BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. pernah melakukan pembelian melalui e-tailling. Responden yang diambil untuk

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. pernah melakukan pembelian melalui e-tailling. Responden yang diambil untuk"

Transkripsi

1 4.1. Hasil Pengumpulan Data BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Populasi yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah responden yang pernah melakukan pembelian melalui e-tailling. Responden yang diambil untuk penelitian ini sebanyak 110 responden. Penyebaran kuesioner dilakukan dengan cara membagi kuesioner secara langsung kepada calon responden. Dari rencana kuesioner yang disebar kepada responden sebanyak 110 kuesioner, terdapat 10 kuesioner yang tidak kembali sehingga hanya 100 kuesioner yang memenuhi syarat untuk dianalisis.keterangan lebih lengkap mengenai pengumpulan kuesioner dapat dilihat pada Tabel 4.1. Tabel 4.1. Data kuesioner yang disebar Keterangan Jumlah % Kuesioner disebar secara langsung % Kuesioner yang diisi tidak lengkap (10) 1% Kuesioner yang tidak kembali (0) 00% Kuesioner yang dapat diolah % Sumber : data diolah, Deskripsi Responden Jenis Kelamin 47

2 Berdasarkan dari jenis kelamin responden terdiri dari 2 kategori, yaitu laki-laki dan perempuan. Deskripsi responden berdasar jenis kelamin disajikan pada Tabel 4.2. Tabel 4.2 Jenis Kelamin Responden Kategori Keterangan Jumlah Responden % Perempuan Jenis Kelamin Laki-laki Total Sumber : data diolah Berdasarkan hasil deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin, dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden adalah perempuan sebesar 70 responden atau 70%. Sedangkan responden laki-laki sebesar 30 responden atau 30% Tempat Menggunakan Layanan E-Tailling Hasil analisis deskriptif responden berdasarkan tempat menggunakan layanan e-tailling dapat dilihat pada Tabel 4.3 Kategori Tabel 4.3 Tempat Menggunakan E-Tailling Keterangan Jumlah Responden % Tempat Kerja Kampus 4 4 Via Handphone Tempat Rumah Warnet 4 4 Perpustakaan 0 0 Tempat Teman/Saudara 0 0 Lainnya 0 0 Total Sumber : data diolah,

3 Dari hasil data yang diperoleh dan yang digunakan oleh penelitimayoritas responden melakukan pembelian e-taillingmelalui handphone sebesar 70 responden. Kemudian responden melakukan pembelian e-taillingmelalui rumah sebesar 12 responden, tempat kerja sebesar 10 responden, rumah sebesar 12 responden dan melakukan reservasi di warnet sebesar 4 responden Usia Berdasarkan usia reponden terdiri dari 5 kategori, yaitu di bawah 20 tahun, tahun, tahun, tahun, dan > 50 tahun. Hasil analisis deskriptif responden berdasarkan umur mereka disajikan pada Tabel 4.4. Tabel 4.4 Usia Responden Kategori Keterangan Jumlah Responden % < 20 tahun tahun Usia tahun tahun >50 tahun 0 0 Total Sumber : data diolah Dari hasil data yang diperoleh dan yang digunakan oleh peneliti. Sebanyak 55 responden berusia tahun, 20 responden berusia tahun, 15 responden berusia < 20 tahun, 10 responden berusia tahun dan 0 responden lebih dari 50 tahun. Berdasarkan uraian tersebut, mayoritas responden yang melakukan pembelian melalui e-tailling adalah responden berusia tahun yaitu sebesar 55 responden atau 55% Pendidikan 49

4 pada Tabel 4.5 Hasil analisis deskriptif responden berdasarkan pendidikan dapat dilihat Kategori Tabel 4.5 Pendidikan Responden Keterangan Jumlah Responden % SMA D1-D Pendidikan S S2 7 7 S3 1 1 Total Sumber : data diolah, 2015 Dari hasil data yang diperoleh dan yang digunakan oleh peneliti sebanyak 12responden berpendidikan SMA, 22 respondenmempunyai pendidikan D1-D3, 58 responden berpendidikan S1, 7 responden mempunyai pendidikan S2 dan 1 responden berpendidikan S3. Hasil tersebut membuktikan bahwa mayoritas responden adalah mereka dengan pendidikan S Pekerjaan Hasil analisis deskriptif responden berdasarkan pekerjaan dapat dilihat pada Tabel 4.6. Tabel 4.6 Pekerjaan Responden Kategori Pekerjaan Keterangan Jumlah Responden % PNS/TNI/POLRI Wiraswasta Guru Karyawan Swasta

5 Lainnya 0 0 Total Sumber : data diolah, 2015 Dari hasil data yang diperoleh dan yang digunakan oleh peneliti sebanyak 11responden mempunyai pekerjaan TNI/PNS/POLRI, 47 respondenmempunyai pekerjaan sebagai wiraswasta, 11 responden mempunyai pekerjaan guru, 31 responden mempunyai pekerjaan sebagai karyawan swasta dan 0 responden bekerja lain-lain. Hasil tersebut membuktikan bahwa mayoritas responden adalah mereka dengan pekerjaan sebagai wiraswasta Pendapatan Hasil analisis deskriptif responden berdasarkan pendapatan dapat dilihat pada Tabel 4.7. Tabel 4.7 Pendapatan Responden Kategori Jumlah Keterangan Responden % < Rp Rp ,- s/d Rp , Pendapatan Rp ,- s/d Rp ,- 8 8 Rp ,- s/d Rp ,- 2 2 >Rp ,- 0 0 Total Sumber : data diolah, 2015 Dari hasil data yang diperoleh dan yang digunakan oleh peneliti sebanyak 60responden mempunyai pendapatan Rp sampai dengan Rp ,-, 30 respondenmempunyai pendapatan < Rp , 8 responden mempunyai pendapatan sebesar Rp ,- sampai dengan Rp ,-, 2 responden mempunyai pendapatan sebesar Rp sampai dengan Rp ,- dan tidak ada responden yang mempunyai pendapatan > Rp. 51

6 Hasil tersebut membuktikan bahwa mayoritas responden adalah mereka dengan pendapatan kurang dari Rp sampai dengan Rp ,-,. 4.3 Uji Instrumen Penelitian Uji Validitas Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen dianggap valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan (Simamora, 2004). Hasil uji validitas disajikan pada tabel 4.8. Tabel 4.8 Initial Item Loadings dan AVE Variabel Konstruk Items Loading AVE Kuantitas dan kualitas produk ESQ1 0,497 Pengiriman barang e-tailling tepat waktu ESQ2 0,592 Proses penagihan ESQ3 0,677 Tanggapanpertanyaan konsumen ESQ4 0,696 Menepati janji ESQ5 0,626 Informasi yang lengkap ESQ6 0,632 Informasi kontak ESQ7 0,625 Kemudahan mudah Kualitas Pelayanan E- tailling ESQ8 0,589 menghubungi operator pilihan pemesanan ESQ9 0,153 Informasi lebih lanjut ESQ10 0,668 Perhatian secara pribadi ESQ11 0,838 Forum untuk pertanyaan ESQ12 0,907 konsumen Mengucapkan terima kasih kepada konsumen ESQ13 0,815 Keamanan informasi ESQ14 0,868 Resiko transaksi ESQ15 0,765 Informasi bisnis ESQ16 0,745 Hadiah dan diskon ESQ17 0,

