Nurul Hidayati Nafi ah dan Salmah Lilik Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas sebelas Maret Surakarta. ABSTRAK
|
|
- Sucianty Darmali
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGGUNAAN TEKNIK ROLE PLAYING UNTUK MENGURANGI KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN AKHIR SEMESTER SISWA KELAS BILINGUAL SMP N 1 TAWANGMANGU TAHUN AJARAN 2013/2014 Nurul Hidayati Nafi ah dan Salmah Lilik Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas sebelas Maret Surakarta. ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan teknik role playing untuk mengurangi tingkat kecemasan menghadapi ujian akhir semester siswa kelas bilingual SMP N 1 Tawangmangu tahun ajaran 2013/2014. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, dengan tiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa bilingual kelas VIII SMP N 1 Tawangmangu yang berjumlah 8 siswa. Sumber data berasal dari siswa dan guru BK. Teknik pengumpulan data adalah dengan angket dan observasi. Validitas data menggunakan triangulasi metode dan sumber data. Analisis data menggunakan analisis persentase dan analisis klinis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui penggunaan teknik role playing dapat mengurangi tingkat kecemasan menghadapi ujian akhir semester dari pretest ke siklus I dan dari pretest ke siklus II. Persentase perubahan pada siklus I sebesar 22.67% dan sebesar 51.60% pada siklus II. Simpulan dari penelitian ini adalah teknik role playing efektif unntuk mengurangi tingkat kecemasan menghadapi ujian akhir semester siswa kelas bilingual SMP N 1 Tawangmangu. Kata kunci: role playing, kecemasan ujian akhir semester 1
2 PENDAHULUAN Dalam lingkup pendidikan formal, seorang remaja menempati jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Sekolah sebagai lembaga pendidikan berfungsi untuk mengembangkan potensi dan keterampilan yang dimiliki oleh siswa. Salah satunya adalah ketrampilan berbahasa Inggris. Di beberapa sekolah terdapat program kelas bilingual yaitu kelas yang menggunakan dua bahasa sebagai pengantar pembelajaran. Suasana belajar di kelas bilingual dapat meningkatkan ketrampilan berbahasa Inggris dan motivasi belajar siswa. Hal tersebut senada dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Apriatin (2013) bahwa motivasi belajar siswa bilingual termasuk dalam kategori sangat baik. Namun, persaingan yang cukup ketat dan kompetisi yang tercipta di kelas bilingual dapat menjadi suatu tekanan bagi siswa yang sulit menyesuaikan diri sehingga menimbulkan kecemasan bagi siswa. Nevid (2005:163) menjelaskan kecemasan adalah keadaan khawatir yang mengeluhkan sesuatu yang buruk akan segera terjadi. Santrock (2009:238) mengartikan kecemasan adalah sebuah perasaan yang tidak menyenangkan akan ketakutan atau kekhawatiran yang tidak begitu jelas. Dari pengertian tersebut kecemasan dapat diartikan sebagai suatu perasaan yang menunjukkan ketidaknyamanan seseorang terhadap suatu hal. Kecemasan dapat dialami pada situasisituasi tertentu yang menjadikan seseorang merasa tidak nyaman atau merasa tertekan. Kecemasan dapat berlangsung sementara maupun terus-menerus. Astuti dan Resminingsih (2010:18) menjelaskan bahwa kecemasan dengan intensitas yang wajar dapat dianggap memiliki nilai positif sebagai motivasi. Hal tersebut dapat dimaknai bahwa kecemasan yang dialami oleh seseorang dapat dijadikan sebagai motivasi untuk maju dan berkembang selama kecemasan tersebut masih dalam kewajaran. Shipman & Shipman (dalam Ormrod, 2008) mengutarakan bahwa kecemasan dapat mendorong siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan. Hal tersebut merupakan salah satu contoh kecemasan yang bersifat positif. Namun sebaliknya apabila kecemasan berlangsung dengan intensitas yang tinggi hal itu akan mengganggu respon siswa terhadap tugas yang diberikan. Sebagai fasilitator di sekolah, guru bertugas memberikan/menyampaikan materi pelajaran kepada siswa. Untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah semua materi pelajaran selesai diberikan maka guru melakukan penilaian dalam bentuk ujian semester. Bagi siswa yang dapat menguasai materi pelajaran dengan baik, ujian semester dapat dikerjakan 2
3 dengan mudah sehingga nilai yang mereka peroleh memenuhi standar minimal. Namun bagi sebagian siswa, ujian semester dapat menjadi suatu momok yang menakutkan. Kecemasan siswa muncul ketika mereka kurang siap dalam menghadapi ujian semester. Halgin dan Whitbourne (2009:198) menjelaskan bahwa kecemasan muncul dikarenakan kurangnya kepercayaan diri terhadap kemampuannya. Dengan kata lain siswa merasa cemas karena tidak yakin dengan kemampuan yang dimilikinya dalam mengerjakan soal ujian. Siswa takut salah ketika menjawab soal ujian semester sehingga merasa cemas mendapat nilai jelek. Materi ujian yang dianggap sulit oleh siswa juga dapat menjadi penyebab siswa merasa cemas. Kecemasan menghadapi ujian semester adalah perasaan khawatir atau takut dalam menghadapi ujian semester. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari guru BK di SMP Negeri 1 diketahui bahwa terdapat beberapa siswa kelas bilingual yang mengalami kecemasan. Hal tersebut ditunjukkan dengan gejala siswa kurang percaya diri, gelisah, tegang dan berkeringat ketika mengerjakan soal. Penelitian mengenai kecemasan pernah dilakukan oleh Ningtyas (2011). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa penerapan bimbingan kelompok teknik bermain dapat menurunkan kecemasan siswa kelas unggulan dalam mengikuti mata pelajaran eksakta. Penelitian yang dilakukan oleh Irmayanti (2009) menunjukkan hasil bahwa penerapan strategi relaksasi dapat mengurangi kecemasan siswa menjelang ujian. Penelitian tersebut memiliki satu kesamaan yaitu menggambarkan bahwa terdapat siswa yang mengalami kecemasan di sekolah. Setiap siswa memiliki kemampuan untuk menyerap materi pelajaran yang telah diberikan oleh guru. Namun, kecemasan yang muncul dapat mengganggu proses belajar siswa. Konsentrasi siswa selama pelajaran berlangsung akan terganggu. Santrock (2009) berpendapat bahwa tingkat kecemasan yang tinggi akan merusak kemampuan siswa dalam berprestasi. Apabila kecemasan berlangsung terus menerus dikhawatirkan akan berdampak pada prestasi belajar siswa. Oleh karena itu, untuk mengurangi kecemasan dalam menghadapi ujian akhir semester, BK disekolah perlu berupaya untuk memberikan layanan bantuan kepada siswa. Salah satu upaya untuk mengurangi kecemasan siswa dalam menghadapi ujian akhir semester adalah dengan menggunakan layanan bimbingan kelompok teknik role playing. 3
