda PP01.07 Seksi Perempuan PP01.08 Seksi Bapak PP01.09 Lansia PP01.10 Ina Hanna PP01.11 Persembahan Ibadah di Pos Bantul PP01.14 Hasil Pesta-Pesta (Hut Huria dan Gotilon) PP01.15 PA Sektor Keluarga PP01.16 Perjamuan Kudus PP01.17 Perjanjian Nikah/ Pemberkatan PP01.18 Passion/Jumat Agung/Paskah PP01.19 Natal-Natal/Akhir Tahun PP01.20 Tahun Baru/ Keluarga PP01.21 Iuran Bulanan/Tahunan Keluarga PP01.22 Iuran Bulanan/Tahunan Naposo PP01.23 Kebaktian Syukuran PP01.24 Ucapan Syukur PP01.25 Perpuluhan/Sumbangan PP01.26 PA Zending PP01.27 Dukacita (Persembahan Dukacita) PP01.28 Pers. Keb Akhir. 31 Des 2010 PP01.29 Pers Tahun Baru 1 Januari 2011 PP01.30 Sumbangan Pemkot Kota 2011 PP01.31 Natal keluarga/punguan PP01.32 PA Parhalado PP01.33 Natal Zending PP01.34 Valas PP01.35 Natal Keluarga PP01.37 Miracle

149 131 Lampiran 3: Daftar akun Gereja HKBP Kota Yogyakarta (Lanjutan) PP02.00 DANA KANTOR PUSAT & NAMARBOHO PP02.01 Persembahan II Pusat PP02.02 Departemen NHKBP PP02.03 Departemen Kesehatan PP02.04 Departemen Sekolah Minggu PP02.05 Departemen Wanita PP02.06 Departemen Sosial PP02.07 Departemen Zending PP02.08 Lembaga SGH. Biblevrouw PP02.09 Departemen Musik PP02.10 STT dan Sekolah Pendeta PP02.11 Dana Pensiun PP02.12 Departemen Pendidikan PP02.13 Departemen Ama PP02.14 Suara Radio Bona Pasogit PP02.15 Bakti Paskah PP02.16 Pengembangan masyarakat PP02.17 Hepata PP02.18 Elim PP02.19 Jubelium/Ulaon Hatopan PP02.20 Dan Lain-lain PP02.21 Gempa Dairi PP03.00 KAS PEMBANGUNAN PP03.01 Persembahan Pembangunan PP03.02 Ucapan Syukur PP03.03 Sumbangan-Sumbangan PP03.04 Jasa Bunga Tabungan PP03.05 Lain-lain PP04.00 TABUNGAN SOSIAL KEMATIAN -FONS PP04.01 Iuran Anggota PP04.02 Jasa Bunga Tabungan PP05.00 NAMAMOLUS PP05.01 Persembahan ke Distrik PP05.02 Persembahan ke Ressort PP05.03 Bantuan Bencana Alam PP05.04 Tukar Mimbar PGI Wilayah PP05.05 Hari doa sedunia PP05.07 Pers Sekolah Mingg ke Pemb PP05.08 Lain-lain Namamolus

150 132 Lampiran 3: Daftar akun Gereja HKBP Kota Yogyakarta (Lanjutan) PP06.00 JASA DAN LAIN-LAIN PP06.01 Sewa Sopo Godang PP06.03 Penjualan Buku Buku PP06.05 Hasil Program Seksi Perempuan PP06.06 Hasil Program Seksi Pemuda PP06.07 Penerimaan Jasa dan Lain-lain PP06.10 Tabungan Huria PP06.11 Parkiran Dalam Gereja/Minggu PP07.00 UCAPAN SYUKUR PP07.01 Kepada Pendeta Ressort PP07.02 Kepada Pendeta Diperbantukan PP07.03 Kepada Pendeta Mahasiswa PP07.04 Kepada Sintua PP07.05 Kepada Parhalado Na Asing PP07.06 Kepada Seksi Sekolah Minggu PP07.07 Kepada Seksi Remaja PP07.08 Kepada Seksi Pemuda PP07.09 Kepada Seksi Perempuan PP07.10 Kepada Seksi Bapak PP07.11 Kepada Seksi Zending PP07.12 Kepada SeksiMusik PP07.14 Kepada Seksi Diakoni Sosial PP07.16 Kepada Debora PP07.13 Kepada Lansia PP07.15 Kepada El Shaday PP07.18 Kepada Ina Hanna PP07.19 Kepada Sintua Sektor PP07.22 Kepada Tata Usaha PP07.23 Kepada Koster PP07.25 Kepada Pengajar Sidi PP07.28 GSM PB01.00 BIAYA RUTIN PB01.01 Belanja Pendeta Mahasiswa PB01.02 Belanja Pdt Diperbantukan PB01.03 Honor Tata Usaha PB01.04 Honor Petugas Gereja PB01.05 Transport Pdt Mhs PB01.06 Transport Pdt Diperbantukan PB01.07 Transport Parhalado Parartaon PB01.08 Transport Bendahara PB01.09 TransportWakil Bendahara PB01.10 Transport Pengkotbah dari Luar + PA Sektor PB01.11 Transport Pelaksana Sekretaris

151 133 Lampiran 3: Daftar akun Gereja HKBP Kota Yogyakarta (Lanjutan) PB01.12 Transport Kunjungan Dinas Pangula Na Gok/ Sintua PB01.14 Biaya Rapat,Konsumsi, transportasi dan evaluasi PB01.15 Biaya rapat Jemaat PB01.16 Cuti Tahunan Pdt Mhs PB01.17 Cuti tahunan Pdt Dip PB01.18 Tunjangan Tamu Pdt Mhs PB01.20 Tunjangan Natal Pdt Mhs PB01.21 Tunjangan natal Pdt Dip PB01.22 Bingkisan Natal Sintua PB01.23 Bingkisan Natal Bendahara PB01.24 Bingkisan Natal Wakil Bend PB01.25 Bingkisan Natal Tata usaha PB01.26 Bingkisan Natal Petugas Grja PB01.27 Bingkisan Natal Operator Slide PB01.28 Bingkisan Natal Guru Sminggu PB01.29 Bingkisan Natal Organis dan Band PB01.30 Bingkisan Natal Song Leader PB01.31 Bingkisan Natal Dirigen PB01.32 Bingkisan Natal Operator Sound PB01.33 Bantuan Kesehatan Sintua Dana Pensiun Pangula Na PB01.35 Gok(12,67%xGPx12bln)=1org PB01.36 Bantuan Pulsa u/ Pdt Mhs, Dip PB01.37 Perlengkapan Parhalado (Jubah) PB01.38 Sermon Parhalado Se Ressort PB01.39 Konsumsi Sermon Parhalado PB01.40 Konsumsi Tugas Pagi PB01.41 Konsumsi Rapat Pahalado PB01.49 Dapur PB01.50 Dapur Pospel Bantul PB01.51 Listrik Pospel Bantul PB01.55 Kons sermon distrik PB01.62 Kebersihan Mess PB01.64 Delegasi GMKI PB01.65 BPH ke Ressort PB01.66 Panitia Jubileum PB01.67 Bingkisan Natal Dewan Koinonia PB01.68 Bingkisan Natal Dewan Marturi 1+ 2 PB01.69 Bingkisan Natal Dewan Diakonia 1+ 4 PB01.70 Operasional Kegiatan Program Litbang PB01.71 Biaya Tak Terduga PB01.72 Askes

