BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
|
|
- Lanny Santoso
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, negara maritim sekaligus negara agraris dengan segala macam keanekaragaman di dalamnya. Mulai dari pulau-pulau yang membentang dari Sabang hingga Merauke, terdapat pula beragam suku dan budaya yang mempunyai kekhasannya sendiri, bahasa serta agama dan kepercayaan yang beragam namun tetap saling menghargai dan menghormati satu sama lain. Kekayaan alam dan sumber daya manusia yang sangat luar biasa jumlahnya membuat negara Indonesia sangat kaya, terlebih letaknya yang sangat strategis dimata perdagangan dunia. Dari semua keberagaman tersebut terdapat sejarah dan budaya pada setiap sudut kota dan daerah di negara Indonesia. Salah satunya adalah Kota Surakarta. Kota Surakarta disebut juga Solo atau Sala, adalah kota yang terletak di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia, merupakan salah satu kota bersejarah di Pulau Jawa, dimana terdapat Kerajaan atau Keraton Kasunanan Surakarta yang dulunya merupakan bagian dari Kerajaan Mataram. Kota Surakarta dalam perkembangannya cukup pesat dengan bertambahnya bangunan-bangunan bertingkat dan pertokoan modern yang ada di Kota Surakarta. Dalam beberapa tahun terakhir Pemerintah Kota Surakarta mendirikan sebanyak empat pertokoan modern telah dibangun di kawasan Solo Baru dan Sukoharjo tepatnya pada tahun 2012 silam, dengan jarak dan lokasinya 1
2 2 yang cukup berdekatan (Empat Mall Bakal Berdiri di Solo Baru. Adanya bangunan bertingkat dan pertokoan modern tersebut merupakan dampak dari kemajuan perekonomian Kota Surakarta, mengurangi jumlah pengangguran, serta meningkatkan pendapatan daerah (Mal Kembali dibangun di Lahan Bangunan Bersejarah, m.kompasiana.com, 26 Juni 2015). Dibalik perkembangannya yang cukup pesat, Kota Surakarta mempunyai sejarah kota yang panjang. Dari kerajaan hingga bangunan-bangunan kuno bersejarah di masa perjuangan yang ada di Kota Surakarta. (Puluhan Anak SD Solo Kuliah Sejarah di Depan Gedung Kuno. Adanya pertokoan modern menarik minat warga Kota Surakarta untuk mengunjungi tempat-tempat tersebut. Para remaja dan anak-anak di Kota Surakarta lebih memilih pergi ketempat-tempat tersebut. Seperti mall ataupun cafe-cafe yang biasanya dijadikan untuk tempat bermain dan menghabiskan waktu bersama teman-temannya ataupun keluarganya. Terlebih lagi di tempat-tempat tersebut memberikan berbagai fasilitas akan kebutuhan modern warga Surakarta khususnya anak-anak di Kota Surakarta (Food Court, Tempat Nyaman Koran Joglo Semar, online. Berbeda dengan Gedung Wayang Orang Sriwedari, Museum Radya Pustaka, Perpustakaan Pura Mangkunegaran dan bangunan-bangunan kuno bersejarah lainnya dari tahun ke tahun mengalami penurunan dalam jumlah pengunjungnya. Perpustakaan Pura Mangkunegaran mengalami penurunan jumlah pengunjung disebabkan karena menurunnya minat warga Kota Surakarta khususnya anak-anak untuk mempelajari sejarah Kota Surakarta. Pengunjung Perpustakaan Pura Mangkunegaran kebanyakan mahasiswa, pelajar SMA maupun SMP, sedangkan pengunjung dari kalangan
3 3 masyarakat umum sangat kurang. Hal tersebut berdampak kurangnya pengetahuan warga Kota Surakarta terutama anak-anak terhadap sejarah Kota Surakarta, sehingga menimbulkan sikap acuh terhadap warisan budaya di Kota Surakarta. (Reksa Pustaka, Perpustakaan Pura Mangkunegaran Yang Nyaris Terlukapan, 29 November 2015) Kuranganya minat baca anak-anak terhadap sejarah Kota Surakarta karena penyampaian buku sejarah yang kurang menarik. Buku-buku cerita sejarah pada umumnya berisi teks penuh dengan beberapa gambar dokumentasi. Anakanak sekolah