BAB 2 DATA DAN ANALISIS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 DATA DAN ANALISIS"

Transkripsi

1 BAB 2 DATA DAN ANALISIS 2.1 Sumber Data Dalam rangka penyusunan Tugas Akhir ini, Data dan informasi untuk mendukung proyek tugas akhir ini diperoleh dari berbagai sumber, antara lain: - Wawancara dengan narasumber yakni Ibu Sri Alderina pengarang buku Oshibana Seni Bunga Press dari Jepang serta pendiri Komunitas Oshibana Indonesia - Buku Literatur - Referensi Visual dan Desain (ebook dan jurnal) - Artikel Elektronik, Website, Forum - Kuisioner 2.2 Data Isu yang Diangkat Wawancara narasumber Ibu Sri Alderina pengarang buku Oshibana Seni Bunga Press dari Jepang serta pendiri Komunitas Oshibana Indonesia. Profil Narasumber: Ibu Sri Alderina atau biasa dikenal dengan Rina Oshibana yang belakangan ini menggiatkan kembali Oshibana di Indonesia. Ibu Rina yang lahir di Payakumbuh pada 4 September 1972, dan merupakan alumni Fakultas Sastra Jerman Universitas Indonesia sangat mencintai Oshibana. Kemudian Ibu Rina mendirikan Komunitas Oshibana Indonesia di dunia online yang mendapat sambutan hangat, baik di dalam maupun di luar negeri. Ibu Rina mengenal seni bunga press osibana sekitar tahun Awalnya bermula dari ketidaksengajaan berkunjung ke sebuah counter di pameran craft yakni Inacraft.Counter itu kecil dan hampir tidak kelihatan. DI counter itu menjual pembatas buku dan berbagai produk yang dihias dari bunga asli. Yang membuat tertarik karena semua dibuat dari bunga asli lalu di press dan menjadi kering sehingga bisa bertahan sampai bertahun-tahun. Dari situlah mulai belajar tentang bunga press atau stilah lainnya oshibana. Oshibana ini membuat Ibu Rina tertarik untuk menekuninya karena keunikannya, kalau misalnya dibandingkan dengan merajut misalnya, kita tinggal melihat pola saja lalu merajut. Dengan oshibana ini kita harus membuatnya sendiri mulai dari bahannya sampai prosesnya yang terakhir menjadi karya yang sudah jadi. Karya tersebut harus dirangkai sendiri. Selain itu oshibana ini masih jarang sekali ditekuni oleh orang lain. Ketika bertanya tentang oshibana banyak orang yang belum tau dan tidak mengerti. Oshibana juga go green, dengan bahan dari alam mudah didapat, murah dan bisa di daur ulang dan dipakai terus menerus. Mempelajari teknik inipun sebenarnya mudah. Intinya mudah dengan catatan harus telaten. Justru baik untuk melatih kesabaran. Mudahnya karena tidak ada aturan ketat seperti merajut yang penting konsep dasar (layout) lalu dikembangkan sendiri sesuai kreativitas masing-masing. Bahan dan alatnya pun mudah didapat di sekitar kita. Hasil dari pembuatan karya ini banyak sekali, mulai dari pembatas buku, cover agenda, frame, lukisan yang disusun dari bunga. Lukisan ini pertama kali dibuat terlebih dahulu templatenya lalu diarrange. Bisa juga membuat produk kayu untuk hiasan dinding. Wadah pensil dari bamboo yang 3

2 4 dihias dengan bunga. Untuk anak kuliahan bisa dibuat loose leaf temanya bisa macam-macam dari gambar apapun. Bisa juga dibuat kartu ucapan, pigura juga bisa disekelilingnya dihiasi bunga. Dan segala macam hiasan rumah tangga lainnya. Untuk produk hasilnya bisa dijual dengan range harga mulai dari Rp ,00 untuk sebuah pembatas buku sampai Rp ,00 untuk lukisan dari bunga berukuran 20x20 cm. Produk buatan Ibu Rina pun banyak yang sudah habis terjual karena peminatnya yang cukup banyak. Saya ingin sekali meng-oshibana-kan Indonesia, dan mengindonesiakan Oshibana. Betapa Indonesia sangat kaya akan flora yang indah, hal inilah yang membuat saya selalu bersemangat untuk mencari bunga-bunga cantik disekitar lingkungan. Dengan Oshibana, saya jadi bisa mendaur ulang limbah bunga-bunga yang ada - Rina Oshibana Dokumentasi workshop dan contoh karya Gambar 2.1 Contoh Pembatas Buku Gambar 2.2 Lukisan Bunga Gambar 2.3 Memotong Bunga

3 5 Gambar 2.4 Susunan Bunga Gambar 2.5 Mengepress Bunga Buku Literatur Berikut adalah sumber buku yang digunakan penulis untuk mendukung data selama proses perancangan. - Oshibana Seni Bunga Press dari Jepang (Rina Oshibana) - Seni Hias Bunga Kering (Ir. Mutia H. Prasojo) - Widya Wiyata Pertama Anak-Anak : Cobalah Sendiri - Jagat Kerajinan Tangan (Penerbit Bumi Aksara) Referensi Visual dan Desain - Professional Web Design - Smashing Ebook - Sample Smashing Book 2 - Sexy Web Design- Ebook -Pengaruh Warna, Tipografi, Dan Layout Pada Desain Situs (E Journal Binus) Monica Artikel elektronik, website, forum. Beragam kajian desain yang disajikan secara online 2.3. Pengertian Prakarya Prakarya adalah kegiatan seni yang menitik-beratkan kepada keterampilan tangan dan fungsi untuk mengolah bahan baku yang sering ditemukan di lingkungan menjadi benda-benda yang tidak hanya bernilai pakai, tetapi juga bernilai estetis. Prakarya dapat disebut juga Ketrampilan, hastakarya, atau disebut kerajinan tangan, atau keterampilan tangan. Bisa jadi bahan yang digunakan tersedia dipasar, tinggal merangkai ataupun pemanfaatan limbah dan bahan bekas.

