BAB II TINJAUAN PUSTAKA
|
|
- Inge Sumadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pensiun Berdasarkan penjelasan dari Ung-Ung No. 8/ 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian, pensiun adalah jaminan hari tua yang mana merupakan jaminan yang diberikan sebagai balas jasa terhadap pegawai negeri yang telah bertahuntahun mengabdi kepada Negara. Pensiun kurang lebih bermakna purnabakti, tugas selesai, atau berhenti bekerja (Sutarto, 2008). Muratore Earl (2010)mendefinisikan pensiun sebagai penarikan atas selesainya masa kerja atau karir yang disertai dengan aya perubahan nilai dalam sumber daya pendapatan. Lebih lanjut Kim et al (2005) menjelaskan bahwa pensiun merupakan proses pemisahan individu dari pekerjaannya, dimana dalam menjalankan perannya seseorang memperoleh gaji. 2.2 Persiapan Pensiun Salah satu elemen kunci untuk bisa menjalani masa pensiun dengan sukses adalah yang dijalani ketika masih produktif. Orang yang telah membuat untuk masa pensiunnya cenderung lebih sukses beradaptasi pada perubahan dalam hidupnya. Persiapan masa pensiun didefinisikan sebagai upaya investasi yang dilakukan oleh individu yang masih bekerja demi kesejahteraannya di masa pensiun (Muratore Earl, 2010). Anderson et al (2000), menjelaskan langkahlangkah yang bisa dilakukan dalam mempersiapkan masa pensiun diantaranya mencari informasi saran tentang kehidupan pensiun, menyiapkan tabungan yang dibutuhkan merancang rencana pensiun dengan keluarga. 8
2 2.3 Kesiapan Pensiun Kesiapan pensiun didefinisikan oleh Moorthy et al (2012) sebagai suatu kondisi dimana individu sudah siap pensiun secaralahir batin sesuai dengan waktu yang ditentukan karena dukungan dari berbagai yang telah disiapkan sebelumnya. Hal ini menjadi penting bagi seseorang yang akan memasuki masa pensiun karena dengan aya kesiapan maka diharapkan kualitas kehidupannya di masa pensiun akan berbahagia. 2.4 Faktor-Faktor Persiapan Pensiun Persiapan Finansial Ross Wills (2009) menjelaskan finansial sebagai suatu tindakan yang dilakukan oleh setiap individu selama masa produktif kerja untuk mempersiapkan kemampuan finansial di masa pensiun, dengan tujuan untuk menambah aset dalam memenuhi kebutuhan gaya hidup yang diinginkan. Persiapan finansial dapat berupa rekening tabungan, deposito, asuransi, dll Persiapan Fisik Semakin bertambahnya usia kemampuan fisik semakin menurun. Tentunya dalam fisik yang sehat, ada jiwa yang bahagia. Dengan kondisi fisik yang sehat seseorang bisa melakukan banyak hal.persiapan fisik dijelaskan oleh Sofro (2013) sebagai segala bentuk kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan menjaga kebugaran kesehatan tubuh agar tetap bugar sehat di masa pensiun. Contoh kegiatan olah fisik adalah berbagai macam aktivitas olah raga Persiapan Mental Kehilangan pekerjaan, perubahan status kehilangan kemampuan tentunya terasa cukup menyakitkan.hal ini tidak dapat diatasi dengan limpahan materi.hami (2012) menjelaskan 9
3 mental sebagai upaya yang dilakukan oleh seseorang untuk mempersiapkan suatu pola pikir baru yang dapat memberikan kekuatan kemampuan beradaptasi dengan perubahan yang akan terjadi di masa pensiun Persiapan Kegiatan Pengganti Kegiatan pengganti dapat memberikan kemungkinan pada seorang pensiunan untuk memperoleh penghasilan tambahan ataupun dapat memberikan suatu kegiatan pengisi waktu luang yang bermanfaat. Menurut Petkoska Earl (2009), kegiatan pengganti adalah suatu upaya yang dilakukan seorang individu dalam mempersiapkan aktvitas pengganti dari aktivitas utama yang telah diberhentikan karena mencapai batas pensiun. Kegiatan pengganti ini dapat berupa kegiatan sosial, rohani, wirausaha, dll Program Persiapan Pensiun Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh organisasi atau perusahaan untuk mempersiapkan masa pensiun dari anggotanya adalah dengan melakukan program pensiun yang berisikan berbagai macam pelatihan seminar (Ross Wills, 2009). Tasumewada (2013) menjelaskan bahwa program pensiun adalah suatu kegiatan yang diselenggarakan oleh pihak organisasi atau perusahaan pemberi kerja kepada para anggotanya yang akan memasuki masa pensiun. Kegiatan tersebut biasanya berupa pelatihan keuangan, kewirausahaan, dll Manfaat Pensiun Manfaat pensiun diatur dalam UUDana Pensiun 11/ 1992 tentang Dana Pensiun. Dalam UU Dana Pensiun no 11 /1992 ini, a pensiun didefiniskan sebagai hukum yang mengelola menjalankan program yang menjanjikan manfaat. 10
