BAB I. PENDAHULUAN. minat investor untuk menginvestasikan dananya pada saham syariah. McKinsey

Transkripsi

1 BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan keuangan Islam yang cepat pada dekade terakhir ini telah menarik minat investor untuk menginvestasikan dananya pada saham syariah. McKinsey Management Consulting Firm dalam laporannya menyebutkan bahwa keuangan Islam telah menjadi kekuatan baru di pasar keuangan global dimana ceruk pasar (niche market) keuangan Islam tersebut telah menarik banyak investor. Global Islamic Financial dalam laporannya menyebutkan bahwa pada tahun 2016 aset keuangan Islam telah mencapai 1,8 trilliun dolar AS (GIFR, 2016). Pertumbuhan keuangan syariah global mendorong pasar modal memberikan layanan bagi investor yang ingin berinvestasi pada sekuritas yang berbasis syariah. Berbagai pasar modal maupun lembaga pemeringkat keuangan dunia telah melakukan screening syariah terhadap saham-saham yang diperdagangkan dan mengelompokannya ke dalam indeks saham syariah. Pertumbuhan investasi pada saham syariah telah menarik para peneliti untuk mengungkap potensi diversifikasi saham syariah dan kinerja portfolio saham syariah. Penelitian komparatif yang dilakukan Temper (1991) dan Sauer (1997) pada investasi etis (ethical investment) dan investasi konvensional menunjukan bahwa investasi etis tidak lebih baik daripada investasi konvensional. Hal tersebut dikaitkan dengan peningkatan biaya monitoring, ukuran investasi yang kecil dan terbatasnya potensi diversifikasi. Penelitian komparatif antara kinerja saham 1

2 2 syariah dan saham konvensional menunjukan hasil yang berbeda-beda. Abdullah et al. (2007) melaporkan bahwa kinerja saham syariah di Malaysia antara tahun 1995 sampai tahun 2005 lebih rendah (underperform) dari pada kinerja saham konvensional. Sebaliknya McGowan dan Junaina (2010) melaporkan bahwa kinerja saham syariah lebih baik dibandingkan dengan saham konvensional. Ho et al. (2014) menemukan bahwa pada periode krisis kinerja indeks saham syariah lebih baik daripada kinerja indeks saham konvensional namun pada periode non krisis kinerja keduanya tidak dapat disimpulkan. Senada dengan Ho, Al-Khazali et al. (2014) menemukan bahwa kinerja indeks saham syariah lebih baik daripada kinerja indeks saham konvensional ketika kondisi ekonomi global menurun. Mwamba et al. (2016) melaporkan bahwa pada saat krisis keuangan probabilitas turunnya harga saham syariah lebih kecil daripada harga saham konvensional dan probabilitas saham syariah untuk mendapatkan return lebih besar dibandingkan dengan saham konvensional. Boo et al. (2016) melakukan penelitian kinerja reksadana syariah dengan sampel data selama 18 tahun menemukan bahwa kinerja reksadana syariah lebih baik (outperform) dibandingkan reksadana konvensional dalam masa krisis. Dia juga menemukan reksadana syariah yang berisi sahamsaham yang berisiko tinggi memiliki kinerja yang lebih baik sebelum dan selama periode krisis. Penelitian tentang komparasi kinerja saham syariah dan kinerja saham konvensional sebagian besar menggunakan metodologi parametrik (parametric methodology) yaitu Mean Variance (MV) dan Capital Asset Pricing Model

