BAB II LANDASAN TEORI. Komunikasi massa merupakan suatu tipe komunikasi manusia (human

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI. Komunikasi massa merupakan suatu tipe komunikasi manusia (human"

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Teori Komunikasi Massa Komunikasi massa merupakan suatu tipe komunikasi manusia (human communications) yang lahir bersamaan dengan mulai digunakannya alat-alat mekanik, yang mampu melipatgandakan pesan-pesan komunikasi (Wiryanto, 2000 : 1). Dalam sejarah publisistik dimulai satu setengah abad setelah ditemukan mesin cetak oleh Johannes Gutenberg. Sejak saat itu dimulai suatu zaman yang dikenal dengan zaman publisistik atau awal dari era komunikasi massa. Pada dasarnya komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa (media cetak dan elektronik). Sebab, awal perkembangannya saja, komunikasi massa berasal dari pengembangan kata media of mass communication (media komunikasi massa). (Nurudin, 2007 : 4) Istilah publisistik sering dipakai dalam arti yang identik dengan istilah komunikasi massa. Di Amerika Serikat, komunikasi massa sebagai ilmu baru lahir pada 1940-an, ketika para ilmuwan sosial mulai melakukan pendekatan-pendekatan ilmiah mengenai gejala komunikasi. Di Indonesia gejala komunikasi yang menggunakan media massa ini dipelajari di perguruan tinggi sekitar tahun 1950-an. Komunikasi massa diadopsi dari istilah bahasa Inggris, mass communication, yang berarti komunikasi yang menggunakan media massa atau komunikasi yang mass mediated. Istilah mass communication diartikan sebagai salurannya, yaitu mass media (media massa) kependekan dari media of mass communication (Susanto, 10

2 ). Kata massa dalam komunikasi massa dapat diartikan lebih dari sekedar orang banyak, seperti orang-orang yang sedang mengerumuni penjual obat atau yang sedang bersama-sama berhenti menanti dibukanya pintu lintasan kereta api. Massa diartikan sebagai meliputi semua orang yang menjadi sasaran alat-alat komunikasi massa atau orang-orang pada ujung lain dari saluran. (Berlo, 1960). Pool (1973) mendefinisikan komunikasi massa sebagai komunikasi yang berlangsung dalam situasi interposed ketika Antara sumber dan penerima tidak terjadi kontak secara langsung, pesan-pesan komunikasi mengalir kepada penerima melalui saluran-saluran media massa, seperti surat kabar, majalah, radio, film atau televisi. Michael W. Gamble dan Teri Kwal Gamble (1986) akan semakin memperjelas apa itu komunikasi massa. Menurut mereka sesuatu bisa didefinisikan sebagai Komunikasi Massa jika mencakup hal-hal sebagai berikut: 1. Komunikator dalam komunikasi massa mengandalkan peralatan modern untuk menyebarkan atau memancarkan pesan secara cepat kepada khalayak yang luas dan tersebar. 2. Komunikator dalam komunikasi massa dalam menyebarkan pesanpesannya bermaksud mencoba berbagai pengertian dengan jutaan orang yang tidak saling kenal atau mengetahui satu sama lain. 3. Pesan adalah milik publik. Artinya bahwa pesan ini bisa didapatkan dan diterima oleh banyak orang. 4. Sebagai sumber, komunikator massa biasanya organisasi formal seperti jaringan, ikatan, atau perkumpulan. 5. Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper (penapis informasi). Artinya, pesan-pesan yang disebarkan atau dipancarkan dikontrol oleh

3 12 sejumlah individu dalam lembaga tersebut sebelum disiarkan lewat media massa. 6. Umpan balik dalam komunikasi massa sifatnya tertunda. Jika dalam jenis komunikasi lain, umpan balik bisa bersifat langsung. Selain enam poin diatas, Alaxis S. Tan (1981), berpendapat bahwa ciri khusus yang bisa membedakan keduanya terletak pada penerima pesannya (audience). Selain itu, dalam komunikasi massa itu komunikatornya adalah organisasi sosial yang mampu memproduksi pesan dan mengirimkannya secara serempak ke sejumlah orang banyak yang terpisah. Komunikator dalam komunikasi massa biasanya media massa (surat kabar, majalah atau penerbit buku, stasiun atau jaringan TV). Media massa tersebut di atas adalah organisasi sosial, sebab individu di dalamnya mempunyai tanggung jawab yang sudah dirumuskan seperti dalam sebuah organisasi. Hiebert (1985) menambahkan, bahwa audience dalam komunikasi massa setidaknya mempunyai lima karakteristik sebagai berikut: 1. Audience cenderung berisi individu-individu yang condong untuk berbagi pengalaman dan dipengaruhi oleh hubungan sosial di antara mereka. 2. Audience cenderung besar. Besar di sini berarti tersebar ke berbagai wilayah jangkauan sasaran komunikasi massa. Meskipun begitu, ukuran luas ini sifatnya bisa jadi relatif. Sebab, ada media tertentu yang khalayaknya mencapai ribuan, ada yang mencapai jutaan. 3. Audience cenderung heterogen. Mereka berasal dari berbagai lapisan dan kategori sosial. 4. Audience cenderung anonim, yakni tidak mengenal satu sama lain.

4 13 5. Audience secara fisik dipisahkan dari komunikator. John R Bittner (1996) berpendapat bahwa dalam komunikasi massa kita membutuhkan gatekeeper (penapis informasi atau palang pintu) yakni beberapa individu atau kelompok yang bertugas menyampaikan atau mengirimkan informasi dari individu ke individu lain melalui media massa (surat kabar, majalah, televisi, radio, video tape, compact disc, buku). Jadi, informasi yang telah diterima oleh khalayak atau audience merupakan informasi yang telah disaring dan disesuaikan terlebih dahulu oleh gatekeeper sesuai dengan visi, misi, atau kepentingan media yang bersangkutan. Dari berbagai macam definisi komunikasi massa yang telah dijabarkan diatas, dapat diartikan bahwa komunikasi massa bukanlah proses penyampaian pesan yang mudah, namun komunikasi massa membutuhkan individu-individu yang berperan penting didalamnya, untuk mencari dan mengolah informasi serta membutuhkan media yang dijadikan sebagai saluran komunikasi yang dapat menghubungkan dan menyampaikan pesan kepada komunikan, dan dengan perkembangan zaman serta perkembangan teknologi, alat-alat yang digunakan dalam komunikasi massa pun ikut mengalami perubahan. Sehingga, penyampaian pesan dalam proses komunikasi massa lebih singkat dan mempercepat waktu penyampaian, serta dapat mencakup wilayah yang lebih luas. Selain itu, pesan yang akan disampaikan kepada komunikan pun harus disaring dan disesuaikan oleh gatekeeper Ciri-ciri Komunikasi Massa Komunikasi massa memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan jenis komunikasi lainnya. Berikut beberapa ciri-ciri komunikasi massa (Nurudin, 2007: 19-31):

5 14 1. Komunikator berbentuk lembaga. Pada dasarnya komunikator merupakan sumber informasi yang menyampaikan pesan kepada komunikan, namun dalam komunikasi massa, yang berperan sebagai komunikator bukanlah individu melainkan lembaga. 2. Komunikan dalam Komunikasi Massa bersifat heterogen. Penerima pesan dalam komunikasi massa terdiri dari beragam individu yang tersebar luas yang berasal dari berbagai macam suku, ras, etnis, bangsa, gender, dan dari berbagai lapisan sosial, tidak saling mengenal dan tidak terikat satu dengan yang lainnya. Komunikan media massa tersebar dimana-mana dan memiliki selera yang beragam. 3. Pesan yang disampaikan bersifat umum. Umum disini artinya adalah pesan yang disampaikan tidak ditujukan untuk satu orang saja melainkan untuk masyarakat luas atau khalayak yang bersifat plural. Sehingga, pesan yang disampaikan adalah pesan yang dapat diterima oleh banyak orang. 4. Komunikasi berlangsung satu arah. Dimana komunikan tidak dapat langsung memberikan respon kepada komunikator. Kalaupun bisa, respon yang disampaikan bersifat tertunda (delayed feedback). 5. Komunikasi massa menimbulkan keserempakan. Saat menyebarkan pesan oleh komunikator, ada keserempakan penerimaan pesan terhadap komunikan. Dimana, para komunikan yang menerima pesan yang disebarkan tidaklah sendirian, melainkan ada banyak individu lainnya yang juga menerima pesan sama yang

6 15 disampaikan oleh komunikator yang sama. Sehingga, pesan yang diterima oleh individu yang berbeda merupakan informasi yang sama dan diterima dengan waktu yang bersamaan. 6. Komunikasi massa membutuhkan saluran berupa peralatan teknis. Dalam proses penyebarannya, komunikasi massa membutuhkan media sebagai alat utama saluran penyampai informasi. Seperti pemancar, satelit, dan perangkat lainnya yang menjadi media pengiriman pesan. 7. Memiliki pengontrol pesan yang disebut dengan gatekeeper. Komunikasi massa merupakan jenis komunikasi yang menyebarkan pesan untuk khalayak dalam jumlah banyak. Untuk itulah dibutuhkan peran gatekeeper yang bertugas menyaring pesan sebelum disebarkan. Gatekeeper juga berperan sebagai pihak yang ikut serta menentukan pengemasan sebuah pesan. Tanpa adanya gatekeeper maka pesan yang disampaikan tidak terkontrol dan dapat menyebabkan akibat yang dapat mengancam lembaga komunikasi massa penyebar pesan tersebut. Ciri-ciri yang telah dijabarkan diatas, dapat menggambarkan komunikasi massa sebagai jenis komunikasi dengan jangka waktu pengiriman pesan yang singkat dan dapat menjadikan khalayak yang terdiri dari individu dalam jumlah banyak sebagai penerima pesannya Fungsi Komunikasi Massa Ketika membahas tentang komunikasi massa, maka hal ini merupakan bahasan yang berkaitan dengan media massa. Pasalnya, komunikasi massa merupakan jenis komunikasi yang membutuhkan media untuk menyebarkan pesannya.

