PENINGKATAN PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN LIKE GAMES

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENINGKATAN PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN LIKE GAMES"

Transkripsi

1 Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Vol. 2, No. 1, Maret 2017 ISSN (Media Online) (Media Cetak ) IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN LIKE GAMES SMP Negeri 2 Songgom Brebes Jawa Tengah *Diterima Agustus 2016, disetujui November 2016, dipublikasikan Maret 2017 Abstrak Penelitian ini di latarbelakangi oleh hasil pengamatan peneliti ketika di lapangan bahwa proses pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah bahwa proses pembelajaran penjas jarang mempraktekkan permainan sehingga siswa kurang antusias terhadap pembelajaran dan kurang motivasi untuk mengikuti kegiatan, sehingga tujuan yang dicapai oleh guru tidak tercapai. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk memperbaiki proses pembelajaran khususnya bola voli dengan menerapkan pendekatan teknis. Dengan tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Populasi dari penelitian ini, sampel siswa-siswi kelas VII yang berjumlah 30 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi, catatan lapangan, dan alat evaluasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi pembelajaran bola voli like games dapat berhasil. Di mana pendekatan ini lebih menekankan pada pembelajaran siswa agar lebih tertarik dalam proses pembelajaran bola voli. Siswa merasa antusiasme selama proses pembelajaran bola voli melalui permainan Like Games. Penerapan pembelajaran pendekatan taktis memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu siklus I Tindakan 1 (63,6 %), siklus I Tindakan 2 (75,9 %), siklus II Tindakan 1 ( 90,9%) dan Tindakan 2 (100 %). Kemampuan siswa dalam melakukan tugas gerak mengalami peningkatan, proses pembelajaran pun menjadi lebih menyenangkan dan tujuan pembelajaran tercapai. minat dan motivasi siswa menjadi lebih meningkat karena diberikan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan bagi siswa Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter Kata Kunci: Like Games; Permainan bola voli; Pendidikan jasmani PENDAHULUAN Dalam melakukan berbagai aktivitas permainan, alat bantu memberikan peranan penting bagi terlaksananya suatu kegiatan yang berkaitan dengan permainan bola voli. Alat bantu itu sendiri berguna untuk mempermudah mempelajari berbagai keterampilan teknik dasar yang ada dalam permainan bola voli. Permainan dewasa ini dapat dikatakan sebagai olahraga yang telah memasyarakat. Telah memasyarakatnya permainan bola voli dapat diamati dengan banyaknya orangorang yang terlibat baik ditingkat desa maupun di kota-kota besar. Setiap acara pertandingan yang bersifat daerah maupun nasional umumnya mencantumkan permainan tersebut sebagai salah satu mata acaranya. Hal ini disebabkan karena alat-alatnya yang murah, prinsip bermain yang relatif sederhana, lapangan tidak terlalu luas bisa dilakukan oleh banyak orang mulai anak-anak hingga dewasa, baik pria maupun wanita. Dan yang pasti banyaknya gerakan dalam bola voli membuat tubuh jadi sehat. Dilihat dari segi kegiatan bermain bola voli, maka pola gerak para pemain dapat 1

2 diklasifikasikan menjadi, (1) memukul bola, (2) menerima bola, (3) menpass bola. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Matsudaira, Toyoda dan Kayama yang dijelaskan oleh Theng (1973:13) teknik dasar terdiri dari: Memukul bola : Spike, service, pass satu tangan dan bawah. Dengan dikuasai teknik dasar tersebut, maka seseorang dapat bermain bola voli dengan baik. Permainan bola voli tampak sederhana, tetapi akan sulit bila dimainkan dengan tempo permainan secara cepat dan dinamis. Permainan bola voli selain menyenangkan sebagai hobi, juga dapat menjadi prestasi. Banyaknya pemain bola voli yang telah mendapat penghargaan. Selain itu permainan bola voli juga termasuk ke dalam kurikulum sekolah baik sekolah dasar maupun menengah. Hal ini berarti bahwa olahraga permainan bola voli merupakan salah satu alat pendidikan. Untuk itu kegiatan dan pelaksanaanya haruslah dirancang, diarahkan, dan dibina sedemikian rupa untuk mencapai tujuan pendidikan. Namun pada pelaksanaanya para guru dan pelatih pada khususnya harus memberikan perhatian yang cukup terhadap penerapan psikologis olahraga dalam pembinaan olahraga. Agar pada manfaatnya dapat sesuai dengan yang dibutuhkan oleh usia dewasa maupun anak-anak di sekolah. Berdasarkan hal tersebut maka perlu kiranya menerapkan metode yang sesuai untuk mempelajari teknik service atau spike tersebut sehingga tingkat penguasaan teknik dasar service akan tercapai sesuai dengan tujuan. METODE PENELITIAN Penelitian tindakan kelas ini, dilaksanakan di SMP Negeri 2 Songgom Kecamatan Songgom Kabupaten Brebes di mana penulis bekerja. Penentuan lokasi ini diharapkan memberi kemudahan khususnya menyangkut pengenalan lingkungan yang berhubungan dengan anak didik sebagai subjek penelitian atau menyangkut personel yang akan membantu dalam kelancaran kegiatan. Mengingat dalam penelitian tindakan kelas perlu dibantu pendamping sebagai mitra peneliti dalam hal ini kepala sekolah, rekan-rekan guru yang akan memberikan pemecahan masalah dalam kegiatan dari mulai perencanaan, tindakan, observasi, refleksi dan revisi. Jarak SMP Negeri 2 Songgom Kecamatan Songgom Kabupaten Brebes dari ibu kota kecamatan adalah 6 km ke sebelah timur, sebagian besar mata pencaharian orang tua siswa adalah buruh tani karena secara geografis daerah lembang merupakan daerah pertanian yang berhawa panas. Dilihat dari perekonomian masyarakat yang sebagian besar buruh tani, perhatian terhadap pendidikan pun kurang, indikatornya adalah : (1). Seragam merah putih pun yang dipakai anak-anak sebagian besar sudah lusuh, (2). Apabila ada kegiatan-kegiatan yang memerlukan pembiayaan, anak-anak kurang berminat, (3). Bila mengadakan les dan dipungut biaya seikhlasnya oleh guru kelas, anak- anak tidak semuanya yang mengikuti kegiatan tersebut dan inilah kendala-kendala yang dihadapi dalam peningkatan hasil pembelajaran di sekolah. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 2 Songgom Kecamatan Songgom Kabupaten Brebes, pada kelas VII dengan jumlah siswa 40 orang, terdiri dari 22 orang siswa laki-laki dan 18 orang siswa perempuan. Secara umum bila ditinjau dari sosial budaya dan ekonomi masyarakat peserta didik masih tergolong kurang terhadap perhatian pendidikan dan ini terakumulasi terhadap kualitas pendidikan, walaupun hal tersebut bukan salah satu faktor yang menentukan kualitas pendidikan, masih banyak faktor lainnya seperti sarana prasarana, sumber daya manusia dan pelaksanaan kurikulum. Sumber Data Sumber data sangatlah penting dalam suatu penelitian, adapun yang dimaksud dengan sumber data adalah asal mula data yang diperoleh untuk mengumpulkan kelengkapan penelitian. Sumber data ada dua macam yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer yaitu sumber data yang didapat secara langsung dari subyek penelitian, adapun sumber data sekunder adalah sumber dara yang diperoleh secara tidak langsung dari subyeknya. Instrumen yang digunakan oleh 2

