SIMPULAN DAN SARAN Simpulan
|
|
- Yohanes Johan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 76 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan proses pembentukan model dan model yang telah dibangun dari sebaran data hotspot, maka dapat disimpulkan bahwa: 1 Titik hotspot stasiun pengamat ASMC memiliki jarak rata-rata lebih kecil terhadap titik hotspot di lapangan dibanding data hotspot stasiun pengamat JICA. 2 Kebakaran lahan gambut di Kabupaten Bengkalis dipengaruhi oleh keberadaan jaringan jalan, tipe tutupan lahan dan vegetasi, ketebalan gambut dan tingkat kehijauan vegetasi dengan nilai bobot yang sama untuk setiap faktor. Nilai bobot untuk setiap faktor secara berurutan adalah 0,25; 0,25; 0,25 dan 0,25. Sedangkan keberadaan jaringan sungai dan pusat desa tidak mempengaruhi kejadian kebakaran. 3 Aspek infrastruktur memiliki peran yang lebih besar dibanding faktor lingkungan fisik dalam mendukung kejadian kebakaran lahan gambut dalam lokasi penelitian dengan perbandingan bobot 0,658 untuk aspek infrastruktur dan 0,342 untuk aspek lingkungan fisik. 4 Persamaan model spasial yang terbangun dari keempat faktor baik dari aspek infrastruktur maupun lingkungan fisik adalah: V = {0,342 [(0,25 x 1 ) + (0,25 x 2 ) + (0,25 x 3 )] + 0,658 (0,25 y 1 )} Persamaan model spasial tersebut cukup mewakili indikasi kejadian kebakaran real di lapangan dengan valid asi pada tingkat kerawanan kebakaran kategori rawan dan sangat rawan diatas 85%. a. Peta kerawanan kebakaran dalam lokasi penelitian yang terbangun dari persamaan memiliki luasan terbesar pada kelas kerawanan rawan dan sangat rawan dengan persentase 73,33%. Pada kelas kurang rawan sebesar 26,63% dan kelas tidak rawan sebesar 0,05%. Sedangkan wilayah yang sangat rawan mengalami kebakaran adalah wilayah yang berada pada jarak yang sangat dekat dengan jaringan jalan, tipe tutupan lahan dan vegetasi berupa hutan rawa, wilayah yang cenderung memiliki tingkat kehijauan vegetasi yang
2 77 sangat rendah dan wilayah dengan ketebalan gambut dalam atau diatas 200 cm. b. Model spasial yang dibangun dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai bagian dari rencana penyusunan kegiatan pencegahan dan penanggulangan kebakaran di lahan gambut khususnya dalam wilayah Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau. Saran Dengan mencermati data-data hotspot sebagai indikasi kejadian kebakaran dan model yang terbangun, maka penelitian ini merekomendasikan beberapa hal yaitu: 1 Untuk keperluan deteksi dini kejadian kebakaran lahan gambut sebaiknya dipilih telebih dahulu data hotspot yang memiliki sebaran data yang memiliki jarak yang relatif kecil terhadap titik koordinat kejadian kebakaran di lapangan. 2 Penelitian ini belum menganalisis faktor-faktor sosial ekonomi yang mendukung terjadinya kebakaran di lahan gambut sehingga diperlukan penelitian tentang hubungan faktor sosial dalam mendukung terjadinya kebakaran di lahan gambut. 3 Penelitian ini belum menggunakan data-data iklim dalam membangun model spasial kerawanan kebakaran di lahan gambut karena keterbatasan data pada stasiun-stasiun cuaca di lokasi penelitian maupun di pusat. Oleh karena itu disarankan kepada Pemda Kabupaten Bengkalis dan BMG untuk meningkatkan pemeliharaan sarana dan prasarana stasiun-stasiun cuaca yang telah ada agar ketersediaan data baik di daerah maupun di pusat dapat lebih terjamin
3 78 DAFTAR PUSTAKA Anderson IP, Imanda ID, Muhnandar Vegetation Fire in Indonesia: The Interpretation of NOAA Derived Hot-Spot Data. Di dalam: Europian Union and Ministry of Forestry and Estate Crop, editor. Forest Fire Prevention and Control Project. Palembang. hlm Anderson IP, Bowen MR Fire Zone and the Threat to the Wetlands of Sumatra, Indonesia. Di dalam: Europian Union and Ministry of Forestry and Estate Crop, editor. Forest Fire Prevention and Control Project. Palembang. hlm [Anonim] Pemanfaatan Lahan Gambut Untuk Transmigrasi. [7 Desember 2004]. [Anonim] ,3 Juta Hektare Lahan Gambut Riau Rusak. Riau Pos. [27 Fembruari 2006]. Boonyanuphap J GIS -Based Method in Developing Wildfire Risk Model: a Case Study in Sasamba, East Kalimantan, Indonesia [thesis]. Bogor: Graduate Program, Bogor Agricultural University. Bowen MR, Bompard JM, Anderson IP, Guizol P, Gouyon A, Anthropogenic Fires in Indonesia: a View From Sumatera. Di dalam : Europian Union and Ministry of Forestry and Estate Crop, editor. Forest Fire Prevention and Control Project. Palembang. hlm 4-5. Brady NC The Natural and Properties of Soil. New York: The Macmillan Co. Brown AA, Davis KP Forest Fire Control and Use. USA. Mc Graw Hill. Inc. Chokkalingam U, Suyanto Kebakaran, Mata Pencaharian dan Kerusakan Lingkungan pada Lahan Basah di Indonesia: Lingkaran yang Tiada Berujung Pangkal. Fire Brief 4: O/0-04.pdf [1 Februari 2006] Danny W Interaksi Ekologi dan Sosial Ekonomi dengan Kebakaran di Hutan Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Paper Presentasi pada Pusdiklat Kehutanan. Bogor. 33 hal. Hidayat A, Kushardono D, Asriningrum W, Zubaedah A, Effendy I Verifikasi dan Validasi Metode Pemantauan Mitigasi Bencana Kebakaran Hutan dan Kekeringan. LAPAN: Pusat Pengembangan Pemanfaatan dan Teknologi Penginderaan Jauh.
