BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata adalah sebuah perjalanan yang utuh, di mana seseorang meninggalkan
|
|
- Hartono Halim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata dapat digambarkan seperti rangkaian kereta api yang terdiri dari banyak bidang dan ilmu, namun memiliki satu tujuan, yaitu kepuasan konsumen. Pariwisata adalah sebuah perjalanan yang utuh, di mana seseorang meninggalkan tempat tinggalnya sampai ke daerah tujuan wisata yang dipilihnya, dan sampai kembali dimana ia berangkat semula. Dalam melakukan perjalanan wisata, wisatawan membutuhkan perantara dan sarana untuk mencapai destinasi yang diinginkan. Salah satu wadah di industri pariwisata yang mengakomodasi seluruh kegiatan perjalanan wisata dan mempunyai peranan besar dalam perkembangan suatu industri pariwisata adalah Biro Perjalanan Wisata, yang merupakan perusahaan yang memberikan jasa kepada konsumen untuk merealisasikan kebutuhannya, serta menjual produk wisatanya kepada konsumen. Jasa Biro Perjalanan Wisata memberikan suatu kelebihan dalam hal efisiensi waktu dan informasi yang akurat kepada konsumen 1. Dengan tingginya permintaan masyarakat akan penggunaan jasa tour akhir-akhir ini, maka hal ini juga menumbuhkan persaingan pada perusahaan-perusahaan sejenis. Oleh sebab itu setiap perusahaan harus berusaha untuk dapat mengembangkan kemampuan, keterampilan dan pengetahuannya sehingga dapat menghadapi persaingan dan 1 Mahidin Atin Desky, Pengantar Bisnis Biro Perjalanan Wisata, Adicita Karya Nusa, Yogyakarta, 2007, hlm 6. 1
2 2 juga untuk memenuhi kebutuhan konsumen masyarakat yang semakin tinggi terhadap pemenuhan kebutuhan jasa Biro Perjalanan Wisata. Dengan adanya usaha jasa Biro Perjalanan Wisata masyarakat akan lebih mudah dalam bepergian, terutama bila ingin melakukan perjalanan secara mass tourism dengan membeli paket atau produk wisata yang ditawarkan. Tingginya minat dan juga kebutuhan masyarakat akan hal ini membuat beberapa perusahaan jasa Biro Perjalanan Wisata bersaing untuk memberikan kepuasan kepada masyarakat melalui pelayanan yang maksimal. Dalam proses menjual produk wisata tersebut, masing-masing Biro Perjalanan Wisata pasti memiliki kepribadian dan strategi dalam memberikan pelayanan yang maksimal kepada konsumen. Pelayanan adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk memenuhi keinginan pelanggan akan suatu produk/jasa yang mereka butuhkan untuk keperluan perjalanan wisatanya, agar dapat tercipta suatu kepuasaan konsumen akan jasa atau produk yang ditawarkan. Dalam memberikan sebuah pelayanan kepada konsumen, dibutuhkan penerapan strategi atau program yang dapat menunjang kualitas dari pelayanan tersebut. Penerapan strategi itulah yang nantinya akan membentuk citra perusahaan seperti Biro Perjalanan Wisata yang dikenal masyarakat luas. Perusahaan akan berhasil memperoleh pelanggan dalam jumlah yang banyak apabila dinilai dapat memberikan kepuasan bagi pelanggan. Terciptanya kepuasan pelanggan dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya hubungan antara perusahaan dan konsumen menjadi harmonis, memberikan dasar yang baik
3 3 bagi pembelian ulang, membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut yang menguntungkan perusahaan. Fandy Tjiptono (2014:73) menjelaskan bahwa kenyamanan (convenience) merupakan salah satu hal yang bisa berpengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan, yang merupakan hal yang dibutuhkan dalam rangka memfasilitasi pembelian produk atau jasa oleh pelanggan. Setiap perusahaan yang bergerak di bidang jasa tentu menginginkan pelanggannya mencapai kepuasan dan pada akhirnya akan kembali lagi menggunakan jasa perusahaan tersebut. Hal ini tidak mudah dicapai, karena perusahaan jasa seperti Biro Perjalanan Wisata harus memberikan citra yang baik kepada pelanggan. Menurut Kotler (1997) dalam Fandy Tjiptono (2014:354), kepuasan konsumen dapat dijadikan sebagai pencapaian harapan dari sebuah perusahaan dalam memberikan pelayanannya kepada konsumen. Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja (atau hasil) suatu produk dan harapan-harapannya. Harapan pelanggan sangat penting untuk kualitas pelayanan yang diberikan. Jika suatu perusahaan mampu mewujudkan sebuah harapan menjadi kenyataan, bahkan di luar ekspektasi pelanggan tentu akan menjadi nilai penting yang akan terus diingat. Apabila pelayanan yang diterima atau dirasakan sesuai dengan yang diharapkan, maka kualitas pelayanan dipersepsikan baik dan memuaskan sehingga dapat terbentuknya loyalitas pelanggan.