7 Variabel Konstruk Items Loading AVE Fungsi yang dibutuhkan TW1 0,757 Kepercayaan Kemampuan TW2 0,759 Kemampuan keseluruhan TW3 0,739 0,590 Kehandalan TW4 0,815 Kecemasan Kehilangan banyak informasi ISA1 0,799 berbelanja Kehilangan layanan ISA2 0, melalui Ide yang buruk ISA3 0,920 internet Tabel 4.8 Lanjutan Variabel Konstruk Items Loading AVE Tingkat resiko PR1 0,916 Persepsi Resiko Kepuasan Konsumen Sumber : data diolah, 2016 Kemampuan membandingkan harga PR2 0,946 Kemampuan memeriksa produk PR3-0,115 Mengorbankan informasi pribadi PR4 0,265 Keputusan yang benar CS1 0,438 Kepuasan layanan e-tailling CS2 0,828 Kepuasan keseluruhan. CS3 0,884 Pengalaman CS4 0, Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan nilai AVE.Nilai AVE (Average Variance Extraced) harus lebih besar 0,50 itu dikatakan cukup dan nilai loading factor yang baik adalah diatas 0,5 (Ghozali, 2006). Untuk mengevaluasi validitas diskriminan digunakan software SmartPLS. Menurut Chin (1998 dalam Ghozali, 2006) nilai loadingfactor 0.50 sampai 0.60 rnasih dapat dipertahankan untuk model yang masih dalam tahap pengembangan. Berdasarkan kriteria ini indikator -indikator yang nilai loadingnya kurang dari 0.50 harus dikeluarkan dari analisis. Dari hasil perhitungan loading factor, untuk konstruk variabel kualitas pelayanan adalah indicator ESQ1 dan ESQ9 sedangkan untuk konstruk variabel persepsi resiko adalah konstruk PR3 dan PR4 dan untuk kosntruk variabel kepuasan konsumen adalah CS1. 53

8 Dalam Tabel 4.9 terlihat bahwa nilai AVE seluruh variabel di atas, 0,5 dan tidak ada nilai loading factor yang dibawah 0,5. Berdasarkan hasil nilai loading factor dan AVE dapat disimpulkan bahwa validitas konvergen terpenuhi. Artinya bahwa keberadaan antara korelasi antar instrumen yang berbeda semuanya cukup valid. Pemenuhan validitas diskriminan dapat dilihat dari nilai cross loadingkonstruk. Jika korelasi indikator konstruk memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan dengan korelasi indikator tersebut terhadap konstruk lain, maka dikatakan konstruk memiliki validitas diskriminan yang tinggi (Ghozali, 2006). Hasil estimasi setelah adanya perbaikan indikator variabel dari variabel yang tidak valid tersebut disajikan pada tabel 4.9 Tabel 4.9 Initial Item Loadings dan AVE (Setelah Perbaikan Data) Variabel Indikator Items Loading AVE Pengiriman barang e-tailling ESQ2 tepat waktu 0,584 Proses penagihan ESQ3 0,671 Tanggapan pertanyaan ESQ4 konsumen 0,691 Menepati janji ESQ5 0,618 Informasi yang lengkap ESQ6 0,627 Informasi kontak ESQ7 0,628 Kemudahan mudah Kualitas ESQ8 menghubungi operator 0,600 Pelayanan E- Informasi lebih lanjut ESQ10 0,664 tailling Perhatian secara pribadi ESQ11 0,840 0,526 Forum untuk pertanyaan ESQ12 konsumen 0,909 Mengucapkan terima kasih ESQ13 kepada konsumen 0,815 Keamanan informasi ESQ14 0,871 Resiko transaksi ESQ15 0,765 Informasi bisnis ESQ16 0,745 Hadiah dan diskon ESQ17 0,744 Kepercayaan Fungsi yang dibutuhkan TW1 0,757 0,590 54

9 Variabel Indikator Items Loading AVE Kemampuan TW2 0,759 Kemampuan keseluruhan TW3 0,739 Kehandalan TW4 0,815 Kecemasan Kehilangan banyak informasi ISA1 0,799 berbelanja Kehilangan layanan ISA2 0, melalui Ide yang buruk ISA3 internet 0,920 Tingkat resiko PR1 0,925 Persepsi Kemampuan membandingkan Resiko PR2 harga 0, Lanjutan Tabel 4.9 Variabel Indikator Items Loading AVE Kepuasan layanan e-tailling CS2 0,834 Kepuasan Kepuasan keseluruhan. CS3 0,899 Konsumen Pengalaman CS4 0, Sumber : data diolah, 2016 Pengujian validitas juga dapat dilihat dari nilai Croos loading. Hasil pengujian validitas menggunakan Croos loading dapat dilihat pada Tabel Tabel 4.10 Cross Loadings CS ESQ ISA PR TW CS2 0,834-0,170-0,082-0,158-0,482 CS3 0,899-0,132-0,173-0,179-0,455 CS4 0,754-0,215-0,059-0,170-0,398 ESQ10-0,145 0,664-0,455-0,055-0,164 ESQ11-0,234 0,840-0,562-0,213-0,116 ESQ12-0,215 0,909-0,561-0,460-0,078 ESQ13-0,169 0,815-0,257-0,536-0,134 ESQ14-0,133 0,871-0,364-0,555-0,207 ESQ15-0,232 0,765-0,350-0,258-0,150 ESQ16-0,319 0,745-0,302-0,428-0,005 ESQ17 0,016 0,744-0,216-0,503-0,308 ESQ2-0,200 0,584-0,091-0,063-0,108 ESQ3-0,179 0,671-0,150-0,231-0,090 ESQ4-0,133 0,691-0,128-0,283-0,113 ESQ5-0,199 0,618-0,045-0,169-0,162 ESQ6-0,133 0,627-0,101-0,131-0,121 ESQ7 0,160 0,628-0,155-0,351-0,386 55

