PENERAPAN METODE GREAD CIRCLE DISTANCE FORMULA DALAM MENGHITUNG JARAK RUTE LOKASI PABRIK KEMASAN PRODUK DI KOTA MEDAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENERAPAN METODE GREAD CIRCLE DISTANCE FORMULA DALAM MENGHITUNG JARAK RUTE LOKASI PABRIK KEMASAN PRODUK DI KOTA MEDAN"

Transkripsi

1 PENERAPAN METODE GREAD CIRCLE DISTANCE FORMULA DALAM MENGHITUNG JARAK RUTE LOKASI PABRIK KEMASAN PRODUK DI KOTA MEDAN SKRIPSI Oleh: EMY HANDAYANI SINURAYA NIM PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS POTENSI UTAMA MEDAN 2016

2

3

4

5

6

7 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

8

9

10 ABSTRACT Distance from one city to Mecca can be calculated using the great circle distance (great circle), because the path of the spherical trigonometry is a big circle. Great circle distance (Great Circle Distance) is the shortest distance between two points on a sphere. This distance is called the geodesic distance, which is the shortest distance / nearby between two points on a spheroid. Adapaun problems in this study are not yet developed implementation methods Great Circle Distance in determining the shortest distance from factory to factory packaging products packaging products other lab. This application uses the programming language PHP and MySQL. The benefits gained from the designed system is the result of the calculation using the Great Circle Distance can provide information to the public or the user in determining the shortest distance from the factory packaging products with other products packaging plant Keywords: Geographical Information Systems, Location Historical Building, PHP, MySQL.

11 ABSTRAK Jarak dari suatu kota ke Mekah dapat dihitung menggunakan jarak lingkaran besar (great circle), karena dalam trigonometri bola jalur yang dilewati adalah lingkaran besar. Jarak lingkaran besar (Great Circle Distance) adalah jarak terdekat antara dua titik pada sebuah bola. Jarak ini disebut dengan jarak geodesic, yaitu jarak terpendek / terdekat antara dua titik pada suatu spheroid. Adapaun permasalah dalam penelitian ini adalah belum berkembang implementasi metode Great Circle Distance dalam menentukan jarak terpendek dari pabrik kemasan produk dengan pabrik kemasan produk lab lainnya. Aplikasi ini menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL. Adapun manfaat yang diperoleh dari sistem yang dirancang adalah hasil perhitungan dengan menggunakan metode Great Circle Distance dapat memberikan informasi kepada masyarakat atau pengguna dalam menentukan jarak terpendek dari pabrik kemasan produk dengan pabrik kemasan produk lainnya Kata kunci : Sistem Informasi Geografis, Lokasi Gedung Bersejarah, PHP, MySQL.

12 KATA PENGANTAR Alhamdullillahhirobbil alamin, puji dan syukur Penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah Nya penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Pendidikan Strata Satu ( S1 ) Sistem Informatika di Universitas Potensi Utama Medan. Skripsi ini disusun dengan judul Penerapan Metode Great Circle Distance Formula Dalam Menghitung Jarak Rute Lokasi Kemasan Produk Di Kota Medan Dalam penyusun Skripsi dari awal hingga akhir penulis telah banyak mendapat bantuan, dukungan serta bimbingan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar - besarnya kepada : 1. Ibu Mas Ayoe Elhias Nst, M.Kom selaku Pembimbing II yang telah begitu banyak memberikan bimbingan dan petunjuk serta meluangkan waktunya selama menyelesaikan Skripsi ini. 2. Mhd Rusdi Tanjung,S.Kom,M.Ds, selaku Pembimbing I yang telah begitu banyak memberikan masukan dalam menyelesaikan Skripsi ini. 3. Ibu Hj. Nuriandy, B.A, Selaku Pembina Yayasan Potensi Utama Medan. 4. Bapak Bob Subhan Riza, ST, M.Kom, selaku Ketua Yayasan Potensi Utama Medan i

13 5. Ibu Rika Rosnelly, SH, M.Kom, selaku Rektor Universitas Potensi Utama. 6. Ibu Lili Tanti, M.kom, selaku Wakil Rektor I Universitas Potensi Utama. 7. Ibu Ratih Puspasari, M.Kom, selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Potensi Utama. 8. Bapak Budi Triandi, M.Kom, selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika Universitas Potensi Utama. 9. Seluruh Dosen, Staff, Karyawan dan Karyawati Universitas Potensi Utama. 10. Teristimewa Kepada Orang Tua dan Keluarga saya yang telah membimbing dan telah memberikan dorongan dan bantuan, baik do a maupun material sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ini. 11. Sahabat-sahabat saya khususnya SI-D Pagi yang telah membantu saya dalam penulisan skripsi ini 12. Dan juga teman-teman di Kos METRICO terima kasih saya ucapkan atas dukungan dan do a nya selama ini see you all the best friends. Dalam penulisan Skripsi ini penulis menyadari masih terdapat kekurangan serta kelemahan dan masih jauh dari sempurna, baik dalam isi maupun penyajian materi. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan serta kemajuan yang akan datang sangatlah penulis harapkan. ii

14 Akhirnya penulis berharap semoga Skripsi ini dapat diambil manfaatnya dan dapat digunakan sebagai mana mestinya. Medan, 10 September 2016 Penulis (EMY HANDAYANI SINURAYA) iii

15 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix BAB I. PENDAHULUAN... I I.1. Latar Belakang... 1 I.2. Ruang Lingkup Permasalahan... 2 I.2.1. Identifikasi Masalah... 2 I.2.2. Perumusan Masalah... 2 I.2.3. Batasan masalah... 3 I.3. Tujuan & Manfaat... 3 I.3.1. Tujuan... 3 I.3.2. Manfaat... 4 I.4. Metodologi Penelitian...5 I.5. Keaslian Penelitian...7 I.6. Sistematika Penulisan BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Informasi Geografis II.1.1. Data Spasial II.1.2. Format Data Spasial iv

16 II.2. Metode Great Circle Distance II.3. Quantum GIS II.4. Pengertian PHP II.5. Pengertian Database II.6. Pengertian MySQL II.7. Teknik Normalisasi II.7.1. Bentuk-bentuk Normalisasi II.8. UML (Unified Modeling Language) BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah III.2. Penerapan Metode Great Circle Distance III.2.1. Langkah-langkah Perhitungan Metode GCD III.2.2. Studi Kasus III.3. Desain Sistem III.3.1. Usecase Diagram III.3.2. Class Diagram III.3.3. Activity Diagram III.3.4. Sequence Diagram III.4. Desain Basis Data III.4.1. Normalisasi Data III.4.2. Desain Tabel III.5. Desain User Interface v

17 III.5.1. Desain Output III.5.2. Desain Input BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil IV.2. Uji Coba IV.2.1. Pengujian Perhitungan GCD IV.2.2. Hasil Pengujian Sistem IV.3. Kelebihan dan Kekurangan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN VI.1. Kesimpulan VI.2. Saran. 65 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN vi

18 DAFTAR GAMBAR Gambar I.1. Prosedur Perancangan Sistem... 5 Gambar II.1. Tampilan MySQL Gambar II.2. Usecase Diagram Gambar II.3. Class Diagram Gambar II.4. Statechart Diagram Gambar II.5. Activity Diagram Gambar II.6. Sequence Diagram Gambar II.7. Collaboration Diagram Gambar II.8. Component Diagram Gambar II.9. Deployment Diagram Gambar III.1. Use case Diagram Sistem Geografis Lokasi Pabrik kemasan Di kota Medan Gambar III.2. Class Diagram Sistem Informasi Geografis Lokasi Pabrik kemasan Gambar III.3. Activity Diagram Melihat Peta Gambar III.4. Activity Diagram Mengolah Data Kritik dan Saran Gambar III.5. Activity Diagram Login Admin Gambar III.6. Activity Diagram Mengolah Data Lokasi Pabrik kemasan Gambar III.7. Activity Diagram Mengolah Data Berita Gambar III.8. Sequence Diagram Form Peta Gambar III.9. Sequence Diagram Form Login Gambar III.10. Sequence Diagram Form Lokasi Pabrik kemasan vii

19 Gambar III.11. Sequence Diagram Form Data Berita Gambar III.12. Sequence Diagram Form Kritik dan saran Gambar III.13. Desain Tampilan Peta Gambar III.14. Desain Form Login Gambar III.15. Desain form Lokasi Pabrik kemasan Gambar III.16. Desain Form Data Berita Gambar III.17. Desain Form Beri Tanggapan Gambar IV.1. Tampilan Home Gambar IV.2. Tampilan Peta Gambar IV.3. Tampilan Form Saran & kritik Gambar IV.4. Tampilan Form Login Gambar IV.5. Tampilan Form Lokasi Pabrik Gambar IV.6. Tampilan Form Data Berita viii

20 DAFTAR TABEL Tabel I.1. Keaslian Penelitian... 7 Tabel III.1. Data Lokasi Tidak Normal Tabel III.2. Data Lokasi 1NF Tabel III.3. Data Gambar 2NF Tabel III.4. Rancangan Tabel Admin Tabel III.5. Rancangan Tabel Berita Tabel III.6. Rancangan Tabel Berita_komentar Tabel III.7. Rancangan Tabel Jalan Tabel III.8. Rancangan Tabel Lokasi Tabel III.9. Rancangan Tabel Saran Tabel IV.1. Skenario Pengujian ix

21 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran-1 Lampiran-2 Lampiran-3 Lampiran-4 Lampiran-5 Lampiran-6 Lampiran-7 Lampiran-8 Listing Program Surat Pengajuan Judul Skripsi Formulir Pendaftaran Judul Skripsi Surat Pernyataan Kesediaan Pembimbing I Surat Pernyataan Kesediaan Pembimbing II Jadwal Bimbingan Skripsi Formulir Pendaftaran Seminar Hasil Skripsi Formulir Pendaftaran Sidang Skripsi x

22 BAB I PENDAHULUAN

23 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Menurut (Siti Tatmainul Qulub ; 2013 : 14) Jarak dari suatu kota ke Mekah dapat dihitung menggunakan jarak lingkaran besar (great circle), karena dalam trigonometri bola jalur yang dilewati adalah lingkaran besar. Jarak lingkaran besar (Great Circle Distance) adalah jarak terdekat antara dua titik pada sebuah bola. Jarak ini disebut dengan jarak geodesic, yaitu jarak terpendek / terdekat antara dua titik pada suatu spheroid. Jarak bagian yang normal dibentuk oleh sebuah bidang pada suatu spheroid yang terdiri dari sebuah titik di salah satu ujung garis dan titik normal di ujung yang lain. Hal ini bertepatan / serupa dengan keliling sebuah lingkaran yang melalui dua titik dan pusat bola. Perpaduan antara posisi dan rute terpendek ini akan menjadi suatu aplikasi yang berguna dalam memenuhi kebutuhan akan informasi lokasi (tempat) bagi masyarakat, khususnya bagi mereka yang banyak melakukan pekerjaan atau aktivitas dan menghabiskan waktu di luar bangunan. Perangkat pencarian tersebut menyediakan data dalam bentuk visual (grafik) yang dapat diakses secara cepat dan murah. Pengemasan merupakan sistem yang terkoordinasi untuk menyiapkan barang menjadi siap untuk ditransportasikan, didistribusikan, disimpan, dijual, dan dipakai. Adanya wadah atau pembungkus dapat membantu mencegah atau mengurangi kerusakan, melindungi produk yang ada di dalamnya, melindungi 1

24 2 dari bahaya pencemaran serta gangguan fisik (gesekan, benturan, getaran). Kebutuhan atau kemasan produk yang setiap hari semakin meningkat, seiring bertumbuhnya jumlah wirausahawan di kota medan menjadikan para pembuat kemasan banyak dicari. Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan pada paragraf diatas, maka pada penelitian skripsi ini, penulis mengangkat judul Penerapan Metode Great Circle Distance Formula Dalam Menghitung Jarak Rute Lokasi Pabrik Kemasan Produk Di Kota Medan. I.2. Ruang Lingkup Permasalahan I.2.1. Identifikasi Masalah Identifikasi permasalahan pada penelitian ini dipaparkan sebagai berikut: 1. Penyebaran informasi lokasi pabrik kemasan produk di kota medan saat ini masih menggunakan cara manual, yaitu penyebaran informasi dari masyarakat dan brosur. 2. Belum berkembang implementasi metode Great Circle Distance dalam menentukan jarak terpendek dari pabrik kemasan produk dengan pabrik kemasan produk lab lainnya. I.2.2. Perumusan Masalah Perumusan masalah yang ada pada penelitian ini yaitu : 1. Bagaimana merancang sistem informasi geografis yang dapat memberikan informasi titik lokasi pabrik kemasan produk di kota medan?

