IMPLEMENTASI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN IPS YANG BERORIENTASI PADA PEMBENTUKAN KARAKTER PESERTA DIDIK DI SMPN 35 KERINCI ARTIKEL

Transkripsi

1 IMPLEMENTASI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN IPS YANG BERORIENTASI PADA PEMBENTUKAN KARAKTER PESERTA DIDIK DI SMPN 35 KERINCI ARTIKEL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) VERICO ALVIAN FERNANDO NPM: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2016

2 2

3 1 IMPLEMENTASI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN IPS YANG BERORIENTASI PADA PEMBENTUKAN KARAKTER PESERTA DIDIK DI SMPN 35 KERINCI Verico Alvian Fernando, Liza Husnita, Zulfa Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat vericoalvianfernando21@gmail.com ABSTRACT Social lesson teachers of junior high school 35 Kerinci made a teaching plan that focus character education, but some of student are not discipline. It mean the teachers are not appropriate with lesson plan that made. They had some problems in teaching procces. The purpose is to describe the implementation of lesson plan that oriented of creating the characterstic of teacher problems. The researcher method use qualitative opproach. The result of the research showed the teachers of junior high school 35 of Kerinci, had some problems with the materials, that they created the lesson plan by copying of internet. The implementation of characters values in teaching procces as implicit not oxplicit, by giving motivation in speech. That made some of students did not know the characteristic values. It done because the teachers had problems to find RRM valves and success indicator, tools and equipments, and the references used. Keywords : Implementation, lesson plan, character building PENDAHULUAN Indonesia merupakan Negara yang multikultural dengan memiliki keanekaragaman kebudayaan yang tersebar di wilayah kepulauan Indonesia. Perbedaan suku bangsa, agama, ras, bahasa serta adat istiadat, mengharuskan saling menghormati, menghargai perbedaan, bertoleransi tinggi serta ramah terhadap sesama. Seiring dengan berjalannya waktu dan semakin banyaknya interaksi serta pengaruh dari Negara luar membuat nilai-nilai luhur yang dimiliki mulai terkikis terutama dikalangan pelajar. Lunturnya nilai-nilai luhur yang terlihat dikalangan pelajar, pelajar umumnya kurang dibekali dengan pendidikan moral, pendidikan budaya dan karakter yang merupakan inti dari suatu proses pendidikan. Karakter menggambarkan kualitas moral yang tercermin dari segala tingkah laku seseorang. Pendidikan karakter dapat dimaknai sebagai pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, dan pendidikan watak, yang bertujuan mengembangkan kemampuan siswa untuk memberikan keputusan baik-buruk. Karakter menggambarkan kualitas moral seseorang yang tercermin dari segala tingkah lakunya yang mengandung segala unsur kebaikan. Pembelajaran IPS mampu menumbuhkan dan mengembangkan karakter bangsa. Terlihat dari tujuan pembelajaran IPS yaitu mengantarkan, membimbing dan mengembangkan potensi peserta didik (Sardiman A.M, 2010:151). Pembelajaran IPS sangat erat kaitannya dengan pendidikan karakter, hal ini terlihat pada rumusan tujuan pembelajaran IPS. Pendidikan karakter atau pendidikan nilai juga bertujuan agar peserta didik menjadi warga Negara yang baik. Sekolah menjadi lembaga pendidikan sebagai media berbenah diri dan membentuk nalar berfikir yang kuat. Guru tidak hanya mentransfer ilmu pengetahuan kepada peserta didik, namun berperan penting dalam pembentukan karakter. Berdasarkan uraian diatas, peneliti melakukan observasi pada tanggal Januari 2016 di SMPN 35 Kerinci. Guru beserta tenaga pengajar di SMPN 35 Kerinci diwajibkan membuat perencanaan pembelajaran yang menekankan pendidikan karakter. Guru IPS yang berjumlah tiga orang di SMPN 35 Kerinci juga membuat perencanaan pembelajaran yang menekankan pendidikan karakter, contohnya seperti menekankan kedisiplinan, rasa hormat, tekun, jujur, dan kewarganegaraan. 1