152 134 Lampiran 3: Daftar akun Gereja HKBP Kota Yogyakarta (Lanjutan) PB02.00 BIAYA UMUM & OPERASIONAL HURIA PB02.01 Pengadaan ATK PB02.02 Biaya Kebersihan/Sampah PB02.03 Pengadaan Almanak. Impola.Imanuel.Kalender PB02.04 Pengadaan Inventaris Rumah Pastori PB02.05 Renovasi Altar dan Podium Paragenda PB02.06 Pengadaan inventaris (Kamera.in focus. layar) PB02.07 Pengadaan Mic. stand mic. perawatan sound systim PB02.08 Pemeliharaan Gedung PB02.09 Pemeliharaan Pekarangan PB02.10 Pemeliharaan Roda Dua PB02.11 Pembayaran Rekening Telp PB02.12 Pembayaran Rekening PLN PB02.13 Pembayaran Rekening PAM PB02.14 Perawatan Generatot dan BBM PB02.15 Pengadaan Buku/Jilid/Cetak PB02.16 Biaya Fotocopy(Ibadah. pesta. warta jemaat. lap keu PB02.17 Biaya Partamueon ni huria PB02.18 Natal dan Tahun Baru PB02.19 Biaya Verifikasi dr huria PB02.20 Biaya Alat Penerangan dan air PB02.21 Rekening koran PB02.23 Biaya perjamuan kudus PB02.24 Pajak pajak PB02.25 Pajak Tabungan PB02.27 Iuran ke resort PB02.29 Biaya pemberkatan nikah /cinderamata PB02.30 Sinode distrik PB02.33 Pelaksanaan sidi PB02.35 Iuran beli mobil distrik PB02.36 Bunga Altar PB02.37 Website PB02.38 Tumpak PB02.39 Internet PB03.00 KAS PEMBANGUNAN PB03.01 Ke Panitia Pembangunan PB03.04 Pajak tabungan PB03.10 Renovasi Kamar mandi dan Lain-lain PB03.11 Lain-lain Kebutuhan Gereja PB04.00 TABUNGAN SOSIAL KEMATIAN - FONS PB04.01 Pemberian uang duka bagi Jemaat PB04.02 Rupa-rupa bank PB04.03 Pajak Bank

153 135 Lampiran 3: Daftar akun Gereja HKBP Kota Yogyakarta (Lanjutan) PB05.00 NAMAMOLUS PB05.01 Persembahan ke Distrik(Tukar Mimbar) PB05.02 Persembahan Ke Ressort mg ke V PB05.03 Bantuan Bencana Alam PB05.04 Tukar Minmbar PGI Wilayah PB05.06 Hari doa sedunia PB05.07 Pers Sekolah Mingg ke Pemb PB05.08 Namamolus Lain-lain PB06.00 SEKSI SEKOLAH MINGGU PB06.01 Unit Ibadah PB06.02 Unit Musik PB06.04 Unit Pemerhati PB06.05 Transport GSM PB06.06 Pembinaan GSM se Distrik PB06.07 Natal Sek Minggu PB06.10 BPH Sekolah Minggu PB07.00 SEKSI REMAJA PB07.01 Unit Rohani & VG PB07.02 BPH PB08.00 SEKSI PEMUDA PB08.01 BPH PB08.02 Unit Olah raga PB08.03 Unit Pengakaderan anggota PB08.04 Unit Peralatan. Perlengkapan. Dan trans PB08.06 Unit seni dan kreatifitas PB08.08 Unit ibadah dan natal PB08.09 Unit koor dan paduan suara PB08.11 Unit kewirausahaan PB08.12 Unit media dan informasi PB08.13 Unit pelayanan kasih PB08.18 Unit Judika PB08.19 Unit Miracle Voice PB08.20 Unit El Shadai PB09.00 SEKSI PEREMPUAN PB09.01 Unit kerohanian dan oikumene PB09.02 Unit Kesekretariatan/BPH PB09.03 Unit ina parhari kamis PB09.06 Unit Ina Hanna PB09.07 Unit TD Debora PB10.00 SEKSI BAPAK PB10.01 Unit rohani. koor. Kunjungan PB11.00 MIRACLE VOICE PB11.01 Kegiatan kerohanian PB12.00 DEBORA

154 136 Lampiran 3: Daftar akun Gereja HKBP Kota Yogyakarta (Lanjutan) PB12.01 BPH PB13.00 SIMEON LOIS - LANSIA PB13.04 BPH dll PB14.00 HANNA PB14.02 BPH PB15.00 JUDIKA PB15.01 BPH PB16.00 DIAKONIA SOSIAL PB16.01 Kunjungan orang sakit PB16.02 Kebaktian penghiburan PB16.03 Uang duka/krans bunga PB16.04 Kunjungan panti asuhan PB17.00 PENDIDIKAN DAN KEMASYARAKATAN PB17.01 Lembaga Sosial Kemasyarakatan PB17.03 Program Kesehatan PB18.00 SEKSI KESEHATAN PB18.03 Sekretaris BPH/obat PB19.00 SEKSI ZENDING PB19.01 Pemberitaan injil ke LP Kunjungan pembinaan di Wates. Bantul. Parangtitis. PB19.02 Wonosari PB20.00 SEKSI MUSIK DAN IBADAH PB20.01 BPH PB21.00 DANA KANTOR PUSAT & NAMARBOHO PB21.01 Persembahan II untuk pusat HKBP PB21.02 Departemen NHKBP PB21.03 Departemen kesehatan PB21.04 Departemen sekolah minggu PB21.05 Departemen wanita PB21.06 Ucapan syukur untuk departemen sosial PB21.07 Ucapan syukur untuk departemen Zending PB21.08 Lembagas SGH dan biv PB21.09 Departemen Musik PB21.10 STT dan sekolah pendeta PB21.11 Dana pensiun PB21.12 Departemen pendidikan PB21.13 Departemen Ama PB21.14 Suara radio bonapasogit PB21.15 Bakti paskah PB21.16 Pengembangan masyarakat PB21.17 Hepata PB21.18 Elim PB21.19 Dana Pensiun PB21.20 PKPC

