SURAT PERNYATAAN. Tanjungpinang, Agustus 2016 Yang Menyatakan, SRI MARLINA
|
|
- Ari Kartawijaya
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini: 1. Nama : SRI MARLINA 2. Nim : Program Studi : Ilmu Administrasi Negara 4. Judul Skripsi : Implementasi Kebijakan Program Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) Kota Tanjungpinang di Kelurahan Kampung Bulang Kecamatan Tanjungpinang Timur Dengan ini menyatakan bahwa: 1. Judul Karya tulis Saya ini sebagaimana tersebut diatas bukan merupakan plagiat dan tidak menunjukkan adanya indikasi persamaan judul dan lokasi/tempat penelitian terdahulu 2. Skripsi ini merupakan hasil karya sendiri dan bukan merupakan hasil karya orang lain (plagiat) 3. Bersedia dilakukan pembatalan hasil ujian dan dikenakan sanksi yang ditetapkan oleh pihak fakultas/universitas apabila ketentuan pada butir 1,2 diatas tidak dapat dipenuhi. Demikianlah surat pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya. Tanjungpinang, Agustus 2016 Yang Menyatakan, SRI MARLINA
2 PERSETUJUAN PENERBITAN ARTIKEL E-JOURNAL Judul Artikel : Implementasi Kebijakan Program Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) Kota Tanjungpinang di Kelurahan Kampung Bulang Kecamatan Tanjungpinang Timur Nama Penyusun : Sri Marlina NIM : Jurusan : Ilmu Administrasi Negara Tanggal Lulus Ujian Skripsi : 16 Agustus 2016 Telah memenuhi syarat untuk diunggah ke e-journal Tanggungjawab Yuridis Material Pada: SRI MARLINA NIM Ketua Komisi Pembimbing, Disetujui Oleh: Anggota Komisi Pembimbing, Suradji, S.Sos., M.Si Ramadhani Setiawan, S.Soc.Sc NIDN NIDN Disahkan Oleh DEKAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK Drs. Son Haji, M.Si NIP
3 ABSTRAK Marlina, Sri Implementasi Kebijakan Program Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) Kota Tanjungpinang Di Kelurahan Kampung Bulang Kecamatan Tanjungpinang Timur. Skripsi, Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Maritim Raja Ali Haji. Pembimbing: (1) Suradji, S.Sos., M.Si (2) Ramadhani Setiawan, S.Soc.Sc Kata Kunci: Implementasi, Kebijakan, Program, Rumah Tidak Layak Huni Implementasi Kebijakan Program Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) Kota Tanjungpinangdi Kelurahan Kampung Bulang Kecamatan Tanjungpinang Timur. Berdasarkan latar belakang diadakannya penelitian ini adalah sebuah program dari pemerintah, program tersebut adalah sebuah upaya untuk penanggulangan kemiskinan di wilayah perdesaan dan perkotaan dengan mengurangi angka pengangguran melalui menciptakan lapangan kerja baru, perbaikan infrastruktur dan perbaikan lingkungan kumuh di perkotaan..adapun penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi kebijakan program Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), apakah telah berjalan sesuai dengan kebijakan pemerintah. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Jumlah responden dalam penelitian ini berjumlah 9 (sembilan) orang dan disertai seorang informan kunci yakni Lurah di Kelurahan Kampung Bulang. Jika dilihat dari hasil penelitian yang telah peneliti lakukan di Kelurahan Kampung Bulang Kecamatan Tanjungpinang Timur dalam Program Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) telah berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku, dampak nyata kebijakan dalam kualitas pemenuhan kebutuhan papan/rumah dinilai juga turut membantu dalam kualitas hidup, sedangkan persepsi terhadap dampak dinilai masih terdapat faktor penghambat seperti persyaratan pengusulan rumah. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah Implementasi Kebijakan Program Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Kelurahan Kampung Bulang Kecamatan Tanjungpinang Timur, maka didapati hasilnya sebagai berikut bahwa: setiap pelaksanaan kebijakan yaitu memiliki tujuan atau tindakan, jika pelaksanaan kebijakan tidak didukung dengan pemahaman dan target waktu yang disepakati maka kebijakan yang dibuat akan berupa tulisan diatas kertas yang sukar diwujudkan selain itu program Rumah Tidak Layak Huni(RTLH) hanya diterapkan satu kali untuk setiap Kepala Keluarga.