4 Pengertian Akulturasi Akulturasi adalah proses pencampuran budaya yang menggabungkan sisi positif budaya yang satu dengan budaya yang lainnya, tanpa merusak esensi dan keaslian budaya asli tersebut. Akulturasi sangat baik dilakukan karena memadukan kedua unsur positif budaya yang berbeda dan membentuk suatu budaya yang lebih baik lagi Edutainment Edutainment (educational entertainment) merupakan suatu bentuk hiburan yang didesain untuk kepentingan pendidikan secara menyenangkan. Edutainment biasanya digunakan untuk memberikan instruksi atau mensosialisasikan sesuatu dengan mengaplikasikan pelajaran pada suatu bentuk hiburan umum, seperti : program televisi, komputer, dan video games, musik, situs, software multimedia, dsb. Melalui edutaintment proses belajar terasa lebih menyenangkan, dapat melakukan proses belajar dengan gembira dan tidak tertekan sehingga dapat menyerap pelajaran dengan lebih mudah. Selain itu, melalui edutainment secara aktif melakukan praktek-praktek pembelajaran sehingga ilmu yang didapat bukan sekedar teori belaka namun juga praktikal yang berpotensi memberikan lebih banyak pengalaman Tentang Press Bunga Kerajinan press bunga terdiri pengeringan kelopak bunga dan daun dalam pres bunga untuk meratakan cahaya dan kelembaban. Menekan/ mengepres bunga membuat mereka tampak datar, dan sering ada perubahan dalam warna, mulai dari warna memudar ke intensitas yang lebih besar dari warna-warna cerah. Beberapa teknik press bunga: - Press Buku Gunakan buku-buku berat untuk menekan bunga-bunga. Masukan bunga antara dua lembar kertas dan tempat di tengah-tengah buku. Tutup buku dan timbang turun dengan benda berat. Tunggu setidaknya satu bulan sebelum membuka buku itu untuk memeriksa bunga-bunga ditekan. - Press Kayu Sebuah alternatif untuk pers buku adalah tekan bunga kayu, yang dapat dibeli atau dibuat di rumah. Pers kayu biasanya terbuat dari 2 papan yang diselenggarakan bersama dengan sayap di sudut. Ketika menekan bunga di lapisan, tekan kayu bunga dengan menempatkan kardus, kertas isap, dan kertas putih di antara masing-masing bunga dalam pres. Tekan papan bawah di atas bunga dan kencangkan mur sayap dengan obeng. - Press microwave Anda dapat menekan bunga dengan menempatkan mereka dalam microwave selama jangka waktu yang singkat untuk meningkatkan kecepatan menekan bunga. Beberapa menekan bunga yang dirancang khusus untuk microwave, dan Anda dapat membeli satu atau membuat sendiri. Sebuah tekan microwave dapat diciptakan dari ubin keramik dan karet gelang untuk memegang ubin bersama-sama. Tempatkan tekan dan bunga-bunga dalam microwave selama 30 sampai 60 detik pada suatu waktu. Biarkan bunga dingin antara gelombang mikro, dan ulangi sampai bunga-bunga kering, kemudian menempatkan mereka di antara buku untuk beberapa hari untuk menyelesaikan proses.

5 2.7. Tentang Oshibana Oshibana berasal dari Jepang dan sudah dikenal sejak berabad-abad lalu, kira-kira sekitar abad ke-16. Seni tersebut diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi hingga kini (based on Japan Today). Diyakini, kelahiran oshibana berawal dari keinginan masyarakat Jepang untuk mengabadikan keindahan bunga sakura yang hanya bisa dinikmati ketika musim semi. Negara Jepang mengenal 4 musim. Tidak semua daun dan bunga dapat bertahan di keempat musim tersebut. Musim gugur dan musim dingin akan merontokkan hampir seluruh bunga dan daun sedangkan musim semi dan musim panas akan diwarnai oleh mekarnya bunga dan bertumbuhnya dedaunan. Agar tetap dapat menikmati indahnya bunga sakura saat musim gugur, mereka mengeringkan dan menyimpannya lalu mengkreasikan dan mengaplikasikannya dalam berbagai bentuk. Untuk mengeringkan bunga, mereka menggunakan teknik press dimana bunga dan daunnya tidak berubah warna dalam waktu yang lama. Dari sinilah muncul seni oshibana yang akhirnya menyebar ke seluruh penjuru negeri. Oshibana berasal dari dua kata, yakni oshi yang berarti tekan, dan bana/hana yang berarti bunga. Jadi secara harafiah, oshibana berarti bunga yang ditekan/dipress. Secara umum, oshibana dapat didefinisikan sebagai seni merangkai bunga press yang diaplikasikan dalam berbagai kreasi yang unik dan menarik. Budaya Jepang yang sarat dengan ritual dan dekat dengan alam telah membentuk berbagai seni dan perayaan terkait dengan bunga dan musim. Selain oshibana, ada juga ikebana (seni merangkai bunga gaya Jepang), ikenobo (aliran ikebana yang berkembang di Kyoto), o hanami (tradisi melihat bunga sakura mekar) dan bonsai (seni mengerdilkan tanaman dalam pot sesuai dengan bentuk yang diinginkan). Sedangkan yang terkait dengan musim, misalnya festival Sangyō-sai (festival hasil panen), festival salju Sapporo dan masih begitu banyak festival lainnya yang semuanya menarik untuk dilihat dan dinikmati. Tidak heran bila oshibana menjadi begitu digandrungi oleh masyarakat Jepang, khususnya para wanita. Kursus oshibana bertaburan dimana-mana dan menjadi bagian dari life culture mereka. Walau pun di belahan dunia lain seni ini juga dikenal, tetapi justru teknik mengeringkan dan press gaya Jepang nilah yang lebih dikenal sehingga di Eropa dan Amerika kelompok-kelompok Oshibana bertumbuhan. Di negara barat oshibana popular dengan istilah the art of pressed flower. Sementara untuk di Indonesia sendiri, seni press bunga ini memang belum begitu populer, tetapi seiring dengan waktu, mulai banyak kalangan masyarakat yang menyukai dan menekuni seni yang satu ini, baik sebagai hobi maupun untuk dijadikan lahan bisnis yang menggiurkan dengan memproduksi beraneka macam souvenir seperti gantungan kunci, pembatas buku, agenda, buku tamu, album, lukisan, kartu undangan dll dengan menggunakan bunga dan daun tropis yang indah dan cantik, mengingat negara kita yang begitu kaya akan keaneka ragaman floranya dari Sabang sampai Merauke. Dengan menciptakan produk yang handmade dan bahan baku berasal dari alam, ramah lingkungan dan bernilai jual tinggi, kita dapat menciptakan lapangan pekerjaan sekaligus mendukung program eco-green dan save our earth sebagai warga dunia yang peduli lingkungan dan kelestarian alam bumi ini. Saya percaya bahwa oshibana adalah seni yang mengekspresikan harmonisasi antara kreatifitas manusia dan alam, yang membuat kita lebih menghargai keindahan alam. Oshibana adalah media untuk menuangkan keindahan daun dan bunga yang berada di sekitar kita menjadi karya seni tinggi dan produk yang multi fungsi. 7