25 3 2. Bagaimana implementasi metode Great Circle Distance dengan sistem informasi geografis dalam menentukan jarak terpendek dari pabrik kemasan produk dengan pabrik kemasan produk lainnya di kota medan? I.2.3. Batasan Masalah Batasan masalah pada penelitian ini yaitu : 1. Data input terdiri dari data pabrik kemasan produk, data lokasi pabrik kemasan produk dan data rute lokasi pabrik kemasan produk. 2. Output terdiri dari tampilan peta lokasi pabrik kemasan produk yang ada di kota medan. 3. Melakukan perhitungan jarak dengan menggunakan metode Great Circle Distance. 4. Pembuatan Mapping menggunakan Quantum GIS, Basis data yang digunakan yaitu MySQL, Bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat aplikasi yaitu PHP. I.3. Tujuan dan Manfaat I.3.1. Tujuan Tujuan penelitian ini yaitu : 1. Membangun dan merancang sistem informasi geografis yang dapat memberikan informasi titik lokasi pabrik kemasan produk di kota medan.

26 4 2. Melakukan perhitungan jarak dan jalur rute pabrik kemasan produk di kota Medan sehingga para wirausahawan dapat melihat jarak terdekat menuju pabrik kemasan produk di kota medan. 3. Melakukan implementasi metode Great Circle Distance dengan sistem informasi geografis dalam menentukan jarak terpendek dari pabrik kemasan produk dengan pabrik kemasan produk lainnya. I.3.2. Manfaat Manfaat yang akan dirasakan jika tujuan penelitian ini tercapai adalah: 1. Kemudahan yang dirasakan masyarakat dalam mengakses informasi geografikal pencarian Studio pabrik kemasan produk di kota medan. 2. Sistem geografi pabrik kemasan produk di kota medan akan mempermudah bagi para wirausahawan untuk mengakses dan mendapatkan informasi secara akurat mengenai pabrik kemasan produk di kota medan. 3. Hasil perhitungan dengan menggunakan metode Great Circle Distance dapat memberikan informasi kepada masyarakat atau pengguna dalam menentukan jarak terpendek dari pabrik kemasan produk dengan pabrik kemasan produk lainnya

27 5 I.4. Metodologi Penelitian Merupakan tata cara dan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan perancangan yang dilakukan. Langkah-langkahnya adalah : Analisis Kebutuhan Design Sistem Penulisan Sinkode Program Pengujian Program Pemeliharaan Program Gambar I.1 Prosedur Perancangan Sistem Dalam pengembangannya metode waterfall memiliki beberapa tahapan yaitu : requirement (analisis kebutuhan), design sistem (system design), coding & testing, penerapan program, pemeliharaan sistem 1. Analisis Kebutuhan Berisi tentang hal-hal yang harus ada pada hasil perancangan agar mampu menyelesaikan masalah yang ada sesuai tujuan. Beberapa hal-hal yang harus

28 6 dipenuhi adalah data pabrik kemasan produk, data lokasi pabrik kemasan produk dan data rute lokasi pabrik kemasan produk. 2. Desain Sistem Secara umum Penerapan Metode Great Circle Distance Formula Dalam Menghitung Jarak Rute Lokasi Pabrik Kemasan Produk Di Kota Medan, yang dirancang memiliki spesifikasi sebagai berikut : a. Perancangan sistem informasi geografis dengan menggunakan PHP sebagai tools pemrogramannya dan MySQL. b. Aplikasi yang dibuat dapat digunakan pada komputer, dengan hardware minimum adalah processor setara Pentium IV dan Memori 512 MB, dengan sistem operasi Microsoft Windows XP SP3/Vista/7 3. Penulisan Coding Program Coding merupakan penerjemahan design dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer. Dilakukan oleh programmer yang akan meterjemahkan transaksi yang diminta oleh user. Tahapan inilah yang merupakan tahapan secara nyata dalam mengerjakan suatu sistem. Dalam artian penggunaan computer akan dimaksimalkan dalam tahapan ini. Setelah pengkodean selesai maka akan dilakukan testing terhadap sistem yang telah dibuat tadi. Tujuan testing adalah menemukan kesalahan-kesalahan terhadap system tersebut dan kemudian bisa diperbaiki. 4. Pengujian Program Pada tahap ini dilakukan pengujian aplikasi secara menyeluruh, meliputi pengujian fungsional dan pengujian ketahanan sistem. Pengujian secara black box

29 7 (interface) yaitu pengujian perangkat lunak yang tes fungsionalitas dari aplikasi yang bertentangan dengan struktur internal atau kerja. Pengetahuan khusus dari kode aplikasi / struktur internal dan pengetahuan pemrograman pada umumnya tidak diperlukan, pengujian tersebut untuk masing-masing blok peralatan yang dirancang. 5. Pemeliharaan Sistem Perangkat lunak yang susah disampaikan kepada pelanggan pasti akan mengalami perubahan. Perubahan tersebut bisa karena mengalami kesalahan karena perangkat lunak harus menyesuaikan dengan lingkungan (periperal atau system operasi baru) baru, atau karena pelanggan membutuhkan perkembangan fungsional I.5. Keaslian Penelitian Berikut adalah beberapa jurnal penelitian terdahulu terkait judul penelitian skripsi ini pada tabel I1 : Tabel I.1. Keaslian Penelitian No Peneliti Tahun Judul Kronologis 1 Rudi Hermawan 2013 Perancangan Sistem Informasi Geografis Tempat Pariwisata Kabupaten Pacitan Berbasis Web memberikan diperlukan perancangan 1. Banyaknya objek wisata dipacitan yang tidak diketahui para wisatawan dikarenakan media promosi yang belum bisa pentunjuk arah objek wisata sehingga sebuah sistem informasi geografis yang mampu dijadikan media promosi juga sebagai penunjuk arah. 2. Dengan adanya

30 8 2 Sari Rahma Nursuci 2013 Sistem Informasi Geografi Tempat Ibadah Di Kota Bogor Berbasis Web Dengan Menggunakan Quantum Gis. perancangan system informasi diharapkan nantinya dapat mempermudah proses penyampaian informasi, promosi serta penunjuk wisatawan dari Dinas Pariwisata Kabupaten Pacitan. Dengan SIG Tempat Ibadah di Kota Bogor wisatawan sebagai user aplikasi ini dapat secara mudah memperoleh informasi mengenai letak dan daya tampung jemaah tempat ibadah yang dimaksud. Jika wisatawan sebagai user aplikasi SIG ini mengklik salah satu simbol tempat ibadah pada peta maka dialog box hasil query pencarian akan muncul yang berisi informasi nama tempat ibadah, alamat, nomor telepon, dan kapasitas daya tampung tempat ibadah tersebut. Hal ini dapat menjadi pertimbangan sehingga wisatawan dapat memutuskan apakah mereka akan mempergunakan tempat ibadah tersebut atau tidak dan memilih tempat ibadah lain yang tersedia. Selain itu, waktu pencarian user menjadi lebih singkat karena aplikasi SIG ini termasuk peta tematik dengan kemudahan yang tidak dimiliki oleh peta konvensional. Aplikasi SIG akan menampilkan hasil query tempat ibadah berdasarkan kategori yang dibutuhkan oleh user sedangkan di peta konvensional para user harus mencari dengan lebih teliti dalam mencari tempat ibadah

31 9 yang diperlukan karena pada peta konvensional lokasi tempat ibadah tersebut berbaur dengan banyak fasilitas umum dan tempat lainnya di kota Bogor. Aplikasi SIG ini memiliki interface yang menarik, tools, dan simbol-simbol (legenda) untuk membantu pengguna dalam mencari letak dari tempat-tempat ibadah di kota Bogor. Tools yang dimiliki aplikasi SIG ini dapat dipergunakan untuk memperbesar dan memperjelas daerah peta yang diinginkan atau memperkecilnya. Selain memperbesar user juga dapat menggeser lokasi tempat ibadah ke arah tengah peta maupun ke arah yang diinginkan user. User dapat memperoleh semua atau sebagian lokasi tempat ibadah di kota Bogor dengan memanfaatkan tools legend yang ada. Legend mesjid untuk menampilkan lokasi mesjid, legend gereja untuk menampilkan lokasi gereja, dan legend vihara untuk menampilkan lokasi vihara.

32 10 I.6. Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan yang diajukan dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini menerangkan tentang latar belakang, ruang lingkup permasalahan, tujuan dan manfaat, metode penelitian dan sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini menerangkan tentang teori-teori dan metode yang berhubungan dengan topik yang dibahas atau permasalahan yang sedang dihadapi yaitu berupa pembahasan mengenai sistem informasi geografis, UML, ERD dan normalisasi. BAB III : ANALISIS DAN PERANCANGAN Pada bab ini mengemukakan tentang analisa sistem yang sedang berjalan, Penerapan Metode Great Circle Distance Formula Dalam Menghitung Jarak Rute Lokasi Pabrik Kemasan Produk Di Kota Medan, model perancangan yang menggunakan model unified modelling language (UML) dan desain sistem secara detail. BAB IV : HASIL DAN UJI COBA Pada bab ini menerangkan hasil dan pembahasan program yang dirancang serta kelebihan, melakukan pengujian sistem dengan

33 11 menggunakan metode blackbox testing dan kekurangan sistem yang dirancang. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini berisi kesimpulan penulisan dan saran dari penulis sebagai perbaikan di masa yang akan datang untuk sistem.

34 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

35 BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Informasi Geografis GIS atau sistem informasi berbasis pemetaan dan geografi adalah sebuah alat bantu manajemen berupa informasi berbantuan komputer yang terkait dengan sistem pemetaan dan analisis terhadap segala sesuatu, serta peristiwa-peristiwa yang terjadi di muka bumi. Teknologi GIS mengintegrasikan operasi pengolahan data berbasis database yang biasa digunakan, seperti pengambilan data berdasarkan kebutuhan serta analisis statistic dengan menggunakan visualisasi yang khas serta berbagai keuntungan yang mampu ditawarkan melalui analisis geografis melalui gambar-gambar tertentu. Konsep GIS telah diperkenalkan di Indonesia sejak pertengahan tahun 1980-an, dan kini telah dimanfaatkan di berbagai bidang baik negeri maupun swasta. Kemampuan dasar dari GIS adalah mengintegrasikan berbagai operasi basis data seperti quiery, menganalisisnya, dan menyimpan serta menampilkannya dalam bentuk pemetaan berdasarkan letak geografisnya. Inilah yang membedakan GIS dengan sistem informasi lain. Komponen GIS terdiri atas hardware, software, data, dan user. Dengan adanya GIS diharapkan tersedia informasi yang cepat, benar dan akurat tantang keadaan di lingkungannya (Qoriani ; 2012 : 2). 12

36 13 II.1.1. Data Spasial Sebagian besar data yang akan ditangani dalam SIG merupakan data spasial, data yang berorientasi geografis. Data ini memiliki sistem koordinat tertentu sebagai dasar referensinya dan mempunyai dua bagian penting yang berbeda dari data lain, yaitu informasi lokasi (spasial) dan informasi deskriptif (atribut) yang dijelaskan berikut ini : 1. Informasi lokasi (spasial), berkaitan dengan suatu koordinat baik koordinat geografi (lintang dan bujur) dan koordinat XYZ, termasuk diantaranya informasi datum dan proyeksi. 2. Informasi deskriptif (atribut) atau informasi nonspasial, suatu lokasi yang memiliki beberapa keterangan yang berkaitan dengannya. Contoh jenis vegetasi, populasi, luasan, kode pos, dan sebagainya (Ichsan ; 2012 : 51). II.1.2. Format Data Spasial Secara sederhana format dalam bahasa komputer berarti bentuk dan kode penyimpanan data yang berbeda antara file satu dengan lainnya. Dalam SIG, data spasial dapat direpresentasikan dalam dua format, yaitu: 1. Data vektor Data vektor merupakan bentuk bumi yang direpresentasikan ke dalam kumpulan garis, area (daerah yang dibatasi oleh garis yang berawal dan berakhir pada titik yang sama), titik dan nodes (titik perpotongan antara dua buah garis).