dasar terutama usia 7-10 tahun cenderung lebih menyukai buku dengan warna-warna cerah dengan gambar-gambar ataupun tokoh yang menarik dan interaktif. Adanya hal tersebut diperlukannya sebuah kontribusi desain komunikasi visual untuk menarik minat anak-anak mengenal sejarah Kota Surakarta sejak usia dini. Penulis mencoba menerapkan pengelolaan rancangan visual terhadap sejarah berdirinya Kota Surakarta, kedalam bentuk buku cerita model pop-up. Penggunaan model pop-up dalam buku cerita selain interaktif juga dapat membantu mengembangkan saraf motorik anak usia dini, seperti buku cerita Monster/ Snappy Little Monster karya Dugald Steer. (Sekilas Tentang Pop-up, Lift the Flap, dan Movable Book, 16 Januari 2014) Berdasarkan alasan tersebut penulis tertarik untuk mengangkat permasalahan tersebut kedalam bentuk sebuah laporan berjudul Perancangan Buku Cerita Model Pop-up Sebagai Media Pembelajaran Sejarah Berdirinya Kota Surakarta Untuk Anak Sekolah Dasar. Dengan menggunakan buku cerita bergambar dengan model pop-up tersebut rasa cinta terhadap Kota Surakarta dapat dipupuk sedari dini kepada warga masyarakatnya. Agar para warga Kota
4 4 Surakarta khususnya anak-anak di usia 7-10 tahun lebih mencintai dan tentunya mengetahui sejarah Kota Surakarta. B. Rumusan Masalah Adapun rumusan-rumusan masalah yang dapat diangkat dari latar belakang perancangan di atas sebagai media pembelajaran tentang Sejarah Berdirinya Kota Surakarta untuk anak sekolah dasar: 1. Bagaimana merancang buku cerita model pop-up dengan tema Sejarah Berdirinya Kota Surakarta untuk anak sekolah dasar? 2. Bagaimana memilih visualisasi yang sesuai untuk buku cerita model pop-up dengan tema Sejarah Berdirinya Kota Surakarta untuk anak sekolah dasar? C. Tujuan dan Manfaat Perancangan 1. Tujuan Perancangan Tujuan dari perancangan diatas yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran tentang sejarah Kota Surakarta untuk anak sekolah dasar adalah menumbuhkan dan menarik minat baca pada anak-anak sekolah dasar pada cerita Sejarah Berdirinya Kota Surakarta. Dan memudahkan anak-anak sekolah dasar terutama usia 7-10 tahun untuk memahami Sejarah Berdirinya Kota Surakarta, sehingga anak-anak dapat mengerti isi cerita tersebut. 2. Manfaat Perancangan Manfaat dari perancangan diatas yang dapat diambil sebagai media pembelajaran tentang sejarah Kota Surakarta untuk anak sekolah dasar adalah anak-anak sekolah dasar terutama usia 7-10 tahun mengetahui Sejarah
5 5 Berdirinya Kota Surakarta dan dengan mudah memahami cerita tersebut, sehingga dapat mengerti isi cerita tersebut. Selain mempermudah pemahaman anak-anak usia 7-10 tahun, juga untuk dapat mengasah dan mengembangkan saraf motorik anak-anak pada usia 7-10 tahun dengan adanya bagian buku yang dapat dibuka-tutup. D. Metode Penelitian dan Kerangka Pikir 1. Metode Penelitian Berdasarkan masalah yang diajukan dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan pada perancangan penelitian ini merupakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Metode penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bersifat atau memiliki karakteristik, bahwa datanya dinyatakan dalam keadaan sewajarnya atau sebagaimana adanya, dengan mempergunakan cara kerja yang sistematik, terarah, dan dapat dipertanggungjawabkan sehingga tidak kehilangan sifat ilmiahnya (Nawawi, 1996: 175). a. Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian merupakan segala sesuatu permasalah yang diteliti. Menurut Sugiyono (2009: 38) objek penelitian adalah suatu atribut atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Objek penelitian dalam perancangan ini merupakan buku cerita model pop-up.