6 8 Oshibana tidak hanya cantik tetapi juga dapat merelaksasi pikiran, melatih kesabaran, memunculkan banyak inspirasi dan imajinasi dalam berkreasi Oshibana ditujukan untuk semua kalangan baik anak kecil, remaja, dewasa maupun orang tua. Bagi anak-anak dan remaja dapat digunakan untuk edukasi/ pendidikan. Sedangkan untuk dewasa dapat digunakan sebagai sumber penghasilan yang menjanjikan. Sementara untuk orang tua merupakan terapi menyenangkan sekaligus menyehatkan, karena seni Oshibana melatih motorik halus, sinkronisasi otak dan keterampilan tangan ketika merancang dan menggali ide dalam mendesain rangkaian bunga kering. Sehingga secara tidak langsung menghindarkan diri dari kepikunan dan kebosanan di masa senja mereka Endorser Komunitas Oshibana Indonesia Komunitas bagi para pecinta, praktisi, pebisnis, penggemar dan segala sesuatu tentang Oshibana. Didirikan sejak tahun 2011 oleh Ibu Sri Alderina yang merupakan penggiat Oshibana Indonesia. Angotanya sudah mencapai 700 orang dari berbagai macam usia. Komunitas ini sering mengadakan acara workshop dan pameran. Bebeapa media pun sudah meliput komunitas ini, mulai dari stasiun televisi B Chanel, ANTV, Tabloid Genie, Antara News, dan media lainnya. Gambar 2.6 Screenshot Facebook Gambar 2.7 Screenshot Facebook

7 Crayon Craft Gambar 2.8 Logo Crayon Craft Crayons Craft & Co adalah perusahaan yang bergerak dibidang pembuatan replika makanan atau dummy makanan, juga menyediakan peralatan general art. Bermula dari toko kecil di sebuah mal di Bandung pada tahun 1995, hingga saat ini Crayon s Craft & co sudah berkembang pesat dan berpindah menjadi toko sendiri di Jalan Aceh no 15. Dahulu Crayon s hanya sebuah toko yang menjual aksesoris, tas dan lain-lainnya, tetapi saat ini Crayon s lebiih fokus kepada perlengkapan dan peralatan kerajinan tangan, selain membeli bahan-bahan, juga bisa kursus berbagai kerajinan tangan. Di Crayon Craft ini juga bekerja sama dengan Komunitas Oshibana Indonesia untuk mengadakan workshop mengenai oshibana. Crayon Craft juga menjual berbagai alat untuk oshibana Demedia Pustaka Gambar 2.9 Logo Demedia Pustaka Sejak bulan Juni 2007 DeMedia ikut menyemarakkan dunia perbukuan Indonesia. Saat ini, DeMedia memfokuskan diri pada buku-buku masakan dan keterampilan. DeMedia memiliki konsep "menerbitkan buku yang murah, tetapi tidak murahan". Meskipun harganya murah, DeMedia tetap menomorsatukan kualitas Target Audiens Demografi: - Jenis kelamin: perempuan - Usia: sumua usia - Profesi: mahasiswa, karyawan,ibu rumah tangga - SES: menengah ke atas (B-A) Geografi:

8 10 bertempat tinggal dan beraktivitas di Jakarta (atau kota-kota besar) Psikografi: - Menyukai prakarya dan tertarik belajar hal baru - Ceria dan aktif - Menyukai aktivitas yang berkenaan dengan alam - Berinteraksi dengan komputer, tablet dan gadget lainnya - Senang mengisi waktu luang dengan kegiatan yang fun tetapi tetap edukatif - Mencari tau hal yang berkenaan dengan hobi Analisa Berdasarkan studi literasi, studi visual, dan riset market pasar (form survei dan hasil survei terlampir), berikut ini adalah analisa dari perancangan website mengolah bunga dengan teknik press (oshibana) yang penulis susun: Media Website Website dapat menjadi sarana komunikasi dan informasi yang ideal bagi masyarakat perorangan maupun dalam dunia kerja. Ada banyak kemudahan yang bisa didapatkan dengan menggunakan website: 1.Kemudahan penyampaian pesan 2.Berisi informasi yang up to date beserta gambar pendukung 3. Menghemat waktu, dengan web info yang diinginkan dapat dicari dalam waktu yang relatif singkat 4. Dapat diakses siapapun yang butuh informasi Faktor yang Menghambat Kecenderungan masyarakat yang tidak suka dengan craft bunga membuat mereka malas mencari tahu informasi; Distribusi buku sejenis masih terbatas dan tidak populer, sehingga penyampaian informasi pun hanya dapat mencapai kelompok kecil saja dan belum tentu menjangkau target audiens yang telah dipaparkan di atas; Faktor yang Mendukung Adanya minat dari target audiens untuk mengetahui lebih lanjut tentang press bunga; Mulai berkembangnya komunitas yang tertarik dengan press bunga (oshibana) ini dan tertarik menggali informasi lebih dalam; Semakin banyak acara-acara craft yang diadakan sehingga bisa membantu memperkenalkan ke masyarakat luas, misalnya adanya Inacraft dengan pengunjung yang meningkat dari tahun ke tahun, memperlihatkan minat masyarakat yang besar terhadap produk-produk craft salah satunya hasil dari oshibana ini ; Produk hasil karya dari oshibana ini berbahan dasar bunga asli dari Indonesia, ramah lingkungan dan punya nilai jual SWOT Strength (kekuatan) - web mudah diakses bagi segala orang - merupakan bentuk prakarya dengan bahan yang murah dan mudah di dapat - lebih mendekatkan diri pada alam dan menghargainya