4 1. Pendahuluan Dalam rangka mengentaskan kemiskinan, pemerintah Provinsi Kepulauan Riau telah membentuk Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK). Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan mangacu pada Surat Keputusan (SK) Gubernur Kepulauan Riau Nomor 570 Tahun 2010 tentang Pembentukan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Provinsi Kepulauan Riau. Tim ini terdiri dari Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda); Badan Pemberdayaan Masyarakat Deasa (BPDM); Badan Pemberdayaan Perempuan (BPP); Dinas Koperasi, Usah Kecil dan Menengah; Dinas Perkerjaaan Umum; Dinas Sosial; Dinas Kesehatan; Dinas Pendidikan; Dinas Kelautan dan Perikanan; Dinas Pertambangan Dan Energi; serta Biro Administrasi Perekonomian. Sebagai koordinator tim, maka telah ditunjuk dan ditetapkan Bpk. Dr. Soerya Respationo, SH, MH yang juga menjabat sebagai Wakil Gubernur Kepulauan Riau Pembentukan tim ini juga mengacu pada beberapa peraturan perundang-undangan, diantaranya: Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 13 tahun 2009 tentang Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan, Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 15 tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan, Instruksi Presiden Indonesia Nomor 3 tahun 2010 tentang Program Pembangunan yang Berkeadilan dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 42 Tahun 2010 tentang Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Provinsi dan Kabupaten/Kota. Tim yang dipimpin oleh Wakil Gubernur Kepulauan Riau ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk miskin dan Desa tertinggal di Provinsi Kepulauan Riau. Adapun target yang telah ditetapkan adalah berkurangnya jumlah penduduk miskin dari orang atau sekitar 18,51% menjadi dibawah 10% serta berkurangnya jumlah desa tertinggal dari 170 desa menjadi 95 desa pada tahun Hal ini mengacu pada Laporan Program Pengentasan Kemiskinan Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011 yang diterbitkan oleh Biro Administrasi Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Kepulauan Riau.Salah satu upaya pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan adalah dengan melalui program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau ini telah ditetapkan dalam nota kesepahaman bersama (MOU) antara Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau dengan pemerintah Kabupaten/Kota se-provinsi Kepulauan Riau, tanggal 20 Agustus MoU yang dilaksanakan selama 5 tahun dan dimulai dari tahun 2011 hingga tahun 2015 tersebut menyepakati dari 3 (tiga) program pokok: (1). Program pemenuhan hak-hak dasar penduduk miskin; (2). Program rumah tidak layak Huni (3) program pembinaan Unit Usaha Penduduk miskin/desa tertinggal. Dalam pasal 2 MoU tersebut dijabarkan sebelas kegiatan dari tiga
5 program tersebut dijabarkan dalam sebelas kegiatan. Program pertama yaitu Pemenuhan hak-hak Dasar penduduk Miskin terdiri dari 5 (lima) kegiatan: 1. Pemberian makanan tambahan balita/anak sekolah bagi penduduk miskin/desa tertinggal; 2. Perawatan kasus gizi buruk bagi penduduk miskin/desa tertinggal; 3. Pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin/desa tertinggal (JAMKESDA); 4. Pemberian beasiswa bagi siswa SLTA dari keluarga miskin/desa tertinggal. Program pengentasan kemiskinan kedua yaitu Program Rumah Tidak Layak Huni yang terdiri dari tiga (3) kegiatan yaitu: 1. Rehabilitasi rumah tidak layak huni termasuk fasilitas jamban keluarga. 2. Penyediaan sarana lingkungan dan sumber air bersih penduduk miskin/ desa tertinggal. 3. Penyediaan listrik rumah penduduk miskin/ desa tertinggal. Sedangkan untuk program pengentasan kemiskinan ketiga adalah program Pembinaan Unit Usaha penduduk miskin/desa tertinggal yang terdiri dari tiga (3) kegiatan, yaitu: 1. Kegiatan menumbuh kembangkan kelompok usaha bersama dan atau Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (KUMKN) khusus ibu-ibu/ perempuan pada penduduk miskin/ desa tertinggal. 2. Kegiatan menumbuh kembangkan usaha nelayan, pembudidayaan ikan dan keluarga pengolah hasil perikanan serta motorisasi perikanan tangkap penduduk miskin/desa tertinggal. 3. Kegiatan menumbuh kembangkan usahakan pertanian bagi penduduk miskin/desa tertinggal. Kegiatan program pengentasan kemiskinan tersebut mulai terealisasi pada Tahun 2011 setelah MoU antara Pemerintah Provinsi dengan pemerintah Kabupaten/Kota. Pada tahun pertama (2011) program Rumah Layak Huni dalam pengentasan kemiskinan di breakdown ke dalam tiga jenis kegiatan yang telah berjalan diseluruh kabupaten/kota se-provinsi Kepri. Pada titik ini kegiatana monitoring dan evaluasi (Monev) teramat diperlukan guna memahami keterkaitan antara perencanaan, pelaksanaa dan kontribusinya terhadap upaya pencapaian tujuan (program). Adapun landasan hukum dalam program Rumah Tidak Layak Huni adalah seperti yang terkandung di dalam Undang-undang Dasar 1945 Pasal 27(2), Pasal 33, dan Pasal 34. Adapun kriteriayang dipergunakan dalam menentukan penerima bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) menurut buku pedoman pelaksanaan perbaikan rumah tidak layak huni Tahun2010, yaitu: (1)Memiliki KTP/ identitas diri yang berlaku,(2) Kepala Keluarga/ anggota keluarga tidak mempunyai sumber mata pencarian atau mempunyai mata pencarian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan pokok yang layak bagi kemanusiaan (memperoleh upah dibawah UMR),(3) Kehidupan sehari-hari masih memerlukan bantuan pangan untuk penduduk miskin seperti zakat dan raskin,(4)tidak memiliki