4 4 Industri jasa seperti Biro Perjalanan Wisata sangat mementingkan kualitas pelayanan yang diberikan oleh stafnya, begitu juga dengan Ekapari Tour yang sangat memperhatikan kinerja Sumber Daya Manusia dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan untuk mencegah dan mengantisipasi adanya keluhan. Proses melakukan pelayanan yang diberikan kepada pelanggan merupakan bagian penting, karena dari proses pelayanan yang diberikan maka akan diketahui bagaimana kualitas pelayanan yang diberikan kepada pelanggan. Oleh karena itu perlu diteliti bagaimana staf Ekapari Tour dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan mengetahui kualitas pelayanannya. Setelah mengetahui tingkat kualitas pelayanan dari Ekapari Tour kita dapat mengetahui tingkat kepuasan konsumen terhadap kenyamanan dan pelayanan yang telah diberikan. Penelitian ini mengambil studi kasus CV Ekapari Tour di Klaten, Jawa Tengah, yang merupakan suatu perusahaan swasta nasional atau badan usaha yang bergerak di bidang pariwisata khususnya Biro Perjalanan Wisata. Penulis memilih Ekapari Tour sebagai studi kasus penelitian karena merupakan Biro Perjalanan Wisata pertama yang berdiri di Klaten yaitu pada tanggal 13 Januari 1997 dan keberadaan Ekapari Tour yang sudah cukup lama dengan segudang pengalamannya membuat Biro Perjalanan ini terus digunakan oleh berbagai institusi dan perorangan dalam merencanakan perjalanan wisata mereka. Meski persaingan bisnis di bidang ini sangat kompetitif, Ekapari Tour memiliki keistimewaan dan kemampuan sehingga mampu bersaing dan tetap eksis dalam persaingan usaha di bidang jasa ini. Dengan demikian, penulis memberi judul
5 5 untuk penelitian ini yaitu Analisis Kualitas Kenyamanan dan Pelayanan Biro Perjalanan Wisata (Studi Kasus CV Ekapari Tour Klaten) 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa faktor yang mendasari wisatawan memilih CV Ekapari Tour Klaten sebagai Biro Perjalanan Wisata? 2. Bagaimana kualitas kinerja Sumber Daya Manusia CV Ekapari Tour Klaten dalam melayani para wisatawan? 3. Seberapa besar tingkat kepuasan wisatawan terhadap kenyamanan dan pelayanan yang diberikan CV Ekapari Tour Klaten? I.3 Ruang Lingkup Penelitian 1. Tingkat kepuasan pelayanan terhadap konsumen yang diperoleh dari CV Ekapari Tour Klaten. 2. Tingkat kinerja sumber daya manusia di CV Ekapari Tour Klaten dalam memberikan pelayanan maksimal pada konsumen. 1.4 Tujuan Penelitian 1. Mengetahui faktor apa yang mendasari wisatawan memilih CV Ekapari Tour Klaten sebagai Biro Perjalanan Wisata. 2. Mengetahui kualitas kinerja Sumber Daya Manusia CV Ekapari Tour Klaten dalam melayani para wisatawan. 3. Seberapa besar tingkat kepuasan wisatawan terhadap kenyamanan dan pelayanan yang diberikan CV Ekapari Tour Klaten.
6 6 1.5 Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Hasil akhir yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan mampu menambah cakupan ilmu dan pengetahuan mengenai standar dan skala penilaian kualitas kinerja Sumber Daya Manusia dalam dunia pariwisata, khususnya yang berkaitan langsung dengan Biro Perjalanan Wisata. 2. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dan evaluasi bagi Biro Perjalanan Wisata, khususnya CV Ekapari Tour Klaten dalam memberikan pelayanan yang maksimal kepada konsumen. Hasil dari penelitian ini juga dapat memberikan banyak informasi untuk meningkatkan pelayanan dan perbaikan kualitas sumber daya manusia dalam bidang pariwisata. 1.6 Tinjauan Pustaka Salah satu penelitian tentang kualitas pelayanan Biro Perjalanan Wisata adalah sebuah thesis yang ditulis oleh Siti Aisyah Sucihati pada tahun 2011, yang berjudul Peningkatan Kualitas Pelayanan Pada Biro Perjalanan Wisata Ermi Tour di Padang, Sumatera Barat. Penelitian ini berfokus pada kualitas pelayanan dan faktor-faktor apa saja yang menghambat Ermi Tour dalam untuk mencapai kepuasaan pelanggan Berdasarkan hasil penelitian kendala Ermi Tours, staf belum mampu menyelesaikan keluhan yang datang dengan baik dan profesional. Faktorfaktor yang menghambat Ermi Tour dalam memberikan pelayanan adalah faktor keandalan (reliability), yang merupakan salah satu faktor terpenting. Khususnya
7 7 pada kecepatan dan ketepatan dalam menyelesaikan semua pekerjaan. Kendala penghambat lainnya adalah faktor empati (emphaty) ini dapat pada kemampuan staf dalam menangani semua keluhan dengan baik dan profesional. Pada tahun 2010, Ertika Grismartanti menulis skripsi mengenai Analisis Pengaruh Harga dan Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Pada PT Fullmoon Express Tour and Travel. Penelitian mengkaji apakah terdapat pengaruh negatif antara harga dan kepuasan pelanggan, dan apakah terdapat pengaruh positif antara pelayanan terhadap kepuasan pelanggan. Aditama Kusuma Atmaja menulis jurnal tentang analisis pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasaan pelanggan dengan mengambil studi kasus pembelian tiket Garuda di PT Falah Fantastic Tour Travel Bogor. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa variabel bukti fisik, keandalan, daya tanggap, jaminan dan empati berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasaan pelanggan. Sebuah skripsi yang berjudul Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasaan Pelanggan di Biro Perjalanan Iskandaria Tour and Travel, Tangerang, Banten yang ditulis oleh Rico Fernando juga membahas mengenai kualitas pelayanan yang terdiri dari dimensi seperti wujud/bukti nyata (Tangibles), keandalan (Reliability), ketanggapan (Responsiveness), jaminan (Assurance) dan empati (Empathy). Sebuah jurnal karya Hermawati Tika Ayu, Sulistiowati, dan Julianto Lemantara mengenai analisis pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan pada PT Lovely Corpin Tour & Travel Surabaya, mengemukakan
8 8 bahwa faktor empati yang terdapat dalam kualitas suatu pelayanan mempengaruhi kepuasan pelanggan. Dari tinjauan pustaka yang telah dihimpun, peneliti menemukan beberapa kemiripan terkait dengan tema yang penulis ambil dalam penulisan skripsi ini. Namun yang menjadi perbedaan penelitian ini dengan yan lainnya ialah penelitian ini lebih fokus pada kualitas kenyamanan dari pelayanan yang diberikan oleh Biro Perjalanan Wisata. Kenyamanan tersebut diperoleh dari adanya kepuasan akan kinerja dari staf atau Sumber Daya Manusia yang dimiliki oleh Biro Perjalanan Wisata tersebut. Studi kasus dalam penelitian ini juga memiliki perbedaan dari berbagai tinjauan pustaka yang ada, penulis mengambil CV Ekapari Tour Klaten sebagai studi kasus dalam penelitian ini. 1.5 Landasan Teori a. Teori Kualitas Jasa Berdasarkan hasil sintesis terhadap berbagai riset yang telah dilakukan, Gronroos (1990) dalam Tjiptono (2014:270) mengemukakan beberapa kriteria kualitas jasa yang dipersepsikan baik: 1. Professionalism and Skills Pelanggan mendapati bahwa penyedia jasa, karyawan, sistem operasional dan sumber daya fisik, memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah mereka secara profesional.
