PENGARUH PENJUALAN DAN PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP LABA BERSIH PERUSAHAAN FARMASI Limas Guntur Anggriono Putra

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH PENJUALAN DAN PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP LABA BERSIH PERUSAHAAN FARMASI Limas Guntur Anggriono Putra"

Transkripsi

1 1 PENGARUH PENJUALAN DAN PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP LABA BERSIH PERUSAHAAN FARMASI Limas Guntur Anggriono Putra Nurul Widyawati Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya ABSTRACT This research is meant to find out and to analyze the influence of selling and account receivable turnover either partially to the net profit of pharmaceutical companies in Indonesia Stock Exchange and the dominant influence of selling and account receivable turnover to the net profit of pharmaceutical companies in Indonesia Stock Exchange. The population is all pharmaceutical companies which are listed in Indonesia Stock Exchange which have been selected by using purposive method. The multiple linear regression analysis is used as the analysis technique. The selling variable partially has significant influence to the net profit at pharmaceutical companies in Indonesia Stock Exchange since its significance value is < (α) The selling variable partially has significance influence to the net profit on pharmaceutical companies in Indonesia Stock Exchange since its significance value < (α) The account receivable turnover partially has significant influence to the net profit on pharmaceutical companies in Indonesia Stock Exchange since its significance value is < (α) The selling variable has dominant influence to the net profit with the highest regression coefficient value among independent variables that influence its dependent variable. Keywords: selling, account receivable, and net profit ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh penjualan dan perputaran piutang secara parsial terhadap laba bersih perusahaan farmasi di Bursa Efek Indonesia, serta pengaruh dominan penjualan dan perputaran piutang terhadap laba bersih perusahaan farmasi di Bursa Efek Indonesia. Populasi yang digunakan adalah semua perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Sedangkan teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda.variabel Penjualan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap laba bersih pada perusahaan farmasi di Bursa Efek Indonesia karena nilai sign 0,000 < (α) 0,05. Variabel perputaran piutang secara parsial berpengaruh signifikan terhadap laba bersih pada perusahaan farmasi di Bursa Efek Indonesia karena nilai sign 0,039 < (α) 0,05. Variabel Penjualan mempunyai pengaruh dominan terhadap laba bersih dengan nilai koefisien regresi tertinggi diantara variabel independen yang mempengaruhi variabel dependennya. Kata kunci: penjualan, perputaran piutang dan laba bersih PENDAHULUAN Dengan semakin berkembangnya dunia usaha saat ini, maka persaingan perusahaan, khususnya antar perusahaan yang sejenis akan semakin ketat. Untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan dalam menghadapi persaingan yang ketat tersebut, maka diperlukan suatu penanganan dan pengelolaan sumber daya yang dilakukan oleh pihak manajemen dengan baik. Bagi pihak manajemen, selain dituntut untuk dapat mengkoordinasikan penggunaan seluruh sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan secara efisien dan efektif, juga dituntut untuk dapat menghasilkan keputusan-keputusan yang menunjang terhadap pencapaian tujuan perusahaan di masa yang akan datang. Dalam hal ini, perusahaan juga dituntut untuk mampu menentukan kinerja perusahaan yang baik, sehingga perusahaan akan dapat menjamin kelangsungan hidupnya. Perkembangan ekonomi mendorong peningkatan dan pertumbuhan dunia usaha, hal ini berarti semakin banyak peluang yang dapat dimanfaatkan untuk memperoleh keuntungan yang lebih banyak, untuk mencapai hal tersebut salah satunya menentukan kebijakan penjualan yang menguntungkan bagi perusahaan. Melihat fakta yang terjadi di pasar bahwa di tengah kondisi ekonomi yang masih dalam tahap pertumbuhan, sebagian besar perusahaan memiliki kemampuan untuk memberikan fasilitas kredit bagi

2 pelanggannya. Berawal dari aktivitas vital perusahaan, yakni penjualan (penjualan kredit yang tujuan utamanya adalah menjaga kelangsungan perusahaan dalam kondisi sulit) maka piutang timbul. Piutang sebagai asset yang materiil bagi perusahaan, karena sebagian besar penjualan umumnya dilakukan secara kredit. Dengan diterapkannya kebijakan penjualan secara kredit akan mempermudah perusahaan dalam menjual produknya dan juga mempermudah perusahaan untuk mendapatkan pelanggan yang lebih banyak serta dapat memperluas pangsa pasarnya dalam melakukan perluasan usaha. Penjualan kredit akan memberikan keuntungan yang lebih besar, hal ini disebabkan penjualan kredit menghendaki adanya laba yang lebih tinggi dibanding laba yang dikehendaki dalam penjualan tunai. Penjualan kredit akan mempengaruhi permintaan terhadap suatu produk yang ditawarkan, terutama disaat kondisi perekonomian yang belum sepenuhnya pulih seperti sekarang ini, ditambah lagi persaingan yang semakin ketat. Saat ini pembeli lebih memilih untuk membeli produk secara kredit, karena sebagian besar dari mereka tidak mempunyai kondisi keuangan yang kuat. Dengan diterapkannya kebijakan kredit, maka akan timbul piutang, sehingga perusahaan harus menunggu saatnya piutang dilunasi, karena ada tenggang waktu antara saat penyerahan barang sampai dengan diterimanya uang. Apabila pelunasan piutang tidak lancar, maka akan menggangu posisi keuangan, (terutama perusahaan yang arus kasnya kurang baik) karena modal kerja banyak tertahan dalam bentuk piutang tersebut. Pengelolaan piutang adalah unsur penting dalam kelangsungan hidup suatu usaha, karena piutang adalah sumber keuangan atau kas perusahaan salah satu manfaatnya adalah untuk pembiayaan operasional perusahaan. Pada dasarnya, setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya bertujuan memperoleh laba, dan juga perusahaan akan selalu berusaha agar laba selalu meningkat. Perolehan laba yang besar akan mengundang investor untuk bergabung dalam menanamkan modalnya di perusahaan. Piutang adalah tagihan kepada kreditur langganan sebagai akibat adanya penjualan barang dagangan secara kredit. Apabila kita mampu mempercepat perputaran piutang, maka risiko tidak tertagih piutang dapat diperkecil dan diperoleh laba di masa yang akan datang dapat ditingkatkan. Sehingga dengan kecilnya piutang yang tidak tertagih dapat menambah modal perusahaan untuk mendapatkan laba Sehubungan dengan tujuan untuk memperoleh laba, maka perusahaan selalu membutuhkan dana untuk membiayai operasi perusahaan, misalnya untuk memberikan persekot pembelian, membiayai gaji pegawai, supplies kantor, dan lain-lain. Perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan dari masing-masing perusahaan dapat mempengaruhi perubahan besarnya profitabilitas ekonomi perusahaan tersebut. Laporan keuangan selain sebagai sumber informasi juga sebagai pertanggungjawaban dan juga menggambarkan indikator kesuksesan suatu peru- sahaan dalam mencapai tujuannya. Salah satu jenis laporan keuangan adalah laporan laba-rugi dimana pengertiannya adalah ringkasan dari pendapatan dan biaya perusahaan selama periode tertentu, dan diakhiri dengan laba atau rugi bersih untuk periode tersebut. Laba tidak dapat menjadi satu-satunya tujuan perusahaan untuk memperoleh laba yang maksimum, perusahaan harus menghasilkan produk dengan cara dan dalam bentuk volume penjualan sehingga akhirnya akan didapat pendapatan penjualan. Volume penjualan diartikan sebagai seluruh jenis barang yang disediakan/diserahkan kepada konsumen atau pelanggan tanpa memandang jumlah rupiah relative tiap jenis produk tersebut ataupun sering tidaknya produk tersebut dihasilkan, sedangkan pendapatan penjualan adalah kenaikan modal pe milik karena adanya penjualan produk kepada konsumen. Laba bersih akan terjadi Kalau pendapatan yang dihasilkan melebihi pengorbanan untuk mendapatkan pendapatan tersebut, sedangkan kalau rugi dapat dibebankan terhadap operasi tahun berjalan (walaupun tidak sebagai pengurang pendapatan kotor), rugi tersebut dapat diperlukan 2

