BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI BUZZ GROUP
|
|
- Shinta Hartanto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI BUZZ GROUP UNTUK MENINGKATKAN INTERAKSI SOSIAL SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 1 GONDANGREJO KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2012/2013 Nur Aini dan Sri Wiyanti Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP UNS ABSTRACT Nur Aini. GROUP GUIDANCE BUZZ GROUP DISCUSSION TECHNIQUE FOR INCREASING SOCIAL INTERACTION OF THE STUDENTS CLASS VII SMP MUHAMMADIYAH 1 GONDANGREJO YEAR 2012/2013. Undergraduate Thesis. Faculty of Teacher Training and Education Sebelas Maret University of Surakarta. October The aim of this study is to determine the effectiveness of group guidance buzz group discussion technique for increasing social interaction the first grade students of SMP Muhammadiyah 1 Gondangrejo year 2012/2013. This research is an action research of guidance and counseling that is held in two cycles, cycle I and cycle II. Every cycle consists of planning activity, action, evaluation, analysis, and reflection. The subject of this study is the first grade students of SMP Muhammadiyah 1 Gondangrejo that infrequent social interaction with peers consists of 12 students. The action that is used in this study is group guidance buzz group discussion technique which is the service of group guidance that is held by discussing in the small groups to solve the social problems that were happened in the student. The source data of this studies is students who selected as subject and counselor of SMP Muhammadiyah 1 Gondangrejo. The technique of collecting data is by questionnaires of social interaction of the students. Validation of the data is using triangulation of data source and method. The analysis of the data using percentage analysis of D. L Godwin and T. J Coates further clinical analysis. The result of this studies shows that the service of group guidance buzz group discussion technique can increase the social interaction of the students. This result is obtained from the increases score pretest and the posttest of cycle I score and posttest cycle II score. The average number of the pretest score is 42,08 in the action of cycle I, there is an increases of 24,42%, but those result is not significant yet because of its changing reached is under the success indicator of 50%. In the cycle II there is a significant increases in the amount of 52,53 %, so based on this result can be said that the action in cycle II is success. Based on this research, it can be said that the group guidance of discussion technique buzz group is effective for increasing the social interaction of the students class VII SMP Muhammadiyah 1 Gondangrejo. Keywords: group guidance, buzz group discussion, social interaction 1
2 A. PENDAHULUAN Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu membutuhkan bantuan orang lain dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, tidak dapat dihindari bahwa manusia akan selalu berhubungan dengan manusia lainnya. Hubungan yang terjadi adalah hubungan timbal balik dan saling mempengaruhi yang disebut interaksi sosial. H. Bonner dalam Gerungan (2004: 62) menjelaskan bahwa interaksi sosial adalah suatu hubungan antara dua atau lebih individu manusia, dimana kelakuan individu yang satu mempengaruhi, mengubah atau memperbaiki kelakuan individu yang lain dan sebaliknya. Hal tersebut menandakan bahwa dalam interaksi sosial terdapat hubungan yang saling mempengaruhi, mengubah, dan memperbaiki perilaku individu satu dengan individu lainnya. Basrowi (2005: 138) menunjukkan, bentuk interaksi sosial tidak hanya bersifat kerja sama, tetapi bisa juga berbentuk tindakan persaingan atau pertikaian. Paparan tersebut dapat dimaknai bahwa interaksi sosial yang terjadi dapat bersifat positif maupun negatif, yaitu dapat terjadi hubungan saling membantu yang mengarah pada kerja sama, tetapi dapat juga terjadi ketidakcocokan yang mengarah pada pertikaian. Interaksi sosial yang positif dapat diwujudkan apabila individu memiliki ketrampilan hubungan sosial yang memadai, yaitu berupa kemampuan komunikasi dan penyesuaian diri. Pada umumnya, ketrampilan tersebut dipelajari individu dalam lingkungan keluarga melalui komunikasi yang terjadi dengan orang tua dan anggota keluarga lainnya. Selain di lingkungan keluarga, anak juga berinteraksi sosial di lingkungan sekolah yang merupakan lingkungan kedua setelah keluarga. Lingkungan sekolah merupakan tempat anak khusunya remaja untuk berkumpul dan mengekspresikan diri dengan temantemannya. Bandura (dalam Syamsu Yusuf, 2007) mengemukakan, interaksi sosial remaja dalam kelompok sebaya dapat merangsang/menstimulasi pola-pola respon baru melalui belajar dengan cara mengamati (observational learning). Paparan tersebut menunjukkan bahwa siswa pada usia remaja mengembangkan perilaku dengan cara mengamati dan selanjutnya mengimitasi perilaku para anggota kelompok sebaya lainnya. Proses interaksi sosial yang terjadi pada masa remaja, dapat ditemukan perubahan sosial yaitu mencoba untuk mandiri dan berdiri sendiri tanpa adanya campur tangan dari orang tua atau pihak yang lebih dewasa. Monks, dkk (2006: 269) menyatakan, dalam perkembangan sosial remaja dapat dilihat adanya dua macam gerak, satu yaitu memisahkan diri dari orang tuanya dan yang lain menuju ke arah teman sebayanya. Uraian tersebut menandakan bahwa remaja pada umumnya mulai membentuk kelompok-kelompok dengan teman sebaya sebagai tempat untuk berinteraksi sosial dan menjalin persahabatan satu dengan yang lainnya. Remaja ingin merasakan kebebasan untuk melakukan segala 2
3 aktivitasnya sendiri tanpa adanya bantuan dari orang tua dan ingin menilai kemampuan individual dalam memecahkan berbagai masalah. Papalia, dkk terjemahan Brian Marwensdy (2009: 95) memaparkan, pengaruh dari teman sebaya paling kuat di saat masa remaja awal, biasanya memuncak di usia tahun serta menurun selama masa remaja tengah dan akhir, seiring dengan membaiknya hubungan remaja dengan orang tua. Paparan tersebut menunjukkan bahwa masa remaja awal merupakan masa yang menunjukkan intensitas yang tertinggi dalam berhubungan dengan teman sebayanya yaitu dengan banyaknya waktu yang dihabiskan remaja dengan teman sebayanya. Berdasarkan pengamatan di SMP Muhammadiyah 1 Gondangrejo yang dilakukan pada tanggal 16 Februari 2013 menunjukkan hasil bahwa banyak ditemukan siswa yang tidak mampu berinteraksi secara positif dengan siswa lainnya. Menurut penuturan Guru BK di sekolah tersebut, siswa belum dapat berinteraksi dengan teman sebaya secara baik, siswa sering memilihmilih teman, kurang mampu bekerja sama dengan temannya saat mengerjakan tugas kelompok, mencari perhatian teman dengan pamer dan membuat gaduh di kelas, sering malu untuk bertukar pendapat dengan teman saat kegiatan pembelajaran secara kelompok, dan siswa juga hanya berbicara dengan temannya mengenai hal-hal yang formal saja. Siswa seringkali menjahili teman yang lain pada saat shalat berjamaah, membuat gaduh apabila diberikan tugas secara kelompok karena menganggap tugas tersebut