PELATIHAN CARA MENGERJAKAN PREDIKSI SOAL UJIAN NASIONAL (UN) MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PELATIHAN CARA MENGERJAKAN PREDIKSI SOAL UJIAN NASIONAL (UN) MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA"

Transkripsi

1 1 PELATIHAN CARA MENGERJAKAN PREDIKSI SOAL UJIAN NASIONAL (UN) MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA Oleh: Nila Sudarti, S.Pd., M.Pd.* 1, Eva Mizkat, S.S., M.Pd.* 2, Rafika Muspita Sari, S.Pd., M.Pd.* 3 *1,2,3 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP UNA, Kisaran-Sumatera Utara 1,2,3* Jalan Jenderal Ahmad Yani-Kisaran * 1 * 2 Miz_Enestie@yahoo.co.id, * 3 rafika.msari23@yahoo.com. Abstrak Ujian Nasional (UN) merupakan kegiatan pengukuran dan penilaian kompetensi peserta didik secara nasional untuk menilai ketercapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu. Ujian Nasional diselenggarakan sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional yang diamanatkan oleh pemerintah dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan kepada Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP). Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk menyelesaikan soal-soal UN sesuai dengan standar yang berlaku, sehingga siswa dapat menyelesaikan soal dengan tepat. Metode yang digunakan adalah deskriptif analisis melalui penilaian terhadap lembaran soal yang diberikan kepada siswa kelas XII di SMA Nasional Petatal di Petatal-Batubara. Dari hasil pelatihan tersebut, diharapkan dapat meningkatkan nilai ujian nasional (UN) siswa, dan siswa dapat memperoleh gambaran tentang bentuk, jenis, dan materi soal-soal UN yang akan ditempuhnya, sehingga standar kelulusan peserta didik juga tercapai dengan baik. Kegiatan ini perlu dilakukan secara bertahap pada sekolah-sekolah yang akan mengikuti UN agar siswa terbiasa dalam mengerjakan soal-soal melalui prediksi soal-soal UN mata pelajaran Bahasa Indonesia sehingga ketika UN berlangsung, siswa sudah memperoleh pengetahuan yang baik dalam menyelesaikan soal-soalnya dengan pemanfaatan waktu secara tepat. Kata Kunci: Pelatihan, prediksi soal, Ujian Nasional (UN) PENDAHULUAN Pendidikan merupakan hal terpenting dalam kehidupan seseorang. Melalui pendidikan, seseorang dapat dipandang terhormat, memiliki karir yang baik, serta dapat mengaplikasikan peraturan dan etika yang sesuai norma-norma yang berlaku. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana secara etis, sistematis, intensional dan kreatif, dimana peserta didik mengembangkan potensi diri, kecerdasan, pengendalian diri, dan keterampilan untuk membuat dirinya berguna di masyarakat. Perkembangan dunia pendidikan turut berkembang seiring dengan perkembangan zaman, dimana pola pikir pendidik pun menjadi berubah pula, dari konservatif menjadi lebih modern. Hal ini memiliki implikasi terhadap metode pendidikan di Indonesia. Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan, dibutuhkan komponen-komponen pendukung. Komponen-komponen tersebut meliputi kurikulum, proses pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran yang merupakan satu kesatuan dan tidak dapat dipisahkan. Kurikulum adalah seperangkat atau sistem rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pembelajaran yang dipedomani dalam aktivitas belajar mengajar. Proses pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara siswa dengan pengajar dan sumber belajar dalam suatu lingkungan. Pembelajaran merupakan bentuk bantuan yang diberikan pengajar supaya bisa terjadi proses mendapatkan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran serta tabiat, pembentukan sikap

2 (karakter) dan kepercayaan terhadap peserta didik. Oleh sebab itu, dapat dikatakan bahwa, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik supaya bisa belajar secara baik, sedangkan evaluasi merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mengukur dan menilai tingkat pencapaian kurikulum yang sudah dijalankan. Kegiatan evaluasi mempunyai peranan penting dalam pendidikan, begitu pula dalam proses pembelajaran, karena dengan evaluasi dapat diketahui hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan dan dari hasil tersebut dapat pula ditentukan tindak lanjut yang akan dilakukan. Evaluasi merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh evaluator terhadap suatu peristiwa atau kejadian. Dalam mengukur prestasi belajar siswa ada berbagai istilah yang sering ditukar balik penggunaanya. Istilah-istilah tersebut antara lain yaitu: tes, pengukur, penilaian, dan evaluasi. Tes merupakan salah satu bagian dari kegiatan pengukuran. Dengan data hasil pengukuran maka proses penilaian akan dilakukan. Lewat hasil penilaianlah suatu evaluasi dapat dibuat dengan baik, atau lebih jelasnya evaluasi selalu didahului dengan kegiatan pengukuran dan penilaian. Alat evaluasi yang digunakan sebagai sarana untuk menentukan penilaian dapat berupa soal atau tes yang mempunyai peranan penting dalam mengukur prestasi hasil belajar siswa. Soal yang baik perlu memperhatikan validitas dan reliabilitas, serta dapat mengukur kompetensi yang diharapkan tercapai oleh siswa. Untuk mengetahui perkembangan pendidikan, khususnya perkembangan sistem pembelajaran bagi peserta didik selama mengikuti pendidikan, baik tingkat dasar maupun menengah umum kejuruan, setiap tahun pemerintah melaksanakan evaluasi program pendidikan yaitu Ujian Nasional (UN). Ujian nasional merupakan kegiatan pengukuran dan penilaian kompetensi peserta didik secara nasional. Adapun tujuannya adalah untuk menilai ketercapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu. UN diselenggarakan sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional yang diamanatkan oleh pemerintah dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan kepada Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP). Mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang akan diikutsertakan dalam pelaksanaan Ujian Nasional (UN). Di SMA Nasional Petatal, siswa kelas XII yang akan menghadapi Ujian Nasional mengalami kendala dalam mengerjakan soal-soal UN mata pelajaran Bahasa Indonesia pada materi wacana. Hal itu dikarenakan siswa mengalami tingkat pemahaman yang relatif menurun jika wacana tersebut berbentuk panjang, hal itu juga tentu membutuhkan waktu yang lebih banyak untuk membaca soalnya. Sehingga siswa mengalami kendala dalam memanfaatkan waktu yang telah ditentukan untuk mengerjakan soal-soal UN bidang studi Bahasa Indonesia tersebut. Dengan kata lain,, sebagian besar dari para siswa tersebut mengalami kekurangan waktu yang relatif banyak, sehingga banyak soal-soal UN yang harusnya diteliti lebih lanjut, menjadi harus diselesaikan dengan cepat tanpa memperhatikan dan memahami soal-soal tersebut dengan teliti dan menjawab secara saksama untuk memperoleh jawaban yang paling tepat. Hal itu terjadi disebabkan oleh kurangnya minat siswa untuk membaca, sehingga keterampilan membaca siswa rendah, dan pada akhirnya mengalami kesulitan dalam memahami soal yang berbentuk wacana, khususnya wacana yang agak panjang. Hal itu dialami ketika proses belajarmengajar bidang studi Bahasa Indonesia yang menyebabkan siswa menjadi bosan karena guru bidang studi pun selalu monoton dan belum sering melakukan latihan untuk mengerjakan soal-soal Bahasa Indonesia, khususnya materi Wacana/Teks, sehingga keterampilan siswa pun kurang terasah secara maksimal. Berdasarkan hal itulah, maka untuk mempersiapkan siswa SMA menghadapi Ujian Nasional (UN) Tahun Pelajaran 2016/2017, tim penulis akan melaksanakan kegiatan pelatihan untuk menyelesaikan soal-soal UN. Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk menyelesaikan soal-soal UN yang 2

