MALARIA PADA ANAK DIVISI INFEKSI TROPIS DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK FK USU/RS. HAM
|
|
- Verawati Yuwono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MALARIA PADA ANAK DIVISI INFEKSI TROPIS DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK FK USU/RS. HAM
2 SEJARAH DAN TRANMISI 2 Malaria protozoa dari genus plasmodium Empat spesies : P. malariae P. falciparum - P. ovale P. vivax Transmisi malaria gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi atau melalui inokulasi langsung pada sel darah merah Transmisi malaria melibatkan interaksi antara parasit malaria, manusia sebagai pejamu dan nyamuk sebagai vektor serta lingkungan
3 Situasi Malaria di Indonesia? Survey WHO; 2000: 6 juta orang di Indonesia terinfeksi per tahun; Mortalitas setiap tahun: 700 orang.
4 4
5 PATOGENESIS 3 TISSUE ANOXIA KARENA : A. Anemia - Hemolisis - Intra vaskular - Ekstra vaskular - Penekanan sumsum tulang B. Perubahan pada sel darah merah - Bentuk lebih pipih - Pembentukan knob - terbentuknya sekwester
6 C. Rusaknya endotel kapiler - Terbentuknya membran - Meningginya permeabilitas D. Perubahan aliran darah - Vasokonstriksi arteriol - Vasodilatasi capillary bed - Obstruksi kapiler E. Histotoxic Anoxia F. Respons Imunologis 5
7 MANIFESTASI KLINIS 6 Gigitan Nyamuk Infeksius Masa Inkubasi - Pd hari I serangan demam irreguler dan pada akhir minggu I serangan demam datangnya teratur disebut Paroxysmal, tdd 3 gejala : 1. Stadium Dingin ( menit ) Kedinginan Menggigil Rigor Temp. meninggi, nadi cepat dan halus, TD naik
8 2. Stadium Panas ( 2 jam atau lebih ) Temp. naik ( C ) Nadi penuh TD naik Pernafasan cepat Terasa panas Kulit merah dan kering Mual, muntah, haus lemas, gelisah, delirium Sakit di belakang mata 7 3. Stadium Berkeringat ( 1 jam ) Keringat di pelipis Temp. turun Normal Nadi dan TD normal Rasa capek, lelah dan tertidur
9 M. Falc. M. Vivax M. Ovale M. Mal. 8 - M. inkubasi - Paroxysmal Darah tepi - % Sel darah merah yg terinfeksi Cincin & gamet Dpt > 50 Semua stadium 2 3 Semua stadium 2 3 Semua stadium < 1 - Manifestasi ganas Sering Jarang Jarang Jarang - Perjalanan penyakit (thn) Bervariasi
10 Perjalanan Penyakit Pd Penderita Yang Tidak Diobati 1. Falciparum Malaria : - Serangan jarang > 3 minggu - Biasanya recrudescence tdk terlihat ssdh 9-12 bln 9 2. Vivax Malaria : - Serangan berlangsung selama 6-12 minggu - Relaps terjadi bbrp minggu / bln ssdh masa tenang - Biasanya stlh 3 thn meninggalkan area endemik, relaps jarang terjadi 3. Malariae Malaria : - Serangan bisa bbrp bulan - Relaps srg terjadi, bisa terjadi ssdh beberapa tahun
11 DIAGNOSIS 1. Anamnesis 2. Pemeriksaan darah tepi Bentuk aseksual (+) 3. Identifikasi spesies parasit 10 Dipertimbangkan pada seseorang yang bepergian ke daerah endemis dan sedang demam Diagnosis laboratorium pemeriksaan mikroskopik dari apusan darah tipis dan tebal Pemeriksaan darah tepi parasit muda bentuk cincin (ring form), trofozoit, schizont, gametosit
12
13 PENATALAKSANAAN A. Pengobatan Non Spesifik : Simptomatik & suportif - Dehidrasi : cairan oral, intravenous - Anemia : transfusi darah - Hiperpireksia : Tapid sponge, antipiretik - Hipoglikemia : IV - glukosa - Edema pulmonum : O 2, diuretik, cairan - Asidosis metabolik : Na-bikarbonat - Syok : cairan, darah, dll - Parasitemia 10% : transfusi tukar partial / total
14 B. Pengobatan Spesifik : Dosis tergantung kepada luas permukaan tubuh dari dosis dewasa Dosis Obat untuk Anak BB (Kg) Umur Luas permukaan % Dosis tubuh ( m 2 ) Dewasa 3,2 Newborn 0,21 12 ( 1 / 8 ) 4,5 2 bulan 0,26 15 ( 1 / 6 ) 6,5 4 bulan 0,34 20 ( 1 / 5 ) 10,0 1 tahun 0,42 25 ( 1 / 4 ) 15,0 3 tahun 0,56 33 ( 1 / 3 ) 23,0 7 tahun 0,85 50 ( 1 / 2 ) 40,0 12 tahun 1,28 75 ( 3 / 4 ) 2 Minggu I kehidupan : Dosis = 1/6 dosis dewasa 11
15 Falciparum Malaria 1. Sensitif thd Chloroquine : Hari I : 10 mg / kg BB / oral, diikuti 6-8 jam kmd dg dosis 5 mg / kg BB / oral Hari II : 5 mg / kg BB / oral Hari III : 5 mg / kg BB / oral Hari IV - V : 5 mg / kg BB / oral / hr kalau dibutuhkan Chloroquine biasanya dikombinasi dg Primaquine 45 mg atau Pyrimethamin 50 mg ( utk dewasa )
16 Pengobatan lini pertama malaria falsiparum Hari Jenis Obat Jumlah tablet per hari menurut kelompok umur bulan bulan tahun tahun tahun tahun 1 Artesunat ¼ ½ Amodiakuin ¼ ½ Primakuin *) *) ¾ 1 ½ Artesunat Amodiakuin 3 Artesunat Amodiakuin ¼ ¼ ¼ ¼ ½ ½ ½ ½ Komposisi obat: Artesunate: 50 mg/tablet, 4 mg/kgbb dosis tunggal/hari/oral selama 3 hari Amodiakuin: 200 mg/tablet,10 mg basa/kgbb/hari/oral selama 3 hari Primakuin *) : tidak boleh diberikan pada wanita hamil dan anak < 1 tahun (Gebrak malaria. Departemen Kesehatan RI; 2005)
17 Vivax Malaria Chloroquine 600 mg (basa) / dosis tunggal atau dibagi 2 dosis dg interval 6 jam dan digabung dg Primaquine 15 mg / hari 14 hari 2. Pada G PD defisiensi : Chloroquine 300 mg + Primaquine 45 mg, sekali seminggu selama 8 minggu