10 CS ESQ ISA PR TW ESQ8 0,087 0,600-0,216-0,381-0,186 ISA1-0,157-0,285 0,799 0,413-0,158 ISA2-0,094-0,425 0,932 0,601-0,234 ISA3-0,109-0,493 0,920 0,838-0,267 PR1-0,167-0,384 0,631 0,925-0,223 PR2-0,212-0,422 0,742 0,947-0,161 TW1-0,137-0,097-0,243-0,242 0,757 TW2-0,592-0,171-0,164-0,096 0,759 TW3-0,644-0,215-0,085-0,096 0,739 TW4-0,499-0,154-0,220-0,130 0,815 Tabel diatas menunjukkan pengujian validitas untuk indikator reflektif menggunakan korelasi antara skor item dengan skor konstruknya. Pengukuran dengan indikator reflektif menunjukkan adanya perubahan pada suatu indikator dalam suatu konstruk jika indikator lain pada konstruk yang sama berubah (atau dikeluarkan dari model). Indikator reflektif cocok digunakan untuk mengukur persepsi sehingga penelitian ini menggunakan indikator reflektif. Tabel di atas menunjukkan bahwaloading factor memberikan nilai di atas nilai yang disarankan yaitu sebesar 0,5. Nilai cross loading berkisar diantara 0,560 sampai dengan 0,954. Berarti indikator yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah valid atau telah memenuhiconvergent validity Uji Reliabilitas Reabilitas adalah suatu pengukuran menunjukkan sejauh mana pengukuran tersebut tanpa bias dan menjamin pengukuran yang konsisten lintas waktu dan lintas beragam item dalam instrumen (Sekaran, 2006). Uji reliabilitas dilakukan untuk dapat mengetahui tingkat kestabilan suatu alat ukur. Pada penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan composite realibility dengan mengunakan output yang dihasilkan PLS. Nilai batas 56

11 yang diterima untuk tingkat reliabilitas komposit (ρc) adalah 0.7, walaupun bukan merupakan standar absolut (Ghozali, 2006). Hasil pengujian reliabilitas diilustrasikan pada tabel Tabel 4.11 Composite Reliability dan Korelasi Antar Konstruk CS ESQ ISA PR TW CS 0,773 ESQ -0,207 0,943 ISA -0,128-0,472 0,867 PR -0,204-0,431 0,737 0,861 TW -0,536-0,189-0,257-0,202 0,785 Catatan : Cetak tebal adalah angka composite reliability Berdasarkan tabeldi atascomposite reability menunjukan nilai yang memuaskan yaitu nilai masing-masing variabel diatas nilai minimum yaitu 0,70. Berdasarkan nilai tersebut menunjukan konsistensi dan stabilitas instrumen yang digunakan sangat tinggi. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa reliabilitas instrumen terpenuhi Pengujian Inner Model Pengujian inner model adalah untuk mengevaluasi hubungan konstruk laten atau variabel yang telah dihipotesiskan (Ghozali, 2006) dalam penelitian ini yaitu hal-hal yang mempengaruhi kecemasan, persepsi resiko dan kepuasan. Pengujian inner model dilakukan untuk melihat hubungan antara konstruk dan nilai signifikansinya serta nilai R-square. Nilai R-square digunakan untuk menilai 57

12 pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen apakah mempunyai pengaruh yang subtantif. Berikut ini adalah perhitungan inner model dari data yang didapatkan dan digunakan oleh peneliti dengan menggunakan Partial Least Square. Tabel 4.12 Hasil Uji R-Square Variabel R Square Kecemasan berbelanja melalui internet 0,347 Persepsi resiko 0,544 Kepuasan konsumen 0,042 Sumber : data diolah, 2015 Nilai r-square variabel kecemasan berbelanja melalui internet sebesar 0,347 yang berarti bahwa serta variabel tersebut dapat dijelaskan oleh variabel kualitas layanan dan kepercayaan sebesar 0,347. Sedangkan nilai r-square variabel persepsi resiko sebesar 0,544 yang berarti bahwa variabel persepsi resiko dapat dijelaskan oleh kecemasan berbelanja melalui internet sebesar 0,544.Model memberikan nilai r-square sebesar 0,042 pada variabel kepuasan konsumen yang berarti bahwa variabel kepuasan konsumen dapat dijelaskan oleh variabel persepsi resiko sebesar 0, Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan memperhatikan tingkat signifikansinya dan parameter path antara variabel laten. Hipotesis yang diajukan untuk mengetahui hubungan masing-masing konstruk yang dihipotesiskan. Pengambilan keputusan didasarkan pada arah hubungan dan signifikansi dari 58

13 model pengujian dan korelasi antar konstruk yang ditunjukan pada Tabel 4.13 yang merupakan output hasil dari inner weight dengan bantuan software PLS. Hasil dari inner weight ini menunjukkan hubungan korelasi antar konstruk yang menghubungkan antar variabel yang membentuk sebuah hipotesis. Tabel 4.13 Signifikansi Hubungan Antar Variabel Hipotesis Path Path t -Value Kesimpulan coefficient H1 ESQ -> ISA -0,539 12,135* didukung H2 TW -> ISA -0,359 8,038* didukung H3 ISA -> PR 0,737 30,751* didukung H4 PR -> CS -0,204 3,749* didukung Catatan : *) Signifikan pada tingkat signifikansi 5% Sumber : data diolah Ringkasan hasil penelitian juga dapat disajikan pada Gambar 4.1. Kualitas pelayanan E-Tailling t= 12,135 H1 (-) β= Kecemasan Berbelanja Melalui Internet H3 (+) β= 0,737 t= 30,751 Persepsi Resiko H4 (-) β= -0,204 t= 3,749 Kepuasan Konsumen Kepercayaan H2 (-) β= t= 8,038 Gambar 4.1Hasil Penelitian Pengujian Hipotesis Pertama 59

14 H 1 : Kualitas layanan e-tailling berpengaruh negatif terhadap kecemasan berbelanja melalui internet. Dari Tabel 4.13 parameter hubungan antara variabel tingkat kualitas layanan e-tailling terhadap kecemasan berbelanja melalui internet adalah sebesar - 0,539 dan nilai T-statistik sebesar 12,135 (T-Statistik> t-tabel yaitu sebesar 1,96) dengan alpha 5%. Sehingga dapat diartikan bahwa kualitas layanan e-tailling berpengaruh negatif signifikan terhadap kecemasan berbelanja melalui internet sehingga hipotesis pertama penelitian ini didukung. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Yao dan Liao (2011), Jun dkk. (2004), Page dan Lepkowska-White (2002) yang menemukan hasil kualitas pelayanan akan menurunkan kecemasan berbelanja secara online sedangkan Lin dan Hsing (2011) yang menemukan konsumen yang memiliki kecemasan teknologi yang tinggi maka mereka tidak akan menggunakan internet untuk berbelanja Pengujian Hipotesis Kedua H 2 : Kepercayaan berpengaruh negatif terhadap kecemasan berbelanja melalui internet. Dari Tabel 4.13 parameter hubungan antara variabel kepercayaan terhadap kecemasan berbelanja melalui internet adalah sebesar -0,359 dan nilai T-statistik sebesar 8,038 (T-Statistic > t-tabel yaitu sebesar 1,96) dengan alpha 5% sehingga dapat diartikan bahwa kepercayaan berpengaruh negatif signifikan terhadap kecemasan berbelanja melalui internet sehingga hipotesis kedua penelitian ini didukung. 60

