SEJENGKAL TANAH SETETES DARAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SEJENGKAL TANAH SETETES DARAH"

Transkripsi

1 Padepokan Sekar Keluwih Sidoarjo SEJENGKAL TANAH SETETES DARAH (Serial Api di Bukit Menoreh) Panembahan Mandaraka (mbah_man) Cerita fiksi berbasis sejarah semasa Kerajaan Mataram di bawah Panembahan Hanyakrawati dan Sultan Agung. Melanjutkan cerita Api di Bukit Menoreh karya SH Mintarja yang tidak selesai di jilid 396 dan dilanjutkan oleh Panembahan Mandaraka sampai jilid 416.

2 ii

3 SEJENGKAL TANAH SETETES DARAH (Lanjutan T ADBM) Karya mbah_man Jilid 1 Padepokan Sekar Keluwih Sidoarjo iii

4 Naskah ini disusun untuk kalangan sendiri Bagi sanak-kadang yang berkumpul di Padepokan gagakseta Naskah ini diupload di dan boleh saja didownload dan dikoleksi, tetapi tidak untuk dikomersilkan iv

5 MALAM baru saja lewat sirep bocah. Angin malam yang bertiup cukup keras telah menggugurkan daun-daun kering pepohonan yang tumbuh di halaman istana Kepatihan. Di ruang dalam, tampak lima orang sedang duduk terpekur menunggu titah Ki Patih Mandaraka. Tidak ada seorang pun yang berani membuka suara. Masingmasing sedang tenggelam dalam lamunan yang mengasyikkan. Berbagai kenangan telah hilir mudik dalam benak mereka. Satupersatu kenangan itu bagaikan air hujan yang turun membasahi bukit-bukit berbatu. Mengalir di sela-sela bebatuan susul menyusul saling berebut hingga akhirnya sampailah air itu di kaki bukit kenangan mereka. Ki Rangga, tiba-tiba terdengar Ki Patih berkata membuyarkan lamunan mereka, Bagaimanakah rencana Ki Rangga selanjutnya sehubungan dengan lolosnya orang yang menyebut dirinya Pangeran Ranapati itu. Ki Rangga Agung Sedayu beringsut setapak ke depan sambil menyembah. Jawabnya kemudian, Ampun Ki Patih. Pangeran Ranapati telah lolos dari medan pertempuran lemah Cengkar karena ditolong oleh Gurunya, Ki Singawana Sepuh. Menurut perkiraan hamba, mereka kemungkinan besar telah pulang ke Kademangan Cepaga. Hamba mempunyai rencana untuk menyusul mereka. Untuk beberapa saat Ki Patih termenung. Ingatannya kembali ke masa puluhan tahun yang silam ketika seorang pemuda yang bernama Jaka Suta bersama Pamannya singgah di padepokan Selagilang, di lereng utara gunung Merapi.

6 Sejenak suasana kembali sepi. Ki Patih sedang terbawa kenangan sewaktu Panembahan Senapati masih muda dan lebih dikenal dengan nama Raden Sutawijaya. Tugas untuk melacak keberadaan pangeran Ranapati itu masih tetap berada di pundakmu, Ki Rangga, berkata Ki Patih kemudian memecah kesunyian, Namun yang perlu engkau waspadai, Ki Ageng Selagilang atau yang lebih dikenal dengan nama Ki Singawana Sepuh, tentu akan melindungi orang yang sudah dianggap seperti cucunya sendiri itu. Ki Ageng Selagilang mempunyai ketinggian ilmu yang tak terukur. Engkau harus benar-benar siap lahir maupun batin jika ingin berurusan dengannya lagi, Ki Patih berhenti sejenak. Setelah menarik nafas panjang Ki Patih melanjutkan, Tidak menutup kemungkinan jika Ranapati masih dapat bertahan dan selamat, dia akan menyusun kekuatan lagi dengan mempengaruhi dan bergabung dengan para Adipati di pesisir yang sekarang ditengarai sedang bergolak. Ki Rangga tidak menjawab. Hanya kepalanya saja yang tampak terangguk dalam-dalam. Nah, Ki Rangga. Untuk sementara persoalan Ranapati itu kita kesampingkan dulu sambil menunggu perkembangan dari para petugas sandi. Mereka telah disebar untuk memantau keberadaan Ranapati. Mereka yang hadir di ruang dalam Kepatihan itu hanya dapat mengangguk-angguk tanpa mengucapkan sepatah katapun. Sekarang aku akan menyampaikan sesuatu hal tentang Kademangan Sangkal Putung, berkata Ki Patih kemudian sambil membetulkan letak duduknya. Ki Rangga yang mendengar Kademangan Sangkal Putung disebut, tanpa sadar telah mengangkat wajahnya. Namun begitu disadari Ki Patih sedang memandang ke arahnya, dengan cepat segera ditundukkan kembali wajahnya. Mataram sedang mempersiapkan serat kekancingan bagi Kademangan Sangkal Putung, berkata Ki Patih selanjutnya, Ki Swandaru telah berjasa ikut menjaga kedaulatan Mataram dari 2

7 tangan-tangan segolongan orang yang tidak bertanggung jawab. Bentuk penghargaan itu sedang dipikirkan. Mungkin Kademangan Sangkal Putung akan ditingkatkan kedudukannya menjadi sebuah tanah Perdikan yang tidak mempunyai kewajiban membayar upeti, namun kewajiban untuk tunduk dan patuh kepada Mataram tetap ada. Berdesir jantung orang-orang yang hadir di ruang dalam Kepatihan itu. Selama ini Ki Demang Sangkal Putung dalam tugas sehari-hari telah diambil alih oleh Ki Swandaru karena kesehatan ki Demang yang sudah menurun serta usianya yang sudah sedemikian sepuh. Sepeninggal Ki Swandaru, Kademangan Sangkal Putung harus segera menunjuk seseorang untuk membantu tugas Ki Demang atau bahkan sekalian mengangkat seorang Pemangku sementara untuk menjalankan tugas seharihari sampai saatnya nanti Ki Demang mengundurkan diri. Apakah Kademangan Sangkal Putung sudah memutuskan siapa Pemangku sementara untuk membantu Ki Demang yang sudah tua dan sakit-sakitan itu? tiba-tiba Ki Patih bertanya seolah-olah mengerti apa yang sedang mereka pikirkan. Orang-orang yang hadir di ruang dalam Kepatihan itu untuk sejenak saling berpandangan. Ki Rangga lah yang akhirnya menjawab, Ampun Ki Patih, beberapa saat yang lalu Pandan Wangi telah menyampaikan rencananya kepada hamba. Bayu Swandana anak laki-laki satu-satunya Ki Swandaru rencananya akan dibesarkan oleh ibunya di Tanah Perdikan Menoreh. Ki Patih mengerutkan keningnya dalam-dalam. Sambil berpaling ke arah Ki Rangga, Ki Patih pun bertanya, Mengapa Pandan Wangi memilih pulang ke Tanah Perdikan Menoreh? Ki Rangga yang melihat Ki Patih telah berpaling ke arahnya segera menyembah sambil menjawab, Mohon ampun Ki Patih. Hamba telah memberikan beberapa pertimbangan kepadanya, namun Pandan Wangi lebih memilih untuk pulang ke Menoreh. Kembali Ki Patih mengerutkan keningnya. Sebagai seorang yang telah kenyang makan asam garamnya kehidupan, Ki Patih segera maklum apa yang dimaksud oleh Ki Rangga.. Katanya 3

8 kemudian sambil menghela nafas panjang, Ya, aku bisa memaklumi sikap Pandan Wangi. Sepeninggal suaminya, Pandan Wangi tentu merasa lebih tenang membesarkan anaknya di tanah kelahirannya sendiri. Sementara di Menoreh, Ki Argapati pun juga memerlukan pendamping untuk menjalankan tugasnya sehari-hari. Sudahlah, berkata Ki Patih kemudian memecah kesunyian, Biarlah urusan itu dibicarakan oleh keluarga besar kedua wilayah itu. Mataram akan menunggu setiap keputusan yang telah disepakati, Ki Patih berhenti sejenak. Lanjutnya kemudian, Sekarang aku ingin mendengar laporan tentang perjalanan Glagah Putih beberapa pekan yang lalu ke Bukit Tidar. Glagah Putih yang disebut namanya segera beringsut ke depan. Sambil menyembah, Glagah Putih pun segera memberikan laporannya. Mohon ampun Ki Patih, berkata Glagah Putih kemudian, Rencana perjalanan kami ke bukit Tidar memang sempat tertunda beberapa hari sehubungan dengan meninggalnya Ki Swandaru, Glagah Putih berhenti sejenak. Kemudian lanjutnya, Gunung Tidar selama ini ternyata sedang dalam pengamatan para petugas sandi. Kami telah mengadakan hubungan dengan para petugas sandi di sana. Akhir-akhir ini perguruan Sapta Dhahana yang berada di lereng gunung Tidar sedang giat menjalin hubungan dengan segolongan orang yang mengaku sebagai Trah Sekar Seda Lepen. Tampak Ki Patih menarik nafas dalam-dalam sambil mengangguk-anggukkan kepalanya mendengar laporan Glagah Putih. Sekilas wajah Ki Patih tampak sedikit muram. Sedangkan orang-orang yang hadir di ruangan itu tampak saling pandang dengan kening yang berkerut-merut. Ki Waskita yang duduk di sebelah kiri Ki Rangga memberanikan diri untuk mengajukan pendapatnya, Ampun Ki Patih. Bukankah orang-orang yang mengaku pengikut Trah Sekar Seda Lepen itu pernah membuat keributan di kediaman Ki Gede 4

9 Menoreh beberapa saat yang lalu? Agaknya berita kebangkitan keturunan dari Pangeran Sekar itu bukan berita ngaya wara. Benar, Ki Waskita, jawab Ki Patih, Aku memang sudah mendapat laporan sebelumnya, namun aku ingin Glagah Putih didampingi Ki Jayaraga untuk menelusuri kebenaran berita itu dan melihat kekuatan yang tersimpan di Padepokan Sapta Dhahana serta hubungannya dengan orang yang menyebut dirinya sebagai trah Sekar Seda Lepen. Sendika Ki Patih, Ki Jayaraga yang sedari tadi diam saja kini menyahut, Kami berdua telah mengamati perguruan itu dari dekat. Pemimpin perguruan Sapta Dhahana, Kiai Damar Sasangko, sering mengadakan hubungan dengan seseorang yang bernama Raden Wirasena yang mengaku sebagai keturunan Pangeran Sekar, putra tertua dari Raden Patah Sultan Demak pertama walaupun dari garwa selir. Raden Wirasena menganggap dirinya lebih berhak atas tahta di tanah ini dari pada keturunan Panembahan Senapati. Untuk beberapa saat mereka yang mendengarkan penjelasan Ki Jayaraga itu terdiam. Orang yang bernama Raden Wirasena dan para pengikutnya itu agaknya sedang berusaha menanamkan pengaruhnya terhadap para kawula Mataram dengan cara mengungkit kembali akan garis keturunan dari Kerajaan Demak lama. Tidak menutup kemungkinan orang-orang yang masih rindu akan kejayaan Demak lama akan terpengaruh, karena mereka masih beranggapan bahwa penguasa negeri ini harus ada garis keturunan dari kerajaan besar yang pernah ada, yaitu Majapahit. Sedangkan Panembahan Senapati yang kemudian menjadi raja pertama di Mataram itu sama sekali tidak ada hubungannya dengan garis keturunan dari Majapahit. Ampun Ki Patih, kembali Ki Waskita mengajukan pendapatnya sambil menyembah, Bukankah jaman sudah berganti dan Wahyu Keprabon sudah berpindah beberapa kali? Dan yang terakhir, sesuai dengan ramalan seorang Wali yang waskita, Wahyu Keprabon ternyata telah jatuh di Alas Mentaok yang sekarang ini telah menjadi kerajaan Mataram. 5

10 Ki Waskita benar, jawab Ki Patih sambil menganggukanggukkan kepalanya, Namun yang perlu diluruskan adalah, siapakah yang telah mengaku sebagai trah Pangeran Sekar itu? Seperti yang telah kita ketahui bersama, Pangeran Sekar meninggalkan dua orang putra, Harya Penangsang dan Harya Mataram. Harya Penangsang gugur dalam peperangan antara Pajang dan Jipang di pinggir Bengawan Sore, sedangkan Harya Mataram telah lolos dan sampai sekarang tidak ada kabar beritanya. Untuk sejenak ruang dalam Kepatihan itu kembali menjadi sunyi. Masing-masing telah tenggelam dalam angan-angan mereka. Sementara di luar angin malam bertiup agak kencang sehingga telah mengguncang daun-daun pohon sawo kecik yang ditanam di sebelah regol Kepatihan. Sudahlah, berkata Ki Patih kemudian, Persoalan itu akan menjadi pekerjaan para prajurit sandi untuk mengungkapkan siapakah sebenarnya orang yang mengaku sebagai Trah Sekar Seda Lepen itu, Ki Patih berhenti sejenak. Lanjutnya kemudian, Nah, sekarang yang perlu kita ketahui adalah kekuatan sebenarnya dari Padepokan Sapta Dhahana. Ki Rangga pun agaknya sangat berkepentingan dengan berita ini. Mungkin Ki Jayaraga dapat memberikan gambaran. Selesai berkata demikian Ki Patih kemudian berpaling kepada Ki Jayaraga. Ki Jayaraga pun tanggap. Secara singkat segera diceritakan hasil pengamatannya bersama Glagah Putih di Padepokan Sapta Dhahana. Ampun Ki Patih, sebagaimana yang pernah Ki Patih sampaikan. Perguruan itu memang mempunyai sebuah ritual yang cukup aneh. Kami berdua sempat menyaksikan walaupun dari jarak yang agak jauh. Setiap murid perguruan itu senang bermain-main dengan api, Ki Jayaraga memulai kisahnya, Pada tingkat kemampuan yang paling rendah, murid-murid padepokan itu mampu berjalan dengan kaki telanjang di atas tumpukan bara api tanpa menderita luka sedikit pun. Sedangkan pada tingkatan yang lebih tinggi, seseorang telah dilumuri sekujur tubuhnya dengan sejenis minyak kemudian dibakar. Ternyata tubuh orang 6