3 sebagai pengurang laba bersih. Berdasarkan permasalahan tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya pengaruh penjualan dan perputaran piutang terhadap laba bersih pada perusahaan farmasi di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah yang diajukan adalah sebagai berikut: 1) Apakah penjualan berpengaruh terhadap laba bersih perusahaan farmasi di Bursa Efek Indonesia?, 2) Apakah perputaran piutang berpengaruh terhadap laba bersih perusahaan farmasi di Bursa Efek Indonesia?. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui pengaruh penjualan terhadap laba bersih perusahaan farmasi di Bursa Efek Indonesia, 2) Untuk mengetahui pengaruh perputaran piutang terhadap laba bersih perusahaan farmasi di Bursa Efek Indonesia. 3 TINJAUAN TEORETIS Laporan Keuangan Menurut Munawir (2012:5) laporan keuangan adalah laporan keuangan itu terdiri dari neraca dan perhitungan rugi laba serta laporan perubahan modal, dimana neraca menunjukkan atau menggambarkan jumlah aktiva, hutang dan modal dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu, sedangkan perhitungan (laporan) rugi laba memperlihatkan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan serta biaya yang terjadi selama periode tertentu, dan laporan perubahan modal menunjukkan sumber dan penggunaan atau alasan-alasan yang menyebabkan perubahan modal perusahaan. Laporan keuangan memiliki tujuan masing-masing sesuai dengan kebijakan perusahaan dan harus diterapkan sesuai prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku. Pernyataan tersebut didukung pendapat oleh Harahap (2011:133), menggambarkan tujuan laporan keuangan dibagi menjadi dua, yaitu: 1) Tujuan umum, menyajikan laporan posisi keuangan, hasil usaha, dan perubahan posisi keuangan secara wajar sesuai prinsip akuntansi yang diterima; 2) Tujuan Khusus, memberi informasi tentang kekayaan, kewajiban, kekayaan bersih, proyeksi laba, perubahaan kekayaan dan kewajiban, serta informasi yang relevan. Selain sebagai alat pengambil keputusan, Laporan keuangan sebagai alat pertanggung jawaban manajemen perusahaan terhadap pihak-pihak yang berkepentingan atas laporan keuangan. Menurut PSAK No. 1 tujuan laporan keuangan untuk tujuan umum adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggung jawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka (Ikatan Akuntansi Indonesia, 2009:Par.05). Menurut Baridwan (2008:109) isi laporan keuangan yang dihasilkan setiap periode adalah: 1) Neraca perusahaan disajikan sedemikian rupa yang menonjolkan berbagai unsur posisi keuangan yang diperlukan bagi penyajian secara wajar. Neraca minimal mencakup pos-pos sebagai berikut: aktiva berwujud, aktiva tak berwujud, aktiva keuangan, investasi yang diperlukan menggunakan metode ekuitas, persediaan, piutang usaha dan hutang lainnya, kewajiban yang diestimasi, kewajiban berbunga jangka panjang, hak minoritas, modal saham dan pos ekuitas lainnya; 2) Laporan laba rugi sedemikian rupa yang menonjolkan berbagai unsur kinerja keuangan yang diperlukan, bagi penyajian secara wajar. Laporan laba rugi minimal mencakup pos pos berikut: pendapatan, laba rugi perusahaan, beban pinjaman, bagian dari laba atau rugi perusahaan afilitas dan asosiasi yang diperlukan menggunakan metode ekuitas, beban pajak, laba atau rugi dari aktivitas normal perusahaan, pos luar biasa, hak minoritas, laba rugi bersih dan periode berjalan, 3) Laporan perubahan ekuitas menggambarkan peningkatan atau penurunan aktiva bersih atau kekayaan selama periode bersangkutan berdasarkan prinsip pengukuran yang dianut; 4) Laporan arus kas

4 melaporkan arus kas masuk dan arus kas keluar atau setara kas selama periode tertentu. arus kas diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan; 5) Catatan laporan keuangan meliputi penjelasan negatif atau rincian jumlah yang tertera dalam neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas dan laporan perubahan ekuitas serta informasi tambahan seperti kewajiban komitmen. Penjualan Penjualan merupakan suatu transaksi yang melibatkan penjual dan pembeli pada kegiatan usaha dalam menyerahkan produk yang berupa barang ataupun jasa. Penjualan tunai adalah penjualan yang pembayarannya diterima sekaligus (langsung lunas). Sedangkan penjualan kredit adalah penjualan yang dilakukan secara non-tunai, dalam hal ini laba yang diharapkan adalah lebih besar daripada penjualan tunai. Cara mengetahui apakah pemberian kredit dapat bermanfaat bagi perusahaan dalam meningkatkan laba bersih adalah dengan menghitung tingkat perputaran piutang. Menurut Horngren, et al. (2009:301), penjualan merupakan nama lain dari pendapatan penjualan yang merupakan jumlah yang didapat penjual dari hasil penjualan barang dagang yang dimilikinya sebelum dikurangi dengan beban-beban dan dilakukannya secara berjangka. Perputaran Piutang Menurut Martono (2010:95) piutang merupakan tagihan perusahaan kepada pembeli atau pihak lain yang menjual produk perusahaan secara kredit. Penjualan kredit tidak segera menghasilkan penerimaan kas namun menimbulkan piutang dan barulah kemudian pada hari jatuh temponya terjadi aliran kas masuk (cash inflow) yang berasal dari pengumpulan piutang tersebut. Kebijakan penjualan kredit yang timbul akibat adanya piutang ini tentunya akan menimbulkan biaya bagi perusahaan. Biaya tersebut antara lain adalah administrasi piutang, biaya modal atas dana yang tertanam dalam piutang, biaya penagihan dan biaya piutang yang mungkin tidak tertagih. Namun biaya piutang tersebut dapat terimbangi dengan meningkatnya penjualan perusahaan. Piutang dagang (account receivable) terjadi ketika perusahaan menjual barang atau jasa secara kredit, bukan tunai. Ketika uang tunai diterima, piutang akan berkurang dengan jumlah yang sama. Tingkat piutang yang tinggi akan mengurangi arus kas dan piutang tak tertagih (bad debt) akan mengurangi keuntungan dari penjualan (Atmaja, 2008:395). Manajemen piutang pun merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan terutama menyangkut masalah pengendalian jumlah piutang, pengendalian pemberian dan pengumpulan piutang, dan evaluasi terhadap kebijakan kredit yang dijalankan oleh perusahaan. Sehingga manajemen piutang merupakan pengelolaan piutang agar kebijakan kredit mencapai optimal agar tercapainya keseimbangan antara biaya yang diakibatkan oleh kebijakan kredit dengan manfaat yang diperoleh dari kebijakan tersebut. Piutang dalam suatu perusahaan hendaknya harus selalu dalam keadaan berputar. Syarat pembayaran yang sesuai dengan kebijakan perusahaan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi periode perputaran piutang atas terikatnya modal dalam piutang. Menurut Riyanto (2012:90) tingkat perputaran piutang dapat diketahui dari jumlah penjualan kredit selama periode tertentu dengan jumlah rata rata piutang. Penjualan Kredit Perputaran piutang Piutang Rata - Rata PiutangAwal Piutang Akhir Piutang Rata - Rata 2 4

