Kata-kata Kunci: kohesi gramatikal, kohesi leksikal, talkshow.
|
|
- Iwan Suharto Tan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KOHESI GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL DALAM TALKSHOW METRO TV MATA NAJWA Lita Savitri Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Pascasarjana Unisma Abstrak:Tujuan dalam penelitian ini antara lain (1) m endeskripsikan penggunaan penanda kohesi gramatikal yang terdapat pada talkshow yang bertopik Perempuan Penentu dalam acara Mata Najwa; (2) mendeskripsikan penggunaan penanda kohesi leksikal yang terdapat pada talkshow yang bertopik Perempuan Penentu dalam acara Mata Najwa; dan (3) m endeskripsikan alasan penggunaan kohesi leksikal yang terdapat pada talkshow yang bertopik Perempuan Penentu dalam acara Mata Najwa. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti. Data dalam penelitian ini meliputi kohesi gramatikal, kohesi leksikal, dan latar belakang penggunaan kohesi gramatikal dan leksikal.sedangkan sumber data dalam penelitian ini yaitu talkshow di acara Mata Najwa.Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dokumentasi, dokumen tersebut merupakan dokumen yang diperoleh dari video rekaman acara Mata Najwa. Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini antara lain (1) mentranskripsi berita percakapan talkshow yang bertopik Perempuan Penentu dalam acara Mata Najwa; (2) m enentukan atau menandai bagian berita yang menjadi data, yaitu berupa kohesi gramatikal dan leksikal; (3) mengidentifikasi atau mengklasifikasi data sesuai dengan jenis data; dan (4) memasukkan data (kohesi gramatikal dan leksikal) ke dalam korpus data.hasil penelitian menunjukkan bahwa talkshow yang berkualitas dapat ditinjau dari kohesi gramatikal dan kohesi leksikal.pada talkshow di acara Mata Najwa ditemukan kedua syarat tersebut. Kata-kata Kunci: kohesi gramatikal, kohesi leksikal, talkshow. PENDAHULUAN Talkshow merupakan sebuah program televisi atau radio di mana seseorang atau grup berkumpul bersama untuk mendiskusikan berbagai hal topik dengan suasana santai tapi serius, yang dipandu oleh seorang moderator. Kadang kala, talkshow menghadirkan tamu berkelompok yang ingin mempelajari berbagai pengalam-an hebat. Salah satu program talkshow yang merebut perhatian khala-yak permirsa luas adalah tayangan Mata Najwa. Mata Najwa merupakan acara talkshow yang tayang di stasiun televisi swasta yaitu Metro TV.Acara ini disajikan dalam bentuk wawancara. Dalam proses wawancara, teknik komunikasi pewawancara memiliki peran yang menentukan keberhasilan
2 wawancara. Pentingnya teknik komunikasi dalam proses wawancara pada acara televisi yaitu untuk menggali informasi dan sebagai hiburan. Oleh karena itu, perlu adanya teknik komunikasi yang baik selain agar tujuan wawancara tercapai juga mampu menghibur penonton.acara ini juga bertujuan untuk memperoleh pengetahuan, mengajak (persuasi), mengem - bangkan intelektual, pembentukan watak, dan pendidikan keterampilan yang bergu-na bagi masyarakat.teknik yang diguna-kan Najwa mampu menyita perhatian penonton. Najwa menggunakan dialog yang menarik dengan mengatur strategi agar topik yang dikaji tersampaikan. Cara menggali informasi dari narasumber pun berbeda-beda, disesuaikan dengan apa yang ingin didapatkan. Pemilihan program acara TV Mata Najwa di Metro TV karena topiknya bisa menginspirasi dan memberi wawasan.peneliti bisa mengamati bagaimana bahasa verbal dan non verbal yang digunakan oleh pembawa acara yaitu Najwa Shihab. Karena talkshow ini berkaitan dengan kegiatan jurnalistik yaitu pembaca acaranya adalah Najwa Shihab, yang melakukan proses wawancara dengan narasumber agar memperoleh informasi-informasi berkaitan dengan apa yang dipertanyakan oleh pembawa acara tersebut. Najwa Shihab tidak hanya sebagai pembawa acara dan penang-gung jawab yang memiliki ciri khas dalam beretorika atau berbicara, baik verbal maupun non verbal.seperti ekspresi wajah, nada suara, dan sebagainya dengan memperhatikan kode etik jurnalistik. Peneliti akan meneliti dan membahas tentang kohesi gramatikal dan kohesi leksikal yang dapat dilihat melalui rekaman video. Penelitian ini mengkaji penggunaan penanda kohesi gramatikal dan leksikal dalam talkshow MetroTV Mata Najwa yang bertopik Perempuan Penentu serta latar belakang penggunaan kohesi gramatikal dan leksikal.penelitian kohesi gramatikal dan leksikal dalam talkshow telah mengkaji kohesi yang dapat membantu peneliti untuk mengkaji kekohesifan pada wacana lisan talkshow, namun dalam penelitian yang telah dilakukan tersebut belum ada yang meneliti bagaimana penggunaan kohesi gramatikal dan leksikal pada wacana berbentuk lisan khususnya pada talkshow, khususnya dalam talkshow Mata Najwa yang bertopik Perempuan Penentu serta belum menentukan alasan penggunaan kohesi gramatikal dan leksikal pada talkshowtersebut. Maka dari itu, peneliti ingin lebih lanjut mengkaji kohesi gramatikal dan leksikal yang terdapat pada talkshowyang bertopik Perempuan Penentu dalam acara Mata Najwa. Fokus masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut. 1) Bagaimanakah penggunaan penanda kohesi gramatikal yang terdapat pada talkshow yang bertopik Perempuan Penentu dalam acara Mata Najwa? 2) Bagaimanakah penggunaan penanda kohesi leksikal yang terdapat padatalkshow yang bertopik Perempuan Penentu dalam acara Mata Najwa? 3) Bagaimanakah alasan yang melatarbelakangi penggunaan kohesi gramatikal dan kohesi leksikal yang terdapat pada talkshow yang bertopik Perempuan Penentu dalam acara Mata Najwa?