6 asset lain apabila dijual tidak cukup untuk membiayai kebutuhan hidup anggota keluarga selama 3 (tiga) bulan kecuali tanah dan rumah yang ditepati,(5) Memiliki rumah diatas tanah milik sendiri yang dubuktikan dengan sertifikat atau girik atau surat keterangan kepemilikan dari Kelurahan / desa atas status tanah,(6) Rumah yang dimiliki dan ditempati adalah rumah tidak layak huni yang tidak memenuhi syarat kesehatan, keamanan dan sosial, dengan kondisi sebagai berikut: (a) Ukuran rumah tidak melebihi dari 3 x 7 m 2. (b) Tidak permanen dan/atau rusak. (c) Rumah tidak sehat baik secara fisik maupun sosial. (d) Bahan-bahan terbuat dari bamboo /papan/ bahanny mudah rusak. (e) Lantai tanah/semen/papan/bambu/dalam kondisi rusak.(f) Tidak memiliki fasilitas mandi, cuci, kakus (MCK). (g) Bukan rumah sewa. (h) Lahan milik sendiri. 2. Metodelogi Penelitian Penelitian yang dilakukan ini bersifat kualitatif dengan pendekatan deskriptif, sebagaimana yang dikemukan oleh Sugiyono (2010:15) penelitian adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci. Kemudian Bogdan dan Taylor yang dikutip Moleong (2001:3) mendefenisikan Metodologi Kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. 3. Pembahasan Hasil Penelitian a. Masukan (Input) a) Sumber daya manusia yang memadai untuk melaksanakan program program rehabilitasi rumah tidak layak huni (RTLH) di kelurahan Kampung Bulang tersebut. Dari hasil observasi penulis berkaitan indikator sumber daya manusia yang memadai dalam menjalankan kegiatan programnya dapat dikatakan bahwa sumber daya manusia yang ada di Kelurahan Kampung Bulang sudah cukup memadai dan baik melaksanakan kegiatannya. b) Penyampaian program dalam rangka pelaksanaan program. Penulis menganalisa dan menyimpulkan dalam cara menyampaikan informasi untuk pembuatan proposal atau penulisan laporan sudah cukup baik c) Prosedur Pelaksanaan Program, prosedur tersebut ada dan telah dijalankan dengan baik sesuai aturan atau prosedur b. Aktivitas (Proses)
7 a) Menjalankan Rencana dan Mencapai Tujuan, rencana yang disusun telah mencapai target sasaran atau sasaran yang ingin dicapai dan kendalanya terdapat pada pencapaian target waktu penyelesaian dan keterbatasan anggaran, sehingga kuota yang menjadi usulan tidak dapat terlaksana seluruhnya. b) Ketepatan dalam Pengelolaan Dana yang Diterima, bahwa dana yang disalurkan pada setiap anggota program rehabilitasi rumah tidak layak huni (RTLH) sudah sesuai aturan kebijakannya, dan kendala yang sering terjadi adalah pada pencairan dana yang sering dilakukan dengan tahap demi tahap sesuai dengan anggaran APBD pemerintah c) Pengawasan dan Pendamping, pengawas dan pendamping telah ada dari pihak kelurahan kampung bulang dan telah berjalan baik. d) Kerjasama Anggota program rehabilitasi rumah tidak layak huni (RTLH) dan Pendamping serta Instansi Setempat, kerjasama antara pendamping dan instansi setempat dalam pelaksanaan Program tersebut telah berlangsung baik dan dapat dirasakan warga masyarakat secara langsung melalui hasil dari program yang telah dicapai di sekitar Kelurahan Kampung Bulang c. Output (Hasil) a. Pada dimensi keluaran kebijakan atau keputusan yang indikatornya merupakan prosedur kebijakan program rehabilitasi rumah tidak layak huni (RTLH) dinilai sudah berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku. b. Pada dimensi kapatuhan kelompok sasaran yang indikatornya kepatuhan kelompok sasaran dinilai telah berjalan denagn baik. c. Pada dimensi dampak nyata kebijakan yang indikatornya meningkatnya kualitas pemenuhan kebutuhan papan (rumah) dinilai program rehabilitasi rumah tidal layak huni (RTLH) ini sudah membantu untuk memenuhi peningkatan kualitas hidup dalam hal ini rumah. sedangkan pada indikator meningkatnya kesejahteraan dinilai telah meningkatkan kesejahteraan fasilitas taraf hidup masyarakat di Kelurahn Kampung Bulang khususnya masyarakat penerima Program Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). d. Pada dimensi persepsi terhadap dampak yang indikatornya dampak yang dirasakan masyarakat dinilai sudah sesuai denagan tujuan kebijakan, namun masih terdapat faktor penghambat dalam pelaksanaannya. Diantaranya seperti persyaratan pengusulan rumah, lalu masyarakat kurang paham dalam pengelolaan rehabilitasi rumahnya. Sementara pada indikator sosialisasi yang efektif dinilai sudah berjalan sesuai dengan aturan dan prosedur yang berlaku karena masyarakat benar-benar mendapatkan informasi mengenai Program Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). e. Pada dimensi revisi atau perbaikan yang indikatornya peran aktif pengawas dan pendamping dinilai telah berjalan dengan baik sehingga
8 kegiatan ini bisa selesai dan adanya kekurangan selalu dikoreksi untuk kepentingan program ini di masa yang akan datang. 4. Kesimpulan dan Saran a. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa terhadap indikator yang ditampilkan maka penulis menarik kesimpulan bahwa setiap pelaksanaan kebijakan memiliki tujuan atau tindakan, jika pelaksanaan kebijakan tidak didukung dengan anggaran dan sumberdaya manusia maka kebijakan yang dibuat akan berupa impian yang sulit terwujud, selain itu juga menimbulkan dampak negative merasa ketergantungan pada program pemerintah yang menyebabkan masyarakat malas dalam berupaya untuk meningkatkan taraf hidup mereka. b. Saran Adapun sasaran yang dapat disampaikan dari hasil penelitian ini mengenai Implementasi Kebijakan Program Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) Di Kelurahan Kampung Bulang Kecamatan Tanjungpinang Timur Kota Tanjungpinang Pada Tahun 2012 agar selanjutnya berlangsung secara lebih optimal lagi, maka perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut: 1. Perlu adanya pengawasan yang lebih lagi dari pihak Kelurahan Kampung Bulang dalam implementasi kebijakan pelaksanaan program Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) ini agar pembiayaan dan administrasi dapat dipermudah serta program dapat diselesaikan tepat waktu. 2. Perlunya pembagian tugas dan tanggung jawab kepada pihak-pihak yang terkait dalam implementasi kebijakan untuk memajukan program Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) ini. 3. Kepada pihak pemerintah agar dapat menambah jumlah anggaran untuk Program Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) 4. Agar diadakan sosialisasi untuk Penerima Program Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) untuk pembelian dan pengaturan keuangan yang mereka peroleh, sehingga dana tersebut digunakan secara efektif dan efisien.