5 Tinggi rendahnya perputaran piutang mempunyai efek langsung terhadap besar kecilnya modal yang diinvestasikan kedalam piutang. Makin tinggi perputarannya, berarti makin pendek waktu terikat modal terhadap piutang, sehingga untuk mempertahankan penjualan kredit tertentu, dengan naiknya perputaran akan dibutuhkan jumlah modal yang lebih kecil yang diinvestasikan dalam piutang. Riyanto (2012:90) untuk mengukur tingkat efisiensi piutang dapat menggunakan dua ukuran yaitu tingkat perputaran piutang dan budget pengumpulan piutang. Dimana efisiensi ini dipergunakan dalam memaksimalkan manfaat piutang bagi perusahaan. Semakin tinggi tingkat perputaran piutang maka semakin efisien piutang karena piutang semakin cepat terbayar. Periode terikatnya suatu modal dalam piutang sangat penting untuk membandingkan hari rata rata pengumpulan piutang dengan syarat pembayaran yang telah ditetapkan perusahaan. 360 x Piutang rata - rata Hari rata - rata pengumpulan piutang Penjualan kredit Apabila hari rata rata pengumpulan piutang lebih besar daripada batas waktu pembayaran yang telah ditetapkan berarti bahwa cara pengumpulan piutang kurang efisien. Dimana banyak pelanggan yang tidak memenuhi syarat pembayaran yang telah ditetapkan perusahaan. Laba Bersih Laba adalah kenaikan aset dalam suatu perioda akibat kegiatan produktif yang dapat dibagi atau didistribusikan kepada kreditor, pemerintah, pemegang saham (dalam bentuk bunga, pajak, dan deviden) tanpa mempengaruhi keutuhan ekuitas pemegang saham semula. Laba dipandang sebagai suatu peralatan prediktif yang membantu dalam peramalan laba mendatang dan peristiwa ekonomi yang akan datang. Laba terdiri dari hasil operasional, atau luar biasa, dan hasil-hasil non-operasional, atau keuntungan dan kerugian luar biasa, dimana jumlah keseluruhannya sama dengan laba bersih. Laba biasa dianggap bersifat masa kini (current) dan berulang, sedangkan keuntungan dan kerugian luar biasa tidak demikian. Informasi mengenai laba sebuah perusahaan dapat diperoleh dalam laporan keuangan yaitu, laporan laba/rugi. Informasi tersebut digunakan oleh pihak intern maupun ekstern perusahaan untuk membuat keputusan. Suatu perusahaan dikatakan akan berhasil apabila dalam kegiatan operasionalnya memperoleh laba. Laba merupakan ukuran keseluruhan prestasi perusahaan, yang didefinisikan sebagai berikut: Laba = Penjualan Biaya (Hanafi, 2011:32). Pendefinisian laba sebagai pendapatan dikurangi biaya merupakan pendefinisian secara struktural atau sintatik karena laba tidak didefinisi secara terpisah dari pengertian pendapatan dan biaya. Pendapatan dan biaya masuk dalam definisi laba sehingga harus mendefinisikan pendapatan dan biaya untuk memaknai laba. Jadi, laba merupakan hasil penerapan sesuatu yang bermakna semantik. Dengan demikian laba tidak diinterpretasikan secara inuitif. Lebih dari itu, pengukuran pendapatan dan biaya sesuai PABU (Pernyataan Akuntansi Berlaku Umum) lebih didasarkan pada konsep cost historis sehingga laba yang dihasilkan tidak selalu setara dengan laba ekonomik yang pada umumnya mempertimbangkan perubahan daya beli dan perubahan harga. Besar kecilnya laba sebagai pengukur kenaikan aset sangat tergantung ketepatan pengukuran pendapatan dan biaya. Laba hanya merupakan angka artikulasi dan tidak didefinisikan tersendiri seperti halnya aset atau utang, karena laba merupakan salah satu informasi potensial yang terkandung di dalam laporan keuangan dan sangat penting bagi pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan. Informasi laba merupakan komponen laporan keuangan yang bertujuan untuk menilai kinerja manajemen, membantu mengestimasi kemampuan laba yang representatif 5

6 dalam jangka panjang dan menaksir risiko investasi. Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya bertujuan untuk memperoleh laba semaksimal mungkin. Pengaruh antara Penjualan dan Perputaran Piutang terhadap Laba Bersih Perusahaan dalam peningkatan jumlah penjualan cenderung memberikan kredit bagi pelanggannya. Hal ini dilakukan hampir semua perusahaan untuk memperluas pasar dan sedapat mungkin menguasai pasar, yang pada awalnya bertujuan untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan (going concern) di tengah kondisi ekonomi global yang terguncang. Dengan timbulnya piutang, mengharuskan perusahaan bekerja lebih optimal lagi, terlebih pada hal-hal yang berhubungan dengan pengendalian piutang: pengumpulan dan penagihannya, agar kebijakan yang dijalankan tidak membuat perusahaan terganggu, terutama arus kasnya.piutang merupakan elemen modal kerja (aktiva lancar) yang cukup materiil dan selalu dalam kondisi berputar. Besar kecilnya piutang juga dipengaruhi oleh efektifitas pengendalian piutang yang diterapkan dan berkaitan dengan besar kecilnya piutang (investasi dalam piutang), karena pengendalian yang tidak efektif mengakibatkan piutang tidak tertagih tepat waktu.tingkat perputaran piutang yang tinggi akan secara otomatis membuat rata-rata pengumpulan piutang akan menjadi lebih cepat sehingga investasi dalam piutang serta resikonya berkurang. Periode pengumpulan piutang secara langsung berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas. Hasil penelitian ini mendukung teori yang dinyatakan oleh Munawir (2012:76) yang menyatakan bahwa semakin besar days receivable suatu perusahaan semakin besar pula risiko kemungkinan tidak tertagihnya piutang, dan jika perusahaan tidak membuat cadangan terhadap kerugiannya berarti perusahaan telah memperhitungkan labanya terlalu besar. Syamsuddin (2008:270) menyatakan peningkatan rata-rata pengumpulan piutang akan membawa pengaruh yang negatif bagi keuntungan perusahaan. Perputaran piutang yang tinggi mengindikasikan jumlah penjualan yang tinggi pula dan mempengaruhi pendapatan secara mutlak. Oleh karena itu, usaha untuk meningkatkan penjualan juga hendaknya tidak hanya bertumpu pada strategi kebijakan penjualan kredit semata, tetapi juga harus memperhatikan efisiensi dan efektifitas piutang itu sendiri.berdasarkan uraian di atas, maka disimpulkan bahwa penjualan kredit harus dikendalikan dengan kebijakan kredit yang cermat dan sehat serta menguntungkan bagi perusahaan, sehingga penjualan tetap meningkat sementara perputaran piutang tetap stabil atau bahkan lebih cepat, yang pada akhirnya akan meningkatkan perolehan laba bersih. Penelitian Terdahulu Purnamasari (2010) meneliti Pengaruh Perputaran Piutang Dan Persediaan Terhadap Profitabilitas Pada Industri Otomotif Di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa permasalahan yang terjadi adalah pengaruh perputaran piutang dan perputaran persediaan pada tahun penelitian untuk melihat profitabilitas modal sendiri. Dan dari hasil penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa perputaran persediaan dan perputaran piutang secara bersama sama tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap profitabilitas perusahaan. Untuk mencapai tingkat profitabilitas yang tinggi, perusahaan otomotif perlu melakukan analisis biaya yang benar benar harus dikeluarkan oleh perusahaan. Pramestia (2011) meneliti Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada PT. Ultra Jaya Milk di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa permasalah yang terjadi dimana pengaruh modal kerja ternyata berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan. Dan dengan hasil penelitian maka dapat diketahui bahwa elemen elemen modal kerja yang terdiri dari kas, piutang dan persediaan secara bersama sama mempunyai pengaruh terhadap keuntungan bersih yang diperoleh 6

7 perusahaan. Untuk mendapatkan profitabilitas perusahaan dapat menekan biaya biaya operasional perusahaan agar dapat meningkatkan laba perusahaan. Suarnami, dkk (2014) meneliti Pengaruh Perputaran Piutang dan Periode Pengumpulan Piutang Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Pembiayaan. Hasil penelitian menyimpulkan perputaran piutang secara langsung tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Hal ini berarti perputaran piutang tidak berperan secara langsung dalam upaya mendukung peningkatan profitabilitas. Periode pengumpulan piutang secara langsung berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas. Hal ini berarti periode pengumpulan piutang berperan secara langsung dalam upaya mendukung peningkatan profitabilitas. Muktiadji dan Kamage (2009) meneliti Pengaruh Penjualan dan Profitabilitas Terhadap Pertumbuhan Perusahaan. Hasil Penelitian menyimpulkan bahwa penjualan dan profitabilitas berpengaruh terhadap pertumbuhan perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat penjualan dan profitabilitas menunjukkan peningkatan. Model Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, tujuan penelitian, tinjauan teoretis, seperti diutarakan terdahulu maka model penelitian ini dapat ditunjukkan seperti pada gambar 1 sebagai berikut: 7 Penjualan (P) Perputaran Piutang (PP) Laba Bersih (LB) Keterangan: Pengaruh secara parsial Gambar 1 Model Penelitian Perumusan Hipotesis Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian, landasan teoretis di atas, maka hipotesis yang ajukan adalah: H 1 : Penjualan berpengaruh terhadap laba bersih perusahaan farmasi di Bursa Efek Indonesia. H 2 : Perputaran piutang berpengaruh terhadap laba bersih perusahaan farmasi di Bursa Efek Indonesia. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi (Objek) Penelitian Untuk mendapatkan kebenaran ilmiah, dalam hal ini diperlukan adanya metode penelitian yang terkandung dalam tujuan penelitian.mengingat maksud dan tujuan penelitian ini, maka jenis penelitian menggunakan kuantitatif dengan metode kausal komparatif (causal comparative research) yaitu jenis penelitian dengan karakteristik masalah berupa hubungan sebab-akibat antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2012:74). Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian disimpulkan (Sugiyono, 2012:119). Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebanyak 9 perusahaan yang terdiri atas PT Darya-Varia Laboratoria Tbk, PT Kalbe Farma Tbk, PT Kimia Farma Tbk, PT Tempo Scan