3 Dengan dilakukan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, yaitu (1) mengembangkan wawasan bagi peneliti bahasa mengkaji kepaduan suatu wacana dari aspek gramatikal dan leksikal yang mendukungnya; (2) bagi mahasiswa, hasil kajian ini diharapkan dapat memberi pemahaman mengenai posisi kohesi dalam wacana dan keterkaitannya dengan konteks; (3) bagi dosen khususnya yang terkait dalam pengajaran dan pembelajar-an bahasa Indonesia, hasil kajian ini dapat digunakan sebagai acuan dalam mata kuliah; (4) bagi penulis, hasil kajian ini diharapkan dapat mengembangkan wawasan berupa pengetahuan dalam mencip-takan sebuah wacana yang utuh dan padu melalui penanda kohesi baik gramatikal maupun leksikal; dan (5) bagi peneliti lain, hasil kajian ini diharapkan dapat mengembangkan penelitian sejenis. METODE Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif dengan prosedur penelitian sebagai berikut. 1) Mentranskripsi berita percakapan talkshow yang bertopik Perempuan Penentu dalam acara Mata Najwa. 2) Menentukan atau menandai bagian berita yang menjadi data, yaitu berupa kohesi gramatikal dan leksikal. 3) Mengidentifikasi atau mengklasifikasi data sesuai dengan jenis data. 4) Memasukkan data (kohesi gramatikal dan leksikal) ke dalam korpus data. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi.sedangkan instrumen untuk penelitian ini adalah peneliti itu sendiri dengan bantuan tabulasi data. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Paparan dan penemuan kohesi berdasarkan piranti yang tidak dijelaskan dalam kajian teori adalah sebagai berikut. 1) Kohesi Gramatikal (Va.3) Najwa : Sudah hadir lengkap narasumber mata najwa, saya mau kasih peringatan ke para menteri yang malam hari ini hadir, kalau sudah berani ke mata najwa artinya harus siap untuk buka-bukaan dan kita akan mulai dengan membuka rahasia paling pribadi dari 3 perempuan yang ada disini. (09.07) Kepaduan wacana yang didukung oleh kohesi gramatikal berupa referensi pronomina persona pertama tunggal yang ditemukan dalam data (Va.3) saya, (Vb.1) saya, (Vb.14) saya, (Vc.1) saya, (Vc.3) saya, (Vc.10) saya, (Vc.16) saya, (Vd.1) saya, (Vd.4) saya, (Vd.8) saya, (Vd.14) saya, (Vd.20) saya, (Ve.13) saya, (vg.1) saya, (Vg.17) sa ya, pronomina berupa orang pertama tunggal tersebut mengacu pada satu unsur acuan yang sama yaitu Najwa Shihab. (Vb.15)Khofifah: Saya melihat bahwa komitmen perempuan ketika mendapat mandat dan amanat itu lahir batin. (06.22) Pada data tersebut terdapat penanda kohesi gramatikal yaitu substitusi nominal, kata itu pada kalimat tersebut menggantikan posisi nomina yakni perempuan pada dialog sebelumnya,
4 sehingga kata itu dapat dianggap sebagai substitusi nomina. (Vc.12) Najwa: Apakah itu membuat anda mantap ibu? Karena pasti ada banyak yang menyesalkan jikalau anda mundur. (04.57) Pada data tersebut terdapat kohesi gramatikal berupa elipsis verbal.pada data Vc.12 mengalami pelesapan, klausa yang dilesapkan adalah mundur. Sehingga apabila dilengkapi secara utuh maka kalimat tersebut menjadi Apakah itu membuat anda mantap untuk mundur ibu? Karena pasti ada banyak yang menyesalkan jikalau anda mundur. (Va.8)Najwa: Mbak puan pernah menjadi jurnalis magang? Ngaku paling enak jadi politisi atau jurnalis? (12.55) Pada data Va.8 kata atauberfungsi sebagai penambah informasi pada klausa sebelumnya.kata atau menjelaskan pemilihan antara politisi atau wartawan. 2) Kohesi Leksikal (Vb.23)Puan: Perempuan lebih detail, perempuan itu ingin semuanya itu sempurna, dan kita itu cerewet kelebihannya itu. Dan kita tidak pernah bosan untuk cerewet, cerewet dalam artian positif karena kita mau hasilnya maksimal. (06.53) Pada data tersebut termasuk repetisi bagian dari reiterasi yang terdapat pengulangan leksem perempuan yang sama dalam dialog Puan. Repetisi dalam data Vb.23 tersebut menekankan pada peranan perempuan yang tidak bisa dilemahkan, karena peranan perempuan ikut menentukan nasib bangsa ini. Peran repetisi sebagai penegas, penciptaan gaya bahasa, dan pengungkapan perasaan emosi karena repetisi bukan hanya pengulangan bentuk tetapi berperan pragmatis yang maknanya bergantung pada konteks. (Vb.8)Susi:Kalau tanggungjawab sama kayak beban itu sangat besar apalagi lautan Indonesia sangat luas. Saya merasa semua berharap bahwa saya bisa bikin magic semua nelayan jadi sejahtera gitu kan dalam satu begini. Tetapi hal itu tidak mudah dan mengawasi laut segini besar juga tidak mudah tapi alhamdulillah pak Presiden kan sangat mendukung jadi kita pakai eksekusi undang-undang kita, tenggelamkan kapal. Tidak enaknya saya setiap hari mendapat whatsapp dari semua grup, tidak jumatan tenggelamkan, malam minggu tidak keluar malam tenggelamkan, semua tenggelamkan.lalu semua foto yang ada dikoran, dimajalah, ditelevisi, pasti yang diambilnya saya lagi melototlah, yang saya lagi teriaklah, jadi saya bilang mana foto saya yang cantik, tidak ada. (04.01) Pada data tersebut, kata koran, majalah, televisi merupakan kolokasi dari media massa. Kolokasi menggunakan pilihan kata yang cenderung digunakan secara berdampingan. Semua bentuk tersebut adalah kolokasi, arena sama-sama media massa. Vg.21 Najwa: Sangat banyak perempuan Indonesia yang berbakat namun tak gampang jadi perempuan dengan capaian hebat. dibebani kewajiban sebagai ibu sekaligus istri kendala perempuan dua kali lebih berat dari laki-laki. Makajika ada perempuan yang benar-benar