3 penulis untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah : (1). Observasi dilaksanakan oleh peneliti sebagai guru atau peneliti untuk mengetahui segala hal yang berhubungan dengan pelaksanaan pembelajaran pendekatan taktis. Alat yang digunakan adalah lembaran observasi tentang aktivitas guru dan siswa. Kegiatan observasi dilaksanakan pada saat kegiatan pembelajaran, untuk memperoleh data tentang pelaksanaan pembelajaran pemahaman bermain bola voli menggunakan media serta evaluasi hasil pembelajaran, serta faktor-faktor penunjang dan penghambat pelaksanaan pembelajaran. Menurut Marshall dalam sugiyono (2005:64) menyatakan bahwa Through observation, the researcher learn about behavior and the meaning attached to those behavior. Melalui observasi, peneliti belajar tentang perilaku, dan makna dari perilaku tersebut. Dikemukakan pula oleh Karl popper dalam Wiriaatmadja (2002:104) observasi adalah tindakan yang merupakan penafsiran dari teori.(2). Wawancara/angket dilakukan terhadap siswa sesudah pelaksanaan pembelajaran, dengan tujuan untuk memperoleh tanggapan dan kesulitan yang dihadapi selama melaksanakan kegiatan pembelajaran pendekatan taktis. (4). Catatan Lapangan yang merupakan alat penting, karena akan membahas dan berguna sebagai alat perantara, yaitu apa yang dilihat, didengar, dirasakan, dicium, dan diraba dengan catatan sebenarnya. Proses pelaksanaan dilakukan setiap selesai mengadakan penelitian. Hal ini selaras dengan pendapat Bogdan dan Biklen dalam Maleong (2005:209) bahwa, Catatan lapangan adalah catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, dialami, dan dipikirkan dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam penelitian kualitatif,(5). Kamera Foto digunakan untuk merekam kejadian selama pelaksanaan pembelajaran, juga sebagai alat untuk memberikan gambaran tentang apa yang terjadi dalam masalah penelitian. Menurut Bogdan dan Biklen dalam Maleong (2005:160) bahwa Ada dua katagori foto yang dapat dimanfaatkan dalam penelitian kualitatif, yaitu foto yang dihasilkan orang dan foto yang dihasilkan oleh peneliti sendiri. Validasi Data Teknik validasi data yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi, cheklist, audit trail, dan expert opinion. Triangulasi dilakukan dengan mengecek keabsahan data dengan sumber lain. Tujuannya untuk memperoleh derajat kepercayaan data maksimal. Kegiatan triangulasi dalam penelitian ini dilakukan melalui mitra peneliti yaitu kepala sekolah, guru, dan siswa. Cheklist dilakukan untuk memeriksa kebenaran antara pelaksanaan dan rencana tindakan sehingga dengan demikian diperoleh informasi tentang seluruh tindakan yang telah dilaksanakan beserta temuantemuan selama dalam pelaksanaan tindakan. Audit trail yaitu memeriksa hasil penelitian beserta prosedur dan metode pengumpulan datanya dengan mengkonfirmasikan bukti-bukti temuan yang telah diperiksa dalam tahap cheklist dengan sumber-sumber data. Hal ini dilakukan oleh penulis dengan mendiskusikan kebenaran data beserta prosedur pengumpulan data pada pembimbing. Expert opinion yaitu pengecekan terakhir terhadap kesahihan temuan-temuan peneliti kepada pakar yang profesional dalam bidang ini. Dalam hal ini penulis mengkonsultasikan temuan penelitian kepada pembimbing untuk memperoleh tanggapan dan arahan serta masukan sehingga validasi temuan penelitian dapat dipertanggungjawabkan. Interpretasi data dilakukan berdasarkan teori dan aturan normatif untuk memperoleh gambaran terhadap pelaksanaan pembelajaran permainan taktis Analisis Data Dalam penelitian tindakan kelas, analisis data dilakukan sejak awal penelitian, pada setiap aspek kegiatan penelitian. Peneliti juga dapat langsung menganalisis apa yang diamati, situasi dan suasana kelas / lapangan, hubungan guru dengan anak didik dan anak didik dengan teman yang lainnya. Analisis menurut Nasution dalam Sugiyono (2005:88) menyatakan bahwa : Melakukan analisis adalah pekerjaan yang sulit, memerlukan kerja keras, analisis memerlukan daya kreatif serta kemampuan intelektual yang tinggi. Tidak ada cara tertentu yang dapat diikuti untuk 3