9 Weakness (kelemahan) -merupakan kegiatan yang membosankan dan tidak menarik bagi sebagian kalangan Opportunity (kesempatan) - Web pertama yang menyediakan informasi lengkap tentang cara pembuatan karya dengan teknik oshibana dan komunitas berbagi pengalaman dan informasi dalam berkarya - Sudah ada komunitasnya sebelumnya sehingga ada target pasar Threat (ancaman) - Bisa ditiru pihak lain dan bisa disempurnakan - Pangsa pasar belum terlalu besar sehingga harus meningkatkan promosi - Ancaman hacker Kompetitor Kompetitor dari website ini meliputi beberapa situs bisnis yang mengangkat seni kerajinan dan komunitas hobi sebagai tema utamanya dan situs-situs yang interaktif idekuhandmade.blogspot.com Gambar 2.10 Ideku Handmade

10 psimadethis.com Gambar 2.11 PS I Made This Marthastewart.com Gambar 2.12 Martha Stewart

LAMPIRAN. 1. Lampiran wawancara dengan pendiri Komunitas Oshibana Indonesia

LAMPIRAN. 1. Lampiran wawancara dengan pendiri Komunitas Oshibana Indonesia LAMPIRAN 1. Lampiran wawancara dengan pendiri Komunitas Oshibana Indonesia 1. Kapan mengenal seni bunga press oshibana? Awalnya sekitar tahun 2010. Pada saat itu hanya iseng-iseng saja berkunjung ke inacraft

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG OSHIBANA. musim gugur, dan musim dingin. Di Jepang orang-orang sangat menyukai bunga

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG OSHIBANA. musim gugur, dan musim dingin. Di Jepang orang-orang sangat menyukai bunga BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG OSHIBANA 2.1 Pengertian Oshibana Negara Jepang mengenal empat musim, yaitu musim panas, musim semi, musim gugur, dan musim dingin. Di Jepang orang-orang sangat menyukai bunga

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data dan Informasi yang mendukung diperoleh dari berbagai sumber, antara lain : Martha Stewart's Encyclopedia of Crafts: An A-to-Z Guide with Detailed Instructions

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data dan informasi yang mendukung dalam proyek TA ini diperoleh dari beberapa sumber, antara lain : 1. Data elektronik maupun non elektronik berupa buku anak, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keanekaragaman budaya di Indonesia adalah sesuatu yang tidak dapat dipungkiri keberadaannya. Dalam masyarakatnya yang majemuk, tentunya masyarakat Indonesia juga memiliki

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bandung adalah salah satu kota besar di Indonesia dan merupakan Ibukota Provinsi Jawa Barat yang banyak menyimpan berbagai sejarah serta memiliki kekayaan

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI & KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI & KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI & KONSEP VISUAL 3.1 Tujuan Komunikasi Dalam perancangan media berupa kartu edukasi atau flashcard origami seri hewan ini, penulis mencoba menjabarkan tujuan dari perancangan kartu edukasi

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA. ini akan diambil dari berbagai sumber, diantaranya : Senang Anak,Pak Marsa ad

BAB 2 DATA DAN ANALISA. ini akan diambil dari berbagai sumber, diantaranya : Senang Anak,Pak Marsa ad BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data data dan informasi yang digunakan untuk mendukung proyek tugas akhir ini akan diambil dari berbagai sumber, diantaranya : a. Data literatur berupa artikel elektronik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alamnya, negara kepulauan yang menghubungkan dari Sabang sampai Merauke. Hasil atau produk Indonesia pun sebenarnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rahmat Hidayat, 2015 Origami Maya Hirai Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.

BAB I PENDAHULUAN. Rahmat Hidayat, 2015 Origami Maya Hirai Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni pada dasarnya adalah suatu bahasa komunikasi yang disampaikan melalui suatu media. Seniman sebagai sumber komunikasi, sedangkan karya seni sebagai media

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN

BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1 Tinjauan Umum Metode yang digunakan penulis adalah dengan melakukan tinjauan pustaka melalui riset media buku elektronik cerita Wiro Sableng,film Wiro Sableng, sinetron Wiro

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ><

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang >< BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebudayaan adalah sesuatu yang tidak dipisahkan dari negara Indonesia yang terkenal akan keanekaragamannya. Keanekaragaman ini menjadi unsur perekat kesatuan dan persatuan

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber data Data data dan informasi yang digunakan untuk mendukung proyek tugas akhir ini akan diambil dari berbagai sumber, diantaranya: 1. Literatur: artikel dari media elektronik

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Data dan informasi yang digunakan untuk menunjang proyek Tugas Akhir ini

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Data dan informasi yang digunakan untuk menunjang proyek Tugas Akhir ini 5 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 DATA Data dan informasi yang digunakan untuk menunjang proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari beberapa sumber antara lain : 1. Data dari internet dan media cetak 2. Wawancara

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA 3 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data dan segala informasi yang digunakan dalam pembuatan tugas akhir ini ditinjau dari berbagai sumber, antara lain : Wawancara dengan Narasumber, yaitu : Ario

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Data dan informasi untuk mendukung Proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari. c. Angket kepada masyarakat umum secara acak.

