PEDOMAN KERJA ANTARA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
|
|
- Hartanti Chandra
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BkkbN PEDOMAN KERJA ANTARA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Nom or: 162/KSM/G2/2015 Nomor : B/16/1 V/2015 TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL 1. Umum. BABI PENDAHULUAN a. Sejalan dengan Undang Undang No 52 Tahun 2009 dan terbitnya Perpres No.STahun 2013, BKKBN ditugaskan untuk melaksanakan pengendalian penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana yang dilakukan untuk mewujudkan keserasian, keselarasan dan keseimbangan antara jumlah penduduk dengan lingkungan hidup baik yang berupa daya dukung alam maupun daya dukung lingkungan serta kondisi perkembangan sosial, ekonomi dan budaya; b. Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) merupakan alat negara yang berperan dalam bidang pemeliharan keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka terpeliharanya keamanan dalam negeri; c. Sesuai...
2 c. Sesuai dengan pembangunan prioritas bidang sosial budaya dan kehidupan beragama, pengendalian penduduk merupakan salah satu fokus untuk mencapai prioritas peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), maka sasaran Total Fertility Rate (TFR)=2,1 dan Net Reproduction Rate (NRR) = 1 pada Tahun 2014 menjadi salah satu prasyarat tercapainya Penduduk Tumbuh Seimbang Tahun 2015 ; d. Memasuki tahun ke 4 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun , pelaksanaan Program Kependudukan dan Keluarga Berencana (KKB) Nasional perlu diintensifkan dalam rangka percepatan pencapaian sasaran. Mengingat Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 menunjukkan hasil yang kurang menggembirakan, dimana TFR masih tercatat 2,6 yang berarti masih stagnan dari kondisi SDK! Begitu pula dengan kondisi Contraceptive Prevalence Rate (CPR) dan Unmet Need hasil SDKI 2012 belum menunjukkan perubahan yang berarti; e. Untuk terlaksananya pembangunan KKB Nasional melalui penggerakan dan pelayanan menuju pencapaian Millennium Development Goal s (MDG s) bersama POLRI, maka perlu diterbitkan Pedoman Kerja. Dasar. a. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia; b. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan; c. Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga; d. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1994 tentang Penyelenggaraan Pembangunan Keluarga Sejahtera; e. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1994 tentang Pengelolaan Perkembangan Kependudukan, yang telah diubah dengan Peraturan Pemerintah No 57 Tahun 2009; f. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; g. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah; h. Peraturan...
3 h. Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2008 tentang Tata Cara Pelaksanaan Hubungan dan Kerja Sama Kepolisian Negara Republik Indonesia; i. Peraturan Presiden Nomor 52 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kepolisian Negara Republik Indonesia; j. Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013 tentang Perubahan ke Tujuh atas Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Kementerian; k. Nota Kesepahaman BKKBN dengan POLRI Nomor: 8/KSM/G2/2013 dan Nomor; B/5/1/2013 tentang Pelaksanaan Program Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. Maksud dantujuan. a. Maksud. Pedoman Kega ini dimaksudkan sebagai acuan bagi jajaran BKKBN dan Polri dalam rangka Pelaksanaan Program Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. b. Tujuan. Percepatan Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Melalui Penggerakan dan Pelayanan KB, bertujuan untuk menjangkau penggerakan dan pelayanan program KKB Nasional di seluruh wilayah dan lapisan masyarakat. Ruang Lingkup. Pedoman Kerja ini disesuaikan dengan Nota Kesepahaman antara Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia, meliputi; a. Sosialisasi tentang Kesepahaman KKB; b. Advokasi, Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) tentang KKB; c. Pelayanan KB dan kesehatan reproduksi; d. Pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga; e. Pelatihan bagi pengelola dan pelaksana Program KKB. 5. Tata urut
4 Tata Urut. a. Pendahuluan b. Sasaran dan Pengorganisasian c. Pelaksanaan d. Administrasi, Logistik dan Anggaran e. Penutup Pengertian. Untuk menyamakan persepsi terhadap istilah-istilah dalam Pedoman Kerja ini, diberikan beberapa pengertian sebagai berikut: a. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) merupakan Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang bertugas di bidang pengendalian penduduk dan penyelenggaraan Keluarga Berencana; b. Kepolisian Negara Republik lndonesia(polri)merupakan alat negara yang berperan dalam bidang pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka terpeliharanya keamanan dalam negeri; c. Pegawai Negeri pada Polri terdiri atas anggota Polri dan Pegawai Negeri Sipil (PNS); d. Kemitraan adalah segala upaya membangun sinergi dengan potensi masyarakat yang meliputi komunikasi berbasis kepedulian, konsultasi, pemberian informasi dan berbagai kegiatan lainnya demi tercapainya tujuan masyarakat yang aman, tertib dan tentram; e. Kependudukan adalah hal ihwal yang berkaitan dengan jumlah, struktur, pertumbuhan, persebaran, mobilitas, penyebaran, kualitas dan kondisi kesejahteraan yang menyangkut politik, ekonomi, social budaya, agama serta lingkungan penduduk setempat; f. Keluarga Berencana(KB) adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan melalui promosi, perlindungan, dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas; g.kesehatan...