4 mengadakan analisis, sehingga setiap peneliti harus mencari sendiri metode yang dirasakan cocok dengan sifat penelitiannya. Bahan yang sama bisa diklasifikasikan lain oleh peneliti yang berbeda. Lebih lanjut analisis data menurut Patton dalam Moleong (2005:280) dikemukakan bahwa : Proses mengatur urutan data, mengorganisasi kannya ke dalam suatu pola, katagori, dan satuan uraian dasar, ia membedakannya dengan penafsiran yaitu memberikan arti yang signifikan terhadap hasil analisis, menjelaskan pola uraian, dan mencari hubungan di antara dimensi-dimensi uraian. Hal ini berarti bahwa peneliti akan melakukan analisis data sejak tahap orientasi lapangan. Ini selaras dengan pendapat Miles dan Huberman (dalam Wiriaatmaja, (2005:139) yang menyatakan...the ideal model for data collection and analysis is one interweaves them from the beginning yang artinya model ideal dari pengumpulan data dan analisis data adalah secara bergantian berlangsung sejak awal. Pada tahap ini data ditelaah, direnungkan, dimaknai, dan diberi penjelasan supaya data yang telah didapat dicek untuk menentukan keabsahan data tersebut. Dalam penelitian ini pengecekan keabsahan data menggunakan ketekunan pengamatan. Data yang terjaring lewat observasi di tringulasi kepada guru dan siswa. Ini dilakukan setelah selesai pembelajaran. Hal ini selaras dengan pernyataan Maleong, (2005:175) yang menyatakan Pengecekan data dalam penelitian kualitatif dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa teknik, misalnya ketekunan pengamatan, perpanjangan keikutsertaan, tringulasi dan pengecekan teman sejawat. Analisis data dilakukan melalui tiga tahap yaitu reduksi data, paparan data, dan penyimpulan. Reduksi data adalah proses penyederhanan yang dilakukan melalui seleksi, pemfokusan dan pengabstraksian data mentah menjadi informasi yang bermakna. Paparan data adalah proses penampilan data secara lebih sederhana dalam bentuk paparan naratif, repsentasi grafik dan sebagainya. Sedangkan penyimpulan adalah proses pengambilan intisari dari sajian data yang telah diorganisasikan dalam bentuk penyetaraan kalimat atau formula yang singkat dan padat tetapi mengandung Dalam penelitian tindakan kelas, analisis data dilakukan sejak awal penelitian, pada setiap aspek kegiatan penelitian. Peneliti juga dapat langsung menganalisis apa yang diamati, situasi dan suasana kelas / lapangan, hubungan guru dengan anak didik dan anak didik dengan teman yang lainnya. Analisis menurut Nasution dalam Sugiyono (2005:88) menyatakan bahwa : Melakukan analisis adalah pekerjaan yang sulit, memerlukan kerja keras, analisis memerlukan daya kreatif serta kemampuan intelektual yang tinggi. Tidak ada cara tertentu yang dapat diikuti untuk mengadakan analisis, sehingga setiap peneliti harus mencari sendiri metode yang dirasakan cocok dengan sifat penelitiannya. Bahan yang sama bisa diklasifikasikan lain oleh peneliti yang berbeda. Lebih lanjut analisis data menurut Patton dalam Moleong (2005:280) dikemukakan bahwa : Proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, katagori, dan satuan uraian dasar, ia membedakannya dengan penafsiran yaitu memberikan arti yang signifikan terhadap hasil analisis, menjelaskan pola uraian, dan mencari hubungan di antara dimensi-dimensi uraian. Hal ini berarti bahwa peneliti akan melakukan analisis data sejak tahap orientasi lapangan, yang artinya model ideal dari pengumpulan data dan analisis data adalah secara bergantian berlangsung sejak awal. Pada tahap ini data ditelaah, direnungkan, dimaknai, dan diberi penjelasan supaya data yang telah didapat dicek untuk menentukan keabsahan data tersebut. Dalam penelitian ini pengecekan keabsahan data menggunakan ketekunan pengamatan. Data yang terjaring lewat observasi di tringulasi kepada guru dan siswa. Ini dilakukan setelah selesai pembelajaran. Hal ini selaras dengan pernyataan Maleong, (2005:175) yang menyatakan Pengecekan data dalam penelitian kualitatif dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa teknik, misalnya ketekunan pengamatan, perpanjangan keikutsertaan, tringulasi dan pengecekan teman sejawat. Analisis data dilakukan melalui tiga tahap yaitu reduksi data, paparan data, dan penyimpulan. Reduksi data adalah proses penyederhanaan yang dilakukan melalui seleksi, pemfokusan dan pengabstraksian data mentah menjadi informasi yang bermakna. Paparan data adalah proses penampilan data secara lebih sederhana dalam bentuk paparan naratif, repsentasi grafik dan sebagainya. Sedangkan 4

5 penyimpulan adalah proses pengambilan intisari dari sajian data yang telah diorganisasikan dalam bentuk penyetaraan kalimat atau formula yang singkat dan padat. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada dasarnya dalam penelitian tindakan perlu dilakukan serangkaian tahapan-tahapan pekerjaan yang telah dilaksanakan dapat memenuhi hasil yang diharapkan berdasarkan minat, kegembiraan, pengetahuan, pemahaman, penampilan/kompetensi bermain, disiplin dan kerjasama. Kegiatan penelitian ini diawali dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Dan masalah tersebut akan penulis jelaskan secara rinci adalah Permainan bola voli merupakan cabang olahraga yang paling banyak digemari oleh anak-anak SMP, karena banyak digemari maka dalam kegiatan penjas orkes pun anak-anak suka menawar kepada guru ingin selalu bermain bola voli, dengan berbekal pelajaran penjas orkes yang telah dilaksanakan dengan materi permainan bola voli, penulis angkat materi ini karena keterampilan bermain bola voli siswa sekolah menengah di SMP Negeri 2 Songgom kurang memuaskan karena pembelajaran penjas khususnya pembelajaran bola voli yang dilakukan kurang merangsang minat belajar atau tidak meningkatkan kemampuan siswa bermain, ini disebabkan oleh pendekatan tradisional yang terlalu dominan sehingga waktu belajar terlalu banyak dihabiskan untuk latihan-latihan teknik dasar/drill oleh guru, dengan pendekatan ini siswa hanya latihan servis atau pasing saja dengan demikian ada kesan pada siswa, bahwa pembelajaran bermain bola voli terkotak-70 kotak sehingga siswa merasa bosan dan tidak mengalami proses permainan yang sebenarnya sehingga siswa kurang tereksplorasi kebutuhannya dalam pembelajaran, minat belajarnya pun kurang terakomodasi guru, dan perlakuan ini mempengaruhi pada keterampilan bermain yang sesungguhnya masih rendah, aspek yang diobservasi dalam Mahendra dan Sucipto (2008:13) seperti Minat, kegembiraan, pengetahuan, pemahaman, kemampuan dan disiplin. Hasil yang didapatkan seperti aspek pemahaman mempunyai kontribusi yang paling kurang dibandingkan dengan aspek yang lainnya sehingga diperlukan perbaikan. Perbaikan yang dimaksudkan bukan hanya aspek pemahaman saja tetapi secara menyeluruh, Masalah-masalah yang dihadapi rendahnya pemahaman siswa antara lain : a. Siswa belum mampu melakukan lambungan bola (free ball) yang tepat ke sasaran (pemain passing). Ini cenderung ketika melakukan lambungan bola ke temannya, bola tidak sampai sehingga menimbulkan arah lambungan bola terlalu tinggi atau bolanya lurus dan cepat., yaitu : (1). Teknik dasar passing bawah untuk siswa pemula masih rendah. Di karenakan pengalaman belajar mereka belum dikondisikan dengan baik, (2). Belum ada persiapan untuk melakukan passing ke pengumpan, (3). Pembelajaran kurang merangsang minat belajar atau tidak meningkatkan kemampuan siswa bermain ini disebabkan oleh pendekatan tradisional yang terlalu dominan sehingga waktu belajar terlalu banyak dihabiskan untuk latihan-latihan teknik dasar/drill oleh guru dengan pendekatan ini siswa hanya latihan servis atau pasing saja dengan demikian ada kesan pada siswa, bahwa pembelajaran bermain bola voli terkotakkotak sehingga siswa merasa bosan dan tidak mengalami proses permainan yang sebenarnya sehingga siswa kurang tereksplorasi kebutuhannya dalam pembelajaran, minat belajar kurang terakomodasi guru, dan perlakuan ini mempengaruhi pada keterampilan bermain oleh sebab itu bila permasalahan ini tidak segera diatasi maka hasil belajar siswa pun tidak kompetitif. Siklus I Paparan Perencanaan 5

