BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM"

Transkripsi

1 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Tahap analisis sistem yang berjalan in bertujuan untuk mencari informasi mengenai masalah yang ada guna mendapatkan bahan evaluasi untuk pengembangan pada sistem yang akan dirancang, evaluasi pada masalah yang ada adalah : 4. Minimnya informasi keberadaan Parkir Fashion, membuat masyarakat mengalami kesulitan dalam menemukan lokasi Parkir Fashion. 5. Belum adanya sistem yang menentukan jarak terdekat antara lokasi Parkir Fashion dengan pengguna sistem atau masyarakat. 6. Belum berkembangnya penentuan jarak terdekat dengan menggunakan metode algoritma Dijkstra. Adapun pemecahan masalah yang diusulkan oleh penulis adalah sebagai berikut : 4. Membangun sistem yang dapat mempermudah masyarakat dalam mendapatkan informasi lokasi Parkir Fashion. 5. Merancang dan membangun sistem yang dapat menentukan jarak terdekat antara lokasi Parkir Fashion dengan pengguna sistem atau masyarakat. 6. Menguji perhitungan jarak terpendek dengan metode algoritma Dijkstra. 35

2 36 III.1.1. Analisis Input Analisis input yang ada pada sistem yang lama, yaitu konsumen melihat informasi iklan pada banner parkir fashion di kota Medan, kemudian konsumen mengingat lokasi parkir fashion yang ada pada banner, konsumen mencatat alamat parkir fashion tersebut dan konsumen mengunjungi lokasi parkir fashion yang mereka ketahui. III.1.2. Analisis Process Proses yang terjadi pada sistem yang dijelaskan pada langkah-langkah yaitu konsumen hanya mengingat alamat tempat parkir fashion, lalu konsumen hanya menginput nama alamat parkir fashion ke dalam sistem. Kemudian sistem akan menampilkan titik koordinat terpendek kepada user ke alamat yang ingin dituju. III.1.3. Analisis Output Output yang dihasilkan dari sistem adalah informasi-informasi tempat Lokasi parkir fashion yang ada di kota Medan dan mengunjungi outlet Lokasi parkir fashion yang di inginkan maka konsumen akan menerima pesanan yang telah dipesan dan sebuah bukti pembelian yang diberikan oleh penjual atau tempat Lokasi parkir fashion yang bersangkutan.

3 37 III.2. Perhitungan metode Djikstra Menurut Penelitian Fitria (2013 : 614) menyatakan bahwa Algoritma yang ditemukan oleh Dijkstra untuk mencari path terpendek merupakan algoritma yang lebih efisien dibandingkan algoritma Warshall, meskipun implementasinya juga lebih sukar. Misalkan G adalah graf berarah berlabel dengan titik-titik V(G) = {v1,v2,..., vn} dan path terpendek yang dicari adalah dari v1 ke vn. Algoritma Dijkstra dimulai dari titik v1. dalam iterasinya, algoritma akan mencari satu titik yang jumlah bobotnya dari titik 1 terkecil. Titik-titik yang terpiih dipisahkan dan titik-titik tersebut tidak diperhatikan lagi dalam iterasi berikutnya. Misalkan : V (G) = {v1, v2,.., vn} L = Himpunan titik-titik ε V (G) yang sudah terpilih dalam jalur path terpendek. D(j) = Jumlah bobot path terkecil dari v1 ke vj. w(i,j) = Bobot garis dari titik vi ke vj. w*(1,j) = Jumlah bobot path terkecil dari v1 ke vj Secara formal, algoritma Dijkstra untuk mencari path terpendek adalah sebagai berikut : 5. L = { }; V = {v2, v3,..,vn}. 6. Untuk i = 2,..., n, lakukan D(i) w(1, i) 7. Selama vn L lakukan: c. Pilih titik vk V - L dengan D(k) terkecil.

4 38 L = L {vk} d. Untuk setiap vj V - L lakukan: Jika D(j) > D(k) + W(k,j) maka ganti D(j) dengan D(k) + W(k,j) 8. Untuk setiap vj V, w*(1, j) = D(j) Menurut algoritma di atas, path terpendek dari titik v1 ke vn adalah melalui titik-titik dalam L secara berurutan, dan jumlah bobot path terkecilnya adalah D(n). Algoritma Dijkstra dinyatakan dalam pseudo-code berikut ini : procedure Dijkstra (input m:matriks, a:simpul awal) ( Mencari lintasan terpendek dari simpul awal a ke semua simpul lainnya Masukan : matriks ketetanggaan (m) dari graf berbobot G dan simpul awal a Keluaran : lintasan terpendek dari a ke semua simpul lainnya ) Deklarasi s1, s2,..., sn :integer (tabel integer) d1, d2,..., dn :integer (tabel integer) i, j, k: integer Algoritma ( langkah 0 (Inisialisasi:) for i 1 to n do si 0 di m ai endfor

5 39 (langkah 1 :) Sa 1 (karena simpul a adalah simpul asal lintasan terpendek, jadi simpul a sudah pasti terpilih dalam lintasan terpendek ) Da oo (tidak ada lintasan terpendek dari simpul a ke a) (langkah 2, 3,..., n-1:) For k 2 to n-1 do J simpul dengan sj = 0 dan dj minimal Sj 1 {simpul j sudah terpilih ke dalam lintasan terpendek} {perbaharui tabel d} For semua simpul I dengan si= 0 do If dj+mji <di then Di dj+mji Endif Endfor Endfor ) III.2.1. Langkah Langkah Metode Djikstra 6. Beri nilai bobot (jarak) untuk setiap titik ke titik lainnya, lalu set nilai 0 pada node awal dan nilai tak hingga terhadap node lain (belum terisi) 7. Set semua node Belum terjamah dan set node awal sebagai Node keberangkatan

6 40 8. Dari node keberangkatan, pertimbangkan node tetangga yang belum terjamah dan hitung jaraknya dari titik keberangkatan. Sebagai contoh, jika titik keberangkatan A ke B memiliki bobot jarak 6 dan dari B ke node C berjarak 2, maka jarak ke C melewati B menjadi 6+2=8. Jika jarak ini lebih kecil dari jarak sebelumnya (yang telah terekam sebelumnya) hapus data lama, simpan ulang data jarak dengan jarak yang baru. 9. Saat kita selesai mempertimbangkan setiap jarak terhadap node tetangga, tandai node yang telah terjamah sebagai Node terjamah. Node terjamah tidak akan pernah di cek kembali, jarak yang disimpan adalah jarak terakhir dan yang paling minimal bobotnya. 10. Set Node belum terjamah dengan jarak terkecil (dari node keberangkatan) sebagai Node Keberangkatan selanjutnya dan lanjutkan dengan kembali ke step 3 (Hasbi Asyadiq ; 2012 : 1) III.2.2. Studi Kasus Metode Djikstra Perhitungan Jarak Rute Outlet Parkir Fashion Dengan Titik Awal Potensi Utama. Outlet Karya Wisata Koordinat Rute [ ( , ) ( , ) ( , ) ( , ) ( , ) ( , ) ( , ) ( , ) ( , ) ( , ) ( , ) ( , ) ( , ) ( , ) ( , ) ( , ) ( , ) ( , ) ( , )