37 14 2. Data raster Data raster (disebut juga dengan sel grid) adalah data yang dihasilkan dari sistem penginderaan jauh. Pada data raster, obyek geografis direpresentasikan sebagai struktur sel grid yang disebut dengan pixel (picture element) (Ichsan ; 2012 : 51). II.2. Metode Great Circle Distance Menurut (Qulub ; 2013 : 14) Jarak dari suatu kota ke Mekah dapat dihitung menggunakan jarak lingkaran besar (great circle), karena dalam trigonometri bola jalur yang dilewati adalah lingkaran besar. Jarak lingkaran besar (great circle distance) adalah jarak terdekat antara dua titik pada sebuah bola. Jarak ini disebut dengan jarak geodesic, yaitu jarak terpendek / terdekat antara dua titik pada suatu spheroid. Jarak bagian yang normal dibentuk oleh sebuah bidang pada suatu spheroid yang terdiri dari sebuah titik di salah satu ujung garis dan titik normal di ujung yang lain. Hal ini bertepatan / serupa dengan keliling sebuah lingkaran yang melalui dua titik dan pusat bola. Berikut ini rumus menghitung jarak dua titik di atas permukaan Bumi dengan asumsi bumi berbentuk bulat bola : 1. Perhitungan Jarak dengan Menggunakan Panjang Mil Laut D = x 60 x Arcos ( Sin ɸK. Sin ɸX + Cos ɸK. Cos ɸX. Cos SBMD) Keterangan: ɸK = lintang Ka bah ɸX = lintang tempat yang diukur jaraknya

38 15 SBMD = Selisih Bujur didapatkan dari Bujur Tempat dikurangi Bujur Ka bah D = jarak yang dihitung (km) Catatan: Dalam perhitungan ini, jarak 1 menit busur adalah sebesar 1 mil laut, sedangkan 1 mil laut adalah 1,852 km. 2. Perhitungan Jarak dengan dengan Asumsi Bumi Ellipsoid Ada rumus menghitung jarak dengan teori vincenty yang rumit, namun tingkat ketelitiannya sangat tinggi hingga orde milimeter. Rumus ini melanjutkan rumus penentuan azimuth kiblat Vincenty. Rumus tersebut adalah sebagai berikut : (Vincenty, 1975: 5): s = b.a.(σ Δσ) Keterangan: s = jarak, b = ,3142 m, A = A Vincenty, σ = Sigma, Δσ = Delta Sigma II.3. Quantum GIS Quantum GIS (QGIS) adalah cross-platform perangkat lunak bebas (open source) desktop pada sistem informasi geografis (SIG). Aplikasi ini dapat menyediakan data, melihat, mengedit, dan kemampuan analisis. Quantum GIS berjalan pada sistem operasi yang berbeda termasuk Mac OS X, Linux, UNIX,

39 16 dan Microsoft Windows. Dalam perizinan, QGIS sebagai perangkat lunak bebas aplikasi di bawah GPL (General Public License), dapat secara bebas dimodifikasi untuk melakukan tugas yang berbeda atau lebih khusus. Quantum GIS memungkinkan penggunaan shapefiles, pertanggungan, dan Geodatabases pribadi. MapInfo, PostGIS, dan beberapa format lain yang didukung di Quantum GIS (Suseno ; 2012 ; 15). II.4. Pengertian PHP PHP adalah kode atau skrip yang akan dieksekusi pada server side. Skrip PHP akan membuat suatu aplikasi daat diintegrasikan ke dalam HTML, sehingga suatu halaman web tidak lagi bersifat statis, namun menjadi bersifat dinamis. Sifat server-side berarti pengerjaan skrip dilakukan di server baru kemudian hasilnya dikirimkan ke browser (Sutaji : 2012 ; 2). II.5. Pengertian Database Secara sederhana database (basis data/pangkalan data) dapat diungkapkan sebagai suatu pengorganisasian data dengan bantuan komputer yang memungkinkan data dapat diakses dengan mudah dan cepat. Pengertian akses dapat mencakup pemerolehan data maupun pemanipulasian data seperti menambah serta menghapus data. Dengan memanfaatkan komputer, data dapat disimpan dalam media pengingat yang disebut harddisk. Dengan menggunakan media ini, keperluan kertas untuk menyimpan data dapat dikurangi. Selain itu,

40 17 data menjadi lebih cepat untuk diakses terutama jika dikemas dalam bentuk database. (Mujilan ; 2012 : 23). II.6. Pengertian MySQL MySQL adalah suatu sistem manajemen basis data relasional (RDBMS- Relational Database Management System) yang mampu bekerja dengan cepat, kokoh, dan mudah digunakan. Contoh RDBMS lain adalah Oracle, Sybase. Basis data memungkinkan anda untuk menyimpan, menelusuri, menurutkan dan mengambil data secara efesien. Server MySQL yang akan membantu melakukan fungsionaliitas tersebut. Bahasa yang digunakan oleh MySQL tentu saja adalah SQL-standar bahasa basis data relasional di seluruh dunia saat ini. MySQL dikembangkan, dipasarkan dan disokong oleh sebuah perusahaan Swedia bernama MySQL AB. RDBMS ini berada di bawah bendera GNU GPL sehingga termasuk produk Open Source dan sekaligus memiliki lisensi komersial. Apabila menggunakan MySQL sebagai basis data dalam suatu situs Web. Anda tidak perlu membayar, akan tetapi jika ingin membuat produk RDBMS baru dengan basis MySQL dan kemudian mengualnua, anda wajib bertemu mudah dengan lisensi komersial (Pratama ; 2010 : 10).

41 18 Gambar II.1. Tampilan MySQL (Sumber : Pratama ; 2010 : 10) II.7. Teknik Normalisasi Normalisasi adalah teknik perancangan yang banyak digunakan sebagai pemandu dalam merancang basis data relasional. Pada dasarnya, normalisasi adalah proses dua langkah yang meletakkan data dalam bentuk tabulasi dengan menghilangkan kelompok berulang lalu menghilangkan data yang terduplikasi dari tabel rasional. Teori normalisasi didasarkan pada konsep bentuk normal. Sebuah tabel relasional dikatakan berada pada bentuk normal tertentu jika tabel memenuhi himpunan batasan tertentu. Ada lima bentuk normal yang tekah ditemukan

42 19 II.7.1. Bentuk-bentuk Normalisasi 1. Bentuk tidak normal Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti format tertentu, dapat saja tidak lengkap dan terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai keadaanya. 2. Bentuk normal tahap pertama (1 Normal Form) Definisi : Sebuah table disebut 1NF jika : - Tidak ada baris yang duplikat dalam tabel tersebut. - Masing-masing cell bernilai tunggal Catatan: Permintaan yang menyatakan tidak ada baris yang duplikat dalam sebuah tabel berarti tabel tersebut memiliki sebuah kunci, meskipun kunci tersebut dibuat dari kombinasi lebih dari satu kolom atau bahkan kunci tersebut merupakan kombinasi dari semua kolom. 3. Bentuk normal tahap kedua (2 nd normal form) Bentuk normal kedua (2NF) terpenuhi jika pada sebuah tabel semua atribut yang tidak termasuk dalam primary key memiliki ketergantungan fungsional pada primary key secara utuh. 4. Bentuk normal tahap ketiga (3 rd normal form) Sebuah tabel dikatakan memenuhi bentuk normal ketiga (3NF), jika untuk setiap ketergantungan fungsional dengan notasi X -> A, dimana A mewakili semua atribut tunggal di dalam tabel yang tidak ada di dalam X, maka :

43 20 - X haruslah superkey pada tabel tersebut. - Atau A merupakan bagian dari primary key pada tabel tersebut. 5. Bentuk Normal Tahap Keempat dan Kelima Penerapan aturan normalisasi sampai bentuk normal ketiga sudah memadai untuk menghasilkan tabel berkualitas baik. Namun demikian, terdapat pula bentuk normal keempat (4NF) dan kelima (5NF). Bentuk Normal keempat berkaitan dengan sifat ketergantungan banyak nilai (multivalued dependency) pada suatu tabel yang merupakan pengembangan dari ketergantungan fungsional. Adapun bentuk normal tahap kelima merupakan nama lain dari Project Join Normal Form (PJNF). 6. Boyce Code Normal Form (BCNF) - Memenuhi 1 st NF - Relasi harus bergantung fungsi pada atribut superkey (Simarmata ; 2010 : 76). - II.8. UML (Unified Modeling Language) Menurut Dharwiyanti (2013) Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah "bahasa" yg telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem.

44 21 1. Use Case Diagram Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah apa yang diperbuat sistem, dan bukan bagaimana. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Use case merupakan sebuah pekerjaan tertentu, misalnya login ke sistem, meng-create sebuah daftar belanja, dan sebagainya. Seorang/sebuah aktor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan system untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu. Use case diagram dapat sangat membantu bila kita sedang menyusun requirement sebuah sistem, mengkomunikasikan rancangan dengan klien, dan merancang test case untuk semua feature yang ada pada sistem. Sebuah use case dapat meng-include fungsionalitas use case lain sebagai bagian dari proses dalam dirinya. Secara umum diasumsikan bahwa use case yang di-include akan dipanggil setiap kali use case yang meng-include dieksekusi secara normal. Sebuah use case dapat di-include oleh lebih dari satu use case lain, sehingga duplikasi fungsionalitas dapat dihindari dengan cara menarik keluar fungsionalitas yang common. Sebuah use case juga dapat meng-extend use case lain dengan behaviour-nya sendiri. Sementara hubungan generalisasi antar use case menunjukkan bahwa use case yang satu merupakan spesialisasi dari yang lain.

45 22 Gambar II.2. Usecase Diagram (Sumber : Dharwiyanti ; 2013 : 5) 2. Class Diagram Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi). Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain.

46 23 Gambar II.3. Class Diagram (Sumber : Dharwiyanti ; 2013 : 6) 3. Statechart Diagram Statechart diagram menggambarkan transisi dan perubahan keadaan (dari satu state ke state lainnya) suatu objek pada sistem sebagai akibat dari stimuli yang diterima. Pada umumnya statechart diagram menggambarkan class tertentu (satu class dapat memiliki lebih dari satu statechart diagram). Dalam UML, state digambarkan berbentuk segiempat dengan sudut membulat dan memiliki nama sesuai kondisinya saat itu. Transisi antar state umumnya memiliki kondisi guard yang merupakan syarat terjadinya transisi yang bersangkutan, dituliskan dalam kurung siku. Action yang dilakukan sebagai akibat dari event tertentu dituliskan dengan diawali garis miring. Titik awal dan akhir digambarkan berbentuk lingkaran berwarna penuh dan berwarna setengah.

47 24 Gambar II.4. Statechart Diagram (Sumber : Dharwiyanti ; 2013 : 7) 4. Activity Diagram Activity diagrams menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu activity diagram tidak menggambarkan behaviour internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem) secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas secara umum. Sebuah aktivitas dapat direalisasikan oleh satu use case atau lebih. Aktivitas menggambarkan proses yang berjalan, sementara use case menggambarkan

48 25 bagaimana aktor menggunakan sistem untuk melakukan aktivitas Gambar II.5. Activity Diagram (Sumber : Dharwiyanti ; 2013 : 8) 5. Sequence Diagram Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait). Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output

49 26 tertentu. Diawali dari apa yang men-trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan. Masing-masing objek, termasuk aktor, memiliki lifeline vertikal. Message digambarkan sebagai garis berpanah dari satu objek ke objek lainnya. Pada fase desain berikutnya, message akan dipetakan menjadi operasi/metoda dari class. Activation bar menunjukkan lamanya eksekusi sebuah proses, biasanya diawali dengan diterimanya sebuah message. Gambar II.6. Sequence Diagram (Sumber : Dharwiyanti ; 2013 : 9) 6. Collaboration Diagram Collaboration diagram juga menggambarkan interaksi antar objek seperti sequence diagram, tetapi lebih menekankan pada peran masing-masing objek dan

50 27 bukan pada waktu penyampaian message. Setiap message memiliki sequence number, di mana message dari level tertinggi memiliki nomor 1. Messages dari level yang sama memiliki prefiks yang sama. Gambar II.7. Collaboration Diagram (Sumber : Dharwiyanti ; 2013 : 9)

51 28 7. Component Diagram Component diagram menggambarkan struktur dan hubungan antar komponen piranti lunak, termasuk ketergantungan (dependency) di antaranya. Komponen piranti lunak adalah modul berisi code, baik berisi source code maupun binary code, baik library maupun executable, baik yang muncul pada compile time, link time, maupun run time. Umumnya komponen terbentuk dari beberapa class dan/atau package, tapi dapat juga dari komponen-komponen yang lebih kecil. Komponen dapat juga berupa interface, yaitu kumpulan layanan yang disediakan sebuah komponen untuk komponen lain. Gambar II.8. Component Diagram (Sumber : Dharwiyanti ; 2013 : 10)

52 29 8. Deployment Diagram Deployment/physical diagram menggambarkan detail bagaimana komponen di-deploy dalam infrastruktur sistem, di mana komponen akan terletak (pada mesin, server atau piranti keras apa), bagaimana kemampuan jaringan pada lokasi tersebut, spesifikasi server, dan hal-hal lain yang bersifat fisikal Sebuah node adalah server, workstation, atau piranti keras lain yang digunakan untuk mendeploy komponen dalam lingkungan sebenarnya. Gambar II.9. Deployment Diagram (Sumber : Dharwiyanti ; 2013 : 11)