3 3 diselenggarakan oleh tim Dosen dari Universitas Asahan-Kisaran, hal itu juga sebagai sarana untuk melakukan pengabdian masyarakat melalui pelatihan yang dilakukan di lapangan. Dalam melakukan pelatihan tersebut, tim pelaksana akan memberikan tips-tips tertentu untuk memotivasi siswa agar gemar membaca, dan mengasah keterampilan membacanya dengan baik, sehingga dalam mengerjakan soal-soal UN Bahasa Indonesia, mereka mudah memahami makna yang terkandung di dalamnya dan dapat menentukan jawaban dengan tepat melalui metode yang ditawarkan atau penandaan pada tema-tema tertentu, yang paling penting adalah bahwa siswa dapat memperoleh gambaran tentang bentuk, jenis, dan materi soal-soal UN yang akan ditempuhnya, sehingga mereka bersemangat untuk belajar dan berlatih menjadi lebih baik lagi. Dari hasil pelatihan tersebut, diharapkan siswa dapat meningkatkan nilai Ujian Nasional (UN) sesuai dengan standar yang berlaku, sehingga target kelulusan khususnya dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ini dapat dicapai sesuai dengan harapan khususnya bagi para peserta didik, dan pihak sekolah serta dinas pendidikan setempat umumnya. Dari pengamatan tim penulis, di SMA Nasional Petatal, peserta didiknya masih mengalami kesulitan dalam menjawab soal-soal untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, karena dalam pelajaran Bahasa Indonesia lebih banyak wacana/teks yang relatif panjang, sehingga memerlukan waktu yang lebih banyak juga untuk dapat memahaminya dengan baik. Hal itu terlihat dari perolehan nilai akhir serta pemanfaatan waktu yang masih belum maksimal bahkan masih di bawah standar yang berlaku. Hal itu juga berdasarkan pengamatan salah satu tim penulis yang juga bertugas sebagai staf pengajar di sana, sehingga tim penulis tertarik untuk melakukan pelatihan cara mengerjakan prediksi soal Ujian Nasional (UN) untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia pada kelas XII SMA Nasional Petatal tahun pelajaran 2016/2017. METODE PENELITIAN Penyelenggaraan kegiatan dilaksanakan pada hari Senin, pada tanggal 13 Maret 2017, mulai pukul WIB sampai pukul WIB. Adapun tempat penyelenggaraan kegiatan ini di SMA Nasional Petatal di Petatal-Batubara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode deskriptif analisis. Penelitian dengan menggunakan metode deskriptif analisis memberikan gambaran, merinci, dan menganalisa data pada permasalahan yang terjadi saat ini serta memusatkan pada pemecahan permasalahan yang aktual. Deskriptif analisis berupa penilaian dari hasil pengerjaan soal-soal tersebut oleh siswa kelas XII SMA Nasional Petatal.Adapun dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Dalam hal ini, pendekatan kualitatif adalah penelitian yang mengungkapkan, menganalisis, dan menginterpretasikan dari objek yang ada pada keadaan tertentu yaitu dengan memberikan soal-soal yang dijadikan sebagai prediksi untuk soal-soal Ujian Nasional (UN) yang sudah disiapkan oleh tim, dan dibagikan kepada setiap siswa kelas XII SMA Nasional Petatal. HASIL DAN PEMBAHASAN Prediksi Soal-soal UN Bahasa Indonesia 1. Bacalah wacana berikut dengan cermat! Pemakaian batubara di negara kita hingga saat ini masih terbatas hanya pada PLTU dan pabrik semen.teknologi pengolahan dan kualitas batubara yang dimiliki bisa dikatakan

4 4 masih rendah. Selain itu, masalah dana juga sangat terbatas. Di negara-negara maju, batubara sudah bisa diolah menjadi sumber energi. Di samping itu, dengan teknologi tinggi, batubara sudah bisa menghasilkan bahan baku industri kimia berupa gas sintetis. Berikut ini yang bukan merupakan rincian gagasan yang dikemukakan pada wacana di atas adalah. a. Teknologi pengolahan batubara masih rendah b. Kualitas batubara masih rendah c. Batubara menjadi sumber energi d. Batubara bahan baku industri kimia e. Pemakaian batubara masih terbatas Kunci Jawaban: D 2. Bacalah paragraf berikut! Keberadaan PKL cukup memusingkan Pemda Kota Malang, dan rupanya belum ada kebijakan dan konsep yang pas dalam menanganinya.bahkan banyak yang bermain kucingkucingan baik para PKL-nya maupun aparatnya. Menurut penelitian Pusat Studi Kependudukan Lingkungan Universitas Muhammadiyah Malang yang bekerja sama dengan Pemda/Bappeda kota Malang, sebanyak 44,7% PKL meminta izin kepada perorangan/kelompok aparat. Hanya 42,1% izin resmi dari pemerintah daerah. Masalah yang disoroti dalam paragraf di atas adalah a. PKL semakin marak mengais rezeki di pinggir-pinggir jalan di kota Malang. b. PKL yang membludak mengakibatkan semerawutnya lalu lintas di sekitarnya. c. Keberadaan PKL yang cukup membantu Pemda Malang. d. Penelitian PKL oleh Pemda dan Universitas Muhammadiyah Malang. e. Keberadaan PKL kota Malang belum semua memiliki izin resmi. Kunci Jawaban: E 3. Cermatilah paragraf acak berikut! Tata cara makan di restoran: 1) Makan dengan santai 2) Meminta struk pembayaran kepada pelayan 3) Duduk pada tempat yang diinginkan 4) Pesan menu favorit 5) Menuju meja kasir untuk melakukan pembayaran 6) Membayar makanan 7) Ke luar restoran Urutan yang tepat sehingga menjadi paragraf yang padu adalah... a. 1, 2, 4, 5, 3, 6, 7 b. 2, 5, 6, 4, 1, 6, 7 c. 3, 4, 1, 2, 5, 6, 7 d. 3, 1, 2, 5, 4, 6, 7 e. 5, 3, 4, 1, 2, 6, 7 Kunci Jawaban: C 4. Bacalah paragraf berikut ini! Paragraf tersebut menjelaskan tentang pemilihan kentang. Untuk melengkapi paragraf tersebut agar padu, kalian harus mencari kata kuncinya. Kata kunci terdapat pada