4 2 Tetapi masih terlihat peserta didik yang masih tidak disiplin, contohnya seperti peserta didik keluar kelas pada saat jam pelajaran sedang berlangsung, tidak membuat tugas, membuat tugas mencontek, dan ribut dikelas saat proses pembelajaran. Disini terlihat bahwa guru IPS mengajar belum sesuai dengan perencanaan pembelajaran yang dibuat, memperlihatkan guru IPS memiliki kendala-kendala dalam proses pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah: 1. Mendeskripsikan implementasu rencana pelaksanaan pembelajaran IPS yang berorientasi pada pembentukan karakter peserta didik di SMPN 35 Kerinci 2. Mendeskripsikan kendala-kendala yang dihadapi guru SMPN35 Kerinci dalam mengimplementasikan perencanaan pembelajaran IPS yang berorientasi pada pembentukan karakter peserta didik Menurut Rino Rusdi (2012:59) implementasi merupakan suatu proses peletakan ke dalam praktek tentang suatu ide, program atau mengharapkan suatu perubahan. Menurut Sarbini dan Lina (2011: 17) Perencanaan adalah usaha untuk menggali pihak yang bertanggung jawab terhadap berbagai aktivitas tertentu untuk mencapai tujuan bersama. Aktivitas tersebut tergambar dalam sebuah perencanaan yang matang dan komperhensif. Pada sisi lain, perencanaan dapat dikatakan sebagai usaha mencari penanggung jawab terhadap berbagai rumusan kebijakan untuk dilaksanakan bersama sesuai dengan bidang masingmasing. Menurut Hamza (2009 :1) Perencanaan diartikan sebagai hubungan antara apa yang ada sekarang (what is) dengan bagaimana seharusnya (what should be) yang bertalian dengan kebutuhan, penentuan tujuan prioritas, program dan alokasi sumber. IPS merupakan suatu program pendidikan dan bukan sub-disiplin ilmu sendiri, sehingga tidak akan ditemukan baik dalam nomenklatur filsafat ilmu, disiplin ilmu-ilmu sosial ( Social Science), maupun ilmu pendidikan. IPS mengikuti cara pandang yang bersifat terpadu dari jumlah mata pelajaran seperti geografi, ekonomi, ilmu politik, ilmu hukum, sejarah, antropologi, psikologi, sosiologi, dan sebagainya (Rudi Gunawan, 2013: 17). Tujuan pendidikan IPS menurut Rudi Gunawan (2013:18) Mengajarkan konsep-konsep sosiologi, geografi, ekonomi, sejarah, dan kewarganegaraan, pedagogis, dan psikologis. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan sosial. Membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai social, oleh karena itupembelajaran IPS menanamkan nilainilai karakter. Menurut Muchlas Samani dan Haryanto ( 20011: 41-42) karakter dimaknai sebagai cara berfikir dan berprilaku yang khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkungan keluarga, masyarakat, bangsa, dan Negara. Pendapat Djahri dalam Heri Gunawan (2012: 31-35) nilai-nilai karakter dikelompokkan menjadi: 1. Nilai karakter dalam hubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa (Religius) 2. Nilai karakter dalam hubungannya dengan diri sendiri 3. Nilai karakter dalam hubungan dengan sesama 4. Nilai karakter dalam hubungannya dengan lingkungan Membentuk karakter pada diri anak memerlukan suatu tahapan yang dirancang secara sistematis dan berkelanjutan. Menurut Narwanti (2011: 5) membentuk karakter merupakan proses yang berlangsung seumur hidup. Anak-anak akan menjadi kepribadian yang berkarakter jika ia tumbuh pada lingkungan yang berkarakter pula. METODE PENELITIAN Jenis metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dan bersifat diskriptif. Penelitian ini dilakukan di SMPN35 Kerinci pada semester genap tahun ajaran 2015/2016. Informan dalam penelitian ini adalah tiga guru IPS dengan siswa di SMPN 35 Kerinci, agar lebih sempurna ditambah dengan kepala sekolah, waka kurikulum, dan guru BK.

