BANTUAN PERLINDUNGAN SOSIAL KARTU SAKTI (KPS, BLT, BLSM, PSKS, KKS, KIP, KKP)
|
|
- Farida Gunawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BANTUAN PERLINDUNGAN SOSIAL KARTU SAKTI (KPS, BLT, BLSM, PSKS, KKS, KIP, KKP) DASAR HUKUM PELAKSANAAN PROG. KONPENSASI BBM (PROGRAM : PSKS, KKS, KIS, KIP) Yg dulu (KPS, BLT, BLSM): 1. Hasil Rakornas Dinsos se Indonesia di Hotel Le Grandeur Kelapa Dua Jakarta : November EXPOSE KEMENSOS RI Tgl 25 Nov 2014 Oleh : Kemensos RI Ibu Khofifah Indar Parawansa. Tentang : PENJELASAN PROGRAM. 3. Inpres RI No. 7 / Tentang PELAKSANAAN PSKS, PROGRAM IND PINTAR, DAN PROGRAM IND SEHAT UNTUK MEMBANGUNA KELUARGA PRODUKTIF. 4. Edaran Mendagri RI No. 440/6264/SJ Tgl 6 Nov Tentang FASILITASI PROGRAM KARTU INDONESIA SEHAT (KIS), KARTU INDONESIA PINTAR (KIP) DAN KARTU KELUARGA SEJAHTERA (KKS) 5. Edaran Kemensos RI No. 425/LIS. PSKBS/ Tentang : MEKANISME PEMBAYARAN BANTUAN BAGI KELUARGA YANG PEMEGANG KPS-NYA TIDAK DAPAT LANGSUNG MENGAMBIL BANTUAN. (Hilang, Rusak, sakit). 6. Edaran Kemensos RI No. 418/LIS. PSKBS/11/ Tentang : MEKANISME PEMBAYARAN UNTUK KPS-NYA HILANG, RUSAK. 7. Sosialisasi Dirjend. Dayasos dan Penanggulangan Kemiskinan Kemensos RI 24 Nov Disampaikan Oleh Direktur Pemberdayaan Keluarga dan Kelembagaan Sosial. Tentang : PERAN TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL KECAMATAN (TKSK) DALAM MEMPERKUAT PROGRAM SIMPANAN KELUARGA SEJAHERA (PS-KS). 8. Sosialisasi BPKP RI 26 Nov 2014 oleh : Deputi Pengwasan PIP Bidang POLSOSKAM Tentang : PEMANTAUAN PELAKSANAAN PS-KS 9. Sosialisasi Kemenerian PPN / BAPPENAS RI 25 Nov 2014 oleh : Deputi Kemiskinan, Ketenaga kerjaan dan Usaha Kecil Menengah. Tentang : KEBIJAKAN NASIONAL PENYALURAN PS-KS 10. EXPOSE KEMENSOS RI Tgl 25 Nov 2014 Oleh : Panitia Pelaksana Rakornas Dinsos se Ind. Tentang : INSTRUMEN DAN EVALUASI PENYALURAN BANTUAN PS-KS KEMENSOS. KARTU SAKTI Oleh : Ka.Dinsos Bantul Mahmudi.. Page 1
2 SOSIALISASI BANTUAN BERBAGAI KARTU KESEJAHTERAAN SOSIAL LATAR BELAKANG PEMBAGIAN KKS : 1. Menghadirkan Kembali Negara Untuk Melindungi Segenap Bangsa Dan Memberikan Rasa Aman Pada Seluruh Warga Negara, Melalui Politik Luar Negeri Bebas Aktif, Keamanan Nasional Yang Terpercaya Dan Pembangunan Pertahanan Negara Tri Matra Terpadu Yang Dilandasi Kepentingan Nasional Dan Memperkuat Jati Diri Sebagai Negara Maritim. 2. Membuat Pemerintah Tidak Absen Dengan Membangun Tata Kelola Pemerintahan Yang Bersih, Efektif, Demokratis, Dan Terpercaya, Dengan Memberikan Prioritas Pada Upaya Memulihkan Kepercayaan Publik Pada Institusi-Institusi Demokrasi Dengan Melanjutkan Konsolidasi Demokrasi Melalui Reformasi Sistem Kepartaian, Pemilu, Dan Lembaga Perwakilan. 3. Membangun Indonesia Dari Pinggiran Dengan Memperkuat Daerah-Daerah Dan Desa Dalam Kerangka Negara Kesatuan. 4. Menolak Negara Lemah Dengan Melakukan Reformasi Sistem Dan Penegakan Hukum Yang Bebas Korupsi, Bermartabat, Dan Terpercaya. 5. Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia Melalui Peningkatan Kualitas Pendidikan Dan Pelatihan Dengan Program "Indonesia Pintar"; Serta Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Dengan Program "Indonesia Sehat" Dan "Indonesia Sejahtera" Dengan Mendorong Land Reform Dan Program Kepemilikan Tanah Seluas 9 Hektar, Program Rumah Kampung Deret Atau Rumah Susun Murah Yang Disubsidi Serta Jaminan Sosial Untuk Rakyat Di Tahun Meningkatkan Produktivitas Rakyat Dan Daya Saing Di Pasar Internasional Sehingga Bangsa Indonesia Bisa Maju Dan Bangkit Bersama Bangsa-Bangsa Asia Lainnya. 7. Mewujudkan Kemandirian Ekonomi Dengan Menggerakkan Sektor-Sektor Strategis Ekonomi Domestik. 8. Melakukan Revolusi Karakter Bangsa Melalui Kebijakan Penataan Kembali Kurikulum Pendidikan Nasional Dengan Mengedepankan Aspek Pendidikan Kewarganegaraan, Yang Menempatkan Secara Proporsional Aspek Pendidikan, Seperti Pengajaran Sejarah Pembentukan Bangsa, Nilai-Nilai Patriotisme Dan Cinta Tanah Air, Semangat Bela Negara Dan Budi Pekerti Di Dalam Kurikulum Pendidikan Indonesia. 9. Memperteguh Kebhinnekaan Dan Memperkuat Restorasi Sosial Indonesia Melalui Kebijakan Memperkuat Pendidikan Kebhinnekaan Dan Menciptakan Ruang-Ruang Dialog Antarwarga. KARTU SAKTI Oleh : Ka.Dinsos Bantul Mahmudi.. Page 2
3 KARTU KELUARGA SEJAHTERA (KKS) 1. Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) Penanda Keluarga Kurang Mampu Yang Berhak Untuk Mendapatkan Berbagai Bantuan Sosial Termasuk Simpanan Keluarga Sejahtera. 2. Program KSKS Tahap Pertama Diberikan Di Bulan November-Desember Kepada Keluarga (Rp 4,2 Trilyun) 3. Program Keluarga Sejahtera Diberikan Kepada Keluarga Kurang Mampu, Secara Bertahap Diperluas Mencakup Penghuni Panti Asuhan, Panti Jompo Dan Panti-Panti Sosial Lainnya. 4. Saat Ini, Keluarga Diberikan Dalam Bentuk Layanan Keuangan Digital Dengan Pemberian Sim Card, Sedangkan 14,5 Juta Keluarga Diberikan Dalam Bentuk Simpanan Giro Pos. 5. Pada Tahun 2015 Secara Bertahap 14,5 Juta Keluarga Lainnya Akan Mendapatkan Layanan Keuangan Digital Dan Sim Card. 19 KAB/KOTA YANG UNTUK UJI COBA KARTU SAKTI : 1. Kota Jakarta Barat 2. Kota Jakarta Pusat 3. Kota Jakarta Selatan 4. Kota Jakarta Timur 5. Kota Jakarta Utara 6. Kota Bekasi 7. Kota Semarang 8. Kota Surabaya 9. Kota Balikpapan 10. Kota Kupang 11. Kota Pematang Siantar 12. Kabupaten Karo * 13. Kabupaten Jembrana 14. Kabupaten Pandeglang 15. Kabupaten Cirebon 16. Kabupaten Kuningan 17. Kabupaten Tegal 18. Kabupaten Banyuwangi 19. Kabupaten Mamuju Utara Simpanan Keluarga Sejahtera Diikuti dengan Persyaratan untuk Mendorong Perubahan Perilaku Masyarakat : 1. Perbaikan pendidikan generasi mendatang Anak usia sekolah harus bersekolah KARTU SAKTI Oleh : Ka.Dinsos Bantul Mahmudi.. Page 3