4 79 Howard JA Penginderaan Jauh Untuk Sumber Daya Hutan. (terjemahan). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Jaya INS Penginderaan Jauh Satelit Untuk Kehutanan. Bogor: Laboratorium Inventarisasi Hutan, Jurusan Manajemen Hutan, Institut Pertanian Bogor. [JICA] Japan International Cooperation Agency Manual Dasar-dasar Pengendalian Kebakaran Hutan. Kerjasama Dirjen Perlindungan dan Konservasi Alam. Departemen Kehutanan dan Perkebunan Republik Indonesia dengan JICA. [JICA] Japan International Cooperation Agency Sistem Deteksi dan Peringatan Dini Kebakaran. [15 Mei 2004] Kushardono D Pemantauan Kondisi Global Lingkungan dengan Menggunakan Data NOAA-AVHRR. Warta LAPAN 26/27: 2-7 [LAPAN] Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Sebaran Titik Panas Menurut Penggunaan Lahan di Pulau Sumatera. SIMBA-LAPAN [20 November 2005] [LAPAN] Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Penentuan Titik Panas (Hotspot) di Pulau Sumatera. SIMBA-LAPAN [28 November 2005]. Lillesand TM, Kiefer RW Remote Sensing and Image Interpretation. New York: John Wiley & Sons, Inc. Miettinen O Perkebunan Baru Bahan Pulp Berskala Luas Mengancam Hutan-Hutan Rawa Riau. Friends of the Earth Finland. Finland. [18 November 2004] Moore P, Haase N Membakar Lahan Gambut Sama Artinya dengan Membuat Polusi Asap. Burning Issues 7: [4 Agustus 2004] Noor M Pertanian Lahan Gambut (Potensi dan Kendala). Yogyakarta: Kanisius. Noor R Menabung Bencana: Dari Krisis yang Logis Menuju Bencana Struktural. [9 Maret 2005]
5 80 Noor YR, Suryadiputra INN Pengelolaan Lahan Gambut di Indonesia: Potensi dan Tantangan. Seminar Nasional Pembangunan Hutan Tanaman Industri di Lahan Gambut Realitas dan Tantangan. Depatemen Silvikultur, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor. Bogor: 14 September Parish F, Canadell P, Murdiyarso D Regional and Global Values of Tropical Peatlands. Workshop on Vulnerability of Carbon Pools of Tropical Peatlands in Asia. Pekanbaru, Riau, Sumatra, Indonesia: Januari Pyne SJ, Andrew PL, Laven RD Introduction to Wildland Fire [second edition]. New York, Chichester, Brisbane, Toronto, Singapore. John Wiley and Sons, Inc. Prabowo A Harapan Memadamkan Api Lahan Gambut. Proyek Penanggulangan Bencana Asap EU dan CARE. http;// t01.html [Juni 2005] Ricard JA Remote Sensing Digital Image Analysis (An Introduction). New York: Springer-Verlag. Rusdiyanto E Upaya Menangani Permasalahan Lingkungan Akibat Kebakaran Hutan. [17 Juni 2005] Sahardjo BH Study on Forest Fire Prevention for Fast Growing Tree Species Acacia mangium Plantation in South Sumatera, Indonesia. Kyoto University, Graduate School of Agriculture. Pp Schweithelm J, Glover D Penyebab dan Dampak Kebakaran. Di dalam Mahalnya Harga Sebuah Bencana: Kerugian Lingkungan Akibat Kebakaran dan Asap di Indonesia. Editor: D. Glover & T. Jessup Setijono D Perangkat Organisasi Pengendalian Kebakaran Hutan pada Tingkat Daerah Kabupaten/Kota dan Provinsi. Di dalam Pelatihan Pengendalian Kebakaran Hutan Tingkat Manajemen. Prosiding Pelatihan Kebakaran Hutan Unit Manajemen Leuser; Medan, 26 s/d 27 Juni Medan: Unit Manajemen Leuser. Soeriaatmadja RE Dampak Kebakaran Hutan Serta Daya Tanggap Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Sumberdaya Alam Terhadapnya. Prosiding Simposium Dampak Kebakaran Hutan Terhadap Sumberdaya Alam dan Lingkungan; Yogyakarta, 16 Desember Hal:
6 LAMPIRAN 81
7 42 PETA KERAWANAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN GAMBUT KABUPATEN BENGKALIS N Rupat Utara Kilometers KAB. ROKAN HILIR KAB. ROKAN HULU KODYA DUMAI Mandau Rupat Bukit Batu Bengkalis KAB. SIAK S E L A T M A L A K A 10 Tebing Tinggi 10 Bantan Merbau Barat Rangsang Barat Rangsang Tebing Tinggi KETERANGAN Kota Kecamatan Sungai Jalan Batas Kecamatan Kurang Rawan Rawan Sangat Rawan Tidak Rawan KODYA PEKAN BARU Disusun Oleh : Mustara Hadi Program Studi Ilmu Pengetahuan Kehutanan Institut Pertanian Bogor Projection : UTM Zone 47 N Datum : WGS 84 Date : Desember 2005 Lokasi Kabupaten Bengkalis Lampiran 1 Peta kerawanan kebakaran hutan dan lahan gambut Kabupaten Bengkalis
8 Lampiran 2 Jarak hotspot ASMC dan JICA terhadap hotspot hasil ground check di lapangan HS Lapangan HS ASMC HS JICA Long Lat Long Lat Long Lat Jarak HS ASMC terhadap HS lapangan (M) 42 Jarak HS JICA terhadap HS lapangan (M) 102,105 1, ,160 1, ,132 1, , ,01 102,132 1, ,160 1, ,132 1, ,13 774,96 102,136 1, ,160 1, ,132 1, ,96 510,87 101,355 1, ,330 1, ,389 1, , ,61 101,438 1, ,440 1, ,389 1, , ,77 101,436 1, ,440 1, ,389 1, , ,70 101,476 1, ,450 1, ,389 1, , ,44 101,481 1, ,450 1, ,389 1, , ,83 101,473 1, ,450 1, ,389 1, , ,35 101,443 1, ,440 1, ,389 1, , ,10 101,467 1, ,450 1, ,389 1, , ,82 101,152 1, ,150 1, ,161 1, , ,66 101,152 1, ,150 1, ,161 1, , ,66 101,174 1, ,160 1, ,161 1, , ,50 101,164 1, ,160 1, ,161 1, , ,70 101,164 1, ,160 1, ,161 1, , ,76 101,165 1, ,160 1, ,161 1, , ,11 101,155 1, ,150 1, ,161 1, , ,38 101,152 1, ,150 1, ,161 1, , ,25 101,151 1, ,220 1, ,161 1, , ,73 101,149 1, ,220 1, ,161 1, , ,71 101,136 1, ,070 1, ,161 1, , ,02 101,169 1, ,210 1, ,148 1, , ,12 101,124 1, ,210 1, ,148 1, , ,18 101,134 1, ,210 1, ,148 1, , ,23 101,142 1, ,210 1, ,148 1, , ,70 101,145 1, ,210 1, ,148 1, , ,07 101,160 1, ,210 1, ,148 1, , ,84 Rata-rata 6829, ,68 Keterangan: HS = Hotspot