155 137 Lampiran 3: Daftar akun Gereja HKBP Kota Yogyakarta (Lanjutan) PB21.21 Remaja PB21.22 Ulaon Hatopan PB21.23 Bencana alam Dairi PB21.24 Dan Lain-lain PB22.00 UCAPAN SYUKUR PB22.01 Kepada pendeta resort PB22.02 Kepada pendeta diperbantukan PB22.03 Kepada pdt mahasiswa PB22.04 Kepada Sintua PB22.05 Kepada parhalado na asing PB22.06 Kepada seksi sekolah minggu PB22.07 Kepada seksi remaja PB22.08 Kepada sie pemuda PB22.09 Kepada sie perempuan PB22.10 Kepada sie bapak PB22.11 Kepada sie zending PB22.12 Kepada sie musik PB22.13 Kepada Lansia PB22.14 Kepada sie diakoni sosial PB22.16 Kepada TD debora PB22.18 Kepada Ina hanna PB22.19 Kepada sintua sektor PB22.22 Kepada tata usaha PB22.23 Kepada Koster PB22.25 Kepada pengajar sidi PB22.27 Lain-lain Namamolus PB22.31 Guru sekolah minggu Sumber: Gereja HKBP Kota Yogyakarta

156 138 Lampiran 4: Daftar Nama Pengurus Gereja HKBP Kota Yogyakarta Periode No Nama Pengurus Gereja HKBP Periode Jabatan I KOINONIA 1 Dewan Koinia 01 St. Drs. EP Lubis, MM Ketua 02 G. Silitonga, SH Sekertaris 03 St. J Sigalingging, SE Anggota 04 St Ny Hutagalung Br Tobing Anggota 05 Ir. Ny Sialagan Br Simaremare Anggota 06 Ny. Malau Br Nadeak Anggota SEKSI-SEKSI 1.1 Sekolah Minggu 01 St Ny Hutagalung Br Tobing Penasehat 02 Ny. Lubis Br Sinamo Ketua 03 Irene Br Hutapea Wakil ketua 04 Palito Sihombing Sekretaris 05 Hermansyah Manik Bendahara 1.2 Remaja 01 G. Silitonga, SH Penasehat 02 Leo Simanjuntak Ketua 03 Indri CM Marpaung Sekretaris 04 Clarisa M Tambunan Bendahara 1.3 Pemuda 01 Ir. Ny Sialagan Br Simaremare Penasehat 02 Rogate Sinaga (NHKBP) Ketua 03 Satrio Manurung (Miracle Vocie) Wakil ketua 04 Hendrisman Sianturi (Elshaday) Wakil ketua 05 Andena Silaen Sekretaris 06 Indri Sitompul Wakil sekretaris 07 Ruth Sitorus Pane Bendahara 1.4 Perempuan 01 Ny. Malau Br Nadeak Pensehat 02 Ir. Ny. Silitonga Br Tobing Ketua 03 Ny. Panggabean Br Purba Sekretaris 04 Ny. Samosir Br Tambunan Bendahara 1.5 Bapak 01 St. J Sigalingging, SE Penasehat 02 Ir. R T Siallagan Ketua 03 R. Siagian Wakil ketua 04 R. Rajagukguk Sekretaris 05 A. Hutahaean Bendahara 06 A. Sihombing, SH. Msi Unit Koor 07 St. J Sigalingging Unit kerohanian St. Drs. EP Lubis, MM 07 CSt. B. Sipahutar Unit olahraga 1.6 Lansia 01 St. Drs. EP Lubis, MM Penasehat

157 St. LH. Simanjuntak Ketua Lampiran 4: Daftar Nama Pengurus Gereja HKBP Kota Yogyakarta Periode (Lanjutan). 03 M. Nainggolan, SH Sekretaris 04 Ir. Ny. Silitonga Br Tobing Bendahara 05 Ny. Sihotang Br Pasaribu Unit paduan suara Pdr. Dr. R. Rajagukguk Ny Gr Silaban Br Panjaitan II MARTURIA 2 Dewan Marturia Ketua 01 St. Ny Sihombing Br Hutabarat Sekretaris 02 CSt. B Sipahutar Anggota 01 Ny. Hutagaol Br Situmeang Anggota SEKSI-SEKSI 2.1 Musik dan Ibadah 01 Ny. Hutagaol Br Situmeang Penasehat 02 Cst. M. Simatupang, MM Ketua 03 Sangkot Sardi Napitupulu Sekretaris 04 Yanti Nainggolan Wakil Sekretaris 05 Hanna Situmeang Bendahara 2.2 Koordinator Musik dan Ibadah 01 Henry Sijabat Musik 02 Raya Sitinjak Song Leader 03 Tanto Nainggolan Operator Slide 04 Binsar Hutasoit Kamera 05 Iwan Nainggolan Sound System 06 Andreas Panggabean Band 2.3 Pekabaran Injil (Zending) 01 St. Ny Sihombing Br Hutabarat Penasehat 02 R. Siadari, SH Ketua 03 CSt. B Sipahutar Sekretaris 04 St. Ny. Hutagalung Br Tobing Bendahara

158 140 Lampiran 4: Daftar Nama Pengurus Gereja HKBP Kota Yogyakarta Periode (Lanjutan). III DIAKONIA 3 Dewan Diakonia 01 St.M Marpaung Ketua 02 Ny. St LMH Hutapea Br Hutahaean Sekretaris 03 Ny. JR. Siahaan Br Gultom Anggota 04 Ny. ST Simanjuntak Br Siagian Anggota 05 St.Ny Sijabat Br Nababan Anggota SEKSI-SEKSI 3.1 Kesehatan 01 Ny. ST Simanjuntak Br Siagian Ketua 02 Ny. St LMH Hutapea Br Hutahaean Sekretaris 03 Ny Sihotang Br Pasaribu Bendahara 3.2 Sosial 01 St.M Marpaung Ketua 02 Ny. St LMH Hutapea Br Hutahaean Sekretaris 03 CSt Ny Pangaribuan Br Simanjuntak Bendahara 3.3 Pendidikan dan Kemasyarakatan 01 Ny. JR. Siahaan Br Gultom Ketua 02 Ny. St LMH Hutapea Br Hutahaean Sekretaris 03 Ny. St. R L Tobing Br Siagian Bendahara IV MAJELIS PERBENDAHARAAN 01 St. K. Samosir, SE Ketua 02 St. Drs. LMH Hutapea Anggota 03 St. PSM Simanjuntak Anggota 04 St. M. Marpaung Anggota V BENDAHARA 01 CSt Ny Pangaribuan Br Simanjuntak Ketua VI UTUSAN SINTUA Ke RAPAT RESSORT 01 St Ny Hutagalung Br Tobing Ketua Sumber: Gereja HKBP Kota Yogyakarta

159 141 Lampiran 5: Neraca Kas Gereja HKBP Kota Yogyakarta.

160 142 Lampiran 6: Surat Keterangan Penelitian

Pelaporan Keuangan Organisasi Nir Laba (Pelaporan Keuangan Perguruan Tinggi) Oleh: Yanto,M.Acc.,Ak.