9 DAFTAR PUSTAKA Buku: Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta , Cepi Safruddin Abdul Jabar Evaluasi Program Pendidikan, Pedoman Teoritis Praktis Bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan, Edisi Ke 2. Jakarta: Bumi Aksara. Arraiyah, Hamdar Meneropong Fenomena Kemiskinan. Jakarta: Pustaka Pelajar. Moleong, Lexy J Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Nugroho, Riant Kebijakan Publik Formulasi, Implementasi dan Evaluasi. Jakarta: PT. Alex Media Komputindo. Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, Dinas Sosial Pedoman Pelaksanaan Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni. Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suradji, Rudi Subiyakto, dkk. 2012, Survei Monitoring dan Evaluasi Program Pengentasan Kemiskinan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Program Rumah Tidak Layak Huni) Pada Kegiatan Survei Kinerja Pemerintah Provinsi Kepri Dalam Persepsi dan Penilaian Masyarakat. Tangkilisan Kebijakan Publik Yang Membumi. Yogyakarta: Ypap Ulum, Bahrul Mohammad Faktor-Faktor Penyebab Kemiskinan di Indonesia. Umar, Husein Evaluasi Kinerja Perusahaan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Utomo, Tri Widodo.2010.Analisis Kebijakan Publik. Samarinda Wahab, Solichin Abdul Analisis Kebijaksanaan dan Formulasi Ke Implementasi Kebijaksanaan Negara. Jakarta: Bumi Aksara.
10 Winarno, Budi Teori dan Proses Kebijakan Publik. Yogyakarta: Media Pressindo. Sumber-sumber Lainnya: ( penyebab-kemiskinan-di -indonesi/22.08). Diakses 20 Januari 2013: Wib, Artikel kemiskinan. ( Di akses 24 Nopember 2012: Wib, Artikel Teori mengenai kemiskinan. (theblogandri.blogspot.com/2010/11/dampak-kemiskinan-diindonesia-dan.html). Di akses 24 Nopember 2012: Wib, Artikel Penyebab Kemiskinan di Indonesia. ( Di akses 15 Desember 2012: Wib, Artikel Teknik pengambilan data populasi dan sampel penelitian. Undang-undang Dasar 1945 Pasal 27(2), Pasal 33, dan Pasal 34. Tentang Landasan hukum Rumah Tidak Layak Huni. Panduan Pelatihan Tenaga Pendamping Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) Tahun ( Diakses pada tanggal 5 Mei 2016, Wib. ( Diakses pada tanggal 6 Mei 2016, Wib. ( Diakses pada tanggal 2 Mei 2016, Wib. ( Diakses pada tanggal 10 Mei 2016, Wib. ( Diakses pada tanggal 10 Mei 2016, Wib. ( Diakses pada tanggal 9 Mei 2016, Wib.
11 (jbptunikompp-gdl-iraquraisy unikom-id.pdf). Diakses pada tanggal 2 Mei 2016, Wib. (megasuryonop.blogspot.com/2012/04/definisi-komunikasi-menurut-paraahli.html) Diakses pada tanggal 22 Desember 2014 Pukul: Wib. Keputusan Mendagri Nomor. 59 Tahun 1988 tentang Petunjuk Pelaksanaan Wilayah. Keputusan Menteri koordinator bidang kesejahteraan rakyat Selaku Ketua tim koordinasi penanggulangan kemiskinan (No: 25/Kep/Menko/Kesra/vii/2007) Tentang PEDOMAN UMUM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI (PNPM MANDIRI) Menteri koordinator bidang kesejahteraan rakyat Selaku Ketua tim koordinasi penanggulangan kemiskinan. Surat Mendagri Nomor /2093/SJ, tanggal 6 September Tahun 2006 tentang Persiapan Pelaksanaan PNPM. Tim Koordinasi Program Pengembangan Kecamatan Jenis dan Proses Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan PPK. Jakarta. Departemen Dalam Negeri. Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Cipta Karya tentang Pedoman Pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Pemerintah Kota Tanjungpinang Tahun 2007 tentang Studi Perencanaan Penerapan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM).
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI DI KELURAHAN KAMPUNG BULANG KECAMATAN TANJUNGPINANG TIMUR
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI DI KELURAHAN KAMPUNG BULANG KECAMATAN TANJUNGPINANG TIMUR ARTIKEL E-JOURNAL Oleh VIA NOVARINI NIM: 090563201066 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciPEMANFAATAN HASIL MONITORING PROGRAM OLEH PROVINSI BERSAMA KAB/KOTA DALAM PERBAIKAN PROGRAM HIBAH PROVINSI UNTUK PENANGGULANGAN KEMISKINAN
PEMANFAATAN HASIL MONITORING PROGRAM OLEH PROVINSI BERSAMA KAB/KOTA DALAM PERBAIKAN PROGRAM HIBAH PROVINSI UNTUK PENANGGULANGAN KEMISKINAN Curiculum Vitae Nama : Drs. H. Naharuddin, M.TP NIP : 19601105
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pangan, kesehatan, pendidikan, pekerjaan dan lainnya. Selain itu, kemiskinan juga
1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Kemiskinan merupakan masalah yang begitu kompleks. Hal ini dikarenakan ketidakmampuan bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pangan, kesehatan, pendidikan,
Lebih terperinciBUPATI BINTAN HASIL PERBAIKAN PAK JAROT
BUPATI BINTAN HASIL PERBAIKAN PAK JAROT PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR 6 TAHUN 2013TAHUN TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN BANTUAN REHABILITASI SOSIAL RUMAH TIDAK LAYAK HUNI (RS-RTLH) TAHUN ANGGARAN 2013 DENGAN
Lebih terperinciGUBERNUR KEPULAUAN RIAU
GUBERNUR KEPULAUAN RIAU KEPUTUSAN GUBERNUR KEPULAUAN RIAU NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLA PELAYANAN INFORMASI PUBLIK DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU GUBERNUR KEPULAUAN
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. PIPPK di Kecamatan Panyileukan, dapat kita analisa melalui teori implementasi
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Untuk mengetahui faktor apa saja yang mengakibatkan keberhasilan implementasi PIPPK di Kecamatan Panyileukan, dapat kita analisa melalui teori implementasi Edward
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI KARIMUN NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG
PERATURAN BUPATI KARIMUN NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN KEGIATAN REHABILITASI RUMAH TIDAK LAYAK HUNI (RTLH) KABUPATEN KARIMUN TAHUN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciEVALUASI PROGRAM BERAS MISKIN (RASKIN) DI KELURAHAN KAMPUNG BULANG KECAMATAN TANJUNGPINANG TIMUR KOTA TANJUNGPINANG PADA TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI
1 EVALUASI PROGRAM BERAS MISKIN (RASKIN) DI KELURAHAN KAMPUNG BULANG KECAMATAN TANJUNGPINANG TIMUR KOTA TANJUNGPINANG PADA TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: NURHAYATI NIM: 090563201043 PROGRAM
Lebih terperinciRehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni dan Sarana Prasarana Lingkungan
Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni dan Sarana Prasarana Lingkungan Rumah memiliki fungsi yang sangat besar bagi individu dan keluarga tidak saja mencakup aspek fisik, tetapi juga mental dan sosial.
