BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tinjauan Objek Studi Drama Seri Korea
|
|
- Ida Tedja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Objek Studi Drama Seri Korea Sekitar tahun 2000, drama Asia, baik yang berasal dari Jepang, Korea atau Taiwan, mulai bermunculan dan memperkenalkan diri di Indonesia. Diawali dari Meteor Garden, drama Taiwan yang mengadaptasi cerita dari komik Jepang yang berjudul Hana Yori Dango, berhasil menarik perhatian para penggemarnya hampir di seluruh Asia, termasuk Indonesia. Kesuksesan drama Taiwan ini, membuat beberapa stasiun televisi swasta Indonesia mulai menyiarkan drama-drama Asia lainnya. Gambar 1.1 Drama seri Korea Sumber : Diantara ketiga drama Asia tersebut, drama Korea, terutama Korea Selatan, adalah drama yang paling banyak memiliki penggemar di Indonesia. Selain kebudayaan dan boyband, Korea memang terkenal dengan drama-dramanya yang memiliki kualitas bagus. Sudah tidak terhitung berapa banyak drama Korea terkenal yang pernah ditayangkan di Indonesia. Full House dan Princess Hours adalah dua 1
2 dari sekian banyak judul drama Korea yang sangat disukai oleh masyarakat Indonesia. Kesuksesan drama Korea yang memiliki jumlah penggemar yang besar di Indonesia, terletak dari segi cerita yang sederhana namun bermakna, tidak seperti drama Jepang yang kadang terlihat agak kaku dengan alur ceritanya. Meskipun memiliki genre yang sama dengan kebanyakan drama Asia lainnya, yaitu percintaan, namun drama Korea menawarkan kisah cerita yang segar dibandingkan drama Asia lainnya. Drama Korea memiliki kelebihan yang menjadi ciri khas tersendiri dibandingkan drama Asia lainnya, yaitu drama yang bergenre romantic-comedy. Meskipun awalnya bercerita mengenai komedi, namun drama tersebut selalu berakhir romantis, misalnya saja Full House, My Sassy Girl - Chun Hyang, My Girl, Princess Hours, Wonderful Life, dan masih banyak lagi. Full House adalah drama yang paling disukai oleh para penggemar drama Asia. Drama yang diperankan oleh Jung Ji Hoon, atau yang lebih dikenal dengan Rain, dan Song Hye Gyo yang menceritakan tentang seorang artis dan penulis novel yang terlibat dengan kawin kontrak. Drama yang bergenre romantic-comedy ini tentu saja mendapat fans yang banyak karena cerita yang ditawarkan tidak biasa dan dengan ditambah akting kedua pemain yang sangat apik dalam memerankan karakter mereka. Selain itu, drama Korea juga terkenal dengan kisah cinta yang sedih, contohnya Sad Sonata (Sad Love Song), A Moment To Remember, dan lainnya. Kedua drama tersebut adalah contoh dari drama yang mampu membuat penontonnya menitikkan air mata karena 2
3 kisah sedih yang diceritakan. Salah satu contoh drama tragedi Korea adalah A Memories Of Bali. Drama yang menceritakan tentang konflik percintaan dan perebutan kekuasaan hingga pembunuhan ini mengambil setting di Indonesia, tepatnya di Bali. Drama Korea juga menawarkan kisah yang berbeda namun menarik pada setiap dramanya. Misalnya saja The Great Queen Of Seon Deok dan Jumong. Queen Seon Deok adalah drama yang menceritakan tentang kisah raja wanita pertama di Korea. Meskipun drama ini adalah drama sejarah, namun langsung mendapat antusias yang luar biasa hanya dalam waktu yang singkat dari para penggemar drama Korea. Tidak seperti telenovela yang kebanyakan penggemarnya adalah kaum ibu, drama Korea disukai hampir seluruh kalangan, baik remaja sampai orang dewasa. Tidak hanya kaum hawa saja yang tertarik dengan kisah drama Korea, belakangan ini kaum Adam pun tertarik mengikuti perkembangan drama Korea. Kesuksesan drama-drama Korea, tidak terlepas dari ide kreatifitas dan imajinasi yang dikembangkan oleh para pekerja seni. Mereka berusaha mengangkat kebudayaan dan masalah sehari-hari masyarakat Korea melalui drama yang mereka buat. Kisah yang tidak bertele-tele dan seadanya membuat masyarakat hampir di seluruh Asia menyukainya, bahkan sampai dialih bahasakan ke beberapa bahasa, termasuk bahasa Indonesia. 3
4 1.2 Latar Belakang Penelitian Kebudayaan popular hadir secara luas dengan dukungan kemajuan teknologi saat ini sehingga dapat diproduksi, didistribusi, dan direproduksi secara cepat untuk konsumsi secara besar. Kebudayaan popular seperti bersifat komersial, diperjualbelikan untuk memenuhi kebutuhan selera pasar akan hiburan. Televisi sangat erat kaitannya dengan budaya popular. Contoh hasil-hasil kebudayaan popular adalah film televisi, sinetron, reality show, konser musik, talkshow dan banyak lagi (John Storey2006 : 12). Popular culture atau sering disebut budaya pop mulai mendapat tempat dalam kehidupan manusia di Indonesia. Televisi di Indonesia saat ini banyak menampilkan acara dengan ciri khas yang berbeda-beda. Salah satu stasiun televisi yang mempunyai ciri khas khusus adalah Indosiar yang sering menayangkan film, drama, musik yang ber-genre Korea. Saat ini televisi sebagai media penyimpanan informasi dan hiburan sangat dibutuhkan masyarakat. Melalui tayangan yang disajikan, pemirsa televisi mendapat banyak manfaat diantaranya menambah ilmu pengetahuan, memperluas wawasan, serta sebagai hiburan sehari-hari (Bambang 2000 : 83). Demam Korea (korean wave) saat ini telah memasuki negeri Indonesia. Hal itu diakibatkan penyebaran dan pengaruh budaya Korea di Indonesia, terutama dari film, drama, musik dan pernak-pernik yang telah tersebar di kalangan masyarakat Indonesia (Jimoondang 2008:59). 4