4 2. Perbaikan kualitas kesehatan Pemeriksaan kesehatan bagi ibu hamil dan balita Pemeriksaan kesehatan bagi anggota rumah tangga (Pengecekan hipertensi dan diabetes) Penerapan pola hidup sehat untuk usia lanjut (Mengecek kesehatan dan berolahraga) 3. Perubahan perilaku pengelolaan keuangan, melalui pembukaan rekening tabungan 4. Pemerintah akan memberikan tambahan saldo simpanan bagi keluarga yang menyisakan saldo simpananya KARTU SIMPANAN KELUARGA SEJAHTERA (KSKS) : 1. Kartu Simpanan Keluarga Sejahtera (Ksks) Adalah Bantuan Tunai Bagi Keluarga Kurang Mampu, Yang Diberikan Dalam Bentuk Rekening Simpanan Sebagai Bagian Dari Strategi Nasional Keuangan Inklusif. 2. Ksks Ditujukan Untuk Mendorong Akses Terhadap Sistem Keuangan Bagi Seluruh Lapisan Masyarakat Dalam Rangka Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Pemerataan Pendapatan Serta Menjaga Stabilitas Sistem 3. Pemerintah Akan Membagikan Secara Bertahap Kepada 15,5 Juta Keluarga Kurang Mampu (Bukan Individu) Di Seluruh Indonesia 4. Program Ksks Kedepannya Akan Diperluas Mencakup Penghuni Panti Asuhan, Panti Jompo Dan Panti-Panti Sosial Lainnya 5. Program Ksks Tahap Pertama Diberikan Di Bulan November-Desember Kepada Keluarga 6. Tahun 2015 Secara Bertahap Akan Diberikan Kepada 14,5 Juta Keluarga 7. Program Simpanan Keluarga Sejahtera Adalah Program Pemberian Bantuan Dalam Bentuk Tabungan Yang Diberikan Kepada 15,5 Juta Keluarga Kurang Mampu Di Seluruh Indonesia, Sejumlah Rp /Keluarga/Bulan Selama Beberapa Bulan. 8. Program Simpanan Keluarga Sejahtera Diberikan Kepada Keluarga Kurang Mampu, Secara Bertahap Diperluas Mencakup Penghuni Panti Asuhan, Panti Jompo Dan Panti-Panti Sosial Lainnya 9. Kartu Simpanan Keluarga Sejahtera Menggunakan Sistem Layanan Keuangan Digital (Lkd) 10. Lkd Adalah Sarana Simpanan Dan Transaksi Keuangan Non Tunai Dimana Nomor Ponsel Seseorang Menjadi Rekening Simpanan. Dengan Lkd, Masyarakat Tidak Lagi Dibatasi Oleh Keberadaan Bank Atau Atm Secara Fisik. Masyarakat Bisa Mengirim Dana Lewat Ponsel Mereka Serta Mengambil Uang Tunai Lewat Agen Yang Ditunjuk. KARTU SAKTI Oleh : Ka.Dinsos Bantul Mahmudi.. Page 4
5 11. Agen Lkd Bisa Berupa Warung, Penjual Pulsa, Gerai Waralaba, Bahkan Individu Yang Ada Di Komunitas. Masyarakat Yang Jauh Dari Cabang Bank Tidak Perlu Pergi Terlalu Jauh Untuk Mendapatkan Layanan Keuangan. 12. Bantuan Non Tunai Untuk 15,5 Juta Keluarga Sebesar Rp. 400 Ribu Per Keluarga (Rp. 200 Ribu Per Bulan Untuk 2 Bulan, Nov Dan Des), Dengan Jumlah Rp. 6,2 Triliun Menggunakan Dana Cadangan Perlindungan Sosial Dan Dana Cadangan Resiko Fiskal, Disalurkan Melalui Dipa Kemensos. 13. Pada Tahap Awal, Tahun Ini, Diberikan Kartu Keluarga Sejahtera Dan Sim Card Untuk Layanan Keuangan Digital Bagi 1 Juta Kekuarga Kurang Mampu. 14. Bagi Mereka Yg Belum Menerima Kartu Keluarga Sejahtera Dan Sim Card Tetap Mendapatkan Bantuan Non Tunai Sebesar Rp. 200 Ribu Per Bulan Untuk Bulan November Dan Desember. 15. Biaya Operasional Pelaksanaan Termasuk Biaya Pencetakan Kartu Dan Biaya Pengiriman Sebesar Rp. 199 Miliar, Menggunakan Dana Cadangan Perlindungan Sosial Dan Dana Cadangan Resiko Fiskal, Disalurkan Melalui Dipa Kemensos. KARTU INDONESIA PINTAR (KIP) : 1. Kartu Indonesia Pintar (KIP) Merupakan Transformasi Dari Program Bantuan Siswa Miskin (BSM) 2. Program Kartu Indonesia Pintar Bertujuan Menghilangkan Hambatan Ekonomi Siswa Untuk Bersekolah Sehingga Mereka Memperoleh Akses Pelayanan Pendidikan Yang Layak, Di Tingkat Dasar Dan Menengah. 3. Kartu Indonesia Pintar Diberikan Kepada Seluruh Anak Usia Sekolah, Yaitu 7 Hingga 18 Tahun Dari Keluarga Kurang Mampu, Baik Yang Terdaftar Maupun Yang Belum Terdaftar Di Sekolah Maupun Madrasah 4. Pada Tahap Lanjutan, Kip Mencakup Pula Anak Usia Sekolah Yang Tidak Berada Di Sekolah Seperti Anak Jalanan, Pekerja Anak, Di Panti Asuhan, Dan Difabel. 5. Selain Berlaku Di Sekolah/Madrasah, Kip Berlaku Juga Di Pesantren, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Dan Balai Latihan Kerja (BLK). 6. KIP Kedepannya Mendorong Mengikutsertakan Anak Usia Sekolah Yang Belum Terdaftar Di Satuan Pendidikan Untuk Kembali Bersekolah. - KIP Mendorong Mengikutsertakan Anak Usia Sekolah Yang Belum Terdaftar Di Satuan Pendidikan Untuk Kembali Bersekola 7. Pada Tahap Awal Bulan November Hingga Desember 2014, Pemerintah Membagikan Kartu Indonesia Pintar Kepada Anak Usia Sekolah Dari Keluarga Kurang Mampu 8. Kedepannya, Secara Bertahap Cakupan Peserta Akan Diperluas Menjangkau Masyarakat Kurang Mampu Yang Mencapai 24 Juta Anak Usia Sekolah KARTU SAKTI Oleh : Ka.Dinsos Bantul Mahmudi.. Page 5