5 g. Kesehatan Reproduksi (KR) adalah kesehatan secara fisik, mental dan kesejahteraan sosial secara utuh pada semua hal yang berhubungan dengan sistem dan fungsi serta proses reproduksi dan bukan hanya kondisi yang bebas dari penyakit dan kecacatan; h. Fasilitas Kesehatan Polri(Faskes Polri) adalah bangunan Polri yang dimanfaatkan sebagai tempat pelaksanaan pelayanan dan dukungan kesehatan Polri terdiri atas Rumah Sakit Bhayangkara dan Poliklinik; i. Pelayanan Kesehatan Polri adalahupaya, pekerjaan atau kegiatan kesehatan yang ditujukan untuk mencapai derajat kesehatan perorangan/masyarakat Polri yang optimal/setinggitingginya; j. Bhayangkara Pembina Kamtibmas yang selanjutnya disebut Bhabinkamtibmas adalah anggota Polri yang bertugas membina Kamtibmas dan juga merupakan petugas Polmas(Perpolisian Masyarakat) di desa/kelurahan; k. Advokasi adalah program komunikasi untuk memberikan penjelasan kepada penentu kebijakan di tingkat Pusat, Provinsi, Kabupaten dan Kota agar memberikan kebijakan yang mendukung program Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional; l. Komunikasi, Informasi dan Edukasi(KiE) adalah program komunikasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku keluarga serta masyarakat dalam pelaksanaan Program KKB; m. Pelatihan adalah kegiatan dalam upaya meningkatkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan personel Polri sebagai tenaga pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi (KR), yang diselenggarakan secara sendiri maupun bersama-sama atau dengan pihak ketiga, sesuai ketentuan yang berlaku dimasingmasing kesatuan; n. Institusi Masyarakat Pedesaan/Perkotaan(IMP) adalah wadah pengorganisasian dan pembinaan keluarga serta wadah pengelolaan dan pelaksanaan program KB nasional di tingkat Desa/Kelurahan ke bawah. Wadah tersebut secara Nasional disebut Pembantu Pembina KB Desa (PPKBD), Sub Pembantu Pembina KB Desa(Sub PPKBD) dan Kelompok KB; 0. Pelayanan.
6 Pelayanan Keluarga Berencana-Kesehatan Reproduksi(KB- KR) adalah kegiatan pelayanan yang dilaksanakan di fasilitas kesehatan Polridan fasilitas kesehatan lainnya dengan sasaran Personel keluarga Polri dan masyarakat sekitarnya, yang meliputi:pelayanan konseling, pelayanan kontrasepsi, pelayanan di Pusat Informasi dan Konseling Remaja/Mahasiswa (PIKR/M) dan pelayanan Kesehatan Ibu, Anak dan Suami (KIAS); Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga adalah Kondisi keluarga yang memiliki keuletan dan ketangguhan serta mengandung kemampuan fisik materil guna hidup mandiri dan mengembangkan diri dan keluarganya untuk hidup harmonis dalam meningkatkan kesejahteraan kebahagiaan lahir dan batin; Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) adalah staf Organisasi Perangkat Daerah KB Kabupaten/Kotayang bertugas melaksanakan, mengelola dan menggerakkan masyarakat dalam program KB di tingkat Desa/Kelurahan, baik yang berstatus sebagai Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) maupun bukan Penyuluh Keluarga Berencana; Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) adalah PLKB yang berstatus sebagai pejabat fungsional; Pusat Informasi dan Konseling Remaja/Mahasiswa (PIK R/M) adalah suatu wadah kegiatan program Generasi Berencana (GenRe) Bagi Remaja/Mahasiswa yang dikelola dari, oleh dan untuk remaja/mahasiswa guna memberikan pelayanan informasi dan konseling tentang Perencanaan Kehidupan Berkeluarga Bagi Remaja/mahasiswa serta kegiatan-kegiatan penunjang lainnya. Di dalam PIK Remaja/mahasiswa dibedakan dalam 3 tahapan yaitu Tumbuh, Tegak dan Tegar; t. u. Total Fertility Rate (TFR)/Tingkat kelahiran total adalah ratarata jumlah anak yang dilahirkan oleh seorang wanita selama masa hidupnya (sampai akhir masa reproduksinya); Net Reproduction Rate (NRR) adalah Angka fertilitas yang telah memperhitungkan faktor mortalitas, yaitu kemungkinan bayi perempuan meninggal sebelum mencapai akhir masa reproduksinya. Asumsi yang dipakai adalah bayi perempuan tersebut mengikuti pola fertilitas dan pola mortalitas ibunya; V. Unmet.
7 Unmet Need adalah Proporsi wanita usia subur dalam status kawin yang tidak menggunakan alat kontrasepsi meskipun mereka menyatakan ingin menunda atau menjarangkan anak (definisi standar); dan/atau mereka yang "unmet need" karena resiko kesehatan dan pemakaian kontrasepsi yang buruk tidak menginginkan tambahan anak (menjarangkan kelahiran); Contraceptive Prevalence f?afe(cpr)/angka Prevalensi Kontrasepsi adalah Persentase pasangan usia subur (PUS) yang sedang menggunakan alat/cara KB. 1. Sasaran. BAB il SASARAN DAN PENGORGANISASIAN a. Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi akan dilaksanakan kepada Pegawai Negeri pada Polri dan Keluarga serta masyarakat yang bermukim disekitar pemukiman Polri; b. Pembinaan Ketahanan Keluargadilakukan oleh jajaran BKKBN bersama Polri kepada Pegawai Negeri pada Polri dan Keluarga serta masyarakat yang bermukim disekitar pemukiman Polri dalam bentuk pengembangan kelompok kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), Bina Keluarga Lansia (BKL), Pusat Informasi dan Konseling Remaja/Mahasiswa (PIK RIM) serta Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) melalui orientasi penyuluhan kelompok, tatap muka, sarasehan dan pembinaan dengan sasaran sikap dan perilaku dalam mendukung pelaksanaan program Kependudukan Keluarga Berencana Nasional; c. Kegiatan pelatihan pelayanan KB dan KR bagi tenaga medis Polri dilaksanakan dimasing-masing Perwakilan BKKBN Provinsi. Pengorganisasian a. Ketentuan Umum. Disusun dan dilaksanakan secara terpadu antara unsur BKKBN dan Polri serta berbagai stakeholder dan mitra kerja terkait dari tingkat pusat sampai tingkat pelaksana di lapangan.organisasi disusun menyesuaikan dengan kebutuhan yang dapat menampung berbagai kepentingan instansi terkait, baik pusat maupun daerah, sehingga dapat menjamin kelancaran perencanaan, penyelenggaraan, koordinasi, pengawasan dan pengendalian serta evaluasi untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. b.organisasi...
