PENERAPAN GERAK SENDI RANGE OF MOTION(ROM) PADA PENDERITA POST STROKE UNTUK MENCEGAH KELEMAHAN OTOT DI KELUARGA Ny.
|
|
- Herman Widjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ` PENERAPAN GERAK SENDI RANGE OF MOTION(ROM) PADA PENDERITA POST STROKE UNTUK MENCEGAH KELEMAHAN OTOT DI KELUARGA Ny. M DESA KELOPOGODO Jamal Aji Setiawan A SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMDIYAH GOMBONG PROGRAM STUDI KEPERAWATAN DIII KEPERAWATAN 2017 i
2
3
4
5 Program Studi D III Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong KTI, Juli 2017 Jamal Aji Setiawan 1, Ernawati 2, M.Kep.,Ns ABSTRAK PENERAPAN GERAK SENDI RANGE OF MOTION(ROM) PADA PENDERITA POST STROKE UNTUK MENCEGAH KELEMAHAN OTOT DI KELUARGA Ny. M DESA SEMONDO Latar Belakang. Stroke dapat menyebabkan kelemahan anggota gerak dan di mobilisasi sedini mungkin ketika kondisi klinis neurologis dan hemodinamik penderita sudah mulai stabil. Mobilisasi dilakukan secara rutin dan terus menerus untuk mencegah terjadinya komplikasi stroke, terutama kontraktur. ROM merupakan salah satu bentuk latihan dalam proses rehabilitasi yang dinilai cukup efektif untuk mencegah terjadinya kecatatan pada penderita stroke. Tujuan Penulis. Menggambarkan asuhan keperawatan pada penderita post stroke dalam pemenuhan mobilisasi. Asuhan keperawatan. Pengkajian didapatkan data kekauan otot pada subjek studi kasus yaitu klien Ny. M mengatakan kaki sebelah kanan sulit untuk digerakan, klien pernah di rawat dirumah sakit 10 tahun lalu setelah klien terjatuh dari kamar mandi dan sejak itu kaki klien sebelah kanan sulit untuk bergerak sehingga muncul diagnosa keperawatan hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan otot.intervensi dan implementasi yang dilakukan adalah pendidikan kesehatan ROM. Hasil evaluasi hari ke 4 didapatkan pengetahuan keluarga meningkat 90% dan kekuatan otot klien bertambah 25% Beberapa hasil penelitian didapatkan hasil adanya hubungan antara tingkat pengetahuan dengan tingkat kesehatan. Sehingga bagi perawat, mahasiswa kesehatan diharapkan mampu dan aktif dalam pemberian pendidikan kesehatan. Analisis. Aktifitas ROM yang cukup dapat mempengaruhi kekuatan otot sehingga dapat mempengaruhi mobilitas klien. ROM yang dilakukan dapat dijadikan implementasi khusus pada asuhan keperawatan keluarga. Kata kunci : Range Of Motion, Post stroke, Asuhan Keperawatan v
6 DIII Study Program of Nursing Muhammadiyah Gombong Health Sciences College KTI, July 2017 Jamal Aji Setiawan 1, Ernawati 2, M.Kep.,Ns ABSTRACT IMPLEMENTATION OF RANGE OF MOTION (ROM) MOTION MOVEMENT ON STROKE POST PATIENTS TO PREVENT MUSCLE WEAKNESSES IN Mrs. Y SEMONDO VILLAGE Background. Stroke can cause patients get limb weakness and mobilized as early as possible when the neurological and hemodynamic clinical conditions of the patient has stabilized. Mobilization is done regularly and continuously to prevent the occurrence of stroke complications, especially contractures. ROM is one form of exercise in the rehabilitation process that considered effective enough to prevent disability in patients with stroke. Writer Purpose. Describe nursing care in post stroke patients in the fulfillment of mobilization. Nursing care. Musculer examination found data on the case study subject clients Mrs.. M the client that said the right foot is difficult to move, the client was hospitalized 10 years ago after the client fell from the bathroom and since then the right client's foot is difficult to move so that the nursing diagnosis emerged obstacles to physical mobility associated with decreased muscle.intervention and implementation Done is ROM health education. Evaluation result day 4 got the knowledge of family increased 90% and client muscle strength increased 25%. Several research results obtained the result of a relationship between the level of knowledge with the level of health. So for nurses, health students are expected to be able and active in providing health education. Analysis. Adequate ROM activity can affect muscle strength so it can affect client mobility. ROM performed can be used as a special implementation of family nursing care. Keywords: Range Of Motion, Post stroke, Nursing Care vi
7 KATA PENGANTAR Assalamu alaikum warohmatullahi wabarokatuh Dengan mengucap syukur Alhamdulilah kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada penulis, sehingga penulis dapat meynyelesaikan ujian komprhensif dengan judul PENERAPAN GERAK SENDI RANGE OF MOTION(ROM) PADA PENDERITA POST STROKE UNTUK MENCEGAH KONTRAKTUR DI KELUARGA Ny. M DESA KELOPOGODO Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat dalam pendidikan Diploma Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhamdiyah Gombong.Selesainya laporan ini tidak lain karena berkat bantuan, pembimbing dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan ucapan terimakasih kepada: 1. Hj. Herniatun S.Kep.Ns, M.Kep Sp.Mat selaku rektor STIKES Muhamdiyah Gombong yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyususn Karya Tulis Ilmiah ini. 2. Nurlaela, S.Kep.Ns M.Kep Sp.A selaku ketua program studi DIII Keperawatan yang telah memberikan kesempatan untuk dapat menerima Ilmu di STIKES Muhamadiyah Gombong. 3. Ernawati, S.Kep.Ns M.Kep selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini. 4. Segenap Staf dan Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhamadiyah Gombong 5. Kepada Ibu Sugiarti tercinta dan Kakak Rahmah Adi Kurniawati dan segenap keluarga yang selalu memberikan semangat dan dukungan baik materil spiritual sarana dan prasarana penulis 6. Kepada teman kelas 3B tahun ajaran yang telah memberikan support serta kerja sama yang baik vii
8 7. Kepada Putriyana S. yang telah memberikan doa dukungan semangat serta motivasi kepada penulis Penulis menyadari penyusunan laporan uji komprehensif ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi bentuk maupun isinya. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi perbaikan dan penyempurnaan ujian komprehensif Wassalamu alaikum warhmatullah wabarokatuh Gombong Juli 2017 Jamal Aji Setiawan viii
9 DAFTAR ISI Halaman judul... LEMBAR KEASLIAN.... LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI. ABSTRAK... KATA PENGANTAR.. DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang.. B. Rumusan masalah. C. Tujuan Studi Kasus... D. Manfaat studi kasus.. BAB II TINJAUAN PUSTAKA.. A. Pengkajian penderita stroke B. Diagnose keperawatan C. Intervensi keperawatan. D. Definisi... E. Penyebab... F. Komplikasi Stroke G. Penata Laksanaan H. Definis Range Of Motion(ROM)... I. Tujuan Range Of Motion J. Manfaat Range Of Motion.. K. Syarat Range Of Motion L. Klasifikasi Range Of Motion.. BAB III METODE PENERAPAN. A. Desain B. Subjek penerapan C. Fokus penerapan. D. Definis Operasional. E. Istrumen Penerapan. F. Metode Pengumpulan data.. G. Lokasi dan Waktu Studi Kasus... H. Analisa data dan Penyajian. I. Etik studi kasus BAB IV PEMBAHASAN A. Hasil studi kasus.. B. Hasil Penerapan.. a. Range Of Motion. b. Kekuatan Otot... c. Hubungan Range Of Motion dan kekuatan otot... i ii iii iv v vii viii i ix
10 BAB V A. Kesimpulan B. Saran. Lampiran. DAFTAR PUSTAKA x