18 Chemoprophylaxis ( WHO ) Daerah yg tdk resisten thd Chloroquine : Chloroquine 300 mg 2 x seminggu atau Proguanil 200 mg sekali sehari 2. Daerah adanya resisten thd Chloroquine tetapi tdk luas dan atau dalam derajat yg rendah : Chloroquine / Amodiaquine 300 mg sekali seminggu + Proguanil 200 mg sekali sehari atau Chloroproguanil 20 mg sekali seminggu Bila terjadi demam, terapi presumptive diberikan dg pemberian 3 tab. Fansidar
19 16 3. Daerah dimana resisten thd Chloroquine dijumpai secara luas dan atau dengan derajat yang tinggi diberikan : - Fansidar 1 tab. / minggu, bersama-sama dengan Chloroquine / Amodiaquine 300 mg sekali seminggu ( untuk P. Vivax ) atau Chloroproguanil 20 mg / minggu atau Proguanil 200 mg / hari - Bila ada serangan demam, terapi presumptive dg 3 tab. Fansidar
20 Resistensi Obat Derajat Resistensi : 17 Respons Simbol Keterangan Sensitivity S Hilangnya bentuk asexual dr darah dalam 7 hari pengobatan, tanpa adanya rekrudensi dalam 28 hari RI Asexual dlm darah (-) dlm 7 hari pengobatan dan diikuti dengan rekrudensi dlm 28 hari RII Ber (-) bentuk asexual dlm darah, tetapi tdk hilang dlm 7 hari RIII Tdk ada pengurangan bentuk asexual dlm darah dlm waktu 48 jam
21 ACTION OF ANTIMALARIAL DRUGS IN FALCIPARUM MALARIA 18 CAUSAL PROPHYLAXIS Pyrimethamin Primaquine Sp PE E Sporontocide Pyrimethamine ASEXUAL SEXUAL MAN Blood Schizontocide Quinine Chloroquine Sulfonamide + Pyrimethamine Tetracycline Mefloquine Gametocytocide MOSQUITO Primaquine
22 VIVAX MALARIA 1 9 Tissue Schizontocide Primaquine Hypnozoit MAN Sp PE E Blood schizontocide Chloroquine ASEXUAL Sulfonamide + Pyrimethamine Quinine SEXUAL Gametocide MOSQUITO
23 MALARIA BERAT Plasmodium falciparum : penyebab utama malaria berat kematian Tingginya mortalitas bergantung pada : 1. Umur 2. Imunitas 3. Komplikasi klinis 4. Mudahnya mendapat pengobatan
24 Tabel 1. Komplikasi malaria berat Neurologi : prostration, ggn kesadaran, koma, kejang umum Respirasi : RD, edema paru Kardiovaskular : gagal sirkulasi (algid malaria) Renal Hematologi : GGA : anemia berat (Hb <5 g/dl), ikterus, hemoglubinuria Metabolik : hipoglikemia (KGD <40 mg%), asidosis metabolik dengan RD Lain-lain : hiperpireksia, hiperparasitemia
25 Manifestasi klinis malaria berat pada anak : 1. Ggn CNS prostration s/d malaria serebral, kejang berulang 2. Distres pernafasan 3. Anemia 4. Metabolik : hipoglikemia, metabolik asidosis, lactic acidemia, ggn elektrolit Ggn kesadaran atau RD risiko tinggi kematian
26
27 Diagnosa banding malaria berat : 1. Septikemia 2. Demam tifoid 3. Pyelonephritis 4. Pneumonia lobaris 5. Hepatitis viral 6. Meningitis 7. Encephalitis 8. Reye s syndrome 9. Keracunan obat
28
29 Diagnostik : 1. Anamnesis : G/malaria ringan + 1 a lebih : Ggn kesadaran Prostration, tidak bisa duduk/berdiri Kejang, kejang berulang, hiperpireksia Mata dan tubuh kuning Perdarahan hidung, gusi a sal.cerna Nafas cepat, sesak nafas Muntah terus menerus Tidak bisa makan/minum Urin seperti teh tua sampai kehitaman Oligouria sampai anuria
30 2. Pemeriksaan fisik : Suhu 40 0 C Tekanan darah sistolik < 50 mmhg Nadi cepat dan halus RR > 40 x/i (balita), > 50 x/i pada anak < 1 thn Penurunan derajat kesadaran Perdarahan: petekhia, purpura, hematoma Dehidrasi Anemia berat, mata dan kulit kuning Ronkhi di kedua paru, pembesaran limpa/hati
31 Resusitasi kasus malaria berat : Bebaskan jalan nafas Pasang infus Obati kejang Ambil darah untuk pemeriksaan Obati hipoglikemia Perbaiki sirkulasi, hidrasi, gizi Jika Hb < 5 g/dl + RD transfusi darah Jika tidak sadar NGT, posisi miring, LP Obat anti malaria, AB
32 Tatalaksana komplikasi malaria berat 1. Hipoglikemia (KGD <40 mg%) Sadar minum susu/air gula Tidak sadar : Infus Anak : 1 ml/kg glukosa 40% + infus apa saja 1:1 infus dextrose 5%/10% Infus tak bisa dipasang, tidak sadar 1 ml/kg glukosa 40% melalui NGT
33 2. Kejang Pertahankan jalan nafas Posisi miring Periksa KGD, bila <40 mg% obati Anti kejang : diazepam 0.3 mg/kg (max.10 mg), diazepam 0.5 mg/kg/rektal a paraldehyde 0.2 ml/kg/im (max.10 ml) a paraldehyde 0.4 ml/kg/rektal Jika kejang tetap ulangi sampai 3 x/10 menit Kejang berulang fenobarbital mg/kg/im
34 Berat badan Cairan (ml/kg) <5 kg 150/hari 3. Cairan a. Kebutuhan cairan pemeliharaan D5%, bila hipoglikemia dextrose 10% Tabel 5. Jumlah cairan yang dibutuhkan 5-10 kg 120/hari kg 80/hari kg 60/hari >30 kg 50/hari
35 b. Infus sebagai resusitasi pada syok/dehidrasi berat NaCl 0.9% a RL Anak : 20 ml/kg selama 15 menit Nilai kembali perbaikan (-) dosis kedua Nilai kembali perbaikan (-) dosis ketiga Nilai kembali gagal? 20 ml/kg darah selama 50 menit Beri antibiotika
36 4. Transfusi darah pada anemia berat Anak : a. Hb < 5 g/dl (Ht <15%) + distres pernafasan 20 ml/kg, PRC atau darah segar, pertama 10 ml/kg selama 30 menit; selanjutnya 10 ml/kg selama 2 jam Nilai kembali distres (+) dan Hb <5 g/dl, ulangi transfusi b. Hb <5 g/dl, tanpa distres pernafasan 20 ml/kg darah selama 3-4 jam Tidak perlu diuretik (furosemide)