6 6 Subjek penelitian menurut Arikunto (2006: 145) adalah subjek penelitian yang dituju untuk diteliti. Subjek penelitian berkaitan dengan unit analisis, yaitu subjek yang menjadi pusat perhatian atau sasaran peneliti. Dalam penelitian ini, responden merupakan orang yang diminta memberikan keterangan tentang fakta atau pendapat. Subjek penelitian dalam rancangan ini terfokus pada anak-anak sekolah dasar terutama usia 7-10 tahun di Kota Surakarta. b. Sasaran dan Lokasi Penelitian Sasaran dalam penelitian ini merupakan anak-anak sekolah dasar usia 7-10 tahun yang berdomisili di Kota Surakarta. Lokasi untuk penelitian berada di wilayah Kota Surakarta, Jawa Tengah. c. Jenis Data dan Sumber Data Jenis data dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif, yang merupakan data yang tidak terikat ketat dengan hitungan, angka, dan ukuran yang bersifat empiris, dengan mengadakan wawancara langsung dengan sejumlah narasumber guna mendapat data yang tepat dan akurat. Dalam penelitian kualitatif sumber data yang berupa manusia (narasumber) sangat penting perannya sebagai individu yang memiliki informasi. Peneliti dan narasumber disini memeiliki posisi yang sama, oleh karena itu narasunber bukan sekedar meberikan tanggapan pada yang diminta peneliti, tetapi ia bisa lebih memilih arah dan selera dalam menyajikan informasi yang ia miliki, karena posisi inilah sumber data yang berupa manusia di dalam penelitian kualitatif lebih tepat disebut informan dari pada sebagai responden (H.B Sutopo, 2006: 57). Pada
7 7 penelitian ini, sumber data berasal dari observasi dan wawancara narasumber yang berhubungan dengan tema perancangan dan melalui studi kepustakaan dan dokumentasi. d. Teknik Pengumpulan data Data yang diperlukan dalam penelitian ini akan menggunakan metode penelitian sebagai berikut : 1) Observasi dan Wawancara Teknik pengumpulan data secara langsung kepada target audience untuk mendapatkan sejumlah data yang diperlukan untuk penelitian. Menurut Sugiyono (2012: 145), observasi merupakan suatu proses kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis, dua diantara yang penting adalah proses-proses pengamtan dan ingatan. Menurut Moh Nazir (1988: 234), wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau pewanwancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara). Wawancara akan dilakukan langsung kepada target audience dengan pendampingan wali masing-masing dan narasumber terkait tema perancangan. 2) Dokumentasi Menurut Sugiyono (2003: 240), dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.
8 8 Teknik pengumpulan data ini merupakan teknik data sekunder yang didapatkan dari sumber tertulis seperti arsip, dokumen, jurnal, studi kepustakaan, ataupun tulisan-tulisan yang ada pada situs internet yang dapat mendukung analisa penelitian. Pada penelitian ini, data yang dibutuhkan akan dikumpulkan melalui jurnal, studi kepustakaan dan tulisan-tulisan di internet. 3) Analisis Data Untuk menganalisis data diawali dengan pengumpulan semua data yang diperlukan melalui narasumber atau sumber informasi yang lain yang berkaitan dengan objek. Setelah itu dilakukan pemilihan data yang paling baik dan akurat dengan membuat abstraksi, yaitu mengambil dan mencatat data penelitian dan informasi yang bermanfaat dan sesuai dengan kebutuhan penelitian. Data yang dipilih adalah data yang mampu membantu peneliti dalam memecahkan permasalahan dan membantu dalam penyempurnaan konsep visual yang akan diangkat dalam penelitian. Selain hal tersebut, perlu adananya analisis SWOT untuk menganalisis konsep rancangan tersebut. SWOT sendiri merupakan sebuah singkatan dari Strengths (S), Weakness (W), Opportunities (O), dan Threats (T). Menurut Kotler (2009: 51) Analisis SWOT (Strenghts, Weakness, Opportunity, Threaths) merupakan cara untuk mengamati lingkungan pemasaran eksternal dan internal. Gitosudarmo (2001: 115), Kata SWOT merupakan pendekatan dari Strenghts, Weakness, Opportunity, and Threats,
9 9 yang dapat diterjemahkan menjadi : Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman. Dalam metode atau pendekatan ini kita harus memikirkan tentang kekuatan apa saja yang kita miliki, kelemahan apa saja yang melekat pada diri atau perusahaan kita kemudian kita juga harus melihat kesempatan atau opportunity yang terbuka bagi kita dan akhirnya kita harus mampu untuk mengetahui ancaman, gangguan, hambatan serta tantangan yang menghadang di depan kita. 4) Sistematika Penulisan a) Bagian Awal i) Halaman Judul Tugas Akhir ii) iii) iv) Pernyataan Keaslian Lembar Pengesahan Motto v) Persembahan vi) vii) viii) ix) Kata Pengantar Daftar Isi Abstrak Daftar gambar, tabel, dan simbol b) Bagian Inti i) Bab I. Pendahuluan (latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat perancangan, kerangka pikir dan metode penelitian) ii) Bab II. Kajian Teoris
10 10 iii) Bab III. Identifikasi Data (data objek perancangan, instansi/lembaga terkait, target, kompetitor, dan analisis SWOT) iv) Bab IV. Konsep Perancangan (konsep karya, konsep perancangan, teknik pelaksanaan, dan visualisasi) v) Bab V. Penutup (kesimpulan dan saran) c) Bagian Akhir i) Daftar Pustaka ii) Lampiran-lampiran 2. Kerangka Pikir Dalam membuat sebuat perancangan tentunya peneliti haruslah membuat kerangka berpikir guna menganalisa langkah-langkah apa saja yang akan diambilnya untuk membuat perancangan tersebut. Pertama peneliti menentukan posisinya. Dalam perancangan ini peneliti berposisi sebagai kontributor DKV. Selanjutnya, sebagai kontributor DKV, peneliti melakukan riset guna menentukan objek riset (tema) yang akan diangkat menjadi judul perancangan, pada perancangan ini memiliki tema Sejarah Berdirinya Kota Surakarta, dan mendapatkan input khusus berupa product insight dari riset tersebut. Kemudian peneliti menentukan target audience, target audience pada perancangan ini adalah anak-anak sekolah dasar terutama usia 7-10 tahun yang berada di Kota Surakarta, yang kemudian akan mendapatkan input khusus berupa costumer insight. Dari target audience tersebut, peneliti melakukan observasi yang kemudian target audience dapat digolongkan menjadi segmentasi geografis, demografis, psikografis dan perilaku.