4 Penjabaran a pensiun dilakukan dalam bentuk tabungan yang mempunyai ciri sebagai tabungan jangka panjang. Artinya, hasil dari tabungan baru dapat diberikan setelah karyawan yang bersangkutan memasuki masa pensiun. Menurut Keputusan Menteri Keuangan No. 343 tahun 1998 pasal 26ayat 1, manfaat pensiun untuk tiap peserta berupa a yang terdiri dari jumlah yang disetor atas namanya pengalihana dari a pensiun pemberi kerja serta hasil pengembangannya. Selain a pensiun, seorang pensiunan PNS juga memperoleh asuransi kesehatan melalui Ba Penyelenggara Jaminan Sosial sehingga jika terjadi sakit dapat memperoleh mengobatan secara cuma-cuma hingga sehat kembali. Menurut Pernyataan Standart Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 24 Revisi tahun 2004, manfaat pensiun adalah pembayaran berkala yang dibayarkan kepada peserta pada saat pensiun dengan cara yang telah ditetapkan dalam peraturan a pensiun. Dapat disimpulkan bahwa manfaat pensiun berarti besarnya tunjangan yang akan diterima seorang pensiunan berdasarkan kebijakan yang diterapkan oleh organisasi. 2.5 Penelitian Terdahulu No Penulis/ Judul Rumusan Masalah 1 Joo, S. & Pauwels, V. W. (2002) 11 Factors Affecting Worker s Retirement Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Faktor- apa saja yang memengaruhi kepercayaan diri bagi pekerja untuk pensiun? Sampel Populasi: orang, sampel: 663 orang. Hasil Penelitian Tingkat pendidikan, pendapata n, sikap perilaku keuangan GAP Belum aya kegiatan pengganti setelah
5 Confidence; A Gender Perspective 2 Harshey, D. A., Mowen, J. C., & Jacobs- Lawson, J. M. (2003) An Experimental Comparison of Retirement Planning Intervention Seminars 3 Sari, E. D. & Kuncoro, J. (2006) Kecemasan dalam Menghadapi Pensiun Ditinjau dari Dukungan Sosial pada karyawan PT. Semen Gresik Mengevaluasi efektivitas dari dua seminar pensiun yang berbeda setelah satu tahun setelah intervensi (1) tentang perencanaan keuangan (2) penetapan tujuan keuangan. Apakah ada hubungan negatif antara dukungan sosial dengan kecemasan dalam menghadapi masa pensiun? Sampel 500 orang Sampel: karyawan yang 5 tahun lagi akan menghad adapi masa pensiun. dapat memengar uhi kepercayaa n diri pensiun antara laki-laki perempuan. Seminar ini dapat memberika n dampak kepada peserta sehingga peserta terus meningkat kan nominal tabungan pensiunny a. Aya hubungan negatif signifikan antara dukungan sosial dengan kecemasan dalam menghada pi masa pensiun. pensiun. Hanya dari sisi keuangan saja, belum aya pengaruh individual organisasi. Belum aya individual organisasi onal yang dapat memenga ruhi kesiapan pensiun. 4 Hakim, S. N. (2007) Perencanaan Persiapan Menghadapi Apakah program pensiun dari manajemen 100 orang sampel Terdapat perubahan yang signifikan dari para Belum aya individual 12
6 Masa Pensiun 5 Kim, J. Kwon, J. & Anderson, E. A. (2005) Factors Related to Retirement Confidence: Retirement Preparation & Workplace Financial Education 6 Latif, A. D. & Alkhateeb, M. F. (2012) Pharmacy Faculty Retirement at Collages and Schools of Pharmacy in The United States and Canada 7 Tasumewada, V. (2013) Pengaruh Faktor-Faktor Individual Faktor Organisasional terhadap Kesiapan Menghadapi Pensiun suatu instasi dapat mereduksi kecemasan dalam menghadapi pensiun? Faktor apa saja yang memengaruhi kepercayaan diri individu untuk pensiun? Hal-hal apa saja yang dapat memengaruhi keputusan untuk pensiun? Apakah - individual & organisasi memengaruhi kesiapan pensiun dengan dukungan sosial sebagai pemoderasi Sampel orang Sampel orang 100 orang peserta pelatihan. Ada pengaruh dari pelatihan perencana an a pensiun terhadap kepercayaa n diri individu dalam menyiapka n pensiun Aya pengaruh dari status keuangan kegiatan pengganti terhadap keputusan pensiun Faktor individu organisasi terbukti berpengaru h pada kesiapan pensiun, segkan dukungan. Belum adalanya fisik mental yang perlu dilakukan oleh seorang yang akan pensiun Belum aya fisik mental dalam diri individu Penelitian ini individual hanya sebatas finansian kegiatan 13
7 dengan Dukungan Sosial sebagai Pemoderasi sosial tidak terbukti memoderas i pengaruh tersebut. pengganti saja. 2.6 Perumusan Hipotesis Pengaruh Persiapan Finansial terhadap Kesiapan Menghadapi Pensiun. Berger Denton (2004) menguraikan pensiun adalah upaya meningkatkan kekayaan atau aset di kemudian hari. Tingkat kepercayaan diri individu dapat meningkat dengan aya perencanaan keuangan yang tepat sehingga mereka dapat meningkatkan tabungan melakukan investasi yang lain (Kim et al, 2005). Tujuan dari finansial adalah menyiapkan kemampuan finansial di masa pensiun agar segala kebutuhan dapat dipenuhi sehingga tercipta kehidupan pensiun yang sejahtera (Habib, 2007). Harsey et al (2003) menjelaskan bahwa kesiapan finansial adalah signifikan terhadap kesiapan untuk menghadapi pensiun. Hal ini didukung oleh aya upaya menyiapkan tabungan, deposito, asuransi investasi lain yang disiapkan oleh individu untuk menyiapkan aset di masa pensiun (Joo Pauwels, 2002; Mayer et al, 2011; Berger Denton, 2004; Kim et al, 2005; Latif Alkhateeb, 2012). H1: Faktor finansial berpengaruh positif signifikan terhadap kesiapan menghadapi pensiun. 14
8 2.6.2 Pengaruh Persiapan Fisik terhadap Kesiapan Menghadapi Pensiun. Menurut Santrock (2011), setelah pensiun, seseorang akan mengalami penurunan kekuatan fisik, juga mengalami perubahan pada pendengaran serta sensorik motorik yang menurun. Untuk itu perlu aya fisik untuk menciptakan masa pensiun yang sehat bugar agar individu dapat berkarya beraktivitas dengan leluasa. Penelitian yang dilakukan oleh Sofro (2013) menjelaskan bahwa terdapat hubungan yang positif signifikan antara kesiapan fisik kepuasan pensiun dikalangan pegawai. H2: Faktor fisik berpengaruh positif signifikan terhadap kesiapan menghadapi pensiun Pengaruh Persiapan Mental terhadap Kesiapan Menghadapi Pensiun. Pada penelitian Handayani (2012) dikatakan bahwa setelah pensiun, ada individu yang merasa sedih stres karena tidak dapat berbuat apa-apa lagi tidak dapat mencari pekerjaan.seseorang pensiunan lebih mudah marah karena setiap hari selalu berada di rumah, sehingga merasa tidak berguna. Oleh karena itu seseorang perlu mempersiapkan mentalnya sehingga mampu beradaptasi dengan kondisi di masa pensiun dengan baik. Hami (2012) dalam penelitiannya menjelaskan bahwa mental berupa mempersiapkan pola pikir baru berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan pensiun. 15