4 Romlah (1989:3) bimbingan kelompok adalah proses pemberian bantuan yang di berikan kepada individu dalam situasi kelompok. Dari pengertian tersebut dapat dimengerti bahwa bimbingan kelompok adalah suatu proses pemberian bantuan yang diberikan kepada individu yang bermasalah dengan menggunakan situasi kelompok. Melalui bimbingan kelompok siswa dapat saling berbagi pengalaman mengenai masalah yang pernah dialaminya serta cara memecahkan masalah tersebut. Pelaksanaan bimbingan kelompok dapat dilakukan dengan berbagai teknik. Romlah (1989) menjelaskan beberapa teknik yang biasa digunakan dalam bimbingan kelompok adalah pemberian informasi, diskusi kelompok, problem solving, homeroom, role playing, karyawisata dan simulasi. Role Playing menurut Hamdani (2011:87) adalah cara penguasaan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa. Dari pengertian tersebut dapat dimengerti bahwa siswa dapat mengkesplorasi kemampuan yang dimiliki dengan cara menghayati tokoh yang diperankannya. Salah satu cara untuk menurunkan kecemasan siswa dalam menghadapi ujian akhir semester adalah dengan menggunakan teknik role playing. Permasalahan yang diangkat mengenai kecemasan dalam menghadapi ujian akhir semester dapat dihayati oleh masingmasing pemeran untuk kemudian didiskusikan secara bersama alternatif pemecahan masalahnya. Uno (2007:26) menjelaskan bahwa bermain peran bermanfaat untuk memperoleh pemahaman terhadap suatu sikap dan nilai serta untuk mengeksplorasi perasaan. Hal tersebut dapat dimaknai bahwa melalui role playing siswa dapat mengekspresikan perasaannya secara bebas tanpa khawatir akan terkena sanksi. Siswa dapat memperoleh wawasan dari sikap dan perilaku orang lain dalam menghadapi suatu masalah serta cara pemecahan masalah melalui karakter yang diperankan sehingga dapat diterapkan kedalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, siswa mendapat pengalaman belajar yang menyenangkan sehingga dapat membantu mengurangi ketegangan dan kecemasan. Wulanyani (2008) melakukan penelitian dengan judul Role Playing Method Decreases communication Anxiety of Medical Students. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa role playing berhasil menurunkan kecemasan komunikasi pada mahasiswa Fakultas Kedokteran. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk mengambil judul penelitian Penggunaan Teknik Role Playing untuk Mengurangi Kecemasan Menghadapi Ujian Akhir Semester Siswa 4
5 Kelas Bilingual SMP N 1 Tawangmangu Tahun Ajaran 2013/2014. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan pada latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: Apakah penggunaan teknik role playing efektif mengurangi tingkat kecemasan menghadapi ujian akhir semester siswa kelas bilingual SMP N 1 Tawangmangu tahun ajaran 2013/2014? TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan teknik role playing untuk mengurangi tingkat kecemasan menghadapi ujian akhir semester siswa kelas bilingual SMP N 1 Tawangmangu tahun ajaran 2013/2014. MANFAAT PENELITIAN 1. Manfaat Teoritis Memberikan wawasan tentang pentingnya teknik role playing untuk mengurangi tingkat kecemasan menghadapi ujian akhir semester. 2. Manfaat Praktis a. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru BK dalam memberikan layanan bimbingan untuk mengurangi tingkat kecemasan siswa dalam menghadapi ujian akhir semester. b. Memberi pelatihan pada siswa tentang teknik role playing untuk mengurangi tingkat kecemasan menghadapi ujian akhir semester. c. Memberi masukkan kepada guru BK/Konselor untuk meningkatkan pelayanan kepada siswa dalam mengatasi masalah kecemasan. PROSEDUR PENELITIAN Penelitian tindakan kelas adalah suatu upaya yang dilakukan oleh guru untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas. Menurut Lewin (dalam Basrowi dan Suwandi, 2008:27) penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang terdiri dari rangkaian langkah-langkah (a spiral of steps) yang biasa disebut siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap.yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Model penelitian tindakan kelas tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut. 1. Perencanaan Langkah pertama dalam kegiatan PTK adalah perencanaan. Perencanaan tidakan perlu dilakukan secara matang dan teliti. Pada tahap perencanaan terdapat beberapa kegiatan yang akan dilakukan antara lain menentukan tujuan, topik yang akan dibahas, cara pelaksanaan tindakan dan hasil yang ingin dicapai. Jika siklus I belum mencapai indikator keberhasilan tindakan yang telah ditetapkan yaitu perubahan minimal 50% dari keadaan 5