7 41 ( , ) ( , ) ( , ) ( , ) (3.6306, ) ( , ) ( , ) ( , ) (3.628, ) ( , ) ( , ) ( , ) ( , ) ( , ) ( , ) ( , ) ( , ) (3.6248, ) ( , ) ( , ) ( , ) ( , ) ( , ) (3.6241, ) ( , ) ( , ) ( , ) ( , ) ( ,98.665) ( , ) ( , ) ( , ) ( , ) ( , ) ( , ) ( , ) ( , ) ( , ) ( , ) ( , ) ( , ) ( , ) ( , ) ( , ) ( , ) ( , ) ( , ) (3.6189, ) ( , ) ] Jarak[(3.6374, ) (3.6374, )] Lat1 = φ1 (Π/180) = Lat2 = φ2 (Π/180) = Δλ = Lon2 - Lon1 = = Δφ = Lat2 - Lat1 = = a = e-7 * e * * e-7 * e-7 = e-14

8 42 atan2( e- 7, ) = e-7 d = R * c = * e-7 = Jarak[(3.6374, ) (3.6374, )] Lat1 = φ1 (Π/180) = Lat2 = φ2 (Π/180) = Δλ = Lon2 - Lon1 = = Δφ = Lat2 - Lat1 = = a = * * * * = e-10 atan2( , ) = d = R * c = * = Jarak[(3.6363, ) (3.6363, )] Lat1 = φ1 (Π/180) = Lat2 = φ2 (Π/180) = Δλ = Lon2 - Lon1 = = Δφ = Lat2 - Lat1 = = a = e-7 * e * * e-7 * e-7 = e-14 atan2( e- 7, ) = e-7 d = R * c = * e-7 = Jarak[(3.6362, ) (3.6362, )] Lat1 = φ1 (Π/180) =

9 43 Lat2 = φ2 (Π/180) = Δλ = Lon2 - Lon1 = = Δφ = Lat2 - Lat1 = = a = * * * e-7 * e-7 = e-12 atan2( , ) = d = R * c = * = Jarak[(3.6361, ) (3.6361, )] Lat1 = φ1 (Π/180) = Lat2 = φ2 (Π/180) = Δλ = Lon2 - Lon1 = = Δφ = Lat2 - Lat1 = = a = * * * * = e-11

10 44 atan2( , ) = d = R * c = * = Jarak[(3.6359, ) (3.6359, )] Lat1 = φ1 (Π/180) = Lat2 = φ2 (Π/180) = Δλ = Lon2 - Lon1 = = Δφ = Lat2 - Lat1 = = a = * * * * = e-11 atan2( , ) = d = R * c = * = Jarak[(3.6357, ) (3.6357, )] Lat1 = φ1 (Π/180) = Lat2 = φ2 (Π/180) =

11 45 Δλ = Lon2 - Lon1 = = Δφ = Lat2 - Lat1 = = a = e-7 * e * * * = e-12 atan2( , ) = d = R * c = * = Jarak[(3.6357, ) (3.6357, )] Lat1 = φ1 (Π/180) = Lat2 = φ2 (Π/180) = Δλ = Lon2 - Lon1 = = Δφ = Lat2 - Lat1 = = a = e-7 * e * * * = e-12

12 46 atan2( , ) = d = R * c = * = Jarak[(3.6357, ) (3.6357, )] Lat1 = φ1 (Π/180) = Lat2 = φ2 (Π/180) = Δλ = Lon2 - Lon1 = = Δφ = Lat2 - Lat1 = = a = e-8 * e * * e-7 * e-7 = e-13 atan2( e- 7, ) = d = R * c = * = Jarak[(3.6357, ) (3.6357, )] Lat1 = φ1 (Π/180) = Lat2 = φ2 (Π/180) =

13 47 Δλ = Lon2 - Lon1 = = Δφ = Lat2 - Lat1 = = a = e-8 * e * * * = e-12 atan2( , ) = d = R * c = * = Jarak[(3.6357, ) (3.6357, )] Lat1 = φ1 (Π/180) = Lat2 = φ2 (Π/180) = Δλ = Lon2 - Lon1 = = Δφ = Lat2 - Lat1 = = a = 0 * * * * = e-12

14 48 atan2( , ) = d = R * c = * = Jarak[(3.6357, ) (3.6357, )] Lat1 = φ1 (Π/180) = Lat2 = φ2 (Π/180) = Δλ = Lon2 - Lon1 = = Δφ = Lat2 - Lat1 = = a = 0 * * * e-7 * e-7 = e-13 atan2( e- 7, ) = d = R * c = * = Jarak[(3.6357, ) (3.6357, )] Lat1 = φ1 (Π/180) = Lat2 = φ2 (Π/180) = Δλ = Lon2 - Lon1 = =

15 49 Δφ = Lat2 - Lat1 = = a = * * * e-7 * e-7 = e-11 atan2( , ) = d = R * c = * = Jarak[(3.6353, ) (3.6353, )] Lat1 = φ1 (Π/180) = Lat2 = φ2 (Π/180) = Δλ = Lon2 - Lon1 = = Δφ = Lat2 - Lat1 = = a = * * * e-7 * e-7 = e-11 atan2( , ) =

16 50 d = R * c = * = Jarak[(3.6350, ) (3.6350, )] Lat1 = φ1 (Π/180) = Lat2 = φ2 (Π/180) = Δλ = Lon2 - Lon1 = = Δφ = Lat2 - Lat1 = = a = e-7 * e * * * = e-12 atan2( , ) = d = R * c = * = Jarak[(3.6349, ) (3.6349, )] Lat1 = φ1 (Π/180) = Lat2 = φ2 (Π/180) = Δλ = Lon2 - Lon1 = = Δφ = Lat2 - Lat1 = =

17 51 a = e-7 * e * * * = e-11 atan2( , ) = d = R * c = * = Jarak[(3.6350, ) (3.6350, )] Lat1 = φ1 (Π/180) = Lat2 = φ2 (Π/180) = Δλ = Lon2 - Lon1 = = Δφ = Lat2 - Lat1 = = a = * * * e-7 * e-7 = e-11 atan2( , ) = d = R * c = * =