8 Pasifik Tbk, PT Indofarma Tbk, PT Merck Indonesia Tbk, PT Pyridam Farma Tbk, PT. Schering Plough Indonesia, dan PT Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk. Teknik Pengambilan Sampel Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel dengan kriteria-kriteria atau pertimbanganpertimbangan tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti terhadap obyek yang akan diteliti (Sugiyono, 2012:126). Adapun kriteria-kriteria dalam pengambilan sampel dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut: 1) Obyek penelitian adalah 9 perusahaan farmasi, 2) Perusahaan farmasi yang memberikan laporan keuangan di Bursa Efek secara berurutan selama tahun , 3) Perusahaan farmasi yang memperoleh laba positif secara berurutan selama tahun Tabel 1 Prosedur Pengambilan sampel No Nama Perusahaan Kriteria PT Darya-Varia Laboratoria Tbk 2 PT Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk PT Schering Plough Indonesia Tbk - 4 PT Kalbe Farma Tbk 5 PT Pyridam Farma Tbk 6 PT Merck Indonesia Tbk 7 PT Kimia Farma Tbk 8 PT Indofarma Tbk PT Tempo Scan Pasific Tbk Sumber: Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia STIESIA Surabaya Berdasarkan prosedur pengambil sampel tersebut di atas, maka ada enam (6) perusahaan farmasi yang memenuhi kriteria tersebut yang dapat digunakan menjadi sampel dalam penelitian ini. Tabel 2 Daftar Perusahaan Farmasi yang Digunakan Sebagai Sampel No Kode Perusahaan Nama Perusahaan 1 DVLA PT Darya Varia Laboratoria Tbk 2 KLBF PT Kalbe Farma Tbk 3 PYFA PT Pyridam Farma Tbk 4 MERK PT Merck Indonesia Tbk 5 KAEF PT Kimia Farma Tbk 6 TSPC PT Tempo Scan Pasifik Tbk Sumber: Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia STIESIA Surabaya Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan bagian dari proses pengujian data yang hasilnya digunakan sebagai bukti yang memadai untuk menarik simpulan. Dalam rangka mendapat data dan informasi untuk penyusunan penelitian, teknik pengumpulan data melalui sumber data sekunder, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara memanfaatkan laporan keuangan perusahaan farmasi di Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia STIESIA Surabaya dari tahun

9 Variabel dan Definisi Operasional Variabel Variabel Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: 1) Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah penjualan (P), dan perputaran piutang (PP); 2) Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Laba Bersih (LB). Definisi Operasional Variabel 1. Penjualan (P) adalah transaksi penjualan yang dilakukan oleh perusahaan baik secara tunai maupun kredit, sehingga pembeli mendapatkan kemudahan dalam hal pembayaran dan hal ini juga salah satu yang dapat meningkatkan jumlah pembeli maupun pembelian yang pada akhirnya akan memberikan kontribusi pada laba. Pengukuran variabelnya berdasarkan rupiah pada tahun Perputaran piutang (PP) adalah kemampuan dana yang tertanam dalam piutang berputar dalam satu periode tertentu melalui penjualan. Perputaran piutang dihitung dengan cara membandingkan penjualan dengan rata-rata piutang yang merupakan hasil dari saldo awal ditambah saldo piutang akhir perusahaan dibagi dua. Pengukuran variabelnya berdasarkan kali (x). Perputaran piutang menjadi variabel (X 2) dapat dihitung dengan rumus: Penjualan Perputaran piutang...kali Rata Rata Piutang 3. Laba bersih (LB) adalah selisih lebih pendapatan di atas biaya-biayanya dalam jangka waktu (periode) tertentu. Laba sering digunakan sebagai suatu dasar untuk pengenaan pajak, kebijakan pembayaran dividen, pedoman investasi serta pengambilan keputusan. Pengukuran variabelnya berdasarkan rupiah pada tahun Teknik Analisis Data 1 Uji Asumsi Klasik a. Uji Multikolonieritas Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi adalah sebagai berikut jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance (TOL) tidak kurang dari 0,1, maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolineritas VIF = 1/Tolerance, jika VIF = 10 maka Tolerance = 1/10 = 0,1 (Ghozali, 2011:106). b. Uji Heterokedastisitas Deteksi adanya heteroskedastisitas yaitu dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik; dimana sumbu X adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual dari (Y prediksi Y sebelumnya) yang telah di studentized. Dasar dalam pengambilan keputusan: 1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit maka telah terjadi heteroskedastisitas; 2) Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2011:139). c. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui korelasi antar anggota serangkaian data observasi baik data time series maupun cross section. Menurut Santoso (2009:219), secara umum untuk menentukan autokorelasi bisa diambil patokan sebagai berikut: Angka D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif. Angka D-W di antara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi. Angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif. 9

10 d. Uji Normalitas Uji normalitas data dalam penelitian ini dapat dilakukan dalam pendekatan grafik Uji normalitas menguji apakah dalam sebuah model regresi, baik variabel dependen maupun variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal (Santoso, 2009:214). Dasar pengambilan keputusan uji normalitas adalah sebagai berikut: 1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas; 2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi normalitas. 2. Analisis Regresi Berganda Dalam analisis regresi, selain mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen (Ghozali, 2011:96). Menurut Ferdinand (2009:295), analisis regresi linier berganda adalah suatu prosedur statistik dalam menganalisis hubungan antara variabel satu atau lebih variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y) rumus multiple regresinya adalah sebagai berikut : LB= a + b 1P+ b 2PP + e Dimana: LB= Laba bersih; a = Konstanta; b 1,b 2= Koefisien regresi dari variabel bebas; P= Penjualan; PP= Perputaran piutang; e = Faktor pengganggu dari luar model (Error) Setelah diketahui persamaan regresi maka hubungan antara variabel independen dan variabel dependen di tafsirkan berdasarkan atas nilai koefisien dari variabel independen. Persamaan regresi linier berganda di atas dihitung dengan menggunakan program SPSS. 3. Analisis Koefisien Determinasi (R 2 ) Koefisien determinasi (R 2 ) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu (Ghozali, 2011:97). Interpretasi: 1) Jika R 2 mendekati 1 (semakin besar nilai R 2 ), menunjukkan bahwa sumbangan atau kontribusi variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan semakin kuat; 2) Jika R 2 mendekati 0 (semakin kecil nilai R 2 ), menunjukkan bahwa sumbangan atau kontribusi variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan semakin lemah. Untuk mempermudah perhitungan koefisien korelasi (R) dan koefisien determinasi (R 2 ) di atas dihitung dengan menggunakan program SPSS. 4. Pengujian Hipotesis a. Uji t (Parsial) Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen dengan level of significant alpha (α) sebesar 5%. Kriteria menentukan keputusan adalah (Ghozali, 2011:98): 1) Jika Sig > ( ) 0,05, maka H 0 diterima, berarti tidak ada pengaruh secara parsial antara variabel bebas terhadap variabel terikat; 2) Jika Sig < ( ) 0,05, maka H 0 ditolak, berarti ada pengaruh secara parsial antara variabel bebas terhadap variabel terikat. b. Koefisien Determinasi Parsial (r²) Analisis ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana kontribusi dari masing-masing variabel independen (penjualan dan perputaran piutang) terhadap variabel dependen (laba bersih) secara parsial. atau untuk mencari pengaruh dominan diantara variabel bebas terhadap varaibel terikat. Dimana analisis ini dinyatakan oleh besarnya kuadrat koefisien parsial atau dengan kata lain r 2 = koefisien determinasi parsial (Sugiyono, 2012:260). 10