11 tersebut tidak mempan dibakar api, bahkan pakaian yang dikenakannya pun tetap utuh, tidak hangus dimakan api. Mereka yang hadir di ruangan itu menjadi berdebar-debar. Jika murid-muridnya saja mampu menunjukkan pengeram-eram seperti itu, bagaimana dengan kemampuan gurunya sendiri? Semasa mudaku aku memang pernah mendengar perguruan itu, Ki Patih memberikan tanggapannya, Seingatku perguruan itu memang senang bermain-main dengan api, sesuai dengan namanya Sapta Dhahana, Ki Patih berhenti sejenak untuk mengumpulkan daya ingatnya. Lanjutnya kemudian, Kekuatan yang terpancar dari puncak ilmu perguruan Sapta Dhahana itu, tentu tidak lepas dari kekuatan api, entah itu berupa semburan api yang sangat panas, atau bola-bola api yang sangat panas yang terlontar dengan kekuatan nggegirisi. Aku berharap semua ini akan memberikan sedikit gambaran tentang kekuatan perguruan Sapta Dhahana kepada Ki Rangga Agung Sedayu, kembali Ki Patih berhenti sejenak. Sambil berpaling ke arah Ki Rangga, Ki Patih pun melanjutkan kata-katanya, Bukankah janji Kiai Damar Sasangka itu masih berlaku Ki Rangga? Ki Rangga Agung Sedayu yang mendapat pertanyaan dari Ki Patih itu hanya dapat menundukkan kepalanya dalam-dalam sambil menyembah. Dia segera teringat akan penuturan Kiai Sabda Dadi yang pernah berjumpa langsung dan menerima pesan dari pemimpin perguruan Sapta Dhahana itu. Kiai Damar Sasangka telah memberinya waktu sebulan lebih sepuluh hari untuk menyembuhkan luka-lukanya. Jika batas waktu itu telah tercapai, bagaimana pun keadaan dirinya, Pemimpin perguruan di lereng gunung Tidar itu tetap akan membunuhnya, melawan ataupun tidak melawan. Sampai kapan aku akan terbebas dari lingkaran dendam yang tak berkesudahan ini? Ki Rangga hanya dapat mengeluh dalam hati. Sejenak kemudian, ruang dalam Kepatihan itu pun kembali sunyi. Hanya terdengar suara angin di luar gedung Kepatihan 7

12 yang bertiup kencang sehingga membuat atap gedung Kepatihan itu berderak-derak. Ampun Ki Patih, tiba-tiba Ki Waskita berkata sambil menghaturkan sembah, Orang yang mengaku pengikut Trah Sekar Seda Lepen yang pernah membuat onar di kediaman Ki Gede Menoreh itu juga mampu mengungkapkan ilmunya melalui pusaran angin bercampur lidah api. Bahkan ketika orang itu telah menghentakkan ilmunya, yang terpancar dari ilmunya benarbenar berupa badai api yang siap melumat apapun yang menghalanginya. Ya, aku sudah mendapat laporan tentang itu, sahut Ki Patih cepat, Namun orang yang disebut Eyang Guru itu ternyata telah melarikan diri begitu Ki Rangga hadir. Agaknya dia ketakutan begitu melihat cambuk di tangan Ki Rangga. Orang-orang yang hadir di ruang itu tersenyum mendengar kelakar Ki Patih, kecuali Ki Rangga Agung Sedayu. Dengan cepat dia segera menghaturkan sembah sambil berkata, Ampun Ki Patih, yang membuat orang yang disebut Eyang Guru itu melarikan diri adalah suara derap kaki kuda Ki Gede Menoreh dan rombongannya yang sudah mencapai regol halaman, bukan hamba. Karena sesungguhnya hamba belum melakukan apaapa. Engkau benar Ki Rangga, jawab Ki Patih sambil tersenyum penuh arti, Bukankah engkau memang hanya berbaring saja di tempat tidur ketika pengikut Trah Sekar Seda Lepen itu membuat ontran-ontran? Ah, desah Ki Rangga sambil menundukkan kepala, sementara KI Waskita justru telah tertawa. Sedangkan yang lain hanya dapat mengerutkan kening mereka dalam-dalam karena tidak tahu apa yang maksud oleh Ki Patih. Bukankah Kakang Agung Sedayu masih sakit pada waktu itu? pertanyaan itu telah berputar-putar dalam benak Glagah Putih. Sementara Ki Jayaraga hanya dapat menarik nafas dalamdalam. Sedikit banyak dia mulai dapat meraba ilmu yang sedang ditekuni oleh kakak sepupu muridnya itu. 8

13 Nah, sekarang aku akan memberikan tugas kepada kalian, berkata Ki Patih kemudian, Sebenarnya Ki Rangga dan Glagah Putih saja yang mendapat tugas ini langsung dari Adi Prabu Panembahan Hanyakrawati. Tanpa sadar kelima orang yang menghadap Ki Patih itu telah mengangkat kepala mereka dengan jantung yang berdebaran. Namun atas saran Pangeran Pati, dan juga pertimbanganku sendiri, Ki Bango Lamatan juga aku libatkan dalam tugas ini. Ki Patih melanjutkan penjelasannya. Bagaikan disengat ribuan kalajengking, Ki Rangga dan kawankawannya terlonjak kaget, terutama Ki Rangga Agung Sedayu. Nama Bango Lamatan tentu saja tidak asing di telinga Ki Rangga karena memang mereka berdua pernah bertemu. Sedangkan yang lainnya mengenal nama itu sebagai pengikut setia Panembahan Cahya Warastra. Serentak keempat orang itu berpaling ke belakang, kearah seorang yang berperawakan tinggi besar dengan jambang dan kumis yang hampir menutupi separuh wajahnya. Sejenak Ki Rangga mengerutkan keningnya dalam-dalam. Bango Lamatan yang dulu tidak memelihara kumis dan jambang, namun agaknya sekarang dia lebih senang memeliharanya sehingga orang yang pernah mengenalnya akan kesulitan untuk mengenalinya kembali. Memang pada saat mereka berempat memasuki ruang dalam Kepatihan beberapa saat yang lalu, di dalam ruangan itu telah hadir seseorang yang hampir seluruh wajahnya tertutup kumis dan jambang yang lebat. Orang itu selalu menundukkan wajahnya sehingga wajahnya sulit untuk dikenali. Sementara Ki Bango Lamatan yang duduk di belakang sendiri ketika namanya disebut, hanya menundukkan kepalanya dalamdalam sambil menyembah tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Agaknya Ki Patih dapat membaca wajah-wajah yang penuh tanda tanya itu. Maka katanya kemudian, Ki Bango Lamatan telah menyediakan dirinya untuk membela tetap tegak dan 9

14 berkibarya panji-panji Mataram di seluruh pelosok negeri ini, Ki Patih berhenti sebentar. Kemudian sambil berpaling ke arah Ki Bango Lamatan, Ki Patih bertanya, Bukankah begitu, Ki Bango Lamatan? Dengan penuh rasa takdim, Ki Bango Lamatan pun menyembah sambil berdesis perlahan, Sendika Ki Patih, Hampir bersamaan, Ki Rangga dan kawan-kawannya pun telah menarik nafas dalam-dalam. Agaknya sesuatu telah terjadi pada diri orang kedua di perguruan Cahya Warastra itu setelah pasukan Panembahan Cahya Warastra dihancurkan oleh pasukan Mataram. Nah, tugas kalian adalah memutus hubungan perguruan Sapta Dhahana dengan orang yang mengaku sebagai trah Sekar Seda Lepen itu sebelum semuanya berkembang menjadi besar, berkata Ki Patih kemudian yang membuat jantung kelima orang itu tergetar. Namun kalian tidak diijinkan membawa pasukan segelar sepapan untuk menghancurkan perguruan itu. Carilah upadaya agar kalian mendapatkan ikannya tanpa harus membuat keruh air di sekelilingnya. Jantung kelima orang itu menjadi semakin berdebaran. Agaknya Ki Patih menghendaki cara lain dalam melumpuhkan perguruan Sapta Dhahana dan itu bukan suatu pekerjaan yang mudah. Karena beratnya tugas ini, aku juga mohon kepada Ki Waskita dan Ki Jayaraga untuk menemani Ki Rangga, berkata Ki Patih selanjutnya sambil tersenyum dan memandang ke arah kedua orang tua itu, Atas nama Mataram aku hanya dapat mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggitingginya. Sungguh, aku pun secara pribadi rasa-rasanya ingin bergabung dan mengulang kembali masa-masa muda, menjelajahi hutan dan ngarai. Menuruni lembah dan bukit, mengunjungi tempat-tempat yang belum pernah tersentuh oleh tangan manusia. Ki Waskita dan Ki Jayaraga sejenak saling pandang. Ki Waskita lah yang kemudian menghaturkan sembah sambil 10

15 berkata, Ampun Ki Patih, kami yang tua-tua ini sesungguhnya merasa takut jika keberadaan kami nantinya hanya menjadi beban. Namun sesungguhnya kami pun juga merasa sangat kesepian jika hanya duduk-duduk saja di beranda menunggu waktu berlalu, karena memang kami tidak mempunyai pekerjaan yang dapat mengikat kami. Sehingga jika tenaga kami yang sudah rapuh ini memang masih dibutuhkan, kami siap untuk membantu Ki Rangga. Ah, Ki Patih tertawa pendek, Tenaga Kalian berdua memang terlihat rapuh sebagaimana orang tua kebanyakan. Namun aku yakin, Ki Waskita masih mampu membakar hutan dengan tatapan matanya, sedangkan Ki Jayaraga masih mampu meledakkan bukit hanya dengan ujung jarinya. Semua yang hadir di ruangan itu tersenyum mendengar kelakar Ki Patih. Dengan cepat Ki Jayaraga beringsut ke depan sambil menyembah. Katanya kemudian, Ampun Ki Patih sebenarnya hamba sudah dihinggapi penyakit tua, tidak bisa menunjuk ke sasaran dengan tepat karena tangan hamba selalu gemetar. Hamba takut jika harus meledakkan bukit kecil di sebelah istana Kepatihan ini, justru istana ini yang akan hancur. Ah, kini semua yang hadir di ruang dalam Kepatihan itu tertawa. Nah, berkata Ki Patih kemudian setelah tawa mereka mereda, Mataram tidak mungkin menyerang padepokan Sapta Dhahana secara terbuka sebelum ada bukti keterlibatan mereka dalam usaha makar yang diprakarsai oleh orang-orang yang mengaku trah Sekar Seda Lepen. Untuk itulah aku telah mempertimbangkan masak-masak dengan memilih cara ini. Semoga Yang Maha Agung selalu meridhoi setiap langkah kita untuk menuju perdamaian di seluruh penjuru negeri Mataram. Hampir bersamaan kelima orang itu telah menarik nafas dalam-dalam. Sebuah tugas yang memerlukan kesabaran dan ketabahan. Selain tidak boleh menggunakan kekuatan prajurit, tidak menutup kemungkinan di padepokan Sapta Dhahana 11

16 nantinya mereka akan menghadapi kekuatan yang jauh diluar dugaan mereka. Persoalan yang sedang berkembang di gunung Tidar tidak boleh dibiarkan berlarut-larut. Namun jauhkan kesan keterlibatan Mataram dalam peristiwa ini sebelum ada bukti yang nyata tentang usaha mereka untuk menggulingkan Mataram. Titah Ki Patih kemudian. Demikianlah untuk beberapa saat mereka yang berada di ruang dalam Kepatihan itu masih membicarakan masalah seputar rencana keberangkatan mereka besuk pagi. Ketika Ki Patih sudah merasa cukup memberikan pengarahan kepada kelima orang itu, Ki Patih pun segera menutup pertemuan itu dan mempersilahkan mereka untuk beristirahat di tempat yang telah disediakan. Dalam pada itu malam hampir mencapai puncaknya ketika kelima orang itu keluar dari ruang dalam Istana Kepatihan. Hampir tidak ada satu pun yang mengeluarkan suara. Masingmasing sedang tenggelam dalam angan-angan mereka sehubungan dengan tugas yang telah diberikan oleh Ki Patih. Ketika mereka telah tiba di halaman samping kanan Istana Kepatihan, tiba-tiba saja Ki Bango Lamatan telah menghentikan langkahnya. Ki Rangga dan kawan-kawannya pun segera saja ikut menghentikan langkah mereka. Ki Rangga, berkata Ki Bango Lamatan kemudian, Aku bermalam di Ndalem Kapangeranan. Pangeran Pati telah berkenan menerima suwitaku untuk menjadi pengawal pribadinya. Syukurlah, berkata Ki Rangga, Tenaga Ki Bango Lamatan sangat dibutuhkan untuk perkembangan Mataram di masa mendatang. Aku hanya berusaha untuk yang terbaik, Ki Rangga, jawab Ki Bango Lamatan kemudian. Sementara orang-orang yang ada di sekitarnya hanya mengangguk-angguk tanpa menanggapi sepatah kata pun. 12