53 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

54 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Tahap analisis sistem yang berjalan in bertujuan untuk mencari informasi mengenai masalah yang ada guna mendapatkan bahan evaluasi untuk pengembangan pada sistem yang akan dirancang, evaluasi pada masalah yang ada adalah : 3. Penyebaran informasi lokasi pabrik kemasan produk di kota medan saat ini masih menggunakan cara manual, yaitu penyebaran informasi dari masyarakat dan brosur. 4. Belum berkembang implementasi metode Great Circle Distance dalam menentukan jarak terpendek dari pabrik kemasan produk dengan pabrik kemasan produk lab lainnya. Adapun pemecahan masalah yang diusulkan oleh penulis adalah sebagai berikut: 4. Membangun dan merancang sistem informasi geografis yang dapat memberikan informasi titik lokasi pabrik kemasan produk di kota medan. 5. Melakukan perhitungan jarak dan jalur rute pabrik kemasan produk di kota Medan sehingga para wirausahawan dapat melihat jarak terdekat menuju pabrik kemasan produk di kota medan. 30

55 31 6. Melakukan implementasi metode Great Circle Distance dengan sistem informasi geografis dalam menentukan jarak terpendek dari pabrik kemasan produk dengan pabrik kemasan produk lainnya. III.2. Penerapan Metode Menurut (Siti Tatmainul Qulub ; 2013 : 14) Jarak dari suatu kota ke Mekah dapat dihitung menggunakan jarak lingkaran besar (great circle), karena dalam trigonometri bola jalur yang dilewati adalah lingkaran besar. Jarak lingkaran besar (great circle distance) adalah jarak terdekat antara dua titik pada sebuah bola. Jarak ini disebut dengan jarak geodesic, yaitu jarak terpendek / terdekat antara dua titik pada suatu spheroid. Jarak bagian yang normal dibentuk oleh sebuah bidang pada suatu spheroid yang terdiri dari sebuah titik di salah satu ujung garis dan titik normal di ujung yang lain. Hal ini bertepatan / serupa dengan keliling sebuah lingkaran yang melalui dua titik dan pusat bola. Berikut ini rumus menghitung jarak dua titik di atas permukaan Bumi dengan asumsi bumi berbentuk bulat bola : 3. Perhitungan Jarak dengan Menggunakan Panjang Mil Laut D = x 60 x Arcos ( Sin ɸK. Sin ɸX + Cos ɸK. Cos ɸX. Cos SBMD) Keterangan : ɸK = lintang Ka bah ɸX = lintang tempat yang diukur jaraknya SBMD = Selisih Bujur didapatkan dari Bujur Tempat dikurangi Bujur Ka bah D = jarak yang dihitung (km)

56 32 Catatan: Dalam perhitungan ini, jarak 1 menit busur adalah sebesar 1 mil laut, sedangkan 1 mil laut adalah 1,852 km. 4. Perhitungan Jarak dengan dengan Asumsi Bumi Ellipsoid Ada rumus menghitung jarak dengan teori vincenty yang rumit, namun tingkat ketelitiannya sangat tinggi hingga orde milimeter. Rumus ini melanjutkan rumus penentuan azimuth kiblat Vincenty. Rumus tersebut adalah sebagai berikut : (Vincenty, 1975: 5): s = b.a.(σ Δσ) Keterangan: s = jarak, b = ,3142 m, A = A Vincenty, σ = Sigma, Δσ = Delta Sigma (Vincenty, 1975: 5) III.2.1. Langkah Langkah Perhitungan Metode Great Circle Distance Berikut adalah langkah langkah melakukan perhitungan jarak pabrik kemasan produk menggunakan Metode Great Circle Distance. 1. Tentukan nilai koordinat rute antara jarak pabrik kemasan produk. 2. Kemudian tentukan nilai longitude dan latitude antara jarak tersebut.

57 33 3. Lakukan perhitungan antara 2 jarak tersebut dengan menggunakan rumus Δσ = arctan( (cosθ2 sinδλ)² + (cosθ1 sinθ2 - sinθ1 cosθ2 cosδλ)² / (sinθ1 sinθ2 + cosθ1 cosθ2 cosδλ) Kemudian setelah mendapatkan nilai dari masing-masing rute, maka nilai tersebut akan dihitung kembali dengan rumus d = r Δσ untuk mendapatkan nilai jarak antar rute tersebut. III.2.2. Studi Kasus Jarak lingkaran besar (great circle distance) adalah jarak terdekat antara dua titik pada sebuah bola. Jarak ini disebut dengan jarak geodesic, yaitu jarak terpendek / terdekat antara dua titik pada suatu spheroid. Berikut ini rumus menghitung jarak dua titik antara studio satu dengan yang lainnya. Menghitung Koordinat Rute [ ( , ) ( , ) ( , ) ] GCD[(3.5533, ) (3.5533, )] Lat1 = (Π/180) = Lon1 = (Π/180) = Lat2 = (Π/180) = Lon2 = (Π/180) = Δλ = Lon2 - Lon1 = = Δσ = arctan( (cosθ2 sinδλ)² + (cosθ1 sinθ2 - sinθ1 cosθ2 cosδλ)² / (sinθ1 sinθ2 + cosθ1 cosθ2 cosδλ) Δσ = arctan( ( )² + ( )² / ( ) Δσ = arctan( / ) = d = r Δσ = = GCD[(3.5533, ) (3.5522, )] Lat1 = (Π/180) = Lon1 = (Π/180) = Lat2 = (Π/180) = Lon2 = (Π/180) = Δλ = Lon2 - Lon1 = =

58 34 Δσ = arctan( (cosθ2 sinδλ)² + (cosθ1 sinθ2 - sinθ1 cosθ2 cosδλ)² / (sinθ1 sinθ2 + cosθ1 cosθ2 cosδλ) Δσ = arctan( ( )² + ( )² / ( ) Δσ = arctan( / ) = d = r Δσ = = Jarak total = III.3. Desain Sistem Desain sistem secara global menggunakan bahasa pemodelan UML yang terdiri dari Usecase Diagram, Class Diagram, Activity Diagram dan Sequence Diagram. III.3.1. Usecase Diagram Secara garis besar, bisnis proses sistem yang akan dirancang digambarkan dengan usecase diagram yang terdapat pada Gambar III.1 : Penerapan Metode Great Circle Distance Formula Dalam Menghitung Jarak Rute Lokasi Pabrik Kemasan Produk Di Kota Medan Home Peta Pabrik Kritik dan Saran Admin Berita Login <extends> Data Lokasi Olah Data <extends> Berita Pengunjung <inlclude> Tentang Gambar III.1. Use Case Diagram Sistem Geografis Lokasi Pabrik kemasan Di kota Medan

59 35 III.3.2. Class Diagram Rancangan kelas-kelas yang akan digunakan pada sistem yang akan dirancang dapat dilihat pada gambar III.2 : admin berita Berita komentar Id user (int 11) Username (varchar 12) Password (varchar 12) Nama (varchar 12) Id berita (int 11) Creator (varchar 25) (varchar 25) Tanggal (date) Judul (text) Isi (text) Id komentar (int 11) Id berita (int 11) Komentator (varchar 25) (varchar 25) Tanggal (date) Komentar (text) jalan Kode jalan (int 11) Nama jalan (varchar 30) Koordinat (text) lokasi Kode lokasi (int 5) Nama lokasi (varchar 25) Telepon (varchar 12) Alamat (text) Gambar (longtext) Keterangan (text) saran Id saran (int 11) Nama pengirim varchar 25) (varchar 25) Saran (text) Koordinat (text) Gambar III.2. Class Diagram Sistem Informasi Geografis Lokasi Pabrik kemasan III.3.3. Activity Diagram Bisnis proses yang telah digambarkan pada use case diagram di atas dijabarkan dengan activity diagram : 1. Activity Diagram Melihat Peta Aktivitas melihat peta diterangkan dalam langkah-langkah state, dimulai dari kegiatan melihat panel peta kemudian mencari Artikel Lokasi Pabrik kemasan,

60 36 selanjutnya menekan tombol atau link yang ada pada peta dan yang terakhir melihat informasi yang di sajikan dalam peta yang ditunjukkan pada gambar III.3: Melihat Peta Admin Sistem Buka Form Peta Tampilan Form Peta Click salah satu marka pada peta Informasi Lokasi Pabrik Phase Gambar III.3. Activity Diagram Melihat Peta 2. Activity Diagram Mengolah Data Kritik dan saran Aktvitas proses mengolah data kritik dan saran diterangkan dalam langkahlangkah state yang ditunjukkan pada gambar III.4 :

61 37 Data kritik dan saran Admin Sistem Memilih aksi pada form Menu Click Form kritik dan saran Form kritik dan saran Mengisi Data Tambah Data Menekan tombol simpan Menyimpan data tidak Hapus Data Memilih data Konfimrasi Penghapusan Ya Menghapus Data Phase Gambar III.4. Activity Diagram Mengolah Data Kritik dan saran 3. Activity Diagram Login Administrator Website Aktvitas proses login admin diterangkan dalam langkah-langkah state, dimulai dari memasukkan username, memasukkan password, jika profil valid

62 38 maka sistem akan mengaktifkan menu administrator, sedangkan jika tidak valid, maka tampilkan pesan kesalahan yang ditunjukkan pada gambar III.5 : Login admin Admin Sistem Buka Aplikasi Login Isi Username Gagal Isi Password Click Login Berhasil Phase Gambar III.5. Activity Diagram Login Admin 4. Activity Diagram Mengolah Data Lokasi Pabrik kemasan Aktivitas proses mengolah data Lokasi Pabrik kemasan diterangkan dalam langkah-langkah state yang ditunjukkan pada gambar III.6 :

63 39 Data Lokasi Admin Sistem Memilih aksi pada form Menu Click Data lokasi Form lokasi Mengisi Data Tambah Data Menekan tombol simpan Menyimpan data tidak Memilih Data Edit Data Mengubah Data Menyimpan Data Hapus Data Memilih data Konfimrasi Penghapusan Ya Menghapus Data Reset Data Mengosongkan data Phase Gambar III.6. Activity Diagram Mengolah Data Lokasi Pabrik kemasan

64 40 5. Activity Diagram Mengolah Data Berita Aktvitas proses mengolah data berita diterangkan dalam langkah-langkah state yang ditunjukkan pada gambar III.7 : Data berita Admin Sistem Memilih aksi pada form Menu Click Data berita Form berita Mengisi Data Tambah Data Menekan tombol simpan Menyimpan data tidak Memilih Data Edit Data Mengubah Data Menyimpan Data Hapus Data Memilih data Konfimrasi Penghapusan Ya Menghapus Data Reset Data Mengosongkan data Phase Gambar III.7. Activity Diagram Mengolah Data Berita

65 41 III.3.4. Sequence Diagram Rangkaian kegiatan pada setiap terjadi event sistem digambarkan pada sequence diagram berikut: 1. Sequence Diagram pada Form Peta Serangkaian kegiatan saat terjadi event pada form peta dapat dilihat pada gambar III.8 : User Form Peta Proses User Click login() Main form Tampilkan peta () Proses Click Salah satu lokasi () Informasi lokasi () Gambar III.8. Sequence Diagram Form Peta 2. Sequence Diagram pada Form Login Serangkaian kegiatan saat terjadi event pada form login dapat dilihat pada gambar III.9 :

66 42 Administrator admin login Proses sistem Website Form Login Proses Login Tabel admin Click login() Isi nama dan password () Click Login invalid () Valid () Reset () Gambar III.9. Sequence Diagram Form Login 3. Sequence Diagram pada Form Data Pabrik kemasan Serangkaian kegiatan saat terjadi event pada form Pabrik kemasan dapat dilihat pada gambar III.10 :

67 43 Administrator admin Form Lokasi SistemGedung Proses Website Click data gedung () Tambah data () Edit data () Hapus data () Batal data () Gambar III.10. Sequence Diagram Form Lokasi Pabrik kemasan 4. Sequence Diagram pada Form Data Berita Serangkaian kegiatan saat terjadi event pada form data berita dapat dilihat pada gambar III.11 :

68 44 Administrator admin Form Sistem berita Proses Website Click data berita () Tambah data () Edit data () Hapus data () Batal data () Gambar III.11. Sequence Diagram Form Data Berita 5. Sequence Diagram pada Form Data Kritik dan saran Serangkaian kegiatan saat terjadi event pada form kritik dan saran dapat dilihat pada gambar III.12 :

69 45 admin User Form kritik Sistem dan saran Proses Click kritik dan saran () kirim data () Hapus data () Reset data () Gambar III.12. Sequence Diagram Form Kritik dan saran III.4. Desain Basis Data Desain basis data terdiri dari tahap merancang struktur tabel dan normalisasi data. III.4.1. Normalisasi Data Tahap normalisasi ini bertujuan untuk menghilangkan masalah berupa ketidak konsistenan apabila dilakukannya proses manipulasi data seperti penghapusan, perubahan dan penambahan data sehingga data tidak ambigu. Berikut ini adalah tahapan normalisasinya:

70 46 1. Bentuk Tidak Normal Bentuk tidak normal dari data pembelian ditandai dengan adanya baris yang satu atau lebih atributnya tidak terisi, bentuk ini dapat dilihat pada tabel III.1 dibawah ini : Tabel III.1. Data Lokasi Tidak Normal Kode Nama Tempat Gedung 1 PT. Medan Canning 2 PT Ungurer Indonesia Alamat Jl. KL. Yos Sudarso KM 6.5 Medan Jl. Pulau Nias Selatan Medan ID Gambar Lon Lat Lokasi Medan Bentuk Normal Pertama (1NF) Bentuk normal pertama dari data gedung merupakan bentuk tidak normal yang atribut kosongnya diisi sesuai dengan atribut induk dari record-nya, bentuk ini dapat dilihat pada tabel III.2 di bawah ini: Kode Nama Tempat Gedung 1 PT. Medan Canning 2 PT Ungurer Indonesia Tabel III.2. Data Lokasi 1NF Alamat ID Gambar Jl. KL. Yos Sudarso KM 6.5 Medan Jl. Pulau Nias Selatan Medan Lon Lat Lokasi Medan Medan 3. Bentuk Normal Kedua (2NF) Bentuk normal kedua dari data lokasi merupakan bentuk normal pertama, dimana telah dilakukan pemisahan data sehingga tidak adanya ketergantungan parsial. Setiap data memiliki kunci primer untuk membuat relasi antar data, bentuk ini dapat dilihat pada berikut ini :

71 47 Tabel III.3. Data Gambar 2NF id name type size content 1 PT. Medan Canning image/jpeg [BLOB - 28,8 KB] 2 PT Ungurer Indonesia image/jpeg [BLOB - 30,9 KB] III.4.2. Desain Tabel Setelah melakukan tahap normalisasi, maka tahap selanjutnya yang dikerjakan yaitu merancang struktur tabel pada basis data sistem yang akan dibuat, berikut ini merupakan rancangan struktur tabel tersebut : 1. Struktur Tabel Admin Tabel admin digunakan untuk menyimpan data Id_User, Username, Password, Nama, selengkapnya mengenai struktur tabel ini dapat dilihat pada tabel III.4 di bawah ini: Tabel III.4. Rancangan Tabel Admin Nama Database emi_pabrik Nama Tabel Admin No Nama Field Tipe Data Boleh Kosong Kunci 1. Id_User int(11) Tidak Primary Key 2. Username varchar(12) Tidak Unique 3. Password varchar(12) Tidak - 4. Nama varchar(25) Tidak - 2. Struktur Tabel Berita Tabel berita digunakan untuk menyimpan data ID_Berita, Creator, , Tanggal, Judul, Isi, selengkapnya mengenai struktur tabel ini dapat dilihat pada tabel III.5 di bawah ini:

72 48 Tabel III.5. Rancangan Tabel Berita Nama Database emi_pabrik Nama Tabel Berita No Nama Field Tipe Data Boleh Kosong Kunci 1. ID_Berita int(11) Tidak Primary Key 2. Creator varchar(25) Tidak varchar(25) Tidak - 4. Tanggal Date Tidak - 5. Judul Text Tidak - 6. Isi Text Tidak - 3. Struktur Tabel Berita_komentar Tabel berita_komentar digunakan untuk menyimpan data ID_Komentar, ID_Berita, Komentator, , Tanggal, Komentar, selengkapnya mengenai struktur tabel ini dapat dilihat pada tabel III.6 di bawah ini: Tabel III.6. Rancangan Tabel Berita_komentar Nama Database emi_pabrik Nama Tabel berita_komentar No Nama Field Tipe Data Boleh Kosong Kunci 1. ID_Komentar int(11) Tidak Primary Key 2. ID_Berita int(11) Tidak Foreign Key 3. Komentator varchar(25) Tidak varchar(25) Tidak - 5. Tanggal Date Tidak - 6. Komentar Text Tidak -

73 49 4. Struktur Tabel Jalan Tabel jalan digunakan untuk menyimpan data Kode_Jalan, Nama_Jalan, Koordinat, selengkapnya mengenai struktur tabel ini dapat dilihat pada tabel III.7 di bawah ini: Tabel III.7. Rancangan Tabel Jalan Nama Database emi_pabrik Nama Tabel Jalan No Nama Field Tipe Data Boleh Kosong Kunci 1. Kode_Jalan int(5) Tidak Primary Key 2. Nama_Jalan varchar(30) Tidak - 3. Koordinat Text Tidak - 5. Struktur Tabel Lokasi Tabel lokasi digunakan untuk menyimpan data Kode_Lokasi, Nama_Lokasi, Telepon, Alamat, Gambar, Keterangan, Koordinat, selengkapnya mengenai struktur tabel ini dapat dilihat pada tabel III.8 di bawah ini: Tabel III.8. Rancangan Tabel Lokasi Nama Database emi_pabrik Nama Tabel Lokasi No Nama Field Tipe Data Boleh Kosong Kunci 1. Kode_Lokasi int(5) Tidak Primary Key 2. Nama_Lokasi varchar(25) Tidak Unique 3. Telepon varchar(12) Tidak - 4. Alamat Text Tidak - 5. Gambar Longtext Tidak - 6. Keterangan Text Tidak - 7. Koordinat Text Tidak -

74 50 6. Struktur Tabel Saran Tabel saran digunakan untuk menyimpan data ID_Saran, Nama_Pengirim, , Saran, selengkapnya mengenai struktur tabel ini dapat dilihat pada tabel III.9 di bawah ini: Tabel III.9. Rancangan Tabel Saran Nama Database emi_pabrik Nama Tabel Saran No Nama Field Tipe Data Boleh Kosong Kunci 1. ID_Saran int(11) Tidak Primary Key 2. Nama_Pengirim varchar(25) Tidak varchar(25) Tidak - 4. Saran Text Tidak - III.5. Desain User Interface Tahap perancangan berikutnya yaitu desain sistem secara detail yang meliputi desain output sistem dan desain input sistem. III.5.1. Desain Output Berikut ini adalah rancangan tampilan desain peta yang akan dihasilkan oleh sistem :

75 51 PABRIK KEMASAN Home Peta Pabrik Kemasan Kritik dan Saran Berita Login Tentang Peta Lokasi Selamat datang para pengunjung, ini adalah peta lokasi Gedung yang telah tersedia pada sistem kami. textfile combobox button DIV Sistem Informasi Geografis Pabrik Kemasan Hak Cipta All Right Reserved Design By Emi Handayani Gambar III.13. Desain Tampilan Peta III.5.2. Desain Input Berikut ini adalah rancangan atau desain input sebagai antarmuka pengguna: 1. Desain Form Login Desain form login dapat dilihat pada gambar III.14 : PABRIK KEMASAN Home Peta Pabrik Kemasan Kritik dan Saran Berita Login Tentang Login Admin Username : Password : Textfiel Textfiel button button Sistem Informasi Geografis Pabrik Kemasan Hak Cipta All Right Reserved Design By Emi Handayani Gambar III.14. Desain Form Login

76 52 2. Desain Form Data Lokasi Pabrik kemasan Desain form Data Lokasi Pabrik kemasan dapat dilihat pada gambar III.15 : PABRIK KEMASAN Home Data Lokasi Kriti dan Saran Berita Logout Tentang Data Gedung Nama gedung : textfiel Telepon: textfiel Koordinat : textfiel Alamat Lokasi : textfiel Gambar : button textfiel Keterangan : textfiel button button Kata kunci : combobox button Informasi Lokasi button button Sistem Informasi Geografis Pabrik Kemasan Hak Cipta All Right Reserved Design By Emi Handayani Gambar III.15. Desain Form Lokasi Pabrik kemasan 3. Desain Form Data Berita Desain form Data Berita dapat dilihat pada gambar III.16 :

77 53 PABRIK KEMASAN Home Data Lokasi Kritik dan Saran Berita Logout Tentang Berita textfiel textarea button textfiel button combobox button Informasi Berita button button Sistem Informasi Geografis Pabrik Kemasan Hak Cipta All Right Reserved Design By Emi Handayani Gambar III.16. Desain Form Data Berita 4. Desain Form Data Beri Tanggapan Desain form Data beri tanggapan dapat dilihat pada gambar III.17 :

78 54 PABRIK KEMASAN Home Peta Pabrik Kemasan Kritik dan Saran Berita Login Tentang Kritik dan Saran Nama Anda : textfiel textfiel Keterangan : textarea button button Text area Sistem Informasi Geografis Pabrik Kemasan Hak Cipta All Right Reserved Design By Emi Handayani Gambar III.17. Desain Form Beri Tanggapan

79 55 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

80 56 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Sistem Informasi Geografis Lokasi Pabrik dapat dilihat sebagai berikut : 1. Tampilan Form Home Halaman form home merupakan tampilan untuk melihat tampilan awal program. Bentuk tampilan peta dapat dilihat pada gambar IV.1 berikut : Gambar IV.1. Tampilan Home 2. Tampilan Form Peta Berikut ini adalah rancangan tampilan Tampilan peta yang akan dihasilkan oleh sistem :

81 57 3. Tampilan Form Data Saran & kritik Gambar IV.2. Tampilan Tampilan Peta Tampilan form Data saran & kritik dapat dilihat pada gambar IV.3 : Gambar IV.3. Tampilan Form Saran & kritik 4. Tampilan Form Login Tampilan form login dapat dilihat pada gambar IV.4 :

82 58 5. Tampilan Form Data Lokasi Pabrik Gambar IV.4. Tampilan Form Login Tampilan form Data Lokasi Pabrik dapat dilihat pada gambar IV.5 : Gambar IV.5. Tampilan Form Lokasi Pabrik 6. Tampilan Form Data Berita Tampilan form Data Berita dapat dilihat pada gambar IV.6 :

83 59 Gambar IV.6. Tampilan Form Data Berita IV.2. Uji Coba Pada perancangan Sistem Informasi Geografis Lokasi Pabrik di Kota Medan Berbasis Web ini, penulis menggunakan bahasa pemprograman Php dan database MySql. Penulis mencoba untuk merancang suatu Interface antara pengguna dengan sistem semenarik mungkin sehingga user/penggguna mudah dan tidak jenuh dalam menggunakan sistem yang ada. Sistem ini juga cukup mudah untuk dipahami karena user/pengguna hanya perlu mengklik tombol-tombol yang sudah tersedia sesuai kebutuhan. Pengujian sistem menggunakan blackbox testing, seperti pada tabel berikut :

84 60 Tabel IV.1. Skenario Pengujian No. Skenario pengujian Hasil yang diharapkan Eksekusi Pengujian Ket 1. Form Peta Sistem akan menampilkan peta kota medan dan menampilkan beberapa foto sebagai petanda lokasi pabrik yang ada di kota medan, sistem akan menampilkan informasi mengenai lokasi pabrik apabila user mengklik foto yang terdapat di peta. textfile combobox button DIV Valid 2. Form Login Sistem akan menerima akses login dan kemudian akan melakukan koneksi terhadap database untuk memvalidasi data user 3. Form Saran dan Kritik 4. Form lokasi Pabrik Sistem akan meakukan koneksi ke database dan akan menyimpan data apabila user mengisi data komentar dan mengirim data. Sistem akan otomatis mengosongkan data yang telah diketik pada data nama, dan pesan. Sistem akan melakukan koneksi ke database dan akan menyimpan data. Sistem akan otomatis melakukan update data dan melakukan koneksi ke database apabila admin melakukan perubahan dan menghapus data pada form lokasi. 5. Form Berita Sistem akan melakukan koneksi ke database dan akan menyimpan data. Sistem akan otomatis melakukan update data dan melakukan koneksi ke database apabila admin melakukan perubahan dan menghapus data pada form berita. Textfiel button textfiel textarea button textfiel button combobox textfiel textarea button combobox Valid Valid Valid Valid

85 61 IV.2.1. Pengujian Perhitungan Metode Great Circle Distance Formula Perhitungan Manual GCD[(3.7588, ) (3.7605, )] Lat1 = (Π/180) = Lon1 = (Π/180) = Lat2 = (Π/180) = Lon2 = (Π/180) = Δλ = Lon2 - Lon1 = = Δσ = arctan( (cosθ2 sinδλ)² + (cosθ1 sinθ2 - sinθ1 cosθ2 cosδλ)² / (sinθ1 sinθ2 + cosθ1 cosθ2 cosδλ) Δσ = arctan( ( )² + ( )² / ( ) Δσ = arctan( / ) = d = r Δσ = = Jarak total = Perhitungan Sistem Berdasarkan perhitungan yang dilakukan oleh penulis, maka jarak yang di tempuh ke PT. Ungurer Indonesia adalah KM dan data yang diperoleh secara manual dan perhitungan sistem memiliki hasil yang akurat.