11 11 Dimana: Jika nilai r² dari variabel bebas secara parsial menunjukkan angka yang terbesar, maka variabel tersebut punya pengaruh dominan terhadap laba bersih pada perusahaan farmasi di Bursa Efek Indonesia. HASIL PENELITIAN Penjualan Penjualan (P) adalah teransaksi penjualan yang dilakukan perusahaan farmasi melalui pembayaran langsung tunai atau cash maupun kredit sehingga para pembeli mendapatkan kemudahan dalam memperoleh barang dan hal ini juga salah satu yang dapat meningkatkan penjualan pada akhirnya akan memberikan kontribusi pada laba. Tingkat penjualan perusahaan farmasi yang dijadikan sampel penelitian selama tahun tersaji pada Tabel 3 berikut ini: Tabel 3 Tingkat Penjualan Perusahaan Farmasi Periode (Dalam Ribuan Rp) Nama perusahaan Tahun PT Merk PT Darya PT Tempo scan PT Kimia Farma PT Kalbe Farma PT Pyridam Farma Rata-rata Sumber: Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia STIESIA Surabaya Dengan memperhatikan tabel 3, dapat diketahui tingkat penjualan perusahaan farmasi menunjukkan peningkatan setiap tahun. Tingkat penjualan tertinggi dihasilkan oleh PT Kalbe Farma, Tbk, PT Tempo Scan Pasifik Tbk dan PT Kimia Farma Tbk. Sedang penjualan terendah PT Pyridam Farma, Tbk, PT Darya Tbk, dan PT Merk Tbk. Dalam satu tahun ratarata tingkat penjualan yang dihasilkan oleh perusahaan farmasi selama tahun berkisar antara Rp Rp Perputaran Piutang Perputaran piutang adalah kemampuan dana yang tertanam dalam piutang berputar dalam satu periode tertentu melalui penjualan. Perputaran piutang dihitung dengan cara membandingkan penjualan dengan rata-rata piutang yang merupakan hasil dari saldo awal ditambah saldo piutang akhir perusahaan dibagi dua. Pengukuran variabelnya berdasarkan kali (x). Perputaran piutang menjadi variabel (X 2) dapat dihitung dengan rumus: Penjualan Perputaran piutang...kali Rata Rata Piutang Dengan menggunakan rumus perputaran piutang di atas, maka tingkat perputaran perusahaan farmasi yang dijadikan sampel penelitian selama tahun tersaji pada Tabel 4 berikut ini:

12 12 Tabel 4 Perputaran Piutang Perusahaan Farmasi Periode (Dalam kali) Nama perusahaan Tahun PT Merk 1,11 1,10 0,89 2,60 1,13 PT Darya 0,49 0,34 0,39 0,40 0,42 PT Tempo scan 0,89 0,83 0,94 0,93 0,81 PT Kimia Farma 0,19 0,22 0,41 0,45 0,48 PT Kalbe Farma 0,73 0,80 0,96 1,03 0,99 PT Pyridam Farma 0,12 0,20 0,19 0,19 0,19 Rata-rata 0,59 0,58 0,63 0,93 0,67 Sumber: Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia STIESIA Surabaya Dengan memperhatikan tabel 4 di atas, dapat diketahui perputaran piutang PT Kalbe Farma Tbk dan PT Kimia Farma Tbk tahun cenderung mengalami peningkatan, sedangkan perputaran piutang PT Merk Tbk, PT darya Tbk, PT Tempo Scan Tbk dan PT Pyridam cenderung berfluktuatif karena pada tahun mengalami penurunan, untuk tahun menunjukkan peningkatan. Secara rata-rata untuk seluruh sampel selama lima tahun perputaran piutang berfluktuatif. Dalam satu tahun rata-rata dana yang tertanam dalam piutang berputar selama tahun berkisar 0,58 x 0,93x. Laba Bersih Laba bersih (LB) adalah selisih lebih pendapatan di atas biaya-biayanya dalam jangka waktu (periode) tertentu. Laba sering digunakan sebagai suatu dasar untuk pengenaan pajak, kebijakan pembayaran dividen, pedoman investasi serta pengambilan keputusan. Laba bersih perusahaan farmasi yang dijadikan sampel penelitian selama tahun tersaji pada Tabel 5 berikut Tabel 5 Laba Bersih Perusahaan Farmasi Periode (Dalam Ribuan Rp) Nama perusahaan Tahun PT Merk 98,620, ,700, ,794, ,158, ,808,155 PT Darya 70,819,094 72,272, ,880, ,915, ,909,089 PT Tempo scan 320,647, ,964, ,889, ,308, ,568,078 PT Kimia Farma 55,393,774 62,506, ,716, ,763, ,763,997 PT Kalbe Farma 706,822, ,003,740 1,286,330,026 1,539,721,311 1,772,034,750 PT Pyridam Farma 2,308,877 3,772,968 4,199,202 5,172,045 5,308,221 Rata-rata 209,101, ,370, ,968, ,339, ,565,382 Sumber: Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia STIESIA Surabaya Laba yang dicapai oleh perusahaan merupakan salah satu tujuan pokok perusahaan dan sebagai tolak ukur yang dipakai manajer, pemegang saham, dan kreditor dalam memprediksi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang akan datang dan dapat mengevaluasi secara lebih baik tentang peluang untuk bisa memperoleh kembali pembayaran atas investasi.

13 Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk menguji data berdistribusi secara normal atau tidak. Uji ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Kriteria pengambilan keputusan: 1) Jika signifikansi > 0,05 maka data berdistribusi normal; 2) Jika signifikansi < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal. Tabel 6 Uji Normalitas Data One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Penjualan Perputaran Laba bersih piutang N Mean Normal Parameters a,b Std. Deviation Absolute Most Extreme Positive Differences Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Hasil Output SPSS Dari hasil keseluruhan data yang telah diuji dengan menggunakan One Sample Kolmogorov Smirnov Test dapat disimpulkan bahwa data perusahaan farmas memiliki data normal, hal tersebut dikarenakan semua data tersebut memiliki Asymp. Sig > (α) 0, Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED. Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 13 Gambar 2 Gambar Hasil Uji Heteroskedastisitas Dari grafik Scatterplot yang dihasilkan SPSS terlihat hampir semua titik menyebar secara acak, tidak membentuk pola tertentu yang jelas serta tersebar di atas maupun

14 dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk mengetahui laba bersih berdasar masukan dari variabel independennya. 3. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak mengandung multikolinieritas. Salah satu cara untuk mendeteksi ada tidaknya masalah multikolinieritas adalah dengan melihat VIF bila nilai VIF kurang dari 10 dan nilai tolerance di atas 0,10 maka tidak terdapat gejala multikolinieritas dan begitu pula sebaliknya. Hasil perhitungan statistik nilai Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance tersaji pada Tabel 7 Tabel 7 Hasil Uji Multikolinieritas Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF Penjualan Perputaran piutang a. Dependent Variable: Laba bersih Sumber: Hasil Output SPSS Berdasarkan hasil output SPSS pada bagian coefficients diperoleh nilai Variance Inflation Factor (VIF) penjualan sebesar 1,071, perputaran piutang sebesar 1,071 dengan demikian menunjukkan tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Nilai tolerance mendekati 1 untuk penjualan sebesar 0,933, perputaran piutang sebesar 0,933 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi. 4. Uji Autokorelasi Pengujian autokorelasi digunakan untuk mengetahui apakah terjadi korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Untuk mendeteksi adanya autokorelasi dapat dilakukan melalui pengujian terhadap nilai uji Durbin-Watson (uji DW). Hasil perhitungan dengan SPSS diperoleh nilai statistik Durbin Watson sebagai berikut: Tabel 8 Hasil Uji Autokorelasi Model Summary b Model Durbin-Watson a a. Predictors: (Constant), Perputaran piutang, Penjualan b. Dependent Variable: Laba bersih Sumber: Hasil Output SPSS Berdasarkan Tabel 8 hasil perhitungan autokorelasi diperoleh nilai Durbin Watson adalah sebesar 0,350. Dengan demikian model regresi yang akan digunakan tidak terdapat masalah autokorelasi. 14

15 Analisis Regresi Linier Berganda Berdasarkan hasil perhitungan dengan SPSS diperoleh persamaan regresi linier sebagaimana yang tersaji pada Tabel 9. Tabel 9 Hasil Uji Regresi Linier Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta (Constant) Penjualan Perputaran Piutang a. Dependent Variable: Laba bersih Sumber: Hasil Output SPSS Berdasarkan Tabel 9, maka laba bersih dapat dimasukkan ke dalam persamaan regresi berganda sebagai berikut: Y = , ,117P ,786Pp Persamaan regresi tersebut menunjukkan bahwa koefisien dari variabel bebas penjualan dan perputaran piutang bertanda positif. Hal ini berarti bahwa variabel-variabel tersebut mempunyai pengaruh searah dengan variabel terikat laba bersih. Pengujian Hipotesis 1. Individual test (Uji statistik t) Dari hasil pengujian hipotesis secara parsial dengan menggunakan SPSS 20 didapat hasil uji t seperti yang tersaji pada Tabel 10 berikut ini: Tabel 10 Hasil Uji statistik t Variabel t hitung Sig (α) Keterangan Penjualan ,05 Berpengaruh signifikan Perputaran piutang ,05 Berpengaruh signifikan Sumber: Hasil Output SPSS Berdasarkan Tabel 10 dapat disimpulkan bahwa: 1) Untuk penjualan diketahui nilai t hitung sebesar 18,054 dengan sig 0,000 < (α) 0,05 atau dengan taraf signifikansi kurang dari 0,05 atau sebesar 0,000 maka H 0 berhasil ditolak berarti bahwa penjualan berpengaruh signifikan terhadap laba bersih pada perusahaan farmasi di Bursa Efek Indonesia; 2) Untuk perputaran piutang diketahui nilai t hitung sebesar 2,175 dengan sig 0,039 < (α) 0,05 atau dengan taraf signifikansi kurang dari 0,05 atau sebesar 0,039 maka H 0 berhasil ditolak berarti bahwa perputaran berpengaruh signifikan terhadap laba bersih pada perusahaan farmasi di Bursa Efek Indonesia. 2. Analisis Koefisien Determinasi (R 2 ) Hasil perhitungan SPSS diperoleh nilai koefisien determinasi disajikan pada Tabel 11. Tabel 11 Hasil Analisis Koefisien Determinasi Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate a a. Predictors: (Constant), Perputaran piutang, penjualan Sumber: Hasil Output SPSS 15