18 52 Jarak[(3.6339, ) (3.6339, )] Lat1 = φ1 (Π/180) = Lat2 = φ2 (Π/180) = Δλ = Lon2 - Lon1 = = Δφ = Lat2 - Lat1 = = a = * * * e-7 * e-7 = e-11 atan2( , ) = d = R * c = * = Jarak[(3.6334, ) (3.6334, )] Lat1 = φ1 (Π/180) = Lat2 = φ2 (Π/180) = Δλ = Lon2 - Lon1 = = Δφ = Lat2 - Lat1 = =

19 53 a = e-7 * e * * e-8 * e-8 = e-13 atan2( e- 7, ) = d = R * c = * = Jarak[(3.6334, ) (3.6334, )] Lat1 = φ1 (Π/180) = Lat2 = φ2 (Π/180) = Δλ = Lon2 - Lon1 = = Δφ = Lat2 - Lat1 = = a = * * * e-7 * e-7 = e-12 atan2( , ) = d = R * c = * = Jarak[(3.6330, ) (3.6330, )] Lat1 = φ1 (Π/180) =

20 54 Lat2 = φ2 (Π/180) = Δλ = Lon2 - Lon1 = = Δφ = Lat2 - Lat1 = = a = * * * * = e-11 atan2( , ) = d = R * c = * = Jarak[(3.6321, ) (3.6321, )] Lat1 = φ1 (Π/180) = Lat2 = φ2 (Π/180) = Δλ = Lon2 - Lon1 = = Δφ = Lat2 - Lat1 = =

21 55 a = * * * e-7 * e-7 = e-11 atan2( , ) = d = R * c = * = Jarak[(3.6317, ) (3.6317, )] Lat1 = φ1 (Π/180) = Lat2 = φ2 (Π/180) = Δλ = Lon2 - Lon1 = = Δφ = Lat2 - Lat1 = = a = * * * * = e-11 atan2( , ) = d = R * c = * = Jarak[(3.6306, ) (3.6306, )]

22 56 Lat1 = φ1 (Π/180) = Lat2 = φ2 (Π/180) = Δλ = Lon2 - Lon1 = = Δφ = Lat2 - Lat1 = = a = * * * e-7 * e-7 = e-12 atan2( , ) = d = R * c = * = Jarak[(3.6303, ) (3.6303, )] Lat1 = φ1 (Π/180) = Lat2 = φ2 (Π/180) = Δλ = Lon2 - Lon1 = = Δφ = Lat2 - Lat1 = =

23 57 a = * * * * = e-11 atan2( , ) = d = R * c = * = Jarak[(3.6296, ) (3.6296, )] Lat1 = φ1 (Π/180) = Lat2 = φ2 (Π/180) = Δλ = Lon2 - Lon1 = = Δφ = Lat2 - Lat1 = = a = e-8 * e * * * = e-12 atan2( , ) = d = R * c = * = Jarak[(3.6296, ) (3.6296, )]

24 58 Lat1 = φ1 (Π/180) = Lat2 = φ2 (Π/180) = Δλ = Lon2 - Lon1 = = Δφ = Lat2 - Lat1 = = a = * * * * = e-10 atan2( , ) = d = R * c = * = Jarak[(3.6280, ) (3.6280, )] Lat1 = φ1 (Π/180) = Lat2 = φ2 (Π/180) = Δλ = Lon2 - Lon1 = = Δφ = Lat2 - Lat1 = =

25 59 a = * * * 0 * 0 = e- 12 atan2( , ) = d = R * c = * = Jarak[(3.6278, ) (3.6278, )] Lat1 = φ1 (Π/180) = Lat2 = φ2 (Π/180) = Δλ = Lon2 - Lon1 = = Δφ = Lat2 - Lat1 = = a = * * * e-7 * e-7 = e-12 atan2( , ) = d = R * c = * = Jarak[(3.6275, ) (3.6275, )]

26 60 Lat1 = φ1 (Π/180) = Lat2 = φ2 (Π/180) = Δλ = Lon2 - Lon1 = = Δφ = Lat2 - Lat1 = = a = e-7 * e * * * = e-12 atan2( , ) = d = R * c = * = Jarak[(3.6276, ) (3.6276, )] Lat1 = φ1 (Π/180) = Lat2 = φ2 (Π/180) = Δλ = Lon2 - Lon1 = = Δφ = Lat2 - Lat1 = =

27 61 a = e-7 * e * * * = e-12 atan2( , ) = d = R * c = * = Jarak[(3.6276, ) (3.6276, )] Lat1 = φ1 (Π/180) = Lat2 = φ2 (Π/180) = Δλ = Lon2 - Lon1 = = Δφ = Lat2 - Lat1 = = a = * * * e-7 * e-7 = e-12 atan2( , ) = d = R * c = * = Jarak[(3.6275, ) (3.6275, )]

28 62 Lat1 = φ1 (Π/180) = Lat2 = φ2 (Π/180) = Δλ = Lon2 - Lon1 = = Δφ = Lat2 - Lat1 = = a = * * * e-7 * e-7 = e-11 atan2( , ) = d = R * c = * = Jarak[(3.6271, ) (3.6271, )] Lat1 = φ1 (Π/180) = Lat2 = φ2 (Π/180) = Δλ = Lon2 - Lon1 = = Δφ = Lat2 - Lat1 = =

29 63 a = * * * e-7 * e-7 = e-11 atan2( , ) = d = R * c = * = Jarak[(3.6267, ) (3.6267, )] Lat1 = φ1 (Π/180) = Lat2 = φ2 (Π/180) = Δλ = Lon2 - Lon1 = = Δφ = Lat2 - Lat1 = = a = * * * * = e-10 atan2( , ) = d = R * c = * = Jarak[(3.6249, ) (3.6249, )]

30 64 Lat1 = φ1 (Π/180) = Lat2 = φ2 (Π/180) = Δλ = Lon2 - Lon1 = = Δφ = Lat2 - Lat1 = = a = e-7 * e * * * = e-12 atan2( , ) = d = R * c = * = Jarak[(3.6248, ) (3.6248, )] Lat1 = φ1 (Π/180) = Lat2 = φ2 (Π/180) = Δλ = Lon2 - Lon1 = = Δφ = Lat2 - Lat1 = =

31 65 a = * * * * = e-11 atan2( , ) = d = R * c = * = Jarak[(3.6245, ) (3.6245, )] Lat1 = φ1 (Π/180) = Lat2 = φ2 (Π/180) = Δλ = Lon2 - Lon1 = = Δφ = Lat2 - Lat1 = = a = * * * * = e-12 atan2( , ) = d = R * c = * = Jarak[(3.6243, ) (3.6243, )]

32 66 Lat1 = φ1 (Π/180) = Lat2 = φ2 (Π/180) = Δλ = Lon2 - Lon1 = = Δφ = Lat2 - Lat1 = = a = e-7 * e * * * = e-12 atan2( , ) = d = R * c = * = Jarak[(3.6242, ) (3.6242, )] Lat1 = φ1 (Π/180) = Lat2 = φ2 (Π/180) = Δλ = Lon2 - Lon1 = = Δφ = Lat2 - Lat1 = =