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR KEP.25/MEN/2009 TENTANG
KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.25/MEN/2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI KELAUTAN DAN PERIKANAN MENTERI KELAUTAN DAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan pembangunan yang berkualitas menjadi salah satu kunci keberhasilan pembangunan yang baik dalam skala nasional maupun daerah. Undang-Undang Nomor 25 Tahun
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 25 TAHUN 2011 PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 25 TAHUN 2011
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Walikota tentang Bantuan Sosial kepada Rumah Tangga Miskin (RTM) Tahun 2011. BERITA DAERAH KOTA
Lebih terperinciWALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DAERAH KUMUH KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBUPATI POLEWALI MANDAR
BUPATI POLEWALI MANDAR INSTRUKSI BUPATI POLEWALI MANDAR NOMOR 04 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN TAHUN ANGGARAN 2014 BUPATI POLEWALI MANDAR, Dalam rangka percepatan penurunan persentase
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI MALUKU
PEMERINTAH PROVINSI MALUKU PERATURAN GUBERNUR MALUKU NOMOR : 21 TAHUN 2009 TENTANG KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI PROVINSI MALUKU GUBERNUR MALUKU, Menimbang : a. bahwa percepatan penurunan angka
Lebih terperinciSTUDI TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM BERAS MISKIN (RASKIN) DI KELURAHAN SIMPANG PASIR KOTA SAMARINDA
ejournal lmu Pemerintahan, 2016, ( ): ISSN 0000-0000, ejournal.ip.fisip-unmul.ac.id Copyright 2016 STUDI TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM BERAS MISKIN (RASKIN) DI KELURAHAN SIMPANG PASIR KOTA SAMARINDA Shandy
Lebih terperinciWALIKOTA PROBOLINGGO
WALIKOTA PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS REHABILITASI RUMAH TIDAK LAYAK HUNI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PROBOLINGGO, Menimbang
Lebih terperinciPEDOMAN UMUM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI KEHUTANAN BAB I PENDAHULUAN
Lampiran Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.16/Menhut-II/2011 Tanggal : 14 Maret 2011 PEDOMAN UMUM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI KEHUTANAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pedoman
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 25
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 25 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 25 TAHUN 2017 TENTANG BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK LAYAK HUNI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciRENCANA PEMBANGUNAN BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENGENTASAN KEMISKINAN
RENCANA PEMBANGUNAN BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENGENTASAN KEMISKINAN GAMBARAN UMUM WILAYAH - Provinsi Kepulauan Riau dibentuk berdasarkan UU Nomor 25 Tahun 2002 yang disahkan pada tanggal 24-9-
Lebih terperinciARTIKEL E-JOURNAL. Oleh BELLINA MARDIANA BAKKARA NIM
KEMAHIRAN BERBICARA MELALUI METODE DEBAT SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 4 TAHUN PELAJARAN 2014/2015 TANJUNGPINANG ARTIKEL E-JOURNAL Oleh BELLINA MARDIANA BAKKARA NIM 100388201270 JURUSAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai. 1. Implementasi Program PWK Bidang Ekonomi
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Penelitian ini membahas dua kelompok pengamatan, pertama terhadap proses pelaksanaan (implementasi) program, dan kedua terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi
Lebih terperinciBUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU
SALINAN BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR : 28 TAHUN 2015jgylyrylyutur / SK / 2010 TENTANG MEKANISME PENYALURAN BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pancasila dan Undang-Undang Dasar Dengan demikian usaha. dan keseimbangan dalam hidupnya, baik secara rohani dan jasmani.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan Nasional pada hakekatnya adalah Pembangunan Nasional Indonesia seutuhnya dan Pembangunan Masyarakat seluruhnya berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.150, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEHUTANAN. PNPM Mandiri. Pedoman. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.16/MENHUT-II/2011 TENTANG PEDOMAN UMUM PROGRAM NASIONAL
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG PERCEPATAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI PASCABENCANA GEMPA BUMI DI KABUPATEN PIDIE, KABUPATEN PIDIE JAYA, DAN KABUPATEN BIREUEN PROVINSI
Lebih terperinciSALINAN WALIKOTA LANGSA,
SALINAN QANUN KOTA LANGSA NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG ATAS RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA WALIKOTA
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI BREBES NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BREBES
PERATURAN BUPATI BREBES NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BREBES DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BREBES, Menimbang : bahwa
Lebih terperinciBUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR 9A TAHUN 2017 TENTANG
BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR 9A TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN BANTUAN SOSIAL RUMAH TIDAK LAYAK HUNI YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN
Lebih terperinciGUBERNUR KEPULAUAN RIAU
[ GUBERNUR KEPULAUAN RIAU PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN RIAU NOMOR 06 TAHUN 2015 TENTANG BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN SEKOLAH BAGI SISWA KURANG MAMPU PADA SMA, MA, SMALB DAN SMK SE-PROVINSI KEPULAUAN RIAU DENGAN
Lebih terperinci- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG
- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,
Lebih terperinciGUBERNUR MALUKU KEPUTUSAN GUBERNUR MALUKU NOMOR : 159 TAHUN 2002 TENTANG