5 berprestasi percayalah kalau usahanya sungguh tak terperi. mustahil mengabaikan peran perempuan dan kontribusi anak muda Indonesia sulit berderap jika hanya ditangani pria dan kaum tua. sudah banyak perempuan dan anak muda yang memberi bukti bahwa usia jenis kelamin bukan halangan berkontribusi. Sebabjika perempuandan anak muda makin berdaya niscaya kian hebat sebuah bangsa. (07.03) Pada data tersebut, kata (1) perempuanantonim darilaki-laki, (2)kaum tua antonim darianak muda mempunyai arti yang berlawanan. Antonimi merupakan satuan lingual yang maknanya berlawan/berposisi dengan satuan lingual yang lain. Suatu wacana yang dinamis juga sering menempatkan kohesi leksikal secara fleksibel dan variatif dengan mempertentangkan makna yang berlawanan. 3) Latar Belakang Penggunaan Kohesi Gramatikal dan Leksikal Kemunculan kohesi gramatikal lebih dominan dibandingkan kohesi leksikal. Karena dalam setiap dialog disebutkan siapa yang menuturkan dialog tersebut, sehingga aspek referensi dapat ditemukan dihampir seluruh kalimat data dalam wacana. Sedangkan kohesi leksikal digunakan untuk menghindari penggu-naan bahasa yang monoton serta menciptakan variasi bahasa dan membuat talkshow ini menjadi lebih menarik. Pembahasan 1) Kohesi Gramatikal Dominasi referensi yang sering muncul adalah referensi pronomina persona (kata ganti orang). Dominasi substitusi yang sering muncul adalah subtitusi verba dan nomina.dominasi elipsis yang sering muncul adalah elipsis nomina.dominasi konjungsi yang sering muncul adalah konjungsi koordinatif dan subordinatif. 2) Kohesi Leksikal Reiterasi yang muncul dalam percakapan adalah repetisi, sinonimi, dan hipernimi.kolokasi yang masih dalam satu lingkup diwujudkan dengan kata koran, majalah, televisi merupakan kolokasi dari media massa. Kolokasi menggunakan pilihan kata yang cenderung digunakan secara berdampingan. Antonimi yang diwujudkan dengan kata (1) perempuan antonim dari laki-laki, (2) kaum tua antonim dari anak muda mempunyai arti yang berlawanan. Suatu wacana yang dinamis juga sering menempatkan kohesi leksikal secara fleksibel dan variatif dengan mempertentangkan makna yang berlawanan. 3) Latar Belakang Penggunaan Kohesi Gramatikal dan Leksikal Secara kuantitas, kohesi gramatikal lebih didominasi oleh kemunculan referensi yang berbanding sangat jauh dari tiga aspek gramatikal lainnya. Dominasi penggunaan aspek gramatikal berupa referensi dalam wacana ini dilatar-belakangi oleh beberapa alasan. Pertama, wacana ini merupakan sebuah wacana lisan berupa dialog yang ditulis kembali oleh peneliti. Dalam setiap dialog disebutkan siapa yang menuturkan dialog tersebut, sehingga aspek referensi persona dapat ditemukan dihampir seluruh kalimat data dalam wacana. Penutur dalam talkshow ini
6 sering menggunakan kata saya, kita, anda,dan sebagainya sebagai pengganti nama untuk menginndari penyebutan kembali nama penutur yang sama secara berulang. Penggunaan kohesi leksikal dalam wacana lisan ini jumlahnya cenderung lebih seimbang antara satu dengan yang lainnya. Penggunaan penanda kohesi leksikal ini juga bertujuan untuk beberapa alasan. Pertama, dalam pengacuan leksikal berupa repetisi terdapat penyebutan beberapa nomina atau frasa secara berulang-ulang. Penyebutan secara berulang-ulang tersebut bertujuan untuk menegaskan maksud yang diutarakan penutur. Selain itu, penggunaan penanda kohesi leksikal ini juga bertujuan untuk menghindari penggunaan bahasa yang monoton serta menciptakan variasi penggunaan bahasa yang membuat talkshow ini lebih menarik. Hal ini terlihat dalam penggunaan pasangan dan kelompok kata yang membentuk relasi semantik berupa reiterasi, kolokasi, dan antonimi. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan dari paparan temuan data dan pembahasan pada penelitian ini yakni Kohesi Gramatikal dan Leksikal dalam Talkshow Metro TV Mata Najwa. Bentuk kohesi gramatikal dalam talkshow di acara Mata Najwa ditemukan dengan berbagai jenis yakni referensi, substitusi, elipsis, dan konjungsi.adapun perwujudan dari penggunaan kohesi referensi juga terbagi menjadi pronomina persona (kata ganti orang), posesif, demontratif, komparatif, interogatif, dan tak taktif.setiap percakapan mengandung makna gramatikal sehingga lebih menarik penggunaan katanya. Bentuk kohesi leksikal dalam talkshow di acara Mata Najwa ditemukan dengan berbagai jenis yakni reiterasi, kolokasi, dan antonimi.adapun perwujudan dari penggunaan kohesi reiterasi juga terbagi menjadi repetisi, sinonimi, dan hipernimi. Setiap percakap-an yang mengandung makna leksikal sebagai cara untuk memperindah dan menegaskan. Latar belakang penggunaan kohesi gramatikal dan leksikal pada talkshow di acara Mata Najwa yaitu Najwa Shihab tidak hanya sebagai pembawa acara dan penanggung jawab yang memiliki ciri khas dalam beretorika atau berbicara, baik verbal maupun non verbal.seperti ekspre-si wajah, nada suara, dan sebagainya dengan memperhatikan kode etik jurnalistik munculnya kata-kata atau ungkapan-ungkapan yang mengandung makna yang kemungkinan hanya diketahui oleh penutur ataupun mitra tutur saja. Pertanyaan-pertanyaaan yang diajukan oleh Najwa Shihab dikenal sangat tajam dan kritis, tidak peduli siapapun yang menjadi narasumbernya sehingga terkadang sulit dijawab oleh narasumber dan perta-nyaannya memiliki makna tersembunyi dibalik pertanyaan yang dilontarkan. DAFTAR RUJUKAN Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Dardiri Penelitian: Pembelajaran Bahasa Indonesia.Jember : Universitas Muhammadiyah Jember.