7 16 Sejalan dengan tingkat perkembangan masyarakat dan teknologi komunikasi, fungsi dari komunikasi massa juga berkembang dan bertambah. Fungsi komunikasi massa tidak sebatas menjadi proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan, tetapi juga ada fungsi-fungsi lainnya bagi komunikator atau institusi media maupun bagi audience sebagai penerima pesan. Menurut Jay Black dan Frederick C. Whitney (1988), fungsi komunikasi massa antara lain adalah untuk informasi, menghibur, membujuk, dan sebagai bentuk transmisi budaya. Pertama adalah fungsi informasi. Fungsi informasi merupakan fungsi paling penting yang terdapat dalam komunikasi massa. Komponen paling penting untuk mengetahui fungsi informasi ini adalah berita-berita yang disajikan. Iklan pun dalam beberapa hal memiliki fungsi memberikan informasi di samping fungsi-fungsi yang lain. Dalam paradigm lama, buku termasuk dalam media komunikasi massa yang juga mempunyai fungsi informasi. Buku yang dimaksud tentu bukan sekedar buku fiksi, melainkan buku yang ditulis berdasarkan fakta-fakta. Dalam perkembangan jurnalistik saat ini, media massa yang hanya menulis atau menyajikan berita dengan mengemukakan fakta-fakta tidak mencukupi lagi. C.P Scott (2003) mengatakan bahwa reportase yang berkembang saat ini adalah reportase factual, yakni laporan yang memisahkan fakta dan opini yang berkembang sebagai reportase interpretasi, reportase yang mendalam, investigative, dan reportase yang komprehensif. Bukan sekedar fakta menurut urutan kejadiannya, bukan fakta secara linier, melainkan fakta yang mencakup, disertai latar belakang, proses, dan riwayatnya. Kedua adalah fungsi hiburan. Fungsi hiburan untuk elektronik menduduki posisi yang paling tinggi dibandingkan dengan fungsi-fungsi yang lain. Hal ini sangat berbeda dengan media cetak. Media cetak biasanya tidak menempatkan

8 17 hiburan pada posisi paling atas, tetapi informasi. Namun demikian, media cetak pun tetap harus memfungsikan hiburan. Gambar-gambar berwarna yang muncul di setiap halaman, adanya teka-teki, dan cerita bergambar menjadi beberapa ciri bahwa media cetak juga memberikan layanan hiburan. Ketiga adalah fungsi membujuk atau persuasi. Fungsi persuasif komunikasi massa tidak kalah pentingnya dengan fungsi informasi dan hiburan. Banyak bentuk tulisan jika diperhatikan sekilas hanya berupa informasi, namun apabila dilihat lebih teliti lagi ternyata terdapat fungsi persuasi. Bagi Josep A. Devito (1997), fungsi persuasi dianggap sebagai fungsi yang paling penting dari komunikasi massa. Persuasi bisa dating dari berbagai macam bentuk, mulai dari memperkuat sikap, mengubah sikap seseorang, menggerakkan seseorang untuk melakukan sesuatu, dan memperkenalkan etika sistem nilai tertentu. Media massa seringkali membuat atau mengukuhkan nilai-nilai yang sudah kita yakini sebelumnya. Selain itu, media massa juga mampu menggerakkan seseorang untuk berbuat sesuatu hal dan tidak berbuat hal lain. Media massa dalam beberapa kasus juga dapat menunjukkan sebuah etika. Media massa mampu menunjukkan mana etika yang baik dan mana yang tidak baik. Keempat adalah sebagai bentuk transmisi budaya. Transmisi budadya tidak dapat dielakkan selalu hadir dalam berbagai bentuk komunikasi yang mempunyai dampak pada penerimaan individu. Melalui individu, komunikasi menjadi bagian dari pengalaman kolektif kelompok, public, audience berbagai jenis, dan individu bagian dari suatu masa. Hal ini merupakan pengalaman kolektif yang direfleksikan kembali melalui bentuk komunikasi, tidak hanya melalui media massa, tetapi kemudian adalah dampak akumulasi budaya dan masyarakat yang sebelumnya telah menjadi bagian dari hak asasi manusia. Hal itu ditransmisikan oleh individu, orang tua, kawan sebaya, kelompok primer atau sekunder, dan proses pendidikan. Budaya

9 18 komunikasi tersebut secara rutin dimodifikasi oleh pengalaman baru yang didapat. Transmisi budaya mengambil tempat dalam dua tingkatan, kontemporer dan historis. Dua tingkatan tersebut tidak dipisahkan, tetapi terjalin secara konstan. Di dalam tingkatan kontemporer, media massa memperkuat consensus nilai masyarakat, dengan selalu memperkenalkan bibit perubahan secara terus menerus. Sementara itu, secara historis umat manusia telah dapat melewati atau menambahkan pengalaman baru dari sekarang untuk membimbingnya ke masa depan. Manusia tidak hanya dapat mengakumulasi pengalamannya, tetapi mereka telah membuktikan dapat menyortir dan menyaring di antara ingatan, membuang yang tidak dibutuhkannya, dan pemesanan istirahat untuk kesenangan dalam transmisi baik kepada teman sebaya maupun anak cucu. Dapat disimpulkan bahwa komunikasi massa sebenarnya merupakan transmisi budaya berupa informasi, hiburan, dan edukasi. Transmisi budaya yang diberikan oleh media komunikasi massa dapat menjadi pengalaman dan pengetahuan baru audience-nya. Namun, dampak negative yang dapat timbul dari fungsi transmisi budaya adalah, pengaruh kebudayaan luar yang dapat merusak dan merubah kebudayaan asli yang dimiliki oleh si penerima pesan atau audience. Selain empat fungsi utama dari Jay Black dan Frederick C. Whitney, komunikasi massa juga memiliki fungsi lainnya yaitu: (1) Mendorong kohesi sosial dimana media komunikasi massa dapat menjadi alat pemersatu masyarakat. Pada praktiknya, media massa mampu mengarahkan dan menggerakan masyarakat untuk maju dan bersatu, namun jika media massa tidak dikelola dengan baik dan bijak, maka kemampuan yang bersifat positif tersebut dapat berdampak negatif pada masyarakat. (2) Komunikasi massa sebagai fungsi pengawasan.

10 19 Menurut Laswell, komunikasi massa mempunyai fungsi pengawasan. Artinya, menunjuk pada pengumpulan dan penyebaran informasi mengenai kejadiankejadian yang ada di sekitar kita. Fungsi pengawasan bisa dibagi menjadi dua, yakni warning or beware surveillance atau pengawasan peringatan dan instrumental surveillance atau pengawasan instrumental. Fungsi pengawasan peringatan dapat dilihat dari media massa yang memberitakan suatu peringatan kepada masyarakat maupun pemerintah terkait dengan suatu situasi atau kondisi tertentu, dimana dibutuhkan tindakan tertentu atas masalah tersebut. Misalnya peringatan akan terjadinya bencana alam atau penyebaran wabah penyakit tertentu. Sedangkan fungsi pengawasan instrumental adalah penyebaran informasi yang berguna bagi masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya informasi tentang produk-produk baru yang ada di pasaran dan berita tentang film-film yang diputar di bioskop Elemen Komunikasi Massa Menurut Nurudin (2007), ada beberapa elemen dalam komunikasi massa, antara lain komunikator, isi, audience, umpan balik, gangguan (saluran dan semantic), gatekeeper, pengatur, dan filter. 1. Komunikator Komunikator dalam komunikasi massa sangat berbeda dengan komunikator dalam bentuk komunikasi yang lain. Komunikator di sini meliputi jaringan, stasiun local, direktur, dan staf teknis yang berkaitan dengan sebuah acara televisi. Jadi, komunikator merupakan gabungan dari berbagai individu dalam sebuah lembaga media massa. Dengan demikian, komunikator dalam komunikasi massa bukan individu, tetapi

11 20 kumpulan orang yang bekerja sama satu sama lain. Menurut Hiebert, Ungurait, dan Bohn, komunikator dalam komunikasi massa memiliki lima karakteristik, yaitu: (1) competitivines, dimana komunikator memiliki daya saing terhadap komunikator lainnya. Membangun daya saing dilakukan melalui penegelolaan lembaga media dan perluasan jangkauan dan cakupan pengiriman pesan. (2) Size and complexity. Ukuran erat kaitannya dengan jumlah orang yang dipekerjakan didalam saluran komunikasi massa. Semakin besar media massa, maka semakin banyak pula orang yang dipekerjakan didalamnya, dan semakin banyaknya anggota lembaga media massa, maka komunkator dalam komunikasi massa akan semakin kompleks. (3) Industrialization. Dunia komunikasi massa telah menjadi sebuah industri, dimana para komunikator harus dapat mengelola dan bersaing antar media komunikasi massa (4) Specialization. Dalam menyampaikan pesan, media komunikasi massa atau media massa tidak boleh sembarangan memberikan informasi, untuk itulah dibutuhkan orang-orang yang ahli dibidangnya untuk mencari, merangkai, dan menyebarkan informai. Karakteristik yang terakhir adalah (5) Representation. komunikator dalam komunikasi massa membutuhkan peranan koresponden atau biro-biro di luar daerahnya untuk mewakilkan perananya sebagai media komunikasi massa. Misalnya, koresponden yang berada di luar kota, yang bertugas untuk mengumpulkan dan menyebarkan pesan. 2. Isi Isi adalah apa yang terdapat didalam sebuah pesan yang disampaikan oleh komunikator. Isi dalam komunikasi massa, merupakan informasi yang

12 21 terkandung dalam pesan tersebut. Informasi tersebut bisa berupa informasi yang bersifat informatif, edukatif, hiburan, maupun persuasif. 3. Audience Dalam komunikasi massa, komunikan biasa disebut dengan istilah audience. Hiebert mengemukakan karakteristik yang dimiliki oleh audience. Ada lima hal yang mencirikan peran komunikan dalam komunikasi massa, yaitu: (1) audience terdiri dalam jumlah besar yang tersebar di berbagai wilayah. (2) audience bersifat heterogen, dimana para penerima pesan berasal dari berbagai lapisan sosial masyarakat. (3) audience bersifat anonim, dimana mereka tidak saling mengenal satu dengan lainnya. (4) audience terpisahkan oleh komunikator baik secara fisik, ruang, maupun waktu, dan terakhir adalah (5) audience berisikan orang-orang yang memiliki rasa untuk berbagi pengalaman. audience pada komunikasi massa juga saling dipengaruhi oleh hubungan sosial antar mereka, sehingga audience tersebut dapat memilih produk media yang akan mereka gunakan secara sadar, sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka. 4. Umpan balik atau feedback Dalam proses komunikasi terbagi menjadi dua jenis, yaitu langsung maupun tidak langsung. Immediated feedback atau umpan balik langsung merupakan umpan balik yang langsung terjadi setelah pesan selesai disampaikan. biasanya ini terjadi saat komunikasi berlangsung secara berhadap-hadapan atau tatap muka. Seperti yang terjadi dalam komunikasi antarpersona. Sedangkan umpa balik yang terjadi dalam proses komunikasi massa adalah delayed feedback atau umpan balik tidak