5 5 kalimat sebelumnya atau kalimat sesudahnya. Kalimat sebelumnya adalah Hal pertama yang harus diperhatikan adalah warna kulit kentang dan kalimat sesudahnya adalah Jangan memilih kentang yang berwarna kuning kehijauan. Kata kunci kedua kalimat itu adalah warna kentang. Tugas kalian adalah melihat kata kunci dalam masing-masing opsion. Opsion yang memakai kata kunci tersebut adalah Pilihlah kentang yang warnanya kuning kecoklatan dan Warna kentang sangat menarik dan bervariasi. Namun, yang paling sesuai adalah yang Pilihlah kentang yang warnanya kuning kecoklatan. Judul yang sesuai untuk teks berjenis eksposisi proses adalah... a. Pembudidayaan tanaman yang bermanfaat b. Tanaman kentang yang digemari masyarakat c. Cara Memilih kentang d. Jenis-jenis kentang e. Manfaat kentang Kunci Jawaban: C 5. Bacalah paragraf berikut! Permusuhan antara keluarga kadang berawal dari masalah sepele. Biasanya yang menjadi pemicu adalah masalah anak-anak. Misalnya saja, anak si A dengan tidak sengaja memukul anak si B sehingga membuatnya menangis. Si B merasa kurang senang sehingga memarahi anak si A. Si A yang mendengar informasi bahwa anaknya dimarahi jadi naik pitam. Akhirnya terjadilah pertengkaran kedua belah pihak dan kadang berujung kekerasan fisik. Inti permasalahan tersebut adalah... a. Masalah sepele sebagai pemicu pertengkaran dalam keluarga b. Kekerasan fisik dalam keluarga harus dihindarkan. c. Permusuhan dalam keluarga banyak disebabkan oleh anak. d. Pemukulan anak menjadi pemicu pertengkaran. e. Solusi masalah dapat ditemukan dengan musyawarah. Kunci Jawaban: A 6. Bacalah paragraf berikut!! Nelayan di pesisir pantai Sumatra Barat menghadapi musim paceklik. Keadaan ini berlangsung selama dua minggu disebabkan bulan terang dan gelombang laut tinggi. Akibatnya, produksi ikan hasil tangkapan menurun. Jenis teks eksposisi tersebut adalah... a. Proses b. Definisi c. Perbandingan d. Klasifikas e. Sebab-akibat. Kunci Jawaban: E 7. Bacalah teks berikut! Seseorang yang akan memasuki dunia kerja atau baru bekerja, sering mengalami rasa tidak percaya diri (1). Ia sering bertanya pada dirinya, Apakah saya siap masuk ke dunia kerja? (2) Bahkan, bagi para karyawan baru, meskipun telah diberikan pelatihan, rasa gamang saat pertama kali menghadapi pekerjaan atau klien membuat dia percaya diri, ini sering terjadi (3). Apalagi, mendapat staf senior yang ketus atau galak, mereka menjadi was-

6 6 was dan merasa diri tidak mampu (4). Kondisi persaingan saat ini yang makin ketat, membuat perusahaan tidak cukup waktu untu mempersiapkan para karyawan barunya agar terampil, seperti yang dilakukan sekitar 20 tahun yang lalu, di waktu persaingan usaha belum seketat sekarang (5). Ide pokok paragraf tersebut adalah a. Memasuki dunia kerja b. Karyawan baru c. Persaingan seorang karyawan d. Kurangnya percaya diri e. Sebutan guru professional. Kunci Jawaban: A 8. Bacalah paragraf berikut dengan saksama! Berbicara tentang pendidikan sebenarnya sama halnya dengan berbicara tentang kehidupan. Pendidikan merupakan proses yang dilakukan setiap individu menuju arah yang lebih baik sesuai dengan potensi kemanusiaan. Proses ini hanya berhenti ketika nyawa sudah tidak ada di dalam raga manusia. Pendidikan pada hakikatnya adalah proses memanusiakan manusia. Profesor Driyarkarya merumuskan pendidikan sebagai proses memanusiakan manusia muda, yakni suatu pengangkatan manusia muda ke taraf insani sehingga ia dapat menjalankan hidup sebagai manusia utuh dan membudayakan diri. Ikhtisar kutipan paragraf tersebut adalah. a. Pendidikan sangat diperlukan setiap individu dalam kehidupan bermasyarakat, terutama dalam menjadikan masyarakat berbudaya. b. Pendidikan adalah proses berkesinambungan dalam memanusiakan manusia menjadi manusia utuh dan berbudaya sesuai potensi yang dimiliki. c. Selama masih hidup, setiap individu memerlukan pendidikan dengan tujuan untuk memanusiakan dirinya agar menjadi manusia yang utuh dan menjadikan dirinya berbudaya. d. Pendidikan dan kehidupan ini tidak dapat dipisahkan karena pendidikan diperlukan oleh setiap individu untuk mencapai taraf insani, yakni sebagai manusia yang utuh dan membudayakan diri. e. Melalui pendidikan, manusia dapat mencapai taraf hidup yang lebih baik, yakni sebagai manusia yang utuh dan membudayakan diri. Kunci Jawaban: B 9. Bacalah dengan saksama paragraf berikut! Teknik utama penanaman pohon adalah pemilihan bibit tanaman. (2) Bibit yang baik adalah bibit generatif yang berasal dari biji. (3) Bibit ini lebih tepat karena mempunyai akar tunggang dan dapat hidup lebih lama. (4) Akan tetapi, bibit ini sekurang-kurangnya telah tumbuh di wadahnya selama enam bulan dengan tinggi batang minimal lebih dari 1,50 m dan diameter 0,05 m dan untu mengujinya, cukup dengan mencabut bibit tersebut, apabila sulit dilepaskan maka itulah bibit yang baik. (5) Lubang tanam perlu dipersiapkan sedikitnya satu minggu sebelum penanaman dilakukan dan ukuran lubang tanam sangat bergantung pada besarnya tanaman. Ide pokok paragraf tersebut adalah. a. Macam-macam bibit tanaman pohon b. Teknik utama penanaman pohon c. Bibit pohon yang tahan lama hidup

7 7 Kunci Jawaban: D d. Penanaman bibit pohon yang baik e. Pengujian bibit tanaman pohon. 10. (1) Ada pendapat yang mengatakan bahwa saat ini banyak remaja yang tidak peduli terhadap lingkungan. (2) Hal ini sering dilontarkan kepada remaja ketika lingkungan sekitar sudah menjadi rusak. (3) Tuduhan tersebut barangkali muncul karena secara kebetulan melihat remaja yang tidak peduli terhadap lingkungannya, misalnya remaja yang membuang sampah sembarangan. (4) Memang benar ada sebagian remaja yang tidak peduli terhadap lingkungannya, namun masih banyak remaja yang mau memperhatikan lingkungannya misalnya, di sekolah-sekolah para siswa ditekankan untuk memelihara kebersihan kelas dan sekolah. (5) Akan tetapi, mengapa masih banyak pula masyarakat kita yang kurang memperhatikan lingkungannya? Ide pokok paragraf tersebut adalah... a. Pendapat tentang sikap remaja terhadap lingkungan. b. Remaja dituduh tidak peduli terhadap lingkungan yang rusak. c. Masih banyak remaja yang peduli terhadap lingkungan. d. Tidak semua remaja tidak peduli terhadap lingkungan. e. Banyak masyarakat yang tidak peduli terhadap lingkungan. Kunci Jawaban: A KESIMPULAN Dari pelatihan cara mengerjakan prediksi soal-soal Ujian Nasional (UN) mata pelajaran Bahasa Indonesia yang dilakukan terhadap siswa kelas XII SMA Yayasan Perguruan Nasional Petatal-Batubara, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: No. Nama Siswa Perolehan Nilai Bahasa Indonesia Sesudah diberikan pelatihan prediksi soal-soal UN Sebelum diberikan pelatihan prediksi soal-soal UN 1 Arti Hardianti Bagus Sujadi Dewi Murni Azrin Fauzia Dian Nurul Husna Dinda Abdhatul Husna Dita Reviyana Wandi Febri Hario Chandra Irman Maulana Isdawati Julia Niqsi Lofia Riska Mhd. Reza Rahayu Rizki Tri Ananda Sekar Indah Sari Sindi Pritantiwi 68 70