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Data dan informasi untuk mendukung Proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari. c. Angket kepada masyarakat umum secara acak. BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data dan informasi untuk mendukung Proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari berbagai sumber, antara lain : a. Wawancara dengan narasumber, baik dari pemilik maupun pasien

Lebih terperinci

PERANCANGAN MEDIA INFORMASI BONEKA TAMBANG MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL

PERANCANGAN MEDIA INFORMASI BONEKA TAMBANG MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL BAB II PERANCANGAN MEDIA INFORMASI BONEKA TAMBANG MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL I I. 1 Sejarah Boneka Boneka merupakan salah satu mainan tradisional yang paling tua, karena boneka sudah ada pada Zaman Yunani,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki berbagai macam budaya. Kebudayaan ini haruslah dilestarikan dan dijaga, karena merupakan warisan yang telah diwariskan turun-temurun oleh bangsa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara yang mempunyai keanekaragaman budaya dan komunitas masyarakat yang unik seperti ras, suku, agama, dan etnis. Kebudayaan di Indonesia

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA 4 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 DATA Data dan informasi yang digunakan untuk menunjang proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari beberapa sumber antara lain : 1. Buku Teori Terjemahan Fashion sebagai Komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Layaknya fenomena alam yang telah terjadi di dunia ini, evolusi makhluk hidup termasuk ke dalam subyek bagi hukum-hukum alam yang dapat di uji melalui berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan sejarah beserta peninggalannya. Candi merupakan salah satu peninggalan bersejarah yang tidak dapat lepas nilai

Lebih terperinci

Bisnis Modal Kecil Kreasi Kain Perca

Bisnis Modal Kecil Kreasi Kain Perca Bisnis Modal Kecil Kreasi Kain Perca Bagi para pelaku bisnis konveksi, mungkin kain perca hanya dianggap sebagai bagian dari limbah yang tidak memiliki nilai ekonomi. Namun, lain halnya bagi para pelaku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Koentjaraningrat (2015: 116), sebanyak 250 juta masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Koentjaraningrat (2015: 116), sebanyak 250 juta masyarakat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Koentjaraningrat (2015: 116), sebanyak 250 juta masyarakat Indonesia yang tinggal di Kepulauan Nusantara dengan bangga dalam hal keanekaragaman kebudayaan.

Lebih terperinci

BAB II DATA DAN ANALISA

BAB II DATA DAN ANALISA BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data dan informasi yang dipakai dalam pembuatan tugas akhir ini dapat diperoleh dari beberapa sumber, antara lain : 1. Data Sumatif : Berasal dari beberapa artikel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anda tau kain perca? Ya, kain sisa potongan yang sudah tidak terpakai itu, ternyata masih bisa dimanfaatkan loh. Bahkan ditangan si kreatif, kain perca dapat disulap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia ini penuh dengan adat istiadat yang sangat beraneka ragam, terutama di

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia ini penuh dengan adat istiadat yang sangat beraneka ragam, terutama di BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia ini penuh dengan adat istiadat yang sangat beraneka ragam, terutama di bagian permainan tradisional yang pada jaman sekarang kurang diminati oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dapat ditingkatkan sehingga pada gilirannya dapat. merupakan salah satu kunci untuk meningkatkan kreativitas dalam

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dapat ditingkatkan sehingga pada gilirannya dapat. merupakan salah satu kunci untuk meningkatkan kreativitas dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Budaya baca merupakan persyaratan yang sangat penting dan mendasar yang harus dimiliki oleh setiap warga negara apabila kita ingin menjadi bangsa yang maju. Melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penduduk cukup beragam suku bangsanya. Suku Minahasa yang paling banyak

BAB I PENDAHULUAN. penduduk cukup beragam suku bangsanya. Suku Minahasa yang paling banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota Manado merupakan ibukota Provinsi Sulawesi Utara, yang memiliki penduduk cukup beragam suku bangsanya. Suku Minahasa yang paling banyak memenuhi kota Manado.

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA. berasal dari buku dan sebagian lagi diambil dari website-website. c. Survey lapangan yang dilakukan di Dunia Fantasi

BAB 2 DATA DAN ANALISA. berasal dari buku dan sebagian lagi diambil dari website-website. c. Survey lapangan yang dilakukan di Dunia Fantasi 4 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Data dan Literatur Data untuk menunjang tugas akhir ini didapat dari berbagai sumber antara lain: a. Data literatur berupa artikel elektronik maupun non-elektronik. Sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Kondisi geografis Indonesia menyebabkan adanya keanekaragaman,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Kondisi geografis Indonesia menyebabkan adanya keanekaragaman, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara dengan wilayah yang sangat luas, terdiri dari sekitar 500 kota atau kabupaten yang tersebar di seluruh pulau pulau yang ada di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Batik merupakan kerajinan bernilai seni tinggi dan menjadi salah satu warisan budaya Indonesia. Kain batik yang memiliki corak yang beragam serta teknik pembuatannya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Sumber Data Data yang dibutuhkan untuk mendukung proyek tugas akhir ini diperoleh dari beberapa jenis sumber, yaitu sebagai berikut : Literatur, dapat berupa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Kusrianto, Adi Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi Offset halaman

BAB I PENDAHULUAN Kusrianto, Adi Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi Offset halaman BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1. Sejarah Perkembangan Desain Komunikasi Visual di Dunia Pada awalnya, media desain grafis hanya terbatas pada media cetak dwi matra. Namun, seiring dengan perkembangan

Lebih terperinci

PELUANG BISNIS (ORIGAMI)

PELUANG BISNIS (ORIGAMI) PELUANG BISNIS (ORIGAMI) Oleh: MULYADI NIM: 10.11.3898 S1TI-2E STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 DAFTAR ISI 1. Latar Belakang...1 2. Origami Di Indonesia...2 3. Pemasaran Dan Kendala Yang Di Hadapi...3 4. Daftar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Seni merupakan bagian dari kebudayaan yang lahir dari hasil budi daya manusia dengan segala keindahan, dan kebebasan berekspresi dari manusia sendiri. Seiring dengan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Perancangan Video Virtual Reality Gunung Tangkuban Perahu ini termasuk dalam lingkungan non-fisik, yaitu sebagai media penyampaian cerita dongeng

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Hiburan adalah segala sesuatu yang berbentuk kata-kata, tempat, benda, perilaku yang dapat menjadi penghibur atau pelipur hati yang susah atau sedih. Hiburan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan di beberapa negara maju typography dipelajari secara khusus,

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan di beberapa negara maju typography dipelajari secara khusus, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan desain grafis sampai saat ini dirasakan cukup pesat Danton Sihombing (2009). Manfaat visual dari desain grafis juga mulai dinikmati masyarakat. Dalam

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1. Sumber Data Sumber data dan informasi yang digunakan untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini diperoleh dari : 2.1.1 Literatur Pencarian data literatur dilakukan dengan mempelajari

Lebih terperinci

Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar dan Indikator Kompetensi Inti 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu yang paling populer ialah seni minum teh.