6 9. Anggaran Untuk Melaksanakan Program Kartu Indonesia Pintar (Kip) Menggunakan Anggaran Bantuan Siswa Miskin (BSM) Yang Dianggarkan Dalam APBN Program Bantuan Siswa Miskin Untuk 11,2 Juta Siswa Sekolah Umum Dan Sekolah Agama Sebesar Rp. 6,2 Triliun Disalurkan Melalui Dipa Kemendikbud Dan Kemenag. Pada Tahap Awal, Tahun Ini, Kartu Indonesia Pintar, Diberikan Kepada Siswa Yg Berasal Dari 1 Juta Keluarga Kurang Mampu. Untuk Menjamin Siswa Memperoleh Bantuan Sampai Jenjang SMA/SMK/MA. Mereka Yg Belum Mendapatkan Kartu Tetap Mendapatkan Bantuan Siswa Miskin Sepanjang Telah Terdaftar Melalui Sekolah. 11. Jumlah Penerima KIP dan KIS Telah Dipastikan Bagi Mereka Yang Telah Terdaftar Dan Tersedia Anggarannya Dalam APBN 2014 KARTU INDONESIA SEHAT (KIS) : 1. Kartu Indonesia Sehat Atau Yang Disingkat KIS Merupakan Program Untuk Mendapatkan Jaminan Sosial Yang Berlaku Nasional Untuk Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Pra Sejahtera. 2. Program KIS Merupakan Perluasan Manfaat Secara Kualitas Dan Kuantitas. 3. Kualitas Dalam Maksud, Masyarakat Prasejahtera Akan Mendapat Layanan Kesehatan Mulai Dari Preventif (Pencegahan) Dan Promotif. 4. Sedangkan Secara Kuantitas, Akan Ada Penambahan Jumlah Orang Yang Sebelumnya Tidak Bisa Ditampung Dalam Sjsn Yang Tercatat Sebagai Penerima Bantuan Iuran (PBI) Yaitu 86,4 Juta Jiwa. 5. Pelayanan Kartu Indonesia Sehat (KIS) Dengan Pasien Pengguna Kartu Bpjs Kesehatan Tidak Ada Perbedaan, Proses Pelayanan Berada Di Fasilitas Kesehatan Primer Seperti Puskesmas Terlebih Dahulu. Setelah Itu, Jika Menurut Dokter Perlu Dirawat, Maka Selanjutnya Akan Dirujuk Ke Rmh Sakit. 6. Khusus Untuk Gawat Darurat, Pasien Bisa Mendapat Layanan Di Rumah Sakit. 7. Anggaran Untuk Melaksanakan Program Kartu Indonesia Sehat (KIS) Menggunakan Anggaran Penerima Bantuan Iuran (Pbi) Kesehatan Yang Dianggarkan Dalam APBN Program Jaminan Kesehatan Untuk Penerima Bantuan Iuran Kesehatan Sebesar Rp. 19,9 Triliun Melaui Dipa Kemenkes Untuk 86,4 Juta Orang. Dilaksanakan Oleh Bpjs Kesehatan. Pada Tahap Awal, Tahun Ini, Sebanyak Orang Anggota Dari 1 Juta Rumah Tangga Kurang Mampu Diberikan Kartu Indonesia Sehat Untuk Menjamin Bahwa Mereka Yg Kurang Mampu Mendapatkan Layanan Kesehatan. Bagi Mereka Yg Belum Memperoleh Kartu Indonesia Sehat Tetap Mendapatkan Layanan Kesehatan Yang Sama. 9. Jumlah Penerima KIP Dan KIS Telah Dipastikan Bagi Mereka Yang Telah Terdaftar Dan Tersedia Anggarannya Dalam APBN 2014 KARTU SAKTI Oleh : Ka.Dinsos Bantul Mahmudi.. Page 6
7 REKOMENDASI : Kepada Seluruh Dinas Sosial Di Tingkat Kabupaten/Kota Dan Provinsi Diharapkan Segera Melakukan Validasi Panti-Panti (Sosial, Lansia, Terlantar, Anak Yatim, Dll) Di Daerahnya Masing-Masing Untuk Diajukan Dalam Penambahan Kis, Kip Dan Kks MODEL DAN WARNA KARTU : KARTU SAKTI Oleh : Ka.Dinsos Bantul Mahmudi.. Page 7
8 PSKS (Pr0gram Simpanan Keluarga Sejahtera) Data KPS (Perlind Sos) - Warna Kartu atas Kuning. - Penerima se Ind : 15,5 Juta orang. - Anggaran : Rp 6,2 Trilyun. - Sumber dana : APBN Lewan Kemensos RI. Sebantul ada : RT-SM bulan x 2 bln. (Nov + Des 14). KKS (Kartu Keluarga Sejahtera) PENGGANTI KPS - Warna Kartu atas Merah & bawah putih. - Penerima se Ind : 15,5 Juta orang. - Anggaran : Rp 6,2 Trilyun. - Sumber dana : Dari Cadangan Resiko Sosial Kemensos Rp 5 T. Dari Cadangan Resiko Bencana Kemsos Rp 1,2 T KIS (Kartu Indonesia Sehat). - Warna Kartu atas Hijau muda & bawah putih. - Penerima se Ind : 86,4 Juta orang. - Anggaran : Rp 19,9 Trilyun. - Sumber dana : Dari dana DIPA Kemen Kes KIP (Kartu Indonesia Pintar) - Warna Kartu atas Ungu & bawah putih. - Penerima se Ind : belum Terdata. - Anggaran : Rp 6,2 Trilyun. - Sumber dana : APBN Kemenag RI dan Kemdikbud RI Jumlah Anggaran Kartu Sakti (Program KSKS, KKS, KIP, KIS) Rp. 38,5 Trilyun. (diambilkan Konpensasi BBM). PROGRAM KEMISKINAN : 1. Validasi Data. 2. Pengurangan Beban Si Miskin - Jaminan (dengan Kartu sakti).pkh, BLT, BLSM. - RASKIN,RTLH - Bantuan Siswa Miskin.Jaminan Kesehatan. - JS Penca Berat JS Lansia Terlantar 3. Pemberdayaan - KUBE - UEP - USEP KARTU SAKTI Oleh : Ka.Dinsos Bantul Mahmudi.. Page 8
MEMBANGUN KELUARGA PRODUKTIF
TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 6 November 2014 Program Simpanan Keluarga Sejahtera, Program Indonesia Pintar & Program Indonesia Sehat Untuk Membangun Keluarga Produktif TIM NASIONAL
Lebih terperinciProgram Simpanan Keluarga Sejahtera, Program Indonesia Pintar & Program Indonesia Sehat Untuk Membangun Keluarga Produktif
Program Simpanan Keluarga Sejahtera, Program Indonesia Pintar & Program Indonesia Sehat Untuk Membangun Keluarga Produktif TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN (TNP2K) 6 NOVEMBER 2014 1 Pesan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah
13 1.1 Konteks Masalah BAB I PENDAHULUAN Pada tanggal 21 Oktober 2015 Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla telah berjalan selama satu tahun. Perjalanan satu tahun pemerintahan
Lebih terperinciEfektivitas Program Bantuan Sosial dalam Pengurangan Kemiskinan dan Ketimpangan
Efektivitas Program Bantuan Sosial dalam Pengurangan Kemiskinan dan Ketimpangan Asep Suryahadi, Niken Kusumawardhani, Ridho Al Izzati The SMERU Research Institute % Ekonomi terus tumbuh, kemiskinan menurun,
Lebih terperinciGERAKAN PEMBANGUNAN DESA SEMESTA (GERAKAN DESA) BERBASIS KAWASAN UNTUK PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia GERAKAN PEMBANGUNAN DESA SEMESTA (GERAKAN DESA) BERBASIS KAWASAN UNTUK PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN Jakarta, 28
Lebih terperinciOleh : Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah
Oleh : Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah POPULASI PENDUDUK DI JAWA TENGAH SEBANYAK 33.270.207 JIWA JUMLAH PMKS SEBESAR 5.016.701 JIWA / 15,08 % DARI PENDUDUK JATENG PERINCIAN : KEMISKINAN 4,468,621
Lebih terperinciNAWA CITA -1 1. POLITIK LUAR NEGERI BEBAS- AKTIF 2. KAMNAS BERBASIS TRI MATRA TERPADU 3. IDENTITAS NEGARA MARITIM 1. MELINDUNGI HAK DAN KESELAMATAN WARGA NEGARA INDONESIA DI LUAR NEGERI, KHUSUSNYA PEKERJA
Lebih terperinciBAB V. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Banjarbaru Tahun Visi
BAB V Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran 5.1 Visi Visi merupakan arah pembangunan atau kondisi masa depan daerah yang ingin dicapai dalam 5 (lima) tahun mendatang (clarity of direction). Visi juga menjawab
Lebih terperinciPemberdayaan masyarakat desa melalui padat karya
Pemberdayaan masyarakat desa melalui padat karya Jakarta, 15 Januari 2018 Dr. andi za Dulung msc DIREKTUR JENDERAL PENANGANAN FAKIR MISKIN KEMENTERIAN Sosial Republik Indonesia Sept 2017 10.12% (26,58juta)
Lebih terperinciPERAN NEGARA DAN PEMERINTAH DALAM PELAYANAN KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA
PERAN NEGARA DAN PEMERINTAH DALAM PELAYANAN KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan
Lebih terperinciOleh: DEPUTI VI/KESBANG KEMENKO POLHUKAM RAKORNAS FKUB PROVINSI DAN KAB/KOTA SE INDONESIA
Oleh: DEPUTI VI/KESBANG KEMENKO POLHUKAM RAKORNAS FKUB PROVINSI DAN KAB/KOTA SE INDONESIA Jakarta, 6 Oktober 2016 VISI KABINET KERJA: TERWUJUDNYA INDONESIA YANG BERDAULAT, MANDIRI DAN BERKEPRIBADIAN BERLANDASKAN
Lebih terperinciPROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN Disampaikan pada Rapat Koordinasi Teknis Tahun 2017 Makassar, 28 Februari 2017 PENGUATAN PERAN GUBERNUR SEBAGAI WAKIL PEMERINTAH DI WILAYAH
Lebih terperinciMembedah Kinerja Setahun Pemerintahan Jokowi
SEMINAR EKONOMI INDONESIA MENUJU KRISIS? Membedah Kinerja Setahun Pemerintahan Jokowi ENNY SRI HARTATI Auditorium Kampus Kwik Kian Gie School of Business 21 Oktober 2015 INSTITUTE FOR DEVELOPMENT OF ECONOMICS
Lebih terperinciKhofifah Indar Parawansa
SAMBUTAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA Khofifah Indar Parawansa OPEN PARTNERSHIP DALAM PEMBANGUNAN KESEJAHTERAAN SOSIAL Disampaikan pada acara Konferensi Nasional Kesejahteraan Sosial (KNKS) VIII di
Lebih terperinciPEMELIHARAAN KERUKUNAN UMAT BERAGAMA
BAHAN PAPARAN [ARAH KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PEMELIHARAAN KERUKUNAN UMAT BERAGAMA S U M A T E R A K A L I M A N T A N I R I A N J A Y A J A V A Ps 28E (1) setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat
Lebih terperinciBAB II PERJANJIAN KINERJA
BAB II PERJANJIAN KINERJA Untuk mencapai visi dan misi Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik, yang salah satu misinya adalah Mengajak masyarakat Katolik untuk berperan serta secara aktif dan
Lebih terperinciSAMBUTAN MENTERI PPN/KEPALA BAPPENAS
SAMBUTAN MENTERI PPN/KEPALA BAPPENAS GIZI: Magnitude dalam Membanguan Manusia dan Masyarakat Permasalahan gizi merupakan permasalahan sangat mendasar bagi manusia Bagi Indonesia, permasalahan ini sangat
Lebih terperinciRPJMN dan RENSTRA BPOM
RPJMN 2015-2019 dan RENSTRA BPOM 2015-2019 Kepala Bagian Renstra dan Organisasi Biro Perencanaan dan Keuangan Jakarta, 18 Juli 2017 1 SISTEMATIKA PENYAJIAN RPJMN 2015-2019 RENCANA STRATEGIS BPOM 2015-2019
Lebih terperinciEvaluasi Permohonan Persetujuan Denah/RIP Sarana Produksi Kosmetik dan Obat Tradisional
Evaluasi Permohonan Persetujuan Denah/RIP Sarana Produksi Kosmetik dan Obat Tradisional Dra. Indriaty Tubagus, Apt., M.Kes. Direktur Inspeksi dan Sertifikasi Obat Tradisional, Kosmetik dan Produk Komplemen
Lebih terperinciKEBIJAKAN PEMBANGUNAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK: SERTA TANTANGAN TAHUN 2019
DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK PROVINSI SUMATERA UTARA KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK: SERTA TANTANGAN TAHUN 2019 Drs. Jumsadi Damanik, SH, M. Hum
Lebih terperinciKEBIJAKAN PENGANGGARAN TUNJANGAN PROFESI GURU Oleh : Kasubbag Renkeu Kanwil Kemenag