33 67 a = e-7 * e * * * = e-12 atan2( , ) = d = R * c = * = Jarak[(3.6242, ) (3.6242, )] Lat1 = φ1 (Π/180) = Lat2 = φ2 (Π/180) = Δλ = Lon2 - Lon1 = = Δφ = Lat2 - Lat1 = = a = e-7 * e * * e-7 * e-7 = e-13 atan2( e- 7, ) = d = R * c = * = Jarak[(3.6242, ) (3.6242, )] Lat1 = φ1 (Π/180) =

34 68 Lat2 = φ2 (Π/180) = Δλ = Lon2 - Lon1 = = Δφ = Lat2 - Lat1 = = a = e-7 * e * * * = e-12 atan2( , ) = d = R * c = * = Jarak[(3.6241, ) (3.6241, )] Lat1 = φ1 (Π/180) = Lat2 = φ2 (Π/180) = Δλ = Lon2 - Lon1 = = Δφ = Lat2 - Lat1 = =

35 69 a = e-7 * e * * * = e-12 atan2( , ) = d = R * c = * = Jarak[(3.6241, ) (3.6241, )] Lat1 = φ1 (Π/180) = Lat2 = φ2 (Π/180) = Δλ = Lon2 - Lon1 = = Δφ = Lat2 - Lat1 = = a = e-7 * e * * e-7 * e-7 = e-13 atan2( e- 7, ) = d = R * c = * = Jarak[(3.6240, ) (3.6240, )] Lat1 = φ1 (Π/180) =

36 70 Lat2 = φ2 (Π/180) = Δλ = Lon2 - Lon1 = = Δφ = Lat2 - Lat1 = = a = e-7 * e * * * = e-12 atan2( , ) = d = R * c = * = Jarak[(3.6239, ) (3.6239, )] Lat1 = φ1 (Π/180) = Lat2 = φ2 (Π/180) = Δλ = Lon2 - Lon1 = = Δφ = Lat2 - Lat1 = =

37 71 a = e-7 * e * * e-7 * e-7 = e-13 atan2( e- 7, ) = d = R * c = * = Jarak[(3.6239, ) (3.6239, )] Lat1 = φ1 (Π/180) = Lat2 = φ2 (Π/180) = Δλ = Lon2 - Lon1 = = Δφ = Lat2 - Lat1 = = a = e-7 * e * * e-7 * e-7 = e-13 atan2( e- 7, ) = d = R * c = * = Jarak[(3.6238, ) (3.6238, )] Lat1 = φ1 (Π/180) =

38 72 Lat2 = φ2 (Π/180) = Δλ = Lon2 - Lon1 = = Δφ = Lat2 - Lat1 = = a = * * * e-7 * e-7 = e-12 atan2( , ) = d = R * c = * = Jarak[(3.6236, ) (3.6236, )] Lat1 = φ1 (Π/180) = Lat2 = φ2 (Π/180) = Δλ = Lon2 - Lon1 = = Δφ = Lat2 - Lat1 = = a = * * * e-8 * e-8 = e-12

39 73 atan2( , ) = d = R * c = * = Jarak[(3.6234, ) (3.6234, )] Lat1 = φ1 (Π/180) = Lat2 = φ2 (Π/180) = Δλ = Lon2 - Lon1 = = Δφ = Lat2 - Lat1 = = a = * * * 0 * 0 = e-12 atan2( , ) = d = R * c = * = Jarak[(3.6231, ) (3.6231, )] Lat1 = φ1 (Π/180) = Lat2 = φ2 (Π/180) =

40 74 Δλ = Lon2 - Lon1 = = Δφ = Lat2 - Lat1 = = a = * * * e-8 * e-8 = e-12 atan2( , ) = d = R * c = * = Jarak[(3.6229, ) (3.6229, )] Lat1 = φ1 (Π/180) = Lat2 = φ2 (Π/180) = Δλ = Lon2 - Lon1 = = Δφ = Lat2 - Lat1 = = a = e-7 * e * * 0 * 0 = e- 14 atan2( e- 7, ) = e-7

41 75 d = R * c = * e-7 = Jarak[(3.6229, ) (3.6229, )] Lat1 = φ1 (Π/180) = Lat2 = φ2 (Π/180) = Δλ = Lon2 - Lon1 = = Δφ = Lat2 - Lat1 = = a = e-7 * e * * 0 * 0 = e-13 atan2( e- 7, ) = d = R * c = * = Jarak[(3.6228, ) (3.6228, )] Lat1 = φ1 (Π/180) = Lat2 = φ2 (Π/180) = Δλ = Lon2 - Lon1 = = Δφ = Lat2 - Lat1 = =

42 76 a = * * * e-7 * e-7 = e-11 atan2( , ) = d = R * c = * = Jarak[(3.6223, ) (3.6223, )] Lat1 = φ1 (Π/180) = Lat2 = φ2 (Π/180) = Δλ = Lon2 - Lon1 = = Δφ = Lat2 - Lat1 = = a = e-7 * e * * 0 * 0 = e-13 atan2( e- 7, ) = d = R * c = * = Jarak[(3.6222, ) (3.6222, )] Lat1 = φ1 (Π/180) =

43 77 Lat2 = φ2 (Π/180) = Δλ = Lon2 - Lon1 = = Δφ = Lat2 - Lat1 = = a = * * * e-7 * e-7 = e-11 atan2( , ) = d = R * c = * = Jarak[(3.6217, ) (3.6217, )] Lat1 = φ1 (Π/180) = Lat2 = φ2 (Π/180) = Δλ = Lon2 - Lon1 = = Δφ = Lat2 - Lat1 = = a = * * * e-7 * e-7 = e-11

44 78 atan2( , ) = d = R * c = * = Jarak[(3.6211, ) (3.6211, )] Lat1 = φ1 (Π/180) = Lat2 = φ2 (Π/180) = Δλ = Lon2 - Lon1 = = Δφ = Lat2 - Lat1 = = a = * * * 0 * 0 = e-12 atan2( , ) = d = R * c = * = Jarak[(3.6208, ) (3.6208, )] Lat1 = φ1 (Π/180) = Lat2 = φ2 (Π/180) =

45 79 Δλ = Lon2 - Lon1 = = Δφ = Lat2 - Lat1 = = a = * * * e-8 * e-8 = e-12 atan2( , ) = d = R * c = * = Jarak[(3.6205, ) (3.6205, )] Lat1 = φ1 (Π/180) = Lat2 = φ2 (Π/180) = Δλ = Lon2 - Lon1 = = Δφ = Lat2 - Lat1 = = a = * * * e-7 * e-7 = e-11