9 9 2. Attitutes and Behavior Pelanggan merasa bahwa karyawan jasa menaruh perhatian besar pada mereka dan berusaha membantu memecahkan masalah mereka secara spontan dan ramah. 3. Accessbility and Flexibility Pelanggan merasa bahwa penyedia jasa, lokasi, jam operasi, karyawan, dan sistem operasionalnya, dirancang dan dioperasikan sedemikian rupa sehingga pelanggan dapat mengakses jasa tersebut dengan mudah. b. Teori Kepuasan Pelanggan Kotler & Keller (2009:139) mendefinisikan kepuasan sebagai perasaan senang atau kecewa seseorang yang dialami setelah membandingkan antara persepsi kinerja atau hasil suatu produk dengan harapan-harapannya. Apabila kinerja di bawah harapan, maka pelanggan akan tidak puas. Sedangkan bila kinerja melebihi harapan, pelanggan akan sangat puas. Menurut Tse dan Wilton (1988) dalam Tjiptono (2014:353) bahwa kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan adalah sebagai respon konsumen terhadap evaluasi ketidaksesuaian yang dirasakan antara harapan sebelumnya dan kinerja aktual produk setelah pemakaiannya. Selama dan setelah menggunakan produk/jasa, pelanggan mengembangkan persaan puas atau tidak puas, dengan kata lain satisfaction adalah pilihan setelah evaluasi penilaian dari sebuah transaksi yang spesifik. Fandy Tjiptono (2014:73) menjelaskan bahwa kenyamanan (convenience) merupakan salah satu hal yang bisa berpengaruh positif terhadap loyalitas
10 10 pelanggan, yang merupakan hal yang dibutuhkan dalam rangka memfasilitasi pembelian produk atau jasa oleh pelanggan. Olson (1993) mengatakan bahwa loyalitas pelanggan merupakan dorongan perilaku untuk melakukan pembelian secara berulang-ulang dan untuk membangun kesetiaan pelanggan terhadap suatu produk/jasa yang dihasilkan oleh badan usaha tersebut membutuhkan waktu yang lama melalui suatu proses pembelian yang berulang-ulang tersebut. 2 Menurut Handi Irawan dalam bukunya 10 Prinsip Kepuasan Pelanggan (2002:37-40) ada lima faktor yang mendorong kepuasan pelanggan antara lain: 1. Kualitas produk Pelanggan puas setelah membeli dan menggunakan produk tersebut, ternyata kualitas produknya baik. Kualitas produk ini adalah dimensi yang global dan paling tidak ada 6 elemen dari kualitas produk, yaitu: performance, durability, feature, consistency, dan design. 2. Harga Untuk pelanggan yang sensitif, biasanya harga murah adalah sumber kepuasan yang penting karena mereka mendapatkan value of money yang tinggi. Komponen harga ini relatif tidak penting bagi mereka yang tidak sensitif terhadap harga. Untuk industri ritel, komponen harga ini sungguh sangat penting dan kontribusinya terhadap kepuasan relatif besar. 2 Diakses pada tanggal 2 November 2015, Pukul WIB
11 11 3. Service Quality Service Quality sangat bergantung pada tiga hal, yaitu sistem, teknologi, dan manusia. Pembentukan sikap dan perilaku yang seiring dengan keinginan perusahaan menciptakan, bukanlah pekerjaan mudah. Sama seperti kualitas produk, maka kualitas pelayanan juga merupakan driver yang mempunyai banyak dimensi. Salah satu konsep service quality yang popular adalah ServQual. Berdasarkan konsep ini, service quality diyakini mempunyai lima dimensi yaitu reliability, responsiveness, assurance, emphaty, dan tangible. 4. Emotional Factor Rasa bangga, rasa percaya diri, simbol sukses, bagian dari kelompok orang penting dan sebagainya adalah contoh-contoh emotional value yang mendasari kepuasan pelanggan. 5. Kemudahan Kemudahan untuk mendapatkan produk atau jasa tersebut. Pelanggan akan semakin puas apabila relatif mudah, nyaman dan efisien dalam mendapatkan produk atau pelayanan. Menurut Freddy Rangkuti (2006:9) terdapat sepuluh kriteria umum atau standar yang menentukan kualitas suatu jasa, yaitu : Reliability (Keandalan) Responsiveness (Ketanggapan) Competence (Kemampuan) Access (Mudah diperoleh) Courtesy (Keramahan)
12 12 Communication (Komunikasi) Credibility (Dapat dipercaya) Security (Keamanan) Understanding (knowing the customer) (memahami pelanggan) Tangibles (Bukti nyata yang kasat mata) c. Teori Kualitas Pelayanan Kualitas pelayanan adalah keseluruhan keistimewaan dan karakteristik produk yang menunjang kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Menurut Parasuraman, Berry dan Zeithaml dalam buku Irawan (2002:42-43) mengatakan terdapat 5 (lima) dimensi yang dapat mempengaruhi penilaian pelanggan terhadap kualitas pelayanan yaitu: 1. Tangibel ( Berwujud ) Bukti fisik di mana suatu perusahaan mempunyai kejelasan penampilan fisik dari fasilitas, peralatan, karyawan dan lain-lain. Dalam perusahaan jasa / service ini menjadi sangat penting karena pelanggan akan mengunakan indra penglihatannya untuk menilai apakah perusahaan itu memiliki kualitas pelayanan yang baik. Seperti biro perjalanan wisata, pelanggan akan memiliki presepsi dan harapan yang baik bahwa biro perjalanan wisata mempunyai pelayanan yang baik dari melihat kantor yang bersih dan tertata rapi dan staf yang mengunakan seragam yang rapi. 2. Reliability ( Keandalan ) Dari keempat dimensi, ini merupakan dimensi yang dianggap paling penting dalam pelayanan. Kemampuan perusahaan untuk mewujudkan
13 13 jasa sesuai dengan yang telah dijanjikan secara tepat, akurat dan dapat dipercaya. Dalam bidang jasa seperti biro perjalanan wisata keandalan staf sangat penting, bagaimana kecepatan staf dalam menanggapi permintaan pelanggan, memberikan informasi yang tepat kepada pelanggannya dan memberikan fasilitas sesuai dengan yang dijanjikan kepada pelanggan. 3. Responsiveness ( Ketanggapan ) Keinginan untuk membantu pelanggan dan menyediakan jasa yang cepat dan tepat. Saat pelanggan datang ke sebuah biro perjalanan wisata, ingin langsung dilayani dangan segera dan staf dapat cepat mengerti apa yang pelanggan inginkan dengan informasi yang akurat. 4. Assurance ( Jaminan ) Jaminan dan kepastian yaitu pengetahuan dan kemampuan staf untuk menumbuhkan rasa percaya para pelanggan kepada perusahaan. Staf harus mampu memberikan pelayanan yang ramah itu modal pertama yang sangat baik. Dari keramahan tersebut akan tercipta suatu presepsi yang baik dan keyakinan pada biro perjalanan wisata tersebut. 5. Emphaty ( Empati ) Kesediaan untuk peduli memberikan perhatian secara khusus kepada pelanggannya secara pribadi dengan berupaya memahami keinginan pelanggan. Seperti melakukan pendekatan khusus dari pihak pimpinan dari sebuah biro perjalanan wisata kepada pelanggan yang sering menggunakan jasa biro perjalanan wisata tersebut.