6 awal sebelum diberi tindakan, maka subjek akan diberi tindakan selanjutnya yaitu pada siklus II. Pemberian tindakan akan dilakukan hingga indikator keberhasilan tindakan. tercapai. Perencanaan yang dilakukan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut. a. Menyiapkan pedoman observasi, angket kecemasan, skenario role playing dan menyusun rancangan kegiatan berupa satuan layanan b. Membagi subjek penelitian menjadi dua kelompok c. Menentukan tutor untuk masingmasing kelompok d. Menentukan tema role playing untuk masing-masing kelompok e. Penjelasan mekanisme pelaksanaan role playing oleh peneliti f. Memberikan pelatihan kepada tutor yang berkaitan dengan pelaksanaan role playing 2. Tindakan Pada tahap tindakan dalam penelitian ini akan dilaksanakan kegiatan role playing. Pelaksanaan tindakan berupa role playing mengacu pada tahap-tahap pelaksanaan role playing menurut Shaftel dan Shaftel (dalam Mulyasa, 2012:183). Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah. a. Persiapan tutor dan peneliti sebelum pelaksanaan role playing b. Penjelasan mengenai role playing oleh peneliti dan pembentukan kelompok c. Membagi skenario kepada pemain d. Tutor dan anggota kelompok mengidentifikasi karakter yang terdapat dalam skenario e. Pembagian peran untuk masingmasing anggota kelompok oleh tutor f. Merencanakan jalannya role playing, menentukan tempat dan waktu pelaksanaan role playing g. Pelaksanaan bermain peran sesuai dengan rencana yang telah dibuat h. Tutor dan peneliti mengamati pelaksanaan role playing i. Diskusi mengenai pelaksanaan role playing dan pemberian evaluasi oleh tutor j. Apabila perlu, pemain memerankan ulang skenario sesuai dengan hasil evaluasi 3. Observasi Observasi dalam penelitian ini dilaksanakan ketika role playing dan setelah pemberian tindakan. Hal tersebut bertujuan untuk mengamati perubahan perilaku subjek selama dan setelah diberi tindakan. Selanjutnya, hasil dari observasi direfleksikan untuk mengetahui perubahan perilaku subjek penelitian. 6
7 4. Refleksi Refleksi adalah suatu kegiatan untuk mengemukakan kembali hal yang telah dilakukan. Jadi, data yang telah diperoleh melalui angket dan observasi dikaji dan dianalisis pada tahap ini. Pengkajian data dimaksudkan untuk mengetahui hambatan-hambatan atau kekurangan yang terdapat pada tindakan yang telah dilakukan. Evaluasi yang dilakukan sebagai dasar untuk melakukan tindak lanjut. Apabila hasil dari tindakan yang telah dilakukan belum memenuhi target yang sesuai dengan indikator kinerja penelitian maka akan dilakukan tindakan selanjutnya sebagai perbaikan dari tindakan yang telah dilakukan. Apabila hasil tindakan telah mencapai indikator kerja penelitian maka penelitian dihentikan dan dinyatakan berhasil. HASIL PENELITIAN Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa siswa yang mengikuti kegiatan role playing adalah siswa yang memiliki tingkat kecemasan tinggi. Hal tersebut dapat diketahui dari hasil angket dan observasi yang telah dianalisis. Dari 24 siswa yang mengisi angket kecemasan dalam menghadapi ujian, terdapat 8 siswa yang memperoleh nilai diatas rata-rata. Selanjutnya kedelapan siswa tersebut dipilih sebagai subjek penelitian untuk memperoleh tindakan berupa role playing yang bertujuan untuk mengurangi tingkat kecemasan siswa dalam menghadapi ujian. Pelaksanaan kegiatan role playing untuk mengurangi tingkat kecemasan dalam menghadapi ujian dilaksanakan dalam 2 siklus. Kegiatan yang dilakukan pada setiap siklus meliputi perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi terhadap hasil tindakan yang telah diberikan.pada Siklus I pelaksanaan role playing masih belum maksimal yaitu subjek kurang serius ketika menampilkan drama, kurang menghayati peran, terlihat kurang percaya diri dan pemahaman subjek terhadap pesan yang terkandung dalam drama yang diperankan juga belum maksimal. Hasil yang diperoleh dari tindakan yang dilakukan pada siklus I belum mencapai target indikator keberhasilan penelitian yang telah ditetapkan yaitu sebesar 50%. Berdasarkan hal tersebut maka pemberian tindakan dilanjutkan pada siklus II. Pada siklus II, agar indikator keberhasilan penelitian dapat tercapai, maka kekurangan yang terdapat pada siklus I diperbaiki. Melalui perbaikan yang dilakukan, pelaksanaan role playing pada siklus II berlangsung lebih baik dibandingkan dengan pelaksanaan role playing pada siklus I. Pada pelaksanaan role playing pada siklus II subjek nampak serius dan aktif dalam mengikuti pelaksanaan kegiatan. Subjek sudah 7
8 mampu menempatkan diri sesuai dengan perannya masing-masing, mampu tampil lebih percaya diri dan lebih menghayati peran yang dibawakan. Pesan yang terdapat dalam drama dapat tersampaikan dengan baik sehingga subjek dapat mengaitkan pengalaman yang diperolehnya melalui role playing untuk diterapkan ke dalam kehidupan sehari-hari. Tindakan role playing yang diberikan kepada 8 siswa terbukti efektif dalam menurunkan tingkat kecemasan siswa. Hal tersebut didasarkan pada hasil analisis data penelitian yang telah dilakukan yang menunjukkan adanya penurunan tingkat kecemasan pada subjek setelah dilakukan tindakan. Hasil nilai rata-rata pra tindakan yang diperoleh keseluhan subjek penelitian adalah Setelah diberi tindakan pada siklus I, nilai rata-rata keseluruhan subjek adalah dan nilai rata-rata pada siklus II adalah Besar persentase perubahan perilaku pada siklus I sebesar % dan pada siklus II sebesar %. Berdasarkan pada persentase perubahan perilaku pada siklus II tersebut yang menunjukkan bahwa indikator keberhasilan penelitian telah tercapai. Berdasar analisis yang dilakukan, subjek mengalami perubahan tingkah laku. Pada awalnya subjek sering menengok ke arah teman-temannya ketika mengerjakan soal, terlihat tegang, gelisah, sering menggerakkan tangan atau kaki secara berlebihan. Perubahan pada subjek secara keseluruhan ditunjukkan melalui perilaku subjek yang mulai percaya diri, tenang, fokus dalam mengerjakan soal. Ketika pelaksanaan role playing subjek yang awalnya kurang fokus dan kurang menghayati menjadi lebih serius dalam mengikuti