GUBERNUR MALUKU KEPUTUSAN GUBERNUR MALUKU NOMOR : 159 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN TIM PANGAN DAN GIZI (TPG) SERTA KELOMPOK-KELOMPOK KERJA YANG BERKAITAN DENGAN PANGAN DAN GIZI PROVINSI MALUKU GUBERNUR
Lebih terperinciBUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 53 TAHUN 2008 TENTANG
BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 53 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEREMPUAN KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciRINGKASAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN
Lampiran IIa Peraturan Daerah Nomor : 07 Tahun 2012 Tanggal : 27 December 2012 PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU RINGKASAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN TAHUN ANGGARAN 2013 KODE TIDAK
Lebih terperinciEVALUASI PROGRAM PENGENTASAN KEMISKINAN DI PROVINSI. KEPULAUAN RIAU (Studi Kasus Pada Kegiatan Rehabilitasi Rumah
EVALUASI PROGRAM PENGENTASAN KEMISKINAN DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU (Studi Kasus Pada Kegiatan Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni di Kota Tanjungpinang) NASKAH PUBLIKASI OLEH ; RITO YENDRIWALIS NIM 100565201049
Lebih terperinciDEWAN PENGURUS WILAYAH PERHIMPUNAN PENYULUH PERTANIAN INDONESIA PROVINSI LAMPUNG
Bandar Lampung, Januari 2016 Nomor : / Perhiptani Lpg / I / 2016 Lampiran : 1 (satu) Berkas Perihal : Usulan Calon Peserta Penerima Beasiswa Pemerintah Provinsi Lampung. d Kepada Yth Ketua DPD PERHIPTANI
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO
BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 37 TAHUN : 2015 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 36 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN REHABILITASI SOSIAL RUMAH TIDAK LAYAK HUNI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciKINERJA PEMERINTAHAN DESA SEBAGAI PENYEDIA PELAYANAN PUBLIK DI DESA WRINGINPITU KECAMATAN MOJOWARNO KABUPATEN JOMBANG
KINERJA PEMERINTAHAN DESA SEBAGAI PENYEDIA PELAYANAN PUBLIK DI DESA WRINGINPITU KECAMATAN MOJOWARNO KABUPATEN JOMBANG Arizki Afrizal Ahmad Universitas Negeri Malang E-mail: Arizki_Afrizal@yahoo.com ABSTRAK:
Lebih terperinciBUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 106 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 106 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN TIM KOORDINASI DAN PELAKSANA VERIFIKASI DAN VALIDASI KEPESERTAAN JAMINAN KESEHATAN KABUPATEN BANTUL
Lebih terperinciOLEH TEDDY ANDRIAN NIM
MEMBANGUN SEMANGAT KEWIRAUSAHAAN KUBE MASYARAKAT DESA DIDALAM MEMBANGUN KEMANDIRIAN EKONOMI KELUARGA ( STUDI DIDESA TOAPAYA SELATAN KECAMATAN TOAPAYA KABUPATEN BINTAN) NASKAH PUBLIKASI OLEH TEDDY ANDRIAN
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI STRATEGI DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI DALAM MENGURANGI ANGKA PENGANGGURAN MELALUI JOB FAIR DI KABUPATEN BOYOLALI
NASKAH PUBLIKASI STRATEGI DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI DALAM MENGURANGI ANGKA PENGANGGURAN MELALUI JOB FAIR DI KABUPATEN BOYOLALI S K R I P S I Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Syarat-syarat
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagai persyaratan memperoleh Gelar Sarjana pada FISIP UPN Veteran Jawa Timur. Oleh :
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ( PNPM ) MANDIRI DI KELURAHAN PETEMON KECAMATAN SAWAHAN KOTA SURABAYA (studi mengenai Pengelola Lingkungan) SKRIPSI Diajukan untuk
Lebih terperinciPEDOMAN PEMBENTUKAN DAN TATA KELOLA POKJA AKREDITASI PAUD DAN PNF KABUPATEN/KOTA
SAMBUTAN KETUA BADAN AKREDITASI NASIONAL Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Non Formal (PNF) memiliki peran yang sangat besar dalam memenuhi hak pendidikan sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang
Lebih terperinciTAHUN NASKAH PUBLIKASI SEPTIAN AGUM GUMELAR NIM : PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
IMPLEMENTASI PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR 34 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PENCAIRAN SERTA PENGELOLAAN DANA KEPEDULIAN TERHADAP MASYARAKAT DI DESA GUNUNG KIJANG KECAMATAN GUNUNG KIJANG KABUPATEN
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG
PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2010-2015 GUBERNUR KEPULAUAN
Lebih terperinciIMPLEMENTASI KEBIJAKAN PELAYANAN AKTE PERKAWINAN DI KANTOR DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN KEPULAUAN SIAU TAGULANDANG BIARO.
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PELAYANAN AKTE PERKAWINAN DI KANTOR DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN KEPULAUAN SIAU TAGULANDANG BIARO. Oleh : ANCELLA VENTI RUMINGGU ABSTRAK Ancella Venti Ruminggu,
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN SWADAYA BAGI MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DASAR BERBASIS MASYARAKAT KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2014
PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DASAR BERBASIS MASYARAKAT KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG,
Lebih terperinciWALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 59 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DAERAH KUMUH KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 59 TAHUN 2014 TENTANG
BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 59 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM GERAKAN BERSAMA RAKYAT ATASI KAWASAN PADAT, KUMUH, DAN MISKIN (GEBRAK PAKUMIS) KABUPATEN
Lebih terperinciIMPLEMENTASI KEBIJAKAN ALOKASI DANA DESA DI DESA SUNGAI RAYA KECAMATAN SUNGAI RAYA KABUPATEN KUBU RAYA PROVINSI KALIMANTAN BARAT
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN ALOKASI DANA DESA DI DESA SUNGAI RAYA KECAMATAN SUNGAI RAYA KABUPATEN KUBU RAYA PROVINSI KALIMANTAN BARAT Abdul Harsin 1, Zulkarnaen 2, Endang Indri Listiani 3 ABSTRAK Tujuan penelitian
Lebih terperinciEVALUASI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PEDESAAN DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARKAT. Oleh : Rahayu M.