7 Darma, Yoce Aliah Analisis Wacana Kritis. Bandung: PT. Refika Aditama. Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Hasan & Badrih Linguistik Indonesia (Pengantar Memahami Hakikat Bahasa). Malang : Universitas Negeri Malang. Junaedi, Fajar Jurnalistik Penyiaran dan Reportase Televisi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Lamin Koherensi dan Kohesi Wacana Berita Utama Media Cetak Jawa Pos. Malang: Universitas Islam Malang. Sudaryat, Yayat Makna dalam Wacana (Prinsip-prinsip Semantik dan Pragmatik). Bandung: CV. Yrama Widya. Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Tarigan, Henry Guntur Pengajaran Wacana. Bandung: Angkasa. Lubis, A. Hamid Hasan Analisis Wacana Pragmatik. Bandung: Penerbit Angkasa. Moleong Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja Offset. Oramahi, Hasan Asy ari Jurnalistik Televisi. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama. Ratnanto, Nowo Kohesi Gramatikal dan Leksikal Editorial The Jakarta Post. Surakarta : Universitas Sebelas Maret.
8 Halaman 8
BAB I PENDAHULUAN. karena dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu berhubungan dengan bahasa.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa memiliki hubungan yang erat dengan kehidupan. Oleh karena itu, kajian bahasa merupakan suatu kajian yang tidak pernah habis untuk dibicarakan karena dalam kehidupan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Kajian ini mengungkapkan pemarkah kohesi gramatikal dan pemarkah kohesi
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Kajian ini mengungkapkan pemarkah kohesi gramatikal dan pemarkah kohesi leksikal yang terdapat dalam wacana naratif bahasa Indonesia. Berdasarkan teori Halliday dan
Lebih terperinciPenanda Kohesi Gramatikal dan Leksikal Skripsi Mahasiswa PBSI UNP Kediri Tahun 2014
Penanda Kohesi Gramatikal dan Leksikal Skripsi Mahasiswa PBSI UNP Kediri Tahun 2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagai Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. orang lain. Hal ini sesuai dengan pendapat Tarigan (1985:9) yang. Kegiatan komunikasi yang baik didukung oleh salah satu komponen
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bahasa merupakan suatu alat komunikasi yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Melalui bahasa, manusia dapat berkomunikasi dengan orang lain. Hal ini sesuai
Lebih terperinciANALISIS PENANDA KOHESI DAN KOHERENSI PADA KARANGAN. NARASI SISWA KELAS VIII MTs AL-HIDAYAH GENEGADAL TOROH GROBOGAN TAHUN AJARAN 2012/2013
ANALISIS PENANDA KOHESI DAN KOHERENSI PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VIII MTs AL-HIDAYAH GENEGADAL TOROH GROBOGAN TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI LIFATATI ASRINA A 310 090 168 PENDIDIKAN BAHASA
Lebih terperinciKOHESI DAN KOHERENSI RUBRIK BERITA MAJALAH MANDUTA TAHUN SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
KOHESI DAN KOHERENSI RUBRIK BERITA MAJALAH MANDUTA TAHUN 2013-2014 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd.) Pada Program Studi Bahasa Dan Sastra Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial, yang tidak bisa hidup sendiri tanpa kehadiran
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial, yang tidak bisa hidup sendiri tanpa kehadiran orang lain. Untuk menjalin hubungan dan kerja sama antar oarang lain, manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan hal penting yang perlu dipelajari karena bahasa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan hal penting yang perlu dipelajari karena bahasa mempunyai fungsi dan peranan yang besar dalam kehidupan manusia. Bahasa juga dapat diartikan sebagai
Lebih terperinciKOHESI DAN KOHERENSI WACANA MOTIVASI MARIO TEGUH GOLDEN WAYS TENTANG WANITA PADA STASIUN METRO TV. Abstract
1 KOHESI DAN KOHERENSI WACANA MOTIVASI MARIO TEGUH GOLDEN WAYS TENTANG WANITA PADA STASIUN METRO TV Ida Ayu Suryantini Putri Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Sastra dan Budaya, Universitas Udayana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempunyai hubungan pengertian antara yang satu dengan yang lain (Rani dkk,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wacana ialah satuan bahasa yang terdiri atas seperangkat kalimat yang mempunyai hubungan pengertian antara yang satu dengan yang lain (Rani dkk, 2006: 49). Menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk saling memahami maksud atau keinginan seseorang.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bahasa maupun pembelajaran bahasa merupakan hal yang sangat penting untuk dipelajari. Hal ini dikarenakan bahasa memiliki peranan yang sangat penting dan
Lebih terperinciJURNAL KOHESI DAN KOHERENSI WACANA PEMBACA MENULIS DI JAWA POS COHESION AND COHERENCE OF DISCOURSE READERS WRITING IN JAWA POS
JURNAL KOHESI DAN KOHERENSI WACANA PEMBACA MENULIS DI JAWA POS COHESION AND COHERENCE OF DISCOURSE READERS WRITING IN JAWA POS Oleh: LINDA DWI RAHMAWATI 12.1.01.07.0053 Dibimbing oleh: 1. Dr. Andri Pitoyo,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan data penelitianya (Arikonto, 2013: 203). Metode yang digunakan
40 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode Penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitianya (Arikonto, 2013: 203). Metode yang digunakan dalam penelitian
Lebih terperinciCHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY. Faculty of Humanities. English Department. Strata 1 Program
CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY Faculty of Humanities English Department Strata 1 Program 2013 DISCOURSE ANALYSIS OF VERBAL HUMOR BY INDONESIAN MALE STAND-UP COMEDIANS Semilia Kumbini 1301037215
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penguasaan kemampuan berbahasa Indonesia sangat penting sebagai alat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penguasaan kemampuan berbahasa Indonesia sangat penting sebagai alat komunikasi, baik secara lisan maupun tulisan. Kemampuan berbahasa ini harus dibinakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Suatu wacana dituntut untuk memiliki keutuhan struktur. Keutuhan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu wacana dituntut untuk memiliki keutuhan struktur. Keutuhan tersebut dibangun oleh komponen-komponen yang terjalin di dalam suatu organisasi kewacanaan.