9 43 Lampiran 3 Data Hotspot tahun 2004 stasiun ASMC yang digunakan sebagai pembangun model No Lat Long No Lat Long No Lat Long 1 1, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,130
10 44 No Lat Long No Lat Long No Lat Long 160 1, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,570
11 45 No Lat Long No Lat Long No Lat Long 316 1, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,420
PENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Lahan gambut merupakan salah satu tipe ekosistem yang memiliki kemampuan menyimpan lebih dari 30 persen karbon terestrial, memainkan peran penting dalam siklus hidrologi serta
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kebakaran Hutan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1 Definisi dan Tipe Kebakaran Hutan dan Lahan Kebakaran hutan adalah sebuah kejadian terbakarnya bahan bakar di hutan oleh api dan terjadi secara luas tidak
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
7 HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum dan Distribusi Titik Panas (hotspot)provinsi Jambi Provinsi Jambi secara geografis terletak antara 0 o 45-2 o 45 LS dan 101 o 104 o 55 BT, terletak di tengah Pulau Sumatera
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
46 HASIL DAN PEMBAHASAN A Verifikasi Data Hotspot Verifikasi data hotspot dilakukan terhadap data hotspot Bulan Januari sampai Bulan Mei 2005 yang bersumber dari stasiun pengamat kebakaran JICA (Japan
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5. Sebaran Hotspot Tahunan BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Potensi kebakaran hutan dan lahan yang tinggi di Provinsi Riau dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: penggunaan api, iklim, dan perubahan tata guna
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan pada daerah kajian Provinsi Kalimantan Barat. Pengolahan dan analisis data dilakukan di Laboratorium Fisik Remote Sensing dan Sistem
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. non hutan atau sebaliknya. Hasilnya, istilah kebakaran hutan dan lahan menjadi. istilah yang melekat di Indonesia (Syaufina, 2008).
3 TINJAUAN PUSTAKA Kebakaran hutan didefenisikan sebagai suatu kejadian dimana api melalap bahan bakar bervegetasi, yang terjadi didalam kawasan hutan yang menjalar secara bebas dan tidak terkendali di
Lebih terperinciStudi Akurasi Citra Landsat 8 dan Citra MODIS untuk Pemetaan Area Terbakar (Studi Kasus: Provinsi Riau)
A758 Studi Akurasi Citra Landsat 8 dan Citra MODIS untuk Pemetaan Area Terbakar (Studi Kasus: Provinsi Riau) Agita Setya Herwanda, Bangun Muljo Sukojo Jurusan Teknik Geomatika, Fakultas Teknik Sipil dan
Lebih terperinciJaya, I N.S Fotogrametri dan Penafsiran Potret Udara di Bidang Kehutanan. Bogor: Laboratorium Inventarisasi Sumberdaya Hutan.
DAFTAR PUSTAKA Budi, C. 1998. Penyusunan Model Penduga Volume Tegakan dengan Foto Udara (Studi kasus di HPH PT. Sura Asia Provinsi Dati I Riau). Bogor: Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Cochran, W.G.
Lebih terperinciAchmad Siddik Thoha PENDAHULUAN. Departemen Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara
53 PENGGUNAAN PENGINDERAAN JAUH UNTUK DETEKSI KEBAKARAN GAMBUT DI KABUPATEN BENGKALIS PROPINSI RIAU (APPLICATION OF REMOTE SENSING ON PEAT FIRE DETECTION IN BENGKALIS DISTRICT RIAU PROVINCE) Achmad Siddik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebakaran hutan (wildfire/forest fire) merupakan kondisi dimana keadaan api menjadi tidak terkontrol dalam vegetasi yang mudah terbakar di daerah pedesaan atau daerah
Lebih terperinci: Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam. : Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika. : Balai Pemantapan Kawasan Hutan
BBKSDA BMKG BPKH Elevasi Evapotranspirasi : Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam : Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika : Balai Pemantapan Kawasan Hutan : Ketinggian Tempat : Air dalam tanah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kebakaran hutan dan Lahan 2.1.1 Pengertian dan Proses Terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan Kebakaran hutan oleh Brown dan Davis (1973) dalam Syaufina (2008) didefinisikan
Lebih terperinciOleh : Hernandi Kustandyo ( ) Jurusan Teknik Geomatika Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Oleh : Hernandi Kustandyo (3508100001) Jurusan Teknik Geomatika Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Ekosistem mangrove adalah salah satu obyek yang bisa diidentifikasi
Lebih terperinciPengecekan lapangan lokasi kebakaran foto dirilis di database online EoF
10 Juli 2013 Pengecekan lapangan lokasi kebakaran foto dirilis di database online EoF Warta EoF (PEKANBARU) Eyes on the hari ini menerbitkan foto-foto perjalanan verifikasi lapangan yang dilakukan pada
Lebih terperinciANALISIS PERUBAHAN SUHU PERMUKAAN TANAH DENGAN MENGGUNAKAN CITRA SATELIT TERRA DAN AQUA MODIS (STUDI KASUS : DAERAH KABUPATEN MALANG DAN SURABAYA)
