Cindy Armei Hariyanti 1, Istamar Syamsuri 2, Betty Lukiati 3 Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang 5, Malang

Transkripsi

1 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DIPADU Student Team Achievement Divisions (STAD) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR PADA PELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 02 BATU Cindy Armei Hariyanti 1, Istamar Syamsuri 2, Betty Lukiati 3 Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang 5, Malang armei.cindy@yahoo.com Abstrak: pembelajaran di kelas X MIPA 3 SMAN 02 Batu masih mengguanakan strategi pembelajaran yang kurang berpusat pada siswa. Siswa hanya menerima informasi, beberapa siswa mendominasi saat pelajaran, antusiasme masih rendah, dan siswa yang tidak memenuhi nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 47%. Keterampilan proses siswa yang masih kurang dapat dilihat dari proses pembelajaran yang dilakukan siswa pada kegiatan pengamatan. Penelitian ini bertujuan meningkatkan keterampilan proses dan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran Inkuiri dipadu STAD serta mendeskripsikan model pembelajaran inkuiri dipadu STAD untuk meningkatkan keterampilan proses dan hasil belajar siswa. Penelitian ini menggunakan desain PTK melalui tahapan plan, do dan see. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) keterampilan proses siswa meningkat pada aspek mengamati, mengklasifikasi, memprediksi, menyimpulkan dan mengkomunikasikan 2) hasil belajar kognitif meningkat dari siklus I ke siklus II, hasil belajar afektif yang berhasil ditingkatkan antara lain sikap memperhatikan penjelasan guru, memperhatikan media, mengikuti diskusi dan mengungkapkan gagasan; hasil belajar psikomotor yang berhasil ditingkatkan antara lain aspek keseriusan dalam bekerja, melakukan pengamatan sesuai petunjuk, ketelitian dalam melakukan kerja, menjaga lingkungan, dan ketepatan waktu dalam menyelesaikan tugas. Kata kunci: Inkuiri, STAD, Keterampilan Proses, Hasil Belajar Abstract: learning in class X Mathematics and Natural Sciences 3 State Senior High School 02 Batu still use learning strategies that are less centred on the students. Students only receive information, several students dominated the time of lessons, the enthusiasm is still low, and the students who do not meet the Minimum Ketuntasan Criterion value (KKM) by 47%. Process skills students, still less can be seen from the process of learning which is done at the student activity observations. This research aims to improve the skills of the process and results of student learning through Inkuiri learning model and describe models of combined STAD inkuiri learning combined skills to enhance the process of STAD and student learning outcomes. This research uses the design phase of the plan, through the PTK do and see. The results showed that: 1) increased student skills of the students improved on this aspect of the process of observing, classifying, predict, conclude and communicates the results of cognitive learning 2) increased from cycle 1 to cycle 2, the result of a successful affective learning is enhanced among others the attitude of paying attention to the teacher's explanation, pay attention to the media, following the discussion and express ideas; psychomotor learning outcomes which successfully improved among other aspects the seriousness in working, doing observation according to the instructions, the thoroughness in performing the work, safeguarding the environment, and timeliness in completing the task. Keywords: Inkuiri, STAD, skill process, learning result 1