14 14 Kelima dimensi kualitas perjalanan wisata tersebut merupakan suatu pedoman yang memberikan arah kepada perusahaan dalam mengembangkan dan mengevaluasi setiap unsur pelayanan yang diberikan, tetapi tidak selamanya bahwa pelayanan yang diberikan itu tidak dapat dipengaruhi harapan dan keinginan pelanggan. Kotler & Keller (2009:153) juga mengatakan bahwa berinteraksi dengan pelanggan, mendengarkan pelanggan merupakan hal penting dalam manajemen hubungan pelanggan. c. Teori Pelayanan Menurut Payne (2000:219) pelayanan adalah rasa menyenangkan atau tidak menyenangkan pelanggan pada saat memperoleh pelayanan. Payne juga mengatakan bahwa pelayanan pelanggan mengandung pengertian : 1. Segala kegiatan yang dibutuhkan untuk menerima, memproses, menyampaikan dan memenuhi pesanan pelanggan dan untuk menindaklanjuti setiap kegiatan yang mengandung kekeliruan. 2. Ketepatan waktu dan reliabilitas penyampaian jasa kepada pelanggan sesuai dengan harapan mereka. 3. Serangkaian kegiatan yang meliputi semua bidang bisnis yang terpadu untuk menyampaikan produk-produk dan jasa tersebut sedemikian rupa sehingga dipresepsikan memuaskan oleh pelanggan dan merealisasikan pencapaian tujuan-tujuan perusahaan.
15 15 4. Total pesanan yang masuk dan seluruh komunikasi dengan pelanggan. 5. Penyampaian produk kepada pelanggan tepat waktu dan akurat dengan segala tindak lanjut serta tanggapan keterangan yang akurat. d. Teori Biro Perjalanan Wisata Pengertian Biro Perjalanan Wisata dijelaskan oleh Mahidin Atin Desky (2007:1-2) dalam bukunya yang berjudul Pengantar Bisnis Biro Perjalanan Wisata, yaitu suatu usaha jasa yang melayani dan mengurus segala sesuatu yang berkaitan dengan perjalanan wisata. Banyak pakar atau pihak terkait yang memberikan pemaparan secara umum tentang biro perjalanan wisata : 1. Menurut Undang-undang Kepariwisataan No. 9 Tahun 1990, BAB IV, Pasal 11; Usaha jasa biro perjalanan wisata merupakan usaha penyedia jasa perencanaan atau jasa pelayanan dan penyelenggaraan wisata. 2. Menurut Oka A. Joeti ; Biro Perjalanan Wisata (Tour Operator) adalah suatu perusahaan yang usaha dan kegiatannya merencanakan dan menyelenggarakan perjalanan orang-orang untuk tujuan pariwisata (tours) atas inisiatif dan resiko sendiri, dengan tujuan mengambil keuntungan dari penyelenggaraan perjalanan tersebut. Menurut Ismayanti (2010:144), jasa Biro Perjalanan Wisata merupakan kegiatan usaha yang bersifat komersial yang mengatur, menyediakan dan menyelenggarakan pelayanan bagi seseorang atau sekelompok orang untuk melakukan perjalanan dengan tujuan utama berwisata. Bisnis utamanya membuat atau menyusun paket wisata, menjualnya kepada wisatawan dan memberikan pelayanan kepada wisatawan yang membeli paket wisata. Paket wisata itu
16 16 beberapa komponen pariwisata, seperti transpor, hotel, makan-minum, obyek wisata, pertunjukan yang dirangkai menjadi satu paket perjalanan dan dijual dalam satu kesatuan harga. Desky (2007:20) mengatakan bahwa salah satu faktor penting yang terdapat di dalam sebuah biro perjalanan wisata adalah tenaga kerja. Dengan tenaga kerja yang andal, biro perjalanan wisata tersebut dapat meningkatkan kualitas pelayanan, yang pada akhirnya, keuntungan akan mengalir dari para wisatawan. Salah satu kriteria tenaga kerja suatu biro perjalanan wisata menurut Desky adalah mempunyai sifat ramah, luwes, dan tidak kaku karena bisnis usaha jasa biro perjalanan wisata adalah memberikan pelayanan. Selain itu tenaga kerja perlu mempunyai pengetahuan dan wawasan kepariwisataan. Penguasaan terhadap hal itu sangat mendukung pekerjaan sehari-hari agar ia paham dan dapat memberikan informasi yang benar tentang dunia pariwisata kepada wisatawan. I.8 Sumber dan Metode Penelitian 1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di kantor CV Ekapari Tour Klaten yang beralamat di Jalan Ki Ageng Gribig No. 5B, Jawa Tengah. Penelitian ini berlangsung pada bulan November 2015 Januari Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan teknik pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner kepada pelanggan CV Ekapari Tour. Dalam penelitan ini yang menjadi obyek penelitian adalah pelanggan yang pernah menggunakan jasa CV Ekapari Tour.