KEBIJAKAN PENGANGGARAN TUNJANGAN PROFESI GURU 2016 Oleh : Kasubbag Renkeu Kanwil Kemenag VISI: TERWUJUDNYA INDONESIA YG BERDAULAT, MANDIRI DAN BERKERIBADIAN BERLANDASKAN GOTONG ROYONG Keamanan nasional
Lebih terperinciG U B E R N U R SUMATERA BARAT
No. Urut: 50, 2014 G U B E R N U R SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 50 TAHUN 2014 TENTANG INTEGRASI JAMINAN KESEHATAN SUMATERA BARAT SAKATO KE DALAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL MELALUI
Lebih terperinciSOSIALISASI SKB 3 MENTERI DAN SEB TERKAIT JAI DAN GAFATAR
SOSIALISASI SKB 3 MENTERI DAN SEB TERKAIT JAI DAN GAFATAR SUMATERA KALIMANTAN IRIAN JAYA JAVA Disampaikan pada: FASILITASI PENGUATAN TIM KOORDINASI PAKEM DALAM RANGKA KOORDINASI, MONITORING DAN EVALUASI
Lebih terperinciFGD Ansipasi Penerapan Kebijakan Rastra menjadi Bantuan Pangan non Tunai (BPNT) Ditjen Penanganan Fakir Miskin Kementerian Sosial RI
FGD Ansipasi Penerapan Kebijakan Rastra menjadi Bantuan Pangan non Tunai (BPNT) Jakarta 29 Mei 2017 Ditjen Penanganan Fakir Miskin Kementerian Sosial RI ARAHAN BAPAK PRESIDEN RI TRANSFORMASI RASKIN MENJADI
Lebih terperinciNawacita Bersama Kampung Keluarga Berencana (KB)
Nawacita Bersama Kampung Keluarga Berencana (KB) Oleh : Drs. Dani Saputra, M.Kes Peneliti Madya Perwakilan BKKBN Prov. Sumsel Dalam upaya melaksanakan janji kampanye mensejahterakan rakyat, Presiden Jokowi
Lebih terperinciOleh : Iman Sugema. Membangun Ekonomi Mandiri & Merata
Oleh : Iman Sugema Membangun Ekonomi Mandiri & Merata Pertumbuhan melambat, ketimpangan melebar, & kalah dagang GDP Growth 7.00 6.81 6.50 6.00 5.99 6.29 5.81 6.44 6.58 6.49 6.44 6.33 6.34 6.21 6.18 6.03
Lebih terperinciStrategi Pendidikan Berkarakter sebagai Solusi Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Pendidikan di Indonesia
Neng Endah Fatmawati NPM : 1306384504 Jurusan Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Univeristas Indonesia, Depok,2017. Strategi Pendidikan Berkarakter sebagai Solusi Meningkatkan Kualitas
Lebih terperinci2017, No tentang Pedoman Kerja Sama Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah dengan Organisasi Kemasyarakatan dalam Bidang Kesatuan Bangs
No.1053, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDAGRI. Kerja Sama Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah dengan Organisasi Kemasyarakatan dan Badan atau Lembaga Dalam Bidang Politik dan Pemerintahan
Lebih terperinciSistem In vasi Administrasi Negara
Dr. Tri Widodo W. Utomo, MA Deputi Inovasi Administrasi Negara LAN http://inovasi.lan.go.id Sistem In vasi Administrasi Negara Urgensinya dalam Akselerasi Nawa Cita 2015-2016 16 Kab/Kota 1.969 inovasi
Lebih terperinciKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REFLEKSI AKHIR TAHUN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REFLEKSI AKHIR TAHUN 2016 CAPAIAN TARGET PROGRAM PRIORITAS NASIONAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN ANGGARAN 2015 & 2016 1 MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP
Lebih terperinciKEBIJAKAN PENGAWASAN INTERNAL DI KEMRISTEKDIKTI. Oleh : Prof. Jamal Wiwoho, SH, Mhum. (INSPEKTORAT JENDERAL KEMRISTEKDIKTI)
KEBIJAKAN PENGAWASAN INTERNAL DI KEMRISTEKDIKTI Oleh : Prof. Jamal Wiwoho, SH, Mhum. (INSPEKTORAT JENDERAL KEMRISTEKDIKTI) Disampaikan Dalam Rapat Koordinasi Pengawasan Peningkatan Kapasitas Pengendalian
Lebih terperinciPERENCANAAN PROGRAM DAN PEMBIAYAAN PEMERINTAH MENUJU 100% AIR MINUM. Direktur Permukiman dan Perumahan, Bappenas Jakarta, Januari 2015
PERENCANAAN PROGRAM DAN PEMBIAYAAN PEMERINTAH MENUJU 100% AIR MINUM Direktur Permukiman dan Perumahan, Bappenas Jakarta, Januari 2015 UNIVERSAL AKSES AIR MINUM 15% Akses Dasar Akses tambahan untuk 100
Lebih terperinciPROGRAM INDONESIA PINTAR (PIP) BAGI WARGA BELAJAR PENDIDIKAN KESETARAAN (PAKET A, B, DAN C)
PROGRAM INDONESIA PINTAR (PIP) BAGI WARGA BELAJAR PENDIDIKAN KESETARAAN (PAKET A, B, DAN C) DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN MASYARAKAT (DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN DAN KESETARAAN) DIREKTORAT
Lebih terperinciKEMENTERIAN DALAM NEGERI. Hotel Mercure Convention Center Ancol - Jakarta, 19 Oktober 2017
KEMENTERIAN DALAM NEGERI Hotel Mercure Convention Center Ancol - Jakarta, 19 Oktober 2017 KERANGKA PIKIR KEMENTERIAN DALAM NEGERI TERWUJUDNYA OPTIMALISASI PELAYANAN PEMDA KEPADA MASYARAKAT MENGHADIRKAN
Lebih terperinciELEKTRONIK WARUNG KELOMPOK USAHA BERSAMA PROGRAM KELUARGA HARAPAN
ELEKTRONIK WARUNG KELOMPOK USAHA BERSAMA PROGRAM KELUARGA HARAPAN DIREKTORAT PENANGANAN FAKIR MISKIN PESISIR PULAU- PULAU KECIL DAN PERBATASAN ANTAR NEGARA Arahan Presiden Rapat Terbatas Tentang Keuangan
Lebih terperinciKEWENANGAN KEMENTERIAN SOSIAL DALAM VERIFIKASI DAN VALIDASI DATA KEMISKINAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA KHOFIFAH INDAR PARAWANSA
KEWENANGAN KEMENTERIAN SOSIAL DALAM VERIFIKASI DAN VALIDASI DATA KEMISKINAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA KHOFIFAH INDAR PARAWANSA Disampaikan pada Acara Rakornas Verifikasi dan Validasi Database Kemiskinan,