17 Aku mohon diri, berkata Ki Bango Lamatan kemudian. Silahkan, silahkan.. hampir bersamaan orang-orang yang berada di tempat itu menjawab. Demikianlah sejenak kemudian mereka segera berpisah menuju ke tempat masing-masing. Ki Bango Lamatan menuju ke Ndalem Kapangeranan sedangkan Ki Rangga dan kawankawannya menuju ke gandok sebelah kanan istana Kepatihan. Namun baru saja Ki Rangga menutup pintu biliknya, pendengarannya yang tajam telah mendengar desir langkah yang menuju ke biliknya. Sejenak Ki Rangga menunggu. Ketika kemudian terdengar ketukan perlahan di pintu biliknya, dengan tanpa meninggalkan kewaspadaan, Ki Rangga pun segera melangkah mendekati pintu sambil bertanya, Siapa? Aku Ki Rangga, prajurit jaga dari Ndalem Kapangeranan, terdengar jawaban seseorang dari balik pintu bilik. KI Rangga menarik nafas dalam-dalam sambil mengangkat pintu selarak. Sejenak kemudian dari pintu yang terbuka muncul seorang prajurit lengkap dengan tanda jaga Ndalem Kapangeranan. Ada apa? bertanya Ki Rangga kemudian. Mohon maaf mengganggu istirahat Ki Rangga, jawab prajurit itu sambil mengangguk dalam-dalam, Aku diperintah Pangeran Pati untuk menjemput Ki Rangga. Pangeran Pati sedang menunggu kehadiran Ki Rangga di Ndalem Kapangeranan. Sebuah desir tajam segera saja menggores jantung Ki Rangga. Bukan masalah Pangeran Pati itu yang akan menjadi persoalan jika dia diperintah untuk menghadap, namun keberadaan seorang perempuan muda yang memiliki kecantikan luar biasa yang kini tinggal di Ndalem Kapangeranan itu yang akan membebani hatinya, Rara Anjani. 13

18 Apakah Ki Rangga sudah siap? pertanyaan prajurit jaga itu telah menyadarkan Ki Rangga. Sejenak Ki Rangga tanpa sadar telah memandang tajam ke arah prajurit jaga itu. Dengan serta merta prajurit jaga itu pun segera menundukkan wajahnya. Baiklah, aku sudah siap, jawab Ki Rangga kemudian sambil melangkah keluar dan menutup pintu bilik. Demikianlah kedua orang itu segera turun ke halaman Istana Kepatihan yang luas. Setelah terlebih dahulu keluar dari regol penjagaan istana Kepatihan, untuk sejenak mereka harus menyusuri lorong yang menghubungkan istana Kepatihan itu dengan Ndalem Kapangeranan. Setelah melewati beberapa penjagaan yang sangat ketat, tanpa kesulitan yang berarti Ki Rangga dan prajurit jaga itu pun telah sampai di depan Ndalem Kapangeranan. Silahkan Ki Rangga, berkata prajurit jaga itu mempersilahkan Ki Rangga menaiki tlundak pendapa. Sementara seorang pelayan dalam telah berdiri menunggu di ujung tangga. Pangeran Pati berkenan menerima Ki Rangga di ruang dalam, berkata pelayan dalam itu kemudian sambil mengiringi langkah Ki Rangga menyeberangi pendapa yang luas menuju ke pintu pringgitan. Sejenak kemudian Ki Rangga pun telah duduk bersila di ruang dalam. Sementara pelayan dalam yang mengantarkannya itu dengan bergegas segera masuk ke ruang tengah untuk melaporkan kehadiran Ki Rangga kepada Pangeran Pati. Sambil menunggu kehadiran Pangeran Pati, Ki Rangga Agung Sedayu harus berkali-kali menarik nafas dalam-dalam untuk meredakan gejolak di dalam dadanya. Bayangan perempuan cantik yang kini telah menjadi selir Pangeran Pati itu benar-benar telah meresahkan hatinya. Apakah sekarang aku harus menyembah kepadanya? di sudut hatinya yang paling dalam bertanya. 14

19 Tentu saja engkau harus menyembah Ki Rangga, sudut hatinya yang lain menjawab, Anjani yang sekarang bukan Anjani yang dulu, perempuan kleyang kabur kanginan yang tidak mempunyai masa depan yang jelas. Sekarang dengan gelar Rara dan menjadi selir Pangeran Pati, semua orang harus menghormatinya, tidak terkecuali engkau. Ah, Ki Rangga berdesah. Baginya lebih baik menghadapi seribu musuh dengan ilmu yang ngedab-edabi sekalipun dari pada menghadapi satu orang saja, orang yang selama ini dia merasa bersalah karena belum dapat memenuhi janjinya. Dengan berkenannya Pangeran Pati mengambil Anjani sebagai selir, janjiku kepada Anjani sudah tidak berlaku lagi, berkata Ki Rangga dalam hati sambil sekali lagi menarik nafas dalam-dalam, Namun entah mengapa, aku merasa malu bahwa pada akhirnya Anjani telah sinengkakake ing ngaluhur dan tinggal di Ndalem Kapangeranan, sama sekali jauh dengan apa yang pernah aku janjikan, tinggal di Menoreh. Ketika Ki Rangga sedang asyik dengan lamunannya, tiba-tiba saja pintu yang menghubungkan ruang dalam dengan ruang tengah terbuka. Pangeran Pati telah muncul sambil tersenyum dan melangkah memasuki ruang dalam. Apakah Ki Rangga telah menungguku terlalu lama? bertanya Pangeran Pati itu sambil melangkah mendekat dan mengulurkan tangannya. Dengan cepat Ki Rangga segera bangkit berdiri sambil menyambut uluran tangan Pangeran Pati itu. Jawab Ki Rangga kemudian, O, tidak Pangeran. Hamba baru saja duduk beberapa saat ketika Pangeran telah datang. Pangeran Pati tersenyum sambil mempersilahkan Ki Rangga duduk kembali. Pangeran Pati pun kemudian mengambil tempat duduk di hadapan Ki Rangga. Setelah sejenak menanyakan keselamatan masing-masing, Pangeran Pati pun segera mengungkapkan tujuan yang sebenarnya untuk memanggil Ki Rangga menghadap. 15

20 Aku telah menitipkan Ki Bango Lamatan kepada Eyang Buyut Mandaraka untuk menyertakan dia dalam tugas bersama Ki Rangga, Pangeran Pati itu berhenti sejenak. Lanjutnya kemudian, Memang Ki Bango Lamatan telah mendapat gemblengan di pertapaan Mintaraga beberapa saat yang lalu. Kehadirannya di sini atas perintah dan jaminan dari Kanjeng Sunan dan aku tidak mungkin menolaknya. Untuk itulah tugas ke gunung Tidar ini aku anggap sebagai pendadaran baginya sebelum suwitanya di Ndalem Kapangeranan ini benar-benar aku terima. Ki Rangga mengangguk-anggukkan kepalanya mendengar penjelasan Pangeran Pati. Terjawab sudah pertanyaan yang selama ini menghantui pikirannya. Pada saat mereka berempat menghadap Ki Patih di ruang dalam Kepatihan beberapa saat yang lalu, Ki Rangga telah dikejutkan dengan kehadiran Ki Bango Lamatan di ruangan itu. Namun Ki Rangga tidak berani mempermasalahkannya. Dengan hadirnya Ki Bango Lamatan pada saat itu, Ki Rangga sudah dapat menduga, tentu semua itu sudah menjadi tanggung jawab Ki Patih Mandaraka. Bagaimana Ki Rangga? Apakah Ki Rangga berkeberatan? pertanyaan Pangeran Pati telah membuyarkan lamunannya. Dengan cepat Ki Rangga menghaturkan sembah sambil menjawab, Justru hamba menghaturkan banyak terima kasih atas perkenan Pangeran Pati memperbantukan Ki Bango Lamatan. Tugas kami ke gunung Tidar benar-benar cukup berat dan semoga kehadiran Ki Bango Lamatan akan memberikan bantuan tenaga yang sangat berarti. Pangeran Pati mengangguk-anggukkan kepalanya sambil tersenyum. Namun pertanyaan selanjutnya dari Putra Mahkota itu hampir saja membuat jantung Ki Rangga terlepas dari tangkainya. Ki Rangga, berkata Pangeran Pati kemudian, Aku ingin bertanya sesuatu sehubungan dengan Rara Anjani. 16

21 Berdesir jantung Ki Rangga bagaikan tersentuh ujung duri kemarung. Namun dengan cepat Ki Rangga segera menyesuaikan dirinya. Katanya kemudian, Ampun Pangeran, masalah apakah yang ingin Pangeran sampaikan sehubungan dengan diri Rara Anjani? Sejenak Pangeran Pati termenung. Namun sebelum Pangeran Pati menjawab pertanyaan Ki Rangga, tiba-tiba saja pintu yang menghubungkan ruang dalam dengan ruang tengah berderit dan terbuka. Ketika Ki Rangga kemudian berpaling, yang muncul dari pintu ruang tengah itu adalah sesosok tubuh yang langsing terbalut seperangkat pakaian mewah dan gemerlap, Rara Anjani. Tertegun Ki Rangga melihat seorang perempuan yang kecantikannya nyaris sempurna. Dalam pakaian yang paling sederhana pun Rara Anjani sudah terlihat begitu menawan. Apalagi kini dengan pakaian yang gemerlap penuh berhiaskan permata, Rara Anjani benar-benar menjelma menjadi seorang Putri Raja yang kecantikannya hanya ada dalam tulisan babat dan dongeng-dongeng. Ki Rangga benar-benar terpesona seolah-olah baru kali ini dia bertemu Rara Anjani. Segala gerak-geriknya tidak luput dari pengamatan Senapati pasukan khusus yang berkedudukan di Menoreh itu. Langkahnya yang kemudian dengan hati-hati berlutut bertumpu pada kedua lututnya di atas lantai. Dengan cekatan namun tetap terkesan gemulai, diturunkannya dua mangkuk minuman hangat dan beberapa makanan dari atas nampan kayu dan kemudian dihidangkan di hadapan mereka berdua. Sejenak kemudian Rara Anjani pun surut selangkah, berdiri perlahan-lahan sambil membalikkan badan dan akhirnya hilang kembali di balik pintu. Ketika bayangan Rara Anjani telah hilang di balik pintu yang tertutup rapat, barulah Ki Rangga Agung Sedayu bagaikan tersadar dari sebuah mimpi yang mengasyikkan. Dalam pada itu di ruang tengah, dengan setengah berlari Rara Anjani segera menuju ke biliknya. Ketika dia berpapasan dengan 17

22 pelayan dapur yang sedianya bertugas mengantar minuman dan makanan itu ke ruang dalam, nampan kayu itu pun segera diserahkannya tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Pelayan dapur itu menerima nampan dengan kening berkerut. Tampak Rara Anjani begitu tergesa-gesa menyerahkan nampan itu kepadanya sehingga tidak ada sepatah kata pun yang terucap dari bibir yang memerah delima itu. Aneh, desis pelayan itu begitu bayangan Rara Anjani menghilang di balik pintu, Tidak biasanya Rara Anjani bertingkah seperti ini. Dia selalu ramah kepada siapa saja termasuk kami para pelayan. Dan yang tak pernah lupa dari Rara Anjani adalah ucapan terima kasih dan senyum yang tulus setiap dia meminta pertolongan kepada siapa saja, khususnya kepada para pelayan Ndalem Kapangeranan. Namun pelayan Ndalem Kapangeranan yang sudah cukup berumur itu tidak dapat menarik kesimpulan apa pun dari peristiwa yang baru saja terjadi. Mungkin hati Rara sedang suntuk, berkata pelayan itu dalam hati sambil berjalan kembali ke dapur. Dalam pada itu sesampainya di bilik, Rara Anjani segera menjatuhkan tubuhnya di atas pembaringan sehingga terdengar suara kayu yang berderak-derak. Wajahnya tampak sebentar pucat sebentar memerah. Tanpa terasa air mata telah menganak sungai dari sudut kedua belah matanya yang terpejam rapat. Tidak ada isak tangis. Hanya suara desah tertahan serta nafas yang sedikit memburu. Hati Rara Anjani benar-benar sedang didera oleh rasa kecewa. Mengapa aku masih tidak bisa menerima kenyataan ini? desahnya diantara nafas yang memburu sehingga tampak dadanya bergelombang, Aku telah mencoba menyembunyikan perasaan ini dengan mengabdikan diriku seutuhnya di Ndalem Kapangeranan. Dengan demikian aku berharap tidak akan pernah lagi berjumpa dengan Ki Rangga. Biarlah kenangan indah itu terkubur bersama dengan berlalunya waktu. Namun 18