37 Anemia berat (Hb 1.2 g/dl) pada anak yang mendapat infeksi P.falciparum berulangulang. Derajat anemia bergantung kepada lama dan besarnya parasitemia
38 c. Gizi buruk Berikan darah dengan hati-hati 10 ml/kg darah selama 3 jam 1 mg/kg furosemide/iv
39 5. Tatalaksana penderita tidak sadar Tingkat kesadaran dinilai dengan : Anak <5 tahun Blantyre coma scale : skor 5 kesadaran penuh; skor <3 koma G/ awal malaria serebral : Demam ( C), malas makan/minum, muntah dan batuk Kejang Pernafasan Kussmaul Sebelum koma reflex cornea (-), doll s eye movement 10% anak yang selamat sekuele neurologis : ataxia serebral, hemiparesis, ggn bicara, buta, ggn perilaku, hipotonia atau spastisitas
40
41 Tatalaksana yang dilakukan : Pastikan bahwa jalan nafas baik NGT dan aspirasi cairan lambung/4 jam Periksa apakah ada hipoglikemia, syok, dehidrasi, anemia berat, jika ada obati Berikan quinine, artemether, atau artesunate LP Bila dehidrasi/syok sudah terkoreksi restrik cairan hanya 70% Periksa KGD/4 jam, Hb, parasit per hari Terapi kejang > 5 menit, monitor kesadaran Rubah posisi / 4 jam
42 Kejang pada anak dengan malaria serebral. Deviasi mata ke kiri (nystagmus), sudut mulut kiri terangkat. Kejang sering terjadi sebelum/sesudah koma. Tanda lain adalah salivasi, twitching, pernafasan yang tidak teratur
43 Opistotonus pada anak malaria serebral disertai dengan koma. CSF normal. Sering disangkakan sebagai tetanus atau meningitis
44 6. Gagal ginjal akut Anak : Jarang, kurangnya urin karena dehidrasi Pasang kateter urin GGA bila urin <0.5 ml/kg/jam (oligouria) Ureum, kreatinin meningkat 20 ml/kg NaCl 0.9%/IV, jika masih syok furosemide 3 mg/kg/iv. Jika masih tak ada perbaikan batasi cairan GGA
45 7. Edema paru Periksa frekuensi pernafasan, ronkhi, hepatomegali Posisi ½ duduk, oksigen,hentikan cairan IV, furosemide 1 mg/kg, ulangi 1 jam kmd, bila respons (-) Bila gagal, rujuk ke RS
46 8. Hiperpireksia Parasetamol dosis awal 20 mg/kg/kali 15 mg/kg setiap 4-6 jam Kompres hangat 9. Asidosis metabolik Periksa Hb. Anemia berat transfusi darah segar a PRC Analisa gas darah. Bila ph <7.15 biknat IV 1 meq/kg Oksigen
47 Pernafasan cepat dan dalam dengan retraksi sela iga pada anak dengan malaria falciparum berat
48 10. Jaundice/ikterik (bilirubin > 3mg%) Pada hemolisis berat Hb rendah transfusi darah Hati-hati hipoglikemia Vitamin K 10 mg/hari/iv selama 3 hari 11. Blackwater fever Cairan rehidrasi, monitor CVP Bila Ht < 20% transfusi darah Lanjutkan obat anti malaria
49 12. Hiperparasitemia ( densitas > 2%) Obat anti malaria Periksa ulang parasitemia Transfusi tukar bila : - Parasitemia >30% tanpa komplikasi berat - Parasitemia >10% + komplikai berat - Parasitemia >10% + gagal pengobatan dengan obat anti malaria setelah jam - Parasitemia >10% + prognosis buruk
50 Antibiotika pada malaria berat Antibiotika spektrum luas harus diberikan pada keadaan : Sakit berat atau syok. Penderita tidak sadar Penderita dengan gambaran klinis infeksi bakteri (pneumonia, disenteri)
51 Obat anti malaria pada kasus malaria berat 2 pilihan obat derivat artemisinin dan quinine dihydrochloride Keduanya efektif Pada keadaan disaster artemether IM Selain itu obat artesunate rektal (lihat tabel berikut)
52
53
54 Pemberian kina HCl pada anak : 30 mg/kg/h kina HCl 25% (<2 bln : mg/kg/h) dalam dextrose 10%, 5%, NaCl 0.9% sebanyak ml/kg/h (maks ml/h), diulang pada hari berikutnya. Maks. 3 hari Dilanjutkan dengan kina tablet 10 mg/kg/x dosis, 3 x sehari (total 7 hari sejak hari pertama pemberian kina infus) Kalau tak bisa oral NGT Ditambah 1 dosis primakuin (0.75 mg/kg)
55
TATALAKSANA MALARIA. Dhani Redhono
TATALAKSANA MALARIA Dhani Redhono Malaria, masalah kesehatan utama di dunia Malaria: problema kesehatan masyarakat di Indonesia Ancaman bagi ± 40% penduduk dunia Angka kematian 1 1,5 juta orang per tahun
Lebih terperinciTATALAKSANA MALARIA. No. Dokumen. : No. Revisi : Tanggal Terbit. Halaman :
Revisi Halaman Kepala 1. Pengertian Malaria adalah suatu infeksi penyakit akut maupun kronik yang disebakan oleh parasit Plasmodium yang menyerang eritrosit dan ditandai dengan ditemukannya bentuk aseksual
Lebih terperinciBAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh protozoa genus Plasmodium
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penyebab Malaria Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh protozoa genus Plasmodium yang ditransmisikan ke manusia melalui nyamuk anopheles betina. 5,15 Ada lima spesies
Lebih terperinciElly Herwana Departemen Farmakologi dan Terapi FK Universitas Trisakti
Elly Herwana Departemen Farmakologi dan Terapi FK Universitas Trisakti SIKLUS HIDUP PARASIT PLASMODIUM: P. vivax, P. ovale, P. falciparum, P. malariae, P. knowlesi (zoonosis) SIKLUS SEKSUAL dalam tubuh
Lebih terperinciDEFINISI KASUS MALARIA
DEFINISI KASUS MALARIA Definisi kasus adalah seperangkat criteria untuk menentukan apakah seseorang harus dapat diklasifikasikan sakit atau tidak. Kriteria klinis dibatasi oleh waktu, tempat, dan orang.