8 8 17 Sri Mega Syahjiwalawanti Syamsudin Tria Desyani Windi Fitri Vionita Andre Putra Pratama Anggun Prasasti Aprilia Utami Boyma Beni Tambunan Dana Ahmad Hidayah Devi Ayu Lestari Evi Safitri Reza Pratama Kiki Ferdiansyah Lita Anggrainni Neni Susiana Novita Anggraini Dari tabel penilaian di atas, dapat dilihat hasil berupa peningkatan nilai siswa dalam mengerjakan soal-soal prediksi Ujian Nasional (UN) mata pelajaran Bahasa Indonesia setelah siswa diberikan pelatihan cara mengerjakannya. Dengan demikian, hal ini perlu dilakukan dalam upaya meningkatkan pengetahuan siswa terhadap materi-materi dan bentukbentuk/gambaran tentang soal-soal UN dan memanfaatkan waktu yang diberikan secara tepat. SARAN Adapun saran-saran dari tim penulis adalah sebagai berikut: - Hendaknya tim pengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia melakukan latihan sesering mungkin dalam upaya meningkatkan keterampilan membaca siswa agar timbul minat belajar yang lebih baik. - Perlu dilakukan pelatihan cara mengerjakan prediksi soal-soal Ujian Nasional (UN) mata pelajaran Bahasa Indonesia secara bertahap ke SMA yang akan melaksanakan UN sebagai bahan evaluasi dan penilaian terhadap proses belajar-mengajar yang sudah berlangsung. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara: Jakarta. Conny R. Semiawan Kebijakan Pendidikan Era Otonomi Daerah. Raja Grafindo Persada: Jakarta Darmaningtyas Pendidikan Rusak-Rusakan. LKIS: Yogyakarta. Holstein, Herman Murid Belajar Mandiri. Romadja: Bandung. Jones, Charles O Pengantar Kebijakan Publik. Ed. 1. Raja Grafindo Persada: Jakarta. Soedijarto Memantapkan Sistem Pendidikan Nasional. Grasindo: Jakarta. Suharto, Edi Analisis Kebijakan Publik. Alfabeta: Bandung.

9 Suryanto, Adi Evaluasi Pembelajaran. Universitas Jakarta. Syarif,Hidayat Profesi Kependidikan. Pustaka: Jakarta. Basaruddin, Chan. Ujian Nasional Untuk Apa?. kompas.com. Diakses 10 Mei Mulyasa, E Kurikulum Justifikasi Ujian Nasional. suaramerdeka.com. Diakses 20 Mei

soal pilihan ganda Materi Analisis Teks Eksposisi

soal pilihan ganda Materi Analisis Teks Eksposisi soal pilihan ganda Materi Analisis Teks Eksposisi Kumpulan Soal Bahasa Indonesia SMA kurikulum 2013 Analisis Teks Eksposisi 1. Bacalah teks eksposisi berikut ini! Sinar matahari dapat menguapkan air yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE FIELD TRIP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI PADA SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI

PENERAPAN METODE FIELD TRIP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI PADA SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI PENERAPAN METODE FIELD TRIP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI PADA SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat

Lebih terperinci

PENGARUH MEDIA ALBUM FOTO KENANGAN TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 BINJAI TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

PENGARUH MEDIA ALBUM FOTO KENANGAN TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 BINJAI TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014 PENGARUH MEDIA ALBUM FOTO KENANGAN TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 BINJAI TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014 Oleh Sifra Br Sijabat Dra. Rumasi Simaremare, M.Pd.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa setelah menyimak,

BAB 1 PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa setelah menyimak, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa setelah menyimak, membaca, dan berbicara. Artinya, kemampuan menulis juga merupakan keterampilan yang

Lebih terperinci

bertanya lanjut pada mata pelajaran sejarah di SMA Negeri 9 Merangin Kabupaten Merangin.

bertanya lanjut pada mata pelajaran sejarah di SMA Negeri 9 Merangin Kabupaten Merangin. 1 2 PENDAHULUAN Guru merupakan salah satu komponen utama dalam proses belajar-mengajar dan ikut berperan dalam usaha pembentukan Sumber Daya Manusia yang potensial di bidang pembangunan. Guru harus memperhatikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia. Melalui

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia. Melalui BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia. Melalui bahasa manusia dapat berinteraksi dengan sesamanya. Sebagai alat komunikasi, bahasa selalu

Lebih terperinci

PENERAPAN KONSEP PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF, DAN MENYENANGKAN (PAKEM) DALAM MENYIMAK PUISI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN APRESIASI SASTRA

PENERAPAN KONSEP PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF, DAN MENYENANGKAN (PAKEM) DALAM MENYIMAK PUISI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN APRESIASI SASTRA PENERAPAN KONSEP PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF, DAN MENYENANGKAN (PAKEM) DALAM MENYIMAK PUISI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN APRESIASI SASTRA Dra. Isnaeni Praptanti, M.Pd., dan Drs. Karma Iswasta

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 KONAWE SELATAN. ANDI SUSI SURIANA PUSPITA DEWI

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 KONAWE SELATAN. ANDI SUSI SURIANA PUSPITA DEWI 1 KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 KONAWE SELATAN ANDI SUSI SURIANA PUSPITA DEWI andisusisuriana@yaho.com Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi oleh belum adanya peneliti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari manusia terus melakukan komunikasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari manusia terus melakukan komunikasi yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari manusia terus melakukan komunikasi yang dimaksudkan untuk menyampaikan maksud atau sesuatu hal yang diinginkan. Komunikasi yang

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) TERHADAP KEMAMPUAN MENEMUKAN GAGASAN UTAMA PADA TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP PAHLAWAN NASIONAL MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN UNSUR INSTRINSIK DAN EKSTRINSIK SASTRA MELALUI METODE PRESENTASI DISKUSI. Eri Sutatik SMA Negeri 2 Tanggul Kabupaten Jember

PENINGKATAN PEMAHAMAN UNSUR INSTRINSIK DAN EKSTRINSIK SASTRA MELALUI METODE PRESENTASI DISKUSI. Eri Sutatik SMA Negeri 2 Tanggul Kabupaten Jember Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 6, No. 2, April 2016 ISSN 0854-2172 PENINGKATAN PEMAHAMAN UNSUR INSTRINSIK DAN EKSTRINSIK SASTRA MELALUI METODE PRESENTASI

Lebih terperinci

PERIMBANGAN SOAL DAN TINGKAT KESULITAN HASIL UJIAN NASIONAL BAHASA INDONESIA DILIHAT DARI STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR

PERIMBANGAN SOAL DAN TINGKAT KESULITAN HASIL UJIAN NASIONAL BAHASA INDONESIA DILIHAT DARI STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR PERIMBANGAN SOAL DAN TINGKAT KESULITAN HASIL UJIAN NASIONAL BAHASA INDONESIA DILIHAT DARI STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR (Kajian Hasil Ujian Nasional SMP Negeri 2 Kadugede Tahun Ajaran 2012/2013)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa merupakan alat komunikasi yang memegang peranan penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa merupakan alat komunikasi yang memegang peranan penting BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi yang memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Dengan menggunakan bahasa, manusia dapat mengungkapkan ide, gagasan, dan pengalamannya.