EVALUASI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PEDESAAN DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARKAT Oleh : Rahayu M. Sumelung ABSTRAK Pelakasanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan
Lebih terperinciBUPATI MALUKU TENGGARA
SALINAN BUPATI MALUKU TENGGARA PERATURAN BUPATI MALUKU TENGGARA NOMOR 12.A TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN USAHA BIDANG PERIKANAN BERBASIS KELOMPOK MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciG U B E R N U R L A M P U N G
G U B E R N U R L A M P U N G KEPUTUSAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR : G / 119 /II.08 / HK / 2008 TENTANG PEMBENTUKAN TIM PENGARAH BULAN BHAKTI GOTONG ROYONG MASYARAKAT TINGKAT PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2008 GUBERNUR
Lebih terperinciBUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 66 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 66 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan
Lebih terperinciPETUNJUK PELAKSANAAN BANTUAN SOSIAL PEMBANGUNAN RUMAH TIDAK LAYAK HUNI DI KABUPATEN KARAWANG
I. PENDAHULUAN LAMPIRAN : NOMOR : 38 TAHUN 2011 TANGGAL : 23 DESEMBER 2011 a. Latar Belakang Salah satu program pembangunan Kabupaten Karawang adalah Pembangunan Rumah Tidak Layak Huni merupakan Program
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENULIS SURAT DINAS SISWA KELAS VIII MTs. MIFTAHUL ULUM KAWAL
KEMAMPUAN MENULIS SURAT DINAS SISWA KELAS VIII MTs. MIFTAHUL ULUM KAWAL TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh MISRAHAYU NIM 080320717139 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERDAYAAN KOMUNITAS ADAT TERPENCIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERDAYAAN KOMUNITAS ADAT TERPENCIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA, a. bahwa untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Kemiskinan yang semakin meningkat akhir-akhir ini dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemiskinan merupakan salah satu masalah utama pembangunan di Indonesia. Kemiskinan yang semakin meningkat akhir-akhir ini dapat menimbulkan beberapa dampak pada
Lebih terperinci- 1 - KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA
- 1 - KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH NOMOR 08 / Per / Dep.2 / XII / 2016 TENTANG
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,
GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 33 /KPTS/013/2014 TENTANG TIM FASILITASI PENYELENGGARAAN TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DI JAWA TIMUR TAHUN 2014 GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang
Lebih terperinciImplementasi Kebijakan Pengembangan Kawasan Agropolitan Sendang Kabupaten Tulungagung
Implementasi Kebijakan Pengembangan Kawasan Agropolitan Sendang Kabupaten Tulungagung Ardhana Januar Mahardhani Mahasiswa Magister Kebijakan Publik, FISIP, Universitas Airlangga, Surabaya Abstract Implementasi
Lebih terperinciGUBERNUR LAMPUNG PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG
GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATAKERJA SEKRETARIAT DAERAH
Lebih terperinciMENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 05/PERMEN/M/2009
MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 05/PERMEN/M/2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERUMAHAN
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA SUNGAI PENUH DI PROVINSI JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA SUNGAI PENUH DI PROVINSI JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk memacu
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,
BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN UMUM PROGRAM ANTI KEMISKINAN (ANTI POVERTY PROGRAM) KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciSALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 33 TAHUN 2011 TANGGAL 9 AGUSTUS 2011
SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 33 TAHUN 2011 TANGGAL 9 AGUSTUS 2011 PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) BIDANG PENDIDIKAN TAHUN ANGGARAN 2011 UNTUK SEKOLAH
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENULIS SURAT DINAS SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 17 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013
KEMAMPUAN MENULIS SURAT DINAS SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 17 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh FOUZIAWATI NIM 090388201108 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. belum berjalan secara optimal, karena pemenuhan hak-hak anak seperti
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Implementasi kebijakan perlindungan anak jalanan di Kota Yogyakarta belum berjalan secara optimal, karena pemenuhan hak-hak anak seperti yang diamatkan dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Bogdan dan Taylor mendefinisikan metodologi ini sebagai prosedur yang menghasilkan
Lebih terperinciGUBERNUR KEPULAUAN RIAU
GUBERNUR KEPULAUAN RIAU PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN RIAU NOMOR : 8 TAHUN 2014 TENTANG GUGUS TUGAS PENCEGAHAN DAN PENANGANAN TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA DALAM WILAYAH PROVINSI
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PROGRAM PEMBANGUNAN RUMAH LAYAK HUNI DI DESA SANGATTA UTARA TAHUN 2014
ejournal Ilmu Pemerintahan, 3 (2) 2015: 670-680 ISSN 0000-0000ejournal.ip.fisip.unmul.org Copyright 2014 IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBANGUNAN RUMAH LAYAK HUNI DI DESA SANGATTA UTARA TAHUN 2014 Siti Mubaroqah
Lebih terperinciKATA SERAPAN BAHASA MELAYU DIALEK DESA RANTAU PANJANG KECAMATAN LINGGA UTARA KABUPATEN LINGGA PROVINSI KEPULAUAN RIAU ARTIKEL E-JOURNAL
KATA SERAPAN BAHASA MELAYU DIALEK DESA RANTAU PANJANG KECAMATAN LINGGA UTARA KABUPATEN LINGGA PROVINSI KEPULAUAN RIAU ARTIKEL E-JOURNAL oleh : ENI EKA MARLINGGA NIM 120388201107 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG
PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG
PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2010-2015 GUBERNUR KEPULAUAN
Lebih terperinciImplementasi Program Satu Milyar Satu Kecamatan dalam Rangka Mengentaskan Kemiskinan di Kabupaten Kerinci
1 I. PENDAHULUAN Salah satu tujuan pembangunan nasional adalah meningkatkan kinerja perekonomian agar mampu menciptakan lapangan kerja, dan menata kehidupan yang layak bagi seluruh rakyat yang pada gilirannya
Lebih terperinci2 yang dikoordinasikan oleh Sekretaris Jenderal dengan anggota dari masingmasing unit kerja eselon I terkait. PUMP, PUGAR, dan PDPT merupakan upaya ke
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2/PERMEN-KP/2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI KELAUTAN DAN PERIKANAN PEDOMAN PELAKSANAAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penduduknya seperti Indonesia. Kemiskinan seharusnya menjadi masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemiskinan merupakan masalah lama yang pada umumnya dihadapi hampir di semua negara-negara berkembang, terutama negara yang padat penduduknya seperti Indonesia.