telah dikerjakan oleh temannya yang lain, menggunakan bahasa yang kasar apabila pendapatnya bertentangan dengan temannya bahkan melakukan pemalakan terhadap temannya yang dianggap lemah sehingga memicu banyak pertikaian dan perselisihan di antara siswa. Sesuai penjelasan di awal bahwa untuk mewujudkan interaksi sosial yang baik diperlukan ketrampilan komunikasi dan penyesuaian diri. Melalui proses penyesuaian diri, siswa akan mengenal, memahami, menerima hal-hal baru dan berusaha mengubah perilaku sesuai dengan tipe kepribadian teman-temannya. Upaya untuk mencapai penyesuaian diri yang baik, siswa juga dituntut untuk menguasai ketrampilan komunikasi yang baik. Komunikasi yang baik merupakan awal untuk membentuk interaksi sosial yang berjalan dengan baik pula, karena dengan komunikasi yang baik siswa akan mampu menghargai pendapat, memberikan umpan balik yang sesuai dengan kepribadian temannya, berbicara dengan sopan dan tidak menyinggung perasaan teman yang sedang diajak berbicara. Proses interaksi sosial yang berjalan baik diharapkan akan memberikan dampak yang positif bagi perkembangan siswa. Siswa akan lebih menghargai dirinya, memiliki konsep diri yang positif, dan memiliki kepekaan sosial yang tinggi terhadap orang lain. Sebaliknya, apabila siswa gagal melakukan interaksi sosial yang baik, maka akan memberikan dampak 3
4 negatif bagi perkembangan siswa, seperti sulit menyesuaikan diri dengan lingkungannya sehingga merasa dikucilkan, merasa rendah diri, dan cenderung berperilaku menyimpang bahkan antisosial terhadap lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, untuk meningkatkan interaksi sosial siswa sebagai cara agar siswa dapat berinteraksi sosial secara baik dengan sesama teman menggunakan layanan bimbingan kelompok. Prayitno dan Erman Amti (2004: 309) menjelaskan bahwa bimbingan kelompok adalah layanan bimbingan yang diberikan dalam suasana kelompok. Bimbingan kelompok berusaha memberikan bimbingan kepada siswa melalui kegiatan kelompok yang menggunakan dinamika kelompok untuk mewujudkan suasana kelompok yang dinamis, sehingga dapat mencapai keberhasilan kegiatan kelompok. Bimbingan kelompok dapat dilakukan dengan tujuh teknik yaitu pemberian informasi, diskusi kelompok, pemecahan masalah, homeroom, permainan peranan, karyawisata, dan permainan simulasi (Tatiek Romlah, 2001: 87). Teknik-teknik tersebut dapat diterapkan sesuai dengan tujuan dan kebutuhan bimbingan yang dilaksanakan. Salah satu dari keenam teknik tersebut yang sesuai dengan tujuan dan kebutuhan penelitian ini yaitu untuk meningkatkan interaksi sosial siswa digunakan bimbingan kelompok teknik diskusi. Pada penelitian ini akan digunakan teknik diskusi dengan pendekatan buzz group. Trianto (2010) menjelaskan bahwa diskusi buzz group merupakan diskusi yang terdiri dari kelompok-kelompok kecil beranggotakan 3-6 siswa yang mendiskusikan suatu subbab topik, setelah diperoleh hasil diskusi maka perwakilan dari tiap kelompok kecil memaparkan hasil diskusinya ke diskusi pleno dan meminta kelompok kecil lainnya untuk menanggapai atau menambahkan dari hasil diskusi yang telah dipaparkan tersebut. Melalui kegiatan diskusi buzz group, siswa akan diajak untuk benar-benar aktif dalam silang pendapat untuk mencapai suatu pemecahan yang mufakat, yang hasilnya merupakan kesepakatan dari semua aspirasi anggota dan dapat disetujui oleh seluruh peserta diskusi. Di sisi lain, kegiatan diskusi buzz group dapat memberikan pelajaran bagi siswa untuk dapat bersikap objektif, berani mengemukakan pendapat, melatih bermusyawarah, dan utamanya menghargai pendapat anggota diskusi lainnya. Diskusi buzz group dapat melatih siswa berbagai ketrampilan sosial yang berguna sebagai modal dirinya terjun dalam kehidupan bermasyarakat.. Pembelajaran tipe buzz group akan mengajarkan siswa untuk bersedia menerima dan menghargai pendapat siswa lain, mengembangkan kerja sama kelompok, meningkatkan kepedulian dan komunikasi efektif yang dapat dijadikan modal awal untuk memperlancar jalannya interaksi sosial dengan siswa lainnya. Berdasarkan fenomenafenomena di atas peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tindakan dengan judul: Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi Buzz Group Untuk Meningkatkan 4
5 Interaksi Sosial Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 1 Gondangrejo Karanganyar Tahun Ajaran 2012/2013. B. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan. Dede Rahmat Hidayat dan Aip Badrujaman (2012 : 12) menjelaskan, penelitian tindakan (PT) merupakan salah satu strategi yang memanfaatkan tindakan nyata dan proses pengembangan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah layanan bimbingan kelompok teknik diskusi buzz group. Tindakan yang diberikan dengan menggunakan bimbingan kelompok teknik diskusi buzz group dimaksudkan mengajak setiap siswa untuk dapat mengungkapkan pendapatnya, saling bertukar ide, dan menjalin hubungan timbal balik yang dinamis untuk merumuskan pemecahan masalah bersama menggunakan teknik diskusi. Pertukaran pendapat dan terjalinnya hubungan timbal balik yang berjalan dinamis selama proses diskusi akan menyadarkan siswa mengenai permasalahan yang dihadapi, sehingga melalui proses pertukaran pendapat tersebut, siswa akan lebih mudah merumuskan pemecahan masalah karena pembahasan dilakukan bersama dengan teman-temannya. 1. Rencana Tindakan Rencana tindakan merupakan gambaran mengenai tindakan yang akan dilaksanakan pada setiap siklus. Penelitian tindakan ini direncanakan akan dilakukan dengan dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II. Apabila pelaksanaan tindakan pada siklus I belum dapat mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu sebesar 50 %, maka perlu dilanjutkan pada pelaksanaan tindakan siklus II. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi/ evaluasi, dan refleksi. Rencana tindakan tersebut dapat digambarkan dalam bagan berikut: Permasalahan Perencanaan Tindakan I Pelaksanaan Tindakan I Observasi/ Evaluasi Refleksi Hasil I Indikator Keberhasilan 50% Indikator Keberhasilan <50% Perencanaan Tindakan II Pelaksanaan Tindakan II Observasi/Eval uasi Refleksi Hasil II Analisis Bagan 2. Rencana Tindakan Dinyatakan Berhasil Perlu Dilanjutkan ke Siklus II Dinyatakan Belum Berhasil 5