8 8 Organisasi (Struktur organisasi terlampir): 1) Tingkat Pusat. a) Kepala BKKBN dan Kapolri selaku Penanggung Jawab Program Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional; b) Sestama BKKBN dan Kabaharkam Polri selaku Penanggung Jawab Pelaksanaan Program; c) Deputi Bidang Pengendalian Penduduk, Deputi Bidang KB-KR,Deputi Bidang KS-PK,Deputi Bidang ADPIN, Deputi Bidang Latbang, Dirbinmas Baharkam Polri dan Kapusdokkes Polriselaku Kepala Pelaksana Kegiatan. 2) Tingkat Provinsi. a) Ka Perwakilan BKKBN Provinsi dan Kapolda selaku Penanggung Jawab Program di tingkat Provinsi; b) Sekretaris Badan, Kabid KB-KR, Kabid KS-PK, Kabid Adpin dan Kabid Latbang Perwakilan BKKBN Provinsi, Dirbinmas Polda dan Kabidokkes Polda selaku Pelaksana Kegiatan di tingkat Provinsi. 3) Tingkat Kabupaten dan Kota. a) Kepala SKPD-KB Kabupaten dan Kota serta Kapolres/ta selaku Penanggung Jawab Program di Kabupaten/Kota; b) Kabid KB, Kabid KS, Kabid Adpin. Kabid Latbang (disesuaikan dengan struktur SKPD-KB setempat) dan Kasatbinmas Polres/ta dan Kapoliklinik Polres/ta, sebagai pelaksana kegiatan di Kabupaten/Kota. 4) Tingkat Kecamatan dan Desa/Kelurahan. a) Ka Unit Pelaksana KB dan Kapolsek/ta selaku Penanggung jawabdi tingkat Kecamatan; b) PKB/PLKB dan Bhabinkamtibmas selaku Tim Pelaksana di Desa/Kelurahan. BAB III
9 BAB ill PELAKSANAAN 1. Tugas Deputi Bidang Pengendalian Penduduk, Deputi Bidang KB- KR, Deputi Bidang KS-PK, Deputi Bidang Adpin dan Deputi Bidang Latbang, baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama berdasarkan tugas dan fungsi masing-masing, memfasilitasi: a. Ketersediaan alat dan obat kontrasepsi dalam pelayanan KB dan kesehatan Reproduksi; b. Ketersediaan sarana dan prasarana pendukung pelayanan KB; c. Pelatihan bagi pengelola dan pelaksana program KKB, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga; d. Penggerakan, advokasi dan KIE kepada stakeholders dan masyarakat; e. Melakukan sosialisasi tentang kependudukan. 2. Tugas Dirbinmas Baharkam Polri: Menggerakkan Pegawai Negeri pada Polri, dan keluarganya serta Keluarga pada sekitar lingkungan Polri untuk menjadi peserta akseptor KB. 3. Tugas Kapusdokkes Polri: Menyediakan fasilitas dan tenaga kesehatan yang dimiliki oleh Polri sebagai sarana pelayanan KB dan KR. 4. Tugas Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi, Kapolda, Dirbinmas Polda dan Kabidokkes Polda a. MerencanakanSDM, dana, sarana, prasarana Rumah Sakit Bhayangkara dan Klinik Polri yang ada di lingkungan Polda; b. Menyediakan dan mendistribusikan alat dan obat kontrasepsi serta sarana pendukung pelayanan KB; c. Mempersiapkan dan mendistribusikan sarana KIE dalam bentuk spanduk, leaflet, brosur, banner, dll untuk mensosialisasikan kegiatan pelayanan KB, Kesehatan Reproduksi dan Ketahanan Keluarga yang akan dilaksanakan; d. Menyusu n.
10 d. Menyusun rencana kegiatan dan sasaran yang ingin dicapai sertateknis pelaksanaan,waktu kegiatan sesuai dengan kebutuhan, situasi dan kondisi daerah; e. Mempersiapkan pegawai negeri pada Polri dan Tim Medis untuk mengikuti pelatihan teknis pelayanan KB, Kesehatan Reproduksi, Ketahanan & kesejahteraan Keluarga serta KIE dan KonselingProgram Kependudukan dan KB; f. Mengkoordinasikan ke masing-masing jajaran di bawahnya. Tugas Kepala SKPD-KB Kabupaten/Kota, Kapoires/ta, Kasatbinmas, Kapoliklinik Polres/ta. a. Merencanakan SDM, dana, sarana, prasarana, teknis pelaksanaan serta materi kegiatan dan sasaran yang ingin dicapai serta waktu kegiatan sesuai dengan kebutuhan, situasi dan kondisi daerah; b. Menyediakan dan mendistribusikan alat dan obat kontrasepsi serta sarana pendukung pelayanan KB; c. Mendistribusikan sarana KIE dalam bentuk spanduk, leaflet, brosur, banner, dll untuk mensosialisasikan kegiatan pelayanan KB, Kesehatan Reproduksi, Ketahanan& kesejahteraankeluarga yang akan dilaksanakan; d. Mempersiapkan Pegawai Negeri pada Polri, Tim Medis dan Paramedis untuk mengikuti pelatihan teknis pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi serta KIE Program Kependudukan dan KB; e. Mengkoordinasikan ke masing-masing jajaran di bawahnya; f. Menggerakkan Pegawai Negeri pada Polri, Keluarga dan masyarakat sekitarnya untuk memperoleh pelayanan KB, Kesehatan Reproduksi, Ketahanan & kesejahteraan Keluarga. Tugas Kepala Unit Pelaksana KB/Koordinator KB/Penyuluh KB dan Kapolsek/Kapospol/Bhabinkamtibmas. a. Memfasilitasi ketersediaansarana pelayanan KB, alat dan obat kontrasepsi serta pencatatan dan pelaporan; b. Mengkoordinasikan tenaga medis dan paramedis dari Puskesmas, Puskesmas Pembantu (Pustu), Puskesdes/kel dan Perangkat Desa untuk menjadi tim pelaksana pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi; c. Menggerakkan.