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk meraih gelar Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk meraih gelar Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENERAPAN MEDIA GAMBAR BERKATA KUNCI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 4 PELEM KECAMATAN GABUS KABUPATEN GROBOGAN TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. suatu gejala manusiawi umum, tidak ada manusia tanpa bahasa, dan tidak ada

I. PENDAHULUAN. suatu gejala manusiawi umum, tidak ada manusia tanpa bahasa, dan tidak ada 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa sebagai alat komunikasi sangat dibutuhkan dalam bermasyarakat. Dengan bahasa, seseorang akan mudah dalam menyampaikan gagasan atau pemikirannya. Hal ini

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER MELUKIS DI SD MUHAMMADIYAH I MALANG

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER MELUKIS DI SD MUHAMMADIYAH I MALANG PELAKSANAAN PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER MELUKIS DI SD MUHAMMADIYAH I MALANG ARTIKEL ILMIAH OLEH YULISTINE DWI SUSANTI NIM 108251416389 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS SASTRA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR ME- LALUI MOTIVASI DAN MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMP SWASTA MASYARAKAT DAMAI GUNUNGSITOLI

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR ME- LALUI MOTIVASI DAN MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMP SWASTA MASYARAKAT DAMAI GUNUNGSITOLI UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR ME- LALUI MOTIVASI DAN MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMP SWASTA MASYARAKAT DAMAI GUNUNGSITOLI Oleh Amin Otoni Harefa Abstract. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bandung, 2013, hlm Ismail, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, Rasail Media Group, Semarang, 2008, hlm.

BAB I PENDAHULUAN. Bandung, 2013, hlm Ismail, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, Rasail Media Group, Semarang, 2008, hlm. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 02 JUNGKE KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN KARANGANYAR SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlaq, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2006), hlm. 13.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlaq, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2006), hlm. 13. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran akidah akhlak diajarkan pada Madrasah Ibtidaiyah (MI) mulai dari kelas satu sampai kelas enam. Akidah akhlak merupakan mata pelajaran yang mempelajari

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGUASAAN KALIMAT EFEKTIF DENGAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS PIDATO OLEH SISWA KELAS XI SMA IPA BUDI ANGUNG MEDAN

HUBUNGAN PENGUASAAN KALIMAT EFEKTIF DENGAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS PIDATO OLEH SISWA KELAS XI SMA IPA BUDI ANGUNG MEDAN HUBUNGAN PENGUASAAN KALIMAT EFEKTIF DENGAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS PIDATO OLEH SISWA KELAS XI SMA IPA BUDI ANGUNG MEDAN Emianna Tumanggor Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penguasaan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN TEKNIK BRAINWRITING PADA SISWA KELAS X SMK MA ARIF 4 KEBUMEN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN TEKNIK BRAINWRITING PADA SISWA KELAS X SMK MA ARIF 4 KEBUMEN PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN TEKNIK BRAINWRITING PADA SISWA KELAS X SMK MA ARIF 4 KEBUMEN Oleh: Arif Pratomo Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas

Lebih terperinci

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KREATIF NASKAH DRAMA SATU BABAK DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VIII RKBI SMP MUHAMMADIYAH 7 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

Bunga Lestari Dr. Wisman Hadi, M.Hum. ABSTRAK

Bunga Lestari Dr. Wisman Hadi, M.Hum. ABSTRAK 0 KEMAMPUAN MENEMUKAN IDE POKOK PARAGRAF BERBAGAI JENIS WACANA DALAM NASKAH SOAL UJIAN NASIONAL OLEH SISWA KELAS IX SMP SWASTA BANDUNG SUMATERA UTARA TAHUN PEMBELAJARAN2017/2018 Bunga Lestari (bungalestariyy@gmail.com)

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X MULTIMEDIA 1 SMK NEGERI 9 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2016/2017. Herman dan Nur Indah

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X MULTIMEDIA 1 SMK NEGERI 9 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2016/2017. Herman dan Nur Indah KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X MULTIMEDIA 1 SMK NEGERI 9 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Herman dan Nur Indah FKIP Universitas Jambi ABSTRACK Artikel ini memberikan hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyeluruh. Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS,

BAB I PENDAHULUAN. menyeluruh. Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada hakekatnya adalah usaha membudayakan manusia atau memanusiakan manusia, pendidikan amat strategis untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan diperlukan

Lebih terperinci

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli Mashura SMP Negeri 2 ToliToli, Kab. ToliToli, Sulteng ABSTRAK Strategi

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA TEKS NASKAH DRAMA UNTUK PENINGKATAN MENULIS NARASI PADA SISWA KELAS X SMK PN 2 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENGGUNAAN MEDIA TEKS NASKAH DRAMA UNTUK PENINGKATAN MENULIS NARASI PADA SISWA KELAS X SMK PN 2 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 PENGGUNAAN MEDIA TEKS NASKAH DRAMA UNTUK PENINGKATAN MENULIS NARASI PADA SISWA KELAS X SMK PN 2 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Oleh: Asih Purwasih Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan keterampilan lainnya. Keempat keterampilan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan keterampilan lainnya. Keempat keterampilan tersebut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara umum Tarigan (2008:1) menjelaskan keterampilan berbahasa mencakup empat segi, yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca,

Lebih terperinci

MUATAN MATERI SASTRA DALAM BUKU SISWA BAHASA INDONESIA KELAS VII DAN RELEVANSINYA DENGAN KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR KURIKULUM 2013

MUATAN MATERI SASTRA DALAM BUKU SISWA BAHASA INDONESIA KELAS VII DAN RELEVANSINYA DENGAN KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR KURIKULUM 2013 MUATAN MATERI SASTRA DALAM BUKU SISWA BAHASA INDONESIA KELAS VII DAN RELEVANSINYA DENGAN KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR KURIKULUM 2013 NASKAH PUBLIKASI Oleh: DIAH AYUK TRIUTAMI A310100090 PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia satu dengan lainnya. Manusia pasti menggunakan bahasa untuk

BAB I PENDAHULUAN. manusia satu dengan lainnya. Manusia pasti menggunakan bahasa untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah sebuah sarana yang digunakan manusia untuk berkomunikasi. Sesuai dengan fungsinya, bahasa memiliki peran sebagai penyampai pesan antara manusia