6 Deskripsi dari rencana penelitian tindakan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Perencanaan Perencanaan merupakan tahapan awal yang meliputi persiapan sebelum pelaksanaan diskusi buzz group berlangsung. Kegiatankegiatan persiapan tersebut adalah: 1) Guru BK dan peneliti menyusun rancangan tindakan berupa silabus, satuan layanan, dan materi diskusi buzz group. 2) Peneliti mempersiapkan angket dan lembar observasi untuk masing-masing pembantu pelaksana. 3) Guru BK dan peneliti menetapkan pembantu pelaksana diskusi buzz group. 4) Guru BK dan peneliti membagi siswa ke dalam 3 kelompok kecil. 5) Peneliti melakukan pembagian pembantu pelaksana pada masing-masing kelompok. 6) Guru BK dan peneliti memberikan pengarahan kepada setiap pembantu pelaksana berkaitan dengan subbab topik yang akan didiskusikan dan mekanisme pelaksanaan diskusi buzz group agar diperoleh kesamaan persepsi antara peneliti dengan pembantu pelaksana. b. Pelaksanaan Tindakan Tindakan merupakan tahap pelaksanaan diskusi buzz group yang bertujuan untuk meingkatkan interaksi sosial diantara siswa. Kegiatan dalam pelaksanaan tindakan dapat diuraikan sebagai berikut: 1) Peneliti dan pembantu pelaksana mempersiapkan tempat pelaksanaan diskusi buzz group dengan mengatur kursi tiap kelompok dalam posisi melingkar. 2) Peneliti melakukan apersepsi untuk mengarahkan siswa memasuki materi yang akan dibahas. 3) Peneliti bersama pembantu pelaksana memberikan Ice breaking kepada semua peserta diskusi untuk menyegarkan pikiran. 4) Guru BK menginformasikan subbab topik yang akan dibahas masing-masing kelompok. 5) Guru BK menjelaskan alur pelaksanaan diskusi buzz group kepada semua peserta diskusi. 6) Masing-masing pembantu pelaksana mengkoordinasikan kelompok yang diampu untuk mempersiapkan diri. 7) Pembantu pelaksana bersama para siswa memilih ketua kelompok untuk memimpin kelompok berdiskusi dan sekretaris untuk menuliskan hasil diskusi buzz group. 8) Masing-masing pembantu pelaksana menjelaskan tujuan yang akan dicapai pada pelaksanaan diskusi buzz group. 9) Masing-masing pembantu pelaksana membagikan subbab topik yang akan didiskusikan dan memberikan penjelasan mengenai tugas yang perlu didiskusikan. 10) Masing-masing pembantu pelaksana mempersilahkan ketua kelompok untuk memulai 6
7 diskusi dan sekretaris menuliskan pendapat para anggota kelompok. 11) Guru BK, peneliti, pembantu pelaksana mengamati jalannya diskusi buzz group guna diketahui kemampuan setiap siswa dalam melakukan interaksi sosial dengan siswa lain selama pelaksanaan diskusi buzz group. 12) Setelah semua kelompok selesai melakukan diskusi, selanjutnya guru BK mengajak para siswa anggota kelompok bergabung dalam suatu pleno atau kelompok besar. 13) Guru BK mempersilahkan perwakilan dari kelompok 1 untuk membacakan hasil diskusinya, dan mengajak para anggota kelompok 2 dan 3 untuk bertanya, menanggapi, atau menambahkan hasil diskusi kelompok kecil 1 dan seterusnya dilanjutkan pembacaan hasil diskusi dari perwakilan kelompok 2 dan 3. 14) Guru BK dan peneliti memberikan tambahan penjelasan kepada semua siswa peserta diskusi mengenai maksud dari materi yang dibahas dalam diskusi sehingga siswa akan dapat memahami dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. 15) Guru BK, peneliti, pembantu pelaksana dan para siswa mengevaluasi proses diskusi buzz group yang telah berlangsung. 16) Guru BK, peneliti, pembantu pelaksana, dan para siswa membuat kesimpulan dari pelaksanaan diskusi buzz group. 17) Peneliti mengakhiri kegiatan diskusi buzz group. c. Observasi Observasi pada penelitian ini dilakukan dengan cara mengamati perilaku subjek penelitian pada saat pelaksanaan diskusi buzz group. Observasi ini digunakan sebagai evaluasi proses dan dasar refleksi pelaksanaan diskusi buzz group. 1) Evaluasi Proses Evaluasi proses merupakan kegiatan pengamatan yang dilakukan kepada subjek penelitian pada saat pelaksanaan diskusi buzz group. Pada evaluasi proses ini, pembantu pelaksana melakukan pengamatan terhadap perilaku subjek dalam menjalin interaksi sosial dengan siswa lainnya pada saat berlangsungnya proses diskusi buzz group. 2) Hasil Evaluasi Hasil evaluasi merupakan hasil pengamatan yang dilakukan selama pelaksanaan diskusi buzz group untuk mengetahui perilaku yang terjadi dan perubahan perilaku siswa selama mengikuti diskusi buzz group. 3) Diskusi Hasil Evaluasi Peneliti dan pembantu pelaksana mendiskusikan hasil pengamatannya terhadap perilaku subjek selama proses diskusi sebagai analisis klinis yang akan digunakan sebagai bahan refleksi. 7
8 d. Refleksi Refleksi merupakan tahapan untuk melakukan pengkajian kembali terhadap tindakan yang telah diberikan kepada subjek penelitian. Tahap refleksi berisi kegiatan pemaknaan hasil analisis persentase dan analisis klinis yang akan digunakan sebagai dasar untuk menentukan tindak lanjut. Pada penelitian tindakan ini, refleksi digunakan untuk mengkaji keefektifan bimbingan kelompok teknik diskusi buzz group dalam meningkatkan interaksi sosial siswa. Refleksi diperoleh berdasarkan hasil pengisian angket siklus I dan hasil pengamatan yang dilakukan oleh guru BK, peneliti dan pembantu pelaksana ketika proses diskusi dan perubahan yang ditunjukkan setelah tindakan diskusi. Apabila tindakan yang diberikan pada siklus I belum tercapai target peningkatan seperti yang telah ditetapkan sebelumnya, berarti pelaksanaan diskusi buzz group belum berhasil efektif dan akan dilanjutkan pelaksanaan tindakan untuk siklus II hingga target tercapai. Disamping itu, refleksi juga berfungsi untuk menilai pelaksanaan tindakan yang menunjukkan kekurangan dan kelemahannya, sehingga perlu diperbaiki pada siklus berikutnya. Perbaikan yang dilakukan pada tindakan siklus II yaitu pada langkah atau tata cara pelaksanaan tindakan diskusi buzz group terutama pada proses diskusi pleno, sehingga akan semakin menarik siswa untuk mengemukakan pendapatnya sehingga diskusi akan berjalan lebih dinamis. Selain itu, subbab topik yang diberikan lebih kompleks sehingga akan mengembangkan kemampuan kognitif siswa dan siswa akan lebih terdorong untuk bertukar pikiran memecahkan permasalahan dalam diskusi. Apabila sudah memenuhi target, maka penelitian dinyatakan berhasil. Artinya bimbingan kelompok teknik diskusi buzz group dinyatakan efektif untuk meningkatkan interaksi sosial siswa. C. HASIL PEMBAHASAN Pelaksanaan tindakan berupa bimbingan kelompok teknik diskusi buzz group pada siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 1 Gondangrejo dilakukan dalam dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Setiap siklusnya terdiri dari rangkaian tahapan yaitu perencanaan, tindakan, observasi, analisis dan refleksi. Pada tindakan siklus I subjek belum mengalami peningkatan yang signifikan, karena sebagian siswa masih malu untuk mengemukakan pendapatnya terhadap permasalahan dalam diskusi. Ditambah lagi penyesuaian terhadap pembantu pelaksana dan teman yang berbeda kelas membuat para subjek merasa canggung dalam berkomunikasi dan berinteraksi memecahkan masalah dalam diskusi. Hasil tindakan yang ditunjukkan subjek pada siklus I yaitu sebesar 24,42 % dan dapat dikatakan hasil tersebut belum mencapai target indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu sebesar 50 %, maka tindakan perlu dilanjutkan ke siklus II. Pada tindakan siklus II, dengan adanya variasi pada tata cara pelaksanaan diskusi dari siklus I menunjukkan perubahan yang 8