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu yang paling populer ialah seni minum teh. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seni sebagai suatu bentuk ekspresi seniman. Ada berbagai jenis kesenian yang dapat dijumpai seperti seni musik, seni tari, seni lukis, dan sebaginya. Salah satu yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri kreatif merupakan salah satu pilar yang dapat membangun pertumbuhan ekonomi nasional karena kegiatan ini berfokus pada kreasi dan inovasi. Usaha ini

Lebih terperinci

1.4 Metodologi Penelitian

1.4 Metodologi Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Interior Seni dan desain (art and design) dipandang sebagai dua elemen menyatu yang tidak terpisahkan. Tiap perkembangan seni selalu diikuti oleh visualisasi

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA. 2.1 SUMBER DATA Adapun sumber data yang akan digunakan untuk proyek tugas akhir ini berasal dari :

BAB 2 DATA DAN ANALISA. 2.1 SUMBER DATA Adapun sumber data yang akan digunakan untuk proyek tugas akhir ini berasal dari : 3 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 SUMBER DATA Adapun sumber data yang akan digunakan untuk proyek tugas akhir ini berasal dari : Internet Wawancara dengan owner Survey terhadap target audience 2.2 DATA UMUM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa anak usia dini merupakan masa keemasan anak untuk mengembangkan kemampuan intelektual, karakter personal,kognitif dan kemampuan bersosialisasi dengan lingkungan.

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA : Studi Komparator

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA : Studi Komparator BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA : Studi Komparator Revolusi Iran Analisa layout dan Tipografi Alur pembaca (sequence) Jenis dan Ukuran huruf Analisa lebar paragraph Panel Cover METODE PENELITIAN BAB 3 Populasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Jepang adalah Negara yang kaya dengan keaneka ragaman kebudayaannya. Di era globalisasi sekarang ini negara Jepang termasuk dalam urutan-urutan Negara dengan modernisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki arti penting dalam bidang pertanian karena letaknya yang strategis.

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki arti penting dalam bidang pertanian karena letaknya yang strategis. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang kaya akan berbagai jenis tanaman hias. Di samping terkenal sebagai negara agraris juga merupakan salah satu negara yang memiliki

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya Indonesia memiliki kekayaan budaya yang berlimpah dan beragam. Namun dengan kekayaan budaya yang Indonesia miliki ternyata tidak memberikan bukti nyata

Lebih terperinci

BAB II DATA DAN ANALISA

BAB II DATA DAN ANALISA BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 Data dan Literatur 2.1.1 Pengertian Cerita Rakyat Berdasarkan definisi Folklore dari Wikipedia.org, (2012) cerita rakyat merupakan suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI. Latar Belakang. Rumusan Masalah. Tujuan Perancangan. Riset Bakso. Materi. Data Perancangan. Identifikasi dan Analisa

BAB II METODOLOGI. Latar Belakang. Rumusan Masalah. Tujuan Perancangan. Riset Bakso. Materi. Data Perancangan. Identifikasi dan Analisa BAB II METODOLOGI A. Kerangka Berfikir Studi Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Perancangan Riset Bakso Materi Data Visual Data Perancangan Data Verbal Identifikasi dan Analisa Pemecahan Masalah Konsep

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Dalam pengaplikasian sosialisasi sejarah perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia, guna membangun ketertarikan masyarakat untuk dapat menyadari pentingnya melestarikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. layak untuk dikonsumsi. Indonesia sebagai negara penghasil minyak kelapa sawit

BAB I PENDAHULUAN. layak untuk dikonsumsi. Indonesia sebagai negara penghasil minyak kelapa sawit BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia memiliki peranan yang paling dominan dalam lingkungan karena manusia melakukan berbagai aktivitas untuk pemenuhan kebutuhannya. Usaha pemenuhan kebutuhan tersebut,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Besarnya kebutuhan sumber informasi atau referensi dan pesatnya perkembangan teknologi informasi menjadi tantangan tersendiri bagi pihak akademisi untuk mengembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Senin, 2 Maret 2015, WIB)

BAB I PENDAHULUAN.  Senin, 2 Maret 2015, WIB) BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Manik adalah benda indah. Setiap butir merupakan karya seni kecil. Sesungguhnya manik adalah bentuk seni pertama yang dikenal di mana pun. Semua orang menggemarinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sedikit pergeseran yaitu tidak hanya sebagai pelindung tubuh dari. gangguan alam dan untuk kesopanan, tetapi juga untuk menyalurkan

BAB I PENDAHULUAN. sedikit pergeseran yaitu tidak hanya sebagai pelindung tubuh dari. gangguan alam dan untuk kesopanan, tetapi juga untuk menyalurkan A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Seiring dengan berkembangnya zaman, fungsi busana mengalami sedikit pergeseran yaitu tidak hanya sebagai pelindung tubuh dari gangguan alam dan untuk kesopanan, tetapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengenalan budaya pada dunia hiburan khususnya dalam seni tradisional Indonesia semakin berkurang dan ditinggalkan, banyak para remaja yang lebih mengikuti era teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberagaman budaya tersebut mempunyai ciri khas yang berbeda-beda sesuai