23 kenyataannya, aku tetap tidak mampu melupakan Ki Rangga, orang yang pertama kali telah menyentuh hatiku dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Dengan kesabaran serta keteladanan yang selama ini telah ditunjukkannya. Tiba-tiba Rara Anjani menjadi gelisah. Tanpa sadar dia bangkit dan duduk di bibir pembaringan. Berkali-kali dia berusaha menarik nafas dalam-dalam untuk meredakan gejolak di dalam dada sambil menyeka air mata yang membasahi kedua pipinya dengan ujung bajunya. Sengaja aku mengenakan pakaian yang indah ini agar Ki Rangga menjadi silau dan tidak punya keberanian untuk menatapku, berkata Rara Anjani kemudian sambil matanya menerawang ke langit-langit bilik, Aku ingin menunjukkan kepada Ki Rangga bahwa ternyata yang aku dapatkan jauh lebih baik dari apa yang dijanjikannya. Namun ternyata Ki Rangga tidak menjadi silau dan menundukkan kepalanya. Dia justru telah menatapku dengan tatapan mata seperti pertama kali kita bertemu. Tatapan yang memancarkan cahaya penuh kekaguman, penuh kedamaian serta penuh harapan namun yang ternyata telah membuatku salah paham. Kembali Rara Anjani menarik nafas panjang. Sambil membetulkan letak sanggulnya kembali dia berkata dalam hati, Sebenarnyalah hati kecilku tidak mampu untuk membenci Ki Rangga. Apa yang ingin aku pamerkan di hadapan Ki Rangga justru telah melukai hatiku sendiri. Untuk beberapa saat Rara Anjani masih merenungi dirinya. Tiba-tiba saja sebuah gagasan menyelinap di dalam benaknya dan membuat Rara Anjani tersenyum. Aku akan melakukannya, desisnya kemudian sambil bangkit dari duduknya dan berjalan menuju ke geledek kayu jati berukir indah yang terletak di sudut bilik. Dalam pada itu di ruang dalam, sepeninggal Rara Anjani, Pangeran Pati yang sedari tadi selalu mengikuti gerak gerik Ki Rangga telah menahan senyumnya. Katanya kemudian, Ki Rangga, Rara Anjani telah banyak bercerita tentang diri Ki 19

24 Rangga, Pangeran Pati itu berhenti sejenak sambil mengamati perubahan yang terjadi pada wajah Ki Rangga. Namun Ki Rangga tampak hanya diam membisu. Maka kata Pangeran Pati kemudian, Rara Anjani mengaku telah ditolong oleh Ki Rangga dari cengkeraman kedua gurunya yang jahat. Sampai disini Ki Rangga masih diam membisu sambil menundukkan kepalanya dalam-dalam. Dia belum dapat menebak ke arah mana pembicaraan Putra Mahkota itu. Rara Anjani juga bercerita tentang janji Ki Rangga untuk membawanya ke Menoreh, berkata Pangeran Pati selanjutnya. Sampai disini jantung Ki Rangga benar-benar bagaikan ditusuk ujung duri kemarung. Sejenak dada Senapati pasukan khusus yang berkedudukan di Menoreh itu menjadi pepat bagaikan tertindih berbongkah-bongkah batu padas yang berguguran dari lereng bukit. Akhirnya setelah menarik nafas dalam-dalam terlebih dahulu untuk meredakan gejolak di dalam dadanya, barulah Ki Rangga menjawab sambil menyembah, Ampun Pangeran. Jika diperkenankan, hamba akan menjelaskan tentang Rara Anjani dalam hubungannya dengan hamba. Pangeran Pati mengerutkan keningnya. Tampak Putra Mahkota itu sedikit ragu-ragu. Namun katanya kemudian, Ki Rangga, bukan maksudku untuk mengungkit masa lalu Rara Anjani. Aku sudah menerima dia sebagaimana adanya, Pangeran Pati itu berhenti sejenak. Lanjutnya kemudian, Yang sebenarnya ingin aku sampaikan kepada Ki Rangga adalah kesetiaannya kepada Mataram. Rara Anjani adalah bekas murid perguruan Tal Pitu yang dengan jelas telah berpihak pada Kadipaten Panaraga pada saat pemberontakan Pamanda Jayaraga. Apakah Rara Anjani dapat dipercaya atas kesetiaannya kepada Mataram? Untuk beberapa saat Ki Rangga justru telah membeku. Dia tidak pernah menduga bahwa arah pembicaraan Pangeran Pati itu justru telah mengarah kepada peran kedua guru Rara Anjani pada saat terjadi pemberontakan Adipati Panaraga. 20

25 Ampun Pangeran, jawab Ki Rangga pada akhirnya setelah gelora di dalam dadanya sedikit mereda, Hamba memang telah terlibat perang tanding dengan kedua guru Rara Anjani, Goh Muka dan Roh Muka. Kedua orang guru Rara Anjani itu adalah murid dari perguruan Tal Pitu. Mereka menuntut kematian guru mereka, Ajar Tal Pitu. Pangeran Pati mengangguk-anggukkan kepalanya. Katanya kemudian, Rara Anjani telah bercerita kepadaku tentang perang tanding itu, Pangeran Pati berhenti sejenak. Lanjutnya kemudian, Bukankah Ki Rangga telah mengajukan syarat Rara Anjani sebagai taruhannya? Hamba Pangeran, jawab Ki Rangga, Hamba mempunyai panggraita bahwa kedua guru Rara Anjani itu pada akhirnya pasti akan berbuat curang dengan mengeroyok hamba. Padahal perjanjian perang tanding itu hanya dengan salah satu dari mereka. Untuk itulah hamba berusaha memancing kemarahan mereka dengan mengajukan syarat Rara Anjani sebagai taruhannya. Dan ternyata Ki Rangga lah yang keluar sebagai pemenang, sahut Pangeran Pati cepat. Berdesir dada Ki Rangga mendengar ucapan Pangeran Pati itu. Namun dengan cepat Ki Rangga segera menghilangkan segala syak wasangka dengan menjawab, Sendika Pangeran. Atas pertolongan dan dikabulkannya doa hamba kepada Yang Maha Agung, hamba masih diberi keselamatan sampai saat ini. Pangeran Pati sejenak menarik nafas dalam-dalam sambil mengangguk-angguk kecil. Setelah terdiam beberapa saat, barulah Pangeran Pati mengajukan sebuah pertanyaan yang membuat jantung Ki Rangga berpacu kencang kembali. Bagaimanakah selanjutnya nasib Rara Anjani? Apakah Ki Rangga jadi membawanya ke Menoreh? Ampun Pangeran, jawab Ki Rangga sambil beringsut dari duduknya setapak, Setelah kedua gurunya tewas, sebenarnya hamba mengira Rara Anjani akan bela pati, namun ternyata Rara 21

26 Anjani merasa bersyukur telah terbebas dari cengkeraman kedua gurunya, Ki Rangga berhenti sejenak untuk sekedar membasahi kerongkongannya yang tiba-tiba saja menjadi kering. Lanjutnya kemudian, Mohon beribu ampun Pangeran, setelah mengetahui keadaan Rara Anjani yang sebenarnya, hamba telah memberikan kebebasan kepadanya untuk memilih sendiri masa depannya dengan pertimbangan bahwa Rara Anjani sama sekali tidak terlibat dengan pemberontakan di Panaraga. Kembali calon pewaris tahta Mataram itu mengangguk-angguk mendengar penjelasan Ki Rangga. Namun pertanyaan selanjutnya telah membuat jantung Ki Rangga yang sudah agak tenang itu melonjak-lonjak kembali. Menurut pengakuan Rara Anjani, dia lebih memilih mengikuti Ki Rangga ke Menoreh, berkata Pangeran Pati selanjutnya, Apakah keberatan Ki Rangga yang sebenarnya jika Rara Anjani memang berkeinginan untuk menjadi bagian dari keluarga Ki Rangga di Menoreh? Sampai disini Ki Rangga benar-benar tidak mampu untuk menjawab. Berbagai pertimbangan memang bergolak di dalam dadanya dan ingin disampaikan kepada Pangeran Pati. Namun hati kecilnya telah mencegahnya. Ki Rangga merasa lebih baik diam saja dan menunggu titah dari Pewaris Mataram itu. Melihat Ki Rangga hanya diam termangu tanpa menjawab pertanyaannya, Pangeran Pati pun maklum, tentu ada sesuatu yang menyebabkan Ki Rangga tidak mampu menjawab pertanyaannya. Untuk beberapa saat suasana di ruang dalam Ndalem Kapangeranan itu menjadi sepi. Di luar lamat-lamat terdengar kentongan ditabuh dengan nada dara muluk, menunjukkan malam telah sampai ke puncaknya. Sudahlah Ki Rangga, berkata Pangeran Pati kemudian, Malam sudah semakin larut dan Ki Rangga harus beristirahat untuk mempersiapkan perjalanan besok pagi, Pangeran Pati itu berhenti sejenak. Lanjutnya kemudian Aku mengerti jalan pikiran Ki Rangga. Memang untuk sebagian laki-laki, dengan 22

27 mudahnya mereka akan mengambil selir tanpa rasa ewuh pekewuh. Namun bagi Ki Rangga mungkin akan sangat sulit untuk membagi cinta dengan perempuan lain. Tapi percayalah Ki Rangga, menyia-nyiakan sebuah cinta dan harapan yang tulus dari seorang perempuan adalah termasuk sebagian dari dosa, jika kita tidak mampu menjelaskannya secara bijak. Dan semua itu akan menjadi sebuah penyesalan yang tiada akhirnya sepanjang kehidupan kita nantinya. Kalimat demi kalimat dari Pangeran Pati itu satu demi satu bagaikan ujung sebuah pisau bermata rangkap yang terhunjam ke jantungnya perlahan-lahan. Menimbulkan rasa sakit dan pedih yang tak terperikan. Ki Rangga, berkata Pangeran Pati kemudian begitu melihat Ki Rangga hanya diam termangu, Kesalahan yang kadang tidak kita sadari adalah, memberi harapan yang berlebih padahal kita hanya berusaha menjalin sebuah tali persaudaraan. Semua itu harus dijelaskan secara bijak agar tidak terjadi kesalah-pahaman di kemudian hari, Pangeran Pati berhenti sejenak. Lanjutnya kemudian, Dalam hal Rara Anjani, aku tidak bisa menyalahkan dia karena janji yang disampaikan Ki Rangga sudah jelas. Jika Ki Rangga keluar sebagai pemenang dalam perang tanding itu, Ki Rangga akan membawanya ke Menoreh. Semua orang pasti paham dengan maksud yang terkandung dalam janji itu. Tidak mungkin dengan membawa Rara Anjani ke Menoreh kemudian Ki Rangga akan menempatkannya di sembarang tempat, di gardu peronda atau di banjar padukuhan misalnya. Semua orang tentu maklum bahwa Ki Rangga secara tidak langsung telah berjanji untuk mengambil Rara Anjani sebagai istri. Jika saja ada guntur yang meledak di langit saat itu, tentu Ki Rangga tidak akan sekaget mendengar kata-kata pewaris Mataram itu. Betapa penyesalan telah merajam hatinya atas keterlanjuran sikapnya ketika menghadapi perang tanding dengan murid perguruan Tal Pitu itu. Seharusnya dia tidak perlu mengikut-sertakan Rara Anjani sebagai persyaratan dalam perang tanding itu. 23

28 Namun semua itu sudah menjadi masa lalu, dan kini Rara Anjani telah menjadi selir pangeran Pati. Maka jawab Ki Rangga kemudian sambil menyembah dalam-dalam, Mohon ampun Pangeran, semua itu memang salah hamba. Hamba tidak mengira bahwa tanggapan Rara Anjani menjadi begitu dalam atas persyaratan yang hamba minta dalam perang tanding itu. Namun hamba kira semuanya kini telah berlalu dan Rara Anjani telah hidup berbahagia di Ndalem Kapangeranan. Siapa bilang Rara Anjani telah hidup berbahagia? sergah Pangeran Pati itu sedikit keras, Aku mengambilnya menjadi selirku karena aku tidak tahu dengan gamblang latar belakangnya. Demikian juga Rara Anjani, dia menerima pinanganku dengan harapan untuk membuka lembaran baru, Pangeran Pati berhenti sejenak. Lanjutnya kemudian, Namun seiring dengan berlalunya waktu, aku sering melihat Rara Anjani termenung berlinang air mata di malam-malam yang sunyi. Kadang aku memergoki Rara Anjani hampir seharian duduk di taman Ndalem Kapangeranan tanpa berbuat apa-apa, hanya berlinang air mata dengan tatapan mata yang kosong menerawang ke kejauhan. Kali itu jantung Ki Rangga bagaikan sebuah belanga yang jatuh di atas tanah berbatu-batu, hancur berkeping-keping tak berbentuk lagi. Sudahlah Ki Rangga. Bukan maksudku mengungkit masa lalu kalian berdua. Namun aku di sini merasa ikut bertanggung-jawab atas masa depan Rara Anjani. Jujur saja, aku ingin melihat Rara Anjani meraih kebahagiaan yang diimpikannya. Demikian juga aku harap Ki Rangga menjadi laki-laki yang tangguh tanggon bukan hanya dalam hal olah kanuragan jaya kawijayan saja, namun juga kuat dalam menjalani kehidupan bebrayan khususnya dalam membina sebuah keluarga. Ki Rangga masih terdiam belum berusaha menjawab. Hatinya telah teraduk-aduk oleh perasaan bersalah. Sekarang aku akan memberitahu Ki Rangga, tentang rencanaku sehubungan dengan masa depan Rara Anjani berkata 24