11 11 Setelah melalukan observasi terhadap target audience, peneliti kemudian menentukan strategi komunikasi visual yang akan digunakan dalam perancangan ini. Strategi komunikasi visual disini dibagi menjadi 3 yaitu kreatif, visual dan media. Kemudian peneliti menentukan visualisasi karya yang merupakan perwujudan dari kontribusi DKV. Dalam hal ini, visualisasi karya haruslah merepresentasikan pesan dari objek riset atau brand yang diangkat menjadi tema, yaitu Buku Cerita Model Pop-up Tentang Sejarah Berdirinya Kota Surakarta. Selain merepresentasikan pesan dari tema, visualisasi karya haruslah mendapat apresiasi dari target audience. Dan dampaknya target audience akan melakukan apa yang diharapkan oleh brand sesuai dengan visualisasi karya sebagai media penyampaian pesannya. Gambar. 1. Bagan Kerangka Pikir Penelitian yang akan digunakan dalam menyatakan konsep perancangan Sumber: dokumen penulis
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dongeng merupakan bentuk sastra lama yang bercerita tentang suatu kejadian yang luar biasa yang penuh khayalan (fiksi) yang dianggap oleh masyarakat suatu hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan dan perkembangan anak usia 7-9 tahun sedang berkembang pesat. Perkembangan motorik anak usia 7-9 tahun sudah dapat terkoordinasi dengan baik. Masa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Di tengah kesibukan seseorang dalam bekerja diikuti pula
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belakangan ini fenomena tren travelling semakin meningkat di kalangan masyarakat. Di tengah kesibukan seseorang dalam bekerja diikuti pula meningkatnya keinginan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Selain sebagai negara dengan jumlah pulau terbanyak di dunia, Indonesia juga merupakan negara dengan jumlah suku bangsa terbanyak di dunia, yaitu terdapat lebih
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan kapan cerita itu diceritakan. Salah satu dari cerita klasik yang terkenal
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Cerita klasik adalah salah satu cerita yang disampaikan tanpa mengenal batasan waktu. Isinya selalu relevan terlepas dari siapa yang membaca atau dimana dan kapan cerita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seperti yang sudah diketahui oleh masyarakat luas, harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) merupakan hewan endemik Indonesia yang terancam punah akibat berkurangnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki beragam kebudayaan. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya peninggalan peninggalan sejarah yang tersebar luas hampir
Lebih terperinciA. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia dikenal sebagai negara agraris, karena sebagian besar penduduk Indonesia menggantungkan hidupnya di sektor pertanian. Indonesia mempunyai salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, pilihan lembaga asuransi kesehatan kian beragam, baik swasta
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sehat adalah sebuah fase sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang untuk dapat hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Kondisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bagi bayi dan perkembangannya di kemudian hari. ASI dipercaya dapat menguatkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menyusui adalah sebuah proses pemberian ASI (Air Susu Ibu) oleh para ibu kepada bayinya setelah melewati proses kelahiran. Proses menyusui bersifat alami dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berguna untuk melihat. Mata juga disebut sebagai fotoreseptor 1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata merupakan salah satu organ penglihatan pada setiap makhluk hidup yang berguna untuk melihat. Mata juga disebut sebagai fotoreseptor 1 karena mata sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kota Solo terletak di daerah Jawa Tengah, berdekatan dengan kota Wonogiri. Wonogiri juga merupakan daerah wisata yang cukup menarik berbentuk seperti bukit dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. (wikipedia.org). Dewasa ini, graffiti tengah marak di Kota Solo (Solopos.com)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Graffiti adalah coretan-coretan pada dinding yang menggunakan komposisi warna, garis, bentuk dan volume untuk menuliskan kata, simbol, atau kalimat tertentu.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kabupaten Bekasi merupakan salah satu daerah yang berada di provinsi Jawa Barat. Terkenal sebagai kawasan industri dengan berbagai pabrik besar dan kecil terdapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. berkembang. Salah satu aspek yang paling besar perkembangannya adalah teknologi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia ini selalu berkembang. Tidak ada aspek dalam kehidupan yang berhenti berkembang. Salah satu aspek yang paling besar perkembangannya adalah teknologi. Perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kota yang terkenal sebagai Kota Batik tersebut mengalami peningkatan dari tahun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Solo merupakan salah satu kota yang tengah berkembang di bidang kepariwisataan Indonesia, ini terbukti dari jumlah wisatawan yang berkunjung ke kota yang terkenal