ANALISIS PERUBAHAN SUHU PERMUKAAN TANAH DENGAN MENGGUNAKAN CITRA SATELIT TERRA DAN AQUA MODIS (STUDI KASUS : DAERAH KABUPATEN MALANG DAN SURABAYA) Oleh : Dawamul Arifin 3508 100 055 Jurusan Teknik Geomatika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Maret hingga Agustus. Kondisi ini didukung oleh suhu rata-rata 21 0 C 36 0 C dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Dumai merupakan salah satu dari 12 Kabupaten/Kota di Provinsi Riau. Kota Dumai sangat dipengaruhi oleh iklim laut. Musim hujan jatuh pada bulan September hingga
Lebih terperinciPENGGUNAAN DATA HOTSPOT UNTUK MONITORING KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DI INDONESIA
KARYA TULIS PENGGUNAAN DATA HOTSPOT UNTUK MONITORING KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DI INDONESIA OLEH: ACHMAD SIDDIK THOHA NIP 132 259 563 DEPARTEMEN KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Lebih terperinciStudi Banding antara Metode Minimum Distance dan Gaussian Maximum Likelihood Sebagai Pengklasifikasi Citra Multispektral
JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 7. No. 2, 26-35, Agustus 2004, ISSN : 40-858 Studi Banding antara Metode Minimum Distance dan Gaussian Maximum Likelihood Sebagai Pengklasifikasi Citra Multispektral
Lebih terperinciMembangun Moral Rimbawan di Tengah Krisis Kebijakan dan Laju Deforestasi Hutan (Pengantar Praktek Umum Kehutanan) Edy Batara Mulya Siregar
Membangun Moral Rimbawan di Tengah Krisis Kebijakan dan Laju Deforestasi Hutan (Pengantar Praktek Umum Kehutanan) Edy Batara Mulya Siregar Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara
Lebih terperinciIDENTIFIKASI AREAL BEKAS KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA, KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN)
IDENTIFIKASI AREAL BEKAS KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA, KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN) Kebakaran hutan dan lahan gambut merupakan kebakaran permukaan dimana api membakar bahan bakar yang ada di atas
Lebih terperinciPENGARUH ELNINO PADA KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN
PENGARUH ELNINO PADA KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DEPUTI BIDANG PENGENDALIAN KERUSAKAN DAN PERUBAHAN IKLIM KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP Jakarta, 12 Juni 2014 RUANG LINGKUP 1. KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA)
Lebih terperinciKONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Letak Geografis Kabupaten Bengkalis merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Riau. Wilayahnya mencakup daratan bagian pesisir timur Pulau Sumatera dan wilayah kepulauan,
Lebih terperinciAnalisis kebakaran hutan dan lahan gambut Provinsi Riau tahun 2014
Analisis kebakaran hutan dan lahan gambut Provinsi Riau tahun 2014 Prayoto Bidang Planologi Dinas Kehutanan Provinsi Riau, mrpray2000@yahoo.com RINGKASAN:. Lahan gambut berfungsi seperti spons menyerap
Lebih terperinciKEKERINGAN TAHUN 2014: NORMAL ATAUKAH EKSTRIM?
KEKERINGAN TAHUN 2014: NORMAL ATAUKAH EKSTRIM? * Parwati Sofan, Nur Febrianti, M. Rokhis Khomarudin Kejadian kebakaran lahan dan hutan di Sumatera Selatan dan Kalimantan Tengah pada pertengahan bulan September
Lebih terperinciANALISIS KORELASI KERAPATAN TITIK API DENGAN CURAH HUJAN DI PULAU SUMATERA DAN KALIMANTAN
Jurnal Sains & Teknologi Modifikasi Cuaca, Vol.18 No.1, 2017: 17-24 17 ANALISIS KORELASI KERAPATAN TITIK API DENGAN CURAH HUJAN DI PULAU SUMATERA DAN KALIMANTAN M. Bayu Rizky Prayoga 1), Ardila Yananto
Lebih terperinciLAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN TANGGAL 15 OKTOBER 2016 PUSAT PENGENDALIAN PEMBANGUNAN EKOREGION (P3E) KALIMANTAN, KLHK
LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN TANGGAL 15 OKTOBER 2016 PUSAT PENGENDALIAN PEMBANGUNAN EKOREGION (P3E) KALIMANTAN, KLHK 1. Jumlah update laporan hotspot di tanggal 14 Oktober 2016
Lebih terperinciAbdul Jawad, Bachrun Nurdjali, Tri Widiastuti
ZONASI DAERAH RAWAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DI KABUPATEN KUBU RAYA PROVINSI KALIMANTAN BARAT Zoning Area of Forest Fire in Kubu Raya District of West Kalimantan Abdul Jawad, Bachrun Nurdjali, Tri Widiastuti
Lebih terperinciBAB III KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
22 BAB III KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 3.1 Luas dan Lokasi Wilayah Merang Peat Dome Forest (MPDF) memiliki luas sekitar 150.000 ha yang terletak dalam kawasan Hutan Produksi (HP) Lalan di Kecamatan
Lebih terperinciPEMETAAN DAERAH RAWAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN
PEMETAAN DAERAH RAWAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DI KABUPATEN ROKAN HILIR Muhammad Ikhwan Staf Pengajar Fakultas Kehutanan, Univeristas Lancang Kuning, Pekanbaru Jln. Yos Sudarso Km.8 Rumbai, Pekanbaru,
Lebih terperinciPENYEBARAN POLUTAN DARI KEBAKARAN HUTAN DAN ISU PENCEMARAN UDARA DI MALAYSIA
PENYEBARAN POLUTAN DARI KEBAKARAN HUTAN DAN ISU PENCEMARAN UDARA DI MALAYSIA Iis Sofiati Peneliti Bidang Pengkajian Ozon dan Polusi Udara, LAPAN Email: iis_sofiati@bdg.lapan.go.id RINGKASAN Berbagai studi
Lebih terperinciLAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN TANGGAL 13 OKTOBER 2016 PUSAT PENGENDALIAN PEMBANGUNAN EKOREGION (P3E) KALIMANTAN, KLHK
LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN TANGGAL 13 OKTOBER 2016 PUSAT PENGENDALIAN PEMBANGUNAN EKOREGION (P3E) KALIMANTAN, KLHK 1. Jumlah update laporan hotspot di tanggal 12 Oktober 2016