2 2 Hasil observasi di SMAN 02 Batu menunjukkan bahwa pembelajaran di kelas X MIPA 3 masih menggunakan strategi pembelajaran yang kurang berpusat pada siswa. Siswa terbiasa dengan proses pembelajaran yang hanya menerima informasi, hal tersebut merupakan salah satu faktor yang menyebabkan siswa menjadi pasif. Beberapa siswa mendominasi saat pelajaran, antusiasme siswa tergolong rendah. Permasalahan tersebut dapat mempengaruhi keterampilan proses siswa dan akan berdampak pada hasil belajar siswa. Hasil observasi menunjukkan bahwa nilai biologi siswa kelas X MIPA 3 sebesar 47% siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM (75). Keterampilan proses siswa yang masih kurang dapat dilihat dari proses pembelajaran yang dilakukan siswa pada kegiatan pengamatan. Model pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan proses dan hasil belajar adalah model pembelajaran inkuiri yang dipadu dengan STAD. Inkuiri merupakan kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban suatu masalah yang dipertanyakan (Sanjaya, 2011). STAD merupakan salah satu tipe kooperatif yang menekankan pada aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi guna mencapai prestasi maksimal (Isjoni, 2009). Hasil penelitian Yani (2013) menunjukkan bahwa pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan keterampilan proses siswa. penelitian Budi (2013) menunjukkan bahwa pembelajaran inkuiri dipadu STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satu alternatif untuk memperbaiki strategi pembelajaran yang kurang berpusat pada siswa tersebut dengan cara menerapkan model inkuiri dipadu STAD. Perpaduan Inkuiri dan STAD bertujuan untuk meningkatkan proses belajar siswa sehingga dapat meningkatkan keterampilan proses dan hasil belajar siswa. METODE Jenis penelitian adalah Penelitian tindakan kelas terdiri dari dua siklus dengan pendekatan deskriptif kuantitatif. Tahapan PTK terdiri dari a) perencanaan (planning), b) tindakan (acting), c) pengamatan (observing), dan d) refleksi (reflecting) (Uno, 2012). Penelitian ini dilaksanakan di kelas X MIPA 3 SMAN 02 Kota Batu pada bulan April hingga Mei Data keterlaksanaan pembelajaran diamati melalui langkah-langkah pembelajaran inkuiri dipadu STAD yang terdapat pada lembar observasi. Data keterampilan proses diperoleh berdasarkan aspek mengamati, mengklasifikasi, mengkomunikasi, memprediksi dan menyimpulkan yang terdapat pada lembar observasi. Data hasil belajar kognitif siswa diukur menggunakan tes akhir siklus. Data hasil belajar afektif siswa diukur menggunakan lembar afektif. Data hasil belajar psikomotor siswa diukur menggunakan lembar observasi kinerja. HASIL 1. Keterlaksanaan Pembelajaran Inkuiri dipadu STAD Keterlaksanaan pembelajaran pada siklus I masih terdapat beberapa langkah pembelajaran yang belum terlaksana dengan baik misalnya guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran, guru tidak membimbing siswa bekerjasama dengan kelompoknya, guru tidak membimbing siswa menyimpulkan pembelajaran. Keterlaksanaan pembelajaran yang belum terlaksana tersebut

3 3 diperbaiki pada siklus II. Hasil keterlaksanaan pembelajaran yang diamati oleh observer I, II, dan III dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Ringkasan Keterlaksanaan Pembelajaran No. Observer Siklus 1 2 Peningkatan Keterangan 1 I 83,33% 91,67% 8,34% Meningkat 2 II 86,11% 95,84% 9,73% Meningkat 3 III 86,11% 95,84% 9,73% Meningkat Jadi dengan adanya evaluasi keterlaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh observer I, II, dan III dapat diketahui bahwa pembelajaran inkuiri dipadu STAD dapat terlaksana dan mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. 