11 c. Menggerakkan Pegawai Negeri pada Polri, Keluarga dan masyarakat sekitarnya untuk memperoleh pelayanan KB, Kesehatan Reproduksi, Ketahanan & kesejahteraan Keluarga; d. Menggerakkan kader-kader KB untuk kegiatan pelayanan KB, Kesehatan Reproduksi, BKB, BKR, BKL dan UPPKS; e. Menggerakkan masyarakat di Desa/Kelurahan dan pelaksanaan kegiatan pelayanan KB, Kesehatan Reproduksi, Ketahanan & kesejahteraan Keluarga. 7. Sosialisasi, Advokasi dan KiE. a. Melakukan sosialisasi Nota Kesepahaman dan Pedoman Kerja kepada para pemangku kepentingan di masing-masing wilayah tingkatan; b. Kegiatan advokasi dilaksanakan oleh BKKBN dan Polri kepada Gubernur, BupatiAValikota pembuat kebijakan dan pemangku kepentinganlainnya dalam bentuk kegiatan audiensi, rapat koordinasi, dialog dan lain sebagainya dengan tujuan untuk memperoleh dukungan dalam pelaksanaan prograrh KKB; c. Kegiatan KIE dilaksanakan oleh jajaran BKKBN bersama SKPD-KB dan Polri kepada Pegawai Negeri pada Polri dan keluarga serta masyarakatdalam bentuk orientasi penyuluhan kelompok, tatap muka, sarasehan dengan sasaran merubah sikap dan perilaku untuk menjadi peserta KB. 8. Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi. Kegiatan pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi dilaksanakan oleh tim pelaksana lapangan (BKKBN, Polri, Tim Kesehatan, Kader) sesuai dengan kegiatan yang telah ditentukan baik pelayanan statis di fasilitas kesehatan maupun momentum strategis. 9. Pembinaan Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga. Kegiatan pembinaan Ketahanan Keluarga dilaksanakan melalui penggerakan dan kemitraan oleh jajaran BKKBN bersama Polri kepada Pegawai Negeri pada Polri dan Keluarga serta masyarakat yang bermukim disekitar pemukiman Polri dalampembentukan dan pengembangan kelompok KB, kelompok kegiatan (BKB, BKR dan BKL), PIK Remaja serta kelompok UPPKS. lo.pelatihan.
12 10. Pelatihan bagi Pengelola dan Pelaksana Program KKB. a. Kegiatan pelatihan pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi bagi tenaga medis Polri dilaksanakan disetiap Penwakilan BKKBN Provinsi; b. Pelatihan/orientasi KIE/Konseling, pencatatan dan pelaporan program KKB bagi Kapolsek, Kapospol dan Bhabinkamtibmas sebagai penggerak program Kependudukan dan Keluarga Berencana dilaksanakan disetiap Perwakilan BKKBN Provinsi. 11. Monitoringdan Evaluasi. a. Monitoring. Dilakukan bersama-sama secara berkala untuk mengetahui dan menilai hasil kegiatan program KKB. b. Evaluasi. 12. Pelapofan. Dilakukan bersam a^m a untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan program KKB yang dilaksanakan BKKBN dan Polri serta sebagai bahan pertimbangan dalam membuat kebijakan dan perencanaan kegiatan di waktu yang akan datang, yang secara teknis dikoordinasikan oleh: 1) BKKBN oleh Deputi Bidang Advokasi Penggerakkan dan Informasi; 2) Polri oleh Dirbinmas Baharkam Polri dan Kapusdokkes Polri. Pelaporan dilakukan secara berjenjang dari tingkat Desa/Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten/Kota dan Provinsi sesuai dengan sistem pencatatan dan pelaporan program KKB yang telah ditetapkan. BAB IV
13 1. Administrasi. BAB IV ADMINISTRASI, LOGISTIK DAN ANGGARAN Administrasi pelaksanaan Program Kependudukan dan Keluarga Berencana berpedoman pada aturan/ketentuan yang berlaku pada Petunjuk Administrasi Umum Polri dan BKKBN. 2. Logistik. Dalam pelaksanaan program Kependudukan dan Keluarga Berencana kerjasama BKKBN dengan Polri didukung dengan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh masing-masing. 3. Anggaran. Dukungan anggaran untuk pelaksanaan program KKByang ditimbulkan dari kerjasama BKKBN dengan Polri ditanggung oleh BKKBN dan atau sumber lain yang tidak mengikat. BABV PENUTUP Pedoman Kerja ini disusun sebagai bahan acuan pelaksanaan program KKB antara BKKBN dan Polri yang berlaku sejak tanggal ditetapkan dan mengikuti masa berlaku Nota Kesepahaman antara BKKBN dan Polri Nomor ; 8/KSM/G2/2013 dan Nomor ; B/5/1/2013 tentang Pelaksanaan Program Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. Ditetapkan d i: Jakarta, ^ Pada Tanggal; Negara Republik Indonesia rkam Polri a.n. Kepala BKKBN js Utama BKKBN ^ p r g S a y ^ ^ BAYUSENO. S.H. JENDERAL POLISI Ir.AMBAF, layu, MNS.