13 22 langsung. Sehingga, antara komunikator dengan komunikan tidak terjadi kontak langsung, dimana komunikan tidak dapat menunjukan feedback berupa reaksi atas pesan yang diterima, serta komunikator juga tidak dapat mengetahui secara langsung efek atau dampak dari pesan yang disampaikan. Namun, dalam perkembangannya, komunikasi massa memungkinkan komunikan mengirimkan feedback kepada komunikator walau dalam bentuk tertunda seperti surat pembaca yang dikirimkan oleh para pembaca, telepon interaktif yang digunakan dalam siaran radio maupun tayangan televisi. Saat ini, para komunikator juga dapat melihat reaksi atau feedback yang dikirimkan oleh para komunikasn. Biasanya hal ini dilakukan oleh dunia pertelevisian dimana mereka mengandalkan rating sebagai acuan seberapa besar umpan balik yang diberikan oleh para komunikan. 5. Gangguan Gangguan atau noise selalu terjadi di setiap proses komunikasi berlangsung. Menurut buku pengantar komunikasi massa karangan Nurudin, M.Si. terdapat dua jenis gangguan yang terjadi dalam proses komunikasi massa, yaitu: Pertama, gangguan saluran komunikasi. Komunikasi massa merupakan jenis komunikasi yang membutuhkan saluran sebagai perantara agar pesan dapat sampai kepada khalayak yang menjadi komunikan dalam proses komunikasi massa. Dalam proses penyampaian pesannya, gangguan dapat saja terjadi didalam saluran yang menjadi pengantar pesan tersebut. Terdapat dua faktor yang dapat mengganggu saluran komunikasi massa, yaitu faktor internal, dan faktor eksternal.

14 23 Faktor internal dapat terjadi pada media cetak maupun media elektronik, seperti kesalahan dalam cetakan surat kabar atau koran, dimana kesalahan cetak dapat mengganggu proses penyampaian makna pesan yang hendak disampaikan komunikator. Gangguan saluran internal juga terjadi pada media yang mengandalkan jaringan pemancar seperti frekuensi maupun jaringan internet seperti yang terjadi pada media radio dan televisi. Gangguan yang terjadi pada gelombang frekuensi radio dapat memperburuk kualitas suara siaran, begitupun gangguan frekuensi yang terjadi pada media televisi. gangguan tersebut dapat memperburuk kualitas tayangan baik suara maupun gambar. Terlebih dengan perkembangan zaman yang kini menghasilkan saluran media baru yaitu internet. Jaringan internet yang terukur dari kecepatan dalam mengakses, dapat mengalami gangguan yang membuat para komunikator atau komunikan tidak dapat mengakses media tersebut. Jika gangguan saluran internal ini terjadi maka proses pengiriman pesan tidak akan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh komunikator. Karena gangguan saluran internal lebih merujuk kepada gangguan yang terjadi pada media komunikasi massa. Selanjutnya adalah gangguan saluran yang terjadi karena faktor eksternal. Gangguan eksternal lebih merujuk kepada gangguan yang terjadi pada komunikan sebagai penerima pesan. Hal ini terjadi dikarenakan faktor komunikan yang tidak dapat menerima pesan secara jelas. Misalkan, adanya gangguan saat menonton TV seperti terjadi kegaduhan atau terjadi komunikasi lain saat komunikan mencoba menerima informasi yang disampaikan media komunikasi massa,

15 24 sehingga komunikan menerima dua pesan sekaligus secara bersamaan, seperti mengobrol saat menonton TV. Kemudian untuk media radio, dimana radio menjadi teman saat berpergian, komunikan harus membagi konsentrasi dalam mendengarkan radio sambil memperhatikan jalanan. Terakhir, untuk media cetak, keterbatasan melek huruf yang dimiliki komunikan atau sifat malas membaca yang dimiliki dapat menjadi faktor yang membuat pesan tidak sampai pada komunikan. Hal ini juga yang membuat media cetak tidak lagi menjadi sumber utama saluran komunikasi massa yang diminati. Dengan adanya faktor eksternal, media komunikasi massa harus dapat meningkatkan loyalitas komunikan terhadap media tersebut, agar gangguan eksternal tidak lagi menjadi sebuah masalah yang berarti. Kedua adalah gangguan semantik. Gangguan ini berhubungan dengan bahasa. Bahasa merupakan simbol komunikasi dimana pesan dapat diberi makna yang nantinya akan di artikan oleh komunikan. Namun, bila penggunaan simbol terebut salah, maka akan memberikan arti yang berbeda dari apa yang dimaksudkan oleh si pengirim pesan. Seperti yang terjadi pada media cetak. Kesalahan penulisan atau terlalu banyak menggunakan kalimat ambigu membuat pembaca susah dalam mengartikan apa yang dimaksud oleh si komunikator. Sama halnya yang terjadi pada media elektronik seperti radio dan televisi. Penggunaan banyak bahasa yang tidak familiar pada siaran radio, membuat pendengar tidak mengerti apa yang dimaksud oleh komunikan. Dalam dunia pertelevisian, gangguan semantik biasa terjadi pada penulisan judul dan gelar dalam chargen tayangan, serta kesalahan ucap yang sering terjadi

16 25 pada reporter. Hal-hal tersebut menjadi hambatan yang serius, pasalanya cara berpikir dan cara mendeskripsikan antar satu individu dengan individu lainnya pasti berbeda, sehingga jika kesalahan bahasa terjadi maka akan terjadi perbedaan dan penyalah artian pesan yang disampaikan. Sehingga pesan yang sampai tidak sama dengan apa yang dimaksudkan oleh komunikator. 6. Gatekeeper Menurut John R. Bittner (1996), gatekeeper adalah individu-individu atau kelompok orang yang memantau arus informasi dalam sebuah saluran komunikasi massa. Peran gatekeeper dalam komunikasi massa sangatlah penting, pasalnya pesan yang hendak dikirimkan dapat memberikan dampak baik positif maupun negatif kepada pihak penyampai pesan (dalam hal ini adalah media komunikasi massa). Sehingga, jika pesan yang disampaikan tidak melalui gatekeeper, maka media komunikasi massa tersebut sangat rentan terhadap dampak negatif yang ditimbulkan dari pesan yang disampaikannya. Ray Eldon Hiebert berpendapat bahwa gatekeeper merupakan suatu kekuatan kreatif, karena pada praktiknya gatekeeper mampu menghapus, menambahkan, dan memodifikasi pesan. Kekuatan terbesar gatekeeper adalah mampu menghentikan informasi yang akan dikeluarkan oleh media komunikasi massa. Maka tak heran jika gatekeeper dapat menjadi penentu kelayakan suatu pesan yang akan disampaikan kepada khalayak luas.

17 26 7. Pengatur Peranan pihak lain dalam mengatur dan menetapkan regulasi para pelaku komunikasi massa, menjadi bagian pengawasan dalam kegiatan komunikasi. Pengatur dalam media massa adalah pihak luar yang secara tidak langsung ikut mempengaruhi proses aliran pesan media massa, dan mampu menentukan kebijakan redaksional. Pengatur tersebut antara lain pemerintah, konsumen, pengadilan, lembaga masyarakat, dan kelompok penekan seperti narasumber, dan pengiklan. Bentuk aturan yang dijalankan berisi hukum, aturan, pelarangan, dan tekanan informal. Peraturan ini berfungsi untuk mengontrol isi media dan mengontrol struktur yang ada dalam media tersebut. 8. Filter Filter adalah kerangka pikir melalui mana audience menerima pesan. Filter ibarat sebuah bingkai kacamata tempat audience bisa melihat dunia. Hal ini berarti dunia riil yang diterima dalam memori sangat tergantung dari bingkai tersebut. Filter dibagi menjadi tiga jenis: (1) filter psikologis, (2) filter fisik, dan (3) filter budaya (warisan budaya, pendidikan, pengalaman kerja, sejarah politik). Semua filter tersebut akan memengaruhi kuantitas dan kualitas pesan yang diterima dan respons yang dihasilkan.

18 Media Massa Perkembangan Media Massa Pada dasarnya, pembahasan tentang perkembangan media massa, secara otomatis mengarah pada konteks komunikasi massa. Karena media massa merupakan bentuk saluran dari proses komunikasi massa. Manusia merupakan mahluk yang memiliki kebutuhan akan informasi, media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya tersebut. Berkembangnya media massa, memudahkan manusia dalam pemenuhan kebutuhan akan informasi. Sampai pada akhirnya, manusia kini ketergantungan dengan berbagai jenis media massa baik cetak maupun elektronik. Selain menjadi pemenuh kebutuhan informasi manusia, media massa juga memiliki dampak yang sangat mempengaruhi para penggunanya. Dampak yang ditimbulkan pun terus berkembang sesuai dengan perkembangan zaman yang mempengaruhi inovasi manusia sehingga manusia dapat mengembangkan teknologi sesuai dengan kebutuhannya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa perkembangan media massa sejalan dengan perkembangan sejarah manusia. Berdasarkan buku pengantar komunikasi massa karya Nurudin, sebelum memasuki zaman media elektronik dimana penggunaan peralatan modern sangat berpengaruh, manusia terlebih dulu memasuki zaman media cetak. Zaman ini ditandai dengan proses pembuatan cetakan dengan memakai tanah liat sebagai medianya. Kemudian proses ini berkembang dengan mencetak di dalam balok kayu lunak, hingga akhirnya perkembangan era cetak ini menggunakan kertas sebagai bahan untuk merekam tulisan.