16 Berdasarkan Tabel 11 dapat diketahui nilai koefisien determinasi (R 2 ) sebesar 0,933 atau 93,3% artinya variabilitas variabel laba bersih dapat dijelaskan oleh variabilitas variabel penjualan dan perputaran piutang sebesar 93,3%, sedangkan sisanya sebesar 6,7%, dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model regresi ini. Hal ini menunjukkan bahwa masih ada variabel lain di luar variabel penjualan dan perputaran piutang yang berpengaruh terhadap laba bersih. 3. Koefisien Determinasi Parsial Koefisien determinasi parsial ini digunakan untuk mengetahui dari variabel penjualan dan perputaran piutang yang berpengaruh dominan terhadap laba bersih pada perusahaan farmasi di Bursa Efek Indonesia. Tabel 12 Koefisien Korelasi dan Determinasi Parsial Variabel r r 2 Penjualan Perputaran piutang 0,961 0,386 0,9235 0,1490 Sumber: Hasil Output SPSS Dari hasil tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa variabel yang mempunyai pengaruh dominan terhadap laba bersih pada perusahaan farmasi adalah penjualan karena mempunyai koefisien determinasi parsialnya paling besar yaitu sebesar 92,35%. PEMBAHASAN Untuk penjualan berdasarkan pada Tabel 10 diketahui nilai t hitung sebesar 18,054 dengan sig 0,000 < (α) 0,05 atau dengan taraf signifikansi kurang dari 0,05 atau sebesar 0,000 maka H 0 berhasil ditolak berarti bahwa penjualan berpengaruh signifikan terhadap laba bersih pada perusahaan farmasi di Bursa Efek Indonesia. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan penjualan berpengaruh signifikan terhadap laba bersih pada perusahaan farmasi di Bursa Efek Indonesia terbukti. Salah satu faktor yang mempengaruhi besarnya laba adalah kondisi penjualan pada perusahaan itu sendiri. Semakin tinggi tingkat penjualan maka semakin besar pula besar laba yang akan diperoleh oleh perusahaan tersebut. Penjualan adalah suatu usaha yang terpadu untuk mengembangkan rencana-rencana strategis yang diarahkan pada usaha pemuasan kebutuhan dan keinginan pembeli, guna mendapatkan penjualan yang menghasilkan laba. Penjualan merupakan sumber hidup suatu perusahaan, karena dari penjualan dapat diperoleh laba serta suatu usaha memikat konsumen yang diusahakan untuk mengetahui daya tarik mereka sehingga dapat mengetahui hasil produk yang dihasikan. Untuk perputaran piutang berdasarkan pada Tabel 10 diketahui nilai t hitung sebesar 2,175 dengan sig 0,039 < (α) 0,05 atau dengan taraf signifikansi kurang dari 0,05 atau sebesar 0,039 maka H 0 berhasil ditolak berarti bahwa perputaran berpengaruh signifikan terhadap laba bersih pada perusahaan farmasi di Bursa Efek Indonesia. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan perputaran piutang berpengaruh signifikan terhadap laba bersih pada perusahaan farmasi di Bursa Efek Indonesia terbukti. Hal ini berarti perputaran piutang berperan secara langsung dalam mendukung peningkatan laba bersih pada perusahaan farmasi di Bursa Efek Indonesia. Perputaran piutang berpengaruh terhadap laba bersih karena tingkat perputaran piutang tinggi berarti piutang dagang membutuhkan waktu yang lebih pendek untuk dapat ditagih dalam bentuk uang tunai atau menunjukkan modal kerja yang ditanamkan dalam piutang besar. Menurut Sartono (2010:119) secara konseptual perputaran piutang menyatakan periode berputarnya menunjukkan semakin cepat perusahaan kembali menjadi kas. Manajer piutang perusahaan harus bisa menambah penjualan kreditnya dan menjaga rata-rata piutang harus tetap rendah supaya 16

17 perputarannya meningkat (Putra, 2012). Bertambahnya penjualan kredit diharapkan dapat meningkatkan laba, sehingga profitabilitas juga meningkat. Kebanyakan perusahaan besar menjual produksinya dengan cara kredit sehingga nantinya akan menimbulkan piutang. Hal ini bertujuan untuk dapat mempertahankan langganan yang sudah ada dan untuk menarik langganan yang baru. Piutang mempunyai tingkat likuiditas yang lebih tinggi daripada persediaan, karena perputaran dari piutang ke kas membutuhkan satu langkah saja. Manajemen piutang merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan yang menjual produknya dengan kredit. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Dari hasil uji hipotesis dan pembahasan diperoleh simpulan sebagai berikut: 1) Penjualan berpengaruh terhadap laba bersih pada perusahaan farmasi di Bursa Efek Indonesia; 2) Perputaran piutang berpengaruh terhadap laba bersih pada perusahaan farmasi di Bursa Efek Indonesia; 3) Penjualan mempunyai pengaruh dominan terhadap laba bersih karena mempunyai koefisien determinasi parsialnya paling besar. Saran Dengan hasil analisis yang telah dikemukakan maka diharapkan perusahaanperusahaan lebih dapat meningkatkan efektivitas pengendalian piutang, terutama di saat kondisi recovery pasca krisis global seperti sekarang ini. Perusahaan hendaknya menjalankan kebijakan dalam pengumpulan piutang secara aktif atau pasif. Perusahaan yang menjalankan kebijaksanaan secara aktif, maka perusahaan harus mengeluarkan uang yang lebih besar untuk membiayai aktivitas pengumpulan piutang, tetapi dengan menggunakan cara ini, maka piutang yang ada akan lebih cepat tertagih, sehingga akan lebih memperkecil jumlah piutang perusahaan. Sebelum memberikan piutang sebaiknya perusahaan mencari informasi terlebih dahulu tentang keadaan dari calon debitur yang diberi pinjaman. Untuk mengurangi risiko kredit sebaiknya perusahaan memperlihatkan lima C sebelum memberikan persetujuan kredit yaitu Character, Capacity, Capital, Collateral, dan Conditions. DAFTAR PUSTAKA Atmaja, L. S Manajemen Keuangan. Penerbit Andi. Yogyakarta. Baridwan, Z Intermediate Accounting. Edisi kedelapan. BPFE. Yogyakarta. Ferdinand, M Metode Penelitian Manajemen. Balai Pustaka. Jakarta. Ghozali, I Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi Kelima. Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang. Hanafi, M. M Manajemen Keuangan. Edisi Satu. Cetakan Keempat. BPFE. Yogyakarta. Harahap, S. S Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Edisi Pertama. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Horngren, C. T., Walter, T. H., dan A. R. Michael Akuntansi Keuangan Menengah, Edisi Ketiga, Cetakan Kesatu, Erlangga. Jakarta. Ikatan Akuntan Indonesia Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat. Jakarta Martono Manajemen Keuangan. Penerbit BPFE. Yogyakarta. Muktiadji, N. dan R. Kamage Pengaruh Penjualan dan Profitabilitas Terhadap Pertumbuhan Perusahaan STudi Pada PT Gudang Garam Tbk dan PT Bentoel Internasional Investama. Jurnal Ilmiah Ranggagading (9)1: Munawir, S Analisis laporan Keuangan. Edisi Kelima. Cetakan Keempat Belas. Penerbit Liberty. Yogyakarta. Purnamasari, I Pengaruh Perputaran Piutang Dan Persediaan Terhadap Profitabilitas Pada Industri Otomotif Di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Medan. 17

