LAPORAN PELAKSANAAN INDIVIDU PEMUDA SARJANA PENGGERAK PEMBANGUNAN DI PERDESAAN (PSP-3) DESA GADUNG, KECAMATAN TOBOALI KABUPATEN BANGKA SELATAN

Transkripsi

1 LAPORAN PELAKSANAAN INDIVIDU PEMUDA SARJANA PENGGERAK PEMBANGUNAN DI PERDESAAN (PSP-3) DESA GADUNG, KECAMATAN TOBOALI KABUPATEN BANGKA SELATAN Nama Disusun oleh : : Dita Damayantie, S.S KEMENTRIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2014

2

3 A. Pendahuluan Desa Gadung, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan tempat dimana saya di tugaskan oleh Kementerian Pemuda dan Olah Raga dalam Program Pemuda Sarjana Penggerak Pembangunan di Perdesaan (PSP-3) Angkatan XXIII. Desa Gadung memiliki 8 Dusun, 30 RT dengan jumlah penduduk 5663 jiwa. Sebagaimana pengamatan dan survey yang dilakukan, di daerah tersebut merupakan penghasil perkebunan. Sebagian besar penduduknya bermatapencaharian dengan berkebun. Luas wilayah Desa Gadung di dominasi oleh areal perkebunan. Hasil perkebunan meliputi lada,karet, kelapa dan kelapa sawit. Perekonomian di Desa Gadung pada umumnya sudah mencapai tingkat menengah ke atas. Hal ini didukung oleh pendapatan dari hasil berkebun lada dan hasil pertambangan timah. Di Desa ini pendidikan tidak menjadi suatu hal yang utama. Pada umumnya banyak terjadi pernikahan usia dini. Para suami bekerja di pertambangan dan perkebunan, sedangkan istri hanya bersifat sesekali membantu suami bekerja di kebun. Banyak ibu rumah tangga tidak memiliki usaha sampingan karena pendapatan dari timah dan kebun lada saja sudah lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Hanya segelintir orang yang memiliki bakat dan kemauan untuk membuat suatu usaha rumah tangga. Begitupun dengan para pemuda. Jiwa berwirausaha mereka masih rendah. B. BentukKegiatan Pada awal bulan Mei kami mengikuti kegiatan Peningkatan Kapasitas Manajemen Kewirausahaan PSP3 di Provinsi. Dalam kegiatan tersebut kami mempresentasikan kegiatan kami selama di Desa serta perkembangan usaha dana rintisan. Saya selaku PSP3 penempatan desa Gadung mempresentasikan perkembangan usaha jasa pendidikan Rumah Belajar, yang mana dalam hal ini juga menjelaskan mengenai program kerja pengembangan bimbel Rumah Belajar Untuk kegiatan rencana pengembangan Rumah Belajar, kami mengadakan rapat dengan para anggota manajemen dan pengajar di salah satu rumah anggota.

4 Kegiatan belajar mengajar di bulan Mei masih aktif. Dikhususkan bagi para siswa SD, kami melakukan persiapan untuk menghadapi ujian semester kenaikan kelas. Selain itu, kami juga mengikuti acara IsraMi raj di desa dengan bersilaturahmi kerumah-rumah warga dan dijamu dengan berbagai macam makanan khas Bangka. Pada hari Sabtu siang di akhir bulan Mei, kami beserta ibu-ibu PKK melakukan kerja bakti pembersihan lahan kebun karena kami berencana akan mulai menanam Rosela yang merupakan bahan utama pembuatan teh Rosela. Rosela juga merupakan salah satu potensi yang dimiliki desa Gadung. Teh Rosela ini nantinya akan mulai diproduksi lagi dalam waktu dekat. C. Hasil atau Perkembangan Kegiatan Anggota manajemen dan pengajar Rumah Belajar kini telah berjumlah 5 orang. Program rencana kerja pengembangan Rumah Belajar telah kami susun. Dalam agenda ini, bimbel akan dipindahkan sementara ke Balai Desa sampai kami benar-benar memiliki tempat yang permanen. Perkembangan belajar anak di kelas Preschool khususnya yang akan memasuki sekolah TK pada tahun ini telah menunjukkan hasil yang memuaskan. Para siswa preschool telah hafal abjad dan mulai bisa belajar mengeja. Selain itu, mereka juga sudah mulai bisa mengenal angka dan berhitung serta hafal nama-nama warna dalam bahasa Inggris. Hal ini tentu menjadi bekal dasar mereka memasuki sekolah TK dan diharapkan dalam masa TK nanti para siswa sudah bisa membaca sebagai bekal mereka masuk ke tingkat SD. Dan dengan adanya Bimbel ini, maka semakin banyak anak-anak yang lebih bersemangat untuk belajar sehingga waktu bermain mereka berkurang dan dimanfaatkan untuk belajar hal-hal baru termasuk belajar bahasa Inggris dan pengetahuan baru lainnya. Beberapa murid kelas pagi kategori TK A pun sudah mengenal semua abjad sehingga sangat membantu mereka belajar membaca, serta ada salah seorang murid yang sudah mampu membaca tanpa perlu mengeja lagi. Untuk kelas TK B, murid sudah bisa membaca, menulis, dan berhitung dengan lancer sebagai bekal utama untuk masuk tingkat SD. Untuk kelas SD pun, mereka sudah mulai mencintai matematika. Belajar

5 matematika dengan santai tapi serius membuat mereka semakin antusias terhadap matematika. Selain kegiatan belajar, saya pun mengajak mereka untuk kembali membuat karya di sela-sela hari libur yaitu membuat boneka panda berbahan dasar sampah plastik. Dampaknya merekapun ingin mengumpulkan barang-barang bekas yang bisa dijadikan sebuah karya. D. HAMBATAN KEGIATAN Minat para Orang Tua untuk mendaftarkan anaknya pada Bimbel sangatlah tinggi sehingga saya sangat membutuhkan bantuan tenaga pengajar, bahan dan materi ajar serta ruangan yang lebih besar. Sementara ini, Bimbel saya lakukan dirumah kontrakan sehingga agak merasa terganggu dengan banyaknya jumlah murid. Terlebih dengan melihat semangat belajar para murid yang semakin tinggi, membuat saya sebagai pendiri dan pengajar merasa bangga dengan mereka dan keinginan saya tentu saja mampu memberikan metode belajar yang menyenangkan, memberikan kesan baik serta memberikan yang terbaik bagi mereka. Rencana selanjutnya adalah pengembangan dan persiapan memanfaatkan balai desa sebagai tempat baru RumahBelajar dan mampu menyerap tenaga pengajar, namun masih terkendala dalam pendanaan, sehingga diharapkan dana rintisan selanjutnya bisa segera dapat membantu terbentuknya Rumah Belajar sebagai pelopor Bimbel pertama di Desa Gadung yang sangat dibutuhkan masyarakat.

6 LAMPIRAN DOKUMENTASI Kegiatan membuat prakarya boneka panda Kegiatan bersama ibu-ibu PKK di kebun