29 Pangeran Pati kemudian tanpa memperdulikan Ki Rangga yang terlihat semakin gelisah, Rara Anjani sekarang sedang mendapat karunia dari Yang Maha Agung untuk mengemban amanahnya. Dalam beberapa bulan kedepan jika Yang Maha Agung mengijinkan, Rara Anjani akan segera melahirkan anakku, darah dagingku. Entah sudah untuk ke berapa kalinya jantung Ki Rangga terkoyak-koyak. Namun senapati pasukan khusus itu tetap bertahan dalam kediamannya. Setelah anakku lahir, aku akan memberikan kebebasan kepada Rara Anjani, berkata Pangeran Pati selanjutnya yang membuat dada Ki Rangga semakin berdebar-debar. Lanjut Pangeran Pati kemudian, Jika Rara Anjani merasa tidak bahagia tinggal di Ndalem Kapangeranan, aku akan menawarkan kepadanya untuk menjadi Putri Triman. Jantung Ki Rangga kali ini benar-benar meledak. Gemuruhnya terasa sampai ke dasar hatinya yang paling dalam. Sejenak nafas kakak sepupu Glagah Putih itu bagaikan tersumbat. Dia menyadari sepenuhnya, siapakah yang akan menerima Rara Anjani itu nantinya sebagai Putri Triman. Yang akan mendapat kehormatan menerima Putri Triman itu nantinya adalah seorang Tumenggung, berkata Pangeran Pati selanjutnya yang membuat Ki Rangga terlonjak. Tanpa sadar Ki Rangga pun telah mengangkat wajahnya. Sementara Pangeran Pati pun segera melanjutkan kata-katanya, Seorang Tumenggung yang bergelar Tumenggung Ranakusuma, yang mengandung makna bunga peperangan, karena selama ini namanya selalu harum di setiap medan pertempuran. Untuk beberapa saat Ki Rangga justru telah diam membeku. Dia tidak mengerti akan arah pembicaraan Pangeran Pati. Sedangkan Pangeran Pati justru telah tersenyum melihat Ki Rangga yang kebingungan itu. Penerimaan Putri Triman itu nantinya akan digelar bersamaan dengan wisuda kenaikan pangkat seorang prajurit yang berpangkat Rangga. Atas jasa-jasanya selama ini dalam 25

30 menegakkan panji-panji Mataram, dia akan dianugrahi pangkat menjadi Tumenggung dengan gelar Tumenggung Ranakusuma. Dengan dada yang berdebaran Ki Rangga mencoba memandang ke arah Pangeran Pati. Kali ini agaknya Pangeran Pati sudah tidak sampai hati untuk berteka teki. Maka katanya kemudian, Ki Rangga, sudah menjadi ketetapan Ayahanda Prabu Hanyakrawati dan juga atas saran Eyang Buyut Patih Mandaraka, sudah waktunya pasukan khusus yang berkedudukan di Menoreh dipimpin oleh seorang Tumenggung, dan Ki Rangga akan segera diwisuda menjadi Tumenggung dengan gelar Tumenggung Ranakusuma. Kali ini sekujur tubuh Ki Rangga terasa dingin bagaikan diguyur banyu sewindu. Bahkan seluruh persendiannya bagaikan terlepas satu-persatu. Ki Rangga benar-benar tidak menduga bahwa dirinya akan mendapat anugrah diwisuda menjadi seorang Tumenggung. Namun yang paling mendebarkan dari semua peristiwa yang rencananya akan dilaksanakan beberapa bulan ke depan itu adalah hadiah Putri Triman itu. Ki Rangga. berkata Pangeran Pati selanjutnya, Nama Tumenggung Ranakusuma itu adalah pilihan Ayahanda Prabu Hanyakrawati sendiri. Apakah Ki Rangga mempunyai pilahan gelar tersendiri? Kalimat terakhir dari Pangeran Pati itu barulah membangunkan Ki Rangga dari mimpi panjangnya. Dengan merangkapkan kedua tangannya yang gemetar, Ki Rangga pun segera menghaturkan sembah sambil menjawab, Mohon beribu ampun Pangeran. Hamba hanya dapat mengucapkan terima kasih yang tak terhingga. Hamba tidak pernah bermimpi untuk menjadi seorang Tumenggung. Bagaimana dengan Putri Triman itu? bertanya Pangeran Pati kemudian dengan serta merta. Untuk sesaat lidah Ki Rangga bagaikan kelu. Namun Ki Rangga segera menyadari bahwa titah seorang Pangeran Pati tidak mungkin ditolak. Maka jawabnya kemudian sambil menyembah dan membungkuk dalam-dalam, Hamba akan 26

31 menjunjung tinggi setiap titah dari paduka Pangeran Pati Mataram. Pangeran Pati tampak tersenyum sambil menganggukanggukkan kepalanya. Katanya kemudian, Ki Rangga, semua yang kita bicarakan tadi masih bersifat rahasia. Belum ada yang mengetahui rencana ini kecuali tiga orang, Ayahanda Prabu, Eyang Buyut Mandaraka dan aku sendiri. Sengaja hal ini aku sampaikan agar hatimu telah siap sejak awal terutama tentang Rara Anjani, Pangeran Pati berhenti sejenak. Lanjutnya kemudian, Bicarakanlah masalah ini dengan istrimu dari hati ke hati. Jangan hanya menurutkan hawa nafsu saja. Ingat, laki-laki memang diciptakan untuk mengatur perempuan namun bukan berarti kita berhak untuk memaksakan sebuah kehendak. Sejenak suasana menjadi sepi. Berbagai tanggapan telah muncul dalam benak Ki Rangga. Namun akhirnya Ki Rangga hanya dapat berpasrah diri kepada Yang Maha Mengetahui apapun yang akan terjadi esok hari. Ki Rangga, berkata Pangeran Pati kemudian memecah sepi, Apakah Ki Rangga masih mempunyai persoalan yang ingin disampaikan? Ki Rangga tidak segera menjawab. Sejenak ingatannya tibatiba saja kembali ke peristiwa pertempuran Lemah Cengkar beberapa saat yang lalu. Ampun Pangeran, segera Ki Rangga menghaturkan sembah sambil bertanya, Jika memang hamba diperkenankan untuk mengetahui, siapakah orang tua yang pernah bersama Pangeran di Lemah Cengkar beberapa saat yang lalu? Pangeran Pati tidak segera menjawab. Untuk beberapa saat dipandangi Ki Rangga yang duduk di hadapannya. Namun setelah menarik nafas dalam-dalam terlebih dahulu, akhirnya justru terlontar sebuah pertanyaan dari Pewaris tahta Mataram itu, Mengapa Ki Rangga ingin mengetahui jati diri orang tua itu? 27

32 Dengan cepat Ki Rangga menyembah sambil menjawab, Mohon ampun Pangeran, hamba rasa-rasanya pernah mengenal orang tua itu, namun hamba kurang yakin akan pengamatan hamba pada saat itu. Pangeran Pati tersenyum. Jawabnya kemudian, Orang tua itu bernama Ki Tanpa Aran, atau kadang-kadang orang memanggilnya kakek Tanpa Aran. Beliau adalah murid dan juga sekaligus sahabat dari Kanjeng Sunan. Terasa sesuatu berdesir di dalam dada Ki Rangga. Segera saja ingatan Ki Rangga melayang pada selembar kain gringsing yang ditinggalkan oleh orang yang menyebut dirinya Panembahan Panjer Bumi di Padukuhan Merjan. Mungkinkah..? bertanya Ki Rangga dalam hati. Namun pertanyaan itu hanya disimpannya saja di dalam hati. Mohon ampun Pangeran. Di manakah Ki Tanpa Aran itu tinggal? bertanya Ki Rangga kemudian. Sekarang Ki Tanpa Aran tinggal di Ndalem Kapangeranan atas permintaanku, jawab Pangeran Pati, Sebenarnya Ki Tanpa Aran menolak untuk tinggal di sini, namun atas perkenan Kanjeng Sunan, Ki Tanpa Aran diminta untuk membimbing aku dalam kawruh lahir maupun batin sehingga mau tidak mau harus tinggal di Ndalem Kapangeranan. Dada Ki Rangga terasa bergemuruh begitu mendengar Ki Tanpa Aran itu ternyata sekarang ini tinggal di Ndalem Kapangeranan. Maka katanya kemudian, Ampun Pangeran, jika diperkenankan suatu saat hamba ingin mengenal Ki Tanpa Aran itu lebih dekat. O, silahkan Ki Rangga, jawab Pangeran Pati dengan serta merta, Namun agak sulit untuk menemui orang tua itu. Walaupun sudah disediakan sebuah bilik khusus baginya, namun bilik itu lebih sering kosong. Ki Rangga menarik nafas dalam-dalam. Panggraitanya yang tajam sedikit banyak mulai dapat meraba jati diri orang yang menyebut dirinya Ki Tanpa Aran itu. 28

LUCKY_PP UNTUKMU. Yang Bukan Siapa-Siapa. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

LUCKY_PP UNTUKMU. Yang Bukan Siapa-Siapa. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com LUCKY_PP UNTUKMU Yang Bukan Siapa-Siapa Diterbitkan secara mandiri melalui Nulisbuku.com UNTUKMU Yang Bukan Siapa-Siapa Oleh: Lucky_pp Copyright 2014 by Lucky_pp Desain Sampul: Ii dan friend Diterbitkan

Lebih terperinci

SEJENGKAL TANAH SETETES DARAH

SEJENGKAL TANAH SETETES DARAH Padepokan Sekar Keluwih Sidoarjo SEJENGKAL TANAH SETETES DARAH (Serial Api di Bukit Menoreh) Panembahan Mandaraka (mbah_man) Cerita fiksi berbasis sejarah semasa Kerajaan Mataram di bawah Panembahan Hanyakrawati

Lebih terperinci

Raja Langit, Raja Bumi, dan Putri Bulan Kisah dari Sulawesi Selatan

Raja Langit, Raja Bumi, dan Putri Bulan Kisah dari Sulawesi Selatan Raja Langit, Raja Bumi, dan Putri Bulan Kisah dari Sulawesi Selatan Kisah ini mengajarkan dua hal: Pertama, bahwa setiap peperangan yang dikobarkan oleh rasa iri dan benci hanya akan menghancurkan semua

Lebih terperinci

Diceritakan kembali oleh: Rachma www.dongengperi.co.nr 2008 Cerita Rakyat Sumatera Utara Di tepi sebuah hutan kecil yang hijau, sebuah danau yang berair jernih berkilau disapa mentari pagi. Permukaannya

Lebih terperinci

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan.

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan. 1st Spring Hujan lagi. Padahal ini hari Minggu dan tak ada yang berharap kalau hari ini akan hujan. Memang tidak besar, tapi cukup untuk membuat seluruh pakaianku basah. Aku baru saja keluar dari supermarket

Lebih terperinci

PENJAGAL ANGIN. Tri Setyorini

PENJAGAL ANGIN. Tri Setyorini PENJAGAL ANGIN Tri Setyorini Awal yang ku lihat adalah abu putih yang berterbangan. Pikirku itu adalah salju yang menyejukkan. Namun ternyata bukan karena abu ini justru terasa panas dan membakar telapak

Lebih terperinci

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU Diterbitkan secara mandiri melalui Nulisbuku.com MEMBILAS PILU Oleh: Dipa Tri Wistapa Copyright 2014 by Dipa Tri Wistapa Penerbit Dipa Tri Wistapa Website dipoptikitiw@gmail.com

Lebih terperinci

Pertama Kali Aku Mengenalnya

Pertama Kali Aku Mengenalnya 1 Pertama Kali Aku Mengenalnya Aku berhasil menjadi kekasihnya. Laki-laki yang selama 4 tahun sudah aku kagumi dan cintai. Aku pertama kali bertemu dengannya ketika aku duduk di bangku SMP. Saat itu hidupku

Lebih terperinci

Yang Mencinta dalam Diam

Yang Mencinta dalam Diam Yang Mencinta dalam Diam Aku melihat sebuah abstrak dengan gambar batu-batu cantik menyerupai sebuah rumah, lengkap dengan air-air jernih dibatu-batu tersebut, mereka mengalir dan bergerak sebebas-bebasnya,

Lebih terperinci

Terusan Api di Bukit Menoreh

Terusan Api di Bukit Menoreh 2015 Terusan Api di Bukit Menoreh Karya mbah-man Kalau boleh ini disebut sebagai lanjutan dari seri ADBM, naskah ini merupakan jilid kesebelas dari Seri kelima ADBM. ADBM seri keempat telah ditamatkan

Lebih terperinci

Sebuah kata teman dan sahabat. Kata yang terasa sulit untuk memasuki kehidupanku. Kata yang mungkin suatu saat bisa saja meninggalkan bekas yang

Sebuah kata teman dan sahabat. Kata yang terasa sulit untuk memasuki kehidupanku. Kata yang mungkin suatu saat bisa saja meninggalkan bekas yang Prolog Seorang teman atau bahkan lebih dari sekedar teman, ya tepatnya adalah sahabat? Apa yang kalian tau tentang teman ataupun sahabat? Dua kata yang hampir serupa, namum mempunyai arti begitu berbeda

Lebih terperinci

Siapakah Yesus Kristus? (5/6)

Siapakah Yesus Kristus? (5/6) Siapakah Yesus Kristus? (5/6) Nama Kursus : SIAPAKAH YESUS KRISTUS? Nama Pelajaran : Yesus Memiliki Semua Kuasa dan Penakluk Kematian Kode Pelajaran : SYK-P05 Pelajaran 05 - YESUS MEMILIKI SEMUA KUASA

Lebih terperinci

CINTA 2 HATI. Haii...! Tiara terkejut, dan menatap pada pria itu. Pada saat itu, ternyata pria itu juga menatap kearah Tiara. Mereka saling menatap.