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Novita Fauzi, 2015
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Negara Indonesia memiliki potensi rawan akan bencana, baik bencana alam maupun bencana non-alam. Bencana dapat menimbulkan terancamnya keselamatan jiwa,
Lebih terperinciLAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN
LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN Tanggal : 15 Agustus 2016 Jam Sumber : 11:00 WITA : Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Kalimantan, KLHK 1. Jumlah update laporan hotspot
Lebih terperinciIndonesia
I. PENDAHULUAN 1.1. LatarBelakang Hutan merupakan salah satu sumber daya alam yang vital, serba guna dan bermanfaat bagi manusia. Fungsi hutan ada dua yaitu fungsi langsung yang dapat dinilai dengan uang
Lebih terperinciLAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN TANGGAL 14 OKTOBER 2016 PUSAT PENGENDALIAN PEMBANGUNAN EKOREGION (P3E) KALIMANTAN, KLHK
LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN TANGGAL 14 OKTOBER 2016 PUSAT PENGENDALIAN PEMBANGUNAN EKOREGION (P3E) KALIMANTAN, KLHK 1. Jumlah update laporan hotspot di tanggal 13 Oktober 2016
Lebih terperinciLAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN
LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN Tanggal : 16 Agustus 2016 Jam Sumber : 11:00 WITA : Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Kalimantan, KLHK 1. Jumlah update laporan hotspot
Lebih terperinciPEMODELAN SPASIAL KERAWANAN KEBAKARAN DI LAHAN GAMBUT: STUDI KASUS KABUPATEN BENGKALIS, PROVINSI RIAU MUSTARA HADI
PEMODELAN SPASIAL KERAWANAN KEBAKARAN DI LAHAN GAMBUT: STUDI KASUS KABUPATEN BENGKALIS, PROVINSI RIAU MUSTARA HADI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2 0 0 6 ABSTRACT MUSTARA HADI. Spatial
Lebih terperinciPotensi Desa (Podes) 2014 Provinsi Riau
No. 14/02/14 Th. XVI, 16 Februari 2015 Potensi Desa (Podes) 2014 Provinsi Riau Pendataan Potensi Desa (Podes) dilaksanakan 3 kali dalam 10 tahun. Berdasarkan hasil Podes 2014 Provinsi Riau, pada bulan
Lebih terperinciJurusan Teknik Geomatika Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Mahasiswa : Cherie Bhekti Pribadi (3509100060) Dosen Pembimbing : Dr. Ing. Ir. Teguh Hariyanto, MSc Udiana Wahyu D, ST. MT Jurusan Teknik Geomatika Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi
Lebih terperinciPendugaan Emisi Karbon (CO 2 ) akibat Kebakaran Hutan dan Lahan pada Berbagai Tipe Penutupan Lahan di Propinsi Riau Tahun
JURNAL 130 Bambang SILVIKULTUR Hero Saharjo TROPIKA et al. J.Silvikultur Tropika Vol. 04 No. 3 Desember 2013, Hal. 130 135 ISSN: 2086-8227 Pendugaan Emisi Karbon (CO 2 ) akibat Kebakaran Hutan dan Lahan
Lebih terperinciFOREST FIRE PREVENTION AND CONTROL PROJECT DINAS KEHUTANAN PROPINSI SUMATERA SELATAN
RINGKASAN LAPORAN 1998-2001 FOREST FIRE PREVENTION AND CONTROL PROJECT DINAS KEHUTANAN PROPINSI SUMATERA SELATAN Agustus 2001 Halaman muka: dirancang oleh Ferdinand Lubis. Laporan lengkap dalam bahasa
Lebih terperinciMendeteksi Kebakaran Hutan Di Indonesia dari Format Data Raster
Tugas kelompok Pengindraan jauh Mendeteksi Kebakaran Hutan Di Indonesia dari Format Data Raster Oleh Fitri Aini 0910952076 Fadilla Zennifa 0910951006 Winda Alvin 1010953048 Jurusan Teknik Elektro Fakultas
Lebih terperinciDukungan Teknologi Penginderaan Jauh dalam Penilaian Sumberdaya Hutan Tingkat Nasional: Akses Citra Satelit, Penggunaan dan Kepentingannya
Dukungan Teknologi Penginderaan Jauh dalam Penilaian Sumberdaya Hutan Tingkat Nasional: Akses Citra Satelit, Penggunaan dan Kepentingannya Kepala LAPAN Manfaat data satelit penginderaan jauh Perolehan
Lebih terperinciLAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN TANGGAL 20 OKTOBER 2016 PUSAT PENGENDALIAN PEMBANGUNAN EKOREGION (P3E) KALIMANTAN, KLHK
LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN TANGGAL 20 OKTOBER 2016 PUSAT PENGENDALIAN PEMBANGUNAN EKOREGION (P3E) KALIMANTAN, KLHK 1. Jumlah update laporan hotspot di tanggal 19 Oktober 2016
Lebih terperinciLAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN TANGGAL 21 NOVEMBER 2016 PUSAT PENGENDALIAN PEMBANGUNAN EKOREGION (P3E) KALIMANTAN, KLHK
LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN TANGGAL 21 NOVEMBER 2016 PUSAT PENGENDALIAN PEMBANGUNAN EKOREGION (P3E) KALIMANTAN, KLHK 1. Jumlah update laporan hotspot di Kalimantan tanggal 20
Lebih terperinciDedi Irawadi Kepala Pusat Teknologi dan Data Penginderaan Jauh. KLHK, Jakarta, 25 April 2016
Dedi Irawadi Kepala Pusat Teknologi dan Data Penginderaan Jauh KLHK, Jakarta, 25 April 2016 Dukungan teknologi satelit penginderaan jauh terhadap REDD+ di Indonesia Pemanfaatan penginderaan jauh sektor
Lebih terperinciANALISA DAERAH POTENSI BANJIR DI PULAU SUMATERA, JAWA DAN KALIMANTAN MENGGUNAKAN CITRA AVHRR/NOAA-16
ANALISA DAERAH POTENSI BANJIR DI PULAU SUMATERA, JAWA DAN KALIMANTAN MENGGUNAKAN CITRA AVHRR/NOAA-16 Any Zubaidah 1, Suwarsono 1, dan Rina Purwaningsih 1 1 Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)
Lebih terperinciSIDANG TUGAS AKHIR RG
SIDANG TUGAS AKHIR RG 091536 KAJIAN KETELITIAN PLANIMETRIS CITRA RESOLUSI TINGGI PADA GOOGLE EARTH UNTUK PEMBUATAN PETA DASAR SKALA 1: 10000 KECAMATAN BANJAR TIMUR KOTA BANJARMASIN NOORLAILA HAYATI 3507100044
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