6 Berdasarkan data kegiatan dari hasil proses pembelajaran yang telah dilakukan, perencanaan yang dilakukan sama seperti pembelajaran yang telah dilakukan sebelumnya, tidak ada perubahan yang mencolok, yang membedakan hanyalah usaha mencari tambahan bola. Dengan mengumpulkan data dari observasi penampilan guru dan siswa, angket, dan catatan lapangan, maka disimpulkan refleksi pembelajaran selanjutnya adalah : (1). Diperlukan pengelompokan siswa yang seimbang khususnya dalam penguasaan keterampilan teknik dasar, (2). Jumlah bola untuk aktivitas siswa lebih banyak bergerak supaya ditambah, (3). Penjelasan untuk pelaksanaan tugas gerak supaya lebih dimengerti siswa, hilangkan penjelasan yang berbelit-belit, (4). Pertahankan motivasi belajar siswa, mulai dari kegiatan pendahuluan sampai kegiatan penutup. Pemberian motivasi bukan hanya diberikan kepada siswa yang kurang dalam melakukan tugas gerak, bagi siswa yang sudah terampil pun diperlukan sebagai bentuk mempertahankan motivasi belajar, (5). Berikan pada siswa untuk bermain bola voli sederhana untuk mempertahankan motivasi belajar siswa. Grafik 1. Distribusi Frekuensi Hasil Pembelajaran Siklus I Tindakan I 6

7 Grafik 2. Distribusi Frekuensi Hasil Pembelajaran Siklus I Tindakan II Siklus II Perencanaan penelitian tindakan kelas yang akan dilakukan sama seperti kegiatan sebelumnya hanya kegiatan yang mencolok adalah menetapkan materi pembelajaran yang ada hubungannya dengan materi pembelajaran sebelumnya hanya tingkat kesulitan yang berbeda, dan penurunan ketinggian net. Dari data hasil observasi, wawancara dan catatan lapangan, kemudian didiskusi dengan observer sebagai mitra peneliti, ditemukan beberapa hal yang menjadi kendala dan kelebihan pembelajaran pada siklus 2 tindakan I adalah sebagai berikut : (1). Siswa mulai agak mengerti tentang materi pemahaman permainan bola voli, (2). Penguasaan kemampuan bermain yang dilakukan siswa, mulai terlihat menunjukkan peningkatan khususnya terhadap siswa laki-laki baik dari segi teknik maupun segi taktik, (3). Pemberian feedback perlu diberikan kepada semua siswa sesuai dengan kebutuhannya, merata diberikan sesuai dengan aspek keterampilan yang dipelajarinya, (4). Untuk ayunan passing bawah, supaya lebih detail lagi, jelaskan kembali posisi kaki, sikap ayunan tangan, timing yang tepat dengan bola, (5). Perhatian siswa dalam pembelajaran mulai kurang fokus karena menghadap ke arah sinar matahari. Dari hasil observasi dan diskusi dengan mitra peneliti dapat dijadikan bahan refleksi pembelajaran siklus 2 tindakan 2 yaitu : (1). Gunakan feedback yang lebih spesifik seperti lihat bola, sikut harus lurus, dan follow through, (2). Pergantian kelompok belajar untuk menghindari kejenuhan belajar biar divariasikan, (3). Pengaturan aktivitas pembelajaran perlu ditingkatkan jangan sampai terjadi penumpukan aktivitas gerak pada sekelompok siswa, dan siswa yang lainnya tidak berfartisifasi aktif, (4). Demonstrasi gerakan perlu dilakukan dengan normal atau pelan-pelan contoh bisa dilakukan guru atau siswa, (5). Gunakan strategi berpikir cepat/ profesional untuk menanggulangi siswa yang bosan terhadap tugas gerak, (6). Berikan kesempatan kepada siswa yang belum menguasai tujuan pembelajaran dengan drill-drill pelajaran demi pelajaran, (7). Gunakan waktu yang cukup untuk kesempatan bermain bola voli yang sebenarnya untuk mempertahankan motivasi belajar siswa atau pembelajaran antara teach and play yang cukup, (8). Hindari situasi yang bisa mengurangi perhatian siswa belajar seperti menghadap ke arah sinar matahari. Pada Tindakan 2 siklus 2, yaitu Perencanaan penelitian tindakan kelas yang akan dilakukan sama seperti kegiatan sebelumnya hanya kegiatan yang mencolok adalah menetapkan materi pembelajaran yang ada hubungannya dengan materi pembelajaran sebelumnya hanya tingkat 7

8 kesulitan yang berbeda, dan penurunan ketinggian net. Dari data hasil observasi, wawancara dan catatan lapangan, kemudian didiskusi dengan observer sebagai mitra peneliti, ditemukan beberapa hal yang menjadi kendala dan kelebihan yaitu : (1). Siswa secara bertahap mengerti tentang pemahaman permainan bola voli, (2). Penguasaan kemampuan bermain, mulai menunjukkan peningkatan secara signifikan khususnya terhadap siswa laki-laki baik apakah segi teknik maupun segi taktik, segala sesuatu bila dilakukan dengan disiplin dan ada motivasi intrinsik yang kuat tugas gerak secara bertahap akan dikuasai, (3). Pemberian motivasi bisa divariasikan antara yang verbal maupun non verbal, (4). Dengan sentuhan kompetisi antar kelompok pembelajaran terasa lebih bermakna. Dari hasil observasi dan diskusi dengan mitra peneliti dapat dijadikan bahan refleksi pembelajaran yaitu : (1). Aktivitas siswa yang diobservasi seperti minat, kegembiraan, pengetahuan, pemahaman, penampilan, disiplin dan kerjasama menunjukkan arah yang lebih baik, (2). Siswa mulai mengerti keterkaitan antara keterampilan teknik dasar dengan situasi bermain yang sesungguhnya, (3). Bermain adalah dunia anak, pembelajaran melalui pendekatan bermain bisa meningkatkan minat, kegembiraan, pengetahuan, pemahaman, penampilan, disiplin dan kerjasama, (4). Proses belajar mengajar dikatakan berhasil apabila indikator-indikator yang telah ditentukan tercapai seperti pencapaian nilai yang baik seperti dijelaskan SB Djamarah (2000:97) : Bahwa tingkat keberhasilan prestasi belajar anak dalam proses interaksi dikatakan baik/minimal apabila bahan pelajaran dikuasai anak didik 66 % sampai 75% saja. Sedangkan Uzer Usman (1993:8) menjelaskan bahwa : Pembelajaran dikatakan berhasil apabila bahan pelajaran yang diajarkan hanya 75% s.d 84% dikuasai siswa. Dari hasil yang telah diperoleh apakah aktivitas guru maupun siswa mengalami perbaikan dari siklus ke siklus, sesuai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang berlaku di SMP Negeri 2 Songgom adalah 60, maka pembelajaran tidak perlu dilanjutkan ke siklus selanjutnya. Grafik 3. Rekapitulasi Peningkatan Hasil Pembelajaran Dari Data Awal, Siklus I Tindakan I, dan Tindakan 2, Siklus 2 Tindakan I dan 2 Berdasarkan grafik di atas, maka hasil pembelajaran melalui pendekatan permainan taktis seperti minat, kegembiraan, pengetahuan, pemahaman, kemampuan, disiplin, dan kerjasama mulai dari data awal sampai siklus 2 tindakan 2 mengalami peningkatan, sehingga pendekatan ini sangat baik bila diterapkan di sekolah menengah. 8