CINTA 2 HATI. Haii...! Tiara terkejut, dan menatap pada pria itu. Pada saat itu, ternyata pria itu juga menatap kearah Tiara. Mereka saling menatap. CINTA 2 HATI Udara sore berhembus semilir lembut,terasa sejuk membelai kulit.kira kira menunjukan pukul 16.45 WIB. Seorang gadis yang manis dan lugu sedang berjalan didepan rumahnya itu. Tiba tiba seorang

Lebih terperinci

Bagian 1 : Tak Kan Kubiarkan Kau Merebutnya Dariku!

Bagian 1 : Tak Kan Kubiarkan Kau Merebutnya Dariku! Bagian 1 : Tak Kan Kubiarkan Kau Merebutnya Dariku! Mesin mobil sudah mati beberapa menit yang lalu, tapi Zhara masih duduk diam dibelakang kemudi. Sibuk menenangkan debar jantungnya, berusaha untuk bisa

Lebih terperinci

Di Unduh dari : Bukupaket.com

Di Unduh dari : Bukupaket.com bab 5 kejujuran gambar 5.1 tesa sedang berkumpul dengan teman temannya lihatlah gambar di atas tesa sedang berkumpul dengan teman temannya tentu kalian juga sering melakukannya setiap hari kita bergaul

Lebih terperinci

yang berbentuk datar bagian atasnya dengan sebuah ukiran kepala singa. Mereka yang berada di ruangan sudah berdiri di atas shinéga sejak dari tadi.

yang berbentuk datar bagian atasnya dengan sebuah ukiran kepala singa. Mereka yang berada di ruangan sudah berdiri di atas shinéga sejak dari tadi. Prolog Orion mempercepat langkah kakinya, baju perang yang dikenakannya membuat langkah kakinya menjadi berat, suaranya menggema di lorong gua, bergema dengan cepat seiring dengan langkah kaki yang dia

Lebih terperinci

"Jika saya begitu takut maka biarlah saya mati malam ini". Saya takut, tetapi saya tertantang. Bagaimanapun juga toh akhirnya kita harus mati.

Jika saya begitu takut maka biarlah saya mati malam ini. Saya takut, tetapi saya tertantang. Bagaimanapun juga toh akhirnya kita harus mati. Malam di Perkuburan Diposkan pada 03 Januari 2016 Sebelumnya saya tidak pernah tinggal di tanah perkuburan. Dan tak ingin tinggal di sana. Namun suatu saat saya mengajak seorang pa-kow. Ketika saya sampai

Lebih terperinci

Terusan. Jilid 407. Api di Bukit Menoreh. Karya mbah-man

Terusan. Jilid 407. Api di Bukit Menoreh. Karya mbah-man 2014 Terusan Api di Bukit Menoreh Karya mbah-man Kalau boleh ini disebut sebagai lanjutan dari seri ADBM, naskah ini merupakan jilid ketujuh dari Seri kelima ADBM. ADBM seri keempat telah ditamatkan oleh

Lebih terperinci

Terusan Api di Bukit Menoreh

Terusan Api di Bukit Menoreh 2015 Terusan Api di Bukit Menoreh Karya mbah-man Kalau boleh ini disebut sebagai lanjutan dari seri ADBM, naskah ini merupakan jilid kesepuluh dari Seri kelima ADBM. ADBM seri keempat telah ditamatkan

Lebih terperinci

SEJENGKAL TANAH SETETES DARAH

SEJENGKAL TANAH SETETES DARAH Padepokan Sekar Keluwih Sidoarjo SEJENGKAL TANAH SETETES DARAH (Serial Api di Bukit Menoreh) Panembahan Mandaraka (mbah_man) Cerita fiksi berbasis sejarah semasa Kerajaan Mataram di bawah Panembahan Hanyakrawati

Lebih terperinci

Rangkuman Kata Mutiara Tentang Waktu

Rangkuman Kata Mutiara Tentang Waktu Rangkuman Kata Mutiara Tentang Waktu Ambillah waktu untuk berfikir, itu adalah sumber kekuatan. Ambillah waktu untuk bermain, itu adalah rahasia dari masa muda yang abadi. Ambillah waktu untuk berdoa,

Lebih terperinci

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Manusia Api

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Manusia Api Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan Manusia Api Allah menunjuk kepada Tuhan dalam Alkitab. Penulis: Edward Hughes Digambar oleh : Lazarus Disadur oleh: E. Frischbutter Diterjemahkan oleh: Widi Astuti

Lebih terperinci

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Manusia Api

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Manusia Api Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan Manusia Api Allah menunjuk kepada Tuhan dalam Alkitab. Penulis: Edward Hughes Digambar oleh : Lazarus Disadur oleh: E. Frischbutter Diterjemahkan oleh: Widi Astuti

Lebih terperinci

Karya Kreatif Tanah Air Beta. Karya ini diciptakan untuk menuturkan isi hati Mama Tatiana di dalam buku hariannya. Karya

Karya Kreatif Tanah Air Beta. Karya ini diciptakan untuk menuturkan isi hati Mama Tatiana di dalam buku hariannya. Karya Labiba 1 Salsabil Inas Labiba Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 1 Desember 2011 Karya Kreatif Tanah Air Beta Bagian I: Tujuan Penulisan Karya ini diciptakan untuk menuturkan isi hati Mama Tatiana di dalam

Lebih terperinci

SYAIR KERINDUAN. Genre: Puisi-puisi cinta, sahabat, keluarga semuanya tentang CINTA dan CITA-CITA.

SYAIR KERINDUAN. Genre: Puisi-puisi cinta, sahabat, keluarga semuanya tentang CINTA dan CITA-CITA. Judul buku: SYAIR KERINDUAN Penulis: Gunawan Tambunsaribu Jlh. Hal: : 251 halaman Genre: Puisi-puisi cinta, sahabat, keluarga semuanya tentang CINTA dan CITA-CITA. Ada rasa SUKA. KEBENCIAN, SEDIH, BAHAGIA,

Lebih terperinci

20 Jam Terpenting. Timothy Athanasios

20 Jam Terpenting. Timothy Athanasios 20 Jam Terpenting Timothy Athanasios INTRO : YANG TERBAIK PASTI DATANG! Kalimat di atas adalah pernyataan iman tentang masa depan! Sekalipun dalam ketidakpastian, kita percaya bahwa Allah telah menaruh

Lebih terperinci

Lucu memang.. Aku masih bisa tersenyum manis, melihatmu disana tertawa lepas bersamanya.

Lucu memang.. Aku masih bisa tersenyum manis, melihatmu disana tertawa lepas bersamanya. Lelah menanti.. Cinta untukmu tak pernah berbalas. Lucu memang.. Aku masih bisa tersenyum manis, melihatmu disana tertawa lepas bersamanya. Lucu memang, aku masih saja merindukanmu.. Walau kutau hatimu

Lebih terperinci

Mengapakah Tuhan Tidak Menjawab Doa Saya? Adakah anda bercakap dengan Tuhan?

Mengapakah Tuhan Tidak Menjawab Doa Saya? Adakah anda bercakap dengan Tuhan? Mengapakah Tuhan Tidak Menjawab Doa Saya? Adakah anda bercakap dengan Tuhan? Adakah anda meluahkan masalah anda kepada-nya dan meminta pertolongan daripada-nya? Ramai orang berasa bahawa perbuatan ini

Lebih terperinci

Terusan. Jilid 403. Api di Bukit Menoreh. Karya mbah-man

Terusan. Jilid 403. Api di Bukit Menoreh. Karya mbah-man 2013 Terusan Api di Bukit Menoreh Karya mbah-man Kalau boleh ini disebut sebagai lanjutan dari seri ADBM, naskah ini merupakan jilid ketiga dari Seri kelima ADBM. ADBM seri keempat telah ditamatkan oleh

Lebih terperinci

Tak Ada Malaikat di Jakarta

Tak Ada Malaikat di Jakarta Tak Ada Malaikat di Jakarta Sen Shaka Aku mencarimu di kota dimana lampu-lampu gemerlap membisu, orang-orang termangu sendiri dalam keriuhan lalu lalang. Mereka terdiam memegang telpon genggam, sibuk bercengkrama

Lebih terperinci

Belasan kota kudatangi untuk menjadi tempat pelarianku. Kuharap di sana bisa kutemukan kedamaian atau cinta yang lain selainmu.

Belasan kota kudatangi untuk menjadi tempat pelarianku. Kuharap di sana bisa kutemukan kedamaian atau cinta yang lain selainmu. Ketika kau baca tulisanku ini, kau akan tahu betapa dalamnya aku merindumu. Ribuan waktuku melayang-layang tak menentu. Meskipun mereka mencaci dan mengatakan aku bodoh, namun aku tak peduli. Mereka tidak

Lebih terperinci

Perempuan dan Seekor Penyu dalam Senja

Perempuan dan Seekor Penyu dalam Senja Perempuan dan Seekor Penyu dalam Senja Perempuan itu berjalan di antara gerimis dan licinnya jalan kampung. Bagian bawah kainnya sudah basah terkena percikan. Ia menenteng sendalnya di tangan kirinya sementara

Lebih terperinci

Terusan Api di Bukit Menoreh

Terusan Api di Bukit Menoreh 2016 Terusan Api di Bukit Menoreh Karya mbah-man Kalau boleh ini disebut sebagai lanjutan dari seri ADBM, naskah ini merupakan jilid ketigabelas dari Seri kelima ADBM. ADBM seri keempat telah ditamatkan

Lebih terperinci

Yui keluar dari gedung Takamasa Group dengan senyum lebar di wajahnya. Usaha kerasnya ternyata tak sia-sia. Dia diterima berkerja di perusahaan itu

Yui keluar dari gedung Takamasa Group dengan senyum lebar di wajahnya. Usaha kerasnya ternyata tak sia-sia. Dia diterima berkerja di perusahaan itu PROLOG Yui mengerjapkan matanya yang berat dan menggerakan tubuhnya turun dari ranjangnya. Seluruh badannya terasa remuk, dan kepalanya terasa amat pening. Mungkin karena aku terlalu banyak minum semalam,

Lebih terperinci

Kisahhorror. Fiksi Horror #1: A Midnight Story. Penerbit Dark Tales Inc.