Pelaporan Keuangan Organisasi Nir Laba (Pelaporan Keuangan Perguruan Tinggi) Oleh: Yanto,M.Acc.,Ak. Pelaporan Keuangan Organisasi Nir Laba (Pelaporan Keuangan Perguruan Tinggi) Oleh: Yanto,M.Acc.,Ak. Karakteristik Nirlaba Sumber daya berasal dari : sumbangan para anggota dan para penyumbang lain yang

Lebih terperinci

PSAK 45. Dwi Martani Ketua Departemen Akuntansi FEUI Anggota Tim Implementasi IFRS

PSAK 45. Dwi Martani Ketua Departemen Akuntansi FEUI Anggota Tim Implementasi IFRS PSAK 45 Organisasi Nir Laba Dwi Martani Ketua Departemen Akuntansi FEUI Anggota Tim Implementasi IFRS 1 Agenda 1. 2. 3. Perubahan PSAK 45 Tujuan dan Ruang Lingkup Pelaporan dan Penyajian 4. Contoh dan

Lebih terperinci

Para pengguna laporan keuangan organisasi nirlaba memiliki kepentingan bersama yang tidak berbeda dengan organisasi bisnis, yaitu untuk menilai:

Para pengguna laporan keuangan organisasi nirlaba memiliki kepentingan bersama yang tidak berbeda dengan organisasi bisnis, yaitu untuk menilai: 0 PENDAHULUAN Karakteristik organisasi nirlaba berbeda dengan organisasi bisnis. Perbedaan utama yang mendasar terletak pada cara organisasi memperoleh sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai

Lebih terperinci

Standar Akuntansi Keuangan

Standar Akuntansi Keuangan exposure draft ED PSAK No. Oktober 0 (revisi 0) Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba Exposure draft ini dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Tanggapan atas

Lebih terperinci

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN IKATAN AKUNTAN INDONESIA

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN IKATAN AKUNTAN INDONESIA PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PSAK No. IKATAN AKUNTAN INDONESIA PELAPORAN ORGANISASI KEUANGAN NIRLABA DAFTAR ISI Paragraf SAMBUTAN KETUA UMUM IAI PENDAHULUAN... 0-0 Tujuan Ruang Lingkup... 0-0

Lebih terperinci

Lampiran 1. Contoh Laporan Posisi Keuangan

Lampiran 1. Contoh Laporan Posisi Keuangan Lampiran 1. Contoh Laporan Posisi Keuangan Entitas Nirlaba Laporan Posisi Keuangan 31 Desember 20X2 dan 20X1 20X2 20X1 Aset: Kas dan setara kas Piutang bunga Persediaan dan biaya dibayar di muka Piutang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pelaporan keuangan merupakan suatu proses bagaimana informasi keuangan diatur, disediakan, dan disampaikan untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan utama dari

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Dari analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan yaitu: 1. Pelaporan keuangan berdasarkan PSAK Nomor 45 Revisi 2010 untuk entitas nirlaba

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 1. Pengertian Standar Akuntansi Keuangan. dikeluarkan oleh badan yang berwenang. Standar Akuntansi Keuangan

BAB II DASAR TEORI. 1. Pengertian Standar Akuntansi Keuangan. dikeluarkan oleh badan yang berwenang. Standar Akuntansi Keuangan BAB II DASAR TEORI A. Standar Akuntansi Keuangan 1. Pengertian Standar Akuntansi Keuangan Standar Akuntansi Keuangan merupakan pengumuman resmi yang dikeluarkan oleh badan yang berwenang. Standar Akuntansi

Lebih terperinci

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN ENTITAS NIRLABA BERDASARKAN PSAK 45 Studi Kasus Pada Yayasan Karya Murni Medan SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi bahwa, Undang Undang No.17 tahun 2012 tentang Perkoperasian menyatakan Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laporan Keuangan a. Pengertian Laporan keuangan adalah laporan yang berisikan informasi yang berguna bagi pihak internal dan eksternal perusahaan. Laporan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Organisasi Nirlaba 1. Defenisi Organisasi Nirlaba Organisasi Nirlaba sering juga disebut dengan istilah organisasi nonprofit atau organisasi nonbisnis. Jika dilihat dari istilah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh RSJD Dr. RM. Soedjarwadi Provinsi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh RSJD Dr. RM. Soedjarwadi Provinsi BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data Laporan keuangan RSJD Dr. RM.Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi

Lebih terperinci

SKRIPSI EVALUASI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN MENURUT PSAK 45 PADA GEREJA TORAJA KLASIS MAKASSAR JEMAAT TAMALANREA ERIEK KURNIAWAN KOE

SKRIPSI EVALUASI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN MENURUT PSAK 45 PADA GEREJA TORAJA KLASIS MAKASSAR JEMAAT TAMALANREA ERIEK KURNIAWAN KOE SKRIPSI EVALUASI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN MENURUT PSAK 45 PADA GEREJA TORAJA KLASIS MAKASSAR JEMAAT TAMALANREA ERIEK KURNIAWAN KOE DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HASANUDDIN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. peluang untuk mencapai keberhasilan. Karena ketika melakukan perubahan

BAB II LANDASAN TEORI. peluang untuk mencapai keberhasilan. Karena ketika melakukan perubahan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Resistensi Pada dasarnya, melakukan perubahan merupakan usaha untuk memanfaatkan peluang untuk mencapai keberhasilan. Karena ketika melakukan perubahan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Rumah Sakit Pemerintah merupakan unit kerja dari Instansi Pemerintah yang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Rumah Sakit Pemerintah merupakan unit kerja dari Instansi Pemerintah yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Rumah Sakit Pemerintah merupakan unit kerja dari Instansi Pemerintah yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat umum. Rumah sakit memiliki banyak

Lebih terperinci

Laporan Keuangan: Neraca

Laporan Keuangan: Neraca Laporan Keuangan: Neraca MATERI 1. Sifat dan kegunaan laporan keuangan 2. Jenis Laporan Keuangan 3. Isi dan Elemen Laporan Keuangan, Khusus untuk Neraca 4. Catatan Atas Laporan Keuangan 5. Keterbatasan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN RERANGKA PEMIKIRAN. bagaimana suatu informasi akuntansi disampaikan kepada pihak yang

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN RERANGKA PEMIKIRAN. bagaimana suatu informasi akuntansi disampaikan kepada pihak yang BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN RERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pelaporan Keuangan Secara umum pengungkapan adalah konsep, metode, dan media tentang bagaimana suatu informasi akuntansi disampaikan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi, dimana dalam proses akuntansi tersebut semua transaksi yang terjadi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pelaporan Keuangan RSUD Panembahan Senopati Bantul

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pelaporan Keuangan RSUD Panembahan Senopati Bantul BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pelaporan Keuangan Senopati Bantul Senopati Bantul sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di wilayah Pemerintah Kabupaten Bantul merupakan entitas akuntansi yang wajib