9 SIMPULAN Melalui latihan yang mirip dengan permainan yang sesungguhnya, minat dan kegembiraan seluruh siswa akan meningkat. Peningkatan pengetahuan taktik, penting bagi siswa untuk menjaga konsistensi keberhasilan pelaksanaan keterampilan gerak teknik yang sudah dimiliki. Memperdalam pemahaman bermain dan meningkatkan kemampuan pemahaman secara lebih efektif dari penampilan dalam satu permainan ke dalam permainan lainnya. Implikasi hasil penelitian pengelolaan proses belajar mengajar keterampilan bermain bola voli dengan model pembelajaran pendekatan taktis. Ada beberapa prinsip penting yang harus diperhatikan dalam mengelola proses belajar mengajar keterampilan bermain bola voli dengan model pembelajaran pendekatan taktis, yaitu; (1) kejelasan konsep dasar tujuan; (2) ada penjelasan dan demonstrasi; (3) meningkatkan kesadaran siswa tentang konsep bermain; (4) umpan balik yang segera dan bukan koreksi; (5) memecahkan masalah-masalah yang muncul dalam situasi permainan. Penerapan pembelajaran pendekatan taktis memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu siklus I Tindakan 1 (63,6 %), siklus I Tindakan 2 (75,9 %), siklus II Tindakan 1 ( 90,9%) dan Tindakan 2 (100 %). Penerapan pembelajaran pendekatan taktis mempunyai pengaruh positif, yaitu dapat meningkatkan motivasi belajar siswa untuk mempelajari kembali materi pelajaran yang telah diterima, hal ini ditunjukkan dengan antusias siswa yang menyatakan bahwa siswa tertarik dan berminat dengan pembelajaran pendekatan taktis sehingga mereka menjadi termotivasi untuk belajar. DAFTAR PUSTAKA Andayani, dkk. Pemantapan Kemampuan Profesional. Penerbit Universitas Terbuka Bonnie Robison (1991:12), Bimbingan Petunjuk dan Teknik Bermain Bola Voli. Jakarta CV. Dahara Prize. BSNP (2006 : 703) (2007) Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Depdiknas Harsono. (2007:5). Teori dan Metodologi Pelatihan. Sekolah Pascasarjana. Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung Lutan (2001) Strategi Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Pusat Penerbitan Universitas Terbuka Mahendra (2002 : 2) Pembelajaran Senam, Dirjen Dikdasmen, Jakarta Mahendra dan Sucipto ( 2008:12) Pendidikan Jasmani SMA/SMK Bahan Ajar Pendidikan & Latihan Profesi Guru (PLPG). UPI 2008 Moleong Lexy J (2002) Metodologi Penelitian Kualitatif, PT Remaja Rosdakarya Bandung. Nurhasan, (2001:168 ) Tes dan Pengukuran Dalam Pendidikan Jasmani Prinsip dan Penerapannya, Depdiknas Ditjen Dikdasmen dan Ditjen Olahraga Rochiati Wiriaatmaja (2005:12) Metode Penelitian Tindakan Kelas, PT Remaja RosdaKarya, Bandung. Saputra Yudha (2002 : 63) Pembelajaran Atletik Di Sekolah Dasar, Direktorat Jenderal Olahraga, Depdiknas. Subroto. (2001) Pembelajaran Dan Konsep Olahraga di Sekolah Dasar. Depdikanas. Jakarta. Sucipto. (2001) Pendekatan Keterampilan Taktis Dalam Pembelaiaran Pencak Silat. Depdikanas. Jakarta. Sugiyono (2005) Memahami Penelitian Kualitatif, CV. Alfabeta. Bandung Suherman Ayi (2004), Kumpulan Tulisan Penelitian Tindakan Kelas, Bandung. Yudi Hendrayana (2008) Bahan Ajar PLPG Penias SMA/SMK. FPOK UPI Zaenal Aqib. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru. Yrama Widya. Bandung Tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini, dilaksanakan di SDN Sukarasa 3 dan 4 Kota

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini, dilaksanakan di SDN Sukarasa 3 dan 4 Kota 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini, dilaksanakan di SDN Sukarasa 3 dan 4 Kota Bandung, di mana penulis bekerja. Penentuan lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. profesi penulis dimana diharapkan ada kemudahan khususnya menyangkut

BAB III METODE PENELITIAN. profesi penulis dimana diharapkan ada kemudahan khususnya menyangkut BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini, dilaksanakan di SDN Cijati Kecamatan Situraja Kabupaten Sumedang dan sesuai dengan tempat program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini, dilaksanakan di SDN 2 Suntenjaya Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini, dilaksanakan di SDN 2 Suntenjaya Kecamatan BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini, dilaksanakan di SDN 2 Suntenjaya Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat di mana penulis bekerja.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terdapat hubungan antara subjek penelitian, seperti yang dikemukakan

BAB III METODE PENELITIAN. terdapat hubungan antara subjek penelitian, seperti yang dikemukakan BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian disebut juga populasi, yang merupakan salah satu bagian terpenting yang tidak bisa dipisahkan dari sebuah

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Denah SDN Cikaramas 2

Gambar 3.1 Denah SDN Cikaramas 2 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini, dilaksanakan di SDN Cikaramas 2 Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten Sumedang karena SD tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi tempat penelitian dilakukan di SDN Sukamanah yang beralamat di

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi tempat penelitian dilakukan di SDN Sukamanah yang beralamat di 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi tempat penelitian dilakukan di SDN Sukamanah yang beralamat di Desa Mayang Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang. SDN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Cileunyi l Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung. Penentuan lokasi ini

BAB III METODE PENELITIAN. Cileunyi l Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung. Penentuan lokasi ini 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Cileunyi l Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung. Penentuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Iskandar dan Nasim (2015, hlm. 6) menyebutkan: PTK merupakan penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Sumedang. Kondisi SDN Cimalaka III dapat dikatakan cukup kuat,

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Sumedang. Kondisi SDN Cimalaka III dapat dikatakan cukup kuat, 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di SDN Cimalaka III Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang. Kondisi SDN Cimalaka III dapat dikatakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian Tindakan Kelas ini, dilaksanakan di SD Negeri 2 Gegesik Kulon Kecamatan Gegesik Kabupaten Cirebon. R.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian menurut Nana Sudjana menekankan kepada cara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian menurut Nana Sudjana menekankan kepada cara BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian menurut Nana Sudjana menekankan kepada cara bagaimana memperoleh data yang menekankan pada strategi, proses dan pendekatan dalam memilih

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH BOLA VOLI MELALUI PENGGUNAAN MODIFIKASI BOLA

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH BOLA VOLI MELALUI PENGGUNAAN MODIFIKASI BOLA UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH BOLA VOLI MELALUI PENGGUNAAN MODIFIKASI BOLA Aba Sandi Prayoga, M.Or. Penjaskesrek STKIP MODERN Ngawi aba_sandy@yahoo.com Abstrak Penelitian ini mempunyai

Lebih terperinci

SP VOL 1 NO 1 2016 MENINGKATKAN GERAK DASAR PASSING KAKI BAGIAN DALAM MELALUI MEDIA MODIFIKASI BOLA PADA PERMAINAN SEPAK BOLA DI KELAS V SDN GADINGAN II KECAMATAN SLIYEG KABUPATEN INDRAMAYU Eka Widodo