2. Keterampilan Proses Siswa Keterampilan proses dasar terdiri dari aspek mengamati, mengklasifikasi, mengukur, menyimpulkan dan mengkomunikasikan yang dinilai dalam bentuk laporan dan diskusi. Hasil analisis siklus I menunjukkan bahwa aspek keterampilan proses siswa perlu dilakukan perbaikan yaitu pada aspek mengamati, mengklasifikasi, memprediksi, dan menyimpulkan. Keterampilan proses siswa tersebut diperbaiki pada siklus II. Hasil analisis rerata keterampilan proses siswa ditunjukkan pada Tabel 2 dan 3. Tabel 2. Ringkasan Rerata Aspek Ketermapilan Proses No. Aspek Keterampilan Nilai rerata Nilai rerata siklus Proses siklus I II Keterangan 1. Mengamati Meningkat 2. Mengklasifikasi Meningkat 3. Memprediksi Meningkat 4. Menyimpulkan Meningkat 5. Mengkomunikasikan Meningkat Jadi penerapan model pembelajaran inkuiri dipadu STAD dapat meningkatkan aspek keterampilan proses dari mengamati, mengklasifikasi, memprediksi, menyimpulkan dan mengkomunikasikan dari siklus I ke siklus II. Tabel 3. Ringkasan Keterampilan Proses Aspek keterampilan proses Rata-rata pada Siklus I II Peningkatan Diskusi 61, ,56 Laporan 69,62 76,84 7,22 Peningkatan aspek keterampilan proses mengamati, mengklasifikasi, memprediksi, menyimpulkan dan mengkomunikasikan dapat mempengaruhi pada rerata nilai diskusi yang mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. 3. Hasil Belajar Siswa Hasil belajar siswa meliputi 3 ranah, yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. a. Kognitif Hasil belajar kognitif diperoleh dari tes tulis yang dilakukan pada akhir siklus. Hasil analisis data ketuntasan belajar klasikal mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 23,53%. Peningkatan hasil belajar kognitif tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.

4 4 Tabel 4. Ringkasan Ketuntasan Belajar Kognitif Siklus Siswa yang Tuntas Rata-rata Peningkatan Siklus I 22 64,71% 23,53% Siklus II 26 76,47% Jadi penerapan model inkuiri dipadu STAD dapat meingkatkan hasil belajar kognitif siswa dapat dilihat dari jumlah siswa yang tuntas mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. b. Afektif Hasil belajar afektif diperoleh dari mengevaluasi sikap siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Aspek yang masih rendah pada ranah afektif siklus I adalah sikap saat memperhatikan penjelasan guru, memperhatikan media, mengikuti diskusi dan mengungkapkan gagasan. Aspek yang masih dirasa kurang tersebut perlu dilakukan peraikan pada siklus II. Hasil analisis data peningkatan hasil belajar afektif dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Ringkasan Hasil Belajar Afektif Jumlah siswa Siklus Rata-rata Peningkatan Siklus I 69, ,59 Siklus II 75,01 Penerapan model inkuiri dipadu STAD dapat meningkatkan hasil belajar afektif siswa dapat dilihat adanya peningkatan pada aspek yang dirasa kurang pada siklus I antara lain sikap saat memperhatikan penjelasan guru, memperhatikan media, mengikuti diskusi dan mengungkapkan gagasan. c. Psikomotor Hasil belajar psikomotor diperoleh dari proses pembelajaran yang dilakukan siswa. aspek yang masih rendah pada ranah psikomotor adalah aspek keseriusan dalam bekerja, melakukan pengamatan sesuai petunjuk, ketelitian dalam melakukan kerja, menjaga lingkungan, dan ketepatan waktu dalam menyelesaikan tugas masih perlu diperbaiki pada siklus II. Hasil analisis data peningkatan hasil belajar spikomotor dapat ditunjukkan pada Tabel 6. Tabel 6 Ringkasan Hasil Belajar Psikomotor Jumlah siswa Siklus Rata-rata Peningkatan Siklus I ,01 Siklus II Jadi penerapan model pembelajaran inkuiri dipadu STAD dapat meningkatkan hasil belajar psikomotor siswa dapat dilihat adanay peningkatan pada aspek aspek keseriusan dalam bekerja, melakukan pengamatan sesuai petunjuk, ketelitian dalam melakukan kerja, menjaga lingkungan, dan ketepatan waktu dalam menyelesaikan tugas dai siklus I ke siklus