86 62 IV.2.2. Hasil Pengujian Sistem Adapun hasil pengujian sistem yang telah dilakukan oleh penulis dalam melakukan pengujian sistem dan pengujian perhitungan : 1. Sistem memiliki fungsi button yang yang bekerja sesuai dengan racangan. 2. Sistem memiliki tampilan interface dengan resolusi yang cukup baik. 3. Sistem dapat terkoneksi database dengan baik. 4. Sistem memiliki tampilan peta yang dapat di zoom hingga 100% dan tidak pecah. 5. Sistem memiliki perhitungan jarak rute yang akurat. IV.3. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Adapun beberapa kelebihan yang dimiliki oleh sistem ini adalah sebagai berikut : 4. Kemudahan yang dirasakan masyarakat dalam mengakses informasi geografikal pencarian pabrik kemasan produk di kota medan. 5. Sistem geografi pabrik kemasan produk di kota medan akan mempermudah bagi para wirausahawan untuk mengakses dan mendapatkan informasi secara akurat mengenai pabrik kemasan produk di kota medan. 6. Hasil perhitungan dengan menggunakan metode Great Circle Distance dapat memberikan informasi kepada masyarakat atau pengguna dalam menentukan jarak terpendek dari pabrik kemasan produk dengan pabrik kemasan produk lainnya.

87 63 Setiap sistem yang dibangun tentunya memiliki kekurangan, kekurangan yang dimiliki sistem adalah 1. Tampilan interface masih kurang menarik dan fitur fitur yang disediakan masih sangat kurang. 2. Aplikasi yang dirancang hanya berlaku untuk menampilkan peta dan Lokasi pabrik yang ada di Kota Medan

88 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

89 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan selama membuat aplikasi sistem informasi geografis ini, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 7. Kemudahan yang dirasakan masyarakat dalam mengakses informasi geografikal pencarian pabrik di kota medan. 8. Sistem geografi pabrik di kota medan akan mempermudah bagi masyarakat untuk mengakses dan mendapatkan informasi secara akurat mengenai lokasi pabrik di kota medan. 9. Dapat memberikan informasi tentang Lokasi pabrik yang berada di Kota Medan 10. Program ini dirancang dengan sederhana dan mudah untuk digunakan. 11. Pencarian Lokasi pabrik di Kota Medan juga lebih mudah dengan hanya mengetikkan nama daerah yang ingin dicari. 12. Data-data disimpan dengan menggunakan sistem database MySQL sehingga data lebih terjaga keamanan dan memiliki penyimpnan data skala besar. V.2. Saran Sebagai aplikasi yang tidak dikerjakan dengan tim, penulis menyadari bahwa aplikasi ini memiliki banyak kekurangan, saran untuk pengembangan aplikasi pada waktu mendatang adalah: 64

90 65 1. Melengkapi sistem dengan tampilan interface yang menarik agar pengguna tidak bosan dalam menggunakan sistem. 2. Mengembangkan informasi lokasi pabrik pada sistem agar lokasi pabrik tidak hanya yang terdapat di kota medan.

91 DAFTAR PUSTAKA Qoriani, Hersa Farida, Sistem Informasi Geografis Untuk Mengetahui Tingkat Pencemaran Limbah Pabrik di Kabupaten Sidoarjo. Universitas Narotama Surabaya. Charter, Denny, Konsep Dasar Web GIS. IlmuKomputer.com Ichsan, Mohd, Penggunaan Pgrouting Untuk Mencari Rute Jalan Terpendek Pada Sistem Informasi Geografis. Universitas Syiah Kuala. Suseno, Adam, Penggunaan Quantum GIS Dalam Sistem Informasi Geografis. Mujilan, Agustinus, Sistem Informasi Akuntansi. Widya Mandala (WIMA) Pers, Madium. Pratama, Antonius Nugraha Widhi, Cara Mudah Membangun Aplikasi PHP. Transmedia, Jakarta Selatan. Simarmata, Janner, Basis Data. Andi, Yogyakarta. Dharwiyanti, Sri, Pengantar Unified Modeling Language (UML). IlmuKomputer.com

92 LAMPIRAN

93 Listing Program Form Home <script> function onerror(linkerrorid) { document.getelementbyid(linkerrorid).innerhtml = "<img src='resource/photo-default.png' class='alignleft image-thumb'>"; } </script> <div id="post-entry"> <div class="post-meta"> <h1>selamat DATANG</h1> <span id="postmeta"> <div class="post-date"><span class="entry-date"><i class="icon-calendar icon-grey"></i> Tanggal <?= date('d M Y')?></span> <span class="entryauthor"><i class="icon-user icon-grey"></i> Ditulis Oleh <?= CREATOR?></span></div> <div class="post-content" style=""> <div class="callout changed-block card-100"> Sistem Informasi Geografis (bahasa Inggris: Geographic Information System disingkat GIS) adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi berefrensi geografis, misalnya data yang diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah database. Para praktisi juga memasukkan orang yang membangun dan mengoperasikannya dan data sebagai bagian dari sistem ini. <p> Website ini merupakan implementasi dari Sistem informasi Geografis yang dikhususkan pada pemetaan lokasi perusahaan-perusahaan yang menyediakan jasa untuk pembuatan kemasan maupun pengemasan keseluruhan produk dari perusahaan lain yang membutuhkan. Selain pemetaan lokasi perusahaan kemasan produk, sistem yang dirancang ini juga menyediakan fitur pencarian rute terdekat, sehingga masyarakat dapat dengan mudah menuju lokasi yang diinginkan berdasarkan saran rute yang diberikan oleh sistem ini. </p> <p> Lokasi-lokasi perusahaan kemasan yang telah diregistrasikan pada sistem ini adalah sebagai berikut: </p> </div> <?php include "medoo/medoo.php";

94 $model = new medoo(); $result = $model->select("lokasi", "*"); foreach ($result as $row) { extract($row);?> <div class="callout changed-block card-50"> <h2><img src="<?=$gambar?>" class="avatar" align="absmiddle"/><?=$nama_lokasi?></h2> <div class="clearfix"></div> <p><?=$keterangan?></p> <a href="page/detail/view/<?=$kode_lokasi?>">rute dan Informasi</a> </div> <?php }?> <div class="clearfix"> </div> </div> </span> </div> </div> //datail <?php include "medoo/medoo.php"; $model = new medoo(); $row = $model->get("lokasi", "*", ["Kode_Lokasi" => $_GET["id"]]); extract($row);?> <div id="post-entry"> <div class="post-content"> <div class="callout changed-block card-100"> <h2><img src="<?= $Gambar?>" class="avatar" align="absmiddle"/><?= $Nama_Lokasi?></h2> <div class="clearfix"></div> <p><?= $Keterangan?></p> <table width="100%" border="0" cellspacing="0" cellpadding="0"> <tr> <td width="9%" style="padding:4px;"><img src="images/icons/koordinat.png" width="20" height="20" /></td> <td width="91%"><?= $Koordinat?></td> </tr> <tr> <td style="padding:4px;"><img src="images/icons/alamat.png" width="20" height="20" /></td> <td><?= $Alamat?></td> </tr>

95 <tr> <td style="padding:4px;"><img src="images/icons/telepon.png" width="20" height="20" /></td> <td><?= $Telepon?></td> </tr> </table> <br /> <img src="<?= $Gambar?>" width="100%" /> </div> <div class="clearfix"> </div> <div class="callout changed-block card-100"> <h2><img src="<?= $Gambar?>" class="avatar" align="absmiddle"/>rute <?= $Nama_Lokasi?></h2> <div class="clearfix"></div> <div id="info-rute" style="padding:8px; border: solid 1px #39F; background-color:#eff1fc; margin-bottom:4px; width:auto">info: Klik pada lokasi yang anda inginkan untuk menentukan posisi awal anda.<br /> <span id="detail-rute"></span> </div> <div id="map" style="max-width: 95%; height: 572px" resizable></div> </div> </div> </div> <script> /** * Menampilkan modal peta {undefined} */ function showmodal() { var inst = $('[data-remodal-id=modal]').remodal(); inst.open(); } /** * Event saat modal telah terbuka, peta di-invalidate {type} param1 {type} param2 {type} param3 */ $(document).on('opened', '.remodal', function () { map.invalidatesize(); }); /**

96 * Kode untuk mengatur peta */ var map; <?php echo " var koordinat_lokasi = [$Koordinat];"; echo " var koordinat_awal = [3.6423, ];";?> L.Icon.Default.imagePath = "assets/leaflet/images/"; var mbtiles = new L.tileLayer(' { tms: true, attribution: 'Emi Handayani', opacity: 1.0 }); map = new L.Map("map", { layers: [mbtiles], maxzoom: 16, minzoom: 10 }).fitworld(); map.setview(koordinat_lokasi, 14); /** * ini untuk map */ var marker = L.marker(koordinat_lokasi).bindPopup("Lokasi <?= $Nama_Lokasi?><br><img width='177' src='<?= $Gambar?>'>").addTo(map).openPopup(); var marker_awal = L.marker(koordinat_awal).bindPopup("Lokasi Awal Anda").addTo(map).openPopup(); function onmapclick(e) { koordinat_awal = e.latlng; marker_awal.setlatlng(koordinat_awal); map.panto(koordinat_awal); string_koor_awal = e.latlng.lat.tofixed(7) + ',' + e.latlng.lng.tofixed(6); string_koor_lokasi = koordinat_lokasi[0].tofixed(7) + ',' + koordinat_lokasi[1].tofixed(6); getrute(string_koor_awal, string_koor_lokasi); } map.on('click', onmapclick); var rute_utama = L.polyline([], {color: '#673AB7'}).addTo(map); var rute_alt = L.polyline([], {color: '#9E9E9E'}).addTo(map);

97 var perhitungan = ""; function jarakgcd(lat1, lon1, lat2, lon2) { var r = ; La1 = lat1; Lo1 = lon1; La2 = lat2; Lo2 = lon2; lat1 *= Math.PI / 180; lon1 *= Math.PI / 180; lat2 *= Math.PI / 180; lon2 *= Math.PI / 180; var londelta = lon2 - lon1; var a = Math.pow(Math.cos(lat2) * Math.sin(lonDelta), 2) + Math.pow(Math.cos(lat1) * Math.sin(lat2) - Math.sin(lat1) * Math.cos(lat2) * Math.cos(lonDelta), 2); var b = Math.sin(lat1) * Math.sin(lat2) + Math.cos(lat1) * Math.cos(lat2) * Math.cos(lonDelta); var angle = Math.atan2(Math.sqrt(a), b); console.log("gcd[(%s,%s) (%s,%s)]", La1.toFixed(4), Lo1.toFixed(4), La2.toFixed(4), Lo2.toFixed(4)); console.log("\tlat1 = %s (Π/180) = %s", La1.toFixed(4), lat1.tofixed(4)); console.log("\tlon1 = %s (Π/180) = %s", Lo1.toFixed(4), lon1.tofixed(4)); console.log("\tlat2 = %s (Π/180) = %s", La2.toFixed(4), lat2.tofixed(4)); console.log("\tlon2 = %s (Π/180) = %s", Lo2.toFixed(4), lon2.tofixed(4)); console.log("\tδλ = Lon2 - Lon1 = %s - %s = %s", lon2.tofixed(4), lon1.tofixed(4), londelta.tofixed(6)); console.log("δσ = arctan( (cosθ2 sinδλ)² + (cosθ1 sinθ2 - sinθ1 cosθ2 cosδλ)² / (sinθ1 sinθ2 + cosθ1 cosθ2 cosδλ)") console.log("δσ = arctan( (%s %s)² + (%s %s - %s %s %s)² / (%s %s + %s %s %s)", Math.cos(lat2).toFixed(4), Math.sin(lonDelta).toFixed(8), Math.cos(lat1).toFixed(4), Math.sin(lat2).toFixed(4), Math.sin(lat1).toFixed(4), Math.cos(lat2).toFixed(4), Math.cos(lonDelta).toFixed(3), Math.cos(lat1).toFixed(4), Math.sin(lat2).toFixed(4), Math.cos(lat1).toFixed(4), Math.cos(lat2).toFixed(4), Math.cos(lonDelta).toFixed(3) ); console.log("δσ = arctan( %s / %s ) = %s", a.tofixed(14), b.tofixed(4), angle.tofixed(8));