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. muncul dari adanya praktik pembelajaran sehari-hari yang dirasakan langsung

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. muncul dari adanya praktik pembelajaran sehari-hari yang dirasakan langsung BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Berpedoman pada latar belakang bahwa permasalahan dalam penelitian ini muncul dari adanya praktik pembelajaran sehari-hari yang dirasakan langsung oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi/tempat pelaksanaan penelitian adalah SDN Buahdua II Kecamatan Buahdua Kabupaten Sumedang. SDN Buahdua II dijadikan tempat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah untuk melihat apakah modifikasi permainan bola voli dapat meningkatkan teknik dasar bola voli. Secara umum penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini, dilaksanakan di SDN Limpas 2 Kecamatan Patrol Kabupaten Indramayu. Adapun bentuk lokasi SDN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Pelaksanaan penelitian ini adalah di SDN Sadangsari, yang berlokasi di Dusun Ranjeng Desa Ranjeng Kecamatan Cisitu Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di SDN Padasuka II Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang. Adapun pertimbangan pemilihan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini berlokasi di SDN Margamukti, Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang. Alasan pertama peneliti memilih sekolah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian yang akan dilaksanakan dengan mempergunakan tindakan kelas (PTK) dalam mengambangkan green behavior melalui kegiatan farming and gardening di Sekolah Dasar pada

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. muncul dari adanya praktik pembelajaran sehari-hari yang dirasakan langsung

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. muncul dari adanya praktik pembelajaran sehari-hari yang dirasakan langsung BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Berpedoman pada latar belakang bahwa permasalahan dalam penelitian ini muncul dari adanya praktik pembelajaran sehari-hari yang dirasakan langsung oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Gunungkuning Kecamatan Sindang Kabupaten Majalengka. Adapun alasan

BAB III METODE PENELITIAN. Gunungkuning Kecamatan Sindang Kabupaten Majalengka. Adapun alasan 37 BAB III METODE PENELITIAN A Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN Gunungkuning Desa Gunungkuning Kecamatan Sindang Kabupaten Majalengka. Adapun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi tempat penelitian dilaksanakan di SDN Pagundan 2 yang beralamat di Desa Pagundan Kecamatan Lebakwangi Kabupaten Kuningan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Subjek, Dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Tempat yang dijadikan penelitian ini adalah SDN Manglayang II Kecamatan Sukasari Kabupaten Sumedang. Kelas IV Kelas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tersebut sebagai tempat penelitian, berdasarkan pertimbangan sebagai berikut :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tersebut sebagai tempat penelitian, berdasarkan pertimbangan sebagai berikut : 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitaian Tindakan Kelas dilaksanakan di SD Negeri 1 Kemlaka Gede Kecamatan Tengahtani, Kabupaten Cirebon. Alasan

Lebih terperinci

Jati Waluyaningsih 5. Kata Kunci : pendidikan jasmani, bola voli, modifikasi bola voli mini.

Jati Waluyaningsih 5. Kata Kunci : pendidikan jasmani, bola voli, modifikasi bola voli mini. MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI MODIFIKASI BOLA VOLI MINI SISWA KELAS IV SDN KLATAKAN 02 KECAMATAN TANGGUL KABUPATEN JEMBER TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Jati Waluyaningsih 5 Abstrak.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. UCAPAN TERIMA KASIH... iii. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR DIAGRAM...

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. UCAPAN TERIMA KASIH... iii. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR DIAGRAM... DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR DIAGRAM... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Masalah...

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SDN Pasanggrahan 1, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang. Penelitian dilaksanakan di Sekolah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi atau tempat pelaksanaan penelitian adalah SDN Sukamaju Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang. Ditemukan masalah

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PASSING BAWAH PADA PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI METODE PENJELAJAHAN GERAK PADA SISWA KELAS V SDN I MOJOROTO

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PASSING BAWAH PADA PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI METODE PENJELAJAHAN GERAK PADA SISWA KELAS V SDN I MOJOROTO MENINGKATKAN KEMAMPUAN PASSING BAWAH PADA PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI METODE PENJELAJAHAN GERAK PADA SISWA KELAS V SDN I MOJOROTO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). PTK merupakan penelitian berupa tindakan yang dilakukan guru di dalam kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. inggris disebut Clasroom Action Research (CAR).Penelitian ini terdiri dari empat

BAB III METODE PENELITIAN. inggris disebut Clasroom Action Research (CAR).Penelitian ini terdiri dari empat 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode kualitatif dengan rancangan penelitian tindakan kelas (PTK) atau dalam bahasa inggris disebut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SDN Baginda II Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang. Alasan pemilihan SDN Baginda

Lebih terperinci

BAB III RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN. Paseh 2 Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang. Lokasi penelitian tersebut

BAB III RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN. Paseh 2 Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang. Lokasi penelitian tersebut 37 BAB III RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Rencana Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi tempat penulis melakukan penelitian adalah Sekolah Dasar Negeri Paseh 2 Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Menetapkan suatu lokasi yang strategis sangat penting diperhatikan dalam sebuah penelitian, karena menunjang keberhasilan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. siswa Sekolah Menengah Pertama sudah sesuai dengan apa yang diharapkan,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. siswa Sekolah Menengah Pertama sudah sesuai dengan apa yang diharapkan, 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Sesuai dengan latar belakang dan masalah penelitian, maka tujuan penelitian adalah untuk mengetahui Untuk mengetahui apakah kemampuan gerak dasar siswa

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Vol. 1, No. 2, Desember 2016 ISSN 2541-0393 (Media Online) 2541-0385 (Media Cetak ) SD Negeri Ketanggungan 04 Ketanggungan Brebes *Diterima Juli 2016, disetujui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi tempat mengadakan penelitian ini adalah SDN Cibenda yang terletak di Dusun Cibenda Desa Cikahuripan Kecamatan Cimanggung

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DISKUSI TIPE BUZZ GROUP DENGAN MEDIA PERMAINAN CROSSWORD PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII.6 SMP NEGERI 1 GROBOGAN TAHUN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. taktis yang relevan dengan pemecahan permasalahan pembelajaran sepak bola di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. taktis yang relevan dengan pemecahan permasalahan pembelajaran sepak bola di 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Operasional Penelitian Secara operasional penelitian ini bertujuan untuk menerapkan pendekatan taktis yang relevan dengan pemecahan permasalahan pembelajaran

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS BOLA VOLI MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN LEMPAR PUKUL BOLA KERTAS PADA SISWA KELAS VII SMP

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS BOLA VOLI MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN LEMPAR PUKUL BOLA KERTAS PADA SISWA KELAS VII SMP UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS BOLA VOLI MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN LEMPAR PUKUL BOLA KERTAS PADA SISWA KELAS VII SMP Muhammad Syaleh Sekolah Tinggi Olahraga Kesehatan Bina Guna Medan msyaleh3@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Lapangan

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Lapangan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Permainan tenis lapangan merupakan olahraga yang dimainkan oleh dua atau empat orang pemain yang saling berhadapan dengan menggunakan jaring (net) dan raket.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kurikulum pendidikan jasmani. Upaya meningkatkan keterampilan bermain