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Majalah ialah bagian dari media dengan sifat terbit berkala yg isinya meliputi berbagai liputan jurnalistik, pandangan tentang topik aktual yang patut diketahui pembaca,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Globalisasi adalah proses masuknya suatu negara ke dalam perkembangan dunia yang lebih maju dan berkembang. Proses ini akan membuat suatu negara mengalami perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Taman Mini Indonesia Indah merupakan kawasan taman wisata bertema budaya Indonesia. Taman Mini Indonesia Indah adalah salah satu taman wisata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keanekaragaman budaya di Indonesia adalah sesuatu yang tidak dapat dipungkiri keberadaannya. Dalam masyarakatnya yang majemuk, tentunya masyarakat Indonesia juga memiliki
Lebih terperinciII METODOLOGI A. Tujuan dan Manfaat Perancangan 1.Tujuan Perancangan Adapun tujuan perancangan adalah: a. Membuatkan sebuah buku pembelajaran yang menitikberatkan pola bermain sambil belajar untuk anak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menjaga kesehatan gigi merupakan salah satu hal yang tidak dapat kita abaikan. Dengan menjaga kesehatan gigi, kita tidak akan mengalami berbagai permasalahan
Lebih terperinciJUDUL PROPOSAL (MAKSIMAL 12 KATA)
JUDUL PROPOSAL (MAKSIMAL 12 KATA) Konsep Proposal Tugas Akhir diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mengikuti perkuliahan Tugas Akhir Program Studi Desain Komunikasi Visual Semester Ganjil 2014/2015
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak kebudayaan yang bermacam-macam. Bermula dari Sabang melangkah menuju Merauke begitu banyak kebudayaan di setiap
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA
BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA 3.1 Metode Penelitian Untuk merancang Logo dan katalog produk profile hotel budget Bangkalan sesuai dengan bidang keilmuan Desain Komunikasi Visual, maka metode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara dengan banyak budaya beragam. Beragam budaya, adat, bahasa, legenda, dongeng dan lain-lain. Setiap daerah mempunyai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini kuliner adalah suatu kata yang sering kita dengar di masyarakat yang berarti masakan yang berupa makanan atau minuman. Informasi mengenai kuliner sendiri saat
Lebih terperinciBAB 2 DATA DAN ANALISA
BAB 2 DATA DAN ANALISA Dalam penyusunan Tugas Akhir ini dibutuhkan beberapa data yang valid sebagai sumber penelitian untuk konsep pembuatan media CD interaktif dongeng fabel anak. 2.1 Sumber Umum Survey
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. terlalu sulit untuk dipecahkan. Menurut Joko Subagyo :
24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang digunakan Dalam memecahkan suatu permasalahan yang ada pada setiap penelitian, berbagai metode digunakan oleh para peneliti. Dengan penggunaan suatu metode,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. secara major label atau indie label. Di Indonesia sendiri musik indie menjadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini industri musik di Indonesia berkembang dengan sangat pesat, baik secara major label atau indie label. Di Indonesia sendiri musik indie menjadi salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Medan adalah ibukota provinsi Sumatera Utara. Kota Medan merupakan kota metropolitan terbesar di luar Pulau Jawa dan kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bencana alam berupa banjir, tanah longsor dan gempa bumi melanda hampir sebagian besar kota di Indonesia. Bencana alam tersebut diperkirakan akan terus berlangsung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kota Solo berdiri tahun 1745. Kota Solo pernah menjadi pusat pemerintahan pada masa akhir Kesultanan Mataram. Setelah perpecahan Mataram, Solo menjadi pusat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring perkembangan zaman yang semakin pesat, banyak sekali terobosan yang baru dalam dunia hiburan. Di dunia hiburan banyak sekali alternatif hiburan yang bisa diperoleh.