9 H3: Faktor mental berpengaruh positif signifikan terhadap kesiapan menghadapi pensiun Pengaruh Persiapan Kegiatan Pengganti terhadap Kesiapan Menghadapi Pensiun. Persiapan kegiatan pengganti setelah pensiun dapat memengaruhi kesiapan seseorang dalam menghadapi pensiun. Hal ini diungkapkan oleh hasil studi Patrickson Hartman (1996) yang menyatakan bahwa salah satu hal yang memengaruhi kesiapan seseorang untuk pensiun adalah aya pekerjaan lain yang telah disiapkan. Lebih lanjut studi yang dilakukan oleh Albert (1995) Tasumewada (2013) mengungkapkan bahwa mempunyai perencanaan kegiatan pengganti setelah pensiun dapat berpengaruh signifikan terhadap kehidupan setelah pensiun, karena aya dengan aya kegiatan pengganti maka seseorang akan tetap memperoleh pendapatan untuk menyambung kehidupan. H4: Faktor kegiatan pengganti berpengaruh positif signifikan terhadap kesiapan menghadapi pensiun Pengaruh Aya Program Persiapan Pensiun terhadap Kesiapan Menghadapi Pensiun. Aya program pensiun oleh organisasi perlu disiapkan agar meningkatkan pengetahuan individu dalam mempersiapkan segala sesuatu untuk masa pensiun (Power Hira, 2004). Senada dengan pendapat itu, Yates Ward (2013) mengatakan bahwa pelatihan dapat memberikan kemampuan pada individu untuk merencanakan mempersiapkan berbagai hal penting yang diperlukan ketika 16
10 masa pensiun. Penelitian Robinson et al (2011) menjelaskan bahwa mereka yang mengikuti program pensiun dari organisasi memiliki tingkat kepuasan hidup yang lebih tinggi dimasa pensiun. Hal ini juga didukung oleh hasil penelitian dari Sari (2012) yang menyatakan bahwa dengan mengikuti program pensiun dari organisasi mampu menurunkan tingkat kecemasan dalam menghadapi masa pensiun. Grable Joo (1999) menyatakan lebih lanjut bahwa dengan mengikuti program pensiun akan meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan investasi. H5: Faktor aya program pensiun berpengaruh positif signifikan terhadap kesiapan menghadapi pensiun Pengaruh Aya Manfaat Pensiun terhadap Kesiapan Menghadapi Pensiun. Kim et al (2005) menjelaskan bahwa karyawan yang akan pensiun sangat mengharapkan organisasi dapat memberikan manfaat pensiun, karena hal itu dapat memberikan sumber pendapatan agar dapat tetap mempertahankan standar hidup yang sudah ada. Pemberian manfaat pensiun dari organisasi atau perusahaan terhadap karyawannya yang sudah pensiun akan meningkatkan kepuasan pensiun karyawan (Rosenkoetter et al, 2001). H6: Faktor aya pemberian manfaat pensiun berpengaruh positif signifikan terhadap kesiapan menghadapi pensiun. 17
11 2.7 Model Penelitian Dari hipotesis-hipotesis yang dikembangkan dalam penelitian ini maka dapat dibuat sebuah model penelitian sebagai berikut: PersiapanFinansial (X 1 ) PersiapanFisik (X 2 ) H 1 Persiapan Mental (X 3 ) H 2 H 3 PersiapanKegiatan Pengganti (X 4 ) H 4 KesiapanPensiun (Y) Program PersiapanPensiun (X ) H 5 H 6 ManfaatPensiun (X 6 ) Gamb ar 2.1 Model Penelitian. 18
BAB II KAJIAN LITERATUR
BAB II KAJIAN LITERATUR 2.1. Pensiun Pensiun didefinisikan sebagai suatu yang mengarah pada waktu saat seseorang tidak melakukan pekerjaan rutinnya dan menerima setidaknya sebagian penghasilan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kehidupan yang serba kompleks dan rumit saat ini, manusia dituntut untuk menciptakan dan mencapai keserasian, serta kebahagiaan hidup bersama dan tidak melupakan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
BAB V PENUTUP Pada bab ini akan disajikan kesimpulan dari uraian sebelumnya dan merupakan intisari dari hasil penelitian dan jawaban dari persoalan penelitian. Kesimpulan yang diperoleh selanjutnya akan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden Analisis karakteristik responden digunakan untuk memperoleh gambaran sampel dalam penelitian ini. Data yang menggambarkan karakteristik responden
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah para Pegawai Negeri Sipil (PNS) di beberapa instansi yang berusia mulai dari 50 tahun keatas atau yang akan memasuki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem pensiun di Indonesia dewasa ini semakin mendapat perhatian khusus, karena pembayaran pensiun di Indonesia dinilai cukup memberatkan beban negara dengan jumlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyebabkan mereka mengalami kerugian, baik akibat penurunan kondisi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian nasional tidak akan mudah tergoyahkan atau terimbas dari krisis keuangan dunia jika masyarakat memahami sistem keuangan (Kompas, 21 Oktober 2008). Banyaknya