Lebih terperinci

80 Lulus. 78 Lulus. 3 Arijal Ridho Penulis tampak belum dapat mengembangkan kalimat efektif dan mengembangkan kalimat menjadi paragraf

80 Lulus. 78 Lulus. 3 Arijal Ridho Penulis tampak belum dapat mengembangkan kalimat efektif dan mengembangkan kalimat menjadi paragraf REKAPITULASI EVALUASI TUGAS AKHIR PENULISAN PROPOSAL SKRIPSI MATA KULIAH UMUM BAHASA INDONESIA DOSEN PENGAMPU: SURAHMAT, S.PD., M.HUM. ROMBONGAN BELAJAR 11 No Nama NIM Catatan Penilaian Nilai Rekomendasi

Lebih terperinci

ARTIKEL. Disusun dan Diajukan oleh. Monalisa Frince S. Pembimbing Skripsi, Drs. H. Sigalingging, M.Pd

ARTIKEL. Disusun dan Diajukan oleh. Monalisa Frince S. Pembimbing Skripsi, Drs. H. Sigalingging, M.Pd ARTIKEL EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS PROSEDUR KOMPLEKS SISWA KELAS X SMK NEGERI 13 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014 Disusun dan Diajukan oleh Monalisa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia atau peserta didik dengan cara mendorong kegiatan belajar.

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pertemuan Ke- : 1, 2, 3, 4 Alokasi Waktu : 4 40 menit Standar Kompetensi : Memahami pembacaan puisi Kompetensi Dasar : Menanggapi cara pembacaan puisi 1. mengungkapkan isi puisi 2. menangkap isi puisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. eksternal diantaranya adalah keluarga, sekolah, dan masyarakat. Sekolah

BAB I PENDAHULUAN. eksternal diantaranya adalah keluarga, sekolah, dan masyarakat. Sekolah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prestasi belajar yang dicapai seorang siswa merupakan interaksi dari berbagai faktor yang mempengaruhinya, baik dari dalam diri siswa (faktor internal) maupun

Lebih terperinci

ANALISIS PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN INTERNET PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 MUARO JAMBI

ANALISIS PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN INTERNET PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 MUARO JAMBI ANALISIS PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN INTERNET PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 MUARO JAMBI SKRIPSI OLEH YUNI KARTIKA A1C409014 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Endang Srininsih SMP NEGERI 4 MATARAM

Endang Srininsih SMP NEGERI 4 MATARAM DAMPAK PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SENI MUSIK DENGAN TEKNIK BERMAIN ALAT MUSIK RECORDER DI KELAS VII 1 SMP NEGERI MATARAM SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesepakatan bahasa yang digunakan dalam kelompok terebut.

BAB I PENDAHULUAN. kesepakatan bahasa yang digunakan dalam kelompok terebut. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk yang bersifat individu juga sebagai makhluk yang bersifat sosial. Sebagai makhluk sosial manusia cendrung hidup berkelompok, misalnya

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Pendidikan Matematika OLEH :

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Pendidikan Matematika OLEH : PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA SUBTOPIK PERKALIAN BENTUK ALJABAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEMEN TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI

Lebih terperinci

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU SOSIOLOGI SMA NEGERI KOTA BANDUNG

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU SOSIOLOGI SMA NEGERI KOTA BANDUNG KOMPETENSI PROFESIONAL GURU SOSIOLOGI SMA NEGERI KOTA BANDUNG 1 Syaifullah Syam, 2 Yadi Ruyadi, 3 Lisda Apriyani 1 Dosen Prodi Pendidikan Sosiologi FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia 2 Dosen Prodi

Lebih terperinci

2015 ANALISIS PRAANGGAPAN DALAM NOVEL NEGERI DI UJUNG TANDUK DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI

2015 ANALISIS PRAANGGAPAN DALAM NOVEL NEGERI DI UJUNG TANDUK DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI 1 BAB 1 PENDAHULUAN Bab I berisi alasan atau latar belakang penelitian. Selain itu, akan dipaparkan juga mengenai fokus penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatnya kemampuan siswa, kondisi lingkungan yang ada di. dan proaktif dalam melaksanakan tugas pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatnya kemampuan siswa, kondisi lingkungan yang ada di. dan proaktif dalam melaksanakan tugas pembelajaran. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan berkembang dan meningkatnya kemampuan siswa, kondisi lingkungan yang ada di masyarakat, pengaruh informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cenderung monoton sehingga kurang menarik perhatian siswa.

BAB I PENDAHULUAN. cenderung monoton sehingga kurang menarik perhatian siswa. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang telah ditetapkan disetiap jenjang pendidikan baik itu SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi.

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah kegiatan yang wajib ditempuh oleh mahasiswa S1 UNY program kependidikan karena orientasi utamanya

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG PENGARUH PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL PAKERJASI TERHADAP MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 4 BINTAN TAHUN PELAJARAN 205/2016 ARTIKEL E-JOURNAL Diajukan sebagai syarat untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan guru yang menerapkan komponen-komponen pembelajaran seperti strategi

BAB I PENDAHULUAN. dan guru yang menerapkan komponen-komponen pembelajaran seperti strategi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan yang melibatkan aktivitas siswa dan guru yang menerapkan komponen-komponen pembelajaran seperti strategi pembelajaran,

Lebih terperinci

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD FKIP UN PGRI Kediri

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD FKIP UN PGRI Kediri PENGARUH METODE MODELING THE WAY TERHADAP KEMAMPUAN MENIRUKAN DIALOG DENGAN EKSPRESI YANG TEPAT DARI PEMBACAAN TEKS DRAMA YANG DIDENGARNYA PADA SISWA KELAS 3 SDN 2 DANDANGAN KOTA KEDIRI TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan potensi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan potensi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan potensi diri, kecerdasan, pengendalian diri dan keterampilan peserta didik melalui proses pelatihan

Lebih terperinci

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai Margareta Ni Made Ardani Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI MAHASISWA SEMESTER II PROGRAM STUDI BAHASA INDONESIA MUHAMMAD BAKRI ABSTRAK

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI MAHASISWA SEMESTER II PROGRAM STUDI BAHASA INDONESIA MUHAMMAD BAKRI ABSTRAK 251 KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI MAHASISWA SEMESTER II PROGRAM STUDI BAHASA INDONESIA MUHAMMAD BAKRI ABSTRAK Tulisan ini bertujuan mengkaji kemampuan menulis paragraf deskripsi mahasiswa semester

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah. PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PILANGSARI 1 SRAGEN TAHUN AJARAN 2009/2010 (Penelitian Tindakan Kelas) SKRIPSI Untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. studi yang wajib dipelajari dan diajarkan di sekolah-sekolah. Mata pelajaran Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. studi yang wajib dipelajari dan diajarkan di sekolah-sekolah. Mata pelajaran Bahasa 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di Indonesia mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu bidang studi yang wajib dipelajari dan diajarkan di sekolah-sekolah. Mata pelajaran Bahasa