5 Drama dalam kamus besar Bahasa Indonesia (2002:257) memiliki beberapa pengertian. Pertama, drama diartikan sebagai komposisi syair atau prosa yang diharapkan dapat menggambarkan kehidupan dan watak melalui tingkah laku (acting) atau dialog yang dipentaskan. Kedua, cerita atau kisah terutama yang melibatkan konflik atau emosi, yang khusus disusun untuk pertunjukan teater. Ketiga, kejadian yang meyedihkan. Drama Korea adalah produk budaya popular Korea pertama yang berhasil masuk menguasai pasar Indonesia. Drama Korea pertama hadir di layar kaca Indosiar pada tahun 2002 berjudul Endless Love. Setelah itu banyak drama seri Korea yang bermunculan di stasiun televisi Indonesia antara lain Winter Sonata, Princess Hours, Full House, Boys Before Flowers, My sassy Girl. Hingga tahun 2011 terdapat sekitar 50 judul drama Korea telah tayang di layar kaca Indonesia (Jimoondong 2008 : 59). Mengacu pada banyaknya jumlah penggemar Korea saat ini, maka terbentuklah basis penggemar Korea yang dikenal dengan sebutan Korean Lovers. Mereka secara rutin saling bertemu dan berkomunikasi, saling tukar menukar informasi.bahkan mengganti nama-nama panggilan mereka dengan nama-nama Korea. Contohnya terjadi pada Ivana Yuristira (19 tahun) yang mengganti nama panggilannya menjadi Unnie Ivana, unnie adalam bahasa Korea diartikan sebagai panggilan untuk kakak perempuan. Cara bicara mereka juga unik, yaitu dengan menyelipkan istilah-istilah dalam bahasa Korea seperti annyeonghaseyo (halo), Jal Gayo (Sampai jumpa), Mannaseo bangawoyo (senang bertemu denganmu), ne (iya), 5
6 aniyo (tidak), gomasseuimnida (terima kasih), mian hamnida (maaf), chukahaeyo (selamat), kwaenchanayo (tidak apa-apa). Tidak sampai disitu saja, mereka juga terobsesi untuk mempelajari bahasa Korea. Efeknya, saat ini tempat kursus bahasa Korea semakin menjamur, contohnya salah satu tempat kursus bahasa yaitu Balai Bahasa UPI juga kebanjiran siswa yang ingin belajar bahasa korea. Balai Bahasa UPI membuka kelas bahasa korea dengan biaya Rp /bulan. Tak ketinggalan pula, segala atribut yang berlabel Korea menarik minat mereka, mulai dari produk-produk elektronik seperti Samsung dan LG, alat make-upseperti Etude House dan The Face Shop, store fashion yang menjual fashion Korea seperti store Muji yang berada di Paris Van Java dan Bandung Super Mall, serta restoran makanan khas Korea. Mereka berusaha untuk menunjukkan identitas mereka lewat produk-produk yang mereka gunakan sehingga tampak seperti orang Korea. Pada umumnya, remaja menonton tayangan yang sifatnya romantis, menghibur, lembut, dan menjual segala macam khayalan yang tak mungkin ada di dunia nyata.itulah sebabnya mereka senang sekali menonton sinetron dan drama seri yang banyak menampilkan adegan romantis, dan lebih banyak menonjolkan mode pakaian para pemainnya. Perilaku remaja yang meniru gaya dalam drama Korea membuat para remaja menjadi korban mode, para remaja membeli apa saja yang dilihatnya dalam drama seri Korea serta apa yang digunakan idola meraka, hal ini berdampak kepada perilaku konsumtif dan remaja lebih menonjolkan perilaku imitasi seperti meniru gaya berpakaian, 6
7 cara berbicara, hingga sikap yang digambarkan tokoh dalam drama seri korea. Fenomena menarik tentang perilaku remaja yang banyak meniru gaya berpakaian di drama seri Korea membuatpeneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh menonton tayangan drama seri Korea terhadap perilaku imitasi pada remaja Bandung. Selain itu, informasi yang berkembang pada remaja melalui media massa seperti televisi mengenai perkembangan mode di Korea membuat remaja semakin tertarik untuk menonton drama seri Korea. Objek penelitian adalah Komunitas Korean di Bandung yang berumur 13 tahun hingga 21 tahun. Bandung Korea Community merupakan komunitas budaya yang berdomisili di Bandung. Kegiatannya diantara lain mengenal kebudayaan Korea, belajar bahasa Korea gratis, dan pengembangan potensi lainnya. Program kerja diadakan setiap 2 minggu sekali dengan materi, belajar bahasa Korea (terbagi atas kelas pemula dan lanjutan), mengenal kebudayaan dan sejarah Korea, nonton MV terbaru, info musik, film dan drama terbaru. Untuk Kelas Khusus kami memiliki hansamo act (Bekabaret), hansamo dancer, modern dance, voice of Hansamo, hansamo literacy, hansamo Manhwa, hansamo Movie Discussion, hansamo B-boys. Bandung korea Community berdiri sejak 10 september 2009 dengan jumlah anggota 850 orang yang sebagian besar anggotanya adalah remaja berumur tahun. Kegiatan hansamo didukung penuh oleh Korean Association Bandung dan Kedutaan Besar Republik Korea. 7
8 Mengapa peneliti mengambil objek remaja berumur 13 tahun hingga 21 tahun, berdasarkan pengertian remaja menurut Sarwono (2009 : 72) masa remaja dikenal sebagai masa yang penuh kesukaran. Hal ini disebabkan masa remaja merupakan masa transisi antara masa kanak-kanak dan masa dewasa. Berdasarkan pengertian tersebut peneliti menarik kesimpulan bahwa remaja adalah waktu manusia berumur belasan tahun, di masa remaja manusia tidak dapat disebut dewasa tetapi tidak dapat disebut anak-anak. Perilaku remaja yang meniru gaya perpakaian dalam drama seri Korea ini membuat remaja menjadi korban mode. Dari korban mode itu membuat remaja membeli apa saja yang dilihat dalam drama tersebut agar dapat terlihat seperti tokoh di dalam drama yang ditayangkan. Perilaku tersebut membuat remaja cenderung hanya meniru apa yang mereka liat sehingga muncul perilaku imitasi terhadap remaja yang menonton tayangan drama seri Korea. Contohnya, banyak remaja yang mengikuti gaya berpakaian dalam drama seri Korea. Dalam drama Korea para aktor dan aktris sering menggunakan coat, sehingga banyak sekali remaja yang menggunakan coat yang mirip dengan yang digunakan para tokoh di dalam drama seri Korea. Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh terpaan tayangan drama seri Korea terhadap perilaku imitasi pada remaja di kota Bandung. Peneliti beranggapan bahwa tayangan drama seri Korea menyebabkan banyak remaja di Bandung yang meniru mode pakaian, rambut, sepatu, tas serta 8