15 Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitianyao dan Liao (2011) dan White (2001) yang menemukan hasil bahwa kepercayaan berpengaruh negatif terhadap kecemasan bertransaksi melalui Internet Pengujian Hipotesis Ketiga H 3 : Kecemasan berbelanja melalui internet berpengaruh positif terhadap persepsi resiko. Dari Tabel 4.13 parameter hubungan antara variabel tingkat kecemasan berbelanja melalui internet adalah sebesar 0,737 dan nilai T-statistik sebesar 30,751 (T-Statistic > t-tabel yaitu sebesar 1,96) dengan alpha 5% sehingga dapat diartikan bahwa kecemasan berbelanja melalui internet berpengaruh positif signifikan terhadap persepsi resiko sehingga hipotesis ketiga penelitian ini didukung. Hasil ini sesuai penelitian Yao dan Liao (2011) yang menemukan hasil bahwa kecemasan berbelanja melalui internet berpengaruh positif terhadap persepsi resiko Pengujian Hipotesis Keempat H 4 : Persepsi resiko berpengaruh negatif terhadap kepuasan konsumen. Dari Tabel 4.13 parameter hubungan antara variabel persepsi resiko terhadap kepuasan konsumen adalah sebesar -0,204 dan nilai T-statistik sebesar 3,749 (T-Statistic > t-tabel yaitu sebesar 1,96) dengan alpha 5% sehingga dapat 61

16 diartikan bahwa persepsi resiko berpengaruh negatifsignifikan terhadap kepuasan konsumen sehingga hipotesis keempat penelitian ini didukung. Hasil ini sesuai penelitian Yao dan Liao (2011) dan Kim dan Lennon (2009) menemukan hasil bahwa persepsi reisko berpengaruh negatif terhadap kepuasan konsumen. 4.6 Pembahasan Pengaruh Kualitas Pelayanan E-Tailling Terhadap Kecemasan Berbelanja Melalui Internet. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa kualitas pelayanan e-tailling akan berpengaruh negatif signifikan terhadap kecemasan berbelanja. Kualitas pelayanan merupakan keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas keunggulan untuk memenuhi pelanggan dimana mengeliminir adanya discrepancy (ketidaksesuaian / adanya perbedaan) antara pelayanan yang diharapkan (melalui persepsi konsumen) dan pelayanan yang dirasakan. Kualitas pelayanan yang baik akan menurunkan respon emosi konsumen dalam menghadapi kecemasan dan kekhawatiran dalam berbelanja melalui internet. Menurut Page dan Lepkowska-White (2002 dalam Yao dan Liao 2011) untuk membangun citra positif, sangat penting bahwa situs web mudah digunakan, penuh dengan informasi, dan menyediakan untuk transaksi yang aman. Ketika isi dari sebuah website dianggap berkualitas baik, kualitas layanan tersebut dapat digunakan untuk memperkuat citra web dan kesadaran web di kalangan konsumen, dan ketergantungan konsumen terhadap website. 62

17 Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Yao dan Liao (2011), Jun dkk. (2004), Page dan Lepkowska-White (2002) yang menemukan hasil kualitas pelayanan akan menurunkan kecemasan berbelanja secara online sedangkan Lin dan Hsing (2011) yang menemukan hasil bahwa menemukan hasil mereka yang memiliki kecemasan teknologi yang tinggi, tidak akan menggunakan internet untuk berbelanja Pengaruh Kepercayaan Terhadap Kecemasan Berbelanja Melalui Internet. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa kepercayaan berpengaruh negatif signifikan terhadap kecemasan berbelanja.kepercayaan (trust) tidak begitu saja dapat diakui oleh pihak lain, melainkan harusdibangun mulai dari awal dan dapat dibuktikan. Jika suatu kepercayaan dapat terjadi diantara kedua pihak yang bersangkutan, maka hal tersebut dapat dengan mudahmeningkatkan minat para pemakai dalam hal ini nasabah. Jika seorang konsumen dapatpercaya dan yakin akan suatu kinerja sebuah sistem baik, maka konsumen akanmenggunakan dan menganggap sebuah sistem tersebut akan menghasilkan hasil yangpositif bagi para penggunanya (Saputro dan Sukirno, 2013). Kepercayaan merupakan penggerak utama dari semua model bisnis e- commerce (Shomad dan Purnomosidhi, 2013). Hal ini juga tersirat dalam anggapan bahwa kepercayaan dalam bisnis online lebih dibutuhkan daripada bisnis tradisional. Hal ini juga terjadi dengan pelanggan yang akan melakukan belanja secara online. Pelanggan yang percaya terhadap vendor e-tailling akan melakukan secara langsung untuk melakukan pembelian dan mempertimbangkan 63

18 sedikit informasi, sedangkan pelanggan yang kurang percaya cenderung untuk mencari informasi mengenai vendor e-tailling sehingga dapat meminimalkan resiko yang ada. Perkembangan teknologi informasi membuat frekuensi interaksi manusia dengan komputer meningkat, yang membuat kepercayaan antara pengguna dan vendor merupakan sebuah isu penting. Ketika konsumen memiliki kepercayaan dalam website toko online, mereka lebih percaya diri pada saat berbelanja. Sebaliknya, ketika mereka tidak percaya dari sebuah situs web maka akan meningkatkan kecemasan belanja internet. Dengan demikian kepercayaan dalam situs web mengurangi tingkat kecemasan belanja internet (Yao dan Liao, 2012). Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Yao dan Liao (2011) dan White (2001) yang menemukan hasil bahwa kepercayaan berpengaruh terhadap kecemasan bertransaksi melalui internet Pengaruh Kemecasan Berbelanja Melalui Internet Terhadap Persepsi Resiko Hasil penelitian ini membuktikan bahwa kecemasan berbelanja melalui internet berpengaruh positif signifikan terhadap persepsi resiko. Hal ini membuktikan bahwa semakin tinggi kecemasan seseorang akan meningkatkan persepsi resiko tentang belanja online. Penguasaan teknis pengoperasian komputer (computer litercy) akan memudahkan dalam hal penerapan penggunaan sistem informasi, sehingga dapat mewujudkan dan mengupayakan proses tahapan yang di butuhkan sistem informasi. Sama halnya dengan penguasaan mahasiswa mengenai computer 64