98 console.log("d = r Δσ = %s %s = %s", r, angle.tofixed(8), (angle * r).tofixed(4)); return angle * r; } function getrute(dari, menuju) { perhitungan = ""; $.get("app/proxy.php?dari=" + dari + "&menuju=" + menuju, function (data, status) { if (status == "success") { if (typeof data.rute_alt!= "undefined") { rute_alt.setlatlngs([]); rute_alt.addlatlng(marker_awal.getlatlng()); for (i = 0; i < data.rute_alt.poin.length; i++) { rute_alt.addlatlng([data.rute_alt.poin[i][1], data.rute_alt.poin[i][0]]); } rute_alt.addlatlng(marker.getlatlng()); } else { rute_alt.setlatlngs([]); } if (typeof data.rute_utama!= "undefined") { rute_utama.setlatlngs([]); rute_utama.addlatlng(marker_awal.getlatlng()); var jarakgcd = 0; var koordinatstr = "Koordinat Rute [ "; for (i = 0; i < data.rute_utama.poin.length; i++) { koordinatstr += "(" + data.rute_utama.poin[i][1] + "," + data.rute_utama.poin[i][0] + ") "; } koordinatstr += "]"; console.log(koordinatstr); for (i = 0; i < data.rute_utama.poin.length; i++) { rute_utama.addlatlng([data.rute_utama.poin[i][1], data.rute_utama.poin[i][0]]); if (i!= data.rute_utama.poin.length - 1) { lat1 = data.rute_utama.poin[i][1]; lon1 = data.rute_utama.poin[i][0]; lat2 = data.rute_utama.poin[i + 1][1]; lon2 = data.rute_utama.poin[i + 1][0]; jarakgcd += jarakgcd(lat1, lon1, lat2, lon2); } } console.log("jarak total = %s", jarakgcd.tofixed(4)); //document.queryselector("#perhitungan").innerhtml = perhitungan; rute_utama.addlatlng(marker.getlatlng());

99 var jarakutama = data.rute_utama.jarak; var info = "<br>rute terdekat jarak " + (jarakutama / 1000) + " KM. <br>"; if (typeof data.rute_alt!= "undefined") { var jarakalt = data.rute_alt.jarak; info += "Rute alternatif jarak " + (jarakalt / 1000) + " KM"; } else { info += "Rute alternatif tidak tersedia"; } document.queryselector("#detail-rute").innerhtml = info; document.queryselector("#koordinat-rute").innerhtml = koordinatstr; } else { rute_utama.setlatlngs([]); } } }); } string_koor_awal = "3.6423, "; string_koor_lokasi = koordinat_lokasi[0].tofixed(7) + ',' + koordinat_lokasi[1].tofixed(6); getrute(string_koor_awal, string_koor_lokasi); String.prototype.format = function () { var formatted = this; for (var i = 0; i < arguments.length; i++) { var regexp = new RegExp('\\{' + i + '\\}', 'gi'); formatted = formatted.replace(regexp, arguments[i]); } return formatted; }; </script> //saran <?php include "medoo/medoo.php"; include "medoo/kode.php"; $model = new medoo(); if ($_GET["do"] == "edit") { $row = $model->get("saran", "*", ["ID_Saran" => $_GET["id"]]); extract($row); } else if ($_GET["do"] == "") { $ID_Saran = auto_code("saran", "ID_Saran", 5, "I");

100 }?> <div class="input-form"> <div class="callout changed-block"> <h1>saran</h1> Saran di bawah ini adalah Saran yang diberikan oleh pengunjung web ini untuk memberikan tanggapan tentang program yang dibuat ini.</div> <form id="form" name="form" method="post"> <p>kata Kunci <label for="search">:</label> <input name="search" type="search" value="<?= $_POST[search]?>" id="search" size="100" maxlength="200"> <input type="submit" name="cari" id="cari" value="cari Data"> </p> <table width="98%" border="0" class="form-table"> <?php $result =!isset($_post["cari"])? $model->select("saran", "*") : $model->select("saran", "*", ["LIKE" => ["Nama_Pengirim" => $_POST[search]]]); $no = 0; foreach ($result as $row) { $no++; extract($row);?> <tr> <th width="3%"><?= $no?>.</th> <td align="left"><strong><?= $Nama_Pengirim?></strong><!-- <sub><?= $ ?></sub>--><br /> <?= $Saran?></td> <th width="4%" valign="middle"><a href="page/saran/delete/<?= $ID_Saran?>" onclick="return(confirm('anda yakin ingin menghapus data ini?'))">hapus</a></th> </tr> <?php }?> </table> </form> <?php //INSERT dan UPDATE if (isset($_post["simpan"])) { if ($_GET["do"]!= "edit") { $model->insert("saran", [

101 "ID_Saran" => $_POST["ID_Saran"], "Nama_Pengirim" => $_POST["Nama_Pengirim"], " " => $_POST[" "], "Saran" => $_POST["Saran"] ]); } else { $model->update("saran", [ "ID_Saran" => $_POST["ID_Saran"], "Nama_Pengirim" => $_POST["Nama_Pengirim"], " " => $_POST[" "], "Saran" => $_POST["Saran"] ], ["ID_Saran" => $_GET[id]] ); } header("location:". $_SERVER["REQUEST_URI"]); } if (isset($_get["do"])) { if ($_GET["do"] == "delete") { if ($model->has("saran", ["ID_Saran" => $_GET["id"]])) { $model->delete("saran", ["ID_Saran" => $_GET["id"]]); header("location:". $_SERVER["REQUEST_URI"]); } } }?> </div> <!-- <pre> <?php echo $model->last_query(); var_dump($model->error()); print_r($_get); print_r($_post);?> </pre> --> Form Profil <div id="post-entry"> <div class="post-meta"> <h1>tentang Program</h1> <span id="postmeta">

102 <div class="post-date"><span class="entry-date"><i class="icon-calendar icon-grey"></i> Tanggal <?= date('d M Y')?></span> <span class="entryauthor"><i class="icon-user icon-grey"></i> Ditulis Oleh <?= CREATOR?></span></div> <div class="post-content"> <div class="callout changed-block"> <h3>gis Pabrik Kemasan</h3> GIS Pabrik Kemasan ini merupakan sistem informasi geografis yang menyajikan informasi lokasi dan peta tematik Pabrik Kemasan yang ada di kota Medan, web ini dibangun dengan tujuan untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat luas dalam mencari lokasi Pabrik Kemasan yang ada di kota Medan. <br /> <br /> <table width="99%" border="0" align="center" cellpadding="0" cellspacing="0"> <tr> <td width="15%">pembuat</td> <td width="85%"><strong>emy Handayani Sinuraya</strong></td> </tr> <tr> <td>jurusan</td> <td><strong>sistem Informasi</strong></td> </tr> <tr> <td>peminatan</td> <td><strong>sistem Informasi Grafis</strong></td> </tr> <tr> <td>kampus</td> <td><strong>universitas Potensi Utama</strong></td> </tr> <tr> <td>tahun</td> <td><strong>2016</strong></td> </tr> </table> <br /><br /> </div> <div class="clearfix"></div> </div> </span> </div> </div>

103 Form Login <?php include "medoo/medoo.php"; $model = new medoo();?> <table width="100%" border="0" cellspacing="0" cellpadding="0"> <tr> <td class="form-header">login Sistem</td> </tr> <tr> <td> <form id="form" name="form" method="post" action=""> <br /> <table width="60%" border="0" align="center" cellpadding="0" cellspacing="0"> <tr> <td width="14%">username</td> <td width="86%"><input name="username" type="text" id="username" size="60" maxlength="20" /></td> </tr> <tr> <td>password</td> <td><input name="password" type="password" id="password" size="60" maxlength="20" /></td> </tr> <tr> <td> </td> <td><input type="submit" name="button_simpan" id="button_simpan" value="login" /> <input type="reset" name="button_reset" id="button_reset" value="reset" /></td> </tr> </table> <br /> <br /> <br /> <br /> <br /> <br /> <br /> </form>

104 </td> </tr> <tr> <td class="cari-container"> <?php if (isset($_post['button_simpan'])) { $tabel = "admin"; $username = $_POST[username]; $password = $_POST[password]; if ($model->has($tabel, ["AND" => ["username" => $username, "password" => $password]])) { $_SESSION['login'] = $tabel; $_SESSION['user'] = $username; header('location:home'); } else { echo "<script>window.onload = function(){alert('password yang anda masukkan salah!')}</script>"; } }?> </td> </tr> </table>

105

106

107

108

109

110

111

112

113

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Tahap analisis sistem yang berjalan in bertujuan untuk mencari informasi mengenai masalah yang ada guna mendapatkan bahan evaluasi untuk pengembangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. alat bantu manajemen berupa informasi berbantuan komputer yang terkait dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. alat bantu manajemen berupa informasi berbantuan komputer yang terkait dengan BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Informasi Geografis GIS atau sistem informasi berbasis pemetaan dan geografi adalah sebuah alat bantu manajemen berupa informasi berbantuan komputer yang terkait dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Informasi Geografis Menurut Hersa Farida Qoriani (2012 : 2) Geografis Information System atau sistem informasi berbasis pemetaan dan geografi adalah sebuah alat bantu

Lebih terperinci

Unified Modelling Language UML

Unified Modelling Language UML Unified Modelling Language UML Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah "bahasa" yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Informasi Geografis Secara umum SIG dapat diartikan sebagai suatu komponen yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data geografis dan sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Informasi Geografis GIS atau sistem informasi berbasis pemetaan dan geografi adalah sebuah alat bantu manajemen berupa informasi berbantuan komputer yang terkait dengan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 35 8 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Tahap analisis sistem yang berjalan in bertujuan untuk mencari informasi mengenai masalah yang ada guna mendapatkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sistem pemetaan dan analisis terhadap segala sesuatu, serta peristiwa-peristiwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sistem pemetaan dan analisis terhadap segala sesuatu, serta peristiwa-peristiwa BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Informasi Geografis GIS atau sistem informasi berbasis pemetaan dan geografi adalah sebuah alat bantu manajemen berupa informasi berbantuan komputer yang terkait dengan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisa masalah penelitian yang dilakukan oleh kursus pengemudi mobil, diperoleh data-data yang dibutuhkan untuk membuat sistem informasi geografis.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Tahap analisis sistem yang berjalan in bertujuan untuk mencari informasi mengenai masalah yang ada guna mendapatkan bahan evaluasi untuk pengembangan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Tahap analisis sistem yang berjalan ini bertujuan untuk mencari informasi mengenai masalah yang ada guna mendapatkan bahan evaluasi untuk pengembangan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Tahap analisis sistem yang berjalan in bertujuan untuk mencari informasi mengenai masalah yang ada guna mendapatkan bahan evaluasi untuk pengembangan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Tahap analisis sistem ng berjalan in bertujuan untuk mencari informasi mengenai masalah ng ada guna mendapatkan bahan evaluasi untuk pengembangan

Lebih terperinci

Tugas Mandiri Analisis dan Perancangan Sistem II ACTIVITY & SWIMLANE DIAGRAM

Tugas Mandiri Analisis dan Perancangan Sistem II ACTIVITY & SWIMLANE DIAGRAM T03/ACTIVITY & SWIMLANE DIAGRAM Tugas Mandiri Analisis dan Perancangan Sistem II ACTIVITY & SWIMLANE DIAGRAM Nama : Kresna Kesuma NIM : 05 05 2651 E mail : ineraz_zuri_kriesna@yahoo.co.id Homepage : Tugas

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Sistem Informasi Geografis Lokasi Pemetaan Daerah Daerah Lokasi Aman Banjir Dikota Medan Berbasis Web, masih bersifat manual, yaitu untuk pencarian

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan I - 1 UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB I Pendahuluan I - 1 UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BAB I Pendahuluan I.1. Latar Belakang Masalah Sistem informasi geografis ( SIG ), hingga saat ini, merupakan sistem yang sangat menarik. Sistem ini cenderung selalu dibuat untuk interaktif ini dapat mengintegrasikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Akuntansi Akuntansi merupakan bahasa bisnis. Sebagai bahasa bisnis akuntansi menyediakancara untuk menyajikan dan meringkas kejadian-kejadian bisnis dalam bentukinformasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Seiring pertumbuhan ekonomi yang semakin berkembang saat ini, masyarakat tidak bisa lepas dari kebutuhan jasa layanan suatu bank. Mengingat hal

Lebih terperinci

Gambar Use Case Diagram

Gambar Use Case Diagram 1. Use Case Diagram Use case adalah abstraksi dari interaksi antara system dan actor. Use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipe interaksi antara user sebuah system dengan sistemnya sendiri melalui

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Rute jalur terpendek merupakan suatu persoalan untuk mencari lintasan menuju tempat ibadah yang dilalui dengan jumlah yang paling minimum. Maka

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisa masalah yang bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem geografis menentukan jalur terpendek pemadam kebakaran,

Lebih terperinci

MAKALAH ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM II USE CASE DIAGRAM

MAKALAH ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM II USE CASE DIAGRAM MAKALAH T02/Use Case Diagram ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM II USE CASE DIAGRAM Nama : Abdul Kholik NIM : 05.05.2684 E mail : ik.kyoe.san@gmail.com Sumber : http://artikel.webgaul.com/iptek/unifiedmodellinglanguage.htm

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian Lokasi Akper dan Akbid ini masih bersifat manual. Bentuk manual yang dibuat oleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 56 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Sistem Informasi Geografis Lokasi Pabrik dapat dilihat sebagai berikut : 1. Tampilan Form Home Halaman

