BAB I PENDAHULUAN target penerimaan Negara yang berasal dari pajak berjumlah sebesar 74,6%

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak merupakan salah satu penopang pendapatan nasional. Pada tahun 2016 target penerimaan Negara yang berasal dari pajak berjumlah sebesar 74,6% dari seluruh pendapatan negara. Pajak memiliki peran yang sangat vital dalam sebuah negara, tanpa pajak kehidupan negara tidak akan bisa berjalan dengan baik. Dapat dikatakan pajak merupakan ujung tombak pembangunan sebuah negara. Pembayaran pajak merupakan perwujudan dari kewajiban kenegaraan dan peran serta Wajib Pajak untuk secara langsung dan bersama-sama melaksanakan kewajiban perpajakan untuk pembiayaan negara dan pembangunan nasional. Dengan demikian pajak merupakan sebuah alat untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran seluruh warga Negara. Adapun menurut Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 16 tahun 2009 dalam pasal 1 berbunyi bahwa pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Pemerintah terus berusaha menggenjot dan menaikkan target penerimaan Pajak dari tahun ke tahun, hal ini dimaksudkan agar program-program Pemerintah 1

2 dalam menjalankan roda Pemerintahan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dapat ditingkatkan juga. Pemerintah berkomitmen untuk melakukan koordinasi agar dapat menjaga fundamental ekonomi baik makro, moneter, maupun fiskal. Salah satu hal yang penting adalah bagaimana mengoptimalkan belanja dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBN) karena ini menjadi salah satu faktor penyokong pertumbuhan tahun Namun masalah yang dihadapi adalah pengetahuan masyarakat akan pajak masih sempit sehingga mereka masih enggan untuk mendaftarkan dirinya sebagai Wajib Pajak dan membayar pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Padahal sistem perpajakan kita sudah menganut self assessment dimana wajib pajak diberikan kewenangan untuk menghitung sendiri, melaporkan sendiri dan membayar sendiri pajak yang terhutang yang seharusnya dibayar. Oleh karena itu pemerintah membuat arah kebijakan umum dengan cara peningkatan pelayanan dan kepatuhan Wajib Pajak dengan didukung perbaikan regulasi, administrasi, serta akuntabilitas. Dengan upaya peningkatan peran aktif masyarakat dalam memenuhi kewajiban perpajakannya, timbulah beragam masalah yang dihadapi sehari-hari akibat kepadatan Wajib Pajak yang datang ke Kantor Pelayanan Pajak yang menyebabkan panjangnya antrean dapat menghambat penyelenggaraan pelayanan yang optimal. Kantor Pelayanan Pajak terus berbenah demi menciptakan suatu perubahan yang tentunya dapat mengatasi masalah-masalah yang tidak dapat diselesaikan dengan cara-cara biasa. Salah satu inovasi yang dilakukan adalah inovasi atau perbaikan pada pelayanan pendaftaran NPWP. 2

3 Sebelum menjalankan kewajiban perpajakan, hal pertama yang perlu dilakukan masyarakat adalah mendaftarkan dirinya sebagai Wajib Pajak dan melakukan permohonan pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak. Menurut Pasal 1 angka 6 UU Nomor 28 Tahun 2007, Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) adalah nomor yang diberikan kepada Wajib Pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas Wajib Pajak dalam melaksanakan hak dan kewajibannya. Setiap warga negara Indonesia yang sudah memuhi persyaratan objektif dan subjektif menjadi Wajib Pajak harus mendaftarkan dirinya untuk mendapatkan Nomor Pokok Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak sesuai dengan tempat tinggal atau tempat kedudukan WP. Untuk melaksanakan administrasi perpajakan, Direktorat Jendral Pajak menggunakan Nomor Pokok Wajin Pajak (NPWP) sebagai sarana administrasi sekaligus sebagai tanda pengenal atau identitas Wajib Pajak. Setiap Wajib Pajak akan diberikan NPWP pada saat melakukan pendaftaran, sehingga seluruh administrasi perpajakan terkait dengan Wajib Pajak tersebut akan menggunakan NPWP yang dimaksud. Pendaftaran NPWP dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara offline dan online. Pendaftaran secara offline sudah mulai dihilangkan demi menghemat waktu dan memperkecil kemungkinan human error. Wajib Pajak harus melakukan registrasi secara online di rumah ataupun di ruang yang telah disediakan sebelum mengambil antrian ke loket. Untuk registrasi secara online sendiri dibedakan menjadi dua macam yaitu sistem yang dipergunakan oleh Wajib Pajak yang berfungsi sebagai sarana pendaftaran Wajib Pajak secara online 3