17 17 3. Prosedur Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data penelitian kuantitatif ini dengan membuat dan menyebarkan kuesioner. Menurut Desky (2007:37), angket atau kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis mengenai masalah tertentu dengan ruang jawaban bagi setiap pertanyaan. Di dalam biro perjalanan wisata, angket diperlukan untuk mengetahui tanggapan peserta tur atas fasilitas dan pelayanan yang telah diberikan selama perjalanan. Biasanya, peserta tur lebih jujur menganggapinya melalui angket daripada ditanyakan secara langsung. Menurut Roscoe (1975) yang dikutip dalam buku Uma Sekaran (2006) memberikan acuan umum untuk menentukan ukuran sampel, yaitu ukuran sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500 adalah tepat untuk kebanyakan penelitian. 3 Kuesioner dibagikan kepada 50 pelanggan CV Ekapari Tour Klaten. Responden dalam penelitian ini adalah para pelanggan yang pernah menggunakan jasa Ekapari Tour yang akan menjawab pertanyaan mengenai kualitas kenyamanan dan pelayanan Ekapari Tour. Dalam proses penelitian ini, peneliti menerapkan probability sampling. Menurut Sugiyono (2011:82), probability sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur atau (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. 3 Diakses pada tanggal 5 Maret Pukul WIB.
18 18 Salah satu teknik probability sampling adalah simple random sampling yang merupakan pengambilan anggota sampel dari poluasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada di dalam populasi itu. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Proses pengukuran dari kuesioner dilakukan dengan memberi tingkatan skala atau nilai pengukuran, dengan menggunakan skala interval 1 sampai dengan 5 yang dijelaskan seperti berikut : 1 = Sangat Tidak Setuju (STS) 2 = Tidak Setuju (TS) 3 = Ragu-ragu (R) 4 = Setuju (S) 5 = Sangat Setuju (SS)
19 19 I.9 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan latar belakang penelitian serta penjabaran rumusan masalah, tujuan, manfaat, tinjauan pustaka, landasan teori, lokasi dan prosedur yang akan dilaksanakan serta uraian mengenai sistematika penulisan penelitian ini. BAB II GAMBARAN UMUM Pada bab II ini penulis akan menjelaskan gambaran umum mengenai CV Ekapari Tour Klaten dimulai dari profil perusahaan, sasaran usaha sampai struktur organisasinya. BAB III PEMBAHASAN Hasil dari penelitian melalui penyebaran kuesioner kepada responden mengenai kualitas kenyamanan dan pelayanan CV Ekapari Tour akan dijelaskan pada bab ini beserta dengan tabel dan gambar. BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN Simpulan dari hasil penelitian ini akan disajikan pada bab ini, diikuti dengan saran dan masukan bagi komponen yang terkait dengan penelitian yang telah dilaksanakan.
BAB I PENDAHULUAN. produk atau harapan-harapannya. Kotler (1997: 36). Meningkatnya derajat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Adanya kualitas yang tinggi diharapkan akan mendapat tingkat kepuasan pelanggan. Kepuasan merupakan perasaan senang atau kecewa seseorang berasal dari perbandingan antara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat mencapai
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat mencapai sukses dalam persaingan adalah berusaha mencapai tujuan untuk menciptakan dan mempertahankan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA TENTANG KEPUASAN PELANGGAN, KUALITAS PELAYANAN, PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP
25 BAB II TINJAUAN PUSTAKA TENTANG KEPUASAN PELANGGAN, KUALITAS PELAYANAN, PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN ANGGOTA KOPSYAKARDOS UNISBA A. Kepuasan Pelanggan Peluang usaha di Indonesia
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORITIS. Webster s 1928 Dictionary, dalam Lupiyoadi (2013), menyatakan bahwa
BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1. Teori Tentang Kepuasan Pelanggan 2.1.1. Pengertian Kepuasan Pelanggan Webster s 1928 Dictionary, dalam Lupiyoadi (2013), menyatakan bahwa pelanggan adalah seseorang yang beberapa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kualitas Layanan Kesehatan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kualitas Layanan Kesehatan 1. Pengertian Kualitas Layanan Kesehatan Kualitas layanan adalah cara melayani, membantu menyiapkan, mengurus, menyelesaikan keperluan, kebutuhan seseorang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. diperusahaan nasional maupun perusahaan asing. Perusahaan berlomba-lomba untuk
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Situasi bisnis saat ini telah berubah dengan sangat cepat. Perkembangan teknologi telah membawa banyak kemajuan dalam upaya pengenalan produk baru dan perkembangannya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membuat persaingan menjadi kuat dan saling berkompetisi dengan perusahaan lain
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan ekonomi di Indonesia telah berkembang ke arah yang lebih baik. Hal ini terlihat sejalan dengan semakin pesatnya perkembangan bisnis, dimana semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebutuhan, keinginan dan harapan manusia yang terus-menerus meningkat. Hal ini dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman sekarang ini, bidang usaha jasa merupakan salah satu bidang usaha yang memegang peranan penting dalam perekonomian, yaitu untuk memenuhi berbagai kebutuhan,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Jasa (Pelayanan) Menurut Kotler (2008) Jasa atau pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang word of mouth
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dalam era pasar bebas saat ini, persaingan dunia usaha yang semakin ketat menuntut perusahaan agar dapat lebih melakukan inovasi dalam melakukan usahanya. Perusahaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kepuasan Pelanggan. membandingkan kinerja (hasil) yang ia rasakan dibandingkan dengan harapannya.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepuasan Pelanggan 1. Pengertian Kepuasan Pelanggan Kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (hasil) yang ia rasakan dibandingkan dengan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Travel Agency Travel Agency adalah perusahaan yang khusus mengatur dan menyelenggarakan perjalanan dan persinggahan orang-orang, termasuk kelengkapan perjalanannya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kemajuan dan perkembangan melanda segala aspek. industri jasa, kualitas pelayanan harus dikelola dengan baik.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini kemajuan dan perkembangan melanda segala aspek kehidupan. Persaingan bisnis diantara perusahaan semakin ketat baik di pasar domestik maupun internasional.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran saat ini menjadi sangat penting bagi usaha perhotelan, karena
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan pemasaran saat ini menjadi sangat penting bagi usaha perhotelan, karena perhotelan merupakan salah satu usaha jasa pelayanan yang cukup rumit pengelolaannya
Lebih terperinciyang akan datang (Anderson et al.,1994). Menurut Hoffman dan Bateson (1997) kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh kualitas layanan dari suatu
Bab 1. Pendahuluan Tingginya tingkat persaingan telah membawa pengaruh yang signifikan dalam dunia usaha. Persaingan tidak hanya mengandalkan segi kualitas tetapi juga mengutamakan segi pelayanan. Parasuraman
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi : Merupakan data yang langsung didapatkan melalui penyebaran kuisioner
24 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Dan Sumber Data Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi : 3.1.1 Data Primer Merupakan data yang langsung didapatkan melalui penyebaran kuisioner