kegiatan dan lebih ekspresif dalam memerankan karakter tokoh dalam drama. Selain itu, pesan di dalam cerita yang diperankan dapat tersampaikan dengan baik. Hasil penelitian tindakan menunjukkan bahwa role playing dapat mengurangi kecemasan dalam menghadapi ujian akhir semester. Hal tersebut relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wulanyani (2008) yang menunjukkan bahwa role playing berhasil menurunkan kecemasan komunikasi pada mahasiswa Fakultas Kedokteran. Berdasarkan hal tersebut maka dapat dimaknai bahwa melalui role playing individu yang mengalami kecemasan dapat bebas berbagi pengalaman, perasaannya, melepaskan segala tekanan yang dihadapi dengan memerankan tokoh dalam cerita, memperoleh pengalaman belajar yang menyenangkan dan dapat belajar untuk mengidentifikasi suatu masalah dan cara untuk menyelesaikannya. Melalui pesan yang terkandung di dalam cerita individu dapat mengaitkannya dengan masalah 8
9 yang sedang dihadapinya untuk kemudian diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. SIMPULAN Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan teknik role playing efektif untuk mengurangi tingkat kecemasan menghadapi ujian akhir semester siswa kelas bilingual SMP N 1 Tawangmangu tahun ajaran 2013/2014. Penelitian tindakan terdiri dari dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Skor rata-rata pretest subjek sebesar setelah subjek diberi tindakan pada siklus I mengalami penurunan menjadi dan pada siklus II menjadi Secara persentase, pada siklus I persentase perubahan perilaku pada subjek sebesar 22.67%. Hasil tersebut belum memenuhi indikator keberhasilan penelitian yang telah ditetapkan sebesar 50%, sehingga perlu dilaksanakan tindakan siklus II. Persentase hasil tindakan pada siklus II sebesar 51.60%. Hal tersebut telah memenuhi indikator keberhasilan penelitian yang telah ditetapkan. Hasil analisis klinis juga menunjukkan bahwa subjek telah mengalami perubahan perilaku. Pada awalnya subjek nampak cemas dalam mmenghadapi ujian setelah diberi tindakan, perilaku subjek yang menunjukkan bahwa subjek mengalami kecemasan menjadi berkurang. Dari hasil analisis yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa teknik role playing efektif untuk mengurangi tingkat kecemasan menghadapi ujian akhir semester siswa kelas bilingual SMP N 1 Tawangmangu tahun ajaran 2013/2014. IMPLIKASI Berdasarkan simpulan hasil penelitian di atas maka dapat implikasi dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Teknik role playing dapat digunakan sebagai alternatif dalam memberikan bantuan kepada siswa untuk mengurangi kecemasan dalam menghadapi ujian. 2. Teknik role playing dapat membantu siswa untuk bebas berbagi pengalaman, mengekspresikan perasaan, melepaskan segala tekanan yang dihadapi dengan memerankan tokoh dalam cerita, meningkatkan kemampuan untuk mengidentifikasi suatu masalah beserta cara untuk menyelesaikannya. Melalui pesan yang terkandung di dalam cerita siswa dapat mengaitkannya dengan masalah yang sedang dihadapinya untuk kemudian diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 3. Teknik role playing dapat dijadikan sebagai alternatif guru BK dalam memberikan layanan kepada siswa 9
10 SARAN Berdasarkan simpulan dan implikasi diatas, maka peneliti memberikan beberapa saran yaitu sebagai berikut: 1. Kepada Guru BK a. Guru BK diharapkan menggunakan teknik role playing sebagai salah satu variasi dalam memberikan layanan bimbingan kelompok dalam rangka membantu siswa mengatasi masalah kecemasan b. Guru BK diharapkan lebih kreatif dan inovatif dalam memberikan layanan sehingga siswa merasa tertarik dan tidak bosan dalam mengikuti layanan BK 2. Kepada Siswa a. Siswa diharapkan berpartisipasi aktif dan serius dalam mengikuti layanan BK yang diberikan oleh guru b. Siswa diharapkan dapat mempersiapkan diri secara matang dalam menghadapi ujian akhir semester sehingga dapat mengurangi kecemasan dalam dirinya 3. Kepada Peneliti Lain a. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan materi role playing dengan permasalahan yang bersifat aktual b. Peneliti yang ingin melakukan penelitian sejenis hendaknya mengambil subjek penelitian pada kelompok yang berbeda sehingga hasil yang diperoleh lebih bervariasi DAFTAR PUSTAKA Apriatin, M.B Perbedaan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa Kelas XI IPS Bilingual dengan Reguler pada Mata Pelajaran Ekonomi di MAN Malang II Kota Batu. Diperoleh 1 Agustus 2013, dari index.php/ ekonomipembangunan/article/view/ Astuti, E.S. dan Resminingsih Bahan Dasar untuk pelayanan Bimbingan dan Konseling pada Satuan Pendidikan Menengah. Jakarta: PT Grasindo. Basrowi dan Suwandi Prosedur Penelitian Tindakan Kelas. Bogor: Ghalia Indonesia. Halgin, R.P. dan Whitbourne, S.K Psikologi Abnormal: Perspektif Klinis pada Gangguan Psikologis Edisi 6. Jakarta: Salemba Humanika. Hamdani Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia. Irmayanti, D.F. dan Warsito, Hadi Penerapan Strategi relaksasi Untuk Mengurangi Kecemasan Siswa Menjelang Ujian, 10 (2). Diperoleh 21 Februari 2013, dari Mulyasa, H.E Manajemen Pendidikan Karakter. Jakarta: Bumi Aksara. 10
11 Nevid, Jeffrey S., Rathus, Spencer A., dan Greene, Baverly Psikologi Abnormal. Jakarta: Erlangga. Ningtyas, R.E Penerapan Bimbingan Kelompok Teknik Bermain untuk Membantu Mengurangi Tingkat Kecemasan dalam Mengikuti Mata Pelajaran Eksakta, 12 (1). Diperoleh 21 Februari 2013, dari Ormrod, Jeanne E Psikologi Pendidikan Membantu Siswa Tumbuh dan Berkembang. Jakarta: Erlangga. Romlah, Tatiek Teori dan Praktek Bimbingan Kelompok. Jakarta: Dirjen Dikti. Santrock, John W Psikologi Pendidikan. Jakarta: Salemba Humanika. Uno, H.B Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara. Wulanyani, Ni Made Swasti Role Playing Method Decreases Communication Anxietyof Medical Students, 23 (4). Diperoleh 24 Juli 2013, dari 11