BAB 1 PENDAHULUAN. menjaga kelangsungan hidup perusahaan dalam menghadapi persaingan yang ketat

BAB 1 PENDAHULUAN. menjaga kelangsungan hidup perusahaan dalam menghadapi persaingan yang ketat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan semakin berkembangnya dunia usaha saat ini, maka persaingan perusahaan, khususnya antar perusahaan yang sejenis akan semakin ketat. Untuk menjaga kelangsungan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data pada variabel-variabel penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia memiliki beberapa perusahaan, dan

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR - FAKTOR FUNDAMENTAL SAHAM PT. UNILEVER INDONESIA, TBK TAHUN : Faishal Febrian NPM :

PENGARUH FAKTOR - FAKTOR FUNDAMENTAL SAHAM PT. UNILEVER INDONESIA, TBK TAHUN : Faishal Febrian NPM : PENGARUH FAKTOR - FAKTOR FUNDAMENTAL SAHAM PT. UNILEVER INDONESIA, TBK TAHUN 2008-2013 Nama : Faishal Febrian NPM : 23214823 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dini Tri Wardani, SE., MMSI LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis data yang dilakukan dalam bab ini pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua bagian. Bagian pertama merupakan analisis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah perusahaan yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015. Teknik yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskriptif Obyek Penelitian Deskripsi obyek dalam penelitian ini menjelaskan mengenai hasil perolehan sampel dan data tentang likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR)

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR) BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Analisis Rasio Likuiditas BCA Syariah Rasio likuiditas ini mengukur kemampuan perusahaan atau bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendek yang jatuh tempo.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Sampel Penelitian Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah perusahan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011-2015. Pengambilan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur disektor 5 (consumer goods industry) periode 2008-2010. Berikut ini peneliti

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masingmasing

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Dalam analisis statistik obyek penelitian pada sub bab ini, peneliti akan menjabarkan hasil perhitungan nilai minimum, nilai maksimum, ratarata

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data. 1. Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian ini, baik variabel

Lebih terperinci

Daftar Populasi Sampel Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di BEI selama Periode Populasi Kode Nama Perusahaan

Daftar Populasi Sampel Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di BEI selama Periode Populasi Kode Nama Perusahaan Lampiran i Daftar Populasi Sampel Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di BEI selama Periode 2008-2012 Populasi Kode Nama Perusahaan Kriteria 1 2 3 Sampel 1. DVLA PT. Darya Varia Laboratoria Tbk 1 2. INAF

Lebih terperinci

Nama : Nurmala Ekatami NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Bambang Darmadi, SE., MM.

Nama : Nurmala Ekatami NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Bambang Darmadi, SE., MM. Nama : Nurmala Ekatami NPM : 25212513 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Bambang Darmadi, SE., MM. ANALISIS PENGARUH PENDANAAN DARI EKSTERNAL PERUSAHAAN DAN MODAL SENDIRI TERHADAP TINGKAT PROFITABILITAS

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. deviasi dari setiap variabel dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini : Tabel 4.1

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. deviasi dari setiap variabel dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini : Tabel 4.1 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau mengambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya dalam penelitian ini. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. Penelitian ini menguji pengaruh perputaran persediaan dan perputaran piutang baik

BAB 4 PEMBAHASAN. Penelitian ini menguji pengaruh perputaran persediaan dan perputaran piutang baik BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini menguji pengaruh perputaran persediaan dan perputaran piutang baik secara individual maupun secara bersama-sama terhadap likuiditas perusahaan.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang yang digunakan adalah jenis data sekunder, dimana data sekunder adalah data primer yang sudah diolah lebih lanjut dan dipublikasikan dalam

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu kegiatan yang menggunakan metode yang. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu kegiatan yang menggunakan metode yang. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 34 III. METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu kegiatan yang menggunakan metode yang sistematis untuk memperoleh data yang meliputi pengumpulan data, pengolahan data, dan analisis data. 3.1 Variabel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis deskriftif digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data, analisis ini dilakukan dengan melihat nilai maksimum, minimum, mean, dan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 43 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskriptif Sampel 1. Gambaran Umum Sampel Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang kegiatan utamanya adalah memproduksi atau membuat bahan baku menjadi barang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang berhasil dikumpulkan, hasil pengolahan data dan pembahasan dari hasil pengolahan tersebut. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR, Net Profit Margin

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR, Net Profit Margin 45 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan disajikan statistik deskriptif dari semua variabelvariabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisa Penelitian ini menggunakan data skunder berupa laporan keuangan audit yang diperoleh dari website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini, maka diperlukan gambaran mengenai data-data yang digunakan.

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini, maka diperlukan gambaran mengenai data-data yang digunakan. BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Untuk mempermudah dalam mengidentifikasikan variabel data dalam penelitian ini, maka diperlukan gambaran mengenai data-data yang digunakan. Adapun gambaran data

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bidang consumer and goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jumlah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bidang consumer and goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jumlah BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang consumer and goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jumlah perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sampel Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index tahun 2011-2013. Teknik yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2013. Peneliti mengambil sampel sesuai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa komponen-komponen laporan keuangan yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis pengaruh ukuran perusahaan, free cash flow dan

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis pengaruh ukuran perusahaan, free cash flow dan BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1.Gambaran Umum Sampel Penelitian ini menganalisis pengaruh ukuran perusahaan, free cash flow dan leverage terhadap risiko saham pada perusahaan manufakur yang terdaftar dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif. Statistik deskriptif adalah ilmu statistik yang mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan dan penyajian data suatu penilaian. Tujuannya adalah

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN 4.1. Analisis Perhitungan pada Variabel Independen 4.1.1. Analisis Price to Book Value (PBV) Price to Book Value berfokus pada nilai ekuitas perusahaan. Price to Book

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 51 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan disajikan hasil penelitian yang dilakukan terhadap data sekunder yaitu berupa komponen-komponen laporan keuangan yang diperoleh dari perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minumum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masing-masing

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta dengan 28 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analisis deskriptif dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Pelaksanaan penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis pengaruh struktur kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan dan leverage terhadap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, standard deviasi dari masing-masing

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 1 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Analisa Tabungan Wadiah PT Bank BNI Syariah 2010-2016 Tabungan wadi ah adalah simpanan dana pihak ketiga yang bisa diambil kapan saja berdasarkan kesepakatan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Laba Bersih dan Arus Kas Operasi sebagai variabel independen (X) dan Dividen Kas sebagai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif pada penelitian ini akan menggambarkan data penelitian tentang FDR, ROE,dan NOM. Sampel penelitian sebanyak

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Berdasarkan data yang diinput dari Annual Report (2008-2012) maka dapat dihitung rasio-rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

DEWI JUNIARTI HONDRO JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (UMRAH)

DEWI JUNIARTI HONDRO JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (UMRAH) PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA, PERPUTARAN TOTAL ASET, DEBT TO EQUITY RATIO DAN DEBT TO ASSET RATIO TERHADAP RETURN ON INVESTMENT (ROI) (Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2012-2014)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang serta mampu menghadapi persaingan. penjualan, total aktiva maupun modal sendiri disebut profitabilitas (Sartono,

BAB I PENDAHULUAN. berkembang serta mampu menghadapi persaingan. penjualan, total aktiva maupun modal sendiri disebut profitabilitas (Sartono, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap perusahaan selalu berusaha untuk mencapai laba yang optimal dengan menggunakan sumber daya secara efektif dan efisien. Laba penting bagi perusahaan untuk mempertahankan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2014 Juli 2015 di Universitas Mercu Buana. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan makanan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari laporan tahunan/annual report perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masingmasing

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Pembuatan statistik deskriptif untuk sampel tersebut dibantu dengan menggunakan program komputer Statisical Package for Sosial Science atau

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode sekunder, yakni dengan cara mengunduh laporan ringkasan kinerja keuangan perusahaan melalui

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2012. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh Size

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur dari periode

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur dari periode BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur dari periode 2010-2014 yang berturut-turut terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dengan data

Lebih terperinci

PENGARUH LABA BERSIH, ARUS KAS OPERASI, ARUS KAS INVESTASI DAN ARUS KAS PENDANAAN TERHADAP DIVIDEN KAS PADA PERUSAHAAN FARMASI DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH LABA BERSIH, ARUS KAS OPERASI, ARUS KAS INVESTASI DAN ARUS KAS PENDANAAN TERHADAP DIVIDEN KAS PADA PERUSAHAAN FARMASI DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH LABA BERSIH, ARUS KAS OPERASI, ARUS KAS INVESTASI DAN ARUS KAS PENDANAAN TERHADAP DIVIDEN KAS PADA PERUSAHAAN FARMASI DI BURSA EFEK INDONESIA SYIFA SEPRIANI 27212271 AKUNTANSI PEMBIMBING : Dr.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari Return to Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), Total