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DATA. Analisis diperlukan guna mengetahui perilaku target terhadap masalah dalam. 5W+1H Pertanyaan Jawaban. Apa yang menjadi masalah
BAB III ANALISIS DATA 3.1 Analisis Masalah Menggunakan 5W+1H Analisis diperlukan guna mengetahui perilaku target terhadap masalah dalam penelitian ini, berdasarkan data yang sudah dihimpun berikut adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan Negara yang memiliki ragam warisan budaya. Seiring perubahan zaman, kemajuan teknologi menimbulkan perubahan pola hidup masyarakat Indonesia yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Perancangan. perdagangan se-asia Tenggara, Monumen Nasional (MONAS), dan kota
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perancangan Hotel jati adalah nama yang di ambil dari sebuah nama jalan yaitu jalan jati baru yang ber alamat di Jalan. Jati Baru Raya No.13 Tanah Abang -
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Perancangan Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian Tugas Akhir ini di lakukan di Provinsi Bali yang dikenal sebagai Pulau Seribu Pura
Lebih terperinciBAB II METODE PENULISAN
BAB II METODE PENULISAN 2.1 Maksud dan Tujuan Perancangan Maksud dan tujuan perancangan buku dongeng interaktif dengan teknik pop-up tunnel book ini adalah : Menambah minat baca anak terhadap buku. Mengajarkan
Lebih terperinciBAB III IDENTIFIKASI DATA. A. Solonesia Record Store
BAB III IDENTIFIKASI DATA A. Solonesia Record Store 1. Latar Belakang Solonesia Record Store berdiri sejak tahun 2011, awal berdirinya Solonesia Record Store sendiri dimulai dari hobi Pak Catur (owner)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditetapkan UNESCO pada tanggal 2 Oktober 2009 sebagai Masterpiece of Oral
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Batik merupakan sebuah warisan budaya Indonesia yang telah terdaftar dan ditetapkan UNESCO pada tanggal 2 Oktober 2009 sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki berbagai macam budaya. Dari Sabang sampai Merauke dapat ditemukan keanekaragaman ciri khas budaya daerah masing-masing.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif
40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Seperti yang sebelumnya telah dijelaskan sekilas pada bab satu, bahwa dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan
Lebih terperinciBAB III KONSEP PERANCANGAN
BAB III KONSEP PERANCANGAN 3.1 Tujuan Komunikasi Pusat Informasi memiliki koleksi data dan informasi yang berupa arsip elektronik berita-berita Harian Kompas dari pertama kali mulai terbit sampai sekarang.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tradisi minum teh telah menjadi kebudayaan di berbagai negara dengan cara minum dan keterampilan menyajikan teh yang berbeda-beda. Banyak cerita mengenai asal usul
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
56 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Maksud dari kualitatif menurut Kirk dan Miller dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tahun. Di Indonesia kepemilikan smartphone pada akhir 2015 diperkirakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengguna smartphone mengalami peningkatan secara pesat dari tahun ke tahun. Di Indonesia kepemilikan smartphone pada akhir 2015 diperkirakan mencapai 55 juta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dunia anak adalah dunia bermain. Bermain merupakan naluri alamiah yang telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia anak adalah dunia bermain. Bermain merupakan naluri alamiah yang telah melekat pada diri anak sejak bayi. Saat bermain sebenarnya anak-anak sedang belajar banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Arsip (record) atau yang biasa disebut sebagai warkat, merupakan catatan tertulis baik dalam bentuk gambar maupun bagan yang memuat keterangan-keterangan mengenai
Lebih terperinciUniversitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesenian adalah bagian dari budaya dan merupakan sarana yang digunakan untuk mengekspresikan rasa keindahan dari dalam jiwa manusia. Indonesia sebagai Negara Kepulauan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seri atau drama yang banyak beredar di pasaran dan bisa ditonton oleh semua
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Korea, ketika mendengar kata ini, pasti pikiran dan fokus kita akan tertuju film seri atau drama yang banyak beredar di pasaran dan bisa ditonton oleh semua umur dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Menurut Nazir (2005 : 63) yang dimaksud dengan penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta atau
36 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang peneliti lakukan yaitu jenis penelitian deskriptif kualitatif yaitu suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
37 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Jenis Penelitian Metode adalah cara cepat untuk melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara seksama dalam mencapai suatu tujuan. Sedangkan penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia lekat dengan cerita rakyat. Salah satu cerita rakyat yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masyarakat Indonesia lekat dengan cerita rakyat. Salah satu cerita rakyat yang populer di Indonesia adalah legenda. Cerita rakyat atau legenda merupakan cerita pada