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi membawa dampak yang besar bagi perkembangan dunia bisnis. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya persaingan menjadi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsep, pemberian harga, promosi, dan pendistribusian ide, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data primer. Jenis data ini didapat langsung dari sumber utamanya. Dalam penelitian ini, penulis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kepraktisan sudah menjadi tuntutan utama masyarakat perkotaan saat ini.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepraktisan sudah menjadi tuntutan utama masyarakat perkotaan saat ini. Kota Bandung yang masyarakatnya memiliki mobilitas tinggi membutuhkan kepraktisan ini,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. liburan yang menggabungkan beberapa produk. Selain berurusan dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tour and Travel Agent adalah bisnis ritel yang menjual produk perjalanan dan jasa terkait kepada pelanggan atas nama pemasok seperti maskapai penerbangan, penyewaan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Penelitian ini bermaksud untuk mempelajari pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan, kepuasan pelanggan terhadap loyalitas pelanggan dan kualitas pelayanan terhadap
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Brand image Konsumen merupakan pusat perhatian dalam dunia pemasaran. Maka dari itu perlu dipelajari apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen pada saat ini. Dalam bukunya
Lebih terperinciANALISA PENGARUH KUALITAS JASA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ALFABANK DI SURAKARTA
ANALISA PENGARUH KUALITAS JASA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ALFABANK DI SURAKARTA Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menuntut ilmu bahkan para wisatawan yang berkunjung di kota Yogyakarta.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini bisnis Rumah Makan semakin tumbuh dan berkembang di Indonesia, Yogyakarta merupakan salah satu tempat komunitas pelajar, mahasiswa bahkan para wisatawan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Jasa pada umumnya memiliki karakteristik yang berbeda jika
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Jasa Jasa pada umumnya memiliki karakteristik yang berbeda jika dibandingkan dengan barang. Menurut Kotler dan Armstrong (2004: 660) mendefinisikan jasa adalah tindakan atau manfaat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempertahankan, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi persaingan bisnis yang dihadapi perusahaan-perusahaan saat ini semakin ketat, sehingga menuntut manajemen perusahaan untuk lebih cermat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Kualitas Pelayanan Dewasa ini konsep kualitas telah menjadi faktor yang sangat dominan terhadap keberhasilan suatu organisasi. Kualitas menjadi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Pemasaran Secara definisi, Manajemen Pemasaran adalah analis, perencanaan, implementasi dan pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Industri restoran memang dapat dikatakan tidak pernah sepi, meskipun
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri restoran memang dapat dikatakan tidak pernah sepi, meskipun banyak restoran yang gulung tikar. Sebab, hanya restoran yang dikelola secara profesional
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. seseorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Koperasi Koperasi merupakan suatu badan usaha yang beranggotakan orang atau seseorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan kepada para pelanggan akan mengakibatkan banyaknya kerugian bagi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Buruknya kualitas pelayanan jasa atau manajemen jasa yang diberikan perusahaan kepada para pelanggan akan mengakibatkan banyaknya kerugian bagi perusahaan. Pelanggan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Manajemen Pemasaran 1. Kualitas Pelayanan a. Pengertian Kualitas Pelayanan Modernitas dengan kemajuan teknologi akan mengakibatkan persaingan yang sangat ketat untuk memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan memiliki kendaraan bermotor di Indonesia, tentunya setiap perusahaan automotive harus mampu bersaing dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui. Kotler, 2000) dalam bukunya (Tjiptono, 2007:2)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan sebuah investasi yang tak ternilai harganya. Pada saat ini begitu banyaknya berdiri rumah sakit-rumah sakit maupun tempat perawatan kesehatan yang
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. keunggulan atau keistimewaan suatu produk atau layanan secara menyeluruh
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kualitas Pelayanan Kualitas pelayanan didefinisikan sebagai penilaian pelanggan atas keunggulan atau keistimewaan suatu produk atau layanan secara menyeluruh (Zeithaml, 1988:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bisa ditemukan di daerah tujuan. (Ismayanti, 2011: 3) Semuanya memiliki peran masing-masing untuk menjadikan industri
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Elemen ketiga dalam sistem pariwisata adalah industri pariwisata. Industri yang menyediakan jasa, daya tarik dan sarana wisata. Industri yang merupakan unit-unit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Dalam menghadapi situasi tersebut, maka perusahaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi telekomunikasi dan informasi yang semakin canggih mengakibatkan perubahan dan kemajuan disegala bidang serta menentukan peran aktif dari
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Kepuasan Konsumen Kotler (2004) mengatakan bahwa kepuasan konsumen adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pelayanan yang terdiri dari bukti fisik (tangibles), empati (empathy),
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mendalami tentang pengaruh kualitas pelayanan yang terdiri dari bukti fisik (tangibles), empati (empathy), keandalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menggunakan barang berteknologi. Konsumen cenderung menggunakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi yang semakin berkembang memberikan berbagai kemudahan bagi kehidupan manusia. Banyaknya kemudahan yang dapat diperoleh dan dirasakan tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kota Bandung merupakan salah satu kota pariwisata di tanah air, hal ini tentu menjadi suatu daya tarik bagi para penyedia jasa pariwisata untuk menawarkan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. revolusi mutu melalui pendekatan manajemen mutu terpadu menjadi tuntutan
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kualitas Pelayanan Kualitas merupakan inti kelangsungan hidup sebuah lembaga. Gerakan revolusi mutu melalui pendekatan manajemen mutu terpadu menjadi tuntutan yang tidak boleh
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. kesannya terhadap kinerja suatu produk dan harapan-harapannya. Sedangkan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepuasan Konsumen Menurut Kotler (2002) kepuasan adalah: Perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi atau kesannya terhadap kinerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kegiatan di bidang bisnis merupakan kegiatan yang komplek dan beresiko
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kegiatan di bidang bisnis merupakan kegiatan yang komplek dan beresiko tinggi, oleh karena itu diperlukan informasi yang lengkap, akurat, dan up to date untuk