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai resiko besar dapat bangkrut, apalagi oraganisasi yang berbentuk

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai resiko besar dapat bangkrut, apalagi oraganisasi yang berbentuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian Indonesia yang belakangan ini cenderung tidak menentu membuat pelaku ekonomi mengalami kesulitan dalam menjalankan usaha didunia bisnis. Perusahaan sebagai

Lebih terperinci

Dini Iriani Ekonomi/Akuntansi

Dini Iriani Ekonomi/Akuntansi ANALISIS PENERAPAN PSAK NO. 45 TERHADAP LAPORAN KEUANGAN ORGANISASI NIRLABA PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KOTA DEPOK Dini Iriani 22212195 Ekonomi/Akuntansi Latar Belakang Organisasi Nirlaba merupakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pendapatan Menurut Keiso, Weygandt, Warfield (2008 :516), Pendapatan ialah arus masuk aktiva dan penyelesaian kewajiban akibat penyerahan atau produksi barang, pemberian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Gambaran Umum Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP) SAK-ETAP merupakan suatu standar akuntansi yang disusun untuk mengatur pelaporan keuangan

Lebih terperinci

BAB II LAPORAN ARUS KAS

BAB II LAPORAN ARUS KAS 12 BAB II LAPORAN ARUS KAS 2.1. Laporan Arus Kas 2.1.1. Pengertian Laporan Arus Kas Ikatan Akuntansi Indonesia (2009:PSAK No.2) menyatakan bahwa: Laporan arus kas adalah laporan yang memberi informasi

Lebih terperinci

TUJUAN LAPORAN KEUANGAN

TUJUAN LAPORAN KEUANGAN TUJUAN LAPORAN KEUANGAN MATERI Perumusan Tujuan Akuntansi Tujuan Akuntansi atau Laporan Keuangan Kerangka Konseptual untuk Akuntansi Keuangan Konsep Dasar Laporan Keuangan Perbedaan Pelaporan dan Laporan

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: financial statement analysis, accounting analysis, and financial analysis. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: financial statement analysis, accounting analysis, and financial analysis. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The purpose of this research is to analyzed how well PGAS s financial performance based on the result of accounting analysis and financial analysis. This method of research using analythical description

Lebih terperinci

PSAK 2 LAPORAN ARUS KAS IAS 7 - Statement of Cash Flows. Presented by: Dwi Martani

PSAK 2 LAPORAN ARUS KAS IAS 7 - Statement of Cash Flows. Presented by: Dwi Martani PSAK 2 LAPORAN ARUS KAS IAS 7 - Statement of Cash Flows Presented by: Dwi Martani LAPORAN ARUS KAS Informasi arus kas entitas berguna sebagai dasar untuk menilai kemampuan entias dalam menghasilkan kas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Tinjauan Umum Laporan Keuangan. keputusan. Pengertian laporan keuangan menurut PSAK (2007: 1-2):

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Tinjauan Umum Laporan Keuangan. keputusan. Pengertian laporan keuangan menurut PSAK (2007: 1-2): 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Definisi Laporan Keuangan 1. Tinjauan Umum Laporan Keuangan Informasi Laporan Keuangan dijadikan dasar untuk dapat menentukan atau menilai posisi keuangan suatu perusahaan, yang

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis Beberapa pandangan teoretis mengenai akuntansi, pendapatan, biaya, laporan keuangan, dan akuntansi kontrak konstruksi dapat menjadikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu unit usaha atau kesatuan akuntansi, dengan aktifitas atau kegiatan ekonomi dari

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu unit usaha atau kesatuan akuntansi, dengan aktifitas atau kegiatan ekonomi dari BAB II LANDASAN TEORI II.1 Rerangka Teori dan Literatur II.1.1. Pengertian Entitas Suatu unit usaha atau kesatuan akuntansi, dengan aktifitas atau kegiatan ekonomi dari unit tersebut sebagai fokusnya.

Lebih terperinci

Menurut Rudianto (2010:9), tujuan koperasi adalah untuk memberikan kesejahteraan dan manfaat bagi para anggotanya

Menurut Rudianto (2010:9), tujuan koperasi adalah untuk memberikan kesejahteraan dan manfaat bagi para anggotanya 8 2.1 Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Peraturan Mentri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 04/Per/M.Kukm/Vii/2012, Koperasi adalah :

Lebih terperinci

EVALUASI LAPORAN KEUANGAN GEREJA Studi Kasus di Paroki Santo Fransiskus Xaverius Koba SKRIPSI

EVALUASI LAPORAN KEUANGAN GEREJA Studi Kasus di Paroki Santo Fransiskus Xaverius Koba SKRIPSI EVALUASI LAPORAN KEUANGAN GEREJA Studi Kasus di Paroki Santo Fransiskus Xaverius Koba SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh: Maria

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Analisis Pengertian analisis menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dikutip oleh Yuniarsih dan Suwatno (2008:98) adalah: Analisis adalah penguraian suatu pokok atas

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah laporan keuangan

BAB 5 PENUTUP. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah laporan keuangan BAB 5 PENUTUP 5.1 Kesimpulan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah laporan keuangan Rumah Zakat Infaq dan Shodaqoh Universitas Gadjah Mada telah sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan BAB II LANDASAN TEORI II.1. Penjualan II.1.1. Definisi Penjualan Penjualan secara umum memiliki pengertian kegiatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan

Lebih terperinci

Laporan Arus Kas. Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 8. Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Nurul Husnah dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI

Laporan Arus Kas. Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 8. Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Nurul Husnah dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI Laporan Arus Kas Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 8 Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Nurul Husnah dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI 1 Agenda 1 2 Laporan Arus Kas Latihan dan Pembahasan 3

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. II.1. Pengertian dan Manfaat Laporan Arus Kas

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. II.1. Pengertian dan Manfaat Laporan Arus Kas BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS II.1. Pengertian dan Manfaat Laporan Arus Kas Laporan arus kas adalah laporan keuangan yang menyajikan informasi tentang penerimaan dan pengeluaran kas

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) SAK ETAP yaitu standar yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia yang bertujuan untuk memudahkan

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Melihat situasi politik ekonomi yang terjadi saat ini, perkembangan perusahaan banyak mengalami hambatan. Keadaan ini mengharuskan pimpinan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa dekade banyak perusahaan membuat keputusan investasi yang di

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa dekade banyak perusahaan membuat keputusan investasi yang di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam beberapa dekade banyak perusahaan membuat keputusan investasi yang di latar belakangi oleh adanya peningkatan keuntungan yang cukup berarti dari sektor