Lebih terperinciPENANDA HUBUNGAN REPETISI PADA WACANA CERITA ANAK TABLOID YUNIOR TAHUN 2007
PENANDA HUBUNGAN REPETISI PADA WACANA CERITA ANAK TABLOID YUNIOR TAHUN 2007 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun sebagai komunikan (mitra baca, penyimak, pendengar, atau pembaca).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Manusia sebagai makhluk sosial tidak akan pernah lepas dari peristiwa komunikasi. Dalam berkomunikasi,
Lebih terperinciANALISIS KOHESI LEKSIKAL SKRIPSI. Oleh Bambang Supriyadi NIM
ANALISIS KOHESI LEKSIKAL TWITTER @SBYudhoyono SKRIPSI Oleh Bambang Supriyadi NIM 09340152 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA DAN DAERAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kalimat satu dengan kalimat lain, membentuk satu kesatuan. dibentuk dari kalimat atau kalimat-kalimat yang memenuhi persyaratan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wacana adalah unit bahasa yang lebih besar dari kalimat. Satuan dibawahnya secara berturut-turut adalah kalimat, frase, kata, dan bunyi. Secara berurutan, rangkaian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan manusia untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan manusia untuk berinteraksi dengan sesamanya, dan dalam pemakainnya dimungkinkan dapat memakai lebih dari satu bahasa,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. disampaikan dapat diterima dan dilaksanakan oleh lawan bicaranya. Begitu juga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa dan manusia merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Manusia memerlukan bahasa untuk berkomunikasi dengan sesamanya agar apa yang disampaikan dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang saling berhubungan untuk menghasilkan rasa kepaduan atau rasa kohesi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbicara masalah wacana, peneliti menjadi tertarik untuk melakukan penelitian yang bertemakan analisis wacana. Menurut Deese dalam Sumarlam (2003: 6) mengatakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. wacana sangat dibutuhkan untuk mengimbangi perkembangan tersebut.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Wacana sekarang ini berkembang sangat pesat. Berbagai kajian wacana sangat dibutuhkan untuk mengimbangi perkembangan tersebut. Wacana berkembang di berbagai
Lebih terperinciANALISIS KOHESI GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL DALAM NOVEL KIRTI NJUNJUNG DRAJAT KARYA R. Tg. JASAWIDAGDA
ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL DALAM NOVEL KIRTI NJUNJUNG DRAJAT KARYA R. Tg. JASAWIDAGDA Oleh: Anggit Hajar Maha Putra program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa anggitzhajar@yahoo.com Abstrak:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana komunikasi, baik dia bertindak sebagai komunikator (pembicara atau
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam sepanjang hidupnya tidak pernah terlepas dari peristiwa komunikasi. Di dalam bentuk komunikasi manusia memerlukan sarana untuk mengungkapkan ide,
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pada bagian akhir tesis ini, penulis sajikan simpulan sebagai jawaban atas rumusan
269 BAB V SIMPULAN DAN SARAN Pada bagian akhir tesis ini, penulis sajikan simpulan sebagai jawaban atas rumusan masalah yang telah ditetapkan sebelumnya. Adapun simpulan yang dapat penulis kemukakan adalah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. maupun tulisan. Bahasa juga memegang peranan penting dalam kehidupan sosial
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa memiliki kedudukan sebagai penunjang aktualisasi pesan, ide, gagasan, nilai, dan tingkah laku manusia, baik dituangkan dalam bentuk lisan maupun tulisan. Bahasa
Lebih terperinciPRATIWI AMALLIYAH A
KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN DEMONSTRATIF PADA WACANA DIALOG JAWA DALAM KOLOM GAYENG KIYI HARIAN SOLOPOS EDISI BULAN JANUARI-APRIL 2010 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tabloid harian, tabloid mingguan, dan majalah. Media elektronik audiotif berupa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan informasi menjadi sesuatu yang sangat penting bagi masyarakat. Hal tersebut tentunya memicu hadirnya berbagai media, baik media cetak maupun media elektronik.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ada di dalam pikiran kepada orang lain yaitu dengan bahasa, baik secara lisan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam mentransformasikan berbagai ide dan gagasan yang ada di dalam pikiran kepada orang lain yaitu dengan bahasa, baik secara lisan atau tulis. Kedua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dilakukan secara lisan maupun tertulis. Melalui bahasa, manusia berinteraksi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi utama bagi manusia. Manusia menggunakan bahasa sebagai media untuk mengungkapkan pikirannya, baik yang dilakukan secara lisan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memegang peranan penting dalam komunikasi manusia. Melalui bahasa, manusia dapat mengungkapkan perasaan (emosi), imajinasi, ide dan keinginan yang diwujudkan
Lebih terperinciKohesi Gramatikal Referensi Substitusi Elipsis Konjungsi
KOBUKURO, DUO ASAL OSAKA YANG BERANGKAT DARI JALANAN KOHESI GRAMATIKAL 1 demonstratif. ini termasuk kata ini mengacu dari awal kalimat Berasal dari dua nama keluarga... kalimat ini terdapat 2 substitusi,
Lebih terperinciPENANDA KOHESI PADA TAJUK RENCANA HARIAN SURAT KABAR KOMPAS EDISI JANUARI 2015
PENANDA KOHESI PADA TAJUK RENCANA HARIAN SURAT KABAR KOMPAS EDISI JANUARI 2015 Artikel Publikasi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Salah satu fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi (Pateda, 1990: 4). Bahasa
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi (Pateda, 1990: 4). Bahasa merupakan suatu sistem lambang bunyi, bersifat arbitrer, digunakan oleh suatu
Lebih terperinciBENTUK-BENTUK PENGACUAN (REFERENSI) DALAM LAGU SERINGAI PADA ALBUM SERIGALA MILITIA