19 28 Mesin cetak pertama kali diciptakan oleh Johan Gutenberg. Banyak percobaan yang telah ia lakukan hingga akhirnya ia menciptakan mesin baja yang mampu mencetak sesuai dengan huruf-huruf yang terdapat di alat tersebut secara benar dan jelas. Hasil proyek cetakan pertama Gutenberg berupa Injil, hingga akhirnya ia dapat mencetak dan melipatgandakan Injil tersebut hingga 200 salinan. Namun, dalam mengembangkan proyeknya tersebut Gutenberg harus dihadapkan dengan beberapa masalah yang mengakibatkannya terpuruk dan meninggal dalam kemiskinan. Padahal, penemuan percetakan ini sesungguhnya menjadi titik awal berkembangnya era komunikasi massa. Perkembangan zaman percetakan kemudian melahirkan pengembangan surat kabar dimana proses komunikasi ini memungkinkan penyebaran informasi dalam bentuk tulisan. Pada abad ke-19, mulai bermunculan media cetak berupa buku, majalah, dan surat kabar. Dengan kemunculan media cetak ini, maka dapat dikatakan telah ditemukannya bentuk baru dalam berkomunikasi. Menurut Charles Horton Cooley, ahli Sosiologi dari Amerika berpendapat bahwa, media baru ini telah mengatasi ruang dan waktu dalam proses komunikasi, media baru ini juga telah membawa perluasan gagasan dan perasaan, serta menjadi jalan masuk kedalam berbagai lapisan masyarakat. Faktor kebutuhan manusia akan informasi yang terus meningkat, telah membuat para ahli mengembangkan teknologi yang akhirnya menjadi dorongan utama terciptanya media komunikasi massa elektronik. Ditandai dengan penemuan gelombang radio pada tahun 1887 oleh Heinrich Hertz yang membuka peluang pada berkembangnya dunia penyiaran. Kemudian peluang tersebut dikembangkan oleh Marconi yang berhasil mengirim sinyal menyebrangi Samudra Atlantik menggunakan gelombang elektromagnetik pada tahun 1901.

20 29 Tidak berhenti sampai disitu, era komunikasi massa elektronik ini terus berkembang hingga saat ini. Setelah ditemukannya radio dan mengalami titik jenuh pada tahun 1950-an, kemudian para ahli mencoba untuk menciptakan media elektronik lainnya yaitu televisi. Televisi menjadi media massa yang komplit, dimana didalam media massa tersebut dapat mencangkup dua unsur sekaligus yaitu audio (suara) maupun visual (gambar), maka dari itu televisi disebut sebagai media audio visual. Namun, dengan beberapa keterbatasan dan permintaan informasi yang kian tinggi, memacu manusia untuk terus mengeksplorasi, meneliti dan mengembangkan media yang dapat memudahkan proses komunikasi. Hingga akhirnya ditemukanlah media massa internet. Media massa internet yang kini sedang berkembang, menjadi alternatif dalam berkomunikasi, terutama komunikasi massa. Internet sebagai alat penyebaran informasi yang bersifat cepat dan tak terbatas ini mampu mengatasi ruang dan waktu. Kini, internet menjadi media yang dapat di integrasikan dengan media lain seperti media cetak, radio, maupun televisi. Hal ini dapat dilihat dari media cetak online yang kian marak, serta penyiaran radio maupun TV yang berbasis streaming Televisi Kata televisi merupakan gabungan dari bahasa Yunani, yaitu tele yang berarti jauh dan visio yang berarti pengelihatan. Sehingga televisi dapat diartikan sebagai alat komunikasi yang dapat dilihat dari jarak jauh. Indah Rahmawati dan Dodoy Rusnandi (2011) menerangkan bahwa televisi merupakan sebuah telekomunikasi yang dikenal sebagai penerima siaran berupa gambar bergerak baik berwarna maupun hitam putih (monokrom) yang disertakan suara. Menurut Indah Rahmawati

21 30 dan Dodoy Rusnandi dalam bukunya 'Berkarier di Dunia Broadcast Televisi dan Radio' menyampaikan bahwa kemunculan televisi mampu mengubah peradaban dunia. Penyiaran televisi biasanya disebarkan melalui pancaran radio VHF dan UHF yang telah ditetapkan dalam jalur frekuensi. Gelombang televisi juga kini dipancarkan dengan suara stereo di banyak negara. Dulu, siaran televisi dipancarkan melalui gelombang analog, namun dengan berkembangnya teknologi, kini industri penyiaran televisi telah beralih ke penyiaran gelombang digital. (Rahmawati & Rusnandi, 2011: 3) Perkembangan Televisi Televisi tidak muncul begitu saja. Morissan menjelaskan tentang perkembangan media massas, khususnya televisi. Pada tahun 1884, Paul Nipkow yang berasal dari Jerman menemukan prinsip-prinsip televisi. Kemudian pada tahun 1928, Vladimir Zworkyn dari Amerika Serikat berhasil menemukan alat berupa tabung kamera atau iconoscope yang dapat menangkap dan mengirim gambar ke dalam kotak yang disebut televisi. Alat tersebut bekerja dengan cara mengubah gambar dari bentuk gambar optis ke dalam sinyal elektronis berupa gelombang. Pada tahun 1939, pesawat televisi berhasil diciptakan oleh Zworkyn dan Philo Farnsworth dan dipertunjukkan kepada masyarakat umum pada pertemuan World's Fair. Pada saat itu, televisi masih menjadi barang mahal yang tidak dapat dimiliki oleh semua orang. Program-program yang disajikan pun tidak banyak. Sehingga televisi pada saat itu dianggap biasa saja oleh masyarakat.

22 31 Setelah perang dunia ke dua usai, kemajuan televisi berhasil didorong oleh penciptaan teknologi yang terus dikembangkan. Mulai dari ukuran layar televisi yang menjadi lebih besar, banyaknya program tayangan yang tersedia, hingga jaringan yang mulai dibentuk oleh sejumlah stasiun televisi lokal. Hal ini mengakibatkan pemakaian pesawat televisi berkembang pesat. Pada awalnya, semua program televisi ditayangkan dalam siaran langsung atau live. Dimana pada saat itu belum ditemukan videotape yaitu alat penyimpan gambar dan suara, sehingga siaran tersebut harus diulang berkali-kali. Pada saat itu, pertunjukan opera New York, menjadi siaran favorit di Amerika. Pada tahun 1956, videotape berhasil dikembangkan oleh Ampex Corporation. Alat tersebut dijadikan sebagai sarana menyimpan suara dan gambar untuk kepentingan siaran program televisi. Fungsi videotape ini sangat dimanfaatkan pada tahun 1960-an, dimana siaran langsung diubah dan disimpan didalam alat tersebut. Dunia teknologi yang terus berkembang telah berhasil merubah televisi yang tadinya hanya menyiarkan tayangan hitam putih, menjadi siaran berwarna pada tahun 1960-an. Siaran berwarna pertama kali dilakukan oleh stasiun televisi NBC. Di Indonesia, siaran televisi pertama kali dimulai tahun Stasiun televisi pada saat itu baru ada satu, yaitu saluran televisi pemerintah, TVRI. Kemudian pada tahun 1989, barulah muncul televisi swasta RCTI yang disusul dengan stasiun televisi swasta lainnya seperti SCTV, Indosiar, TPI, dan ANTV. Sejak tahun 1990 televisi di Indonesia bekembang pesat. Dalam jangka waktu 16 tahun, tercatat sepuluh stasiun televisi swasta yang melakukan siaran nasional. Hal ini dikarenakan berkembangnya kebutuhan masyarakat akan informasi, sejalan dengan berkembangnya bidang penyiaran di Indonesia sehingga melahirkan stasiun

23 32 penyiaran baru lainnya seperti Metro TV, Trans TV, Trans7, Global TV, TV One, dan stasiun TV swasta lainnya. Perkembangan televisi ini memberikan dampak positif bagi kemajuan pengetahuan dan proses adopsi inovasi teknologi di kalangan pemirsa khususnya masyarakat Indonesia. Dalam perkembangan televisi, stasiun penyiaran menjadi bagian penting didalamnya. Karena tanpa sebuah saluran televisi, maka tidak ada pihak yang menjadi penyebar informasi kepada masyarakat. Selain stasiun pemerintah dan stasiun swasta, kini terdapat stasiun berlangganan, dan stasiun komunitas. Saluransaluran televisi inilah yang menjadi bukti lain dari berkembangnya dunia pertelevisian. Morissan menggolongkannya kedalam empat jenis stasiun televisi yaitu: 1. Stasiun pemerintah Stasiun pemerintah atau stasiun publik merupakan saluran televisi yang hak siarnya dipegang oleh pemerintah. Stasiun ini bersifat independen dan netral. Bertujuan untuk pembangunan dan bukan untuk mencari keuntungan, serta isi siaran berfungsi sebagai layanan kepentingan masyarakat. 2. Stasiun televisi swasta Stasiun ini melakukan siaran dengan orientasi mencari keuntungan atau komersil. 3. Stasiun berlangganan. Jika dibandingkan dengan stasiun TV pemerintah dan swasta, audience stasiun TV berlangganan tidak dapat menikmati seluruh tayangan yang disediakan oleh stasiun televisi tersebut, karena stasiun ini bersifat pay-

24 33 perview, dimana penonton hanya dapat menikmati tayangan sesuai dengan program-program yang dibayarkannya. Stasiun televisi ini disebut juga dengan televisi kabel. 4. Stasiun Komunitas Ini merupakan saluran televisi yang diciptakan oleh komunitas tertentu, bersifat independen, dan tidak komersil sehingga stasiun ini tidak menjadi bagian untuk mencari keuntungan. Namun, dengan terus berkembangnya teknologi penyiaran, kini fasilitas internet dapat dijadikan media baru untuk siaran televisi. Sehingga, dunia penyiaran televisi dapat dirasakan melalui media online. Siaran televisi ini disebut juga dengan TV streaming TV Streaming Perkembangan pesat terus terjadi pada teknologi, dan salah satunya adalah media massa televisi. Perkembangan medium berupa televisi sebagai penerima informasi juga berkembang dari masa ke masa. Dulu, televisi tampil dengan tabung dan ukuran yang besar, tapi kini televisi hadir dengan layar datar, tipis, dengan kualitas gambar dan suara yang bagus. Hal seperti ini berdampak pada inovasi yang terus dikembangkan para ahli, dan salah satunya adalah fasilitas konvergensi media. Teknologi multimedia melalui internet semakin berkembang secara online. Perkembangan encoding dan decoding untuk gambar maupun suara juga semakin