3 3 (CAPM). Porter dan Gaumnitz (1972) menyatakan bahwa teori portofolio banyak menggunakan prinsip memaksimalkan utilitas dimana fungsi utilitas investor diasumsikan sebagai polynomial tingkat dua (second degree polynomial) dengan turunan pertama positif dan turunan kedua negatif atau fungsi probabilitasnya diasumsikan normal. Menurut Lean et al. (2010) pendekatan MV tidak cocok digunakan untuk analisa komparatif return saham jika distribusi return saham tidak normal dan fungsi utilitas investor tidak kuadratik. Sebagai alternatifnya Hadar dan Russell (1969) menggunakan pendekatan Stochastic Dominace (SD) yang lebih flexible terhadap asumsi distribusi normal dan fungsi utilitas investor. Menurut Lean et al. (2010) pendekatan Stochastic Dominance (SD) dapat menggali seluruh informasi distribusi return saham dan tidak hanya pada dua momen pertama (Mean dan Variance). Elton et al. (2003) menyebutkan bahwa metode Stochastic Dominance tidak memerlukan asumsi distribusi normal namun memerlukan analisis yang banyak dan rumit. Data yang digunakan dalam penelitian-penelitian komparasi sebelumnya menggunakan data indeks saham syariah dan indeks saham gabungan (pasar). Indeks saham syariah tersusun dari saham-saham yang tergolong dalam saham syariah saja, namun indeks saham gabungan tersusun dari saham syariah dan saham non syariah (konvensional). Indeks saham gabungan biasanya digunakan sebagai proxy indeks saham konvensional. Berdasarkan hal itu data yang digunakan sebagai pembanding saham syariah adalah data campuran saham syariah dan saham konvensional. Data tersebut belum diseleksi dan dipisahkan menjadi dua kategori data yang benar-benar berbeda untuk dibandingkan.

4 4 Penelitian tentang perbandingan kinerja saham syariah dan kinerja saham konvensional menggunakan pendekatan Stochastic Dominace (SD) dan dengan data yang murni berbeda belum banyak dilakukan. Oleh karena itu penelitian ini diharapkan dapat menjembatani gap penelitan yang sudah ada dan memberikan kontribusi dalam pengembangan penelitian di bidang investasi keuangan syariah. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas dapat ditarik sebuah rumusan permasalahan yaitu hasil penelitian perbandingan kinerja saham syariah dan saham konvensional sebelumnya berbeda-beda (belum konsisten), baik dalam periode jangka panjang, periode non krisis maupun periode krisis. Penelitian sebelumnya juga banyak menggunakan metode parametrik yang melanggar asumsi dasar pengujianya. Penelitian menggunakan pendekatan stochastic dominance belum banyak dilakukan oleh penelitian sebelumnya padahal uji stochastic dominance tidak memerlukan asumsi distribusi normal dan fungsi utilitas investor kuadratik. 1.3 Tujuan Penelitian 1. Menguji perbedaan kinerja saham syariah dan saham konvensional dengan metode stochastic dominance (SD). 2. Menguji kinerja saham syariah dan saham konvensional pada waktu krisis dan non krisis dengan metode stochastic dominance (SD). 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini memberikan kontribusi literature terhadap penelitian keuangan syariah secara khusus dan terhadap penelitian investasi etis (ethical investment) dan social responsibility investment secara umum. Temuan dalam penelitian ini

5 5 juga bermanfaat bagi investor domestik maupun investor internasional dalam melakukan kebijakan investasinya. 1.5 Batasan Penelitian Penelitian perbandingan kinerja saham syariah dan saham konvensional dengan pendekatan stochastic dominance ini memiliki keterbatasan yaitu: 1. Sampel saham terbatas pada saham-saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dan Bursa Malaysia dalam kurun waktu untuk saham Indonesia dan untuk saham Malaysia. 2. Sampel saham yang digunakan hanya saham yang memiliki data harian lebih dari 80% dari total waktu observasi. Data harian yang kosong dihilangkan dari observasi. 3. Pembentukan portofolio menggunakan nilai proporsi yang sama untuk setiap saham (average proportion). Jumlah saham penyusun portofolio merupakan jumlah semua saham yang terpilih dalam kriteria tertentu. 4. Uji stochastic dominace model Davidson Duclos dalam penelitian ini tidak menggunakan proporsi cut-off point pada nilai statistik DD. 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam tesis ini terbagi dalam lima bab. Adapun bab-bab tersebut adalah: BAB I. PENDAHULUAN Bab ini merupakan deskripsi dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan penelitian dan sistematika penulisan tesis.

6 6 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menjelaskan tentang studi empiris sebelumnya, teori dan konsep serta informasi pendukung lain yang sesuai dengan topik penelitian. BAB III. METODE PENELITIAN Bab ini menyajikan beberapa hal yang berkaitan dengan data, prosedur penelitian, alat analisa dan spesifikasi model pengujian yang digunakan. BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas hasil pengujian parametrik dan pengujian stochastic dominance yang diperoleh dalam penelitian ini. BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini menyajikan kesimpulan tentang apa yang sudah dibahas dalam bab sebelumnya dan saran untuk investor dan penelitian selanjutnya.