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Melihat kebutuhan akan informasi tentang Lokasi Penjualan Makanan cepat saji KFC, Pizza Hut, dan McDonald s merupakan hal yang penting

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Melihat kebutuhan akan informasi tentang Lokasi Bimbingan Belajar merupakan hal yang penting bagi setiap masyarakat yang ingin mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. proses kerja yang sedang berjalan. Pokok-pokok yang di analisis meliputi analisis

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. proses kerja yang sedang berjalan. Pokok-pokok yang di analisis meliputi analisis BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisis sistem yang berjalan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui proses kerja yang sedang berjalan. Pokok-pokok yang di analisis

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Tahap analisis sistem yang berjalan ini bertujuan untuk mencari informasi mengenai sistem yang lama guna mendapatkan bahan evaluasi untuk pengembangan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam penulisan skripsi ini, penulis membahas dan menguraikan tentang masalah Sistem Informasi Geografis Lokasi Baby Shop di Kota Medan. Adapun

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Tahap analisis sistem yang berjalan ini bertujuan untuk mencari informasi mengenai sistem yang lama guna mendapatkan bahan evaluasi untuk pengembangan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisa masalah yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi Sistem Informasi Geografis Lokasi Support Center Resmi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam penulisan skripsi ini, penulis membahas dan menguraikan tentang masalah sistem informasi geografis toko hewan di kota Medan berbasis web.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Loket Bus merupakan tempat dimana masyarakat yang akan memesan atau membeli suatu tiket untuk menggunakan sarana transportasi bus sebagai keperluan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Tahap analisis sistem yang berjalan ini bertujuan untuk mencari informasi mengenai sistem yang ada guna mendapatkan bahan evaluasi untuk pengembangan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN

BAB III ANALISA DAN DESAIN BAB III ANALISA DAN DESAIN Analisis sistem digunakan untuk melakukan penguraian terhadap suatu sistem informasi secara nyata yang bertujuan untuk melakukan identifikasi terhadap masalah yang mungkin akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. prasarana transportasi yang terintegrasi dengan sistem informasi. Transportasi

BAB I PENDAHULUAN. prasarana transportasi yang terintegrasi dengan sistem informasi. Transportasi BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Salah satu yang perkembangannya sangat dinamis adalah sarana dan prasarana transportasi yang terintegrasi dengan sistem informasi. Transportasi pada era modern ini

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM III.1. Analisa Masalah Kemudahan untuk mendapatkan informasi rumah susun merupakan salah satu tuntutan di Kota Medan, terutama bagi masyarakat yang membutuhkan tempat

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 34 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisa masalah dilakukan untuk mengetahui gambaran umum mengenai Sistem Informasi Geografis Lokasi Pesantren Di Kota Medan. Sehubungan dengan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi transportasi saat ini, masyarakat umum tidak bisa lepas dari penggunaan alat transportasi pribadi guna membantu

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN UJI COBA

BAB III ANALISIS DAN UJI COBA BAB III ANALISIS DAN UJI COBA III.1. Analisis Masalah Analisa masalah yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi sistem informasi geografis lokasi toko pancing di kota Medan

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Inventori pada PT. Oriental Chitra International

Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Inventori pada PT. Oriental Chitra International Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Inventori pada PT. Oriental Chitra International Sitti Nurbaya Ambo, S.Kom Universitas Gunadarma e-mail : baya_ambo@yahoo.com ABSTRAK Perusahaan membutuhkan adanya

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisa Sistem ng Sedang Berjalan Dari hasil penelitian yang penulis lakukan, maka penulis mendapati beberapa kendala-kendala yang dihadapi pada sistem yang sedang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Letak Kantor Cabang BRI di Kota Medan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem.

Lebih terperinci

4. BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. diusulkan perancangan sistem baru, dimana kinerja dari suatu sistem yang baru

4. BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. diusulkan perancangan sistem baru, dimana kinerja dari suatu sistem yang baru 4. BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Sistem Perancangan sistem dilakukan apabila tahap dari analisis sistem telah selesai dilakukan. Berdasarkan pada hasil analisis sistem yang sedang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem yang telah ada pada perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan pendapat Sugiyono (2003:58) mendefinisikan bahwa:

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan pendapat Sugiyono (2003:58) mendefinisikan bahwa: BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data, sesuai dengan pendapat Sugiyono (2003:58) mendefinisikan bahwa: Objek penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Analisis Prosedur yang sedang Berjalan

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Analisis Prosedur yang sedang Berjalan BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisa Sistem Yang Berjalan 4.1.1 Analisis Prosedur yang sedang Berjalan 4.1.1.1 Use Case Konfirmasi Customer Supplier Pemasukan barang Gudang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Rute jalur terpendek merupakan suatu persoalan untuk mencari lintasan menuju toko Majestyk yang dilalui dengan jumlah yang paling minimum. Maka

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem geografis tata letak les bahasa inggris

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Analisis dilakukan agar dapat menemukan masalah-masalah dalam pengolahan sistem pendukung keputusan pemilihan tempat penanaman teh dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam sistem informasi geografis lokasi kantor telkom di kota medan masih bersifat manual. Bentuk manual

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Lokasi Taman Kanak kanak Di Daerah Medan Marelan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai sistem informasi geografis wilayah rawan kecelakaan di kota Medan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. menggambarkan aliran-aliran informasi dari bagian-bagian yang terkait, baik dari

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. menggambarkan aliran-aliran informasi dari bagian-bagian yang terkait, baik dari BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Analisis sistem merupakan gambaran suatu sistem yang saat ini sedang berjalan dan untuk mempelajari sistem yang ada. Analisis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Yang Berjalan Sebelum merancang suatu sistem, ada baiknya terlebih dahulu menganalisis sistem yang sedang berjalan di Distro yang akan dibangun tersebut.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Lokasi Transmisi TVRI Di Sumatera Utara yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Lokasi Kantor Lurah Daerah Kecamatan Medan Labuhan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisis masalah bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Sistem Pendukung Keputusan Evaluasi Kinerja Dosen Menggunakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web

BAB II LANDASAN TEORI Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web Aplikasi berbasis web adalah aplikasi yang dijalankan melalui browser dan diakses melalui jaringan komputer. Aplikasi berbasis web

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab Tinjauan Pustaka memuat uraian gambaran umum dan fungsi-fungsi pada perpustakaan, pengertian sistem informasi, dan kaitan antara perpustakaan dan sistem informasi. 2.1. Perpustakaan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Di Kota Medan pencarian suatu lokasi service center perangkat komputer selama ini masih dilakukan secara manual yaitu dengan cara bertanya kepada

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang Sedang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian Lokasi Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP), masih bersifat manual, yaitu

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Pemetaan Daerah Rawan Kejahatan di Kota Medan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang diteliti adalah hotel yang ada di Bandung yaitu Hotel Millenia

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang diteliti adalah hotel yang ada di Bandung yaitu Hotel Millenia 3.1 Objek Penelitian BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN Objek yang diteliti adalah hotel yang ada di Bandung yaitu Hotel Millenia Bandung. Untuk melihat gambaran yang lebih jelas, maka berikut pembahasan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem ng Sedang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian lokasi objek wisata di Pulau Nias memiliki kendala mengenai informasi lokasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Tahap analisis sistem yang berjalan ini bertujuan untuk mencari informasi mengenai sistem yang lama guna mendapatkan bahan evaluasi untuk pengembangan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Pada SMEC (Sumatera Medical Eye Center) kegunaan obat-obatan sudah menjadi kebutuhan primer, sehingga stok obat harus selalu terjaga agar kebutuhan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem yang telah ada pada perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 30 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang sedang berjalan Analisa terhadap suatu sistem sangat diperlukan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang sedang berjalan dalam suatu sistem.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Kebutuhan akan teori dalam dunia pendidikan sangat besar. Teori banyak di tulis ke dalam sebuah buku maupun jurnal. Pada universitas potensi utama,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III. 1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem dilakukan guna mengetahui gambaran umum sistem informasi geografis letak lokasi baliho di Kota Medan, yakni menganalisis

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Masalah Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk memahami informasi-informasi

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 PERANCANGAN SISTEM Untuk memudahkan pembuatan aplikasi sistem pakar berbasis website, maka akan dibuat model menggunakan UML (Unified Modeling Language). Perlu diketahui metode

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah Sistem Informasi Penjadwalan Dalam

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah Sistem Informasi Penjadwalan Dalam BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah Sistem Informasi Penjadwalan Dalam Proses Pendirian Tower di PT. Panca Prima Lestari yang beralamat di Jl. Cipaku1 no.1

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Aplikasi Penjualan Alat-Alat Pada Toko Eiger Berbasis Mobile Dan Client-Server yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERENCANAAN SISTEM. yang terdapat pada sistem tersebut untuk kemudian dijadikan landasan usulan

BAB IV ANALISIS DAN PERENCANAAN SISTEM. yang terdapat pada sistem tersebut untuk kemudian dijadikan landasan usulan 41 BAB IV ANALISIS DAN PERENCANAAN SISTEM 4.1. Analisis sistem yang sedang berjalan Tahap yang perlu dilakukan sebelum mengembangkan susatu sistem adalah menganalisis sistem yang sedang berjalan kemudian

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai program absensi siswa berbasis SMS Gateway yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem. III.1. Analisis Masalah

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisis masalah bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Penentuan Jumlah Produksi Keramik pada PT. Jui Shin Medan.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang Sedang Berjalan Banyaknya masyarakat yang tidak mengetahui informasi tentang lokasi dan letak dari depo kontainer yang ada di kota Medan, Permasalahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Penentuan Titik Rute Terdekat Lokasi Penjualan Furniture Dengan Menggunakan Polar Formula Berbasis Web

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. diusulkan dari sistem yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. diusulkan dari sistem yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Pada bab ini dijelaskan mengenai prosedur yang berjalan dan yang diusulkan dari sistem yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Dalam penulisan skripsi ini, penulis membahas dan menguraikan tentang masalah sistem informasi gerografis Bank BRI di kota medan berbasis mobile.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian mengenai data lokasi Kantor Kecamatan di Kota Medan masih menggunakan daftar tabel

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Penjualan cake dan bakery pada Zahara bakery yang selalu laris, membuat karyawan Zahara bakery harus mempersiapkan penjualan sesuai dengan tingkat

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Teknologi berbasis komputer, kini telah merambah hampir seluruh sisi kehidupan manusia. Berbagai disiplin ilmu telah memanfaatkan teknologi ini

Lebih terperinci

Bab 3 Metode Penelitian

Bab 3 Metode Penelitian Bab 3 Metode Penelitian Pada bab ini akan dibahas mengenai proses bisnis yang berlangsung pada Toko Istana Boneka dan metode perancangan yang digunakan dalam membuat sistem informasi perhitungan arus kas

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Sistem Informasi lokasi rawan narkoba di kota Medan adalah menggambarkan lingkungan rawan narkoba yang harus dihindari oleh

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam pemilihan KPR masyarakat haruslah jeli, namun untuk menentukan KPR masyarakat umum memiliki kendala di saat memiliki minat untuk membeli

Lebih terperinci

REKAYASA PERANGKAT LUNAK. 3 sks Sri Rezeki Candra Nursari reezeki2011.wordpress.com

REKAYASA PERANGKAT LUNAK. 3 sks Sri Rezeki Candra Nursari reezeki2011.wordpress.com REKAYASA PERANGKAT LUNAK 3 sks Sri Rezeki Candra Nursari reezeki2011.wordpress.com Referensi Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi, Roger S. Pressman, Ph.D, Andi Jogyakarta, 2012 Buku 1 Rekayasa

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian data akuntansi masih bersifat manual, banyaknya kendala yang terdapat pada penginformasian

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Lokasi Di Kota Medan Berbasis Web yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem. III.1

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM 39 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem ng Sedang Berjalan Kendala-kendala yang dihadapi pada sistem yang sedang berjalan yaitu : 1. Proses pencarian informasi kurang efektif. 2. Informasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Masalah-masalah yang sering dihadapi oleh PT. Matahari Department Store Grand Palladium Medan sulit dalam mengelola diskon aging akan suatu produk

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Lokasi Sekolah Internasional di Kota Medan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan, desain sistem,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analis Sistem Yang Berjalan Kegiatan analisis sistem yang berjalan merupakan kegiatan penguraian suatu sistem informasi yang utuh dan nyata ke dalam bagianbagian

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai sistem informasi geografis penentuan jumlah penduduk yang kurang mampu pada kecamatan Medan Labuhan berbasis web yang meliputi analisa

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Valentine Ponsel dalam melakukan pemilihan perangkat Android masih dilakukan secara manual berdasarkan model dan merk. Cara seperti ini menyebabkan

Lebih terperinci