25 34 meningkat seiring dengan bertambahnya kecepatan komputer. Istilah streaming sudah sering kita dengar. Streaming adalah proses pengiriman data kontiniu alias terus-menerus yang dilakukan secara broadcast melalui internet untuk ditampilkan oleh aplikasi streaming pada personal computer (klien). Paket-paket data yang dikirimkan telah dikompresi untuk memudahkan pengirimannya melalui internet. Stream berasal dari bahasa Inggris yang artinya sungai. Proses streaming bisa diibaratkan seperti aliran air di sungai yang tak pernah terputus kecuali jika sumber mata airnya mongering. Seperti aliran air di sungai, aliran data streaming dilakukan tanpa ada interupsi dan dilakukan secara kontiniu hingga datanya habis, artinya telah selesai dikirim dan ditampilkan dalam personal computer si pengguna (Fachruddin, 2012: 198). Streaming secara langsung akan menjalankan file video atau audio yang terletak pada server dapat langsung dijalankan pada komputer client sesaat setelah ada permintaan dari user. Ada dua macam streaming, streaming suara dan video. Untuk melakukan streaming suara, kita hanya perlu memiliki koneksi internet antara 16 Kbps hingga 48 Kbps. Dengan koneksi semacam ini, para pengakses dial-up pun bisa melakukan streaming suara. Streaming suara bisa dilakukan secara live, artinya real-time dan seluruh pengguna internet yang mengakses streaming dari channel yang sama akan menerima data yang sama pula. Pada prosesnya, streaming memadukan antara suara dan video yang kemudian dikonversi dengan berbagai software pendukung menjadi media digital, sehingga dapat didistribusikan secara terus-menerus (stream) melalui internet. Untuk melakukan streaming, pengguna harus melakukan proses buffering. Buffering adalah proses atau kondisi yang terjadi saat sebuah player untuk media streaming sedang menyimpan bagian-bagian file media streaming ke tempat penyimpanan lokal.

26 35 Kebanyakan player menyimpan hanya sebagian kecil dari sebuah presentasi streaming sebelum memulai streaming. Proses buffering juga bisa terjadi di tengahtengah streaming, biasanya hal seperti ini terjadi jika bandwidth yang diperlukan untuk memainkan streaming kurang sesuai atau kurang memenuhi besar bandwidth dari yang seharusnya. Proses dasar streaming melalui empat tahapan dalam pengiriman video streaming, agar pesan yang hendak disampaikan dapat diterima oleh audience atau klien. (Fachruddin, 2011: 200). Gambar 2.1 Proses Dasar Streaming CLIENT WEB SERVER MEDIA SERVER 4 Tahap pertama, user mengunjungi website yang tersedia di server dan mencari file yang ingin dia lihat dan didengar. Setelah memilih file yang akan dilihat dan didengar, maka tahap kedua, server akan mengirimkan pesan ke server media streaming terhadap file tertentu yang dia inginkan. Setelah itu, tahap ketiga, streaming server akan memperlihatkan file yang akan di-streaming kepada pengguna komputer melalui server website. Tahap keempat, software client pengguna komputer akan mengkodekan file tersebut dan memutarnya. Sistem streaming broadcast televisi merupakan sebuah media server yang terhubung dengan master control room (MCR) atau Technical Operation Center

27 36 suatu stasiun televisi. Output dari MCR stasiun televisi yang menuju pada transmission antennas (TX) dan broadcasting satellite atau satelit komunikasi untuk broadcast, diberikan kepada divisi IT, yang bertanggung jawab pada system streaming broadcasting, sehingga output siaran berbasis streaming persis dengan sistem terrestrial dan satelit. Kini media streaming menjadi populer di tengah masyarakat. Dengan teknologi yang memungkinkan distribusi data audio, video, dan real-time melalui internet ini, masyarakat dapat dengan mudah menonton tayangan-tayangan yang disiarkan melalui streaming. Sehingga masyarakat tidak harus menonton televisi melalui pesawat televisi. Bahkan, mereka dapat menikmati tayangan televisi tanpa beranjak dari depan komputer. Bukan hanya komputer saja yang kini menjadi alat untuk menyaksikan tayangan televisi streaming, namun kini sudah banyak perangkat telekomunikasi lainnya yang menyediakan beragam fasilitas konvergensi media streaming. Teknologi berbasis internet yang menggunakan sistem free to air ini disediakan oleh beberapa stasiun televisi untuk meningkatkan pelayanan dan agar dapat bersaing di dunia penyairan. Di Indonesia, kini telah memiliki tiga bentuk layanan menonton TV melalui internet dengan tujuan tertentu (Fachruddin, 2012: ), yaitu: 1. Website Stasiun Televisi Layanan tayangan televisi dalam sebuah website yang disediakan oleh televisi yang bersangkutan. Website ini dibuat sebagai tempat promosi program-program yang ditayangkan di stasiun TV tersebut, jadwal acara, synopsis acara, dan lain sebagainya. Biasanya dalam website ini disediakan juga video streaming yang memungkinkan audience untuk menyaksikan

28 37 cuplikan maupun siaran live unggulan yang sudah diunggah dalam website tersebut. Contohnya adalah Website Online TV Layanan televisi dalam sebuah website yang memfasilitasi seluruh siaran televisi online dengan video streaming. Sehingga para audience tidak harus menggunakan media televisi untuk menonton program-program yang ditayangkan di stasiun televisi tersebut. Contohnya adalah dan 3. Website Online TV (khusus televisi internet) Layanan khusus televisi dimana sistem siarannya bergantung sepenuhnya pada layanan streaming atau internet dan tidak memiliki siaran terrestrial serta satelit komunikasinya. Format program dan informasi yang disuguhkan didalam TV ini pun terbatas. Contohnya adalah Dengan semakin berkembangnya teknologi hingga munculnya teknologi streaming, memungkinkan masyarakat untuk dapat mendapatkan informasi dengan mudah dan cepat. Selain itu juga dengan adanya streaming, penonton pun dapat menikmati tayangan-tayangan televisi dimana saja dan kapan saja Program Siaran Televisi Kata program berasal dari bahasa Inggris programme atau program yang berarti acara atau rencana. Program adalah segala hal yang ditampilkan stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan audience-nya (Morissan, 2011: ).

29 38 Program atau acara yang disajikan adalah faktor yang membuat audience tertarik untuk mengikuti siaran yang dipancarkan media elektronik, dalam konteks ini adalah media televisi. Program dapat digambarkan sebagai sebuah produk atau pelayanan yang dijual kepada pihak lain. Pihak disini adalah audience dan pemasang iklan. Sehingga program tergambar seperti produk yang dibutuhkan orang sampai mereka bersedia mengikutinya (Morissan, 2011: 210). Jenis program dibagi menjadi dua, yaitu program news (berita) dan program entertainment (hiburan) Program Entertainment (Hiburan) Program hiburan adalah segala bentuk siaran yang bertujuan untuk menghibur audience dalam bentuk musik, lagu, cerita, dan permainan. Program yang termasuk dalam kategori hiburan adalah drama, permainan, musik, dan pertunjukkan (Morissan, 2011: 223) Program Musik Program musik dapat ditampilkan dalam dua format, yaitu video clip atau konser. Program musik di televisi saat ini sangat ditentukan dengan kemampuan artis menarik audience. Tidak saja dari kualitas suara namun juga berdasarkan bagaimana mengemas penampilannya agar menjadi lebih menarik. Menurut Vane-Gross, produser atau programmer yang ingin menyajikan acara musik harus mempertimbangkan beberapa hal agar acara itu bisa mendapatkan sebanyak mungkin audience, yaitu:

30 39 1. Pemilihan artis yang memiliki daya tarik demografis yang besar, misalnya artis yang memiliki banyak penggemar pria atau artis yang banyak digandrungi para wanita, kelompok remaja (ABG), kalangan orang tua. 2. Pengambilan gambar yang menarik secara visual. Televisi harus menampilkan sebanyak mungkin gambar pendukung dan tidak membiarkan suatu pengambilan gambar (sekuen) yang terlalu lama. Mengambil gambar artis yang tengah menyanyi tdak sama dengan mewawancarai si artis. Dalam shooting musik, maka gambar harus berganti-ganti secara dinamis. 2.2 Teori Khusus Strategi Produksi Program Televisi Strategi didefinisikan sebagai suatu program umum untuk mencapai tujuan organisasi dalam pelaksanaan misi. Kata "program" di definisikan sebagai suatu peranan aktif, sadar, dan rasional, yang dimainkan oleh pelaku organisasi dalam merumuskan strategi-strategi. Strategi juga di definisikan sebagai pola tanggapan organisasi terhadap lingkungannya sepanjang waktu. Setiap organisasi selalu memiliki strategi yang menghubungkan sumber daya manusia dan berbagai sumber daya lainnya. Strategi dijadikan sebagai sebuah pedoman dan pengarahan yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan. Hal ini juga berlaku pada bidang penyiaran. Semua kegiatan penyiaran selalu dilakukan melalui tahapan dan proses pelaksanaan yang sudah ditentukan, sehingga suatu program dapat tercipta dan layak untuk disiarkan. Dalam memproduksi sebuah program televisi juga dibutuhkan keahlian dalam menyusun strategi atau disebut juga manajemen strategis (Morissan, 2011:

31 40 273), baik dalam tahapan produksi maupun strategi penyusunan tim atau kru produksi. Terlepas dari masalah teknis atau non teknis, apakah kita bekerja dengan kru yang banyak atau mengerjakannya sendiri, dalam memproduksi sebuah program televisi, kita harus melalui tiga tahap, yaitu pra produksi, produksi, dan pascaproduksi (Zettl, 2009: 4) Tahap Pra Produksi Proses pra produksi merupakan tahapan yang dilalui sebelum kegiatan produksi program televisi berlangsung. Segala persiapan dan penyusunan program terjadi di tahap ini. Tanpa melalui tahap ini maka kegiatan produksi tidak akan terlaksana. Ada tiga tahapan utama yang terdapat dalam proses pra produksi, yaitu: Pertama adalah tahap penemuan ide. Ide atau gagasan tersebut ditemukan oleh seorang produser, dimana ide tersebut akan dilanjutkan ke tahapan selanjutnya. Kedua adalah tahap perencanaan. Disini perencanaan harus dibuat secara teliti dan hati-hati, sehingga perlu mengadakan meeting bersama kru produksi. Diskusi dengan beberapa kru yang terlibat dalam produksi siaran televisi merupakan tahap awal dalam pra produksi. Diskusi ini dilakukan untuk membicarakan perencanaan agar proses produksi dapat berjalan dengan lancar. Dalam tahap ini, terdapat beberapa kegiatan perencanaan seperti pembuatan konsep program, pembagian job desk masing-masing kru, dan shooting schedule. Konsep sebuah program berawal dari sebuah gagasan, dimana sebuah program produksi dapat tercipta dari orang-orang yang memiliki sebuah ide atau gagasan. Pada tahap pembuatan konsep, seorang produser harus menentukan program seperti apa yang ingin dibuat, karakteristik atau perwatakan si presenter, dan alur program di setiap segmennya dalam bentuk rundown. Setelah proses

32 41 perancangan konsep jadi, barulah dibuat sebuah proposal atau yang biasa disebut dengan desain produksi. Dalam desain produksi, tidak hanya terdapat rancangan konsep program, tetapi juga terdapat tujuan program dan sasaran yang ingin dicapai. Setelah rancangan tersebut selesai, barulah dikembangkan konsep tersebut dengan pembuatan skenario dan perancangan adegan per-adegan. Rancangan ide dan gagasan skenario serta adegan sulit untuk digambarkan melalui tulisan, sehingga tenaga illustrator dibutuhkan didalam tim produksi untuk membuat storyboard dan layout sebagai gambaran alur program di setiap segmennya. Selanjutnya pada tahap ini, setiap kru diberikan pembagian tugas atau job desk sesuai dengan keperluan produksi. Pada dasarnya, proses produksi membutuhkan sejumlah orang yang bekerja bersama-sama sebagai sebuah tim yang disebut dengan tim produksi. Tim produksi adalah orang-orang yang membantu berjalannya sebuah produksi. Pra produksi dilakukan dengan melalui sejumlah tahapan diantaranya (Rahmawati & Rusnandi, 2011: 63-82): 1. Meeting bersama kru produksi Diskusi ini dilakukan biasanya dengan kru produksi, selain itu juga dengan Art Director atau Penata Artistik, karena seorang penata artistik akan memberikan masukan serta gagasan set yang akan dibangun. Sutradara juga berdiskusi dengan penata kamera atau D.O.P (Director of Photography) untuk menentukan komposisi, angle, camera movement pada saat produksi berlangsung.

33 42 2. Shooting Schedule Penjadwalan shooting dilakukan setelah sutradara melakukan breakdown script, dalam hal ini sutradara biasanya dibantu oleh assisten sutradara. 3. Penetapan Ide Cerita Penggalian fakta terhadap setting cerita dan karakter harus diperhatikan sebelum produksi dilakukan. Selain itu penggalian pemahaman dan pengetahuan terhadap informasi yang sudah ada juga diperlukan. 4. Pembuatan Skenario Pembuatan skenario, meskipun lazimnya dilakukan dalam proses produksi film komersial, namun dapat diadaptasi untuk proses pembuatan produk audio-visual lainnya dengan penyesuaian seperlunya. 5. Pembuatan Storyboard dan Layout Storyboard adalah rangkaian gambar ilustrasi yang berusaha menjelaskan bahasa tulisan skenario ke dalam bahasa visual. Adegan demi adegan cerita yang sebelumnya telah dirumuskan dalam bentuk kata-kata, dibuat dalam bentuk gambaran visual yang semirip mungkin sehingga terbentuk sebuah ilustrasi pada saat pengambilan gambar. Layout adalah bentuk lanjutan dan terakhir dari kegiatan pra produksi. Gambar-gambar yang ada di storyboard dirangkai dalam suatu kegiatan editing video, sesuai skenario. 6. Membuat dan Mengajukan Budget Seorang produser harus membuat dan mengajukan proposal rencana anggaran biaya produksi program yang akan dikerjakan oleh pihak produksi. Hal ini bertujuan untuk menunjang proses produksi agar dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan yang diinginkan.

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi Komunikasi massa berasal dari bahasa inggris yaitu media of mass

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi Komunikasi massa berasal dari bahasa inggris yaitu media of mass 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi Massa Definisi Komunikasi massa berasal dari bahasa inggris yaitu media of mass communication atau media komunikasi massa. Komunikasi massa adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Manusia tidak akan pernah terlepas dari komunikasi. Dimanapun kita, apapun yang kita lakukan, dan bagaimana bentuknya, kita pasti melakukan proses komunikasi dengan

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. baik itu lingkungan rumah, sekolah, kampus maupun lingkungan kerja 1.

BAB I. Pendahuluan. baik itu lingkungan rumah, sekolah, kampus maupun lingkungan kerja 1. BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah hal mendasar yang tidak dapat dipisahkan dari manusia. Hal tersebut muncul dan berkembang dengan besarnya manfaat komunikasi yang didapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meresap banyak informasi secara langsung dari media. berubah sesuai dengan situasi yang berlaku. 2 Komunikasi mengacu tindakan

BAB I PENDAHULUAN. meresap banyak informasi secara langsung dari media. berubah sesuai dengan situasi yang berlaku. 2 Komunikasi mengacu tindakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan serta pertumbuhan ilmu-ilmu pengetahuan menggambarkan perkembangan manusia dalam berkomunikasi dan kesadaran dalam bermasyarakat. Komunikasi masa

Lebih terperinci

Pokok Bahasan : - Perkembangan Teknologi Informasi - WELCOME. Kursus Online - Pertemuan 4 - Join : Follow

Pokok Bahasan : - Perkembangan Teknologi Informasi - WELCOME. Kursus Online - Pertemuan 4 - Join :  Follow Pokok Bahasan : - Perkembangan Teknologi Informasi - WELCOME Kursus Online - Pertemuan 4 - Join : www.makinpinter.com Follow : @makinpinter 01 Komunikasi Massa Pada Perkembangan Teknologi Komunikasi massa

Lebih terperinci

BAB I. seseorang dan begitupun sebaliknya serta dengan adanya interaksi tersebut kita

BAB I. seseorang dan begitupun sebaliknya serta dengan adanya interaksi tersebut kita BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan medium manusia untuk mencapai sesuatu. Kita juga tidak dapat menghindari komunikasi. Dengan komunikasi kita dapat mempengaruhi seseorang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan hal penting untuk dapat berinteraksi dengan orang lain maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan hal penting untuk dapat berinteraksi dengan orang lain maupun BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan hal yang setiap hari manusia lakukan dalam kehidupannya. Komunikasi merupakan hal penting untuk dapat berinteraksi dengan orang lain maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. majalah, radio, televise dan film. Komunikasi massa merupakan produksi dan

BAB I PENDAHULUAN. majalah, radio, televise dan film. Komunikasi massa merupakan produksi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa adalah komunikasi melalui media massa, yakni surat kabar, majalah, radio, televise dan film. Komunikasi massa merupakan produksi dan distribusi yang berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besarnya manfaat komunikasi yang di dapatkan manusia. 1 Manfaat tersebut berupa

BAB I PENDAHULUAN. besarnya manfaat komunikasi yang di dapatkan manusia. 1 Manfaat tersebut berupa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi adalah hal yang mendasar yang tidak dipisahkan dari kehidupan manusia. Hal tersebut muncul dan berkembang seiring dengan besarnya manfaat komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi.

BAB I PENDAHULUAN. orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. 0 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sejarah perkembangan kehidupan manusia di dunia tidak terlepas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sejarah perkembangan kehidupan manusia di dunia tidak terlepas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejarah perkembangan kehidupan manusia di dunia tidak terlepas dari proses komunikasi, dimulai sejak perolehan bahasa dan tulisan yang digunakan sebagai alat berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi mempunyai definisi yaitu sebuah transmisi sebuah pesan dari sumber kepada penerima, lebih dari 50 tahun konsep komunikasi dikemukakan olehn Harold Lasswell,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari sutu pihak ke pihak lain. Pada umumnya komunikasi dilakukaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tertentu, yang akhirnya semakin meningkat kebutuhan-kebutuhan hidup. meningkat seiring perkembangan zaman.

BAB I PENDAHULUAN. tertentu, yang akhirnya semakin meningkat kebutuhan-kebutuhan hidup. meningkat seiring perkembangan zaman. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejarah perkembangan kehidupan manusia di dunia tidak terlepas dari proses komunikasi, dimulai sejak perolehan bahasa dan tulisan yang digunakan sebagai alat berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peran televisi sebagai alat yang digunakan untuk menyampaikan informasiinformasi

BAB I PENDAHULUAN. peran televisi sebagai alat yang digunakan untuk menyampaikan informasiinformasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Televisi adalah sebuah sistem yang besar dan kompleks, yang mempunyai peran televisi sebagai alat yang digunakan untuk menyampaikan informasiinformasi yang berasal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era saat ini, masyarakat modern dituntut untuk mendapatkan sebuah informasi yang aktual dan akurat. Informasi tersebut dapat diperoleh melalui beberapa media penyiaran.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain BAB I PENDAHULUAN 1.1 latar belakang masalah Proses komunikasi pada hakekatnya adalah suatu proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Secara umum,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada

BAB 1 PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Media massa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat. Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesanpesan dari sumber kepada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Komunikasi massa yaitu komunikasi yang penyebarannya menggunakan media massa, dengan khalayak yang bersifat heterogen (meluas dan menyeluruh) dan isi pesan bersifat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kabar, menonton berita, mendengarkan radio, mengakses berita melalui internet.