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN M u l a i P e n e l i t i a n P e n d a h u l u a n S t u d i L i t e r a t u r I d e n t i f i k a s i M a s a l a h P e r u m u s a n M a s a l a h P e n e t a p a n T u
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengembangan sektor pariwisata merupakan salah satu upaya yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengembangan sektor pariwisata merupakan salah satu upaya yang diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi, dengan meningkatkan sumber daya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan oleh Adi Sopian pada tahun 2004 yang berjudul Analisis Tingkat Kepuasan
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Penelitian Sebelumnya Penelitian sebelumnya yang dijadikan acuan pada penelitian ini adalah yang dilakukan oleh Adi Sopian pada tahun 2004 yang berjudul Analisis
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Mutu Pelayanan Keperawatan 1. Pengertian mutu pelayanan keperawatan Menurut Azwar (1996) yang dikutip Purwanto (2009), mutu pelayanan kesehatan adalah yang menunjukkan tingkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia hiburan pada kehidupan sekarang sudah semakin maju, maka
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam dunia hiburan pada kehidupan sekarang sudah semakin maju, maka makin tinggi pula tuntutan seseorang akan kebutuhannya. Dan tentunya perusahaanperusahaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
29 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek penelitian Penelitian ini dilakukan pada Swalayan Naraya yang beralamat di Gonjen, Tamantirto, Kasihan, Bantul yang merupakan sebuah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. secara univariant. Penelitian yang bersifat deskriptif mempunyai tujuan yaitu
48 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Tipe Penelitian Sifat atau tipe penelitian ini adalah deskriptif. Deskriptif diartikan melukiskan variabel demi variabel satu sama lain yang datanya dilakukan secara
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu peneliti mengumpulkan data dengan menetapkan terlebih dulu konsep sebagai variablevariabel yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini, persaingan bisnis menjadi sangat tajam. Hanya perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu menghadapi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena konsumen terdiri dari beberapa segmen, gaya hidup dan kepribadian yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Memahami perilaku konsumen merupakan permasalahan yang kompleks karena konsumen terdiri dari beberapa segmen, gaya hidup dan kepribadian yang berbeda. Levitt (1983)
Lebih terperinciLANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Pemasaran dan Konsep Pemasaran. Menurut (Kotler, 2007), pemasaran adalah :
12 II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran dan Konsep Pemasaran Menurut (Kotler, 2007), pemasaran adalah : Pemasaran adalah suatu proses sosial dengan nama individu dan kelompok mendapatkan apa yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemeriksaan kondisi mobil. Service Clinic Car merupakan perusahaan yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Service Clinic Car sebagai tempat merawat bagi mobil terkadang tidak hanya untuk tempat perawatan mobil tapi juga untuk tempat konsultasi atau pemeriksaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. investor berniat berbisnis dan berinvestasi di Indonesia. Jumlah penduduk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan tingginya pertumbuhan ekonomi Indonesia, banyak investor berniat berbisnis dan berinvestasi di Indonesia. Jumlah penduduk menengah keatas juga bertambah
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Setiap perusahaan bertujuan agar perusahaannya mendapat keuntungan yang
13 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Pemasaran dan Konsep Pemasaran Setiap perusahaan bertujuan agar perusahaannya mendapat keuntungan yang maksimal. Tujuan tersebut dapat tercapai apabila perusahaan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pelanggan Pelanggan adalah masyarakat yang pada umumnya membutuhkan barang dan jasa yang berpotensi melakukan pembelian (Yoeti, 2006:11). Pelanggan itu adalah raja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator untuk menentukan kualitas sumber daya manusia adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu indikator untuk menentukan kualitas sumber daya manusia adalah tingkat pengetahuan yang dimiliki, karena pengetahuan menjadi sumber daya utama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mobilitas manusia sudah dimulai sejak jaman dahulu, dimana kegiatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mobilitas manusia sudah dimulai sejak jaman dahulu, dimana kegiatan tersebut dilakukan dengan berbagai tujuan terkait aktivitas kehidupan sehari-harinya. Dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, produk atau jasa yang bersaing dalam pasar semakin banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi, produk atau jasa yang bersaing dalam pasar semakin banyak dan beragam akibat adanya keterbukaan pasar, sehingga terjadilah persaingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Membaiknya kondisi perekonomian Indonesia belakangan ini tentunya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Membaiknya kondisi perekonomian Indonesia belakangan ini tentunya merupakan suatu kondisi yang menguntungkan bagi dunia bisnis di Indonesia. Indikator membaiknya kondisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. langsung adalah meningkatnya penjualan sehingga perusahaan akan memiliki lebih banyak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dengan kondisi persaingan yang semakin tinggi antar perusahaan, setiap perusahaan saling berpacu untuk memperluas pasar. Harapan dari adanya perluasan pasar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pemulihan ekonomi Indonesia. Seiring dengan perkembangan bisnis toko ritel,
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan ekonomi di Indonesia mengalami perkembangan dan kemajuan yang cukup pesat. Sektor ritel dan pusat perbelanjaan menunjukkan perkembangan yang signifikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan pesat. Banyak negara-negara didunia menjadikan pariwisata sebagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pariwisata sekarang ini telah menjadi salah satu industri yang berkembang dengan pesat. Banyak negara-negara didunia menjadikan pariwisata sebagai andalan utamanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pelaku bisnis tersebut lebih memilih memasarkan barangnya secara online
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Transaksi jual beli barang secara online semakin menjamur dimana para pelaku bisnis tersebut lebih memilih memasarkan barangnya secara online daripada menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tujuannya. Salah satunya terjadi di bidang otomotif. Makin banyaknya
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang Semakin pesatnya perkembangan di masa sekarang membuat persaingan di berbagai bidang semakin ketat karena banyak perusahaan-perusahaan bermunculan. Sehingga para
Lebih terperincitertinggi berdasarkan susunan hirarki yang dikembangkan. Perhitungan yang pengolahan dan penilaian analisis data untuk mengetahui faktor-faktor yang
80 BAB V PEMBAHASAN Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan dalam bab sebelumnya, maka dapat ditentukan faktor dan sub faktor yang memiliki prioritas tertinggi berdasarkan susunan hirarki
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENUMPANG KERETA API BISNIS SENJA KEDIRI PADA PT. KAI (DAOP VII) MADIUN