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejarah dikenal sebagai salah satu cabang ilmu yang mempelajari peristiwa pada masa lampau untuk kemudian diaplikasikan pada masa kini bahkan diproyeksikan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap manusia terlahir dengan karunia berupa kecerdasan. Kecerdasan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap manusia terlahir dengan karunia berupa kecerdasan. Kecerdasan tersebut terdapat pada sistem syaraf yang ada pada diri manusia yaitu otak. Otak tersebut
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian Penelitian dilakukan di Desa Cihideung, kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat atau 20 km dari Kota Bandung, Jawa Barat. Pencarian data-data dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Senin, 7 Maret, Cecep Wijaya Sari.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Begitu banyak pahlawan kemerdekaan nasional yang dimiliki Indonesia, berasal dari berbagi daerah dan tempat yang mempunyai sejarah dan perjuangan masing-masing yang
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Maryaeni menegaskan bahwa metode adalah cara yang ditempuh peneliti dalam
21 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian sangat dibutuhkan untuk mengukur keberhasilan dalam suatu penelitian. Menurut Winarno Surakhmad, metode adalah cara utama yang dipergunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Dalam kegiatan rebranding Dhea Bordir, peneliti berusaha menganalisa dan menemukan informasi sebagai jalan keluar untuk permasalahan yang ada dengan pendekatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini banyak sekali perusahaan-perusahaan yang sudah menggunakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini banyak sekali perusahaan-perusahaan yang sudah menggunakan komputer dengan kata lain terkomputerisasi, sebuah sistem akan sempurna jika sudah terkomputerisasi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang terletak di kawasan Ring of Fire, dimana banyak gunung berapi yang tersebar di seluruh Indonesia. Dengan beragamnya keadaan wilayah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Layaknya fenomena alam yang telah terjadi di dunia ini, evolusi makhluk hidup termasuk ke dalam subyek bagi hukum-hukum alam yang dapat di uji melalui berbagai
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang pada dasarnya tidak mampu hidup sendiri dalam hidupnya dituntut untuk dapat berinteraksi dengan manusia lain (Bungin,2008:25).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut E.H Carr, Sejarah adalah sebuah dialog yang tak pernah selesai antara masa lampau dan sekarang, Suatu proses interaksi yang berkesinambungan antara sejarahwan
Lebih terperinciBAB II METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan
BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Menurut Nawawi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Larasita Puji Daniar, 2014 Legenda Ciung Wanara Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Legenda merupakan salah satu warisan budaya yang harus dilestarikan. Di Indonesia terdapat berbagai macam legenda yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi dan informasi yang semakin pesat saat ini sangat berpengaruh terhadap kemajuan perusahaan dalam menjalankan usahanya, di Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyedia jasa fotografi yang saat ini semakin banyak bermunculan terutama di
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bisnis jasa fotografi saat ini sudah berkembang cukup pesat dengan semakin banyaknya penyedia jasa fotografi di berbagai bidang seperti foto produk, model, bayi, pernikahan,
Lebih terperinciBAB 2 DATA DAN ANALISA
BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data dan informasi yang mendukung dalam proyek TA ini diperoleh dari beberapa sumber, antara lain : 1. Data elektronik maupun non elektronik berupa buku anak, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kabupaten Purwakarta merupakan salah satu daerah yang berada di Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Purwakarta juga merupakan daerah jalur perlintasan utama antara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai makhluk sosial, manusia senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Ia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui apa yang terjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Besarnya kebutuhan sumber informasi atau referensi dan pesatnya perkembangan teknologi informasi menjadi tantangan tersendiri bagi pihak akademisi untuk mengembangkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dilihat dari segi tempat, jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yaitu riset yang dilakukan di kancah atau medan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan Indonesia sebagai salah satu negara berkembang dengan kekayaan alam. Era globalisasi ini ada dua hal yang dianggap signifikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pariwisata prospek yang cerah di negara negara sedang berkembang 1 dan Indonesia sebagai salah satu negara berkembang dengan kekayaan alam dan keanekaragaman
Lebih terperinciII METODOLOGI. Metode erat kaitanya dengan bagaimana seorang peneliti menerangkan cara
II METODOLOGI Metode erat kaitanya dengan bagaimana seorang peneliti menerangkan cara untuk melihat suatu masalah sesuai dengan cara untuk menuju hasil tertentu. Metode berkaitan dengan suatu cara kerja
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. xix