19 litercy akan membantu seseorang untuk menyelesaikan persoalan dalam sistem informasi, sehingga jika pemahaman terhadap komputer (computer literacy) itu baik, maka pencapaian terhadap penggunaan sistem informasi yang diperoleh akan baik juga, begitu juga sebaliknya. Pemakai sistem informasi yang memiliki kemampuan yang diperoleh dari pendidikan dan pengalaman akan meningkatkan kepuasan dalam menggunakan sistem informasi dan akan terus menggunakannya dalam membantu menyelesaikan pekerjaannya karena pemakai memiliki pengetahuan dan kemampuan yang memadai. Kecemasan komputer merupakan suatu bentuk emosi seseroang dalam menggunakan komputer. Emosi adalah motivasi dasar dan faktor penentu perilaku penting dalam proses konsumsi (Chaudhuri, 1998). Sering kali, individu mengkonsumsi produk dan layanan hanya cukup untuk perasaan atau emosi. Sebagai contoh, mereka mungkin melihat film atau pergi ke sebuah taman hiburan hanya untuk bersenang-senang. Demikian juga, kegiatan pembelian atau konsumsi mungkin didasarkan tidak hanya pada evaluasi dan penalaran tetapi juga pada emosi. Chaudhuri (1998) mengusulkan dua jenis utama perilaku konsumen: pendekatan pemrosesan informasi dan pendekatan pengalaman. Pendekatan pemrosesan informasi menegaskan bahwa perilaku konsumen didasarkan pada atribut nyata dari informasi dan obyektif, rasional, dan pemecahan masalah. Sebaliknya, pendekatan pengalaman menekankan perilaku konsumen sebagai didasarkan pada atribut non rasional seperti subyektifitas, emosional, dan 65

20 simbolis. Kedua hal tersebut dapat mempengaruhi perilaku mereka. Ketika konsumen menemukan diri mereka dalam situasi ketidakpastian, mereka biasanya menggunakan informasi untuk mengurangi risiko dalam membuat keputusan. Bahkan, informasi tersebut digunakan untuk mengurangi risiko, ketidakpastian, dan konflik. Ketika merasa tidak pasti, konsumen membutuhkan banyak informasi sebagai dasar pengetahuan untuk meminimalisir risiko. Pengetahuan konsumen berasal dari emosi, yang pada gilirannya mempengaruhi persepsi mereka tentang risiko Chaudhuri (1998). Hasil penelitian ini sesuai dengan Kim dan Lennon (2012) dan Yao dan Liao (2011) yang menemukan hasil bahwa kecemasan berbelanja melalui internet berpengaruh positif terhadap persepsi resiko Pengaruh Persepsi Resiko Terhadap Kepuasan Konsumen Hasil penelitian ini membuktikan bahwa persepsi resiko berpengaruh negatif signifikan terhadap persepsi resiko. Hal ini membuktikan bahwa semakin tinggi persepsi resiko akan menurunkan kepuasan konsumen. Pelanggan akan merasa puas terhadap layanan maupun produk yang akan dihasilkan bila layanan maupun produk itu dapat memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan, namun apabila layanan maupun produk yang dihasilkan tidak dapatmemenuhi kebutuhan atau keinginan dari pelanggan, maka akan menimbulkan ketidakpuasan bagi pelanggan. Persepsi resiko digunakan sebagai suatu pengganti resiko karena sukar untuk menangkap resiko sebagai suatu sasaran yang pasti. Persepsi resiko merupakan penaksiran subyektif mengenai 66

21 probabilitas tipe yang menspesifikkan kecelakaan yang terjadi dan bagaimana kekuatiran akan konsekuensi yang ditimbulkan. Persepsi resiko mencangkup evaluasi kemungkinan atas konsekuensi dari akibat yang negatif. Persepsi resiko mengarah pada kepercayaan keyakinan mengenai kemungkinan keuntungan ataupun kerugian diluar pertimbangan bahwa meliputi hubungan dengan kepercayaan secara khusus. Semakin tinggi resiko yang dihadapi seorang konsumen membuat kenyamanan seseorang terhadap e-tailing akan semakin berkurang. Hasil ini sesuai dengan penelitian Doolin dkk (2005) menemukan persepsi resiko akan menurunkan perilaku berbelanja online dan penelitian Yao dan Liao (2011) sertakim dan Lennon (2009) menemukan hasil bahwa persepsi resiko berpengaruh negatif terhadap kepuasan konsumen. 67

BAB IV. Analisis Data Dan Pembahasan. Pada Bab ini akan dijelaskan mengenai gambaran umum obyek penelitian,

BAB IV. Analisis Data Dan Pembahasan. Pada Bab ini akan dijelaskan mengenai gambaran umum obyek penelitian, 54 BAB IV Analisis Data Dan Pembahasan Pada Bab ini akan dijelaskan mengenai gambaran umum obyek penelitian, menjelaskan hasil pengumpulan data, hasil penelitian serta pembuktian hipotesis dan jawaban

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS 40 BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Analisis Deskriptif 4.1.1 Karakteristik Responden Penelitian ini menggunakan responden masyarakat yang berdomisili di Semarang dengan kriteria mengetahui dan pernah mengunjungi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Pendekatan deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. Bab ini merupakan hasil analisis data dan pembahasan penelitian

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. Bab ini merupakan hasil analisis data dan pembahasan penelitian 45 BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN Bab ini merupakan hasil analisis data dan pembahasan penelitian mengenai Pengaruh Kepuasan Pengguna terhadap Efektivitas Sistem Informasi E-procurement di Organisasi

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskriptif Hasil Penelitian Responden dalam penelitian ini yaitu mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara. Penyebaran kuesioner dilakukan menggunakan penyebaran secara

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. OBJEK DAN LOKASI PENELITIAN Objek pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa aktif jurusan Akuntansi dan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang sedang dan telah mengambil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISA PEMBAHASAN. diawali dengan penjelasan data demografi dari responden penelitian. Kemudian

BAB IV HASIL DAN ANALISA PEMBAHASAN. diawali dengan penjelasan data demografi dari responden penelitian. Kemudian BAB IV HASIL DAN ANALISA PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan hasil dari analisis data yang telah dilakukan berdasarkan metode penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya. Pembahasan bab ini diawali

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian. Keripik Talas Dessy Padang-Panjang adalah usaha keripik Talas dengan bahan baku utama umbi talas berskala rumah tangga merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. semua pengguna akhir sistem (end-user) pada Dinas Pendapatan, Pengelola

BAB III METODE PENELITIAN. semua pengguna akhir sistem (end-user) pada Dinas Pendapatan, Pengelola 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Sumber Data Penelitian ini menggunakan data primer yang merupakan data penelitian yang diperoleh langsung dari sumber aslinya (Sekaran, 2003). Objek penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai hasil penelitian dari tahap awal sampai pada pengujian hipotesis untuk menjawab rumusan masalah penelitian ini. Selanjutnya akan dibahas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Universitas Lampung yang