9 aksesoris. Selain itu juga banyak remaja yang meniru carabicara, cara makan serta apapun yang ada di drama Korea. Contoh kasus pada remaja di Bandung dapat terlihat dari beberapa remaja yang sangat memperlihatkan identitas Korean Lovers-nya, contohnya adalah Merdiana Savitri seorang remaja putri berumur 20 tahun yang mengaku menyukai drama Korea sejak tahun 2004 silam. Merdiana mulai menjadi salah seorang Korean lovers setelah ia menonton drama seri Korea berjudul Full House yang menyajikan kisah cinta yang lucu dan mengharukan. Banyak pengaruh yang dirasakan Merdiana setelah mengkonsumsi produk budaya pop Korea ini, Merdiana menjadi sering menggunakan pakaian yang mirip dengan pakaian dalam drama Korea.Selain itu Merdiana sering mengkoleksi poster idola Korea didalam kamar dan membeli aksesoris Korea. Perilaku yang paling mendasar yang dirasakan Merdiana adalah cara bicara dalam kesehariannya mulai dengan berbicara menggunakan logat Korea, serta menggunakan kata-kata berbahasa Korea seperti Gamsahamnida, annyeonghaseheo dll. Pengaruh drama seri Korea tidak hanya dirasakan oleh penggemar wanita namun juga pada penggemar pria. Contoh kasus pengaruh drama seri Korea juga dirasakan oleh seorang mahasiswa bernama Rachmat Akbar berumur 21tahun. Rachmat mengaku mulai menyukai produk popular dari Korea sejak tahun 2008, ia melihat tayangan drama seri Korea Boys Before Flower (BBF) yang ditayangkan salah satu stasiun televisi Indosiar. Sejak saat itu Rachmat mulai menekuni kesukaannya akan produk Korea mulai dari mengkonsumsi drama seri Korea sampai dengan menyukai musik- 9
10 musik yang berasal dari negeri ginseng tersebut. Pengaruh yang signifikan yang dirasakan oleh Rachmat adalah peniruan gaya rambut dari para aktor drama seri Korea, selain itu Rachmat mengakui mengagumi tokoh Go Jun pyo dalam seri drama Korea yang terkesan dingin dan keren sehingga secara tidak langsung mempengaruhi sikap dan pola fikir Rachmat untuk mengikuti karakter yang digambarekan Go Jun Pyo dalam drama seri BBF. Dalam penggunaan bahasa Korea salah satu responden bernama Rachmat umur 22 tahun termasuk yang sering menggunakan bahasa Korea dalam kesehariannya. Mulai mengganti sapaan hai.hallo,apakabar dengan kata annyeonghaseyo tak hanya kata sapaan bahasa sehari-hariyang sering digunakan Rachmat adalah Jal gayo, Gomawo, Baekopayo, aniyo, ne, karena menurut penuturan Rachmat bahasa Korea sangat sopan dan lebih mudah digunakan dibandingkan bahasa asia lainnya. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengambil judul Pengaruh Terpaan Tayangan Drama Seri Korea terhadap Perilaku Imitasi Pada Remaja di Bandung. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti menetapkan rumusan masalah penelitian yaitu seberapa besar pengaruh terpaan tayangan drama seri Korea terhadap perilaku imitasi pada remaja dibandung. Peneliti menetapkan identifikasi masalah berdasarkan rumusan masalah, yaitu : 10
11 1. Bagaimana tingkat terpaan tayangan drama seri Korea pada remaja di Korean Community Bandung? 2. Bagaimana perilaku imitasi yang ditimbulkan remaja di Korean Community Bandung? 3. Seberapa besar pengaruh terpaan tayangan drama seri Korea terhadap perilaku imitasiterbuka pada remaja di Korean Community Bandung? 1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian dapat disimpulkan, yaitu : 1. Untuk mengetahui tingkat terpaan tayangan drama seri Korea pada remaja di Korean Community di Bandung. 2. Untuk mengetahui perilaku imitasi yang ditimbulkan remaja di Korean Community Bandung. 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh drama seri Korea terhadap perilaku imitasi terbuka pada remaja di Korean community Bandung. 1.5 Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat membawa kegunaan dan manfaat bagi pihak pihak terkait, antara lain : 1. Dari segi akademis a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan ilmu-ilmu sosial, khususnya Ilmu komunikasi 11
12 b. Dapat dipakai sebagai acuan bagi penelitian-penelitian sejenis untuk tahap selanjutnya. 2. Dari segi Praktis a. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan dalam memahami fenomena merebaknya kegemaran masyarakat akan drama Korea. b. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan tentang gaya hidup penggemar Korea. 1.6 Sistematika Penulisan Skripsi Sistematika dalam penulisan ini terbagi menjadi lima bab, yaitu : BAB I PENDAHULUAN Berisi latar belakang permasalahan yaitu suatu hal yang ingin dibahas mengenai pengaruh terpaan drama seri Korea di Indonesia terhadap perilaku imitasi di kalangan remaja Bandung. Rumusan masalah mengenai seberapa besar pengaruh terpaan drama Korea terhadap perilaku imitasi remaja di Bandung. Tujuan penelitian untuk mengetahui besarnya pengaruh yang terjadi, dan manfaat penelitian dari segi akademis dan praktis serta sistematika penulisan. BAB II KAJIAN TEORI Berisi tentang teori-teori yang relevan dengan judul skripsi yang akan diteliti. Teori-teori tersebut akan dijadikan landasan dalam penelitian. 12
13 BAB III METODELOGI PENELITIAN Berisi tentang metode penelitian yang digunakan. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunkanan adalah eksplanatif, pendekatan kuantitatif dengan metode survey. Populasi dan sampel dalam penelitian ini ialah remaja usia 13 tahun sampai dengan 21 tahun di Bandung. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah dengan penyebaran kuesioner terbuka, observasi dan kepustakaan.teknik analisis data serta waktu dan lokasi penelitian. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab analisis dan pembahasan berisi tentang hasil yang menguraikan secara umum dan mendalam konteks dan sasaran penelitian berupa objek dan lokasi penelitian yang terkait dengan menggunakan pendekatan yang telah ditetapkan. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab kesimpulan dan saran berisi tentang temuan-temuan dan hasil penelitian dan pembahasan, serta saran-saran teoritis tentang apa yang perlu diteliti lebih lanjut. DAFTAR PUSTAKA 13