Lebih terperinci

Peristiwa di Sekitarku

Peristiwa di Sekitarku 6 Peristiwa di Sekitarku Tidak ada satu pun peristiwa yang terjadi berlalu begitu saja. Peristiwa itu tetap menjadi bahan renungan untuk dipahami agar kamu lebih baik lagi dalam mencari ilmu pada masa

Lebih terperinci

PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR SISWA SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR SISWA SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR SISWA SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Pendidikan Agama Islam

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Oleh: FITRI NUR FATHONAH A

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Oleh: FITRI NUR FATHONAH A PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI EVERYONE IS A TEACHER HERE TEMA HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA SISWA KELAS IIC SD MUHAMMADIYAH 1 KETELAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Terpadu Di Kelas IX MTs Negeri Bolangitang Timur

Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Terpadu Di Kelas IX MTs Negeri Bolangitang Timur 1 Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Terpadu Di Kelas IX MTs Negeri Bolangitang Timur Sasmita Hairia Lauma 1, Salma Bowtha 2, Badriyyah Djula 3

Lebih terperinci

Oleh Dwi Budi Mulyono

Oleh Dwi Budi Mulyono 1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS NEGOSIASI OLEH SISWA KELASX SMA MUHAMMADIYAH 8 KISARAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014 / 2015 Oleh Dwi Budi

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. PENERAPAN METODE THE POWER OF TWO UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DALAM PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI PABELAN 01 KARTASURA SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Disusun Untuk

Lebih terperinci

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh : VUNDA PUNIKASARI NPM :

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh : VUNDA PUNIKASARI NPM : Artikel Skripsi PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING DIDUKUNG MEDIA BAGAN TERHADAP PENGUASAAN MATERI MENGENAL LEMBAGA- LEMBAGA NEGARA DALAM SUSUNAN PEMERINTAHAN TINGKAT PUSAT SISWA KELAS IV SDN PURWOKERTO

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MEDIA KATALOG MODEL PAKAIAN DAN TAS PADA SISWA KELAS X SMA CITRA MEDIKA MAGELANG

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MEDIA KATALOG MODEL PAKAIAN DAN TAS PADA SISWA KELAS X SMA CITRA MEDIKA MAGELANG METATESIS, Vol.1 No.2 OKTOBER 2016 ISSN: ISSN: 2528-3014 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MEDIA KATALOG MODEL PAKAIAN DAN TAS PADA SISWA KELAS X SMA CITRA MEDIKA MAGELANG Isnawati, Riniwati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa berfungsi sebagai alat komunikasi yang digunakan oleh setiap individu dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa adalah sarana atau media yang digunakan manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Hal ini dikarenakan melalui sektor pendidikan dapat dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Hal ini dikarenakan melalui sektor pendidikan dapat dibentuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu sektor yang paling penting dalam pembangunan nasional. Hal ini dikarenakan melalui sektor pendidikan dapat dibentuk manusia

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SAINS TENTANG PERUBAHAN KENAMPAKAN PADA BUMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIP TIPE

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SAINS TENTANG PERUBAHAN KENAMPAKAN PADA BUMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIP TIPE MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SAINS TENTANG PERUBAHAN KENAMPAKAN PADA BUMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIP TIPE PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 153/V PURWODADI SKRIPSI OLEH AHMAD YANI

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH MATERI TERJADINYA PERISTIWA RENGASDENGKLOK HINGGA PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA UNTUK PEMBELAJARAN SEJARAH DI SMA

PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH MATERI TERJADINYA PERISTIWA RENGASDENGKLOK HINGGA PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA UNTUK PEMBELAJARAN SEJARAH DI SMA PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH MATERI TERJADINYA PERISTIWA RENGASDENGKLOK HINGGA PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA UNTUK PEMBELAJARAN SEJARAH DI SMA Peneliti 1 Peneliti 2 : Adityo Tri Pratsoko : M. Nur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta: Kencana, 2013), hlm. 242

BAB I PENDAHULUAN. Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta: Kencana, 2013), hlm. 242 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia memerlukan bahasa untuk berinteraksi. Dengan bahasa manusia dapat berekspresi, menyampaikan ide, gagasan, dan pendapat. Bahasa mencerminkan pikiran seseorang.

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN BANTUAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN BANTUAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA Natalia (2017). Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dengan Bantuan Media Video Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Teks Eksposisi Siswa. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan..Vol.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan menulis merupakan kemampuan yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan menulis merupakan kemampuan yang sangat penting untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemampuan berbahasa terbagi menjadi empat aspek. Salah satu aspek kemampuan tersebut adalah kemampuan menulis. Menulis berkaitan dengan kemampuan seseorang

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI Disusun dan Diajukan Guna Memenuhi Salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu negara, pendidikan memegang peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu negara, pendidikan memegang peranan yang sangat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam suatu negara, pendidikan memegang peranan yang sangat penting yaitu untuk menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perkembangan negara di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Bahasa Indonesia secara umum mempunyai fungsi sebagai alat komunikasi sosial. Pada dasarnya bahasa erat kaitannya dengan kehidupan manusia. Manusia sebagai anggota

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA ( PTK Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Colomadu Tahun 2011/2012 ) Oleh

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN PHOTO STORY PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 PURWOREJO

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN PHOTO STORY PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 PURWOREJO PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN PHOTO STORY PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 PURWOREJO Oleh: Anggun Tri Suciati Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh layanan manajemen/pengelolaan yang teratur dan memadai. 2

BAB I PENDAHULUAN. oleh layanan manajemen/pengelolaan yang teratur dan memadai. 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan bagian penting dari proses pembangunan nasional yang ikut menentukan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Pendidikan juga merupakan investasi dalam

Lebih terperinci

PENGARUH VALIDITAS DAN RELIABILITAS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER BIDANG STUDI KIMIA TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI

PENGARUH VALIDITAS DAN RELIABILITAS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER BIDANG STUDI KIMIA TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI 566 Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol. 4, No.1, 2010, hlm 566-573 PENGARUH VALIDITAS DAN RELIABILITAS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER BIDANG STUDI KIMIA TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI Murbangun Nuswowati,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan, mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Hal itu

BAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan, mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Hal itu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya, pembelajaran bahasa adalah belajar berkomunikasi, mengingat bahasa merupakan sarana komunikasi dalam masyarakat. Untuk dapat berkomunikasi dengan

Lebih terperinci

*Keperluan korespondensi, HP: ,

*Keperluan korespondensi, HP: , Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 4 No. 4 Tahun 2015 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret Hal. 132-138 ISSN 2337-9995 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia PENERAPAN PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan. berkembang dan meningkatnya kemampuan siswa, situasi dan kondisi

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan. berkembang dan meningkatnya kemampuan siswa, situasi dan kondisi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan berkembang dan meningkatnya kemampuan siswa, situasi dan kondisi lingkungan yang ada, pengaruh informasi

Lebih terperinci

TEKS WAWANCARA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN MENULIS NARASI DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING

TEKS WAWANCARA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN MENULIS NARASI DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING TEKS WAWANCARA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN MENULIS NARASI DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 TAWANGSARI SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2009/2010 S K R I P S I Untuk Memenuhi Sebagai