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Universitas Lampung yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Universitas Lampung yang mempunyai akses untuk menggunakan Aplikasi Sistem Informasi Manejemen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan pada universitas yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian

BAB III. Metode Penelitian BAB III Metode Penelitian A. Objek / Subjek Peneletian Objek dalam penelitian ini adalah situs Traveloka, subjek adalah satu anggota dari sampel, sebagaimana elemen adalah satu anggota dari populasi (Sekaran,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Gagasan pertama berdirinya Rumah Sakit Islam Jakarta, bermula dirasakannya kebutuhan akan pelayanan rumah sakit yang bernafaskan islam.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research). Menurut Singarimbun dan Effendi (1995: 5) dalam Liyana (2015: 48), penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengamatan Kuesioner penelitian disebarkan melalui forum komunitas terbesar di Indonesia yaitu kaskus.co.id, serta mailing-list (kelompok diskusi di Internet). Sebanyak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tertentu untuk dijadikan objek dalam sebuah penelitian. Populasi dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. tertentu untuk dijadikan objek dalam sebuah penelitian. Populasi dalam penelitian ini BAB III 40 METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan dari sekelompok orang yang memiliki katarestik tertentu untuk dijadikan objek dalam sebuah penelitian. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kausal karena bertujuan untuk menguji hipotesis tentang pengaruh satu atau beberapa variabel (variabel independen)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kasihan, Tamantirto, Bantul, Yogyakarta. Akuntansi, Prodi Ilmu Ekonomi sejumlah 76 dosen.

BAB III METODE PENELITIAN. Kasihan, Tamantirto, Bantul, Yogyakarta. Akuntansi, Prodi Ilmu Ekonomi sejumlah 76 dosen. BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Alamat: Jalan Lingkar Selatan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian akan

BAB III METODE PENELITIAN. kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian akan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini tentang pengaruh keamanan dan kemudahan terhadap kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Proses Metodologi Penelitian Pada gambar dibawah ini adalah alur proses dari tahapan metodologi penelitian yang dapat dilihat pada gambar 3.1 Tahap Awal 1. Studi

Lebih terperinci

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi merupakan keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian penelitian.

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi merupakan keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian penelitian. BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Sampel Populasi merupakan keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai yang terlibat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini adalah seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Yogyakarta yaitu sebanyak 48 SKPD. Dari populasi ditarik sejumlah sampel,

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan dan Ruang Lingkup Penelitian Rancangan penelitian merupakan suatu rencana yang terstruktur dan komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Mengacu pada rumusan masalah yang telah ditetapkan pada bab sebelumnya, maka penelitian ini menggunakan metode kuantitatif untuk menguji dan membuktikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2012). Penelitian ini dimaksudkan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2012). Penelitian ini dimaksudkan untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Dalam penelitian kuantitatif, yang dilandasi pada suatu asumsi bahwa suatu gejala itu dapat diklasifikasikan, dan hubungan gejala bersifat kausal (sebab

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 5 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 5 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 5.1. Profil BLP Sistem informasi Blended Learning Poltekba mulai digunakan sejak tahun 2012. BLP adalah sebuah sistem informasi berbasis web yang hanya dapat diakses melalui

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Saat ini SDM berperan aktif dan menjadi salah satu faktor keberhasilan dalam pencapaian visi dan misi perusahaan. Oleh karena itu, SDM suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian 1. Sejarah Umum Fakultas Ekonomi UMY didirikan pada tanggal 24 Rabi ul Akhir 1401 H, bertepatan dengan tanggal 1 Maret 1981 M. Pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITAN BAB III METODE PENELITAN A. Obyek / Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada PUSKESMAS Mantrijeron, sebagai unit pelayanan jasa yang menerapkan sistem manajemen mutu ISO

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Unit II Gamping yang merupakan salah satu instansi rumah sakit yang berada di Jl. Wates

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel kualitas

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel kualitas BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel kualitas produk, harga produk dan distribusi terhadap kepuasan customer serta

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Umum Perumahan Rakyat merupakan instansi milik negara di bawah naungan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Umum Perumahan Rakyat merupakan instansi milik negara di bawah naungan BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Objek Penelitian Direktorat Bina Penatagunaan Sumber Daya Air Kementeriaan Pekerjaan dan Umum Perumahan Rakyat merupakan instansi milik negara di bawah naungan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Riduwan dan Achmad,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Riduwan dan Achmad, BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Dalam suatu penelitian, populasi dan sampel digunakan untuk menentukan atau memilih subjek penelitian a. Populasi adalah wilayah generalisasi yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Karakteristik responden Berdasarkan Jenis Kelamin. Tabel 4.1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Karakteristik responden Berdasarkan Jenis Kelamin. Tabel 4.1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden 1. Karakteristik responden Berdasarkan Jenis Kelamin Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini :

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu sifat-sifat, ciri-ciri, atau hal-hal yang dimiliki oleh suatu elemen. Sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu sifat-sifat, ciri-ciri, atau hal-hal yang dimiliki oleh suatu elemen. Sedangkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah kumpulan dari seluruh elemen beserta karakteristiknya yang menjadi objek penyelidikan atau penelitian secara menyeluruh. Karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, definisi operasional dan

BAB III METODE PENELITIAN. populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, definisi operasional dan BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini peneliti menguraikan ulasan mengenai desain penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, definisi operasional dan pengukuran variabel penelitian, pengujian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. minat perilaku nasabah dalam penggunaan layanan menggunakan model integrasi

BAB III METODE PENELITIAN. minat perilaku nasabah dalam penggunaan layanan menggunakan model integrasi BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara atau prosedur yang dipergunakan untuk melakukan penelitian sehingga mampu menjawab rumusan masalah dan tujuan penelitian dengan suatu landasan

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. convergent validity yaitu apakah loading factor indikator untuk masing-masing konstruk sudah

BAB V ANALISA HASIL. convergent validity yaitu apakah loading factor indikator untuk masing-masing konstruk sudah BAB V ANALISA HASIL 5.1 Langkah langkah Pengujian 5.1.1 Convergent Validity (Uji Validitas) Langkah pertama yang dilakukan adalah menguji apakah model sudah memenuhi convergent validity yaitu apakah loading

Lebih terperinci

LAMPIRAN KUESINONER PENELITIAN

LAMPIRAN KUESINONER PENELITIAN 169 LAMPIRAN Lampiran 1 : Daftar Pertanyaan (Kuesioner) Terimakasih atas partisipasi anda sudah menjadi salah satu peserta penelitian dan secara sukarela mengisi kuesioner ini. Saya yang bernama Wisnu

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Jenis penelitian ini menerapkan adalah analisis asosiative karena penelitian ini dilakukan untuk mencari hubungan kausal antara variabel independen terhadap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Analisis Deskriptif Data Penelitian Gambaran data hasil penelitian dapat digunakan untuk memperkaya pembahasan, melalui gambaran data tanggapan responden

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berada di Jl. M.I Ridwan Rais No. 1 Gambir Jakarta Pusat.