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF ROLE PLAYING DENGAN CD INTERAKTIF
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF ROLE PLAYING DENGAN CD INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII F SMP NEGERI 10 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI Oleh: RIRIN WIDIAWATI
Lebih terperinciSkripsi. Oleh Nurma Permata Sari K
PENINGKATAN PARTISIPASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PERPADUAN PEMBELAJARAN LABORATORIUM DAN LINGKUNGAN ALAM DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 GONDANGREJO Skripsi Oleh Nurma Permata Sari K 4305017
Lebih terperinciPENGGUNAAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV SDN 1 LUNDONG
PENGGUNAAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV SDN 1 LUNDONG Rustiana Primasari 1, Wahyudi 2, Joharman 3 PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Kepodang 67A
Lebih terperinciPENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS IV SEMESTER II SDN SUMBERAN TAHUN 2014/2015
Artikel Publikasi: PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS IV SEMESTER II SDN SUMBERAN TAHUN 2014/2015 Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Lebih terperinciDesra Putri Devi. Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X IIS 2 SMA N 8 SURAKARTA TAHUN 2014/2015 Desra Putri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sekolah pada dasarnya merupakan lingkungan sosial yang berfungsi sebagai tempat bertemunya individu satu dengan yang lainnya dengan tujuan dan maksud yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hakikatnya, manusia adalah makhluk individu dan sosial. Sebagai makhluk individu, manusia memiliki
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hakikatnya, manusia adalah makhluk individu dan sosial. Sebagai makhluk individu, manusia memiliki keunikan dan ciri khas masing-masing. Karakteristik yang khas
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Ngajaran 03 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Subyek yang menjadi penelitian
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI PEMBELAJARAN TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER
Jupe UNS, Vol 2, No 1, Hal 83 s/d 94 Muzayyanah Hidayati, Upaya Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar Akuntansi Melalui Pembelajaran Tipe Numbered Head Together. Juli 2013. UPAYA PENINGKATKAN MOTIVASI
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. satu. Dari kedua kata itu terbentuk kata benda communion yang dalam. persekutuan, gabungan, pergaulan, hubungan.
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi Interpersonal 2.1.1 Pengertian Komunikasi Kata komunikasi berasal dari kata latin cum yang kata depan yang berarti dengan, bersama dengan, dan unus yaitu kata bilangan
Lebih terperinciPENERAPAN DISKUSI KELOMPOK
PENERAPAN DISKUSI KELOMPOK DISERTAI TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS ORAL DAN KEMANDIRIAN BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-J SMA NEGERI 1 KARTASURA SKRIPSI Oleh : ANI SUGIHARTI NIM. K 4305002 FAKULTAS
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN AFEKTIF SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII-A SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Skripsi OLEH:
Lebih terperinciOleh. Hamidah SDN 1 Cakranegara
Media Bina Ilmiah51 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MENCARI PASANGAN (Make a Match) PADA POKOK BAHASAN GEJALA ALAM DI INDONESIA DAN NEGARA-NEGARA TETANGGA KELAS VI
Lebih terperinciREDUCTION OF ANXIETY TO SPEAK IN FRONT OF CLASS THROUGH SPEECH ON STUDENT XI MIA 3 MAN 2 MODEL PEKANBARU
1 REDUCTION OF ANXIETY TO SPEAK IN FRONT OF CLASS THROUGH SPEECH ON STUDENT XI MIA 3 MAN 2 MODEL PEKANBARU Lastri Erman 1, Rosmawati 2, Tri Umari 3 e-mail: lastrierman.le@gmail.com, rosandi5658@gmail.com,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Setiap diri cenderung memiliki emosi yang berubah-ubah. Rasa cemas merupakan salah
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Setiap diri cenderung memiliki emosi yang berubah-ubah. Rasa cemas merupakan salah satunya, rasa ini timbul akibat perasaan terancam terhadap
Lebih terperinciCandra Hulopi SI Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROLE PLAYING PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DIKELAS X PEMASARAN SMK NEGERI I LIMBOTO Candra Hulopi 911 409 022
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya.
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Salah satu pertanda seseorang telah belajar adalah adanya perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari. Atas dasar pemikiran tersebut, pendidikan karakter. dengan metode serta pembelajaran yang aktif.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang mengembangkan nilainilai karakter bangsa pada diri peserta didik, sehingga peserta didik dapat memaknai karakter bangsa
Lebih terperinciKanti Wilujeng 14. Kata kunci: bermain peran, hasil belajar. Guru Kelas III SDN Semboro 01 Jember
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IIIB SDN SEMBORO 01 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER Kanti Wilujeng 14 Abstrak. Salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mampu memecahkan masalah di sekitar lingkungannya. menjadi warga negara yang demokratis, serta bertanggung jawab.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin kelangsungan bangsa dan negara. Agar keberlangsungan bangsa dan negara dapat tercapai, maka
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN MATERI PEMILIHAN PENGURUS ORGANISASI SEKOLAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN.