II. PEMBAHASAN A. Peningkatan Keterampilan Proses Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Dipadu STAD Keterampialan proses meliputi aspek mengamati, mengklasifikasi, memprediksi, menyimpulkan dan mengkomunikasikan yang diperoleh selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil analasis keterampilan proses siswa menglami peningkatan. Peningkatan tersebut tidak lepas dari strategi inkuiri yang dipadu STAD. Pembelajaran inkuiri dan STAD merupakan pembelajaran yang mengarahkan siswa untuk aktif tidak hanya menerima informasi saja. Sanjaya

5 5 (2011) dalam strategi pembelajaran inkuiri siswa tidak hanya dituntut agar menguasai materi pelajaran, akan tetapi bagaimana mereka dapat menggunakan potensi yang dimilikinya. Pembelajaran STAD lebih mengarahkan siswa untuk belajar bekerja sama dengan anggota kelompoknya dan saling membantu dalam diskusi. Inkuiri dipadu STAD memiliki tujuan untuk mengajarkan siswa bekerjasama dalam kelompok guna memperoleh pengetahuan yang dilaksanakan sesuai dengan langkah inkuiri diapadu STAD. Dimyati (2009) menjelaskan bahwa keterampilan proses memberikan kepada siswa pengertian yang tepat tentang hakikat ilmu pengetahuan. Pembelajaran inkuiri melatih siswa dalam merumuskan masalah, menyusun hipotesis, menguji hipotesis, merumuskan kesimpulan. Model pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan keterampilan proses siswa karena pada pembelajaran inkuiri lebih mengarah pada proses untuk memperoleh data yang mampu membentuk pengalaman siswa. Pembelajaran STAD lebih mengarahkan siswa untuk belajar bekerja sama dengan anggota kelompoknya dan saling membantu dalam kegiatan diskusi. Langkah pembelajaran STAD adalah penyajian materi, kegiatan kelompok, tes individual, tahap perkembangan skor individual, dan pemberian penghargaan kelompok. Model pembelajaran inkuiri dipadu STAD dapat meningkatkan keterampilan proses siswa karena siswa diajarkan untuk menggunakan inderanya selama proses pembelajaran yang akan memudahkan untuk mengingat kembali informasi yang telah didapatkan. B. Peningkatan Hasil Belajar Siswa melalui Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri dipadu STAD 1. Kognitif Permasalahan yang muncul pada kelas X MIPA 3 mempengaruhi hasil belajar siswa, sehingga diperlukan perbaikan dengan menggunakan strategi yang tepat. Strategi pembelajaran yang digunakan yaitu inkuiri yang dipadu dengan STAD. Pembelajaran inkuiri mengajarkan siswa untuk memperoleh pengalaman sendiri, berhadapan langsung dengan kejadian atau lingkungan sekitar. Sulistina (2010) menjelaskan bahwa pembelajaran inkuiri merupakan pembelajaran yang berorientasi konstruktivistik. Model pembelajaran ini menekankan keterlibatan siswa secara aktif untuk menemukan dan membangun sendiri pengalamannya. Pembelajaran STAD mengajarkan siswa untuk bekerjasama dengan anggota kelompok untuk memecahkan masalah. Langkah pembelajaran inkuiri dipadu STAD adalah siswa diajarkan untuk merumuskan masalah, membuat hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis, merumuskan kesimpulan, tes secara individu atau postes, penghargaan kelompok. Hasil analisis ranah kognitif siswa mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Pembelajaran inkuiri dipadu STAD mampu meningkatkan hasil belajar kognitif siswa karena siswa diajarkan untuk memperoleh pengalaman belajar dan bekerjasama dengan anggota kelompok. Penelitian Wulandari (2011) dan Angga (2013) mampu meningkatkan hasil belajar kognitif siswa. 2. Afektif Hasil penilaian afektif yang diperoleh dari sikap siswa selama kegiatan pembelajaran yang diamati menggunakan lembar penilaian afektif. Nilai rata-rata afektif siswa pada siklus I 69,42 dan siklus II 75,01. Hasil belajar afektif dapat