Lebih terperinciMANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 2 PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 2 PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN PENDAHULUAN Seorang ibu akan membawa anaknya ke fasilitas kesehatan jika ada suatu masalah atau
Lebih terperinciPelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit. Bab 4 Batuk dan Kesulitan Bernapas Kasus II. Catatan Fasilitator. Rangkuman Kasus:
Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit Bab 4 Batuk dan Kesulitan Bernapas Kasus II Catatan Fasilitator Rangkuman Kasus: Agus, bayi laki-laki berusia 16 bulan dibawa ke Rumah Sakit Kabupaten dari sebuah
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Malaria merupakan penyakit kronik yang mengancam keselamatan jiwa yang
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Malaria Malaria merupakan penyakit kronik yang mengancam keselamatan jiwa yang disebabkan oleh parasit yang ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi. 3 Malaria
Lebih terperinciDRAFT PEDOMAN PENANGGULANGAN/PENANGANAN
DRAFT PEDOMAN PENANGGULANGAN/PENANGANAN MALARIA DI DAERAH BENCANA Dr. Ferdinand Laihad Kepala Subdirektorat P2Malaria Ditjen P2M PL Depkes R.I. DRAFT PEDOMAN PENANGGULANGAN/PENANGANAN MALARIA DIDAERAH
Lebih terperinciInd t KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BINA GIZI DAN KESEHATAN IBU DAN ANAK DIREKTORAT BINA GIZI 2011
66.9 Ind t KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BINA GIZI DAN KESEHATAN IBU DAN ANAK DIREKTORAT BINA GIZI 0 CETAKAN KEENAM 0 (EDISI REVISI) Sumber Foto : Training course on the
Lebih terperinciBAB II 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia dan tubuh nyamuk.
6 BAB II 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Defenisi Malaria Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit plasmodium yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia dan tubuh nyamuk. Penyakit
Lebih terperinciPENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN
PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN Oleh : Dr. Azwar Djauhari MSc Disampaikan pada : Kuliah Blok 21 Kedokteran Keluarga Tahun Ajaran 2011 / 2012 Program Studi Pendidikan Dokter
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah DBD merupakan penyakit menular yang disebabkan virus dengue. Penyakit DBD tidak ditularkan secara langsung dari orang ke orang, tetapi ditularkan kepada manusia
Lebih terperinciRENCANA TERAPI A PENANGANAN DIARE DI RUMAH (DIARE TANPA DEHIDRASI)
RENCANA TERAPI A PENANGANAN DIARE DI RUMAH (DIARE TANPA DEHIDRASI) JELASKAN KEPADA IBU TENTANG 4 ATURAN PERAWATAN DI RUMAH: BERI CAIRAN TAMBAHAN a. Jelaskan kepada ibu: - Pada bayi muda, pemberian ASI
Lebih terperinciPELATIHAN NEFROLOGI MEET THE PROFESSOR OF PEDIATRICS. TOPIK: Tata laksana Acute Kidney Injury (AKI)
PELATIHAN NEFROLOGI MEET THE PROFESSOR OF PEDIATRICS TOPIK: Tata laksana Acute Kidney Injury (AKI) Pembicara/ Fasilitator: DR. Dr. Dedi Rachmadi, SpA(K), M.Kes Tanggal 15-16 JUNI 2013 Continuing Professional
Lebih terperinciDerajat 2 : seperti derajat 1, disertai perdarah spontan di kulit dan atau perdarahan lain
Demam berdarah dengue 1. Klinis Gejala klinis harus ada yaitu : a. Demam tinggi mendadak tanpa sebab yang jelas, berlagsung terus menerus selama 2-7 hari b. Terdapat manifestasi perdarahan ditandai dengan
Lebih terperinciInfeksi melalui traktus genital pasca persalinan suhu 38 C terjadi antara hari 2-10 post partum
INFEKSI NIFAS PRINSIP DASAR Infeksi melalui traktus genital pasca persalinan suhu 38 C terjadi antara hari 2-10 post partum PREDISPOSISI - Malnutrisi - Anemia - Higiene jelek - Persalinan macet / bermasalah
Lebih terperinciMedan Diduga Daerah Endemik Malaria. Umar Zein, Heri Hendri, Yosia Ginting, T.Bachtiar Pandjaitan
Medan Diduga Daerah Endemik Malaria Umar Zein, Heri Hendri, Yosia Ginting, T.Bachtiar Pandjaitan Fakultas Kedokteran Bagian Ilmu Penyakit Dalam Divisi Penyakit Tropik dan Infeksi Universitas Sumatera Utara
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN DEMAM TIFOID
ASUHAN KEPERAWATAN DEMAM TIFOID Definisi: Typhoid fever ( Demam Tifoid ) adalah suatu penyakit umum yang menimbulkan gejala gejala sistemik berupa kenaikan suhu dan kemungkinan penurunan kesadaran. Etiologi
Lebih terperinciASKEP GAWAT DARURAT ENDOKRIN
ASKEP GAWAT DARURAT ENDOKRIN Niken Andalasari PENGERTIAN Hipoglikemia merupakan keadaan dimana didapatkan penuruan glukosa darah yang lebih rendah dari 50 mg/dl disertai gejala autonomic dan gejala neurologic.