4 (upload) dan sistem yang dipergunakan oleh Petugas Pajak yang berfungsi untuk memproses pendaftaran Wajib Pajak (manual). Tatacara Pendaftaran NPWP telah diatur kembali melalui Peraturan Direktorat Jenderal Pajak Nomor PER- 20/PJ/2013 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Direktorat Jenderal Pajak Nomor PER-38/PJ/2013. Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk mengambil judul Analisis Sistem Pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cirebon. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, rumusan masalah dari penulisan ini adalah: Bagaimana kesesuaian penerapan sistem pendaftaran NPWP yang dilaksanakan oleh Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Cirebon dengan PER-20/PJ/2013?. 1.3 Tujuan Penulisan Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui mengenai kesesuaian penerapan sistem pendaftaran NPWP yang dilaksanakan oleh Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Cirebon dengan PER-20/PJ/ Manfaat Penulisan Adapun manfaat dari penelitian Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut. 4

5 1. Bagi Peneliti a. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Program studi Diploma III Akuntansi Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada dan mendapat gelar Ahli Madya. b. Sebagai saranan untuk membandingkan penerapan akuntansi dalam penyusunan anggaran di SMA Negeri 1 kota Cirebon dengan teori yang diperoleh di perkuliahan. 2. Bagi Instansi Sebagai masukan bagi Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Cirebon apabila terdapat permasalahan dalam sistem pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). 3. Bagi Mayarakat Sebagai referensi dan bahan bacaan yang menambah wawasan masyarakat tentang proses pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak. 5

6 1.5 Kerangka Penulisan Kerangka penulisan menggambarkan isi penulisan dan digunakan untuk memahami alur penulisan secara garis besar. Kerangka pemikiran penulisan Tugas Akhir ini akan dijelaskan oleh gambar berikut. Sistem Pendaftaran NPWP Pelaksanaan Prosedur di KPP Pratama Cirebon PER-20/PJ/2013 Wawancara Analisis Kesimpulan dan Saran Gambar 1. Kerangka Penulisan Sistem pendaftaran NPWP dapat dilakukan dengan dua cara. Cara pertama yaitu datang langsung ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) atau melalui Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Pajak (KP2KP) yang wilayah kerjanya meliputitempat tinggal atau tempat kependudukan Wajib Pajak. Cara kedua dapat dilakukan melalui internet di situs Direktorat Jendral Pajak ( pada aplikasi e-registration (ereg.pajak.go.id). Ketika Wajib Pajak sudah mendapatkan nomor NPWP, kewajiban selanjutnya yang harus dilaksanakan 6

7 adalah melaporkan SPT Tahunan setiap tahun dan dilaporkan paling telat pada tanggal 31 Maret tahun berikutnya. Peraturan yang berlaku adalah PER-20/PJ/2013 tentang tata cara pendaftaran dan pemberian nomor pokok wajib pajak, pelaporan usaha dan pengukuhan pengusaha kena pajak, penghapusan nomor pokok wajib pajak dan pencabutan pengukuhan pengusaha kena pajak, serta perubahan data dan pemindahan wajib pajak. Analisis dilakukan dengan cara membandingkan sistem pendaftaran NPWP di KPP Pratama Cirebon dengan PER-20/PJ/2013. Informasi dan data mengenai sistem pendaftaran NPWP di KPP Pratama Cirebon dilakukan dengan cara observasi secara langsung selama dua bulan dan wawancara dengan beberapa pihak terkait. Setelah analisis selesai maka akan ditarik sebuah kesimpulan beserta saran dan masukan 1.6 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini penulis akan menguraikan gambaran umum tentang penelitian yang meliputi latar belakang penulisan, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penilitian, kerangka penulisan serta sistematika penulisan. BAB II GAMBARAN UMUM Pada bab ini peneliti akan menjelaskan gambaran umum terkait subjek dan tema penelitian. Subjek penelitian yaitu Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Cirebon. Penulis juga menjelaskan metode penelitian secara detail mengenai cara 7

8 yang akan digunakan dalam menganalisa topik permasalahan dan pendekatan yang digunakan. Penulis juga akan memberikan tinjauan pustaka dan penelitian sebelumnya terkait teori yang berkaitan dengan tema penelitian. Selain itu penulis akan menjelaskan mengenai jenis dan sumber data yang digunakan dalam penulisan. BAB III PEMBAHASAN Pada bab ini peneliti memberikan gambaran tentang sistem pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Cirebon. Penulis juga akan menganalisis apakah sistem pendaftaran NPWP tersebut sudah sesuai dengan peraturan yang berlaku yaitu PER-20/PJ/2013. Analisis akan dilakukan dengan cara membandingkan sistem pendaftaran NPWP di Kantor Pelalayanan Pajak Pratama Cirebon berdasarkan observasi penulis dengan peraturan yang berlaku. Selanjutnya peneliti akan mengidentifikasi dan membahas permasalahan sebagai inti dari penulisan Tugas Akhir ini dengan menerapkan teori dan pengetahuan yang dimiliki oleh peneliti. BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini penulis akan memberikan kesimpulan dengan cara menganbil uraian dari bab-bab sebelumnya. Kemudian penulis akan memberikan saran terhadap permasalahan yang ditemukan dan mungkin dapat diterapkan sebagai sarana untuk perbaikan. 8