11 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Stroke merupakan penyakit vaskuler yang mematikan yang di kenal dengan gangguan vaskuler otak dengan cerebrovaskuler disease(cvd). Stroke merupakan penyebab kematian ketiga tersering di Negara maju setelah penyakit jantung dan kanker. Insidensi tahunan adalah 2 per 1000 populasi(ginsberg, 2007). Stroke di bedakan menjadi dua yaitu stroke hemoragic dan stroke non hemoragic. Stroke hemoragic yaitu Stroke hemoragik terjadi bila pembuluh darah di otak pecah atau mengalami kebocoran, sehingga terjadi perdarahan ke dalam otak. Bagian otak yang dipengaruhi oleh pendarahan dapat menjadi rusak, dan darah dapat terakumulasi sehingga memberikan tekanan pada otak. Jumlah perdarahan menentukan keparahan stroke (Parmet et al, 2004). Stroke iskemik(non hemoragic) yaitu tersumbatnya pembuluh darah yang menyebabkan aliran darah ke otak sebagian atau keseluruhan terhenti Stroke menurut World Health Organization (WHO) adalah tanda-tanda klinis yang berkembang cepat akibat gangguan fungsi otak fokal (atau global), dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam, dapat menyebabkan kematian Pada tahun 2012 terdapat kematian akibat stroke di Indonesia. Laporan ini sejalan dengan Hasil Riset Kesehatan Dasar yang menunjukkan terjadi peningkatan prevalensi stroke di Indonesia berdasarkan wawancara jawaban responden yang pernah didiagnosis tenaga kesehatan dan gejalanya meningkat dari 8,3 per1000 di tahun 2007 menjadi 12,1 per1000 di tahun (Riskesdas, 2013).Jumlah kasus stroke Jawa Tengah pada tahun 2013 sebanyak terdiri dari stroke hemoragik sebanyak dan stroke non hemoragik sebanyak Jumlah kasus stroke tahun 2013.(Dinkes, 2013) Data dinas kesehataan di Kabupaten Kebumen Dari penduduk dilakukan pemeriksaan tekanan darah yang beresiko stroke terhadap penduduk (40,2 %) dan dari yang diperiksa (9,32 %) mengalami 1
12 2 hipertensi. Tekanan darah tinggi dihitung apabila pengukuran dengan tensimeter menunjukan angka > 139/89 mmhg. Stroke merupakan penyakit yang paling sering menyebabkan cacat berupa kelemahan wajah, lengan dan kaki pada sisi yang sama (hemiparase) disamping kecacatan lainnya. Angka kejadian hemiparase semakin meningkat seiring dengan meningkatnya angka kejadian stroke. Jumlah penderita stroke cenderung meningkat setiap tahun, bukan hanya menyerang penduduk usia tua, tetapi juga di alami oleh mereka yang berusia muda dan produktif(yastroki, 2010). Salah satu dampak yang terjadi pada penderita stroke adalah mengalami kelemahan disalah satu sisi tubuh yang terpengaruh stroke. Kelemahan ini menimbulkan ketidakseimbangan dan kesulitan saat beraktifitas karena kekuatan otot, keseimbangan dan koordinasi gerak(irdawati, 2008), oleh karena itu pasien stroke memerlukan rehabilitasi untuk meminimalkan cacat fisik agar dapat menjalani aktifitas secara normal. Rehabilitasi sedini mungkin secara cepat dan tepat sehingga membantu pemulihan fisik yang cepat dan optimal. Serta menghindari kelemahan otot yang dapat terjadi apabila tidak dilakukan latihan rentang gerak setelah pasien terkena stroke.(irfan, 2010) Menurut Saraswati (2009), upaya pencegahan terjadinya stroke yaitu dengan mengendalikan hipertensi. Jika stroke tidak di tangani dengan segera maka dapat berdampak pada berbagai fungsi tubuh, diantaranya adalah defisit motorik berupa hemipirase. Kondisi abnormal pembuluh darah otak, di tandai oleh adanya perdarahan di dalam otak atau pembentukan embolusatau thrombus yang menyumbat arteri, mengakibatkan iskemik jaringan otak yang kondisi normalnya diperdarahi oleh pembuluh darah(maria dkk, 2011). Bila stroke tidak ditangani maka akan mengalami kelemahan di salah satu tubuh. Kelemahan ini bisa menimbulkan ketidakseimbangan dan kesulitan saat berjalan (Irdawati, 2008, dan Levine, 2009). Penderita Stroke dapat menyebabkan kelemahan anggota gerak dan di mobilisasi sedini mumgkin ketika kondisi klinis neurologis dan hemodinamik penderita sudah mulai stabil. Mobilisasi dilakukan secara rutin dan terus menerus untuk mencegah terjadinya komplikasi stroke, terutama kontraktur.
13 3 ROM merupakan salah satu bentuk latihan dalam proses rehabilitasi yang dinilai cukup efektif untuk mencegah terjadinya kecatatan pada penderita stroke. Menurut Soekarno (2007) jika tidak dilakukan ROM maka akan terjadi kontraktur, karena adanya atropi, kelemahan otot, sehingga otot memendek karena adanya lengkettan dari kapsul sendi dan pembengkakan sendi, adanya spastic dari otot dan rasa sakit pada otot. Pencegahan kelemahan otot dalam kasus ini dengan Asuhan Keperawatan Keluarga dengan latihan ROM. Latihan ini adalah salah satu bentuk intervensi fundamental perawat yang dapat dilakukan untuk keberhasilan regimen terepeutik bagi penderita dan dalam upaya pencegahan terjadinya kondisi cacat permanen pada penderita stroke paska perawatan di rumah sakit sehingga menurunkan tingkat ketergantungan penderita keluarga, meningkatkan harga diri dan mekanisme koping penderita. Berdasarkan latar belakang diatas mendasari penulis untuk melakukan penerapan teknik ROM pada keluarga dengan masalah post stroke untuk mengurangi kelemahan otot sehingga mobilisasi akan menjadi lebih baik dan koping individu akan meningkat. B. RUMUSAN MASALAH Bagaimana penerapan gerak sendi Range Of Motion pada penderita post stroke untuk mencegah kelemahan otot di keluarga penderita post stroke. C.TUJUAN STUDI KASUS 1. Tujuan umum Menggambarkan asuhan keperawatan pada penderita post stroke dalam pemenuhan mobilisasi. 2. Tujuan Khusus a. Keluarga mampu melakukan ROM sesuai SOP dan dilakukan secara mandiri. b. Mengukur kekuatan otot pada pasien post stroke sebelum dan sesudah dilakukan ROM
14 4 D. MANFAAT STUDI KASUS 1. Bagi Keluarga Manfaat bagi keluarga untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam melakukan ROM pada penderita post stroke dirumah secara mandiri. 2. Bagi Pengembangan Ilmu dan Teknologi Keperawatan Bagi ilmu keperawatan untuk memberikan latihan ROM pada penderita post stroke terutama di bangsal dan puskesamas atau dimasyarakat secara aktif sehingga mempercepat pemulihan kelemehan otot pada pasien post stroke. 3. Bagi Penulis Menambah khasanah pengetahuan mengenai manfaat dan tujuannya Range Of Motion yang nantinya berdampak pada keberhasilan asuhan keperawatan
15 DAFTAR PUSTAKA American heart Association pada jurnal Circulation edisi November Diambil dari http;//circ.ahajournals.org (sitasi 28November 2012) Aji Setro Afrianto, dkk Klasifikasi stroke berdasarkan kelainan patofisiologi dengan learning vector qualification. Derison Marisonva Bakara & Suraniwarsito Latihan ROM pasif terhadap rentang sendi pasien pasca stroke. Bengkulu Febriana sukmaningrum Efektifitas Range Of Motion aktif-asitif terhadap peningkatan kekuatan otot ektremitas atas pada pasien post stroke dirsud Tugu Rejo Semarang. Semarang Indah Permatasari.2015.Faktor yang berhubungan dengan stroke berulang pada penderita pasca stroke. Skripsi sarjana fisioterapi Universitas Mohmadiyah Surakarta. Kun Ika Nur R.A Pengaruh pemberian Latihan Range Of motion terhadap kemampuan motorik pada pasien post stroke di Rsud Gambiran. Semarang. Jurnal keperawatan P.issn Modul Fisioterapi Universitas Esa Unggul Modul fisioterapi. Jakarta Murtaqib Perbedaan Range Of Motion Aktif dan Pasif selama 1-2 Minggu terhadap peningkatan rentang gerak sendi pasien pasca stroke. Jember. Jurnal keperawatan soedirman volume 8, No 1. Maret 2013 Novida R.W & Santi Martini 2014 Hubungan pengethuan tentang stroke. Surabaya:Jurnal berkala epiodemologi, volume 2 nomor 1, Januari 2014, halaman Neny Khairunisa Fitriyani Hemipirase sinistra stroke non hemoragic. Medula, Volume 2 Nomor 3. Maret 2014 Ni Made Riasmini et all Panduan asuhan keperawatan individu, keluarga, kelompok dan komunitas dengan modifikasi nanda, ICNP, NOC, NIC di puskesmas/masyarakat.jakarta Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Semarang:Dinkes
16 Profil Kesehatan Kabupaten Kebumen Kebumen:Dinkes
17 Gerakan ROM Menurut (Potter & Perry, 2005), Jenis ROM terdiri dari gerakan persendian sebagai berikut a. Leher spina serfikal 1) Fleksi Menggeerakan dagu menempel ke dada rentang 45 2) Ektensi Mengembalikan kepala ke posisi tegak, rentang 45 3) Hiperekstensi Menekuk kepala ke belakang sejauh mungkin rentang ) Rotasi Memiringkan kepala sejauh mungkin kearah dalam gerakan sirkulasi rentang 180 b. Bahu 1) Fleksi Menaikan lengan dan posisi di samping tubuh kedalam ke posisi di atas kepala rentang 180 2) Ekstensi Mengembalikan lengan ke posisi disamping tubuh kedalam posisi diatas kepala rentang 180 3) Hiperekstensi Menggerakan lengan ke belakang tubuh, siku tetap luru tentang ) Abduksi Menikan tangan ke posisi samping diatas kepala dengan telapak tangan jauh dari kepala, rentang 180 5) Abduksi Menurunkan lengan ke samping dan meyilang tubuh sejauh mungkin rwenyang 320 6) Rotasi luar