5 3 Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan observasi partisipatif, wawancara dan studi dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis data kualitatif meliputi pengumpulan data, reduksi data, sajian data dan verifikasi. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan analisis data, maka hasil dan pembahasan akan disesuaikan dengan pertanyaan penelitian, sebagai berikut: 1. Implementasi Rencana Pelaksanaan IPS yang berorientasi pada pembentukan karakter peserta didik Tugas guru di sekolah bukan hanya sebagai pengajar yang menyampaikan materi, tetapi juga sebagai pendidik yang bertugas mendidik moral dan perilaku peserta didik agar mempunyai karakter yang baik. Sebelum mengajar guru yang baik harus membuat perencanaan pembelajaran terlebih dahulu, hal ini perlu dilakukan agar pembelajaran yang dilakukan terencana dan tersusun dengan baik. Perencanaan pembelajaran yang dibuat sekarang ini adalah perencanaan yang diselipkan dengan pendidikan karakter, sehingga dalam pembelajaran guru tidak hanya menyampaikan materi saja, tetapi menghubungkan materi dengan karakter yang bisa diteladani dan dicontoh oleh peserta didik. Seperti peneliti saat melakukan observasi pada tanggal 4 April 2016, peneliti melihat perencanaan pembelajaran dari tiga guru IPS SMP Negeri 35 Kerinci. Pengamatan pertama saat proses pembelajaran di kelas IX E yang peneliti amati dalam materi Globalisasi ini, guru IPS mengajar kurang sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang berorientasi pada pembentukan karakter yang dibuat. Guru menuliskan 18 nilai karakter dalam rencana pelaksanaan pembelajarannya. Guru hanya menerapkan beberapa karakter saja seperti religius, rasa ingin tahu, cinta tanah air, dan gemar membaca. Hal ini terlihat guru kurang bisa meletakkan nilai-nilai karakter pada saat proses pembelajaran. Pengamatan kedua pelaksanaan guru IPS juga melaksanakan proses pembelajaran kurang sesuai dengan perencanaan pembelajaran yang berorientasi pada pembentukan karakter yang dibuat. Seperti pertemuan pertama, dalam pertemuan kedua guru juga hanya menerapkan nilai karakter hanya sebagian saja. Nilai karakter yang guru terapkan adalah jujur, mandiri, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, peduli sosial, dan tanggung jawab. Pengamatan ketiga selama proses pembelajran di kelas IX E yang peneliti amati dalam materi kerja sama antar negara dibidang ekonomi ini, guru juga mengajar kurang sesuai dengan perencanaan pembelajaran yang berorientasi pada karakter. Guru menerapkan nilai karakter hanya sebagian, sedangkan dalam perencanaan masih tertulis 18 nilai karakter yang akan di terapkan. Nilai karakter yang guru terapkan hanya disiplin, kerja keras, demokratis, bersahabat, dan peduli sosial. Pengamatan keempat saat proses pembelajaran yang peneliti amati pada materi kerja sama antar negara dibidang ekonomi di pertemuan kedua, guru IPS juga mengajar kurang sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang berorientasi pada pembentukan karakter yang telah dibuat. Nilai karakter yang guru terapkan juga tidak semua seperti yang di tulis di rencana pelaksanaan pembelajaran. Guru hanya menerapkan nilai karakter religius, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, gemar membaca, dan tanggung jawab. Penerapan perencanaan pembelajaran yang berorientasi pada pembentukan karakter yang dibuat oleh guru IPS kelas IX SMP Negeri 35 Kerinci dengan pelaksanaannya kurang berjalan dengan maksimal. Dikarenakan pada saat pelaksanaannya guru kurang bisa menyesuaikan nilai