BAB I PENDAHULUAN. kabar, menonton berita, mendengarkan radio, mengakses berita melalui internet. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa memiliki peran yang sangat penting. Setiap manusia yang hidup memerlukan media massa. Masyarakat mendapat informasi dengan membaca surat kabar, menonton

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai penerima siaran gambar bergerak beserta suara, baik itu

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai penerima siaran gambar bergerak beserta suara, baik itu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Televisi adalah sebuah media komunikasi yang terkenal dan berfungsi sebagai penerima siaran gambar bergerak beserta suara, baik itu yang monokrom (hitam-putih)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada orang lain secara timbal balik. tertentu, yang akhirnya semakin meningkatkan kebutuhan-kebutuhan pada

BAB I PENDAHULUAN. kepada orang lain secara timbal balik. tertentu, yang akhirnya semakin meningkatkan kebutuhan-kebutuhan pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejarah perkembangan kehidupan manusia di dunia tidak terlepas dari proses komunikasi, dimulai sejak perolehan bahasa dan tulisan yang digunakan sebagai alat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktifitas komunikasi karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan tatanan kehidupan sosial

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial. Pendek kata, komunikasi adalah bagian dimensi sosial yang khusus membahas

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial. Pendek kata, komunikasi adalah bagian dimensi sosial yang khusus membahas BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan bagian dari pola interaksi unsur-unsur dalam sistem sosial. Pendek kata, komunikasi adalah bagian dimensi sosial yang khusus membahas pola

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada dasarnya masyarakat adalah penggarap informasi. kebutuhan semata tetapi sudah menjadi keharusan bagi masyarakat luas.

BAB I PENDAHULUAN. pada dasarnya masyarakat adalah penggarap informasi. kebutuhan semata tetapi sudah menjadi keharusan bagi masyarakat luas. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa adalah jembatan informasi bagi masyarakat, dengan media massa masyarakat dapat mengetahui apa yang terjadi diluar lingkungannya. Media massa baik cetak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di dunia ini mengalami perkembangan, mulai dari informasi, teknologi, gaya hidup, dan lain sebagainya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan kebutuhan dasar manusia. Sejak lahir dan selama proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan komunikasi. Tindakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan masyarakat. Televisi sebagai media massa memiliki

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan masyarakat. Televisi sebagai media massa memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Siaran televisi saat ini telah menjadi suatu kekuatan yang sudah masuk ke dalam kehidupan masyarakat. Televisi sebagai media massa memiliki karakteristik tersendiri

Lebih terperinci

Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer)

Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer) Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer) Karya Bidang Disusun untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mampu menyampaikan pesan kepada audience yang sangat luas. 1

BAB I PENDAHULUAN. mampu menyampaikan pesan kepada audience yang sangat luas. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi komunikasi tidak dapat dipungkiri telah banyak membantu umat manusia untuk mengatasi berbagai hambatan dalam berkomunikasi. Masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keberadaan televisi di Indonesia saat ini bertumbuh sangat pesat. Hingga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keberadaan televisi di Indonesia saat ini bertumbuh sangat pesat. Hingga 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan televisi di Indonesia saat ini bertumbuh sangat pesat. Hingga saat ini ada 11 stasiun televisi nasional dan 230 lebih televisi lokal memancarkan siaran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi saat ini, perkembangan teknologi semakin berkembang dengan cepat dan pesat. Semakin maju kemampuan teknologi maka juga berpengaruh pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya teknologi dan komunikasi saat ini mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi tersebut dapat dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas komunikasi karena komunikasi merupakan bagian penting dari sistem dan tatanan kehidupan sosial manusia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di awali dengan penyiapan materi atau konsep, lalu proses produksi atau pengambilan gambar dan juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi antar umat manusia satu sama lain. Komunikasi begitu sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi antar umat manusia satu sama lain. Komunikasi begitu sangat penting 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejarah perkembangan kehidupan manusia di dunia tidak terlepas dari proses komunikasi, dimulai sejak perolehan bahasa dan tulisan yang digunakan sebagai alat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap individu berusaha untuk mengenal dan mencari jati dirinya, mengetahui tentang orang lain, dan mengenal dunia luar atau selalu mencari tahu mengenai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan hal terpenting dalam menunjukkan keberadaan seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula melibatkan sekian banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan komunikasi sebagai wadah untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide, emosi, keterampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terdahulu, perubahan dalam berkomunikasi terus berkembang dari waktu ke

BAB I PENDAHULUAN. terdahulu, perubahan dalam berkomunikasi terus berkembang dari waktu ke 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan proses komunikasi telah dimulai dari nenek moyang kita terdahulu, perubahan dalam berkomunikasi terus berkembang dari waktu ke waktu. Kemajuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi yang kian canggih,

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi yang kian canggih, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi yang kian canggih, bentuk, pola, dan peralatan komunikasi juga mengalami perubahan secara signifikan. Komunikasi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan tinjauan pustaka pada bab dua, dalam kajian komunikasi. menurut Laswel terdapat lima unsur komunikasi.

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan tinjauan pustaka pada bab dua, dalam kajian komunikasi. menurut Laswel terdapat lima unsur komunikasi. 144 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Kajian dari Ilmu Komunikasi Berdasarkan tinjauan pustaka pada bab dua, dalam kajian komunikasi menurut Laswel terdapat lima unsur komunikasi. Yaitu: (1) komunikator dalam program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era informasi sekarang ini, masyarakat sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era informasi sekarang ini, masyarakat sangat membutuhkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era informasi sekarang ini, masyarakat sangat membutuhkan sumber informasi yang disajikan oleh media. Masyarakat menjadikan media sebagai subjek pembicaraan di

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. media elektronik televisi; hal ini dapat diamati dari munculnya berbagai macam stasiun

BAB 1 PENDAHULUAN. media elektronik televisi; hal ini dapat diamati dari munculnya berbagai macam stasiun BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan industri media massa di era globalisasi semakin pesat khususnya media elektronik televisi; hal ini dapat diamati dari munculnya berbagai macam stasiun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. biasa disebut dengan media massa. Pesatnya perkembangan industri media

BAB I PENDAHULUAN. biasa disebut dengan media massa. Pesatnya perkembangan industri media 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media komunikasi yang dapat mencangkup banyak penerima pesan biasa disebut dengan media massa. Pesatnya perkembangan industri media yang didukung dengan majunya teknologi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.2. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.2. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dijelaskan tujuan, latar belakang, gambaran sistem, batasan masalah, perincian tugas yang dikerjakan, dan garis besar penulisan skripsi. 1.1. Tujuan 1. Merancang dan merealisasikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam kehidupan bermasyarakat atau berinteraksi dengan orang lain, bahasa menjadi hal yang sangat penting. Melalui bahasa, seseorang dapat menyampaikan gagasan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Media massa memiliki tiga fungsi dasar, yaitu fungsi informatif, fungsi edukatif, dan fungsi hiburan. Media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa globalisasi sekarang ini kebutuhan akan informasi sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa komunikasi. Karena komunikasi adalah usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. katanya dari bahasa latin communicatio yang berarti proses penyampaian suatu. pernyataan oleh seseorang kepada orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. katanya dari bahasa latin communicatio yang berarti proses penyampaian suatu. pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi sebagai suatu proses yang berkesinambungan tanpa awal dan akhir merupakan bagian dari kehidupan, secara terminologis atau menurut asal katanya dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. online. Namun dari sekian banyak media masa, televisi merupakan media

BAB I PENDAHULUAN. online. Namun dari sekian banyak media masa, televisi merupakan media BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia informasi dewasa ini semakin berkembang, media pun seperti itu seiring dengan teknologi yang ada, media yang semula hanya cetak kini semakin berkembang menjadi

Lebih terperinci

ANALISIS ISI PROGRAM TELEVISI LOKAL BERJARINGAN DI BANDUNG (STUDI PADA PROGRAM KOMPAS TV, TVRI, DAN IMTV)

ANALISIS ISI PROGRAM TELEVISI LOKAL BERJARINGAN DI BANDUNG (STUDI PADA PROGRAM KOMPAS TV, TVRI, DAN IMTV) ANALISIS ISI PROGRAM TELEVISI LOKAL BERJARINGAN DI BANDUNG (STUDI PADA PROGRAM KOMPAS TV, TVRI, DAN ) Fathania Pritami Prodi S1 Ilmu Komunikasi, Fakultas Komunikasi dan Bisnis, Universitas Telkom Jl. Telekomunikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah mengalami kemajuan yang sangat pesat, seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dan masyarakat tak dapat di pisahkan, maka itu ada istilah

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dan masyarakat tak dapat di pisahkan, maka itu ada istilah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi dan masyarakat tak dapat di pisahkan, maka itu ada istilah komunikasi massa. Komunikasi massa dapat di artikan dengan interaksi sosial melalui pesan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. vindonesia ke-17 pada tanggal 17 Agustus Siaran langsung itu masih

BAB I PENDAHULUAN. vindonesia ke-17 pada tanggal 17 Agustus Siaran langsung itu masih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di awal perkembangannya di Indonesia, siaran televisi dimulai pada tahun 1962 saat TVRI menayangkan langsung upacara Hari Ulang Tahun Kemerdekaan vindonesia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kertas. Seperti Koran, majalah, tabloid, dll. Media Massa Elektronik (Electronic Media).

BAB 1 PENDAHULUAN. kertas. Seperti Koran, majalah, tabloid, dll. Media Massa Elektronik (Electronic Media). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang ini Media massa adalah sumber informasi seseorang untuk mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan, dengan otoritas dan memiliki organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai media (channel) yang berguna dalam menyampaikan pesan.

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai media (channel) yang berguna dalam menyampaikan pesan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan media komunikasi pada era modern ini memungkinkan orang-orang di seluruh dunia untuk dapat berkomunikasi. Hal ini terjadi karena adanya berbagai media

Lebih terperinci

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK. Dalam hal ini, praktikan bekerja pada Divisi Creative Production untuk program

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK. Dalam hal ini, praktikan bekerja pada Divisi Creative Production untuk program BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK Dalam hal ini, praktikan bekerja pada Divisi Creative Production untuk program tayangan Professor Cilik. Praktikan bekerja pada bagian perencanaan pra production, creative production

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan dan banyak dipercaya oleh masyarakat. Masyarakat dapat melihat dunia tanpa harus keluar rumah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahasa sebagai alat penyalurnya. Dalam bahasa komunikasi, pernyataan

BAB I PENDAHULUAN. bahasa sebagai alat penyalurnya. Dalam bahasa komunikasi, pernyataan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi adalah proses pernyataan antara manusia, yang dinyatakan adalah pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai alat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berjalannya waktu, ilmu pengetahuan akan terus bertambah. Ilmu pengetahuan juga melahirkan pemikiran-pemikiran baru untuk menciptakan inovasi-inovasi mutakhir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Komunikasi merupakan bagian yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat manusia. Oleh karena itulah, ilmu komunikasi saat ini telah berkembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada peraturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. kepada peraturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang penelitian Manusia sebagai makhluk ciptaan tuhan selalu ingin berkomunikasi dengan manusia lain untuk mencapai tujuannya. Sebagai makhluk sosial, manusia harus taat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang kita perhatikan (Kotler, Keller, 2007:3). Di dalam pemasaran itu sendiri

BAB I PENDAHULUAN. yang kita perhatikan (Kotler, Keller, 2007:3). Di dalam pemasaran itu sendiri BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran ada dimana-mana. Formal atau informal, orang dan organisasi terlibat dalam sejumlah kegiatan yang dapat disebut pemasaran. Pemasaran yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun media elektronik mengalami kemajuan yang sangan pesat.