18 Dengan siku fleksi menggerakan lengan samai ibu jari ke atas dan samping kepala rentang 90 7) Sirkumduksi Menggerakan lengan dengan lingkaran penuh, rentang 360 c. Siku 1) Fleksi Menggerakan siku sehingga lengan bahu bergerak kedepan sendi bahu dan tangan sejajar rentang 150 2) Ekstensi Meluruskan siku dengan menurunkan tangan rentang 150 d. Lengan bawah 1) Supinasi Memutar lengan bawah dan lengan atas sehingga telapak tangan menghadap ke atas rentang ) Pronasi Memutar lengan bawah sehungga telapak tangan menghadap ke atas rentang e. Pergelangan tangan 1. Fleksi Menggerakan telapak tangan ke atas bagaian dalam lengan bawah, rentang Ekstensi Menggerakan jari-jari tangan sehingga jari-jari tangan lengan bawah berada dalam arah yang sama rentang Hiperekstensi Membawa permukaan tangan dorsal ke belakang sejauh mungkin rentang Abduksi Menekuk pergelangan tangan miring ke ibu jari rentang f. Jari-jari tangan
19 1. Fleksi Membuat genggaman rentang Ekstensi Meluruskan jari-jari tangan rentang Hiperekstensi Menggerakan jari-jari tangan kebelakang sejauh mungkin rentang Abduksi Menggerakan jari-jari tangan yang satu dengan yang lain rentang Abduksi Merapatkan kembali jari-jari rentang 30 g. Ibu jari 1. Fleksi Menggerakan ibu jari menyilang permukaan telapak tangan rentang Ekstensi Menggerakan ibu jari lurus menjauh dari tangan rentang Abduksi Menjauhkan ibu jari ke samping rentang Oposisi Menyentuhkan ibun jari tangan pada tangan yang sama h. Panggul 1. Fleksi Menggerakan tungkai kedepan dan atas, rentang Ekstensi Menggerakan kembali kesampaing tungkai yang lain, rentang Hiperesktensi Menggerakan tungkai ke belakang tubuh rentang Abduksi Menggerakan tungkai kembali ke posisi media dan melebihi jika mungkin rentang Rotasi dalam
20 Memutar kaki dan tungkai kea rah tungkai lain rentang Sirkumduksi Menggerakan tungkai melingkar i. Lutut 1. Fleksi Menggerakan tumit kearah belakang paha rentang Ekstensi Mengembalikan tungkai ke lantai rentang j. Mata kaki 1. Dorsifleksi Menggerakan kaki sehingga jari-jari kaki menekuk ke atas rentang Plantarfleksi Menggerakan kaki sehingga jari-jari kaki menekuk ke bawah rentang k. Kaki 1. Inversi Memutar telapak kaki ke samping dalam, rentang Eversi Memutar telapak kaki ke samping luar l. Jari-jari 1. Fleksi Menekukkan jari0jari ke bawah rentang Ekstensi Meluruskan jari-jari kaki rentang Abduksi Menggerakan jari-jari kaki dengan yang lain, rentang 15
21 SKALA PENGUKURAN OTOT MENGGUNAKAN METODE MANUAL MUSCLE TEASTING Grade (angka) Grade (huruf) Grade (word) Definisi 0 Zero Tidak ada kontraksi (Penglihatan dan palpasi) 1 (Tr) Trace Sedikit kontraksi, tidak ada gerakan 2-2- Poor minus Gerakan parsial ROM, posisi eliminasi gravitasi 2 (P) Poor Gerakan full ROM, posisi eliminasi gravitasi 2+ (P+) Poor plus Gerakan full rm, posisi eliminasi gravitasi dengan kekuatan ½ 3 (f) Fair Gerakan full ROM, posisi melawan gravitasi dengan kekuatan lebih 3+ (F+) Fair Plus Gerakan full ROM posisi melawan gravitasi dengan resisten minimum 4 (G) Good Gerakan full ROM, posisi melawan gravitasi dengan resisten moderat 5 (N) Normal Gerakan full ROM, posisi melawan gravitasi dengan resisten maksimum
22
23 KETERANGAN : 1. Pinggul kaki di gerakan atas kebawah sebanyak delapan kali. 2. Pinggul kaki di gerakan ke samping luar secara perlahan sebanyak delapan kali. 3. Pinggul kaki di gerakan ke dalam secara perlahan sebanyak delapan kali. 4. Pinggul kaki di gerakan memutar kearah dalam secara berlahan sebanyak delapan kali. 5. Pinggul kaki digerakan memutar kea rah luar secara perlahan sebanyak delapan kali. 6. Lutut di tekuk secara perlahan sebanyak delapan kali. 7. Telapak kaki digerakan ke atas sebanyak 8 kali. 8. Telapak kaki di gerakan ke bawah sebanyak delapan kali. 9. Telapak kaki digerakan ke arah luar menjauh dari tubuh secara berlahan. 10. Telapak kaki digerakan kearah dalam mendekat sebanyak delapan kali. 11. Jari kaki di gerakan ke atas sebanyak delapan kali. 12. Jari kaki digerakan ke bawah sebanyak delapan kali. 13. Jari kaki di rapatkan sebanyak delapan kali. 14. Jari jari dilebarkan satu persatu sebanyak delapan kali. NB : sebelum di lakukan senam HARUS di hangatkan dahulu. SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN GOMBONG 2017
24 SATUAN ACARA PENYULUHAN(SAP) PENERAPAN GERAK SENDI RANGE OF MOTION(ROM) PADA PENDERITA POST STROKE UNTUK MENCEGAH KELEMAHAN OTOT DI KELUARGA Ny. M DESA KELOPOGODO Jamal Aji Setiawan A SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMDIYAH GOMBONG PROGRAM STUDI KEPERAWATAN DIII KEPERAWATAN 2017
25 SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PENERAPAN GERAK SENDI RANGE OF MOTION(ROM) PADA PENDERITA POST STROKE UNTUK MENCEGAH KELEMAHAN OTOT DI KELUARGA Ny. M DESA KELOPOGODO Bidang Studi : Keperawatan komunitas Topik : Range Of Motion (ROM) Sub Topik : Manfaat dan Cara Range of Motion Sasaran : Pada pasien Post Stroke Tempat Penyuluhan : Rumah pasien Hari / Tanggal : Rabu 12 Juli 2017 Waktu : a. Pembukaan : 5 menit b. Isi : 15 Menit c. Penutup : 5 menit A. DefinisiROM ROM adalah gerakan dalam keadaan normal dapat dilakukan oleh sendi yang bersangkutan. (Suratun, dkk, 2008). Latihan range of motion(rom) merupakan istilah baku untuk menyatakn batasan gerakan sendi yang normal dan sebagai dasar untuk menetapkan adanya kelainan ataupun untuk menyatakan batas gerakan sendi yang abnormal. (Arif, M, 2008) Latihan range of motion(rom) adalah latihan yang dilakukan untuk mempertahankan persendian atau memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan menggeraka persendian secara normal dan lengkap untuk meningkatkan massa otot dan tonus otot. (Potter & Perry, 2005)
26 ini di lakukan dengan tiga tahap yaitu membuka tangan. Menutup jari-jari untuk menggenggam objek, mengatur kekuatan menggenggam. (Irfan, 2010) Dengan pemberian terapi fisik seperti ini latihan ROM dapat membantu mempertahankan, membentuk adanya kekuatan dan mengontrol bekas yang dipengaruhi pada anggota otot dan membantu mempertahankan ROM dalam mempengaruhi anggota badan dalam mencegah otot dari pemendekan(kontraktur) dan terjadinya kecacatan.(sunardi, 2006) B. Tujuan Umum Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit diharapkan pasien mempu menerapkan terapi ROM C. Tujuan Khusus Setelah dilakukan penyuluhan selam 30 menit keluarga dapat menyebutkan pengertian dari ROM, Manfaat, dan memperagakannya. D. Karakteristik Peserta Pasien post stroke dengan kelemahan anggota gerak. E. Materi 1. Menjelaskan pengertian ROM 2. Menjelaskan manfaat 3. Menjelaskan cara ROM F. Metode 1. Ceramah 2. Diskusi Tanya jawab G. Media 1. Lembar balik 2. Leafleat H. Proses Pelaksanaan
27 N Wakt Tahap o u 1 Pembukaa 5 n Menit 2 Isi 15 Menit 3 Penutup 5 menit Kegiatan Perawat 1. Memberikan salam 2. Memperkenalkan diri 3. Menyampaikan pokok bahasan 4. Menyampaikan tujuan Penyampaian materi 1. Menjelaskan pengertian ROM 2. Menjelaskan manfaat 3. Menjelaskan prosedur ROM 1. Diskusi 2. Evaluasi 3. Kesimpulan 4. Memberikan salam penutup Respon keluarga/klien 1. Menjawab salam 2. Menyimak 3. Menyimak 4. Menyimak 1.Peserta mendengarkan 2. Peserta memperhatikan 3. Peserta ikut mempraktikan Prosedur ROM 1. Aktif bertanya 2. Menjawab Pertanyaan 3. Memperhatikan 4. Menjawab salam I. Evaluasi 1. Evaluasi Persiapan a. Materi sudah siap dan dipelajari 2 hari sebelum dilakukan pendidikan kesehatan dimulai b. Media sudah siap 2 hari sebelumnya c. Tempat sudah siap 5 jam sebelumnya
28 d. SAP sudah siap 3 hari sebelumnnya 2. Evaluasi Proses a. Peserta memperhatikan penjelasan penyaji b. Peserta Aktif bertanya dan mampu mendemonstrasikannya c. Media dapat digunakan efektif J. Pengorganisasian Penyaji : Jamal Aji Setiawan