9 signifikan. Hal tersebut terlihat dari perilaku subjek yang lebih percaya diri mengemukakan pendapatnya, kerja sama kelompok terbangun semakin baik, dan diskusi menjadi semakin hidup sehingga proses interaksi sosial siswa menjadi semakin intensif. Hasil tindakan yang ditunjukkan subjek pada siklus II lebih meningkat dibandingkan dengan hasil tindakan pada siklus I yaitu sebesar 52,53 %. Hasil tersebut didapatkan dari rata-rata skor angket siklus I yaitu 52,33 sedangkan ratarata skor angket siklus II yaitu 79,83. Berdasarkan hasil tindakan pada siklus II yaitu sebesar 52,53 %, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus II dinyatakan berhasil karena telah mencapai target indikator keberhasilan. Hasil penelitian tindakan yang diperoleh dari pelaksanaan siklus I dan siklus II menunjukkan adanya perubahan perilaku subjek dari yang sebelumnya kurang mampu menjalin komunikasi yang efektif dan kerja sama dengan teman di sekolah sehingga belum terbangun interaksi sosial siswa yang positif, namun sesudah subjek mendapatkan tindakan berupa bimbingan kelompok teknik diskusi buzz group menjadikannya terdorong untuk menjalin komunikasi yang efektif dan kerja sama dengan teman di sekolah sehingga terbangun interaksi sosial yang positif. Hasil penelitian tersebut sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Wina Sanjaya (2005) bahwa tujuan diskusi buzz group yaitu untuk mengembangkan kemampuan kerja sama, interaksi sosial, dan akademik siswa. Pendapat tersebut menunjukkan bahwa teknik diskusi buzz group tepat digunakan untuk meningkatkan kemampuan kerja sama, interaksi sosial, dan akademik siswa. Diskusi buzz group akan mengajarkan siswa berbagai ketrampilan sosial seperti kesediaan untuk menerima dan menghargai pendapat siswa lain, melatih bermusyawarah, mengembangkan kerja sama, meningkatkan kepedulian dan komunikasi efektif yang dapat dijadikan modal awal untuk memperlancar jalannya interaksi sosial dengan siswa lainnya. Berdasarkan pendapat dan hasil penelitian tindakan di atas, maka dapat dinyatakan bahwa bimbingan kelompok teknik diskusi buzz group efektif untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan interaksi sosial dengan siswa lainnya di sekolah. D. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat dikemukakan beberapa simpulan sebagai berikut: 1. Bimbingan kelompok teknik diskusi buzz group efektif untuk meningkatkan interaksi sosial siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 1 Gondangrejo tahun ajaran 2012/2013. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya peningkatan rata-rata skor pretest sebesar 42,08 menjadi 52,33 pada pelaksanaan tindakan siklus I, dan pada tindakan siklus II terjadi peningkatan signifikan sebesar 79,83. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, dinyatakan bahwa subjek penelitian yang berjumlah 12 orang mampu mengalami 9
10 peningkatan dalam melakukan interaksi sosial dengan siswa lainnya. 2. Pelaksanaan tindakan dilakukan dalam dua siklus yaitu siklus I dan II. Pelaksanaan tindakan siklus I dinyatakan sudah mengalami peningkatan tetapi belum signifikan. Hal tersebut dikarenakan persentase peningkatan pada siklus I sebesar 24,42 %, artinya hasil tersebut belum mencapai target indikator keberhasilan sebesar 50 % sehingga harus dilanjutkan pada pelaksanaan tindakan siklus II. Pelaksanaan tindakan siklus II mampu meningkatkan interaksi sosial siswa sebesar 52,53 %. Berdasarkan hasil tersebut, maka tindakan pada siklus II dinyatakan berhasil. 3. Hipotesis yang berbunyi : Bimbingan kelompok teknik diskusi buzz group efektif untuk meningkatkan interaksi sosial siswa pada siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 1 Gondangrejo tahun ajaran 2012/2013 secara empirik dapat diterima kebenarannya. Berdasarkan hasil simpulan menunjukkan bahwa bimbingan kelompok teknik diskusi buzz group efektif untuk meningkatkan interaksi sosial siswa, maka dapat diuraikan beberapa implikasi sebagai berikut: 1. Bimbingan kelompok teknik diskusi buzz group dapat menjadi salah satu strategi mengatasi siswa yang mengalami hambatan dalam berinteraksi sosial dengan siswa lainnya. 2. Melalui diskusi buzz group, siswa akan berinteraksi secara positif dengan cara bertukar pendapat dalam kelompok-kelompok kecil untuk memecahkan permasalahan sosial. Pada proses pertukaran pendapat tersebut, siswa akan berusaha menyusun ide-ide, menjalin komunikasi dengan temannya, berlatih menerima dan menghargai keunikan masingmasing temannya, serta membangun kerja sama kelompok untuk bersama-sama merumuskan pemecahan yang tepat berdasarkan hasil kemufakatan bersama. Ketrampilan sosial yang dikembangkan dalam diskusi buzz group dapat dijadikan modal awal bagi setiap siswa untuk mampu menjalin interaksi sosial secara positif dengan lingkungan sekitarnya. 3. Bimbingan kelompok teknik diskusi buzz group untuk meningkatkan interaksi sosial siswa dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi konselor untuk digunakan mengatasi permasalahan yang sama. Berdasarkan simpulan dan implikasi tersebut, maka terdapat beberapa saran yang dapat dikemukakan sebagai berikut: 1. Kepada Guru BK a. Guru BK diharapkan dapat mengaplikasikan diskusi buzz group dalam upaya mengatasi permasalahan sosial siswa. b. Guru BK diharapkan dapat menuliskan permasalahan diskusi buzz group yang sesuai dengan permasalahan yang benar-benar sedang dialami siswa sehingga siswa akan merasa terbantu dengan adanya layanan yang diberikan. 10
11 2. Kepada Wali Kelas Wali kelas diharapkan dapat mengenali permasalahan sosial yang dialami setiap siswa yang diampunya agar dapat bekerja sama dengan Guru BK mengatasi permasalahan sosial siswa dengan menggunakan teknik diskusi buzz group. 3. Kepada Siswa a. Siswa dapat mengembangkan ketrampilan sosial seperti komunikasi, kepedulian dan kerja sama agar dapat dijadikan modal untuk menjalin interaksi sosial yang positif dengan siswa lainnya. b. Siswa-siswa yang mengalami permasalahan sosial diharapkan dengan keinginan sendiri datang menemui Guru BK untuk selanjutnya ditindak lanjuti digunakan teknik diskusi buzz group untuk menyelesaikan permasalahan sosialnya. 4. Kepada Peneliti Lain Bagi peneliti lain yang ingin mengkaji atau meneliti dengan variabel yang sama, diharapkan menggunakan teknik yang berbeda agar dapat diketahui teknik yang lebih efektif untuk meningkatkan interaksi sosial siswa. Selain itu, bagi peneliti lain juga diharapkan dapat menggunakan teknik yang sama untuk mengkaji permasalahan yang berbeda. Hal tersebut dimaksudkan agar hasil penelitian berikutnya dapat memberikan perbaikan dari hasil penelitian tindakan sebelumnya. 11
12 DAFTAR PUSTAKA Basrowi Pengantar Sosiologi. Bogor: Ghalia Indonesia. Dede Rahmat Hidayat dan Aip Badrujaman Penelitian Tindakan Dalam Bimbingan dan Konseling. Jakarta : PT. Indeks. Gerungan W. A Psikologi Sosial. Bandung: PT. Refika Aditama. Monks,F.J; Knoers, A.M.P; Haditono S.R Psikologi Perekembangan.Yogya karta: Gadjah Mada University Press. Papalia, D. E. Olds, S. W. Feldman, R. D Perkembangan Manusia. (penerjemah Brian Marwensdy). Jakarta: Salemba Humanika. Prayitno dan Erman Amti Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Syamsu Yusuf Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Tatiek Romlah Teori dan Praktek Bimbingan Kelompok. Malang: Universitas Negeri Malang. Trianto Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, Konsep, Landasan, dan Implementasinya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana. Wina Sanjaya Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 12
LINDA ROSETA RISTIYANI K
PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 2 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016 JURNAL Oleh: LINDA ROSETA RISTIYANI
Lebih terperinciPENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL SISWA DENGAN TEMAN SEBAYA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK
PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL SISWA DENGAN TEMAN SEBAYA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK Nelly Oktaviyani (nellyokta31@yahoo.com) 1 Yusmansyah 2 Ranni Rahmayanthi Z 3 ABSTRACT The purpose of this study
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS X IIS 2 SMA NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014/2015. Henggar Dimas Pradiva NIM K8411035
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKANHASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS X IIS 2 SMA NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014/2015. Henggar Dimas Pradiva NIM K8411035
Lebih terperinciPENINGKATAN KEAKTIFAN SOSIAL DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI KARANGPANDAN MELALUI STRATEGI TEAM QUIZ DISERTAI MODUL
PENINGKATAN KEAKTIFAN SOSIAL DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI KARANGPANDAN MELALUI STRATEGI TEAM QUIZ DISERTAI MODUL SKRIPSI Oleh : Siti Nurjanah NIM K4307049 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PARTISIPASI SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENERAPAN INKUIRI TERBIMBING DI KELAS X
PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PARTISIPASI SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENERAPAN INKUIRI TERBIMBING DI KELAS X.1 SMA NEGERI 1 SUKOHARJO SKRIPSI Oleh: WARYANTO K4308061 FAKULTAS KEGURUAN
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.2, Tahun 2015 Chellyana Kusuma Wardani & Siswanto 89-96
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR THE IMPLEMENTATION OF NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) COOPERATIVE LEARNING TO IMPROVE LEARNING
Lebih terperinciSkripsi. Oleh: Puput Dwi Maret Tanti K
PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF (ACTIVE LEARNING) DENGAN METODE MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI A3 SMA NEGERI 1 NGEMPLAK BOYOLALI Skripsi Oleh: Puput Dwi Maret Tanti
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL POSITIF PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DENGAN MENGGUNAKAN BIMBINGAN KELOMPOK
1 PENINGKATAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL POSITIF PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DENGAN MENGGUNAKAN BIMBINGAN KELOMPOK Umi Chasanah (miu_mutzz44@yahoo.com) Syaifuddin Latif Shinta Mayasari ABSTRACT
Lebih terperinci: ZAFIRAH FARIS NIM K
BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI UNTUK MENGURANGI PELANGGARAN TATA TERTIB SEKOLAH (PENELITIAN PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 8 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014) JURNAL Oleh : ZAFIRAH FARIS
Lebih terperinciPENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD
PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD Suciono Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan, kab. Langkat Abstract: This study aims to determine whether
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAHAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION
UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAHAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION Aldila Kurniati 1), Retno Winarni 2), MG. Dwijiastuti 3) PGSD
Lebih terperinciDepartement of Mathematic Education Mathematic and Sains Education Major Faculty of Teacher Training and Education Riau University
1 THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL WITH STRUCTURAL NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) APPROACH TO IMPROVE MATHEMATICS LEARNING ACHIEVEMENT IN CLASS VII 3 SMP NEGERI 16 SIJUNJUNG Nadhilah Andriani
Lebih terperinciPENGGUNAAN MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
PENGGUNAAN MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Nurul Istiqomah 1, Joharman 2, Tri Saptuti Susiani 3 FKIP, PGSD Universitas Sebelas Maret
Lebih terperinciKEEFEKTIFAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN
KEEFEKTIFAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK PERMAINAN SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI PESERTA DIDIK (Penelitian Dilakukan pada Kelas VIII SMP Negeri 1 Kismantoro Tahun Pelajaran 2012/2013)
Lebih terperinciTEKNIK DISKUSI BUZZ GROUP UNTUK MENINGKATKAN PERILAKU ASERTIF ANTAR SEBAYA PESERTA DIDIK KELAS VIII MTs NEGERI KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2014/2015
TEKNIK DISKUSI BUZZ GROUP UNTUK MENINGKATKAN PERILAKU ASERTIF ANTAR SEBAYA PESERTA DIDIK KELAS VIII MTs NEGERI KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI OLEH : RANI KURNIASIH (K3110054) FAKULTAS KEGURUAN
Lebih terperinciTeknik Sosiodrama untuk Meningkatkan Perilaku Asertif
CONSILIUM : Jurnal Program Studi Bimbingan dan Konseling First Published Vol 1 (2) December 2013 CONSILIUM Teknik Sosiodrama untuk Meningkatkan Perilaku Asertif Lina Arliani, Sri Wiyanti Hidayat, Chadidjah
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE GROUP INVESTIGATION
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA KELAS X-9 SMA BATIK I SURAKARTA SKRIPSI Oleh: META NUR INDAH SARI K4308020
Lebih terperinciHannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan
1 PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA SUB POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK SISWA KELAS VIII-7 SMP NEGERI 1 KREMBUNG SIDOARJO SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERITA MELALUI MEDIA ANIMASI BAGI SISWA KELAS VI SDLB C SWADAYA SEMARANG TAHUN 2013
UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERITA MELALUI MEDIA ANIMASI BAGI SISWA KELAS VI SDLB C SWADAYA SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI oleh: SUNARNI NIM: X5212224 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciRAHMAT FAUZI NIM. K
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 14 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Oleh : RAHMAT FAUZI NIM. K4306036 Skripsi
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA Rian Setiawan 1), Sukarno 2), Karsono 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta
Lebih terperinciPREZI INNOVATION USAGE TO INCREASE 10 TH BOGA CLASS STUDENT LEARNING MOTIVATION IN SANITATION, HYGIENE & SAFETY LEARNING SUBJECT IN SMKN 4 SURAKARTA
Inovasi Pemanfaatan Media... (Ambar Rizqi Firdausa & Sugiyono) 1 INOVASI PEMANFAATAN MEDIA PREZI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X BOGA 1 PADA MAPEL SANITASI, HYGIENE, & KESELAMATAN KERJA
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN Afina Nur Fadhila 1), St. Y. Slamet 2), Djaelani 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet
Lebih terperinciDENGAN TEKNIK KONTRAK TINGKAH LAKU
KONSELING BEHAVIORAL DENGAN TEKNIK KONTRAK TINGKAH LAKU UNTUK MENGURANGI KEBIASAAN MEROKOK PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 PURWANTORO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: ANA WINDARTI K3109010 FAKULTAS
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.