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi 2.1.1 Definisi Akuntansi Definisi akuntansi Menurut Kieso,et all. (2008), pengertian akuntansi keuangan adalah : Akuntansi keuangan (financial accounting) adalah sebuah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Laporan keuangan Akuntansi pada tingkatan manajerial, adalah proses pengidentifikasian, pengukuran, penganalisisan dan pengkomunikasian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) 8 Suatu perjanjian dari bentuk legalnya mungkin bukan merupakan perjanjian sewa, namun secara substansi dapat mengandung sewa. Untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Akuntansi 2.1.1 Pengertian Akuntansi Warren (2013 : 9), mendefinisikan akuntansi diartikan sebagai sistem informasi yang menyediakan laporan untuk para pemangku kepentingan mengenai

Lebih terperinci

Penyajian Laporan Keuangan Koperasi RRKR Berdasarkan SAK ETAP

Penyajian Laporan Keuangan Koperasi RRKR Berdasarkan SAK ETAP Penyajian Laporan Keuangan Koperasi RRKR Berdasarkan SAK ETAP Nia Herlina Program Studi Akuntansi STIE STEMBI, niaherlina01@gmail.com Abstrak Tujuan_Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui penerapan Standar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah 2.1.1 Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Sesuai dengan Undang-Undang No.20 tahun 2008 pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: financial statement analysis, accounting analysis, and financial analysis. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: financial statement analysis, accounting analysis, and financial analysis. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The purpose of this paper is to analyze the financial reports of PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) using analysis of accounting and financial analysis. Financial data used in this study from BNBR

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN SAK ETAP PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) ANGKASA RRI PALEMBANG

ANALISIS PENERAPAN SAK ETAP PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) ANGKASA RRI PALEMBANG ANALISIS PENERAPAN SAK ETAP PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) ANGKASA RRI PALEMBANG Laporan Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Pada Jurusan Akuntansi

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN IV.1 Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan Perlakuan Akuntansi SAK ETAP Setelah mendapatkan gambaran detail mengenai objek penelitian, yaitu PT Aman Investama.

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) DAN LAPORAN ARUS KAS

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) DAN LAPORAN ARUS KAS Dosen : Christian Ramos Kurniawan LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) DAN LAPORAN ARUS KAS 4-1 Referensi : Donald E Kieso, Jerry J Weygandt, Terry D Warfield, Intermediate Accounting Laporan Posisi Keuangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI A. Hutang 1. Pengertian Hutang Hutang sering disebut juga sebagai kewajiban, dalam pengertian sederhana dapat diartikan sebagai kewajiban keuangan yang harus dibayar oleh perusahaan

Lebih terperinci

Analisis Laporan Arus Kas Pada PO. Gunung Sembung Putra Bandung

Analisis Laporan Arus Kas Pada PO. Gunung Sembung Putra Bandung Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Final Assignment - Diploma 3 (D3) http://repository.ekuitas.ac.id Final Assignment of Accounting 2016-01-08 Analisis Laporan Arus Kas Pada PO. Gunung Sembung

Lebih terperinci

PENERAPAN PELAPORAN KEUANGAN PADA YAYASAN NURUL HAYAT YANG SESUAI DENGAN PSAK NO.45 RANGKUMAN SKRIPSI

PENERAPAN PELAPORAN KEUANGAN PADA YAYASAN NURUL HAYAT YANG SESUAI DENGAN PSAK NO.45 RANGKUMAN SKRIPSI PENERAPAN PELAPORAN KEUANGAN PADA YAYASAN NURUL HAYAT YANG SESUAI DENGAN PSAK NO.45 RANGKUMAN SKRIPSI Oleh : HENKIE PRIEMAADIENOVA BUDIRAHARDJO NIM : 2005310278 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS S U

Lebih terperinci

Penyusunan Laporan Keuangan Pada Stars Auto Care 99 Periode Januari 2014

Penyusunan Laporan Keuangan Pada Stars Auto Care 99 Periode Januari 2014 Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Final Assignment - Diploma 3 (D3) http://repository.ekuitas.ac.id Final Assignment of Accounting 2017-02-04 Penyusunan Laporan Keuangan Pada Stars Auto Care

Lebih terperinci

Prosiding Keuangan dan Perbankan Syariah ISSN:

Prosiding Keuangan dan Perbankan Syariah ISSN: Prosiding Keuangan dan Perbankan Syariah ISSN: 2460-2159 Analisis Akuntansi Syari ah tentang Penyajian Laporan Keuangan pada Organisasi Nirlaba (Studi Kasus Yayasan PAUD Kober An'Nur) Analysis of Islamic

Lebih terperinci

Penerapan Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba Berdasarkan PSAK Nomor 45 (Studi Kasus pada Lembaga Pendidikan Ma'arif NU Assalbiyah)

Penerapan Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba Berdasarkan PSAK Nomor 45 (Studi Kasus pada Lembaga Pendidikan Ma'arif NU Assalbiyah) Penerapan Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba Berdasarkan PSAK Nomor 45 (Studi Kasus pada Lembaga Pendidikan Ma'arif NU ) (Implementation of Financial Statements Non-Profit Organization Based on PSAK 45)

Lebih terperinci

RINGKASAN BAB VII KERANGKA KONSEPTUAL FASB

RINGKASAN BAB VII KERANGKA KONSEPTUAL FASB RINGKASAN BAB VII KERANGKA KONSEPTUAL FASB Setelah mengetahui anggota dari panitia pembuat dokumen (FASB) dan berasal dari AICPA, APB dan AAA. Rangkaian dari dokumen sangatlah penting, dimana dua hal yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. PSAK 1 tentang penyajian laporan keuangan. a. Definisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) adalah standar yang digunakan untuk pelaporan keuangan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Akuntansi. Karisma Rachma Fiddia

TUGAS AKHIR. Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Akuntansi. Karisma Rachma Fiddia IMPLEMENTASI PSAK NO. 45 (REVISI 2011) DALAM PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN ENTITAS NIRLABA (STUDI KASUS PADA INDONESIAN INTERNATIONAL EDUCATION FOUNDATION) TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009), laporan keuangan adalah suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009), laporan keuangan adalah suatu BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konstruk, Konsep, dan Variabel Penelitian 2.1.1 Laporan Keuangan 2.1.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009), laporan keuangan adalah suatu penyajian

Lebih terperinci

Pernyataan ini dimaksudkan untuk meningkatkan mutu laporan keuangan yang disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan melalui:

Pernyataan ini dimaksudkan untuk meningkatkan mutu laporan keuangan yang disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan melalui: 0 0 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. (REVISI ) PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN Paragraf-paragraf yang dicetak dengan huruf tebal dan miring (bold italic) adalah paragraf standar, yang harus dibaca

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan cara yang digunakan oleh suatu entitas untuk menggambarkan bagaimana kondisi entitas tersebut terutama mengenai posisi keuangannya.