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. KESIAPAN PENSIUN 1. Pengertian Kesiapan Pensiun Pensiun adalah sebuah konsep sosial yang memiliki beragam pengertian (Newman, 2006). Sebenarnya pensiun sulit untuk didefinisikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berhenti bekerja (baik dalam bentuk iuran bulanan atau lumpsum) ketika
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Program manfaat purnakarya adalah perjanjian untuk setiap entitas yang menyediakan manfaat purnakarya untuk karyawan pada saat atau setelah berhenti bekerja
Lebih terperinciBABI PENDAHULUAN. Pekerjaan merupakan salah satu aktivitas manus1a yang penting untuk
BABI PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pekerjaan merupakan salah satu aktivitas manus1a yang penting untuk memenuhi kebutuhan dasar hidupnya. Manusia sebagai makhluk sosial dan individu mencari pekerjaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. apa yang dulunya tidak bisa dilakukan ketika masih menjadi karyawan. Setiap orang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Masa pensiun merupakan masa ketika seseorang seharusnya bisa menikmati apa yang dulunya tidak bisa dilakukan ketika masih menjadi karyawan. Setiap orang menginginkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Prosedur Prosedur penting dimiliki bagi suatu organisasi agar sesuatu yang dilakukakan dapat terlaksana dengan baik. Prosedur adalah rangkaian kegiatan yang telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dana Pensiun merupakan suatu badan hukum yang mengelola dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dana Pensiun merupakan suatu badan hukum yang mengelola dan menjalankan manfaat pensiun, yang didirikan secara terpisah oleh perusahaan, dengan mencadangkan
Lebih terperinciHAPPY RETIREMENT. Satyo Fatwan. Managing Partner, Dunamis Organization Services
HAPPY RETIREMENT Satyo Fatwan Managing Partner, Dunamis Organization Services Workshop dan Diskusi Pengelolaan Dana Pensiun BUMN di Era Sistem Jaminan Sosial Nasional Jakarta, 29 Agustus 2014 PENSIUN ITU
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS
BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1. Pengertian Pensiun Pensiun didefinisikan sebagai suatu yang mengarah pada waktu saat seseorang tidak melakukan pekerjaan rutinnya dan menerima setidaknya sebagian penghasilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pegawai swasta berdasarkan undang undang republik indonesia nomor
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bekerja merupakan aktifitas untuk memenuhi kebutuhan hidup pribadi dan keluarga dengan berbagai pekerjaan. Hampir separuh dari usia digunakan dalam bekerja namun lambat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Setiap orang mendambakan kehidupan yang layak, hal ini bisa dilakukan dengan berbagai cara, baik memulai wirausaha atau menjadi pegawai sebuah perusahaan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. organisasi yaitu pemimpin sebagai atasan, dan pegawai sebagai bawahan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini persaingan bisnis berlangsung ketat dengan kompleksitas yang tinggi akibat perubahan lingkungan yang tumbuh dengan cepat. Persaingan ini menuntut setiap perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Industri Dana Pensiun saat ini mempunyai peranan yang makin besar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri Dana Pensiun saat ini mempunyai peranan yang makin besar di Indonesia. Sejak diberlakukannya Undang-undang Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun, industri
Lebih terperinciPROPOSAL PELATIHAN BERKARYA DI MASA PURNAKARYA (MANAJEMEN PERSIAPAN MENJELANG PURNABHAKTI)
PROPOSAL PELATIHAN BERKARYA DI MASA PURNAKARYA (MANAJEMEN PERSIAPAN MENJELANG PURNABHAKTI) DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG B. TUJUAN PELATIHAN C. SASARAN PELATIHAN D. MATERI PELATIHAN E. TEMPAT KUNJUNGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan setiap orang bekerja adalah memperoleh pendapatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada umumnya tujuan setiap orang bekerja adalah memperoleh pendapatan yang kemudian digunakan untuk kebutuhan hidupnya. Misalnya digunakan untuk membeli makanan, minuman,
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANA KERJA PRAKTEK. keuangan yang ada di Dinas Kesehatan Kota Bandung. Dalam pelaksanaan kerja
BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANA KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksana Kerja Praktek Dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Praktek penulis ditempatkan pada bagian keuangan yang ada di Dinas Kesehatan Kota Bandung.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengembangkan kualitas produknya. Karyawan merupakan harta terpenting bagi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karyawan merupakan aset bagi perusahaan, setiap perusahaan membutuhkan karyawan untuk dapat melangsungkan kegiatan dan mengembangkan kualitas produknya. Karyawan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat memberikan penekanan lebih besar untuk aspek perilaku keuangan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Upaya dalam meningkatkan kesejahteraan keuangan individu, keluarga dan masyarakat memberikan penekanan lebih besar untuk aspek perilaku keuangan. perilaku keuangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh sistem pendidikan akuntansi agar dapat menghasilkan sarjana akuntansi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia usaha yang selalu berkembang seiring dengan perkembangan zaman secara tidak langsung memberikan peluang lapangan pekerjaan yang semakin beragam untuk