BENTUK-BENTUK PENGACUAN (REFERENSI) DALAM LAGU SERINGAI PADA ALBUM SERIGALA MILITIA NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari peristiwa komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir tidak pernah dapat terlepas dari peristiwa komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana untuk mengungkapkan ide,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menggunakan bahasa lisan dan bahasa tulisan. Bahasa lisan merupakan ragam bahasa
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa adalah sarana komunikasi utama manusia dalam kehidupan sehari-hari. Dengan bahasa, manusia mengungkapkan gagasan, perasaan, pendapat dan informasi. Bahasa pula
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Dalam berkomunikasi memerlukan sarana yang sangat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Dalam berkomunikasi memerlukan sarana yang sangat penting untuk menyampaikan informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan bermasyarakat, bahasa bukanlah satu-satunya alat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan bermasyarakat, bahasa bukanlah satu-satunya alat komunikasi. Manusia dapat menggunakan media yang lain untuk berkomunikasi. Namun, tampaknya bahasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Menulis merupakan suatu representasi bagian dari kesantunankesantunan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Menulis merupakan suatu representasi bagian dari kesantunankesantunan ekspresi bahasa. Dengan kata lain, seseorang tidak dapat dikatakan menulis jika tidak
Lebih terperinciKOHESI LEKSIKAL REPETISI PADA WACANA INTERAKTIF DALAM KOLOM DETEKSI HARIAN JAWA POS EDISI JUNI 2007 SKRIPSI
KOHESI LEKSIKAL REPETISI PADA WACANA INTERAKTIF DALAM KOLOM DETEKSI HARIAN JAWA POS EDISI JUNI 2007 SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibandingkan komunikasi dalam bentuk tulisan. bahasa Indonesia ragam lisan atau omong.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia lebih banyak melakukan komunikasi lisan daripada komunikasi tulisan oleh sebab itu, komunikasi lisan dianggap lebih penting dibandingkan komunikasi dalam
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. universal. Anderson dalam Tarigan (1972:35) juga mengemukakan bahwa salah
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan media yang utama dalam komunikasi manusia untuk menyampaikan informasi. Bahasa itu bersifat unik bagi manusia sekaligus bersifat universal. Anderson
Lebih terperinciKEUTUHAN STRUKTUR WACANA OPINI DALAM MEDIA MASSA CETAK KOMPAS EDISI BULAN MARET 2012
KEUTUHAN STRUKTUR WACANA OPINI DALAM MEDIA MASSA CETAK KOMPAS EDISI BULAN MARET 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. massa baru bermunculan. Secara umum, media massa tergolong. media elektronik (televisi dan radio), serta media online.
12 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan khalayak akan informasi yang tinggi membuat banyak mediamedia massa baru bermunculan. Secara umum, media massa tergolong menjadi tiga jenis bagian, yaitu
Lebih terperinciSARANA KOHESI DALAM CERPEN ROBOHNYA SURAU KAMI KARYA A. A. NAVIS. Jurnal Skripsi. Oleh TENRI MAYORE NIM JURUSAN SASTRA INDONESIA
SARANA KOHESI DALAM CERPEN ROBOHNYA SURAU KAMI KARYA A. A. NAVIS Jurnal Skripsi Oleh TENRI MAYORE NIM. 070911001 JURUSAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS SAM RATULANGI FAKULTAS ILMU BUDAYA MANADO 2013 0 ABSTRACT
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH KEKOHESIFAN WACANA DALAM BUKU TEKS BAHASA INDONESIA KELAS VII TERBITAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2013
ARTIKEL ILMIAH KEKOHESIFAN WACANA DALAM BUKU TEKS BAHASA INDONESIA KELAS VII TERBITAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2013 Oleh: Eka Pertiwi NIM RRA1B110059 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam bahasa tulis seoarang penulis tidak hanya mewujudkan apa yang dipikirkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbahasa dalam ragam tulis tidak semudah yang dibayangkan karena dalam bahasa tulis seoarang penulis tidak hanya mewujudkan apa yang dipikirkan dan dirasakan dituangkan
Lebih terperinciTINDAK TUTUR DALAM BERCERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 CIAMIS
TINDAK TUTUR DALAM BERCERITA Oleh Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK Berdasarkan observasi penulis saat melakukan kegiatan PPL. Anak terlihat cenderung pasif melakukan kegiatan
Lebih terperinciPENANDA HUBUNGAN ELIPSIS PADA WACANA KATALOG ORIFLAME EDISI JANUARI 2009
PENANDA HUBUNGAN ELIPSIS PADA WACANA KATALOG ORIFLAME EDISI JANUARI 2009 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah
Lebih terperinciPENANDA KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI ANTARKALIMAT DAN INTRAKALIMAT PADA TEKS PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PENANDA KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI ANTARKALIMAT DAN INTRAKALIMAT PADA TEKS PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan deskripsi hasil penelitian aspek gramatikal dan aspek leksikal yang terdapat dalam surat kabar harian Solopos tahun 2015 dan 2016 ditemukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Untuk mendukung
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia, siaran televisi dipandang sebagai salah satu media informasi dan hiburan yang memiliki banyak sekali penonton, tanpa mengenal batas usia, jenis kelamin,
Lebih terperinciREPETITION AND COLLOCATION IN AN EDITORIAL NEWSPAPER KOMPAS
1 REPETITION AND COLLOCATION IN AN EDITORIAL NEWSPAPER KOMPAS Septi Lestari 1, Charlina 2, Nursal Hakim 3. septilestari19@gmail.com. No. Hp. 082172567971.charlinahadi@yahoo.com.nursalhakim@yahoo.com. Indonesian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa jurnalistik merupakan ragam bahasa tersendiri yang dipakai dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa menjadi bagian penting bagi manusia secara mayoritas dan menjadi milik masyarakat pemakainya. Salah satu aplikasi bahasa sebagai alat komunikasi adalah penggunaan
Lebih terperinciKOHESI GRAMATIKAL ANTARKALIMAT DALAM KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 PADANG JURNAL ILMIAH DELVIRA SUSANTI NPM.