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN MATERI PEMILIHAN PENGURUS ORGANISASI SEKOLAH MELALUI
Lebih terperinciPENINGKATAN KEDISIPLINAN TATA TERTIB MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK BERMAIN PERAN. Anik Marijani
Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Vol. 1, No. 2, Mei 2015 ISSN 2442-9775 PENINGKATAN KEDISIPLINAN TATA TERTIB MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK BERMAIN PERAN Anik Marijani
Lebih terperinciPENERAPAN ROLE PLAYING PADA MATERI JUAL BELI IPS KELAS III UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA DI SDN GEDANG II
PENERAPAN ROLE PLAYING PADA MATERI JUAL BELI IPS KELAS III UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA DI SDN GEDANG II Faridatu Zuhriyyah 158620600143/ Semester 6/ Kelas A3/S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PESERTA DIDIK KELAS V SDN 2 PURWOSARI BABADAN PONOROGO TAHUN PELAJARAN
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PESERTA DIDIK KELAS V SDN 2 PURWOSARI BABADAN PONOROGO TAHUN PELAJARAN 2013 2014 Sugiani Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak:
Lebih terperinciPENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL SISWA DENGAN TEMAN SEBAYA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK
PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL SISWA DENGAN TEMAN SEBAYA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK Nelly Oktaviyani (nellyokta31@yahoo.com) 1 Yusmansyah 2 Ranni Rahmayanthi Z 3 ABSTRACT The purpose of this study
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menuju masa. lainnya. Masalah yang paling sering muncul pada remaja antara lain
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menuju masa dewasa yang meliputi berbagai macam perubahan yaitu perubahan biologis, kognitif, sosial dan emosional.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Banjarmasin Timur, subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah 31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Sungai Bilu 2 Banjarmasin Timur, subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah
Lebih terperinciMETODE BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS. Oleh : Ari Yanto )
METODE BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS Oleh : Ari Yanto ) Email : ari.thea86@gmail.com Abstrak Salah satu masalah yang dihadapi oleh tenaga pengajar
Lebih terperinciPENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE SHARING
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE SHARING DISERTAI MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII-E SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Skripsi OLEH:
Lebih terperinciPENERAPAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DISERTAI AUTHENTIC ASSESSMENT
PENERAPAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DISERTAI AUTHENTIC ASSESSMENT UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PENGUASAAN KONSEP DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 3 NGUTER
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdiri dari 12 orang siswa laki-laki dan 13 orang siswa perempuan.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan metode bermain peran dalam mengatasi masalah belajar siswa memerankan
Lebih terperinciRandi Pratama 1 Dinawati Trapsilasiwi 2 Susi Setiawani 3 ABSTRACT
PENERAPAN METODE ROLE PLAYING PADA SUB POKOK BAHASAN ARITMATIKA SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 1 SILO TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Randi Pratama 1 Dinawati Trapsilasiwi
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS IV SD TERUMAN BANTUL SKRIPSI. Oleh Sartinem NPM
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS IV SD TERUMAN BANTUL SKRIPSI Oleh Sartinem NPM 11266100002 PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN
Lebih terperinciPENERAPAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN PERHATIAN BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-I SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN AJARAN
PENERAPAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN PERHATIAN BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-I SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2007/2008 SKRIPSI OLEH : SRI WIDARYANI X4304022 FAKULTAS
Lebih terperinciUpaya Meningkatkan Karakter Siswa Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Sosiodrama
Upaya Meningkatkan Karakter Siswa Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Sosiodrama Rumlah (09220274) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Latar belakang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat dipisahkan dari diri manusia, masyarakat maupun lingkungannya. Manusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kegiatan yang kompleks meliputi berbagai komponen yang saling berkaitan dan menunjang. Pendidikan merupakan suatu unsur yang tidak dapat
Lebih terperinciABSTRAK. meningkatkan mutu pembelajaran. Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar 34
PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI DRAMA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING) PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 LEMAHJAYA Oleh : Dwi Agus Ermawati SD Negeri 2 Lemahjaya ABSTRAK
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian dengan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian dengan melakukan tindakan-tindakan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI Motivasi Belajar Pengertian Motivasi Belajar. Motivasi berasal dari kata motif yang diartikan sebagai
BAB II KAJIAN TEORI 1.1. Motivasi Belajar 1.1.1. Pengertian Motivasi Belajar Motivasi berasal dari kata motif yang diartikan sebagai sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif (Sardiman, 2001). Motivasi
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN KEAKTIFAN BERDISKUSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS VII SMP NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2008/2009
Lebih terperinciPENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar)
PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar) Siti Halimatus Sakdiyah, Didik Iswahyudi Universitas Kanjuruhan Malang halimatus@unikama.ac.id,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kedisiplinan Belajar 2.1.1. Pengertian disiplin belajar Disiplin merupakan cara yang digunakan oleh guru untuk mendididk dan membentuk perilaku siswa menjadi orang yang berguna
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PENDEKATAN PROBLEM POSING DALAM MEWUJUDKAN ACTIVE JOYFULL EFFECTIVE LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 2, Juli 2016 IMPLEMENTASI PENDEKATAN PROBLEM POSING DALAM MEWUJUDKAN ACTIVE JOYFULL EFFECTIVE LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA Mariyoto
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Saat ini pendidikan adalah penting bagi semua orang baik bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia pada dasarnya merupakan makhluk hidup yang harus terus berjuang agar dapat mempertahankan hidupnya. Manusia dituntut untuk dapat mengembangkan dirinya
Lebih terperinciSkripsi OLEH: REDNO KARTIKASARI K
PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) DENGAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 14 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SAPAAN FORMAL BAHASA JERMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAY
ISSN 085205 Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan Volume 20(): 7, 20 PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SAPAAN FORMAL BAHASA JERMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAY Resti Saragih Guru Bahasa Jerman SMA
Lebih terperinci(Penelitian PTK Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Nogosari) SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
PENERAPAN PENDEKATAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) DENGAN MENGGUNAKAN LEMBAR KERJA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA BANGUN RUANG SISI DATAR (Penelitian
Lebih terperinciPENINGKATAN MINAT BELAJAR IPS MELALUI PEMANFAATAN MEDIA KARTU KUIS WHO AM I
PENINGKATAN MINAT BELAJAR IPS MELALUI PEMANFAATAN MEDIA KARTU KUIS WHO AM I PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI NGADIREJO KECAMATAN ANDONG KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Oleh:
Lebih terperinciPEMBELAJARAN TEMATIK MENGGUNAKAN MEDIA TOYS AND TRICK
PEMBELAJARAN TEMATIK MENGGUNAKAN MEDIA TOYS AND TRICK DALAM UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII F SEMESTER GENAP SMP NEGERI 8 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2007/2008 Skripsi Oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan di Indonesia adalah masih rendahnya kualitas pendidikan. Hal tersebut disebabkan oleh lemahnya proses pembelajaran.