BAB I PENDAHULUAN. kurikulum pendidikan jasmani. Upaya meningkatkan keterampilan bermain 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pendidikan (sekolah), sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang diajarkan di sekolah yang terangkum dalam kurikulum pendidikan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH : UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENOLAK PADA TOLAK PELURU GAYA MENYAMPING SISWA KELAS X-1 MADRASAH ALIYAH NEGERI 3 KOTA KEDIRI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BERMAIN TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yaitu penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). PTK dilakukan berdasar

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). PTK dilakukan berdasar 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan dilaksanakan merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). PTK dilakukan berdasar dari adanya

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INSIDE OUTSIDE CIRCLE (IOC) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA KELAS V MATA PELAJARAN IPA SD NEGERI BANYUBIRU 1 NGAWI TAHUN AJARAN 2013/ 2014 NASKAH PUBLIKASI Diajukan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN A. Paparan Data Awal Pada bab ini dipaparkan temuan-temuan penelitian yang dilaksanakan sesuai dengan kegiatan penelitian yang dilakukan terhadap siswa kelas V SDN Lembang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian indakan kelas ini dilaksanakan di SDN I Gegesik Kulon Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian indakan kelas ini dilaksanakan di SDN I Gegesik Kulon Kecamatan 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian indakan kelas ini dilaksanakan di SDN I Gegesik Kulon Kecamatan Gegesik Kabupaten Cirebon. Alasan penulis memilih

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini adalah di SD Negeri ConggeangI dengan alamat di Desa Conggeang, Kecamatan Conggeang, Kabupaten Sumedang.

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Denah SDN Cikondang III

Gambar 3.1 Denah SDN Cikondang III 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini berada di SDN Cikondang III dengan alamat di Desa Batugara Kecamatan Ganeas KabupatenSumedang. Adapun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi pelaksanaan penelitian ini adalah SDN 2 Suci Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon. Lokasi ini dipilih sebagai tempat penelitian

Lebih terperinci

JURNAL SKRIPSI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BOLAVOLI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS X TKB 1 SMK NEGERI 2 SRAGEN

JURNAL SKRIPSI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BOLAVOLI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS X TKB 1 SMK NEGERI 2 SRAGEN JURNAL SKRIPSI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BOLAVOLI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS X TKB 1 SMK NEGERI 2 SRAGEN TAHUN AJARAN 2015 / 2016 SKRIPSI Oleh : VENSA LUKITA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian adalah sebuah rancangan yang membantu kita untuk mengaplikasikan rancangan metode penelitian yang telah kita buat sebelumnya menjadi

Lebih terperinci

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Ledo yang beralamat di. Jalan Raya Ledo, Desa Ledo, Kecamatan Ledo, Kabupaten Bengkayang

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Ledo yang beralamat di. Jalan Raya Ledo, Desa Ledo, Kecamatan Ledo, Kabupaten Bengkayang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Ledo yang beralamat di Jalan Raya Ledo, Desa Ledo, Kecamatan Ledo, Kabupaten Bengkayang Kalimantan Barat tahun

Lebih terperinci

Jurnal Kejaora, Volume 1 Nomor 2 November 2016, ISSN

Jurnal Kejaora, Volume 1 Nomor 2 November 2016, ISSN UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLAVOLI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN BOARDBALL PADA SISWA KELAS V SDN SAMBONGREJO 01 KECAMATAN GONDANG KABUPATEN BOJONEGORO TAHUN AJARAN 2016/2017 GAGARIN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Menurut Nasution (1996:43), lokasi penelitian adalah lokasi situasi sosial yang mengandung tiga unsur, yakni: tempat, pelaku

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. tindakan kelas (PTK) atau classroom action research sebagai cara untuk

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. tindakan kelas (PTK) atau classroom action research sebagai cara untuk 39 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom action research sebagai cara untuk menjawab permasalahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya, secara khusus

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya, secara khusus BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya, secara khusus penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai penerapan metode proyek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dianggap belum memenuhi tujuan utama pembelajaran. Tujuan utama pembelajaran dalam pendidikan jasmani tidak hanya untuk

BAB I PENDAHULUAN. dianggap belum memenuhi tujuan utama pembelajaran. Tujuan utama pembelajaran dalam pendidikan jasmani tidak hanya untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Melihat perkembangan pembelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan dalam menumbuhkembangkan dan meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah, maka pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Sukardi dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Sukardi dalam 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Berdasarkan kajian dari permasalahan penelitian, penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Sukardi dalam buku Metodologi

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Permasalahan dalam

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Permasalahan dalam 54 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Wardhani, dkk. (2007 :14), Penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Wardhani, dkk. (2007 :14), Penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam 42 BAB III METODE PENELITIAN Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana upaya untuk mengatasi kesulitan siswa dalam meningkatkan kemampuan siswa menyelesaikan soal cerita di kelas V SDN 3 Caracas Kabupaten

Lebih terperinci

JPJO Page 68

JPJO  Page 68 PENERAPAN MODIFIKASI ALAT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN BULUTANGKIS (Penelitian Tindakan Kelas di SD Percobaan Negeri Setiabudi Bandung) Ichsan Mohamad N 1, Didin Budiman 2, Hendi Suhendi 3 1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi tempat peneliti melaksanakan penelitian adalah SDN Orimalang

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi tempat peneliti melaksanakan penelitian adalah SDN Orimalang 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi tempat peneliti melaksanakan penelitian adalah SDN Orimalang beralamat di Kecamatan Jamblang Kabupaten Cirebon, karena

Lebih terperinci

Penerapan Experiential Learning

Penerapan Experiential Learning Penerapan Experiential Learning dalam Pembelajaran IPA pada Materi Ciri Khusus Makhluk Hidup Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI SDN Inpres Mandok Resni Taung, I Made Tangkas, dan Ratman Mahasiswa

Lebih terperinci

Penggunaan Metode Inquiri Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Apal

Penggunaan Metode Inquiri Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Apal Penggunaan Metode Inquiri Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Apal Arekson Tola, Bonifasius Saneba, dan Anthonius Polimbong Mahasiswa Program Guru Dalam

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL LOMPATAN MELALUI PERMAINAN MELOMPATI KARDUS PADA SISWA KELAS V SDN TEGALKALONG KABUPATEN SUMEDANG

MENINGKATKAN HASIL LOMPATAN MELALUI PERMAINAN MELOMPATI KARDUS PADA SISWA KELAS V SDN TEGALKALONG KABUPATEN SUMEDANG MENINGKATKAN HASIL LOMPATAN MELALUI PERMAINAN MELOMPATI KARDUS PADA SISWA KELAS V SDN TEGALKALONG KABUPATEN SUMEDANG Ika Roswati NIP. 1940 122 1984 1020 01 Abstrak Penelitian ini dilatar belakangi oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SD Negeri 1 Pandanharum Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Satryandi Ahmad Fauzi, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Satryandi Ahmad Fauzi, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang dibangun untuk meningkatkan kehidupan masyarakat disegala bidang. Siswa merupakan bagian dari masyarakat sekolah yang