BAB III METODE PENELITIAN. berada di Jl. M.I Ridwan Rais No. 1 Gambir Jakarta Pusat. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Lokasi penelitian Dalam penulisan skripsi ini, penulis melakukan penelitian hanya pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program S1 Akuntansi di Kota

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program S1 Akuntansi di Kota 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program S1 Akuntansi di Kota Bandarlampung. Teknik pengambilan sampel menggunakan convenience sampling, yaitu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI...

BAB II LANDASAN TEORI... DAFTAR ISI Halaman Sampul... i Halaman Judul... ii Halaman Pernyataan Bebas Plagiarisme... iii Halaman Persetujuan... iv Halaman Berita Acara Ujian.. v Halaman Motto... vi Halaman Persembahan... vii Kata

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com. pusat perkantoran yang berada di Jakarta.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com. pusat perkantoran yang berada di Jakarta. BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Penelitian ini dilakukan pada responden yang tinggal di Jakarta Selatan dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Direktorat Jendral Pajak (DJP) merupakan Direktorat Jendral di bawah Kementerian Keuangan Indonesia yang mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja pada 15 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1 Populasi Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja pada perusahaan jasa yang terdaftar

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN 37 BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian dilakukan selama 2 bulan alasan waktu tersebut karena peneliti ingin mendapatkan data selama waktu tersebut. Tempat penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. menjelaskan keadaan pada objek penelitian yaitu dengan penelitian asosiatif. Penelitian

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. menjelaskan keadaan pada objek penelitian yaitu dengan penelitian asosiatif. Penelitian BAB 3 METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Disesuaikan dengan tujuan penelitian, maka jenis penelitian yang digunakan untuk menjelaskan keadaan pada objek penelitian yaitu dengan penelitian asosiatif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penyusunan skripsi yang dilakukan oleh penulis membutuhkan data-data yang relevan guna menunjang proses penelitian. Usaha untuk mengumpulkan data-data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh penerapan empat karakteristik SIAM yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh penerapan empat karakteristik SIAM yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pengumpulan Data Penelitian ini menguji pengaruh penerapan empat karakteristik SIAM yang terdiri dari broad scope, aggregation, integration, timeliness, terhadap kinerja Manajer

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bagian ini akan dijelaskan langkah-langkah yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah agar penelitian sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Langkah-langkah dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan Online shopping adalah suatu bentuk perdagangan (barang atau jasa) yang dilakukan melalui internet menggunakan web browser. Secara umum,

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Partial Least Square Bentuk hubungan antar variabel dalam penelitian ini hanya terdapat konstruk first order dan indikator-indikatornya yang terbentuk menjadi hubungan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan nilai dari variabel variabel yang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan nilai dari variabel variabel yang BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Yang Digunakan Jenis penelitian yang peneliti gunakan bersifat deskriptif asosiatif, dikarenakan penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan nilai dari variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini yaitu di Bank BRI Tamantirto Kasihan, di

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini yaitu di Bank BRI Tamantirto Kasihan, di BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini yaitu di Bank BRI Tamantirto Kasihan, di sekitar kampus UMY, dan di Sunmor UGM. Subjek dalam penelitian ini yaitu nasabah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Peusahaan ini, memiliki visi dan misi sebagai berikut: dan jaringan pemasaran di dalam dan di luar negeri.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Peusahaan ini, memiliki visi dan misi sebagai berikut: dan jaringan pemasaran di dalam dan di luar negeri. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan PT Cakrawala Maju Makmur adalah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan bahan bangunan yang telah berdiri selama 16 tahun lalu tepatnya pada

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN, DAN PEMECAHAN MASALAH. PT. XL Axiata Tbk., (XL) didirikan pada tanggal 8 Oktober 1989, dengan nama PT.

BAB 4 HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN, DAN PEMECAHAN MASALAH. PT. XL Axiata Tbk., (XL) didirikan pada tanggal 8 Oktober 1989, dengan nama PT. BAB 4 HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN, DAN PEMECAHAN MASALAH 4.1 Profil PT. XL Axiata Tbk. PT. XL Axiata Tbk., (XL) didirikan pada tanggal 8 Oktober 1989, dengan nama PT. Grahametropolitan Lestari. Bisnis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Penyusunan Kuesioner dan Penentuan Variabel

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Penyusunan Kuesioner dan Penentuan Variabel BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyusunan Kuesioner dan Penentuan Variabel Kuesioner disusun berdasarkan penelitian yang telah dilakukan olehwadie Nasri dan Lanouar Charfeddine (2012) mengangkat faktor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jakarta Gambir Tiga, Jakarta Pusat, tempat ini sengaja dipilih karena akses

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif assosiatif, yaitu penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih, ( Sugiyono, 2010:

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tahap Awal Dinas Koperasi dan UMKM Surabaya merupakan bagian dari unit layanan kepada masyarakat. Salah satu ruang lingkup tugas yang terdapat pada Dinas Koperasi dan UMKM

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian dilakukan adalah penelitian empiris. Menurut Hartono (2013), penelitian empiris adalah penelitian dilakukan dengan membangun satu atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data, populasi dan sampel, variabel dan indikator, serta teknik analisis data.

BAB III METODE PENELITIAN. data, populasi dan sampel, variabel dan indikator, serta teknik analisis data. 40 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai arah dan cara melaksanakan penelitian yang mencakup jenis penelitian, sumber data, metode pengumpulan data, populasi dan sampel, variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek penelitian yang dilakukan adalah kantor BAPPEDA. Kabupaten Ponorogo. Subyek penelitian yang dilakukan adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek penelitian yang dilakukan adalah kantor BAPPEDA. Kabupaten Ponorogo. Subyek penelitian yang dilakukan adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian yang dilakukan adalah kantor BAPPEDA Kabupaten Ponorogo. Subyek penelitian yang dilakukan adalah seluruh aparatur sipil negara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1 kota di Provinsi D.I. Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan data realisasi

BAB III METODE PENELITIAN. 1 kota di Provinsi D.I. Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan data realisasi 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 4 kabupaten dan 1 kota di Provinsi D.I. Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan data realisasi APBD

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 28 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden Adapun deskripsi karakteristik responden dari penelitian ini meliputi jenis kelamin dan usia. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. memiliki nomor ijin usaha No /P-01/ Dengan memulai bisnis