Lebih terperinciLatar Belakang Penyakit Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa
Latar Belakang Penyakit Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa parasit yang merupakan golongan Plasmodium, dimana proses penularannya melalui gigitan nyamuk Anopheles. Protozoa parasit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Malaria adalah suatu penyakit menular yang banyak diderita oleh penduduk di daerah tropis dan subtropis,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Malaria adalah suatu penyakit menular yang banyak diderita oleh penduduk di daerah tropis dan subtropis, termasuk Indonesia. Berdasarkan data WHO (2010), terdapat sebanyak
Lebih terperinciPENYAKIT MENULAR. Website:
PENYAKIT MENULAR Penyakit Menular Penyakit menular memberikan Informasi insiden, period prevalence dan prevalensi penyakit secara klinis dengan/tanpa informasi laboratorium yang digali melalui kuisioner.
Lebih terperinciBAB I KONSEP DASAR. Berdarah Dengue (DBD). (Aziz Alimul, 2006: 123). oleh nyamuk spesies Aedes (IKA- FKUI, 2005: 607 )
BAB I KONSEP DASAR A. Pengertian DHF adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue, sejenis virus yang tergolong arbovirus dan masuk ke tubuh penderita melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti betina.
Lebih terperinciMalaria merupakan penyakit yang terdapat di daerah Tropis. Penyakit ini. sangat dipengaruhi oleh kondisi-kondisi lingkungan yang memungkinkan nyamuk
A. PENDAHULUAN Malaria merupakan penyakit yang terdapat di daerah Tropis. Penyakit ini sangat dipengaruhi oleh kondisi-kondisi lingkungan yang memungkinkan nyamuk untuk berkembangbiak dan berpotensi melakukan
Lebih terperinciA. Pengorganisasian. E. Garis Besar Materi
Pokok Bahasan : Malaria Sub Pokok : Pencegahan Malaria Sasaran : Ibu/Bapak Kampung Yakonde Penyuluh : Mahasiswa PKL Politeknik Kesehatan Jayapura Waktu : 18.30 WPT Selesai Hari/tanggal : Senin, 23 Mei
Lebih terperinciBUKU SAKU TATALAKSANA KASUS MALARIA
BUKU SAKU TATALAKSANA KASUS MALARIA Subdit Malaria Direktorat P2PTVZ KEMETENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 2017 SAMBUTAN Malaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat menyebabkan
Lebih terperinciPREEKLAMPSIA - EKLAMPSIA
PREEKLAMPSIA - EKLAMPSIA Dr. Budi Iman Santoso, SpOG(K) Dept. Obstetri dan ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia RS. Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta PREEKLAMPSIA - EKLAMPSIA GEJALA DAN TANDA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang tersebar hampir di beberapa Negara tropis dan subtropis saat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang tersebar hampir di beberapa Negara tropis dan subtropis saat ini. Menurut WHO tahun 2011, dari 106 negara yang dinyatakan
Lebih terperinciNomor 3273); 3. Undang-Undang...
Nomor 3273); 2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4431); 3. Undang-Undang...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Malaria merupakan salah satu penyakit infeksius. yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Anopheles betina.
1 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Malaria merupakan salah satu penyakit infeksius disebabkan oleh gigitan nyamuk Anopheles betina. Penyakit menjadi penyakit endemis di negara-negara tropis, salah penyertanya
Lebih terperinciMANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 6
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 6 TINDAK LANJUT Oleh : Dr. Azwar Djauhari MSc Disampaikan pada : Kuliah Blok 21 Kedokteran Keluarga Tahun Ajaran 2011 / 2012 Program Studi Pendidikan Dokter UNIVERSITAS
Lebih terperinciFARMAKOTERAPI PADA PENYAKIT INFEKSI PARASIT. dr. Agung Biworo, M.Kes
FARMAKOTERAPI PADA PENYAKIT INFEKSI PARASIT dr. Agung Biworo, M.Kes ANTELMINTIK Antelmintik atau obat cacing ialah obat yang digunakan untuk membrantas atau mengurangi cacing dalam lumen usus atau jaringan
Lebih terperinciCerebral malaria. Kiking Ritarwan
Cerebral malaria = Protozoal infection Kiking Ritarwan MALARIA SEREBRAL Malaria merupakan penyakit infeksi yg disebabkan oleh parasit plasmodium yg hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Asia Tenggara termasuk di Indonesia terutama pada penduduk yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypty dan atau Aedes albopictus. Infeksi virus
Lebih terperinciKETOASIDOSIS DIABETIK
KETOASIDOSIS DIABETIK Dr. HAKIMI, SpAK Dr. MELDA DELIANA, SpAK Dr. SISKA MAYASARI LUBIS, SpA DIVISI ENDOKRINOLOGI FK USU/ RS.H. ADAM MALIK MEDAN DEFINISI KAD : SUATU KEDARURATAN MEDIK AKIBAT GANGGUAN METABOLISME
Lebih terperinciKETOASIDOSIS DIABETIK
KETOASIDOSIS DIABETIK Dr. HAKIMI, SpAK Dr. MELDA DELIANA, SpAK Dr. SISKA MAYASARI LUBIS, SpA DIVISI ENDOKRINOLOGI FK USU/ RS.H. ADAM MALIK MEDAN DEFINISI KAD : SUATU KEDARURATAN MEDIK AKIBAT GANGGUAN METABOLISME
Lebih terperinciFARMAKOTERAPI PADA PENYAKIT INFEKSI PARASIT
FARMAKOTERAPI PADA PENYAKIT INFEKSI PARASIT dr. Agung Biworo, M.Kes ANTELMINTIK Antelmintik atau obat cacing ialah obat yang digunakan untuk membrantas atau mengurangi cacing dalam lumen usus atau jaringan
Lebih terperinciMALARIA BERAT DENGAN BERBAGAI KOMPLIKASI
MALARIA BERAT DENGAN BERBAGAI KOMPLIKASI Masra Lena Siregar Abstrak. Malaria merupakan penyakit infeksi parasit yang disebabkan oleh plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit plasmodium yaitu makhluk hidup bersel satu yang termasuk ke dalam kelompok protozoa. Malaria ditularkan
Lebih terperinciPreeklampsia dan Eklampsia
Preeklampsia dan Eklampsia P2KS PROPINSI SUMATERA UTARA 1 Tujuan Membahas praktek terbaik untuk mendiagnosis dan menatalaksana hipertensi, pre-eklampsia dan eklampsia Menjelaskan strategi untuk mengendalikan
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh Thimotius Tarra Behy NIM
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PENYAKIT MALARIA SERTA PEMERIKSAAN SAMPEL DARAH MASYARAKAT PERUMAHAN ADAT DI KECAMATAN KOTA WAIKABUBAK KABUPATEN SUMBA BARAT - NTT SKRIPSI Oleh Thimotius