46 80 atan2( , ) = d = R * c = * = Jarak[(3.6201, ) (3.6201, )] Lat1 = φ1 (Π/180) = Lat2 = φ2 (Π/180) = Δλ = Lon2 - Lon1 = = Δφ = Lat2 - Lat1 = = a = * * * 0 * 0 = e- 12 atan2( , ) = d = R * c = * = Jarak[(3.6200, ) (3.6200, )] Lat1 = φ1 (Π/180) = Lat2 = φ2 (Π/180) =

47 81 Δλ = Lon2 - Lon1 = = Δφ = Lat2 - Lat1 = = a = * * * e-8 * e-8 = e-12 atan2( , ) = d = R * c = * = Jarak[(3.6197, ) (3.6197, )] Lat1 = φ1 (Π/180) = Lat2 = φ2 (Π/180) = Δλ = Lon2 - Lon1 = = Δφ = Lat2 - Lat1 = = a = * * * e-8 * e-8 = e-12

48 82 atan2( , ) = d = R * c = * = Jarak[(3.6195, ) (3.6195, )] Lat1 = φ1 (Π/180) = Lat2 = φ2 (Π/180) = Δλ = Lon2 - Lon1 = = Δφ = Lat2 - Lat1 = = a = * * * e-8 * e-8 = e-11 atan2( , ) = d = R * c = * = Jarak[(3.6190, ) (3.6190, )] Lat1 = φ1 (Π/180) = Lat2 = φ2 (Π/180) =

49 83 Δλ = Lon2 - Lon1 = = Δφ = Lat2 - Lat1 = = a = e-7 * e * * 0 * 0 = e-14 atan2( e- 7, ) = e-7 d = R * c = * e-7 = Jarak[(3.6190, ) (3.6190, )] Lat1 = φ1 (Π/180) = Lat2 = φ2 (Π/180) = Δλ = Lon2 - Lon1 = = Δφ = Lat2 - Lat1 = = a = e-7 * e * * e-8 * e-8 = e-13 atan2( e- 7, ) = d = R * c = * =

50 84 Jarak[(3.6189, ) (3.6189, )] Lat1 = φ1 (Π/180) = Lat2 = φ2 (Π/180) = Δλ = Lon2 - Lon1 = = Δφ = Lat2 - Lat1 = = a = e-8 * e * * e-8 * e-8 = e-14 atan2( e- 7, ) = e-7 d = R * c = * e-7 = Jarak total = III.3. Desain Sistem Desain sistem secara global menggunakan bahasa pemodelan UML yang terdiri dari Usecase Diagram, Class Diagram, Activity Diagram dan Sequence Diagram.

51 85 III.3.1. Usecase Diagram Secara garis besar, bisnis proses sistem yang akan dirancang digambarkan dengan usecase diagram yang terdapat pada Gambar III.1 : Sistem Informasi Geografis Lokasi Penjualan Parkir Fashion di Kota Medan Berbasis Web Menggunakan Metode Djikstra Beranda Peta Lokasi Outlet Admin Komentar <include> Artikel Pengunjung Tentang Simpan Login <include> Form Outlet Reset <include> Olah Data <include> <include> Form Komentar Form Artikel Edit Hapus Logout Kirim Gambar III.1. Use Case Diagram Sistem Geografis Lokasi Parkir Fashion Di kota Medan III.3.2. Class Diagram Rancangan kelas-kelas yang akan digunakan pada sistem yang akan dirancang dapat dilihat pada gambar III.2 :

52 86 Class Diagram Gambar III.2. Class Diagram Sistem Informasi Geografis Lokasi Parkir Fashion III.3.3. Activity Diagram Bisnis proses yang telah digambarkan pada use case diagram di atas dijabarkan dengan activity diagram : 1. Activity Diagram Melihat Peta Aktivitas melihat peta diterangkan dalam langkah-langkah state, dimulai dari kegiatan melihat panel peta kemudian mencari Artikel Lokasi Parkir Fashion, selanjutnya menekan tombol atau link yang ada pada peta dan yang terakhir melihat informasi yang di sajikan dalam peta yang ditunjukkan pada gambar III.3:

53 87 Click Peta Click Salah Satu Lokasi Lihat Informasi Lokasi Gambar III.3. Activity Diagram Melihat Peta 2. Activity Diagram Mengolah Data Komentar Aktvitas proses mengolah data komentar diterangkan dalam langkah-langkah state yang ditunjukkan pada gambar III.4 : Form Komentar Baru Isi Data tidak Reset ya Kirim Gambar III.4. Activity Diagram Mengolah Data Komentar

54 88 3. Activity Diagram Login Administrator Website Aktvitas proses login admin diterangkan dalam langkah-langkah state, dimulai dari memasukkan username, memasukkan password, jika profil valid maka sistem akan mengaktifkan menu administrator, sedangkan jika tidak valid, maka tampilkan pesan kesalahan yang ditunjukkan pada gambar III.5 : Form login invalid Mengisi Data Click Login valid Halaman Admin Gambar III.5. Activity Diagram Login Admin 4. Activity Diagram Mengolah Data Lokasi Parkir Fashion Aktivitas proses mengolah data Lokasi Parkir Fashion diterangkan dalam langkah-langkah state yang ditunjukkan pada gambar III.6 :

55 89 Form Lokasi baru ya Isi data tidak batal Simpan data ya tidak tidak Edit tidak tidak hapus ya Gambar III.6. Activity Diagram Mengolah Data Lokasi Parkir Fashion 5. Activity Diagram Mengolah Data Artikel Aktvitas proses mengolah data Artikel diterangkan dalam langkah-langkah state yang ditunjukkan pada gambar III.7 :

56 90 Form Artikel baru ya Isi data tidak batal Simpan data ya tidak Edit ya tidak tidak hapus ya Gambar III.7. Activity Diagram Mengolah Data Artikel III.3.4. Sequence Diagram Rangkaian kegiatan pada setiap terjadi event sistem digambarkan pada sequence diagram berikut: 1. Sequence Diagram pada Form Peta Serangkaian kegiatan saat terjadi event pada form peta dapat dilihat pada gambar III.8 :

57 91 Melihat Peta User Beranda Form Peta Tabel Outlet Tampilkan Menu () Menu () click form Peta () Koneksi database () Gambar III.8. Sequence Diagram Form Peta 2. Sequence Diagram pada Form Login Serangkaian kegiatan saat terjadi event pada form login dapat dilihat pada gambar III.9 :

58 92 Login admin Main form Proses Tabel admin Tampilkan Fom () Menu () click form login Masukkan nama dan password () Koneksi Database() Konesksi Database () Gambar III.9. Sequence Diagram Form Login 3. Sequence Diagram pada Form Data Parkir Fashion Serangkaian kegiatan saat terjadi event pada form Parkir Fashion dapat dilihat pada gambar III.10 :