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA SEMARANG
BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 21 PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI SEKRETARIAT DAERAH KOTA SEMARANG Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciMENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN
SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN SELAKU KETUA TIM NASIONAL REHABILITASI DAN REVITALISASI KAWASAN PLG DI KALIMANTAN TENGAH NOMOR : KEP-42/M.EKON/08/2007 TENTANG TIM PENDUKUNG DAN
Lebih terperinciGubernur Jawa Barat. PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 58 Tahun 2010 TENTANG PROGRAM DESA MANDIRI DALAM PERWUJUDAN DESA PERADABAN DI JAWA BARAT
Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 58 Tahun 2010 TENTANG PROGRAM DESA MANDIRI DALAM PERWUJUDAN DESA PERADABAN DI JAWA BARAT GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang : a. bahwa sebagai salah
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 32 TAHUN 2011 TANGGAL 9 AGUSTUS 2011
SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 32 TAHUN 2011 TANGGAL 9 AGUSTUS 2011 PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) BIDANG PENDIDIKAN TAHUN ANGGARAN 2011 UNTUK SEKOLAH
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL
1 2015 BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL No.07,2015 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bantul. Petunjuk teknis, penyaluran, bantuan sosial, bantuan keuangan khusus, pemerintah daerah, Daerah Istimewa
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kerja Kabupaten Sleman, maka dapat disimpulkan bahwa : a. Pelaksanaan program ini menggunakan pendekatan bottom up, jadi
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai pelaksanaan program pelatihan keterampilan institusional, dan kendala yang dihadapi UPT Balai Latihan Kerja Kabupaten Sleman,
Lebih terperinciDIREKTORAT JENDERAL BINA PEMERINTAHAN DESA KEMENTERIAN DALAM NEGERI
DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMERINTAHAN DESA KEMENTERIAN DALAM NEGERI DANA DESA 1. Dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang diperuntukkan bagi Desa yang ditransfer melalui Anggaran
Lebih terperinciS A L I N A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO
21 PEBRUARI 2013 BERITA DAERAH KABUPATEN PROBOLINGGO NOMOR 08 S A L I N A N PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 08 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBERIAN HIBAH BARANG PERBAIKAN RUMAH TIDAK LAYAK
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA SUNGAI PENUH DI PROVINSI JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA SUNGAI PENUH DI PROVINSI JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk memacu
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 56 Tahun : 2015
BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 56 Tahun : 2015 PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 55 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,
PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENGENDALIAN DAN EVALUASI RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinci2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 201
No.403, 2018 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPU-PR. BSPS. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07/PRT/M/2018 2018 TENTANG BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN
Lebih terperinciBUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN
BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang : a. bahwa kemiskinan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan penduduk dapat ditampung dalam ruang-ruang sarana sosial dan ekonomi, tetapi tidak akan berjalan dengan baik tanpa didukung oleh pelayanan infrastruktur yang
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 29 TAHUN 2009 TENTANG
SALINAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 29 TAHUN 2009 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) PENDAMPING PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN TERPADU PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. implementasi kebijakan pengelolaan air limbah domestik di Kota Yogyakarta,
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan mengenai implementasi kebijakan pengelolaan air limbah domestik di Kota Yogyakarta, maka dapat
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 12 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENDAYAGUNAAN DATA PROFIL DESA DAN KELURAHAN
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 12 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENDAYAGUNAAN DATA PROFIL DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciDAFTAR KEPUSTAKAAN. Arifin, Bustanul Ketahanan Pangan Indonesia Mencemaskan.
DAFTAR KEPUSTAKAAN Anonym. Pemetaan kemiskinan dan Strategi Pengentasannya Berbasis Institusi Lokal dan Berkelanjutan di Era Otonomi Daerah di provinsi Sumatera Barat. Anak Bangsa Peduli (2006) Laporan
Lebih terperinciMEMUTUSKAN: Menetapkan : KEPUTUSAN BUPATI TENTANG TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN KABUPATEN BANYUWANGI
BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN KEPUTUSAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 188/61/KEP/429.011/2016 TENTANG TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN KABUPATEN BANYUWANGI Menimbang Mengingat BUPATI
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,
GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/146/KPTS/013/2013 TENTANG TIM FASILITASI PENYELENGGARAAN TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DI JAWA TIMUR TAHUN 2013 GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang
Lebih terperinciIMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH PROGRAM BERAS UNTUK RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN) DI KELURAHAN CEPU KECAMATAN CEPU KABUPATEN BLORA SKRIPSI
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH PROGRAM BERAS UNTUK RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN) DI KELURAHAN CEPU KECAMATAN CEPU KABUPATEN BLORA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Lebih terperinciGUBERNUR MALUKU KEPUTUSAN GUBERNUR MALUKU NOMOR : 134 TAHUN 2002 TENTANG
GUBERNUR MALUKU KEPUTUSAN GUBERNUR MALUKU TENTANG PEMBENTUKAN TIM TEKNOLOGI DAN TIM TEKNIS BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN PROVINSI MALUKU GUBERNUR MALUKU Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan
Lebih terperinci