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini Korean Wave atau Demam Korea sangat digemari di Indonesia, popularitas budaya Korea di luar negeri dan menawarkan hiburan Korea yang terbaru yang mencakup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terkait dengan merebaknya popularitas K-pop dengan cepat dinegeri tirai bambu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Istilah hallyu, pertama kali dimunculkan oleh para jurnalis di Beijing terkait dengan merebaknya popularitas K-pop dengan cepat dinegeri tirai bambu tersebut. Hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. serempak dari berbagai macam belahan dunia. Media massa merupakan saluran resmi untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini manusia sudah sangat bergantung pada media massa baik cetak maupun elektronik. Media massa hadir untuk mempermudah arus informasi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi merupakan media massa yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat, termasuk masyarakat Indonesia. Televisi sebagai salah satu media eletronik dalam komunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hal ini dapat kita saksikan pada program-program hiburan yang disuguhkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Fungsi hiburan dari media terus berkembang, dan karena tuntutan pasar, media televisi berusaha menyajikan hiburan yang bisa memenuhi selera umum. Hal ini dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyebarluaskan berita atau pesan kepada masyarakat. Dengan kata lain media massa adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa merupakan sarana dan saluran resmi untuk mengkomunikasikan dan menyebarluaskan berita atau pesan kepada masyarakat. Dengan kata lain media massa adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemunculannya sebuah kebudayaan baru yang kelihatan lebih atraktif,
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Tergesernya budaya setempat dari lingkungannya disebabkan oleh kemunculannya sebuah kebudayaan baru yang kelihatan lebih atraktif, fleksibel dan mudah dipahami sebagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Gelombang Korea atau Korean Wave merupakan istilah untuk menggambarkan fenomena menyebarnya budaya populer Korea berupa serial drama televisi, musik pop,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. stasiun televisi lokal maupun luar negeri. Setiap harinya stasiun televisi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini televisi telah berkembang secara pesat dan menjadi media yang dibutuhkan oleh masyarakat. Berbagai acara televisi dapat disaksikan baik dari stasiun televisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tingkat pengetahuan masyarakat. Sekarang ini, media memiliki andil yang. budaya yang bijak untuk mengubah prilaku masyarakat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Media massa berperan sebagai sumber rujukan di bidang pendidikan dan penyebaran informasi yang cepat. Dalam hal ini, media dapat meningkatkan tingkat pengetahuan
Lebih terperinciPENGARUH BUDAYA KOREAN POP DALAM TAYANGAN TOP KPOP TV TERHADAP PERILAKU REMAJA DI BSD, KENCANA LOKA BLOK F1
PENGARUH BUDAYA KOREAN POP DALAM TAYANGAN TOP KPOP TV TERHADAP PERILAKU REMAJA DI BSD, KENCANA LOKA BLOK F1 Villia Octariana Putri Binus University, Jakarta, Indonesia Abstrak TUJUAN PENELITIAN Alasan
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada jaman sekarang ini, dapat dilihat bahwa perkembangan entertaiment di Negara Korea Selatan, berkembang dengan sangat pesat. Seperti munculnya dramadrama yang membanjiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Fenomena pengidolaan Korean pop belakangan ini sedang banyak terjadi, Kpop atau
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Fenomena pengidolaan Korean pop belakangan ini sedang banyak terjadi, Kpop atau juga dikenal dengan Hallyu atau Korean wave adalah istilah yang diberikan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rambut dan tata rias wajah yang mengusung gaya ketimuran khususnya tren
BAB I PENDAHULUAN Penelitian ini menjelaskan mengenai rencana bisnis salon perawatan rambut dan tata rias wajah Korean Beauty. Salon ini merupakan salon perawatan rambut dan tata rias wajah yang mengusung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan suatu kebutuhan pokok setiap manusia, karena
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan suatu kebutuhan pokok setiap manusia, karena manusia merupakan mahluk sosial yang membutuhkan manusia lain untuk dapat berlangsung hidup.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Globalisasi budaya pop Korea yang biasa dikenal dengan Korean Wave,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Globalisasi budaya pop Korea yang biasa dikenal dengan Korean Wave, berhasil mempengaruhi sebagian besar masyarakat dunia dengan cara memperkenalkan atau menjual produk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan ribuan pesonanya. Kepopuleran Korea di dunia Internasional terjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jika berbicara tentang Korea Selatan, akan terbayang negara modern dengan ribuan pesonanya. Kepopuleran Korea di dunia Internasional terjadi berkat merebaknya fenomena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Korea menghasilkan sebuah fenomena demam budaya Korea di tingkat. global, yang biasa disebut Korean wave. Korean wave atau hallyu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan pemerintah Korea Selatan dalam penyebaran budaya Korea menghasilkan sebuah fenomena demam budaya Korea di tingkat global, yang biasa disebut Korean