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting di Indonesia. ISPA dapat diklasifikasikan menjadi infeksi saluran
Lebih terperinci5. Pengkajian. a. Riwayat Kesehatan
5. Pengkajian a. Riwayat Kesehatan Adanya riwayat infeksi saluran pernapasan sebelumnya : batuk, pilek, demam. Anoreksia, sukar menelan, mual dan muntah. Riwayat penyakit yang berhubungan dengan imunitas
Lebih terperinciPENYAKIT-PENYAKIT DITULARKAN VEKTOR
PENYAKIT-PENYAKIT DITULARKAN VEKTOR dr. I NYOMAN PUTRA Kepala Bidang Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok DEMAM BERDARAH DENGUE (DHF) Definisi Merupakan penyakit
Lebih terperinciBUKU SAKU PENATALAKSANAAN KASUS MALARIA
614.532 Ind m BUKU SAKU PENATALAKSANAAN KASUS MALARIA IKATAN DOKTER INDONESIA DITJEN PENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI TAHUN 2012 BUKU SAKU PENATALAKSANAAN KASUS
Lebih terperinciDiagnosis dan Penatalaksanaan Malaria Tanpa Komplikasi pada Anak
Diagnosis dan Penatalaksanaan Malaria Tanpa Komplikasi pada Anak Armand Setiady Liwan Dokter Misi Keuskupan Manokwari-Sorong Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, Indonesia ABSTRAK Malaria adalah masalah
Lebih terperinciGANGGUAN NAPAS PADA BAYI
GANGGUAN NAPAS PADA BAYI Dr R Soerjo Hadijono SpOG(K), DTRM&B(Ch) Jaringan Nasional Pelatihan Klinik Kesehatan Reproduksi BATASAN Frekuensi napas bayi lebih 60 kali/menit, mungkin menunjukkan satu atau
Lebih terperinciDiagnosis, Patofisiologi Malaria. Dr.H.Armen Ahmad SpPD KPTI FINASIM
Diagnosis, Patofisiologi Malaria Dr.H.Armen Ahmad SpPD KPTI FINASIM Curiculum Vitae : Pendidikan : Dokter umum FK UGM 1987 Spesialis Penyakit Dalam FK Unand 2002 Konsultan Peny. Tropik dan Infeksi FK.
Lebih terperinciMANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 5 TINDAK LANJUT
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 5 TINDAK LANJUT PENDAHULUAN Ibu telah diberitahu kapan harus kembali untuk kunjungan ulang sesuai dengan klasifikasi (misalnya dalam waktu 2 hari atau 5 hari). Sebagian
Lebih terperinciAlgoritme Tatalaksana Kejang Akut dan Status Epileptikus pada Anak
Algoritme Tatalaksana Kejang Akut dan Status Epileptikus pada Anak Yazid Dimyati Divisi Saraf Anak Departemen IKA FKUSU / RSHAM Medan UKK Neurologi / IDAI 2006 Pendahuluan Kejang merupakan petunjuk adanya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Upaya perbaikan kesehatan masyarakat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan pembangunan dalam bidang kesehatan adalah untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN MALARIA Oleh Dedeh Suhartini
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN MALARIA Oleh Dedeh Suhartini A. PENGERTIAN Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit Plasmodium yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan parasit Plasmodium yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Malaria masih menjadi masalah kesehatan di daerah tropis dan sub tropis terutama Asia dan Afrika dengan angka morbiditas dan mortalitas yang tinggi (Patel
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penyakit Malaria 2.1.1. Pengertian dan Sejarah Malaria Malaria merupakan penyakit infeksi akibat Protozoa dari genus Plasmodium dan ditularkan terutama melalui tusukan (gigitan)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Parasit Genus Plasmodium terdiri dari 4 spesies yaitu Plasmodium vivax, Plasmodium falciparum, Plasmodium malariae
Lebih terperinci-1- Rancangan PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR :... TENTANG PEDOMAN TATA LAKSANA MALARIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
-1- Rancangan PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR :... TENTANG PEDOMAN TATA LAKSANA MALARIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciPEDOMAN TATA LAKSANA MALARIA BAB I PENDAHULUAN
5 2013, No.128 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN TATA LAKSANA MALARIA PEDOMAN TATA LAKSANA MALARIA BAB I PENDAHULUAN Malaria masih merupakan salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh protozoa Plasmodium sp. dan merupakan penyakit dengan angka mortalitas dan morbiditas yang tinggi dan masalah tersebut
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penyebab timbulnya penyakit DHF. oleh virus dengue sejenis virus yang tergolong arbovirus (Arthropodborne
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) 1. Penyebab timbulnya penyakit DHF Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue sejenis virus yang tergolong
Lebih terperinciMalaria Berat pada Anak yang Mendapat Pengobatan Kombinasi Kina dan Primakuin
Artikel Penelitian Malaria Berat pada Anak yang Mendapat Pengobatan Kombinasi Kina dan Primakuin Halim ID, Rampengan NH, Edwin J, Rampengan TH Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran/ Universitas
Lebih terperinciProject Status Report. Presenter Name Presentation Date
Project Status Report Presenter Name Presentation Date EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MALARIA Oleh : Nurul Wandasari S Program Studi Kesehatan Masyarakat Univ Esa Unggul 2012/2013 Epidemiologi Malaria Pengertian:
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI RESIKO TINGGI DENGAN BBLR. Mei Vita Cahya Ningsih
ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI RESIKO TINGGI DENGAN BBLR Mei Vita Cahya Ningsih D e f e n I s i Sejak tahun1961 WHO telah mengganti istilah premature baby dengan low birth weight baby ( bayi berat lahir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit malaria merupakan salah satu penyakit infeksi yang masih
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit malaria merupakan salah satu penyakit infeksi yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia, yang hampir ditemukan di seluruh bagian dunia terutama
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Malaria merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit dari genus Plasmodium.