14 ' k 1. Administrasi. BAB IV ADMINISTRASI. LOGISTIK DAN ANGGARAN Administrasi pelaksanaan Program Kependudukan dan Keluarga Berencana berpedoman pada aturan/ketentuan yang berlaku pada Petunjuk Administrasi Umum Polri dan BKKBN. 2. Logistik. Dalam pelaksanaan program Kependudukan dan Keluarga Berencana kerjasama BKKBN dengan Polri didukung dengan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh masing-masing. 3. Anggaran. Dukungan anggaran untuk pelaksanaan program KKByang ditimbulkan dari kerjasama BKKBN dengan Polri ditanggung oleh BKKBN dan atau sumber lain yang tidak mengikat. BABV PENUTUP Pedoman Kerja ini disusun sebagai bahan acuan pelaksanaan program KKB antara BKKBN dan Polri yang berlaku sejak tanggal ditetapkan dan mengikuti masa berlaku Nota Kesepahaman antara BKKBN dan Polri Nomor : 8/KSM/G2/2013 dan Nomor ; B/5/1/2013 tentang Pelaksanaan Program Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. Ditetapkan d i: Jakarta,, Pada Tanggal: a. n. K ian Negara Republik Indonesia arkam Polri a.n. Kepala BKKBN Sekretaris Utama BKKBN * ^ -'v' P U JIffig ro BAYUSENO. S.H. \ ^\S>nr.'y^BAg/jRAHAYU, MNS. ^^^j^ko M ^^^JEN D ERAL POLISI
SALINAN NOMOR TENTANG. dan. Menimbang. Dasar : 1. Negara. Provinsi. Bangkaa. Indonesia Tahun Belitung (Lembaran 4268); Indonesia.
BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN KELUARGAA
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH
PERATURAN BUPATI KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR, Menimbang : Mengingat : a. bahwa
Lebih terperinciNOTA KESEPAHAMAN ANTARA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BkkbN 1 NOTA KESEPAHAMAN ANTARA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASONAL DENGAN KEPOLSAN NEGARA REPUBLK NDONESA NOMOR: 8/KSM/G2/2013 NOMOR: B/5/1/2013 TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN
Lebih terperinciMEMUTUSKAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1
BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH Menimbang : a. Mengingat : 1. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidang kesehatan baik pembangunan fisik maupun pembangunan sumber daya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan disegala bidang termasuk didalamnya adalah pembangunan bidang kesehatan baik pembangunan fisik maupun pembangunan sumber daya manusia (SDM). Pembangunan
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.319, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA WARGA NEGARA. Kependudukan. Keluarga. Keluarga Berencana. Sistem Informasi. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
Lebih terperinciOleh; Drs. Ipin.Z.A Husni, MPA Kepala Biro Perencanaan BKKBN
Oleh; Drs. Ipin.Z.A Husni, MPA Kepala Biro Perencanaan BKKBN BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL Jakarta, 2 Mei 2016 KEBIJAKAN DAK T.A 2017 Mendukung implementasi Nawacita: Ketiga: membangun
Lebih terperinciURUSAN WAJIB KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA
4.1.12 URUSAN WAJIB KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA 4.1.12.1 KONDISI UMUM Pembangunan Kependudukan tidak lagi dipahami sebagai usaha untuk mempengaruhi pola dan arah demografi saja, akan tetapi
Lebih terperinciA. UMUM B. LANDASAN HUKUM
BAB I PENDAHULUAN A. UMUM Presiden Republik Indonesia dalam berbagai kesempatan selalu menekankan pentingnya Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK), terutama pengendalian
Lebih terperinciBUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR
BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA
Lebih terperinciPEDOMAN PELAKSANAAN PENGGERAKAN LINII LAPANGAN PROGRAM KEPENDUDUKAN, KELURAGA BERENCANA DAN PEMBANGUNAN KELUARGA TAHUN 2014
PEDOMAN PELAKSANAAN PENGGERAKAN LINII LAPANGAN PROGRAM KEPENDUDUKAN, KELURAGA BERENCANA DAN PEMBANGUNAN KELUARGA TAHUN 2014 BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL Jl. Permata No. 1 Halim Perdanakusuma
Lebih terperinciTUGAS DAN FUNGSI DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA
TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA (Berdasarkan Peraturan Bupati Sigi Nomor 28 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Perangkat
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO
BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 20 TAHUN : 2016 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG STRATEGI KOMUNIKASI INFORMASI DAN EDUKASI BERBASIS KOMUNITAS DALAM PENGEMBANGAN PROGRAM
Lebih terperinciO. BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN 1 2 3
O. BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN 1 2 3 1. Pelayanan Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi Pelaksanaan Jaminan dan Pelayanan KB, Peningkatan Partisipasi
Lebih terperinciWALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG
SALINAN WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG PEMBERDAYAAN INSTITUSI MASYARAKAT KELURAHAN DALAM BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA
O BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA SUB BIDANG SUB SUB BIDANG PEMERINTAHAN KABUPATEN OKU 1. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi Jaminan dan Pelayanan KB, Peningkatan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL,
PERATURAN KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG PENDAYAGUNAAN TENAGA PENYULUH KEPENDUDUKAN, KELUARGA BERENCANA DAN PEMBANGUNAN KELUARGA BADAN KEPENDUDUKAN
Lebih terperinci2017, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan L
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1232, 2017 BKKBN. Pendayagunaan Tenaga Penyuluh KKBPK. PERATURAN KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG PENDAYAGUNAAN
Lebih terperinci1. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi
O. BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN 1 2 3 1. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi Jaminan dan Pelayanan KB, Peningkatan Partisipasi
Lebih terperinciBERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR TAHUN 2016 PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PENGUATAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG DI PROVINSI
Lebih terperinciSUB BIDANG SUB SUB BIDANG RINCIAN URUSAN DAERAH 1. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi
- 55-12. BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA 1. Pelayanan Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi Jaminan dan Pelayanan KB, Peningkatan Partisipasi Pria, Penanggulangan Masalah Kesehatan Reproduksi,
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG
PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR : 60 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN SAMPANG DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciWALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU
WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 105 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA
Lebih terperinciKATA PENGANTAR KEPALA BKKBD KAB.MINAHASA TENGGARA. Dr.SAUL E ARIKALANG,M.Kes. PEMBINA UTAMA MUDA NIP
KATA PENGANTAR Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas Kasih dan Penyertaannya, sehingga Rencana Kerja ( RENJA ) dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah Kabupaten
Lebih terperinciEVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM KKBPK SEMESTER I-TAHUN 2016
EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM KKBPK SEMESTER I-TAHUN 2016 Oleh: Plt. Sekretaris Utama BKKBN Ipin ZA Husni Rapat Telaah Tengah Tahun (Review) Program KKBPK Tahun 2016 Jakarta, 4-7 September 2016 SISTEMATIKA
Lebih terperinciPROFIL BPPKB KABUPATEN KARANGASEM
2015 PROFIL BPPKB KABUPATEN KARANGASEM Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Karangasem PROFIL BPPKB. KABUPATEN KARANGASEM I. GAMBARAN UMUM Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR KOMPETENSI PENYULUH KELUARGA BERENCANA
PERATURAN KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR KOMPETENSI PENYULUH KELUARGA BERENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN
Lebih terperinciMenetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA DI KABUPATEN BANYUWANGI
1 BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 52 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA DI KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL NOMOR: 55/HK-010/B5/2010 TENTANG
PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL NOMOR: 55/HK-010/B5/2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA DI KABUPATEN/KOTA KEPALA BADAN
Lebih terperinciBUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH
BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 98 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KELUARGA BERENCANA, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA DI KABUPATENBANYUWANGI
LAMPIRAN II PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR : 52 TAHUN 2012 TANGGAL : 16 Oktober 2012 PETUNJUK TEKNIS STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA DI KABUPATENBANYUWANGI
Lebih terperinciMATERI TELAAH PROGRAM KKBPK TAHUN 2016 BIDANG KELUARGA SEJAHTERA DAN PEMBERDAYAAN KELUARGA. Jakarta, 5 September 2016
MATERI TELAAH PROGRAM KKBPK TAHUN 2016 BIDANG KELUARGA SEJAHTERA DAN PEMBERDAYAAN KELUARGA A. LATAR BELAKANG Jakarta, 5 September 2016 Penduduk merupakan asset terpenting suatu bangsa, pentingnya penduduk
Lebih terperinciKEGIATAN STRATEGIS BIDANG DALDUK
KEGIATAN STRATEGIS BIDANG DALDUK Adapun kegiatan yang telah dilaksanakan antara lain: 1. Fasilitasi Integrasi Kebijakan Pembangunan Berwawasan Kependudukan Tingkat Provinsi dan Kabupaten/kota. 2. Pengembangan
Lebih terperinciRencana Strategis BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL TAHUN
Rencana Strategis BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL TAHUN 2015-2019 BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL JUNI TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Dalam Undang-undang Nomor 52 Tahun
Lebih terperinciTABEL 5. REVIEW TERHADAP RANCANGAN AWAL RKPD TAHUN 2018 KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA
TABEL 5. REVIEW TERHADAP RANCANGAN AWAL RKPD TAHUN 2018 KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA Nama SKPD : Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Rancangan Awal RKPD Hasil Analisis Kebutuhan No Program
Lebih terperinciURUSAN WAJIB KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA
4.1.12 URUSAN WAJIB KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA 4.1.12.1 KONDISI UMUM Pembangunan Kependudukan tidak lagi dipahami sebagai usaha untuk mempengaruhi pola dan arah demografi saja, akan tetapi
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG
PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk
Lebih terperincie) membuat laporan secara administrasi tentang kegiatan pembinaan dan peningkatan kesertaan KB;
PERATURAN BUPATI NGANJUK NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN NGANJUK I. TUGAS POKOK
Lebih terperinciWALIKOTA MADIUN WALIKOTA MADIUN,
WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 49 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, KELUARGA BERENCANA DAN KETAHANAN PANGAN WALIKOTA MADIUN, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinci15. URUSAN KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA
15. URUSAN KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA Pembangunan dalam urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera diarahkan pada peningkatan kualitas dan jangkauan layanan KB melalui klinik pemerintah
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF KANTOR PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF KANTOR PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA No. Program / Kegiiatan Sasaran Indikator Kinerja TARGET KINERJA
Lebih terperinciSERTIFIKASI PENYULUH KKBPK TAHUN D r s. S u k a r y o Te g u h S a n t o s o, M. P d
SERTIFIKASI PENYULUH KKBPK TAHUN 2017 D r s. S u k a r y o Te g u h S a n t o s o, M. P d Sosialisasi Penyelenggaraan Sertifikasi Penyuluh KKBPK Melalui VICON, 29 Mei 2017 UU No. 23 tahun 2014 Tentang
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2014 TENTANG PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN KELUARGA, KELUARGA BERENCANA, DAN SISTEM INFORMASI KELUARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 1;" TAHUN 2014 TENTANG
WALIKOTA MOJOKERTO PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 1;" TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KOTA MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciANALISIS DAN PENILAIAN MULTI INDIKATOR PROGRAM KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL SEMESTER II TAHUN 2013
ANALISIS DAN PENILAIAN MULTI INDIKATOR PROGRAM KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL SEMESTER II TAHUN 2013 BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA i NASIONAL DIREKTORAT PELAPORAN DAN STATISTIK
Lebih terperinciRUMUSAN RAPAT KERJA DAERAH PROGRAM KB NASIONAL PROPINSI SULAWESI BARAT TAHUN 2009
RUMUSAN RAPAT KERJA DAERAH PROGRAM KB NASIONAL PROPINSI SULAWESI BARAT TAHUN 2009 Rapat Kerja Daerah Program KB Nasional (RAKERDA) Provinsi Sulawesi Barat tahun 2009 diselenggarakan tanggal 18 Maret 2009
Lebih terperinciBAB III TUJUAN, SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN
BAB III TUJUAN, SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1. Telaahan terhadap kebijakan Nasional Sesuai dengan arah kebijakan Pemerintah (Kabinet Kerja) 2015-2019, seluruh Kementerian/Lembaga diarahkan untuk turut
Lebih terperinciPOINTERS KEYNOTE SPEECH MENTERI KESEHATAN RI PADA RAPAT KERJA NASIONAL PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN DAN KB TAHUN 2013 Jakarta, 30 Januari 2013
POINTERS KEYNOTE SPEECH MENTERI KESEHATAN RI PADA RAPAT KERJA NASIONAL PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN DAN KB TAHUN 2013 Jakarta, 30 Januari 2013 1. MASALAH KEPENDUDUKAN DI INDONESIA 3 aspek yaitu aspek kuantitas,