Kisahhorror. Fiksi Horror #1: A Midnight Story. Penerbit Dark Tales Inc. Kisahhorror Fiksi Horror #1: A Midnight Story Penerbit Dark Tales Inc. 2 Fiksi Horror #1: A Midnight Story Penulis: @kisahhorror Copyright 2012 by Kisahhorror Penerbit Dark Tales Inc. @darktales_inc Darktales.inc@gmail.com

Lebih terperinci

Mata Tomi terbelalak, ketika menyadari dia berada

Mata Tomi terbelalak, ketika menyadari dia berada Petualangan Tomi di Negeri Glourius Oleh: Desi Ratih Mata Tomi terbelalak, ketika menyadari dia berada di tempat yang begitu asing baginya. Suasana gelap dan udara yang cukup dingin menyelimuti tempat

Lebih terperinci

ONIMUSHA Written by REZA FAHLEVI ( )

ONIMUSHA Written by REZA FAHLEVI ( ) ONIMUSHA Written by REZA FAHLEVI ( 09.12.3843 ) Copyright 2011 Reza Fahlevi All Right Reserved SINOPSIS adalah seorang anak laki-laki dari pasangan Yusaku Matsuda dan dari desa kecil bernama Chikuya di

Lebih terperinci

TEMAN KESUNYIAN BUKU PUISI BAGUS EKO SAPUTRO

TEMAN KESUNYIAN BUKU PUISI BAGUS EKO SAPUTRO TEMAN KESUNYIAN BUKU PUISI BAGUS EKO SAPUTRO TEMAN KESUNYIAN Bagus Eko Saputro Copyright 2016 by Bagus Eko Saputro Desain Sampul: Agung Widodo Diterbitkan Secara Mandiri melalui: www.nulisbuku.com 2 Daftar

Lebih terperinci

Man of God Transformation 2 Transformasi Manusia Allah 2 Holy Spirit Measures

Man of God Transformation 2 Transformasi Manusia Allah 2 Holy Spirit Measures Man of God Transformation 2 Transformasi Manusia Allah 2 Holy Spirit Measures PEMBUKAAN: Hari ini saya ingin melanjutkan seri khotbah Man of God Transformation bagian kedua, yaitu: Holy Spirit Measures

Lebih terperinci

2. Gadis yang Dijodohkan

2. Gadis yang Dijodohkan 2. Gadis yang Dijodohkan Burung-burung berkicau merdu di tengah pagi yang dingin dan sejuk. Dahan-dahan pohon bergerak melambai, mengikuti arah angin yang bertiup. Sebuah rumah megah dengan pilar-pilar

Lebih terperinci

APOCRYPHA SUSANNA KING JAMES BIBLE Susanna

APOCRYPHA SUSANNA KING JAMES BIBLE Susanna www.scriptural-truth.com APOCRYPHA SUSANNA KING JAMES BIBLE 1611 Sejarah Susanna [dalam Daniel] Susanna Temukan awal Daniel, karena tidak di bahasa Ibrani, bukan narasi Bel dan naga. {1:1} sana tinggal

Lebih terperinci

YUNUS. 1 7/15/15 Yunus 1. Yunus menolak perintah Allah untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe

YUNUS. 1 7/15/15 Yunus 1. Yunus menolak perintah Allah untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe 1 7/15/15 Yunus 1 YUNUS Yunus menolak perintah Allah untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe 1 Pada jaman dahulu, ada seorang nabi di Israel yang bernama Yunus. Ayahnya bernama Amitai. ALLAH memberi

Lebih terperinci

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika 1 Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika Kepada yang kekasih saudara-saudari saya seiman di Tesalonika yaitu kalian yang sudah bersatu dengan Allah Bapa dan Tuhan kita Kristus Yesus: Salam

Lebih terperinci

ASAL MULA NAMA PANTARAN

ASAL MULA NAMA PANTARAN ASAL MULA NAMA PANTARAN Suatu daearah di kaki Lereng Gunung Merbabu sebelah timur tanahnya berbukit-bukit serta hawanya dingin. Tanahnya yang gembur sehingga subur tanaman yang ada terbentang luas menyelimuti

Lebih terperinci

Dan ia baru menyadari betapa salahnya dirinya. Disana, muncul dari sebelah kirinya, ia merasakan gerakan udara yang cepat. Angin yang berhembus

Dan ia baru menyadari betapa salahnya dirinya. Disana, muncul dari sebelah kirinya, ia merasakan gerakan udara yang cepat. Angin yang berhembus SATU Kalau manusia didesain untuk memiliki lebih dari dua kaki oleh sang Pencipta, ia akan sangat bersyukur saat ini. Ia adalah seorang pria; kegelapan malam menutupi wujudnya. Kegelapan itu merupakan

Lebih terperinci

Hidup ini singkat bagiku! Kebahagian saat ini hanyalah sementara, tak mudah bagiku untuk menjalani hidup normal layaknya sebagai manusia biasa.

Hidup ini singkat bagiku! Kebahagian saat ini hanyalah sementara, tak mudah bagiku untuk menjalani hidup normal layaknya sebagai manusia biasa. Hidup ini singkat bagiku! Kebahagian saat ini hanyalah sementara, tak mudah bagiku untuk menjalani hidup normal layaknya sebagai manusia biasa. Jadi aku hidup tidak normal? Ya itu menurutku! Kehidupan

Lebih terperinci

Putri Sinar Alam dan Putri Sinar Kaca (Cerita Rakyat dari daerah Jabung)

Putri Sinar Alam dan Putri Sinar Kaca (Cerita Rakyat dari daerah Jabung) Putri Sinar Alam dan Putri Sinar Kaca (Cerita Rakyat dari daerah Jabung) Ditulis kembali oleh : Iin Muthmainnah Teruntuk Sekolah Alam Mutiara Lampung Bandarlampung 2005 Judul Naskah : Putri Sinar Alam

Lebih terperinci

I PERNYATAAN. Menjebak Hati

I PERNYATAAN. Menjebak Hati I PERNYATAAN Allah Swt. Laa haulawalaa quawwata illaa billaahil aliyyil adziim... Telah tiba waktunya, ketika seorang hamba harus hancur. Ya, ketika kalian harus terhapus, dan hanya Tuhanlah yang benar-benar

Lebih terperinci

INSPIRATIF

INSPIRATIF INSPIRATIF HTTP://IPHINCOW.WORDPRESS.COM 1 COBALAH UNTUK MERENUNG Sediakan beberapa menit dalam sehari untuk melakukan perenungan. Lakukan di pagi hari yang tenang, segera setelah bangun tidur. Atau di

Lebih terperinci

BROADCASTING TV. (Sinopsis Film Pendek) Di Susun Oleh : : Feraari Andari NIM :

BROADCASTING TV. (Sinopsis Film Pendek) Di Susun Oleh : : Feraari Andari NIM : BROADCASTING TV (Sinopsis Film Pendek) Di Susun Oleh : Nama : Feraari Andari NIM : 08.12.3390 Kelas : S1SI5J SEKOLAH TINGGI ILMU MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2010/2011 Written By

Lebih terperinci

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #38 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #38 oleh Chris McCann Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #38 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #38 tentang Wahyu, pasal

Lebih terperinci

Intro. Cupve - Izzi - Guardian

Intro. Cupve - Izzi - Guardian Intro Cahaya putih bersinar terang. Di ikuti bau yang begitu harum. Dari sebuah bola cahaya muncul sosok bersayap, dengan kaki-kaki yang lentik, tangan yang mungil tapi kuat, mata penuh dengan cinta dan

Lebih terperinci

1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati

1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati 1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati Oleh: Alberta Angela (@black_printzesa) Hai, namaku Jati. Mungkin kalian semua sudah sering mendengar namaku. Tapi mungkin kalian belum terlalu mengenal aku dan kehidupanku.

Lebih terperinci

Yesus Kristus. David C Cook. All Rights Reserved. Kisah tentang

Yesus Kristus. David C Cook. All Rights Reserved. Kisah tentang Kisah tentang Yesus Kristus Ini adalah kisah nyata mengenai Yesus Kristus yang datang ke dunia sebagai seorang bayi dan bertumbuh dewasa. Tetapi Ia lebih dari sekedar manusia biasa. Ia adalah Anak AlLah.

Lebih terperinci

Terusan. Jilid 398. Api di Bukit Menoreh

Terusan. Jilid 398. Api di Bukit Menoreh 2012 Terusan Api di Bukit Menoreh Karya ini hanya untuk memenuhi kehausan atas kisah Agung Sedayu dan yang yang lainnya yang terpenggal dengan paksa. Bukan untuk tujuan komersil. Jilid 398 Terima kasih

Lebih terperinci

Perlu waktu bagi anak anak itu untuk menjadi bagian dari kegelapan sebelum pohon pohon terlihat lebih jelas. Sebelum semak semak tinggi terlihat

Perlu waktu bagi anak anak itu untuk menjadi bagian dari kegelapan sebelum pohon pohon terlihat lebih jelas. Sebelum semak semak tinggi terlihat Perlu waktu bagi anak anak itu untuk menjadi bagian dari kegelapan sebelum pohon pohon terlihat lebih jelas. Sebelum semak semak tinggi terlihat lebih jelas. Sebelum batang pohon terlihat seperti batang

Lebih terperinci

MUNGKIN KU SALAH MENGARTIKAN

MUNGKIN KU SALAH MENGARTIKAN 1 MUNGKIN KU SALAH MENGARTIKAN Kini kulihat dirimu sedikit berbeda Entah apa yang terjadi, Diammu cukup membuat sejuta tanya dalam benakku Mencoba mencari tahu namun ku tak mampu menerka Ah, atau aku yang

Lebih terperinci

lanjutan Api Di Bukit Menoreh Versi Flam Zahra Jilid 402

lanjutan Api Di Bukit Menoreh Versi Flam Zahra Jilid 402 lanjutan Api Di Bukit Menoreh Jilid 402 Api di Bukit Menoreh (lanjutan ADBM karya SH Mintardja) Karya Nyi Flam Zahra, disusun terbatas untuk sanak-kadang yang biasa nongkrong di http://www.facebook.com/groups/apidibukitmenoreh/

Lebih terperinci

Hari Raya Korban? (Idul Adha)

Hari Raya Korban? (Idul Adha) Hari Raya Korban? (Idul Adha) Ini merupakan cerita yang terkenal pada saat Allah bertanya pada Abraham untuk mengorbankan anaknya. Juga merupakan cerita seorang anak muda yang dihukum mati oleh Tuhan.

Lebih terperinci

JUDUL FILM: Aku Belum Mati tapi Tidak Hidup

JUDUL FILM: Aku Belum Mati tapi Tidak Hidup JUDUL FILM: Aku Belum Mati tapi Tidak Hidup 1. EXT. Pinggrian Rel Kereta Api (Siang) BEJO, seorang anak laki-laki berusia 24 tahun, berjalan menyusuri rel sepulang dari bekerja mengais rupiah di jalanan,

Lebih terperinci

UNTAIAN KISAH KEHIDUPAN (JATAKAMALA) Kisah Ajastya

UNTAIAN KISAH KEHIDUPAN (JATAKAMALA) Kisah Ajastya 1 UNTAIAN KISAH KEHIDUPAN (JATAKAMALA) Kisah Ajastya Kelahiran Bodhisattva berikut menunjukkan bagaimana sebagai seorang pertapa, beliau mempraktikkan kemurahan hati dan pemberian secara terusmenerus,

Lebih terperinci

SILUET. Penulis : Gabrielle Tatia

SILUET. Penulis : Gabrielle Tatia SILUET Penulis : Gabrielle Tatia Perjalanan terasa sangat panjang bagi Panji Anggara, seorang calon legisslatif. Duduk termenung di dalam mobilnya. Memandangi hijaunya pepohonan serta indahnya pemandangan

Lebih terperinci

Hari Raya Korban? Hari Raya Korban? (Idul Adha) (Idul Adha) Yesus menyatakan:

Hari Raya Korban? Hari Raya Korban? (Idul Adha) (Idul Adha) Yesus menyatakan: Yesus menyatakan: Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata

Lebih terperinci

5. Kisah-kisah dan Sejarah 5.7 Nabi Ya qub AS. dan Nabi Yusuf AS.

5. Kisah-kisah dan Sejarah 5.7 Nabi Ya qub AS. dan Nabi Yusuf AS. 5.7.5 Nabi Yusuf AS. dan Saudara-saudaranya Kini saudara-saudara Nabi Yusuf yang telah menceburkannya ke dalam sumur telah datang. Anak-anak Nabi Ya qub datang dan berbaris dalam rombongan orang-orang

Lebih terperinci

YUNUS. 1 Yunus 1. Yunus menolak perintah ALLAH untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe

YUNUS. 1 Yunus 1. Yunus menolak perintah ALLAH untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe 1 Yunus 1 YUNUS 1P Yunus menolak perintah ALLAH untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe ada zaman dulu ada seorang nabi di Israel bernama Yunus. Bapak dari Yunus bernama Amitai. ALLAH memberikan

Lebih terperinci

dia tak pernah melepas cadar yang menutupi wajah cantiknya.

dia tak pernah melepas cadar yang menutupi wajah cantiknya. PRINCESS Cerita ini diinspirasi oleh sebuah mimpi yang ku alami tahun 2007, tentang sebuah kerajaan islam di Indonesia. Namun masih ragu, benarkah ada cerita seperti dalam mimpi saya? Daripada salah dan

Lebih terperinci

RINDU. Puguh Prasetyo ~ 1

RINDU. Puguh Prasetyo ~ 1 RINDU Kudengar lantunan merdu suara angin mengalun syahdu, menggelayuti hati yang mengharu biru, di antara untaian kata-kata yang beradu, apakah ini yang orang-orang sebut dengan rindu? Puguh Prasetyo

Lebih terperinci

ROSE PAPPER AND BLOODY LILY Part 1

ROSE PAPPER AND BLOODY LILY Part 1 ROSE PAPPER AND BLOODY LILY Part 1 Sinar matahari siang ini begitu terik hingga sanggup menembus setiap celah kain berlapis yang menutupi kulit setiap orang yang menantangnya. Langkah Guri semakin cepat

Lebih terperinci

Kisah Dari Negeri Anggrek

Kisah Dari Negeri Anggrek Kisah Dari Negeri Anggrek By Eryani Widyastuti SATU Pernahkah kalian mendengar kisah ini? Kisah dari Negeri Anggrek yang damai, indah, dan udaranya dipenuhi oleh bau harum-manis bebungaan anggrek. Negeri

Lebih terperinci

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Yehezkiel: Manusia Penglihatan

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Yehezkiel: Manusia Penglihatan Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan Yehezkiel: Manusia Penglihatan Allah menunjuk kepada Tuhan dalam Alkitab. Penulis: Edward Hughes Digambar oleh : Lazarus Disadur oleh: Ruth Klassen Diterjemahkan

Lebih terperinci

Senja, Sebuah Kisah Sebuah Cerita

Senja, Sebuah Kisah Sebuah Cerita 23 Senja, Sebuah Kisah Sebuah Cerita Oleh: Abu Bakar Sidiq Langit senja berselimut mendung tipis, tampak gerimis lembut berjatuhan membasahi suasana senja yang masih belia. Lalu lalang manusia menelusuri

Lebih terperinci

BABAK I DI KOTA INDAH NAN MULIA

BABAK I DI KOTA INDAH NAN MULIA BABAK I DI KOTA INDAH NAN MULIA Betapa indah dan bahagia duduk di pangkuan ayah tercinta dalam dimensi kemuliaan ini. Tinggal di kota sorgawi yang penuh dengan kemuliaan dan cahayanya sama seperti permata

Lebih terperinci

Hari Terakhir Yesus di Dunia

Hari Terakhir Yesus di Dunia Hari Terakhir Yesus di Dunia Hari Terakhir Yesus di Dunia Siapakah Yesus? Pernahkah anda bayangkan siapa Yesus? Apakah anda tertarik dengan cerita-cerita-nya: keajaiban-keajaiban- Nya, penyembuhan, dan

Lebih terperinci

Dengan berhati-hati dan waspada Kyai Singoprono mengelilingi sawahnya, dan Kyai Singoprono merasa tentram, sebab tanamannya tak satupun yang rusak.