Lebih terperinciLOGO. Dasar Penyelenggaraan SIKN dan JIKN
1 1 Dasar Penyelenggaraan SIKN dan JIKN 2 Undang-Undang No. 43 Th. 2009 TUJUAN PENYELENGGGARAAN KEARSIPAN NASIONAL (UU No. 43 Th. 2009 Psl. 3) 1.Menjamin terciptanya arsip pada pencipta arsip yaitu dari
Lebih terperinciProgram Perlindungan Sosial untuk Mengoptimalkan Manfaat: Sinergi Pemerintah Pusat dan Daerah
Program Perlindungan Sosial untuk Mengoptimalkan Manfaat: Sinergi Pemerintah Pusat dan Daerah Pungky Sumadi Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Bappenas Jakarta, 19 Oktober 2017 Sumber Photo
Lebih terperinciAplikasi Pemanfaatan Basis Data Terpadu Untuk Program Perlindungan Sosial
Aplikasi Pemanfaatan Basis Data Terpadu Untuk Program Perlindungan Sosial SEKRETARIAT TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN (TNP2K) 10 FEBRUARI 2015 Struktur Organisasi TNP2K Peraturan Presiden
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG PROGRAM INDONESIA PINTAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG PROGRAM INDONESIA PINTAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU
PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAPUAS HULU NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KAPUAS HULU, Menimbang Mengingat :
Lebih terperinciPAPARAN MENTERI PPN/KEPALA BAPPENAS
PAPARAN MENTERI PPN/KEPALA BAPPENAS SESI PANEL MENTERI - RAKERNAS BKPRN TAHUN 2015 KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL Jakarta, 5 November 2015 DAFTAR ISI
Lebih terperinci- 1 - BAB I PENGUATAN REFORMASI BIROKRASI
- 1 - LAMPIRAN PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN SOSIAL TAHUN 2015-2019. BAB I PENGUATAN REFORMASI BIROKRASI
Lebih terperinciArah Kebijakan Sekolah/Madrasah Aman dari Bencana
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Arah Kebijakan Sekolah/Madrasah Aman dari Bencana Dr. Ir. Taufik Hanafi, MUP Staf Ahli Mendikbud Bidang Sosial dan Ekonomi Pendidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Lebih terperinciKEBIJAKAN PEMERINTAH PENUNTASAN PERMUKIMAN KUMUH
KEBIJAKAN PEMERINTAH PENUNTASAN PERMUKIMAN KUMUH 2015-2019 Oleh: Direktur Pengembangan Kawasan Permukiman Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Jakarta, 18 Februari 2016 1
Lebih terperinciKEBIJAKAN SUBSIDI LISTRIK TEPAT SASARAN RUMAH TANGGA DAYA 900 VA
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN KEBIJAKAN SUBSIDI LISTRIK TEPAT SASARAN RUMAH TANGGA DAYA 900 VA Jakarta, Januari 2017 1 LANDASAN HUKUM 1. Undang-Undang
Lebih terperinciKINI DAN MASA YANG AKAN DATANG
PERLINDUNGAN SOSIAL UNTUK SEMUA, ADIL GENDER & MEMBERDAYAKAN KINI DAN MASA YANG AKAN DATANG DIAN K ARTIKASARI, KOALISI PEREMPUAN INDONESIA Disampaikan Dalam K onferensi N asional MAMPU, Perempuan Inspirasi
Lebih terperinciPRA-MUSRENBANGNAS RKP 2016 Kelompok Pembahasan: Kesehatan
PRA-MUSRENBANGNAS RKP Kelompok Pembahasan: Kesehatan Deputi Bidang SDM dan Kebudayaan Jakarta, 16-24 April 2015 Buku I: STRATEGI PEMBANGUNAN NORMA PEMBANGUNAN 1) Membangun untuk manusia dan masyarakat;
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM SIMPANAN KELUARGA SEJAHTERA, PROGRAM INDONESIA PINTAR, DAN PROGRAM INDONESIA SEHAT UNTUK MEMBANGUN KELUARGA PRODUKTIF
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PELAKSANAAN ANGGARAN PUSAT LINGKUP KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT BULAN PEBRUARI TAHUN 2015
Nomor 02 Bulan Pebruari 2015 PERKEMBANGAN PELAKSANAAN ANGGARAN PUSAT LINGKUP KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT BULAN PEBRUARI TAHUN 2015 Alokasi anggaran pusat yang dikelola oleh Kanwil
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM DAN ARAH KEBIJAKAN BUMD, BLUD DAN BMD DALAM PEDOMAN PENYUSUNAN APBD TAHUN ANGGARAN 2019
GAMBARAN UMUM DAN ARAH KEBIJAKAN BUMD, BLUD DAN BMD DALAM PEDOMAN PENYUSUNAN APBD TAHUN ANGGARAN 2019 Disampaikan Oleh : DR. HARI NUR CAHYA MURNI, M.Si Direktur BUMD, BLUD dan Barang Milik Daerah, Ditjen
Lebih terperinciMEMAHAMI ARAH PROGRAM KKBPK TAHUN
MEMAHAMI ARAH PROGRAM KKBPK TAHUN 2015-2019 Oleh: Drs. Mardiya Di era otonomi daerah, program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) di tingkat Kabupaten/Kota memang menjadi kewenangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
13 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan pembangunan kesehatan ditentukan antara lain oleh ketersediaan biaya kesehatan. Biaya kesehatan ditinjau dari sisi pemakai jasa pelayanan kesehatan
Lebih terperinci2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20
No.1910, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENSOS. Restorasi Sosial. PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG RESTORASI SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
Lebih terperinciPemutakhiran Basis Data Terpadu Tahun 2015 Untuk Program-program Perlindungan Sosial
Pemutakhiran Basis Data Terpadu Tahun 2015 Untuk Program-program Perlindungan Sosial Disampaikan oleh: Kepala BPS DI Yogyakarta Sosialisasi Pemutakhiran Basis Data Terpadu 2015, TKPKD Kabupaten Bantul