KOHESI GRAMATIKAL ANTARKALIMAT DALAM KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 PADANG JURNAL ILMIAH DELVIRA SUSANTI NPM. 10080207 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia dan bahasa adalah dua komponen yang tidak terpisahkan satu sama
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dan bahasa adalah dua komponen yang tidak terpisahkan satu sama lain. Bahasa merupakan media yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan dan mengungkapkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Bahasa memiliki fungsi sebagai alat komunikasi bagi manusia. Dengan bahasa, manusia dapat mengungkapkan gagasan atau ide yang awalnya abstrak menjadi konkret. Selanjutnya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan komponen yang tidak akan terlepas dari kehidupan manusia. Bahasa adalah sebuah tuturan yang digunakan manusia sebagai alat komunikasi untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. digunakan sebagai alat komunikasi oleh masyarakat untuk menunjang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa dan masyarakat adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi oleh masyarakat untuk menunjang kepentingannya dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. itu terbentuk keterkaitan: satu (unit) pengalaman (experimental meaning dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia memerlukan bahasa dalam berinteraksi. Bahasa memegang peran penting dalam kehidupan, sebagai alat menyampaikan pikiran, gagasan, konsep ataupun perasaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyatu dengan pemiliknya. Sebagai salah satu milik, bahasa selalu muncul dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan satu wujud yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, sehingga dapat dikatakan bahwa bahasa itu adalah milik manusia yang telah menyatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Linguistik sebagai ilmu kajian bahasa memiliki berbagai cabang.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Linguistik sebagai ilmu kajian bahasa memiliki berbagai cabang. Cabang-cabang itu diantaranya adalah fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, pragmatik,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tertinggi. Kalimat berperan sebagai unsur pembangun bahasa saja. Satuan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kalimat yang ada pada suatu bahasa bukanlah satuan sintaksis yang tertinggi. Kalimat berperan sebagai unsur pembangun bahasa saja. Satuan yang tertinggi
Lebih terperinciANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN KASUS WISMA ATLET PADA KORAN KOMPAS BERDASARKAN PANDANGAN NORMAN FAIRCLOUGH SKRIPSI
ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN KASUS WISMA ATLET PADA KORAN KOMPAS BERDASARKAN PANDANGAN NORMAN FAIRCLOUGH SKRIPSI Disusun Oleh : RAMA FITRIATY MURSALIN (201010080311116) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA
Lebih terperinciPEMARKAH KOHESI GRAMATIKAL DALAM WACANA TAJUK RENCANA HARIAN SINGGALANG EDISI APRIL-MEI 2014 ARTIKEL ILMIAH DESI PATRI YENTI NPM
PEMARKAH KOHESI GRAMATIKAL DALAM WACANA TAJUK RENCANA HARIAN SINGGALANG EDISI APRIL-MEI 2014 ARTIKEL ILMIAH DESI PATRI YENTI NPM 10080151 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI
Lebih terperinciDari sudut wacana (tempat acuan) nya, referensi dibagi atas:
Dari sudut wacana (tempat acuan) nya, referensi dibagi atas: Referensi Eksoforis (Eksofora) Referensi dengan objek acuan di luar teks. Saya belum sarapan pagi ini. Kata saya merupakan referensi eksoforis.
Lebih terperinciANALISIS PENGGUNAAN PIRANTI KOHESI PADA WACANA NASKAH LAKON SANDOSA SOKRASANA: SANG MANUSIA KARYA YANURA NUGRAHA NASKAH PUBLIKASI
ANALISIS PENGGUNAAN PIRANTI KOHESI PADA WACANA NASKAH LAKON SANDOSA SOKRASANA: SANG MANUSIA KARYA YANURA NUGRAHA NASKAH PUBLIKASI Oleh: YULIA RATNA SARI NIM. A 310 050 070 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehidupan manusia sehari-hari tidak pernah terlepas dari proses interaksi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan manusia sehari-hari tidak pernah terlepas dari proses interaksi dan komunikasi. Alat komunikasi manusia yakni bahasa bersifat manusiawi, dalam arti hanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu dengan yang lainnya, yang kemudian disebut dengan komunikasi. Bahasa merupakan alat komunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. individu maupun kelompok. Ramlan (1985: 48) membagi bahasa menjadi dua
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi seperti sekarang ini manusia dituntut dapat berkomunikasi dengan baik untuk memenuhi kepentingan mereka, baik secara individu maupun kelompok.
Lebih terperinciKAJIAN KOHESI DAN KOHERENSI DALAM NOVEL KADURAKAN ING KIDUL DRINGU KARYA SUPARTO BRATA
KAJIAN KOHESI DAN KOHERENSI DALAM NOVEL KADURAKAN ING KIDUL DRINGU KARYA SUPARTO BRATA Oleh: Astuti Kurnia Salmi program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa astuti.kurniasalmi@yahoo.com ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciB AB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA
B AB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep 2.1.1 Analisis Wacana Analisis wacana merupakan disiplin ilmu yang mengkaji satuan bahasa di atas tataran kalimat dengan memperhatikan konteks
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya teknologi dan komunikasi saat ini mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi tersebut dapat dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir tidak pernah terlepas
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir tidak pernah terlepas dari peristiwa komunikasi. Di dalam komunikasi diperlukan sarana berupa bahasa untuk mengungkapkan ide,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Fungsi bahasa secara umum adalah komunikasi (Nababan, 1993: 38).