Lebih terperinci

Pengakuan Pendapatan Premi dan Beban Klaim Pada Perusahaan Asuransi PT. Prudential Life Assurance Medan

Pengakuan Pendapatan Premi dan Beban Klaim Pada Perusahaan Asuransi PT. Prudential Life Assurance Medan SKRIPSI Pengakuan Pendapatan Premi dan Beban Klaim Pada Perusahaan Asuransi PT. Prudential Life Assurance Medan Oleh: Eri Nixon Tumanggor 070522086 Program Studi Strata - 1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Medan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Arus Kas 1. Pengertian Arus Kas Perusahaan yang menggunakan teknik manajemen kas yang modern akan menginvestasikan kelebihan kas yang bersifat sementara pada aktiva yang

Lebih terperinci

PELAPORAN KEUANGAN PANTI ASUHAN NAHDLATUL ULAMA PROBOLINGGO BERDASARKAN PSAK NO. 45 REVISI 2010 OLEH: GESELA JUNITA TJANDRA

PELAPORAN KEUANGAN PANTI ASUHAN NAHDLATUL ULAMA PROBOLINGGO BERDASARKAN PSAK NO. 45 REVISI 2010 OLEH: GESELA JUNITA TJANDRA PELAPORAN KEUANGAN PANTI ASUHAN NAHDLATUL ULAMA PROBOLINGGO BERDASARKAN PSAK NO. 45 REVISI 2010 OLEH: GESELA JUNITA TJANDRA 3203009171 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS BISNIS UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. keuangan, jadi laporan keuangan merupakan suatu ringkasan transaksi yang

BAB II LANDASAN TEORI. keuangan, jadi laporan keuangan merupakan suatu ringkasan transaksi yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Hasil akhir dari proses pencatatan akuntansi disebut dengan laporan keuangan, jadi laporan keuangan merupakan suatu ringkasan transaksi yang dilakukan

Lebih terperinci

Akuntansi Keuangan Koperasi

Akuntansi Keuangan Koperasi Akuntansi Keuangan Koperasi Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor : 04/Per/M.KUKM/VII/2012 MENIMBANG : (d). Bahwa Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Liabilitas Menurut kerangka dasar pengukuran dan pengungkapan laporan keuangan (KDP2LK) adalah utang entitas masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaian

Lebih terperinci

PENERAPAN PSAK 45 TENTANG PELAPORAN KEUANGAN ENTITAS NIRLABA BAGI YAYASAN PENDIDIKAN

PENERAPAN PSAK 45 TENTANG PELAPORAN KEUANGAN ENTITAS NIRLABA BAGI YAYASAN PENDIDIKAN PENERAPAN PSAK 45 TENTANG PELAPORAN KEUANGAN ENTITAS NIRLABA BAGI YAYASAN PENDIDIKAN Poly Endrayanto EC., SE., MM., Ak., CA polychristmawan@yahoo.com Universitas Respati Yogyakarta ABSTRACT Through Act

Lebih terperinci

ORGANISASI NIRLABA. Natalia Nainggolan Nim :

ORGANISASI NIRLABA. Natalia Nainggolan Nim : ORGANISASI NIRLABA Natalia Nainggolan Nim : 12.03.4089 Nirlaba Nirlaba adalah istilah yang biasa digunakan sebagai sesuatu yang bertujuan sosial, kemasyarakatan atau lingkungan yang tidak semata-mata untuk

Lebih terperinci

REPORTING ORGANISASI NIRLABA BERDASARKAN PSAK NO. 45 PADA YAYASAN PANTI ASUHAN KRISTEN TANAH PUTIH SEMARANG

REPORTING ORGANISASI NIRLABA BERDASARKAN PSAK NO. 45 PADA YAYASAN PANTI ASUHAN KRISTEN TANAH PUTIH SEMARANG REPORTING ORGANISASI NIRLABA BERDASARKAN PSAK NO. 45 PADA YAYASAN PANTI ASUHAN KRISTEN TANAH PUTIH SEMARANG Khoe Priska Harsono Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro Jalan Nakula I No.

Lebih terperinci

2.1.2 Pengertian Laporan Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (2009:2) Standar Akuntansi Keuangan

2.1.2 Pengertian Laporan Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (2009:2) Standar Akuntansi Keuangan BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Akuntansi Akuntansi menurut Weigandt, Kimmel dan Kieso (2011): Akuntansi adalah sistem informasi yang mengidentifikasi, mencatat dan mengkomunikasikan peristiwa ekonomi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian Pendapatan Menurut Pernyataan Standar Akuntansi

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian Pendapatan Menurut Pernyataan Standar Akuntansi BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Pendapatan Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 23 Secara umum pendapatan dapat diartikan sebagai peningkatan penghasilan yang diperoleh perusahaan dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. non profit adalah suatu organisasi yang bersasaran pokok untuk mendukung suatu isu

BAB II LANDASAN TEORI. non profit adalah suatu organisasi yang bersasaran pokok untuk mendukung suatu isu BAB II LANDASAN TEORI II.1. Rerangka Teori dan Literatur II.1.1. Pengertian Oragnisasi Nirlaba Menurut Kurniasari (2011) menyatakan bahwa organisasi nirlaba atau organisasi non profit adalah suatu organisasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI DAN STUDI PUSTAKA

BAB II TINJAUAN TEORI DAN STUDI PUSTAKA BAB II TINJAUAN TEORI DAN STUDI PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Penelitian yang dilakukan oleh Ariantini (2014) yang menganalisis tentang penerapan SAK ETAP dalam penyusunan laporan keuangan pada koperasi

Lebih terperinci

PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN ORGANISASI NIRLABA BERDASARKAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) NO. 45 (Studi Kasus : Yayasan Bina Bhakti)

PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN ORGANISASI NIRLABA BERDASARKAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) NO. 45 (Studi Kasus : Yayasan Bina Bhakti) PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN ORGANISASI NIRLABA BERDASARKAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) NO. 45 (Studi Kasus : Yayasan Bina Bhakti) S K R I P S I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN PSAK NO. 45 TENTANG PELAPORAN KEUANGAN ENTITAS NIRLABA PADA JEMAAT GMIST PNIEL BIAU KAB, KEP. SITARO

ANALISIS PENERAPAN PSAK NO. 45 TENTANG PELAPORAN KEUANGAN ENTITAS NIRLABA PADA JEMAAT GMIST PNIEL BIAU KAB, KEP. SITARO ANALISIS PENERAPAN PSAK NO. 45 TENTANG PELAPORAN KEUANGAN ENTITAS NIRLABA PADA JEMAAT GMIST PNIEL BIAU KAB, KEP. SITARO Raisa Stephanie Janis 1, Novi S. Budiarso 2 1 Pendidikan Profesi Akuntansi, Fakultas

Lebih terperinci

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN PERSEDIAAN PRODUK JADI Studi Kasus pada PT. PERKEBUNAN NUSANTARA (X) - PG. MERITJAN Kediri SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

ANALISIS AKUNTANSI SYARI AH TENTANG PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PADA ORGANISASI NIRLABA (Studi kasus pada Yayasan Paud Kober An Nur Cimahi)