6 6 meningkat karena strategi pembelajaran inkuiri dipadu STAD karena pada pembelajaran tersebut melatih siswa untuk bersikap lebih baik dalam kegiatan kelompok maupun diskusi kelas. Kerjasama dengan anggota kelompok dapat melatih sikap saling menghargai. Ketepatan waktu dalam mengumpulkan laporan dapat menumbuhkan sikap tanggung jawab dan disiplin dalam mengerjakan tugas. Sikap layaknya seorang ilmuwan yang sudah terbentuk pada diri siswa akan menjadikan suatu kebiasaan selama proses pembelajaran berlangsung. Penelitian yang dilakukan oleh Oktavia Sulistina (2010) tentang penggunaan inkuiri terbuka dan inkuiri terbimbing untuk meningkatkan hasil belajar siswa, dapat diketahui bahwa pembelajaran inkuiri lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar afektif siswa dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. 3. Psikomotor Hasil belajar psikomotor diperoleh dari proses pembelajaran yang dilakukan siswa. Hasil belajar psikomotor dapat diamati pada saat siswa melakukan pengamatan karena pada kegiatan tersebut siswa diharuskan untuk melakukan gerakan otot. Nilai rata-rata psikomotor siswa pada siklus I dan siklus II adalah 88,83 dan 92,84. Pembelajaran inkuiri mengajarkan siswa untuk mengharuskan siswa untuk menggunakan indera sebaik mungkin dan melakukan gerakan otot. Pembelajaran STAD mengajarkan siswa untuk saling bekerjasama dengan anggota kelompoknya. Hasil belajar psikomotor siswa dapat meningkat akibat strategi pembelajaran inkuiri dipadu STAD. Penelitian yang dilakukan oleh Oktavia Sulistina (2010) yaitu penggunaan metode pembelajaran inkuiri terbuka dan terbimbing dalam meningkatkan hasil belajar kimia siswa kelas X SMA laboratorium Malang menunjukkan bahwa hasil belajar psikomotorik siswa kelas inkuiri (terbuka dan terbimbing) juga memiliki nilai rerata yang lebih tinggi dibandingkan kelas konvensional. C. Peningkatan Keterampilan Proses dan Hasil Belajar melalui Model Pembelajaran Inkuiri Dipadu STAD pada Pelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 02 Batu Hasil analisis menjelaskan bahwa melalui model pembelajaran inkuiri dipadu STAD dapat meningkatkan keterampilan proses siswa. Permasalahan pada kelas X MIPA 3 salah satunya adalah rendahnya keterampilan proses yang meliputi aspek mengamati, mengklasifikasi, mengkomunikasi, memprediksi dan menyimpulkan. Model pembelajaran inkuiri digunakan untuk melatih siswa mencari solusi permasalahan. STAD mengajarkan siswa untuk berkooperatif selama kegiatan pembelajaran. Pembelajaran inkuiri dipadu dengan STAD melatih siswa untuk belajar mencari solusi permasalahan dengan memanfaatkan indera selama proses pemecahan masalah dan dilakukan secara berkelompok. Analisis secara kuantitatif maupun secara verbal membuktikan bahwa keteramapilan proses mengalami kenaikan dari siklus I ke siklus II. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa model pembelajaran inkuiri dipadu STAD dapat meningkatkan hasil belajar. Rendahnya keterampilan proses yang dimiliki siswa akan mempengaruhi hasil belajarnya. banyak siswa yang hasil belajarnya masih dibawah KKM. Hasil belajar dapat meningkat karena siswa terbiasa melakukan pembelajaran melalui proses yang mengajarkan siswa untuk memanfaatkan inderanya. Pembelajaran inkuiri dipadu dengan STAD melatih