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 25 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG
BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 25 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KABUPATEN
Lebih terperinciBUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK
Lebih terperinciYang kami hormati: Assalamu alaikum wr wb; Selamat Pagi dan Salam Sejahtera, Oom swastiastu,
SAMBUTAN KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL PADA PEMBUKAAN RAPAT KERJA NASIONAL PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA TAHUN 2013 Jakarta, 30 Januari 2013. Yang kami hormati:
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. dengan angka fertilitas atau total fertility rate (TFR) 2,6. Indonesia masih berada
1 BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laju pertumbuhan penduduk dunia semakin meningkat. Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) memprediksikan tahun 2016 jumlah penduduk dunia mencapai 7,3 miliyar, tahun
Lebih terperinciVISI, MISI DAN GRAND STRATEGI BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL
PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL NOMOR : 28/HK-010/B5/2007 TENTANG VISI, MISI DAN GRAND STRATEGI BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL KEPALA BADAN KOORDINASI KELUARGA
Lebih terperinciL. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA
- 358 - L. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA SUB BIDANG SUB SUB BIDANG PEMERINTAH 1. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi 1. Kebijakan
Lebih terperinciKAMPUNG K B OLEH DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUN DAN PERLINDUNGAN ANAK,PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA KOTA BUKITTINGGI
KAMPUNG K B OLEH DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUN DAN PERLINDUNGAN ANAK,PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA KOTA BUKITTINGGI Pengertian Kampung KB adalah satuan wilayah setingkat RW, dusun atau setara,
Lebih terperinciWALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG
WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA DI KOTA BANJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciRencana Kerja (Renja) Perubahan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Hulu Sungai Utara Tahun 2017
2.3 Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan fungsi SKPD Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam melaksanakan urusan Pengendalian Kependudukan dan
Lebih terperinciBUPATI WONOGIRI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOGIRI NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG
BUPATI WONOGIRI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOGIRI NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinci2017, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Le
No.384, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKKBN. Penyuluh KB. Standar Kompetensi. PERATURAN KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR KOMPETENSI PENYULUH
Lebih terperinciMenetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA DI KABUPATEN BANYUWANGI
1 BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 52 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA DI KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyusunan Rencana Kerja (Renja) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah adalah dalam rangka memenuhi amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Lebih terperinciRENCANA AKSI TAHUN 2018 DP2KBP3A KABUPATEN KEDIRI
RENCANA AKSI TAHUN 2018 DP2KBP3A KABUPATEN KEDIRI No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET TW 1 TW 2 TW 3 TW 4 1. Meningkatnya partisipasi 1. Persentase Peserta KB Aktif MKJP - - - 25,60% masyarakat
Lebih terperinciL. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA
- 274 - L. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA 1. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi 1. Kebijakan dan Pelaksanaan Jaminan dan Pelayanan
Lebih terperinciPotret KB DIY dan Tantangan ke Depan
Artikel Potret KB DIY dan Tantangan ke Depan Arkandini & Mardiya Tahun 2010 yang baru saja kita lewati merupakan tahun pertama dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010 2014. Sama
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 2016
PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 06 Organisasi / SKPD :..0. -BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA
Lebih terperinciANALISIS DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN & KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BULAN JULI 2012
ANALISIS DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN & KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BULAN JULI 2012 PERWAKILAN BADAN KEPENDUDUKAN DAN KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR SAMARINDA 2012
Lebih terperinci15. URUSAN KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA
15. URUSAN KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA Indonesia merupakan salah satu dari beberapa negara berkembang yang menyepakati tujuan-tujuan pembangunan global dalam Millenium Development Goals (MDGs)
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 53 TAHUN 2012 TENTANG
BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 53 2012 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 53 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciL. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA
- 57 - L. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA 1. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi Jaminan dan Pelayanan KB, Peningkatan Partisipasi
Lebih terperinciBAB III AKUNTABILITAS KINERJA
LAKIP 2016 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja disusun sebagai wujud pertanggungjawaban keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan
Lebih terperinciBUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH
SALINAN BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA
Lebih terperincijtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt
jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 100 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT BADAN KELUARGA BERENCANA, PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
Lebih terperinci._-" 'x'- '\~ ~ -.'\:.:,;.'.".;,~p,.. ",:,..;...:t;1l. -91.:'l;1. !JI~ f!i'~plj~ ~ wkkta~ PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
'1-
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN GRESIK RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 2019
PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 9 Organisasi / SKPD :.8.. -DINAS KELUARGA, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK Halaman dari
Lebih terperinciBAB IV TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