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. radio, televisi, dan film. Belum lagi munculnya media online (internet).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hidup ini dikendalikan media massa. Kalimat itu tidak dapat dipungkiri bila kita amati animo individu atau masyarakat terhadap berbagai program komunikasi melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Korea Selatan merdeka dari penjajahan pada 15 Agustus 1945.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Korea Selatan merdeka dari penjajahan pada 15 Agustus 1945. Kemudian dalam waktu empat dekade sejak merdeka, negara tersebut berubah menjadi salah satu negara yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dan berkomunikasi dengan manusia lainnya dalam kehidupan sehari-hari, baik itu
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia merupakan makhluk sosial, oleh sebab itu manusia pasti berinteraksi dan berkomunikasi dengan manusia lainnya dalam kehidupan sehari-hari, baik itu secara langsung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN yang dikutip dalam Majalah Online Perpustakaan Nasional Republik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hampir setiap hari khalayak mengakses televisi. Menurut data BPS tahun 2006 yang dikutip dalam Majalah Online Perpustakaan Nasional Republik Indonesia menunjukkan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, dunia entertainment selalu dijadikan fenomena oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dewasa ini, dunia entertainment selalu dijadikan fenomena oleh para masyarakat. Hal ini dikarenakan dunia entertainment dekat sekali dengan kehidupan sehari-hari masyarakat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi adalah sebuah kebutuhan manusia dan bisa dibilang yang utama,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah sebuah kebutuhan manusia dan bisa dibilang yang utama, karena manusia berkomunikasi setiap hari. Dimana manusia sebagai mahluk sosial yang saling
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini, peneliti menyimpulkan hasil penelitian berdasarkan analisis dan pengolahan data, serta hasil temuan yang diperoleh dari penelitian yang dilaksanakan di Komunitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi adalah media massa yang sangat diminati dan tetap menjadi favorit masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu merefleksikan kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tayangan yang menampilkan adegan-adegan kekerasan kini menjadi salah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tayangan yang menampilkan adegan-adegan kekerasan kini menjadi salah satu tayangan yang dikhawatirkan dapat mempengaruhi sikap penontonnya, karena media televisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Televisi berasal dari kata tele dan vision yang berarti tele yaitu
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Televisi adalah media yang paling luas dikonsumsi masyarakat Indonesia. Televisi berasal dari kata tele dan vision yang berarti tele yaitu jauh dan vision
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Berdasarkan definisi budaya Edward T.Hall (1959) dalam Aloliliweri
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Berdasarkan definisi budaya Edward T.Hall (1959) dalam Aloliliweri (2003: 8) yang menyebutkan bahwa budaya adalah alat kehidupan bagi manusia. Budaya juga dikatakannya
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
155 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI Pada bab ini, peneliti menyimpulkan hasil penelitian yang berjudul PENGARUH KOREAN WAVE TERHADAP PERUBAHAN GAYA HIDUP REMAJA (Studi Kasus terhadap Grup Cover
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Gisela Puspita Jamil, 2015
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Budaya Korea (Hallyu Wave) saat ini masih hangat diperbincangkan di media ataupun pada penggemarnya sendiri. Hallyu Wave ini pertama popular di Indonesia
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. elektronik. Media hiburan ini yang sering disebut dengan dorama atau serial televisi
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Jepang seperti yang banyak kita ketahui adalah negara maju dan modern hampir di segala bidang. Kemajuan di segala bidang ini tidak terkecuali media hiburan. Media hiburan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seberapa besar peran minat terhadap perilaku pembelajaran budaya Korea.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian ini diawali oleh rasa penasaran peneliti ketika menghadiri sebuah konser boyband asal Korea Selatan yakni MBLAQ di MEIS, Ancol Jakarta pada tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diproduksi semenarik mungkin agar penonton tidak merasa bosan. Berbagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Film merupakan gambar bergerak yang di dalamnya memiliki alur dan cerita yang menarik untuk menghibur para penonton. Alur dan cerita pada film diproduksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidup dengan orang lain dalam kesehariannya. Hal tersebut menciptakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang memiliki naluri untuk berinteraksi dan hidup dengan orang lain dalam kesehariannya. Hal tersebut menciptakan peradaban dan semenjak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fenomena Hallyu (Korean Wave) mulai berkembang dan menjadi salah satu fenomena budaya pop yang hadir, tumbuh, dan berkembang di tengah-tengah masyarakat saat ini.hallyu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan komunikasi sebagai wadah untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide, emosi, keterampilan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Sekarang ini media massa sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat. Dalam masyarakat modern, media massa mempunyai peran yang signifikan sebagai bagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Globalisasi sebagai sebuah fenomena saat ini semakin banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi sebagai sebuah fenomena saat ini semakin banyak menimbulkan isu-isu dan permasalahan dalam hubungan antar negara, berbagai macam seperti permasalahan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. semua akan dikontrol oleh seorang penguasa melalui alat alat elektronis. Kita. paksaan, melainkan atas kemauan kita sendiri.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut George Orwell dalam bukunya 1984 yang ditulis pada tahun 1948 meramalkan, televisi akan membuat dunia menjadi semacam penjara, karena semua akan dikontrol