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. memiliki nomor ijin usaha No /P-01/ Dengan memulai bisnis BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Rotaryana Prima didirikan pada tahun 1973 oleh Kameron Kamdani yang memiliki nomor ijin usaha No. 03526/P-01/1-824.271. Dengan memulai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bekerja di sektor publik khususnya di institusi kepolisian. Dipilihnya institusi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bekerja di sektor publik khususnya di institusi kepolisian. Dipilihnya institusi BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1 Populasi Penelitian Dalam penelitian ini populasi yang digunakan oleh penulis adalah karyawan yang bekerja di sektor publik khususnya

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang hasil pengukuran sampelnya akan mengeneralisasikan populasi dari obyek

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang hasil pengukuran sampelnya akan mengeneralisasikan populasi dari obyek BAB 3 METODE PENELITIAN 1.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain survey. Survey adalah penelitian yang hasil pengukuran sampelnya akan mengeneralisasikan populasi dari obyek yang diteliti

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Februari 2012 dan diperkirakan akan selesai pada bulan Mei 2012. Dengan waktu penelitian tersebut diharapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010), penelitian eksplanatori adalah

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010), penelitian eksplanatori adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010), penelitian eksplanatori adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/ Subyek Penelitian Menurut Sugiyono (2015) obyek penelitian adalah suatu atribut atau penilaian orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dipakai penulis dalam penelitian ini adalah metode studi

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dipakai penulis dalam penelitian ini adalah metode studi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Metode penelitian yang dipakai penulis dalam penelitian ini adalah metode studi empiris, yaitu penelitian terhadap fakta empiris yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian adalah kerangka untuk melaksanakan proyek riset

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian adalah kerangka untuk melaksanakan proyek riset BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian adalah kerangka untuk melaksanakan proyek riset pemasaran. Desain penelitian merupakan rincian prosedur dalam memperoleh informasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di Universitas Pendidikan Indonesia. Penelitian mulai dilaksanakan pada Bulan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Objek penelitian difokuskan kepada masalah yang diteliti yaitu pengaruh pemasaran hijau terhadap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (remaja). Instagram sekarang banyak sekali bermunculan akun-akun yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (remaja). Instagram sekarang banyak sekali bermunculan akun-akun yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian 1. Gambaran Obyek Penelitian Obyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah Instagram. Instagram kini menjadi market place

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelakasanaan 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. WOM Finance merupakan salah satu perusahaan pembiayaan (finance), dimana bidang usahanya memberikan pembiayaan kepada konsumen dengan konsentrasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terdapat di pemerintah Kabupaten/Kota se-provinsi Lampung. Pemilihan dinas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terdapat di pemerintah Kabupaten/Kota se-provinsi Lampung. Pemilihan dinas 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang terdapat di pemerintah Kabupaten/Kota se-provinsi Lampung. Pemilihan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan jumlah keseluruhan sampel kurang dari 100. Dikarenakan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan jumlah keseluruhan sampel kurang dari 100. Dikarenakan penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah Bank Syaraiah Mandiri KCP Wirobrajan, Yogyakarta. Sedangkan untuk subjek penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Kepanjen, yang terletak di Jl.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Kepanjen, yang terletak di Jl. A. Lokasi Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Kepanjen, yang terletak di Jl. Panglima Sudirman No.1, Jatirejoyoso, Kepanjen, kota Malang. Alasan pemilihan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Kantor Keluarga Berencana Kota Administrasi Jakarta

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Kantor Keluarga Berencana Kota Administrasi Jakarta BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Kantor Keluarga Berencana Kota Administrasi Jakarta Barat Sejarah berdirinya kantor Keluarga Berencana dimulai dari pembentukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. asosiatif. Menurut Sugiyono (2010:55) penelitian yang bersifat asosiatif merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. asosiatif. Menurut Sugiyono (2010:55) penelitian yang bersifat asosiatif merupakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang bersifat asosiatif. Menurut Sugiyono (2010:55) penelitian yang bersifat asosiatif merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek dan Lokasi Penelitian Semarang Computer Center adalah pusat jual-beli komputer yang berdiri sejak 1 April 2004 di area lantai 4 dan 5 Plasa Simpang Lima Semarang. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1 Populasi Penelitian Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu

Lebih terperinci

STRUCTURAL EQUATION MODELING - PLS. SPSS for Windows

STRUCTURAL EQUATION MODELING - PLS. SPSS for Windows STRUCTURAL EQUATION MODELING - PLS SPSS for Windows A. PENILAIAN MODEL PENGUKURAN Penilaian model pengukuran dibagi menjadi 2 pengukuran yaitu pengukuran model reflektif dan pengukuran model formatif.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah pejabat yang terlibat dalam proses penyusunan anggaran dan pejabat pelaksana anggaran di Satuan Kerja

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan menjawab hipotesis penelitian yang diajukan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan menjawab hipotesis penelitian yang diajukan. 53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan disajikan gambaran data penelitian yang didapat dari hasil jawaban responden, proses pengolahan data dan analisis hasil pengolahan data tersebut.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian eksplanatori (explanatory research) atau

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian eksplanatori (explanatory research) atau BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan sebuah penelitian eksplanatori (explanatory research) atau uji hipotesis. Menurut Singarimbun dan Sofyan Effendi (1995), penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. mendeskripsikan nilai variabel-variabel penelitian namun juga mendefinisikan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. mendeskripsikan nilai variabel-variabel penelitian namun juga mendefinisikan BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Yang Digunakan Jenis penelitian ini bersifat asosiatif-deskriptif dimana peneliti tidak hanya mendeskripsikan nilai variabel-variabel penelitian namun juga mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Waktu Penelitian Pada proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sekaran (2006) subyek ialah satu dari anggota dari sampel,

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sekaran (2006) subyek ialah satu dari anggota dari sampel, BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Menurut Sekaran (2006) subyek ialah satu dari anggota dari sampel, sebagaimana elemen adalah anggota dari populasi. Subyek dalam penelitian ini yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian kausalitas, yang mana digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian kausalitas, yang mana digunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian kausalitas, yang mana digunakan untuk mengetahui bagaimana variabel X (Tangible, Reliability, Responsiveness,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kantor Cabang Yogyakarta Cik Ditiro, Depok, Sleman Yogyakarta. Waktu. pelaksanaan penelitian bulan Juni 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. Kantor Cabang Yogyakarta Cik Ditiro, Depok, Sleman Yogyakarta. Waktu. pelaksanaan penelitian bulan Juni 2015. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Yogyakarta Cik Ditiro, Depok, Sleman Yogyakarta. Waktu pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Islam Indonesia, dan Universitas Ahmad Dahlan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Pada penelitian yang dilakukan, obyek yang dipilih adalah mahasiswa progdi akuntansi semester 5 atau yang sudah mengambil mata kuliah Teori Akuntansi

Lebih terperinci