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pulau Sumatera atau dengan nama lain Pulau Percha, Andalas, Suwarnadwipa (bahasa Sansekerta, Pulau Emas ) terletak di bagian barat kepulauan Indonesia. Pulau Sumatera
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Pemilik Studio RDT
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan musik di kota Solo terlihat sangat pesat, hal tersebut dilihat penulis dari banyaknya musisi-musisi muda yang bermunculan dari anak SMP hingga Mahasiswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejarah merupakan kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lalu. Sejarah merupakan salah satu bagian penting bagi manusia, karena manusia hidup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pencak silat adalah suatu seni bela diri tradisional bangsa Indonesia. Pencak silat bukan hanya sekedar sebagai ilmu bela diri semata, namun pencak silat memiliki banyak
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam mencapai sasaran yang diperoleh bagi penggunanya, sehingga dapat memahami objek sasaran yang dikehendaki dalam upaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar belakang masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Pertahanan militer suatu sebagai kekuatan bersenjata yang dibangun dan dikembangkan sebagai upaya pertahanan, menangkal segala ancaman yang datang ke tersebut.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. minuman dan keperluan operasional lainnya dengan para rekanan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri perhotelan merupakan bagian dari industri pariwisata yang memiliki arti penting, terutama bila dikaji dari aspek ekonomi. Industri perhotelan ini secara ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Bandung sebagai ibu kota provinsi Jawa Barat merupakan salah satu kota yang mempunyai peluang dan potensi besar untuk dikembangkan. Pengembangan potensi ini didasari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kompetensi nya yang kita kenal sebagai profil perusahaan (company profile /
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan berkembang pesat nya usaha atau bisnis baru di era globalisasi ini kompetisi usaha semakin marak dan kompetitif. Diiringi dengan perkembangan teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia penyedap makanan sangatlah di gemari oleh kalangan ibu-ibu yang gemar memasak dan menjadikan penyedap sebagai tambahan untuk memberikan cita rasa dan aroma
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. yang sebaiknya harus ditempuh untuk mencapai tujuan. Sedangkan metode
22 III. METODE PENELITIAN A. Metode yang Digunakan Salah satu ciri kegiatan ilmiah adalah terdapatnya suatu metode yang tepat dan sistematis sebagai suatu penentu kearah pemecahan masalah. Metode adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. bermakna kultural bagi masyarakatnya. Sayang sekali sebagian sudah hilang
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Indonesia sangat kaya dengan seni pertunjukan tradisional, setiap daerah memiliki beragam seni pertunjukan tradisi, dan ini merupakan ritual yang bermakna kultural
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian 1. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian diskriptif kualitatif, karena dalam mengkaji permasalahan, peneliti tidak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri manufaktur merupakan salah satu komponen penting untuk tata kehidupan karena dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Industri manufaktur sendiri yaitu sebuah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Anak pada usia 2-5 tahun masuk ke dalam periode peletakan struktur prilaku
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anak pada usia 2-5 tahun masuk ke dalam periode peletakan struktur prilaku kompleks. Pola sikap dan prilaku yang dibentuk pada periode ini cenderung bertahan, sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghasilkan laporan-laporan yang diperlukan perusahaan. PT. Bintang Citra Motor yang beralamat di Jln Moh Toha No 141. Bandung.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu dan teknologi di dunia saat ini sangat pesat sehingga kebutuhan informasi yang berkualitas sangat penting guna mendorong perancangan pengolahan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pariwisata merupakan suatu sektor yang sangat penting bagi suatu Negara. Karena sektor pariwisata merupakan sektor yang menguntungkan banyak pihak. Dengan berkembangnya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. langsung ke lokasi penelitian untuk mendapatkan data yang diperlukan.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan (field research) 1, yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan cara penulis langsung
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sugiyono (2015, hlm. 2) mengatakan, Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena menyajikan
36 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena menyajikan data dalam bentuk kata-kata. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri perbankan di Indonesia hingga saat ini sudah berkembang cukup pesat, sehingga secara tidak langsung memaksa pemerintah untuk lebih intens dalam menangani pesatnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri kreatif merupakan salah satu pilar yang dapat membangun pertumbuhan ekonomi nasional karena kegiatan ini berfokus pada kreasi dan inovasi. Usaha ini
Lebih terperinci