59 93 Data lokasi admin Form Data lokasi proses Outlet Tampilkan Fom () Menu () klik form lokasi () Memperbahuri data () Tutup sistem () Gambar III.10 Sequence Diagram Form Parkir Fashion 4. Sequence Diagram pada Form Data Artikel Serangkaian kegiatan saat terjadi event pada form data Artikel dapat dilihat pada gambar III.11 :

60 94 artikel admin beranda Form artikel Tabel artikel Tampilkan Fom () Menu () Klik form artikel () Perbaharui data () Koneksi database () Tutup form () Hapus data () Koneksi database () Gambar III.11. Sequence Diagram Form Data Artikel 5. Sequence Diagram pada Form Data Komentar Serangkaian kegiatan saat terjadi event pada form komentar dapat dilihat pada gambar III.12 :

61 95 Komentar admin Main form Form Data Komentar Tabel komentar Tampilkan Fom () Menu () click form komentar () Perbaharui data () Koneksi database () Tutup form () Hapus data () Koneksi database () Gambar III.12. Sequence Diagram Form Komentar III.4. Desain Basis Data Desain basis data terdiri dari tahap merancang struktur tabel dan normalisasi data. III.4.1. Normalisasi Data Tahap normalisasi ini bertujuan untuk menghilangkan masalah berupa ketidak konsistenan apabila dilakukannya proses manipulasi data seperti

62 96 penghapusan, perubahan dan penambahan data sehingga data tidak ambigu. Berikut ini adalah tahapan normalisasinya: 1. Bentuk Tidak Normal Bentuk tidak normal dari data pembelian ditandai dengan adanya baris yang satu atau lebih atributnya tidak terisi, bentuk ini dapat dilihat pada tabel III.1 dibawah ini : Tabel III.1. Data Lokasi Tidak Normal Kode Tempat Nama Studio Alamat ID Gambar Jl. Karya 1 Parkir Fashion Wisata No 1 30 Jl. Bromo 2 No. 3 2 Medan Lon Lat Lokasi Medan Bentuk Normal Pertama (1NF) Bentuk normal pertama dari data lokasi studio foto merupakan bentuk tidak normal yang atribut kosongnya diisi sesuai dengan atribut induk dari record-nya, bentuk ini dapat dilihat pada tabel III.3 di bawah ini: Tabel III.2. Data Lokasi 1NF Kode Nama Studio Alamat ID Tempat Gambar 1 Parkir Fashion Jl. Karya Wisata No Parkir Fashion Jl. Bromo No. 3 Medan 2 Lon Lat Lokasi Medan Medan 3. Bentuk Normal Kedua (2NF) Bentuk normal kedua dari data lokasi merupakan bentuk normal pertama, dimana telah dilakukan pemisahan data sehingga tidak adanya ketergantungan

63 97 parsial. Setiap data memiliki kunci primer untuk membuat relasi antar data, bentuk ini dapat dilihat pada berikut ini : Tabel III.3. Data Gambar 2NF id name type size content 1 lokasi/parkir_karyawisata.jpg image/jpeg [BLOB - 28,8 KB] 2 lokasi/parkir_bromo.jpg image/jpeg [BLOB - 30,9 KB] III.3.2. Desain Tabel Setelah melakukan tahap normalisasi, maka tahap selanjutnya yang dikerjakan yaitu merancang struktur tabel pada basis data sistem yang akan dibuat, berikut ini merupakan rancangan struktur tabel tersebut : 1. Struktur Tabel Admin Tabel admin digunakan untuk menyimpan data Id_User, Username, Password, Nama, selengkapnya mengenai struktur tabel ini dapat dilihat pada tabel III.4 di bawah ini : Tabel III.4. Rancangan Tabel Admin Nama Database ayuna_parkirfashion Nama Tabel Admin No Nama Field Tipe Data Boleh Kosong Kunci 1. Id_User int(11) Tidak Primary Key 2. Username varchar(12) Tidak Unique 3. Password varchar(12) Tidak - 4. Nama varchar(25) Tidak - 2. Struktur Tabel Artikel Tabel artikel digunakan untuk menyimpan data ID_Artikel, Creator, , Tanggal, Judul, Isi, selengkapnya mengenai struktur tabel ini dapat dilihat pada tabel III.5 di bawah ini :

64 98 Tabel III.5. Rancangan Tabel Artikel Nama Database ayuna_parkirfashion Nama Tabel Artikel No Nama Field Tipe Data Boleh Kosong Kunci 1. ID_Artikel int(11) Tidak Primary Key 2. Creator varchar(25) Tidak varchar(25) Tidak - 4. Tanggal Date Tidak - 5. Judul Text Tidak - 6. Isi Text Tidak - 3. Struktur Tabel Artikel_komentar Tabel artikel_komentar digunakan untuk menyimpan data ID_Komentar, ID_Artikel, Komentator, , Tanggal, Komentar, selengkapnya mengenai struktur tabel ini dapat dilihat pada tabel III.6 di bawah ini : Tabel III.6. Rancangan Tabel Artikel_komentar Nama Database ayuna_parkirfashion Nama Tabel artikel_komentar No Nama Field Tipe Data Boleh Kosong Kunci 1. ID_Komentar int(11) Tidak Primary Key 2. ID_Artikel int(11) Tidak Foreign Key 3. Komentator varchar(25) Tidak varchar(25) Tidak - 5. Tanggal Date Tidak - 6. Komentar Text Tidak - 4. Struktur Tabel Outlet Tabel outlet digunakan untuk menyimpan data Kode_Outlet, Nama_Outlet, Telepon, Alamat, Gambar, Keterangan, Koordinat, selengkapnya mengenai struktur tabel ini dapat dilihat pada tabel III.7 di bawah ini :

65 99 Tabel III.7. Rancangan Tabel Outlet Nama Database ayuna_parkirfashion Nama Tabel Outlet No Nama Field Tipe Data Boleh Kosong Kunci 1. Kode_Outlet int(5) Tidak Primary Key 2. Nama_Outlet varchar(25) Tidak Unique 3. Telepon varchar(25) Tidak - 4. Alamat Text Tidak - 5. Gambar Longtext Tidak - 6. Keterangan Text Tidak - 7. Koordinat Text Tidak - 5. Struktur Tabel Respon Tabel respon digunakan untuk menyimpan data ID_Respon, Nama_Pengirim, , Respon, selengkapnya mengenai struktur tabel ini dapat dilihat pada tabel III.8 di bawah ini : Tabel III.8. Rancangan Tabel Respon Nama Database ayuna_parkirfashion Nama Tabel Respon No Nama Field Tipe Data Boleh Kosong Kunci 1. ID_Respon int(11) Tidak Primary Key 2. Nama_Pengirim varchar(25) Tidak varchar(25) Tidak - 4. Respon Text Tidak - III.5. Desain User Interface Tahap perancangan berikutnya yaitu desain sistem secara detail yang meliputi desain output sistem dan desain input sistem. III.5.1. Desain Output Berikut ini adalah rancangan tampilan desain peta yang akan dihasilkan oleh sistem :