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan statistik yang berfungsi untuk memberikan gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pendapatan margin pembiayaan murabahah dan pendapatan bagi hasil pembiayaan mudharabah terhadap NPM

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Data Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Tingkat Inflasi, Kurs Rupiah dan Harga Emas Dunia terhadap Harga Saham Sektor Pertambangan di Bursa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menjelaskan informasi karakteristik variabel-variabel dan data penelitian. Data yang digunakan pada tabel statistik deskriptif

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Untuk memberikan gambaran dan informasi mengenai data variabel dalam penelitian ini maka digunakanlah tabel statistik deskriptif. Tabel

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Variabel Penelitian Sebelum analisis data dilakukan untuk membuktikan suatu hipotesis, terlebih dahulu harus mengumpulkan data yang dibutuhkan. Ini untuk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. sampel dengan menggunakan metode purposive sampling. Dari 67 perusahaan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. sampel dengan menggunakan metode purposive sampling. Dari 67 perusahaan BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan-perusahaan yang masuk dalam daftar perusahaan manufaktur dalam bidang industri dasar dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Tabel output statistik deskriptif merupakan gambaran secara umum semua variable dalam penelitian ini. Gambaran umum tersebut meliputi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Analisis Statistik Deskriptif Tabel 4.1 Deskripsi Variabel Penelitian Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation CR 36.027 4.742

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perolehan sampel dan data tentang Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perolehan sampel dan data tentang Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi objek dalam penelitian ini menjelaskan mengenai hasil perolehan sampel dan data tentang Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, rata-rata dan standar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 61 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskripsi menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian, baik variabel dependen maupun independen

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. terlebih dahulu harus mengumpulkan data yang dibutuhkan. Ini untuk

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. terlebih dahulu harus mengumpulkan data yang dibutuhkan. Ini untuk 49 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Variabel Penelitian Sebelum analisis data dilakukan untuk membuktikan suatu hipotesis, terlebih dahulu harus mengumpulkan data yang dibutuhkan. Ini

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisa Hasil 1. Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean),

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Obyek Penelitian Deskripsi obyek penelitian meneliti profil perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini, yaitu perusahaan-perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perdagangan, Jasa Dan Investasi Di Daftar Efek Syariah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Persentase BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Analisis Profitabilitas Bank Muamalat Indonesia Profitabilitas merupakan kemampuan bank dalam mencari keuntungan

Lebih terperinci

DINA YULIANI ABSTRAK. Dibawah Bimbingan : H. Beben Bahren H. Nana Sahroni

DINA YULIANI ABSTRAK. Dibawah Bimbingan : H. Beben Bahren H. Nana Sahroni PENGARUH TOTAL ASSET TURNOVER (TATO) DAN NET PROFIT MARGIN (NPM) TERHADAP RETURN ON EQUITY (ROE) (Penelitian Pada PT. Unilever Indonesia Tbk Tahun 2015) DINA YULIANI 133402277 Program Studi Manajemen Fakultas

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) 58 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan menerbitkan laporan keuangan dengan tidak ada laba negatif serta melakukan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. variabel terikat adalah sebagai berikut : Hasil statistik deskriptif pada tabel 4.1 menunjukkan :

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. variabel terikat adalah sebagai berikut : Hasil statistik deskriptif pada tabel 4.1 menunjukkan : BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Analisa deskripsi semua variabel, baik variabel bebas maupun variabel terikat adalah sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics N Minimum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. DESKRIPSI DATA Data hasil penelitian terdiri dari dua variabel bebas yaitu variabel gaya belajar siswa (X1) dan variabel minat belajar siswa (X2) serta satu variabel terikat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Perusahaan yang menjadi obyek penelitian dalam skripsi ini adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Perusahaan yang menjadi obyek penelitian dalam skripsi ini adalah BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Perusahaan yang menjadi obyek penelitian dalam skripsi ini adalah perusahaan-perusahaan sektor industri farmasi yang listing di Bursa Efek Indonesia,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari pendapatan premi, klaim, hasil investasi, dan laba. Statistik

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Data Pendapatan Bunga Tabel 4.1 PT Bank Mandiri (Persero), Tbk Perkembangan Pendapatan Bunga Tahun 2007 2011 (dalam jutaan) Tahun Pendapatan Bunga

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang berhasil dikumpulkan, hasil pengolahan data dan pembahasan dari hasil pengolahan tersebut. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mengenai pengaruh variable independen (Current Ratio, Debt To Equity Ratio,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mengenai pengaruh variable independen (Current Ratio, Debt To Equity Ratio, BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Analisis Hipotesis dalam penelitian ini dengan menggunakan model regresi berganda. Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai pengaruh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (penawaran saham

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (penawaran saham BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Obyek Penelitian Deskripsi obyek dalam penelitian ini menjelaskan hasil perolehan sampel dan data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun Sektor manufaktur

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun Sektor manufaktur BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2013. Sektor manufaktur dipilih karena

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif dilakukan untuk mengetahui gambaran nilai variabel - variabel yang menjadi sampel. Adapun hasil perhitungan statistik deskriptif

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. informasi dari sejumlah besar data. Dengan statistik deskriptif, data mentah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. informasi dari sejumlah besar data. Dengan statistik deskriptif, data mentah BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan cara untuk menggambarkan dan menyajikan informasi dari sejumlah besar data. Dengan statistik deskriptif,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (closing price) yang tercatat di indeks LQ 45 periode yang dinyatakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (closing price) yang tercatat di indeks LQ 45 periode yang dinyatakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian 1. Variabel terikat (Dependent variable) Variabel terikat dalam penelitian ini adalah harga saham, harga saham penutupan (closing price) yang tercatat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti jumlah data, rata-rata, nilai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis akan menerangkan mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan atas data sekunder yaitu berupa komponen-komponen laporan keuangan yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh struktur modal dan keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer Goods yang terdaftar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 46 A. Statistik Deskriptif BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masing-masing

Lebih terperinci

BAB 1V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. hasil pengolahan tersebut. Berdasarkan hasil perhitungan rata-rata rasio

BAB 1V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. hasil pengolahan tersebut. Berdasarkan hasil perhitungan rata-rata rasio BAB 1V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang berhasil dikumpulkan, hasil pengolahan data dan pembahasan dari hasil pengolahan

Lebih terperinci

PENGARUH LEVERAGE KEUANGAN DAN EARNING PER SHARE TERHADAP RENTABILITAS MODAL SENDIRI PADA PERUSAHAAN FARMASI

PENGARUH LEVERAGE KEUANGAN DAN EARNING PER SHARE TERHADAP RENTABILITAS MODAL SENDIRI PADA PERUSAHAAN FARMASI PENGARUH LEVERAGE KEUANGAN DAN EARNING PER SHARE TERHADAP RENTABILITAS MODAL SENDIRI PADA PERUSAHAAN FARMASI 1 ANIQE KUSUMAWATI aniqe.kusumawati@gmail.com Siti Rokhmi Fuadati Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Analisa Statistik Deskriptif Statistik deskriftif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti minimum, maksimum, mean, dan standar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Pada bab ini membahas sejumlah analisis berkaitan dengan dengan datadata keuangan yang diperoleh dari penelitian adapun urutan pembahasan secara

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank Indonesia. Sampel adalah wakil dari populasi yang diteliti. Dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Statistik Deskriptif Analisis dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk tabel sehingga lebih mudah dipahami dan diinterprestasikan. Statistik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. estimasi yang terbaik, terlebih dahulu data sekunder tersebut harus dilakukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. estimasi yang terbaik, terlebih dahulu data sekunder tersebut harus dilakukan 56 BAB IV 4.1 Analisis Data HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Uji Asumsi Klasik Analisis data yang dilakukan yaitu analisis regresi berganda dengan menggunakan bantuan SPSS for Windows versi 18.0. Untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Untuk memberikan gambaran dan informasi mengenai data variabel dalam penelitian ini maka digunakanlah tabel statistik deskriptif. Tabel statistik

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2008-2012 SEMINAR PENULISAN ILMIAH Diajukan Guna Melengkapi Syarat Syarat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standar deviasi dari masingmasing

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan statistik yang berfungsi untuk memberikan gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi dan

Lebih terperinci