1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO Oleh Eviyanti ABSTRACT This study is an action research aimed to find out
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015 Ary Wardani 1, Triyono 2, Ngatman 3 1 Mahasiswa, 2
Lebih terperinciIMPLEMENTATION PROBLEM SOLVING LEARNING METHOD TO INCREASE STUDY RESULT OF IPS IV CLASS STUDENTS IN SDN 163 PEKANBARU
1 IMPLEMENTATION PROBLEM SOLVING LEARNING METHOD TO INCREASE STUDY RESULT OF IPS IV CLASS STUDENTS IN SDN 163 PEKANBARU Ana Julita, Lazim N, Mahmud Alpusari Anajulita111@gmail.com, LazimPGSD@gmail.com,
Lebih terperinciPENGGUNAAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KONSEP DIRI PADA SISWA KELAS XI SMK
PENGGUNAAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KONSEP DIRI PADA SISWA KELAS XI SMK Emilia Roza (Eroza82@yahoo.com) 1 Muswardi Rosra 2 Ranni Rahmayanthi Z 3 ABSTRACT The objective of this research was
Lebih terperinciPEMBERIAN INFORMASI KARIR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN PROGRAM JURUSAN
PEMBERIAN INFORMASI KARIR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN PROGRAM JURUSAN (Penelitian Pada Siswa Kelas X SMA Negeri Punung Kabupaten Pacitan Tahun Ajaran 2013/2014)
Lebih terperinciBAYU ADHY TAMA K
PEMBERIAN INFORMASI KARIR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN PROGRAM JURUSAN SISWA KELAS X SMA NEGERI PUNUNG TAHUN AJARAN 2013/2014 JURNAL Oleh: BAYU ADHY TAMA K3109019
Lebih terperinciTjiptaning Suprihati, Mirisa Izzatun Haniyah. Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember
MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) DENGAN LKS INKUIRI PADA SISWA KELAS XI-TPHP SMK PERIKANAN DAN KELAUTAN
Lebih terperinciTEKNIK PERMAINAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT SISWA KELAS IV SDN PRAWIT I NO. 69 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/ 2013
TEKNIK PERMAINAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT SISWA KELAS IV SDN PRAWIT I NO. 69 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/ 2013 SKRIPSI Oleh: HENRIKA DEWI ANINDAWATI K3109038 FAKULTAS KEGURUAN
Lebih terperinciPENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL SISWA DENGAN TEMAN SEBAYA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK
PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL SISWA DENGAN TEMAN SEBAYA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK Puspita Mertani (puspitamertani@gmail. com) ¹ Syarifuddin Latief² Diah Utaminingsih³ ABSTRACT The aim of this research
Lebih terperinciJurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian
Jurnal Geografi Volume 12 No 1 (29 dari 114) Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS KOMPETENSI MEMAHAMI HUBUNGAN MANUSIA DAN BUMI MELALUI
Lebih terperinciMENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP KEGIATAN EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE CARD SORT
MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP KEGIATAN EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE CARD SORT Esti Puji Astuti 1), Kuswadi 2), Idam Ragil Widianto Atmojo 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, J. Slamet
Lebih terperinciKumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 3, Nomor 3, Juli 2014 ISSN
Penerapan Model Pembelajaran Talking Stick Dengan Diskusi Kelompok Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar TIK Siswa Kelas VII C SMP Negeri 1 Sawan Semester Ganjil Tahun Ajaran 2012/2013 I Gusti
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS
MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS Setiawati, Benedictus Kusmanto Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta
Lebih terperinciPENERAPAN ACTIVE LEARNING DENGAN SILENT DEMONSTRATION UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 14 SURAKARTA
PENERAPAN ACTIVE LEARNING DENGAN SILENT DEMONSTRATION UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 14 SURAKARTA Skripsi Oleh: TRY NESIA NURHEMY X4307053 FAKULTAS KEGURUAN
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL KONTEKSTUAL (CTL) PADA PEMBELAJARAN IPS
PENERAPAN MODEL KONTEKSTUAL (CTL) PADA PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN NILAI KARAKTER BANGSA SISWA KELAS V SD NEGERI GUNUNGSIMPING 02 CILACAP TENGAH, CILACAP TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh : RISA
Lebih terperinciKata kunci: Metode Simulasi, Motivasi Belajar, dan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPS
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE SIMULASI DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS VIII B SMP NEGERI 4 YOGYAKARTA Oleh: Siti Raudlatussyifa, Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas
Lebih terperinciSkripsi. Oleh: Dwi Listiawan X
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 22 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Skripsi Oleh: Dwi Listiawan X4306022 FAKULTAS
Lebih terperinciPENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SUMBER DAYA ALAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH
PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SUMBER DAYA ALAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV SDN 03 Pendem Mojogedang Karanganyar Tahun Ajaran 2014/2015)
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Ratih Novita Sari 1 Yusmansyah 2 Shinta Mayasari 3
PENINGKATAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK Ratih Novita Sari (Ratihnovita@yahoo.co.id) 1 Yusmansyah 2 Shinta Mayasari 3 ABSTRACT The aim of this study was to find out whether
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DI SMP NEGERI 13 PONTIANAK
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DI SMP NEGERI 13 PONTIANAK Karin Ajeng Febriani, Nanang Heryana, Djon Lasmono Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia,
Lebih terperinciINCREASED INTEREST IN STUDYING GRADE IIIA IN LEARNING SOCIAL STUDIES THROUGH THE TECHNIQUES OF ICE BREAKER IN SD KARTIKA 1-10 PADANG
INCREASED INTEREST IN STUDYING GRADE IIIA IN LEARNING SOCIAL STUDIES THROUGH THE TECHNIQUES OF ICE BREAKER IN SD KARTIKA 1-10 PADANG Lisa Dwi Ariani 1, Pebriyenni 2, Yulfia Nora 1 1 Primary School Teacher
Lebih terperinciKey word: application of the discussion method-based contextual learning, increasing the ability to write reports
1 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS LAPORAN MELALUI PENERAPAN METODE DISKUSI BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) DI SMPN 1 PUGER KABUPATEN JEMBER Increasing Ability To Write
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS LINGKUNGAN
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS LINGKUNGAN Hias Bersih Dakhi SD Negeri 074038, kota Gunungsitoli Abstract: Problems observed in this study is the low learning outcomes
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DISERTAI HANDOUT
