SKEMA SERTIFIKASI KATUP TABUNG BAJA LPG NO FUNGSI PENILAIAN KESESUAIAN PERSYARATAN

Transkripsi

1 Halaman : 1 dari 5 NO FUNGSI PENILAIAN KESESUAIAN PERSYARATAN I. SELEKSI 1. Permohonan Sesuai Persyaratan Permohonan yang tercantum dalam Prosedur Penanganan Permohonan Sertifikasi (PrM-7.1) 2. Tipe Sertifikasi Tipe 5 Melampirkan Surat Keterangan Kelayakan Permohonan dari Direktorat Pembina Industri Perusahaan memiliki fasilitas produksi berupa mesin dan peralatan proses produksi mulai dari sawing bahan baku, hot forging, trimming, sand blasting, machining dan perakitan serta melakukan pengujian 100%. Untuk pemohon luar negeri : o berkas permohonan,pedoman mutu, diagram alir proses produksi, daftar induk dokumen berbahasa indonesia. o Dokumen legal pabrikan harus menggunakan penerjemah tersumpah o Pada saat audit kesesuaian menyediakan penerjemah independen 3. Sistem Manajemen Mutu yang diterapkan ISO 9001:2008 atau revisinya 4. Petugas Pengambil Contoh Memahami Cara Pengambilan Contoh yang tercantum dalam SNI 1591:2008 atau revisinya Memahami Petunjuk Teknis Ditjen ILMTA 5. Cara pengambilan contoh Untuk produsen yang melakukan outsourcing bahan baku (blank forging), contoh uji untuk pengujian bahan baku diambil ppc di produsen bahan baku. Sesuai SNI 1591:2008 atau revisinya.

2 Halaman : 2 dari 5 6. Jumlah contoh Jumlah contoh uji diambil secara acak sebanyak 7 buah katup masing-masing untuk tipe dan ukuran yang sama, setiap produksi s/d buah diambil 10 buah, untuk produksi buah diambil 12 buah, sedangkan untuk produksi diatas buah diambil 15 buah. Untuk komponen-komponen terbuat dari karet atau plastik diperlukan contoh uji sebanyak masing-masing 10 buah. Untuk bahan baku tembaga paduan diperlukan contoh uji sebanyak dua batang berukuran diameter 30 mm dan panjang 300 mm. Contoh yang diambil dibuat menjadi 2 paket (1 untuk dikirim ke Lab Uji dan 1 lagi ditinggal diperusahaan sebagai arsip jika diperlukan). Sesuai SNI 1591:2008 atau revisinya 7. Laboratorium Uji yang digunakan Laboratorium yang mendapatkan penunjukkan Menteri Perindustrian dan, Laboratorium yang telah terakreditasi KAN II. DETERMINASI 1. Audit Kecukupan/Tinjauan Permohonan : Jika telah memilliki Sertifikat Sistem Manajemen Mutu Jika belum memilliki Sertifikat Sistem Manajemen Mutu 2. Audit Lapangan : Tim Auditor Dilakukan Tinjauan Permohonan sesuai Prosedur Evaluasi (PrM-7.2) Dilakukan Audit Kecukupan sesuai Prosedur Evaluasi (PrM-7.2) Sesuai Prosedur Evaluasi (PrM-7.2) Auditor yang melakukan kegiatan audit telah mendapat sertifikasi personil dari Lembaga Sertifikasi Personil.

3 Halaman : 3 dari 5 Salah seorang dari Tim Auditor harus mempunyai bidang keahlian logam dasar dan produk logam pabrikasi. Jika tidak ada Auditor yang memiliki bidang keahlian logam dasar dan produk logam pabrikasi, maka harus menggunakan Tenaga Ahli yang memiliki bidang keahlian logam dasar dan produk logam pabrikasi Auditor yang melakukan audit pada titik kritis harus yang mempunyai bidang keahlian logam dasar dan produk logam pabrikasi. Area yang diaudit : Proses kritis yang harus diperhatikan Bahan baku Semua elemen Sawing bahan baku, hot forging, trimming, sand blasting,machining Tembaga paduan sesuai JIS 3250 (1992), kuat, awet, tahan karat, dan bebas dari cacat 3. Laporan audit Sesuai Prosedur Evaluasi (PrM-7.2) 4. Pelaksanaan pengambilan contoh Dilakukan sesuai Prosedur Evaluasi (PrM-7.2), yang dilengkapi dengan Berita Acara Pengambilan Contoh dan Label Contoh. Sesuai SNI 1591:2008 atau revisinya. Pengambilan contoh dilakukan satu kali di aliran produksi atau gudang. 5. Pengujian Contoh Uji Metoda, jumlah benda uji dan syarat lulus uji sesuai SNI 1591:2008 atau revisinya. Jika ada parameter yang tidak memenuhi syarat, maka dilakukan uji ulang untuk parameter tersebut. Apabila sampai dengan 3 kali pengujian ulang masih belum memenuhi syarat, maka proses sertifikasi dihentikan. 6. Laporan Hasil Uji Mencantumkan kesesuaian atau ketidaksesuaian dalam pemenuhan SNI 1591:2008 atau revisinya

4 Halaman : 4 dari 5 III. TINJAUAN DAN KEPUTUSAN 1. Tinjauan terhadap Laporan/ BA Pengambilan Contoh, Laporan Audit dan Laporan Hasil Uji dilakukan oleh Tim Teknis Tim Teknis bersifat adhoc dan ditunjuk oleh Kepala Baristand Industri Surabaya atau pejabat struktural apabila Kepala Baristand Industri Surabaya berhalangan hadir Tim Teknis terdiri dari satu atau lebih personel yang memahami Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001) dan Teknologi Logam. Sidang Tim Teknis dan cara mengambil keputusan mengacu pada Prosedur Keputusan Sertifikasi (PrM-7.5) 2. Keputusan Sertifikasi Sesuai Prosedur Keputusan Sertifikasi (PrM-7.5) IV. LISENSI Sesuai Prosedur Pemberian, Pemeliharaan, Penundaan dan Pencabutan Sertifikat (PrM-7.8) V. SURVAILEN Sesuai Prosedur Survailen (PrM-7.6) Dilaksanakan minimal 1(satu) kali dalam setahun 1. Audit Pengendalian Proses, Quality Control, Pengendalian Produk, Tinjauan Manajemen, Keluhan dan Kepuasan Pelanggan, Internal Audit, Pengendalian Produk Tidak Sesuai, Evaluasi Data dan Tindakan Perbaikan. 2. Pengambilan Contoh Sesuai SNI 1591:2008 atau revisinya Sesuai Petunjuk Teknis Ditjen ILMTA Pengambilan contoh dilakukan di pabrik atau pasar 3. Pengujian Contoh Sesuai SNI 1591:2008 atau revisinya VI. TINJAUAN DAN KEPUTUSAN 1. Tinjauan terhadap Laporan/ BA Pengambilan Contoh, Laporan Audit dan Laporan Hasil Uji dilakukan oleh Tim Teknis Tim Teknis bersifat adhoc dan ditunjuk oleh Kepala Baristand Industri Surabaya atau pejabat struktural apabila Kepala Baristand Industri Surabaya berhalangan hadir

5 Halaman : 5 dari 5 Tim Teknis terdiri dari satu atau lebih personel yang memahami Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001) dan Teknologi Logam. Sidang Tim Teknis dan cara mengambil keputusan mengacu pada Prosedur Keputusan Sertifikasi (PrM-7.5) 2. Keputusan Survaylen Sesuai Prosedur Keputusan Sertifikasi (PrM-7.5)