6 4 karakter yang di tulis dalam perencanaan pembelajaran dengan materi pelajaran. Seperti pada materi globalisai guru hanya memasukkan nilai karakter seperti religius, rasa ingin tahu, cinta tanah air, dan gemar membaca, sedangkan menurut peneliti nilai karakter seperti menghargai prestasi harus diterapkan disini. Salah satu akibat terjadinya globalisasi di karenakan perkembangan pendidikan dan teknologi, sehingga munculnya orang-orang yang berprestasi. Guru dalam menerapkan nilai karakter di rencana pelaksanaan pembelajaran kurang bisa, akibatnya guru memasukkan 18 nilai karakter yang ada. Saat proses pembelajaran guru juga menerapkan nilai karakter tidak secara langsung atau terangterangan. Tapi dengan cara tindakan dan bercerita memberikan motivasi kepada peserta didik. Akibatnya peserta didik ada yang memahami dan ada yang tidak memahami mengenai karakter yang guru terapkan pada saat proses pembelajaran. 2. Kendala-kendala yang dihadapi guru dalam mengimplementasikan rencana pembelajaran IPS yang berorientasi pada pembentukan karakter Kendala pertama yang dihadapi dalam membuat perencanaan pembelajaran yaitu guru sangat sulit menentukan indikator keberhasilan dan KKM yang diharapkan karena intake (masukan kemampuan awal) siswa berbeda-beda di setiap kelas. Guru mengalami kesulitan dalam menentukan indikator untuk nilai-nilai karakter yang akan diterapkan. Kendala kedua sarana dan prasarana penunjang dalam kegiatan pembelajaran yang minim. Dirasakan oleh guru ketika ingin melakukan proses pembelajaran, memberikan contoh-contoh yang ada dalam materi pelajaran dan karakter yang ingin disampaikan. Kendala ketiga referensi penunjang yang kurang dalam membahas desain pembelajaran IPS yang mengedepankan pendidikan karakter, serta kurangnya pengetahuan membuat perencanaan pembelajaran. Membuat guru IPS kesulitan dalam membuat perencanaan pembelajaran yang berorientasi pada pendidikan karakter mengakibatkan guru copi pasti dalam internet. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai implementasi rencana pembelajaran IPS yang berorientasi pada pembentukan karakter peserta didik di SMPN 35 Kerinci, maka dapat disimpulkan bahwa guru IPS di SMPN 35 Kerinci dalam mengimplementasikan rencana pelaksanaan pembelajaran yang berorientasi dalam pembentukan karakter kurang menyesuaikan dengan materi. Guru IPS dalam pembuatan perencaan pelaksanaan pembelajaran masih menyalin dari internet sehingga memasukan 18 nilai karakter semua kedalam perencanaan. Guru dalam menerapkan nilai karakter pada saat proses pembelajaran juga tidak secara tersurat tetapi secara tersirat.dengan cara bercerita, memberikan motivasi, akibatnya ada sebagian peserta didik tidak mengetahui tentang nilai karakter yang diterapkan oleh guru. Guru melakukan itu karena terkendala sulitnya dalam menentukan nilai KKM dan indicator keberhasilan,sarana dan prasarana, serta referensi uyang digunakan. B. SARAN Upaya meningkatkan kualitas dalam pelaksanaan pembelajaran di SMP Negeri 35 Kerinci, khususnya mata pelajaran IPS, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut: 1. Bagi guru IPS a. Berkaitan dengan pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas, guru hendaknya tidak hanya mengajar saja, tetapi harus memperhatikan tujuan yang diharapkan dalam rencana pembelajaran yang sudah dibuat agar terlaksana dengan baik. b. Guru seharusnya lebih banyak membaca buku dan mencari

7 5 literature yang bisa dijadikan sebagai rujukan dalam proses untuk pelaksanaan pembelajaran. Seperti sumber buku yang banyak, di tambah mencari di internet maupun dari Koran dan majalah agar tidak hanya dari LKS dan buku paket saja. c. Berkaitan dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), sebaiknya guru berusaha semaksimal mungkin untuk merancang dan membuat perencanaan sendiri dan tidak selalu mendownload dari internet, karena perencanaan pembelajaran ini merupakan hal yang paling penting sebelum melakukan pembelajaran. d. Berkaitan dengan kesulitan dan kendala yang dihadapi oleh guru IPS dalam pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), guru bisa berkoordinasi dengan guru lain yang lebih paham mengenai perencanaan pembelajaran. 2. Bagi SMP Negeri 35 Kerinci a. Seharusnya pihak sekolah sering melakukan kegiatankegiatan pelatihan seperti workshop mengenai pembuatan perangkat pembelajaran, agar para guru bisa lebih memahami dan mudah dalam membuat perangkat pembelajaran b. Sebagai pimpinan di sekolah, Kepala sekolah hendaknya selalu melakukan pengawasan kepada para guru berkaitan dengan perangkat pembelajaran yang dibuatnya, dan Waka Kurikulum juga membantu Kepala Sekolah untuk menjadi supervise atau pengawasan kepada guru. Waka kurikulum sebaiknya selalu mengecek perangkat pembelajaran yang telah dibuat oleh guru mata pelajarn. Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Heri Gunawan Pendidikan Karakter. Kajian Teori dan Praktik di Sekolah. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Muchlas Samani & Haryanto Pendidikan Karakter. Bandung: PT. Rosdakarya. Narwanti Pendidikan Karakter Pengintegrasian 18 Nilai Pembentukan Karakter dalam Mata Pelajaran. Yogyakarta: Ar-ruzz Media. Rino Rusdi Konsep Pengembangan Kurikulum. Padang: UNP Press. Rudi Gunawan Pendidikan IPS. Bandung: Alfabeta. Sapriya Pendidikan IPS. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Sarbini & Neneng Lina Perencanaan Pendidikan. Bandung: Pustaka Daerah. Sugiyono Perencanaan Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta Sardiman, A.M Revitalisasi Peran Pembelajaran IPS Dalam Pembentukan Karakter Bangsa, (Online), ( google.co.id/ Scholer/Pembelajaran- IPS-yang-Menumbuhkan- Karakter-Bangsa.html, diakses 3 Februari 2016). DAFTAR PUSTAKA B. Uno, Hamzah Perencanaan