Lebih terperinciPENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG CERITA MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SEKOLAH DASAR
PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG CERITA MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SEKOLAH DASAR Epi 1, Mastiah 2, Aprima Tirsa 2 1 Mahasiswa Lulusan Program Studi PGSD
Lebih terperinciJURNAL EFEKTIVITAS TEKNIK ROLE PLAYING DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI DI SMK PELAYARAN HANG TUAH KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016/2017
JURNAL EFEKTIVITAS TEKNIK ROLE PLAYING DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI DI SMK PELAYARAN HANG TUAH KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 EFFECTIVITY OF ROLE PLAYING TECHNIQUES TO IMPROVE STUDENT
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING
1 PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Abstrak.Yulianita Diah Utami
Lebih terperinciPENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING MELALUI PENDEKATAN BERBASIS PROBLEM (PROBLEMS BASED APPROACH) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X2 SMA AL ISLAM I SURAKARTA TAHUN PELAJARAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian
10 BAB III METODE PENELITIAN 3. 1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian dilaksanakan di SDN Simbangdesa 01 Kecamatan Tulis Kabupaten Batang sebanyak 2 siklus,
Lebih terperinciJurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 6 ISSN X. Bakhtiar SMP Negeri 2 Tolitoli, Sulawesi Tengah ABSTRAK
Pengaruh Model Pembelajaran Monolog Role Playing For Discussion Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Terhadap Mata Pelajaran IPS Di Kelas VIII SMP Negeri 2 Tolitoli Bakhtiar SMP Negeri 2 Tolitoli, Sulawesi
Lebih terperinciPeningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli
Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli Mashura SMP Negeri 2 ToliToli, Kab. ToliToli, Sulteng ABSTRAK Strategi
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN KEAKTIFAN BERKOMUNIKASI SISWA DENGAN STRATEGI SNOWBALL THROWING
UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN KEAKTIFAN BERKOMUNIKASI SISWA DENGAN STRATEGI SNOWBALL THROWING PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI KELAS X3 SMAN 1 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI Oleh: Hardani Endarwati
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION OUTDOOR
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION OUTDOOR UNTUK MENINGKATKAN EFIKASI DIRI SISWA KELAS V SDN BANDUNGREJOSARI 2 MALANG TAHUN AJARAN 2015/2016 Nury Yuniasih 17 Abstrak: Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
Lebih terperinciPENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 PALU
PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 PALU Hadi Guru Matematika SMP Negeri 1 Palu Abstrak: Penelitian ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pimpinan yang di dalamnya mengandung unsur-unsur seperti guru, peserta didik,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia. Selain itu, pendidikan merupakan bagian integral dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberi dukungan dan perubahan untuk perkembangan masyarakat, bangsa,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan kebutuhan utama dalam pengembangan sumber daya manusia dan masyarakat suatu bangsa. Untuk itu, pendidikan diharapkan mampu membentuk sumber daya
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS DENGAN STRATEGI MIND MAPPING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I PURWOSARI TAHUN PELAJARAN
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS DENGAN STRATEGI MIND MAPPING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I PURWOSARI TAHUN PELAJARAN 2013-2014 Widhihastuti Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia
Lebih terperinciMeningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai
Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai Margareta Ni Made Ardani Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. Mahasiswa Jurusan BKI Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN. perolehan data pengembangan paket.
98 BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Data tentang Pengembangan Paket Pelatihan Grooming bagi Mahasiswa Jurusan BKI Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya Dalam pembahasan ini ada dua point
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA MATERI EKOSISTEM MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN MAKE A MATCH
PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA MATERI EKOSISTEM MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS VII A SMP MUHAMMADIYAH 10 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI Oleh :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan rakyatnya rendah dan tidak berkualitas. Sebaliknya, suatu negara dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peran yang penting bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia. Suatu bangsa akan tertinggal dari bangsa lain apabila pendidikan rakyatnya
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI GESIKAN TAHUN AJARAN 2013/2014
PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI GESIKAN TAHUN AJARAN 2013/2014 Agil Mirdiyanto¹, Joharman 2, Kartika Chrysti S 3 1 Mahasiswa
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh: PUJI ASTUTI X
PEMBELAJARAN TEMATIK BERBASIS LINGKUNGAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN SISWA KELAS VII E SEMESTER GENAP SMP NEGERI 1 MATESIH TAHUN PELAJARAN 2007/2008 SKRIPSI Oleh: PUJI ASTUTI X4304019
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan tujuan dan bahan acuan interaksi. Di dalamnya dikembangkan
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Belajar dan Pembelajaran 2.1.1 Pengertian Belajar Belajar merupakan komponen dari ilmu pendidikan yang berkenaan dengan tujuan dan bahan acuan interaksi. Di dalamnya dikembangkan
Lebih terperinciBAB III. terdiri dari 15 laki-laki dan 10 perempuan. Adapun permasalahan dalam penelitian ini
48 BAB III HASIL PENELITIAN TENTANG KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR BAHASA ARAB DENGAN MENERAPKAN METODE ROLE PLAYING (Bermain Peran) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN HIWAR SISWA DALAM BAHASA ARAB A. Deskripsi Setting
Lebih terperinciPENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE PAIRED STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE PAIRED STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI 3 PATIHAN SIDOHARJO SRAGEN PADA MATA PELAJARAN IPS TAHUN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI
Lebih terperinciMeningkatkan Motivasi Belajar Ips Melalui Penggunaan Media Ganbar Pada Siswa Kelas III di SDN 05 Bunobogu
Meningkatkan Motivasi Belajar Ips Melalui Penggunaan Media Ganbar Pada Siswa Kelas III di SDN 05 Bunobogu Sarnita Y. Bau, Hasdin, dan Nurvita Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan
Lebih terperinciSkripsi. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I Program Studi Pendidikan Biologi.