66 100 Beranda Peta Lokasi Outlet Komentar Artikel Masuk Tentang P E T A Sistem Informasi Geografis Outlet Parkir Fashion Hak Cipta All Right Reserved Design By Ayuna Gambar III.13. Desain Tampilan Peta III.4.2. Desain Input Berikut ini adalah rancangan atau desain input sebagai antarmuka pengguna: 1. Desain Form Login Desain form login dapat dilihat pada gambar III.14 : Beranda Peta Lokasi Outlet Komentar Artikel Masuk Tentang Login Sistem Selamat datang di website sistem informasi geografis pencarian Outlet Parkir Fashion kota Medan, Sumatera Utara. Tujuan website sistem informasi geografis pencarian Outlet di kota Medan ini dibuat adalah untuk memudahkan pihak dan kalangan masyarakat yang ingin mencari Outlet Parkir Fashion dengan mudah. Username : Password : Login Reset Sistem Informasi Geografis Outlet Parkir Fashion Hak Cipta All Right Reserved Design By Ayuna Gambar III.14. Desain Form Login

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 35 8 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Tahap analisis sistem yang berjalan in bertujuan untuk mencari informasi mengenai masalah yang ada guna mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisa masalah yang bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem geografis menentukan jalur terpendek pemadam kebakaran,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Tahap analisis sistem yang berjalan ini bertujuan untuk mencari informasi mengenai masalah yang ada guna mendapatkan bahan evaluasi untuk pengembangan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Tahap analisis sistem yang berjalan in bertujuan untuk mencari informasi mengenai masalah yang ada guna mendapatkan bahan evaluasi untuk pengembangan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Tahap analisis sistem ng berjalan in bertujuan untuk mencari informasi mengenai masalah ng ada guna mendapatkan bahan evaluasi untuk pengembangan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Tahap analisis sistem yang berjalan in bertujuan untuk mencari informasi mengenai masalah yang ada guna mendapatkan bahan evaluasi untuk pengembangan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisa masalah penelitian yang dilakukan oleh kursus pengemudi mobil, diperoleh data-data yang dibutuhkan untuk membuat sistem informasi geografis.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Rute jalur terpendek merupakan suatu persoalan untuk mencari lintasan menuju tempat ibadah yang dilalui dengan jumlah yang paling minimum. Maka

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Tahap analisis sistem yang berjalan ini bertujuan untuk mencari informasi mengenai sistem yang lama guna mendapatkan bahan evaluasi untuk pengembangan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisa masalah yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi Sistem Informasi Geografis Lokasi Support Center Resmi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam penulisan skripsi ini, penulis membahas dan menguraikan tentang masalah Sistem Informasi Geografis Lokasi Baby Shop di Kota Medan. Adapun

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Tahap analisis sistem yang berjalan ini bertujuan untuk mencari informasi mengenai sistem yang ada guna mendapatkan bahan evaluasi untuk pengembangan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Rute jalur terpendek merupakan suatu persoalan untuk mencari lintasan menuju toko Majestyk yang dilalui dengan jumlah yang paling minimum. Maka

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Melihat kebutuhan akan informasi tentang Lokasi Bimbingan Belajar merupakan hal yang penting bagi setiap masyarakat yang ingin mengetahui

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian Lokasi Akper dan Akbid ini masih bersifat manual. Bentuk manual yang dibuat oleh

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Seiring pertumbuhan ekonomi yang semakin berkembang saat ini, masyarakat tidak bisa lepas dari kebutuhan jasa layanan suatu bank. Mengingat hal

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Sistem Informasi Geografis Lokasi Pemetaan Daerah Daerah Lokasi Aman Banjir Dikota Medan Berbasis Web, masih bersifat manual, yaitu untuk pencarian

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem yang telah ada pada perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam penulisan skripsi ini, penulis membahas dan menguraikan tentang masalah sistem informasi geografis toko hewan di kota Medan berbasis web.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem geografis tata letak les bahasa inggris

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Tahap analisis sistem yang berjalan ini bertujuan untuk mencari informasi mengenai sistem yang lama guna mendapatkan bahan evaluasi untuk pengembangan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Melihat kebutuhan akan informasi tentang Lokasi Penjualan Makanan cepat saji KFC, Pizza Hut, dan McDonald s merupakan hal yang penting

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN UJI COBA

BAB III ANALISIS DAN UJI COBA BAB III ANALISIS DAN UJI COBA III.1. Analisis Masalah Analisa masalah yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi sistem informasi geografis lokasi toko pancing di kota Medan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Loket Bus merupakan tempat dimana masyarakat yang akan memesan atau membeli suatu tiket untuk menggunakan sarana transportasi bus sebagai keperluan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem yang telah ada pada perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Tahap analisis sistem yang berjalan ini bertujuan untuk mencari informasi mengenai sistem yang lama guna mendapatkan bahan evaluasi untuk pengembangan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisa masalah penulis menggunakan Haversine Formula dilakukan untuk mendapat informasi dari aplikasi. Pengguna dapat mudah dalam menggunakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisis masalah bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Penentuan Kualitas Buah Apel Menggunakan Metode SAW Pada Swalayan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisis masalah bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Sistem Pendukung Keputusan Evaluasi Kinerja Dosen Menggunakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisis masalah bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Penentuan Jumlah Produksi Keramik pada PT. Jui Shin Medan.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem yang telah ada pada perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem yang telah ada. Evaluasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Analisa masalah dilakukan guna mengetahui masalah-masalah yang terkait didalam Sistem Informasi Geografis Lokasi Rekreasi Waterboom di Kota Medan.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi transportasi saat ini, masyarakat umum tidak bisa lepas dari penggunaan alat transportasi pribadi guna membantu

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. Analisa masalah dilakukan guna mengetahui masalah-masalah yang terkait

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. Analisa masalah dilakukan guna mengetahui masalah-masalah yang terkait BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisa masalah dilakukan guna mengetahui masalah-masalah yang terkait didalam Sistem Informasi Geografis Ragam Budaya Indonesia yang berjalan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisa pada sistem yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Sistem Pendukung Keputusan Jumlah Produksi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian data akuntansi masih bersifat manual, banyaknya kendala yang terdapat pada penginformasian

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1 Analisis Sistem Analisis sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem yang telah ada pada perusahaan. Analisis

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem yang telah ada pada perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem pendukung keputusan pemilihan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Kredit

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem yang telah ada. Analisis dilakukan agar

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Mendiagnosa Penyakit Akromegali Dengan Metode