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENUMPANG KERETA API BISNIS SENJA KEDIRI PADA PT. KAI (DAOP VII) MADIUN SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. KONSEP DAN DEFINISI JASA Keanekaragaman makna dalam hal pemakaian istilah service dijumpai dalam literatur manajemen. Namun demikian, secara garis besar konsep service mengacu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. JASA 1. Pengertian Jasa Jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak lain dan pada dasarnya tidak berwujud serta tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju menyebabkan perusahaan khususnya yang bergerak di bidang pelayanan atau jasa menginginkan perusahaannya
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA
NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA Oleh : DIAN ASRI SHOFIYATUN B 100 070 057 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan industri terjadi begitu cepat dalam berbagai segi kehidupan, yang menyebabkan perkembangan pada setiap bidang usaha. Para pengusaha saat ini dituntut untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi sekarang ini, menuntut Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Era globalisasi sekarang ini, menuntut Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk meningkatkan pelayanan secara profesional sesuai dengan bidangnya masing-masing.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pemasaran Jasa Pemasaran jasa merupakan disiplin ilmu yang masih relatif baru. Industri jasa pada saat ini merupakan sektor ekonomi yang sangat besar dan tumbuh sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adanya era globalisasi dan kemajuan teknologi yang pesat memungkinkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan semakin berkembangnya perekonomian yang ditandai dengan adanya era globalisasi dan kemajuan teknologi yang pesat memungkinkan tersedianya sarana bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan yang dilakukan di Indonesia pada saat ini semakin meningkat, disertai dengan pesatnya tingkat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, hal tersebut
Lebih terperinciPENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI NC TOURS AND TRAVEL
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI NC TOURS AND TRAVEL PENDAHULUAN Pariwisata yang semakin berkembang pesat dan juga travel yang semakin menjamur di Jakarta ini merupakan faktor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. tersebut mempengaruhi kondisi perkembangan dunia bisnis. Setiap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini, persaingan dunia bisnis menjadi semakin ketat karena persaingan bisnis sekarang ini bersifat mendunia sehingga hal tersebut mempengaruhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini kualitas pelayanan (service quality) dipandang sebagai salah satu alat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini kualitas pelayanan (service quality) dipandang sebagai salah satu alat untuk tetap berkompetisi secara kompetitif dalam pemasaran jasa (Lassar
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Faizah, Nadia Rizqiyatul. & Suryoko, Sri. & Saryadi. Dengan judul Pengaruh
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1. Faizah, Nadia Rizqiyatul. & Suryoko, Sri. & Saryadi. Dengan judul Pengaruh Harga, Kualitas Produk Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Restoran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan dalam menjalankan aktivitas bisnis atau kegiatan usaha,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebuah perusahaan dalam menjalankan aktivitas bisnis atau kegiatan usaha, umumnya yang harus diperhatikan perusahaan adalah orientasi pelanggan atau costumer
Lebih terperinciII TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian pelayanan menurut Kotler dan Keller (2007:42) merupakan setiap
II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pelayanan 2.1.1 Pengertian Pengertian pelayanan menurut Kotler dan Keller (2007:42) merupakan setiap tindakan atas kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persepsi Dalam kehidupan sehari-hari ada sebuah proses dimana saat individu mengatur dan menginterpretasikan kesan-kesan sensoris mereka guna memberikan arti bagi lingkungan
Lebih terperinciMANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK RACHMAT HIDAYAT, MPA PRODI ADMINISTRASI NEGARA FISIP UNIVERSITAS JEMBER
MANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK COURSE MATERIAL: ANALISA SERVQUAL (Service Quality) RACHMAT HIDAYAT, MPA PRODI ADMINISTRASI NEGARA FISIP UNIVERSITAS JEMBER 2012 Model ServQual Metode ServQual adalah metode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Di era globalisasi ini, pendidikan merupakan kewajiban bagi masyarakat. Untuk memajukan bangsa, salah satu cara yang harus dilakukan oleh pemerintah
Lebih terperinciBisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 SERVICE PERFORMANCE PADA HOTEL GRAND MAHKOTA PONTIANAK
SERVICE PERFORMANCE PADA HOTEL GRAND MAHKOTA PONTIANAK ABSTRAK Jimmy Email: jimmymannuel@gmail.com Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Service
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Koperasi merupakan suatu perkumpulan yang beranggotakan
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Koperasi merupakan suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan-badan yang memberikan kebebasan masuk dan keluar sebagai anggota, dengan bekerjasama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada dekade terakhir, kualitas jasa semakin mendapatkan banyak perhatian dari perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan sebagai alat untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. salah satu dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Banyak perusahaan yang
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan dunia bisnis yang semakin maju di era globalisasi merupakan salah satu dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Banyak perusahaan yang saling berlomba-lomba
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari hari dengan luas ruang penjualan ±
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Alfamart merupakan jaringan minimarket yang menyediakan kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari hari dengan luas ruang penjualan ± 200 m 2. Alfamart dikelola
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional, dimana dapat dijadikan andalan utama untuk berfungsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu sektor yang paling penting dalam pembangunan nasional, dimana dapat dijadikan andalan utama untuk berfungsi semaksimal mungkin dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimensi dan indikatornya dapat berbeda diantara orang-orang yang terlibat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kualitas pelayanan merupakan suatu fenomena yang unik, sebab dimensi dan indikatornya dapat berbeda diantara orang-orang yang terlibat dalam pelayanan. Menurut Azwar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bermunculan dan telah dimanfaatkan oleh para investor dari dalam negeri maupun
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan dunia usaha dari tahun ke tahun semakin meningkat. Perkembangan ini disebabkan oleh banyaknya peluang bisnis yang bermunculan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Kotler, 2000) Kotler et al (2002)
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bisnis perbankan merupakan bisnis jasa yang berdasarkan pada azas kepercayaan sehingga masalah kualitas layanan menjadi faktor yang sangat menentukan dalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pentingnya kegiatan pemasaran dalam suatu perusahaan dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan yang berusaha meletakkan pemasaran sebagai pusat kegiatan
Lebih terperinci