Lebih terperinci

Peningkatan Kemampuan Membaca Nyaring Siswa Kelas IV SDN Kolak Kecamatan Peling Tengah Kabupaten Banggai Kepulauan Dengan Penggunaan Metode Latihan

Peningkatan Kemampuan Membaca Nyaring Siswa Kelas IV SDN Kolak Kecamatan Peling Tengah Kabupaten Banggai Kepulauan Dengan Penggunaan Metode Latihan Peningkatan Kemampuan Membaca Nyaring Siswa Kelas IV SDN Kolak Kecamatan Peling Tengah Kabupaten Banggai Kepulauan Dengan Penggunaan Metode Latihan Rakibuddin Abd Karim Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Lebih terperinci

Oleh Beatriz Lasmaria Harianja Mara Untung Ritonga, S.S., M.Hum.,Ph.D. ABSTRAK

Oleh Beatriz Lasmaria Harianja Mara Untung Ritonga, S.S., M.Hum.,Ph.D. ABSTRAK PENGARUH STRATEGI 3M (MENIRU-MENGOLAH-MENGEMBANGKAN) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA SWASTA FREE METHODIST MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014 Oleh Beatriz Lasmaria Harianja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam kehidupan suatu negara pendidikan memegang peranan penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam kehidupan suatu negara pendidikan memegang peranan penting 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan suatu negara pendidikan memegang peranan penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa, karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik, dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan

Lebih terperinci

PENGARUH LAYANAN INFORMASI TERHADAP PENINGKATAN EFIKASI DIRI SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 2 KARANGMALANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGARUH LAYANAN INFORMASI TERHADAP PENINGKATAN EFIKASI DIRI SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 2 KARANGMALANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 PENGARUH LAYANAN INFORMASI TERHADAP PENINGKATAN EFIKASI DIRI SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 2 KARANGMALANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 TANTRI PADMAWATI 11500010 Dr. Hera Heru SS, S.Pd, M.Pd Progdi BK FKIP

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING MENGGUNAKAN MEDIA KARTU PECAHAN SISWA KELAS 4 SD NEGERI KALIKUTO GRABAG KOTA MAGELANG SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Lebih terperinci

2015 PERBEDAAN MINAT SISWA SMK NEGERI 13 DAN SMK FARMASI BUMI SILIWANGI KOTA BANDUNG DALAM AMATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN

2015 PERBEDAAN MINAT SISWA SMK NEGERI 13 DAN SMK FARMASI BUMI SILIWANGI KOTA BANDUNG DALAM AMATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manusia merupakan makhluk sosial yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan orang

Lebih terperinci

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi. Diajukan oleh: DEWI TRI UTAMI A

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi. Diajukan oleh: DEWI TRI UTAMI A PEMILIHAN KOMPETENSI KEAHLIAN AKUNTANSI DITINJAU DARI PERSEPSI PELUANG KERJA DAN DUKUNGAN ORANG TUA PADA SISWA KOMPETENSI KEAHLIAN AKUNTANSI SMK NEGERI 6 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 Diajukan untuk

Lebih terperinci

ARTIKEL PENELITIAN. oleh. RiaParamita NPM

ARTIKEL PENELITIAN. oleh. RiaParamita NPM ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SDN 11 KURAO PAGANG PADANG oleh RiaParamita

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SKRIPSI

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SKRIPSI IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA ( PTK Pembelajaran Matematika kelas VII C SMP Muhammadiyah 2

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia yang merupakan bahasa nasional mempunyai fungsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia yang merupakan bahasa nasional mempunyai fungsi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia yang merupakan bahasa nasional mempunyai fungsi sebagai media pendidikan yang diharapkan mampu mendorong masyarakat dalam menggunakan dan

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PEMBELAJARAN MODEL CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PEMBELAJARAN MODEL CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) MELALUI PEMBELAJARAN MODEL CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) Oleh Muslimin Dosen PNS Kopertis Wilayah II dpk pada FKIP Universitas Muhammadiyah Palembang E-mail: Muslimintendri@yahoo.com Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARATIF DENGAN TEKNIK PENIRUAN MODEL PADA SISWA KELAS X TKJ 1 SMK NEGERI 1 BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARATIF DENGAN TEKNIK PENIRUAN MODEL PADA SISWA KELAS X TKJ 1 SMK NEGERI 1 BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARATIF DENGAN TEKNIK PENIRUAN MODEL PADA SISWA KELAS X TKJ 1 SMK NEGERI 1 BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI

PENERAPAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI PENERAPAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI (PTK Pembelajaran Ekonomi di Kelas VIII B Semester Gasal SMP Muhammadiyah

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL LEARNING START WITH A QUESTION DAN SELF REGULATED LEARNING PADA PEMBELAJARAN KIMIA

PENGGUNAAN MODEL LEARNING START WITH A QUESTION DAN SELF REGULATED LEARNING PADA PEMBELAJARAN KIMIA 406 Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol. 3 No.1, 2009, hlm 406-412 PENGGUNAAN MODEL LEARNING START WITH A QUESTION DAN SELF REGULATED LEARNING PADA PEMBELAJARAN KIMIA Eko Budi Susatyo, Sri Mantini Rahayu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Diantara elemen tersebut adalah instruktur atau pendidik, materi ajar, metode, tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Diantara elemen tersebut adalah instruktur atau pendidik, materi ajar, metode, tujuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang Sisdiknas No 20 tahun 2003, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS LAPORAN PERJALANAN DALAM BENTUK PARAGRAF DESKRIPSI SISWA KELAS VIII SEMESTER I SMPN 3 X KOTO SINGKARAK TAHUN PELAJARAN 2013/2014

KEMAMPUAN MENULIS LAPORAN PERJALANAN DALAM BENTUK PARAGRAF DESKRIPSI SISWA KELAS VIII SEMESTER I SMPN 3 X KOTO SINGKARAK TAHUN PELAJARAN 2013/2014 KEMAMPUAN MENULIS LAPORAN PERJALANAN DALAM BENTUK PARAGRAF DESKRIPSI SISWA KELAS VIII SEMESTER I SMPN 3 X KOTO SINGKARAK TAHUN PELAJARAN 2013/2014 KAMELITA RINI WIRASTY. B,S.S., M.Pd. ZULFIKARNI, M.Pd.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan dengan baik secara lisan maupun tulisan. Pembelajaran bahasa,

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan dengan baik secara lisan maupun tulisan. Pembelajaran bahasa, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang membelajarkan siswa untuk berkomunikasi dengan baik dan benar. Komunikasi ini dapat dilakukan dengan baik secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tercipta masyarakat belajar (learning community). Desain kelas dengan metode dan

BAB I PENDAHULUAN. tercipta masyarakat belajar (learning community). Desain kelas dengan metode dan BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Sekolah sebagai sistem pendidikan formal tersusun atas beberapa unsur, diantaranya guru selaku tenaga pendidik dan siswa selaku peserta didik yang berjalan dengan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 2 SUBAH

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 2 SUBAH LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 2 SUBAH Disusun oleh: Eko Prastyo Herfianto 2101409072 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2012

Lebih terperinci