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Malaria merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit dari genus Plasmodium. Ada lima jenis Plasmodium yang sering menginfeksi manusia, yaitu P. falciparum,
Lebih terperinciBAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Malaria terjadi bila eritrosit diinvasi oleh salah satu dari empat spesies
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Malaria Falsiparum Malaria terjadi bila eritrosit diinvasi oleh salah satu dari empat spesies parasit protozoa genus plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk anoples
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh kuman TBC ( Mycobacterium tuberculosis). Sebagian besar kuman. lainnya seprti ginjal, tulang dan usus.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tuberkulosis 1. Definisi Tuberkulosis Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TBC ( Mycobacterium tuberculosis). Sebagian besar kuman tuberkulosis
Lebih terperinciHipertensi dalam kehamilan. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi
Hipertensi dalam kehamilan Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi DEFINISI Hipertensi adalah tekanan darah sekurang-kurangnya 140 mmhg sistolik atau 90 mmhg diastolik pada dua kali
Lebih terperinciEpidemiologi dan aspek parasitologis malaria. Ingrid A. Tirtadjaja Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti
Epidemiologi dan aspek parasitologis malaria Ingrid A. Tirtadjaja Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti Malaria Sudah diketahui sejak jaman Yunani Kutukan dewa wabah disekitar Roma Daerah rawa berbau
Lebih terperinciMANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 3 MENENTUKAN TINDAKAN DAN MEMBERI PENGOBATAN
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 3 MENENTUKAN TINDAKAN DAN MEMBERI PENGOBATAN Oleh : Dr. Azwar Djauhari MSc Disampaikan pada : Kuliah Blok 21 Kedokteran Keluarga Tahun Ajaran 2011 / 2012 Program
Lebih terperinciARIB FARRAS WAHDAN PEMBIMBING:
REFERAT MALARIA DISUSUN OLEH: ARIB FARRAS WAHDAN 1102011043 PEMBIMBING: dr. Sutiyadi kusuma Sp, PD KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI RSUD ARJAWINANGUN DESEMBER
Lebih terperinciMALARIA (Mini Referat 2) Oleh: Andika Widyatama Pembimbing: dr. Ika
MALARIA (Mini Referat 2) Oleh: Andika Widyatama Pembimbing: dr. Ika 2.1. DEFENISI Malaria adalah suatu penyakit akut maupun kronik, yang disebabkan oleh protozoa genus Plasmodium dengan manifestasi klinis
Lebih terperinciLAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADIA PASIEN GANGGUAN KEBUTUHAN SUHU TUBUH (HIPERTERMI)
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADIA PASIEN GANGGUAN KEBUTUHAN SUHU TUBUH (HIPERTERMI) A. Masalah Keperawatan Gangguan kebutuhan suhu tubuh (Hipertermi) B. Pengertian Hipertermi adalah peningkatan
Lebih terperinciLAPORAN KASUS / RESUME DIARE
LAPORAN KASUS / RESUME DIARE A. Identitas pasien Nama lengkap : Ny. G Jenis kelamin : Perempuan Usia : 65 Tahun T.T.L : 01 Januari 1946 Status : Menikah Agama : Islam Suku bangsa : Indonesia Pendidikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Malaria adalah penyakit akibat infeksi protozoa genus Plasmodium yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Malaria adalah penyakit akibat infeksi protozoa genus Plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi. Gejala umumnya muncul 10 hingga
Lebih terperinciPengertian. Bayi berat lahir rendah adalah bayi lahir yang berat badannya pada saat kelahiran <2.500 gram [ sampai dengan 2.
Pengertian Bayi berat lahir rendah adalah bayi lahir yang berat badannya pada saat kelahiran
Lebih terperinciBAYU RAHARJO PEMBIMBING:
MALARIA OLEH: BAYU RAHARJO 1102005037 PEMBIMBING: Dr. Hj. CRISNI UTAMI, Sp.PD KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAM FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI RSUD SERANG 2012 1.1 Latar Belakang BAB
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Permasalahan. Malaria adalah penyakit yang disebabkan infeksi
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Permasalahan Malaria adalah penyakit yang disebabkan infeksi parasit dari genus Plasmodium. Ada lima Plasmodium yang diidentifikasi menginfeksi manusia, yaitu P. falciparum,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Malaria Malaria adalah penyakit infeksi yang di sebabkan oleh beberapa parasit plasmodium yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia dan penyakit ini secara
Lebih terperinciABSTRAK. Pembimbing I : Susy Tjahjani, dr., M.Kes. Pembimbing II : Ronald Jonathan, dr., M.Sc., DTM&H
ABSTRAK PENGARUH USIA DAN JENIS KELAMIN TERHADAP EFIKASI ACT (ARTEMISININ-BASED COMBINATION THERAPY) PADA PENGOBATAN MALARIA TANPA KOMPLIKASI DI KABUPATEN BANGKA BARAT, JANUARI JUNI 2009 Diaga, 2009 ;
Lebih terperinciPendahuluan. Tujuan Penggunaan
Pendahuluan Malaria merupakan salah satu penyakit parasit paling umum di dunia dan menempati urutan ke 3 dalam tingkat mortalitas diantara prnyakit infeksi utama lainnya. Parasit protozoa penyebab malaria
Lebih terperinciRESUSITASI CAIRAN. Ery Leksana SMF/Bagian Anestesi dan Terapi Intensif RSUP Dr Kariadi / FK UNDIP Semarang
RESUSITASI CAIRAN Ery Leksana SMF/Bagian Anestesi dan Terapi Intensif RSUP Dr Kariadi / FK UNDIP Semarang SYOK Syok adalah sindroma klinis akibat kegagalan sirkulasi, sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan
Lebih terperinciMACAM-MACAM PENYAKIT. Nama : Ardian Nugraheni ( C) Nifariani ( C)
Nama : Ardian Nugraheni (23111307C) Nifariani (23111311C) MACAM-MACAM PENYAKIT A. Penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue) 1) Pengertian Terjadinya penyakit demam berdarah dengue disebabkan oleh virus dengue
Lebih terperinciUji sensitivitas in vivo Plasmodium falciparum terhadap klorokuin: Studi di Kecamatan Pituruh Kabupaten Purworejo
Rina Majalah Handayani Farmasi Indonesia, 15(2), 81 88, 2004 Uji sensitivitas in vivo Plasmodium falciparum terhadap klorokuin: Studi di Kecamatan Pituruh Kabupaten Purworejo In vivo sensitivity test of
Lebih terperinciPATENT DUCTUS ARTERIOSUS (PDA)
PATENT DUCTUS ARTERIOSUS (PDA) DEFENISI PDA kegagalan menutupnya duktus arteriosus ( arteri yang menghubungkan aorta dan arteri pulmonal ) pd minggu pertama kehidupan, yang menyebabkan mengalirnya darah
Lebih terperinciAnemia Megaloblastik. Haryson Tondy Winoto, dr.,msi.med.,sp.a Bag. Anak FK-UWK Surabaya
Anemia Megaloblastik Haryson Tondy Winoto, dr.,msi.med.,sp.a Bag. Anak FK-UWK Surabaya Anemia Megaloblastik Anemia megaloblastik : anemia makrositik yang ditandai peningkatan ukuran sel darah merah yang
Lebih terperinciDr.HM.Bambang Purwanto, dr. SpPD-KGH, FINASIM. Divisi Ginjal & Hipertensi Lab/SMF IPD FK.UNS / RSUD Dr.Moewardi Surakarta
Dr.HM.Bambang Purwanto, dr. SpPD-KGH, FINASIM Divisi Ginjal & Hipertensi Lab/SMF IPD FK.UNS / RSUD Dr.Moewardi Surakarta Beberapa keadaan klinis: 1. Hiperkalemi 2. Hiponatremi 3. Asidosis metabolik 4.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Malaria merupakan penyakit infeksi yang masih menjadi penyakit endemis di beberapa daerah tropis dan subtropis dunia. Pada tahun 2006, terjadi 247 juta kasus malaria,
Lebih terperinciGDS (datang) : 50 mg/dl. Creatinin : 7,75 mg/dl. 1. Apa diagnosis banding saudara? 2. Pemeriksaan apa yang anda usulkan? Jawab :
Seorang laki laki 54 tahun datang ke RS dengan keluhan kaki dan seluruh tubuh lemas. Penderita juga merasa berdebar-debar, keluar keringat dingin (+) di seluruh tubuh dan sulit diajak berkomunikasi. Sesak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Malaria masih menjadi masalah kesehatan di dunia baik di negara maju maupun di negara berkembang. Penyakit malaria telah menjangkiti 103 negara di dunia. Populasi orang
Lebih terperinciDivisi Infeksi Tropis Bagian IKA FK USU Medan
DENGUE HEMORRHAGIC FEVER ( D H F ( Divisi Infeksi Tropis Bagian IKA FK USU Medan DHF adalah suatu demam akut yang disebabkan oleh 4 serotipe dari virus Dengue PENYEBAB : Group : B. Arbovirus Sub group
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN DEFINISI ETIOLOGI
BAB I PENDAHULUAN Banyaknya jenis status epileptikus sesuai dengan bentuk klinis epilepsi : status petitmal, status psikomotor dan lain-lain. Di sini khusus dibicarakan status epileptikus dengan kejang
Lebih terperinciDr.Or. Mansur, M.S. Dr.Or. Mansur, M.S
PENTINGNYA CAIRAN Dr.Or. Mansur, M.S Dr.Or. Mansur, M.S mansur@uny.ac.id Fungsi air dan elektrolit 1. Mempertahankan keseimbangan cairan 2. Hilangnya kelebihan air terjadi selama aktivitas 3. Dehidrasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penelitian yang berskala cukup besar di Indonesia dilakukan oleh
BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Penelitian yang berskala cukup besar di Indonesia dilakukan oleh survei ASNA (ASEAN Neurological Association) di 28 rumah sakit (RS) di seluruh Indonesia, pada penderita
Lebih terperinciPola buang air besar pada anak
Diare masih merupakan masalah kesehatan nasional karena angka kejadian dan angka kematiannya yang masih tinggi. Balita di Indonesia ratarata akan mengalami diare 23 kali per tahun. Dengan diperkenalkannya
Lebih terperinciDEHIDRASI CAIRAN PADA GANGGUAN GASTROINTESTINAL
DEHIDRASI CAIRAN PADA GANGGUAN GASTROINTESTINAL Dr. Fransisca S. K (Fak. Kedokteran Univ. Wijaya Kusuma Surabaya @2000) 3 kegawatan pada GIT : 1. Perdarahan. 2. Infeksi atau keradangan. 3. Gangguan pasase
Lebih terperinciDIARE AKUT. Berdasarkan Riskesdas 2007 : diare merupakan penyebab kematian pada 42% bayi dan 25,2% pada anak usia 1-4 tahun.
DIARE AKUT I. PENGERTIAN Diare akut adalah buang air besar lebih dari 3 kali dalam 24 jam dengan konsistensi cair dan berlangsung kurang dari 1 minggu. Kematian disebabkan karena dehidrasi. Penyebab terbanyak
Lebih terperinciVENTRIKEL SEPTAL DEFECT
VENTRIKEL SEPTAL DEFECT 1. Defenisi Suatu keadaan abnormal yaitu adanya pembukaan antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan 2. Patofisiologi Adanya defek ventrikel, menyebabkan tekanan ventrikel kiri
Lebih terperinciKEJANG DEMAM SEDERHANA PADA ANAK YANG DISEBABKAN KARENA INFEKSI TONSIL DAN FARING
KEJANG DEMAM SEDERHANA PADA ANAK YANG DISEBABKAN KARENA INFEKSI TONSIL DAN FARING Pasaribu AS 1) 1) Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Lampung ABSTRAK Latar Belakang. Kejang adalah peristiwa yang
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Malaria BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1 Definisi Malaria merupakan suatu penyakit berpotensial fatal yang disebabkan oleh infeksi parasit Plasmodium. Plasmodium ini ditularkan ke manusia melalui gigitan
Lebih terperinci