16 5.1 Hasil 5.1.1 Pola curah hujan di Riau BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Data curah hujan bulanan dari tahun 2000 sampai dengan 2009 menunjukkan bahwa curah hujan di Riau menunjukkan pola yang sama dengan
Lebih terperinciMODEL SPASIAL TINGKAT KERAWANAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (Studi Kasus di Wilayah Propinsi Kalimantan Tengah) SAMSURI
MODEL SPASIAL TINGKAT KERAWANAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (Studi Kasus di Wilayah Propinsi Kalimantan Tengah) SAMSURI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN Dengan ini saya
Lebih terperinciRINGKASAN. hot.spot dan pemantauan daerah yang terbakar dengan menggunakan data Landsat-TM 17 Jani~ari
RINGKASAN Endang Ratnasari. E01495083. Pemantanan Kebakaran Hutan dengan Menggunakan Data Citra NOAA-AVHRR dan Citra Landsat-TM (Siucli Kasus Di Daerah Kalimantan Tirnur). Di bawah bimbingan Ir. Emi Karminarsih,
Lebih terperinciDEGRADASI EKOLOGI SUMBERDAYA HUTAN DAN LAHAN (Studi Kasus Hutan Rawa Gambut Semenanjung Kampar Propinsi Riau)
DEGRADASI EKOLOGI SUMBERDAYA HUTAN DAN LAHAN (Studi Kasus Hutan Rawa Gambut Semenanjung Kampar Propinsi Riau) Rifardi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau ABSTRACT The purpose of this
Lebih terperinciLatar Belakang. Gambar 1. Lahan gambut yang terbakar. pada lanskap lahan gambut. Di lahan gambut, ini berarti bahwa semua drainase
1 2 Latar Belakang Gambar 1. Lahan gambut yang terbakar. Banyak lahan gambut di Sumatra dan Kalimantan telah terbakar dalam beberapa tahun terakhir ini. Kebakaran gambut sangat mudah menyebar di areaarea
Lebih terperinciIII. METODOLOGI 3.1 Waktu Penelitian 3.2 Lokasi Penelitian
III. METODOLOGI 3.1 Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Februari sampai September 2011. Kegiatan penelitian ini meliputi tahap prapenelitian (persiapan, survei), Inventarisasi (pengumpulan
Lebih terperinciPengelolaan Sawit di Lahan Gambut sesuai PermenLHK no 14, 15 dan 16/2017 di Lahan Gambut
Pengelolaan Sawit di Lahan Gambut sesuai PermenLHK no 14, 15 dan 16/2017 di Lahan Gambut Oleh Basuki Sumawinata Dept. Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan Faperta, IPB Presentasi disampaikan pada pertemuan
Lebih terperinciKEJAKSAAN AGUNG REPUBLIK INDONESIA JAKARTA
KEJAKSAAN AGUNG REPUBLIK INDONESIA JAKARTA Jakarta, Oktober 997 Nomor : B-8/E../Epl./0/997 Sifat : Biasa Lampiran : (satu) berkas Perihal : Antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan KEPADA YTH. SDR KEPALA KEJAKSAAN
Lebih terperinci1. Jumlah update laporan hotspot tanggal 26 Agustus 2016 adalah sebagai berikut :
LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN Tanggal : 27 Agustus 2016 Jam : 11:00 WITA Sumber : Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Kalimantan, KLHK 1. Jumlah update laporan hotspot
Lebih terperinciINDIKASI LOKASI REHABILITASI HUTAN & LAHAN BAB I PENDAHULUAN
INDIKASI LOKASI REHABILITASI HUTAN & LAHAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hutan merupakan salah satu sumberdaya alam yang memiliki nilai ekonomi, ekologi dan sosial yang tinggi. Hutan alam tropika
Lebih terperinciPemantauan Pembakaran Hutan dan Lahan di Perkebunan PT Bertuah Aneka Yasa Oktober 2015
Pemantauan Pembakaran Hutan dan Lahan di Perkebunan PT Bertuah Aneka Yasa Oktober 2015 A. Penjelasan Izin PT Bertuah Aneka Yasa Kabupaten/Provinsi; Indragiri Hulu/Riau. Izin (luas); SK Bupati Indragiri
Lebih terperinciPengamatan kebakaran dan penyebaran asapnya dari angkasa: Sebuah catatan kejadian kebakaran hutan/lahan di Sumatera Selatan tahun 2014
Pengamatan kebakaran dan penyebaran asapnya dari angkasa: Sebuah catatan kejadian kebakaran hutan/lahan di Sumatera Selatan tahun 2014 *Yenni Vetrita, Parwati Sofan, Any Zubaidah, Suwarsono, M. Rokhis
Lebih terperinciANALISIS PERUBAHAN TUTUPAN VEGETASI BERDASARKAN NILAI NDVI DAN FAKTOR BIOFISIK LAHAN DI CAGAR ALAM DOLOK SIBUAL-BUALI SKRIPSI
ANALISIS PERUBAHAN TUTUPAN VEGETASI BERDASARKAN NILAI NDVI DAN FAKTOR BIOFISIK LAHAN DI CAGAR ALAM DOLOK SIBUAL-BUALI SKRIPSI Oleh : Ardiansyah Putra 101201018 PROGRAM STUDI KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN
Lebih terperinci1. Jumlah update laporan hotspot tanggal 26 September 2016 adalah sebagai berikut :
LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN Tanggal : 27 September 2016 Jam : 11:00 WITA Sumber : Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Kalimantan, KLHK 1. Jumlah update laporan hotspot
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Penelitian METODE Waktu dan Tempat Penelitian
PENDAHULUAN Latar Belakang Kejadian kebakaran wilayah di Indonesia sudah menjadi peristiwa tahunan, khususnya di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Pada tahun 2013 kebakaran di Pulau Sumatera semakin meningkat
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 71 TAHUN 2014 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN EKOSISTEM GAMBUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciPembangunan Basis Data Guna Lahan Kabupaten Bengkalis
Jurnal Rekayasa LPPM Itenas No.1 Vol. XV Institut Teknologi Nasional Januari Maret 2011 Pembangunan Basis Data Guna Lahan Kabupaten Bengkalis M. ABDUL BASYID, DIAN SURADIANTO Jurusan Teknik Geodesi FTSP