29 RANGE OF MOTION(ROM)
30 APA ITU?????????
31 PENGERTIAN Latihan range of motion(rom) adalah latihan yang dilakukan untuk mempertahankan persendian atau memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan menggeraka persendian secara normal dan lengkap
32 MANFAATnya Untuk APA..????
33 MANFAAT 1. Memperkuat persendian pada angggota gerak sehingga tidak terjadi kelemahan anggota gerak. 2. Mencegah kelemahan pada anggota gerak lainnya.
34 CARA MELAKUKANNYA??????
35 PROSEDURNYA KETERANGAN : Pinggul kaki di gerakan atas kebawah sebanyak delapan kali. Pinggul kaki di gerakan ke samping luar secara perlahan sebanyak delapan kali. Pinggul kaki di gerakan ke dalam secara perlahan sebanyak delapan kali. Pinggul kaki di gerakan memutar kearah dalam secara berlahan sebanyak delapan kali. Pinggul kaki digerakan memutar kea rah luar secara perlahan sebanyak delapan kali. Lutut di tekuk secara perlahan sebanyak delapan kali. Telapak kaki digerakan ke atas sebanyak 8 kali. Telapak kaki di gerakan ke bawah sebanyak delapan kali. Telapak kaki digerakan ke arah luar menjauh dari tubuh secara berlahan. Telapak kaki digerakan kearah dalam mendekat sebanyak delapan kali. Jari kaki di gerakan ke atas sebanyak delapan kali. Jari kaki digerakan ke bawah sebanyak delapan kali. Jari kaki di rapatkan sebanyak delapan kali. Jari jari dilebarkan satu persatu sebanyak delapan kali. NB : sebelum di lakukan senam HARUS di hangatkan dahulu.
36 PENILAIAN PROSEDUR RANGE OF MOTION Prosedur 1. MenyiapkanBuli-bulipanasdansarungnya 2. Mencucitangan 3. Menmghangatkanpersendiansebelumdikalukantindakan 4. Pinggul kaki di gerakanataskebawahsebanyakdelapan kali. 5. Pinggul kaki di gerakankesampingluarsecaraperlahansebanyakdelapan kali. 6. Pinggul kaki di gerakankedalamsecaraperlahansebanyakdelapan kali. 7. Pinggul kaki di gerakanmemutarkearahdalamsecaraberlahansebanyakdelap an kali. 8. Pinggul kaki digerakanmemutar kea rah luarsecaraperlahansebanyakdelapan kali. 9. Lutut di tekuksecaraperlahansebanyakdelapan kali. 10. Telapak kaki digerakankeatassebanyak 8 kali. 11. Telapak kaki di gerakankebawahsebanyakdelapan kali. 12. Telapak kaki digerakankearahluarmenjauhdaritubuhsecaraberlahan. 13. Telapak kaki digerakankearahdalammendekatsebanyakdelapan kali. 14. Jari kaki di gerakankeatassebanyakdelapan kali. 15. Jari kaki digerakankebawahsebanyakdelapan kali. 16. Jari kaki di rapatkansebanyakdelapan kali. Point (%) Keterangan : Total Score 10 Setiap prosedur yang dilakukan mendapat nilai atau score 6% dari setiap poin, dan bila dilakukan semua maka mendapat nilai 100%
37 SATUAN ACARA PENYULUHAN(SAP) PENERAPAN GERAK SENDI RANGE OF MOTION(ROM) PADA PENDERITA POST STROKE UNTUK MENCEGAH KELEMAHAN OTOT DI KELUARGA Ny. M DESA KELOPOGODO Jamal Aji Setiawan A SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMDIYAH GOMBONG PROGRAM STUDI KEPERAWATAN DIII KEPERAWATAN 2017
38 SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PENERAPAN GERAK SENDI RANGE OF MOTION(ROM) PADA PENDERITA POST STROKE UNTUK MENCEGAH KELEMAHAN OTOT DI KELUARGA Ny. M DESA KELOPOGODO Bidang Studi : Keperawatan komunitas Topik : Range Of Motion (ROM) Sub Topik : Manfaat dan Cara Range of Motion Sasaran : Pada pasien Post Stroke Tempat Penyuluhan : Rumah pasien Hari / Tanggal : Rabu 12 Juli 2017 Waktu : a. Pembukaan : 5 menit b. Isi : 15 Menit c. Penutup : 5 menit A. DefinisiROM ROM adalah gerakan dalam keadaan normal dapat dilakukan oleh sendi yang bersangkutan. (Suratun, dkk, 2008). Latihan range of motion(rom) merupakan istilah baku untuk menyatakn batasan gerakan sendi yang normal dan sebagai dasar untuk menetapkan adanya kelainan ataupun untuk menyatakan batas gerakan sendi yang abnormal. (Arif, M, 2008) Latihan range of motion(rom) adalah latihan yang dilakukan untuk mempertahankan persendian atau memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan menggeraka persendian secara normal dan lengkap untuk meningkatkan massa otot dan tonus otot. (Potter & Perry, 2005) ini di lakukan dengan tiga tahap yaitu membuka tangan. Menutup jari-jari untuk menggenggam objek, mengatur kekuatan menggenggam. (Irfan, 2010) Dengan pemberian terapi fisik seperti ini latihan ROM dapat
39 membantu mempertahankan, membentuk adanya kekuatan dan mengontrol bekas yang dipengaruhi pada anggota otot dan membantu mempertahankan ROM dalam mempengaruhi anggota badan dalam mencegah otot dari pemendekan(kontraktur) dan terjadinya kecacatan.(sunardi, 2006) B. Tujuan Umum Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit diharapkan pasien mempu menerapkan terapi ROM C. Tujuan Khusus Setelah dilakukan penyuluhan selam 30 menit keluarga dapat menyebutkan pengertian dari ROM, Manfaat, dan memperagakannya. D. Karakteristik Peserta Pasien post stroke dengan kelemahan anggota gerak. E. Materi 1. Menjelaskan pengertian ROM 2. Menjelaskan manfaat 3. Menjelaskan cara ROM F. Metode 1. Ceramah 2. Diskusi Tanya jawab G. Media 1. Lembar balik 2. Leafleat H. Proses Pelaksanaan N Wakt Tahap o u 1 Pembuka 5 an Meni Kegiatan Perawat 1. Memberikan salam Respon keluarga/klien 1. Menjawab salam
40 t 2 Isi 15 Meni t 3 Penutup 5 menit 2. Memperkenalka n diri 3. Menyampaikan pokok bahasan 4. Menyampaikan tujuan Penyampaian materi 1. Menjelaskan pengertian ROM 2. Menjelaskan manfaat 3. Menjelaskan prosedur ROM 1. Diskusi 2. Evaluasi 3. Kesimpulan 4. Memberikan salam penutup 2. Menyimak 3. Menyimak 4. Menyimak 1.Peserta mendengarkan 2. Peserta memperhatikan 3. Peserta ikut mempraktikan Prosedur ROM 1. Aktif bertanya 2. Menjawab Pertanyaan 3. Memperhatika n 4. Menjawab salam I. Evaluasi 1. Evaluasi Persiapan a. Materi sudah siap dan dipelajari 2 hari sebelum dilakukan pendidikan kesehatan dimulai b. Media sudah siap 2 hari sebelumnya c. Tempat sudah siap 5 jam sebelumnya d. SAP sudah siap 3 hari sebelumnnya 2. Evaluasi Proses a. Peserta memperhatikan penjelasan penyaji b. Peserta Aktif bertanya dan mampu mendemonstrasikannya c. Media dapat digunakan efektif