Lebih terperinci

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 2 No. 3 ISSN 2354-614X Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar Ni Wayan Ratnawathi, Fatmah Dhafir

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. cukup digemari dan diminati serta seringkali dipertandingkan antar kelas maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. cukup digemari dan diminati serta seringkali dipertandingkan antar kelas maupun BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permainan bolabasket selalu dipertandingkan baik antar mahasiswa, pelajar, atau club-club yang ada di Indonesia. Di kalangan pelajar permainan bolabasket cukup digemari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Seperti telah dikemukakan dalam tujuan dari penelitian ini,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini akan dilaksanakan di kelas VII A di SMP Kartika XIX-1 Bandung, yang beralamat di Jalan Bangka No. 3,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan classroom action research. Dalam penelitian tindakan kelas terdapat

BAB III METODE PENELITIAN. dengan classroom action research. Dalam penelitian tindakan kelas terdapat 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas atau sering disebut dengan classroom action research. Dalam penelitian tindakan kelas terdapat empat

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Denah Sekolah

Gambar 3.1 Denah Sekolah BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi yang dilakukan sebagai penelitian adalah SDN Sukamanah yang beralamat di Jalan Cikeuyeup, Desa Mayang,Kecamatan

Lebih terperinci

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat Maria Ulpa Djuanda, Fatmah Dhafir, dan Minarni Rama Jura Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi dilaksanakannya penelitian ini adalah di SDN 1 Waruroyom Kecamatan Depok Kabupaten Cirebon. Adapun pemilihan lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi/ tempat penelitian adalah Taman Kanak-kanak Satu Atap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi/ tempat penelitian adalah Taman Kanak-kanak Satu Atap 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi/ tempat penelitian adalah Taman Kanak-kanak Satu Atap Pasirimpun Situraja, beralamat di Jalan Situraja - Wado No. 56 Desa Situraja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dengan pertimbangan sebagai berikut: pada pembelajaran sepak bola.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dengan pertimbangan sebagai berikut: pada pembelajaran sepak bola. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian a. Tempat Penelitian Lokasi tempat penelitian adalah di SDN 2 Suranenggala Lor Kecamatan Suranenggala Kabupaten Cirebon. Adapun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan dalam penelitian mengenai penerapan asesmen kinerja untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan dalam penelitian mengenai penerapan asesmen kinerja untuk 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini akan menyajikan dan mendeskripsikan metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian mengenai penerapan asesmen kinerja untuk menumbuhkan keterampilan menganalisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Surawangi 1 yang beralamat di Jalan Sumurtama Desa Surawangi Kecamatan Jatiwangi Kabupaten

Lebih terperinci

Linda Yuliana 1, Ani Nur Aeni 2, Atep Sujana 3. Jl. Mayor Abdurachman No.211 Sumedang

Linda Yuliana 1, Ani Nur Aeni 2, Atep Sujana 3. Jl. Mayor Abdurachman No.211 Sumedang Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No, 1 (2016) PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI ENERGI ALTERNATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV-B SDN CONGGEANG I KECAMATAN CONGGEANG KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah atas Negeri 1 Teras. SMA Negeri 1 Teras Kabupaten Boyolali terletak di Jl.

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. tindakan kelas (PTK) class action research sebagai cara untuk menjawab

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. tindakan kelas (PTK) class action research sebagai cara untuk menjawab 35 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK) class action research sebagai cara untuk menjawab permasalahan

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah menggunakan metode kualitatif

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah menggunakan metode kualitatif 29 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode dalam penelitian ini adalah menggunakan metode kualitatif dengan rancangan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini terdiri dari empat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di SD Negeri Gudangkopi II, alasan memilih lokasi penelitian ini atas beberapa pertimbangan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN TEKNIK PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN DAN TEKNIK PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah Penelitian Tindakan BAB III METODE PENELITIAN DAN TEKNIK PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), dikarenakan penelitian ini memfokuskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang. Lokasi penelitian tersebut dipilih

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang. Lokasi penelitian tersebut dipilih BAB III METODE PENELITIAN A. Rencana Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi tempat penelitian adalah Sekolah Dasar Negeri Budiasih Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang. Lokasi penelitian tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian tindakan kelas ini di SD Negeri Ketib yang berada di Jalan Drs Supian Iskandar Desa Ketib Kecamatan Sumedang

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK TAKRAW MELALUI PENDEKATAN PERMAINAN JALA HIP HOP

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK TAKRAW MELALUI PENDEKATAN PERMAINAN JALA HIP HOP Vol. 17, No. 4, Agustus 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK TAKRAW MELALUI PENDEKATAN PERMAINAN JALA HIP HOP SD Negeri Kutamendala 02, Kecamatan Tonjong, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mochammad Ganjar Oktavian,2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mochammad Ganjar Oktavian,2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Melempar adalah gerakan memindahkan satu benda ke tempat lain yang menjadi sasaran menggunakan dua atau satu tangan dengan cara mengayunkan tangan ke arah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Susukan Kabupaten Cirebon. Adapun alasan peneliti memilih

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Susukan Kabupaten Cirebon. Adapun alasan peneliti memilih BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini berlokasi di Sekolah Dasar Negeri 2 Susukan Kecamatan Susukan Kabupaten Cirebon. Adapun alasan peneliti memilih

Lebih terperinci

PENINGKATAN KOMPETENSI GURU DALAM MENYUSUN RPP MELALUI KEGIATAN IHT (IN HOUSE TRAINING)

PENINGKATAN KOMPETENSI GURU DALAM MENYUSUN RPP MELALUI KEGIATAN IHT (IN HOUSE TRAINING) Didaktikum : Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 1, Januari 2016 ISSN 2087-3557 SMP Negeri 3 Tirto, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari pendidikan, karena pendidikan memiliki peran penting bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. dari pendidikan, karena pendidikan memiliki peran penting bagi kehidupan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam melaksanakan fungsi-fungsi kehidupan tidak akan lepas dari pendidikan, karena pendidikan memiliki peran penting bagi kehidupan manusia dalam meningkatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah di Kelas V SDN Randegan Wetan II yang

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah di Kelas V SDN Randegan Wetan II yang 54 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah di Kelas V SDN Randegan Wetan II yang terletak di Desa Randegan Wetan Kecamatan Jatitujuh Kabupaten

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI GAYA MENGAJAR LATIHAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI GAYA MENGAJAR LATIHAN UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI GAYA MENGAJAR LATIHAN Rinaldi Aditya Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi Stok Bina Guna Medan ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

Kata kunci: Pendekatan perlombaan dengan media sasaran, passing dada dalam bola basket.

Kata kunci: Pendekatan perlombaan dengan media sasaran, passing dada dalam bola basket. ABSTRAK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING DADA MELALUI PENDEKATAN PERLOMBAAN DENGAN MEDIA SASARAN PADA SISWA KELAS V SDN PANYINGKIRAN III KABUPATEN SUMEDANG Oleh Juariah NIP. 1963 0120 1984 1020 03 Menyikapi

Lebih terperinci