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN ROLE PLAYING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Lebih terperinciPENINGKATAN KEAKTIFAN BERTANYA SISWA MELALUI PENERAPAN STRATEGI MOTIVASI DALAM MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE CARD SORT
PENINGKATAN KEAKTIFAN BERTANYA SISWA MELALUI PENERAPAN STRATEGI MOTIVASI DALAM MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE CARD SORT DI KELAS RSBI XI IPA 1 SMA N 1 SURAKARTA SKRIPSI OLEH: KARTIKA WIDIASTUTI K4305016
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS III SDN CAWANG 07 PAGI JAKARTA TIMUR
UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS III SDN CAWANG 07 PAGI JAKARTA TIMUR LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( CLASSROOM ACTION RESEARCH
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah belajar adalah suatu kondisi tertentu yang dialami oleh seorang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah belajar adalah suatu kondisi tertentu yang dialami oleh seorang siswa dan menghambat kelancaran proses belajarnya. Kondisi tertentu itu dapat berkenaan dengan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.1 Model Pembelajaran Role Playing (model bermain peran) a Pengertian Role playing atau bermain peran menurut Zaini, dkk (2008:98) adalah suatu aktivitas pembelajaran
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7
26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7 Kota Gorontalo, untuk mata pelajaran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. berusaha merefleksikan secara kritis dan kolaboratif pendekatan pembelajaran
BAB III METODE PENELITIAN A. Pemilihan Metode Penelitian Pemilihan metode penelitian dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penentuan bentuk penelitian ini karena penelitian ini berusaha
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Anak Usia Dini H A R T I N I A53B090210
PENGEMBANGAN KEDISIPLINAN ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN MAKRO PADA TAMAN KANAK-KANAK PERTIWI WANGLU KELOMPOK A KECAMATAN TRUCUK KABUPATEN KLATEN TAHUN PELAJARAN 2012-2013 ARTIKEL ILMIAH Untuk memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal maupun pendidikan non formal, dilihat dari instansi yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan proses transfer ilmu antara guru kepada siswa yang dilakukan melalui berbagai kegiatan. Pembelajaran bisa berlangsung secara pendidikan
Lebih terperinciJURNAL KEEFEKTIFAN TEKNIK SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI SISWA KELAS VIII SMPN 3 GROGOL TAHUN PELAJARAN 2016/2017
JURNAL KEEFEKTIFAN TEKNIK SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI SISWA KELAS VIII SMPN 3 GROGOL TAHUN PELAJARAN 2016/2017 THE EFFECTIVENESS OF SIMULATION TECHNIQUES TO IMPROVE INTERPERSONAL
Lebih terperinciVIKA TRI HUDAYANI A Dibawah Bimbingan: 1. Dra. Hariyatmi, M.Si 2. Drs. H. Sofyan Anif, M. Si NASKAH PUBLIKASI
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN STRATEGI TRUE OR FALSE PADA TOPIK KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP DI KELAS VII A MTS NEGERI GONDANG TAHUN AJARAN 2009/2010 VIKA TRI HUDAYANI A.420050114 Dibawah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi dasar tindakan yang akan dilakukan (Sadirman, 2004: 1). Dari
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial. Hubungannya dengan makhluk sosial, terkandung maksud bahwa manusia tidak dapat lepas dari manusia lainnya.
Lebih terperinciMENERAPKAN PRINSIP PEMBELAJARAN QUANTUM (QUANTUM TEACHING) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA. Nurhasanah 2
MENERAPKAN PRINSIP PEMBELAJARAN QUANTUM (QUANTUM TEACHING) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA Nurhasanah 2 Abstrak. Telah dilakukan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk mengetahui ada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah penelitian Tindakan Kelas (PTK). Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut: 1. Pengertian Penelitian
Lebih terperinciSri Retnowati Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo
HUBUNGAN FASILITAS, KEMANDIRIAN, DAN KECEMASAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VIII SMP DI KECAMATAN PURING TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Sri Retnowati Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciTheresyam Kabanga Program Studi PGSD UKI Toraja ABSTRAK
PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG PENJUMLAHAN PECAHAN BENTUK SOAL CERITA DI KELAS V SDN 8 RINDINGALLO KABUPATEN TORAJA UTARA Theresyam Kabanga Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta,
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN USIA 5 6 TAHUN DI TK 011 PERMATAKU MERANGIN KABUPATEN KAMPAR
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN USIA 5 6 TAHUN DI TK 0 PERMATAKU MERANGIN KABUPATEN KAMPAR Guru TK 0 Permataku Merangin Kabuapten Kampar email: gustimarni@gmail.com ABSTRAK
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: model pembelajaran REACT, hasil belajar geografi siswa
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN RELATING, EXPERIENCING, APPLAYING, COOPERATING, AND TRANSFERRING (REACT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS 5 SMA LABORATORIUM UM Oleh: *Nurullah
Lebih terperinciBIORMATIKA Jurnal Ilmiah FKIP Universitas Subang Vol.4 No 1 Pebruari 2017 ISSN
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING) PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III DI SD NEGERI SETRAGALIH KECAMATAN CIBOGO
Lebih terperinciApabila ditinjau dari segi pembelajaran di kelas,
Penggunaan Metode Role Playing untuk Meningkatkan Minat Siswa dalam Pembelajaran Pengetahuan Sosial di Kelas V SDN Cileunyi I Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung Tien Kartini Abstrak Penelitian ini mengungkap
Lebih terperinciPENERAPAN CREATIVE APPROACH BERBASIS PICTORIAL RIDDLE APPROACH UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP DI SURAKARTA
PENERAPAN CREATIVE APPROACH BERBASIS PICTORIAL RIDDLE APPROACH UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP DI SURAKARTA Skripsi Oleh : Agustin Karismawati K4303013 FAKULTAS KEGURUAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ela Nurlaela Sari, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Masa remaja merupakan masa dimana setiap individu mengalami perubahan yang drastis baik secara fisik, psikologis, maupun lingkup sosialnya dari anak usia
Lebih terperinciLINDA ROSETA RISTIYANI K
PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 2 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016 JURNAL Oleh: LINDA ROSETA RISTIYANI
Lebih terperinciSKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1. Pendidikan Matematika. Disusun Oleh : ANGGIT WIBOWO A
PENERAPAN PEMBELAJARAN DENGAN TEKNIK PROBING DALAM KELOMPOK KECIL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI PADA SISWA (PTK Pembelajaran Matematika di kelas VII D MTs Negeri Sukoharjo Pada Pokok Bahasan
Lebih terperinciMuhamad Mahmud Surel : Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam
MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPA SISWA KELAS IX-A DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING BERBANTUKAN MEDIA REALIA SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Muhamad Mahmud Surel : muhamadmahmud28@yahoo.co.id
Lebih terperinci