41 J. Pengorganisasian Penyaji : Jamal Aji Setiawan
42 PENJELASAN UNTUK MENGIKUTI STUDI KASUS (PSS) 1. Kami adalah peneliti berasal dari institusi/jurusan/program studi STIKes Muhammadiyah Gombong DIII Keperawatan dengan ini meminta anda untuk berpartisipasi dengan sukarela dalam penelitian yang berjudul PENERAPAN GERAK SENDI RANGE OF MOTION(ROM) PADA PENDERITA POST STROKE UNTUK MENCEGAH KELEMAHAN OTOT DI KELUARGA Ny. M DESA KELOPOGODO 2. Tujuan dari studi kasus ini adalah pemberian ROM ini adalah untuk mengurangi kekakuan otot pada klien di Wilayah Puskesmas Gombong II penelitian ini akan berlangsung selama 5 hari. 3. Prosedur pengambilan bahan data dengan cara wawancara terpimpin dengan menggunakan pedoman wawancara yang akan berlangsung lebih kurang menit. Cara ini mungkin menyebabkan ketidaknyamanan tetapi anda tidak perlu khawatir karena peneliti ini untuk kepentingan pengembangan asuhan atau pelayanan keperawatan 4. Keuntungan yang anda peroleh dala keikutsertaan anda pada penelitian ini adalah anda turut terlibat aktif mengikuti perkembangan asuhan atau tindakan yang diberikan. 5. Nama dan jati diri anda beserta informasi yang saudara sampaikan akan tetap dirahasiakan 6. Jika saudara membutuhkan informasi sehubungan dengan penelitian ini, silakan menghubungi peneliti pada nomor Hp PELAKSANA Jamal Aji Setiawan
43 UNFORMED CONSENT (Persetujuan Menjadi Partisipan) Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa saya telah mendapatakan penjelasan secara rinci dan telah mengerti mengenai studi kasus yang akan dilakukan oleh Jamal Aji Setiawan dengan judul PENERAPAN GERAK SENDI RANGE OF MOTION(ROM) PADA PENDERITA POST STROKE UNTUK MENCEGAH KELEMAHAN OTOT DI KELUARGA Ny. M DESA KELOPOGODO Saya memutuskan setuju ikut berpartisipasi pada penelitian ini secara sukarela tanpa paksaan. Bila selama peneliti ini saya menginginkan mengundurkan diri, maka saya dapat mengundurkan sewaktu-waktu tanpa sanksi sekalipun. Saksi Gombong 10 Juli 2017 Yang memberikan persetujuan Gombong, 12 Juni 2017 Peneliti Jamal Aji Setiawan
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
SATUAN ACARA PENYULUHAN RANGE OF MOTION (ROM)
SATUAN ACARA PENYULUHAN RANGE OF MOTION (ROM) Dosen Pembimbing: Iis Fatimawati, S.Kep.Ns,M.Kes Oleh : Astriani Romawati 141.0020 Lina Ayu Dika 141.0057 Miftachul Rizal H. 141.0064 Varinta Putri P. 141.0103
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) LATIHAN FISIK RENTANG GERAK / RANGE OF MOTION (ROM) AKTIF
LAMPIRAN SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) LATIHAN FISIK RENTANG GERAK / RANGE OF MOTION (ROM) AKTIF Pokok bahasan Sub Pokok bahasan : Latihan fisik rentang derak/ Range Of Motion (ROM) : Mengajarkan latihan
Lebih terperinciROM (Range Of Motion)
Catatan : tinggal cari gambar ROM (Range Of Motion) A. Pengertian Range Of Motion (ROM) adalah tindakan/latihan otot atau persendian yang diberikan kepada pasien yang mobilitas sendinya terbatas karena
Lebih terperinciLampiran 1 SURAT IJIN PENELITIAN
Lampiran 1 88 SURAT IJIN PENELITIAN Lampiran 2 89 SURAT IJIN SURVEI AWAL PENELITIAN Lampiran 3 90 SURAT IJIN PENELITIAN Lampiran 4 91 LEMBAR PERMINTAAN MENJADI RESPONDEN Saya yang bertanda tangan di bawah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berdasarkan data World Health Organization (2010) setiap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan data World Health Organization (2010) setiap tahunnya terdapat 15 juta orang diseluruh dunia menderita stroke. Diantaranya ditemukan jumlah kematian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Teori 1. Stroke Non Hemoragik Menurut kriteria WHO, stroke secara klinis didefinisikan sebagai gangguan fungsional otak yang terjadi mendadak dengan tanda dan gejala klinis
Lebih terperinciLatihan Aktif Dan Pasif / Range Of Motion (ROM) Pada Pasien. Stroke Non Hemoragik
LAMPIRAN 1 Latihan Aktif Dan Pasif / Range Of Motion (ROM) Pada Pasien Stroke Non Hemoragik A. Pengertian Latihan aktif dan pasif / ROM adalah merupakan suatu kebutuhan manusia untuk melakukan pergerakan
Lebih terperinciCATATAN PERKEMBANGAN
CATATAN PERKEMBANGAN Implementasi dan Evaluasi Keperawatan No.Dx Hari/tanggal Pukul Tindakan keperawatan Evaluasi 1. Rabu, 10.00 5. Mengkaji faktor penyebab dan mengevaluasi S : Ny. L mengaku mengalami
Lebih terperinciROM (Range Of Motion)
ROM (Range Of Motion) Pengertian Range Of Motion (ROM) adalah tindakan/latihan otot atau persendian yang diberikan kepada pasien yang mobilitas sendinya terbatas karena penyakit, diabilitas, atau trauma.
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) MOBILISASI DAN PENCEGAHAN STROKE BERULANG DI RUANGAN SYARAF RSUP DR. M DJAMIL PADANG
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) MOBILISASI DAN PENCEGAHAN STROKE BERULANG DI RUANGAN SYARAF RSUP DR. M DJAMIL PADANG Oleh : KELOMPOK C13 FIRDA DAMBA WAHYUNI 1110324071 MAHARANI Z 0810321011 VIVI OKTASARI
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PENDIDIDKAN KESEHATAN TENTANG PENYAKIT STROKE DAN ROM (RANGE OF MOTION)
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PENDIDIDKAN KESEHATAN TENTANG PENYAKIT STROKE DAN ROM (RANGE OF MOTION) DISUSUN OLEH: HUSNUL UMAM 1311166500 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS RIAU 2014 SATUAN ACARA
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perdarahan atau non perdarahan (Junaidi Iskandar, 2002: 4).