BAB IV TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN IV.1. Tujuan 1. Menguatkan akses pelayanan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera yang merata dan berkualitas 2. Peningkatan pembinaan peserta KB
Lebih terperinciWALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 40 TAHUN 2016 TENTANG
WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 40 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA
Lebih terperinciPERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertandatangan di bawah ini : Nama : WAHYU
Lebih terperinciMEMAHAMI ARAH PROGRAM KKBPK TAHUN
MEMAHAMI ARAH PROGRAM KKBPK TAHUN 2015-2019 Oleh: Drs. Mardiya Di era otonomi daerah, program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) di tingkat Kabupaten/Kota memang menjadi kewenangan
Lebih terperinciBUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA
BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK
Lebih terperinciBUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG
SALINAN BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA KABUPATEN BELITUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciIV.B.15. Urusan Wajib Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
15. URUSAN KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA Keluarga berencana dan keluarga sejahtera memiliki makna yang sangat strategis, komprehensif dan fundamental dalam upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah kependudukan telah menjadi perhatian pemerintah Indonesia sejak ditandatanganinya deklarasi mengenai kependudukan oleh para pemimpin dunia termasuk presiden
Lebih terperinciPERWAKILAN BKKBN DIY SAMBUTAN KEPALA PERWAKILAN BKKBN DIY RAPAT KOORDINASI TEKNIS PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN DAN KB
PERWAKILAN BKKBN DIY SAMBUTAN KEPALA PERWAKILAN BKKBN DIY RAPAT KOORDINASI TEKNIS PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN DAN KB YOGYAKARTA, 4 APRIL 2013 SAMBUTAN KEPALA PERWAKILAN BKKBN DIY RAKORNIS PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN
Lebih terperinciTabel Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2015 dan Prakiraan Maju Tahun Rencana Tahun Target Capaian Kinerja
Tabel Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2015 dan Prakiraan Maju Tahun 2016 Nama SKPD : Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah Kode Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan
Lebih terperinciPengaturan Akses Serta Penyelenggaraan Pelayanan dan Pembiayaan KB MOP dan MOW di Kota Salatiga
Pengaturan Akses Serta Penyelenggaraan Pelayanan dan Pembiayaan KB MOP dan MOW di Kota Salatiga Nama Inovasi Pengaturan Akses Serta Penyelenggaraan Pelayanan dan Pembiayaan KB MOP dan MOW di Kota Salatiga
Lebih terperinciBUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 53 TAHUN 2008 TENTANG
DRAFT PER TGL 11 SEPT 2008 BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 53 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PERLINDUNGAN IBU DAN ANAK BUPATI
Lebih terperinciBADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN PANDEGLANG
BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN PANDEGLANG 1.1. LATAR BELAKANG BP3AKB (Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana) Kabupaten
Lebih terperinciANALISIS DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN & KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BULAN AGUSTUS 2012
ANALISIS DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN & KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BULAN AGUSTUS 2012 PERWAKILAN BADAN KEPENDUDUKAN DAN KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR SAMARINDA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cita-cita bangsa bernegara. Dalam rangka itu diperlukan pengembangan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa bernegara.
Lebih terperinciBAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF V.1 Rencana Program V.1.1. Rencana Program Keluarga
BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF V.1 Rencana Program V.1.1. Rencana Program Keluarga Berencana : 1. Program Keluarga Berencana Program ini bertujuan
Lebih terperinciANALISIS DAN EVALUASI PROGRAM KKBPK TAHUN 2015
ANALISIS DAN EVALUASI PROGRAM KKBPK TAHUN 2015 PERWAKILAN BKKBN KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI...ii I. PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Tujuan...1
Lebih terperinciLAPORAN UMPAN BALIK PENGENDALIAN LAPANGAN & PELAYANAN KONTRASEPSI JUNI 2016
LAPORAN UMPAN BALIK PENGENDALIAN LAPANGAN & PELAYANAN KONTRASEPSI JUNI 2016 PERWAKILAN BKKBN KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2016 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI...ii I. PENDAHULUAN...1 1.1
Lebih terperinciNO PROGRAM KEGIATAN ANGGARAN (Rp)
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Kegiatan Penyediaan Jasa, Peralatan dan Perlengkapan Kantor,44,,000.00 79,58,000.00 Kegiatan Koordinasi dan Konsultasi Keluar Daerah 44,650,000.00 Program pemeliharaan
Lebih terperinciBAB 30 PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN
BAB 30 PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA KECIL BERKUALITAS SERTA PEMUDA DAN OLAHRAGA Pembangunan kependudukan dan keluarga kecil berkualitas merupakan langkah penting dalam mencapai pembangunan berkelanjutan.
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN KUALITAS PENDUDUK MELALUI PROGRAM KEPENDUDUKAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBANGUNAN KELUARGA (KKBPK)
UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PENDUDUK MELALUI PROGRAM KEPENDUDUKAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBANGUNAN KELUARGA (KKBPK) Oleh : Ir. Sudarmi Pengertian Keluarga Berencana (KB) menurut UU no 52 Tahun 2009 tentang
Lebih terperinciLAPORAN UMPAN BALIK PENGENDALIAN LAPANGAN & PELAYANAN KONTRASEPSI APRIL 2016
LAPORAN UMPAN BALIK PENGENDALIAN LAPANGAN & PELAYANAN KONTRASEPSI APRIL 2016 PERWAKILAN BKKBN KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2016 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI...ii I. PENDAHULUAN...1 1.1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan Negara yang dilihat dari jumlah penduduknya ada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan Negara yang dilihat dari jumlah penduduknya ada pada posisi keempat di dunia, dengan laju pertumbuhan yang masih relative tinggi. Esensi tugas program
Lebih terperinciLAPORAN UMPAN BALIK PENGENDALIAN LAPANGAN & PELAYANAN KONTRASEPSI FEBRUARI 2016
LAPORAN UMPAN BALIK PENGENDALIAN LAPANGAN & PELAYANAN KONTRASEPSI FEBRUARI 2016 PERWAKILAN BKKBN KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2016 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI...ii I. PENDAHULUAN...1
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL KELUARGA BERENCANA
PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL KELUARGA BERENCANA 0 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, penyusunan Buku Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Bantuan
Lebih terperinci