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. luaskan budaya mereka ke dunia Internasional. Melalui banyak media Korea
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini Korea Selatan sudah dapat dikatakan berhasil dalam menyebar luaskan budaya mereka ke dunia Internasional. Melalui banyak media Korea telah menyebarkan budayanya
Lebih terperinciBAB III Analisa Masalah
BAB III Analisa Masalah 3.1. Analisa SWOT 3.1.1. Strength Kekuatan pada film pendek ini adalah yang membedakannya dengan kampanye biasa. Bila pada kampanye biasa, informan menyampaikan pesan secara langsung,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Televisi saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Televisi menampilkan gambar yang menarik dan menghibur, gambar televisi terkadang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemudahan kepada para remaja yang ingin mempelajari bahasa Korea/Hangeul
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan yang ingin dicapai dalam tugas akhir ini adalah memberikan kemudahan kepada para remaja yang ingin mempelajari bahasa Korea/Hangeul yang dikemas menggunakan
Lebih terperinciTinjauan Fenomena Hallyu Lovers di Indonesia
Tinjauan Fenomena Hallyu Lovers di Indonesia Oleh Dina Fatimah Program Studi Desain Interior UNIKOM Abstrak Fenomena adalah rangkaian peristiwa serta bentuk keadaan yang dapat diamati dan dinilai lewat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Media massa cetak dan elektronik merupakan salah satu unsur penting dalam proses komunikasi. Setiap media mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kekurangan surat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Balakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Balakang Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hlm. viii. 1 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: Lkis, 2001),
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fenomena modern yang terjadi di awal millennium ketiga ini yang lebih popular dengan sebutan globalisasi memberikan perubahan yang cukup signifikan dalam kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Saat ini, media komunikasi berkembang secara menonjol
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi di dunia saat ini tidak dapat dibendung lagi. Banyaknya penemuan-penemuan, pada akhirnya memudahkan manusia dalam menjalankan aktivitas sosialnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimakan oleh orang Korea. Di Jepang, fenomena Korean wave juga menjadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Budaya Korea sudah terkenal secara global di dunia mulai dari drama, boyband (grup musik pria), baju khas, hingga makanan-makanan yang biasa dimakan oleh orang Korea.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ilmu komunikasi saat ini berkembang pesat jika dibandingkan dengan masa lampau, hal
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Ilmu komunikasi saat ini berkembang pesat jika dibandingkan dengan masa lampau, hal ini membuat komunikasi pada saat ini dapat dilakukan, dimanapun, kapanpun,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Besarnya jumlah stasiun televisi di Indonesia, baik secara nasional maupun lokal menunjukkan bahwa perkembangan media massa khususnya media televisi kini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi dewasa ini telah memunculkan suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dewasa ini telah memunculkan suatu perubahan dalam kehidupan sosial, budaya dan gaya hidup yang di sebabkan dari media massa baik media massa
Lebih terperinci2015 PENGARUH BUDAYA K-POP TERHADAP NASIONALISME REMAJA
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, negara-negara di dunia sedang mengalami perkembangan yang cukup pesat dalam berbagai hal. Perkembangan yang pesat ini kerap kali disebut globalisasi.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. waktunya untuk menonton acara yang beragam ditelevisi. Televisi sebagai media
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia pertelevisian adalah dunia yang selalu menarik perhatian banyak masyarakat. Hampir setiap hari dan setiap waktu, banyak orang menghabiskan waktunya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyampaikan atau menerima informasi tentang apapun yang seharusnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi sebagai aktivitas keseharian setiap orang merupakan kebutuhan manusia sepanjang hidupnya, karena melalui komunikasi setiap orang dapat menyampaikan atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau Hallyu atau Korean Wave. Hallyu diartikan sebagai gelombang budaya populer
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Budaya populer merupakan suatu budaya yang banyak diminati oleh masyarakat dan bersifat dinamis yaitu selalu berubah-ubah mengikuti pergantian zaman. Kemajuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan suatu proses sosial yang sangat mendasar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan suatu proses sosial yang sangat mendasar dan penting dalam kehidupan manusia. Dapat dikatakan mendasar karena, sikap individu baik yang
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH PERSEPSI REMAJA DEPOK TERHADAP DEMAM KOREA PADA PEMBELIAN PERNAK-PERNIK KOREA