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut definisi WHO tahun 2005, stroke adalah suatu tanda klinis yang berkembang cepat akibat gangguan otak fokal (atau global) dengan gejalagejala yang berlangsung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejumlah prilaku seperti mengkonsumsi makanan-makanan siap saji yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi dengan perkembangan teknologi di berbagai bidang termasuk informasi, manusia modern semakin menemukan sebuah ketidak berjarakan yang membuat belahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan penyakit penyebab kecacatan nomor satu di dunia,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroke merupakan penyakit penyebab kecacatan nomor satu di dunia, sehingga stroke menjadi masalah kesehatan yang mendunia dan semakin penting saat ini. Dua pertiga stroke
Lebih terperinciTRI NOFIANTO (A )
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN MASALAH KEPERAWATAN HAMBATAN MOBILITAS FISIK PADA STROKE NON HEMORAGIK DI RUANG KENANGA RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN Karya tulis ilmiah ini disusun sebagai salah satu
Lebih terperinciKEEFEEKTIFAN RANGE OF MOTION (ROM) TERHADAP KEKUATAN OTOT EKSTREMITAS PADA PASIEN STROKE
KEEFEEKTIFAN RANGE OF MOTION (ROM) TERHADAP KEKUATAN OTOT EKSTREMITAS PADA PASIEN STROKE Havid Maimurahman dan Cemy Nur Fitria Akper Pku Muhammadiyah Akper PKU Muhammadiyah Surakarta Jl. Tulang Bawang
Lebih terperincidan komplikasinya (Kuratif), upaya pengembalian fungsi tubuh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Meningkatnya tingkat sosial dalam kehidupan masyarakat dan ditunjang pula oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi akan berdampak pada peningkatan usia harapan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Stroke dapat menyerang kapan saja, mendadak, siapa saja, baik laki-laki atau
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Stroke dapat menyerang kapan saja, mendadak, siapa saja, baik laki-laki atau perempuan, tua atau muda. Berdasarkan data dilapangan, angka kejadian stroke meningkat secara
Lebih terperinciPENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA POST STROKE HEMORAGE DEXTRA STADIUM RECOVERY DI RS. Dr. RAMELAN SURABAYA
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA POST STROKE HEMORAGE DEXTRA STADIUM RECOVERY DI RS. Dr. RAMELAN SURABAYA Oleh : IMA DAMAR DEWATI J100060043 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Guna Menyelesaikan Tugas dan Memenuhi
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENYULUHAN DETEKSI DINI PADA CA MAMAE
SATUAN ACARA PENYULUHAN DETEKSI DINI PADA CA MAMAE Oleh: Kelompok : 1A SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH BANJARMASIN PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN 2014 SATUAN ACARA PENYULUHAN Pokok bahasan : Mobilisasi
Lebih terperinciPENERAPAN TERAPI RANGE OF MOTION (ROM) UNTUK MENINGKATKAN PERGERAKAN SENDI PADA PASIEN STROKE DI DESA WONOSIGRO KELURAHAN GOMBONG
PENERAPAN TERAPI RANGE OF MOTION (ROM) UNTUK MENINGKATKAN PERGERAKAN SENDI PADA PASIEN STROKE DI DESA WONOSIGRO KELURAHAN GOMBONG RISKI WIDIA NUR CHASANAH A01401956 STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG PROGRAM
Lebih terperinciTindakan keperawatan (Implementasi)
LAMPIRAN CATATAN PERKEMBANGAN No. Dx Implementasi dan Evaluasi Keperawatan Hari/ Pukul tanggal 1 Senin / 02-06- 14.45 15.00 15.25 15.55 16.00 17.00 Tindakan keperawatan (Implementasi) Mengkaji kemampuan
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan. Bab ini penulis akan membahas tentang tindakan keperawatan
BAB V PEMBAHASAN A. Pembahasan Bab ini penulis akan membahas tentang tindakan keperawatan pemberian latihan ROM aktif pada pasien stroke non hemoragik untuk meningkatkan kekuatan otot pada Tn. M berusia
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI POST STROKE DENGAN MASALAH DEFISIT PERAWATAN DIRI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGKANDANG.
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI POST STROKE DENGAN MASALAH DEFISIT PERAWATAN DIRI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGKANDANG (Study Kasus) KARYA TULIS ILMIAH RICHA KUMALASARI NIM 1401100056 KEMENTERIAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan sindrom klinis dengan gejala gangguan fungsi otak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroke merupakan sindrom klinis dengan gejala gangguan fungsi otak secara fokal dan atau global yang berlangsung 24 jam atau lebih dan dapat mengakibatkan kematian atau
Lebih terperinciKEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG SOP SENAM HAMIL
Versi : 1 Tgl : 17 maret 2014 1. Pengertian Senam Hamil adalah terapi latihan gerak untuk mempersiapkan ibu hamil, secara fisik maupun mental, untuk menghadapi persalinan yang cepat, aman dan spontan.
Lebih terperinciLEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN ng bertanda tangan di bawah ini : Nama : Umur : Setelah saya mendapatkan penjelasan mengenenai tujuan, manfaat, jaminan kerahasiaa dan tidak adamya resiko dalam penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan data NCHS (National Center of Health Statistics) 2010, orang dengan serangan stroke berulang (NCHS, 2010).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan data NCHS (National Center of Health Statistics) 2010, stroke menduduki urutan ketiga penyebab kematian di Amerika setelah penyakit jantung dan kanker (Heart
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sehari-hari. Pergerakan yang dilakukan baik secara volunter maupun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah mahluk yang memerlukan gerak dan berpindah tempat. Aktivitas pergerakan normal sangat diperlukan dalam menunjang kegiatan sehari-hari. Pergerakan yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. karena terjadinya gangguan peredaran darah otak dan bisa terjadi pada siapa saja
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Stroke atau gangguan peredaran darah otak ( GPDO) merupakan penyakit neurologik yang sering dijumpai dan harus ditangani secara cepat dan tepat. Stroke merupakan kelainan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jantung sebagai pemompa, kelainan dinding pembuluh darah dan komposisi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut World Health Organization (WHO), stroke didefinisikan sebagai gangguan fungsi serebral, baik fokal maupun menyeluruh yang berlangsung dengan cepat lebih dari
Lebih terperinciKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S DENGAN GANGGUAN ISOLASI SOSIAL: MENARIK DIRI DI RUANG SENA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA
KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S DENGAN GANGGUAN ISOLASI SOSIAL: MENARIK DIRI DI RUANG SENA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menimbulkan permasalahan yang kompleks, baik dari segi kesehatan,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke sebagaimana pernyataan Iskandar (2004) Stroke sering menimbulkan permasalahan yang kompleks, baik dari segi kesehatan, ekonomi, dan sosial, serta membutuhkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kecacatan yang lain sebagai akibat gangguan fungsi otak (Muttaqin, 2008).
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Stroke adalah penyakit atau gangguan fungsional otak berupa kelumpuhan saraf (deficit neurologic) akibat terhambatnya aliran darah ke otak (Junaidi, 2011). Menurut Organisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan penyebab kematian nomor dua di dunia setelah penyakit
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke merupakan penyebab kematian nomor dua di dunia setelah penyakit jantung, juga merupakan penyebab kecacatan nomor satu baik di negara maju maupun di negara berkembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyebabkan terpotongnya suplai oksigen dan nutrisi yang mengakibatkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroke adalah suatu penyakit cerebrovascular dimana terjadinya gangguan fungsi otak yang berhubungan dengan penyakit pembuluh darah yang mensuplai darah ke otak (Wardhani
Lebih terperinciLEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Kepada Yth. Bpk/Ibu: Di UPTD Griya Werdha Surabaya Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Rachmad Handani NIM : 131411123031 adalah mahasiswa S1 Keperawatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroke merupakan penyakit atau gangguan fungsional otak berupa kelumpuhan saraf (deficit neurologis) akibat terhambatnya aliran darah karena perdarahan ataupun sumbatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan penyakit yang menduduki peringkat ketiga penyebab
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroke merupakan penyakit yang menduduki peringkat ketiga penyebab kematian dan kecacatan dari fungsional tubuh manusia setelah penyakit kanker dan jantung. Setiap tahunnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Saat ini pembangunan dan perkembangan suatu negara telah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini pembangunan dan perkembangan suatu negara telah memberikan dampak yang besar pada masyarakat, tidak terkecuali di Indonesia. Dampak tersebut telah mengubah
Lebih terperinciI. KONSEP DASAR GERAK 1. PENGERTIAN GERAK MANUSIA
OLEH: SRI WIDATI I. KONSEP DASAR GERAK 1. PENGERTIAN GERAK MANUSIA GERAK MANUSIA ADALAH SUATU PROSES YANG MELIBATKAN SEBAGIAN ATAU SELURUH BAGIAN TUBUH DALAM SATU KESATUAN YANG MENGHASILKAN SUATU GERAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pecahnya pembuluh darah atau tersumbat oleh gumpalan. Gangguan asupan darah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke merupakan gangguan asupan darah di otak yang sering disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah atau tersumbat oleh gumpalan. Gangguan asupan darah tersebut mengganggu
Lebih terperinciLAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN MOBILITAS
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN MOBILITAS DISUSUN OLEH: PUTU EKA ANGGA RIANTINI P. 17420112108 PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN SEMARANG JURUSAN KEPERAWATAN
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 JUDUL PENELITIAN HUBUNGAN LETAK LESI INSULA DENGAN FUNGSI MOTORIK PADA PASIEN STROKE ISKEMIK INSTANSI PELAKSANA : RSUP DR.