Dengan berhati-hati dan waspada Kyai Singoprono mengelilingi sawahnya, dan Kyai Singoprono merasa tentram, sebab tanamannya tak satupun yang rusak. ASAL MULA NAMA SIMO Sawah dan ladang milik Kyai Singoprono subur dengan hasil melimpah ruah, namun kesemuanya itu merupakan hasil kerja keras dan doa yang senantiasa menghiasinya. Suatu malam yang cerah,

Lebih terperinci

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika 1 Tesalonika 1:1 1 1 Tesalonika 1:6 Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika 1 Kepada yang kekasih saudara-saudari saya seiman di Tesalonika yaitu kalian yang sudah bersatu dengan Allah Bapa

Lebih terperinci

Jangan main-main. Ingat, aku adalah seorang utusan Panembahan Sekar Jagat.

Jangan main-main. Ingat, aku adalah seorang utusan Panembahan Sekar Jagat. angan kau pikirkan sekarang. Orang itu tidak segera menjawab. Dicobanya untuk menilai keadaan betapapun lukanya menyengat-nyengat. Dan tiba-tiba ia berdesis, He, bukankah kau orang Kademangan Candir Sari?

Lebih terperinci

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Yehezkiel: Manusia Penglihatan

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Yehezkiel: Manusia Penglihatan Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan Yehezkiel: Manusia Penglihatan Allah menunjuk kepada Tuhan dalam Alkitab. Penulis: Edward Hughes Digambar oleh : Lazarus Disadur oleh: Ruth Klassen Diterjemahkan

Lebih terperinci

Siapakah Yesus Kristus? (2/6)

Siapakah Yesus Kristus? (2/6) Siapakah Yesus Kristus? (2/6) Nama Kursus : SIAPAKAH YESUS KRISTUS? Nama Pelajaran : Yesus adalah Firman Allah dan Anak Allah Kode Pelajaran : SYK-P02 Pelajaran 02 - YESUS ADALAH FIRMAN ALLAH DAN ANAK

Lebih terperinci

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Ratu Ester yang Cantik

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Ratu Ester yang Cantik Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan Ratu Ester yang Cantik Allah menunjuk kepada Tuhan dalam Alkitab. Penulis: Edward Hughes Digambar oleh: Janie Forest Disadur oleh: Ruth Klassen Diterjemahkan oleh:

Lebih terperinci

Terusan Api di Bukit Menoreh

Terusan Api di Bukit Menoreh 2016 Terusan Api di Bukit Menoreh Karya mbah-man Kalau boleh ini disebut sebagai lanjutan dari seri ADBM, naskah ini merupakan jilid keduabelas dari Seri kelima ADBM. ADBM seri keempat telah ditamatkan

Lebih terperinci

Ketika mimpi menjadi sebuah bayangan, aku menanyakan "kapan ini akan terwujud?" Mungkin nanti, ketika aku telah siap dalam segalagalanya

Ketika mimpi menjadi sebuah bayangan, aku menanyakan kapan ini akan terwujud? Mungkin nanti, ketika aku telah siap dalam segalagalanya Live is a dream Mengertikah engkau saat purnama datang menjelang? Entah apa yang ku maksud saat ini aku pun tak mengerti Tetapi yang jelas aku berusaha untuk memulihkan semua rasa yang ada sebelumnya ketika

Lebih terperinci

Seorang pria menyelinap keluar dari balik pohon, dan Endra mengenalinya sebagai pemandunya, Lole.

Seorang pria menyelinap keluar dari balik pohon, dan Endra mengenalinya sebagai pemandunya, Lole. Hampir sore, saat Endra berada di hutan bedugul. Jari-jari lentik sinar matahari menembus kanopi puncak pepohonan menerangi kerimbunan hutan. Suara burung mengiringi langkahnya menembus batas hutan terlarang.

Lebih terperinci

Ariesty Kartika. Kerangka Jiwa

Ariesty Kartika. Kerangka Jiwa Ariesty Kartika Kerangka Jiwa Kerangka Jiwa Oleh: Ariesty Kartika Copyright 2015 by Ariesty Kartika Cover Picture By: Kahfiya Hasbi 2 ;hingga kata berujung pada kita Dan akhirnya Ini adalah kumpulan coretan

Lebih terperinci

BAB II RINGKASAN CERITA. sakit dan mengantarkan adik-adiknya ke sekolah. Karena sejak kecil Lina

BAB II RINGKASAN CERITA. sakit dan mengantarkan adik-adiknya ke sekolah. Karena sejak kecil Lina BAB II RINGKASAN CERITA Ada dua kewajiban yang paling di benci Lara yang harus di lakukannya setiap pagi. Lara harus mengemudi mobil ayahnya yang besar dan tua ke rumah sakit dan mengantarkan adik-adiknya

Lebih terperinci

Entahlah, suamiku. Aku juga tidak pernah berbuat jahat dan bahkan selalu rajin beribadah, jawab sang isteri sambil menahan air mata.

Entahlah, suamiku. Aku juga tidak pernah berbuat jahat dan bahkan selalu rajin beribadah, jawab sang isteri sambil menahan air mata. Hikayat Cabe Rawit Alkisah, pada zaman dahulu hiduplah sepasang suami-isteri di sebuah kampung yang jauh dari kota. Keadaan suami-isteri tersebut sangatlah miskin. Rumah mereka beratap anyaman daun rumbia,

Lebih terperinci

Kesengsaraan adalah aku! Apakah ia kan mencampur kesedihannya atas jalinan persahabatan dengan sahabat lainnya yang serupa? Apakah ia tidak kesepian

Kesengsaraan adalah aku! Apakah ia kan mencampur kesedihannya atas jalinan persahabatan dengan sahabat lainnya yang serupa? Apakah ia tidak kesepian AKU AKU AKU Kesengsaraan adalah aku! Apakah ia kan mencampur kesedihannya atas jalinan persahabatan dengan sahabat lainnya yang serupa? Apakah ia tidak kesepian lantaran ia adalah teladan didunia yang

Lebih terperinci

SINOPSIS. Universitas Darma Persada

SINOPSIS. Universitas Darma Persada SINOPSIS Watanabe Toru adalah seorang pria berusia 37 tahun yang sedang menaiki pesawat Boeing 737 menuju ke bandara Hamburg, Jerman. Sesampainya di bandara, dia mendengar suara lantunan instrumentalia

Lebih terperinci

MEMBINGKAI ASA. Tarie Kertodikromo

MEMBINGKAI ASA. Tarie Kertodikromo MEMBINGKAI ASA Tarie Kertodikromo MEMBINGKAI ASA Oleh Tarie Kertodikromo Copyright 2011 by Tarie Kertodikromo All rights reserved ISBN 978-602-98155-2-8 Cetakan I, Januari 2011 Diterbitkan oleh DeChrome

Lebih terperinci

Alkitab untuk Anak-anak. memperkenalkan. Manusia Api

Alkitab untuk Anak-anak. memperkenalkan. Manusia Api Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan Manusia Api Allah menunjuk kepada Tuhan dalam Alkitab. Penulis: Edward Hughes Digambar oleh: Lazarus Disadur oleh: E. Frischbutter Diterjemahkan oleh: Widi Astuti

Lebih terperinci

Alkitab untuk Anak-anak. memperkenalkan. Paskah yang Pertama

Alkitab untuk Anak-anak. memperkenalkan. Paskah yang Pertama Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan Paskah yang Pertama Allah menunjuk kepada Tuhan dalam Alkitab. Penulis: Edward Hughes Digambar oleh : Janie Forest Disadur oleh: Lyn Doerksen Diterjemahkan oleh:

Lebih terperinci

Bayangan Merah di Laut dan Tempat Untuk Kembali:

Bayangan Merah di Laut dan Tempat Untuk Kembali: Noand Hegask Bayangan Merah di Laut dan Tempat Untuk Kembali: Kisah-kisah pendek dan sajak rumpang Diterbitkan melalui: Nulisbuku.com Darah Biasanya keluar rumah Saat tengah malam Sambil menangis Hanya

Lebih terperinci

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Daud Sang Raja (Bagian 1)

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Daud Sang Raja (Bagian 1) Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan Daud Sang Raja (Bagian 1) Allah menunjuk kepada Tuhan dalam Alkitab. Penulis: Edward Hughes Digambar oleh: Lazarus Disadur oleh: Ruth Klassen Diterjemahkan oleh:

Lebih terperinci

Dari jarak sepuluh meter bisa kukenali siapa lelaki yang duduk menundukkan kepalanya dan bertumpu pada lengannya yang ia letakkan di atas lutut.

Dari jarak sepuluh meter bisa kukenali siapa lelaki yang duduk menundukkan kepalanya dan bertumpu pada lengannya yang ia letakkan di atas lutut. Dari jarak sepuluh meter bisa kukenali siapa lelaki yang duduk menundukkan kepalanya dan bertumpu pada lengannya yang ia letakkan di atas lutut. Aku putuskan duduk di sebelahnya. Ia sadar ada orang yang

Lebih terperinci

Puzzle-Puzzle Fiksi. Inilah beberapa kisah kehidupan yang diharapkan. menginspirasi pembaca

Puzzle-Puzzle Fiksi. Inilah beberapa kisah kehidupan yang diharapkan. menginspirasi pembaca Puzzle-Puzzle Fiksi Inilah beberapa kisah kehidupan yang diharapkan menginspirasi pembaca JULIE 2 Akhirnya Buku Ini Milikku Aku tidak menghiraukan panasnya matahari di siang hari ini. Aku tetap berlari

Lebih terperinci

Di Semenanjung Tahun. Saat semua berakhir, saat itu pula semua berawal. Yuni Amida

Di Semenanjung Tahun. Saat semua berakhir, saat itu pula semua berawal. Yuni Amida Di Semenanjung Tahun Saat semua berakhir, saat itu pula semua berawal Yuni Amida Berdampingan, tapi Tak Bergandengan Suatu hari nanti, aku akan melihat kembang api tahun baru, dengan orang yang kusayang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Sesuai dengan berkembangnya zaman, kita perlu tahu tentang sejarahsejarah perkembangan agama dan kebudayaan di Indonesia. Dengan mempelajarinya kita tahu tentang sejarah-sejarahnya

Lebih terperinci

Buah Kejujuran Putri Amanda Karimatullah LL

Buah Kejujuran Putri Amanda Karimatullah LL Buah Kejujuran Putri Amanda Karimatullah LL Berita duka menyelimuti kerajaan Airllie, patih kerajaan itu meninggal dunia karena tertimpa bebatuan yang jatuh dari atas bukit saat sedang menjalankan tugas

Lebih terperinci

SHAINA BARENO. 9 Butterflies. (9 Kupu-kupu) Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

SHAINA BARENO. 9 Butterflies. (9 Kupu-kupu) Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com SHAINA BARENO 9 Butterflies (9 Kupu-kupu) Diterbitkan secara mandiri melalui Nulisbuku.com 1 INSPIRASI DARI KEPOMPONG Senja itu, saya duduk di bawah pohon mangga berbuah lebat di taman samping rumah, sambil

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BAHASA INDONESIA BAB 4. Ketrampilan BersastraLatihan Soal 4.2. Pengenalan. Klimaks. Komplikasi. Penyelesaian

SMP kelas 9 - BAHASA INDONESIA BAB 4. Ketrampilan BersastraLatihan Soal 4.2. Pengenalan. Klimaks. Komplikasi. Penyelesaian SMP kelas 9 - BAHASA INDONESIA BAB 4. Ketrampilan BersastraLatihan Soal 4.2 1. Bacalah kutipan cepen berikut! Pagi hari ini adalah hari pertama di Kota Yogyakarta buat seorang Revanda. Dia dan keluarganya

Lebih terperinci

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus SATU Love is that condition in which the happiness of another person is essential to your own - ROBERT A. HEINLEIN Kenapa Mama harus pergi? tanya seorang anak berusia sekitar delapan tahun. Mama harus

Lebih terperinci