Lebih terperinciMREdu. Mike Rini & Associates Financial Planning & Education. Improve Financial Wellbeing through Smart Planning
MREdu Mike Rini & Associates Financial Planning & Education Improve Financial Wellbeing through Smart Planning Masalah keuangan tidak hanya diakibatkan oleh perusahaan yang memiliki manajemen keuangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin pesat menuntut perubahan dalam berbagai bidang termasuk organisasi. Organisasi merupakan tempat atau wadah bagi orang-orang yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah. Ada banyak definisi mengenai lanjut usia (lansia), namun selama ini
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Ada banyak definisi mengenai lanjut usia (lansia), namun selama ini kebanyakan definisi lansia lebih didasarkan pada patokan umur semata. Sebenarnya hal itu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tahun ke atas) menjadi hampir 30 juta jiwa tahun Dan dalam waktu sepuluh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam waktu tiga tahun mendatang, jumlah penduduk lanjut usia (60 tahun ke atas) menjadi hampir 30 juta jiwa tahun 2020. Dan dalam waktu sepuluh tahun mendatang,
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI SDM. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.
SISTEM INFORMASI SDM WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. PERTEMUAN 7 SI SDM Subsistem Kompensasi Kompensasi. Insentif / Tunjangan-Tunjangan. Kompensasi Mutiara S. Panggabean (2004:75) mengemukakan bahwa Kompensasi
Lebih terperinciAKUNTANSI DANA PENSIUN DI INDONESIA
ISSN 0000-0000 AKUNTANSI DANA PENSIUN DI INDONESIA Sutjipto Ngumar *) ABSTRAK Program pensiun di Indonesia, tidak hanya dinikmati pegawai negeri atau ABRI saja, tetapi karyawan swasta dan pekerja mandiripun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia mempunyai tujuan hidup yang ingin dicapai. Tujuan hidup ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap manusia mempunyai tujuan hidup yang ingin dicapai. Tujuan hidup ini berbeda-beda, tetapi pada umumnya manusia ingin mencapai hidup yang bahagia. Manusia
Lebih terperinciKUESIONER. Bagian ini menyatakan tentang identitas responden Nama : Jenis Kelamin : Asal Universitas : Jurusan : Semester : No Mata Kuliah Sudah Belum
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER Bagian A Bagian ini menyatakan tentang identitas responden Nama : Jenis Kelamin : Asal Universitas : Jurusan : Semester : No Mata Kuliah Sudah Belum 1 Pemeriksaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pensiun diibaratkan sebagai individu-individu yang melayani raja dan negara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pensiun Pensiun sejauh ini dianggap sebagai ungkapan rasa terima kasih. Para pensiun diibaratkan sebagai individu-individu yang melayani raja dan negara mereka sepanjang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan kepuasan kerja yang berbeda-beda. Oleh karena itu, perusahaan harus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT. Pertamina (Persero) merupakan suatu perusahaan tambang minyak negara yang perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan serta manfaatnya sangatlah ditentukan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Definisi Dana Pensiun Sesuai UU No. 11 tahun 1992, dana pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun Dalam PP No. 77 Tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Ekonomi dalam kehidupan sehari-hari, ekonomi sangat diperlukan dalam memenuhi kebutuhan, oleh karenanya ekonomi merupakan salah satu ilmu yang sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Liqa Yasifa, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Organisasi merupakan tempat berkumpulnya orang-orang yang didalamnya terdapat sejumlah kegiatan sekelompok orang yang bekerja sama dengan tata cara yang diatur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki oleh perusahaan sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki oleh perusahaan sangat mempengaruhi kesuksesan suatu organisasi. Karyawan menjadi salah satu asset penting yang wajib
Lebih terperinciWALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT
WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. RASIDIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang
Lebih terperinciED PSAK 62 KONTRAK ASURANSI
ED PSAK 62 KONTRAK ASURANSI Overview 2 ED PSAK 62: Kontrak Asuransi ED PSAK 28 (revisi 2010): Akuntansi Asuransi Kerugian ED PSAK 36 (revisi 2010): Akuntansi Asuransi Jiwa ED PSAK 62 KONTRAK ASURANSI RUANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rangka mencukupi kebutuhan mereka. Pada sisi yang lain melalui kebijakan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemberian kompensasi sangat penting bagi karyawan maupun pemilik perusahaan, hal tersebut dikarenakan dengan kompensasi yang telah diberikan oleh perusahaan