Lebih terperinciKEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti secara geografis terletak pada koordinat antara sekitar 0 42'30" - 1 28'0" LU dan 102 12'0" - 103 10'0" BT, dan terletak
Lebih terperinciPENGEMBANGAN DATA DAN INFORMASI TATA RUANG KABUPATEN/KOTA BERBASIS CITRA SATELIT DAN GIS PENGANTAR Pesatnya perkembangan teknologi informasi membawa perubahan yang besar di berbagai bidang termasuk bidang
Lebih terperinciMONITORING PERUBAHAN LANSEKAP DI SEGARA ANAKAN, CILACAP DENGAN MENGGUNAKAN CITRA OPTIK DAN RADAR a. Lilik Budi Prasetyo. Abstrak
MONITORING PERUBAHAN LANSEKAP DI SEGARA ANAKAN, CILACAP DENGAN MENGGUNAKAN CITRA OPTIK DAN RADAR a Lilik Budi Prasetyo Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan, Fakultas Kehutanan-IPB, PO.Box 168 Bogor, Email
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2000 TENTANG TINGKAT KETELITIAN PETA UNTUK PENATAAN RUANG WILAYAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2000 TENTANG TINGKAT KETELITIAN PETA UNTUK PENATAAN RUANG WILAYAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal
Lebih terperinciAnalisa Perubahan Tutupan Lahan di Waduk Riam Kanan dan Sekitarnya Menggunakan Sistem Informasi Geografis(SIG) dan data citra Landsat
Analisa Perubahan Tutupan Lahan di Waduk Riam Kanan dan Sekitarnya Menggunakan Sistem Informasi Geografis(SIG) dan data citra Landsat Rully Sasmitha dan Nurlina Abstrak: Telah dilakukan penelitian untuk
Lebih terperinciL E G E N D A TELUK BANGKA J A M B I SUMATRA SELATAN B E N G K U L U S A M U D E R A H I N D I A L A M P U N G. Ibukota Propinsi.
JAPAN INTERNATIONAL COOPERATION AGENCY (JICA) D i r e k t o r a t J e n d e r a l S u m b e r D a y a A i r D e p a r t e m e n P e m u k i m a n d a n P r a s a r a n a W i l a y a h R e p u b l i k I
Lebih terperinci1. Jumlah update laporan hotspot tanggal 15 September 2016 adalah sebagai berikut : 1 Kalimantan Timur Katingan
LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN Tanggal : 16 September 2016 Jam : 11:00 WITA Sumber : Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Kalimantan, KLHK 1. Jumlah update laporan hotspot
Lebih terperinci1. Jumlah update laporan hotspot tanggal 12 September 2016 adalah sebagai berikut :
LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN Tanggal : 13 September 2016 Jam : 11:00 WITA Sumber : Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Kalimantan, KLHK 1. Jumlah update laporan hotspot
Lebih terperinci1. Jumlah update laporan hotspot tanggal 29 Agustus 2016 adalah sebagai berikut :
LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN Tanggal : 30 Agustus 2016 Jam : 11:00 WITA Sumber : Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion(P3E) Kalimantan, KLHK 1. Jumlah update laporan hotspot
Lebih terperinciREMOTE SENSING AND GIS DATA FOR URBAN PLANNING
REMOTE SENSING AND GIS DATA FOR URBAN PLANNING Jarot Mulyo Semedi disampaikan pada: Workshop Continuing Professional Development (CPD) Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota Jakarta, 7 Oktober 2016 Isi Presentasi
Lebih terperinciLampiran 1. Peta klasifikasi penutup lahan Kodya Bogor tahun 1997
LAMPIRAN Lampiran 1. Peta klasifikasi penutup lahan Kodya Bogor tahun 1997 17 Lampiran 2. Peta klasifikasi penutup lahan Kodya Bogor tahun 2006 18 Lampiran 3. Peta sebaran suhu permukaan Kodya Bogor tahun
Lebih terperinciRatio of Hotspot Source as an Indicator of Forest and Peat Fire and Its Correlation with Rainfall in Sepahat Village, Bengkalis District, Riau
Jurnal Silvikultur Tropika Vol. 05 No. 2 Agustus 2014, Hal 113-118 ISSN: 2086-82 Perbandingan Sumber Hotspot sebagai Indikator Kebakaran Hutan dan Lahan Gambut dan Korelasinya dengan Curah Hujan di Desa
Lebih terperinciLAPORAN PELAKSANAAN PATROLI TERPADU PENCEGAHAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN
LAPORAN PELAKSANAAN PATROLI TERPADU PENCEGAHAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN Tanggal 12 Juli 2016 NO PROVINSI DAOPS/ KABUPATEN/ KOTA 1 Riau Daops Dumai/ Kabupaten Rokan Hilir 2 Daops Siak/ Kabupaten Siak LOKASI
Lebih terperinci20 PEBRUARI 2014 JAM WIB
20 PEBRUARI 2014 JAM 01.00 WIB 2 CITRA SATELIT (20 Pebruari 2014 Jam 09.00 WIB) 3 POLA ANGIN DAN TEKANAN (19 Pebruari 2014 Jam 19.00 WIB) 0 0 Sumber : http://www.bom.gov.au/australia/ 4 5 INFORMASI HOTSPOT
Lebih terperinciIlmuwan mendesak penyelamatan lahan gambut dunia yang kaya karbon
Untuk informasi lebih lanjut, silakan menghubungi: Nita Murjani n.murjani@cgiar.org Regional Communications for Asia Telp: +62 251 8622 070 ext 500, HP. 0815 5325 1001 Untuk segera dipublikasikan Ilmuwan
Lebih terperinciLAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN
LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN Tanggal : 11 Agustus 2016 Jam Sumber : 11:00 WITA : Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Kalimantan, KLHK 1. Jumlah update laporan hotspot
Lebih terperinciLAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN
LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN Tanggal : 21 Agustus 2016 Jam Sumber : 11:00 WITA : Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Kalimantan, KLHK 1. Jumlah update laporan hotspot
Lebih terperinciLESTARI BRIEF KETERPADUAN DALAM PENANGANAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN USAID LESTARI PENGANTAR. Penulis: Suhardi Suryadi Editor: Erlinda Ekaputri