ANALISIS PENGARUH PERSEPSI REMAJA DEPOK TERHADAP DEMAM KOREA PADA PEMBELIAN PERNAK-PERNIK KOREA 1 Lailla Mardianti Komara Sari 2 Amanda Dwiluthfia Joanna 3 Ayu Mei Lestari Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan masyarakat. Televisi sebagai media massa memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Siaran televisi saat ini telah menjadi suatu kekuatan yang sudah masuk ke dalam kehidupan masyarakat. Televisi sebagai media massa memiliki karakteristik tersendiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi merupakan salah satu jenis media komunikasi massa elektronik yang canggih. Salah satu keunggulan televisi adalah penyajian gambar dan suara secara bersamaan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik di Asia hingga dunia. Perkembangan Budaya Populer di Asia telah menjadi lebih
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Fenomena Budaya Populer Korea saat ini telah merambah ke segala penjuru baik di Asia hingga dunia. Perkembangan Budaya Populer di Asia telah menjadi lebih aktif.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di jaman sekarang ini budaya asing sangat besar pengaruhnya terhadap kebudayaan di Indonesia. Salah satunya adalah budaya Barat. Tetapi seiring berubahnya waktu,
Lebih terperinciBAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial tentu tidak mungkin bisa memisahkan hidupnya dengan manusia lain. Segala bentuk kebudayaan, tatanan hidup, dan sistem kemasyarakatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebuah kotak yang bernama televisi, seseorang dapat melihat peristiwa yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri televisi telah menimbulkan berbagai dampak terhadap kehidupan masyarakat. Salah satu dampak positifnya yaitu masyarakat semakin mudah dan cepat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Hovland, komunikasi merupakan proses di mana individu menyampaikan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan tindakan yang setiap hari dilakukan oleh individu. Menurut Hovland, komunikasi merupakan proses di mana individu menyampaikan pesan, dan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MENONTON TAYANGAN SINETRON KEPOMPONG DI TELEVISI DENGAN CITRA DIRI PADA REMAJA PUTERI
HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MENONTON TAYANGAN SINETRON KEPOMPONG DI TELEVISI DENGAN CITRA DIRI PADA REMAJA PUTERI SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mencapai Derajat Sarjana-S1 Bidang Psikologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas
12 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas sehingga dapat diproduksi, didistribusikan, dan direproduksi dalam jumlah besar
Lebih terperinciPENGARUH PROGRAM SINETRON TELEVISI TERHADAP PERILAKU SISWA JURUSAN IPS DI SMA NEGERI 1 GEGESIK KABUPATEN CIREBON SKRIPSI
PENGARUH PROGRAM SINETRON TELEVISI TERHADAP PERILAKU SISWA JURUSAN IPS DI SMA NEGERI 1 GEGESIK KABUPATEN CIREBON SKRIPSI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Suatu hubungan dalam kehidupan manusia, tidak pernah terlepas dari adanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu hubungan dalam kehidupan manusia, tidak pernah terlepas dari adanya komunikasi. Komunikasi adalah hubungan kontak antar dan antara manusia baik individu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Komunikasi merupakan bagian yang penting yang tidak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebudayaan merupakan suatu hal dalam adat istiadat yang menjadi kebiasaan turun temurun yang erat hubungannya dengan masyarakat di setiap negara. Dengan adanya keanekaragaman
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. jaman dan tekhnologi, maka berkembang pula program-program di dalam penyiaran.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berkembangnya wawasan manusia yang didukung oleh perkembangan jaman dan tekhnologi, maka berkembang pula program-program di dalam penyiaran. Sejumlah besar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dihasilkannya sering kali berhasil memukau banyak orang, baik dari negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jepang adalah negara yang terkenal karena banyak hal, salah satunya adalah bidang hiburan. Baik budaya tradisional maupun modern yang dihasilkannya sering kali berhasil
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program televisi di Indonesia kian beragam jenisnya. Setiap stasiun televisi berlomba-lomba untuk membuat program-program acara yang menarik, yang informatif dan menghibur,
Lebih terperinciPengaruh Tayangan Sinetron Ftv Bagi Perkembangan Psikis Remaja Indonesia Saat Ini
Pengaruh Tayangan Sinetron Ftv Bagi Perkembangan Psikis Remaja Indonesia Saat Ini Oleh : Ni Kadek Wina Ferninaindis Mahasiswa Program Pasca Sarjana Institut Seni Indonesia Denpasar ABSTRAK Masa remaja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. media massa karena sifatnya yang lebih efisien dan cepat. Media massa kini tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang pada dasarnya tidak dapat hidup hanya bergantung kepada dirinya sendiri, melainkan membutuhkan kehadiran orang lain. Umumnya manusia
Lebih terperinci2016 KAJIAN BANDINGAN FAKTA CERITA ANTARA SINETRON
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Saat ini budaya Korea Selatan menyita perhatian dunia. Setelah tahun 2000-an budaya Korea Selatan disebut-sebut sebagai Hallyu (Korean wave). Penyebarannya
Lebih terperincidapat dilihat bahwa media massa memiliki pengaruh yang besar dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang- Undang No 33 tahun 2009 dalam pasal 1 ayat 1 menyebutkan bahwa film adalah karya seni budaya yang merupakan pranata sosial dan media komunikasi massa yang dibuat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Komunikasi merupakan bagian yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat manusia. Oleh karena itulah, ilmu komunikasi saat ini telah berkembang