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fungsi bahasa secara umum adalah komunikasi (Nababan, 1993: 38). Komunikasi merupakan suatu hal penting dalam membangun relasi antarindividu. Dengan adanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
1 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Komunikasi merupakan bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat manusia. Oleh karena itulah, ilmu komunikasi saat ini telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam berinteraksi, manusia memerlukan bahasa. Bahasa memegang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam berinteraksi, manusia memerlukan bahasa. Bahasa memegang peran penting dalam kehidupan, sebagai alat menyampaikan pikiran, gagasan, konsep ataupun perasaan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia tidak dapat berjalan dengan lancar. Alisjahbana (dalam Pateda dan Pulubuhu,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh manusia untuk berinteraksi dengan orang lain. Tanpa bahasa, tentunya segala sesuatu yang berkaitan dengan aktivitas
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. digunakan untuk mengetahui keaslian penelitian yang dilakukan. Tinjauan
6 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka Sebuah penelitian diperlukan adanya suatu penelitian yang relevan sebagai sebuah acuan agar penelitian ini dapat diketahui keasliannya. Tinjauan pustaka berisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Teks khotbah Idul Adha yang disampaikan di masjid Agung Surakarta pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Teks khotbah Idul Adha yang disampaikan di masjid Agung Surakarta pada tanggal 06 November 2011 merupakan serangkaian kata maupun kalimat yang dirangkai oleh
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengantar Pada bab ini akan dijabarkan pendapat para ahli sehubungan dengan topik penelitian. Mengenai alat-alat kohesi, penulis menggunakan pendapat M.A.K. Halliday dan Ruqaiya
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKSI, DAN SARAN
BAB V SIMPULAN, IMPLIKSI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan deskripsi hasil penelitian kohesi gramatikal dan leksikal yang terdapat dalam surat kabar harian Kompas tahun 2014 ditemukan kohesi gramatikal
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
224 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berlandaskan hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV diperoleh simpulan yang berkaitan dengan struktur, fungsi, dan makna teks anekdot siswa kelas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada penelitian ini digunakan pendekatan morfologi dan semantik. Sehingga penelitian ini menggunakan payung penelitian morfosemantik. Penelitian ini akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mereka. Dalam bertutur atau berkomunikasi sangat erat hubungannya dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Percakapan atau dialog dalam sebuah tuturan diperlukan suatu kerja sama yang baik antara penutur dengan mitra tutur. Selain kerja sama, faktor kesopanan harus
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI KOORDINATIF DAN SUBORDINATIF DALAM DAKWAH DI RADIO NASKAH PUBLIKASI
ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI KOORDINATIF DAN SUBORDINATIF DALAM DAKWAH DI RADIO NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan BahasaSastra
Lebih terperinciANALISIS KOHESI LEKSIKAL DALAM MAJALAH PATRIOTIK LPM UNIVERSITAS BATANGHARI EDISI XVI JULI-SEPTEMBER TAHUN 2016
ANALISIS KOHESI LEKSIKAL DALAM MAJALAH PATRIOTIK LPM UNIVERSITAS BATANGHARI EDISI XVI Erik Pernando, Ade Rahima FKIP Universitas Batanghari Jambi e-mail: pernandoerik35@yahoo.co.id The purpose of this
Lebih terperinciANALISIS WACANA CELATHU BUTET PADA SURAT KABAR SUARA MERDEKA: TINJAUAN DARI SEGI KULTURAL, SITUASI, SERTA ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL SKRIPSI
ANALISIS WACANA CELATHU BUTET PADA SURAT KABAR SUARA MERDEKA: TINJAUAN DARI SEGI KULTURAL, SITUASI, SERTA ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Memperoleh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peranan penting dalam berkomunikasi yaitu untuk
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa memiliki peranan penting dalam berkomunikasi yaitu untuk memudahkan makhluk hidup berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. Berdasarkan penyampaiannya, komunikasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Alat-alat kohesi..., Astri Yuniati, FIB UI, 2009
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Salah satu fungsi bahasa yang terpenting bagi manusia adalah untuk berkomunikasi. Sebagaimana yang dikatakan
Lebih terperinciANALISIS WACANA MONOLOG TAJUK RENCANA SURAT KABAR SUARA MERDEKA: TINJAUAN ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL SKRIPSI
ANALISIS WACANA MONOLOG TAJUK RENCANA SURAT KABAR SUARA MERDEKA: TINJAUAN ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagai Peryaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. gagasan, ide, dan perasaan orang kepada orang lain. Bahasa juga digunakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan alat atau sarana komunikasi. Dengan komunikasi, kita dapat menyampaikan semua yang kita rasakan, pikirkan, dan ketahui kepada orang lain. Bahasa merupakan
Lebih terperinciBENTUK-BENTUK KOHESI WACANA BUKU TEKS BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SMA KELAS X
1 BENTUK-BENTUK KOHESI WACANA BUKU TEKS BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SMA KELAS X RINTAN ANGGRIANY PANGKU ( Ketua ) Dr. H. Dakia N. Djou, M.Hum ( Anggota ) Dr. Muslimin, M.Pd (Anggota ) Jurusan Bahasa dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dalam bahasanya. Bahasa setiap daerah memiliki style atau gaya tersendiri dalam
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat penting dalam kehidupan individu untuk berinteraksi dengan orang lain. Bahasa dapat digunakan dalam berkomunikasi dengan yang lain, juga untuk
Lebih terperinciPENGGUNAAN KONJUNGSI KOORDINATIF DALAM KUMPULAN CERPEN KOMPAS 2014 TART DI BULAN HUJAN DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS VII SMP
PENGGUNAAN KONJUNGSI KOORDINATIF DALAM KUMPULAN CERPEN KOMPAS 2014 TART DI BULAN HUJAN DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS VII SMP oleh: Eliza Ratna Asih Wulandari Program Studi Pendidikan Bahasa dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hanya sekedar memenuhi kebutuhan hiburan masyarakat dan kedua hal tersebut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi adalah sesuatu yang sudah sangat familiar dalam beberapa dekade terakhir ini. Banyak acara dibuat untuk memenuhi kebutuhan informasi atau hanya sekedar
Lebih terperinciIMPLIKATUR PERCAKAPAN DAN DAYA PRAGMATIK PADA IKLAN PRODUK KOSMETIK DI TELEVISI SKRIPSI
IMPLIKATUR PERCAKAPAN DAN DAYA PRAGMATIK PADA IKLAN PRODUK KOSMETIK DI TELEVISI SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia
Lebih terperinci