LESTARI BRIEF LESTARI Brief No. 01 I 11 April 2016 USAID LESTARI KETERPADUAN DALAM PENANGANAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN Penulis: Suhardi Suryadi Editor: Erlinda Ekaputri PENGANTAR Bagi ilmuwan, kebakaran
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Hutan merupakan sumber daya alam yang menyimpan berbagai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hutan merupakan sumber daya alam yang menyimpan berbagai potensi yang kini gangguannya semakin meluas. Kebakaran hutan merupakan salah satu bentuk gangguannya. Dampak
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Dinas Perkebunan Provinsi Riau Laporan Kinerja A. Tugas Pokok dan Fungsi
PENDAHULUAN A. Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Gubernur No. 28 Tahun 2015 tentang rincian tugas, fungsi dan tata kerja Dinas Perkebunan Provinsi Riau, pada pasal 2 ayat 2 dinyatakan bahwa
Lebih terperinciLAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN
LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN Tanggal : 13 Agustus 2016 Jam Sumber : 11:00 WITA : Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Kalimantan, KLHK 1. Jumlah update laporan hotspot
Lebih terperinciPENGENDALIAN KERUSAKAN DAN ATAU PENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUP YANG BERKAITAN DENGAN KEBAKARAN HUTAN DAN ATAU LAHAN
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2001 TENTANG PENGENDALIAN KERUSAKAN DAN ATAU PENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUP YANG BERKAITAN DENGAN KEBAKARAN HUTAN DAN ATAU LAHAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciTitle : Analisis Polaruang Kalimantan dengan Tutupan Hutan Kalimantan 2009
Contributor : Doni Prihatna Tanggal : April 2012 Posting : Title : Analisis Polaruang Kalimantan dengan Tutupan Hutan Kalimantan 2009 Pada 19 Januari 2012 lalu, Presiden Republik Indonesia mengeluarkan
Lebih terperinci9/1/2014. Pelanggaran yang dirancang sebelum FCP APP diluncurkan?
9/1/2014 Pelanggaran yang dirancang sebelum FCP APP diluncurkan? Satu Pelanggaran yang dirancang sebelum Forest Conservation Policy APP/SMG diluncurkan ke Publik SENARAI Pada 5 Februari 2013, Sinar Mas
Lebih terperinciKULIAH KERJA NYATA (KKN )KEBANGSAAN UNIVERSITAS RIAU 2015
Universitas Syiah Kuala, NAD Universitas Sumatera Utara (USU), Medan Universitas Medan (Unimed), Medan Universitas Riau (Unri), Pekanbaru Universitas Andalas (Unand), Padang Universitas Negeri Padang (UNP),
Lebih terperinciLAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN TANGGAL 13 DESEMBER 2016 PUSAT PENGENDALIAN PEMBANGUNAN EKOREGION (P3E) KALIMANTAN, KLHK
LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN TANGGAL 13 DESEMBER 2016 PUSAT PENGENDALIAN PEMBANGUNAN EKOREGION (P3E) KALIMANTAN, KLHK 1. Jumlah update laporan hotspot di Kalimantan tanggal 12
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. A. Kebakaran Hutan
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kebakaran Hutan Kebakaran hutan didefinisikan sebagai proses reaksi cepat oksigen dan unsur unsur lainnya, dan ditandai dengan panas, cahaya serta biasanya menyala. Proses kebakarannya
Lebih terperinciPontianak, 1-2 Oktober Agenda Tentatif
Lokakarya Mendukung Mitigasi Perubahan Iklim: Kerjasama Kementerian Kehutanan, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, dan Japan International Cooperation Agency Pontianak, 1-2 Oktober 2013 Agenda Tentatif
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
11 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan yaitu bulan Juli-Agustus 2010 dengan pemilihan lokasi di Kota Denpasar. Pengolahan data dilakukan di Laboratorium
Lebih terperinciLAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN
LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN Tanggal : 10 Oktober 2016 Jam : 11:00 WITA Sumber : Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Kalimantan, KLHK 1. Jumlah update laporan hotspot
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebakaran hutan merupakan fenomena yang sering terjadi di Indonesia (Stolle et al, 1999) yang menjadi perhatian lokal dan global (Herawati dan Santoso, 2011). Kebakaran
Lebih terperinciSTRATEGI PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN.. Anjarlea Mukti Sabrina Jurusan Syariah, Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Ngawi
STRATEGI PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN.. Anjarlea Mukti Sabrina Jurusan Syariah, Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Ngawi ABSTRAK Tulisan ini bertujuan untuk mengangkat permasalahan
Lebih terperinciINFORMASI KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN BERDASARKAN INDEKS KEKERINGAN DAN TITIK PANAS DI KABUPATEN SAMOSIR
INFORMASI KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN BERDASARKAN INDEKS KEKERINGAN DAN TITIK PANAS DI KABUPATEN SAMOSIR Oleh Perdamean Abadi. P 061201018 Manajemen Hutan DEPARTEMEN KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciDAS SUNGAI SIAK PROVINSI RIAU
DAS SUNGAI SIAK PROVINSI RIAU Oleh NUR ANITA SETYAWATI, 0706265705 Gambaran Umum DAS SIAK Sungai Siak adalah sungai yang paling dalam di Indonesia, yaitu dengan kedalaman sekitar 20-30 meter. Dengan Panjang
Lebih terperinci