Lebih terperinciPengantar Manajemen Sumber Daya Manusia
Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia Pengertian Manajemen SDM Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah pemafaatan para individu untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. (Mondy 2008) Tujuan manajemen
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN RINCIAN TUGAS SEKRETARIAT DEWAN PENGURUS KORPRI KABUPATEN
1 PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN RINCIAN TUGAS SEKRETARIAT DEWAN PENGURUS KORPRI KABUPATEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT, Menimbang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Bekerja merupakan salah satu usaha manusia dalam memenuhi kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Bekerja merupakan salah satu usaha manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Adapun kebutuhan manusia yang dikemukakan oleh Abraham Maslow meliputi kebutuhan fisiologis,
Lebih terperinciI. PENGANTAR Latar Belakang. Kualitas sumber daya manusia yang tinggi sangat dibutuhkan agar manusia
I. PENGANTAR 1.1. Latar Belakang Kualitas sumber daya manusia yang tinggi sangat dibutuhkan agar manusia dapat melakukan peran sebagai pelaksana yang handal dalam proses pembangunan. Sumber daya manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik buruknya kinerja keuangan. Untuk mengetahui baik buruknya kinerja keuangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan termasuk salah satu organisasi yang memiliki tujuan utama yaitu keberhasilan dalam mencapai tujuan perusahaan. Tujuan perusahaan dapat dilihat dari
Lebih terperinciFinancial Check List. Definisi Dana Pensiun Lembaga Keuangan. Manfaat dan Fungsi Dana Pensiun. Kapan Dana Pensiun. Perlu Dilakukan?
Daftar Isi Financial Check List 1 01 Definisi Dana Pensiun Lembaga Keuangan 3 02 Manfaat dan Fungsi Dana Pensiun 5 5 03 Kapan Dana Pensiun Perlu Dilakukan? 6 6 04 Kapan Dana Pensiun 8 PerluDibangun? Siapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada hakekatnya tugas pokok dari sebuah organisasi publik adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakekatnya tugas pokok dari sebuah organisasi publik adalah melayani dan memberikan pelayanan terhadap masyarakat, sehingga aparat pemerintah memiliki tanggung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kualitas sebuah perusahaan diantaranya bergantung pada faktor kualitas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kualitas sebuah perusahaan diantaranya bergantung pada faktor kualitas orang-orang yang berada di dalamnya. Sumber daya manusia menjadi penting karena beberapa alasan,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian Badan Usaha Milik Negara dalam Undang-Undang Nomor. 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara, adalah badan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) a. Pengertian Badan Usaha Milik Negara Pengertian Badan Usaha Milik Negara dalam Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia bagi perusahaan merupakan salah satu aset
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia bagi perusahaan merupakan salah satu aset berharga yang dimiliki oleh perusahaan. Kelangsungan hidup suatu perusahaan sangat ditentukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau instansi yang akan mendapatkan upah atau imbalan dalam bentuk lain selama
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Karyawan atau pegawai adalah orang yang bekerja di sebuah perusahaan atau instansi yang akan mendapatkan upah atau imbalan dalam bentuk lain selama seseorang itu masih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dimiliki oleh perusahaan seperti modal, metode dan mesin tidak bisa memberikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan aset terpenting perusahaan karena perannya sebagai subyek pelaksana kebijakan dan kegiatan operasional perusahaan.sumber daya yang dimiliki
Lebih terperinciTunjangan dan Imbalan Nonfinansial
MSDM Materi 11 Tunjangan dan Imbalan Nonfinansial http://deden08m.com 1 Pengertian Tunjangan Tunjangan (Kompensasi Finansial Tidak Langsung): Meliputi seluruh imbalan finansial yang tidak termasuk dalam
Lebih terperinciMSDM Materi 11 Tunjangan dan Imbalan Nonfinansial
MSDM Materi 11 Tunjangan dan Imbalan Nonfinansial http://deden08m.com 1 Pengertian Tunjangan Tunjangan (Kompensasi Finansial Tidak Langsung): Meliputi seluruh imbalan finansial yang tidak termasuk dalam
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan penulis pada PT Sari Ater Hotel and Recreation mengenai Peranan Controller dalam Pengendalian Gaji
Lebih terperinciGAMBARAN PENYESUAIAN DIRI PADA MASA PERSIAPAN PENSIUN KARYAWAN BUMN PT. X FARATIKA NOVIYANTI ABSTRAK
GAMBARAN PENYESUAIAN DIRI PADA MASA PERSIAPAN PENSIUN KARYAWAN BUMN PT. X FARATIKA NOVIYANTI ABSTRAK Dalam menjalani karirnya individu akan terus mengalami pertambahan usia sampai memasuki fase pensiun.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dana pensiun merupakan sebuah alternatif pilihan dalam memberikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dana pensiun merupakan sebuah alternatif pilihan dalam memberikan jaminan kesejahteraan kepada karyawan. Jaminan tersebut dimungkinkan dapat menyelesaikan masalah-masalah