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DISERTAI HANDOUT UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI, KEAKTIFAN, DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN PERCAYA DIRI SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DI SMA NEGERI 1 SUNGKAI UTARA LAMPUNG UTARA
UPAYA MENINGKATKAN PERCAYA DIRI SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DI SMA NEGERI 1 SUNGKAI UTARA LAMPUNG UTARA Hadi Pranoto FKIP Bimbingan dan Konseling Universitas Muhammadiyah Metro Email: hadipranoto21@gmail.com
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA MATERI FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA 1 SMA
Lebih terperinciOleh : ADITYA WEGA PRIMANDIKA NIM. K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
PENERAPAN MODIFIKASI ALAT PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS BOLAVOLI PADA SISWA KELAS XI IPS 4SMA NEGERI 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013 Oleh : ADITYA WEGA PRIMANDIKA
Lebih terperinciPENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LEMBAGA PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI MODEL SCRAMBLE PADA SISWA SEKOLAH DASAR
PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LEMBAGA PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI MODEL SCRAMBLE PADA SISWA SEKOLAH DASAR Rizka Fitri Nugraheni 1), Hasan Mahfud 2), M Ismail Sriyanto 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)
50 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) Yunie Nurhazannah SMP Negeri 21 Pontianak E-mail: yunienurhazannah@gmail.com
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS DAN MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN STRATEGI TEAM QUIZ, MEDIA AUDIO VISUAL, DISERTAI MODUL PEMBELAJARAN
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN STRATEGI TEAM QUIZ, MEDIA AUDIO VISUAL, DISERTAI MODUL PEMBELAJARAN SKRIPSI Oleh: IKA MAWARNINGTYAS X4307034 FAKULTAS KEGURUAN
Lebih terperinciPENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK BELAJAR TERHADAP MANAJEMEN PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR SISWA SMP NEGERI 17 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015
PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK BELAJAR TERHADAP MANAJEMEN PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR SISWA SMP NEGERI 17 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 RAHMAD ADI INDRA 11500076 Dra.Ismoyowati,S.Pd,M.Pd. PROGDI
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN SISWA MELALUI KONSELING KELOMPOK DENGAN PENDEKATAN BEHAVIORISTIK PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI GONDANGREJO
1 UPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN SISWA MELALUI KONSELING KELOMPOK DENGAN PENDEKATAN BEHAVIORISTIK PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI GONDANGREJO Oleh : Vely Fatimah 12500082 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciNurul Hidayati Nafi ah dan Salmah Lilik Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas sebelas Maret Surakarta. ABSTRAK
PENGGUNAAN TEKNIK ROLE PLAYING UNTUK MENGURANGI KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN AKHIR SEMESTER SISWA KELAS BILINGUAL SMP N 1 TAWANGMANGU TAHUN AJARAN 2013/2014 Nurul Hidayati Nafi ah dan Salmah Lilik Fakultas
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 BULUKUMBA
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 BULUKUMBA Hari Aningrawati Bahri* ABSTRACT This research is Classroom Action
Lebih terperinciPENGUNAAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BERMAIN BOLAVOLI PADA SISWA KELAS XI PM SMK MURNI 2 SURAKARTA
PENGUNAAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BERMAIN BOLAVOLI PADA SISWA KELAS XI PM SMK MURNI 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI OLEH: AHMAD MASHURI K4612008 FAKULTAS
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN SIKAP SOSIAL SISWA KELAS VII SMP NEGERI 11 YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016 SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN SIKAP SOSIAL SISWA KELAS VII SMP NEGERI 11 YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016 SKRIPSI Oleh: RINDA JULIARANI NPM. 12144200091 PROGRAM STUDI BIMBINGAN
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR RASIONAL SISWA KELAS VIII-F SMP NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR RASIONAL SISWA KELAS VIII-F SMP NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012 OLEH EKO BUDIONO K4308085 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciPEGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS III SD NEGERI TANJUNGREJO TAHUN AJARAN 2012/2013
PEGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS III SD NEGERI TANJUNGREJO TAHUN AJARAN 2012/2013 Oleh: Yohana Hiqmawati 1, Imam Suyanto 2, M. Chamdani
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR TEKNOLOGI PENGUKURAN DENGAN METODE PROBLEM SOLVING
Implementasi Metode Pembelajaran (Ridwan Hanafi) 1 MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR TEKNOLOGI PENGUKURAN DENGAN METODE PROBLEM SOLVING INCREASING LEARNING ACTIVENESS AND ACHIEVEMENT OF MEASURING
Lebih terperinciPENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI Intan Rahmawati 1), Amir 2), Tri Budiharto 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Slamet Riyadi
Lebih terperinciErmei Hijjah Handayani*, Elva Yasmi Amran**, Rini***
1 IMPROVING STUDENT LEARNING ACTIVITY ON COLLOID SUBJECT BY USING STUDENT WORKSHEET THAT IS BASED ON IDEAL PROBLEM SOLVING IN XI MIA 3 OF SMAN 1 PEKANBARU Ermei Hijjah Handayani*, Elva Yasmi Amran**, Rini***
Lebih terperinciKeywords: cooperative learning, Two Stay Two Stray, learning outcomes.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Kartika Pratama
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN BERMAIN DRAMA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK JIGSAW II
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERMAIN DRAMA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK JIGSAW II Linna Perbowati 1), Rukayah 2), Hartono 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Ir. Sutarmi 36 A, Surakarta
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XII, No. 1, Tahun 2014 Shinta Agustina Siregar & Sukanti 1-13
PENINGKATAN PEMAHAMAN AKUNTANSI DAN PARTISIPASI SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING TIPE PRE SOLUTION POSING Shinta Agustina Siregar Prodi Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMATIK MODE PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING SISWA KELAS II SD NEGERI TEBING TINGGI
PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMATIK MODE PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING SISWA KELAS II SD NEGERI 163086 TEBING TINGGI Helmina Siagian Surel: hrmnsiagian@gmail.com ABSTRACT This aim of this
Lebih terperinciPENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn Nuriyah SD Negeri 054931 Batu Melenggang, kab. Langkat Abstract: This study aims to determine the increase of student learning
Lebih terperinciJURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh SRIANANINGSIH NIM.
i PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII D SMPN 1 LABUAPI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 PADA PEMBELAJARAN LINGKARAN DENGAN MENERAPKAN MODEL DISCOVERY LEARNING JURNAL SKRIPSI Diajukan untuk
Lebih terperinciIud Puspita Wijianingsih 1, Ruli Hafidah 1 Yudianto Sujana
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI KEGIATAN SAINS DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN PADA ANAK KELOMPOK A TK/RA MASYITOH IV SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/ 2016 Iud Puspita Wijianingsih 1, Ruli
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG Widya Danu Fadilah 1, Edrizon 1, Hendra Hidayat 1 1
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN FIRING LINE UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR
Implementasi Model Pembelajaran... (Dewi Dwi Utari) 1 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN FIRING LINE UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR THE IMPLEMENTATION OF FIRING LINE LEARNING MODEL TO IMPROVE FINANCIAL
Lebih terperinciPENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA
PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA Kartika Teti Kadarsih 1), Usada 2), Matsuri 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta e-mail: kartikateti@gmail.com
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA Retno Muji Lestari 1), Amir 2), Hadiyah 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW)
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) Indri Pebiyani Hapsari 1), St.Y.Slamet 2), Karsono 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Slamet Riyadi No.449,
Lebih terperinciDiajukan Oleh: ARISKA DEVIE PRADISTA A
UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL TERPADU MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH (MENCARI PASANGAN) PADA SISWA KELAS VIII E SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN SISWA
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN SISWA ARTIKEL Oleh : NI NYOMAN GUNIATI 0914041089 JURUSAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGRAAAN FAKULTAS ILMU
Lebih terperinciPENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFE) PADA SISWA SEKOLAH DASAR
PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFE) PADA SISWA SEKOLAH DASAR Rifai Nurmansah 1), Peduk Rintayati 2), Yulianti 3) PGSD FKIP
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING Arnika Andriani 1), Suharno 2), Yulianti 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta
Lebih terperinciChemical Education Study Program Teachers Training and Education Faculty University of Riau
1 THE USE OF MYSTERIOUS CARD AND BOX LEARNING MEDIA TO IMPROVE STUDENTS LEARNING ACTIVITY AND COMPLETENESS IN HYDROCARBONS AND CRUDE OIL TOPIC AT X.8 GRADE OF SMAN 9 PEKANBARU Wirda Novitasari Nasution
Lebih terperinciPENERAPAN TEKNIK NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BILANGAN PECAHAN SISWA KELAS V SD
PENERAPAN TEKNIK NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BILANGAN PECAHAN SISWA KELAS V SD Winarsih 1, Triyono 2, M. Chamdani 3 1 Mahasiswa PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret 2, 3
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS DAN MIND MAPPING
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS DAN MIND MAPPING Novitana Sundora, Teti Rostikawati, Triasianingrum Afrikani Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas
Lebih terperinciMATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 3 Tahun 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA MATERI BANGUN RUANG BALOK DI KELAS VIII-B SMP NEGERI 4 MAGETAN Rara Tria Ajengsari S1 Pendidikan Matematika, Jurusan
Lebih terperinciOleh : Yesika Wulandari ABSTRAK
UPAYA MENINGKATKAN KOMUNIKASI ANTARPRIBADI MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 1 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh : Yesika Wulandari ABSTRAK Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BANGUN DATAR PADA SISWA SEKOLAH DASAR
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BANGUN DATAR PADA SISWA SEKOLAH DASAR Reny Atika Rahmawati 1), Siti Kamsiyati 2), Tri Budiharto
Lebih terperinciJURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika di FKIP Universitas Mataram.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI GARIS DAN SUDUT KELAS VII.F SMP NEGERI 14 MATARAM TAHUN PELAJARAN
Lebih terperinciMENINGKATKAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT DI SDN 18 BUNGO PASANG PADANG
MENINGKATKAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT DI SDN 18 BUNGO PASANG PADANG Mona Vernika 1, M. Nursi 1, Hendrizal. 1 1 Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION
UPAYA PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) BERBANTUAN MODUL PADA MATERI STOIKIOMETRI SISWA KELAS X-2 SMA ISLAM AHMAD YANI BATANG
Lebih terperinciPENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV MELALUI METODE PROBLEM POSING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SDN 16 PASAMAN
PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV MELALUI METODE PROBLEM POSING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SDN 16 PASAMAN Yelmida¹, Fazri Zuzano¹, Zulfa Amrina¹. ¹Program Studi Pendidikan Guru
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MODEL GROUP INVESTIGATION
PEMBELAJARAN MODEL GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS LEARNING COMMUNITY DALAM PEMBELAJARAN FISIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP SOSIAL SISWA KELAS X 1 SMA N 3 BOYOLALI SKRIPSI
Lebih terperinciHambatan Guru Bimbingan dan Konseling dalam Pemberian Layanan Bimbingan Kelompok di SMA Negeri 1 Panti Kabupaten Pasaman
Hambatan Guru Bimbingan dan Konseling dalam Pemberian Layanan Bimbingan Kelompok di SMA Negeri 1 Panti Kabupaten Pasaman Oleh: Peninas Saputri Student Mahasiswa Bimbingan dan Konseling, STKIP PGRI Sumatera
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL KONTEKSTUAL PADA PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN NILAI KARAKTER BANGSA SISWA
PENERAPAN MODEL KONTEKSTUAL PADA PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN NILAI KARAKTER BANGSA SISWA Risa Yunita 1), Kuswadi 2), Chumdari 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Slamet Riyadi No. 449,
Lebih terperinciChandayu et al., Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS...
1 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pokok Bahasan Kegiatan Ekonomi dalam Memanfaatkan Sumber Daya Alam SDN Tegal
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI METODE LATIHAN SISWA KELAS IV SD NEGERI 009 AIR EMAS KECAMATAN UKUI
79 PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI METODE LATIHAN SISWA KELAS IV SD NEGERI 009 AIR EMAS KECAMATAN UKUI trimulyani020270@gmail.com SD Negeri 009 Air Emas Kecamatan Ukui ABSTRACT The background
Lebih terperinciMENINGKATKAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA KELAS VIII MTSN 2 MEDAN
MENINGKATKAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA KELAS VIII MTSN 2 MEDAN Sya adatul Munawaroh, M. Rajab Lubis PPB-BK FIP Universitas Negeri
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR LONCAT HARIMAU DALAM SENAM LANTAI MELALUI ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS X MESIN 1 SMK PGRI 1 SURAKARTA
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LONCAT HARIMAU DALAM SENAM LANTAI MELALUI ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS X MESIN 1 SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Oleh : SANDHI KUSUMA W K 4610081
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL COOPERATIVE LEARNING
IMPLEMENTASI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TAI PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN SIKAP PERCAYA DIRI SISWA KELAS IV SD MUHAMMADIYAH 21 BALUWARTI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Disusun sebagai salah
Lebih terperinci