Lebih terperinciTabel 1. Perbandingan Belanja Kesehatan di Negara ASEAN
14 Tabel 1. Perbandingan Belanja Kesehatan di Negara ASEAN Negara Belanja kesehatan terhadap % PDB Belanja kesehatan pemerintah terhadap % total belanja kesehatan Malaysia 4,3 44,1 Thailand 4,1 74,3 Filipina
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN KESEHATAN
RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN KESEHATAN 2015-2019 Biro Perencanaan dan Anggaran Kemenkes Disampaikan pada: RAPAT KONSULTASI NASIONAL PROGRAM KEFARMASIAN DAN ALKES PALU, 31 MARET 2015 VISI PRESIDEN Terwujudnya
Lebih terperinciARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN NASIONAL
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN NASIONAL Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Disampaikan dalam Acara: Musrenbang RKPD Provinsi Kepulauan Riau 2015 Tanjung
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PELAKSANAAN ANGGARAN PUSAT LINGKUP KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT BULAN JANUARI TAHUN 2015
Nomor 01 Bulan Januari 2015 PERKEMBANGAN PELAKSANAAN ANGGARAN PUSAT LINGKUP KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT BULAN JANUARI TAHUN 2015 Alokasi anggaran pusat yang dikelola oleh Kanwil
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 21 TAHUN TAHUN 2015 TENTANG
KONSEP GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 21 TAHUN 20158 TAHUN 2015 TENTANG INTEGRASI JAMINAN KESEHATAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH KE DALAM PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DENGAN
Lebih terperinciKEBIJAKAN DAN PROGRAM KERJA KEMENRISTEKDIKTI 2018
KEBIJAKAN DAN PROGRAM KERJA KEMENRISTEKDIKTI 2018 Bandung, 11 Januari 2018 Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 1 A. Program Kerja 2018 2 Visi-Misi Pembangunan 2015-2019 VISI : Terwujudnya
Lebih terperinciBAB II E-WARONG KUBE JASA PKH SEJAHTERA WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA. II ini akan menjelaskan mengenai objek penelitian yaitu e-warong Kube Jasa
BAB II E-WARONG KUBE JASA PKH SEJAHTERA WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA Sebagaimana yang telah disampaikan pada bab pendahuluan, maka pada bab II ini akan menjelaskan mengenai objek penelitian yaitu e-warong
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemenuhan hak-hak sipil dan kebutuhan hajat hidup orang banyak itu harus atau
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan bahwa Negara wajib melayani setiap warga Negara dan penduduk untuk memenuhi kebutuhan dasarnya dalam rangka meningkatkan
Lebih terperinciKEBIJAKAN PENGANGGARAN SEKTOR PERTANIAN
KEMENTERIAN KEUANGAN RI DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN KEBIJAKAN PENGANGGARAN SEKTOR PERTANIAN Jakarta, 12 Mei 2015 1 OUTLINE A. DASAR HUKUM B. PEMBAGIAN KEWENANGAN DALAM PENGELOLAAN NEGARA C. SIKLUS PENYUSUNAN
Lebih terperinciPRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016
LAMPIRAN III PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR : 24 TAHUN 2015 TANGGAL : 21 Mei 2015 PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016 Rencana Kerja Pemerintah Daerah akan dijadikan dasar dalam penyusunan
Lebih terperinciBAB IV VISI MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN
BAB IV VISI MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi SKPD Visi SKPD adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan yang ingin dicapai SKPD melalui penyelenggaraan tugas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap negara mengakui bahwa kesehatan menjadi modal terbesar untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kesehatan adalah suatu keadaan sejahtera yang meliputi fisik, mental dan sosial yang tidak hanya bebas dari penyakit atau kecacatan. Kesehatan merupakan hak bagi setiap
Lebih terperinciINSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2014
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM SIMPANAN KELUARGA SEJAHTERA, PROGRAM INDONESIA PINTAR, DAN PROGRAM INDONESIA SEHAT UNTUK
Lebih terperinciDisampaikan Dalam Kegiatan Diseminasi Aplikasi SAK BLU 2015 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa - Banten di The Royale Krakatau Hotel - Cilegon
ARAH DAN SASARAN PEMBINAAN PENGELOLAAN APBN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN RISTEK DAN DIKTI Oleh : Prof. Dr. Jamal Wiwoho, SH, M.Hum. Inspektur Jenderal Kemenristekdikti Disampaikan Dalam Kegiatan Diseminasi
Lebih terperinciINSTRUMEN PEMANTAUAN BANTUAN SISWA MISKIN (BSM) TAHAP - 1 (JANUARI-JUNI 2014) TAHUN ANGGARAN 2014
RESPONDEN KEPALA MADRASAH NEGERI INSTRUMEN PEMANTAUAN BANTUAN SISWA MISKIN (BSM) TAHAP - 1 (JANUARI-JUNI 2014) TAHUN ANGGARAN 2014 RESPONDEN NAMA :... NIP :... JABATAN :... MADRASAH :... ALAMAT MADRASAH
Lebih terperinciPROGRAM INDONESIA PINTAR DAN KARTU INDONESIA PINTAR
PROGRAM INDONESIA PINTAR DAN KARTU INDONESIA PINTAR Apa yang dimaksud dengan Program Indonesia Pintar? Apa yang dimaksud dengan Program Indonesia Pintar melalui pemberian Kartu Indonesia Pintar (KIP)?