LAMPIRAN 1 JUDUL PENELITIAN HUBUNGAN LETAK LESI INSULA DENGAN FUNGSI MOTORIK PADA PASIEN STROKE ISKEMIK INSTANSI PELAKSANA : RSUP DR. KARIADI SEMARANG PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (INFORMED CONCENT)
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) SENAM NYERI HAID. Sasaran Penyuluhan : Keluarga Bapak Buang Budi Santosa Khususnya Saudari Rahayu I.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) SENAM NYERI HAID Topik : Senam Nyeri Haid Sasaran Penyuluhan : Keluarga Bapak Buang Budi Santosa Khususnya Saudari Rahayu I. A Pemberi materi Tempat : Kelompok PSIK A6 : Rumah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diperkirakan menjadi sekitar 11,34%. Hasil Sensus Penduduk tahun 2010 menyatakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah lansia di Indonesia pada tahun 2000 sebesar 7,28% dan pada tahun 2020 diperkirakan menjadi sekitar 11,34%. Hasil Sensus Penduduk tahun 2010 menyatakan bahwa
Lebih terperinciBAB Latar Belakang Masalah Stroke
1.1 Latar Belakang Masalah Stroke Menurut Stroke Association tahun 2006, stroke adalah salah satu penyakit kardiovaskuler yang berpengaruh terhadap arteri utama menuju dan berada di otak, stroke terjadi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Vaskular Accident (CVA) sangat kurang, mulai personal hygiene sampai
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Selama ini sering terjadi bahwa perawatan tubuh pada pasien Cerebro Vaskular Accident (CVA) sangat kurang, mulai personal hygiene sampai nutrisi (Fundamental,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. gangguan peredaran darah otak yang tejadi secara mendadak dan. menimbulkan gejala sesuai daerah otak yang terganggu (Bustaman MN,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke adalah suatu defisit neurologis akut yang disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak yang tejadi secara mendadak dan menimbulkan gejala sesuai daerah otak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keseluruhan dan efisiensi. Dengan kata lain, harus memiliki kontrol yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan pada dasarnya dimiliki oleh setiap orang, namun banyak orang dalam hidupnya tidak ingin menghabiskan kegiatan yang bersangkutan dengan nilai kesehatan. Kesehatan
Lebih terperinciFUNGSI RANGE OF MOTION (ROM) PADA PENDERITA STROKE PASCA PERAWATAN RUMAH SAKIT
FUNGSI RANGE OF MOTION (ROM) PADA PENDERITA STROKE PASCA PERAWATAN RUMAH SAKIT Arif Bachtiar, Nurul Hidayah, Ratih Poltekkes Kemenkes Malang Jl.Besar Ijen No 77 C Malang e-mail: nh_07@yahoo.com Abstract:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. otak secara akut dan dapat menimbulkan kematian (World Health Organization
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroke adalah suatu sindrom klinis yang ditandai dengan hilangnya fungsi otak secara akut dan dapat menimbulkan kematian (World Health Organization [WHO], 2014). Hal
Lebih terperinciLatihan 1: untuk menyiapkan kondisi secara fisiologis maupun psikologis agar dapat melaksanakan latihan gerakan senam dengan baik dan benar
Lampiran 4 No. Panduan Senam Bugar Lansia (SBL) Langkah Gerakan SBL Bag. 1 Gerakan Pemanasan Gambar Latihan Pernapasan 1. Meluruskan badan dengan kedua tangan lurus ke bawah sejajar dengan kedua sisi tubuh.
Lebih terperinciLampiran 7 PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN KepadaYth : Responden Di Tempat. Dengan Hormat, Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Marcelina Daya Nim : 0.0.08 Adalah mahasiswa dari Universitas Sari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari. Pergerakan tersebut dilakukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk yang memerlukan gerak dan berpindah tempat dalam melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari. Pergerakan tersebut dilakukan baik secara volunter
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Stroke kini telah menjadi perhatian dunia, menurut World Stroke
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroke kini telah menjadi perhatian dunia, menurut World Stroke Organization (WSO) telah menetapkan stroke sebagai wabah dunia. Angka kejadian stroke dunia saat ini
Lebih terperinciKARYA TULIS ILMIAH PERAN KELUARGA DALAM PRAKTIK MOBILISASI PASIEN PASCA STROKE
KARYA TULIS ILMIAH PERAN KELUARGA DALAM PRAKTIK MOBILISASI PASIEN PASCA STROKE Di Wilayah Kerja Puskesmas Ngariboyo Kecamatan Ngariboyo Kabupaten Magetan Oleh : MUHAMAD IKHSAN SANTOSO NIM 12612130 PRODI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Stroke merupakan masalah kesehatan yang utama bagi masyarakat modern
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Stroke merupakan masalah kesehatan yang utama bagi masyarakat modern saat ini. Dewasa ini, stroke semakin menjadi masalah serius yang dihadapi hampir diseluruh
Lebih terperinciPENGARUH LATIHAN RANGE OF MOTION
PENGARUH LATIHAN RANGE OF MOTION (ROM) TERHADAP PENINGKATAN RENTANG GERAK SENDI SIKU PADA PASIEN STROKE DI DESA ANDONGSARI KECAMATAN AMBULU KABUPATEN JEMBER SKRIPSI Oleh Surahmah NIM 072310101004 PROGRAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial, dan ekonomis. Pemeliharaan kesehatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Fraktur dapat terjadi pada semua tingkat umur (Perry & Potter, 2005).
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang mendapatkan peringkat kelima atas kejadian kecelakaan lalulintas di dunia. Kecelakaan lalulintas dapat menyebabkan berbagai dampak, baik
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PENERAPAN MOBILISASI DINI PADA PASIEN STROKE UNTUK MENGURANGI RESIKO DEKUBITUS DI RUANG DAHLIA RSUD DR.
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PENERAPAN MOBILISASI DINI PADA PASIEN STROKE UNTUK MENGURANGI RESIKO DEKUBITUS DI RUANG DAHLIA RSUD DR. SOEDIRMAN KEBUMEN Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Ujian Komprehensif
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PERUBAHAN BODY MEKANIK DALAM KEHAMILAN. Dosen Pembimbing : Christin Hiyana TD, S.SiT
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PERUBAHAN BODY MEKANIK DALAM KEHAMILAN Dosen Pembimbing : Christin Hiyana TD, S.SiT Disusun oleh: ANISA RATNA N P.17424213046 INTAN NUR FATIMAH P.17424213068 RETNO FITRIYANI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Menurut WHO (2001) stroke adalah tanda tanda klinis mengenai gangguan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut WHO (2001) stroke adalah tanda tanda klinis mengenai gangguan fungsi serebral secara fokal ataupun global yang berkembang dengan cepat, dengan gejala berlangsung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. akibat gangguan fungsional otak fokal maupun global dengan gejala-gejala yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroke merupakan suatu kondisi klinis yang berkembang dengan cepat akibat gangguan fungsional otak fokal maupun global dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA Ny. P DENGAN ASMA BRONCHIALE DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD SRAGEN KARYA TULIS ILMIAH
ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA Ny. P DENGAN ASMA BRONCHIALE DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD SRAGEN KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mendapatkan Gelar Profesi Ners (Ns) Disusun
Lebih terperinciSKRIPSI PENGARUH LATIHAN ROM AKTIF ASISTIF SPRING GRIP TERHADAP KEKUATAN OTOT EKSTREMITAS ATAS PADA PASIEN STROKE ISKEMIK
SKRIPSI PENGARUH LATIHAN ROM AKTIF ASISTIF SPRING GRIP TERHADAP KEKUATAN OTOT EKSTREMITAS ATAS PADA PASIEN STROKE ISKEMIK Studi Dilaksanakan Di IRNA D Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar Tahun 2014
Lebih terperinciLatihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas
Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas Kekuatan otot adalah tenaga, gaya, atau tegangan yang dapat dihasilkan oleh otot atau sekelompok otot pada suatu kontraksi dengan beban maksimal. Otot-otot tubuh
Lebih terperinciTEKANAN DARAH PASIEN STROKE YANG MENDAPAT LATIHAN RANGE OF MOTION (ROM) DI RUANG BOUGENVILE RSD MARDI WALUYO BLITAR
TEKANAN DARAH PASIEN STROKE YANG MENDAPAT LATIHAN RANGE OF MOTION (ROM) DI RUANG BOUGENVILE RSD MARDI WALUYO BLITAR (Blood Pressure Post Range of Motion (ROM) Stroke Patients At Bougenville Room Mardi
Lebih terperinciPENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG LATIHAN RANGE OF MOTION (ROM) TERHADAP KETERAMPILAN KELUARGA DALAM MELAKUKAN ROM PADA PASIEN STROKE
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG LATIHAN RANGE OF MOTION (ROM) TERHADAP KETERAMPILAN KELUARGA DALAM MELAKUKAN ROM PADA PASIEN STROKE Abdul Gafar, Hendri Budi (Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena 65% penduduk Indonesia adalah usia kerja, 30% bekerja disektor
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai salah satu dari negara dengan jumlah penduduk terbesar didunia, sangat berkepentingan terhadap masalah kesehatan dan keselamatan kerja. Hal ini disebabkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. penyakit yang sering dijumpai dalam praktek kedokteran. Data epidemiologis