BAB I PENDAHULUAN. Keberagaman budaya tersebut mempunyai ciri khas yang berbeda-beda sesuai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap negara mempunyai kebudayaan yang beraneka ragam. Keberagaman budaya tersebut mempunyai ciri khas yang berbeda-beda sesuai adat dan kebiasaan masing-masing.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seni rupa adalah salah satu dari cabang seni yang dapat dilihat dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seni rupa adalah salah satu dari cabang seni yang dapat dilihat dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seni rupa adalah salah satu dari cabang seni yang dapat dilihat dan dirasakan dengan rabaan. Seni rupa memiliki dua fungsi antara lain seni rupa murni (fine art) dan

Lebih terperinci

BAB II DATA DAN ANALISA

BAB II DATA DAN ANALISA BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 SUMBER DATA Metode yang digunakan penulis dalam mengumpulkan data dan survey melalui media cetak seperti buku dan majalah, media elektronik seperti internet dan televisi. 1.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PERANCANGAN Seiring dengan kemajuan zaman, tradisi dan kebudayaan daerah yang pada awalnya dipegang teguh, di pelihara dan dijaga keberadaannya oleh setiap suku, kini

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penggunaan internet sebagai sarana penyebaran informasi kian pesat dan terbukti sangat ampuh, maka tak heran saat ini hampir semua perusahaan atau usaha kecil menengah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kata Pahlawan Nasional merupakan kata yang sudah tidak asing lagi ditelinga kita, khususnya anak-anak bangsa Indonesia, begitu pula dalam mengenal para tokoh sejarah tersebut

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Pemanfaatan limbah plastik menjadi benda seni sudah banyak dilakukan serta dengan cara yang berbeda pula. Berikut ini adalah beberapa contoh karya seni dari limbah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasuki era globalisasi, masyarakat lebih moderen ditandai dengan adanya perkembangan teknologi secara besar-besaran. Komunikasi manusia tidak mengenal jarak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Makan adalah kebutuhan dasar manusia agar dapat tetap hidup. Di seluruh dunia, ada banyak tempat dengan jenis makanan, cara makan, dan suasana. Selain dari segi makanan,

Lebih terperinci

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM KAPEIN (KAOS PEMUDA INDONESIA) BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN.

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM KAPEIN (KAOS PEMUDA INDONESIA) BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN. USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM KAPEIN (KAOS PEMUDA INDONESIA) BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN Diusulkan oleh: 1. ELISA ESTI RAHAYU (B0115021) 2. ANI SUYANTI (B0115005) 3. BEKTI MARDIASTUTI

Lebih terperinci

BAB 2 DATA & ANALISA

BAB 2 DATA & ANALISA 4 BAB 2 DATA & ANALISA 2.1 Data dan Literatur Data dan Informasi untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari berbagai sumber, antara lain : Wawancara Buku "Seni Pembuatan Keramik" Survey Online

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ragam bentuk seni kerajinan yang sudah sangat terkenal di seluruh dunia. Sejak

BAB I PENDAHULUAN. ragam bentuk seni kerajinan yang sudah sangat terkenal di seluruh dunia. Sejak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah salah satu negara kepulauan yang memiliki beraneka ragam bentuk seni kerajinan yang sudah sangat terkenal di seluruh dunia. Sejak jaman kerajaan-kerajaan

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Komunikasi 4.1.1 Fakta Komunikasi Fakta-fakta yang menjadi kunci dalam komunikasi visual ini adalah: 1. Kreasi Vildea merupakan tempat yang menjual Kerajinan Kayu

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinilitas Topeng betawi adalah kedok yang di pakai dalam tari topong tunggal yang biasanya digunakan sebagai penggambaran tentang kehidupan masyarakat betawi melalui watak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebudayaan adalah kekayaan warisan yang harus tetap dijaga, dan dilestarikan dengan tujuan agar kebudayaan tersebut bisa bertahan terus menerus mengikuti perkembangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tanpa terasa Bandung sudah memasuki usianya yang lebih dari 200 tahun. Sebuah perjalanan yang sangat panjang dari wilayah yang sebelumnya merupakan bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN FAJRI BERRINOVIAN 12032

BAB I PENDAHULUAN FAJRI BERRINOVIAN 12032 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang I.1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek Banyak orang merasa bingung mengisi hari libur mereka yang hanya berlangsung sehari atau dua hari seperti libur pada sabtu dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat Amerika mengenal hari raya Thankgiving, sedangkan masyarakat Tionghoa mengenal Imlek sebagai perayaan besar terkenal di dunia yaitu hari raya panen. Indonesia

Lebih terperinci

Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer)

Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer) Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer) Karya Bidang Disusun untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dengan perkembangan zaman dan teknologi bertambahnya limbah di masyarakat karena masyarakat pada masa kini hanya bisa menggunakan, mengonsumsi, dan menikmati barangbarang

Lebih terperinci

Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesenian adalah bagian dari budaya dan merupakan sarana yang digunakan untuk mengekspresikan rasa keindahan dari dalam jiwa manusia. Indonesia sebagai Negara Kepulauan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1 Koentjaranigrat (seniman). Majalah Versus Vol 2 edisi Februari 2009

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1 Koentjaranigrat (seniman). Majalah Versus Vol 2 edisi Februari 2009 BB I PENDHULUN 1.1. LTR BELKNG, sebagai suatu bentuk ekspresi seniman memiliki sifat-sifat kreatif, emosional, individual, abadi dan universal. Sesuai dengan salah satu sifat seni yakni kreativ, maka seni

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan berjalannya waktu, kebiasaan manusia modern yang selalu bergerak cepat telah membuka pintu bagi terciptanya zaman globalisasi, manusia dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan pokok manusia terbagi menjadi 3 bagian yaitu sandang, pangan dan papan. Manusia memiliki kebutuhan akan pangan yang terdiri dari makanan dan minuman, semata-mata

Lebih terperinci

BAB 2. Data dan Analisa. Proyek desain yang akan dibuat adalah merancang kembali identitas. Sumber data yang diperoleh adalah berdasarkan :