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. Jepang seperti yang banyak kita ketahui merupakan suatu negara maju dan
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar belakang Jepang seperti yang banyak kita ketahui merupakan suatu negara maju dan modern hampir di segala bidang. Kemajuan di segala bidang ini tidak terkecuali media hiburan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini manusia sedang berada dalam suatu era informasi, di mana segala aspek kehidupan tidak terlepas dengan informasi. Salah satunya adalah melalui media televisi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat mendunia. Menurut Korean Culture and Information Service (2011),
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Budaya Korea, terutama musik, telah menjadi sebuah fenomena yang sangat mendunia. Menurut Korean Culture and Information Service (2011), disebutkan bahwa debut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semakin majunya perkembangan zaman, dunia teknologi pun ikut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin majunya perkembangan zaman, dunia teknologi pun ikut berkembang. Terutama di dunia penyiaran. Hal ini berdampak dalam bidang komunikasi. Kebutuhan masyarakat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Seiring dengan perkembangan jaman saat ini, teknologi sekarang ini semakin berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu sendiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Fenomena K-Pop (Korean Pop) yang sedang booming di masyarakat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fenomena K-Pop (Korean Pop) yang sedang booming di masyarakat kini merupakan salah satu dampak dari perkembangan teknologi yang semakin canggih, sehingga budaya
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. di Indonesia ialah budaya korea. Budaya korea disebut juga Hallyu atau "Korean
Bab I Pendahuluan Latar Belakang Masalah Pada zaman globalisasi saat ini, salah satu budaya yang masih berkembang di Indonesia ialah budaya korea. Budaya korea disebut juga Hallyu atau "Korean Wave" adalah
Lebih terperinciBAB l. Perkembangan di dunia penyiaran yang semakin kompetitif saat ini. semakin marak. Setiap stasiun televisi berusaha menampilkan ulasan
1 BAB l PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan di dunia penyiaran yang semakin kompetitif saat ini mendorong setiap media yang menyajikan siaran informasi yang hangat dan cepat. Dengan perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari banyaknya judul film yang muncul di bioskop bioskop di Indonesia saat ini.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan film di Indonesia bisa dikatakan cukup signifikan. Terlihat dari banyaknya judul film yang muncul di bioskop bioskop di Indonesia saat ini. Tidak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Program Pesbukers di ANTV merupakan program variety show yang banyak digemari oleh masyarakat. Pada awalnya Pesbukers tayang hanya selama bulan puasa, yang hanya menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Televisi juga dikenal sebagai media hiburan, informasi dan juga media edukasi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi merupakan teknologi yang sudah di kenal akrab oleh masyarakat luas. Televisi juga dikenal sebagai media hiburan, informasi dan juga media edukasi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi mempengaruhi kompleksitas sistem sosial budaya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi mempengaruhi kompleksitas sistem sosial budaya masyarakat. Perkembangan media massa semakin pesat ketika terjadi perubahan dalam teknologi komunikasi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan budaya yang didorong dengan kemajuan pesat pada perkembangan zaman, seringkali menghadirkan perubahan-perubahan baru yang membuat dunia takjub.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Film adalah salah satu bentuk media komunikasi dengan cakupan massa yang luas. Biasanya, film digunakan sebagai sarana hiburan yang cukup digemari masyarakat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Setiap usaha dan tindakan manusia selalu berlandaskan motif. Motif menjadi alasan untuk mengerjakan atau melakukan sesuatu, seperti kegiatan belajar, bekerja,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dilakukan secara lisan maupun tertulis. Melalui bahasa, manusia berinteraksi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi utama bagi manusia. Manusia menggunakan bahasa sebagai media untuk mengungkapkan pikirannya, baik yang dilakukan secara lisan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terutama melalui produk-produk budaya populer. Anime (Kartun atau Animasi
1 BAB I PENDAHULUAN B. LATAR BELAKANG Jepang telah menyebarkan pengaruh budayanya ke seluruh dunia terutama melalui produk-produk budaya populer. Anime (Kartun atau Animasi Jepang) dan Manga (Komik Jepang)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan suatu proses sosial yang sangat mendasar dalam kehidupan manusia. Dikatakan mendasar karena setiap manusia, baik yang primitif maupun yang modern
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidup mereka. Masa remaja merupakan masa untuk mencari identitas/ jati diri.
BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Bagi sebagian besar individu yang baru beranjak dewasa bahkan yang sudah melewati usia dewasa, remaja adalah waktu yang paling berkesan dalam hidup mereka. Masa remaja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemampuannya baik dalam hal produksi ataupun berakting. Indonesia adalah film bisu tahun 1926 yang berjudul Loetoeng Kasaroeng dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan jaman, film merupakan salah satu media massa yang sering digunakan untuk menyampaikan sebuah pesan. Film juga merupakan media dimana
Lebih terperinci