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyakit serebrovaskuler atau yang lebih dikenal dengan stroke merupakan penyakit yang sering dijumpai dalam praktek kedokteran. Data epidemiologis menunjukkan bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa stroke adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroke adalah penyebab cacat nomor satu dan penyebab kematian nomor dua di dunia. Penyakit ini telah menjadi masalah kesehatan yang mendunia dan semakin penting, dengan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP KELUARGA DENGAN PERILAKU DALAM MENINGKATKAN KAPASITAS FUNGSIONAL PASIEN PASCA STROKE DI WILAYAH KERJA
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP KELUARGA DENGAN PERILAKU DALAM MENINGKATKAN KAPASITAS FUNGSIONAL PASIEN PASCA STROKE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARTASURA Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. masalah kesehatan yang serius dan berdampak pada disfungsi motorik dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Stroke adalah penyakit neurologis terbanyak yang dapat mengakibatkan masalah kesehatan yang serius dan berdampak pada disfungsi motorik dan sensorik. Kelemahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. abnormal tekanan darah dalam pembuluh darah arteri secara terus menerus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu peningkatan abnormal tekanan darah dalam pembuluh darah arteri secara terus menerus lebih dari satu periode (Udjianti,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. (12%) wanita di Amerika akan mengembangkan kanker payudara infasif selama
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia. Kematian karena kanker akan terus berkembang hingga mencapai
Lebih terperinciPERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Lampiran 2 Kepada Yth : Kakek/Nenek (Calon Responden) Di di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 04 Margaguna Jakarta Selatan Dengan Hormat, Yang bertanda tangan dibawah ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. segala bidang kehidupan. Ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini menjadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan peradaban manusia sudah semakin berkembang pesat di segala bidang kehidupan. Ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini menjadi bagian yang tidak terpisahkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. terhentinya suplai darah ke otak karena sumbatan (stroke iskemik) atau
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke merupakan penyakit atau gangguan fungsional otak berupa kelumpuhan saraf (defisit neurologik) akibat terhambatnya aliran darah ke otak. Secara sederhana stroke
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menggunakan sistem simbol (Wilkinson, 2012) keseluruhan terhenti. Hal ini disebabkan oleh aterosklerosis yaitu
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG KASUS Hambatan komunikasi verbal adalah penurunan, keterlambatan, atau tidak adanya kemampuan untuk menerima, memproses, menghantarkan, dan menggunakan sistem simbol
Lebih terperinciLAPORAN PENDAHULUAN (KONTRAKTUR)
LAPORAN PENDAHULUAN (KONTRAKTUR) I. KONSEP DASAR MEDIS A. Definisi 1. Kontraktur merupakan suatu keadaan patologis tingkat akhir dari suatu kontraksi. Umumnya kontraktur terjadi apabila pembentukan sikatrik
Lebih terperinciPENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA PASIEN PASKA STROKE NON HEMORAGIK DEKSTRA STADIUM AKUT
PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA PASIEN PASKA STROKE NON HEMORAGIK DEKSTRA STADIUM AKUT Disusun oleh : DWI RAHMAWATI NIM : J100 060 001 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke adalah gangguan di dalam otak yang ditandai dengan hilangnya fungsi dari bagian tubuh tertentu (kelumpuhan), yang disebabkan oleh gangguan aliran darah pada
Lebih terperinciIKRIMA RAHMASARI J
PENGARUH RANGE OF MOTION (ROM) SECARA DINI TERHADAP KEMAMPUAN ACTIVITIES DAILY LIVING (ADL) PASIEN POST OPERASI FRAKTUR FEMUR DI RSUI KUSTATI SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. juga perlu, seperti halnya di Negara berkembang seperti Indonesia banyak orang yang
BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan suatu hal yang paling penting. Dengan pola hidup sehat kita dapat melakukan segala hal sehat, tidak hanya sehat jasmani saja namun kesehatan rohani
Lebih terperinciANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK DENGAN MASALAH KEPERAWATAN HAMBATAN MOBILITAS FISIK DI RW 07 DESA SAMPANG KECAMATAN SEMPOR KABUPATEN KEBUMEN
ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK DENGAN MASALAH KEPERAWATAN HAMBATAN MOBILITAS FISIK DI RW 07 DESA SAMPANG KECAMATAN SEMPOR KABUPATEN KEBUMEN KARYA ILMIAH AKHIR NERS Diajukan sebagai salah satu syarat
Lebih terperinciLEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
LAMPIRAN Lampiran 1 LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Yogyakarta, Maret 2017 Kepada Yth. Saudara/I Responden Di Posyandu Adji Yuswo Tamantirto Kasihan Bantul Dengan hormat, Saya yang bertanda tangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sistem saraf manusia mempunyai struktur yang kompleks dengan berbagai
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Sistem saraf manusia mempunyai struktur yang kompleks dengan berbagai fungsi yang berbeda dan saling mempengaruhi. Sistem saraf mengatur kegiatan tubuh yang cepat seperti
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Fisiologi Neuromuskuloskeletal, dan Fisiologi Geriatri.
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian adalah ilmu Fisiologi khususnya Fisiologi Olahraga, Fisiologi Neuromuskuloskeletal, dan Fisiologi Geriatri. 4.2 Tempat dan
Lebih terperinciOleh. D.P.Wiranata 1), E. Pujiati 2), ABTSRAK
PENATALAKSANAAN INTOLERANSI AKTIVITAS DENGAN RANGE OF MOTION (ROM) AKTIF PADA PASIEN POST PARTUM SPONTAN PRE EKLAMSI BERAT (PEB) DI RUANG BOUGENVILLE I RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KUDUS Oleh D.P.Wiranata 1),
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. di Jalan Wirosaban No. 1 Yogyakarta. Rumah Sakit Jogja mempunyai visi
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Wilayah Penelitian Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Yogyakarta atau yang terkenal dengan nama Rumah Sakit Jogja adalah rumah sakit milik Kota Yogyakarta yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rutinitas yang padat dan sangat jarang melakukan aktifitas olahraga akan. penyakit termasuk salah satunya adalah penyakit stroke.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bertambahnya usia, kondisi lingkungan yang tidak sehat, baik karena polusi udara serta pola konsumsi yang serba instan ditambah lagi dengan pola rutinitas yang padat
Lebih terperinciPENGARUH TERAPI LATIHAN TERHADAP KEMANDIRIAN MELAKUKAN AKTIVITAS KEHIDUPAN SEHARI-HARI PASIEN STROKE ISKEMIK
PENGARUH TERAPI LATIHAN TERHADAP KEMANDIRIAN MELAKUKAN AKTIVITAS KEHIDUPAN SEHARI-HARI PASIEN STROKE ISKEMIK IM Mertha 1 dan Ade Laksmi 2 Abstract.Stroke causes a variety of neurologic deficit and impairment
Lebih terperinciHALAMAN PERSETUJUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.M DENGA KETIDAKEFEKTIFAN PERFUSI JARINGAN SEREBRAL ET CAUSA STROKE HEMORAGIK
HALAMAN PERSETUJUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.M DENGA KETIDAKEFEKTIFAN PERFUSI JARINGAN SEREBRAL ET CAUSA STROKE HEMORAGIK DI RUANG KENANGA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr.r GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.W DENGAN PRE DAN POST MASTEKTOMI CA. MAMMAE SINISTRA DI RUANG MAWAR 3 RSUD.Dr. MOEWARDI SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.W DENGAN PRE DAN POST MASTEKTOMI CA. MAMMAE SINISTRA DI RUANG MAWAR 3 RSUD.Dr. MOEWARDI SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai salah satu syarat Mendapatkan gelar Ahli
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara berkembang seperti Indonesia, masyarakat lebih banyak menghabiskan waktu untuk berkerja dan memiliki waktu yang sangat sedikit untuk melakukan pola hidup sehat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyakit sendi yang menyerang sendi sendi penopang berat. (American Academy of Orthopedic Surgeons, 2004).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Total Knee Replacement (TKR) adalah tindakan pembedahan umum yang dilakukan untuk mengobati pasien dengan nyeri dan immobilisasi yang disebabkan oleh osteoartritis dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Stroke adalah salah satu penyakit yang dapat menyebabkan kematian setelah penyakit jantung dan kanker. Stroke sudah dikenal sejak zaman dahulu, bahkan sebelum
Lebih terperinciLembar Persetujuan Menjadi Responden. Saya yang bernama Khairul Bariah / adalah mahaiswi D-IV Bidan
Lampiran 1 Lembar Persetujuan Menjadi Responden Saya yang bernama Khairul Bariah / 095102019 adalah mahaiswi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU. Saat ini saya sedang melakukan penelitian tentang
Lebih terperinci