Lebih terperinciPENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, GAJI, DAN KONDISI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. ASURANSI KESEHATAN SURAKARTA
0 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, GAJI, DAN KONDISI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. ASURANSI KESEHATAN SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan
Lebih terperinciA. Pengantar. B. Metodologi Survey. C. Karakteristik Responden. C.1. Usia Responden
Daftar Isi Daftar Isi... 2 A. Pengantar... 3 B. Metodologi Survey... 3 C. Karakteristik Responden... 3 C.1. Usia Responden... 3 C.2. Jenis Kelamin Responden... 4 C.3. Tingkat Pendidikan Responden... 5
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Memasuki masa pensiun merupakan salah satu peristiwa di kehidupan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Memasuki masa pensiun merupakan salah satu peristiwa di kehidupan yang membutuhkan adaptasi bagi siapa saja yang akan menjalankannya. Setiap individu yang akan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. sumber daya manusia dan sumber daya yang lainnya secara efektif dan efisien. untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen merupakan ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya yang lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tidak tahu kehidupan macam apa yang akan dihadapi nanti (Rini, 2008). Masa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pensiun seringkali dianggap sebagai kenyataan yang tidak menyenangkan sehingga menjelang masanya tiba sebagian orang sudah merasa cemas karena tidak tahu kehidupan
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.55, 2016 KEUANGAN. Perumahan Rakyat. Tabungan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5863). UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORITIS. Ando-Modigliani (dalam Subardi dan Dwiarto 1996) tentang Life-
BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1 Program Pensiun 2.1.1 Defenisi Program pensiun Program pensiun didasarkan pada teori yang disampaikan Ando-Modigliani (dalam Subardi dan Dwiarto 1996) tentang Life- Cycle Hypothesis
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN INSENTIF DAN TUNJANGAN KESEJAHTERAAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. AR-RAHMAN PAJANG SURAKARTA
PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF DAN TUNJANGAN KESEJAHTERAAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. AR-RAHMAN PAJANG SURAKARTA SKRIPSI SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat guna Mencapai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Pembahasan yang dilakukan pada penelitian ini merujuk pada penelitian sebelumnya. Berikut ini akan diuraikan beberapa penelitian terdahulu antara lain :
Lebih terperinciBUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 60 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN BANTUL
BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 60 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.6. LATAR BELAKANG MASALAH. Pada Era Globalisasi sekarang kebutuhan akan asuransi bukan
BAB I PENDAHULUAN 1.6. LATAR BELAKANG MASALAH Pada Era Globalisasi sekarang kebutuhan akan asuransi bukan merupakan hal yang aneh dan mungkin menjadi kebutuhan primer yang wajib dipikirkan untuk keuangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bekerja merupakan sarana agar memiliki penghasilan untuk memenuhi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bekerja merupakan sarana agar memiliki penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Hal-hal yang berhubungan dengan kebutuhan tidak akan berhenti meskipun individu tersebut
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam pencapaian tujuan organisasi. Padahal suatu tujuan atau saran
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Efektivitas Pada umumnya efektivitas sering dihubungkan dengan efisiensi dalam pencapaian tujuan organisasi. Padahal suatu tujuan atau saran yang telah tercapai sesuai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dewasa dan menuju usia lanjut, sebuah perjalanan hidup yang memang tidak bisa
BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian (Latar Belakang) Proses kehidupan manusia dimulai dari usia anak menuju usia remaja, dewasa dan menuju usia lanjut, sebuah perjalanan hidup yang memang tidak bisa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semua tingkatan manajemen di perusahaan. Bagaimanapun majunya. berhasil atau tidaknya suatu organisasi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan aset penting untuk menunjang keberhasilan suatu organisasi. Sumber daya manusia adalah pelaksana seluruh kebijakan organisasi sehingga
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN
Lampiran 4 KUESIONER PENELITIAN A. IDENTITAS RESPONDEN Nomor Responden :... (di isi oleh peneliti) Status Kepegawaian :... Pangkat/Gol. (Jika PNS) :... Usia :... Lama Dinas :... Status perkawinan :...