BAB 2. Data dan Analisa. Proyek desain yang akan dibuat adalah merancang kembali identitas. Sumber data yang diperoleh adalah berdasarkan : 3 BAB 2 Data dan Analisa 2.1 Data Proyek Proyek desain yang akan dibuat adalah merancang kembali identitas visual Toko Kue Ny. Ali. Sumber data yang diperoleh adalah berdasarkan : 1. Data Literatur Pencarian

Lebih terperinci

BUSINESS PLAN HOME MADE SNOW GLOBE

BUSINESS PLAN HOME MADE SNOW GLOBE BUSINESS PLAN HOME MADE SNOW GLOBE Jln. ARH. Gg. Mekar 2 No. 31 B RT: 03 RW: 10 Kelurahan: Kemiri Muka Kecamatan: Beji Depok Satu 16423 No. Hp 085213557211 Disusun oleh: Shinta Anggraini Karsono 201466113

Lebih terperinci

BAB II DATA DAN ANALISA

BAB II DATA DAN ANALISA 2 BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Pencarian data dan informasi yang diperlukan untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini yang diperoleh dari berbagai sumber antara lain: 1. Literatur / Buku 2. Internet

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kabupaten Purwakarta merupakan salah satu daerah yang berada di Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Purwakarta juga merupakan daerah jalur perlintasan utama antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, negara maritim sekaligus negara agraris dengan segala macam keanekaragaman di dalamnya. Mulai dari pulau-pulau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lokal agar tetap dapat bersaing dengan produk internasional. kerajinan negara sendiri yang beranekragam.

BAB I PENDAHULUAN. lokal agar tetap dapat bersaing dengan produk internasional. kerajinan negara sendiri yang beranekragam. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Pemilihan Objek Persaingan kehidupan di zaman modern ini semakin ketat, baik dalam hal mode dan gaya hidup. Hal ini dapat menjadi motifasi anak

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA 2 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Dalam pengerjaan proyek tugas akhir ini, penulis mendapatkan data melalui: 1. Tinjauan pustaka/referensi. 2. Wawancara dengan pemilik dan konsumen Mochi Mochi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. (wikipedia.org). Dewasa ini, graffiti tengah marak di Kota Solo (Solopos.com)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. (wikipedia.org). Dewasa ini, graffiti tengah marak di Kota Solo (Solopos.com) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Graffiti adalah coretan-coretan pada dinding yang menggunakan komposisi warna, garis, bentuk dan volume untuk menuliskan kata, simbol, atau kalimat tertentu.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. xix

BAB 1 PENDAHULUAN. xix BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pulau Sumatera atau dengan nama lain Pulau Percha, Andalas, Suwarnadwipa (bahasa Sansekerta, Pulau Emas ) terletak di bagian barat kepulauan Indonesia. Pulau Sumatera

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelompok atau lapisan sosial di dalam masyarakat. Kebudayaan ini merupakan suatu cara

BAB I PENDAHULUAN. kelompok atau lapisan sosial di dalam masyarakat. Kebudayaan ini merupakan suatu cara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia pada dasarnya dilatarbelakangi oleh adanya suatu sejarah kebudayaan yang beragam. Keberagaman yang tercipta merupakan hasil dari adanya berbagai

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI. A. Tujuan dan manfaat perancangan. 1. Tujuan perancangan

BAB II METODOLOGI. A. Tujuan dan manfaat perancangan. 1. Tujuan perancangan BAB II METODOLOGI A. Tujuan dan manfaat perancangan 1. Tujuan perancangan a. Untuk membuat karya, maksudnya adalah membuat hasil karya seni yang didasari dari ide atau gagasan dan dapat di aplikasikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki teknologi yang bagus. Jenis mainan di bedakan menjadi 2 yaitu

BAB I PENDAHULUAN. memiliki teknologi yang bagus. Jenis mainan di bedakan menjadi 2 yaitu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi sekarang ini sangat pesat setiap orang ingin membuat sesuatu yang baru dan unik. Dengan rutinitas manusia yang padat maka manusia membutuhkan

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 StrategiKreatif 4.1.1 Profil Target Penulis membuat sebuah buku pengetahuan yang ditujukan untuk anak- anak. Berisi tentang informasi-informasi dan fakta-fakta yang menarik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kerajinan merupakan produk yang dihasilkan manusia yang dapat dilihat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kerajinan merupakan produk yang dihasilkan manusia yang dapat dilihat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kerajinan merupakan produk yang dihasilkan manusia yang dapat dilihat dari berbagai aspek kehidupan yang tumbuh di negara kita. Dalam bidang seni kerajinan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masa kanak-kanak merupakan gambaran awal manusia, dimana anak-anak

BAB I PENDAHULUAN. Masa kanak-kanak merupakan gambaran awal manusia, dimana anak-anak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa kanak-kanak merupakan gambaran awal manusia, dimana anak-anak mulai mengenal dan belajar sesuatu. Anak kecil pada dasarnya senang mencoba aktivitas yang

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI & KONSEP VISUAL. Tujuan komunikasi untuk merancang media promosi event BIG MEET

BAB III STRATEGI & KONSEP VISUAL. Tujuan komunikasi untuk merancang media promosi event BIG MEET 48 BAB III STRATEGI & KONSEP VISUAL 3.1 Tujuan Komunikasi Tujuan komunikasi untuk merancang media promosi event BIG MEET UP Fingerboard Contest sangatlah penting, sebagai pembenahan dari rancangan media

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Metode yang digunakan penulis dalam mendapatkan data adalah: Tinjauan pustaka: melalui media buku, dan internet

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Metode yang digunakan penulis dalam mendapatkan data adalah: Tinjauan pustaka: melalui media buku, dan internet BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Data Objek Penelitian Metode yang digunakan penulis dalam mendapatkan data adalah: Tinjauan pustaka: melalui media buku, dan internet Survei lapangan: melalui wawancara dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat Indonesia memiliki tingkat mobilitas yang semakin tinggi sehingga mereka rentan mengalami kejenuhan. Berbagai cara dilakukan untuk mengatasi kejenuhan seperti

Lebih terperinci