7 7 siswa untuk belajar mencari solusi permasalahan melalui keterampilan proses dan dilakukan secara berkelompok. Siswa lebih mudah mengingat kejadian atau peristiwa karena mengalami sendiri kejadian tersebut akibat proses yang sudah dilakukan. Analisis secara kuantitatif maupun secara verbal membuktikan bahwa hasil belajar siswa mengalami kenaikan dari siklus I ke siklus II. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa: 1. Penerapan model pembelajaran inkuiri dipadu STAD dapat meningkatkan keterampilan proses siswa antara lain mengamati, mengklasifikasikan, mengkomunikasikan, memprediksi, dan menyimpulkan yang dinilai dalam kegiatan diskusi dan menyusun laporan. Aspek keterampilan proses tersebut diamati selama kegiatan inkuiri dipadu STAD pada kegiatan mengumpulkan data. 2. Penerapan model pembelajaran inkuiri dipadu STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang meliputi hasil belajar kognitif, afektif dan psikomotor. Hasil belajar kognitif mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II karena siswa diajarkan untuk memperoleh pengalaman belajar dan bekerjasama. Hasil belajar afektif mengalami peningkatan pada sikap pada saat memperhatikan penjelasan guru, media, diskusi kelompok, dan pengungkapan gagasan. Hasil belajar afektif meningkat karena melatih siswa untuk bersikap lebih baik dalam kegiatan kelompok maupun diskusi kelas. Hasil belajar psikomotor mengalami peningkatan pada aspek keseriusan dalam bekerja, pengamatan sesuai petunjuk, ketelitian kerja, menjaga lingkungan, dan ketepatan waktu yang dilakukan pada sintaks inkuiri dipadu STAD yaitu pengambilan data. Hasil belajar psikomotor meningkat karena siswa diharuskan menggunakan indera dan melakukan dengan kegiatan otot. 3. Penerapan model pembelajaran nkuiri dipadu STAD dapat meningkatkan keterampilan proses dan hasil belajar siswa. Hasil analisis sevara verbal maupun kuantitatif dari sikklus I ke siklus II menjelaskan bahwa model pembelajaran tersebut dapat meningkatkan kualitas belajar siswa. Saran Sesuai dengan paparan data dan temuan penelitian serta hasil, dapat dikemukakan saran antara lain, siswa harus menggunakan strategi belajar kooperatif karena dengan bekerja secara kooperatif dapat meningkatkan keterampilan dan hasil belajar siswa. Strategi pembelajaran yang digunakan harus sesuai untuk mempertahankan keterampilan proses dan hasil belajar siswa pada pembelajaran selanjutnya. Penerapan inkuiri dipadu STAD perlu diterapkan pada materi pembelajaran yang lainnya karena sangat bermanfaat untuk meningkatkan proses pembelajaran dan prestasi belajar siswa. Perpaduan pembelajaran inkuiri dan STAD mengajarkan siswa untuk berkooperatif dan belajar lebih terstruktur. DAFTAR RUJUKAN Budi A Penerapan Pembelajaran Inkuiri Dipadu STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas X5 SMA Laboratorium

8 UM Pada Matapelajaran Biologi Tahun Ajaran 2012/2013. Skripsi Tidak Diterbitkan: Malang Universitas Negeri Malang. Dimyati dan Mudjiono Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Isjoni Cooperative Learning. Bandung: Alfabeta. Sanjaya, W Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada Media. Sulistina, O., I Wayan, D., dan Srini, M.I Penggunaan Metode Pembelajaran Inkuiri Terbuka dan Inkuiri Terbimbing dalam Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas X SMA Laboratorium Malang. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 17 (1) : Uno, H.B, Lamatenggo.N, dan Koni, S.M.A Menjadi Peneliti PTK Yang Profesional. Jakarta: Bumi Aksara. Wulandari, E.R Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek (PB) dipadu Kooperatif Tipe STAD Meningkatkan Motivasi, Keterampilan Proses, Hasil Belajar dan Respons Siswa Kelas XI SMA Negeri 8 Malang. Skripsi Tidak Diterbitkan. Malang: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang. Yani, N.G Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri Dalam Lesson Study Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Dan Konsep Biologi Siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Malang. Skripsi Tidak Diterbitkan. Malang: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang. 8