ANALISIS AKUNTANSI SYARI AH TENTANG PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PADA ORGANISASI NIRLABA (Studi kasus pada Yayasan Paud Kober An Nur Cimahi) ANALISIS AKUNTANSI SYARI AH TENTANG PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PADA ORGANISASI NIRLABA (Studi kasus pada Yayasan Paud Kober An Nur Cimahi) ANALYSIS OF ISLAMIC ACCOUNTING PRESENTATION OF FINANCIAL STATEMENTS

Lebih terperinci

BAB 7 LAPORAN ARUS KAS

BAB 7 LAPORAN ARUS KAS 21 BAB 7 LAPORAN ARUS KAS A. TUJUAN 1. Laporan arus kas bertujuan menyajikan informasi perubahan historis atas kas dan setara kas PDAM, yang menunjukkan secara terpisah perubahan yang terjadi selama satu

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Disamping itu bank adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Disamping itu bank adalah BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Bank Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Disamping itu bank adalah badan

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN LAPORAN KEUANGAN PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN ADALAH ANTARA LAIN : 1. INVESTOR 2. KREDITOR 3. PEMASOK 4. KREDITOR USAHA LAIN 5. PELANGGAN 6. PEMERINTAH

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 11 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Laporan Arus Kas Pada tahun 1987, Financial Accounting Standars Board (FASB) mengeluarkan Statement Nomor 95 tentang kewajiban menyusun laporan arus kas (Statement

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan Munawir (2010; 96) menjelaskan bahwa salah satu ciri dari kegiatan perusahaan yaitu adanya transaksi-transaksi. Transaksi- transaksi tersebut dapat mengakibatkan

Lebih terperinci

ANALISIS KESESUAIAN LAPORAN KEUANGAN PADA KOPERASI KARYAWAN HIMPUN PT. POS INDONESIA DITINJAU DARI PSAK No.27

ANALISIS KESESUAIAN LAPORAN KEUANGAN PADA KOPERASI KARYAWAN HIMPUN PT. POS INDONESIA DITINJAU DARI PSAK No.27 ANALISIS KESESUAIAN LAPORAN KEUANGAN PADA KOPERASI KARYAWAN HIMPUN PT. POS INDONESIA DITINJAU DARI PSAK No.27 Shofiyah Hasanah,Okianna,Husni Syahrudin Program Studi Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas

Lebih terperinci

AKUNTANSI PENGAKUAN PENDAPATAN PADA PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA AREA MEDAN

AKUNTANSI PENGAKUAN PENDAPATAN PADA PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA AREA MEDAN AKUNTANSI PENGAKUAN PENDAPATAN PADA PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA AREA MEDAN TUGAS AKHIR Ditulis untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3 Diajukan Oleh: FEBBY NUR WIDHYANTI

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Analisis Laporan Keuangan 2.1.1.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan Analisis terhadap laporan keuangan pada dasarnya karena

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI AKUNTANSI DALAM ORGANISASI KEAGAMAAN (STUDI KASUS GEREJA MASEHI ADVENT HARI KETUJUH CEPU) SKRIPSI

IMPLEMENTASI AKUNTANSI DALAM ORGANISASI KEAGAMAAN (STUDI KASUS GEREJA MASEHI ADVENT HARI KETUJUH CEPU) SKRIPSI IMPLEMENTASI AKUNTANSI DALAM ORGANISASI KEAGAMAAN (STUDI KASUS GEREJA MASEHI ADVENT HARI KETUJUH CEPU) SKRIPSI Oleh: Desy Anggraeni Simanjuntak 0913010135/FE/AK FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

Contoh laporan keuangan koperasi

Contoh laporan keuangan koperasi Contoh laporan keuangan koperasi Koperasi merupakan badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya atas dasar prinsip koperasi dan kaidah ekonomi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Konsep Laporan Keuangan dan Akuntansi. II.1.1. Pengertian Laporan Keuangan dan Akuntansi

BAB II LANDASAN TEORI. Konsep Laporan Keuangan dan Akuntansi. II.1.1. Pengertian Laporan Keuangan dan Akuntansi 6 BAB II LANDASAN TEORI II.1. Konsep Laporan Keuangan dan Akuntansi II.1.1. Pengertian Laporan Keuangan dan Akuntansi Akuntansi adalah suatu sistem untuk mengumpulkan dan memproses, termasuk melakukan

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... iii Peraturan Gubernur

Lebih terperinci

EVALUASI PENYAJIAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) NOMOR 45 REVISI TAHUN 2011 TERHADAP PELAPORAN KEUANGAN ORGANISASI NIRLABA

EVALUASI PENYAJIAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) NOMOR 45 REVISI TAHUN 2011 TERHADAP PELAPORAN KEUANGAN ORGANISASI NIRLABA EVALUASI PENYAJIAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) NOMOR 45 REVISI TAHUN 2011 TERHADAP PELAPORAN KEUANGAN ORGANISASI NIRLABA (Studi Kasus Pada LSM Sigab) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan yang memuat informasi mengenai perolehan laba yang ditunjukkan dengan laba bersih pada perhitungan laba rugi perusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, PROFITABILITAS DAN SOLVABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA ANTARA PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, PROFITABILITAS DAN SOLVABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA ANTARA PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, PROFITABILITAS DAN SOLVABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA ANTARA PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR TBK. DAN PT. PETROKIMIA GRESIK TBK. PERIODE 2010-2014 TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi

Lebih terperinci

KEMAMPUAN ARUS KAS DAN LABA DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS PERUSAHAAN

KEMAMPUAN ARUS KAS DAN LABA DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS PERUSAHAAN KEMAMPUAN ARUS KAS DAN LABA DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS PERUSAHAAN (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Go Publik di Bursa Efek Jakarta Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tanggungjawab terhadap konsumsi dan alokasi sumber daya perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. tanggungjawab terhadap konsumsi dan alokasi sumber daya perusahaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manajemen merupakan pengelola perusahaan yang mempunyai tanggungjawab terhadap konsumsi dan alokasi sumber daya perusahaan yang menjadi wewenangnya, oleh karena itu

Lebih terperinci

PENERAPAN AKUNTANSI, AKUNTABILITAS DAN PENGENDALIAN INTERNAL PADA GEREJA KRISTEN JAWA WEDI

PENERAPAN AKUNTANSI, AKUNTABILITAS DAN PENGENDALIAN INTERNAL PADA GEREJA KRISTEN JAWA WEDI PENERAPAN AKUNTANSI, AKUNTABILITAS DAN PENGENDALIAN INTERNAL PADA GEREJA KRISTEN JAWA WEDI SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Tugas tugas dan Syarat syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk semua hak atau klaim atas uang, barang dan jasa. Bila kegiatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk semua hak atau klaim atas uang, barang dan jasa. Bila kegiatan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PIUTANG USAHA 1. Pengertian Piutang Transaksi paling umum yang menciptakan piutang adalah penjualan barang dagang atau jasa secara kredit. Dalam arti luas piutang digunakan untuk

Lebih terperinci