Lebih terperinci2018, No.2-2- MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2, 2018 ADMINISTRASI. Pelayanan Minimal. Standar. Pencabutan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6178) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK
Lebih terperinciBAB V VISI, MISI,TUJUAN DAN SASARAN
BAB V VISI, MISI,TUJUAN DAN SASARAN Perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses penyusunan tahapantahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan, guna pemanfaatan dan pengalokasian
Lebih terperinciKEBIJAKAN INVESTASI INFRASTRUKTUR BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
KEBIJAKAN INVESTASI INFRASTRUKTUR BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT MATERI PAPARAN DIREKTUR BINA INVESTASI INFRASTRUKTUR FASILITASI PENGUSAHAAN JALAN DAERAH KENDARI, 10 11 MEI 2016 VISI DAN 9
Lebih terperinciPeraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2017: Penyaluran Bantuan Sosial Secara Non Tunai
Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2017: Penyaluran Bantuan Sosial Secara Non Tunai ekbis.sindonews.com Dengan pertimbangan bahwa penyaluran bantuan sosial 1 kepada masyarakat dilakukan secara efisien agar
Lebih terperinciBAB I I TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kinerja (Renja) BPPTPM Prov.Kep.Babel TA.2016 BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1. Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional dan Provinsi Visi BKPM dalam periode 2015-2019 adalah sebagai
Lebih terperinciKERJA NYATA SEHATKAN INDONESIA
PEMBANGUNAN KESEHATAN KERJA NYATA SEHATKAN INDONESIA JAKARTA, 17 November 2016 MEMBANGUN INTEGRITAS DAN PENCEGAHAN KORUPSI DI SEKTOR KESEHATAN Nila F. Moeloek Goals Pemerintah (Nawa Cita) Termasuk melalui
Lebih terperinciARAH, KEBIJAKAN DAN STRATEGI PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN TAHUN Oleh: Kepala Badan PPSDM Kesehatan
ARAH, KEBIJAKAN DAN STRATEGI PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN TAHUN 2015-2019 Oleh: Kepala Badan PPSDM Kesehatan Jakarta, 20 Juni 2014 Jakarta, 22 April 2015 Goals Pemerintah (Nawa Cita)
Lebih terperinciPeningkatan Kapasitas Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial Dalam Verifikasi dan Validasi Data Kemiskinan
Peningkatan Kapasitas Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial Dalam Verifikasi dan Validasi Data Kemiskinan Hartono Laras Dirjen Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Kementerian Sosial RI
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI SOSIAL NOMOR 5 TAHUN tentang
Booklet PERATURAN MENTERI SOSIAL NOMOR 5 TAHUN 2016 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 76 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2012 Tentang Penerima Bantuan
Lebih terperinciKEBIJAKAN TNP2K DALAM PENGELOLAAN DATA TERPADU YANG MENDUKUNG STRATEGI TRANSFORMASI PKH
KEBIJAKAN TNP2K DALAM PENGELOLAAN DATA TERPADU YANG MENDUKUNG STRATEGI TRANSFORMASI PKH BAMBANG WIDIANTO DEPUTI SESWAPRES BIDANG KESRA DAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN/ SEKRETARIS EKESEKUTIF TNP2K TANGERANG,
Lebih terperinciINDIKATOR KEBERHASILAN PEMBANGUNAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN
INDIKATOR KEBERHASILAN PEMBANGUNAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2015-2019 Rapat Koordinasi Pusat dan Daerah Direktur Jenderal Kebudayaan Hotel Mercure Ancol Jakarta, 16 April
Lebih terperinciKebijakan Pengawasan Proyek Pinjaman/ Hibah Luar Negeri (PHLN) dari IsDB dan SFD
Kebijakan Pengawasan Proyek Pinjaman/ Hibah Luar Negeri (PHLN) dari IsDB dan SFD Disampaikan dalam Rakor Proyek Pendanaan IDB oleh Prof. Dr. Jamal Wiwoho, SH. M.Hum Inspektur Jenderal Kementerian Riset,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan hal yang paling penting dalam setiap kehidupan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang paling penting dalam setiap kehidupan manusia. Di era globalisasi ini banyak kita temukan penyakit-penyakit yang bukan hal biasa lagi.
Lebih terperinciSINKRONISASI KEBIJAKAN PUSAT DAN DERAH DALAM PENGUATAN IKLIM USAHA DAN INVESTASI
SINKRONISASI KEBIJAKAN PUSAT DAN DERAH DALAM PENGUATAN IKLIM USAHA DAN INVESTASI KEMENTERIAN DALAM NEGERI PERSPEKTIF PEMERINTAHAN JOKOWI DAN JK 2015-2019 ( 9 AGENDA PRIORITAS ) Nomor PRIORITAS 1 Perlindungan
Lebih terperinciII. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan batasan masalah di atas adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimanakah pelaksanaan
I. PENDAHULUAN Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) sudah tentu disusun berdasarkan kondisi Indonesia sekarang, cita-cita buat apa negara ini didirikan sebagaimana
Lebih terperinciAplikasi Pemanfaatan Basis Data Terpadu Untuk Program Perlindungan Sosial
Aplikasi Pemanfaatan Basis Data Terpadu Untuk Program Perlindungan Sosial SEKRETARIAT TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN (TNP2K) 10 FEBRUARI 2015 Struktur Organisasi TNP2K Peraturan Presiden
Lebih terperinciMEKANISME VERIFIKASI DAN VALIDASI DATA PENDUDUK MISKIN
KEMENTERIAN DALAM NEGERI MEKANISME VERIFIKASI DAN VALIDASI DATA PENDUDUK MISKIN Oleh : KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA Pada Acara : Rapat Koordinasi Nasional Kementerian Sosial Republik Indonesia
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG, Menimbang Mengingat : : a. bahwa dalam rangka meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi dalam usaha mewujudkan suatu tingkat kehidupan masyarakat secara optimal. Setiap orang mempunyai
Lebih terperinciRefleksi CITA-CITA BUNG KARNO. Prof. Dr.Hamka Haq, MA
Refleksi CITA-CITA BUNG KARNO Prof. Dr.Hamka Haq, MA TANAH AIR INDONESIA SELAMA TIGA ABAD DLM PENJAJAHAN I. BERJUANG MELAWAN PENJAJAH VISI INDONESIA RAYA: BANGSA INDONESIA MERDEKA MASYARAKAT BERKEHIDUPAN
Lebih terperinciDrs. AYIP MUFLICH, SH,M.Si
Drs. AYIP MUFLICH, SH,M.Si DIREKTUR JENDERAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA, DEPDAGRI Pelaksanaan Rapat Koordinasi Tingkat Nasional Program BLT untuk RTS Tahun 2008 Purwakarta, 04 Juni 2008 PENDAHULUAN
Lebih terperinciBAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih yang disampaikan pada waktu pemilihan kepala daerah (pilkada). Visi Kepala
Lebih terperinciPENETAPAN SASARAN BSM BERBASIS RUMAH TANGGA UNTUK MELENGKAPI PENETAPAN SASARAN BERBASIS SEKOLAH
SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN REPUBLIIK INDONESIA PENETAPAN SASARAN BSM BERBASIS RUMAH TANGGA UNTUK MELENGKAPI PENETAPAN SASARAN BERBASIS SEKOLAH BAMBANG WIDIANTO SEKRETARIS EKSEKUTIF TIM NASIONAL PERCEPATAN
Lebih terperinciPENINGKATAN AKUNTABILITAS KINERJA dan KEUANGAN INSTANSI PEMERINTAH
PENINGKATAN AKUNTABILITAS KINERJA dan KEUANGAN INSTANSI PEMERINTAH Melalui PENINGKATAN KAPABILITAS APIP dan MATURITAS SPIP Dr. Ardan Adiperdana, Ak., MBA., CA, CFrA, QIA Kepala BPKP Rakorwas Kementerian
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciNawacita No. 5 Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia Kondisi sebelumnya:
Program Indonesia Pintar Nawacita No. 5 Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia Kondisi sebelumnya: Bantuan Siswa Miskin (BSM) menjangkau 9 juta siswa Sasaran: siswa miskin (siswa SD, SMP, SMA, dan
Lebih terperinciRENCANA AKSI KEGIATAN PUSAT DATA DAN INFORMASI TAHUN
RENCANA AKSI KEGIATAN PUSAT DATA DAN INFORMASI TAHUN 2015 2019 KEMENTERIAN KESEHATAN RI 2017 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 3 TAHUN 2009 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN ANAK BALITA (KIBBLA) DI KABUPATEN
Lebih terperinciBAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaiman pemerintah mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien. Dengan
Lebih terperinci