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem pengolahan Pembayaran

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap diagnosis penyakit Ovarium Dengan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Pada SMEC (Sumatera Medical Eye Center) kegunaan obat-obatan sudah menjadi kebutuhan primer, sehingga stok obat harus selalu terjaga agar kebutuhan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisa masalah dilakukan guna mengetahui masalah-masalah yang terkait didalam Sistem Informasi Tentang Pakaian Adat Dalam Pernikahan. Adapun

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Valentine Ponsel dalam melakukan pemilihan perangkat Android masih dilakukan secara manual berdasarkan model dan merk. Cara seperti ini menyebabkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. evaluasi terhadap Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan STMIK Terbaik Di

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. evaluasi terhadap Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan STMIK Terbaik Di BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Analisis masalah bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan STMIK Terbaik Di Medan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Pencarian Lokasi ini merupakan masalah untuk mencari rute atau lintasan Lokasi yang bisa dilalui pengunjung yang ingin mengunjungi beberapa titik Universitas

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Analisis sistem yang sedang berjalan pada Politeknik Ganesha dalam pengumpulan data pengguna Smartphone hanya berdasarkan informasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Sistem Pendukung Keputusan Pemberian

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Analisis sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Maskapai

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN

BAB III ANALISA DAN DESAIN BAB III ANALISA DAN DESAIN Analisis sistem digunakan untuk melakukan penguraian terhadap suatu sistem informasi secara nyata yang bertujuan untuk melakukan identifikasi terhadap masalah yang mungkin akan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Proses yang sedang berjalan dalam pengolahan data pendapatan dan pengeluaran masih bersifat manual. Bentuk manual yang dibuat oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisis masalah pada sistem yang sedang berjalan adalah adanya kelemahan dalam mengelola data-data penyusutan khususnya dalam pengolaan akuntansi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 28 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem yang telah ada pada

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 37 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem yang telah ada pada

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan sistem pakar mendeteksi penyakit rheumatic pada manusia dengan menggunakan metode dempster shafer yang meliputi analisa sistem

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Proses yang sedang berjalan dalam pengolahan data pendapatan dan pengeluaran masih bersifat manual. Bentuk manual yang dibuat oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Dalam penulisan skripsi ini, penulis membahas dan menguraikan tentang masalah sistem informasi gerografis Bank BRI di kota medan berbasis mobile.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Untuk menunjang kualitas produksi furniture pada PT. Nitori Furniture Indonesia, maka perlu diperhatikan kualitas bahan baku kayu yang akan digunakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisis sistem yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Penetapan Harga Pokok Penjualan Peralatan Rumah

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Tahap analisis sistem yang berjalan ini bertujuan untuk mencari informasi mengenai sistem yang lama guna mendapatkan bahan evaluasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Sistem penjualan pada para penjual barang elektronik hanya dilakukan dengan menunggu konsumen untuk datang menyinggahi tokonya, kemudian konsumen

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem yang telah ada pada perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisa sistem yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem yang telah ada pada perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III. 1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem dilakukan guna mengetahui gambaran umum sistem informasi geografis letak lokasi baliho di Kota Medan, yakni menganalisis

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dibutuhkannya ketelitian dalam Melihat hasil penjualan minuman pada kedai kopi Uleekareng & Gayo untuk menentukan minuman yang paling diminati

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Dalam mengevaluasi suatu proses diperlukan tahap analisis untuk menguji tingkat kelayakan terhadap proses perancangan sistem

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Penjualan cake dan bakery pada Zahara bakery yang selalu laris, membuat karyawan Zahara bakery harus mempersiapkan penjualan sesuai dengan tingkat

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Masyarakat menjadi kritis dalam penentuan kartu paket internet di dalam kualitas jaringan, kuota dan harga. Masyarakat terkadang bingung ketika

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Analisa sistem dilakukan guna mengetahui gambaran umum pada Sistem Informasi Geografis outlet binaan teleshindo cluster medan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam pemilihan KPR masyarakat haruslah jeli, namun untuk menentukan KPR masyarakat umum memiliki kendala di saat memiliki minat untuk membeli

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Analisa sistem dilakukan guna mengetahui gambaran umum Sistem Informasi Geografis Lokasi Loket Pemesanan Tiket Bus Antar Provinsi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem yang telah ada. Analisa dilakukan agar

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Hal ini tentu menjadi masalah bagi bagian inventory dalam pengolahan persediaan akhir stok ATK, diantaranya sulit memasukan data pembelian dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian mengenai data lokasi Kantor Kecamatan di Kota Medan masih menggunakan daftar tabel

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS MASALAH DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisi masalah pada sistem yang sedang berjalan adalah terdapat kelemahan mengenai pengolahan data khususnya dalam pengadaan barang konstruksi.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem yang berjalan pada sistem

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Dalam hal ini, seorang karyawan harus diberitahu tentang hasil pekerjaannya dalam arti baik, sedang atau kurang. Memberikan karyawan sebuah penghargaan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Masalah-masalah yang sering dihadapi oleh PT. Ada Jadi Mobil adalah kesulitan dalam pencatatan data penyewaan dan pencatatan laporan dan seringnya

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Lokasi Penyewaan Gaun Pengantin di Kota Medan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Masalah Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk memahami informasi-informasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Analisis masalah bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Sistem Penunjang Keputusan Untuk Menentukan Kualitas Ekspor

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Masalah-masalah yang sering dihadapi oleh PT. Matahari Department Store Grand Palladium Medan sulit dalam mengelola diskon aging akan suatu produk

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisa pada sistem yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem aplikasi Android pada E-News, dikarenakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Tahap analisis masalah untuk mencari informasi mengenai sistem yang lama guna mendapatkan bahan evaluasi untuk pengembangan pada sistem yang akan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem yang telah ada pada perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. Proses yang sedang berjalan dalam pencarian lokasi Stokis dan sub stokis

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. Proses yang sedang berjalan dalam pencarian lokasi Stokis dan sub stokis BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam pencarian lokasi Stokis dan sub stokis di Kota Medan masih bersifat manual. Bentuk manual yang dibuat

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Bagi para calon mahasiswa cenderung bingung memilih jurusan yang mana yang akan mereka geluti di dunia pendidikan. Sekolah Tinggi Teknologi Sinar

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Bayi adalah anak dari manusia atau hewan yang masih berusia sangat muda. Ketika bayi sudah mulai berjalan, disebut dengan balita. Umumnya istilah

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 34 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisa masalah dilakukan untuk mengetahui gambaran umum mengenai Sistem Informasi Geografis Lokasi Pesantren Di Kota Medan. Sehubungan dengan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Teknologi berbasis komputer, kini telah merambah hampir seluruh sisi kehidupan manusia. Berbagai disiplin ilmu telah memanfaatkan teknologi ini

Lebih terperinci