Lebih terperinciIntoduction: Manajemen Sumber Daya Manusia
MSDM Materi 1 Intoduction: Manajemen Sumber Daya Manusia http://deden08m.com 1 Pengertian Manajemen SDM Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah pemafaatan para individu untuk mencapai tujuan-tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang berperan penting sebagai perantara keuangan (Financial Intermediary)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan yang semakin maju untuk memudahkan seseorang atau lembaga dalam menyimpan dan meminjam dana maka banyak organisasi yang memanfaatkan bank sebagai
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang. tahun ini merupakan usia memasuki usia pensiun. Individu-individu yang akan
1 BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Pensiun merupakan kondisi di mana individu sudah tidak lagi bekerja pada lembaga tempat ia bekerja sebelumnya. Di Indonesia batasan usia pensiun yaitu 56 tahun untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perusahaan yang siap berkompetisi harus memiliki manajemen
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan yang siap berkompetisi harus memiliki manajemen yang efektif. Untuk meningkatkan kinerja karyawan dalam manajemen yang efektif memerlukan dukungan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Manajemen kekayaan merupakan bagian dari ilmu keuangan yang sangat berguna bagi setiap orang dalam mengembangkan, proteksi aset kekayaan, dan dapat dinikmati hingga
Lebih terperinciPENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN BATIK DEWI BROTOJOYO SRAGEN
PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN BATIK DEWI BROTOJOYO SRAGEN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen
Lebih terperinciDana Pensiun (Pension Fund)
Dana Pensiun (Pension Fund) Dana pensuin adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun (UU No.11 tahun 1992). Dana pensiun adalah dana yang secara khusus dihimpun
Lebih terperinciPernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 18 AKUNTANSI DANA PENSIUN
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 18 AKUNTANSI DANA PENSIUN DIREKTUR JENDERAL LEMBAGA KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN Dana Pensiun berperan sangat penting dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi aset penting yang dapat memaksimalkan nilai perusahaan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha saat ini semakin bertambah pesat, hal ini mengakibatkan sebuah perusahaan diharapkan mampu menggunakan sumber daya manusia dengan baik dan
Lebih terperincidalam Modul 7. Kompensasi gaji adalah pembayaran dalam bentuk uang secara tunai atau berupa natura yang diperoleh karyawan dari pelaksanaan
ix Tinjauan Mata Kuliah S alah satu kompetensi utama yang ingin dicapai dalam Program Studi Administrasi dan Manajemen Kepegawaian adalah mahasiswa menguasai konsep-konsep manajemen kompensasi. Oleh karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan sumber daya yang dimiliki perusahaan meliputi sumber daya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap organisasi atau perusahaan beroperasi dengan menggunakan seluruh sumber dayanya untuk menghasilkan barang atau jasa yang berdaya jual. Pengelolaan
Lebih terperinciBab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap orang mendambakan hidup tenang, tenteram, bahagia dan sejahtera. Berbagai cara dilakukan untuk dapat memperolehnya. Hal yang biasa dilakukan adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah salah satu sarana untuk menjawab berbagai tantangan yang berkaitan dengan perkembangan informasi, globalisasi, serta pasar bebas yang terjadi pada
Lebih terperinciPT ASTRA GRAPHIA Tbk
N E R A C A Tidak AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2a,3,23 126.580.527.261 136.152.760.743 Deposito berjangka 2a,4 2.904.735.723 1.467.734.629 Piutang usaha (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu
Lebih terperinciPENSION & EXIT SYSTEM. Prodi Administrasi Bisnis
PENSION & EXIT SYSTEM Prodi Administrasi Bisnis Pemberhentian Pemberhentian Undang Undang Keinginan Perusahaan Keinginan Karyawan Kontrak kerja berakhir Kesehatan karyawan Meninggal dunia Perusahaan dilikuidasi/bangkrut
Lebih terperinci5 Langkah Wealth Discovery INTEGRATED LIFE PLANNER
5 Langkah Wealth Discovery INTEGRATED LIFE PLANNER DOKUMEN BANK Dapatkan solusi Perencanaan Alokasi Aset Anda sekarang dengan menghubungi Premier Banking Manager di OCBC NISP Premier terdekat. 5 LANGKAH
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. Sapto (2004) melakukan penelitian dengan judul Evaluasi Atas. Pengakuan Pendapatan dan Beban Dalam Kaitannya Dengan PSAK No.
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Sapto (2004) melakukan penelitian dengan judul Evaluasi Atas Pengakuan Pendapatan dan Beban Dalam Kaitannya Dengan PSAK No.36 Tentang Akuntansi Asuransi Jiwa.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Dalam usaha tersebut karyawan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan didirikan untuk memperoleh keuntungan yang optimal sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Dalam usaha tersebut karyawan sebagai unsur utama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan prosedur penggajian yang ditetapkan. pemotongan gaji dan pembayaran gaji yang salah. Hal tersebut akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gaji merupakan balas jasa atau penghargaan atas prestasi kerja yang harus dapat memenuhi kebutuhan hidup secara layak, sehingga dapat memberikan dampak positif terhadap
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan,
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tidak mengherankan jika masih banyak pendapat yang beranggapan bahwa status
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masyarakat Indonesia lebih banyak mengenal bahwa program pensiun hanya dapat dimiliki oleh seseorang yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS). Tidak mengherankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu faktor untuk dapat meningkatkan prestasi. sangat penting dan memiliki potensi yang besar untuk menjalankan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap perusahaan mempunyai keinginan meningkatkan dan mengembangkan usaha dengan cara yang tersusun dalam program untuk meningkatkan kinerja karyawan. Terdapat beberapa
Lebih terperinciPROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN
PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dipergunakan sebagai acuan adalah dengan menggunakan penelitian terdahulu. 1. Vincentius Andrew dan Nanik Linawati (2014)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian dilaksanakan dengan landasan teori yang akan dipergunakan untuk mendukung teori yang akan diajukan. Salah satu landasan yang dapat dipergunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Bekerja merupakan salah satu kebutuhan manusia. Sebab, dengan bekerja
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Bekerja merupakan salah satu kebutuhan manusia. Sebab, dengan bekerja manusia akan dapat memenuhi kebutuhannya, yaitu (1) kebutuhan fisik dan rasa aman yang
Lebih terperinci