BAB I PENDAHULUAN. maupun media elektronik mengalami kemajuan yang sangan pesat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia semakin cepat berubah dalam dua dasarwasa terakhir perkembangan teknologi sudah sangat pesatnya memberikan dampak yang menyentuh dalam kehidupan aspek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media massa adalah jembatan informasi bagi masyarakat, dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media massa adalah jembatan informasi bagi masyarakat, dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media massa adalah jembatan informasi bagi masyarakat, dengan media massa masyarakat dapat mengetahui apa saja yang sedang terjadi disekitarnya. Media massa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat, yang pada masanya

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat, yang pada masanya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat, yang pada masanya saat ini. Mengakibatkan program tayangan di stasiun stasiun televisi mendapatkan tempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Semenjak media massa dikenal mampu menjangkau khalayak dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Semenjak media massa dikenal mampu menjangkau khalayak dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semenjak media massa dikenal mampu menjangkau khalayak dengan wilayah yang luas, pertumbuhan media dari waktu kewaktu semakin menunjukan peningkatan. Keberadaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hati, sikap, perasaan pikiran, ide, gagasan maupun informasi kepada orang lain

BAB I PENDAHULUAN. hati, sikap, perasaan pikiran, ide, gagasan maupun informasi kepada orang lain 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi begitu sangat penting di dalam kehidupan manusia, tidak ada yang tidak memerlukan komunikasi, dimana seseorang akan dapat menyampaikan isi hati,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Program Urban Street Food merupakan program feature yang sudah ada di televisi saat ini. Program Urban Street Food merupakan program food & travel yang dikemas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. televisi sebagai audio visual menjadikan pemirsa mampu menyaksikan

BAB I PENDAHULUAN. televisi sebagai audio visual menjadikan pemirsa mampu menyaksikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi ini dengan semakin canggihnya perkembangan teknologi informasi salah satunya televisi sebagai audio visual yang memanjakan pemirsa dengan berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi merupakan salah satu unsur utama dalam segala kegiatan kehidupan manusia, baik secara pribadi maupun kelompok. Komunikasi sangat erat kaitannya dengan segala

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terus berkembang seiring dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai kebutuhan pokok,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Ada empat macam golongan media, antara lain media antarpribadi,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seperti yang kita ketahui media massa saat ini mengalami perkembangan yang begitu cepat dan pesat. Ditandai dengan bermunculan berbagai macam media massa, baik itu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun televisi ini berkembang karena masyarakat luas haus akan hiburan

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun televisi ini berkembang karena masyarakat luas haus akan hiburan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia pertelevisian di Indonesia saat ini sangatlah pesat, salah satu buktinya adalah banyak stasiun televisi yang bermunculan. Stasiun televisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jenis dan ragamnya, dari mulai drama, musik, olahraga, realita bahkan Fashion.

BAB I PENDAHULUAN. jenis dan ragamnya, dari mulai drama, musik, olahraga, realita bahkan Fashion. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman modern seperti ini industri hiburan kreatif sudah semakin banyak jenis dan ragamnya, dari mulai drama, musik, olahraga, realita bahkan Fashion. Semua hal tersebut

Lebih terperinci

semakin majunya teknologi teknologi yang terus ditemukan. Selain itu hal ini juga

semakin majunya teknologi teknologi yang terus ditemukan. Selain itu hal ini juga 1. Latar Belakang Dunia pertelevisian di Indonesia saat ini sangat berkembang pesat di iringi dengan semakin majunya teknologi teknologi yang terus ditemukan. Selain itu hal ini juga selalu berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial sangatlah penting untuk bisa berkomunikasi secara global

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial sangatlah penting untuk bisa berkomunikasi secara global BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era yang sudah semakin maju ini, perkembangan teknologi dan komunikasi membuat semua lapisan masyarakat dunia mengikuti perkembangan tersebut dan menjadikan mereka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas

BAB I PENDAHULUAN. Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas 12 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas sehingga dapat diproduksi, didistribusikan, dan direproduksi dalam jumlah besar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup, komunikasi sangat penting dimana komunikasi itu sendiri

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup, komunikasi sangat penting dimana komunikasi itu sendiri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan suatu hal yang tidak bisa dilepaskan oleh semua makhluk hidup, komunikasi sangat penting dimana komunikasi itu sendiri berfungsi untuk berinteraksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi membuat dunia komunikasi menjadi luas dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi membuat dunia komunikasi menjadi luas dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi membuat dunia komunikasi menjadi luas dan tanpa batas. Sebagai makhluk sosial, manusia harus berkomunikasi dan selalu ingin bertukar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. turut merubah peradaban manusia. Bukan hanya itu, teknologi juga merubah

BAB I PENDAHULUAN. turut merubah peradaban manusia. Bukan hanya itu, teknologi juga merubah BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Komunikasi dan teknologi, dua kata yang erat kaitannya. Komunikasi sebagai suatu hal yang dibutuhkan oleh setiap manusia, sedangkan teknologi pun turut merubah peradaban

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berarti setiap manusia tidak dapat hidup sendiri dan sangat dianjurkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang berarti setiap manusia tidak dapat hidup sendiri dan sangat dianjurkan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Makhluk sosial memang merupakan istilah yang sangat tepat untuk manusia, yang berarti setiap manusia tidak dapat hidup sendiri dan sangat dianjurkan untuk dapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi apa saja yang sedang terjadi di dalam maupun diluar negeri. Media

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi apa saja yang sedang terjadi di dalam maupun diluar negeri. Media BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media menjadi hal yang penting bagi kehidupan manusia untuk mengetahui informasi apa saja yang sedang terjadi di dalam maupun diluar negeri. Media dianggap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat mencapai jutaan pendengar, namun cara penyampaiannya. ditujukannya pada pendengar secara perorangan, dan komunikasi tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat mencapai jutaan pendengar, namun cara penyampaiannya. ditujukannya pada pendengar secara perorangan, dan komunikasi tersebut BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aktivitas penyiaran semata-mata bukan hanya merupakan kegiatan ekonomi, tetapi juga memiliki peran sosial yang tinggi sebagai media komunikasi. Menurut Ben H. Henneke,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat

BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Komunikasi merupakan bagian yang penting yang tidak

Lebih terperinci

SEJARAH KOMUNIKASI MASSA

SEJARAH KOMUNIKASI MASSA Pengajar : Nuria Astagini SEJARAH KOMUNIKASI MASSA SESI-3 KOMUNIKASI MASSA UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA 2014 Era Komunikasi Lisan Informasi dan Ilmu pengetahuan disebar luaskan melalui ucapan lisan oleh

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA

TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA Tugas Akhir Penciptaan Karya merupakan perwujudan konsep dan ide berdasarkan teori-teori yang telah diterima oleh Mahasiswa selama melaksanakan tugas Perkuliahan. Penciptaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada

BAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi massa adalah proses media membuat dan menyebarkan pesan kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada masa sekarang ini,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dunia telah menjadi sistem pertukaran informasi yang pesat dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dunia telah menjadi sistem pertukaran informasi yang pesat dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia telah menjadi sistem pertukaran informasi yang pesat dan semakin besar. Dengan keterbukaan informasi, seseorang dapat dengan mudah dan cepat mengakses informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seperti ini, media massa tidak akan mungkin berdiri statis di tengah-tengah, media

BAB I PENDAHULUAN. seperti ini, media massa tidak akan mungkin berdiri statis di tengah-tengah, media BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Semua media massa sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia, tetapi pada saat ini bahwa media massa bukan sesuatu yang bebas, independen, melainkan memeiliki ketertariakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan.

BAB I PENDAHULUAN. Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan. Karena melalui informasi, manusia dapat mengetahui peristiwa yang sedang dan telah terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hingga saat ini. Perkembangannya-pun sangat pesat. Misalnya resolusi TV

BAB I PENDAHULUAN. hingga saat ini. Perkembangannya-pun sangat pesat. Misalnya resolusi TV BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi (TV) adalah media yang menyajikan informasi berupa audio dan visual. Bermula pada 1920 televisi mulai di komersilkan. Mulai dari situ TV mulai menjadi media

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Televisi (TV) merupakan salah satu media massa yang sangat penting bagi seluruh masyarakat di dunia. Ketika TV diciptakan, media massa seperti radio dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah mendukung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah mendukung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah mendukung percepatan penyampaian pesan kepada khalayak. Dapat dikatakan pesan yang dikirim melalui transmisi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Berkembangnya dunia penyiaran khususnya televisi, telah menyebabkan perubahan pola pikir dan gaya hidup masyarakat, khususnya anak-anak di perkotaan. Meningkatnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia saat ini, keberadaan televisi dengan fungsi dan karakteristiknya

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia saat ini, keberadaan televisi dengan fungsi dan karakteristiknya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi sudah menjadi alat komunikasi yang efektif didalam masyarakat Indonesia saat ini, keberadaan televisi dengan fungsi dan karakteristiknya membuat televisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai media (channel) yang dapat digunakan sebagai sarana

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai media (channel) yang dapat digunakan sebagai sarana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan media komunikasi dewasa ini telah memungkinkan orang di seluruh dunia untuk dapat saling berkomunikasi. Hal ini dimungkinkan karena adanya berbagai

Lebih terperinci